• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Pakar untuk Penentuan Takaran Pupuk Berimbang (N, P, K) untuk Tanaman Padi Sawah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Sistem Pakar untuk Penentuan Takaran Pupuk Berimbang (N, P, K) untuk Tanaman Padi Sawah."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Table 1. Profil daerah sawah di wilayah Indonesia (Departemen Pekerjaan Umum, 1997)
Gambar 1. Peta kawasan sentra produksi padi (Departemen Pekerjaan Umum,  1997).
Tabel 2. Perbedaan sistem konvensional dan sistem pakar (Kusumadewi, 2003)
Gambar 2. Tampilan SIPAPUKDI (Sistem Pakar Pemupukan Padi)
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH TAKARAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH BEKAS GALIAN C PADA SERAPAN N DAN PERTUMBUHAN JAGUNG.. ( Zea mays

Pupuk merupakan salah satu masukan utama pada usaha tani padi, untuk meningkatkan produksinya. Umumnya petani memberikan pupuk terutama urea dengan dosis berlebihan, dan sebagian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tt dapat digunakan sebagai pupuk alternatif untuk menghemat penggunaan pupuk buatan (PB) berupa pupuk N (Urea), pupuk P (SP- 36 atau TSP), dan pupuk

Rao (1982) mendefinisikan pupuk hayati sebagai preparasi yang mengandung sel-sel dari strain-strain efektif mikroba penambat nitrogen, pelarut fosfat atau selulolitik yang

Rekomendasi pupuk untuk VUTB Fatmawati yang dikeluarkan oleh Balitpa, pada musim kemarau takaran pupuk Urea 300 kg, SP- 36 100 kg dan KCl 150 kg/ha, sedangkan pada musim hujan

Pemberian pupuk urea dengan takaran hingga 700 kg/ha banyak dilakukan oleh petani di Kabupaten Kediri, Jawa Timur untuk tanaman jagung hibrida (Ispandi dan

manfaat aplikasi Pupuk Hayati Padat (PHP) dalam mereduksi penggunaan pupuk anorganik yang selama ini dianjurkan, sehingga meningkatkan hasil tanaman padi sawah

Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai takaran pupuk N, P dan K terhadap komponen-komponen pertumbuhan, hasil, dan efisiensi hasil gabah g