• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Labelisasi Halal dan Keamanan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Olahan Sosis So Nice pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Labelisasi Halal dan Keamanan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Olahan Sosis So Nice pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 Kuesioner

Kepada Yth

Responden di tempat

Bismillahi Rahmannirrahiim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan Hormat,

Dalam kesempatan ini, perkenankan saya memperkenalkan diri : Nama : Khusnul Huznaini Damanik

Status : Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

NIM : 140521132

Pada saat ini tengah mengadakan penelitian mengenai Labelisasi Halal dan Keamanan Produk pada produk makanan olahan Sosis So Nice . Untuk itu dengan segala kerendahan hati memohon kepada Saudara/i agar dapat meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya. Manfaat dari pengisian kuesioner ini tidak hanya membantu saya pribadi dalam penyelesaian penelitian, namun juga dapat menjadi masukan untuk pihak yang berkepentingan dan masyarakat umum yang terkait dengan masalah labelisasi halal dan Keamanan Produk.

Demikian penjelasan saya, atas segala bantuan dan perhatiaannya, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hormat Saya

(2)

KUESIONER PENELITIAN

Kuesioner penelitian No Responden ...

PENGARUH LABELISASI HALAL DAN KEAMANAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN

OLAHAN SOSIS SO NICE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Responden yang terhormat, bersama dengan ini saya mengharapkan kesedian teman-teman sekalian untuk mengisi daftar pertanyaan dalam kuesioner ini. Atas kesediaan teman-teman saya mengucapkan terima kasih. Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademik atau penelitian, mohon dijawab secara jujur dan mengenai kerahasian akan dijaga oleh peneliti

1. Karakteristik Responden

Umur :

Jenis kelamin :

2. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda. Kriteria penilaian :

฀ Jawaban sangat setuju( SS) : 5

฀ Jawaban setuju (S) : 4

฀ Jawaban kurang setuju (KS) : 3

฀ Jawaban tidak setuju (TS) : 2

(3)

Labelisasi Halal

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Dengan adanya label halal, saya yakin bahwa proses pembuatan sosis so nice adalah halal 2 Dengan adanya label halal saya yakin proses

pengolahan sosis so nice tidak tercampur dengan hal-hal yang diharamkan

3 Proses penyembelihan hewan untuk produk sosisi so nice sesuai syariat islam sehingga terjamin kehalalannya

4 Dengan adanya labelisasi halal, saya percaya bahwa bahan baku utama yang digunakan dalam produksi sosis so nice adalah halal

5 Saya yakin dengan label halal bahan baku utama yang digunakan telah diuji oleh pihak BPOM MUI

6 Saya yakin bahan baku utama sosis so nice terhindar dari hal-hal yang diharamkan 7 Saya percaya, dengan label halal, bahan

pembantu yang dipakai pada sosis so nice adalah bahan-bahan yang halal

8 Bahan pembantu sosis so nice telah di uji kehalalannya oleh BPOM MUI

9 Bahan pembantu sosis so nice tidak tercampur dengan hal-hal haram

10 Terdapat logo halal pada kemasan

11 Logo halal pada kemasan berupa logo halal dari BPOM MUI

12 Logo halal dilengkapi dengan nomor sertifikat halal

Keamanan Produk

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Proses produksi sosis so nice bersih

2 Proses pembuatan sosis so nice aman karena diolah dengan bahan baku yang baik

3 Proses pembuatan sosis so nice telah diuji BPOM MUI

4 Saya yakin campuran bahan yang digunakan berupa campuran yang aman dikonsumsi

(4)

6 Saya yakin campuran bahan pada sosis so nice terhindar dari zat adiktif makanan

7 Saya yakin kualitas bahan yang digunakan untuk sosis kualitas terbaik

8 Saya yakin dengan kualitas sosis so nice yang baik tidak akan mengganggu pencernaan

9 Dengan kualitas terbaik akan menghasilkan nilai gizi

Keputusan Pembelian

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya percaya produk Sosis So Nice berlabel halal yang telah di uji kehalalannya oleh BPOM MUI 2 Ukuran Logo Halal dalam Sosis So Nice sudah

terlihat jelas dan Logo Halal yang di keluarkan oleh BPOM MUI

3 Komposisi Sosis So Nice dapat dilihat pada kemasan

4 Saya sering memperhatikan label halal pada kemasan sebelum membeli

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

78 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5

79 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4

80 3 1 3 2 3 2 3 4 3 5 4 4 3 3 3 2 3 1 2 2 5 3 4 5 3 2

81 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 4 3 2 2

82 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 5 4 4 4

83 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 5 4

84 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5

85 2 3 5 3 4 3 2 4 3 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4

86 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

87 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4

88 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

89 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4

90 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4

91 3 3 3 4 2 2 3 2 3 5 5 5 4 4 4 3 3 2 2 5 5 4 4 4 4 3

92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 5 3 3 3 3 3 5 4 5 5 5 3

93 2 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3

94 3 3 3 3 4 3 3 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3

95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 5 5 3

96 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5

97 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4

98 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4

99 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

79 4 5 5 4 5 5 5 4 5 42

80 3 3 3 2 3 1 2 2 5 24

81 2 3 2 3 2 3 3 3 4 25

82 4 4 4 5 5 5 4 3 3 37

83 4 4 4 4 5 5 3 4 3 36

84 4 4 4 4 4 4 5 5 5 39

85 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32

86 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34

87 4 4 5 4 4 3 4 5 5 38

88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

89 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34

90 4 3 5 4 3 4 4 4 4 35

91 4 4 4 3 3 2 2 5 5 32

92 3 3 5 3 3 3 3 3 5 31

93 2 2 3 3 3 3 3 3 3 25

94 4 4 3 4 4 3 3 4 4 33

95 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29

96 5 4 5 4 5 4 5 4 4 40

97 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34

98 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28

99 4 4 4 3 3 4 4 3 4 33

(17)
(18)
(19)

79 4 4 4 4 4 20

80 3 4 5 3 2 17

81 2 4 3 2 2 13

82 4 5 4 4 4 21

83 4 4 4 5 4 21

84 5 5 5 5 5 25

85 4 4 4 4 4 20

86 3 4 4 4 4 19

87 5 4 4 5 4 22

88 4 4 4 4 4 20

89 4 3 4 4 4 19

90 5 5 4 5 4 23

91 4 4 4 4 3 19

92 4 5 5 5 3 22

93 1 3 3 3 3 13

94 4 3 3 3 3 16

95 3 3 5 5 3 19

96 4 4 4 4 5 21

97 5 5 4 4 4 22

98 4 3 4 5 4 20

99 4 4 4 4 4 20

(20)

Distribusi Frekuensi dan Persentase Labelisasi Halal (X)

Distribusi Frekuensi dan Persentase Keamanan Produk (X)

(21)

Distribusi Frekuensi dan Persentase Keputusan Pembelian (Y)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Umur Frequency Percent Valid Percent

(22)

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.81684707

Most Extreme Differences Absolute .092

Positive .048

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .916

Asymp. Sig. (2-tailed) .371

(23)
(24)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.442 1.038 1.388 .168

Label Halal (X1) .010 .025 .052 .396 .693

Keamanan (X2) -.015 .036 -.054 -.409 .683

a. Dependent Variable: uji_Glejser

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Label Halal (X1) .599 1.669

(25)

Lampiran 5 Analisisi Linear Berganda

a. Predictors: (Constant), Keamanan (X2), Label Halal (X1)

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 306.848 2 153.424 45.540 .000a

Residual 326.792 97 3.369

Total 633.640 99

a. Predictors: (Constant), Keamanan (X2), Label Halal (X1)

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Coefficientsa

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004, Dasar-dasar Pemasaran Edisi

Kesembilan. PT Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 (Jilid 1). Erlangga, Jakarta.

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi

dan Penelitian Pemasaran. Kencana, Bandung

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan MuslichLufti. 2015. Analisis Data Untuk Riset

Manajemen Dan Bisnis. USU Press, Medan

Staton, J William dan Matt Hew A Gana.2008. Principless Of Marketing

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Andi, Yogyakarta.

SKRIPSI

Akhiyar, Andi, 2011. “Pengaruh Lebelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan Olahan Dagaing (Nugget) Merek Sosis So Good Pada Konsumen Muslim Supermarket Hypermart Sun Plaza Medan”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Rabusa, 2013. “Pengaruh Lebelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Indomie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Utami, Wahyu Budi, 2013. “Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Membeli Produk Kosmetik Wardah Di Outlet Wardah Griya An-Nisa Yogyakarta”.

(27)

Wibison,2007. “Hubungan Antara Presepsi Konsumen Muslim Terhadap Lebelisasi Halal Makanan Kaleng Dengan Pengambilan Keputusan Pembelian Pada Konsumen Muslim Di Surabaya”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

JURNAL

Agustian, Eri, 2013. “Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Studi Kasus Pada Produk Wall’s Conello”. Jurnal Ilmiah Manajemen. Volume 1 Nomor 2

Zani, Panji Deoranto, Dan Mas’ud Effendi, 2013. “Analisis Pengaruh Label Halal Dan Aman Produk Pangan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Malang”. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pertanian. Volume 1 Nomor 1. .

WEBSITE

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan hal yang menjadi perhatian dalam suatu

penelitian, objek untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permaslahan

yang terjadi. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanasi.

Penelitian ekspalanasi menurut Ginting dan Situmorang (2008:57) yaitu ada yang

bertujuan mempelajari, mendeskripsikan, mendeteksi (mengungkapkan) dan ada

pula yang menyelidiki hubungan kausalitas.

Berdasarkan tingkatan ekspalansi, maka penelitian ini adalah penelitian

asosiatif yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Objek

dalam penelitian ini adalah Pengaruh Labelisasi Halal dan Keamanan Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan Olahan Sosis So Nice Pada

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas MuslimNusantara Alwasliyah.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Muslim

Nusantara Al-washliyah. Waktu penelitian akan dimulaipada bulan

(29)

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

Labelisasi Halal (X1), Keamanan Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

daging olahan (Sosis Sonice) pada mahasiswa Universitas Muslim Nusantara

Al-washliyah.

3.4 Operasionalisasi Variabel 3.4.1. Labelisasi Halal (X1)

Label merupakan informasi mengenai nama produk, berat bersih atau isi

bersih, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa, nama dan alamat pihak yang

memproduksi.

Lebelisasi Halal adalah pencantuman tulisan atau pernyataan halal pada

kemasan produk Sosis Sonice, untuk menunjukakan bahwa produk sosis merek So

Nice tersebut berstatus sebagai produk halal.

Di ukur dengan skala likert dengan skor 1-5, dimana semakin tinggi angka

menunjukkan semakin yakin konsumen tentang kehalalan produk Sosis So Nice

3.4.2. Keamanan Produk (X2)

Keamanan produk adalah produk yang aman dikonsumsi yang terhindar

dari bahan yang berbahaya serta kondisi dan upaya yang diperlukan untuk

mencegah makanan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain

yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.

Pemerintah menetapkan persyaratan sanitasi dalam kegiatan atau proses

(30)

juga adalah sebuah tanggung jawab yang mengikat semua pihak, dari produsen

hingga konsumen yang menyiapkan makanan. Jika tanggung jawab tersebut

diabaikan maka resiko yang akan dihadapi adalah keracunan yang dapat

menyebabkan kematian.

3.4.3 Keputusan Pembelian

Merupakan tahap dimana konsumen telah memiliki pilihan dan siap

melakukan transaksi pembelian atau pertukaran antara uang atau janji untuk

membayar dengan hak kepemilikan atau penggunaan produk.

Tabel 3.1

Operasionalsasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel produk SosisSo Nice untuk menunjukkan bahwa produk yang

(31)

Lanjutan Tabel 3.1

Tabel 3.1

Operasionalsasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel dengan pilihan dan siap melakukan transaksi pembelian atau

pertukaran antara uang atau janji untuk membayar dengan hak

Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah Skala Likert (Likert

Scale). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono (2012:132).

Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan

menggunakan skala 1 – 5 yang dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skala Pengukuran Variabel No Keterangan Responden Skor

(32)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:115).Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Muslim Nusantara Alwashliyah.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012:116).Oleh karena jumlah populasi tidak

diketahui maka pengambilan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan

rumus (Supramono, 2003:62):

Dimana :

n = Jumlah sampel

Z� = Nilai standard normal yang besar nya tergantung

Bila � = 0,05 maka Z = 1,96 Bila� = 0,01 maka Z = 1,67 p = Estimasi proporsi populasi (0,5)

q = 1- p = 1 - 0,5 = 0,5

(33)

Untuk memperoleh nilai n( jumlah sampel ) dari populasi yang besar atau tidak

diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel (n)

yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

n= 96,04 = 100 orang (dibulatkan)

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pengambilan Purposive random

sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mempertimbangkan karakter dan

ciri-ciri yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel (Sugiyono,

2012:392)

Kriteria populasi yang diambil sebagai sampel adalah sebagai berikut:

1. Beragama Islam, dikarenakan konsumen muslim lebih sensitif terhadap label

halal produk

2. Mengetahui tentang keberadaan produk Sosis So Nice

3. Telah melakukan pembelian terhadap produk Sosis So Nice

3.7 Jenis dan Sumber Data

1. Data primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama misalnya dari

individu, seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi.

Pada penelitian ini, data primer diperoleh dari kuesioner yang berisi tentang

variabel yang diteliti yaitu labelisasi dan keputusan pembelian

(34)

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut misalnya

dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya. Untuk

penelitian ini penulis memperoleh data sekunder dari jurnal, buku

pengetahuan, serta informasi pendukung lain yang diperoleh dari internet

mengenai produk Sosis So Nice, Labelisasi Halal dan Keamanan Produk.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik antara lain:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan

sebelumnya yang akan dijawab oleh responden.Teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada

responden kemudian jawaban tersebut diberi skor berdasarkan Skala Likert.

2. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca dan mempelajari

berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan

(35)

3.9Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali, 2006:49)

3.9.2 Reliabilitas

Menurut Sugiyono(2012:173) reliabilitas adalah instrument yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama. Uji reliabilitas ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang

digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang

sama untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah

semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Butir

pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

reliabilitasnya sebagai berikut:

1. Jika �alpha> rtabel maka pertanyaan reliable

2. Jika �alpha < rtabel maka pertanyaan tidak reliable.

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 orang di Fakultas Ekonomi dan

(36)

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah dat yang

mempunyai pola seperti distribusi normal, dengan data tersebut tidak menceng ke

kiri atau ke kanan.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji sebuah grup mempunyai

varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Dikatakan terdapat

heteroskedastisitas bila varians sama. Bila varians tidak sama tidak terdapat

heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang sempurna atau

eksak (perfect or exact) diantara variabel-variabel bebas dalam model

regresi.Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolineritas dapat dilihat dari

besarnya nilai Tolerence dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program

SPSS. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Toleransi < 0,1 atau nilai VIF >

10, maka terjadi multikolinieritas. Apabila nilai Toleransi > 0,1 atau nilai VIF <

(37)

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda 1. Uji Koefisien Determinan (��)

Uji Determinan mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel Labelisasi

Halal (�1), Keamanan Produk (�2), terhadap Keputusan Pembelian (Y). Semakin baik nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel (X)

menerangkan variabel (Y).

2. Uji F

Bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau

ditolak dan mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen

terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujiannya sebagai berikut :

H0 = bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh X terhadap keputusan pembelian

H0 = bi # 0, artinya terdapat pengaruh X terhadap keputusan pembelian

Dengan kriteria pengambilan keputusan :

H0 = diterima jika fhitung< ftabelpada α = 5%

H0 = ditolak jika f hitung> f tabelpada α = 5%

3. Uji t

Uji t bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima

atau ditolak. Kriteria pengujian sebagai berikut :

�0: �� = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas (Lebelisasi Halal(�1),

(Keamanan Produk (�2) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian.

�0 : �� # 0, artinya terdapat pengaruh variabel bebas (Lebelisasi Halal(�1),

(38)

Kriteria pngambilan keputusan :

�0diterima jika t hitung < t table

�0ditolak jika t hitung > t table

(39)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Profil Perusahaan So Good

PT. So Good Food Manufacturing Indonesia pada awalnya bernama PT.

Japfa OSI Food Industries. PT So Good Food Manufacturing bergerak dalam

industri pemotongan ayam, pengolahan karkas ayam, dan menghasilkan produk

daging olahan. Perusahaan ini berada dibawah naungan Japfa Group, merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri seperti pembibitan dan penetasan

ayam, pakan ternak dan vaksin, tambak udang, pengolahan daging, dan

sebagainya.

Awalnya perusahaan ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan daging

olahan rumah makan cepat saji Mc. Donald’s berupa Fillet O Fish, Mc.

Chicken dan Beef Burger sebagai Exclusive Supplier. Setelah tidak lagi

menjadi Exclusive Supplier, So Good Food Manufacturing memperluas usahanya

dengan memproduksi Chicken Nugget dengan merk dagang SO GOOD. Dan

produknya berkembang dengan memproduksi Bakso Kuah Ayam, Udang, dan

Ikan, Bakso Goreng, Bakso Kuah Sapi, Beef Sausage, Chicken Chunk,Chicken

Karaage, Chicken Katsu, Chicken Nugget, Chicken Stick, Dino Bites, Spicy

Wing, Fried Chicken, Nugget Jet, So Nice Chicken Nugget, So Eco Chicken

Nugget, Sozzis Ayam, Sozzis Sapi, So Nice, Nugget Alphabet.

So Good Food Manufacturing sejak tahun 1998 telah mendapatkan

(40)

ini semua produk yang diproduksi oleh PT. So Good Food Manufacturing telah

mendapatkan sertifikat halal. Sertifikat halal ini selalu diperpanjang setiap 2 tahun

sekali.

Sosis So Nice adalah sosis siap saji yang terbuat dari daging segar terbaik

yang diolah dengan teknologi tinggi dengan tingkat higenis dan kebersihan yang

terbaik, sehingga dihasilkan produk sosis yang istimewa. Dengan varian sosis

yakni Sosis daging Sapi dan Sosis daging Ayam. Sosis So Nice adalah produk

konsumsi berupa daging yang di olah dan langsung siap makan tanpa di masak

terlebih dahulu, dapat dijadikan makanan penunda lapar karena penyajiannya

dapat langsung dimakan. Isu yang beredar dipasar menyatakan bahwa Sosis So

Nice mengandung babi (haram) tidak lah benar karena Sosis So Nice memiliki

label halal yang dikeluarkan oleh MUI

Sosis So Nice adalah makanan olahan yang telah memiliki label halal

dengan nomor Certificate Serial Number:

produk makanan olahan daging yang cukup dikenal oleh masyarakat di Indonesia,

dengan promosi yang dilakukan cukup baik, sehingga dengan cepat masyarakat

(41)

4.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo Perusahaan

4.2.3 Kemasan Sosis So Nice

Gambar 4.2 Kemasan Sosis So Nice

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan

menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi

jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang

(42)

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 41 41.0 41.0 41.0

Perempuan 59 59.0 59.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.1menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah

Perempuan dengan presentase sebesar 59%, dan Laki-laki sebesar 41%

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18 5 5.0 5.0 5.0

19 10 10.0 10.0 15.0

20 21 21.0 21.0 36.0

21 39 39.0 39.0 75.0

22 19 19.0 19.0 94.0

23 4 4.0 4.0 98.0

26 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 21

Tahun dengan presentase sebesar 39%, 20 Tahun dengan presentase sebesar 21%,

22 Tahun dengan presentase sebesar 19%, 19 Tahun sebesar 10%, 18 Tahun

dengan presentase sebesar 5%, 23dan 26 Tahun dengan presentase sebesar 4% dan

(43)

4.2.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Terhadap Variabel Labelisasi Halal, Keamanan Produk, dan Keputusan Pembelian

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi dan Persentase Labelisasi Halal (1)

Pernyataan STS TS KS S SS Total Total Max Min Rata-Rata f % f % f % F % f %

p1 0 0 3 3 26 26 43 43 28 28 100 100 5 2 3.96

p2 2 2 0 0 38 38 46 46 14 14 100 100 5 1 3.7

p3 1 1 1 1 31 31 47 47 20 20 100 100 5 1 3.84

p4 0 0 3 3 30 30 54 54 13 13 100 100 5 2 3.77

p5 0 0 2 2 19 19 54 54 25 25 100 100 5 2 4.02

p6 0 0 4 4 36 36 49 49 11 11 100 100 5 2 3.67

p7 0 0 4 4 39 39 44 44 13 13 100 100 5 2 3.66

p8 0 0 5 5 21 21 51 51 23 23 100 100 5 2 3.92

p9 0 0 3 3 43 43 43 43 11 11 100 100 5 2 3.62

p10 0 0 1 1 4 4 49 49 46 46 100 100 5 2 4.4

p11 0 0 1 1 11 11 49 49 39 39 100 100 5 2 4.26

p12 0 0 1 1 11 11 47 47 41 41 100 100 5 2 4.28

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 100 responden, sebanyak 28% responden

menyatakan sangat setuju bahwa proses pembuatan Sosis So Nice halal, 43%

menyatakan setuju, 26% menyatakan kurang setuju, 3% menyatakan tidak

setuju, dan 0,% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 100 responden, sebanyak 14% responden

menyatakan sangat setuju bahwa proses pengolahan Sosis So Nice halal, 46%

menyatakan setuju, 38% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak

setuju, dan 2% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

(44)

3. Pada pernyataan ketiga, dari 100 responden, sebanyak 20% responden

menyatakan sangat setuju bahwa proses penyembelihan hewan sesuai syariat

islam, 47% menyatakan setuju, 31% menyatakan kurang setuju, 1%

menyatakan tidak setuju, dan 1% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 100 responden, sebanyak 13% responden

menyatakan sangat setuju bahwa bahan baku utama adalah halal, 54%

menyatakan setuju, 30% menyatakan kurang setuju, 3% menyatakan tidak

setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 100 responden, sebanyak 25% responden

menyatakan sangat setuju bahwa bahan baku utama telah di uji BPOM MUI,

54% menyatakan setuju, 19% menyatakan kurang setuju, 2% menyatakan

tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, dari 100 responden, sebanyak 11% responden

menyatakan sangat setuju bahwa bahan baku terhindar dari hal yang

diharamkan, 49% menyatakan setuju, 36% menyatakan kurang setuju, 4%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, dari 100 responden, sebanyak 13% responden

menyatakan sangat setuju bahwa bahan pembantu adalah halal, 44%

(45)

setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, dari 100 responden, sebanyak 23% responden

menyatakan sangat setuju bahwa bahan pembantu telah di uji BPOM MUI,

51% menyatakan setuju, 21% menyatakan kurang setuju, 5% menyatakan

tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan, dari 100 responden, sebanyak 11% responden

menyatakan sangat setuju bahwa bahan pembantu tidak tercampur dengan

hal-hal haram, 43% menyatakan setuju, 43% menyatakan kurang setuju, 3%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

10.Pada pernyataan kesepuluh, dari 100 responden, sebanyak 46% responden

menyatakan sangat setuju bahwa terdapat logo halal pada kemasan, 49%

menyatakan setuju, 4% menyatakan kurang setuju, 1% menyatakan tidak

setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

11.Pada pernyataan kesebelas, dari 100 responden, sebanyak 39% responden

menyatakan sangat setuju bahwa logo halal dari BPOM MUI , 49%

menyatakan setuju, 11% menyatakan kurang setuju, 1% menyatakan tidak

setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

(46)

12.Pada pernyataan keduabelas, dari 100 responden, sebanyak 41% responden

menyatakan sangat setuju bahwa logo halal dilengkapi dengan nomor

sertifikat, 47% menyatakan setuju, 11% menyatakan kurang setuju, 1%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi dan Persentase Keamanan Produk (2)

Perny Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 100 responden, sebanyak 9% responden

menyatakan sangat setuju bahwa proses produksi Sosis So Nice bersih, 57%

menyatakan setuju, 32% menyatakan kurang setuju, 2% menyatakan tidak

setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 100 responden, sebanyak 10% responden

menyatakan sangat setuju bahwa proses pembuatan Sosis So Nice aman, 58%

(47)

setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 100 responden, sebanyak 24% responden

menyatakan sangat setuju bahwa proses pembuatan telah diuji BPOM MUI,

59% menyatakan setuju, 13% menyatakan kurang setuju, 4% menyatakan

tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 100 responden, sebanyak 9% responden

menyatakan sangat setuju bahwa campuran bahan yang digunakan aman

dikonsumsi, 47% menyatakan setuju, 43% menyatakan kurang setuju, 1%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 100 responden, sebanyak 10% responden

menyatakan sangat setuju bahwa campuran bahan tidak mengganggu

pencernaan, 43% menyatakan setuju, 48% menyatakan kurang setuju, 5%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, dari 100 responden, sebanyak 6% responden

menyatakan sangat setuju bahwa campuran bahan terhindar dari zat adiktif,

31% menyatakan setuju, 52% menyatakan kurang setuju, 10% menyatakan

tidak setuju, dan 1% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

(48)

7. Pada pernyataan ketujuh, dari 100 responden, sebanyak 12% responden

menyatakan sangat setuju bahwa kualitas bahan yang digunakan kualitas

terbaik, 42% menyatakan setuju, 43% menyatakan kurang setuju, 2%

menyatakan tidak setuju, dan 1% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, dari 100 responden, sebanyak 9% responden

menyatakan sangat setuju bahwa kualitas yang baik tidak akan mengganggu

pencernaan, 48% menyatakan setuju, 42% menyatakan kurang setuju, 1%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan, dari 100 responden, sebanyak 27% responden

menyatakan sangat setuju bahwa dengan kualitas terbaik akan menghasilkan

nilai gizi, 51% menyatakan setuju, 21% menyatakan kurang setuju, 1%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi dan Persentase Keputusan Pembelian (Y) Pertan Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 100 responden, sebanyak 24% responden

(49)

dan telah di uji kehalalannya oleh BPOM MUI, 54% menyatakan setuju, 19%

menyatakan kurang setuju, 2% menyatakan tidak setuju, dan 1% responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 100 responden, sebanyak 25% responden

menyatakan sangat setuju bahwa ukuran logo terlihat jelas yang dikeluarkan

oleh BPOM MUI, 58% menyatakan setuju, 16% menyatakan kurang setuju,

1% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 100 responden, sebanyak 25% responden

menyatakan sangat setuju bahwa komposisi Sosis So Nice dapat dilihat pada

kemasan, 65% menyatakan setuju, 10% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 100 responden, sebanyak 33% responden

menyatakan sangat setuju bahwa memperhatikan label halal pada kemasan

sebelum membeli, 48% menyatakan setuju, 17% menyatakan kurang setuju,

2% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 100 responden, sebanyak 11% responden

menyatakan sangat setuju bahwa bahan yang digunakan adalah bahan yang

baik, 46% menyatakan setuju, 38% menyatakan kurang setuju, 4% menyatakan

tidak setuju, dan 1% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

(50)

4.3 Validitas dan Reliabilitas 4.3.1 Validitas

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki

karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan

ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka

yang diperoleh = 0.361.

(51)

Terdapat pada variabel 22, 27,dan 28 data tidak valid karena R untuk

sampel 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item total correlation variabel

22,27,dan 28 di bawah 0,361. Maka data variabel 22,27, dan 28 harus dibuang dan

dilakukan pengujian kembali.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Setelah dilakukan pengujian validitas kembali terlihat seluruh butir

(52)

4.3.2 Reliabilitas

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan

ditentukan reliabilitasnya sebagai berikut:

3. Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan reliable

4. Jika ralpha < rtabel maka pertanyaan tidak reliable.

Tabel 4.8 Reliabilitas

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,958 ,959 26

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada 26 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa

koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,958, ini berarti 0,958 > 0,8

reliabilitas sangat baik dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan

sebagai instrumen penelitian.

4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan

�= 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �,

dengan ketentuan sebagai berikut.

(53)

Tabel 4.9 Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.81684707

Most Extreme Differences Absolute .092

Positive .048

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .916

Asymp. Sig. (2-tailed) .371

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui nilai probabilitas p atau Asymp. Sig.

(2-tailed) sebesar 0,371. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,371, lebih besar

dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas

terpenuhi.

Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan pendekatan histogram

(Gambar 4.3) dan pendekatan normal probability plot (Gambar 4.4) sebagai

berikut:

(54)

Berdasarkan pendekatan histogram (Gambar 4.3), kurva berbentuk

lonceng atau distribusi data tidak mencengke kiri tau menceng ke kanan. Hal ini

berarti data telah memenuhi asumsi normalitas.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.4 Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan normal probability plot (Gambar

4.4) titik-titik cenderung menyebar dekat dengan garis diagonal. Hal ini berarti

data terdistribusi normal.

4.4.2 Uji Heterokedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y,

dan ZPRED pada sumbu X.(Ghozali, 2006:139). Ghozali, 2006:139 menyatakan

dasar analisis adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

(55)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah) Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 4.5 dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan

tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji

Glejser (Ghozali, 2006:129). Berikut hasil uji Glejser:

Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.442 1.038 1.388 .168

Labelisasi Halal (�1) .010 .025 .052 .396 .693

Keamanan Produk (�2)

-.015 .036 -.054 -.409 .683

a. Dependent Variable: uji_Glejser

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui nilai Sig. label halal dari uji Glejser

adalah 0,693 dan nilai Sig. keamanan dari uji Glejser adalah 0,683. Karena

seluruh nilai Sig. lebih besar dari 0,05 (tidak signifikan), maka disimpulkan bahwa

(56)

4.4.3 Uji Multikolinearitas

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat

dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi

suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2006:96).

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 nilai VIF dari label halaladalah 1,669 dan nilai

VIF dari keamanan adalah 1,669. Karena masing-masing nilai VIF tidak lebih

besar dari 10, maka tidak terdapat multikolinearitas.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda 4.5.1 Koefisien Determinan

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.11 nilai koefisien determinasi �2 terletak pada kolom

R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar �2 = 0,484. Nilai

(57)

simultan mempengaruhi variabel keputusan pembelian sebesar 48,4%, sisanya

sebesar 51,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.5.2 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji )

Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas Labelisasi Halal

dan Keamanan Produk secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel tak

bebas Keputusan Pembelian.

Tabel 4.12 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 306.848 2 153.424 45.540 .000a

Residual 326.792 97 3.369

Total 633.640 99

a. Predictors: (Constant), Keamanan Produk (�2), Labelisasi Halal (�1)

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui nilai F hitung adalah 45,540 dan nilai F

tabel adalah 2,698. Berikut kriteria untuk menentukan signifikansi pengaruh

simultan berdasarkan uji F.

Df1 = 2 (�1,�2)

Df2 = 97 (Jumlah Sampel 100 – 3 (�1�2 Y))

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah) Gambar 4.6 Menghitung F Tabel dengan

(58)

Jika F hitung > F tabel, pengaruh simultan signifikan.

Jika F hitung < F tabel, pengaruh simultan tidak signifikan.

Karena nilai F hitung, yakni 45,450, lebih besar dibandingkan F tabel

2,698, maka variabel labelisasi halal dan keamanan produk, secara bersama-sama

atau simultan, berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap keputusan

pembelian. Kriteria lain untuk menguji signifikansi pengaruh simultan adalah

dengan membandingkan nilai probabilitas (Sig.) terhadap tingkat signifikansi

0,05. Berikut kriteria untuk menentukan signifikansi pengaruh simultan

berdasarkan nilai probabilitas.

Jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05, pengaruh simultan tidak signifikan.

Jika nilai probabilitas (Sig.) < 0,05, pengaruh simultan signifikan.

Karena probabilitas (Sig.), yakni 0.000, lebih kecil dibandingkan 0,05,

maka labelisasi halal dan keamanan produk secara bersama-sama atau simultan,

berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap keputusan pembelian.

4.5.3 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)

Tabel 4.13 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji )

Model

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

(59)

Tabel 4.13 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistic t untuk

pengujian pengaruh secara parsial. Berdasarkan Tabel 4.13, diperoleh persamaan

regresi linear berganda sebagai berikut.

Y = 4,064 + 0,187(�1) + 0,213(�2) + e

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda tersebut, dapat ditarik informasi:

1. Diketahui nilai koefisien dari labelisasi halal adalah 0,187, yakni bernilai

positif. Hal ini berarti labelisasi halal berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian.

2. Nilai koefisien dari keamanan produk adalah 0,213, yakni bernilai positif.

Hal ini berarti keamanan produk berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian.

Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan uji t sebagai berikut.

������ℎ������> |������|,�����������ℎ�����������������

������ℎ������< |������|,�����������ℎ����������������������

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.7 Menghitung t Tabel dengan Fungsi TINV dalam Microsoft Excel

Diketahui nilai t hitung dari labelisasi halal adalah 4,554 > t tabel 1,9847,

(60)

1,9847 atau Sig. 0,000 < 0,05, maka keamanan produk berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,484. Hal ini berarti bahwa 48,4%

pengaruh variabel independen (lebelisasi halal dan keamanan produk) terhadap

variabel dependen (keputusan pembelian). Nilai Adjusted R Square yang belum

mencapai 100% menunjukkan bahwa masih ada variabel lain sebesar 0,516 atau

51,6% yang tidak digunakan dalam penelitian ini yang mempunyai pengaruh

terhadap keputusan pembelian. Faktor – faktor lain diluar variabel lebelisasi halal

dan keamanan produk dalam mempengaruhi keputusan pembelian yaitu seperti

variabel kualitas, hargadan variabel lain.

Berdasarkan hasil uji F yang dilakukan, diketahui bahwa nilai F adalah

sebesar 45,540 lebih besar dibandingkan F tabel 2,698, dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil ini dapat

disimpulkan bahwa variabel independen yaitu lebelisasi halal dan keamanan

produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

makanan olahan sosis so nice pada mahasiswa fakultas ekonomi Universitas

Muslim Nusantara Al-Washliyah.

4.6.1 Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil pengujian lebelisasi halal terhadap keputusan pembelian

(61)

disimpulkan bahwa variabel lebelisasi halal secara parsial berpengaruh dan

signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rabusa (2013), Utami (2013), Agustian (2012)

bahwa lebelisasi halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.6.2 Pengaruh Keamanan Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil pengujian keamanan produk terhadap keputusan pembelian

menggunakan uji t, diperoleh hasil nilai thitung pada variabel keamanan produk sebesar 3,609 > dari nilai ttabel 1,9847 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keamanan produk secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap keamanan produk. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zani dan Effendi (2013) yang

menunjukkan bahwa keamanan produk berpengaruh signifikan terhadap

(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam

Bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Lebelisasi Halal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang

bernilai positif 0,187 dan nilai thitung (4,554) yang lebih besar dari nilai ttabel

(1,9847) dengan tingkat signifikansi 0,000.

2. Keamanan Produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang

bernilai positif 0,213 dan nilai thitung (3,609) yang lebih besar dari nilai ttabel

(1,9847) dengan tingkat signifikansi 0,000.

3. Nilai F hitung, yakni 45,450, lebih besar dibandingkan F tabel 2,698, maka

Labelisasi Halal dan Keamanan Produk, secara bersama-sama atau simultan,

(63)

5.2Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan pada penelitian

ini, berikut adalah saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar

mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu:

1. Mengingat lebelisasi halal dan keamanan produk berpengaruh dalam keputusan

pembelian produk Sosis So Nice, dan pengaruh yang dominan adalah label

halal maka perusahaan sebaiknya tetap mempertahankan label halal pada

produk serta selalu memperbaharui sertifikat label halal apabila telah

kadaluwarsa dan keamanan produk Sosis So Nice tetap dijaga agar kepercayaan

konsumen terhadap produk tidak rusak.

2. Agar lebih tercapai tujuan dari So Good Food Indonesi, perusahaan perlu agar

memberi kualitas produk yang lebih baik kepada konsumen dengan tetap

menjaga kehalalan dan keamanan produk.

3. Hasildari penelitian ini dapat digunakan peneliti lain sebagai informasi dan

referensi yang dapat dijadikan perbandingan dalam mengadakan penelitian

pada bidang yang sama di waktu yang berbeda. Penelitian menggunakan dua

variabel bebas (labelisasi halal dan keamanan produk) untuk mengukur

keputusan pembelian, dan keduanya berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian tetapi tidak terlalu besar pengaruhnya sehingga

belum terfokus pada objek-objek keputusan pembelian secara lebih menjurus,

untuk peneliti selanjutnyadapat menambah variabel independen lainnya selain

dari variabel independen (diteliti lebelisasi halal dan keamanan produk) yang

(64)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk

diperhatian, dimiliki, digunakan atau di konsumsi yang dapat memuaskan

kebutuhan atau keinginan yang mencakup obyek fisik, jasa, orang, tempat,

organisasi dan ide (Kotler dan Amstrong, 2004:8).

Menurut Tjiptono (2002:95), produk merupakan segala sesuatu yang dapat

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan, atau

dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang

bersangkutan. Produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat

memuaskan pelanggan. Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif

dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai

tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai

dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

2.1.2Atribut Produk

Definisi atribut produk menurut Simamora (2001:147) adalah faktor-faktor

yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti harga,

kualitas, kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual, dan lain-lain.

Menurut Tjiptono (2002:103) adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting

(65)

produk meliputi merek, kemasan, pemberian label, dan jaminan.

a. Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak,

atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat

memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.

b. Kemasan

Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan

pembuatan wadah atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.

c. Pemberian label

Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi

mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari

kemasan, atau bisa pula merupakan tanda pengenal yang ada pada produk.

d. Jaminan

Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya

kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk

ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan.

2.1.3 Pengertian Label

Label adalah bagian sebuah produk yang membawa informasi verbal

tentang produk atau tentang penjualnya. Sebuah label bisa merupakan bagian dari

kemasan atau pula etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk.

(66)

a. Brand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada

kemasan

b. Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif mengenai

penggunaan, konstruksi/pembuatan, perhatian/perawatan, dan kinerja produk,

serta karakteristik - karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk.

c. Grade Label, yaitu label yang mengidentifikasikan penilaian kualitas produk

(product’s judged quality) dengan suatu huruf, angka, atau kata. Misal

buah-buahan dalam kaleng diberi label kualitas A,B dan C

3.1.4Fungsi Label

Label pangan pada undang-undang ini diartikan sebagai setiap keterangan

maupun pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk

lain yang disertakan pada pangan, dimaksukan kedalam, ditempelkan pada, atau

merupakan bagian kemasan pangan.

Wadji (2003:2) mengatakan secara normatif-empiris label dan iklan pangan

memiliki beberapa fungsi :

1. Sebagai sumber informasi label pangan dan iklan merupakan sumber

informasi bagi konsumen tentang suatu produk pangan karena konsumen tidak

dapat langsung bertemu dengan pelaku usahanya. Pelaku usaha dapat saja

memasukan unsur-unsur supaya memikat atau membujuk konsumen untuk

membeli produknya. Akan tetapi label dan iklan tidak diperkenankan hanya

(67)

pelaku saja. Informasi yang benar, jelas dan jujur harus di sampaikan kepada

konsumen termasuk higeinis dan kehalalannya (pasal 4 UU No 8 tahun 1999)

2. Label dan iklan dapat digunkan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen

untuk menentukan pilihan. Konsumen kritis tentu saja terlebih dahulu

membaca label dan iklan dengan cermat, teliti dan melakukan perbandingan

dengan produk lain dari segi komposisi, berat bersih, harga dan lain-lain

sebelum membeli dan menjatuhkan pilihan (pasal 4 UU No 8 tahun 1999).

3. Label dan iklan dapat digunakan sebagai sarana memikat transaksi. Label dan

iklan harus bersifat mengikat, segala sesuatu yang di informasikan dalam label

dan yang di janjikan dalam iklan, harus dapat di buktikan kebenarannya

Maka pada dasarnya label adalah suatu tanda yang dilekatkan pada suatu

produk yang dapat di konsumsi oleh konsumen, dimana label tersebut

menentukan kesadaran serta keterangan dari produk yang bersangkutan.

Keterangan yang harus dimuat pada label/etiket sebagai berikut:

a. Nama makanan dan merek dagang

b. Komposisi

c. Isi netto

d. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi atau mengedarkan;

nomor pendaftaran

e. Kode produksi Untuk jenis makanan tertentu yang ditetapkan oleh

menteri kesehatan, harus dicantumkan tanggal kadaluarsa, nilai gizi,

(68)

2.1.5 Pengertian Halal

Pengertian Halal menurut Departemen Agama yang dimuat dalam

KEPMENAG RI No 518 Tahun 2001 tentang Pemeriksaan dan Penetapan Pangan

Halal adalah: “…tidak mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang untuk

dikonsumsi umat Islam, dan pengolahannya tidak bertentangan dengan syariat

Islam”. Segala sesuatu yang diciptakan Allah di muka bumi ini pada asalnya

adalah halal dan mubah. Tidak ada satupun yang haram, kecuali karena ada nas

yang sah dan tegas dari syari’ (yang membuat hukum itu sendiri), yaitu Allah dan

Rasul-Nyayang mengharamkannya. Sebagaimana firman Allah dalam al-quran:

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai

atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan

hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu

mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.” (Q.S.

Al-Baqarah: 29)

Halal dalam bahasa Arab berasal dari kata halla, yahillu, hillan, yang

berarti membebaskan, melepaskan,memecahkan, membubarkan dan

membolehkan.Sedangkansecara etimologi halal berarti hal-hal yang boleh dan

dapatdilakukan karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuanyang

melarangnya. Suatu benda atau perbuatan tidak terlepas dari lima perkara, yaitu

halal, haram, syubhat, makruh dan mubah. Terhadap barang yang halal secara

mutlak kita disuruh oleh Allah untuk memakannya; sedangkan terhadap yang

haram kita disuruh untuk menjauhinya. Karena makanan yang halal itu dapat

(69)

2.1.6 Syarat Halal

Proses suatu produk makanan atau minuman agar termasuk dalam

klasifikasi sertifikasi halal adalah proses yang sesuai dengan standard halal yang

telah ditentukan oleh agama Islam. Diantara standard-standard tersebut adalah:

a. Tidak mengandung babi atau produk-produk yang berasal dari babi serta tidak

menggunakan alkohol sebagai ingridient yang sengaja ditambahkan.

b. Daging yang digunakan berasal dari hewan halal yang disembelih menurut

tata cara syariat Islam.

c. Semua bentuk minuman yang tidak beralkohol.

d. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan, tempat

pengelolaan dan tempat transportasi tidak digunakan untuk babi atau barang

tidak halal lainnya, tempat tersebut harus terlebih dahulu dibersihkan dengan

tata cara yang diatur menurut syari’at Islam

Pembagian hewan halal dalam islam ada dua yaitu:

1. Hewan-hewan yang dapat dikendalikan atau dijinakkan, seperti unta, sapi,

kambing dan hewan jinaklainnya seperti burung-burung yang pelihara di

rumah.

2. Hewan- hewan liar dan tidak dapat dikendalikan.

Hewan-hewan tersebut agar dapat dimakan dengan halal, maka Islam

memberikan persyaratan yaitu dengan menyembelihnya sesuai aturan syara’.

Penyembelihan yang sesuai menurut syariat, hanya bisa sempurna jika telah

(70)

1. Hewan tersebut harus disembelih atau ditusuk dengan suatu alat yang

tajam yang dapat mengalirkan darah dari hewan tersebut. Sebagaimana

hadist Rasulullah SAW “Alirkanlah darahnya dengan apa saja yang kamu

suka, dan sebutlah nama Allah atasnya.”( Riwayat Ahmad, Abu Daud,

Ibnu Majah, Hakim dan Ibnu Hibban).

2. Penyembelihan harus dilakukan di leher hewan tersebut. Yaitu kematia

hewan tersebut adalah sebagai akibat dari terputusnya urat nadi atau

kerongkongannya.

3. Tidak menyebut nama selai Allah. “Yang disembelih atas nama selain

Allah…dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (

Al-Maidah:3)

4. Menyebut nama Allah ketika menyembelih, Al-quran mengatakan,

“Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama

Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman pada ayat-ayat-Nya.”

(Al-An’am:118)

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut

nama Allah ketika menyembelihnya. Sesengguhnya perbuatan yang

semacam itu adalah suatu kefasikan.” (Al-An’am:121)

Dan sabda Rasulullah SAW:

“Apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebut nama Allah atasnya, maka

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara persepsi Konsumen Muslim Terhadap Labelisasi Halal Makanan Kaleng Dengan Pengambilan Keputusan Pembelian Pada Konsumen Muslim Di Surabaya. Ulama Indonesia

Pada pernyataan kedua, dari 96 responden, 22,9% responden menyatakan sangat setuju bahwa dengan labelisasi halal responden percaya bahwa bahan utama yang digunakan oleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh labelisasi halal pada produk makanan dalam kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen dalam mengkonsumsi produk makanan

Nilai koefisien determinasi (R 2 ) diperoleh sebesar 0,335 atau bila dipersentasekan, maka 33,5% variabel label halal memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian

Atas dasar latar belakang tersebut peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Labelisasi Halal MUI Dan HargaTerhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan

Dikarenakan ݐ ௛௜௧௨௡௚ &gt; ݐ ௧௔௕௘௟ (9.916 &gt; 0.1966), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara labelisasi halal terhadap

Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan temuan hasil penelitian dari variabel Labelisasi Halal dan Promosi terhadap keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan adalah sebagai

Peneliti Kedua Tri Widodo B 100110148 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan judul Pengaruh Labelisasi Halal dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Indomie,