Diajukan
FAKULTAS MA
Oleh : Khairani Harahap
NIM 4113331020
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
an Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Ge Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2015
Gelar
Khairani Harahap dilahirkan di Medan, pada tanggal 17 Mei 1993. Ayah
bernama Kobul Aslim Harahap dan Ibu bernama Herawati Siregar, dan merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri Medan Tembung dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah ke Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan dan lulus pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2008, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di Madrasah Aliyah Negeri 2
Model Medan dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) melalui jalur
SLMPTN (Seleksi Lokal Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri). Kegiatan intrakulikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti antara lain,
iii
PENGARUH MODELPROBLEM BASED LEARNING(PBL) DENGAN MEDIA CHEMOEDUTAINMENTTERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK
Khairani Harahap (NIM 4113331020) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)dengan media Chemoedutainment dan model Direct Instruction pada materi tata nama senyawa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA MAN 2 Model Medan yang terdiri dari 7 kelas. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas dengan teknikrandom sampling (acak) dan masing– masing kelas terdiri atas 40 siswa. Pada kelas eksperimen diberi pengajaran dengan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media Chemoedutainment dan pada kelas Kontrol diberikan pengajaran dengan model Direct Instruction (DI). Jenis penelitian ini adalah penelitian ekperimental. Soal Instrumen tes yang valid sebanyak 20 soal dan dinyatakan reliabel = 0,46. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas PBL memiliki rata – rata nilai pretest 35,50 + 6,47 dan post-tes 87,33 + 7,62 dengan rata – rata gain sebesar 80 %. Sedangkan siswa pada kelas DImemiliki rata – rata nilai pretest 36,83 + 7,63 dan post-tes 75,17 + 8,95 dengan rata – rata gain sebesar 60 %. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t pihak kanan dari data hasil belajar dan diperoleh thitung =28,47 sedangkan ttabel = 2,0021 untuk α = 0,05 dan db = 58,
sehingga thitung>ttabel.Maka Ha terima, yakni ada perbedaan yang signifikan hasil
belajar antara siswa yang diajarkan dengan menerapkan model Problem Based Learning ( pada kelas eksperimen ) dengan model Direct Instruction ( kelas kontrol ) sebesar 12 %. Dari data yang diperoleh ranah kognitif C1(pengetahuan) sebesar 0,62,C2(pemahaman) sebesar 0,82 dan ranah kognitif yang paling berkembang adalah C3(Analisis) sebesar 0,83 .Berdasarkan pengaruh peningkatan hasil belajar kimia siswa diperoleh bahwa hasil belajar yang tertinggi yaitu dengan pembelajaran menggunakan modelProblem Based Learning (PBL).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Chemoedutainment Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Tata Nama Senyawa Anorganik” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra.Hafni Nasution, M.Si, Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, M.Si, dan Ibu Prof.Dr.Retno Dwi Suyanti,M.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Dosen beserta staff pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak H. Ali Masran Daulay, S.Pd. MA., selaku Kepala Sekolah MAN 2 Model Medan yang telah memberikan izin penelitian, dan juga kepada Ibu Dra. Jati
Setiasih selaku guru Kimia Kelas X di MAN 2 Model Medan yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut serta Bapak dan Ibu Guru di MAN 2 Model Medan yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian. Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Kobul Aslim Harahap dan Ibunda L.Herawati Siregar yang telah mencucurkan segala keringat dan tidak pernah lelah selalu
v
Terima kasih juga disampaikan kepada sahabatku Fatimah Siregar, Nurhayani Siregar, Siti Aminah, Anita Sari Ritonga, Hasanah Hakim, Fadhilah
Latief, Rahima, Frensi, Qiqi, Irma, Lia, Lidya, Dewi Sanhot Simare-mare, juga teman-teman sekelas di Pendidikan Kimia Eks 2011 yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan penulis, bantuan dan nasehatnya yang tidak pernah saya lupakan.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penulisan skripsi ini baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.Akhir kata,
penulis berharap kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar 7
2.2. Hasil Belajar 8
2.3. Model Pembelajaran 10
2.3.1 ModelProblem Based Learning(PBL) 11 2.3.2 Sintaks ModelProblem Based Learning(PBL) 14 2.3.3 Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 16 2.3.3.1 Pengertian Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 16 2.3.3.2 Sintaks Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 16
2.4 Media Pembelajaran 18
2.4.1 Media PembelajaranChemo-Edutainment(CET) 19 2.5 Materi Pelajaran Kimia Tata Nama Senyawa 20
2.5.1 Tata Nama Senyawa Biner 20
2.5.2 Tata Nama Senyawa Poliatomik 22
2.5.3 Tata Nama Asam 25
2.5.4 Tata Nama Basa 25
2.5.6 Tata Nama Garam 26
2.6 Kerangka Konseptual 26
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 28
3.2.1. Populasi Penelitian 28
3.2.2. Sampel Penelitian 28
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 28
3.3.1. Variabel Penelitian 28
3.3.2. Instrumen Penelitian 29
3.3.2.1. Instrumen Tes 29
3.3.2.2. Validitas Tes 30
3.3.2.3 Reliabilitas Tes 30
3.3.2.4 Taraf Kesukaran Soal 31
3.3.2.5 Uji Daya Beda 31
3.4. Rancangan Penelitian 32
3.5 Teknik Pengumpulan Data 40
3.5.1 Persiapan Penelitian 33
3.5.2 Prosedur Pelaksanaan Penelitian 33
3.6 Prosedur Penelitian 35
3.7 Teknik Analisis Data 35
3.7.1 Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 36
3.7.2 Uji Normalitas 36
3.7.3 Uji Homogenitas 37
3.7.4. Uji Hipotesis 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 39
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 39 4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 41 4.1.2.1 Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa 41 4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 42
4.2.1 Uji Normalitas 43
4.2.2 Uji Homogenitas 44
4.2.3 Pengujian Hipotesis 44
4.2.3.1 Hipotesis 45
4.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 45 4.2.5 Ranah Kognitif Penelitian 47 4.2.5.1 Perbandingan Ranah Kognitif 47
4.2.6 Aktivitas Siswa 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 53
5.2. Saran 54
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 15 Tabel 2.2 Sintaks Model Pengajaran Langsung 17 Tabel 2.3 Nama Ion Kation dan Anion 21 Tabel 2.4 Awalan Penamaan Senyawa Nonlogam 22 Tabel 2.5 Nama-nama Senyawa Poliatomik 23 Tabel 2.6 Penamaan Ion Poliatomik 24 Tabel 2.7 Penamaan Senyawa Poliatomik 25 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 33 Tabel 3.2 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 37 Tabel 4.1 Hasil Perolehan Rata-rata Pretest dan Postest 41 Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretest,Posstest,Dan Gain 43 Tabel 4.3 Uji Homogenitas Sampel 44
Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis 45
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 57
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 60 Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Divalidkan 76 Lampiran 4 Instrumen Penelitian Sebelum Divalidkan 77 Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Sesudah Divalidkan 85 Lampiran 6 Instrumen Penelitian Sesudah Divalidkan 103 Lampiran 7 LKS Kelas Eksperimen I dan II 108 Lampiran 8 Gambar Video Chemoedutainment 112 Lampiran 9 Perhitungan Validitas Soal 119 Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas Soal 121 Lampiran 11 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 124 Lampiran 12 Perhitungan Daya Beda Tiap Soal 126
Lampiran 13 Distruktor 125
Lampiran 14 Tabel Validitas 128
Lampiran 15 Tabel Reliabilitas 129 Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran 130 Lampiran 17 Tabel Daya Pembeda Soal 132
Lampiran 18 Tabel Distruktor 133
Lampiran 19 Kesimpulan Instrument Tes 134 Lampiran 20 Hasil Pretest dan Postest 135 Lampiran 21 Perhitungan, Rata-rata Standar Deviasi dan Varians 137 Lampiran 22 Uji Normalitas Data 139 Lampiran 23 Uji Homogenitas Data 144 Lampiran 24 Data peningkatan Hasil belajar 159 Lampiran 25 Uji Normalitas Data Gain Test 161 Lampiran 26 Uji Homogenitas Data Gain Tes 163
Lampiran 27 Uji Hipotesis 164
Lampiran 29 Persentase Peningkatan Hasil Belajar 167 Lampiran 30 Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 168 Lampiran 31 Tabel r-Product Moment 175
Lampiran 32 Tabel Chi Kuadrat 177
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Visi pendidikan sains di Indonesia mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pemahaman tentang sains dan teknologi melalui pengembangan keterampilan berpikir, dan keterampilan sikap dalam upaya untuk memahami
dirinya sehingga dapat mengelola lingkungan dan mengatasi masalah (Problem Based Learning) dalam lingkungannya. Dalam jangka panjang visi pendidikan sains memberikan kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, bersikap kreatif,
tekun, disiplin, mengikuti aturan, dapat bekerja sama, bersikap terbuka, percaya diri, memiliki keterampilan kerja, keterampilan komunikasi dan keterampilan sosial lainnya yang merupakan kemampuan dasar bekerja ilmiah yang secara terus
menerus perlu dikembangkan untuk memberikan bekal siswa menghadapi tantangan dalam masyarakat yang semakin kompetitif (Nazaruddin, 2012).
Selama ini, guru mengajar dengan berceramah sehingga semua anak sering
dijadikan sama oleh guru baik dalam pelaksanaan KBM maupun evaluasi. Berbagai kemampuan siswa (belajar mandiri, bekerjasama, berfikir kritis, mencari informasi, memecahkan masalah, mengambil keputusan dsb) tidak di
kembangkan untuk memberikan bekal bagi mereka untuk terjun ke dunia modren yang penuh dengan tantangan dan persaingan bangsa. Model pembelajaran yang monoton yang mana guru bertindak sebagai aktor menyebabkan siswa manjadi
bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti materi kimia yang diajarkan oleh guru (Ernawati, 2011).
Metode belajar yang didominasi oleh guru, mengakibatkan siswa sulit memahami konsep sains yang bersifat abstrak dan rendahnya kemampuan siswa dalam menghubungkan konsep atau materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, siswa juga sulit untuk berperan aktif dan kreatif dalam pembelajaran, karena proses belajar mengajar yang tidak menarik dan kurang bermakna sehingga siswa cenderung jenuh dan bosan. Hal itu berpengaruh besar terhadap
2
Hasil pengamatan peneliti di lapangan sebagian besar proses belajar di MAN 2 Model Medan pada pelajaran kimia masih menggunakan model
pembelajaran teacher centered artinya proses belajar masih terpusat pada guru, sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar
tersebut. Hal ini dikarenakan sifat dari metode pembelajaran tersebut adalah satu arah yaitu dari guru ke siswa yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam belajar. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa
aktif untuk berpikir dan mengembangkan pengetahuan, memberikan dukungan serta kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-idenya. Selain penggunaan model pembelajaran, media sangat diperlukan untuk mempermudah
pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan. Media juga meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran. Dengan bantuan media, pembelajaran akan menjadi lebih mudah dan hasil akan menjadi maksimal.
Problem Based Learning(PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang berdasarkan pada konstruktivis suatu masalah yang ada di kehidupan nyata dan dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut siswa dirangsang
untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk pengetahuan dan pengalaman baru. Dalam PBL pembelajarannya lebih mengutamakan proses
belajar, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa, mencapai keterampilan mengarahkan diri.
Dalam pembelajaran Kimia dengan menggunakan media pembelajaran
CET yaitu media yang menarik dan menyenangkan sehingga pembelajaran kimia tidak terasa jenuh dan membosankan.Media CET merupakan media yang menarik
dan menyenangkan sehingga dapat memotivasi siswa dan membuat siswa tertarik untuk mempelajari kimia. Media-media edutainment yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia antara lain gambar visual, compactdisk(CD), permainan,
waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi. Tingginya time on task akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Kimia merupakan ilmu yang mencari jawaban atas dasar pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi,
struktur, sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ilmu kimia sebagai bagian dari IPA terdiri atas aspek teoritis dan empris. Belajar kimia harus mampu mengukur kedua aspek tersebut,
yaitu selain mempelajari aspek teoritis (produk kimia) seperti konsep, teori, hukum, prinsip juga harus melakukan aktivitas empris (produk kimia) dalam rangka membuktikan suatu produk kimia yang diperoleh melalui eksprimen
(kemendikbud, 2013).
Beberapa hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, antara lain
Penelitian Farida Simorangkir (2010) menyataakan bahwa “ada korelasi yang positif antara kemampuan berpikir kritis dengan peningkatan hasil belajar pada pembelajaran redoks dengan menggunakan model Problem Based Learning” memberikan konstribusi pengaruh sebesar 82,56%. Yola Adhysta (2014) menyatakan bahwa “pengaruh penerapan model Problem Based Learning yang berbantuan media kartu berpasangan pada materi tata nama senyawa”memberikan
kontribusi pengaruh sebesar 82,90%. Yussi Pratiwi (2014) menyatakan bahwa “pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi redoks”memberikan kontribusi pengaruh sebesar 76,25% peserta didik memiliki
aktivitas belajar tinggi dan 82,29% peserta didik memiliki sikap baik melalui penilaian observasi.
Beberapa hasil penelitian dengan menggunakan media chemo-edutainment, antara lain penelitian Cristianti (2012) menyatakan bahwa “pengaruh model pembelajaran Guided Note Taking berbantuan media Chemo-Edutainment Pada
Materi Pokok Koloid” memberikan kontribusi pengaruh sebesar 92.86%. Dyah Wulandari (2013) menyatakan bahwa “Pembelajaran kimia berwawasan chemo-edutainment dengan eksperimen menggunakan laboratorium virtual dan riil pada
4
eksperimen I dan 82,02% pada kelas eksperimen II terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan pada pemikiran di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK”.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di identifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Adanya konsep-konsep yang abstrak menjadikan kimia sebagai mata pelajaran yang sulit bagi siswa.
2. Lemahnya peran guru dalam mengaplikasikan model, metode, atau strategi pembelajaran untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran. 3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dan monoton
(pembelajaran konvensional) menyebabkan siswa kurang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
4. Pemahaman siswa terhadap materi tidak dibarengi dengan kemampuan
untuk menginvestigasi dan memecahkan suatu masalah.
1.3 Batasan Penelitian
Adapun Batasan Masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning ) dengan media chemo-edutainment 2. Peningkatan hasil belajar siswa pada materi Tata nama senyawa
3. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X semester genap di MAN 2
1.4 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajarn PBL media Chemo-Edutainment lebih tinggi daripada hasil belajar dengan model pembelajaran Direct Instructionpada materi Tata nama senyawa ? 2. Aspek kognitif yang manakah yang memiliki peningkatan paling tinggi
dengan penerapan model PBL dengan media chemo-edutainment pada materi tata nama senyawa?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajarn PBL dengan mediaChemo-Edutainment lebih tinggi daripada model pembelajaranDirect Instructionpada materi Tata nama senyawa. 2. Untuk mengetahui Aspek kognitif yang manakah yang memiliki
peningkatan paling tinggi dengan penerapan model PBL pada materi Tata
nama senyawa.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diharahapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Memberikan wawasan dalam penerapan model pembelajaran PBL dengan media Chemo-Edutainment dalam berbagai topic yang sesuai pada pembelajaran kimia,dan diharapkan guru bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif.
2. Memberikan ide bagi sekolah dalam rangka perbaikan model pembelajarn yang digunakan guru kimia dan sebagai bentuk inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pelajaran kimia maupun pada mata pelajaran yang
lain.
6
4. Sebagai bahan masukan bagi guru,sekolah dan penelitian lainnya untuk mengembangkan penelitian yang relevan.
1.7 Defenisi Operasional
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu,orang,benda dan sebagainya (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern).Mengacu dari pengertian tersebut,pengaruh adalah akibat atau hasil dari penerapan
pendekatan pembelajaran dengan model problem based learning.
2. Model PBL adalah salah satu model pembelajaran yang menyodorkan masalah kepada peserta didik untuk dipecahkan secara individu atau
kelompok. Model ini intinya melatih keterampilan kognitifnya peserta didik terbiasa dalam pemecahan masalah, mengambil keputusan, menarik kesimpulan, mencari informasi sebagai bentuk laporan mereka.
3. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam memahami bahan ajar kimia di sekolah yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang diperoleh siswa pada awal (pretest) dan akhir (posttest) dalam penelitian. Hasil belajar siswa
merupakan pencapaian pemahaman siswa dalam ranah kognitif pada materi tata nama senyawa. (Dimyati dan Mudjiono, 2013).
4. Media CET adalah media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
sehingga dapat memotivasi dan membuat siswa tertarik untuk mempelajari kimia.(Adhista,2014) Pembelajaran menggunakan media CET yang dipakai didalam penelitian berbantuan komputer dengan media movie maker.
5. Hasil belajar merupakan kemampuan kognitif siswa yang diperoleh dalam bentuk skor setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar diukur
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Adanya perbedaan antara hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajarandirect instruction pada materi tata nama senyawa anorganik sebesar 12 % . Siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning memperoleh peningkatan hasil belajar kimia yang lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran direct
instruction.Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X MAN 2 Model Medan pada materi tata nama senyawa anorganik dengan menerapkan model Problem Based Learning menggunakan media chemoedutainment sebesar 80 %, sedangkan dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instructionsebesar 60 %.
2. Ranah kognitif yang paling banyak terkembangkan pada diri siswa yaitu
ranah kognitif C3 (Analisis) sebesar 0,83 (83%) sedangakan C1 sebesar 0,62 (62%) dan C2 (Pemahaman) sebesar 0,82 (82%)
54
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model
pembelajaranProblem Based Learning (PBL) sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran direct instruction dengan media chemoedutainment, sebaiknya memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam menerapkan model dan media dalam
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S,. (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakyik Edisi Revisi VI, Rineka cipta, Jakarta.
Adhysta, Y., (2014), Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Yang Berbantuan Media Kartu Berpasangan Pada Materi Tata Nama Senyawa, FMIPA Unimed, Medan.
Bukit, N., (2012), Analis Kemampuan Prasyarat Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Sains Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Model Problem Based Learning, Jurnal Online Pendidikan: 2301-7651.
Cristianti., (2010), Model Pembelajaran Guided Note Taking Berbantuan Media Chemo-Edutainment Pada Materi Pokok Koloid, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, April Tahun 2012,Hal : 27-31.
Daryanto, (2010),Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung. Djamarah, S., (2013),Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamdani., (2011) ,Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Istarani.,(2011), 58Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan. Kemendikbud., (2013), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81 TentangImplementasi umum belajar.
Ngalimun., (2012), Strategi Dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo, Yogyakarta.
Pratiwi, Y., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 3 No.3 Tahun 2014, Hal : 40-48.
Rohmah, S., (2011), Penerapan Pendekatan Problem Solving Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Terhadap Konsop Mol dalam Stoikiometri.,,http://repository.library.uinsyah.edu/ (Diakses tanggal 09 Februari 2014).
56
Sanjaya, W.,(2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Silitonga, P., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Simorangkir,F., (2010), Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Hasi Belajar Siswa Kelas X pada Pokok Bahasan Redoks , FMIPA Unimed, Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sugiyanto., (2010),Model-Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Yuma Pustaka, Surakarta.
Sutresna, N., (2008), Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Grafindo Media Utama, Bandung.
Suyitno, T.,(2013),http://bdksemarang.kemeneg.go.id.page&id=272dpuf (Diakses 19 Januari 2014).
Tim Pendidikan Kimia, (2010), Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar Kimia, FMIPA Unimed.
Trianto, (2009),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progreif,Karisma Putra Utama, Jakarta.
Wulandari, D,. (2013), Pembelajaran Kimia Berwawasan CET (Chemoedutainment) Dengan Eksperimen Meguunakan Laboratorium Virtuil dan Riil Dtinjau Dari Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar,Jurnal Pendidikan Kimia,Vol 2 No.1 Tahun 2013,Hal : 29-35.