Lampiran 1 Kuesioner
Kepada Yth
Responden di tempat
Bismillahi Rahmannirrahiim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan Hormat,
Dalam kesempatan ini, perkenankan saya memperkenalkan diri : Nama : Khusnul Huznaini Damanik
Status : Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
NIM : 140521132
Pada saat ini tengah mengadakan penelitian mengenai Labelisasi Halal dan Keamanan Produk pada produk makanan olahan Sosis So Nice . Untuk itu dengan segala kerendahan hati memohon kepada Saudara/i agar dapat meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya. Manfaat dari pengisian kuesioner ini tidak hanya membantu saya pribadi dalam penyelesaian penelitian, namun juga dapat menjadi masukan untuk pihak yang berkepentingan dan masyarakat umum yang terkait dengan masalah labelisasi halal dan Keamanan Produk.
Demikian penjelasan saya, atas segala bantuan dan perhatiaannya, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hormat Saya
KUESIONER PENELITIAN
Kuesioner penelitian No Responden ...
PENGARUH LABELISASI HALAL DAN KEAMANAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN
OLAHAN SOSIS SO NICE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Responden yang terhormat, bersama dengan ini saya mengharapkan kesedian teman-teman sekalian untuk mengisi daftar pertanyaan dalam kuesioner ini. Atas kesediaan teman-teman saya mengucapkan terima kasih. Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademik atau penelitian, mohon dijawab secara jujur dan mengenai kerahasian akan dijaga oleh peneliti
1. Karakteristik Responden
Umur :
Jenis kelamin :
2. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda. Kriteria penilaian :
Jawaban sangat setuju( SS) : 5
Jawaban setuju (S) : 4
Jawaban kurang setuju (KS) : 3
Jawaban tidak setuju (TS) : 2
Labelisasi Halal
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Dengan adanya label halal, saya yakin bahwa proses pembuatan sosis so nice adalah halal 2 Dengan adanya label halal saya yakin proses
pengolahan sosis so nice tidak tercampur dengan hal-hal yang diharamkan
3 Proses penyembelihan hewan untuk produk sosisi so nice sesuai syariat islam sehingga terjamin kehalalannya
4 Dengan adanya labelisasi halal, saya percaya bahwa bahan baku utama yang digunakan dalam produksi sosis so nice adalah halal
5 Saya yakin dengan label halal bahan baku utama yang digunakan telah diuji oleh pihak BPOM MUI
6 Saya yakin bahan baku utama sosis so nice terhindar dari hal-hal yang diharamkan 7 Saya percaya, dengan label halal, bahan
pembantu yang dipakai pada sosis so nice adalah bahan-bahan yang halal
8 Bahan pembantu sosis so nice telah di uji kehalalannya oleh BPOM MUI
9 Bahan pembantu sosis so nice tidak tercampur dengan hal-hal haram
10 Terdapat logo halal pada kemasan
11 Logo halal pada kemasan berupa logo halal dari BPOM MUI
12 Logo halal dilengkapi dengan nomor sertifikat halal
Keamanan Produk
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Proses produksi sosis so nice bersih
2 Proses pembuatan sosis so nice aman karena diolah dengan bahan baku yang baik
3 Proses pembuatan sosis so nice telah diuji BPOM MUI
4 Saya yakin campuran bahan yang digunakan berupa campuran yang aman dikonsumsi
6 Saya yakin campuran bahan pada sosis so nice terhindar dari zat adiktif makanan
7 Saya yakin kualitas bahan yang digunakan untuk sosis kualitas terbaik
8 Saya yakin dengan kualitas sosis so nice yang baik tidak akan mengganggu pencernaan
9 Dengan kualitas terbaik akan menghasilkan nilai gizi
Keputusan Pembelian
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya percaya produk Sosis So Nice berlabel halal yang telah di uji kehalalannya oleh BPOM MUI 2 Ukuran Logo Halal dalam Sosis So Nice sudah
terlihat jelas dan Logo Halal yang di keluarkan oleh BPOM MUI
3 Komposisi Sosis So Nice dapat dilihat pada kemasan
4 Saya sering memperhatikan label halal pada kemasan sebelum membeli
78 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5
79 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4
80 3 1 3 2 3 2 3 4 3 5 4 4 3 3 3 2 3 1 2 2 5 3 4 5 3 2
81 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 4 3 2 2
82 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 5 4 4 4
83 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 5 4
84 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
85 2 3 5 3 4 3 2 4 3 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
86 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
87 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4
88 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
89 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
90 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4
91 3 3 3 4 2 2 3 2 3 5 5 5 4 4 4 3 3 2 2 5 5 4 4 4 4 3
92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 5 3 3 3 3 3 5 4 5 5 5 3
93 2 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3
94 3 3 3 3 4 3 3 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 5 5 3
96 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
97 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4
98 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4
99 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
79 4 5 5 4 5 5 5 4 5 42
80 3 3 3 2 3 1 2 2 5 24
81 2 3 2 3 2 3 3 3 4 25
82 4 4 4 5 5 5 4 3 3 37
83 4 4 4 4 5 5 3 4 3 36
84 4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
85 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
86 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
87 4 4 5 4 4 3 4 5 5 38
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
89 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34
90 4 3 5 4 3 4 4 4 4 35
91 4 4 4 3 3 2 2 5 5 32
92 3 3 5 3 3 3 3 3 5 31
93 2 2 3 3 3 3 3 3 3 25
94 4 4 3 4 4 3 3 4 4 33
95 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29
96 5 4 5 4 5 4 5 4 4 40
97 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34
98 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
99 4 4 4 3 3 4 4 3 4 33
79 4 4 4 4 4 20
80 3 4 5 3 2 17
81 2 4 3 2 2 13
82 4 5 4 4 4 21
83 4 4 4 5 4 21
84 5 5 5 5 5 25
85 4 4 4 4 4 20
86 3 4 4 4 4 19
87 5 4 4 5 4 22
88 4 4 4 4 4 20
89 4 3 4 4 4 19
90 5 5 4 5 4 23
91 4 4 4 4 3 19
92 4 5 5 5 3 22
93 1 3 3 3 3 13
94 4 3 3 3 3 16
95 3 3 5 5 3 19
96 4 4 4 4 5 21
97 5 5 4 4 4 22
98 4 3 4 5 4 20
99 4 4 4 4 4 20
Distribusi Frekuensi dan Persentase Labelisasi Halal (X�)
Distribusi Frekuensi dan Persentase Keamanan Produk (X�)
Distribusi Frekuensi dan Persentase Keputusan Pembelian (Y)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Umur Frequency Percent Valid Percent
Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.81684707
Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .048
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .916
Asymp. Sig. (2-tailed) .371
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.442 1.038 1.388 .168
Label Halal (X1) .010 .025 .052 .396 .693
Keamanan (X2) -.015 .036 -.054 -.409 .683
a. Dependent Variable: uji_Glejser
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Label Halal (X1) .599 1.669
Lampiran 5 Analisisi Linear Berganda
a. Predictors: (Constant), Keamanan (X2), Label Halal (X1)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 306.848 2 153.424 45.540 .000a
Residual 326.792 97 3.369
Total 633.640 99
a. Predictors: (Constant), Keamanan (X2), Label Halal (X1)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Coefficientsa
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004, Dasar-dasar Pemasaran Edisi
Kesembilan. PT Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 (Jilid 1). Erlangga, Jakarta.
Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi
dan Penelitian Pemasaran. Kencana, Bandung
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan MuslichLufti. 2015. Analisis Data Untuk Riset
Manajemen Dan Bisnis. USU Press, Medan
Staton, J William dan Matt Hew A Gana.2008. Principless Of Marketing
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Andi, Yogyakarta.
SKRIPSI
Akhiyar, Andi, 2011. “Pengaruh Lebelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan Olahan Dagaing (Nugget) Merek Sosis So Good Pada Konsumen Muslim Supermarket Hypermart Sun Plaza Medan”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Rabusa, 2013. “Pengaruh Lebelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Indomie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Utami, Wahyu Budi, 2013. “Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Membeli Produk Kosmetik Wardah Di Outlet Wardah Griya An-Nisa Yogyakarta”.
Wibison,2007. “Hubungan Antara Presepsi Konsumen Muslim Terhadap Lebelisasi Halal Makanan Kaleng Dengan Pengambilan Keputusan Pembelian Pada Konsumen Muslim Di Surabaya”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.
JURNAL
Agustian, Eri, 2013. “Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Studi Kasus Pada Produk Wall’s Conello”. Jurnal Ilmiah Manajemen. Volume 1 Nomor 2
Zani, Panji Deoranto, Dan Mas’ud Effendi, 2013. “Analisis Pengaruh Label Halal Dan Aman Produk Pangan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Malang”. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pertanian. Volume 1 Nomor 1. .
WEBSITE
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan hal yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permaslahan
yang terjadi. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanasi.
Penelitian ekspalanasi menurut Ginting dan Situmorang (2008:57) yaitu ada yang
bertujuan mempelajari, mendeskripsikan, mendeteksi (mengungkapkan) dan ada
pula yang menyelidiki hubungan kausalitas.
Berdasarkan tingkatan ekspalansi, maka penelitian ini adalah penelitian
asosiatif yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Objek
dalam penelitian ini adalah Pengaruh Labelisasi Halal dan Keamanan Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan Olahan Sosis So Nice Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas MuslimNusantara Alwasliyah.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Muslim
Nusantara Al-washliyah. Waktu penelitian akan dimulaipada bulan
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
Labelisasi Halal (X1), Keamanan Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
daging olahan (Sosis Sonice) pada mahasiswa Universitas Muslim Nusantara
Al-washliyah.
3.4 Operasionalisasi Variabel 3.4.1. Labelisasi Halal (X1)
Label merupakan informasi mengenai nama produk, berat bersih atau isi
bersih, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa, nama dan alamat pihak yang
memproduksi.
Lebelisasi Halal adalah pencantuman tulisan atau pernyataan halal pada
kemasan produk Sosis Sonice, untuk menunjukakan bahwa produk sosis merek So
Nice tersebut berstatus sebagai produk halal.
Di ukur dengan skala likert dengan skor 1-5, dimana semakin tinggi angka
menunjukkan semakin yakin konsumen tentang kehalalan produk Sosis So Nice
3.4.2. Keamanan Produk (X2)
Keamanan produk adalah produk yang aman dikonsumsi yang terhindar
dari bahan yang berbahaya serta kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah makanan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain
yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
Pemerintah menetapkan persyaratan sanitasi dalam kegiatan atau proses
juga adalah sebuah tanggung jawab yang mengikat semua pihak, dari produsen
hingga konsumen yang menyiapkan makanan. Jika tanggung jawab tersebut
diabaikan maka resiko yang akan dihadapi adalah keracunan yang dapat
menyebabkan kematian.
3.4.3 Keputusan Pembelian
Merupakan tahap dimana konsumen telah memiliki pilihan dan siap
melakukan transaksi pembelian atau pertukaran antara uang atau janji untuk
membayar dengan hak kepemilikan atau penggunaan produk.
Tabel 3.1
Operasionalsasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel produk SosisSo Nice untuk menunjukkan bahwa produk yang
Lanjutan Tabel 3.1
Tabel 3.1
Operasionalsasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel dengan pilihan dan siap melakukan transaksi pembelian atau
pertukaran antara uang atau janji untuk membayar dengan hak
Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah Skala Likert (Likert
Scale). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono (2012:132).
Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan
menggunakan skala 1 – 5 yang dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.2
Skala Pengukuran Variabel No Keterangan Responden Skor
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:115).Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Muslim Nusantara Alwashliyah.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012:116).Oleh karena jumlah populasi tidak
diketahui maka pengambilan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan
rumus (Supramono, 2003:62):
Dimana :
n = Jumlah sampel
Z� = Nilai standard normal yang besar nya tergantung
�
Bila � = 0,05 maka Z = 1,96 Bila� = 0,01 maka Z = 1,67 p = Estimasi proporsi populasi (0,5)
q = 1- p = 1 - 0,5 = 0,5
Untuk memperoleh nilai n( jumlah sampel ) dari populasi yang besar atau tidak
diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel (n)
yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:
n= 96,04 = 100 orang (dibulatkan)
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pengambilan Purposive random
sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mempertimbangkan karakter dan
ciri-ciri yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel (Sugiyono,
2012:392)
Kriteria populasi yang diambil sebagai sampel adalah sebagai berikut:
1. Beragama Islam, dikarenakan konsumen muslim lebih sensitif terhadap label
halal produk
2. Mengetahui tentang keberadaan produk Sosis So Nice
3. Telah melakukan pembelian terhadap produk Sosis So Nice
3.7 Jenis dan Sumber Data
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama misalnya dari
individu, seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi.
Pada penelitian ini, data primer diperoleh dari kuesioner yang berisi tentang
variabel yang diteliti yaitu labelisasi dan keputusan pembelian
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut misalnya
dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya. Untuk
penelitian ini penulis memperoleh data sekunder dari jurnal, buku
pengetahuan, serta informasi pendukung lain yang diperoleh dari internet
mengenai produk Sosis So Nice, Labelisasi Halal dan Keamanan Produk.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik antara lain:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya yang akan dijawab oleh responden.Teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden kemudian jawaban tersebut diberi skor berdasarkan Skala Likert.
2. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca dan mempelajari
berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan
3.9Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2006:49)
3.9.2 Reliabilitas
Menurut Sugiyono(2012:173) reliabilitas adalah instrument yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama. Uji reliabilitas ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang
digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang
sama untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah
semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya sebagai berikut:
1. Jika �alpha> rtabel maka pertanyaan reliable
2. Jika �alpha < rtabel maka pertanyaan tidak reliable.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 orang di Fakultas Ekonomi dan
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah dat yang
mempunyai pola seperti distribusi normal, dengan data tersebut tidak menceng ke
kiri atau ke kanan.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji sebuah grup mempunyai
varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Dikatakan terdapat
heteroskedastisitas bila varians sama. Bila varians tidak sama tidak terdapat
heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang sempurna atau
eksak (perfect or exact) diantara variabel-variabel bebas dalam model
regresi.Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolineritas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerence dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program
SPSS. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Toleransi < 0,1 atau nilai VIF >
10, maka terjadi multikolinieritas. Apabila nilai Toleransi > 0,1 atau nilai VIF <
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda 1. Uji Koefisien Determinan (��)
Uji Determinan mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel Labelisasi
Halal (�1), Keamanan Produk (�2), terhadap Keputusan Pembelian (Y). Semakin baik nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel (X)
menerangkan variabel (Y).
2. Uji F
Bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau
ditolak dan mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen
terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujiannya sebagai berikut :
H0 = bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh X terhadap keputusan pembelian
H0 = bi # 0, artinya terdapat pengaruh X terhadap keputusan pembelian
Dengan kriteria pengambilan keputusan :
H0 = diterima jika fhitung< ftabelpada α = 5%
H0 = ditolak jika f hitung> f tabelpada α = 5%
3. Uji t
Uji t bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima
atau ditolak. Kriteria pengujian sebagai berikut :
�0: �� = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas (Lebelisasi Halal(�1),
(Keamanan Produk (�2) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian.
�0 : �� # 0, artinya terdapat pengaruh variabel bebas (Lebelisasi Halal(�1),
Kriteria pngambilan keputusan :
�0diterima jika t hitung < t table
�0ditolak jika t hitung > t table
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Profil Perusahaan So Good
PT. So Good Food Manufacturing Indonesia pada awalnya bernama PT.
Japfa OSI Food Industries. PT So Good Food Manufacturing bergerak dalam
industri pemotongan ayam, pengolahan karkas ayam, dan menghasilkan produk
daging olahan. Perusahaan ini berada dibawah naungan Japfa Group, merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri seperti pembibitan dan penetasan
ayam, pakan ternak dan vaksin, tambak udang, pengolahan daging, dan
sebagainya.
Awalnya perusahaan ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan daging
olahan rumah makan cepat saji Mc. Donald’s berupa Fillet O Fish, Mc.
Chicken dan Beef Burger sebagai Exclusive Supplier. Setelah tidak lagi
menjadi Exclusive Supplier, So Good Food Manufacturing memperluas usahanya
dengan memproduksi Chicken Nugget dengan merk dagang SO GOOD. Dan
produknya berkembang dengan memproduksi Bakso Kuah Ayam, Udang, dan
Ikan, Bakso Goreng, Bakso Kuah Sapi, Beef Sausage, Chicken Chunk,Chicken
Karaage, Chicken Katsu, Chicken Nugget, Chicken Stick, Dino Bites, Spicy
Wing, Fried Chicken, Nugget Jet, So Nice Chicken Nugget, So Eco Chicken
Nugget, Sozzis Ayam, Sozzis Sapi, So Nice, Nugget Alphabet.
So Good Food Manufacturing sejak tahun 1998 telah mendapatkan
ini semua produk yang diproduksi oleh PT. So Good Food Manufacturing telah
mendapatkan sertifikat halal. Sertifikat halal ini selalu diperpanjang setiap 2 tahun
sekali.
Sosis So Nice adalah sosis siap saji yang terbuat dari daging segar terbaik
yang diolah dengan teknologi tinggi dengan tingkat higenis dan kebersihan yang
terbaik, sehingga dihasilkan produk sosis yang istimewa. Dengan varian sosis
yakni Sosis daging Sapi dan Sosis daging Ayam. Sosis So Nice adalah produk
konsumsi berupa daging yang di olah dan langsung siap makan tanpa di masak
terlebih dahulu, dapat dijadikan makanan penunda lapar karena penyajiannya
dapat langsung dimakan. Isu yang beredar dipasar menyatakan bahwa Sosis So
Nice mengandung babi (haram) tidak lah benar karena Sosis So Nice memiliki
label halal yang dikeluarkan oleh MUI
Sosis So Nice adalah makanan olahan yang telah memiliki label halal
dengan nomor Certificate Serial Number:
produk makanan olahan daging yang cukup dikenal oleh masyarakat di Indonesia,
dengan promosi yang dilakukan cukup baik, sehingga dengan cepat masyarakat
4.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo Perusahaan
4.2.3 Kemasan Sosis So Nice
Gambar 4.2 Kemasan Sosis So Nice
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan
menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
4.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 41 41.0 41.0 41.0
Perempuan 59 59.0 59.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.1menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah
Perempuan dengan presentase sebesar 59%, dan Laki-laki sebesar 41%
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 18 5 5.0 5.0 5.0
19 10 10.0 10.0 15.0
20 21 21.0 21.0 36.0
21 39 39.0 39.0 75.0
22 19 19.0 19.0 94.0
23 4 4.0 4.0 98.0
26 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 21
Tahun dengan presentase sebesar 39%, 20 Tahun dengan presentase sebesar 21%,
22 Tahun dengan presentase sebesar 19%, 19 Tahun sebesar 10%, 18 Tahun
dengan presentase sebesar 5%, 23dan 26 Tahun dengan presentase sebesar 4% dan
4.2.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Terhadap Variabel Labelisasi Halal, Keamanan Produk, dan Keputusan Pembelian
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi dan Persentase Labelisasi Halal (�1)
Pernyataan STS TS KS S SS Total Total Max Min Rata-Rata f % f % f % F % f %
p1 0 0 3 3 26 26 43 43 28 28 100 100 5 2 3.96
p2 2 2 0 0 38 38 46 46 14 14 100 100 5 1 3.7
p3 1 1 1 1 31 31 47 47 20 20 100 100 5 1 3.84
p4 0 0 3 3 30 30 54 54 13 13 100 100 5 2 3.77
p5 0 0 2 2 19 19 54 54 25 25 100 100 5 2 4.02
p6 0 0 4 4 36 36 49 49 11 11 100 100 5 2 3.67
p7 0 0 4 4 39 39 44 44 13 13 100 100 5 2 3.66
p8 0 0 5 5 21 21 51 51 23 23 100 100 5 2 3.92
p9 0 0 3 3 43 43 43 43 11 11 100 100 5 2 3.62
p10 0 0 1 1 4 4 49 49 46 46 100 100 5 2 4.4
p11 0 0 1 1 11 11 49 49 39 39 100 100 5 2 4.26
p12 0 0 1 1 11 11 47 47 41 41 100 100 5 2 4.28
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, dari 100 responden, sebanyak 28% responden
menyatakan sangat setuju bahwa proses pembuatan Sosis So Nice halal, 43%
menyatakan setuju, 26% menyatakan kurang setuju, 3% menyatakan tidak
setuju, dan 0,% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 100 responden, sebanyak 14% responden
menyatakan sangat setuju bahwa proses pengolahan Sosis So Nice halal, 46%
menyatakan setuju, 38% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak
setuju, dan 2% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
3. Pada pernyataan ketiga, dari 100 responden, sebanyak 20% responden
menyatakan sangat setuju bahwa proses penyembelihan hewan sesuai syariat
islam, 47% menyatakan setuju, 31% menyatakan kurang setuju, 1%
menyatakan tidak setuju, dan 1% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 100 responden, sebanyak 13% responden
menyatakan sangat setuju bahwa bahan baku utama adalah halal, 54%
menyatakan setuju, 30% menyatakan kurang setuju, 3% menyatakan tidak
setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, dari 100 responden, sebanyak 25% responden
menyatakan sangat setuju bahwa bahan baku utama telah di uji BPOM MUI,
54% menyatakan setuju, 19% menyatakan kurang setuju, 2% menyatakan
tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, dari 100 responden, sebanyak 11% responden
menyatakan sangat setuju bahwa bahan baku terhindar dari hal yang
diharamkan, 49% menyatakan setuju, 36% menyatakan kurang setuju, 4%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, dari 100 responden, sebanyak 13% responden
menyatakan sangat setuju bahwa bahan pembantu adalah halal, 44%
setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, dari 100 responden, sebanyak 23% responden
menyatakan sangat setuju bahwa bahan pembantu telah di uji BPOM MUI,
51% menyatakan setuju, 21% menyatakan kurang setuju, 5% menyatakan
tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
9. Pada pernyataan kesembilan, dari 100 responden, sebanyak 11% responden
menyatakan sangat setuju bahwa bahan pembantu tidak tercampur dengan
hal-hal haram, 43% menyatakan setuju, 43% menyatakan kurang setuju, 3%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
10.Pada pernyataan kesepuluh, dari 100 responden, sebanyak 46% responden
menyatakan sangat setuju bahwa terdapat logo halal pada kemasan, 49%
menyatakan setuju, 4% menyatakan kurang setuju, 1% menyatakan tidak
setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
11.Pada pernyataan kesebelas, dari 100 responden, sebanyak 39% responden
menyatakan sangat setuju bahwa logo halal dari BPOM MUI , 49%
menyatakan setuju, 11% menyatakan kurang setuju, 1% menyatakan tidak
setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
12.Pada pernyataan keduabelas, dari 100 responden, sebanyak 41% responden
menyatakan sangat setuju bahwa logo halal dilengkapi dengan nomor
sertifikat, 47% menyatakan setuju, 11% menyatakan kurang setuju, 1%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi dan Persentase Keamanan Produk (�2)
Perny Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, dari 100 responden, sebanyak 9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa proses produksi Sosis So Nice bersih, 57%
menyatakan setuju, 32% menyatakan kurang setuju, 2% menyatakan tidak
setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 100 responden, sebanyak 10% responden
menyatakan sangat setuju bahwa proses pembuatan Sosis So Nice aman, 58%
setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 100 responden, sebanyak 24% responden
menyatakan sangat setuju bahwa proses pembuatan telah diuji BPOM MUI,
59% menyatakan setuju, 13% menyatakan kurang setuju, 4% menyatakan
tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 100 responden, sebanyak 9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa campuran bahan yang digunakan aman
dikonsumsi, 47% menyatakan setuju, 43% menyatakan kurang setuju, 1%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, dari 100 responden, sebanyak 10% responden
menyatakan sangat setuju bahwa campuran bahan tidak mengganggu
pencernaan, 43% menyatakan setuju, 48% menyatakan kurang setuju, 5%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, dari 100 responden, sebanyak 6% responden
menyatakan sangat setuju bahwa campuran bahan terhindar dari zat adiktif,
31% menyatakan setuju, 52% menyatakan kurang setuju, 10% menyatakan
tidak setuju, dan 1% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
7. Pada pernyataan ketujuh, dari 100 responden, sebanyak 12% responden
menyatakan sangat setuju bahwa kualitas bahan yang digunakan kualitas
terbaik, 42% menyatakan setuju, 43% menyatakan kurang setuju, 2%
menyatakan tidak setuju, dan 1% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, dari 100 responden, sebanyak 9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa kualitas yang baik tidak akan mengganggu
pencernaan, 48% menyatakan setuju, 42% menyatakan kurang setuju, 1%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
9. Pada pernyataan kesembilan, dari 100 responden, sebanyak 27% responden
menyatakan sangat setuju bahwa dengan kualitas terbaik akan menghasilkan
nilai gizi, 51% menyatakan setuju, 21% menyatakan kurang setuju, 1%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi dan Persentase Keputusan Pembelian (Y) Pertan Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, dari 100 responden, sebanyak 24% responden
dan telah di uji kehalalannya oleh BPOM MUI, 54% menyatakan setuju, 19%
menyatakan kurang setuju, 2% menyatakan tidak setuju, dan 1% responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 100 responden, sebanyak 25% responden
menyatakan sangat setuju bahwa ukuran logo terlihat jelas yang dikeluarkan
oleh BPOM MUI, 58% menyatakan setuju, 16% menyatakan kurang setuju,
1% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 100 responden, sebanyak 25% responden
menyatakan sangat setuju bahwa komposisi Sosis So Nice dapat dilihat pada
kemasan, 65% menyatakan setuju, 10% menyatakan kurang setuju, 0%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 100 responden, sebanyak 33% responden
menyatakan sangat setuju bahwa memperhatikan label halal pada kemasan
sebelum membeli, 48% menyatakan setuju, 17% menyatakan kurang setuju,
2% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, dari 100 responden, sebanyak 11% responden
menyatakan sangat setuju bahwa bahan yang digunakan adalah bahan yang
baik, 46% menyatakan setuju, 38% menyatakan kurang setuju, 4% menyatakan
tidak setuju, dan 1% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
4.3 Validitas dan Reliabilitas 4.3.1 Validitas
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki
karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan
ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka
yang diperoleh = 0.361.
Terdapat pada variabel 22, 27,dan 28 data tidak valid karena R untuk
sampel 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item total correlation variabel
22,27,dan 28 di bawah 0,361. Maka data variabel 22,27, dan 28 harus dibuang dan
dilakukan pengujian kembali.
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Setelah dilakukan pengujian validitas kembali terlihat seluruh butir
4.3.2 Reliabilitas
Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan
ditentukan reliabilitasnya sebagai berikut:
3. Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan reliable
4. Jika ralpha < rtabel maka pertanyaan tidak reliable.
Tabel 4.8 Reliabilitas
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,958 ,959 26
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada 26 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa
koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,958, ini berarti 0,958 > 0,8
reliabilitas sangat baik dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan
sebagai instrumen penelitian.
4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan
�= 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �,
dengan ketentuan sebagai berikut.
Tabel 4.9 Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.81684707
Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .048
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .916
Asymp. Sig. (2-tailed) .371
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui nilai probabilitas p atau Asymp. Sig.
(2-tailed) sebesar 0,371. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,371, lebih besar
dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas
terpenuhi.
Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan pendekatan histogram
(Gambar 4.3) dan pendekatan normal probability plot (Gambar 4.4) sebagai
berikut:
Berdasarkan pendekatan histogram (Gambar 4.3), kurva berbentuk
lonceng atau distribusi data tidak mencengke kiri tau menceng ke kanan. Hal ini
berarti data telah memenuhi asumsi normalitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Gambar 4.4 Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan normal probability plot (Gambar
4.4) titik-titik cenderung menyebar dekat dengan garis diagonal. Hal ini berarti
data terdistribusi normal.
4.4.2 Uji Heterokedastisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y,
dan ZPRED pada sumbu X.(Ghozali, 2006:139). Ghozali, 2006:139 menyatakan
dasar analisis adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah) Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.5 dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan
tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji
Glejser (Ghozali, 2006:129). Berikut hasil uji Glejser:
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.442 1.038 1.388 .168
Labelisasi Halal (�1) .010 .025 .052 .396 .693
Keamanan Produk (�2)
-.015 .036 -.054 -.409 .683
a. Dependent Variable: uji_Glejser
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui nilai Sig. label halal dari uji Glejser
adalah 0,693 dan nilai Sig. keamanan dari uji Glejser adalah 0,683. Karena
seluruh nilai Sig. lebih besar dari 0,05 (tidak signifikan), maka disimpulkan bahwa
4.4.3 Uji Multikolinearitas
Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat
dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi
suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2006:96).
Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.10 nilai VIF dari label halaladalah 1,669 dan nilai
VIF dari keamanan adalah 1,669. Karena masing-masing nilai VIF tidak lebih
besar dari 10, maka tidak terdapat multikolinearitas.
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda 4.5.1 Koefisien Determinan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.11 nilai koefisien determinasi �2 terletak pada kolom
R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar �2 = 0,484. Nilai
simultan mempengaruhi variabel keputusan pembelian sebesar 48,4%, sisanya
sebesar 51,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
4.5.2 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji �)
Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas Labelisasi Halal
dan Keamanan Produk secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel tak
bebas Keputusan Pembelian.
Tabel 4.12 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji �
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 306.848 2 153.424 45.540 .000a
Residual 326.792 97 3.369
Total 633.640 99
a. Predictors: (Constant), Keamanan Produk (�2), Labelisasi Halal (�1)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui nilai F hitung adalah 45,540 dan nilai F
tabel adalah 2,698. Berikut kriteria untuk menentukan signifikansi pengaruh
simultan berdasarkan uji F.
Df1 = 2 (�1,�2)
Df2 = 97 (Jumlah Sampel 100 – 3 (�1�2 Y))
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah) Gambar 4.6 Menghitung F Tabel dengan
Jika F hitung > F tabel, pengaruh simultan signifikan.
Jika F hitung < F tabel, pengaruh simultan tidak signifikan.
Karena nilai F hitung, yakni 45,450, lebih besar dibandingkan F tabel
2,698, maka variabel labelisasi halal dan keamanan produk, secara bersama-sama
atau simultan, berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap keputusan
pembelian. Kriteria lain untuk menguji signifikansi pengaruh simultan adalah
dengan membandingkan nilai probabilitas (Sig.) terhadap tingkat signifikansi
0,05. Berikut kriteria untuk menentukan signifikansi pengaruh simultan
berdasarkan nilai probabilitas.
Jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05, pengaruh simultan tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas (Sig.) < 0,05, pengaruh simultan signifikan.
Karena probabilitas (Sig.), yakni 0.000, lebih kecil dibandingkan 0,05,
maka labelisasi halal dan keamanan produk secara bersama-sama atau simultan,
berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap keputusan pembelian.
4.5.3 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)
Tabel 4.13 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji �)
Model
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4.13 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistic t untuk
pengujian pengaruh secara parsial. Berdasarkan Tabel 4.13, diperoleh persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut.
Y = 4,064 + 0,187(�1) + 0,213(�2) + e
Berdasarkan persamaan regresi linear berganda tersebut, dapat ditarik informasi:
1. Diketahui nilai koefisien dari labelisasi halal adalah 0,187, yakni bernilai
positif. Hal ini berarti labelisasi halal berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian.
2. Nilai koefisien dari keamanan produk adalah 0,213, yakni bernilai positif.
Hal ini berarti keamanan produk berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian.
Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan uji t sebagai berikut.
������ℎ������> |������|,�����������ℎ�����������������
������ℎ������< |������|,�����������ℎ����������������������
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Gambar 4.7 Menghitung t Tabel dengan Fungsi TINV dalam Microsoft Excel
Diketahui nilai t hitung dari labelisasi halal adalah 4,554 > t tabel 1,9847,
1,9847 atau Sig. 0,000 < 0,05, maka keamanan produk berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,484. Hal ini berarti bahwa 48,4%
pengaruh variabel independen (lebelisasi halal dan keamanan produk) terhadap
variabel dependen (keputusan pembelian). Nilai Adjusted R Square yang belum
mencapai 100% menunjukkan bahwa masih ada variabel lain sebesar 0,516 atau
51,6% yang tidak digunakan dalam penelitian ini yang mempunyai pengaruh
terhadap keputusan pembelian. Faktor – faktor lain diluar variabel lebelisasi halal
dan keamanan produk dalam mempengaruhi keputusan pembelian yaitu seperti
variabel kualitas, hargadan variabel lain.
Berdasarkan hasil uji F yang dilakukan, diketahui bahwa nilai F adalah
sebesar 45,540 lebih besar dibandingkan F tabel 2,698, dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil ini dapat
disimpulkan bahwa variabel independen yaitu lebelisasi halal dan keamanan
produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
makanan olahan sosis so nice pada mahasiswa fakultas ekonomi Universitas
Muslim Nusantara Al-Washliyah.
4.6.1 Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian lebelisasi halal terhadap keputusan pembelian
disimpulkan bahwa variabel lebelisasi halal secara parsial berpengaruh dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rabusa (2013), Utami (2013), Agustian (2012)
bahwa lebelisasi halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.6.2 Pengaruh Keamanan Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian keamanan produk terhadap keputusan pembelian
menggunakan uji t, diperoleh hasil nilai thitung pada variabel keamanan produk sebesar 3,609 > dari nilai ttabel 1,9847 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keamanan produk secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keamanan produk. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zani dan Effendi (2013) yang
menunjukkan bahwa keamanan produk berpengaruh signifikan terhadap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam
Bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Lebelisasi Halal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang
bernilai positif 0,187 dan nilai thitung (4,554) yang lebih besar dari nilai ttabel
(1,9847) dengan tingkat signifikansi 0,000.
2. Keamanan Produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang
bernilai positif 0,213 dan nilai thitung (3,609) yang lebih besar dari nilai ttabel
(1,9847) dengan tingkat signifikansi 0,000.
3. Nilai F hitung, yakni 45,450, lebih besar dibandingkan F tabel 2,698, maka
Labelisasi Halal dan Keamanan Produk, secara bersama-sama atau simultan,
5.2Saran
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan pada penelitian
ini, berikut adalah saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar
mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu:
1. Mengingat lebelisasi halal dan keamanan produk berpengaruh dalam keputusan
pembelian produk Sosis So Nice, dan pengaruh yang dominan adalah label
halal maka perusahaan sebaiknya tetap mempertahankan label halal pada
produk serta selalu memperbaharui sertifikat label halal apabila telah
kadaluwarsa dan keamanan produk Sosis So Nice tetap dijaga agar kepercayaan
konsumen terhadap produk tidak rusak.
2. Agar lebih tercapai tujuan dari So Good Food Indonesi, perusahaan perlu agar
memberi kualitas produk yang lebih baik kepada konsumen dengan tetap
menjaga kehalalan dan keamanan produk.
3. Hasildari penelitian ini dapat digunakan peneliti lain sebagai informasi dan
referensi yang dapat dijadikan perbandingan dalam mengadakan penelitian
pada bidang yang sama di waktu yang berbeda. Penelitian menggunakan dua
variabel bebas (labelisasi halal dan keamanan produk) untuk mengukur
keputusan pembelian, dan keduanya berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian tetapi tidak terlalu besar pengaruhnya sehingga
belum terfokus pada objek-objek keputusan pembelian secara lebih menjurus,
untuk peneliti selanjutnyadapat menambah variabel independen lainnya selain
dari variabel independen (diteliti lebelisasi halal dan keamanan produk) yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk
diperhatian, dimiliki, digunakan atau di konsumsi yang dapat memuaskan
kebutuhan atau keinginan yang mencakup obyek fisik, jasa, orang, tempat,
organisasi dan ide (Kotler dan Amstrong, 2004:8).
Menurut Tjiptono (2002:95), produk merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan, atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat
memuaskan pelanggan. Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif
dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai
dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
2.1.2Atribut Produk
Definisi atribut produk menurut Simamora (2001:147) adalah faktor-faktor
yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti harga,
kualitas, kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual, dan lain-lain.
Menurut Tjiptono (2002:103) adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting
produk meliputi merek, kemasan, pemberian label, dan jaminan.
a. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak,
atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat
memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.
b. Kemasan
Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.
c. Pemberian label
Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi
mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari
kemasan, atau bisa pula merupakan tanda pengenal yang ada pada produk.
d. Jaminan
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya
kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk
ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan.
2.1.3 Pengertian Label
Label adalah bagian sebuah produk yang membawa informasi verbal
tentang produk atau tentang penjualnya. Sebuah label bisa merupakan bagian dari
kemasan atau pula etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk.
a. Brand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada
kemasan
b. Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif mengenai
penggunaan, konstruksi/pembuatan, perhatian/perawatan, dan kinerja produk,
serta karakteristik - karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk.
c. Grade Label, yaitu label yang mengidentifikasikan penilaian kualitas produk
(product’s judged quality) dengan suatu huruf, angka, atau kata. Misal
buah-buahan dalam kaleng diberi label kualitas A,B dan C
3.1.4Fungsi Label
Label pangan pada undang-undang ini diartikan sebagai setiap keterangan
maupun pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk
lain yang disertakan pada pangan, dimaksukan kedalam, ditempelkan pada, atau
merupakan bagian kemasan pangan.
Wadji (2003:2) mengatakan secara normatif-empiris label dan iklan pangan
memiliki beberapa fungsi :
1. Sebagai sumber informasi label pangan dan iklan merupakan sumber
informasi bagi konsumen tentang suatu produk pangan karena konsumen tidak
dapat langsung bertemu dengan pelaku usahanya. Pelaku usaha dapat saja
memasukan unsur-unsur supaya memikat atau membujuk konsumen untuk
membeli produknya. Akan tetapi label dan iklan tidak diperkenankan hanya
pelaku saja. Informasi yang benar, jelas dan jujur harus di sampaikan kepada
konsumen termasuk higeinis dan kehalalannya (pasal 4 UU No 8 tahun 1999)
2. Label dan iklan dapat digunkan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen
untuk menentukan pilihan. Konsumen kritis tentu saja terlebih dahulu
membaca label dan iklan dengan cermat, teliti dan melakukan perbandingan
dengan produk lain dari segi komposisi, berat bersih, harga dan lain-lain
sebelum membeli dan menjatuhkan pilihan (pasal 4 UU No 8 tahun 1999).
3. Label dan iklan dapat digunakan sebagai sarana memikat transaksi. Label dan
iklan harus bersifat mengikat, segala sesuatu yang di informasikan dalam label
dan yang di janjikan dalam iklan, harus dapat di buktikan kebenarannya
Maka pada dasarnya label adalah suatu tanda yang dilekatkan pada suatu
produk yang dapat di konsumsi oleh konsumen, dimana label tersebut
menentukan kesadaran serta keterangan dari produk yang bersangkutan.
Keterangan yang harus dimuat pada label/etiket sebagai berikut:
a. Nama makanan dan merek dagang
b. Komposisi
c. Isi netto
d. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi atau mengedarkan;
nomor pendaftaran
e. Kode produksi Untuk jenis makanan tertentu yang ditetapkan oleh
menteri kesehatan, harus dicantumkan tanggal kadaluarsa, nilai gizi,
2.1.5 Pengertian Halal
Pengertian Halal menurut Departemen Agama yang dimuat dalam
KEPMENAG RI No 518 Tahun 2001 tentang Pemeriksaan dan Penetapan Pangan
Halal adalah: “…tidak mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang untuk
dikonsumsi umat Islam, dan pengolahannya tidak bertentangan dengan syariat
Islam”. Segala sesuatu yang diciptakan Allah di muka bumi ini pada asalnya
adalah halal dan mubah. Tidak ada satupun yang haram, kecuali karena ada nas
yang sah dan tegas dari syari’ (yang membuat hukum itu sendiri), yaitu Allah dan
Rasul-Nyayang mengharamkannya. Sebagaimana firman Allah dalam al-quran:
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan
hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.” (Q.S.
Al-Baqarah: 29)
Halal dalam bahasa Arab berasal dari kata halla, yahillu, hillan, yang
berarti membebaskan, melepaskan,memecahkan, membubarkan dan
membolehkan.Sedangkansecara etimologi halal berarti hal-hal yang boleh dan
dapatdilakukan karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuanyang
melarangnya. Suatu benda atau perbuatan tidak terlepas dari lima perkara, yaitu
halal, haram, syubhat, makruh dan mubah. Terhadap barang yang halal secara
mutlak kita disuruh oleh Allah untuk memakannya; sedangkan terhadap yang
haram kita disuruh untuk menjauhinya. Karena makanan yang halal itu dapat
2.1.6 Syarat Halal
Proses suatu produk makanan atau minuman agar termasuk dalam
klasifikasi sertifikasi halal adalah proses yang sesuai dengan standard halal yang
telah ditentukan oleh agama Islam. Diantara standard-standard tersebut adalah:
a. Tidak mengandung babi atau produk-produk yang berasal dari babi serta tidak
menggunakan alkohol sebagai ingridient yang sengaja ditambahkan.
b. Daging yang digunakan berasal dari hewan halal yang disembelih menurut
tata cara syariat Islam.
c. Semua bentuk minuman yang tidak beralkohol.
d. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan, tempat
pengelolaan dan tempat transportasi tidak digunakan untuk babi atau barang
tidak halal lainnya, tempat tersebut harus terlebih dahulu dibersihkan dengan
tata cara yang diatur menurut syari’at Islam
Pembagian hewan halal dalam islam ada dua yaitu:
1. Hewan-hewan yang dapat dikendalikan atau dijinakkan, seperti unta, sapi,
kambing dan hewan jinaklainnya seperti burung-burung yang pelihara di
rumah.
2. Hewan- hewan liar dan tidak dapat dikendalikan.
Hewan-hewan tersebut agar dapat dimakan dengan halal, maka Islam
memberikan persyaratan yaitu dengan menyembelihnya sesuai aturan syara’.
Penyembelihan yang sesuai menurut syariat, hanya bisa sempurna jika telah
1. Hewan tersebut harus disembelih atau ditusuk dengan suatu alat yang
tajam yang dapat mengalirkan darah dari hewan tersebut. Sebagaimana
hadist Rasulullah SAW “Alirkanlah darahnya dengan apa saja yang kamu
suka, dan sebutlah nama Allah atasnya.”( Riwayat Ahmad, Abu Daud,
Ibnu Majah, Hakim dan Ibnu Hibban).
2. Penyembelihan harus dilakukan di leher hewan tersebut. Yaitu kematia
hewan tersebut adalah sebagai akibat dari terputusnya urat nadi atau
kerongkongannya.
3. Tidak menyebut nama selai Allah. “Yang disembelih atas nama selain
Allah…dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (
Al-Maidah:3)
4. Menyebut nama Allah ketika menyembelih, Al-quran mengatakan,
“Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama
Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman pada ayat-ayat-Nya.”
(Al-An’am:118)
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut
nama Allah ketika menyembelihnya. Sesengguhnya perbuatan yang
semacam itu adalah suatu kefasikan.” (Al-An’am:121)
Dan sabda Rasulullah SAW:
“Apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebut nama Allah atasnya, maka