• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pemasaran Pada Coruca Coffee Shop

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Strategi Pemasaran Pada Coruca Coffee Shop"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

PADA CORUCA COFEE SHOP KISARAN

SKRIPSI

DiajukanSebagai Salah SatuSyaratUntukMemperolehGelarSarjana (S1) Pada Program StudiIlmuAdministrasiNiaga/ Bisnis

FakultasIlmuSosial Dan IlmuPolitik

100907084

AGUS SEPTIYAN KAMAL SITORUS

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA CORUCA COFEE SHOP KISARAN Nama : Agus Septiyan Kamal Sitorus NIM : 100907084

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Ir. Eddy Aswari, MM

Persaingan yang ketat dalam dunia usaha mengharuskan para pengusaha untuk menggunakan pendekatan-pendekatan (strategi) yang tepat dalam memasarkan produk agar dapat menjamin kelangsungan ataupun dapat mengembangkan usaha yang di jalaninya. Perumusan dan penerapan strategi pemasaran tidak hanya ditujukan bagi perusahaan besar, pada usaha berskala kecil ataupun mikro juga membutuhkannya agar dapat bersaing, tidak terkecuali Coruca Coffee Shop. Usaha yang baru berdiri di awal tahun 2013 ini belum dapat berkembang secara signifikan karena memiliki permasalahan seputar pendekatan yang dilakukan dalam pemasaran usahanya.

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) Untuk mengidentifikasi strategi pemasaran yang dilakukan oleh Coruca Coffee Shop melalui analisis lingkungan internal dan eksternal, (2) Mengetahui alternative strategi pemasaran yang tepat untuk dapat digunakan dalam menjawab permasalahan Coruca Coffee Shop

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, matrik IFAS, matrik EFAS, dan matrik SWOT.

Dari hasil analisis lingkungan internal diketahui nilai nilai strenght (kekuatan) lebih kecil dari nilai weakness (kelemahan) dengan selisih sebesar (-) 0,226. Sedangkan dari hasil analisis lingkungan eksternal diketahui nilai peluang lebih besar dari nilai ancaman dengan selisih sebesar (+) 0,031.Sehingga diketahui posisi Coruca Coffee berada pada kuadran 3. Pada kondisi ini, strategi yang dapat ditempuh adalah strategi turnaround dengan alternatif strategi pemasaran berdasarkan matrik SWOT, yaitu: (1) mengoptimalkan promosi dengan media-media yang dapat digunakan, (2) mengurus legalitas usaha untuk menghindari penertiban dari pemerintah daerah dan membuka kesempatan bagi usaha ini untuk menerima modal tambahan dari bank-bank yang ditunjuk untuk menyalurkan kredit bagi UKM, (3) mengelola manajemen usaha terutama yang berkaitan dengan pencatatan arus kas

(3)

ANALYSIS OF MARKETING STRATEGY CORUCA COFFEE SHOP KISARAN Author : Agus Septiyan Kamal Sitorus NIM : 100907084

Faculty : Social and Political Science Departmen : Business Administration Advisor : Ir. Eddy Aswari, MM

Intense competition in the business, requires entrepreneurs to use approaches (strategies) that fit in the product marketing in order to ensure continuity of business or can develop in live it. Formulation and implementation of marketing strategies not only for companies with large scale, but also at the micro-and small-scale business need to be able to compete, as well as Coruca Coffee Shop. This new business established in early 2013 and have not been able to grow significantly as it has the problem of the approach taken in the marketing efforts.

The purpose of this study was to determine: (1) To identify the marketing strategies undertaken by Coruca Coffee Shop through the analysis of the internal and external environment, (2) Finding alternative marketing strategies that can be used in addressing the problems of Coruca Coffee Shop.

The method used in this study is a descriptive study with a qualitative approach. The data and information research consisted of primary and secondary data. The analytical is used a SWOT analysis, matrix IFAS, EFAS matrix, and SWOT matrix.

From the analysis of the internal environment is known values of strength (strength) is smaller than the value of weakness (weakness) with a difference of (-) 0.071. While the results of the analysis of the external environment is known the probability to grow is greater than the value of the threat to the difference of (+) 0.358. So known position Coruca coffee shop is in quadrant 3. In this condition, a strategy that can be taken is the turnaround strategy with alternative marketing strategies based on SWOT matrix among others: (1) optimize promotions with media that can be use, (2) obtain a business license in order to avoid enforcement of the local government and an opportunity for these businesses to receive additional capital from designated banks to channel credit to small scale businesses, (3) to manage business management, especially with regard to the recording of cash flows

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi

Pemasaran Pada Coruca Coffee Shop”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana strata satu (S1). Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan serta motivasi dari banyak pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan

hati, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A, selaku KetuaJurusan Program Studi

Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

3. Bapak M. Arifin Nasution, S.Sos, M.Sp, selaku Sekretaris Jurusan Program

Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

4. BapakIr. Eddy Aswari, MM selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan

tulus meluangkan waktu untuk membimbing penulis hingga selesainya skripsi

ini.

5. Kak Siswati Saragih, S.Sos, M.Sp dan abang M. Farid SH selaku staff

(5)

6. Bapak Rudi selaku pemilik usaha Coruca Coffee Shop yang telah banyak

meluangkan waktu

7. Kedua orang tua, yaitu Bapak Ilham Sitorus dan Ibu Fauziah yang telah

menjadi orang tua yang luar biasa selama ini.

8. Kelima kakak saya yaitu: Fachrina Irawati Sitorus, Fachrini Irmayani Sitorus,

Suci Melia Sitorus, Adha Rizkika Sitorus dan Nurul Novianti Sitorus dan

abang-abang saya yaitu: Jimi Panggabean, Rian Adriansyah dan Adi Chandra

Manurung, tak lupa kedua keponakan Clarisa Aurelia Panggabean dan Athariz

Ad zaki Panggabean

Akhirnya, penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan

dalam penulisan skripsi ini, baik dari segi teknik penulisan isi maupun penyajian,

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang berkepentingan.

Medan, Juni 2014

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 7

1.3.Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Definisi Strategi ... 9

2.2. Definisi Pemasaran ... 8

2.2.1.Konsep pemasaran ... 10

2.2.2.Unsur-unsur utama pemasaran ... 11

2.2.3.Lingkungan Pemasaran ... 15

2.2.4.Proses Pemasaran ... 19

2.3. Bauran Pemasaran ... 21

2.4. Strategi pemasaran ... 23

(7)

2.6. Analisis Swot ... 27

2.7. Matrik IFAS ... 28

2.8. Matrik EFAS ... 30

2.9. Matriks SWOT ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Bentuk Penelitian ... 35

3.2. Lokasi Penelitian ... 35

3.3. Informan Penelitian ... 36

3.4. Jenis dan Sumber Data ... 36

3.5. Definisi konsep ... 37

3.6. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Perusahaan ... 39

4.1.1.Sejarah Coruca Cofee Shop ... 39

4.1.2.Visi dan Misi dari coruca coffee shop ... 40

4.1.3.Lokasi coruca coffee shop ... 40

4.1.4.Struktur organisasi dan pembagian tugas ... 41

4.1.5.Sumber Daya Manusia ... 43

4.1.6.Sarana dan prasarana ... 43

4.1.7.Produk yang ditawarkan ... 44

(8)

4.2. Identitas Informan ... 47

4.3. 4.4. Bauran pemasaran ... 50

Segmentation, Targeting, Positioning... 48

4.5. Lingkungan Pemasaran ... 52

4.6. SWOT Corucca Coffee Shop ... 58

4.7. Matrik IFAS Coruca Coffee Shop ... 65

4.8. Matrik EFAS Coruca Coffee Shop ... 67

4.9. Analisa posisi Coruca Coffee Shop ... 68

4.10 Alternatif strategi pemasaran Coruca Coffee Shop ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 76

5.2. Saran ... 77

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pemasaran ... 20

Gambar4.1 Struktur Organisasi Corucca Coffe Shop ... 41

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 IFAS ... 30

Tabel 2.2 EFAS ... 32

Tabel 2.3 Matriks SWOT ... 33

Tabel 4.1 Identifikasi Strengths, Weaknesses, Opportunities,

(11)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA CORUCA COFEE SHOP KISARAN Nama : Agus Septiyan Kamal Sitorus NIM : 100907084

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Ir. Eddy Aswari, MM

Persaingan yang ketat dalam dunia usaha mengharuskan para pengusaha untuk menggunakan pendekatan-pendekatan (strategi) yang tepat dalam memasarkan produk agar dapat menjamin kelangsungan ataupun dapat mengembangkan usaha yang di jalaninya. Perumusan dan penerapan strategi pemasaran tidak hanya ditujukan bagi perusahaan besar, pada usaha berskala kecil ataupun mikro juga membutuhkannya agar dapat bersaing, tidak terkecuali Coruca Coffee Shop. Usaha yang baru berdiri di awal tahun 2013 ini belum dapat berkembang secara signifikan karena memiliki permasalahan seputar pendekatan yang dilakukan dalam pemasaran usahanya.

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) Untuk mengidentifikasi strategi pemasaran yang dilakukan oleh Coruca Coffee Shop melalui analisis lingkungan internal dan eksternal, (2) Mengetahui alternative strategi pemasaran yang tepat untuk dapat digunakan dalam menjawab permasalahan Coruca Coffee Shop

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, matrik IFAS, matrik EFAS, dan matrik SWOT.

Dari hasil analisis lingkungan internal diketahui nilai nilai strenght (kekuatan) lebih kecil dari nilai weakness (kelemahan) dengan selisih sebesar (-) 0,226. Sedangkan dari hasil analisis lingkungan eksternal diketahui nilai peluang lebih besar dari nilai ancaman dengan selisih sebesar (+) 0,031.Sehingga diketahui posisi Coruca Coffee berada pada kuadran 3. Pada kondisi ini, strategi yang dapat ditempuh adalah strategi turnaround dengan alternatif strategi pemasaran berdasarkan matrik SWOT, yaitu: (1) mengoptimalkan promosi dengan media-media yang dapat digunakan, (2) mengurus legalitas usaha untuk menghindari penertiban dari pemerintah daerah dan membuka kesempatan bagi usaha ini untuk menerima modal tambahan dari bank-bank yang ditunjuk untuk menyalurkan kredit bagi UKM, (3) mengelola manajemen usaha terutama yang berkaitan dengan pencatatan arus kas

(12)

ANALYSIS OF MARKETING STRATEGY CORUCA COFFEE SHOP KISARAN Author : Agus Septiyan Kamal Sitorus NIM : 100907084

Faculty : Social and Political Science Departmen : Business Administration Advisor : Ir. Eddy Aswari, MM

Intense competition in the business, requires entrepreneurs to use approaches (strategies) that fit in the product marketing in order to ensure continuity of business or can develop in live it. Formulation and implementation of marketing strategies not only for companies with large scale, but also at the micro-and small-scale business need to be able to compete, as well as Coruca Coffee Shop. This new business established in early 2013 and have not been able to grow significantly as it has the problem of the approach taken in the marketing efforts.

The purpose of this study was to determine: (1) To identify the marketing strategies undertaken by Coruca Coffee Shop through the analysis of the internal and external environment, (2) Finding alternative marketing strategies that can be used in addressing the problems of Coruca Coffee Shop.

The method used in this study is a descriptive study with a qualitative approach. The data and information research consisted of primary and secondary data. The analytical is used a SWOT analysis, matrix IFAS, EFAS matrix, and SWOT matrix.

From the analysis of the internal environment is known values of strength (strength) is smaller than the value of weakness (weakness) with a difference of (-) 0.071. While the results of the analysis of the external environment is known the probability to grow is greater than the value of the threat to the difference of (+) 0.358. So known position Coruca coffee shop is in quadrant 3. In this condition, a strategy that can be taken is the turnaround strategy with alternative marketing strategies based on SWOT matrix among others: (1) optimize promotions with media that can be use, (2) obtain a business license in order to avoid enforcement of the local government and an opportunity for these businesses to receive additional capital from designated banks to channel credit to small scale businesses, (3) to manage business management, especially with regard to the recording of cash flows

(13)

BAB I PENDAHULIAN

1.1 Latar belakang

Era globalisasi berakibat pada perkembangan di dunia usaha yang semakin

cepat dan juga ketat dalam konteks persaingan, hal ini menyebabkan organisasi

yang bergerak di dunia usaha di tuntut untuk kompetitif agar dapat sekedar

bertahan ataupun mengembangkan usaha yang di jalani, ini hanya dapat di

lakukan jika seorang pengusaha dapat mengidentifikasi kebutuhan (Need) serta keinginan (Want) dari konsumen. Memasuki dunia usaha berarti harus siap dengan konsekuensi persaingan dalam merebut segmen pasar yang sangat

kompleks, dunia usaha dewasa ini mengalami perubahan setiap saatnya,

cenderung tidak ada yang pasti dalam usaha kecuali perubahan itu sendiri.

Keadaan yang kurang lebih sama terjadi pada bisnis kuliner, bisnis kuliner

merupakan bisnis yang menjanjikan persaingan yang ketat untuk di jalani, di

karenakan banyaknya pengusaha khususnya di sektor usaha kecil menengah yang

tertarik untuk menekuni bidang usaha ini. Namun peluang pada bisnis kuliner di

sektor usaha kecil menengah masih sangat besar, pernyataan Menteri Koperasi

dan UKM Sjarifudin Hasan pada harian Koran Jakarta pada oktober 2012

mengatakan bahwa Indonesia sebagai Negara besar dengan 17.504 pulau dan 240

juta penduduk merupakan pasar yang besar bagi makanan dan minuman, bapak

(14)

asia tenggara sepantasnya lah kita, pemerintah, dan dunia usaha mampu

menyediakan makanan dan minuman dalam jumlah yang cukup, baik dalam

bentuk makanan dan minuman yang segar maupun produk olahan yang di

hasilkan oleh pelaku UKM dan Koperasi dalam negeri, hal tersebut mengisaratkan

masih besarnya kesempatan untuk untuk menekuni usaha bidang kuliner.

Salah satu yang menjadi peluang untuk bisnis sektor UKM adalah bisnis

pengolahan kopi, di beberapa kota di Indonesia sedang digalakkan industri kopi di

sektor hilir sebagai salah satu upaya meningkatkan konsumsi kopi dalam negeri

(domestik), dari sebanyak 750.000 ton produksi kopi Indonesia pada tahun 2012,

hanya 30% yang masih diserap untuk konsumsi lokal. Selebihnya, 70% diekspor

ke sejumlah negara di belahan dunia. “Yang terbesar sampai saat ini masih ke

Amerika,” kata Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia

(AEKI),

ada pun kenaikan konsumsi dalam negeri memang sudah mengalami kenaikan,

meskipun belum sampai 1%. Padahal, pasar untuk dalam negeri sendiri masih

sangat besar bila dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang pada tahun 2012

telah mencapai 230-an juta jiwa. Artinya, potensi bisnis untuk pasar domestik

masih sangat besar. Selain dengan cara memproduksi kopi instan dalam

kemasan sachet, membuka kafe merupakan satu bisnis yang kian menjanjikan.

Pada saat ini bisnis Warung Kopi sangat banyak di temui di berbagai

(15)

memilih tempat, baik untuk sekedar menikmati minuman kopi maupun untuk

nongkrong atau melakukan aktifitas lainnya seperti melakukan pertemuan di

warung kopi yang berkonsep café, pada akhirnya hal ini menimbulkan persaingan

yang ketat bagi para entrepreneur yang menggeluti bidang tersebut, tentu hal ini

menuntut para pengusaha Warung kopi untuk selalu tanggap dan dapat

menyesuaikan diri dalam menghadapi persaingan, mereka bersaing untuk dapat

menguasai pasar, ini di tunjukkan dengan banyaknya gerai Cofee shop yang

muncul baik yang bersifat lokal maupun internasional. Seperti yang terjadi di kota

medan. Jumlah kafe maupun

Di kota kisaran terdapat banyak warung kopi namun masih berkonsep

warung pinggir jalan sedangkan untuk warung kopi dengan konsep café mulai

bermunculan, ini membuat persaingan dalam merebut pasar penikmat kopi cukup

ketat. Dengan adanya situasi persaingan tersebut menyebabkan pemilik atau

pengusaha coffee shop tidak hanya harus mampu menjual produk dan jasanya,

tapi juga harus memiliki kemampuan pemasaran yang mumpuni, agar dapat

menguasai pangsa pasar penikmat kopi di kota ini.

bertambah drastis mengisi

hampir tiap titik kota ini. Kalau dihitung, sedikitnya ada puluhan kafe baru

berdiri. Dengan kata lain, bisnis ini tampaknya kian menjanjikan.

Coruca Cofee Shop yang di miliki oleh bapak Rudi dan di kelola bersama

sang istri berlokasi di jalan HOS.Cokroaminoto kisaran, adalah sebuah café yang

menyediakan kopi dan menu lainnya yang baru saja mulai berdiri pada awal tahun

(16)

relatif murah dan konsep café yang di usung untuk sebuah warung kopi yang

belum banyak ada di kota kisaran, namun usaha ini bukan tanpa kendala,

kurangnya kemampuan pemilik usaha dalam hal pemasaran menyebabkan usaha

ini cenderung belum dapat bersaing dalam hal jumlah konsumen, berdasarkan

hasil pra penelitian yang penulis lakukan, penulis mendapati bahwa jumlah

pengunjung hanya berkisar 20-25 pengunjung/hari, selama ini upaya pemasaran

yang di lakukan hanya dengan menyediakan kebutuhan bagi konsumen berupa

makanan dan minuman dan hanya melakukan promosi yang bersifat pasif melalui

Banner yang hanya di tempatkan di gerai Cofee Shop serta mengandalkan

promosi dari mulut ke mulut, hal ini tentu tidak efektif mengingat usaha ini masih

terbilang baru sehingga perlu banyak publikasi melalui media yang bisa

dimanfaatkan seperti situs jejaring sosial,brosur ataupun mengadakan event-event

untuk menarik perhatian dari khalayak.

Penelitian Galih dammar kusmono (2012) dengan judul analisis strategi

pemasaran café lampiri dalam memasuki persaingan pasar persaingan di Jakarta,

hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh

“Café Lampiri” mencakup satu strategi agresif, yang berarti perusahaan memiliki

peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Kekuatan

yang dimiliki oleh Café lampiri mencakup image yang baik, cita rasa makanan yang sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia, akses kendaraan menuju lokasi

yang mudah dijangkau, namun masih banyak kekurangan dari café ini serta

(17)

Penelitian yang dilakukan oleh Reni Maulidia Rahmat (2012) dengan

judul Analisis Strategi Pemasaran Pada PT.Koko Jaya Prima Makasar

menyimpulkan bahwa strategi utama PT.Koko Jaya Prima adalah strategi growth (perkembangan) dimana PT.Koko Jaya prima dapat mengembangkan dealer dan

bengkelnya dengan cara mengemban tenaga pekerja serta memanfaatkan promosi

yang lebih baik, selain itu berdasarkan matriks SWOT maka dapat disimpulkan

beberapa pengembangan melalui pertimbangan faktor internal dan eksternal

perusahaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan PT.Koko Jaya Prima

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Adhanareshawari Hamardika

Ningrum (2010) yang berjudul Analisi strategi Pemasaran Usaha Jasa pembuatan

Dan Perbaikan Furniture UD.Suryani Furniture Bogor,Jawa Barat menyimpulkan

bahwa UD.Suryani Furniture menghasilkan alternative strategi pemasaran yang

antara lain dapat memperluas pangsa pasar, mempertahankan dan meningkatkan

kualitas layanan kepada pelanggan, meningkatkan kualitas produk, memperbaiki

system manajemen, memperkuat modal melalui bekerja sama dengan instansi

pemerintahan,menetapkan strategi harga pasar untuk menghadapi persaingan,

meningkatkan promosi, meningkatkan tekhnologi dan meningkatkan kreatifitas

SDM, selain itu hasil matriks QSPM menunjukkan bahwa strategi harus dilakukan

UD.Suryani Furniture adalah dengan menetapkan strategi harga pasar untuk

menghadapi persaingan.

Sri Yati Prawitasari (2010) yang berjudul Analisis SWOT Sebagai Dasar

(18)

Semarang, hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang

dilakukan oleh perusahaan adalah strategi Investasi, dimana posisi perusahaan

berada pada posisi aman dan jenis usaha ideal. Strategi Investasi ini berarti

lingkungan perusahaan mendukung untuk melakukan investasi dan kemudain

menuai hasil (Harvesting). Perusahaan dapat menggunakan strategi perusahaan sebelumnya dengan memperbaiki kelemahan perusahaan dan menghindari atau

bertahan melawan ancaman perusahaan dengan menciptakan strategi yang lebih

berdaya saing.

Penelitian yang dilakukan oleh Yudi Farola Bram (2005) dengan judul

Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan

Percetakan Dan Penerbitan PT.Rambang Dengan Menggunakan Epic Model

dengan hasil bahwa efektifitas iklan dari keempat faktor epic tersebut dinyatakan

efektif karena berdasarkan analisa dan pembahasan di dapatkan hasil perhitungan

dari masing-masing variabel yang menyimpulkan bahwa ternyata faktor

Communication menjadi faktor yang paling dominan di antara faktor lainnya.

Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan mempertahankan

mempertahankan factor dominan ini dalam upaya mempertahankan efektifitas

iklan. Analisis regresi yang dilakukan tehadap variabel biaya promosi sebagai

variable independen/bebas dan Volume penjualan sebagai variabel

Dependen/terikat juga menunjukkan efektifitas kegiatan promosi yang dilakukan

(19)

regresi yang memberikan hasil yang signifikan terhadap efektifitas kegiatan

promosi terhadap peningkatan volume penjualan.

Dari uraian di atas, peneliti ingin melihat upaya pemasaran apa yang

selama ini dilakukan oleh Coruca Cofee Shop. Pada penelitian ini penulis

mengambil judul : “ Analisis Strategi Pemasaran Pada Coruca Cofee Shop” Jalan HOS.Cokroaminoto Kisaran”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang Permasalahan, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah:

1. Dengan mengidentifikasi melalui analisis lingkungan internal dan

eksternal Bagaimana strategi pemasaran Coruca Coffee Shop?

2. Bagaimana Alternatif Strategi pemasaran yang dapat digunakan oleh

Coruca Cofee Shop?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengidentifikasi strategi pemasaran yang dilakukan oleh Coruca

Cofee Shop melalui analisis lingkungan internal dan eksternal.

2. Mengetahui alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk dapat

digunakan dalam menjawab permasalahan Corucca Cofee Shop

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi:

(20)

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam memperbaiki strategi

pemasaran Coruca Cofee Shop berdasarkan analisis SWOT

2. Bagi Penulis/peneliti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teori-teori yang di

peroleh di bangku kuliah dengan realita yang terjadi di lapangan mengenai

masalah-masalah yang berkaitan dengan strategi pemasaran

3. Bagi peneliti lanjutan

Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lanjutan yang ingin

melakukan penelitian dengan objek atau masalah yang sama di masa yang

(21)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Definisi Strategi

Strategi di definisikan sebagai pola atau tanggapan atau respon organisasi

terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti

memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah di rumuskan secara

eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu

hanya menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan

(Fandy Tjiptono,2008:3).

Sementara itu Steiner dan Miner dalam Rangkuti (2013:4) mengatakan

bahwa strategi merupakan respon yang terus-menerus maupun adaptatif terhadap

peluang dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal

perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan.

Dari dua pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa Strategi di

definisikan sebagai pola atau tanggapan atau respon organisasi terhadap peluang

dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal

(22)

2.2 Definisi Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:6) definisi dari pemasaran adalah :

A social and managerial process whereby which individuals and groups obtain what they need and want throught creating and exchanging products and value with others”. Yang dalam hal ini dapat diartikan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial, dimana melalui proses tersebut individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan melalui

penciptaan dan dan pertukaran produk serta nilai dengan individu yang lainnya.

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2008:6) dalam peranan strategisnya,

pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan

dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan

dua pertimbangan pokok. Pertama, Bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat

ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di masa mendatang. Kedua,

bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses

dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi,

dan distribusi untuk melayani pasar sasaran.

Dari pengertian para ahli di atas dapat dilihat bahwa pemasaran adalah

sebuah proses sosial dan manajerial dari individu atau kelompok dalam usahanya

untuk mencapai kesesuaian dengan lingkungannya melalui penciptaan atau

(23)

2.2.1 Konsep pemasaran

Menurut Kotler dan keller (2009:12) konsep inti dari pemasaran antara

lain ialah Kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Kebutuhan adalah syarat hidup

dasar manusia. Orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat

tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat

akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi

keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan

tersebut. permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang

didukung oleh kemampuan untuk membayar. Banyak orang menginginkan

Mercedes, tetapi hanya sedikit yang mau dan mampu untuk membayar.

Perusahaan harus mengukur tidak hanya seberapa banyak orang yang menginkan

produk mereka, namun juga berapa banyak orang yang mau dan mampu

membelinya.

2.2.2 Unsur-unsur utama pemasaran

Unsur utama dalam pemasaran modern menurut fandy tjiptono ( 2008:69)

dapat klasifikasikan ke dalam 3 unsur:

1. Segmenting (segmentasi pasar)

Pada dasarnya segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan

(24)

mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogeny dalam segala

aspek, ada banyak cara untuk melakukan segmentasi pasar, namun agar dapat

bermanfaat secara maksimal, maka segmen-segmen pasar harus memenuhi lima

karakteristik berikut

a. Dapat diukur (measureable)

Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur. Variable

segmentasi tertentu memang terlalu sulit untuk diukur.

b. Besar (substantial)

Segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu

segmen harus merupakan nilai kelompok homogeny terbesar yang

memungkinkan, yang dicari oleh program pemasaran yang dibuat khusus

untuk mereka

c. Dapat dijangkau (accessible)

Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. Misalnya perusahaan

parfum menemukan bahwa pengguna berat mereknya adalah wanita lajang

yang bekerja sampai larut malam dan sering ke bar. Jika wanita-wanita ini

tidak tinggal atau berbelanja pada tempat-tempat tertentu dan tidak dosorot

oleh media tertentu, maka mereka sulit dijangkau.

d. Dapat dibedakan (differentiable)

Segmen-segmen dapat dipisah-pisahkan secara konseptual dan

memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur-unsur dan

(25)

e. Dapat diambil tindakan (actionable)

Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan

melayani segmen-segmen yang bersangkutan. Misalnya sebuah

perusahaan penerbangan mengidentifikasi delapan segmen pasar, maka

sebagai konsekuensinya, perusahaan harus dapat menyediakan sumber

daya yang memadai agar sanggup mengembangkan program pemasaran

yang terpisah untuk setiap segmen tersebut.

2. Targeting (Penentuan pasar)

Targeting atau penentuan pasar adalah tinakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini tentu saja program

pemasaran yang dilakukan harus sesuai dengan karakteristik pasar sasaran

yang akan di masuki

3. Positioning

Positioning berkenaan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi berkeunggulan yang bersifat khas dan unik sedemikian rupa

sehingga produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan

khusus (distinctive) dibandingkan produk dan jasabpara pesaing dalam benak pasar sasaran.

Dalam melakukan positioningM.Taufiq Amir (2005:126) mengemukakan ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mendapat keunggulan bersaing, yang

antara lain:

(26)

Aspek-aspek yang bisa membuat produk kita berbeda cukup banyak.

Mulai dari bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian, hingga daya tahan, dan

lain-lain. Misalkan pada bisnis restoran, kita meilhat banyak produk yang

sama, tetapi dengan keunggulan berbeda-beda.

2. Pelayanan

Perusahaan bisa berbeda dalam hal kemudahan pemesanan, penyerahan

barang. Mungkin bentuk pelayanan bisa memalui jasa instalasi, seperti

perusahaan yang memasang jaringan computer di sebuah kantor.

3. Saluran

Ada pula perusahaan yang menonjolkan perbedaan lewat saluran, milanya,

saluran yang peliputnya (coverage) sangat luas. Kita bisa temukan dari pojok gang-gang sempit hingga took-toko modern. Untuk itu perusahaan

harus memiliki armada-armada distribusi yang banyak dan kuat.

4. Citra (image)

Perbedaan melalui citra mungkin bisa dianggap unsur penting dalam

(27)

5. Karyawan

Perusahaan-perusahaan tertentu menganggap karyawan sebagai variable

yang sangat penting sebagai pembeda. Misalkan di sebuah perusahaan

menetapkan karyawan harus memiliki kualifikasi minimal tingkat SMA,

atau dengan kriteria tertentu seperti memiliki soft skill tertentu.

2.2.3 Lingkungan Pemasaran

Keberhasilan pemasaran sangat ditentukan oleh banyak aspek, baik di luar

(eksternal) maupun di dalam (internal) perusahaan,M.Taufiq Amir (2005:29) membaginya kedalam dua kelompok, yaitu lingkungan makro dan mikro.

A. Lingkungan Makro

Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan (forces) yang memengaruhi perusahaan secara tidak langsung. Biasanya, ia memengaruhi lingkungan mikro

terlebih dahulu. Dalam kelompok lingkungan makro sendiri terdapat faktor-faktor

yans sebagai berikut:

1. Demografis

Aspek ini merupakan segala sesuatu yang terkait dengan populasi

manusia, mulai dari jumlah, kepadatan, lokasi, usia dan kelompok usia,

gender, ras ,pekerjaan, dan berbagai ukuran lainnya.

2. Perekonomian

Faktor ini memiliki pengaruh penting pada aktivitas pemasaran, seperti

(28)

memengaruhi pendapatan masyarakat. Di sisni, pendapatan menjadi factor

kunci. Jika orang tidak mempunyai pendapatan yang cukup, ia tidak akan

memiliki daya beli. Dan artinya produk yang kita tawarkan tidak akan

dibeli.

3. Lingkungan Alam

Lingkungan alam juga menjadi penting. Citra perusahaan dan produk, bisa

terpengaruh oleh sikap dan perhatian kita pada lingkungan alam. Selain

itu, perhatian pemasar pada sumber daya alam, juga dapat terkait dengan

jaminan pengadaan bahan baku.

4. Teknologi

Pemahaman terhadap pengaruh teknologi, baik terhadap prilaku

konsumen, maupun terhadap proses bisnis yang kita jalani sangat

menentukan. Dengan teknologi, kita dapat mengembangkan

produk-produk baru, dan meraih peluang baru

5. Politik

Kondisi politik dapat memberikan pengaruh meski sering kali tidak begitu

nyata dirasakan. Dengan kata lain, jika suasana pengelolaan Negara tidak

penuh gejolak, perusahaan bisa memasarkan produknya dengan aman.

Bentuk hukum, perundang-undangan, hingga badan-badan/instansi

pemerintah lainnya yang mempengaruhi kelancaran organisasi merupakan

aspek-aspek yang diperhatikan pemasar karena kurang lebih akan

(29)

6. Sosial Budaya

Budaya berkaitan dengan intuisi dan kekuatan yang mempengaruhi

nilai-nilai dasar masyarakat, persepsi, preferensi, dan prilaku. Dengan demikian

pengaruh yang diberikan pada kita sebagai pemasar sngat kuat dan luas.

Pada prinsipnya, ada dua nilai budaya yang menjadi perhatian, yaitu nilai

inti (core values). Nilai inti biasanya tidak terlalu banyak mengalami pergeseran. Kalaupun berubah biasanya tak terlalu banyak pergeseran.

Selanjutnya adalah Secondary values, nilai ini relative sering berubah. Misalkan, kadang-kdang gaya hidup ada yang mendadak berubah. Bagi

pemasar yang penciumannya kuat, perubahan ini selalu diantisipasi

7. Tren

Ini satu lagi yang dapat memengaruhi secara tidak langsung, tetapi dapat

menentukan kelangsungan pemasaranperusahaan. Ada kecenderungan

yangharus “dibaca” oleh orang pemasaran. Untuk itu, cara melihat yang

kreatif dibutuhkan di sini. Kecenderungan-kecenderungan baru adalah tren

yang anda lihat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Lingkungan Mikro

Berbeda dengan elemen lingkungan makro, elemen lingkungan mikro

memberikan pengaruh langsung pada aktivitas pemasaran perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan mikro antara lain:

(30)

Dalam hal pemasaran, bagian lain seperti bagian keuangan,

produksi, SDM, harus mendukung usaha pemasaran. Jika pemasaran

produk tidak berhasil, artinya semua bagian-bagian tersebut tidak

berkerja dengan baik. Setiap bagian harus saling mendukung

pemasaran.

2. Pemasok

Pemasok mempunya peran tersendiri. Adakalanya kelangsungan

hidup bagian pemasaran, bahkan perusaan kita, tergantung dari

pemasok. Pemasok memegang peranan penting dalam menjamin

suksesnya pemasaran. Keterlambatan pasokan barang akan member

dampak atas pemenuhan pesanan perusahaan.

3. Perantara Pemasaran

Perantara pemasaran adalah rekanan kita yang membantu dalam

mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang-barang

kepada pembeli akhir.

4. Pelanggan

Pelanggan (konsumen) sangat berpengaruh dalam pemasaran

produk perusahaan, konsumen dapat membuat perusahaan “sekarat”,

atau bangkut maupun berkembang karena pengaruhnya terhadap

(31)

5. Pesaing

Dunia bisnis adalah dunia yang keras. Salah satu yang membuat

dunia ini penuh intrik adalah karena persaingan. Jika kita memasarkan

sesuatu, dan sukses, jangan berharap kita bisa melenggang dalam

waktu yang lama.

6. Publik

Publik adalah khalayak ramai secara umum. Ada public yang

terkait dengan urusan keuangan, media masa, dan masyarakat sekitar

tempat produksi, masyarakat yang menjadi sasaran kita.

2.2.4 Proses Pemasaran

Menurut suharno dan yudi sutarso (2010:4) Proses pemasaran terdiri dari

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memahami kebutuhan dan keinginan pasar

Langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah memahami pasar dan

mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. Aspek ini penting

dilakukan untuk menentukan penawaran produk apakah yang tepat dan

memberikan nilai kepada pasar.

b. Merancang strategi pemasaran yang berorientasi pelanggan

Strategi pemasaran adalah kerangka kerja jangka panjang yang memandu

seluruh aktivitas teknis dalam pemasaran dimana didasarkan kepada

(32)

c. Mempersiapkan rencana dan program pemasaran terintegrasi

Program pemasaran terintegrasi merupakan seluruh aktivitas yang disusun

dan dijalankan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang biasanya

adalah terdiri dari empat elemen yaitu kegiatan terkait dengan produk,

menentukan harga, distribusi dan promosi.

d. Membangun hubungan dengan pelanggan.

Membangun relasi dengan pelanggan adalah langkah paling penting dalam

kegiatan pemasaran. Model kerelasian pelanggan telah popular

dikembangkan yaitu hubungan pelanggan (Customer Relationship Management) atau CRM.

e. Mendapat nilai dari pelanggan

Tahap terkahir dalam kegiatan pemasaran adalah mengambil manfaat dari

pelanggan, dalam bentuk penjualan saat ini dan yang akan dating, bagian

pasar dan laba. Keluaran dari itu semua adalah loyalitas dan retensi

(33)

Gambar 2.1 Proses Pemasaran

Sumber:Kotler dalam Suharno dan yudi Sutarso (2010:4)

2.3 Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (1997:46) bauran pemasaran adalah seperangkat alat

pemasaran taktis yang dapat dikendalikan. Produk, harga, distribusi dan promosi

yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan

dalam pasar sasaran

Menurut Sunarto (2004: 42) bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu

yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok

variabel yang dikenal dengan “Empat P”. Product, price, place, dan promotion (produk, harga, distribusi, dan promosi):

1. Product

Pemasaran tentu saja dimulai dengan suatu produk. Produk adalah suatu

(34)

seorang konsumen. Menurut Sunarto (2004: 42) produk artinya kombinasi

barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.

2. Price

Suatu produk memilih harga yang paling sesuai untuk dijual,

kadang-kadang adalah suatu tindakan penyeimbang. Di satu sisi, harga harus

mendukung beragam biaya. Di sisi lain harga tidak dapat terlalu tinggi

karena konsumen dapat berpaling kepada produk-produk lain. Menurut

Widiana (2010: 75) harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Peranan

harga dalam keadaan persaingan yang makin ketat sangatlah penting

terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar,

meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan.

3. Place

Dalam bauran pemasaran, penempatan berkaitan eengan distribusi.

Distribusi adalah kajian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan

cara menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen. Menurut

Fuad dkk. (2001: 129) saluran distribusi adalah saluran yang digunakan

oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau

berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke

(35)

4. Promotion

Komponen yang paling nyata dalam bauran pemasaran adalah promosi

yang berkaitan dengan tekhnik untuk mengkomunikasikan informasi

mengenai produk. Menurut Widiana (2010: 70-71) Promotion adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.4 Strategi Pemasaran

Persaingan yang ketat dalam dunia usaha mengharuskan para pengusaha

untuk menggunakan pendekatan-pendekatan (strategi) yang tepat dalam

memasarkan produk agar dapat menjamin kelangsungan ataupun dapat

mengembangkan usaha yang di jalaninya. Pelaksanaan strategi pemasaran

membutuhkan adanya suatu formulasi strategi pemasaran agar kegiatan

pemasaran dapat terfokus. Perumusan dan penerapan strategi pemasaran tidak

hanya ditujukan bagi perusahaan besar, pada usaha berskala kecil ataupun mikro

juga membutuhkannya agar dapat bersaing.

Menurut bennet dalam buku strategi pemasaran Fandy Tjiptono (2008:6)

strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit)

(36)

Definisi strategi pemasaran yang dikemukakan oleh oleh Kotler dan

Amstrong (2001:71) : “A marketing strategy is the marketing logic whereby the the company hopes to achieve its marketing objectives. it consists of specific strategies for target markets, positioning, the marketing mix, and marketing expenditure levels”. Yang dapat diartikan bahwa strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk mencapai tujuan pemasaran. terdiri

dari strategi spesifik untuk pasar sasaran, positioning, bauran pemasaran, dan

biaya pemasaran yang diperlukan.

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa strategi

pemasaran ialah pendekatan-pendekatan yang di lakukan oleh perusahaan baik

secara eksplisit maupun implisit untuk mencapai tujuan pemasaran dan bagaimana

suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.

Tujuan strategi pemasaran menurut Orville C.Walker,jr dan kawan-kawan

( 1995:12) tujuan dari strategi pemasaran adalah : “The primary purpose of marketing is to effectively allocate and coordinate marketing resource and activities to accomplish the firm's objectives within a specific produck market”. Yang kurang lebih dapat diartikan bahwa tujuan utama pemasaran adalah untuk

secara efektif mengalokasikan dan mengkoordinasikan sumber daya pemasaran

dan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam pasar produk tertentu.

Dalam merumuskan strategi pemasaran di butuhkan

(37)

pemasaran suatu perusahaan menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan

faktor biaya tergantung pada analisis terhadap faktor-faktor berikut:

a. Faktor lingkungan

Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi

dan peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang

ditimbulkan pada bisnis perusahaan. Selain itu faktor-faktor seperti

perkembangan tekhnologi, tingkat inflasi, dan gaya hidup juga tidak boleh

diabaikan. Hal-hal tersebut merupakan factor lingkungan yang harus

dipertimbangkan sesuai dengan produk dan pasar perusahaan.

b. Faktor pasar

Perusahaan perlu selalu memperhatikan dan mempertimbangkan

faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap

perkembangan, trend dalam system distribusi, pola prilaku konsumen,

permintaan musiman, segmen pasar yang ada saat ini atau yang

dikembangkan lagi, dan peluang-peluang yang belum terpenuhi.

c. Persaingan

Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu

memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasar pesaing

tersebut, apa strategi mereka, kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur

biaya pesaing, dan kapasitas produksi para pesaing.

(38)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya

dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat di dasarkan pada

faktor-faktor seperti tekhnologi,sumber daya financial, kemampuan

pemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan yang dimiliki.

e. Prilaku konsumen

Prilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini

sangat bermanfaat bagi pengembangan produk, desain produk, penetapan

harga, pemilihan saluran distribusi, dan penentuan strategi promosi.

Analisis prilaku konsumen dapat dilakukan dengan riset pasar. Baik

melalui observasi maupun metode Survai.

f. Analisis Ekonomi

Dalam analisis ekonomi, perusahaan dapat memperkirakan

pengaruh setiap peluang pemasaran terhadap kemungkinan mendapat laba.

Analisis ekonomi terdiri atas analisis terhadap komitmen yang diperlukan,

analisis BEP (break event point), penilaian resiko/laba, dan analisis ekonomi pesaing.

2.5 Jenis-jenis strategi pemasaran

Menurut fandy tjiptono (2008:65) setiap perusahaan memiliki tiga

kemungkinan pandangan terhadap strategi pemasaran dalam melayani pasarnya,

yaitu

(39)

Strategi ini sering disebut pula stretegi agregasi pasar atau pemasaran

tidak terdiferensiasi. Strategi ini didasarkan pada filosofi mass market, yang menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan

kebutuhan yang serupa, tanpa ada segmen-segmen individual.

2. Product-variety (Differentiated Marketing)

Dalam strategi ini, perusahaan berusaha menghasilkan beberapa

produk yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya

kualitas, ukuran, model, warna, atau cirri-cirinya.

3. Target Marketing

Dalam target marketing, perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling

potensial dan menguntungkan, serta mengembangkan produk dan

program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen

tersebut.

2.6 Analisis Swot

Menurut rangkuti (2013: 19) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

factor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

(40)

perusahaan disebut analisis SWOT. Elemn-elemen dalam analisis SWOT antara

lain ialah:

a. Kekuatan

Menurut situmorang (2009:240) kekuatan adalah segala sesuatu yang

bagus yang dapat diperbuat oleh perusahaan, atau suatu karakteristik yang

memiliki kapabilitas penting.

b. Kelemahan

Menurut Situmorang (2009:240) kelemahan adalah segala sesuatu yang

merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak

menguntungkan perusahaan.

c. Peluang

Menurut Kotler &keller (2009:52) Peluang pemasaran (marketing opportunity) adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, di mana perusahaan mempunyai protabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan

tersebut dengan menguntungkan.

d. Ancaman

Menurut Kotler &keller (2009:55) Ancaman lingkungan (environmental threat) adalah tantangan yang ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan penjualan atau

laba.

(41)

Menurut rangkuti (2013:26) setelah faktor-faktor strategis internal suatu

perusahaan diidentifikasi, suatu table IFAS (internal strategic factor analisis summary) di susun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kernagka Strength and weakness perusahaan. Tahapnya adalah:

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posos strategis perusahaan. (semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (Poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk

dalam kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4

(sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata industri atau

dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif

kebalikannya. Contohnya denganrata-rata industri, nilainya 1, sedangkan

jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

(42)

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai

dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya

dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap

faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama.

(43)

5.

Total 1,00

Sumber: Rangkuti (2013:27)

2.8 Matrik EFAS (External Factor Analysis Summary)

Menurut rangkuti (2013:24) berikut cara menyusun Matrik EFAS:

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (paling

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (Poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif

(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil,

diberi rating +1. Pemberian rating nilai ancaman adalah sebaliknya.

Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar,ratingnya adalah 1.

Sebaliknya, jika ancamannya sedikit ratingnya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai

(44)

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap

faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama.

Tabel 2.2 EFAS

Faktor-faktor

Strategi eksternal

Bobot Rating Bobot x

Rating

Komentar

Kekutan:

1.

2.

3.

4.

5.

Kelemahan:

1.

2.

(45)

4.

5.

Total 1,00

Sumber: Rangkuti (2013:26 2.9 Matriks SWOT

Menurut Rangkuti (2013:83) Alat yang dipakai untuk menyusun

faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 set alternatif strategi.

Tabel 2.3 Matriks SWOT

(46)

Tentukan faktor

ancaman eksternal

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghilangkan

ancaman

Sumber: Rangkuti (2013:83)

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatasi ancaman

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini diterapkan berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Azuar juliandi

(2013:14) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

menjelaskan suatu variabel secara mandiri. Menurut Cresswel (2002:1)

pendekatan kualitatif adalah proses sebagai penyelidikan untuk memahami

masalah sosial atau masalah manusia, berdasarkan pada pencitraan gambaran

holistic yang lengkap yang terbentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara rinci dan di susun dalam sebuah latar alamiah. Pada penelitian

kualitatif, penelitian dilakukan pada objek yang alamiah maksudnya, objek yang

berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti

tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal sekaligus merumuskan

alternatif strategi pemasaran yang dapat digunakan sebagai rujukan oleh Coruca

Cofee Shop berdasarkan analisis SWOT dan matrik SWOT.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Coruca Cofee Shop Jl. HOS.Cokroaminoto

(48)

3.3 Informan Penelitian

Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini maka peneliti

menggali informasi melalui informan penelitian. Yang terdiri atas:

1. Informan kunci: Pemilik usaha Coruca Cofee Shop

2. Informan utama: Karyawan ataupun pegawai Coruca Cofee Shop

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data menurut sumber perolehannya. Data dikelompokkan menjadi dua

bagian, yakni data primer dan data sekunder. Data primer adalah data mentah

yang diambil peneliti sendiri (bukan dari orang lain) dari sumber utama guna

kepentingan penelitian, dan data tersebut sebelumnya tidak ada. Contoh data

primer, adalah data yang dikumpulkan melalui instrument seperti wawancara,

angket/kuisioner, pengamatan/observasi. Sedangkan data Sekunder adalah data

yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti guna kepentingan penelitian. Data

aslinya tidak di ambil oleh peneliti tetapi oleh pihak lain (Azuar juliandi, 2013:67)

Adapun sumber dari data penelitian ini di dapat melalui:

a. Data primer

Data primer diperoleh dari responden secara langsung di lokasi penelitian

melalui observasi dan interview (wawancara) kepada pemilik, karyawan

dan konsumen Coruca Coffee Shop.

(49)

Peneliti memperoleh data sekunder dari buku-buku ataupun literatur ilmiah,

jurnal ilmiah dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.5 Definisi konsep

Konsep adalah istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak kejadian, keadaan, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu

social (Singarimbun, 1995:33). Berdasarkan definisi di atas maka peneliti

menetukan definisi konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

Strategi di definisikan sebagai pola atau tanggapan atau respon organisasi

terhadap peluang dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan

kelemahan internal perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan.

Pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial dari individu atau

kelompok dalam usahanya untuk mencapai kesesuaian dengan lingkungannya

melalui bisnis yang digeluti dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar

perspektif produk, harga, promosi.

Strategi pemasaran ialah pendekatan-pendekatan yang di lakukan oleh

perusahaan baik secara eksplisit maupun implisit untuk mencapai tujuan

pemasaran dan bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2006:333) Analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

(50)

pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain. Menurut I Made

wirartha (2006:261) analisis kualitatif pada dasarnya menggunakan pemikiran

logis analisis dengan logika, induksi,deduksi, analogi, komparasi dan sejenisnya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat analisis berupa analisis

SWOT untuk merumuskan strategi pemasaran dengan pertimbangan lingkungan

internal dan lingkungan eksternal. Selanjutnya adalah merumuskan strategi

dengan menggunakan matrik SWOT. Sehingga akan didapat 4 set kemungkinan

(51)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum usaha 4.1.1 Sejarah Coruca Cofee Shop

Coruca coffee shop berdiri pada 5 januari tahun 2013, yang mana hal ini

menambah deretan warung kopi terutama coffee shop yang saat ini banyak

digemari oleh anak muda dan beberapa kalangan umur lain tanpa terkecuali

masyarakat kisaran, ini menjadi pilihan tersendiri bagi warga kisaran yang saat itu

hanya baru terdapat beberapa usaha warung kopi yang berkonsep Cofee shop

namun dengan variasi harga yang hampir sama dengan warung pinggir jalan.

Usaha ini sendiri lahir melalui gagasan dari saudara laki-laki bapak rudi

yang pada saat itu memutuskan untuk berhenti bekerja dari sebuah Hotel

berbintang di kota Medan dan ingin mencoba peruntungan dengan membuka

sebuah usaha yang bergerak di bidang kuliner, secara spesifik sebuah coffee shop

yang mana beliau merasa sudah memiliki pengalaman yang cukup untuk memulai

bisnis tersebut.

Dengan harapan coffee shop ini dapat menjadi tempat yang nyaman bagi

pengunjung untuk santai berlama-lama sambil sekedar menikmati menu makanan

dan minuman khususnya minuman kopi maupun bagi pengunjung yang ingin

melakukan kegiatan seperti mengerjakan tugas sekolah maupun kantor, maka

(52)

berasal dari ketiga anak pemilik yaitu riko,ruri dan caca yang di singkat menjadi

koruca, dan menurut bapak rudi agar terlihat lebih menarik singkatan koruca

tersebut diganti dengan coruca.

Coruca coffee shop awalnya beroperasi mulai pukul 15.00 WIB sampai

dengan pukul 23.00 WIB setiap harinya dengan hanya seorang karyawan, namun

pengelola melihat bahwa pengunjung kebanyakan datang untuk sambil melihat

pertandingan sepak bola, maka jam tutup pun di kondisikan sampai dengan

selelsainya pertandingan sepak bola pada hari-hari tertentu.

4.1.2 Visi dan Misi dari coruca coffee shop a. Visi

Visi dari coruca coffee shop adalah dapat menjadi yang terbaik persaingan

warung kopi di kota kisaran dan bisa diterima oleh warga kisaran,selain itu

coruca coffee shop diharapkan agar bisa menjadi inovatif dan up to date.

b. Misi

Untuk mencapai visi di atas maka Corucca Coffee shop menetapkan misi

yaitu:

1. Mempertahankan dan meningkat kwalitas produk dan pelayanan

2. Selalu belajar dalam dunia usaha yang ditekuni serta terbuka

(53)

4.1.3 Lokasi coruca coffee shop

Coruca coffee shop terletak di jalan HOS.Cokroaminoto simpang bunut no

38 yang merupakan wilayah kelurahan kisaran barat kecamatan kisaran barat kota

kisaran, berdekatan dengan kantor Bupati Kabupaten Asahan, di sepanjang jalan

ini terdapat mini market, sekolah, pemukiman masyarakat dan lokasinya juga

dekat dengan stasiun kereta api kisaran, selain itu juga jalan ini merupakan salah

satu pintu masuk kota kisaran yang menghubungkan dengan bagian kota lainnya.

4.1.4 Struktur organisasi dan pembagian tugas a.Struktur organisasi

Dalam kegiatan usahanya coruca coffee shop menggunakan struktur

organisai sederhanayakni hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan pekerja. usaha kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling

berhubungan, biasanya menggunakan struktur organisasi ini. usaha yang

menggunakan struktur organisasi sederhana ini biasanya dikelola oleh

pemiliknya sendiri yang sekaligus menangani pekerjaan lain yang berhubungan

dengan sebuah produk. Artinya, dalam struktur sederhana ini, pemilik usaha

cenderung mengambil semua keputusan penting secara sendiri, dan terlibat

(54)

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Corucca Coffe Shop

Sumber: Coruca Cofee Shop (2014)

b.Pembagian tugas

Karyawan coruca cofee shop memiliki tugas masing-masing sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan, namun dalam prakteknya tidak jarang saling

membantu dikarenakan alasan tekhnis yaitu masih kurangnya tenaga kerja dalam

operasional coruca cofee shop, adapun pembagian tugasnya ialah:

1. Pemilik Usaha

Pemilik usaha bertindak sebagai penanggung jawab setiap kegiatan

yang dilaksanakan pada Coruca coffee shop. Kegiatan tersebut mulai

dari perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan evaluasi

terhadap kegiatan yang dilakukan. Selain itu, pemilik usaha terkadang

juga ikut membantu dalam operasional.

2. Koki

Karyawan ini bertugas mulai dari mempersiapkan bahan baku yang

akan digunakan untuk makanan dan minuman juga memproses Pemilik

Koki (Karyawan)

(55)

makanan atau minuman yang di pesan oleh pengunjung serta juga

memjamin kebersihan dari alat-alat yang digunakan untuk memasak.

3. Pelayan

Karyawan ini bertugas mulai dari melayani pengunjung yang datang

serta memakukan tugas kebersihan, kerapian seluruh properti yang

digunakan dalam operasional coruca coffee shop.

4.1.5 Sumber Daya Manusia

Dalam operasionalnya sehari-hari Coruca coffee shop mempekerjakan

sebanyak dua orang sebagai karyawan, hal ini didasarkan dari berbagai

pertimbangan diantaranya pertimbangan tekhnis dan terutama pertimbangan

biaya, yang mana ini diharapkan agar operasional dari usaha ini dapat berjalan

efektif dan efisien, untuk masalah perekrutan di bagian pelayan tidak harus

memiliki keahlian khusus (spesifik) yang harus dimiliki oleh karyawan

dikarenakan hal ini bisa didapatkan di lapangan sedangkan untuk perekrutan koki

tentunya ada criteria khusus yang diantaranya harus memililiki keterampilan

memasak dan membuat minuman, ini dimaksudkan agar kwalitas makanan dan

(56)

4.1.6 Sarana dan prasarana a. Bangunan

Coruca coffee shop beroperasi di sebuah ruko tiga lantai dengan luas 80

m2

b. TV kabel

. Dengan ruang operasional terletak pada lantai dasar dan lantai ketiga,dan

lantai dua digunakan sebagai dapur, untuk tata ruangan sendiri di lantai dasar

ditata agar dapat menampung banyak pelanggan terutama yang ingin menonton

pertandingan sepak bola, selain itu terdapat toilet di lantai ini sebagai sarana

tambahan, sedangkan untuk lantai tiga berkonsep outdoor yang dimana

pengunjung dapat melihat pemandangan kota dari lantai ini.

Tv kabel disediakan di tempat ini dan diletakkan di lantai dasar agar

pengunjung yang datang dapat menonton acara televisi berlangganan, terutama bagi

pengunjung yang sengaja datang ke tempat ini untuk menonton pertandingan sepak

bola.

c. Jaringan internet

Tempat ini juga dilengkapi jaringan internet hotspot yang dimana ini

berguna bagi pelanggan yang ingin santai di tempat ini sambil berselancar di

dunia maya, selain itu jaringan internet juga berguna untuk memperbaharui

(57)

d. Peralatan

Dalam operasionalnya coffee shop ini menggunakan peralatan

konvensional untuk pembuatan makanan dan minuman, tidak seperti coffee shop

lainnya yang pada perkembangannya menggunkan mesin pembuat kopi sebagai

alat untuk meracik minuman tersebut, coffee shop membuat kopi racikan tangan

dengan alasan keterbatasan modal dan masih kurang pengetahuan tentang mesin

pembuat kopi otomatis tersebut, selain itu ada mixer yang digunakan untuk

membuat minuman lainnya seperti aneka jus buah, dan untuk memasak makanan

menggunakan kompor gas dan alat masak lainnya.

4.1.7 Produk yang ditawarkan

Produk atau menu yang ditawarkan pada coffee shop ini hampir sama

dengan coffee shop atau warung kopi pada umumnya, ditambah dengan beberapa

menu tambahan yang tidak di dapat di usaha yang sejenis di kota kisaran. Adapun

makana dan minuman yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

1. Makanan

a. Nasi goreng

b. Mie Goreng

c. Mie instan rebus &goreng

d. Sandwich coklat

e. Sandwich blueberry

f. Roti bakar coklat

(58)

h. Nugget goreng

i. Kentang goreng

2. Minuman

a. Kopi tubruk

b. Kopi mix

c. Kopi latte

d. Kopi moca

e. Vanilla kopi

f. Hazelnut kopi

g. Capuccino kopi

h. Lemon teh

i. Teh susu telur

j. Aneka Jus buah

4.1.8 Operasional coruca coffee shop

Curoca coffee shop buka setiap hari mulanya pada pukul 15.00 WIB

sampai dengan pukul 23.00 WIB, hal ini mengingat bahwa mulanya usaha ini

ingin ditujukan untuk para pekerja kantoran atau pelajar yang selesai beraktifitas

pada sore hari dan diharapkan berkunjung ke usaha ini, selin itu untuk menarik

minat pelanggan tersebut disediakan fasilitas hotspot agar juga dapat digunakan

bagi mereka untuk internetan baik itu yang hanya ingin berselancar di dunia maya

maupun yang ingin sambil mengerjakan tugas sekolah maupun kantor, pada

(59)

pekerjaannya dan seorang karyawan, namun setelah sepuluh bulan berjalan adik

beliau tersebut menerima tawaran pekerjaan yang menurutnya lebih baik.

Selanjutnya bapak rudi memutuskan untuk mengelola usaha ini bersama

istrinya dan menambah seorang karyawan lagi, pada perjalanan dari usaha ini

bapak rudi melihat bahwa pengunjung yang datang kebanyakan untuk menonton

pertandingan bola, maka beliau pun mengakomodasi keinginan dari banyak

pelanggan tersebut dengan memundurkan jam operasional menjadi pukul 17.00

WIB dan untuk jam tutup dikondisikan dengan jam pertandingan sepak bola yang

disiarkan di televise, selain itu juga disediakan sarana tambahan berupa TV kabel

untuk menyiarkan pertandingan-pertandingan sepak bola, pada perkembangannya

Cofee shop ini sempat menjadi basecampbagi penggemar klub sepak bola Real

Madrid yang menamakan diri mereka Pena Real Madrid Kisaran, mereka

menjadikan coruca coffee shop sebagai tempat berkumpul baik saat ada

pertandingan klub real Madrid yang disiarkan di televisi ataupun menonton secara

streaming internet juga mereka melakukan aktifitas lainnya seperti gathering atau berkumpul di tempat ini, namun akhirnya mereka memutuskan untuk tidak

menggunakan coruca coffee shop sebagai basecamp karena suatu alasan dan

selanjutnya tempat ini dijadikan oleh kelompok penggemar klub sepak bola

lainnya yaitu penggemar klub sepak bola Inter Milan yang bernama interisti

Gambar

Gambar 2.1 Proses Pemasaran
Tabel 2.1 IFAS
Tabel 2.2 EFAS
Tabel 2.3 Matriks SWOT
+6

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran pada UD Tani Sejati, dengan menerapkan strategi

integrative (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi

“Bagaimana analisis lingkungan internal dan eksternal terhadap strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT Sriwijaya Mega Wisata dalam menghadapi persaingan antar

Syariah marketing strategi Coffee Shop BambamKuy meliputi: (a) Segmentations pasar, coffee shop BambanKuy menggunakan niche marketing; (b) Targeting (Target Pasar) untuk

Dapat memberikan masukan pada pihak Coffee Shop “Coffee Corner” strategi komunikasi yang digunakan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen Coffee Shop di

dapat dilihat bahwa pelanggan coffee shop asing menilai paling bagus pada kualitas lingkungan fisik yaitu menu yang ada di coffee shop asing sesuai dengan selera pelanggan, hal

Coffee Shop Int.Space Rangkasbitung dalam analisis strategi masuk katagori strategi Harvest or Divest, yaitu memperolah laba dan arus kas jangka pendek atau menghentikan bisnis,

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA COFFE COFFEE SHOP 89 DENGAN MENGGUNAKAN METODE BUSINESS MODEL CANVAS DAN ANALISIS SWOT SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan