RIWAYAT HIDUP
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala hikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini berjudul Perbedanaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training Dan Contextual Teaching And Learning ( CTL) Pada Materi Pokok Virus Dikelas X SMK Negeri 1 Salak
Tahun Pelajaran 2014/2015.Dimana untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dra.RositaTarigan ,M.Pd,selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing serta memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs.Dj Simamora, M.Pd ,Bapak , Syarifuddin, M.Sc, Ph.dan Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si, sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
vi
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Sopian manik, S.Pd selaku kepala SMK Negeri 1 SALAK , Ibu Dameria sitorus S.Pd. selaku guru Biologi SMK Negeri 1 SALAK, serta guru-guru yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ibu saya Sonta Bancin yang tercinta atas do’a, semangat dan keikhlasan hati untuk setiap langkahku, terkhusus juga kepada Abang saya Andi Manik, Mangattar Manik, Edi Saputra Manik , dan adek saya Desi Natalia Manik , Benget Harmoko Manik , Lami srina Manik yang telah memberi doa dan dukungan dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Josman Bancin yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi dalam penyususnan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman- teman kost dan sahabat-sahabat selama perkuliahan kelas Biologi Dik B’10 terkhusus Anwar Indrawati Berutu, Hikmah dan Robah Berutu yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, Maret 2015 Penulis,
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN MODELCONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING ( CTL) PADA MATERIPOKOK
VIRUSDI KELAS XSMK NEGERI 1SALAK TAHUN
PE MBELAJARAN 2014/ 201 5
Lina Mariana Manik (NIM 4101341006)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Inquiry Training dengan Contextual Teaching And Learning ( CTL) pada Materi pokok virus di Kelas X SMKNEGERI 1 SALAK Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa sebayak 80 orang . sedangkan sampel dimbil secara purposive sampling dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang dengan perincian kelas X-1 dengan menggunkan Inquiry Trainingdan kelas X-2 dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning ( CTL) dengan jumlah siswa 40 orang .Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata - rata hasil belajar siswa pada kelas Inquiry Training sebesar 83,64 dengan standar deviasi 7,76 Sedangkan pada kelasContextual Teaching And Learning ( CTL) sebesar 77,36 dengan standar deviasi 7,07.Adanya perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelas penelitian tersebut dilihat melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan = 0.05, dimana
(3,64 2,00) berarti dalam penelitian ini ditolak dan diterima. Sehingga dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan signifikan secara statistik dimana hasil belajar siswa menggunakan model Inquiry Training lebih tinggi daripada kelas yang menggunakan model Contextual Teaching And Learning ( CTL) Pada Materi pokok Virus Di Kelas X SMK NEGERI 1 SALAK Tahun Pembelajaran 2013/2014.
iv
THE DIFFERENCE OF STUDENT ACHIEVEMENT BY INQUIRY TRAINING MEDIA AND CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING ( CTL) VIRUS TOPIC IN CLASS X SMK NEGERI 1 SALAK
IN ACADEMIC YEAR OF 2014/2015
Lina Mariana Manik ( NIM 4101341006 )
ABSTRACT
The aim of this research kroning about the diffrence of students, learning by using Inquiry Training media and Contextual Teaching and Learning media ( CTL) in Virus Topik in class X SMK Negeri 1 Salak Academic year of 2014/2015.The population of this study was the tenth grade whish had 2 pararllel class consistingnof 80 students. The sample was X- 1 was taught by using Inquiry Training and X- 2 was taught by using contextual Teaching and Learning ( CTL) Consisting 40 students. Based on data analysis test, it was fourd the average of students achievemant which taught by using Inquiry Training was 83,64 and deviation standart 7,76 and the average of study achievement which taught by using Contextual Teaching and Learning ( CTL) 77,36 and deviation standart 7,07. The diference of students achievement from bath of this class cold be preed by using t- test, it showed that t- observed > t-table ( 3,64 > 2,00) at the level of signifigcance of 0,05.It means that the null hypothesis ( Ho) is reected and the alternative hypothesis ( Ha) is accepted the students achievement by using Inquiry Training media and the student achievement by using Contextual Teaching and Learning ( CTL) in Virus topic in class X SMK Negeri 1 Salak in Academic year of 2014/ 2015.
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Aspek Model Pembelajaran Inquiry Training 14
Tabe13.1. Rancangan Penelitian 31
Tabel 3.2. Kriteria validitas tes 34
Tabel 3.3. Kriteria tingkat realibilitas tes 35
Tabel 3.4. Kisi- kisi Soal tes 37
DAFTAR GAMBAR
Gambar Gambar 2.1 a) virus bulat, b) virus batang, c) virus T 21
Gambar 2.2 Virus berselubung 21
Gambar 2.3 Virus penyakit influenza 23
Gambar 2.4 Virus penyakit campak 24
Gambar 2.5 Virus penyakit cacar air dan herpes zoster 25 Gambar 2.6 Virus penyakit Hepatitis 25 Gambar 3.1 Tahap Alur Kerja Penelitian 33 Gambar 4.1 Diagram Perbedaan Nilai Pretes Siswa Kelas eksperimen 1 dan
eksperimen 2 44
Gambar 4.2 Diagram Perbedaan Nilai Postes Siswa Kelas eksperimen
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali kepada kepemikiran bahwa anak akan lebih belajar banyak jika lingkungan diciptakan ilmiah . Belajar akan bermakna jika anak memahami apa yang , bukan mengetahuinya. Secara tradisi sistem pelajaran di Indonesia hampir seluruhnya berdasarkan kepada pendekatan yang berorientasi pada guru atau lembaga pendidikan yakni suatu sistem dimana siswa secara individu tidak dapat menyatakan tentang apa yang dipelajarinya dan bagaimana cara mereka belajar.
Kebayakan siswa membuat kaitan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan dimanfaatkan . Bahwa ketiadaan hubungan antara pelajaran disekolah dan dunia kerja serta masalah kehidupan nyata. Ikut menyebabkan rendahnya banyaknya motifasi banyak siswa.
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam suatu bangsa. Pendidikan harus dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Melalui pendidikan diharapkan bangsa Indonesia dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa, berbudi pekerti, berdisiplin, bertanggung jawab, mandiri dan cerdas.
Mengingat akan pentingnya peranan pendidikan, pemerintah terus menerus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan seoptimal mungkin. Usaha yang telah dilakukan pemerintah antara lain perbaikan dan pengembangan kurikulum, peningkatan mutu guru berupa penataran, pelatihan, seminar serta peningkatan sarana dan prasarana. Tujuan dari semua usaha tersebut adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2
informasi akan membuat siswa kehilangan motivasi dan konsentrasinya. Mengajar adalah mengajak siswa berpikir, sehingga kemampuan berpikir siswa akan terbentuk siswa yang cerdas dan mampu memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya.
Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik apabila terdapat interaksi timbal balik antara guru dengan siswa dan siswa dengan guru dalam hal kegiatan pembelajaran dan aktivitas para siswa baik dari kelompok maupun individu. Melalui pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa, siswa hendaknya dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran. Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh ketepatan pemelihan strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam staregi pembelajaran diatur suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menghasilkan hasil belajar pada siswa. Oleh karena itu, pemilihan pembelajaran yang tepat harus dilakukan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Apa yang harus dicapai dalam pembelajaran akan menentukan bagaimana cara mencapainya
(Sanjaya, 2006).
Bila siswa belajar dalam konteks yang dapat mencapai prestasi akademik tinggi dan standart propesi tinggi, belajar lebih baik menguasai materi peljaran yang lebih bayak ,membandingkan jika siswa belajar dalam dunia abstrak’’
Mutu pendidikan di Indonesia yang sampai saat ini yang masih rendah menjadi suatu masalah yang sedang dihadapi bangsa kita . Ada yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan dinegara diantaranya adalah :
1) Faktor dana pendidikan yang relatif masih kecil 2) Faktor sarana dan prasarana yang belum memadai
3
4) Fakto kesembrautan siswa administrasi dan managemen pendidikan kita dan
5) Faktor rendahnya mutu guru dan kualitas pendidikan diindonesia dapat dari indikator – indikator hasil yang masih berada dibawah standar dansedikitnya anak mempunyai kesempatan untuk belajar.
Pembelajaran di SMK Negeri 1 Salak dengan menggunakan metode ceramah sehingga konsep-konsep materi belajar kurang bisa dipahami siswa. Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih masih dengan menggunakan model pembelajaran langsung, kurang memperhatikan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Guru kurang memberikan model atau metode pembelajaran yang bervariasi. Sebagai akibatnya aktivitas dan motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan. Dalam membelajarkan siswa, guru kurang memanfaatkan media pembelajaran untuk membimbing siswa. Permasalahan lainnya yang ditemukan adalah rendahnya kemampuan hasil belajar siswa yang terlihat dari kualitas pertanyaan dan jawaban siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa kurang mampu mengunakan daya nalar dalam menanggapai informasi yang diterimanya. Selain itu, nilai rata-rata ulangan harian yang diperoleh siswa dua tahun terakhir masih dibawah dari nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 7,5 yang dimana nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa 7,0 pada tahun pelajaran 2009-2010, nilai rata-rata 7,2 pada tahun pelajaran 2010-2011, nilai rata-rata 7,3 pada tahun pelajaran 2011-2012 yang berarti ketuntasan secara klasikal belum tercapai.
4
terhadap mata pelajaran Biologi, kurangnya aplikasi, jumlah siswa yang banyak didalam kelas dan kurangnya peralatan laboratorium (Yilmaz, 2007).
Untuk mengkatkan hasil belajar siswa , seorang guru harus mampu memilih sebuah metode belajar yang tepat sesuai dengan materi pelajran yang akan diberikan, untuk itu dalam penelitian ini ditawarkan suatu pengajaran yang memungkinkan lebih baik dari pengajaran yang biasa dilakukan guru yaitu pembelajaran dengan metode inquiri training dan metode kontekstual (CTL).Dimana pembelajarn kontekstual adalah konsep belajar yang membantu
guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan stuasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari- hari, Sagala ( 2005).
Adapun model inquiry ini memiliki banyak keunggulan yang nanti diharapkan mapu menimngkatkan hasil belajar siswa . diantanya adalah siswa bisa termotivassi berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendri , sehingga pngetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Siswadiharapkan bukan hanya hasil seprangkat fakta – fakta ; tetapi juga hasil dari siswa dan dapat membantu dalam menggunakan ingatan dan trasfr pada stuasi proses belajar yang baru.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan peneliti terdorong untuk melakukan penelituan dengan judul Perbedanaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inquiri Dengan Model Contextual
Teaching And Learning ( CTL) Pada Sub Materi Pokok Virus Dikelas X
SMK Negeri 1 Salak Tahun Pelajaran 2014/2015.
1.2Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dapat di identifikasi dari latar belakang di atas adalah: 1. Masih rendahnya hasil belajar biologi siswa.
5
1.3Batasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dan luasanya ruang lingkup masalah , maka pembahasan pada penelitian ini dibatasi pada :
Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Model Inquiri Dan Model Contextual Teaching And Learning ( CTL) pada pokok bahasan virus dikelas X
SMK Negeri 1 Salak .
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry training pada materi pokok virus dikelas X SMK Negeri 1 Salak Tahun Pembelajaran 2014/ 2015?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning ( CTL) pada materi pokok virus dikelas X SMK Negeri 1 Salak Tahun Pembelajaran 2014/ 2015? 3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diberikan dengan
menggunakn model pembelajran Inquiry training dan model Contextual Teaching And Leaning ( CTL) pada materi pokok virus dikelas X SMK
Negeri 1 Salak Tahun Pembelajaran 2014/ 2015?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok virus dikelas X SMK Negeri 1 Salak Tahun Pembelajaran 2014/ 2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning ( CTL) pada materi pokok virus dikelas X SMK Negeri 1 Salak Tahun Pembelajaran 2014/ 2015 .
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training dan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning ( CTL) pada sub materi pokok virus dikelas X SMK Negeri 1
6
1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi guru- guru biologi SMK untuk dapat digunakan sebagai suatu strategi pembelajaran yang tepat
2. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peningkatan
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa Kelas X SMK NEGERI 1 SALAK Tahun pembelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model Inquiri Training pada materi pokok virus tergolong Kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 83,64 dengan standar deviasi 7,76.
2. Hasil belajar siswa X SMK NEGERI 1 SALAK Tahun pembelajaran 2014/2015 dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning ( CTL). pada materi pokok virus Tergolong cukup dengan nilai rata-rata
sebesar 77,36 dengan standar deviasi 7,07.
3. Ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Inquriry Training dan Contextual Teaching and Learning ( CTL ) tampak bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar
siswa dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning
( CTL) pada materi pokok Virus di kelas X SMK NEGERI 1 SALAK Tahun Pembelajaran 2014/2015.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:
1. Bagi guru dan calon guru biologi agar dapat menjadikan hasil penelitian ini Sebagai sumber informasi dalam memilih model pembelajaran untuk Memaksimalkan pencapaian hasil belejar siswa.
2. Agar kepala sekolah di SMK NEGERI 1 SALAK menganjurkan penggunaan Model pembelajaran Inquiry Training dan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) kepada guru bidang studi Sebagai salah satu
alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
52
DAFTAR PUSTAKA
Anonim ,( 2009) Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Oprasional ( SOP) Kepembingbingan Skripsi Program Stududi Pendidikan,
FMIPA Unimed.
Atmadi, A.Y. Setia Ningsih ,( 2002) , Transformasi Pendidikan Memasuki Millennium Ketiga, Penerbit Kanisius Dan Universitas Darma , Yogyakarta.
Arikunto, S, (2006), Prosedur Penelitian, Edisi Revisi, Penerbit Rineka Cipta : Jakarta.
Djamarah, S.B., ( 2001) , Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru ,Usaha Nasional Surabaya Indonesiav,Surabaya.
Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Istarani,( 2012). Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada : Medan
Martinis Yamin ,( 2011). Paradigma Baru Pembelajaran , Gaung Persada : press Jakarta
Muhibbin , S,( 2003), Psikologi Belajar , Raja Grafindo Persada , Jakarta. Gunarsa, (1992). Psikologi untuk membimbing. Jakarta: PT Gunung Purwanto, (2011). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar..
Rusyan , TB, ( 2000) , Pendekatan Dalam Proses Mengajar , PT. Remaja Rosdakarta , Bandung.
Sagala, S, ( 2005) , Konsep Dan Makna Pelajaran , Penerbit Bumi Aksara, Bandung.
Sudjana, (2000). Proses Belajar Mengajar . Bandung: Penerbit Tarsito Sudjana,( 2002). Metode Statistik. Bandung: Penerbit Tarsito
Sudjana,( 2005). Metode Statistik. Bandung: Penerbit Tarsito
Trianto, (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Nurhayatu Nunung,(2009). Bank Soal , penerbit Yrama Widya Margahayu Permai, Bandung
53
Sanjaya, (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta.
Joyce & Weil (1980). Model Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara