i SKRIPSI
PENGARUH CAMEL DAN INDEKS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
DIAN PUTRA UTAMA 100503149
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh CAMEL & Indeks Corporate Governace Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, 2015
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW atas segala rahmat, berkah dan karunia-Rasul-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh CAMEL & Indeks Corporate Governace Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, saran, motivasi, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, SE, MAFIS, Ak. Dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, SE, MM, Ak. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Firman Syarif, SE, MSi, Ak. dan Ibu Dra. Mutia Ismail, SE,
MM, Ak. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
iv
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta A Manan Jaya, SH. Dan Dra. Diurna Rina serta adik-adik tersayang Dian Putri Utami dan Dian Dwi Putri yang telah memberikan dukungan dan doa yang tiada henti selama menyelesaikan skripsi ini.
6. Buat Putri Indo Peritiwi, Amd. yang telah memberikan perhatian, dukungan moral dan doa selama menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman peneliti kelas Internasional angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, teman-teman peneliti Akuntansi angkatan 2010, Indah Dwi Hasyati, Vivi Sinaga, Syaffan Chair, serta teman-teman Akuntansi dan Manajemen angkatan 2011, dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya telah banyak mendukung dan mendoakan penulis tanpa hentinya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat buat semua pihak dan dapat menjadi salah satu referensi dalam penyusunan skripsi berikutnya.
Medan, 2015 Penulis
v
ABSTRAK
PENGARUH CAMEL DAN INDEKS CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh CAMEL dan Indeks Corporate Governance terhadap nilai perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia selama tahun 2010 – 2013. Ada 7 variabel yang digunakan dalam variabel ini, yaitu nilai perusahaan (Tobin’s Q) sebagai variabel dependen dan CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR), dan Indeks Corporate
Governancesebagai variabel independen.Desain dalam penelitian ini bersifat
asosiatif kausal dengan menggunakan data sekunder.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 38 perusahaan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling, dan diperoleh 21 perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian
ini.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dan uji regresi berganda yaitu uji F dan uji t. Pengolahan data menggunakan software SPSS 19.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) dan Indeks Corporate Governace tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Secara parsial variabel CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) dan Indeks Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
vi
ABSTRACT
MECHANISM OF CAMEL AND CORPORATE GOVERNANCE
INDEX OF THE FIRM VALUE AT BANKING FIRMS IN
INDONESIA STOCK EXCHANGE
This research is aimed to analyzing the influence of the CAMEL and Corporate Governance Index of the value of banking companies listed on the stock exchange Indonesia during 2010 - 2013. There are seven variables used in this variable, ie the value of the company (Tobin's Q) as the dependent variable and CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR), and corporate governance index as independent variables. Design of this research is associative causal by using secondary data. The population in this research arebanking firms listed in Indonesia Stock Exchange totaling 38 companies.
The method of obtaining sampling in this research by using purposive sampling method, and obtained 21 banking firms which became the research sample. Analysis of the data in this research use the classical assumption test and regression test which F test and t test. Data processing using SPSS 19 software.
The results of the research representby simultaneously CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) and Corporate Index Governace had no significant effect on firm value (Tobin's Q) in the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange. In partial CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) and the Corporate Governance Index have a significant effect on firm value (Tobin's Q) in the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange.
vii DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 6
2.1.1. Nilai Perusahaan ... 6
2.1.2. CAMEL ... 9
A. Pengertian CAMEL ... 9
B. Rasio-Rasio CAMEL ... 15
2.1.3. Good Corporate Governance (GCG) ... 20
A. Pengertian Good Corporate Governance (GCG) ... 20
B. Manfaat Good Corporate Governance (GCG) ... 22
C. Prinsip - prinsip Good Corporate Governance ... 24
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24
viii
2.4 Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 28
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
3.3 Jenis Data ... 30
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 31
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 31
3.6 Metode Analisis Data ... 33
1. Uji Asumsi Klasik ... 33
2. Uji Hipotesis ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian ... 37
4.2Hasil Penelitian ... 37
4.2.1 Statistik Deskriptif ... 37
4.2.2Pengujian Asumsi Klasik ... 39
4.2.3Pengujian Hipotesis ... 45
4.3Pembahasan ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 52
5.2Keterbatasan Penelitian ... 54
5.3Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 56
ix DAFTAR TABEL
No Tabel Judul
Halaman
Tabel 3.2.1 Daftar Populasi dan Sampel ... 29
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif ... 38
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas ... 40
Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas ... 43
Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi ... 45
Tabel 4.13 Nilai Koefisien Determinasi... 46
Tabel 4.14 Uji Statistik F ... 47
x DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
Gambar 3.2.1 Kerangka Konseptual ... 26
Gambar 4.1 Histogram ... 41
Gambar 4.2 Normal Plot ... 42
xi DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran i Daftar Populasi dan Sampel ... 59
Lampiran ii Sampel Penelitian ... 61
Lampiraniii Cash Adequacy Ratio ... 62
Lampiran iv Non Performing Loan ... 63
Lampiran v Net Profit Margin ... 64
Lampiran vi Return On Asset ... 65
Lampiran vii Loan to Deposit Ratio ... 66
Lampiran viii Tabel Indeks Corporate Governance... 67
Lampiran ix Data Pengungkapan Indeks Corporate Governance... 70
Lampiran x Data Pengungkapan Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) ... 71
Lampiran xi Statistik Deskriptif ... 73
Lampiran xii Hasil Uji Normalitas ... 74
Lampiran xiii Histogram ... 75
Lampiran xiv Normal Plot ... 76
Lampiran xv Uji Multikolonearitas ... 77
Lampiran xvi Grafik Scatterplot ... 78
Lampiran xvii Hasil Uji Autokorelasi ... 79
Lampiran xviii Nilai Koefisien Determinasi... 80
Lampiran xix Uji Statistik F ... 81
v
ABSTRAK
PENGARUH CAMEL DAN INDEKS CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh CAMEL dan Indeks Corporate Governance terhadap nilai perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia selama tahun 2010 – 2013. Ada 7 variabel yang digunakan dalam variabel ini, yaitu nilai perusahaan (Tobin’s Q) sebagai variabel dependen dan CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR), dan Indeks Corporate
Governancesebagai variabel independen.Desain dalam penelitian ini bersifat
asosiatif kausal dengan menggunakan data sekunder.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 38 perusahaan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling, dan diperoleh 21 perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian
ini.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dan uji regresi berganda yaitu uji F dan uji t. Pengolahan data menggunakan software SPSS 19.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) dan Indeks Corporate Governace tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Secara parsial variabel CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) dan Indeks Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
vi
ABSTRACT
MECHANISM OF CAMEL AND CORPORATE GOVERNANCE
INDEX OF THE FIRM VALUE AT BANKING FIRMS IN
INDONESIA STOCK EXCHANGE
This research is aimed to analyzing the influence of the CAMEL and Corporate Governance Index of the value of banking companies listed on the stock exchange Indonesia during 2010 - 2013. There are seven variables used in this variable, ie the value of the company (Tobin's Q) as the dependent variable and CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR), and corporate governance index as independent variables. Design of this research is associative causal by using secondary data. The population in this research arebanking firms listed in Indonesia Stock Exchange totaling 38 companies.
The method of obtaining sampling in this research by using purposive sampling method, and obtained 21 banking firms which became the research sample. Analysis of the data in this research use the classical assumption test and regression test which F test and t test. Data processing using SPSS 19 software.
The results of the research representby simultaneously CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) and Corporate Index Governace had no significant effect on firm value (Tobin's Q) in the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange. In partial CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) and the Corporate Governance Index have a significant effect on firm value (Tobin's Q) in the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange.
xii BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan dari sebuah perusahaan adalah peningkatan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan kesejahteraan pemilik saham atau memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan baik untuk mencapai laba yang telah ditargetkan. Melalui keuntungan yang diperoleh maka perusahaan dapat mampu membagi dividen kepada para pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mempertahankan nilai perusahaan di masa yang akan datang (Dewi, 2012).
Penelitian mengenai faktor - faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan telah dilakukan.Salah satunya dengan penerapan Good Corporate
Governance dan juga CAMEL sebagai pengukuran kesehatan bank. Dan peneliti
tertarik untuk meneliti kembali dengan menggabungkan dua variabel independen yaitu CAMEL dan Good Corporate Governance terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 - 2012 atas dasar kriteria yang telah ditentukan.
xiii
bank.CAMEL terdiri atas lima kriteria, yaitu modal (capital), aktiva (asset), manajemen, pendapatan (earning), dan likuiditas (liquidity).
Peraturan kesehatan bank menekankan bank di Indonesia memiliki kewajiban untuk melakukan aturan-aturan yang telah disebutkan di atas. Keadaan bank yang tidak sehat akan merusak keadaan perbankan secara keseluruhan dan mengurangi rasa kepercayaan masyarakat. Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai hak untuk selalu mengawasi jalannya kegiatan operasional bank dengan mengetahui posisi keuangan perbankan agar keadaan perbankan di Indonesia dalam keadaan sehat untuk senantiasa melakukan kegiatannya.
xiv
Indeks Good Corporate Governance adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek.Salah satu topik utama dalam indeks Good Corporate Governance adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa system indeks Good Corporate Governance harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari indeks Good Corporate Governance, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menuntut perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan.
Apabila terdapat penyimpangan terhadap aturan tentang kesehatan bank, Bank Indonesia dapat mengambil tindakan-tindakan tertentu dengan tujuan agar bank bersangkutan menjadi sehat dan tidak membahayakan kinerja perbankan secara umum. Bank Indonesia dapat melakukan tindakan agar:
a. Pemegang saham menambah modal.
b. Pemegang saham mengganti dewan komisaris dan atau direksi bank.
c. Bank menghapus bukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang macet, dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya. d. Bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain.
xv
f. Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian bank kepada pihak lain.
g. Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan kewajiban bank atau pihak lain.
Apabila tindakan tersebut belum cukup untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi bank, atau menurut penilaian Bank Indonesia keadaan suatu bank dapat membahayakan sistem perbankan, maka pimpinan Bank Indonesia dapat mencabut izin usaha bank dan memerintahkan direksi bank untuk segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham guna membubarkan badan hukum bank dan membentuk tim likuiditas. Apabila direksi bank tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, maka pimpinan Bank Indonesia meminta kepada pengadilan untuk mengeluarkan penetapan yang berisikan pembubaran badan hukum bank tersebut, penunjukan tim likuiditas, dan perintah pelaksanaan likuiditas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2. Perumusan Masalah
xvi 1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian empiris ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) dan Indeks Corporate
Governance terhadap nilai perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan:
1. Bagi Peneliti, memberi manfaat berupa tambahan pengetahuan empiris tentang pelaksanaan CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) & Indeks
Corporate Governance di Indonesia; khususnya pengaruh terhadap nilai
perusahaan, disamping pengetahuan konseptual yang dimiliki.
2. Bagi Praktisi, memberi masukan dalam pengambilan keputusan mengenai pengaruh CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) & Indeks Corporate
Governance terhadap nilai perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
3. Bagi Peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sejenis.
xvii
(CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) &Indeks Corporate Governance di Indonesia, khususnya pengaruh nilai perusahaan perbankan seperti:
Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan,Net Profit Margin,Return
xviii BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis
2.1.1. Nilai Perusahaan
Perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaannya dengan cara meningkatkan kemakmuran para pemilik atau para pemegang saham. Berkaitan erat dengan nilai perusahaan, yakni etika bisnis, kebijakan, pengelolaan bisnis, dan kondisi lingkungan kerja.Menurut Nurlela dan Islahuddin (2008), “nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar, karena dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat.Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham”.
Samuel (2000) dalam Nurlela dan Islahuddin (2008) menjelaskan bahwa
enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan)
merupakan “konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan”. Sedangkan Wahyudi dan Pawestri (2006) menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan “harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli andai perusahaan tersebut dijual”.
xix
1. Kewajiban terbatas mengurangi risiko yang ditanggung oleh para investor, dan, jika semua hal yang lainnya konstan, semakin rendah risiko perusahaan, maka semakin tinggi nilainya
2. Nilai perusahaan akan tergantung pada peluang pertumbuhannya, yang selanjutnya akan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk menarik modal. Karena perseroan terbatas dapat menarik modal secara lebih mudah daripada bisnis-bisnis yang tidak terinkorporasi, maka dapat dengan lebih baik mengambil keuntungan dari peluang-peluang pertumbuhan.
3. Nilai dari suatu aset juga bergantung pada likuiditasnya, yang artinya kemudahan untuk menjual aset dan mengubahnya menjadi uang tunai pada suatu “nilai pasar yang wajar”. Karena investasi pada saham dari perseroan terbatas adalah jauh lebih likuid daripada investasi yang serupa di suatu kepemilikan perseorangan atau persekutuan, maka hal ini juga meningkatkan nilai dari suatu perseroan terbatas.
Dari tiga alasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor - faktor diatas dapat memengaruhi nilai perusahaan.Bahwa harga saham yang tinggi, nilai perusahaan juga tinggi yang dimana itu adalah keinginan seluruh pemilik atau pemegang saham dan menunjukkan bahwa tingkat kemakmuran para pemegang saham juga tinggi.
xx
1. Price to Book Value (PBV) yaitu perbandingan antara harga saham
dengan nilai buku saham.
2. Market to Book Ratio (MBR) yaitu perbandingan antara harga
pasar saham dengan nilai buku saham.
3. Market to Book Assets Ratio yaitu ekpektasi pasar tentang nilai dari
peluang investasi dan pertumbuhan perusahaan yaitu perbandingan antara nilai pasar aset dengan nilai buku aset.
4. Market Value of Equity (MVE) yaitu nilai pasar ekuitas perusahaan
menurut penilaian para pelaku pasar. Nilai pasar ekuitas adalah jumlah ekuitas (saham beredar) dikali dengan harga per lembar ekuitas.
5. Enterprise value (EV) yaitu nilai kapitalisasi market yang dihitung
sebagai nilai kapitalisasi pasar ditambah total kewajiban ditambah
minority interest dan saham preferen dikurangi total kas dan
ekuivalen kas.
6. Price Earnings Ratio (PER) yaitu harga yang bersedia dibayar oleh
pembeli apabila perusahaan itu dijual. PER dapat dirumuskan sebagai PER = Price per Share / Earnings per Share.
7. Tobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan
membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai penggantian aset (asset replacement
xxi
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tobin's Q. Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin (1976). Secara sederhana, Tobin’s q adalah pengukur kinerja dengan membandingkan dua penilaian dari asset yang sama.
Tobin’s q merupakan rasio dari nilai pasar asset perusahaan yang diukur oleh nilai
pasar dari jumlah saham yang beredar dan hutang (enterprise value) terhadap
replacement cost dari aktiva perusahaan (Fiakas, 2005). Apabila perusahaan
xxii 2.1.2. CAMEL
A. Pengertian CAMEL
Analisis CAMEL diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 perihal sistem penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMEL yang terdiri dari:
a. Permodalan (Capital)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan dilakukan melalui penilaian terhadap kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku. Melalui rasio ini akan diketahui kemampuan menyanggah aktiva bank terutama kredit yang disalurkan dengan sejumlah modal bank (Abdullah, 2003:60).
Tabel 1. Matriks Kriteria Peringkat Komponen Permodalan
Rasio Peringkat
CAR ≥ 12% 1 9% ≤ CAR < 12% 2 8% ≤ CAR < 9% 3 6% < CAR < 8% 4
CAR ≤ 6% 5
(Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004)
b. Kualitas Aset (Asset Quality)
xxiii
dibandingkan dengan total aktiva produktif dan tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP).
Rasio Kualitas Aktiva Produktif merupakan rasio yang mengukur kemampuan kualitas aktiva produktif yang dimiliki bank untuk menutup aktiva produktif yang diklasifikasikan berupa kredit yang diberikan oleh bank.Rasio ini mengindikasikan bahwa semakin besar rasio ini menunjukkan semakin menurun kualitas aktiva produktif (Taswan, 2010:167).
Tabel 2 Matriks Kriteria Peringkat Komponen KAP(1)
Rasio Peringkat
Rasio pemenuhan PPAP merupakan rasio yang mengukur kepatuhan bank dalam membentuk PPAP untuk meminimalkan risiko akibat adanya aktiva produktif yang berpotensi menimbulkan kerugian (Taswan, 2010:167).
Tabel 3 Matriks Kriteria Peringkat Komponen KAP(2)
xxiv c. Manajemen (Management)
Penelitian Merkusiwati (2007) menggambarkan tingkat kesehatan bank dari aspek manajemen dengan rasio Net Profit Margin (NPM), alasannya karena seluruh kegiatan manajemen suatu bank yang mencakup manajemen umum, manajemen risiko, dan kepatuhan bank pada akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba. Net Profit Margin dihitung dengan membagi Net
Income atau laba bersih dengan Operating Income atau laba usaha.Dalam
penelitian saya ini saya menggunakan rasio Net Profit Margin (NPM) sebagai rasio manajemen.
Tabel 4 Matriks Kriteria Peringkat Komponen NPM
Rasio Peringkat
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor profitabilitas bank antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen Return on
Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) atau Net
Operating Margin (NOM), dan Biaya Operasional dibandingkan dengan
Pendapatan Operasional (BOPO).
Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan
xxv Tabel 5 Matriks Kriteria Peringkat Komponen ROA
Rasio Peringkat
Return on Equity (ROE) mengindikasikan kemampuan bank dalam
menghasilkan laba dengan menggunakan ekuitasnya. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan dan selanjutnya kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham bank (Dendawijaya, 2009:119)
Tabel 6 Matriks Kriteria Peringkat Komponen ROE
Rasio Peringkat
Rasio NIM mengindikasikan kemampuan bank menghasilkan pendapatan bunga bersih dengan penempatan aktiva produktif (Taswan, 2009:167).Bank syariah menjalankan kegiatan operasional bank tidak dengan sistem bunga, maka dalam penilaian rasio NIM pada bank syariah menggunakan rasio Net Operating
Margin (NOM) yang merupakan pendapatan operasi bersih terhadap rata-rata
xxvi Tabel 7 Matriks Kriteria Peringkat Komponen NIM/NOM
Rasio Peringkat
BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2009:120).Semakin tingga rasio ini menunjukkan semakin tidak efisien biaya operasional bank.
Tabel 8. Matriks Kriteria Peringkat Komponen BOPO
Rasio Peringkat
Dalam penelitian ini saya menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai rasio profitabilitas.
e. Likuiditas (Liquidity)
xxvii Tabel 9. Matriks Kriteria Peringkat Komponen LDR
Rasio Peringkat
LDR ≤ 75% 1 75% < LDR ≤ 85% 2 85% < LDR ≤ 100%
3 100% < LDR ≤ 120%
4 LDR > 120% 5
(Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004)
B. Rasio-rasio CAMELS
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia nomor 6/23/DPMP tanggal 31 Mei 2004, tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kuantitatif dan kualitatif terhadap faktor-faktor CAMEL, berarti selain penilaian secara kualitatif, Bank Indonesia juga menetapkan penilaian secara kuantitatif. Dalam penilaian kuantitatif, Bank Indonesia menetapkan rasio-rasio yang berkaitan dengan faktor-faktor CAMEL, yaitu sebagai berikut :
a. Permodalan (Capital)
xxviii
kualitasnya. Selain itu, para pemegang saham maupun pengurus bank harus benar-benar bertanggung jawab atas modal yang sudah ditanamkan.
Bank Indonesia menetapkan CAR (Capital Adequacy Ratio), yaitu mengukur kecukupan modal dengan membandingkan modal dengan asset beresiko.
���=Modal
ATMR x 100%
Keterangan :
Modal = Modal Inti + Modal Pelengkap
ATMR = ATMR Kredit + ATMR Resiko Pasar
xxix
b. Kualitas Aktiva (Assets Quality)
Dalam penilaian faktor ini, hal yang dilakukan adalah menilai jenis - jenis
aset yang dimiliki oleh bank.Penilaian aset harus sesuai dengan peraturan Bank
Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan
terhadap aktifa produktif.Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif
(PPAP) terhadap aktiva produktif yang diklasifikasikan.Rasio ini dapat dilihat dari
neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.Dalam hal ini
Bank juga wajib memperhatikan kemampuan membayar dari debitur, sebagai
antisipasi Bank atas potensi kerugian dari kredit bermasalah, dengan menggunakan
rasio Non Performing Loan (NPL) (Lestari, 2010:11). Rasio-rasio ini dapat dihitung
dengan rumus :
���= Kredit Bermasalah
Total Kredit x 100%
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004
tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPL
(diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. NPL yang tinggi menyebabkan
menurunnya laba yang akan diterima oleh bank. Penurunan laba mengakibatkan
dividen yang dibagikan juga semakin berkurang sehingga pertumbuhan tingkat retun
saham bank akan mengalami penurunan (Lestari, 2010:12).
c. Manajemen (Management)
xxx
bank mendapatkan perhatian yang besar dalam penilaian tingkat kesehatan suatu bank diharapkan dapat menciptakan dan memelihara kesehatannya.
���= Laba Bersih
Penjualan x 100%
d. Rentabilitas (Earning)
Salah satu parameter untuk mengukur tingkat kesehatan suatu bank adalah kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan. Perlu diketahui bahwa apabila bank selalu mengalami kerugian dalam kegiatan operasinya maka tentu saja lama kelamaan kerugian tersebut akan memakan modalnya. Bank yang dalam kondisi demikian tentu saja tidak dapat dikatakan sehat.Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) keduanya digunakan untuk mengetahui kemampuan bank
menghasilkan keuntungan secara relatif dibandingkan dengan nilai total asetnya
(untuk ROA) dan total modal sendirinya (untuk ROE). Semakin tinggi ROA, semakin
baik produktivitas modal sendiri dalam meraih laba dan semakin besar ROE, semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank
dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Kenaikan dalam ROE berarti terjadi
kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan dan kenaikan nilai ROE akan
menyebabkan kenaikan harga saham (Lestari, 2010:13).
Adapun rumus ROA dan ROE sebagai berikut :
���=Laba Setelah Pajak
Total Aset x 100%
��� =Laba Bersih
xxxi
Net Income Margin (NIM) adalah pengukuran kemampuan bank untuk
menghasilkan laba atas kredit yang disalurkan (Lestari, 2010:14).
Perhitungan atas rasio NIM, dapat dirumuskan sebagai berikut :
��� =Pendapatan Bunga Bersih
Aktiva Produktif x 100%
Perhitungan rasio BOPO adalah sebagai berikut :
���� = Biaya Operasional
Pendapatan Operasional x 100%
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).
e. Likuiditas (Liquidity)
xxxii
Rumus likuiditas adalah sebagai berikut :
��� = Kredit
Dana Pihak Ketiga x 100%
2.1.3. Indeks Good Corporate Governance (GCG)
A. Pengertian Indeks Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance (GCG) pada dasarnya adalah suatu sistem
(input, proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan yaitu stakeholders atau dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi agar tercapainya tujuan perusahaan. Good Corporate Governance dimaksudkan untuk mengatur hubungan - hubungan ini untuk mencegah terjadinya kesalahan - kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan - kesalahan tersebut dapat segera di perbaiki.Pengertian ini dikutip dari buku Good Corporate Governance pada badan usaha manufaktur, perbankan, dan jasa keuangan lainnya (2008:36).
Ada berbagai pengertian Good Corporate Governance yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Corporate governance merupakan seperangkat tata hubungan diantara
xxxiii
b. Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia, penerapan praktik
Good Corporate Governance dipertegas dengan keluarnya Keputusan
Menteri BUMN Nomor kep-117/M-MBU/2002 pasal 1 tentang penerapan praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pengertian Corporate Governance berdasarkan berdasarkan keputusan ini adalah :
“Sesuatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang lainnya berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.”
Berdasarkan uraian mengenai corporate governance tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku secara umum.Good
Corporate Governance (GCG) tidak lain pengelolaan bisnis yang melibatkan
xxxiv
termasuk sistem pengendalian yang prima. Good Corporate Governance tercipta apabila terjadi keseimbangan kepentingan antara semua pihak yang berkepentingan dengan bisnis kita.
Di Indonesia, GCG ditanggapi dengan membentuk lembaga Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG). Pembentukan komite ini berdasarkan Keputusan Menko Ekuin Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999. Pada bulan November tahun 2004, berdasarkan Keputusan Menko Bidang Perekonomian Nomor: KEP/49/M.EKON/11/2004, KNKCG diubah menjadi Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Dalam pembentukan komite ini menghasilkan pedoman umum good corporate governance tahun 2006 (Rini (2010). Jadi, Good Corporate Governance bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan dan kepentingan dari seluruh pemegang kepentingan dalam perusahaan diperhitungkan secara seimbang dn transparan. Bagaimanapun, Good Corporate
Governance bukan hanya sekedar mengambil dan memiliki kebijakan dan
prosedur yang benar. Itu harus tertanam didalam budaya perusahaan dari level atas hingga level bawah.
B. Manfaat Good Corporate Governance (GCG)
Menurut Azhar Maksum (2005), adapun manfaat penerapan Good
Corporate Governance dalam perusahaan:
xxxv
penerapan GCG mempengaruhi kinerja secara positif (Sakai & Asaoka 2003; Jang Black & Kim 2003)
2. Menghindari penyalahgunaan wewenang oleh pihak direksi dalam pengelolaan perusahaan. Chtourou, et al (2001) menyatakan bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG yang konsisten akan menghalangi kemungkinan dilakukannya rekayasa kinerja yang mengakibatkan nilai fundamental perusahaan tidak tergambar dalam laporan keuangannya. 3. Meningkatkan nilai perusahaan di mata investor. Peningkatan kepercayaan
investor pada perusahaan akan dapat mengakses tambahan dana yang diperlukan untuk berbagai keperluan perusahaan, terutama untuk ekspansi. 4. Bagi para pemegang saham, dapat menaikkan nilai saham &
meningkatkan perolehan nilai deviden. Bagi negara, dapat menaikkan jumlah pajak yang dibayarkan oleh perusahaan yang berarti terjadi peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak, terkhusus bagi perusahaan berbentuk perusahaan BUMN, akan meningkatkan penerimaan negara dari pembagian laba BUMN.
5. Meningkatkan kepercayaan para stakeholders kepada perusahaan, sehingga citra positif perusahaan akan naik. Hal ini dapat menekan biaya (cost) yang timbul sebagai akibat tuntutan para stakeholderskepda perusahaan.
6. Meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan. Penelitian Beasley,
xxxvi
Corporate Governance (GCG) dapat meningkatkan kualitas laporan
keuangan.
C. Prinsip - prinsip Good Corporate Governance
Ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam Good
Corporate Governance, yaitu sebagai berikut:
1. Transparancy, dapat diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam
proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.
2. Accountability, adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan
pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Responsibility, pertanggungjawaban perusahaan adalah kesesuaian
(kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
4. Independency, atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip - prinsip korporasi yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran) yaitu pelakuan adil dan setara di
xxxvii 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Dalam jurnal,"An Empirical Analysis of the Effect Components of the CorporateGovernance Index on Firm Value:Evidence from Taiwan’s Financial Industry" (Hou Ou Yang, Kun Shan University, 2008, Taiwan) bahwa terjadi krisis kredit perumahan di Taiwan pada tahun 2008, yang mana praktik Good Corporate Governance dan sekuritas mendapatkan perhatian yg tinggi di kalangan akademisi taiwan terkait dengan pengambilan keputusan perusahaan keuangan terhadap usulan perubahan struktur pemerintahan dalam rangka untuk meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi. Dinyatakan dalam jurnal ini bahwa, perusahaan dapat meningkatkan nilai pasar dengan mengadopsi mekanisme Corporate Governance yang efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai hubungan antara Good Corporate Governance terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan indeks Tobin's Q. Penelitian ini mengumpulkan sampel dari perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Taiwan pada tahun 2001-2006 dengan proses pemilihan kriteria sampel sehingga terpilih 27 perusahaan keuangan. Penelitian ini meneliti bagaimana Good Corporate Governance dapat mempengaruhi nilai perusahaan Tobin's Q. Penelitian ini menggunakan nilai perusahaan Tobin's Q sebagai dependen variabel dan menggunakan manajemen kepemilikan sebagai independen variabel.
Pratiwi (2013) melakukan penelitian mengenai Mekanisme Good
Corporate Governance,Kinerja Keuangan,Corporate Social Responsibility,dan
xxxviii
institusional, komisaris independen, Return on Asset, Return on Equity, Corporate
Social Responsibillity, dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel dependen yang
digunakan adalah nilai perusahaan (Tobin’s Q).Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen kepemilikan institusional, komisaris independen, ROA, ROE, CSR, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen nilai perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan secara parsial, hasil penelitian menunjukkanbahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabelindependen kepemilikan institusional, komisaris independen, ROA, ROE, CSR, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen nilai perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.3 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini peneliti menguji CAMEL dan indeks pengungkapan
Good Corporate Governance terhadap nilai perusahaan perbankan dengan
menggunakan rasio Tobin's Q.
Indeks Good Corporate
Governance (X2)
CAMEL : CAR (X1)
NPL (X2)
NPM (X3)
ROA (X4)
LDR (X5)
xxxix Gambar 2.3.1
Kerangka Konseptual
Sumber : Penulis, 2014
2.4. Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina (2011:30) "Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris". Jadi, hipotesis merupakan dugaan sementara atau pernyataan tentang suatu konsep penelitian yang dapat disangkal atau dipercaya dan diuji kebenarannya secara empiris. Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
H1 : CAR berpengaruh signifikan parsial terhadap nilai perusahaan (Tobin's Q),
H2 : NPL berpengaruh signifikan parsial terhadap nilai perusahaan (Tobin's Q),
H3 : NPM berpengaruh signifikan parsial terhadap nilai perusahaan (Tobin's
Q),
H4 : ROA berpengaruh signifikan parsial terhadap nilai perusahaan (Tobin's
Q),
H5 : LDR berpengaruh signifikan parsial terhadap nilai perusahaan (Tobin's Q),
H6 : Indeks Corporate Governance berpengaruh signifikan parsial terhadap
nilai perusahaan (Tobin's Q),
H7 : CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) dan Indeks Corporate
xl BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kausal atau hubungan sebab akibat.Desain ini bertujuan untuk mengidentifikasikan hubungan sebab akibat antara berbagai variabel (Erlina, 2011:20).Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) dan indeks Good
Corporate Governance sebagai variabel independen dan nilai perusahaan sebagai
variabel dependen.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian (Erlina, 2011:80).Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 - 2013.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling method.Teknik sampling ini digunakan pada penelitian-penelitian yang
xli
Kriteria yang digunakan dalam sampel penelitian ini adalah :
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013,
2. Memiliki laporan keuangan tahunan yang lengkap selama listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 28 perusahaan perbankan dari 38 populasi perusahaan perbankan.
Tabel 3.2.1.
Daftar Populasi dan Sampel
No. Kode Nama Bank Kriteria Sampel
16 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk V V Sampel 11
17 BJTM
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
xlii
18 BKSW Bank QNB Kesawan Tbk V V Sampel 12
19 BMAS PT Bank Maspion Indonesia Tbk V
20 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk V V Sampel 13
21 BNBA Bank Bumi Arta Tbk V
22 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk V
23 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk V V Sampel 14
24 BNLI Bank Permata Tbk V V Sampel 15
25 BSIM Bank Sinarmas Tbk V
26 BSWD Bank of India Indonesia Tbk V
27 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk V
28 BVIC Bank Victoria International Tbk V
29 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk V V Sampel 16
30 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk V V Sampel 17
31 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk V V Sampel 18
32 MEGA Bank Mega Tbk V V Sampel 19
33 NAGA PT Bank Mitraniaga Tbk V
34 NISP Bank OCBC NISP Tbk V V Sampel 20
35 NOBU PT Bank Nationalnobu Tbk V
36 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk V
37 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk V V Sampel 21
38 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk V
3.3. Jenis Data
xliii 3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data eksternal.Data eksternal adalah data yang umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan.
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahapan.Pada tahapan pertama, peneliti melakukan studi pustaka yakni berasal dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam tahapan kedua, pengumpulan data dilakukan dengan caramendownload dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id melalui media internet untuk memperoleh laporan tahunan setiap perusahaan dan juga melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).
3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel dependen (variabel terikat) yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan dengan menggunakan rasio Tobin's Q dengan rumus sebagai berikut :
�����′�� = (MVE + D)
(BVE + D)
Keterangan :
MVE = closing price X jumlah saham yang beredar pada akhir tahun
BVE = total aset - total kewajiban
xliv
Variabel independen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari :
A. CAMEL
1. Permodalan (Capital)
���=Modal
ATMR x 100%
2. Kualitas Aset (Asset Quality)
���= Kredit Bermasalah
Total Kredit x 100%
3. Manajemen (Management)
���= Laba Bersih
Penjualan x 100%
4. Rentabilitas (Earnings)
���=Laba Setelah Pajak
Total Aset x 100%
5. Likuiditas (Liquidity)
��� = Kredit
Dana Pihak Ketiga x 100%
B. Indeks Good Corporate Governance (Sumber : Penelitian Ganda(2008), Fallah(2011), Cresthyna(2012)).
1. Pengungkapan tentang dewan komisaris 2. Rapat umum pemegang saham
3. Struktur Kepemilikan
xlv 3.6. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linier berganda berdasarkan pada model pangkat kuadrat terkecil biasa - Ordinary Least Square (OLS) dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows versi 19.0. Penggunaan metode analisis terlebih dahulu akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.
a. Uji Normalitas
Menurut Erlina (2011:100), uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
b. Uji Multikolinearitas
xlvi c. Uji Autokorelasi
Menurut Erlina (2011:106), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
d. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Erlina (2011:105), uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
2. Uji Hipotesis
Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang digunakan adalah :
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + e
Keterangan :
Y = nilai perusahaan (Tobin's Q) a = konstanta
xlvii
x1 = CAR (Capital Adequacy Ratio)
x2 = NPL (Non Performing Loan)
x3 = NPM (Net Profit Margin)
x4 = ROA (Return on Asset)
x5 = LDR (Loan to Deposit Ratio)
x6 = Indeks Corporate Governance
e = error
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan,
a. Uji Signifikan Simultan (F-test)
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama - sama terhadap variabel dependen.
Bentuk pengujiannya :
H0 : b1, b2, b3, b4, b5, b6 = 0, artinya semua variabel independen secara simultan
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha : b1, b2, b3, b4, b5, b6 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan :
Jika probabilitas < 5%, maka Ha diterima atau H0 ditolak
Jika probabilitas > 5%, maka Ha ditolak atau H0 ditolak b. Uji Signifikan Parsial (t-test)
xlviii
Bentuk pengujiannya :
H0 : b1, b2, b3, b4, b5, b6 = 0, artinya suatu variabel independen secara
parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha : b1, b2, b3, b4, b5, b6 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara
parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan :
Jika probabilitas < 5%, maka Ha diterima atau H0 ditolak
xlix BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs
yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Analisis data dimulai dengan mengolah data menggunakan microsoft office excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian koefisien determinasi R2 dengan menggunakan SPSS versi 19.
Pada penelitian ini, telah ditentukan 21 perusahaan perbankan yang menjadi sampel kemudian dicari data CAMEL (dalam hal ini, (CAR) Capital
Adequacy Ratio, (NPL) Non Performing Loan, (NPM) Net Profit Margin, (ROA)
Return On Asset, dan (LDR) Loan to Deposit Ratio), indeks corporate
governance, dan nilai perusahaan dengan menggunakan rasio Tobin's Q masing-masing perusahaan.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
l Sumber : diolah peneliti, 2014
Berdasarkan data dari tabel 4.9 diatas dapat dijelaskan bahwa :
1. Variabel jumlah nilai perusahaan (Tobin's Q) yang diungkapkan (TOBINSQ_Y) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 84, dengan nilai rata-rata (Mean) 1,1190, dan standard deviation 0,22821
2. Variabel jumlah CAMEL Capital Adequacy Ratio (CAR_X1) memiliki
jumlah sampel (N) sebanyak 84, dengan nilai rata-rata (Mean) 16,0343, dan standard deviation 5,18266
3. Variabel jumlah CAMEL Non Performing Loan (NPL_X2) memiliki
jumlah sampel (N) sebanyak 84, dengan nilai rata-rata (Mean) 2,8646, dan standard deviation 5,65997
4. Variabel jumlah CAMEL Net Profit Margin (NPM_X3) memiliki jumlah
li
5. Variabel jumlah CAMEL Return On Asset (ROA_X4) memiliki jumlah
sampel (N) sebanyak 84, dengan nilai rata-rata (Mean) 1,7063, dan standard deviation 2,15966
6. Variabel jumlah CAMEL Loan Deposit Ratio (LDR_X5) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 84, dengan nilai rata-rata (Mean) 81,7087, dan standard deviation 11,95775
7. Variabel jumlah CAMEL Indeks Corporate Governance (GCG_X6) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 84, dengan nilai rata-rata (Mean) 7,2110, dan standard deviation 1,31476
8. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 32.
4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Pengujian ini perlu dilakukan agar mengetahui distribusi data yang digunakan dalam penelitian sudah normal. Uji asumsi klasik yang dikemukakan dalam modul ini antara lain: uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, dan uji linearitas.
4.2.2.1 Uji Normalitas
lii
ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis :
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan
jika nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.
Tabel 4.10
Normal Parametersa,b Mean 1.1190476 Std. Deviation .08050029 Most Extreme
Differences
Absolute .079
Positive .079
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .724
Asymp. Sig. (2-tailed) .670 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber : diolah peneliti, 2015
liii
histogram, dapat dilihat bahwa distribusi data tidak menyimpang (skewnes) ke kiri atau kanan.
Gambar 4.1 Histogram
Sumber : diolah peneliti, 2015
liv Gambar 4.2
Normal Plot
Sumber : diolah peneliti, 2015
4.2.2.1 Uji Multikolonearitas
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolonearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antara variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat diterima, yaitu :
lv a. Dependent Variable : TOBINSQ_Y Sumber : diolah peneliti, 2014
Berdasarkan tabel diatas hasil pengujian menunjukkan angka tolerance untuk CAR_X1 lebih besar dari 0,1 (0,774 > 0,1), NPL_X2 lebih besar dari 0,1 (0,321 > 0,1), NPM_X3 lebih besar dari 0,1 (0,582 > 0,1), ROA_X4 lebih besar dari 0,1 (0,256 > 0,1), LDR_X5 lebih besar dari 0,1 (0,879 > 0,1), dan GCG_X6 lebih besar dari 0,1 (0,766 > 0,1). Angka VIF untuk CAR_X1 lebih kecil dari 10 (1,292 < 10), NPL_X2 lebih kecil dari 10 (3,116 < 10), NPM_X3 lebih kecil dari 10 (1,719 < 10), ROA_X4 lebih kecil dari 10 (3,907 < 10), LDR_X5 lebih kecil dari 10 (1,137 < 10), dan GCG_X6 lebih kecil dari 10 (1,306 < 10).
Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan tidak terdapat multikolonieritas.Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan antar variabel bebas (independen).
4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas
lvi
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat jika tidak ada pola tertentu pada grafik Scatterplot maka tidak terjadi heteroskedastisitas dengan kata lain homoskedastisitas. Hasil pengujian dapat ditunjukkan grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID sebagai berikut.Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada persamaan regresi.
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
4.2.2.3 Uji Autokorelasi
lvii Tabel 4.12
Tabel Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
a. Predictors: (constant), GCG_X6, NPL_X2, LDR_X5, CAR_X1, NPM_X3, ROA_X4
b. Dependent Variable : TOBINSQ_Y Sumber : diolah peneliti, 2014
4.2.3 Pengujian Hipotesis
Hasil uji asumsi klasik memperlihatkan data observasi memenuhi asumsi normalitas sehingga dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis. Penulis menggunakan analisis regresi berganda untuk melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan program SPSS 19.
4.2.3.1Uji Koefisien Determinasi (R2)
lviii Tabel 4.13
Nilai Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1 .353 .124 .056 .22170
a. Predictors: (Constant), GCG_X6, NPL_X2, LDR_X5, CAR_X1, NPM_X3, ROA_X4
b. Dependent Variable: TOBINSQ_Y Sumber : diolah peneliti, 2014
Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa R2 = 0,353 berarti hubungan antara CAR, NPL, NPM, ROA, LDR, GCG terhadap nilai perusahaan (Tobin's Q) sebesar 35,3% artinya hubungannya cukup erat. Adjusted R Square sebesar 0,56 berarti 56% faktor-faktor nilai perusahaan (Tobin's Q) dapat dijelaskan oleh CAR, NPL, NPM, ROA, LDR, dan indeks corporate governance.
lix 4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Tabel 4.14
Uji Statistik F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig. 1 Regression .538 6 .090 1.824 .105a
Residual 3.785 77 .049 Total 4.323 83
a. Predictors: (Constant), GCG_X6, NPL_X2, LDR_X5, CAR_X1, NPM_X3, ROA_X4
b. Dependent Variable: TOBINSQ_Y Sumber : diolah peneliti, 2015
lx 4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial t
Tabel 4.15 Sumber : diolah peneliti, 2015
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel 4.2.3.3 diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut
a. Nilai thitung variabel CAR (X1) sebesar 1.351 berpengaruh secara positif
dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.181)<0,5. Hipotesis H1 diterima karena thitung> ttabel (1.351 <2.0796) yang berarti
bahwa variabel CAR (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan (Tobin's Q) (Y).
b. Nilai thitung variabel NPL (X2) sebesar -759 berpengaruh secara negatif
dan dinyatakan signifikan hal ini dilihat dari nilai signifikan (450) < 0,05. Hipotesis H2 diterima karena thitung> ttabel (-759 <2.0796) yang
berarti bahwa variabel NPL (X2) berpengaruh negatif dan signifikan
lxi
c. Nilai thitung variabel NPM (X3) sebesar -1.120 berpengaruh secara
negatif dan dinyatakan signifikan hal ini dilihat dari nilai signifikan (266) < 0,05. Hipotesis H3 diterima karena thitung> ttabel (-1.120
<2.0796) yang berarti bahwa variabel NPM (X3) berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin's Q) (Y).
d. Nilai thitung variabel ROA (X4) sebesar 1.350 berpengaruh secara positif
dan dinyatakan signifikan hal ini dilihat dari nilai signifikan (181) < 0,05. Hipotesis H4 diterima karena thitung> ttabel (1.350 >2.0796) yang
berarti bahwa variabel ROA (X4) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan (Tobin's Q) (Y).
e. Nilai thitung variabel LDR (X5) sebesar -1.166 berpengaruh secara
negatif dan dinyatakan signifikan hal ini dilihat dari nilai signifikan (274) < 0,05. Hipotesis H5 diterima karena thitung> ttabel (-1.166
<2.0796) yang berarti bahwa variabel LDR (X5) berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin's Q) (Y).
f. Nilai thitung variabel GCG (X6) sebesar 438 berpengaruh secara positif
dan dinyatakan signifikan hal ini dilihat dari nilai signifikan (662) < 0,05. Hipotesis H6 diterima karena thitung> ttabel (438 <2.0796) yang
berarti bahwa variabel GCG (X6) mempengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan (Tobin's Q) (Y).
lxii
(X6) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin's Q)
(Y)
4.3 Pembahasan
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa CAR, NPL, NPM, ROA, LDR, GCG terrhadap nilai perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hal ini sesuai dengan Lestari (2010), Pengaruh Rasio CAMEL terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Variabel independen : NPL, CAR, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR. Variabel dependen : Pertumbuhan laba. CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
Cresthyna (2012) Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
Corporate Governance Melalui Website Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010. Ukuran perusahaan, ROE, leverage, penggunaan variabel, penerbitan saham baru dan komposisi dewan independen secara serempak adalah signifikan terhadap indeks pengungkapan GCG dalam website perusahaan
lxiii
lxiv BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji-R2 = 0,353 berarti hubungan antara CAR, NPL, NPM, ROA, LDR, GCG terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) sebesar 35,3% artinya hubungannya cukup erat. Adjusted R Square sebesar 0,56 berarti 56% variabel faktor nilai perusahaan (Tobin’s Q) dapat dijelaskan oleh CAR, NPL, NPM, ROA, LDR, dan indeks Corporate Governance. Sedangkan 44% dijelaskan oleh variabel faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Standard Error of the Estimated dalam nilai perusahaan (Tobin’s Q) adalah 0,22170.
2. Berdasarkan uji-F hitung sebesar 1,824 dengan tingkat signifikansi 0,105. Oleh karena itu tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR, indeks
Corporate Governance) secara serempak tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan (Tobin’s Q) perusahaan perbankan.
3. Berdasarkan hasil uji nilai thitungvariabel CAR (X1) sebesar 1.351 berpengaruh
secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.181)<0,5. Hipotesis H1 diterima karena thitung> ttabel (1.351 <2.0796) yang berarti bahwa
variabel CAR (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
lxv
4. Nilai thitungvarabel NPL (X2) sebesar -759 berpengaruh secara positif dan
dinyatakan signifikan hal ini dilihat dari nilai signifikan (450) < 0,05. Hipotesis H2 diterima karena thitung> ttabel (-759 <2.0796) yang berarti
bahwa variabel NPL (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan (Tobin’s Q) (Y).
5. Nilai thitungvariabel NPM (X3) sebesar -1.120 berpengaruh secara positif
dan dinyatakan signifikan hal ini dilihat dari nilai signifikan (266) < 0,05. Hipotesis H3 diterima karena thitung> ttabel (-1.120 <2.0796) yang berarti
bahwa variabel NPM (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan (Tobin’s Q) (Y).
6. Nilai thitungvariabel ROA (X4) sebesar 1.350 berpengaruh secara positif dan
dinyatakan signifikan hal ini dilihat dari nilai signifikan (181) < 0,05. Hipotesis H4 diterima karena thitung> ttabel (1.350 >2.0796) yang berarti
bahwa variabel ROA (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan (Tobin’s Q) (Y).
7. Nilai thitungvariabel LDR (X5) sebesar -1.166 berpengaruh secara positif
dan dinyatakan signifikan hal ini dilihat dari nilai signifikan (274) < 0,05. Hipotesis H5 diterima karena thitung> ttabel (-1.166 <2.0796) yang berarti
bahwa variabel LDR (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan (Tobin’s Q) (Y).
8. Nilai thitungvariabel GCG (X6) sebesar 438 berpengaruh secara positif dan
lxvi
bahwa variabel GCG (X6) mempengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan (Tobin’s Q) (Y).
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan – keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan pengembangan dalam penelitian – penelitian berikutnya. Keterbatasan – keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan hanyalah perusahaan perbankan, sehingga perusahaan yang dijadikan sampel tidak dapat mewakili keseluruhan perusahaan go public yang ada di Indonesia.
2. Variabel independen yang digunakan adalah CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) dan Indeks Corporate Governance sehingga kurang mampu menjelaskan lebih luas pengungkapan informasi sosial yang dilakukan perusahaan.
5.3 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan simpulan tersebut yaitu:
lxvii
2. Bagi penelitian berikutnya perlu menambahkan rasio keuangan lain untuk mengukur kinerja keuangan perusahan. Dalam menilai good corporate governancebisa menggunakan variabel lain yang lebih mampu menunjukkan perlunya keberadaan good corporate governance pada harga saham perbankan. 3. Faktor eksternal perusahaan seperti tingkat suku bunga dan inflasi perlu ditambahkan dalam penilaian harga saham perbankan. Hal ini memungkinkan mendapatkan hasil yang lebih akurat untuk mengetahui pengaruhnya pada harga saham perbankan.
lxviii DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Faisal, 2003, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi, UMM Press, Malang.
Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. “Analisis Rasio CAMEL
Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode 2000 – 2002”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No. 2,
Nopember. ISSN 1411 – 0288.
Bank Indonesia, 2004.Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum. (Online). (www.bi.go.id)
Bank Indonesia, 2004.Edaran Bank Indonesia nomor 6/23/DPMP tanggal 31 Mei
2004.(Online). (www.bi.go.id)
Bank Indonesia, 2007.Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 Tentang
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.
Bastian, Idra., Suhardjono, 2006. Akuntansi Perbankan, Buku Dua, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston, 2006. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan Essentials of Financial Management, Edisi Kesepuluh,
Salemba Empat, Jakarta.
_______, 2010.Dasar-dasar Manajemen Keuangan Essentials of Financial
Management, Edisi Kesebelas, Salemba Empat, Jakarta.
Cresthyna.2012. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate
Governance Melalui Website Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010.Skripsi Fakultas
Ekonomi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor Jakarta.
Dewi, Nurul, H, U. 2012. Corporate Governance in the effort of Increasing The
Company’s Value. Journal of Economics, Business, and Accountancy
Ventura Volume 15, No. 2, August 2012.