HUBUNGAN ANTARA KONFLIK INTERPERSONALDENGAN BURNOUT
Oleh: PAMILUANA KARTIKA HAPSARI (01810244)
Psychology
Dibuat: 2007-01-19 , dengan 3 file(s).
Keywords: Konflik Interpersonal, Burnout
Burnout adalah syndrome yang dialami guru, yang berupa kelelahan emosi, kelelahan fisik dan kelelahan mental digabung dengan rendahnya harga diri, hasil dari stress yang kuat dan
berlangsung lama dan terus-menerus. Burnout sering terjadi pada karyawan yang bekerja pada bidang pelayanan sosial seperti guru. Aspek-aspek yang mempengaruhi munculnya Burnout antara lain kelelahan fisik, kelelahan emosi, kelelahan sikap dan mental, rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri. Konflik interpersonal merupakan salah satu factor yang dapat
mempengaruhi timbulnya burnout. Hal ini dapat terjadi karena individu yang terlibat dalam konflik tersebut akan merasa tertekan yang bisa menyebabkan stress. Kita ketahui bahwa akumulasi dari stress yang berkepanjangan yang dapat menimbulkan burnout. Bila dalam suatu institusi seperti sekolah para gurunya banyak yang mengalami burnout, maka tentu saja
produktivitas kerja para guru akan menurun, dan absensi meningkat. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak negatif bagi guru tersebut serta sekolah dimana guru tersebut mengajar termasuk juga murid-murid yang bersekolah disekolah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konlfik interpersonal terhadap burnout.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah semua guru yang
mengajar di SLTP Negri 1 Parang, Kabupaten Magetan. Teknik sampling yang digunakan adalah metode total sampel karena jumlah populasinya yang terbatas yaitu 50 orang guru. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala. Dimana ada dua skala yang digunakan, yaitu skala konflik interpersonal dan slaka burnout. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment.
Hasil analisis ditemukan bahwa r = 0,350 dan nilai p = 0,013. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara konflik interpersonal dengan burnout. Artinya bahwa semakin tinggi konflik interpersonal yang dialami oleh guru, maka semakin tinggi pula burnout yang dialami oleh guru. Sedangkan sumbangan efektif konflik interpersonal terhadap burnout sebesar 12,25 %, sisanya dipengaruhi oleh variable lain seperti budaya organisasi, sejarah dan culture, stress kehidupan, karakteristik individu, keterlibatan emosional dan lain sebagainya.
Abstract
Burnout is a syndrome experienced by teachers, a form of emotional exhaustion, physical exhaustion and mental fatigue combined with low self-esteem, stress results from a strong and long-standing and ongoing. Burnout often occurs on the employees who work in the field of social services such as teachers. The aspects that influence the emergence of Burnout include physical fatigue, emotional fatigue, mental fatigue and attitudes, low self esteem. Interpersonal conflict is one factor that can influence the incidence of burnout. This can occur because the individuals involved in the conflict will
teachers work productivity will decline, and attendance increased. This of course will have negative impact on these teachers and schools where teachers are teaching as well as students who attend the school. The purpose of this study is to investigate the relationship between interpersonal konlfik against burnout.
This study uses a quantitative approach. The population is all teachers who teach in junior high Negri 1
Parang, Magetan. The sampling technique is the method of the total sample because of the limited number of population that is 50 teachers. Data collection method used is the scale. Where there are two scales used, the scale of interpersonal conflict and slaka burnout. While the data analysis methods used are product moment correlation.
Results of analysis found that r = 0.350 and p = 0.013. This indicates that there is a significant positive relationship between interpersonal conflict with burnout. This means that the higher interpersonal