• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi pelayanan pasien pada Apotek Farmarin di Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi pelayanan pasien pada Apotek Farmarin di Kota Bandung"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Nama : Andika Primana Saputra Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung Enim, 04 Juli 1989 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Anak ke- : Pertama dari dua bersaudara

Alamat : BTN Keban Agung,Blok A31 No 4 Tanjung Enim,Sumsel.

Telpon : 085721981368

Pendidikan : 1. 1995 – 2001 : SD Negeri 19 Tegal Rejo 2. 2001 – 2004 : SMP Negeri 3 Tanjung Enim 3. 2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Lawang Kidul 4. 2009– Sekarang: Universitas Komputer Indonesia

(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (sastra 1)

Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

ANDIKA PRIMANA SAPUTRA 10509454

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iii

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Alhamdullilah segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata 1 Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung. dengan judul:

“SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASEIN PADA APOTEK FARMARIN DI KOTA BANDUNG”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini banyak memiliki kekurangan dan masih jauh dari sempurna, karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan wawasan yang Penulis miliki. Dan dalam penyusunan Skripsi ini, Penulis tidak dapat menyelesaikannya tanpa adanya dorongan, bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga Penulis merasa sangat terbantu dalam menyelesaikan Skripsi ini. Untuk itu Penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(7)

iv Bandung.

4. Bapak Syahrul Mauluddin,S.Kom.,M.Kom Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, juga sebagai dosen pembimbing saya yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini..

5. Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si.,M.Stat, selaku dosen wali SI-11 2009. 6. Dosen-dosen Panitia Pelaksanaan seminar, atas bantuan dan

bimbingannya.

7. Seluruh Dosen panitia dan Staff Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

8. Ibu Dea Anita Ariani K., S.Farm., Apt. yang telah membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

9. Seluruh pegawai Apotek Farmarin yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

10.Orang tua, Ayahanda Zevri dan ibunda Surya Utami yang selama ini telah dan terus memberikan semangat dan dukungannya, yang senantiasa selalu mendoakan.

(8)

v menyelesaikan skripsi ini.

Dengan pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih begitu terbatas, mungkin dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun dibalik itu semua penulis berkeyakinan bahwa kiranya dalam penyusunan Skripsi ini akan memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Selanjutnya segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tulus.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bandung, 28 Juli 2013

(9)

vi

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ... 5

1. Kegunaan Akademis ... 5

2. Kegunaan Praktis ... 5

1.5. Keterbatasan Penelitian ... 6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian...6

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi ... 8

(10)

vii

2.1.4. Klasifikasi Sistem...11

2.1.5. Informasi... 13

2.2. Pelayanan Pasien ... 13

2.2.1. Pengertian Pelayanan ... 14

2.2.2. Pengertian Pasien... 14

2.2.3. Jenis Pelayanan Pasien ... 14

2.3. Pengertian Apotek ... 15

2.4. Pengertian Obat...15

2.5. Sotfware Pendukung ... 16

2.5.1. PHP ...16

2.5.1.1 Pendekatan Cara PHP...16

2.5.2.Xampp...18

2.5.3. MySQL...19

2.5.4.Web Server...19

2.5.5. Macromedia Dreamweaver...20

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 22

3.1.1. Sejarah Singkat ... 22

3.1.2. Visi dan Misi ... 24

(11)

viii

3.2.1. Desain Penelitian ... 26

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 26

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 26

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder... 27

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 27

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 28

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 28

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 30

3.2.4. Pengujian Software ... 35

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 38

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 38

4.1.1. Analisis Dokumen ... 38

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan ... 41

4.1.2.1. Flow Map ... 42

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 44

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 45

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 45

4.2. Perancangan Sistem ... 46

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 47

(12)

ix

4.2.3.2. Data Flow Diagram ... 52

4.2.3.3. Kamus Data ... 55

4.2.4. Perancangan Basis Data ... 62

4.2.4.1. Normalisasi ... 62

4.2.4.2. Relasi Tabel ... 67

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram... 68

4.2.4.4. Struktur File ... 70

4.2.4.5. Kodifikasi ... 79

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 81

4.2.5.1. Struktur Menu ... 82

4.2.5.2. Perancangan Input ... 83

4.2.5.3. Perancangan Output ... 89

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan... 97

BAB V. IMPLEMENTASI DAN SISTEM PENGUJIAN ... 98

5.1. Implementasi ... 98

5.1.1. Batasan Implementasi ... 98

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 99

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 100

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 100

(13)

x

5.1.7.1. Penggunaan Program Apotek Untuk Halaman

Administrasi... 112

5.1.7.2. Penggunaan Program Apotek Untuk Halaman Apoteker... 118

5.1.7.3. Penggunaan Program apotek Untuk Halaman Dokter... 123

5.2. Pengujian ... 126

5.2.1. Rencana Pengujian ... 126

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 130

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 141

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 142

6.1. Kesimpulan ... 142

6.2. Saran ... 142

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(14)

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi

Pertama Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Abdul kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Aji Supriyanto. 2007. Web dengan HTML dan XML. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Budi Sutedjo Dharma Oetomo. 2002. Perancangan & Pengembangan Sistem Informasi, Andi. Yogyakarta.

Bunafit Nugroho. 2004. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan

My SQL. Gava Media.

Chan, Kah Sing.2004. Electronic Commerce and Supply Chain Management. 2nd edition. Thomas Learning Asia,Singapore.

Hakim, Lukmanul. 2004, “Trik Rahasia Master PHP Terbongkar Lagi”, Elex Media Komputindo, Jakarta.

(15)

Jogiyanto, 2001. Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi, Yogyakarta.

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi ketujuh, Jakarta : Prenhallindo.

Marlinda, S.Kom , 2004, Sistem Basis Data, Andi, Yogyakarta.

Mulya Hadi. 2006. 7 Jam Belajar Interaktif Dreamweaver 8 untuk Orang Awam, Maxokom.

Narimawati, Umi. 2010. Penulisan Karya Ilmiah : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir. Genesis. Jakarta.

Priadi, Ganjar. 2010. Sistem Informasi Kebutuhan Pokok Berbasis Web Pada

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur. UNIKOM. Bandung.

Roger S. Pressman, Ph.D . 2002 . Rekayasa Perangkat Lunak . Andi. Yogyakarta.

Sutarman, S.Kom. 2003. Seri Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. Penerbit Andi. Yogyakarta

(16)

(Kepmenkes RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002. Pengertian Apotek.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 269/MENKES/PER/III/2008.

Pengertian Pasien.

http://www.maniacms.web.id/pengertian-xampp.html/ 7 Juli 2013/07.

http://bidhandhora.blogspot.com/pemeriksaan-fisik-bagian-abdomen-pada.html/

7 Juli 2013.

(17)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, seperti halnya dengan perkembangan sistem informasi. Sistem Informasi sangat diperlukan untuk mempermudah dan membantu tugas manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi tersebut, keberadaan komputer sebagai pengolah data. Saat ini perkembangan komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga bisa membantu manusia untuk menjadikan semua aktivitas yang lambat dan sulit sekarang menjadi serba cepat, praktis dan mudah. Hal inilah yang telah menuntut semua institusi pelayanan masyarakat untuk lebih mampu memberikan sebuah pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.

Pemanfaatan komputer tidak hanya di bidang perusahaan, pemerintahan, dan pendidikan saja tetapi di bidang kesehatan juga sangat dibutuhkan untuk membantu dalam pengolahan data pada bidang kesehatan itu sendiri. Salah satu instansi kesehatan yang memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk pengolahan data yaitu apotek.

(18)

dan lingkungan Apotek. Pengolahan data secara manual tentunya mempunyai banyak kelemahan karena selain membutuhkan waktu yang cukup lama, data yang diterima juga kurang akurat, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi berbasis komputerisasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dapat lebih cepat dan mudah juga lebih akurat.

Apotek Farmarin didalam hal ini pada bagian Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pembayaran juga merupakan salah satu divisi yang perlu untuk melakukan perubahan yang lebih baik di dalam hal pelayanan. Pada Saat ini kebanyakan Apotek masih menggunakan sistem informasi secara manual, sehingga berdampak pada pelayanan informasi yang belum maksimal. Oleh karena itu, perlu adanya sistem informasi yang terkomputerisasi agar dapat menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat .

Selama ini semua bisnis proses yang terjadi di Apotek Farmarin seperti pendaftaran pasien, pemeriksaan dan pemberian resep ke apoteker dilakukan secara manual oleh para pegawainya. Hal ini justru akan memperlambat dan mempersulit tugas para pegawainya. Misalnya Pada sistem pendaftaran masih menggunakan cara manual, pasien memberikan data diri mereka lalu dicatat dalam sebuah buku, lalu pasien diberikan kartu berobat, data pasien yang masih dicatat kedalam buku mengakibatkan bertumpuknya arsip data pasien pada ruangan.

(19)

resep yang keluar menjadi tidak efesien. Karena terlalu banyaknya data pasien yang harus diolah, membuat pengarsipan data riwayat pasien dengan metode manual sangat tidak efektif. Akibatnya, pada bagian pendaftaran dan dokter menjadi tersita waktunya untuk mencari data pasien dan mengarsipkannya kembali. Pasien harus membawa kartu berobat jika ingin berobat maka ketika pasien lupa membawa kartu berobat pasien harus membuat kartu berobat yang baru dan hal ini bisa menyebabkan terjadinya redudansi data.

Oleh sebab itu penulis mencoba membangun “SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA APOTEK FARMARIN DI KOTA BANDUNG” secara terkomputerisasi. Dengan adanya sistem tersebut diharapkan akan mampu mengatasi semua masalah diatas dan dapat mempermudah dalam pelayanan pasien sehingga dapat efektif dan efisien.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah.

Identifikasi masalah memuat masalah-masalah yang timbul dari ketidakefektifan dan ketidakefisienan dari sistem yang ada di Apotek Farmarin. Sedangkan rumusan masalah merupakan kalimat-kalimat pertanyaan yang didasarkan pada identifikasi masalah.

1.2.1. Identifikasi Masalah

(20)

1. Karena pada sistem pendaftaran data pasien masih dicatat dalam sebuah buku maka jika ingin mencari data pasien butuh waktu yang agak lama dan menjadi tidak efektif.

2. Terjadi redudansi data pasien pada saat pasien yang mau berobat tidak membawa kartu berobat dan harus membuat kartu yang baru.

3. Karena data pasien dicatat dalam sebuah buku sehingga mengakibatkan bertumpuknya arsip data pasien pada ruangan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah masalah yang teridentifikasi, diantaranya :

1. Bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Pasien yang sedang berjalan di Apotek Farmarin.

2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Pelayanan Pasien di Apotek Farmarin .

3. Bagaimana mengimplementasikan Sistem Informasi Pelayanan Pasien Di Apotek Farmarin.

4. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Pelayanan Pasien Di Apotek Farmarin.

1.3.Tujuan Penelitian

(21)

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Pelayanan Pasien yang sedang berjalan di Apotek Farmarin.

2. Untuk merancang Sistem Informasi Pelayanan Pasien di Apotek Farmarin.

3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Pelayanan Pasien di Apotek Farmarin.

4. Untuk menguji Sistem Informasi Pelayanan Pasien di Apotek Farmarin.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dilaksanakannya penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 1. Manfaat Akademis

Adapun manfaat akademis yang penulis dapat dari penelitian adalah:

a. Pengembangan sistem informasi terutama dengan Sistem Informasi Pelayanan Pasien.

b. Memberi masukan bagi peneliti lain dalam kajian yang sama. 2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat akademis yang penulis dapat dari penelitian adalah:

(22)

b. Memberikan kemudahan pada staf pendaftaran pasien dalam registrasi kunjungan berobat serta mempermudah dalam pembuatan laporan di Apotek Farmarin.

c. Memberikan kemudahan pada pihak Apotek dalam meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit serta mempermudah dalam mengambil keputusan manajerial pada Apotek Farmarin.

1.5. Batasan Masalah

Penulis memiliki batasan masalah antara lain:

1. Penulis hanya meneliti dari kegiatan pendaftaran, pemeriksaan dan penebusan obat.

2. Untuk penelitian penulis hanya melakukan analisis, perancangan, implementasi dan pengujian.

3. Untuk Pembuatan program sendiri penulis menggunakan program Dreamweaver dan Xampp dengan bahasa pemrograman PHP dan untuk

database penulis menggunakan My SQL.

4. Hanya membahas tentang obat yang memakai resep dokter dan hanya untuk pasien yang melakukan penebusan obat.

5. Tidak membahas tentang obat keluar non resep dokter.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

(23)

Waktu pelaksanaan penelitian, yaitu dapat dilihat dalam tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian (2013)

No KEGIATAN Maret April Mei Juni

Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi

2 Identifikasi kebutuhan pemakai

3 Membuat Prototype

4 Menguji Prototype 5 Memperbaiki

Prototype

6 Mengembangkan versi produk

(24)

8 2.1. Sistem Informasi

Menurut Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 14) dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem informasi mendefinisikan Sistem Informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi mempunyai beberapa komponen yang dapat kita ilustrasikan pada gambar 2.1. kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Lima komponen Sistem Informasi ( Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005)

(25)

2. Software (perangkat lunak), merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komponen melaksanakan tugas tertentu.

3. Brainware (manusia) adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpim sistem informasi dan sebagainya

4. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

5. Prosedur atau metode-metode, menghubungkan berbagai perintah dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

2.1.2. Elemen-elemen Sistem

Menurut Jogiyanto (2005) elemen – elemen yang menyusun sebuah sistem

adalah :

a. Tujuan, merupakan tujuan dari sistem yang dipakai yaitu :

(26)

b. Batasan, merupakan batasan kemampuan dari komputer atau tenaga manusia yang mengoperasikannya.

c. Kontrol, merupakan elemen dari sistem komputer yang bertugas mengawasi segala tugas-tugas yang dapat dilakukannya. Contoh :

Control Processing Unit.

d. Input, yaitu elemen pada sistem komputer yang bertugas untuk menerima data masukan.

e. Proses, merupakan bagian yang memproses masukan data hingga menghasilkan informasi sesuai dengan yang diinginkan.

f. Output, merupakan elemen sistem komputer yang bertugas menghasilkan keluaran.

2.1.3. Karakteristik Sistem

Jogiyanto (2005: 3) mengemukakan sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni:

1). Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

(27)

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3).Lingkungan Luar Sistem.

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

4). Penghubung Sistem

Penghubung (interfance) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan

2.1.4. Klasifikasi Sistem

(28)

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dan tuhan (sistem teologi). Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, dan sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terbentuk atau terjadi secara alamiah tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem pergantian siang dan malam. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku tertentu yang sudah diprediksi, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem dengan kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur propabilitas. Misalnya sistem sosial dan sistem politik.

(29)

2.1.5. Informasi

Menurut Gordon. B. Davis dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. Menurut Raymon McLeod dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Melihat pengertian informasi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat. (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2002 : 16 -17). Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang diterima tidak boleh

terlambat.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat dari pemakainya.

2.2. Pelayanan Pasien

(30)

2.2.1. Pengertian Pelayanan

Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

2.2.2 Pengertian Pasien

Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter.

2.2.3. Jenis Pelayanan Pasien

1. Pendaftaran

Pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar, pencatatan nama, alamat, dan sebagainya.

2. Pemeriksaan

(31)

3. Penebusan Obat

Penebusan obat adalah proses pembayaran obat dengan uang agar obat yang telah ditebus bisa didapat.

2.3. Pengertian Apotek

Pengertian apotek menurut (Kepmenkes RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002, Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Yang di maksud pekerjaan kefarmasian diantaranya pengadaan obat penyimpanan obat, pembuatan sediaan obat, peracikan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi serta memberikan informasi kepada masyarakat mengenai perbekalan kefarmasian yang terdiri dari obat, bahan obat, obat tradisional, alat kesehatan dan kosmetik. Tidak hanya menjalankan pekerjaan kefarmasian tetapi tugas pokok dan fungsi apotek juga harus dijalankan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan standard prosedur yang telah ditetapkan.

2.4. Pengertian Obat

(32)

2.5. Software Pendukung

Kebutuhan perangkat lunak adalah suatu kondisi atau keadaan yang harus dipenuhi atau dimiliki oleh suatu sistem, atau suatu kondisi keadaan yang diperlukan oleh pemakai untuk mencapai tujuan.

2.5.1. PHP (Personal Home Page)

Menurut Bunafit Nugroho (2004:139) ada beberapa pengertian tentang PHP. Akan tetapi, kurang lebih PHP dapat kita ambil arti sebagai PHP Hypertext Preprocesor. Ini merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya dapat ditampilkan pada klien.

Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server (disebut

server-side) berbeda dengan mesin maya Java yang mengeksekusi program pada

sisi klien (client-side).

PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia web site. PHP adalah bahasa program yang berbentuk script yang diletakkan di dalam server web. Jika kita lihat dari sejarah, mulanya PHP diciptakan dari ide Rasmus Lerdof yang membuat sebuah script perl. Script tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk digunakan sebagai program untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, kemudian dikembangkan lagi sehingga menjadi sebuah bahasa yang disebut “Personal

Home Page”. Inilah awal mula munculnya PHP sampai saat ini.

2.5.1.1. Pendekatan Cara PHP

PHP menawarkan solusi yang lebih luwes. Dengan PHP, developer tidak perlu lagi berurusan dengan dua buah file terpisah seperti Itu, Browser web

(33)

sebagaimana file HTML statis biasa. Bedanya, sebelum dikirim balik ke browser web, server web memeriksa isi file dan menentukan apakah ada kode di dalam file tersebut yang harus dieksekusi. Bila ada, kode-kode tersebut akan dieksekusi. Hasilnya dimasukkan ke dalam dokumen yang sama. Server web bekerja secara langsung terhadap file yang bersangkutan, tidak memanggil script terpisah sepcrti pada metode CGI (Common Gateway Interface). Seluruh kode dieksekusi di server (oleh karena itu disebut server-side script). PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah

karena kelebihan-kelebihannya, yaitu:

1. Script (kode program) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer

bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen – dokumen webnya.

2. Tidak ada proses compiling dan hukum. 3. Berorientasi obyek (object oriented).

4. Sintaksis pemrogramannya mudah dipelajari, sangat rnenyerupai C dan Perl.

(34)

2.5.2. XAMPP

XAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan MySQL instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses installasi ketiga produk tersebut. Selain paket installasi instan XAMPP versi 1.6.7 juga memberikan fasilitas pilihan pengunaan PHP4 atau PHP5. Untuk berpindah versi PHP yang ingin digunakan juga sangat mudah dilakukan dengan mengunakan bantuan PH

P-Switch yang telah disertakan oleh XAMPP, dan yang terpenting XAMPP bersifat

free atau gratis untuk digunakan. Untuk mulai mengunakan bahasa pemrograman PHP ini kita perlu menginstall sebuah web server pada komputer kita, Apache merupakan salah satu web server yang ada saat ini dan dapat kita gunakan bersama PHP, Apache web server bisa didapatkan secara gratis dari web resmi mereka di http://www.apache.org. Dan apabila ingin mengunakan database

(35)

untuk kita. Yang terakhir dan terpenting XAMPP ini bersifat freeware atau gratis untuk digunakan.

2.5.3. MySQL

Menurut Bunafit Nugroho (2004:29) MySQL (My Structure Query

Language) atau yang biasa dibaca “mai-se-kuel” adalah sebuah program pembuat

database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. Saat kita mendengar open source, kita ingat dengan sistem operasi handal keturunan Unix, yaitu Linux.

MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi

User (Banyak Pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan hampir oleh

semua programmer database, apalagi dalam pemrograman web.

Kelebihan lain dari MySQL adalah ia menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, Posgres SQL, SQL Server, dan lain-lain.

2.5.4. Web Server

(36)

sangat pesat dan dapat menggantikan pelayanan internet yang lain yang sudah dibahas sebelumnya, seperti: ftp, e-mail, dan IRC, selanjutnya web server ini yang akan digunakan untuk menyimpan database. Web server saat ini paling banyak digunakan dalam internet karena merupakan salah satu alat bantu yang strategis dalam desiminasi informasi. Istilah yang perlu diketahui dalam web server adalah:

a. Browser yang digunakan untuk mengakses database. Browser yang dapat

digunakan diantaranya dapat Mosaic, Netscape dan Internet Explorer.

b. URL (Uniform Resource Locator) yang merupakan standart untuk membuat spesifikasi obyek dalam internet. Dengan menggunakan program khusus yang disebut browser, berbagai topik makalah dapat dibaca, melihat gambar dan video serta mendengarkan musik.

Web server juga dapat menggabungkan dengan dunia mobile

wireless internet atau yang sering di sebut sebagai WAP (Wireless Access

Protocol) yang banyak digunakan sebagai sarana handphone yang

memiliki fitur WAP. Dalam kondisi ini, web server tidak lagi melayani data file HTML tetapi telah melayani WML (Wireless Markup Language).

2.5.5. Macromedia Dreamweaver

(37)

Dreamweaver8 juga mempunyai kemampuan untuk mendukung pemrograman

(38)

22 3.1. Objek Penelitian

Menurut Narimawati (2010: 29) objek penelitian merupakan hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam artian objek penelitian merupakan variable yang akan dikaji, yang menjadi fokus penelitian disertai keberadaan/tempat dilakukannya objek penelitian tersebut”.

Objek penelitian penting dilakukan karena berperan penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai. Dengan demikian yang menjadi objek penelitian ini adalah “Sistem Informasi Pelayanan Pasien Di Apotek Farmarin ”. Selanjutnya untuk melengkapi objek penelitian ini, akan diuraikan tentang sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugasnya di bawah ini.

3.1.1. Sejarah Singkat

(39)

Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU 63820 AH 01.02 Tahun 2008 tanggal 16 September 2008.

Sebelumnya PT. Fajar Farmatama merupakan anak Perusahaan PT. Fajar Mekar Indah, kemudian pada perkembangannya berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham pada tanggal 22 Juni 2009 yang telah diaktakan dengan Akta No.26 tanggal 10 Juli 2009 pada Notaris Hestyani Hassan SH. Mkn, diputuskan bahwa terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2009 PT. FAJAR FARMATAMA dipisahkan dari anak perusahaan PT. FAJAR MEKAR INDAH, sehingga menjadi perusahaan yang berdiri sendiri dengan core business bidang usaha Farmasi.

Ruang lingkup bisnis Farmasi meliputi usaha Apotek, Pelayanan Kesehatan, Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Poliklinik Terpadu. Untuk bidang usaha Apotek mempunyai nama “Apotek Farmarin” sedangkan Poliklinik Terpadu mempunyai nama “Bidakara Medical Centre” Sejak berdirinya, PT. Fajar Farmatama telah bekerja keras untuk menciptakan Tim Manajemen yang kuat dan profesional serta bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate

governance. Manajemen eksekutif tertinggi adalah Dewan Direksi yang dipimpin

(40)

3.1.2 Visi dan Misi Apotek Farmarin Adapun Visi dari Apotek Farmarin adalah:

“Pelayanan kefarmasian dan pengobatan yang mampu menjadi mitra masyarakat”.

Sedangkan Untuk Misi dari apotek Farmarin adalah:

1. Memberikan pelayanan kefarmasian dan kesehatan kepada masyarakat. 2. Melakukan pelayanan informasi serta konsultasi obat dan kesehatan

kepada masyarakat.

3. Menyediakan serta menyalurkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.

4. Menjalin kerja sama yang baik dengan masyarakat

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi pada Apotek Farmarin, dapat dilihat pada Gambar 3.1.

(41)

3.1.4. Tugas dan Fungsi Organisasi

Tugas dari Staf Apotek Farmarin dan Tentang Organisasi dapat dilihat dibawah ini.

a. Kepala Perwakilan PSA/Pemilik saham bertugas berkoordinasi dengan apoteker dalam pelaksanaan operasional dan program – program apotek terutama dalam hal penyediaan modal.

b. Apoteker Pengelola Apotek (APA) bertugas mengelola pembekalan kesehatan dan mengontrol persediaan barang, administrasi keuangan, menerima resep dari pasien dan pemberian informasi obat, serta mengontrol dan mengawasi kinerja semua karyawan apotek.

c. Apoteker Pendamping bertugas menggantikan tugas APA apabila berhalangan hadir yaitu dalam hal penerimaan resep dan pemberian obat, serta mengontrol dan mengawasi kinerja bawahan.

d. Asisten Apoteker bertugas membantu APA dan apoteker pendamping dalam peracikan resep dan penyediaan obat ke pasien.

e. Administrasi bertugas mengolah seluruh kegiatan operasional apotek setiap hari, termasuk kasir serta bertanggung jawab terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana di apotek.

3.2. Metode Penelitian

Menurut Umi Narimawati ( 2010 : 29) Mengatakan bahwa :

(42)

3.2.1. Desain Penelitian

Menurut Moh. Nazir dalam Umi Narimawati 2010 : 30), mengatakan bahwa :

“Desain penelitian adalah semua proses yang di lakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian “.

Dalam suatu penelitian perlu di lakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang di lakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Penelitian ini di lakukan dengan melihat aktiva produktif Berdasarkan landasan teori.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari pengamatan langsung (observasi) dan wawancara, sedangkan data sekunder yakni dokumen-dokumen yang ada di Farmarin yang berhubungan dengan penelitian.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung kelapangan (observasi) dan wawancara kepada staf Apotek Farmarin.

a. Pengamatan Langsung (Observasi)

(43)

penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung (observasi) di Apotek Farmarin .

b. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan orang-orang yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti mengumpulkan data dan menggali informasi dengan mengajukan tanya jawab secara lisan dengan Apoteker maupun staf Apotek Farmarin.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari data yang telah tersedia atau diberikan oleh Apotek Farmarin. Data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait seperti struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi dari sruktur organisasi (job description).

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

(44)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang digunakan adalah menggunakan metode analisis terstruktur, yang menghendaki adanya gambaran terhadap keseluruhan sistem. Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang kompleks di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

(45)

Tahapan-tahapan yang dilakukan di dalam mekanisme pengembangan sistem dengan metode prototype adalah sebagai berikut:

1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan

user. Sebelum pada tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisis sistem dengan cara melakukan mengumpulkan data yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototype, penulis akan membuat

prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.

3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototype, penulis akan melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai. 4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototype, penulis akan

(46)

5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi, penulis akan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.

1. Pengembang dan Pemakai. 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan.

Pengembang mulai membuat Prototype.

Pemakai menguji Prototype dan

memberikan Memberikan kritikan dan saran.

Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai.

Pengembang menyelesaikan system sesuai Dengan masukan terakhir dari pemakai. Gambar 3.2 Model Prototype

(Sumber : Abdul Kadir,2003 : 416)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan dalam perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien Di Apotek Farmarin yang dikembangkan penulis adalah :

1) Flowmap

Flow Map Menurut Jogiyanto (2005:796). FlowMap merupakan bagan yang

(47)

urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjalan di sistem.

2) Diagram Konteks

Menurut Roger S. Pressman, Ph.D (2002:365) diagram konteks yang disebut juga model system fundamentasi atau model konteks, mepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input dan output yang ditunjukan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.

3) Data Flow Diagram

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pembangunan sistem yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup popular saat ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD juga merupakan dokumentasi sistem yang baik. Simbol yang digunakan DFD :

a. Kesatuan Luar

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak.

(48)

Arus data (data flow) diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar

(externalentity). Arus data ini menunjukan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

c. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol empat persegi panjang bersudut-sudut tumpul atau sebuah lingkaran. Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap.

4) Kamus Data

Menurut Roger S. Pressman, Ph.D (2002:388) Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang teliti sehingga pemakai dan analisis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input, output, komponen penyimpanan dan bahkan kalkulasi inter-mediate.

(49)

1. Name – nama; sebenarnya dari data atau item control, penyimpanan data, atau entitas eksternal

2. Aliasi – Alias; nama lain yang digunakan untuk entri pertama

3. Where-used/how-used – Arus data; suatu daftar dari proses yang menggunakan data atau item kontrol dan bagaimana dia digunakan. 4. Description – Deskripsi suatu notasi untuk merepresentasikan isi. 5. Information – Informasi lain mengenai tipe data.

5) Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut :

a.Normalisasi

Menurut Marlinda (2004:115) normalisasi merupakan ”proses pengorganisasian file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya”. Pada proses ini selalu dituju pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert), menghapus (delete), mengubah (update), membaca (retrieve) pada

suatu database. Tahap-tahap normalisasi adalah :

1. Bentuk tidak normal (UNF)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan untuk mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

(50)

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam

flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari

field berupa ‘Atomatic value’. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian. 3. Bentuk normal kedua (2NF)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat atau bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama (primery key). Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field. 4. Bentuk normal ketiga (3NF)

Relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif..

5. Bentuk BCNF (Boyce-Codd Normal Form)

Mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.

a. Tabel Relasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 345) relasi tabel merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk mencakup tiga macam hubungan yaitu:

1. One-To-One (1-1)

(51)

dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua 2. One-To-Many (1 - N )

Mempunyai pengertian setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua.

3. Many-To-Many ( - )

Mempunyai pengertian satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Pengujian software yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Black Box Testing. Salah satu dari pengujian Black Box

yang dapat dilakukan oleh seorang penguji independen adalah Functional testing. Basis uji dari functional testing ini adalah pada spesifikasi dari komponen perangkat lunak yang akan diuji. Functional testing memastikan bahwa semua kebutuhan-kebutuhan telah dipenuhi dalam sistem aplikasi. Dengan demikian fungsinya adalah tugas-tugas yang didesain untuk dilaksanakan sistem. Functional testing berkonsentrasi pada hasil dari proses, bukan bagaimana prosesnya terjadi. (Pressman 2002) Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :

(52)

Adalah meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci, karenanya

logical path (jalur logika) perangkat lunak akan dites dengan menyediakan

test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan

secara spesifik. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing

merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

Uji coba white box adalah metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Dengan rnenggunakan metode white box, analis sistem akan dapat memperoleh test case yang menjamin seluruh

independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang-kurangnya sekali mengerjakan seluruh keputusan logical, mengerjakan seluruh loop

yang sesuai dengan batasannya, mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas.

B. Black Box

Menurut Presman, pengujian black box testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box

(53)

kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau salah 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau database eksternal 4. Kesalahan kinerja

(54)

38 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan analisa sistem kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang kita buat. Kegiatan analisis ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan. Selama penulis menganalisis sistem informasi Pelayanan Pasien yang berjalan di Apotek Farmarin, maka penulis menemukan permasalahan dalam prosesnya. Diantaranya data yang didapat dari buku pendaftaran pasien yang masih ditulis pada buku pendaftaran. Untuk lebih jelas tentang sistem informasi Sistem Pelayanan Pasien yang berjalan, maka dalam analisis sistem ini akan dibahas mengenai, analisis Prosedur, Flowmap, Diagram Konteks, DFD level 1 Sistem Informasi Pelayanan Pasien Di Apotek Farmarin.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dokumen - dokumen yang berhubungan dan terlibat dengan sistem sistem informasi yang ada di Apotek Farmarin adalah sebagai berikut :

(55)

Tabel 4.1 Formulir Pendaftaran

Fungsi Merupakan Dokumen yang berisi data diri pasien yang di isi pasien dalam proses pendaftaran pasien.

Sumber Dari Bagian Administrasi

Distribusi Bagian Adminitrasi,Pasien

Item Data Tgl_Pendaftaran, Nama_pasien, Umur, Alamat_pasien, no_telpon, Jenis_ kelamin, Gol_darah.

b. Nama dokumen : Kartu Berobat

Tabel 4.2 Kartu Berobat

Fungsi Merupakan Dokumen yang dihasilkan dari proses pengolahan data pendaftaran pasien.

Sumber Bagian Administrasi

Distribusi Bagian Administrasi,Pasien

(56)

c. Nama dokumen : Resep Dokter

Tabel 4.3 Resep Dokter.

Fungsi Merupakan Dokumen yang dihasilkan dari pemeriksaan dokter terhadap pasien

Sumber Dokter

Distribusi Dokter,Pasien,Apoteker

Item Data Nama_Obat, Jenis_Obat, Banyak_Obat.

d. Nama dokumen : Data diri

Tabel 4.4 Data diri

Fungsi Merupakan Dokumen yang berisi data diri pasien.

Sumber Pasien

Distribusi Pasien,Administrasi

Item Data Nama_pasien, Umur, Alamat_pasien, Tgl_Lahir, Jenis_ kelamin, Gol_darah, Pekerjaan.

e. Nama dokumen : Laporan obat keluar

Tabel 4.5 Laporan Data pasien dan pemeriksaan

(57)

Sumber Administrasi

Distribusi Administrasi,Pimpinan

Item Data Tgl,Nama_obat,jenis_obat,banyak_obat, total.

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam Sistem Informasi Pelayanan Pasien di Apotek Farmarin , diantaranya:

a. Pendaftaran

Bagian administrasi memberikan formulir pendaftaran kepada pasien, setelah pasien mengisi formulir pendaftaran lalu Pasien memberikan formulir pendaftaran yang telah di isi kepada bagian administrasi. Bagian Administrasi lalu mencatat Data pasien kedalam buku pendaftaran dan membuat kartu berobat untuk pasien, kemudian kartu berobat diberikan kepada asisten Apoteker.

b. Pemeriksaan

(58)

c. Penebusan Obat

Pasien memberikan resep obat kepada Apoteker kemudian Apoteker menyiapkan obat dan memberikan data obat apa saja yang ditebus pasien untuk diberikan kepada bagian administrasi, kemudian bagian administrasi menghitung harga obat yang ditebus, pasien lalu melakukan pembayaran obat tersebut kemudian bagian administrasi memberikan obat kepada pasien. Kemuadian bagian Administrasi membuat laporan obat keluar sebanyak 2 rangkap, rangkap ke 1 diserahkan ke pimpinan sebagai laporan.

4.1.2.1. Flowmap Sistem Informasi Pelayanan Pasien Yang Sedang Berjalan Bagan alur dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggung jawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan digunakannya dokumen tersebut dan lain-lain.

(59)

a. Arsip Laporan Obat Keluar

(60)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram Konteks dari Sistem Informasi Pelayanan Pasien yang sedang berjalan dimana entitas luar sistem yaitu Pasien, dan Pimpinan Sedangkan entitas internalnya yaitu Bagian Administrasi, Asisten Apoteker, Dokter, dan Apoteker data yang menjadi masukan dalam SI tersebut adalah Data Pendaftaran pasien valid, Nilai Pembayaran, Info Keluhan, Info Resep, sedangkan informasi yang dihasilkan dari sistem yaitu data pendaftaran, Info pasien, Info resep, info obat, laporan obat resep keluar.

(61)

4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Sistem Informasi Pelayanan Pasien yang berjalan

Gambar 4.3 DFD Level 1 sistem yang berjalan.

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

(62)

kinerja kurang efektif. Berikut kekurangan – kekurangan dan masalah - masalah dari sistem yang sedang berjalan tersebut yang perlu dievaluasi antara lain :

Tabel 4.6 Tabel Evaluasi sistem yang sedang berjalan

Masalah Solusi

1. Pada sistem pendaftaran masih melakukan pencatatan data pasien, pasien memberikan data diri mereka lalu dicatat dalam sebuah buku, lalu pasien diberikan kartu berobat.

2. Karena data pasien masih dicatat dalam sebuah buku maka jika ingin mencari data pasien butuh waktu yang agak lama dan menjadi tidak efektif.

1. Menggunakan aplikasi pelayanan pasien,sehingga data pasein dapat disimpan dengan mudah kedalam komputer dan database.

2. Jika menggunakan Aplikasi pelayanan pasien maka saat mencari data pasien cukup mengecek di database komputer sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mencari data pasien.

4.2. Perancangan Sistem

(63)

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem adalah untuk memberikan penjelasan kepada pemakai program mengenai sistem yang akan diusulkan oleh penulis. Dengan demikian pembuatan sistem ini diharapakan dapat membantu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem yang lama dan dapat menghasilkan informasi-informasi dengan cepat dan tepat.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem Informasi Pelayanan Pasien Berbasis Client Server dan LAN

(64)

Tabel 4.7 Hak dan Tugas Pengguna

Kategori Pengguna Tugas Hak

Administrasi Mengelola sistem dan pengguna sistem Pendaftaran pasien, penebusan obat, input data apotek dan data dokter.

1. Menambah, menghapus, mengubah data pasien. 2. Membuat laporan data

pasien dan obat keluar. 3. Membaca Informasi yang

diterima. Apoteker Melihat Info obat dan

Resep obat yang akan dibuat dan informasi yang berhubungan dengan kebutuhan apotek.

1. Menambah data dan harga obat-obatan di

Dokter Membuat data hasil pemeriksaan pasien dan membuat resep obat.

1. Memberikan data resep obat.

2. Menambahkan data pemeriksaan.

(65)

Alur pemanfaatan dari sistem informasi Informasi Pelayanan Pasien pada umumnya sama seperti alur sistem informasi yang terkoneksi secara internet secara keseluruhan. Perbedaan hanya terdapat pada tampilannya saja. Alur Sistem Informasi Pelayanan Pasien Pada Apotek Farmarin Di Kota Bandung :

1. Administrasi Membuat data pendaftaran pasien, laporan pemeriksaan dan laporan obat keluar,dan mengelola data user.

2. Apoteker dapat menginput data obat dan mengubah data obat dan penebusan obat.

3. Dokter dapat melihat data pasien, riwayat berobat, dan membuat resep dan mengirimkannya kepada apoteker.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Dalam tahap ini hal-hal yang dibahas mencakup Diagram kontek, DFD level 1,dan kamus data untuk menjelaskan proses aliran data dalam rangka menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah perancangan prosedur sistem informasi pelayanan pasien berbasis Web, Client Server dan LAN yang diusulkan pada Apotek Farmarin Bandung :

a. Prosedur Pendaftaran Berobat Pasien

(66)

b. Prosedur Pemeriksaan Pasien

Dokter melakukan login dan mengecek data pasien, Setelah pasien memberikan info keluhan penyakit maka dokter langsung melakukan pemeriksaan kepada pasien dan langsung menginput resep obat yang harus ditebus kedalam database dan mencatat resep obat untuk pasien, lalu dokter memberikan resep obat kepada pasien.

c. Prosedur Penebusan Obat

(67)

4.2.3.1. Diagram Konteks

Gambar dibawah ini merupakan Diagram Konteks dari sistem informasi pelayanan pasien berbasis client server dan Lan yang diusulkan pada Apotek Farmarin Bandung.

Diagram Konteks dari Sistem Informasi Pelayanan Pasien yang diusulkan dimana entitas luar sistem yaitu Pasien dan pimpinan, Sedangkan entitas internalnya yaitu Bagian Administrasi, Dokter, dan Apoteker data yang menjadi masukan dalam SI tersebut adalah Data Pasien, Nilai Pembayaran, Info Keluhan, sedangkan informasi yang dihasilkan dari sistem yaitu Info berobat, Info Obat, Info resep, laporan pemeriksaan, laporan obat resep keluar.

(68)

4.2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram merupakan peralatan yang berfungsi untuk

menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya. Berikut adalah DFD Sistem Informasi Pelayanan Pasien yang diusulkan pada Apotek Farmarin Bandung.

a) DFD level 1

DFD level 1 menjelaskan mengenai proses-proses yang terjadi pada Sistem Informasi Pelayanan Pasien secara terperinci. Gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 1 Sistem Informasi Pelayanan Pasien.

(69)

b) DFD level 2 proses 2

Proses pendaftaran pasien sistem yang diusulkan

Pasien

2.1 Input Data

Pasien

2.2 Cetak Kartu

pasien

2.3 data daftar

pasien

File Pasien

Data Pasien Info Berobat

Info Berobat

Data Pasien

Data Pendaftaran pasien

Data Pasien Data pasien

(70)

c) DFD level 2 proses 3

Proses pemeriksaan pasien pada sistem yang diusulkan

(71)

d) DFD level 2 proses 4

Proses penebusan obat pada sistem yang diusulkan

Pasien

Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 4 Sistem Yang Diusulkan

4.2.3.3.Kamus Data

Kamus data di buat berdasarkan arus data yang ada di data flow diagram.

(72)

saja. Berikut ini adalah kamus data dari sistem informasi pelayanan pasien yang diusulkan pada Apotek Farmarin Bandung.

1. Berdasarkan Alur Data

a. Nama Arus Data : Data Pasien Alias : Data Diri Pasien

Aliran Data : Pasien-P1, P1-F.Pasien, F.Pasien-P2,P1-P2. Struktur Data : Nama_pasien, Umur, Alamat_pasien, no_telpon,

Jenis_kelamin, Gol_darah.

b. Nama Arus Data : Data Pendaftaran pasien

Alias : -

Aliran n Data : P2-F.Pemeriksaan, F.Pemeriksaan-P2,P2-P3, F.Pemeriksaan-P5

Struktur Data : No_Pasien,nama, umur, alamat, no_telepon, jenis_kelamin, gol_darah, no_pendaftaran, tanggal_pendaftaran.

c. Nama Arus Data : Data Pemeriksaan

Alias : -

Aliran n Data : P2-F.Pemeriksaan, F.Pemeriksaan-P2,P2-P3, F.Pemeriksaan-P5

(73)

Keluhan, Diagnosa, Nama_Pasien.

d. Nama Arus Data : Info Berobat Alias : Kartu Berobat

Aliran Data : P1-Pasien, Pasien-P1

Struktur Data : No_Pasien,Nama_Pasien, Umur_Pasien, Jenis_Kelamin Gol_darah, No_Pendaftaran, Tanggal_Pendaftaran

e. Nama Arus Data : Info Keluhan

Alias : Data Keluhan Pasien Aliran Data : Pasien-P2

Struktur Data : Keluhan.

f. Nama Arus Data : Data Obat

Alias : Nama dan jenis Obat

Aliran Data : P2-F.Obat, F.Obat-P2, F.Obat-P3, P3-F.obat. Struktur Data : Kode_obat, Nama_obat ,Jenis_obat, stok, Harga,

Satuan.

g. Nama Arus Data : Info Obat

Alias : Data Obat

Aliran Data : P3-Pasien

(74)

h. Nama Arus Data : Info resep

Alias : Resep Obat

Aliran Data : P3-Pasien, Pasien P4.

Struktur Data : No_resep, tgl, Nama_obat, banyak_obat,Dosis

i. Nama Arus Data : Data penebusan obat

Alias : -

Aliran Data : P3-F.Penebusan obat,F.Penebusan obat-P3

Struktur Data : Kode_obat, Nama_obat, harga_satuan, Banyak_obat.

j. Nama Arus Data : Data login Alias : Data login user

Aliran Data : P1-F.login, F.login-P1, P2-F.login,F.login-P2, P3-F.login,F.login-P3.

Struktur Data : User_name, Password.

k. Nama Arus Data : Laporan data berobat pasien

Alias : -

Aliran Data : P5- Pimpinan

(75)

l. Nama Arus Data : Laporan data obat resep keluar.

Alias : -

Aliran Data : P5- Pimpinan

Struktur Data : Tgl,Nama_obat, Jenis_obat, harga_satuan, jumlah, Total.

m. Nama Arus Data : Diagnosa

Alias : -

Aliran Data : Dokter-P2. Struktur Data : Diagnosa.

2. Berdasarkan File

a. Nama File File Pasien

Alias Data Pasien

Struktur Data Nama_pasien, Umur, Alamat_pasien, No_telpon, Jenis_kelamin, Gol_darah.

b. Nama File File Daftar Pasien

Alias Data Pendaftaran Pasien

(76)

tanggal_pendaftaran.

c. Nama File File Pemeriksaan

Alias Data Pemeriksaan Pasien

Struktur Data Kode_Pemeriksaan, Tgl_pemeriksaan, Id_Dokter, Keluhan, Nama_Pasien.

d. Nama File File Penebusan obat

Alias Data Penebusan Obat

Struktur Data Kode_obat, Nama_obat, harga_satuan, Banyak_obat.

e. Nama File File Obat

Alias Data obat-obatan

Struktur Data Kode_obat, Nama_obat , Jenis_obat, Harga_Satuan

f. Nama File File Login

Alias Data login user

(77)

3. Berdasarkan Entitas a. Nama Entitas Pasien

Alias -

Struktur Data Nama_pasien, Umur, Alamat_pasien, No_telpon, Jenis_kelamin, Gol_darah.

b. Nama Entitas Apoteker

Alias -

Struktur Data Id_Apoteker, Nama, Alamat, No telepon, pasword

c. Nama Entitas Dokter

Alias -

Struktur Data Id_Dokter, Nama , Alamat ,No_Telp, Spesialis, Password.

d. Nama Entitas : Administrasi

Alias -

(78)

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dibutuhkan agar didapatkan sistem yang lengkap dan efisien. Pada perancangan basis data ini digunakan beberapa peralatan untuk mendukung proses pembangunan database tersebut. Peralatan-peralatan yang digunakan untuk mendukung pembangunan database antara lain normalisasi, relasi tabel, ERD, dan struktur file. Adapun tahapan perancangan basis data dari sistem informasi pelayanan pasien ini adalah :

4.2.4.1.Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokan atribut-atribut dan suatu relasi sehingga membentuk Well-Struktur-Relation, yaitu sebuah relasi dengan jumlah kerangkapan data yang sedikit (Minimum Amount of Redudancy), dan juga merupakan proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorganisasikan himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang erat.

a. Bentuk Unnormal

Bentuk ini merupakan rancangan awal dari pembuatan suatu database. Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu, selain itu data bisa jadi mengalami duplikasi. Di bawah ini merupakan bentuk unnormal database yang dirancang:

(79)

tanggal_pendaftaran, Kode_Pemeriksaan, Tgl_pemeriksaan, Id_Dokter, Keluhan, Diagnosa, Nama_Pasien, No_Pasien,Nama_Pasien, Umur_Pasien, Jenis_Kelamin Gol_darah, No_Pendaftaran, Tanggal_Pendaftaran, Keluhan, Kode_obat, Nama_obat ,Jenis_obat, stok, Harga, Satuan, Tgl_resep, Nama_obat, banyak_obat, Dosis Kode_obat, Nama_obat, Jenis_obat, stok, harga_satuan, Tgl_Berobat, Nama_Pasien, Keluhan, Id_dokter, Nama_obat, Tgl_Pendaftaran, Tgl_pemeriksaan, Tgl,Nama_obat, Jenis_obat, harga_satuan, jumlah, Total, Diagnosa, Nama_pasien, Umur, Alamat_pasien, No_telpon, Jenis_kelamin, Gol_darah, No_Pasien,nama, umur, alamat, no_telepon, jenis_kelamin, gol_darah, no_pendaftaran, tanggal_pendaftaran, Kode_Pemeriksaan, Tgl_pemeriksaan, Id_Dokter, Keluhan, Nama_Pasien, Kode_obat, Nama_obat, harga_satuan, Banyak_obat, Kode_obat, Nama_obat ,Jenis_obat, Harga_Satuan, Nama_pasien, Umur, Alamat_pasien, No_telpon, Jenis_kelamin, Gol_darah, Id_Apoteker, Nama, Alamat,No telepon, pasword, Id_Dokter, Nama , Alamat ,No_Telp, Spesialis,Password, Nama, Id_Administrasi, Nama, Alamat ,No_Telp, Password.}

(80)

Bentuk normal pertama terpenuhi jika suatu tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama. Berikut ini bentuk normalisasi yang pertama dari database yang dirancang dalam sistem informasi pelayanan pasien yaitu :

Pasien = { Nama_pasien, Umur, Alamat_pasien, no_telpon, Jenis_kelamin, Gol_darah, No_Pasien, no_pendaftaran, tanggal_pendaftaran, Kode_Pemeriksaan, Tgl_pemeriksaan, Id_Dokter, Keluhan, Diagnosa, Kode_obat, Nama_obat ,Jenis_obat, stok, Harga_Satuan , Tgl_resep, Jumlah, Dosis, Tgl_Berobat, Total_bayar , Banyak_obat, Id_Apoteker, Nama, Alamat,No telepon, pasword, Id_Dokter, Nama , Alamat ,No_Telp, Spesialis,Password, Id_Administrasi, Nama, Alamat ,No_Telp, Password }

c. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2NF

Bentuk normal kedua terpenuhi jika semua tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam kunci primer memiliki ketergantungan fungsional pada kunci primer secara utuh. Berikut ini bentuk normalisasi kedua dari database

yang dirancang dalam sistem informasi pelayanan pasien yaitu :

1) Pasien = { No_pasien*, Umur, Alamat_pasien, no_telpon, Jenis_kelamin, Gol_darah, Banyak_obat,

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.2  Model Prototype
Tabel 4.7 Hak dan Tugas Pengguna
tabel tersebut merupakan tabel transaksi, tapi jika tidak ada yang bersifat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kritik hadis dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan naqd al-hadith. Kata naqd mempunyari arti penelitian, pengecekan, pembedaan dan analisis. Menurut istilah,

Haryono, S.Sos.,M.H., NIP 19830727 201012 1 001, adalah peneliti pertama pada Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM, Kementerian

Pelatihan ini bertujuan untuk mengklarifikasi memberikan pencerahan dan meluruskan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum benar, sehingga ilmu

4 Mengidentifikasi letak suatu benda, Siswa bisa melengkapi kalimat dengan Memahami arah preposisi yang benar untuk menyebutkan Hometown letak benda sesuai gambar

1. Guru menyampaikan materi sesuai dengan silabus dan RPP yang telah dibuat. Proses pembelajaran dilakukan di satu tempat, yaitu di dalam kelas. Tujuan pada

Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah LKPD berbasis inkuiri pada materi pengklasifikasian ikan menggunakan Model Prosedur pengembangan hasil adaptasi dari

Mencari rezeki yang halal dalam Islam hukumnya wajib. Ini menandakan bagaimana pentingnya mencari rizki yang halal. Denga demikian motivasi kerja dalam Islam,

menyembunyikan perahu nelayan dan lokasi dengan aktifitas masyarakat yang tinggi yaitu dekat dermaga yang padat aktifitas, sehingga dapat dilihat