• Tidak ada hasil yang ditemukan

COPING STRATEGY DALAM MEMELIHARA KESEHATAN PADA MASYARAKAT DAERAH ALIRAN SUNGAI DESA CEPOKO NGANJUK JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "COPING STRATEGY DALAM MEMELIHARA KESEHATAN PADA MASYARAKAT DAERAH ALIRAN SUNGAI DESA CEPOKO NGANJUK JAWA TIMUR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

COPING STRATEGY DALAM MEMELIHARA KESEHATAN PADA

MASYARAKAT DAERAH ALIRAN SUNGAI

DESA CEPOKO NGANJUK JAWA TIMUR

SKRIPSI

oleh :

Amalia Nugraheni

07810111

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

COPING STRATEGY DALAM MEMELIHARA KESEHATAN PADA

MASYARAKAT DAERAH ALIRAN SUNGAI

DESA CEPOKO NGANJUK JAWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Amalia Nugraheni

07810111

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Coping Strategy dalam Memelihara Kesehatan pada Masyarakat Daerah

Aliran Sungai (DAS) Desa Cepoko Nganjuk Jawa Timur”, sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. Latipun, M.Kes dan Ibu Yuni Nurhamida M.Si selaku dosen

Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk

memberi bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik

3. Bapak Salis Yuniardi, M.Psi selaku dosen wali yang telah mendukung dan

memberikan pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini

4. Masyarakat Desa Cepoko Nganjuk yang bersedia menjadi subjek penelitian

5. Bidan Desa Cepoko Nganjuk yang bersedia menjadi sumber informasi dalam

penelitian

6. Bapak dan Ibu yang selalu memberika dukungan, do‟a dan kasih sayang sehingga

penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini

7. Khansa dan Nabih yang selalu memberikan semangat sehingga penulis dapat

menyeselaikan skripsi ini

8. Para Kartini yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu, selalu mendoakan

dan memotivasi penulis agar cepat menyelesaikan skripsi ini

(7)

vii

9. Fina, Ron, Putri, Ghea, Yuni, Nurul, Ririn, dan teman lainnya yang selalu

bersama-sama dalam menyelesaikan skripsinya masing-masing hingga

memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini

10.Teman-teman angkatan 2007 khususnya kelas B yang selalu bersemangat dalam

menyelesaikan skripsinya sehingga penulis terdorong untuk menyelesaikan

skripsi ini

11.Terakhir untuk Mbak Sum yang selalu menemani dan membantu penulis dalam

pelaksanaan pengumpulan data.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga

kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 25 November 2011

Penulis

Amalia Nugraheni ii

(8)

viii A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Coping Strategy

BAB III METODE PENELITIAN A. Desainpenelitian... 15

B. Batasan istilah... 15

C. Subyek penelitian... 16

D. Metode pengumpulan data... 16

E. Instrumen penelitian... 17

F. Prosedur penelitian……….. 17

G. Analisa data... 20

H. Keabsahan data... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil penelitian... 22

1. Deskripsi subyek penelitian... 22

2. Deskripsi data hasil penelitian... 23

(9)

ix

C.Pembahasan... 50

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 54

B. Saran... 55

DAFTAR PUSTAKA... 56

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Guide Verbatim……….. 58

Verbatim………... 59

(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Smith, E. E., & Bem, D. J. . Pengantar psikologi. Batam: Interaksa

Azwar, Saifudidin.( 2007). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Basorwi & Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta Brannon, L & Feist, J. (2000). Health psychology an introduction to behavior and

health fourth edition. USA: Wadsworth

Kertamuda., F & Herdiansyah H. (2009). Pengaruh strategi coping terhadap penyesuaian diri mahasiswa baru.. Jurnal Universitas Paramadina vol. 6

No.1, 11-23. Diperoleh dari:

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/61091123.pdf

King, Laura. A. (2010). Psikologi umum. Jakarta: Salemba Humanika

Lukluk, Zuyina A & Bandiyah, S. (2008) Psikologi kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Marimbi, H.(2009). Sosiologi dan antropologi kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Moleong, L. (2006). Metodelogi penelitian kualitatif. Bandung: PT . Remaja

Rosdakarya.

Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Sugiyono. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta

Wahyuningsih, W. (2010). Perbedaan tingkat stress akademik dan strategi pengelolaannya antara siswa SMP program akselerasi dengan kelas regular (studi komparatif terhadap siswa kelas IX akselerasi dan IXE regular di SMP 5 Bandung tahun ajaran 2010/2011

(12)

xii

Walker, Lynn S, Smith, Craig A, Garber, Judy & Van Slyke, Deborah A. (1997)

Development and validation of the pain respon inventory for children. Journal of Psychologycal Assesment, 9, 4, 392-405.

Yenjeli, L Strategi coping pada single mother yang bercerai. Jakarta: Universitas Gunadarma

.(1996).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud-Balai Pustaka.

Dalimunthe, Darwin. (2004). Keberhasilan lingkungan sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Gizi

http://grebegairindo.blogspot.com

http://pergiwatuwetan9.wordpress.com/2010/06/10/strategi-coping/

http//:smallcrab.com/kesehatan

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini kesehatan di Indonesia masih dianggap suatu hal yang mahal

bagi sebagian masyarakat. Padahal kesehatan bukanlah suatu masalah yang bisa

diremehkan karena kesehatan berhubungan dengan kinerja seseorang dalam

kehidupan hari. Jika seseorang kesehatannya terganggu maka aktivitas

sehari-hari pun akan terganggu dan tidak mencapai hasil yang maksimal.

Pada sebagian masyarakat daerah aliran sungai sampai saat ini nampak

kurang memperhatikan bagaimana pola kesehariannya dalam menjaga kesehatan

mereka. Masyarakat masih banyak yang memanfaatkan air sungai untuk pemenuhan

kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk mandi, MCK, mencuci perabotan rumah

tangga dan lain-lain. Masyarakat daerah aliran sungai masih memandang mahalnya

kesehatan di Indonesia saat ini. Masyarakat daerah aliran sungai sangat rawan

terjangkit penyakit yang cukup berbahaya dikarenakan air yang mereka gunakan saat

ini sudah mulai tercemar oleh limbah-limbah, baik limbah rumah tangga maupun

limbah industri rumah tangga. Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh

sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik

diantaranya adalah; diare, demam berdarah, disentri, hepatitis A, kolera, tiphus,

cacingan, malaria. (http://grebegairindo.blogspot.com)

Kesehatan itu pada dasarnya berada dalam satu rentang yang kontinum, yaitu

dalam rentang sehat dan sakit. Setiap orang selalu berada diantara rentangan sehat

dan sakit. Seseorang bisa berada di dalam rentangan sehat atau rentangan sakit atau

bahkan di tengah-tengah. Untuk mencapai hidup yang sehat, masyarakat selalu

berinteraksi dengan 4 faktor, yaitu faktor lingkungan, perilaku individu dan

(14)

2

Kesehatan fisik merupakan salah satu aspek dari batasan kesehatan manusia,

hal ini berdasarkan Undang-Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4

aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi

(http//:smallcrab.com/kesehatan).

Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting dalam melakukan aktivitas

sehari-hari. Apabila kesehatan terganggu maka aktivitas sehari-hari akan terganggu

dan hasilnya tidak maksimal. Misalnya saja masalah kesehatan fisik, apabila

seseorang sedang sakit kepala maka aktivitas sehari-harinya akan terganggu dan

orang tersebut tidak dapat menghasilkan hasil yang maksimal seperti hari-hari

lainnya karena kondisi fisiknya terganggu. Coping strategy merupakan cara untuk menghadapi masalah kesehatan tersebut. Pada contoh diatas seseorang yang

mengalami sakit kepala bisa menghadapi atau mengatasi sakit kepalanya dengan

beristirahat maupun mengkonsumsi obat sakit kepala agar sembuh. Dalam hal ini

dapat dikatakan bahwa coping strategy adalah cara untuk mengantisipasi, menghadapi atau mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dialami.

Jika kita membandingkan coping strategy terhadap masalah kesehatan tiap daerah tentunya akan ditemukan beberapa perbedaan, baik karena letak daerah

maupun suku tersebut. Banyak hal yang mempelihatkan perbedaan antara penduduk

kota dengan penduduk desa, diantaranya pola hubungan dengan orang lain. Orang

kota lebih individualis dibandingkan orang desa, terutama dalam hal pemenuhan

kebutuhan sehari-hari yang mengarah pada kesehatan, seperti penggunaan air bersih,

tempat MCK, makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Selain itu dalam hal

pengobatan, masyarakat kota lebih memilih pengobatan modern seperti berobat ke

dokter. Namun pada masyarakat desa pemenuhan kebutuhan sehari-hari saja masih

memanfaatkan dan tergantung pada lingkungan dimana mereka tinggal. Meskipun

ada sebagian yang sudah mulai memperhatikan kesehatan, seperti mulai

mengkonsumsi air bersih yang disediakan pemerintah, namun kebanyakan dari

mereka masih tergantung dengan lingkungan. Meskipun sama-sama tinggal di desa,

letak dan keadaan desa yang berbeda maka kehidupannya juga berbeda.

Membandingkan desa yang berada di daerah pegunungan, daerah dataran dan daerah

(15)

3

di daerah dataran, pemenuhan kehidupannya masih menggunakan sarana pemerintah

atau air dari dalam sumur dalam pemenuhan kebutuhan air bersih dan kebutuhan

MCK. Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah pantai, mereka

memanfaatkan pemenuhan kebutuhan dari laut tempat dimana mereka tinggal,

termasuk mata pencaharian. Sedangkan masyarakat di daerah pinggiran sungai,

dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka bergantung pada sungai tempat dimana

mereka tinggal, mulai dari memasak, mencuci, dan MCK dilakukan di sungai.

Namun pada saat ini air sungai yang dimanfaatkan masyarakat pinggir sungai sudah

tercemari oleh berbagai macam limbah, dari limbah rumah tangga sampai limbah

pabrik. Apabila masyarakat tetap menggunakan air tersebut untuk kebutuhan

sehari-hari maka berbagai resiko penyakit akan mereka hadapi.Walaupun warga telah

mengetahui resiko-resiko dari penggunaan air sungai yang telah tercemar, warga

tetap menggunakan air tersebut untuk memenuhi kebutuhan air sehari- hari. Seperti

telah dijelaskan di atas banyak sekali masyarakat yang bermukim di Daerah Aliran

Sungai (DAS) yang tetap menggunakan air tersebut untuk mencuci pakaian, perabot

rumah tangga bahkan sampai untuk buang air. Tak jarang pula air untuk keperluan

memasak dan minum pun berasal dari sungai tersebut. Padahal jika diperhatikan

kondisi air tersebut sudah tidak layak untuk di gunakan karena sudah tercemar oleh

segala macam limbah yang dibuang ke sungai tersebut. Lingkungan mempunyai

dampak terhadap berbagai segi kehidupan masyarakat. Suatu masalah kesehatan

lingkungan yang kini dihadapi masyarakat yang melaksanakan industrial ialah

pencemaran air. Pemanfaatan air tercemar untuk kebutuhan setiap hari

mengakibatkan kematian dan berbagai penyakit. Terdapat beberapa penyakit yang

ditimbulkan oleh air yang telah tercemar limbah-limbah rumah tangga ataupun

pabrik diantaranya adalah; diare, demam berdarah, disentri, hepatits A, kolera,

typhus, cacingan dan malaria (http://grebegairindo.blogspot.com).

Respon kognitif dan perilaku terhadap sakit, sering dipelajari dalam „coping

with pain‟ yang merupakan bagian penting karena dapat menerima perubahan

penanganan yang dilakukan oleh para ahli kesehatan. Oleh karena itu, respon coping

harus signifikan mengurangi sakit dan ketidakmampuan berasosiasi dan mengurangi

(16)

4

Sebagai contoh seperti yang terdapat di Desa Cepoko, Nganjuk, Jawa Timur,

dimana masyarakat memanfaatkan dan tergantung pada air sungai di desa mereka

mulai dari memasak, mencuci dan MCK. Namun kondisi air sungai tersebut sudah

tidak layak lagi bagi kesehatan masyarakat karena telah tercemar oleh limbah rumah

tangga masyarakat itu sendiri. Hal ini bukan berarti membuat masyarakat

mengurangi penggunaan air sungai tersebut. Masyarakat tetap menggunakan air

sungai yang telah tercemar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Dikarenakan penggunaan air sungai tersebut banyak masyarakat yang terjangkit

penyakit, namun penyakit tersebut hanyalah penyakit kulit biasa. Padahal jika

diperhatikan banyak penyakit yang cukup berbahaya yang disebabkan air sungai

tersebut.

Pada mayarakat Desa Cepoko hanya sebagian kecil saja yang pernah terkena

salah satu dari jenis penyakit di atas, dan mayoritas hanya penyakit kulit biasa. Apa

yang dilakukan masyarakat Desa Cepoko ini bukanlah perilaku yang mendukung

kesehatan mereka. Menurut perawat yang bertugas di Puskesmas Desa Cepoko,

masyarakat sekitar hanya menderita penyakit yang biasa di derita masyarakat yang

tinggal lingkungan bersih. Seperti demam dan flu ringan. Kondisi sungai di Desa

Cepoko terdapat banyak limbah rumah tangga dan warna dari air tersebut sudah

kecoklatan dikarenakan seringnya digunakan oleh masyarakat. Sungai tersebut

terletak tidak jauh dari rumah penduduk

Berangkat dari contoh di atas, di mana masyarakat Desa Cepoko tetap

terhindar dari penyakit yang berbahaya dan hanya terjangkit penyakit yang tidak

berbahaya dengan penggunaan air sungai yang tercemar untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari, oleh karena itu peneliti ingin melihat coping strategy seperti apa yang dilakukan masyarakat Desa Cepoko agar terhindar dari masalah kesehatan.

Berangkat dari masalah tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat masalah “Coping Strategy dalam Memelihara Kesehatan pada Masyarakat Daerah Aliran Sungai Desa

(17)

5

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah bagaimana coping strategy dalam memelihara kesehatan pada masyarakat Daerah Aliran Sungai Desa Cepoko Nganjuk Jawa Timur.

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui coping strategy dalam memelihara kesehatan pada masyarakat Daerah Aliran Sungai Desa Cepoko Nganjuk Jawa

Timur.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi pada ilmu

psikologi terutama dalam bidang Psikologi Sosial dan Psikologi Klinis.

2. Manfaat Praktis

Adapun jika dilihat secara praktis, manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

a. Bagi Masyarakat, sebagai masukan dalam upaya menjaga kesehatan mereka

dan menambah wawasan tentang bahayanya penggunaan air sungai yang

tercemar.

b. Bagi Pemerintah, sebagai masukan dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat

dan lingkungan, serta memjadi sebuah pertimbangan untuk adanya layanan

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa pelayanan tingkat desa di Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan yang menyatakan “Baik” apabila diklasifikasikan berdasarkan jenis

Secara keseluruhan berdasarkan aspek materi, aspek media, dan aspek pembelajaran media pembelajaran powerpoint interaktif melalui pendekatan saintifik untuk

BADAN PERIZINAN, PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI DAERAH.. UNIT LAYANAN

Berdasarkan surat Penetapan Pemenang Pelelangan Nomor : 42/PAN-APBD/X/2013 tanggal 2 Oktober 2013, Panitia Pengadaan Barang/ Jasa di Lingkungan Dinas Pertanian dan Perkebunan

Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan penerapan serta pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan Kualitas Kehidupan Kerja, Kepuasan

berbasis kontekstual diharapkan siswa dapat belajar bermakna, sebagaimana dengan teori yang dikemukakan oleh Ausubel, bahwa pembelajaran bermakna merupakan suatu proses

Gambar 4.14 Data Flow Diagram DFD Level 1 Sub Proses Pelaporan 4.2.7 Conceptual Data Model CDM Conceptual Data Model CDM aplikasi pembelian pada PT Kasa Husada Wira Jatim

LKjIP ini memuat visi, misi, pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, target dan realisasi pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) organisasi, target dan realisasi