• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

Optimization for Paper Product Case Study at PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat

 

DHH by:

1)

Dewi Putri Santami, 2) Bintang C.H Simangunsong

INTRODUCTION: Increasing domestic consumption has been an important factor of the development of pulp and paper industry in Indonesia. However, pulpwood availability limits that development. This situation demands pulp and paper industry to operate efficiently.

METHOD: One technique that can be used is a linier programming. This technique will determine an optimum product mix and allocate resources such as pulpwood, production capacity, machine using time, and machine capacity optimally while maximing company profit.

RESULT: The study conducted at PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12 which produces six product categories such as Brief Card (BC), Base Paper (BP), Drawing Paper (DP), Wood Free (WF), Pre Print (PPR), and Stiffner Board (SB) showed that company production and profit would increase by 18% and 72% respectively, if company applies linier programming techniques in its operation.

KEYWORDS: Pulp and Paper, Optimization, Linier Programming, Efficiency 1)

Student of Forest Products Department, Faculty of Forestry, IPB

2)

(2)

RINGKASAN

DEWI PUTRI SANTAMI. E24080054. Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat. Dibimbing oleh Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, Ph.D.

Konsumsi kertas domestik yang terus meningkat merupakan suatu faktor penting yang merangsang pertumbuhan industri pulp dan kertas di Indonesia, namun ketersediaan bahan baku kayu yang terbatas menghambat pertumbuhan tersebut. Situasi ini membuat industry pulp dan kertas perlu melakukan efisiensi dalam proses produksinya.

Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah program linier. Teknik ini dapat menentukan kombinasi optimum produk yang dihasilkan sekaligus mengoptimalkan alokasi penggunaan sumberdaya, seperti bahan baku kayu, kapasitas produksi, waktu penggunaan mesin, dan kapasitas mesin untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum.

Penelitian ini dilakukan di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper

Machine 12 yang menghasilkan 6 jenis produk kertas seperti, Brief Card (BC),

Base Paper (BP), Drawing Paper (DP), Wood Free (WF), Pre Print (PPR), dan

Stiffner Board (SB). Hasil penelitian menujukkan bahwa apabila teknik program

linier diterapkan akan meningkatkan jumlah produksi sebesar 18% dan keuntungan sebesar 72%.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi tiga besar dalam industri pulp dan kertas di dunia serta memiliki potensi pasar yang cukup baik dan luas untuk mengembangkan industri kertas sebagai andalan perekonomian. Saat ini Indonesia menempati peringkat sebelas dunia untuk industri kertas dan peringkat sembilan dunia untuk industri pulp (ICN 2011).

Perkembangan produksi dan konsumsi kertas baik domestik maupun Internasional meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kualitas sumberdaya manusia dan pertumbuhan teknologi menjadikan kebutuhan akan kertas terus meningkat. Namun kapasitas industri pulp dan kertas relatif kecil perkembangannya setiap tahun. Ketersediaan bahan baku kayu merupakan faktor utama lambatnya perkembangan industri ini, karena kewajiban mengolah konsesi lahan yang diberikan pemerintah pada industri pulp dan kertas untuk dikonversikan menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai sumber bahan baku utama pulp membutuhkan waktu yang relatif panjang.

Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan kertas yang terus meningkat, industri kertas berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memenuhinya. Hal ini dapat terpenuhi dengan melakukan efisiensi dalam penggunaan bahan baku, waktu penggunaan mesin, produksi minimum serta kapasitas mesin yang digunakan. Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan program linier yang dapat menentukan kombinasi produk agar menghasilkan keuntungan yang maksimum bagi perusahaan.

Penelitian ini dilakukan di paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and

Paper yang merupakan sebuah industri kertas swasta nasional dilengkapi dengan

paper machine 1 sampai paper machine 13 serta corrugated dan cast coat.

(4)

Untuk dapat terus berkembang dan berupaya mengembangkan pasar ekspor diperlukan tantangan dalam memahami persaingan yaitu dengan mencari formula yang tepat dengan menentukan kombinasi dan membuat keberlanjutan produk dalam jangka panjang. Sehingga perlu adanya optimasi produk yang dilakukan agar perusahaan dapat tetap bertahan dan berkelanjutan untuk dapat bersaing dengan industri kertas yang ada di Indonesia maupun mancanegara.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi produk optimum dengan memperhatikan kendala bahan baku, waktu penggunaan mesin, produksi minimum dan kapasitas mesin sehingga diperoleh keuntungan perusahaan yang maksimum.

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan produksi dan efisiensi produksi serta bermanfaat bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang optimasi produk kertas.

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1 Kertas

Kertas adalah bahan berbentuk lembaran tipis dari suspensi air yang berasal dari serat dan tidak sedikit produksi kertas berasal dari penambahan bukan serat. Kertas digunakan untuk menulis, mencetak, membungkus, serta menyebarkan informasi dan pengetahuan (Smook 1994).

2.1.1 Sejarah Kertas 

Kertas pertama kali diciptakan oleh bangsa Cina dan ditemukan oleh Tsai Lun pada tahun 105 Masehi. Penemuan ini kemudian menyebar ke Jepang dan Korea seiring dengan menyebarnya bangsa Cina ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan tersebut pada 610 Masehi.

Teknik pembuatan kertas jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa pertarungan Cina dan Arab pada tahun 751 Masehi. Para tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang arab, sehingga kemudian industri kertas mulai berkembang disana. Teknik pembuatan kertas kemudian juga menyebar di Spanyol dan dibangun mill pertama pada tahun 1144 di kota Xativa.

Berkembangnya perusahaan kertas di Italia pada akhir abad 13 memberikan pemasukan terhadap Eropa sampai pertengahan abad 14 ketika mill pertama dibangun di Prancis. Meskipun pembuatan kertas diperkenalkan di Nuremberg Jerman pada akhir abad 14, namun Italia masih mendominasi pasar kertas Eropa pada awal abad 15. Menurut Encyclopedia Americana, pembuatan kertas diperkenalkan di Amerika pada tahun 1575. Mill pertama didirikan di Germanytown, United States pada 1690, selanjutnya pada tahun 1803 paper mill dibangun di Kanada (Paulapuro 2000).

(6)

2.1.2 Proses Pembuatan Kertas

Bowyer et al. (2003) menjelaskan proses pembuatan kertas dilakukan melalui beberapa tahapan, pembuatan pulp (pulping), pelarutan serat dalam air,

beating atau refening pulp, pencampuran bahan-bahan additive (filler, sizing

material, wet-strenght binders), pembentukan lembaran serat, pembuangan air,

dan pengeringan lembaran.

Pulp dihasilkan dari bahan berlignoselulosa baik kayu maupun non kayu. Pembuatan pulp dapat menggunakan metode mekanis, semi mekanis, kimia, maupun semikimia. Sifat dan karakteristik pulp yang dihasilkan dari setiap metodepun berbeda, metode yang umum digunakan dalam industri pulp dan kertas adalah metode kimia dengan proses kraft. Proses kraft adalah proses pembuatan pulp dimana kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya dimasak menggunakan bahan kimia Na2S dan NaOH dengan suhu ± 170°.

Sumber: Bowyer et al. (2003)

Gambar 1 Tahapan pembuatan kertas. 

(7)

Pada proses beating dan refining, pulp serat dipipihkan dan diuraikan. Sebagian bear kekuatan kertas terjadi akibat dari ikatan-ikatan hydrogen molekul-molekul selulosa yang menyusun serat-serat secara berdampingan. Untuk memberikan potensi ikatan maksimum, serat ditumbuk atau digiling untuk memipihkan dan menguraikann mikrofibril dari dinding-dinding sel serta memperluas permukaan serat. Kemudian serat kembali dicampur dengan air hingga konsistensi mencapai 1% serat per berat.

Pencampuran bahan-bahan tambahan yang diperlukan seperti bahan kimia, bahan additive dan lain-lain. Penambahan bahan ini diperlukan untuk meningkatkan sifat dan mutu kertas. Namun jumlah yang ditambahkan dalam jumlah sedikit. Bahan-bahan kimia yang ditambahkanpun bervariasi tergantung kertas yang dihasilkan. Pulp yang telah dicampurkan bahan additive kemudian dibentuk menjadi lembaran serat. Stock dialirkan untuk membentuk kertas pada silinder kasa yang berputar. Mesin yang biasa digunakan yaitu fourdriner.

Setelah lembaran serat terbentuk dan dialirkan pada silinder kasa. Pulp mengalir di atas saringan, air keluar dengan bantuan kotak penghisap atau alat yang mempercepat pengurasan air. Pengurasan air ini menggunakan fourdriner. Lembaran serat tersebut mengalami pengepresan basah dan dilanjutkan dengan proses penguapan yang bertujuan mengurangi kadar air pada lembaran serat. setelah itu dilakukan pengepresan kembali untuk mendapatkan ketebalan kertas yang dikehendaki. Kertas lalu digulung kedalam gulungan-gulungan besar yang selanjutnya dapat diproses sesuai dengan kebutuhan menjadi lembaran-lembaran kecil.

2.1.3 Macam dan Kegunaan Kertas

Pada umumnya kertas dibagi dalam 3 golongan besar, menurut Kementrian Perindustrian yaitu :

1. Cultural paper (kertas budaya), yang terdiri dari jenis kertas newsprint

(kertas Koran) writing, printing, dan business (kertas cetak, tulis, dan keperluan bisnis) dan kertas khusus.

2. Industrial paper (kertas industri) yang terdiri dari wrapping, packaging

dan kraft, boards, cigaretee dan kertas khusus.

3. Other paper (kertas lainnya), yang terdiri dari tissue, haousehold, dan

(8)

Sedangkan berdasarkan cara mempersiapkan bahan bakunya, maka pabrik kertas digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu :

1. Integrated, yang merupakan pabrik kertas yang bahan bakunya harus

diproses lebih dahulu sehingga menghasilkan pulp untuk selanjutnya digunakan untuk menghasilkan kertas.

2. Non Integrated, yang merupakan pabrik kertas yang hanya ada proses

pembuatan kertas saja, berarti bahan baku sudah mengalami suatu tahap proses.

Bowyer et al. (2003) menjelaskan di seluruh dunia ada ratusan tipe dan jenis kertas yang yang diproduksi. Berdasarkan kepentingan ekonomi kertas digolongkan menjadi 8 tipe secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Penggolongan kertas berdasarkan kepentingan ekonomi

Jenis Kertas Bahan Baku Kegunaan Kelebihan

Linerboard berasal dari serat unbleached bagian luar permukaan tahan terhadap api dan pulp dan serat softwood corrugated container derajat printing tinggi Corrugating berasal dari campuran pulp bagian dalam boks ketahanan terhadap medium semi-mekanis dan pulp daur corrugated daya sobek yang tinggi

ulang

Newsprint berasal dari campuran pulp kertas koran, majalah, kemampuan prinitng mekanis, semi-mekanis, dan dan lain-lain yang baik serta biaya

kima produksi rendah

Publication berasal dari pulp semi untuk jenis kertas tebal kemampuan prinitng grades mekanis kimia serta bleached dan sifat glossy yang

pulphardwood dan softwood Tinggi

Fine paper berasal dari serat non kayu untuk kertas tulis kemampuan printing seperti kapas dan linen yang baik

Tissue berasal dari pulp semi untuk tissue wajah, kekuatan tarik yang mekanis dan kimia kamar mandi dan kertas Tinggi

napkin

Paperboard berasal dari bleached virgin untuk pengepakan kekakuan yang baik

pulp makanan

Sumber: Bowyer et al. (2003)

2.1.4 Perkembangan Produksi dan Konsumsi Kertas 

(9)

meningkat pada tahun 2010 masing-masing menjadi 4,9 juta ton per tahun untuk pulp dan 7,7 juta ton per tahun untuk kertas (Directory Indonesian Pulp and

Paper Industry 2011).

Menurut APKI saat ini tercatat sekitar 84 perusahaan pulp dan kertas di Indonesia yang masih beroperasi, yang tersebar 14 lokasi di Pulau Sumatera, 69 lokasi di Pulau Jawa, dan 1 di Pulau Kalimantan. Menurut catatan, pabrik dengan kapasitas besar pada umumnya merupakan pabrik baru dan modern yang jumlahnya tidak banyak, sedangkan pabrik dengan kapasitas kecil adalah pabrik-pabrik lama. Pada tahun 2010 industri pulp dan kertas nasional memiliki total kapasitas terpasang sebesar 20.798.050 ton per tahun, yang terdiri dari pabrik pulp sebesar 7.902.100 ton per tahun dan pabrik kertas sebesar 12.895.950 ton per tahun.

Berdasarakan ekspor-impor pulp dan kertas Indonesia jenis kertas dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain: newsprint, printing & writing, sack kraft,

fluting & kraft liner, boards, wrapping, cigarette, tissue, specialty, dan lain-lain.

Menurut Directory Indonesian Pulp and Paper Industry (2011), total volume ekspor-impor pulp dan kertas Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2001 sampai 2010 dengan total volume ekspor mencapai 7,1 juta matrik ton dan total volume impor mencapai 4,2 juta matrik ton.

2.2 Program Linier

Optimasi merupakan serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam situasi tertentu, juga merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu masalah yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum fungsi tujuan (Nasendi & Anwar 1985).

Program linier adalah alat analisis atas masalah yang mempunyai variabel-variabel bersifat deterministik (terukur) dan masing-masing mempunyai hubungan linier satu sama lain. Program linier juga merupakan alat analisis yang menunjang keberhasilan riset operasi dalam memecahkan berbagai masalah sehingga dapat diambil suatu keputusan yang tepat (Prawirosentono 2004).

(10)

untuk menunjukkan fungsi-fungsi matematik yang digunakan dalam bentuk linier dalam arti hubungan langsung dan persis proporsional. Program menyatakan penggunaan teknik perencanaan yang bersifat analitis yang analisisnya menggunakan model matematis, dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan optimum terhadap persoalan (Aminudin 2005).

2.2.1 Asumsi-asumsi Program Linier 

Menurut Nasendi dan Anwar (1985) ciri khas model program linier adalah bahwa program linier didukung oleh lima macam asumsi yang menjadi landasan model tersebut. Asumsi-asumsi tersebut antara lain yaitu: linearitas,

proporsionalitas, additivitas, divisibilitas, dan deterministik.

Linearitas merupakan asumsi yang menginginkan agar perbandingan antara

input yang satu dengan input lainnya, atau untuk suatu input dengan output

besarnya tetap dan tidak tergantung pada tingkat produksi. Jika fungsi tujuan bersifat non linier, maka teknik program linier tidak dapat dipakai.

Proporsionalitas merupakan asumsi yang menyatakan bahwa jika peubah

pengambilan keputusan berubah maka dampak perubahannya akan menyebar dalam proporsi yang sama terhadap fungsi tujuan dan fungsi kendalanya.

Additivitas merupakan asumsi yang menyatakan bahwa nilai parameter

suatu kriteria optimasi (koefisien peubah pengambilan keputusan dalam fungsi tujuan) merupakan jumlah dari nilai individu-individu dalam model program linier tersebut. Dampak total terhadap kendala merupakan jumlah dampak individu terhadap peubah pengambilan keputusan. Divisibilitas merupakan asumsi yang menyatakan bahwa peubah-peubah pengambilan keputusan, jika diperlukan dapat dibagi ke dalam pecahan-pecahan, yaitu bahwa nilai-nilai peubah pengambilan keputusan tidak perlu integer, tapi boleh non integer.

Deterministik merupakan asumsi yang menghendaki agar semua parameter

(11)

BAB III

METODOLOGI

 

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Paper Machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and

Paper yang belokasi di Desa Kuta Mekar BTB 6-9 Kecamatan Klari Kabupaten

Karawang, Jawa Barat. Penelitian dilaksanankan pada bulan April sampai Mei 2012.

3.2 Jenis Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan antara lain :

1. Proses produksi beserta mesin-mesin, peralatan, dan perlengkapan yang digunakan.

2. Produktivitas mesin-mesin utama.

3. Jenis, jumlah, dan harga bahan baku, bahan penolong, unit sumberdaya yang tersedia dan yang digunakan untuk menghasilkan produk.

4. Jenis, jumlah upah dan gaji karyawan.

Sedangkan data sekunder yang dikumpulkan antara lain : 1. Keadaan umum lokasi industri dan stuktur organisasi. 2. Jumlah produksi dan harga jual produk.

3. Kebutuhan bahan baku.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data primer diperoleh dengan cara melakukan pengamatan serta wawancara dengan karyawam, tenaga kerja, dan staf perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, laporan perusahaan, Kementrian Perindustrian,

Directory APKI.

3.4 Analisis Data

(12)

3.4.1 Analisis Biaya Produksi

Analisis biaya produksi dilakukan untuk mengetahui struktur biaya yang diperlukan dalam pengusahaan industri kertas dan dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Biaya produksi merupakan penjumlahan dari total biaya tetap dan total biaya variabel dalam memproduksi suatu produk.

Biaya tetap meliputi biaya depresiasi mesin, bunga modal, pemeliharaan, gaji karyawan tetap, biaya kantor (overhead), asuransi, dan biaya external service. Biaya gaji karyawan tetap, biaya depresiasi mesin, dan biaya bunga modal diperoleh dengan menggunakan persamaan (1), (2), dan (3) mengacu pada Rosdiana (2007) dengan beberapa modifikasi. Biaya pemeliharaan, biaya

overhead, asuransi, dan biaya external service diperoleh dari hasil penelusuran

ilmiah serta hasil wawancara dengan pihak perusahaan.

Biaya variabel meliputi biaya bahan baku, biaya packaging, biaya transport, biaya rental, biaya energi (power dan steam), dan upah pegawai tidak tetap. Biaya bahan baku diperoleh dengan menggunakan persamaan (4), sedangkan biaya

packaging, biaya transport, biaya rental, biaya energi (power dan steam), dan

upah pegawai tidak tetap diperoleh dari hasil penelusuran ilmiah serta hasil wawancara dengan pihak perusahaan. Secara lebih rinci dapat dirumuskan sebagai berikut:

BG G (1)

D NP

D

N

N D (2) X

M P NN

M

N

N M (3) X

(13)

dimana:

BG = Biaya gaji (US$/ton) G

x = Rata-rata produksi (ton/bulan)

= Gaji yang dikeluarkan setiap bulan (US$/bulan)

D = Biaya depresiasi dari investasi mesin (US$/bulan) P = Harga beli dari investasi mesin (US$)

N = Masa pakai ekonomis dari investasi mesin (bulan) X = Jumlah produksi (ton/bulan)

M = Bunga modal dari investasi mesin (US$/bulan) r

B = Biaya bahan baku untuk produk ke-j (US$/ton) = Tingkat suku bunga (% bulan)

B

= Kebutuhan bahan baku ke-k untuk produk ke-j (ton/ton)

= Harga beli bahan baku ke-k (US$/ton)

k = 1, 2 ; n = Jenis bahan baku i = 1, 2 ; n = Jenis mesin

j = 1, 2, 3.... 6 ; n = Jenis produk

3.4.2 Optimasi Produk

Optimasi produk pada penelitian ini menggunakan program linier yang mengacu pada Simangunsong (1991) dengan beberapa modifikasi. Program linier ini terdiri dari fungsi tujuan dan fungsi kendala. Fungsi tujuan merupakan keuntungan maksimum dari hasil penjualan produk dan dirumuskan sebagai berikut:

π ∑ (6) (5)

di

= Keuntungan produk ke- j (US$/ton) mana:

= Harga jual produk ke-j (US$/ton) = Biaya produksi produk ke- j (US$/ton)

π

= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan) = Keuntungan (US$/bulan)

(14)

Fungsi kendala yang dihitung adalah ketersediaan bahan baku, waktu penggunaan mesin, produksi minimum, dan kapasitas mesin. Bahan baku jenis LBKP dan NBKP adalah koefisien teknologi yang merupakan jumlah bahan baku yang digunakan oleh setiap jenis produk, sedangkan konstanta ruas kanan merupakan jumlah persediaan bahan baku yang tersedia dan dirumuskan sebagai berikut:

∑ X b (7)

dim

= Kebutuhan LBKP untuk produk ke-j (ton pulp/ton kertas)

ana:

= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)

X

b = Jumlah LBKP yang tersedia untuk produksi (ton/bulan)

j =1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk

∑ X b (8)

dim

= Kebutuhan NBKP untuk produk ke-j (ton pulp/ton kertas)

ana:

= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)

X

b = Jumlah NBKP yang tersedia untuk produksi (ton/bulan)

j =1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk

Koefisien teknologi untuk kendala waktu penggunaan mesin adalah waktu yang diperlukan oleh setiap mesin untuk menghasilkan produk, sedangkan konstanta ruas kanan adalah jumlah waktu efisien yang tersedia dari setiap mesin dalam satu tahun dan dirumuskan sebagai berikut:

∑ X b (9)

di

= Waktu penggunaan paper machine untuk produk ke-j (jam/ton) mana:

= Waktu yang tersedia untuk produksi (jam/bulan)

b

X = Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)

(15)

∑ X b (10) di

= Waktu penggunaan mesin rewinder untuk produk ke-j (jam/ton) mana:

= Waktu yang tersedia untuk produksi (jam/bulan)

b

X = Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)

j =1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk

Kendala produksi minimum pada koefisien teknologi adalah nilai yang sama untuk semua jenis produk yaitu satu, sedangkan konstanta ruas kanan adalah jumlah produksi minimum yang diproduksi pada periode Januari 2011 sampai Maret 2012 dan dirumuskan sebagai berikut:

∑ s X b (11)

dimana: s

= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)

= Nilai yang sama untuk semua jenis produk yakni 1

X

b = Produksi minimum yang pernah dihasilkan (ton/bulan)

j =1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk

Kendala kapasitas mesin pada koefisien teknologi adalah nilai yang sama untuk semua jenis produk yaitu satu, sedangkan konstanta ruas kanan adalah jumlah kapasitas mesin rata-rata per bulan pada periode Januari 2011 sampai Maret 2012 dan dirumuskan sebagai berikut:

∑ s X b (12) dimana:

s

= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)

= Nilai yang sama untuk semua jenis produk yakni 1

X

b = Kapasitas mesin (ton/bulan) j =1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk  3.4.3 Analisis Kepekaan

(16)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Perusahaan

PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan produsen kertas terbesar di Jawa Barat berada dibawah naungan Sinar Mas Group yang memiliki dua pabrik, PT. Pindo Deli Pulp and Paper 1 berdiri pada tahun 1976 dengan luas sekitar 45 ha. Sedangkan PT. Pindo Deli Pulp and Paper 2 didirikan dengan luas sekitar 450 ha pada tahun 1997.

Tahap awal dimulai dengan pembangunan Paper Machine (PM) dimana PM 1 dan PM 2 memproduksi jenis kertas photocopy, kertas woodfree, dan kertas

brief card dengan kapasitas 1.500 ton per bulan. Selanjutnya pada tahun 1980

kembali dibangun PM 3 dan PM 4 memproduksi jenis kertas brief card, emboss buffalo, dan stiffner board dengan kapasitas 3.000 ton per bulan. Sedangkan PM 5, PM 6 dan PM 7 memproduksi tissue dan kertas art paper dengan kapasitas masing-masing 1.000 ton per bulan, 6.000 ton per bulan dan 3.000 ton per bulan.

Pada tahun 1997, dalam upaya meningkatkan produksi dibangun PM 8 dan PM 9 memproduksi fine paper dengan kapasitas 18.000 ton per bulan dan kemudian PM 11 memproduksi kertas tissue dengan kapasitas 6.000 ton per bulan. Sedangkan PM 12 mulai berproduksi tahun 2005 memproduksi kertas base

paper cast coated, woodfree, brief card, dan stiffener board dengan kapasitas

7.000 ton per bulan. Dari tahun 1998 sampai tahun 2001 PT. Pindo Deli Pulp and

Paper menambah mesin Non Carbon Required (NCR) yaitu mesin yang

memproduksi jenis kertas CF, CB, dan CFB dengan kapasitas produksi 10.000 ton per bulan. Unit corrugated memproduksi karton tipe regular dan discut dengan kapasitas 8.000 ton per bulan.

4.2 Lokasi Perusahaan

(17)

4.3 Struktur Organisasi, Tenaga Kerja, dan Sistem Upah Perusahaan

Struktur organisasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper terdiri dari beberapa divisi yang dipimpin oleh seorang Presiden Direktur. Secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 1.

PT. Pindo Deli Pulp and Paper memiliki 7.672 karyawan yang terbagi dalam 3 tingkatan yaitu: karyawan tetap, karyawan kontrak, dan karyawan borongan. Karyawan tetap adalah karyawan yang telah diangkat menjadi karyawan PT. Pindo Deli Pulp and Paper. Karyawan tetap menerima gaji pokok ditambah dengan jaminan kesehatan, premium, uang makan, uang lembur, transportasi, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, dan tunjangan khusus lainnya. Karyawan kontrak merupakan karyawan PT. Pindo Deli Pulp and Paper yang masih dalam masa percobaan sesuai dengan kontrak yang ditandatangani dan mendapat tunjangan tambahan antara lain uang makan, uang transport, kesehatan, dan uang lembur. Karyawan borongan merupakan karyawan CV tertentu yang bekerja sama sesuai dengan lama mereka bekerja. Karyawan ini hanya bekerja jika perusahaan membutuhkan tenaga kerja tambahan dan sifatnya tidak tetap.

Sistem pengupahan dan gaji karyawan ditetapkan sesuai pembagian jenis golongan karyawan. Untuk karyawan tetap menerima upah bulanan sesuai perjanjian kerja sesuai dengan undang-undang tenaga kerja yang berlaku. Karyawan dengan perjanjian kerja waktu tertentu atau kontrak menerima upah bulanan seperti tertulis dalam perjanjian kerja. Sedangkan karyawan borongan menerima upah sesuai dengan jumlah produksi yang dikerjakannya. Pembagian upah dilaksanakan pada hari kerja awal bulan yang dikirim ke nomor rekening pada bank yang telah ditunjuk yaitu Bank Sinar Mas.

4.4 Jenis Produk Paper Machine 12

Paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper memproduksi berbagai

macam jenis kertas. Kertas yang dihasilkan berupa printing maupun non printing. Beberapa produk yang diproduksi oleh paper machine 12 yaitu antara lain:

woodfree, briefcard, pre print, stiffner board, drawing paper, dan base paper.

Woodfree merupakan jenis office paper seperti kertas fotokopi, kertas buku tulis,

(18)

kertas pre print sama dengan kertas woodfree yaitu sebagai office paper seperti kertas yang digunakan untuk mencetak formulir dan nota pembelian. Stiffner

board merupakan kertas yang diproduksi untuk core tissue atau biasa dikenal

dengan sebutan kertas karton. Drawing paper merupakan jenis kertas yang digunakan sebagai kertas gambar, drawing paper diekspor ke Malaysia, China, dan Hongkong. Sedangkan base paper diproduksi sebagai kertas dasar untuk memenuhi permintaan kertas cast coat pada divisi cast coat PT. Pindo Deli Pulp and Paper.

4.5 Bahan Baku Paper Machine 12

Bahan baku utama pembuatan kertas PT Pindo Deli Pulp and Paper terdiri dari 2 macam jenis pulp yang digunakan antara lain Needle Bleaching Kraft Pulp (NBKP) dan Leave Bleaching Kraft Pulp (LBKP). Sedangkan bahan baku penunjang pembuatan kertas antara lain beberapa bahan kimia seperti filler,

cationic starch, AKD, retention aid, dan surface size. Secara rinci dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel 2 Bahan baku paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Bahan Baku Pengertian Pulp

LBKP Jenis pulp serat pendek dan berdaun lebar yang diperoleh dari jenis hardwood, yaitu kayu akasia dan MTH (Mixed Tropical Hardwood). Pulp MTH dan akasia diperoleh dari produk lokal yaitu PT. Indah Perawang Riau dan PT. Lontar Papyrus Jambi.

NBKP Jenis pulp serat panjang yang diperoleh dari jenis softwood, misalnya kayu pinus. PT. Pindo Deli Pulp and Paper mengimpor NBKP dari Kanada, Finlandia, dan Amerika Serikat.

Filler Bahan pengisi dalam pembuatan kertas yaitu jenis bahan baku CaCO3.

Cationic starch Bahan kimia yang terbuat dari serbuk yang berguna sebagai perekat untuk mengikat daya ikat antar serat, terbuat dari tapioka. Pada proses dry end, kertas dibasahi dengan starch yang berfungsi sebagai surface sizing.

AKD Alkil Keton Dimmer merupakan bahan kimia jenis syntheticsurface size yang berfungsi sebagai penetrasi daya serap air. AKD ditambahkan pada SILO tank sebagai internal sizing.

Retention aid Bahan polimer yang berfungsi sebagai flokulan untuk menstabilkan kedudukan filler dalam kertas.

Surface size Bahan kimia yang berfungsi meningkatkan ketahanan terhadap penetrasi air pada kertas yaitu enzim dan tapioka.

(19)

(a) (b)

(c)

(e)

(c) (d)

(e) (f)

Gambar 2 Bahan baku paper machine 12 (a) Pulp, (b) Filler, (c) Cationic

starch, (d) AKD, (e) Retention aid, dan (f) Surface size.

 

(20)

4.6 Proses Produksi Paper Machine 12

Paper machine 12 merupakn mesin kertas secondhand buatan IHI Co. Ltd.

Jepang yang dibeli dari perusahaan kertas luar negeri. Mesin ini bertipe

fourdrinier dengan lebar 3,3 meter dan mempunyai kecepatan maksimal 700

meter per menit. Proses produksi kertas di paper machine 12 sama seperti pada proses pembuatan kertas pada umumnya yang terbagi menjadi beberapa tahap yaitu terlihat pada Gambar 3.

Stock preparation Paper making Pressing Sizing

Calendering Paper rolling

Rewinding Finishing

Gambar 3 Diagram alir proses produksi paper machine 12.

Stock preparation merupakan tahapan persiapan bahan baku kertas, yaitu

mulai dari pengolahan serat menjadi pulp dengan berbagai macam proses. Lembaran pulp tersebut diolah menjadi buburan pulp dengan cara repulping,

cleaning, refining, dan mixing. Repulping merupakan pencampuran pulp dan air

dilengkapi dengan agitator sebagai pengaduk dengan konsistensi 4% yang kemudian akan dipompa ke dump chest sebagi tempat penampungan. Cleaning yaitu berfungsi sebagai cleaner tempat menyaring kotoran dengan berat jenis tinggi seperti logam, kaca dan lain sebagainya. Refining merupakan proses penguraian serat untuk mengembangkan sifat optimal serat yang diinginkan pada pembuatan kertas. Tujuan proses refining adalah mengkondisikan serat sehingga tercipta permukaan yang baru dan memperbaiki ikatan antar serat. Mixing merupakan pencampuran semua pulp dari dua jalur LBKP dan NBKP dengan bahan kimia yang ditambahkan pada pembuatan kertas tergantung dari jenis kertas.

Paper making adalah proses pembuatan kertas yang menggunakan paper

machine yaitu alat untuk membuat lembaran kertas, menghilangkan air, pressing,

dan pengeringan. Mesin kertas dibagi menjadi beberapa bagian yaitu approach

flow system, headbox, dan wire. Approach flow system merupakan bagian

(21)

system berfungsi membersihkan, mengencerkan, dan menyaring bubur dari kontamina. Pemisahan serat berdasarkan berat jenis menggunakan clone cleaner

system sedangkan pemisahan serat berdasarkan ukuran menggunakan screener.

Headbox berfungsi mendistribusikan bubur kertas selebar mesin kertas ke wire

dan mengendalikan konsistensi agar tetap terjaga. Wire berfungsi membentuk lembaran kertas, menghilangkan air serta memisahkan serat. Wire juga berfungsi mengendapkan serat pada wire secara baik. Konsistensi lembaran pada saat keluar dari wire adalah 18-23%.

Pressing berfungsi menekan lembaran secara mekanis untuk mengeluarkan

air yang ada di lembaran kertas dengan menggunakan alat press part. Air dihilangkan dari lembaran akibat penekanan dari dua roll press yang berputar.

Sizing merupakan proses mengaplikasikan surface sizing pada kertas

menggunakan alat yang disebut size press yang terletak diantara bagian antara pre

dryer dan after dryer. Fungsi utama dari calendering adalah untuk mengurangi

kekasaran permukaan, melicinkan dan memadatkan struktur pori-pori kertas agar didapatkan hasil printing yang bagus.

Paper rolling merupakan penggulungan kertas menggunakan mesin pope

reel yang terjadi karena gesekan antara roll yang berputar. Roll tersebut digerakkan dengan elektrik motor yang disatukan dengan paper machine.

Rewinding berfungsi menggulung kembali kertas dari steel core ke paper core

sesuai dengan ukuran yang diinginkan costumer. Mesin yang digunakan adalah

rewinder yang digunakan untuk menggulung kertas tipis dan menggulung kertas

tebal dengan kecepatan maksimal masing-masing sebesar 550 mpm dan 1800 mpm. Rewinder menghasilkan roll product dan sheet product.

Proses finishing merupakan proses paling akhir dalam pembuatan kertas.

Finishing terdiri dari counting yaitu menghitung jumlah kertas sebelum dipacking,

sorting yaitu proses pemilihan kertas atau proses mensortir kertas, wraping yaitu

proses membungkus kertas menggunakan kertas kraft dan plastik, staking yaitu merupakan penumpukan kertas setelah dilakukan wraping, sedangkan labeling merupakan proses penandaan tumpukan kertas sesuai dengan Negara tujuan atau permintaan konsumen.

(22)

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Gambar 4 Mesin pembuatan kertas paper machine 12 (a) Wire, (b) Press part, (c) Size press, (d) Calendering, (e) Pope reel, dan

(23)

(a) (b)

(c) (d)

(e)

Gambar 5 Proses finishingpaper machine 12 (a) counting, (b) sortir,

(24)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk dengan penambahan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap

(fixed cost) adalah biaya yang tidak akan berubah secara total selama periode

waktu tertentu, sekalipun terjadi perubahan yang besar atas tingkat aktivitas atau volume terkait. Sedangkan biaya variabel (variable cost) adalah biaya secara total berubah seiring dengan perubahan tingkat atau volume yang terkait (Horngren, C.T. et al. 2006).

Jenis produk pada penelitian ini adalah Brief Card (BC), Base Paper (BP),

Drawing Paper (DP), Wood Free (WF), Pre Print (PPR), dan Stiffner Board (SB)

secara keseluruhan. Jumlah produksi paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and

Paper yang digunakan adalah jumlah produksi pada periode Januari 2011 sampai

Maret 2012, secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 2.

Besarnya biaya produksi terlihat pada Tabel 3 dimana biaya tetap terdiri dari depresiasi mesin, bunga modal, pemeliharaan, gaji karyawan tetap, biaya kantor

(overhead), asuransi, dan biaya external service, sedangkan biaya variabel terdiri

dari bahan baku, packaging, transport, rental, energi dan upah pegawai tidak tetap. Perhitungan biaya depresiasi mesin dan bunga modal secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.

(25)

Tabel 3 Biaya produksi paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper (US$/ton)

Komponen Biaya Jenis produk

BC BP DP WF PPR SB

Biaya Tetap 63,42 65,14 65,55 70,56 72,50 65,96 Depresiasi Mesin ** 0,58 0,67 0,69 0,95 1,05 0,71 Bunga Modal ** 10,63 12,27 12,65 17,41 19,25 13,04 Pemeliharaan * 26,44 26,44 26,44 26,44 26,44 26,44 Indirect Labor 6,04 6,04 6,04 6,04 6,04 6,04

Overhead* 0,51 0,51 0,51 0,51 0,51 0,51

Asuransi * 10,83 10,83 10,83 10,83 10,83 10,83 External service* 8,39 8,39 8,39 8,39 8,39 8,39 Biaya Variabel 555,17 631,42 555,13 583,60 583,60 584,88

Bahan Baku **

LBKP 327,25 238 327,25 351,05 351,05 357

NBKP 0 166,60 0 0 0 0

Dry broke 45,20 56,50 45,2 49,72 49,72 45,2 Wet broke 22,60 11,30 22,60 22,60 22,6 22,6

Filler (CaCO3) 6 4,40 6 5,60 5,6 6

AKD 5,37 5.,90 5,37 4,83 4,83 5,37 Cationic starch 7,66 7,66 7,66 6,89 6,89 7,66 Retention aid 0,81 0,77 0,77 1,92 1,92 0,77

Surface size 0 0 0 0,70 0,70 0

Packaging* 23,78 23,78 23,78 23,78 23,78 23,78

Transport* 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59

Rental* 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15

Fresh water 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75

Energi *

Power 52,50 52,50 52,50 52,50 52,50 52,50 Steam 50,23 50,23 50,23 50,23 50,23 50,23 Direct Labor* 9,28 9,28 9,28 9,28 9,28 9,28 Biaya Produksi 618,59 696,56 620,68 654,17 656,11 650,84 Harga Jual * 993 875 995 881 850 903 Profit 374,41 178,44 374,32 226,83 193,89 252,16 Sumber:

*) PT Pindo Deli Pulp and Paper: overhead merupakan biaya keperluan kantor, external service merupakan biaya layanan lainnya, sedangkan rental merupakan biaya penyewaan alat pendukung produksi

(26)

5.2 Optimasi Produk

Optimasi produk dilakukan di paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and

Paper dengan menggunakan koefisien tujuan, koefisien input-output, dan nilai

sebelah kanan dari fungsi kendala.

5.2.1 Koefisien Fungsi Tujuan

Koefisien fungsi tujuan dari model program linier adalah besarnya keuntungan per ton setiap produk kertas yang dihasilkan. Keuntungan ini merupakan selisih harga jual dikurangi biaya produksi. Dua jenis produk yang memiliki keuntungan terbesar adalah BC dan DP. Hal ini disebabkan rendahnya biaya produksi serta tingginya harga jual produk kedua tersebut yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.

5.2.2 Koefisien Input-Output dan Nilai Sebelah Kanan (NSK)

Koefisien input-output dan nilai sebelah kanan dalam fungsi kendala dari formulasi program linier secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4. Koefisien input-output pada kendala bahan baku LBKP dan NBKP adalah jumlah bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan setiap ton produk yang secara rinci terlihat pada Lampiran 5, sedangkan nilai sebelah kanan pada kendala tersebut merupakan jumlah persediaan bahan baku yang tersedia yang diperoleh dari Raw Material

Departement. Koefisien input-output pada kendala waktu penggunaan mesin yang

(27)

120,48 124,69

7.000 227,43 449,14

128,50 114,7 *

1531,43 619,2 619,2

Tabel 4 Input-output koefisien fungsi tujuan dan fungsi kendala

Kendala Satuan Jenis produk Ketersediaan BC BP DP WF PPR SB Sumberdaya Per Bulan Fungsi Tujuan

Profit US$/ton 374,41 178,44 374,32 226,83 193,89 252,16 Fungsi Kendala

Ketersediaan Bahan Baku

LBKP ton/ton kertas 0,55 0,40 0,55 0,59 0,59 0,60 <= 3501,89 * NBKP ton/ton kertas 0 0,20 0 0 0 0 <=

Waktu Penggunaan Mesin

Paper Machine jam/ton 0,08 0,09 0,09 0,12 0,14 0,09 <= Rewinder jam/ton 0,04 0,04 0,05 0,06 0,07 0,05 <= Produksi Minimum

BC ton/bulan 1 0 0 0 0 0 >=

BP ton/bulan 0 1 0 0 0 0 >=

DP ton/bulan 0 0 1 0 0 0 >=

WF ton/bulan 0 0 0 1 0 0 >=

PPR ton/bulan 0 0 0 0 1 0 >=

SB ton/bulan 0 0 0 0 0 1 >=

(28)

5.2.3 Solusi Optimum

Solusi optimum, secara rinci disajikan pada Tabel 5. Keuntungan maksimum yang diperoleh adalah US$ 1,98 juta per bulan dengan jumlah produksi 6.357,74 ton per bulan. Bila besarnya keuntungan ini dibandingkan dengan keuntungan maksimum pada kondisi aktual sebesar US$ 560 ribu per bulan dan jumlah produksi 5.239,78 ton per bulan, maka optimasi telah meningkatkan keuntungan sebesar 72% dan meningkatkan jumlah produksi sebesar 18%.

Pada tingkat optimum, produk BC yang dihasilkan adalah 4.003,49 ton per bulan dengan keuntungan sebesar US$ 1,49 juta per bulan, sedangkan pada kondisi aktual jumlah produksi adalah 689,33 ton per bulan dan keuntungan sebesar US$ 181 ribu per bulan. Terjadi peningkatan keuntungan jenis produk BC sebesar 88%. Jumlah produksi optimum jenis produk DP adalah sebesar 124,69 ton per bulan dengan keuntungan US$ 46 ribu per bulan, sedangkan pada kondisi aktual jumlah produksi adalah 79,25 per ton dan keuntungan sebesar US$ 20 ribu per bulan, optimasi telah meningkatkan keuntungan jenis produk DP sebesar 37%. Lebih lanjut, bila dibandingkan dengan keempat jenis produk lainnya, jenis produk BC dan DP memiliki biaya produksi lebih rendah dan harga jual tiap ton kertas yang lebih tinggi sehingga keuntungan yang dihasilkan lebih besar.

Tabel 5 Solusi optimum paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Produksi Keuntungan

Jenis

produk Aktual Optimum Aktual Optimum (ton/bulan) (ton/bulan) (US$/bulan) (US$/bulan)

(29)

5.2.4 Status Sumberdaya

Status sumberdaya menjelaskan apakah sumberdaya yang digunakan terpakai habis atau tersisa dalam proses produksi. Tabel 6 menunjukkan bahwa bahan baku LBKP merupakan sumberdaya yang mengikat karena sumberdaya tersebut habis dipakai seluruhnya dalam proses produksi pada tingkat optimum sehingga slack atau sisa bernilai nol (binding constraint). Sedangkan bahan baku NBKP, waktu penggunaan paper machine, dan mesin rewinder merupakan sumberdaya yang tidak mengikat karena sumberdaya tersebut tidak habis dipakai seluruhnya dalam proses produksi pada tingkat optimum sehingga slack bernilai positif (not binding constraint).

Nilai slack 0 untuk kendala produksi minimum jenis BP, DP, WF, PPR, dan SB menunjukkan bahwa bahan baku jenis produk tersebut diproduksi pada tingkat yang minimum, sementara itu nilai slack 3.776 untuk kendala produksi minimum jenis BC menunjukkan produk tersebut diproduksi 3.776 lebih banyak daripada tingkat produksi minimum.

Tabel 6 Status sumberdaya dan penggunaan sumberdaya optimum

Kendala sumberdaya Satuan unit Status Jumlah Sumberdaya sumberdaya sumberdaya Tersedia Digunakan Sisa Ketersediaan Bahan Baku      

LBKP ton/ton kertas binding 3.501,89 3.501,89 0 NBKP ton/ton kertas not binding 114,70 89,83 24.87 Waktu Penggunaan Mesin

Paper Machine jam/ton not binding 619,2 589,75 29,44 Rewinder jam/ton not binding 619,2 294,87 324,32 Produksi Minimum

(30)

5.2.5 Harga Bayangan

[image:30.595.106.519.343.619.2]

Harga bayangan adalah tambahan keuntungan yang diperoleh ketika sumberdaya dapat ditambah 1 unit. Bahan baku LBKP merupakan sumberdaya langka yang mengikat dan memiliki nilai positif sebesar 680,74 terlihat pada Tabel 7. Nilai tersebut menunjukan bahwa setiap peningkatan penggunaan bahan baku LBKP sebanyak 1 ton akan meningkatkan keuntungan sebesar US$ 680,74, sementara sumberdaya NBKP merupakan sumberdaya langka yang tidak mengikat dan memiliki nilai 0. Hal ini berarti peningkatan penggunaan sumberdaya NBKP tidak meningkatkan keuntungan. Lebih lanjut, harga bayangan untuk kendala produksi minimum produk BP sebesar -93,85 berarti setiap ton penambahan produksi produk BP akan mengurangi keuntungan sebesar US$ 93,85.

Tabel 7 Harga bayangan paper machine 12

Kisaran Sumberdaya

Kendala sumberdaya Satuan unit sumberdaya Harga Digunakan Allowable Allowable Bayangan Increase Decrease Ketersediaan Bahan Baku

LBKP ton/ton kertas 680,74 3501,89 214,09 2076,83 NBKP ton/ton kertas 0 89,83 1E+30 24,87 Waktu Penggunaan Mesin

Paper Machine jam/ton 0 589,76 1E+30 29,44

Rewinder jam/ton 0 294,88 1E+30 324,32

Produksi Minimum

BC ton/bulan 0 4003,49 3776,05 1E+30 BP ton/bulan -93,85 449,14 124,35 449,14 DP ton/bulan -0,09 124,69 2046,13 124,69 WF ton/bulan -174,80 120,49 689,63 120,48 PPR ton/bulan -207,74 1531,43 527,66 1531,43 SB ton/bulan -156,28 128,50 2869,38 128,50 Kapasitas mesin ton/bulan 0 6357,74 1E+30 642,26

Sumber: pengolahan data

5.2.6 Nilai Penghematan Sumberdaya

(31)

NBKP sebesar US$ 833 per ton. Hal ini berarti, nilai penghematan bahan baku NBKP adalah US$ 20.716,71 per bulan yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Nilai penghematan sumberdaya dan keuntungan bersih

Komponen Aktual Optimum

Produksi (ton/bulan) 5.239,78 6.357,74 Keuntungan (US$/bulan) 560.848,51 1.982.432,31 Penghematan

LBKP (US$/bulan) 0 0

NBKP (US$/bulan) 0 20.716,71 Keuntungan bersih (US$/bulan) 560.848,51 2.003.149,02 Sumber: pengolahan data

5.2.7 Analisis Kepekaan

Analisis kepekaan dilakukan untuk memenuhi perubahan-perubahan pada kondisi optimum ketika ketersediaan bahan baku dan biaya produksi berubah, yaitu bertambah atau berkurang sebesar 10% dan 20%. Pada ketersediaan bahan baku yang bertambah sebesar 10% atau 20% keuntungan perusahaan bertambah sebesar 6,8%, sedangkan pada pengurangan biaya produksi sebesar 10% atau 20% keuntungan bertambah sebesar 28,9% atau 16,9%. Namun pada peningkatan biaya produksi dan penurunan persediaan bahan baku sebesar 10% atau 20%, perusahaan mengalami penurunan keuntungan. Hal ini disebabkan tingginya biaya produksi sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan. Secara rinci perubahan pada kondisi-kondisi tersebut di atas disajikan pada Tabel 9 dan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 8.

(32)
[image:32.842.88.761.132.283.2]

Tabel 9 Perubahan yang terjadi pada analisis kepekaan

Komponen Perubahan Keuntungan Perusahaan Kombinasi Produk BC Jumlah Produksi Status Sumberdaya Langka

Bahan Baku -20% - 24% - 31,8% - 20% LBKP

-10% - 12% - 15,90% - 10% LBKP

10% + 6,8% + 8,86% + 5,77% LBKP

20% + 6,8% + 8,86% + 5,77% LBKP

Biaya Produksi -20% + 28,9% - 51,1% tetap LBKP

-10% + 16,9% - 51,1% tetap LBKP

10% - 20,3% tetap tetap LBKP

20% - 50% tetap tetap LBKP

(33)
[image:33.595.95.510.57.828.2]

Tabel 10 Jumlah produksi optimum pada berbagai kondisi bahan baku berubah (ton/bulan)

Jenis produk Jumlah produksi ketika bahan baku

-20% -10% 0% 10% 20% BC 2.730,08 3.366,78 4.003,49 4.392,74 4.392,74 BP 449,14 449,14 449,14 449,14 449,14 DP 124,69 124,69 124,69 124,69 124,69 WF 120,49 120,49 120,49 120,49 120,49 PPR 1.531,43 1.531,43 1.531,43 1531,43 1531,43 SB 128,50 128,50 128,50 128,50 128,50 Total 5.084,33 5.721,04 6.357,74 6.746,99 6.746,99 Sumber: pengolahan data

     

Tabel 11 Jumlah produksi optimum pada berbagai kondisi biaya produksi berubah (ton/bulan)

Jenis produk Jumlah produksi ketika biaya produksi

-20% -10% 0% 10% 20% BC 1.957,36 1.957,36 4.003,49 4.003,49 4.003,49 BP 449,14 449,14 449,14 449,14 449,14

DP 2.170,83 2.170,83 124,69 124,69 124,69 WF 120,49 120,49 120,49 120,49 120,49

PPR 1.531,43 1.531,43 1.531,43 1531,43 1.531,43 SB 128,50 128,50 128,50 128,50 128,50

Total 6.357,74 6.357,74 6.357,74 6.357,74 6.357,74 Sumber: pengolahan data

(34)

3. Goal programming sebagai teknik optimasi perlu diinvestigasi agar beberapa tujuan bisa tercapai.

2. Perusahaan perlu meningkatkan pemasaran jenis kertas BC dan DP sebagai produk yang optimum.

1. Untuk meningkatkan penggunaan pemanfaatan kapasitas terpasang perusahaan, bahan baku LBKP perlu disediakan lebih banyak.

6.2 Saran

Kombinasi produksi pada tingkat optimum menghasilkan solusi optimum untuk jenis produk BC dan DP dengan peningkatan keuntungan sebesar 88% dan 37%. Dengan memperhatikan kendala bahan baku, waktu penggunaan mesin, produksi minimum, dan kapasitas mesin maka optimasi telah meningkatkan keuntungan sebesar 72% dan meningkatkan jumlah produksi sebesar 18%. Sedangkan keuntungan maksimum juga diperoleh dengan melakukan analisis kepekaan pada perubahan penambahan ketersediaan bahan baku serta penurunan biaya produksi sebesar 10% dan 20%.

6.1 Kesimpulan

BAB VI

(35)

O

OPTIMA

ASI PROD

DUK KER

RTAS:

STU

UNIT

UDI KAS

T PAPER

D

IN

US DI PT

MACHIN

DEWI

DEPART

FAKUL

NSTITUT

T. PINDO

O DELI PU

ULP AND

D PAPER

NE 12, KA

ARAWAN

NG JAWA

A BARAT

T

I PUTRI SANTAM

MI

EMEN H

HASIL HU

UTAN

LTAS KE

EHUTAN

NAN

T PERTA

ANIAN BO

OGOR

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga

Bowyer JL, et al. 2003. Forest Products and Wood Science: An Introduction 4th

Edition. Iowa: Iowa State Press.

Departemen Perindustrian. 1982. Perkembangan Industri Kertas dan Pulp di

Dunia. Jakarta

Indonesian Pulp and Paper Association. 2011. Indonesian Pulp and Paper

Industry Directory. Jakarta

Indonesian Commercial Newsletter. 2011. Profil Industri Pulp dan Kertas. Jakarta Horngren, C.T. et al. 2006. Cost Accounting A Manajerial Emphasis twelfth

edition. Stanford University.

Nasendi BDE, dan Anwar. 1985. Program Linier dan Variasinya. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Paulapuro, H. 2000. Papermaking Part 1, Stock Preparation and Wet End. Helsinki University of Technology.

Prawirosentono, 2004. Riset Operasi dan Ekonofisika. Jakarta: PT. Bumi Aksara Rosdiana, E. 2007. Optimasi Produksi Papan Partikel: Studi Kasus di PT. Paparti

Pertama, Sukabumi [Skripsi]. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

Simangunsong BCH. 1991. Optimasi Penggunaan Sumberdaya Dan Penganekaragaman Produk Dalam Industri Kayu Lapis [Tesis]. Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor: Bogor.

(37)

O

OPTIMA

ASI PROD

DUK KER

RTAS:

STU

UNIT

UDI KAS

T PAPER

D

IN

US DI PT

MACHIN

DEWI

DEPART

FAKUL

NSTITUT

T. PINDO

O DELI PU

ULP AND

D PAPER

NE 12, KA

ARAWAN

NG JAWA

A BARAT

T

I PUTRI SANTAM

MI

EMEN H

HASIL HU

UTAN

LTAS KE

EHUTAN

NAN

T PERTA

ANIAN BO

OGOR

(38)

OPTIMASI PRODUK KERTAS:

STUDI KASUS DI PT. PINDO DELI PULP AND PAPER

UNIT PAPER MACHINE 12, KARAWANG JAWA BARAT

DEWI PUTRI SANTAMI

E24080054

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(39)

Optimization for Paper Product Case Study at PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat

 

DHH by:

1)

Dewi Putri Santami, 2) Bintang C.H Simangunsong

INTRODUCTION: Increasing domestic consumption has been an important factor of the development of pulp and paper industry in Indonesia. However, pulpwood availability limits that development. This situation demands pulp and paper industry to operate efficiently.

METHOD: One technique that can be used is a linier programming. This technique will determine an optimum product mix and allocate resources such as pulpwood, production capacity, machine using time, and machine capacity optimally while maximing company profit.

RESULT: The study conducted at PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12 which produces six product categories such as Brief Card (BC), Base Paper (BP), Drawing Paper (DP), Wood Free (WF), Pre Print (PPR), and Stiffner Board (SB) showed that company production and profit would increase by 18% and 72% respectively, if company applies linier programming techniques in its operation.

KEYWORDS: Pulp and Paper, Optimization, Linier Programming, Efficiency 1)

Student of Forest Products Department, Faculty of Forestry, IPB

2)

(40)

RINGKASAN

DEWI PUTRI SANTAMI. E24080054. Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat. Dibimbing oleh Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, Ph.D.

Konsumsi kertas domestik yang terus meningkat merupakan suatu faktor penting yang merangsang pertumbuhan industri pulp dan kertas di Indonesia, namun ketersediaan bahan baku kayu yang terbatas menghambat pertumbuhan tersebut. Situasi ini membuat industry pulp dan kertas perlu melakukan efisiensi dalam proses produksinya.

Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah program linier. Teknik ini dapat menentukan kombinasi optimum produk yang dihasilkan sekaligus mengoptimalkan alokasi penggunaan sumberdaya, seperti bahan baku kayu, kapasitas produksi, waktu penggunaan mesin, dan kapasitas mesin untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum.

Penelitian ini dilakukan di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper

Machine 12 yang menghasilkan 6 jenis produk kertas seperti, Brief Card (BC),

Base Paper (BP), Drawing Paper (DP), Wood Free (WF), Pre Print (PPR), dan

Stiffner Board (SB). Hasil penelitian menujukkan bahwa apabila teknik program

linier diterapkan akan meningkatkan jumlah produksi sebesar 18% dan keuntungan sebesar 72%.

(41)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2012

(42)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli

Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa

Barat

Nama Mahasiswa : Dewi Putri Santami

NRP : E24080054

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, Ph.D NIP. 19630413 198703 1 004

Mengetahui,

Ketua Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. I Wayan Darmawan, M.Sc NIP. 1966 0212 199103 1 002

(43)

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul “Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and PaperUnit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, namun penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

(44)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 24 Desember 1989 sebagai anak kedua dari dua bersaudara pasangan Drs. Sutrisno Utomo dan Tri Utaminingsih. Tahun 1996-2002 penulis memulai pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Palapa Bandar Lampung. Pada tahun 2002-2005 penulis melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Bandar Lampung. Pada tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Bandar Lampung, dan pada tahun yang sama penulis diterima masuk IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Penulis memilih program studi mayor Teknologi Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan. Pada tahun 2011 memilih Biokomposit (Ekonomi Industri) sebagai bidang keahlian.

Selama di bangku sekolah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti Smanta English Club (SEC), Karya Ilmiah Remaja (KIR), dan Pasukan Inti Siswa (PASIS). Kemudian setelah masuk IPB, penulis aktif dalam sejumlah organisasi kemahasiswaan yakni sebagai staf Divisi Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan (HIMASILTAN) periode 2009-2010 dan panitia KOMPAK Departemen Hasil Hutan tahun 2010. Penulis pernah mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan pada tahun 2011 yang didanai oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan Nasional yang berjudul “Potensi Kamper Imitasi dengan Bahan Dasar Kayu Manis sebagai Alternatif Pemberi Wangi Aromatik dan Pencegah Bakteri”. Selama menjadi mahasiswa, penulis telah mengikuti beberapa kegiatan praktik lapang antara lain Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) pada bulan Juli 2010 di Pangandaran dan Gunung Sawal, Tasikmalaya. Pada bulan Juli 2011 penulis melakukan Praktik Pengelolaan Hutan (P2H) di Gunung Walat, Sukabumi. Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di PT. Pindo Deli

Pulp and Paper pada bulan Februari-April 2012.

(45)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat.

Skripsi ini tidak dapat penulis selesaikan tanpa adanya dukungan beberapa pihak. Atas segala bantuan dari semua pihak, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Ayah Drs. Sutrisno Utomo, Ibu Tri Utaminingsih, Kakak Lucky Trissantama dan segenap keluarga penulis atas doa, kasih sayang, perhatian dan semangat yang diberikan.

2. Bapak Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan pengarahan, ilmu, bimbingan, dan motivasi kepada penulis.

3. Bapak Dr. Ir. Achmad, MS selaku dosen penguji dan Dr. Ir. Dede Hermawan, M.Sc selaku pimpinan sidang.

4. Bapak Drs. Budiansyah selaku HRD PT. Pindo Deli Pulp and Paper, Bapak Krisman Tumanggor selaku kepala UnitPaper Machine 12, Bapak Edy Sujatmo selaku pembimbing lapang, serta seluruh karyawan PT. Pindo Deli Pulp and PaperUnitPaper Machine 12.

5. Teman-teman THH 45 atas kebersamaan dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.

6. Teman-teman satu bimbingan Nadia, Exas, dan Nasir.

7. Teman-teman Pondok Nuansa Sakinah Vera, Listia, Liza, Mela, dan kawan-kawan serta teman-teman Kemabalam atas dukungan dan keceriaan yang diberikan.

8. Seseorang yang memberikan semangat dan inspirasi.

9. Seluruh keluarga besar Fakultas Kehutanan IPB dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu kelancaran studi penulis, baik selama kuliah maupun dalam penyelesaian skripsi ini.

(46)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi DAFTAR LAMPIRAN ... vii

 

IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penelitian ... 2 1.3 Manfaat Penelitian ... 2 IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kertas ... 3 2.2 Program Linier ... 7 IIIMETODOLOGI

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9 3.2 Jenis Data... 9 3.3 Metode Pengumpulan Data ... 9 3.4 Analisis Data ... 9 IVGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Perusahaan ... 14 4.2 Lokasi Perusahaan ... 14 4.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 15 4.4 Jenis Produk Paper Machine 12 ... 15 4.5 Bahan Baku Paper Machine 12 ... 16 4.6 Proses Produksi Paper Machine 12 ... 17 VHASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Biaya Produksi... 22 5.2 Optimasi Produk ... 24 VIKESIMPULAN DAN SARAN

(47)

DAFTAR TABEL

No Halaman Tabel 1 Penggolongan kertas berdasarkan kepentingan ekonomi ... 6 Tabel 2 Bahan baku paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and

Paper ... 16 Tabel 3 Biaya produksi paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and

Paper (US$/ton) ... 23 Tabel 4 Input-output koefisien fungsi tujuan dan fungsi kendala ... 25 Tabel 5 Solusi optimum paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and

Paper ... 26 Tabel 6 Status sumberdaya dan penggunaan sumberdaya optimum ... 27 Tabel 7 Harga bayangan paper machine 12 ... 28 Tabel 8 Nilai penghematan sumberdaya dan keuntungan bersih ... 29 Tabel 9 Perubahan yang terjadi pada analisis kepekaan ... 30 Tabel 10 Jumlah produksi optimum pada berbagai kondisi bahan baku

berubah (ton/bulan) ... 31 Tabel 11 Jumlah produksi optimum pada berbagai kondisi biaya

[image:47.595.84.520.95.825.2]
(48)

DAFTAR GAMBAR

  [image:48.595.89.520.49.800.2]

No Halaman Gambar 1 Tahapan pembuatan kertas. ... 4

(49)

DAFTAR LAMPIRAN

 

No Halaman

Lampiran 1 Struktur organisasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper ... 35 Lampiran 2 Produksi kertas paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp

and Paper ... 36 Lampiran 3 Biaya depresiasi dan bunga modal paper machine ... 37 Lampiran 4 Biaya depresiasi dan bunga modal mesin rewinder ... 37 Lampiran 5 Biaya bahan baku ... 38 Lampiran 6 Waktu penggunaan paper machine (jam) ... 39 Lampiran 7 Waktu penggunaan mesin rewinder (jam)... 39 Lampiran 8 Perbandingan keuntungan ketika bahan baku dan biaya

(50)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi tiga besar dalam industri pulp dan kertas di dunia serta memiliki potensi pasar yang cukup baik dan luas untuk mengembangkan industri kertas sebagai andalan perekonomian. Saat ini Indonesia menempati peringkat sebelas dunia untuk industri kertas dan peringkat sembilan dunia untuk industri pulp (ICN 2011).

Perkembangan produksi dan konsumsi kertas baik domestik maupun Internasional meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kualitas sumberdaya manusia dan pertumbuhan teknologi menjadikan kebutuhan akan kertas terus meningkat. Namun kapasitas industri pulp dan kertas relatif kecil perkembangannya setiap tahun. Ketersediaan bahan baku kayu merupakan faktor utama lambatnya perkembangan industri ini, karena kewajiban mengolah konsesi lahan yang diberikan pemerintah pada industri pulp dan kertas untuk dikonversikan menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai sumber bahan baku utama pulp membutuhkan waktu yang relatif panjang.

Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan kertas yang terus meningkat, industri kertas berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memenuhinya. Hal ini dapat terpenuhi dengan melakukan efisiensi dalam penggunaan bahan baku, waktu penggunaan mesin, produksi minimum serta kapasitas mesin yang digunakan. Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan program linier yang dapat menentukan kombinasi produk agar menghasilkan keuntungan yang maksimum bagi perusahaan.

Penelitian ini dilakukan di paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and

Paper yang merupakan sebuah industri kertas swasta nasional dilengkapi dengan

paper machine 1 sampai paper machine 13 serta corrugated dan cast coat.

(51)

Untuk dapat terus berkembang dan berupaya mengembangkan pasar ekspor diperlukan tantangan dalam memahami persaingan yaitu dengan mencari formula yang tepat dengan menentukan kombinasi dan membuat keberlanjutan produk dalam jangka panjang. Sehingga perlu adanya optimasi produk yang dilakukan agar perusahaan dapat tetap bertahan dan berkelanjutan untuk dapat bersaing dengan industri kertas yang ada di Indonesia maupun mancanegara.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi produk optimum dengan memperhatikan kendala bahan baku, waktu penggunaan mesin, produksi minimum dan kapasitas mesin sehingga diperoleh keuntungan perusahaan yang maksimum.

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan produksi dan efisiensi produksi serta bermanfaat bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang optimasi produk kertas.

(52)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1 Kertas

Kertas adalah bahan berbentuk lembaran tipis dari suspensi air yang berasal dari serat dan tidak sedikit produksi kertas berasal dari penambahan bukan serat. Kertas digunakan untuk menulis, mencetak, membungkus, serta menyebarkan informasi dan pengetahuan (Smook 1994).

2.1.1 Sejarah Kertas 

Kertas pertama kali diciptakan oleh bangsa Cina dan ditemukan oleh Tsai Lun pada tahun 105 Masehi. Penemuan ini kemudian menyebar ke Jepang dan Korea seiring dengan menyebarnya bangsa Cina ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan tersebut pada 610 Masehi.

Teknik pembuatan kertas jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa pertarungan Cina dan Arab pada tahun 751 Masehi. Para tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang arab, sehingga kemudian industri kertas mulai berkembang disana. Teknik pembuatan kertas kemudian juga menyebar di Spanyol dan dibangun mill pertama pada tahun 1144 di kota Xativa.

Berkembangnya perusahaan kertas di Italia pada akhir abad 13 memberikan pemasukan terhadap Eropa sampai pertengahan abad 14 ketika mill pertama dibangun di Prancis. Meskipun pembuatan kertas diperkenalkan di Nuremberg Jerman pada akhir abad 14, namun Italia masih mendominasi pasar kertas Eropa pada awal abad 15. Menurut Encyclopedia Americana, pembuatan kertas diperkenalkan di Amerika pada tahun 1575. Mill pertama didirikan di Germanytown, United States pada 1690, selanjutnya pada tahun 1803 paper mill dibangun di Kanada (Paulapuro 2000).

(53)

2.1.2 Proses Pembuatan Kertas

Bowyer et al. (2003) menjelaskan proses pembuatan kertas dilakukan melalui beberapa tahapan, pembuatan pulp (pulping), pelarutan serat dalam air,

beating atau refening pulp, pencampuran bahan-bahan additive (filler, sizing

material, wet-strenght binders), pembentukan lembaran serat, pembuangan air,

dan pengeringan lembaran.

Pulp dihasilkan dari bahan berlignoselulosa baik kayu maupun non kayu. Pembuatan pulp dapat menggunakan metode mekanis, semi mekanis, kimia, maupun semikimia. Sifat dan karakteristik pulp yang dihasilkan dari setiap metodepun berbeda, metode yang umum digunakan dalam industri pulp dan kertas adalah metode kimia dengan proses kraft. Proses kraft adalah proses pembuatan pulp dimana kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya dimasak menggunakan bahan kimia Na2S dan NaOH dengan suhu ± 170°.

[image:53.595.112.517.160.668.2]

Sumber: Bowyer et al. (2003)

Gambar 1 Tahapan pembuatan kertas. 

(54)

Pada proses beating dan refining, pulp serat dipipihkan dan diuraikan. Sebagian bear kekuatan kertas terjadi akibat dari ikatan-ikatan hydrogen molekul-molekul selulosa yang menyusun serat-serat secara berdampingan. Untuk memberikan potensi ikatan maksimum, serat ditumbuk atau digiling untuk memipihkan dan menguraikann mikrofibril dari dinding-dinding sel serta memperluas permukaan serat. Kemudian serat kembali dicampur dengan air hingga konsistensi mencapai 1% serat per berat.

Pencampuran bahan-bahan tambahan yang diperlukan seperti bahan kimia, bahan additive dan lain-lain. Penambahan bahan ini diperlukan untuk meningkatkan sifat dan mutu kertas. Namun jumlah yang ditambahkan dalam jumlah sedikit. Bahan-bahan kimia yang ditambahkanpun bervariasi tergantung kertas yang dihasilkan. Pulp yang telah dicampurkan bahan additive kemudian dibentuk menjadi lembaran serat. Stock dialirkan untuk membentuk kertas pada silinder kasa yang berputar. Mesin yang biasa digunakan yaitu fourdriner.

Setelah lembaran serat terbentuk dan dialirkan pada silinder kasa. Pulp mengalir di atas saringan, air keluar deng

Gambar

Gambar 1 Tahapan pembuatan kertas. 
Tabel 1 Penggolongan kertas berdasarkan kepentingan ekonomi
Tabel 2 Bahan baku paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper
Gambar 2  Bahan baku paper machine 12 (a) Pulp, (b) Filler, (c) Cationic
+7

Referensi