• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional R.I Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidikan Tinggi. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku

Pedoman. Jakarta: Depdikbud.

Ginting, Herina. 2007. Tingkat Keterpakaian Koleksi Monograf: Medan: USUpress Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USUpress.

Noerhayati. 1987. Pengolahan Perpustakaan Jilid 1. Bandung: Alumni.

Perpustakaan Sekolah. 1994. Jakarta: Perpustakaan Nasional R.I.

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. 1999. Jakarta:

Perpustakaan Nasional R.I.

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. 2000. Jakarta: Perpustakaan

Nasional R.I.

Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, Ed.3. 2004. Jakarta:.

Siregar, Belling. 1998. Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur. Medan.

Soetminah. 1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius.

Suharso. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya. Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.

Sumardji, P. 1988. Perpustakaan, Organisasi dan Tata Kerjanya. Yogyakarta: Kanisius.

Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto.

Yusup. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara

(2)

BAB III

PEMANFAATAN KOLEKSI TERBITAN BERSERI PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH TAPANULI UTARA

3.1 Gambaran Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara 3.1.1 Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, yang pada saat itu

bernama Perpustakaan Tarutung, mulai berdiri pada tanggal 27 Agustus 1999 dan

berasal dari sumbangan keluarga besar St.Paulus Tan. Gedung permanen bertingkat

yang terletak di Jl. Sisingamangaraja No.198 Tarutung tersebut diserahkan ke

Pemerintah untuk digunakan sebagai perpustakaan daerah. Saat itu perpustakaan

masih berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. Pada tahun 2005,

perpustakaan mengalami perubahan status menjadi lembaga daerah yang diawasi dan

dibina oleh Departemen Pendidikan Nasional. Kemudian dengan terbitnya Peraturan

Daerah No.5 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis dasar

Kabupaten Tapanuli Utara, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten

Tapanuli Utara termasuk kemudian diperkuat dengan Peraturtan Bupati No.48 Tahun

2008 tentang uraian tugas kepala kantor, kepala sub bagian, dan kepala seksi pada

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah.

3.1.2. Visi dan Misi Perpustakaan Visi:

1. Perpustakan dan Arsip Daerah menjadi Pusat Informasi dan sarana belajar

sepanjang hayat.

Misi :

1. Layanan Prima jasa perpustakaan, dokumentasi, informasi serta kearsipan

guna pengembangan kualitas sumberdaya manusia.

2. Pembinaa semua jenis perpustakaan dan kearsipan pada instansi pemerintah

(3)

3. Pelestarian karya cetak dan karya rekam serta dokumen penyelenggaraan

pemerintah dan swasta sebagai hasil karya budaya bangsa.

3.1.3 Tujuan Perpustakaan

Adapun yang menjadi bagian tujuan didirikannya Kantor Perpustakaan dan

Arsip Daerah Tapanuli Utara antara lain:

1. Untuk menunjang pendidikan dan pengajaran, perpustakaan bertujuan

mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan

menyebarluaskan Informasi kepada masyarakat.

2. Untuk menunjang pengabdian kepada masyarakat, maka perpustakaan

melakukan kegiatan dengan menyajikan dan menyebarluaskan informasi

bagi masyarakat.

3.1.4 Fungsi Perpustakaan

Adapun Fungsi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara adalah

sebagai berikut :

1. Fungsi Pendidikan

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara merupakan

salah satu sumber belajar, oleh karena itu koleksi-koleksi yang

disediakan adalah koleksi yang mendukung pembelajaran.

2. Fungsi Informasi

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara merupakan

sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna

informasi.

3. Fungsi Administratif

Fungsi ini terlihat jelas pada Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli

Utara, dalam kegiatan sehari-hari yang dilakukan melalui peminjaman,

pengembalian, dan perpanjangan bahan pustaka (koleksi) yang selalu

(4)

4. Fungsi Rekreatif

Pengguna dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan

mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti novel, cerita

rakyat, majalah.

3.2 Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan Daerah Tapanuli Utara

Perpustakaan yang baik memiliki tenaga perpustakaan yang memadai, untuk

melakukan tugas-tugas yang ada di perpustakaan. Tenaga perpustakaan merupakan

orang yang berperan secara langsung dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang ada

di perpustakaan.

Organisasi perpustakaan merupakan himpunan orang-orang yang bekerja

sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam rangka mengelola

perpustakaan. Dengan dibentuknya struktur organisasi di perpustakaan, maka dapat

diketahui dengan jelas gambaran tentang kedudukan serta tugas-tugas yang harus

dilakukan di organisasi perpustakaan tersebut.

Kantor Perpustakaan, dan Arsip Daerah Tapanuli Utara juga memiliki

struktur organisasi. Adapun struktur organisasi Kantor Perpustakaan, dan Arsip

Daerah Tapanuli Utara adalah sebagai berikut:

Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Tapanuli Utara

Sumber: Renstra Kantor Perpustakaan, dan Arsip Daerah Tapanuli Utara 2015

SUB. BAGIAN TATA USAHA K E P A L A K A N T O R

SEKSI PROGRAM DAN PENGEMBANGAN SEKSI PELAYANAN DAN

INFORMASI SEKSI PENATAAN DAN

(5)

3.3 Sistem Pelayanan

Ada dua sistem layanan perpustakaan yaitu sistem layanan terbuka (opened

access) dan layanan tertutup (closed access). Layanan terbuka berarti, memberikan

kesempatan kepada pengguna perpustakaan untuk memilih dan mengambil sendiri

bahan pustaka yang dibutuhkan langsung ke rak buku, sedangkan layanan tertutup

tidak mengijinkan pengguna perpustakaan untuk mengambil sendiri bahan pustaka

seperti koleksi referensi, dan koleksi audio visual. Kedua sistem layanan ini memiliki

kelebihan dan kekurangan.

3.3.1 Tata Tertib Perpustakaan

Agar pelayanan perpustakaan berjalan lancar dan teratur ada beberapa tata

tertib yang dapat dijadikan pegangan baik bagi pengguna maupun petugas

perpustakaan. Adapun peraturan yang diterapkan Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah Tapanuli Utara antara lain:

1. Waktu buka perpustakaan:

Senin s/d Jum’at : Pukul 08.00 – 16.00 WIB Sabtu : Pukul 08.00 – 16.00 WIB

2. Wajib mengisi data pengunjung di buku tamu yang telah disediakan.

3. Setiap pengguna perpustakaan jika ingin masuk ke perpustakaan harus menitipkan tas/barang di tempat yang telah disediakan.

4. Untuk sistem pelayanan terbuka, bahan pustaka yang diperlukan dapat langsung dicari/diambil sendiri pada rak setelah melakukan penelusuran di OPAC. Setelah dibaca, pengguna tidak diperkenankan menyimpan sendiri di rak, tetapi letakkan saja di atas meja.

5. Untuk sistem pelayanan tertutup, bahan pustaka yang diperlukan selalu dicatat pada bon permintaan yang telah disediakan. Bila telah selesai dibaca, dikembalikan kepada petugas perpustakaan.

(6)

7. Setiap melakukan peminjaman dan pengembalian koleksi harus menunjukkan kartu anggota perpustakaan atau kartu identitas yang berlaku.

8. Koleksi Referensi tidak dapat dipinjamkan kepada pengguna hanya dapat dibaca di perpustakaan, tetapi jika dibutuhkan koleksi ini bisa difotokopi.

9. Menjaga ketenangan di perpustakaan.

10.Bersikap sopan santun baik tingkah laku dan perbuatan.

11.Tidak diperkenakan membawa makanan/minuman ke dalam ruang baca perpustakaan.

12.Tidak diperkenakan memakai jaket, dan topi.

13.Setiap anggota yang terlambat mengembalikan koleksi yang dipinjam dikenakan denda sebesar Rp.100/hari.

3.3.2 Sanksi-sanksi Perpustakaan

Adapun sanksi-sanksi yang diberlakukan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah Tapanuli Utara, antara lain:

1. Bahan pustaka yang hilang/rusak karena peminjaman harus membayar seharga buku yang hilang/rusak tersebut ditambah biaya pengolahan buku atas Persetujuan Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

2. Pengembalian buku yang terlambat dikenakan denda Rp.100/hari.

3.4 Inventarisasi Terbitan Beseri

Terbitan berseri yang telah diterima, baik yang dilanggan maupun berupa

hadiah selanjutnya diperiksa secara seksama agar tidak terjadi kesalahan. Pada saat

menerima terbitan berseri perpustakaan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

Tapanuli Utara memperhatikan beberapa faktor antara lain:

1. Terbitan berseri yang diterima dicocokkan dengan daftar pesanan (judul

majalah, nomor majalah), selain itu pihak perpustakaan Kantor

Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara juga memeriksa kondisi

fisik majalah/surat kabar tersebut, apakah dalam keadaan baik/utuh atau

(7)

2. Jika terbitan berseri yang diterima tidak cocok dengan daftar pesanan

maka terbitan berseri tersebut dikembalikan kepada orang yang mengirim

atau agen yang bersangkutan.

3. Jika tidak terdapat kerusakan, selanjutnya terbitan berseri yang diterima

diberi cap kepemilikan atau cap perpustakaan seperti tertera di bawah ini:

Gambar 1 : Cap/Stempel Kepemilikan Perpustakaan

Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara, 2015

3.4.1 Jenis Koleksi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

Koleksi bahan pustaka perpustakaan dibagi dalam beberapa kelompok:

1. Koleksi Umum: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Membaca Pikiran

Orang Lewat Bahasa Tubuh, Komputer, Bahasa

2. Koleksi Referensi: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ensiklopedia,

Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bos

3. Koleksi Terbitan Berseri : Majalah Parhobas, Majalah Horas, Dirhayu

Bayangkara, Majalah Trubus, Majalah Atista Dan Majalah Komputer,

Surat kabar Batak Pos, surat kabar Bonapasogit

3.4.2 Jumlah Koleksi Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

Untuk koleksi Terbitan berseri Kantor perpustakaan dan Arsip Daaerah

Tapanuli Utara hanya mengoleksi dan memanfaat 2(dua) jenis koleksi, yaitu majalah

dan surat kabar, dan untuk jumlah koleksi terbitan berseri, Kantor Perpustakaan dan

Arsip Daerah Tapanuli Utara berlangganan dalam penggunaannya, yaitu : pada

majalah, Kantor perpustakaan daerah telah berlangganan 2(dua) kali dalam seminggu

yaitu pada hari selasa dam rabu. sedangkan pada surat kabar, Kantor perpustakaan

daerah berlangganan 2 (dua) surat kabar dalam satu hari. KANTOR PERPUSTAKAAN

(8)

3.5 Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

3.5.1 Tingkat Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri

Setiap perpustakaan pastilah menginginkan koleksi perpustakaan mereka

dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengguna perpustakaan. Untuk mewujudkan

hal tersebut sebaiknya perpustakaan mengetahui jenis informasi seperti apa yang

diinginkan oleh pengguna perpustakaan. Koleksi perpustakaan yang menarik dan

sesuai dengan kebutuhan pengguna, dapat membuat perpustakaan tersebut memiliki

tingkat keterpakaian koleksi yang tinggi.

Tingkat Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah Tapanuli Utara dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 : Tingkat Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara Pada Bulan Februari 2015 Jenis Koleksi

Terbitan Berseri

Jumlah Eksemplar

Jumlah Koleksi Dimanfaatkan

Persentase Pemanfaatan

Majalah 80 70 87.5%

Surat kabar 95 85 89%

Total 175 155 88%

Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara, 2015

Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat diketahui, bahwa Koleksi Terbitan Berseri

paling banyak dimanfaatkan adalah jenis koleksi Surat Kabar yaitu sebanyak 89%

dan jenis koleksi Majalah sebanyak 87.5%.

3.5.2 Tindakan Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri

Adapun tindakan yang dilakukan oleh pengguna Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah Tapanuli Utara dalam Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri yaitu :

1. Meminjam

pengguna memanfaatkan koleksi terbitan berseri yaitu yang ada di Kantor

(9)

majalah dan mengikuti ketentuan peminjaman yang berlaku di Kantor

Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara sebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai anggota perpustakaan

b. Memberikan tanda pengenal yaitu KTP, KTM sebagai penjamin

c. Mengisi buku peminjaman di bagian sirkulasi pelayanan sirkulasi

2. Membaca di Perpustakaan

Pengguna memanfaatkan koleksi terbitan berseri majalah dan surat kabar

dengan cara membaca di meja atau ruang baca yang telah tersedia di

perpustakaan dengan batas waktu baca dari jam 09.00 Wib sampai dengan

15.00 Wib

3. Mencatat

Pengguna menyalin atau menuliskan informasi yang ada pada koleksi terbitan

berseri majalah atau surat kabar ke dalam catatan.

4. Memfotokopi

Pengguna membuat reproduksi atau salinan koleksi terbitan berseri majalah

atau surat kabar dengan menggunakan mesin fotokopi, dan koleksi yang

sering difotokopi oleh pengguna adalah majalah terbaru dalam perpustakaan.

Adapun tindakan pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Daerah Tapanuli Utara

dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2: Jenis Tindakan Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

NO Jenis Tindakan Pemanfaatan Koleksi

Per Hari

Per Minggu

Per Bulan

1 Meminjam 10 50 240

2 Membaca di Perpustakaan 20 100 480

3 Mencatat 7 35 168

4 Memfotocopi 5 20 120

Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara, 2015

Dari hasil wawancara penulis dengan petugas Perpustakaan Daerah Tapanuli

(10)

adalah dengan cara membaca di perpustakaan dengan per hari sebanyak 20 orang, per

minggu sebanyak 100 orang, dan per bulan sebanyak 480 orang. Kemudian kedua

dengan tindakan pemanfaatan koleksi yang banyak dimanfaatkan oleh pengguna

adalah dengan meminjam sebanyak 10 orang per hari, 50 orang per minggu, dan 240

orang per bulan. Dan ketiga yaitu mencatat sebanyak 7 orang per hari, 35 orang per

minggu, dan 168 orang per bulan. Dan yang terakhir yaitu memfotocopi sebanyak 5

orang per hari, 20 orang per minggu, dan 120 orang per bulan.

3.5.3 Proses Pencarian Koleksi Terbitan Berseri

Dalam pemanfaatan koleksi terbitan berseri pada Kantor Perpustakaan dan

Arsip Daerah Tapanuli Utara proses yang dilakukan pengguna dalam pencarian

koleksi terbitan berseri, yaitu :

1. Pengguna mencari langsung koleksi terbitan berseri ke rak majalah jika

ingin mencari koleksi majalah, atau mencari ke rak surat kabar jika

ingin mencari surat kabar.

2. Apabila pengguna memiliki kendala pengguna bertanya kepada

pustakawan dalam mencari koleksi atau informasi terbitan berseri.

(11)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dan hasil pengamatan yang penulis lakukan di

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara, maka penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri pada Kantor Perpustakaan dan

Arsip Daerah Tapanuli Utara adalah tinggi.

2. Koleksi terebitan berseri di perpustakaan terdiri dari Majalah Parhobas,

Majalah Horas, Dirhayu Bayangkara, Majalah Trubus, Majalah Atista Dan

Majalah Komputer dan Surat kabar Batak Pos, surat kabar Bonapasogit

3. Jenis Koleksi Terbitan Berseri yang paling banyak dimanfaatkan oleh

pengguna perpustakaan adalah Surat Kabar dan majalah yaitu sebanyak

87.5%, dan jenis Koleksi Terbitan Berseri yaitu majalah dimanfaatkan oleh

pengguna perpustakaan adalah sebanyak 89%.

4. Jenis tindakan pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Daerah Tapanuli Utara

melalui meminjam yaitu berjumlah 10 orang per hari, untuk membaca di

perpustakaan berjumlah 20 orang per hari, mencatat berjumlah 7 orang per

hari, dan memfotokopi berjumlah 5 orang per hari.

5. Layanan terbuka pada pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli

Utara adalah tinggi

4.2SARAN

Berdasarkan pengamatan, penulis ingin memberikan beberapa saran yang

bermanfaat untuk kemajuan Perpustakaan Daerah Tapanuli Utara, sebagai berikut:

1. Sebaiknya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

memperbanyak jenis Koleksi terbitan berseri untuk lebih melengkapi

(12)

2. Untuk kelengkapan data ada baiknya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

selalu menyimpan dan melengkapi setiap data dalam peggunaan koleksi.

3. Sebaiknya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara membuat

statistik pelayanan sirkulasi secara berkala agar dapat diketahui

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koleksi Terbitan Berseri

2.1.1 Pengertian Koleksi Terbitan Berseri

Terbitan Berseri merupakan koleksi penting diperpustakaan. Terbitan ini

merupakan salah satu terbitan berisi informasi berita atau kabar, berita keilmuan serta

kejadian-kkejadian yang menyangkut ekonomi, politik dan lain-lain yang menarik

dimasyarakat Terbitan Berseri biasanya direncanakan untuk terbit terus menerus

dalam waktu yang tidak terbatas, dikelola oleh sekelompok yang umumnya disebut

redaksi.

Suatu buku berisi bagian-bagian atau volume yang diterbitkan secara

berturut-turut dengan judul yang sama (Seragam). Terbitan ini dimaksudkan untuk terbit

secara terus menerus dalam waktu yang tidak terbatas, dengan jangka waktu and as a

rule. Intended to be continued indefinetely. Serial include periodicals, mannuals

(reports, year book, etc) and memories proceeding. And transactions of societis”.

Sedangkan menurut Handbook for AACR2 dalam Siregar (2002, 24)

“ A serial definition, is a publication, is a publication in any medium issued in

successive parts bearing numerical or cronogical designation and intended to be

continued indefinitely.”

Definisi diatas menyebutkan bahwa terbitan berseri atau serial adalah publikasi

yang diterbitkan berturut-turut, bagian demi bagian, biasanya dengan jarak penerbitan

yang tetap dan dimaksudkan untuk terbit terus menerus tanpa batas waktu tertentu.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa istilah Terbitan Berseri (Serial)

mengandung pengertian yang lebih luas dari istilah terbitan berkala (Periodicals) atau

(14)

2.1.2 Ciri-ciri Terbitan Berseri

Terbitan Berseri berbeda dengan buku teks. Untuk mengenali terbitan berseri

dengan baik dan dapat membedakannya dengan koleksi perpustakaan lainnya,

terbitan berseri memiliki ciri-ciri khusus yang disebutkan Davinson dalam

Rahayuningsih (2007, 24) antara lain:

1. Terbit dalam frekuensi tertentu,

2. Terbit secara terus-menerus tidak hanya sekali terbit seperti buku,

3. Artikel yang dimiliki tidak terlalu panjang bahkan sangat pendek

dibandingkan dengan artikel pada buku

4. Memiliki isi yang bersifat mutakhir dalam menyampaikan informasi

5. Artikel yang satu dengan yang lainnya dalam setiap kali terbit mempunyai

topik yang tidak harus sama, dan sering kali tidak saling berkaitan

6. Dikelola oleh sekelompok orang yang biasa disebut redaksi yang bertanggung

jawab atas terbitan ini

7. Diterbitkan oleh suatu instansi, organisasi atau lembaga;

8. Memiliki ISSN (Internasional Standard Serial Number).

Oleh sebab itu, cara pengolahan terbitan berseri berbeda dengan jenis koleksi

perpustakaan lainnya, dimana perlu penanganan yang serius dan pengetahuan teknis

yang baik, agar koleksi tersebut kelak benar-benar dapat dimanfaatkan dan memenuhi

kebutuhan informasi pemustaka.

2.1.3 Jenis-Jenis Terbitan Berseri

Menurut Harrod dalam Siregar (2002, 25) bahwa jenis-jenis terbitan berseri

antara lain adalah:

a. Terbitan Berkala (periodicals) atau majalah

Majalah sudah sangat populer kalangan masyarakat terutama dikaun pelajar.

Banyak sekali macam-macam majalah, mulai dari majalah yang bersifat

populer sampai kepada majalah ilmiah. Misalnya Tempo, Tiras, Forum

(15)

b. Majalah Komersial

Majalah ini adalah majalah yang termasuk kelompok yang terbesar dalam

majalah perdagangan, majalah yang berhubungan dengan profesional dan

aktivitas ekonomi dan lain-lain. Tujuan utama dari majalah ini sebenarnya

adalah keuntungan ekonomi yaitu dengan usaha agar majalah diterbitkan

dilanggan oleh sebanyak-banyaknya pelanggan dan mencari keuntungan dari

iklan. Oleh karena itu pada umumnya informasi dari majalah jenis ini

menjadi tujuan kedua. Contoh majalah ini misalnya Tiras atau eksekutif dan

lain-lain.

c. Majalah Ilmiah

Sebagian majalah ini jenis ini diterbitkan oleh institusi pendidikan maupun

lembag-lembaga penelitian. Namun kini banyak majalah jenis ini diterbitkan

oleh penerbit komersial. Artikel yang dimuat dalam majalah ini ditulis

kontributor atau penyumbang naskah hasil-hasil penelitiannya, dan

merupakan bagian penting dalam penyusunan literatur di bidangnya, atau

mungkin, dengan dimuatnya artikel kirimanya itu penulis berharap

memperoleh reputasi akademis maupun propesional. Contoh jurnal ilmiah

antara lain adalah :

1. Jurnal ilmiah science.

2. Bulletin pasca sarjana IPB.

3. Bulletin Ikatan Perpustakaan Indonesia.

4. Dan lain-lain.

d. Majalah Lokal dan Lingkungan Sendiri

Majalah jenis ini diterbitkan dengan tujuan sebagai sarana komunikasi dalam

lingkungan sendiri, misalnya lingkungan perusahaan atau institut lain. Fungsi

dari majalah jenis ini adalah untuk komunikasi antar perusahaan dan staf,

pemegang saham ataupun pihak luar atau kombinasi dari semuanya.

(16)

e. Advances in … year’s work in …

Jenis majalah ini agak berbeda dengan majalah pada umunya baik dalam

formatnya maupun frekuensi terbitnya.Kadang-kadang majalah jenis ini

hanya berisi satu atau dua artikel saja dengan kajian yang sangat

mendalam.Frekuensi terbitnya kadang-kadang tidak teratur. Salah satu

contoh dari terbitan ini adalah “Advances in meat research.

f. Surat Kabar/ Koran

Terbitan ini adalah salah satu terbitan berseri yang banyak memuat berita

namun demikian diperpustakaan, walau sulit untuk dijadikan koleksi karena

jenis kertasnya yang digunakan dan bentuknya.

Untuk menangani terbitan jenis ini dibuat kliping artikel surat kabar, dan

kliping tersebut diolah dan disimpan sebagai koleksi.

Contoh : Kompas, Surat pembaruan, Analisa.

g. Buku Tahunan

Jenis terbitan ini diterbitkan secara berseri dengan jangka waktu terbit sekali

setahun.Buku tahunan sering menampilkan kejadian-kejadian umum dalam

satu tahun.Ensiklopedi, sedangkan buku tahunan yang cukup banyak untuk

umum namun bukan suplemen ensiklopedi yang isinya sering tidak terbatas

pada perkembangan satu tahun.

Contoh : annual, yearbook, almanak.

h. Seri Monografi

Seri monografi adalah suatu risalah suatu subyek atau bagian dari subyek

atau risalah seseorang yang umumnya sangat terinci, namun dalam ruang

lingkup yang tidak terlalu luas monografi dapat juga berisi bibliografi

lengkap.

Contoh : Seri Management, oleh T.M. Lillico, dikeluarkan oleh lembaga

pendidikan dan pembinaan managemen dan bekerjasama dengan penerbit

(17)

i. Prosiding

Prosiding pada umumnya disajikan oleh suatu pertemuan ilmiah atau

konferensi atau simposium.Terbitan yang termasuk dalam kelompok

prosiding adalah laporan konferensi, proceedings/ prosiding, laporan

simposium.

j. Transaction dan Memoar

Terbitan ini merupakan terbitan berseri yang berisi makalah-makalah,

dimana makalah-makalah tersebut sebelumnya sudah dipresentasikan dalam

suatu pertemuan ilmiah dari suatu organisasi profesi atau masyarakat ilmiah.

Contoh : “ Transaction of the American fisheriess Society”.

Menurut Siregar (2002,28) jenis terbitan berseri dapat dibedakan menurut

penerbit terbitan berseri antara lain :

1. Terbitan berseri yang diterbitkan oleh lembaga ilmiah atau perkumpulan

profesi.

a. Terbitan yang berisi catatan, risalah penemuan atau makalah yang

didiskusikan beserta hasil diskusi dalam suatu penemuan yang diadakan

lembaga atau prganisasi profesi yang sering disebut dengan prosiding dan

transaction.

b. Publikasi yang diterbitkan sebagai media resmi oleh suatu lembaga

tertentu, misalnya jurnal. Publikasi ini dapat juga diterbitkan oleh

penerbit komersial.

2. Terbitan berseri yang diterbitkan oleh badan komersial.

Terbitan ini biasanya diterbitkan untuk mencari keuntungan.

3. Terbitan berseri yang diterbitkan oleh perusahaan.

a. Terbitan yang diterbitkan untuk kalangan luar, misalnya untuk langganan

perusahaan agar lebih dikenal masyrakat.

b. Publikasi yang diterbitkan untuk karangan sendirik Terbitan ini biasanya

(18)

4. Terbitan berupa koran/surat kabar.

Terbitan berseri jenis ini perlu pandangan khusus karena terbitnya harian

dan pemilihannya harus dilakukan secara obyektif, karena adakalanya surat

kabar merupakan mutu suatu golongan atau partai politik”.

2.1.4 Peran Terbitan Berseri

Terbitan berseri merupakan sumber informasi penting dalam kegiatan

penelitian guna pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Saleh

(1996,26) peran terbitan berseri antar lain :

1. Member ruang untuk menampung ide, gagasan, dan pengalaman

seseorang.

2. Menjadi median untuk menyampaikan hasil-hasil penemuan terbaru

dalam bidang tertentu.

3. Sumber untuk memperluas wawasan seseorang.

4. Sumber untuk mengetahui keahlian seseorang.

Terbitan berseri, khususnya jurnal ilmiah diterbitkan untuk mempercepat

komunikasi ilmiah antar ilmuan. Hal tersebut disebabkan karena komunikasi ilmiah

melalui buku teks atau monograf dirasa mulai lambat.Masalahnya timbul sekarang

adalah karena banyaknya terbitan berseri yang beredar didunia ini. Dengan jumlah

terbitan berseri besar ini jelas akan menyebabkan kesulitan-kesulitan dalam

penanganan terbitan berseri tersebut.

2.2 Perpustakaan Daerah

2.2.1 Pengertian Perpustakaan Daerah

Perpustakaan Daerah adalah perpustakaan yang berada di suatu Daerah

sebagai cabang layanan Perpustakaan Kabubaten (Kota) yang layanannya

diperuntukkan bagi masyarakat di daerah masing-masing. Dalam pengertian umum,

perpustakan daerah adalah perpustakaan yang dapat diakses oleh publik dan dalam

(19)

dibiayai oleh pemerintah atau badan lain yang diberi wewenang untuk bertindak dan

melakukan pengelolaan perpustakaan.

Dari segi kegunaannya, perpustakaan daerah dapat digunakan sebagai tempat

mempelajari, meneliti, mengkaji dan mengembangkan bukti-bukti sejarah masa lalu

untuk digunakan sebagai landasan penuntun dalam perencanaan masa depan.

Disamping itu juga Merupakan sumber informasi, pendidikan dan penelitian.

Perpustakaan daerah, juga dapat menjadi jembatan yang berfungsi menghubungkan

antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi

perpustakaan.Kemudian juga sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan

komunikasi antar sesama pengguna serta antara penyelenggara dengan masyarakat.

Yang tidak kalah penting intensitas kunjungan masyarakat pada suatu daerah ke

perpustakaan dapat menjadi ukuran kemajuan intelektualitas masyarakat setempat

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Daerah

Tujuan perpustakaan daerah adalah untuk menjadi pusat informasi bagi

masyarakat sekitar daerah dan bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat

sekitar. Perpustakaan daerah ini sebenarnya bisa menjadi tempat para pemuda daerah

dalam membentuk ide kreatifnya. Perpustakaan daerah cakupannya lebih kecil.

Fungsi perpustakaan daerah adalah sebagai tempat yang mudah dijangkau

masyarakat agar masyarakat daerah lebih melek informasi. Pada era seperti ini

memang sangat dibutuhkan informasi yang update.

2.3. Pemanfaatan

2.3.1 Pengertian Pemanfaatan

Pemanfaatan koleksi adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia. Pemanfaatan koleksi perpustakaan

adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan koleksi perpustakaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Depdikbud

Balai Pustaka (2005,711) dijelaskan bahwa pemanfatan terambil dari kata dasar

(20)

berarti proses, cara, pembuatan, memanfaatkan. Dengan demikian pemanfaatan dapat

diartikan sebagai suatu cara proses dalam memanfaatkan suatu benda atau objek.

2.3.2 Tujuan Pemanfaatan

Banyak hal yang menyebabkan pengguna memanfaatkan koleksi perpustakaan (dalam hhal ini khususnya koleksi terbitan berseri) namun pada dasarnya hal ini

disebabkan karena salah satu tujuan perpustakaan adalah “sebagai pusat pemanfaatan

informasi”. (Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi,1979,3). Oleh sebab itu

perpustakaan dituntut untuk terus memberikan pelayanan informasi dalam rangka

menjalankan fungsi sebagaimana mestinya, maka perpustakaan harus terus berusaha

untuk menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan perpustakaan yang relevan

dan mutakhir bagi para penggunanya, karena pemanfaaatan koleksi akan lebih efektif

apabila perpustakaan menyediakan koleksi yang lengkap dan sesuai dengan informasi

yang dibutuhkan penggunanya.

2.4 Alat Bantu Penelusuran Informasi

Di dalam mencari atau menelusur informasi, pengguna dapat mengguakan alat

bantu yang tersedia di perpustakaan. Alat bantu penelusuran informasi yang ada

diperpustakaan ada yang berbentuk manual dan ada yang berbentuk digital. Alat

bantu penelusur yang berbentuk manual diantaranya katalog, bibliographi, indeks,

abstrak, kamus dan ensiklopedia dalam bentuk media cetak. Sedang yang berbentuk

digital yaitu Internet dan OPAC (Online Public Access Cataloging) yaitu katalog

yang dapat diakses secara online.

Berdasarkan sifat informasi atau dokumen yang akan diketemukan, Meurut

Gash (2000, 25) maka setidaknya ada beberapa alat telusur atau pencarian sumber

(21)

Tabel 2.1. Alat Pencarian & Jenis Dokumen/Informasi yang diperoleh

No Sumber/Alat Pencarian Dokumen/Informasi yang diperoleh

1 Katalog Perpustakaan Kebanyakan berupa Buku, tapi terkadang juga laporan, prosiding, koleksi multimedia atau audio visual, terbitan berkala, tabloid, dll

2 Buku Bibliografi Buku, seringkali berupa laporan, prosiding konferensi, dan publikasi monografi lainnya. 3 Abstrak dan Indeks Jurnal Artikel jurnal, tapi juga laporan, makalah

konferensi, terkadang buku, paten, dan juga standar. 4 Current Awareness

Services

Biasanya berupa Artikel Jurnal, Majalah atau Terbitan Berkala

5 Indeks Khusus Laporan, prosiding konferensi, tesis, disertasi, paten, standar, dan publikasi resmi dari institusi 6 Lembaga dan Orang Apapun

7 Database Elektronik Sumber-sumber elektronik yang berupa data, artikel, makalah, audio-visual, dll

8 Sumber-sumber Online Apapun khususnya sumber-sumber digital seperti artikel, buku, gambar, video, dll.

Sumber: Gash (2000, 25)

Dari tebel di atas dapat disimpulkan bahwa alat pencaraian informasi adalah

Katalog Perpustakaan, Buku Bibliografi, Abstrak dan Indeks Jurnal, Abstrak dan

Indeks Jurnal, Current Awareness Services, Indeks Khusus, Lembaga dan Orang,

Database Elektronik dan

2.5 Pengguna Perpustakaan

Keberadaan suatu perpustakaan dalam suatu masyarakat ternyata belum tentu

dipahami oleh pengguna, apalagi memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas

hidup mereka. Kesadaran untuk keperpustakaan pada masyarakat kita masih

memerlukan perhatian tersendiri.

Pengguna perpustakaan adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang

ke perpustakaan atas dasar kebutuhan informasi yang diperlukan dalam memecahkan

(22)

Menurut Lupiyoadi (2001, 143), Pelanggan adalah seseorang yang secara kontinu dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut.

Pengguna perpustakaan yang merasa puas akan pelayanan yang diterimanya

akan selalu menggunakan perpustakaan secara berulang karena ingin memenuhi

kebutuhan yang diinginkan untuk tercapainya kepuasan. Menurut Proboyekti

(2008, 3), “Pengguna perpustakaan terdiri dari dua jenis yaitu pengguna yang sudah

menggunakan perpustakaan dan pengguna yang berpotensial menggunakan

perpustakaan”.

Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 201) bahwa: Pengguna dapat dibedakan

sebagai pengguna yang aktif dan yang tidak aktif. Dalam istilah yang lebih luas

pengguna dapat dikatakan sebagai orang yang berhubungan dengan perpustakaan,

baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencari informasi yang

dibutuhkan.

(23)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini

merupakan wujud nyata dari kebutuhan masyarakat untuk kemudahan dan kecepatan

dalam memperoleh informasi. Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat penyimpanan

dan peminjaman bahan pustaka tetapi juga sebagai pusat informasi. Dengan kata lain

perpustakaan merupakan pusat informasi dan usaha jasa, artinya perpustakaan

memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pengguna perpustakaan. Perpustakaan

adalah unit kerja berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara bahan

pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk

digunakan secara kontiniu (terus-menerus) oleh penggunanya sebagaidsumber

informasi. Perpustakaan sebagai penyedia layanan jasa informasi dengan tingkat

kebutuhan pengguna yang beragam harus dapat memberikan layanan yang maksimal.

Perpustakaan daerah sebagai lembaga pusat informasi umum dari suatu

daerah. Sebagai suatu pusat informasi, perpustakaan memperoleh tempat utama dan

sentral karena perpustakaan melayani semua fungsi umum dalam pelayanan

informasi terhadap masyarakat, Oleh karena itu perpustakaan harus dapat

dipersiapkan dan dikelola secara baik dan profesional agar dapat membantu

penyediaan berbagai sumber informasi yang lengkap untuk membantu kepuasan

masyarakat. Perpustakaan daerah pada umumnya digunakan mayoritas pelajar, staf

pengajar serta pekerja kantoran, sehingga diharapkan perpustakaan dapat

melaksanakan fungsinya dengan baik dalam mendukung fungsi pendidikan dan

pengajaran serta mempermudah pekerjaan masyarakat yang bersangkutan. Fungsi

utama dari perpustakaan daerah adalah sebagai sumber informasi (Information

(24)

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara atau dalam tulisan

disebut KPAD merupakan unit pelaksanaan teknis yang turut menunjang proses

pendidikan di daerah tersebut. Suatu Perpustakaan daerah dapat dikatakan telah

mencapai titik keberhasilan tidak terlepas dari kontribusi peran pustakawan

perpustakaan dalam memberikan layanan bacaan untuk memenuhi informasi bagi

masyarakat, dapat dilihat pula dari banyaknya koleksi-koleksi yang sudah

termanfaatkan dengan data statistik pengunjung perpustakaan. Salah satu aspek

penting untuk membuat perpustakaan itu banyak digunakan adalah ketersediaan

koleksi yang memenuhi kebutuhan penggunanya. Koleksi terbitan berseri

perpustakaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kriteria dan jenis sebuah

perpustakaan. Suatu perpustakaan dapat dikatakan baik, apabila tingkat pemanfaatan

koleksinya tinggi. Artinya semakin tinggi tingkat pemanfaatan koleksi maka semakin

baik layanan perpustakaan. Sebaliknya, koleksi yang tidak digunakan berarti kurang

dimanfaatkan sehingga fungsi suatu perpustakaan tidak tercapai.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan koleksi terbitan berseri di

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara.

2. Untuk mengetahui jenis koleksi terbitan berseri yang paling banyak

dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

1.3 Ruang Lingkup

Penulisan kertas karya ini membahas tentang pemanfaatan koleksi terbitan

berseri di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Taapanuli Utara. Lingkup penulisan

(25)

1.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan dalam penulisan

kertas karya ini, metode yang digunakan, adalah sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan

Data diperoleh melalui referensi berupa buku dan informasi lain yang

berkaitan dengan penulisan kertas karya.

2. Studi Lapangan ( Observasi)

Penulis mengadakan pengamatan langsung ke Kantor Perpustakaan

dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

3. Wawancara

Penulis melakukan wawancara langsung dengan staf bagian

Pelayanan dan Informasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

Tapanuli Utara.

(26)

PEMANFAATAN TERBITAN BERSERI PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH TAPANULI UTARA

KERTAS KARYA

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Studi Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Perpustakaan Dan Informasi

OLEH

PEGGY D HUTAGALUNG NIM: 122201005

PROGRAM STUDI D-3 PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(27)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : Pemanfaatan Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

Oleh : Peggy D Hutagalung

Nim : 122201005

Dosen Pembimbing : Zurni Zahara Samosir M.Si

NIP :19560716 197903 2 002

Tanda Tangan :

Tanggal :

Dosen Pembaca : Hotlan Siahaan, S.Sos, M.I.Kom

NIP : 19780331 200501 2 003

Tanda Tangan :

(28)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : Pemanfaatan Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

Oleh : Peggy D Hutagalung

Nim : 122201005

DEPARTEMEN STUDI D-3 PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua Prodi : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd

NIP : 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS ILMU DBUDAYA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP : 19511013 1 197603 1 001

Tanda Tangan :

(29)

KATA PENGHANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan pertolongannya dikemudian hari kelak (Amin).

Kerta karya ini berjudul “PEMANFAATAN KOLEKSI TERBITAN BERSERI PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH TAPANULI UTARA”.

Kertas karya ini ditulis untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ayahanda Jhonny Hutagalung dan Ibunda Tina Melinda Sinaga yang telah begitu banyak memberikan dukungan kepada penulis baik materi, moral dan doa serta yang telah bersusah payah dengan cucuran keringat dan penuh rasa kasih sayang dalam mengasuh dan membesarkan penulis.

Penulis menyadari kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan.

Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran demi

kesempurnaan kertas karya ini. Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis juga telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainudddin, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

(30)

4. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos., M I.Kom selaku dosen pembaca penulis yang telah memberikan arahan dalam penulisan kertas karya ini.

5. Seluruh staf pengajar beserta staf Administrasi Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universiitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama masa perkuliahan.

6. Bapak Saut Manalu selaku Kepala di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara dan staff terkait lainnya yang telah mengizinkan penulis melakukan observasi dan mengumpulkan data sehingga penulis kertas karya ini dapat selesai.

7. Untuk Abangku Ridwan Hutagalung dan Adik-adikku Tersayang yang mendukung penulis dari mulai kuliah hingga selesai. Dan semoga ini menjadi motivasi untuk lebih bergiat buat kalian dan segera cepat wisuda buat abang ku. Kepada seluruh keluarga besar penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

8. Buat sahabat terbaik ku dindin, dan Teman penulis lainnya junny, Dina, Dhea, Yuyun, Kamal, sinta, Parlindungan, Whenty. Terima kasih atas semangat, doa , canda, tawa, dan kebahagiaan yang telah kalian berikan selama penulis berada diperkuliahan, semoga hari-hari indah bersama kalian bisa abadi selamanya. Selain itu untuk Senior terbaik penulis Eko Andi Syahputra, terima kasih telah banyak juga membantu penulis selama semester terakhir ini. Ghamsa hamida oppa. 9. Seluruh teman-teman khususnya angkatan 2012 D-III Perpustakaan yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Semangat teman-teman, Langkah kita masih panjang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kertas karya ini. Penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Penulis

(31)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... v

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang dan Masalah... 1

1.2. Tujuan Penulisan... 2

1.3. Ruang Lingkup... 2

1.4. Metode Pengumpulan Data... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4

2.1. Koleksi Terbitan Berseri... 4

2.1.1. Pengertian Koleksi Terbitan Berseri... 4

2.1.2. Ciri-Ciri Terbitan Berseri... 5

2.1.3. Jenis-Jenis Terbitan Berseri... 6

2.1.4. Peran Terbitan Berseri... 9

2.2. Perpustakaan Daerah... 10

2.2.1. Pengertian Perpustakaan Daerah... 10

2.2.2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Daerah... 10

2.3. Pemanfaatan... 11

2.3.1. Pengertian Pemanfaatan... 11

2.3.2. Tujuan Pemanfaatan... 11

2.4. Alat Bantu Penelusuran Informasi... 11

2.5. Pengguna Perpustakaan……... 15

BAB III PEMANFAATAN KOLEKSI TERBITAN BERSERI PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH TAPANULI UTARA.………... 18

3.1. Gambaran Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara... 18

3.1.1. Sejarah Singkat Perpustakaan... 18

3.1.2. Visi dan Misi Perpustakaan... 18

3.1.3. Tujuan Perpustakaan... 19

3.1.4. Fungsi Perpustakaan... 19

3.2. Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan Daerah Tapanuli Utara... 20

3.3. Sistem Pelayanan... 21

3.3.1. Jenis Layanan... 22

3.3.2. Tata Tertib Perpustakaan... 23

3.3.3. Sanksi-Sanksi Perpustakaan... 24

(32)

3.5 Koleksi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah ... 25

3.5.1 Jenis Koleksi Kantor Perpustakaan dan Arsip ... 25

3.5.2 Jumlah Koleksi Terbitan Berseri ... 25

3.6. Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara... 26

3.6.1. Tingkat Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri... 26

3.6.2. Tindakan Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri... 26

3.6.3 Proses Pencarian Koleksi Terbitan Berseri... 28

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 29

4.1. Kesimpulan... 29

4.2. Saran... 29

(33)

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 1 Tingkat Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri Pada Kantor dan Arsip Daerah Tapanuli

Utara... 25

Tabel 2 Jenis Tindakan Pemanfaatan Koleksi Tebitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli

Gambar

Tabel  3.1 : Tingkat Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara Pada Bulan Februari 2015
Tabel 3.2: Jenis Tindakan Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara
Tabel 2.1. Alat Pencarian & Jenis Dokumen/Informasi yang diperoleh

Referensi

Dokumen terkait

Wiwi Abidin : Pengelolaan Terbitan Berseri Pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara Medan, 2003... Wiwi Abidin : Pengelolaan Terbitan Berseri Pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deksriftif dengan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan koleksi terbitan berseri di perpustakaan

Jumlah koleksi yang ada di perpustakaan juga memadai sesuai dengan jawaban responden yang menunjukkan 53,65%, kemudian 41,46% menyatakan tujuan memanfaatkan sarana

Jumlah koleksi yang ada di perpustakaan juga memadai sesuai dengan jawaban responden yang menunjukkan 53,65%, kemudian 41,46% menyatakan tujuan memanfaatkan sarana

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tapanuli Utara memiliki 6 unit PC yang. terhubung dengan jaringan internet yang digunakan oleh

Perpustakaan daerah sebagai lembaga pusat informasi umum dari

Menurut Lupiyoadi (2001, 143), Pelanggan adalah seseorang yang secara kontinu dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pemanfaatan layanan internet di Kantor Perpustakaan dan Arsip