• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan Jalan Raya Tajem Depok, Sleman - Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan Jalan Raya Tajem Depok, Sleman - Yogyakarta)."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Volume lalu lintas yang dapat ditampung jaringan jalan ditentukan oleh kapasitas simpang pada jaringan jalan tersebut. Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam menentukan penanganan yang paling tepat untuk mengoptimalkan fungsi simpang. Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja suatu simpang tak bersinyal mencakup; kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian.

Dengan menurunnya kinerja simpang akan menimbulkan kerugian pada pengguna jalan karena terjadinya penurunan kecepatan, peningkatan tundaan, dan antrian kendaraan yang dapat mengakibatkan naiknya biaya operasi suatu kendaraan.

MKJI (1997) menyatakan bahwa angka kecelakaan pada simpang tak bersinyal diperkirakan sebesar 0,60 kecelakaan/juta kendaraan, dikarenakan kurangnya perhatian pengemudi terhadap rambu-rambu, sehingga mengakibatkan perilaku pengemudi pada saat melintas tidak menunggu celah dan memaksa untuk menempatkan kendaraan pada ruas jalan yang akan dimasuki, hal ini mengakibatkan konflik arus lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas bahkan berpotensi untuk terjadinya kecelakaan.

(2)
[image:2.595.88.569.196.595.2]

Yogyakarta. Kondisi simpang tersebut menunjang terjadinya kemacetan lalu lintas dan kecelakaan, karena kawasan tersebut merupakan jalan menuju daerah perumahan, sekolah, pasar tradisional dan tempat pusat pertokoan.

Gambar 1. Peta Kota Yogyakarta

Sumber : http://www.pip2bdiy.org/sigperkim/peta.php

1.2. Rumusan Masalah

(3)

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Melakukan analisis tingkat kinerja simpang Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan Jalan Raya tajem Depok Sleman, Yogyakarta ditinjau dari volume, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian berdasarkan hasil survei lapangan dengan menggunakan metode MKJI 1997.

2. Mencari altenatif solusi terhadap permasalahan yang ada guna meningkatkan kinerja simpang.

1.4. Batasan Masalah

Dalam pembahasan ini ruang lingkup permasalahan dibatasi hanya pada hal berikut:

1. Lokasi penelitian adalah simpang empat Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan Jalan Raya tajem Depok Sleman, Yogyakarta.

2. Pedoman standar yang digunakan untuk menghitung volume, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian adalah berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

3. Parameter waktu perhitungan hanya terbatas pada jam-jam sibuk, (06.00 –

(4)

1.5. Keaslian Tugas Akhir

Berdasarkan pengamatan penulis bahwa tugas akhir evaluasi kinerja

simpang empat tak bersinyal di Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan Jalan Raya

tajem Depok Sleman, Yogyakarta. Belom pernah digunakan sebelumnya.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dalam pengembangan ilmu

akademik dan pengetahuan di bidang analisi simpang tak bersinyal.

2. Bagi pemerintahan daerah kota Yogyakarta dapat sebagai bahan masukan

dan pertimbangan untuk penanganan simpang tak bersinyal.

3. Bagi Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan adanya penelitian ini,

dapat dijadikan salah satu referensi bagi mahasiswa mengenai analisis arus

(5)
[image:5.595.89.506.106.722.2]

Gambar 1.2 Peta Lokasi Penelitian Depok, Sleman.

Gambar

Gambar 1. Peta Kota Yogyakarta
Gambar 1.2 Peta Lokasi Penelitian Depok, Sleman.

Referensi

Dokumen terkait

Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu. penampang tertentu pada suatu ruas jalan tertentu dalam

Jumlah lajur yang digunakan untuk keperluan analisis ditentukan dari lebar rerata pendekat jalan minor dan lebar pendekat jalan utama seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah

Simpang empat bersinyal Ringroad Utara – Affandi - Angga Jaya, Sleman,. Yogyakarta belum pernah

Hasil analisis yang dilakukan bahwa untuk kondisi saat ini simpang simpang empat bersinyal Pendowo Purworejo (Jalan Raya Purworejo Km 9) tidak mampu melayani arus kendaraan

Alhamdulillah, berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “ ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL PASAR KERABUT KOTA.. PANGKALPINANG

Dianalisa simpang tiga tak bersinyal di tahun 2024 ruas jalan probolinggo diperoleh tingkat pelayanan ( B ), ruas jalan lumajang dengan tingkat pelayanan ( B ) dan ruas

Dianalisa simpang tiga tak bersinyal di tahun 2024 ruas jalan probolinggo diperoleh tingkat pelayanan ( B ), ruas jalan lumajang dengan tingkat pelayanan ( B )

Kinerja Simpang Empat Tak Bersinyal Berdasarkan Derajat Kejenuhan Pada Jalan Raya Mabes Hankam–Jalan Raya Setu, Jakarta ….. Evaluasi Kinerja Simpang Tiga Tak Bersinyal Studi Kasus :