PENGARUH PEMBELAJARAN MEDIA BERMAIN KATA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI PAUD
AN-NISA TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
Syora P N Pasaribu NIM : 108314025
PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN
▸ Baca selengkapnya: contoh narasi perkembangan kognitif anak usia dini
(2)PENGARUH PEMBELAJARAN MEDIA BERMAIN KATA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI PAUD
AN-NISA TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
Syora P N Pasaribu NIM : 108314025
PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih
karunia-nya, sehinggah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul ”
Pengaruh Pembelajaran Media Bermain Kata Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Di Paud An-Niasa Tahun Ajaran 2012/2013” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Selama penyelesaian skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menyesuaikan
penulisan skripsi ini
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Prof.Dr.Yusnadi, Ms, Drs. Edward Purba, M.A dan ibu Dra. Dorlince, M.Pd selaku
Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan saran dan arahan dalam menyelesaikan
arahan dalam menyelesaikan skripsi ini
3. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri
Medan.
4. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dan ibu
Dra. Nasriah, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini (PG-PAUD) .
5. Bapak/ibu dosen Program Studi PG PAUD yang telah banyak memberikan pengajaran,
6. Seluruh staf Perpustakaan Umum UNIMED dan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
banyak memberikan pelayanan demi terselesaikanya skripsi ini.
7. Dra. Nasriah, M.Pd selaku Kepala Sekolah PAUD An-Nisa dan seluruh guru-guru PAUD
An-Nisa (Mis Nova, Mis Winda, Mis Icut, Mis As, Mis Nurul dan Mis Tini)
8. Teristimewa kepada ayahanda W. Pasaribu dan ibu F.hutagalung & ayahanda
M.Manullang dan ibu N. Sitanggang sebagai rasa hormat, saying, dan terima kasih ananda
ucapkan yang tidak terhingga atas semua doa, cinta, kasih saying, dukungan dan
pengorbanan yang telah diberikan kepada ananda selama ini mulai dari ananda lahir
sampai memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 PG PAUD Di Universitas Negri Medan
9. Penulis mengucapkan Terima Kasih kepada adik-adikku tersayang Inggrid Florensia
Pasaribu, Septia Andriani Pasaribu, Castor Barita Pasaribu, dan Pollux Jamita Pasaribu.
10.Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada seseorang yang tersayang kakanda
Hendra Saputra Manullang yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
11.Teman seperjuangan kelas A Reguler S1 PG PAUD FIP UNIMED Stambuk 2008 ( Amy,
Agnes, Aisyah, Christine, Dessy, Lesta, Diah, Eka, Ida, Leselly, Sri Pebri, Rumida,
Roulinta, Yanti, Vinta, Zia, Zakia).
12.Untuk semua pihak yang terkait yang membantu saya dalam penyusunan skripsi yang
namanya tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis terima kasih atas dukungan dan
motivasnya selama ini.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan
dari Tuhan Yesus Kristus. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam
isi, dan bahasa untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya dan
khasanah ilmu pendidikan . akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya bagi pembaca.
Medan, Januari 2013
Penulis,
Syora P N Pasaribu
PENGARUH PEMBELAJARAN MEDIA BERMAIN KATA TERHADAP
PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI PAUD AN-NISA MEDAN
T.A.2012/2013
Syora P N Pasaribu (NIM.108314025)
ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pembelajaran media bermain kata terhadap perkembangan kognitif anak usia dini di paud an-nisa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen yang diberi pembelajaran media bermain kata sedangkan di kelas kontrol dimana pembelajarannya menggunakan metode konvensional atau belajar seperti biasa. Penentuan sampel dilakukan secara acak (random) dengan jumlah tiap kelas sebanyak 15 anak.
Variabel bebas adalah media bermain kata sedangkan variable terikat adalah perkembangan kognitif. Instrument pengumpulan data yaitu observasi. Sebelum pengujian hopotesis terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas tes. Normalitas diuji dengan menggunakan teknik liliefors dan homogenitas dengan menggunakanuji F. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen,
Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dilain pihak, national education association memberikan defenisi media sebagai bentuk –bentuk baik tercetak maupun audio – visual dan pelantaranya dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar atau di baca. .Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 5 di PAUD AN-NISA MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013. Sedangkan sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas masing-masing 15 orang anak pada kelas B Matahari sebagai kelas eksperimen dan kelas B Pelangi sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan Pembelajaran dengan menggunakan media bermain kata , dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
Dari analisa data observasi akhir perkembangan kognitif anak dengan menggunakan uji-t pada taraf = 0,05 berturut-turut diperoleh thitung> ttabel yaitu 2,20 > 1,701sehingga untuk uji
hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata perkembangan
DARTAR ISI
2.1.1 Pengertian Media bermain kata ... 9
2.1.2 Jenis-Jenis permainan masa kanak-kanak ... 10
2.1.3 Pengaertian Bermain Kata ... 11
3.3. Populasi dan Sampel ... 26
3.4. Variable Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27
3.5. Teknik dan instrument penelitian...28
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.7. Teknik Analisis Data... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil penelitian ... 34
4.1.1 Observasi Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontro l35 4.1.2 Nilai Observasi Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…...36
4.1.3. Uji Normalitas………..38
4.1.4. Uji Homogenitas ………...39
4.1.5. Pengujian hipotesis ………...39
4.2. Pembahasan hasil penelitian ………....41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….42
5.2 Saran……….43
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Observasi Awal Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 35
Tabel 4.2 Data Observasi Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 36
Tabel 4.3 Ringkasan rata-rata Observasi Awal dan Akhir kedua kelas... 37
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas ... 38
Tabel 4.5 Data Hasil Uji Homogenitas ... 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Diagram Rata-Rata, simpangan baku, varian
Observasi Awal kelas eksperimen dan kelas kontrol ... ...35
Gambar 4.2. Diagram rata-rata, simpangan baku, varians nilai
ii
DAFTAR LAMPIRAN.
Lampiran 1 Lembar Observasi awal dan akhir ... 44
Lampiran 2 rancangan kegiatan harian... 46
Lampiran 3 Hasil Observasi Awal dan Akhir Kelas Eksperimen ... 64
Lampiran 4 Perhitungan rata-rata, varians, dan simpangan baku observasi anak kelas control dan eksperimen ... 65
Lampiran 5 Uji Normalitas ... 68
Lampiran 6 Perhitungan Uji Normalitas ... 53
Lampiran 7 Uji Homogenitas ... 73
Lampiran 8 Uji Hipotesis ... 75
Lampiran 9 tabel nilai kritis uji liliefors... 79
Lampiran 10 Tabel wilayah luas dibawah kurva normal O ke Z... 80
Lampiran 11 Daftar nilai presentil untuk distribusi t... 82
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya
pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan .pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dan memasuki pendidkan lebih lanjut, yang
disenggarakan pada jalur formal, nonformal,dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke beberapa arah berikut ini: (1) pertumbuhan dan
perkembangan fisik(koordinasai, motorik halusdan motorik kasar ). (2) kecerdasan (daya piker,
daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual). (3) sosioemosional (sikap dan perilaku
secara agama ) bahasa dan komunikasi, yang disesuaikan dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Menurut UU PA, anak mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang, bermain,
berekreasi, dan belajar dalam suatu pendidikan. Belajar adalah hak anak, bukan kewajiban.
Orang tua dan pemerintah wajib menyediakan sarana dan prasarana pendidikan untuk anak
dalam rangka program belajar.
Belajar adalah hak maka belajar harus menyenangkan, kondusif, dan meyakinin anak
menjadi termotivasi dan antusias. Memaksa anak untuk belajar, dapat membuat anak merasa
tertekan, atau membiarkan anak tidak mendapat pendidikan yang layak adalah tindakan
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 1 ayat 14
menyatakan bahwa “ pendidika anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan pada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang di lakukan melalui pemberian
rangsangan. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Di sekolah guru selalu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dari
pemerintah. Sering kita lihat di lapangan bahwa beberapa guru yang melakukan pembelajaran
tidak menggunakan media hanya menggunakan media tulis yang dilakukan di papan tulis.
Kurangnya keterampilan guru dalam membuat media dan menggunakan media dapat
berpengaruh besar dalam proses perkembangan anak usia dini. Banyak faktor yang
mempengaruhi guru tidak kreatif salah satunya sarana dan prasarana yang tidak di sediakan di
sekolah maupun di lingkungan sekolah. Strategi dari seluruh sekolah berfariasi ada yang
menggunakan media bermain, ada juga yang menggunakan media alam sekitar, menggunakan
media tulis, dan bahkan menggunakan media buku bacaan. Tanpa guru sadari strategi yang
dilakukanya ada manfaatnya apa tidak sebagian guru hanya mengganggap strategi yang ia
lakukan sudah benar tanpa melihat tahap-tahapan perkembangan anak didik.
Dunia anak berfariasi mereka lebih menyukai dunianya sendiri yang orang dewasa
kurang memahami apa yang sebenarnya di pikirkan oleh anak usia dini orang dewasa hanya
mengetahui apa yang anak butuhkan melaluui pendekatan sebagian guru selalu melakukan
pendekatan pada anak pada saat anak bermain, belajar bahkan saat anak sendiri guru selalu
melakukan pendekatan tetapi di lapangan peneliti memantau ada sebagian anak yang mau
berbicara ada juga yang hanya diam. Diam adalah perilaku yang membuat orang bertanya ada
tersebut telah dilakukan pendekatan ada satu faktor yang melatar belakangi anak-anak diam
adalah rasa takut.
Ada faktor yang mendukung mengapa anak takut apa yang mengakibatkan ia takut yang
pertama anak merasa tertekan, kedua ia takut salah dalam berbicara, dan ketiga ia selalu di
marahi orang tuanya. Sebagian orang tua tidak mengerti kemauan anaknya orang tua hanya
membutuhkan kebutuhan jasmaninya saja tanpa ia sadari kebutuhan batiniah anaknya harus juga
mereka butuhin sebagian orang tua beranggapan jika ia telah memasukkan anaknya di sekolah
berarti itu hanya tanggung jawab guru dalam proses perkembangan anaknya.
Pada saat guru memberikan pembelajaran di sekolah bukan hanya satu anak yang ia beri
pelajaran tetapi banyak anak sehinggah guru tidak dapat melihat perkembangan anak muridnya
satu persatu maka harus adalah kerja sama antara guru dan oaring tua dalam proses
perkembangan anaknya. Yang mengakibatkan anak tidak fokus bukan karna ia malas tetapi ia
mencoba mencari hiburan di sekolah dengan cara bermain dan tugas gurulah yang menggarahkan
anak supaya ia mau belajar.
Mengajarkan membaca pada bayi, batita, dan anak-anak prahsekolah sempat menjadi
kontroversi. Ini bermula dari pendapat Jean Piaget seorang pakar perkembangan, yang
mengatakan bahwa kemampuan operasional kemampuan mencerna informasi berdasarkan
logika, dan bukan Cuma pengalaman yang sebaiknya dimiliki anak saat belajar membaca baru
muncul pada usia 6-12 tahun artinya, pelajaran membaca efektif diberikan ketika anak memasuki
usia sekolah dasar apalagi, pakar-pakar lainya juga mengatakan, membaca merupakan proses
yang kompleks.
Namun, diketahui bahwa kemampuan kognitif anak sejak bayi berkembang luar biasa.
( berpusat pada satu aspek saja dan belum logis.).ini ternyata sudah memasuki tahap
prahmembaca. Aktivitas membaca memang kompleks, tetapi sebenarnya kita dapat
membagianya menjadi kegiatan-kegiatan parsial yang termudah bagi bayi dan balita adalah
mengenal satu kata dan bunyinya secara utuh. Kemampuan ini ternyata sudah dilakukan ketika
bayi mengenal bentuk, rupa, dan warna, (ini berarti bisa dimulai dari bayi seperti ketika ia
mengenali boneka pertamanya juga saat mengenali boneka pertamanya. Juga saat mengenali
mana warna merah dan warna hitam. Hanya saja ekspresi pada bayi belum didukung dengan
kemampuan berbicaranya).
Dalam Pengenalan huruf ada berbagai cara yang dilakukan guru di kelas agar anak tidak
merasa jenuh untuk belajar mengenal huruf . sebagian guru melakukan melalui bernyanyi,
dan ada juga yang melakukannya melalui menyebutkan satu pesatu huruf hinggah menjadi satu
kata yang utuh, dengan melalui permainan bisik kata. anak-anak dapat melatih daya ingatnya
melalui cara tersebut. Pada Saat guru menerangkan di depan kelas ada beberapa anak yang
mengetahui menyebutkan beberapa huruf yang di tunjuk oleh guru di depan papan tulis.. pada
saat bersamaan mengucapkan semua anak mengetahui seluruh huruf dimulai dari huruf A-Z,
tetapi saat guru bertanya pada satu persatu anak ada anak yang belum mengenal huruf.
Menurut peneliti ,tidak hanya secara lisan anak-anak dapat menginggat akan tetapi ,secara
tertulispun anak-anak lebih bisa menginggat kata-kata yang diucapkan oleh guru atau ditulis
oleh guru didepan kelas.
Dalam ilmu perkembangan otak, dijelaskan bahwa salah satu cirri orang yang
mempunyai tingkat kecerdasan baik adalah anak yang memiliki daya ingat yang kuat, sehinggah
dapat merekam, menggingat, bahkan mengaktualisasikan informasi yang diterimanya. Orang
Pengalaman membaca untuk anak sejak dini sangat penting untuk menggembangkan
kemampuan membaca di kemudian hari usia saat seseorang belajar kata –kata adalah kunci
untuk memahami bagaimana seseorang mampu membaca di kemudian hari anak –anak membaca
dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa akan tetapi saat anak tumbuh besar mereka akan
menggembangkan pola membaca yang sama dengan orang dewasa ketika orang dewasa
membaca kata-kata yang pernah mereka pelajari ketika masih kecil, maka mereka mampu
mengenalinya secara lebih cepat dan akurat dibandingkana orang dewasa yang baru mempelajari
kata saat usia mereka lebih tua.
Sangatlah penting untuk dipahami bahwa anak mengerti bahasa dan memiliki
keterampilan berbicara tergantung kepada mekanisme pendengaran, penglihatan,dan gerak yang
di stimulasi oleh orang tua. Pengenalan kata sejak dini adalah kunci keterampilan membaca
seseorang.
Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan anaknya karena bagi anak usia
dini orang tua adalah salah satu contoh atau teladan yang patut mereka hormati dan mereka
contoh banyak orang tua yang masih belum megetahui apa gunanya belajar di sekolah sebagian
dari mereka merasa sekolah di TK itu hanya bermain saja. Peran orang tua sangat penting jika
anak sudah dapat stimulasi dari sekolah sebaiknya orang tua mengulang kembali pelajaran yang
di sekolah sehinggah anak dapat lebih paham dan mengenal pembelajaran yang baru ia terima
tersebut.sehinggah orang mengetahui tiap-tiap perkembangan anaknya setiap hari.
Sebagai guru harusnya lebih kreatif dalam pembuatan media untuk anak usia dini
dengan menggunaan media anak-anak lebih mudah memahami pembelajaran yang akan
disampaikan oleh guru. Melalui penggunaan media dapat menstimulasi aspek perkembangan
Perkembangan Kognitif adalah suatu proses berfikir yang berfungsi untuk menstimulasi
kan perkembangan otak dalam memecahkan masalah. Tujuan pengembangan kognitif
diarahkan pada perkembangan auditory, visual, taktil, kinestetik, aritmatika, geometri dan sains
permulaan . dari beberapa di atas peneliti mengambil pengembangan visual kemampuan ini
Disekolah setiap hari perkembangan bahasa, kognitif, motorik telah dikembangkan setiap
hari peneliti melihat kenyataanya dilapangan perkembangan kognitif tidak terlalu di asah oleh
guru buat anak. pembelajaran itu hanya lewat saja tidak di rangsang oleh guru. Dan media yang
digunakan guru dilapangan tidak ada untuk menstimulasi perkembangan kognitif anak usia dini
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis ingin menelaah tentang
bagaimana pengaruh media bermain kata terhadap perkembangan kognitif anak usia 5 tahun.
1.2 . Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi dalam penelitian ini
yaitu:
1. Anak tidak focus saat guru menerangkan di depan kelas.
2. Media yang digunakan guru kurang kreatif
3. Adanya pengaruh media bermain kata terhadap perkembangan kognitif anak usia dini .
4.Strategi yang digunakan guru kurang tepat
1.3 Pembatasan Masalah
Banyaknya masalah yang teridentifikasi maka perlu dibatasi supaya penelitian ini lebih
terarah dan memberikan batasan pedoman kerja bagi penulis. Jadi dalam penelitian ini
masalah dibatasi hanya mengenai pemahaman anak tentang perkembangan kognitif dengan
menggunakan media bermain kata , dan usia yang dimaksud adalah usia 5 tahun.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang timbul dapat
dirumuskan sebagai berikut :Apakah ada pengaruh media bermain kata terhadap
perkembangan kognitif pada anak usia 5 tahun di PAUD AN-NISA.
1.5.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah : Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh
media bermain kata terhadap perkembangan kognitif pada anak usia dini di PAUD AN-NISA.
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Sebagai pertimbangan bagi para guru dalam memilih bahan ajar dan media pengajaran
yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi anak
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman anak serta meningkatkan minat belajar
anak.
3. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan persentase peningkatan pengaruh
penggunaan media bermain kata di kelas B matahari ( kelas eksperimen) adalah 39,54%
sedangkan besarnya pengaruh pembelajaran konvensional di kelas B pelangi (kelas kontrol)
adalah 24,3% (perhitungan pada lampiran ). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara penggunaan media bermain kata dengan pembelajaran konvensional terhadap
perkembangan kognitif anak.
Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata observasi awal siswa di kelas eksperimen 46,5 dan
kelas kontrol 16,7. Setelah diberi treatment atau perlakuan dengan menggunakan media musik di
kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol, menunjukkan adanya
perbedaan hasil belajar siswa pada observasi akhir di kelas eksperimen 15,1 dan di kelas kontrol
19,4. Perbedaan skor rata-rata ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif sebesar 39,54%
yang diberikan oleh penggunaan media musik terhadap perkembangan kognitif anak. Namun
Penggunaan media bermain kata lebih memerlukan pengawasan guru yang lebih ekstra
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dikarenakan anak cenderung lebih aktif.
5.2. Saran
1. Bagi guru-guru yang akan menggunakan media bermain kata dalam pembelajaran
sebaiknya lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak agar seluruh tahapan
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik karena media bermain kata relatif lebih
memerlukan pangawasan terhadap anak dibanding dengan pembelajaran konvensional
yang biasa dilakukan oleh guru PAUD kebanyakan.
2. Kepada pengelola pendidikan disarankan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada guru untuk melakukan perubahan-perubahan kegiatan pembelajaran dalam usaha
meningkatkan perkembangan kognitif anak serta pengadaan sarana dan prasarana dalam
menunjang proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya, yang ingin meneliti sama dengan masalah ini diharapkan agar
lebih memperhatikan tempat penelitian dan fasilitas sekolah, karena dengan minimnya