• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI MAN 1 BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI MAN 1 BANDAR LAMPUNG"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

STUDENT PERCEPTION RELATIONSHIP FOR ABILITY TO LEARN IN UTILIZE METHOD AND LEARNING MEDIA WITH YIELDING

LEARNED STUDENT ON GEOGRAPHY SUBJECT AT MAN 1 BANDAR LAMPUNG

By

Desty Yusniarti S.A.

The purpose of research to determine the relationship of students' perception of the ability of teachers to use teaching methods and media with student learning outcomes. Correlational research method used to determine the quantitative value of a variable or a connection between one variable with another variable. Data collection techniques using questionnaires given to 48 students of class XI as the research sample, which then results are analyzed using product moment correlation.

Correlational research method used to determine the quantitative value of a variable or a connection between one variable with another variable. Data collection techniques using questionnaires given to 48 students of class XI as the research sample, which then results are analyzed using product moment correlation.

The findings of the study were: 1) the ability of students Perception teachers use teaching methods have a strong and significant relationship with student learning outcomes in geography subjects in MAN 1 Bandar Lampung. The better perception students to the ability of teachers to use learning methods will be followed by an increase in student learning outcomes, 2) Perception students to the ability of teachers to use instructional media have a strong and significant relationship with student learning outcomes in geography subjects in MAN 1 Bandar Lampung. The better perception students to the ability of teachers to use instructional media it will be followed by an increase in student learning outcomes.

(2)

ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN

DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

DI MAN 1 BANDAR LAMPUNG

Oleh

DESTY YUSNIARTI S.A.

Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan persepsi siswa dengan kemampuan guru menggunakan metode dan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode pembelajaran dengan hasil belajar siswa, 2) Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa.

Metode penelitian yang digunakan korelasional kuantitatif untuk mengetahui nilai suatu variabel atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 48 orang siswa kelas XI sebagai sampel penelitian, yang kemudian hasilnya dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment.

Hasil penelitian adalah: 1) Persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran memiliki hubungan yang erat dan signifikan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di MAN 1 Bandar Lampung. Semakin baik persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran akan diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa, 2) Persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran memiliki hubungan yang erat dan signifikan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di MAN 1 Bandar Lampung. Semakin baik persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran maka akan diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa.

(3)

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN

DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

DI MAN 1 BANDAR LAMPUNG

Oleh

DESTY YUSNIARTI S.A.

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN

DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

DI MAN 1 BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

DESTY YUSNIARTI S.A.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian...30 2. Persepsi Siswa pada Kemampuan Guru Menggunakan Metode

Pembelajaran di MAN 1 Bandar Lampung...64 3. Persepsi Siswa pada Kemampuan Guru Menggunakan

(6)

DAFTAR ISI

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...8

F. Ruang Lingkup Penelitian...10

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka...12

1. Hasil Belajar...12

2. Pembelajaran Geografi...18

3. Kemampuan Guru Menggunakan Metode Pembelajaran...23

4. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran...25

5. Persepsi Siswa terhadap Kemampuan Guru Menggunakan Metode dan Media Pembelajaran dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Siswa...26

B. Kerangka Berpikir...28

C. Hipotesis Penelitian...31

III.METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian...32

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...33

C. Variabel Penelitian...35 A. Gambaran Umum MAN 1 Bandar Lampung...43

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian...57

C. Deskripsi Data Primer...62

D. Pengujian Hipotesis...73

(7)

V. SIMPULAN DAN SARAN

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Belajar M.P. Geografi Siswa Kelas XI MAN 1 Bandar Lampung...5

2. Populasi dan Sampel Penelitian...34

3. Tingkat Keeratan Hubungan………41

4. Data Guru MAN 1 Bandar Lampung...52

5. Data Siswa...53

6. Data Sarana Prasarana Pendidikan...55

7. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Persepsi Siswa terhadap Kemampuan Guru Menggunakan Metode Pembelajaran...58

8. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Persepsi Siswa terhadap Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran...60

9. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian...62

10.Frekuensi dan Persentase Skor Responden Penelitian Pada Kuesioner Persepsi Siswa pada Kemampuan Guru Menggunakan Metode Pembelajaran...63

11.Analisis Skor Responden tentang Persepsi Siswa pada Kemampuan Guru Menggunakan Metode Pembelajaran...63

12.Frekuensi dan Persentase Skor Responden Penelitian Pada Kuesioner Persepsi Siswa pada Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran...66

13.Analisis Skor Responden tentang Persepsi Siswa pada Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran...67

14.Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siswa...70

(9)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Sumadi, M.S. ...

Sekretaris : Dedy Miswar, S.Si., M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing: Drs. Zulkarnain, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003

(10)

Judul Skripsi : HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM

MENGGUNAKAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI MAN 1 BANDAR LAMPUNG Nama Mahasiswa : Desty Yusniarti S.A.

Nomor Pokok Mahasiswa : 0853034015

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Dr. Sumadi, M.S. Dedy Miswar, S.Si., M.Pd.

NIP. 19530717 198003 1 005 NIP. 19741108 200501 1 003

2. Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

(11)

MOTTO

”Bila Anda berpikir Anda bisa, maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar

Karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, Maka Sesungguhnya dia telah membuang

kesempatan untuk menjadi bisa”

(12)

PERSEMBAHAN

KUPERSEMBAHKAN KEPADA:

1. Ayah dan Bunda ku tercinta yang selalu menantikan keberhasilanku.

2. Keluarga besarku.

3. Sahabat-sahabatku d’bebong Aca, Olivia, Gustia, Else, dan Adithya.

4. Sahabat-sahabatku, Azam, Dhini, Inggrit, sarinah dan sahabat-sahabat seperjuangan di Pendidikan Geografi Angkatan 2008 yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada tanggal 19 Desember 1990, anak pertama dan satu-satunya

dari ayah Sukandi dengan ibu Armalia.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Alhidayah Gunung Sulah pada tahun 2002. Kemudian menyelesaikan pendidikan menengah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Tanjungkarang pada tahun 2005.

Penulis meneruskan pendidikan ke Madrasah Aliyah (MA) Negeri 1 Bandar Lampung dan selesai pada tahun 2008. Selanjutnya melanjutkan studi S1 pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa Universitas Lampung, penulis aktif di organisasi ZOOM

PHOTOGRAFY. Pada tahun 2011, penulis melaksanakan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di Bandung dan Pangandaran, melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMP 17 Sungai Langka Gedong Tataan Kabupaten

(14)

SANWACANA

Segenap Puja dan Puji penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan petunjuk, bimbingan, dan kekuatan lahir-batin, sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan sebagaimana mestinya.

Skripsi ini meneliti tentang hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru

menggunakan metode dan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi Tahun Pelajaran 2011/2012. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada guru pentingnya meningkatkan

kemampuan dalam menggunakan metode dan media pembelajaran karena akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam menyelesaikan proposal skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan

bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu atas segala bantuannya, penulis ucapkan terimakasih, terkhususnya kepada yang terhormat Bapak Dr. Sumadi, M.S., selaku Pembimbing Utama dan Bapak Dedy Miswar,

S.Si., M.Pd., selaku Pembimbing Pembantu dan kepada Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Dosen Pembahas. Terimakasih atas bimbingan, arahan-arahan

(15)

dan Allah SWT menganugerahkan limpahan rahmat, hidayah dan kesehatan lahir

dan batin. Amin.

Pada kesempatan ini, tanpa mengurangi rasa hormat penulis menghaturkan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, terimakasih atas bekal ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama ini kepada penulis, mudah-mudahan dapat bermanfaat dan menjadi modal di masa depan.

6. Bapak Drs. H. Jamsari, M.Ag., Selaku Kepala MAN 1 Bandar Lampung, serta seluruh Staf Tata Usaha, Guru, maupun Siswa, yang memberikan data-data

dan informasi yang berkaitan dalam penelitian ini.

(16)

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk

itu saran dan kritikan yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kelanjutan penyusunan skripsi ini selanjutnya. Terimakasih dan semoga bermanfaat bagi kita semua, Amin….

Bandar Lampung, April 2013 Penulis,

(17)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Desty Yusniarti S.A.

2. NPM : 0853034015

3. Program Studi : Pendidikan Geografi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS / FKIP Unila

5. Alamat : Jl. Wartawan Gg. H.Ahmad No. 26 Gunung Sulah Kec. Way Halim Bandar Lampung

6. Telp/HP : 082179960266

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, April 2013

(18)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hasil belajar mengandung makna keberhasilan siswa dalam kegiatan belajarnya,

dengan hasil belajar yang baik mampu membuat seseorang bahagia, ceria dan penuh kebanggaan. Akan tetapi, gagal dan berhasil selalu hadir dikehidupan

siswa, ada yang berhasil dalam belajarnya dengan memuaskan dan ada pula yang gagal.

Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan bukanlah hal yang mudah, memerlukan berbagai usaha dari pribadi maupun dari orang-orang di sekitarnya.

Hasil belajar bukanlah merupakan produk dari suatu usaha tunggal, atau monopoli dari suatu faktor saja, melainkan hasil dari berbagai upaya secara integral yang

saling berhubungan satu sama lain, yang masing-masing memiliki peran penting dalam rangka menciptakan suatu hasil belajar yang optimal.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah persepsi terhadap kemampuan gurunya dalam menggunakan metode dan media pembelajaran.

(19)

2

dimaksud persepsi dalam penelitian ini adalah tanggapan siswa terhadap

kemampuan guru dalam menggunakan metode dan media pembelajaran.

Metode pembelajaran adalah ”suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada

siswa” (Zakiah Daradjat, 1996:61). Menurut Zuhairini (1983:80), metode

pembelajaran adalah ”segala usaha yang sistematis dan pragmatis untuk mencapai

tujuan pembelajaran dengan melalui berbagai aktivitas, baik di dalam maupun di

luar kelas dalam lingkungan sekolah.” Berdasarkan kedua pendapat tersebut dipahami bahwa yang dimaksud dengan metode pembelajaran adalah berbagai upaya yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

Seorang guru harus memiliki kemampuan dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran, agar dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik. Menurut Hamzah B. Uno (2008:69), kemampuan guru dalam menggunakan metode

pembelajaran adalah kemampuan yang dimiliki guru baik secara teoritis maupun praktik dalam memilih dan menggunakan metode dalam pembelajaran.

Guru yang dikatakan memiliki kemampuan dalam menggunakan metode

pembelajaran menurut Suparta (2005:159), adalah: 1) mengenali semua metode pembelajaran, 2) menguasai semua metode pembelajaran, 3) mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran, 4) mengetahui letak kekuatan dan

kelemahan dirinya dalam menggunakan metode pembelajaran apa pun.

Menurut Zakiah Daradjat (1996:142), kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran dilihat dari: 1) kemampuan dalam menetapkan metode

(20)

3

pembelajaran, 3) kemampuan dalam melaksanakannya dengan baik, dan 4)

kemampuan dalam mengkombinasikan atau memvariasikan metode pembelajaran secara efektif. Sedangkan menurut Syafruddin Nurdin (2003:95), indikator guru

yang terampil dalam menggunakan metode pembelajaran adalah ”ia

melaksanakan metode pembelajaran tersebut dengan langkah-langkah yang benar

menurut teori penggunaannya.”

Adapun yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah ”segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses

pembelajaran” (R. Ibrahim, 1996:112). Sedangkan menurut Rohani (1997:4),

media pembelajaran adalah ”sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar

yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.” Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dipahami

bahwa media pembelajaran adalah berbagai sarana yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan atau materi sehingga siswa lebih mudah memahami materi

pelajaran tersebut dengan baik.

Penggunaan media pembelajaran agar pesan yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik, juga memerlukan kemampuan guru dalam menggunakannya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006:140), yang dimaksud kemampuan guru

menggunakan media pembelajaran adalah ”guru bisa memanipulasi media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang disampaikan

(21)

4

Menurut Tayar Yusuf (1997:6), bahwa kemampuan guru dalam menggunakan

media pembelajaran salah satunya adalah guru mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan: 1) tujuan yang hendak dicapai, 2) siswa,

3) situasi, 4) ketersediaan fasilitas yang mendukung, 5) waktu, dan 6) kebaikan dan kekurangan dari media pembelajaran.

Zahara Idris dan Lisma Jamal (1992:57), juga mengemukakan bahwa kemampuan

guru dalam menggunakan media pembelajaran berdasarkan indikator: 1) mengenal, memilih dan menggunakan media pembelajaran 2) membuat alat-alat bantu pelajaran yang sederhana, dan 3) menggunakan perpustakaan dalam

proses pembelajaran.

Guru yang dapat dikatakan memiliki kemampuan dalam menggunakan metode dan media pembelajaran tidak hanya dapat dilihat dari kemampuannya dalam

memahami berbagai teori tentang metode dan media pembelajaran tersebut akan tetapi juga kemampuannya dalam menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran dan mengefektifkan berbagai metode dan media dalam kegiatan

pembelajarannya.

Apabila seorang guru mampu menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran dengan baik, maka akan dapat meningkatkan efektivitas

pembelajarannya. Untuk mengetahui apakah seorang guru memiliki kemampuan menggunakan metode dan media pembelajaran, tidak hanya dari penilaian guru itu

(22)

5

tanggapan siswa terhadap guru, mata pelajaran, dan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan guru, akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Apabila siswa memberikan tanggapan negatif terhadap guru dan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan guru tersebut, maka akan menimbulkan kesulitan belajar dalam diri siswa tersebut.

Pendapat lainnya dikemukakan Djaali (2007:116), bahwa persepsi siswa akan

menentukan sikap siswa terhadap sesuatu. Siswa yang memiliki persepsi positif terhadap suatu kegiatan akan meningkatkan intensitas kegiatan belajarnya dan dengan demikian akan memperoleh hasil yang lebih baik.

Hasil prasurvey penulis yang dilakukan di MAN 1 Bandar Lampung menunjukkan hasil belajar mata pelajaran geografi siswa kelas XI, ternyata masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar yang kurang baik. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1

Hasil Belajar M.P. Geografi Siswa Kelas XI MAN 1 Bandar Lampung

No. Hasil Belajar Siswa Jumlah Persentase

1. belajar pada mata pelajaran geografi pada semester Ganjil Tahun Pelajaran

(23)

6

nilai 0 – 69 masih cukup tinggi yaitu 58%. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor:

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran (Muhibbin Syah,

2010:145)

Berdasarkan pendapat di atas dipahami bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya faktor internal seperti persepsi

siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dalam penelitian ini persepsi siswa terhadap kemampuan gurunya dalam menggunakan metode dan media pembelajaran.

Menurut siswa di MAN 1 Bandar Lampung, guru mata pelajaran Geografi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode yang bervariasi, seperti tidak hanya menggunakan metode ceramah tetapi juga metode tanya

jawab, diskusi, drill, dan resitasi. Adapun, media yang sering digunakan guru Geografi di MAN 1 Bandar Lampung dalam pembelajarannya seperti: buku teks,

(24)

7

Berdasarkan fenomena yang peneliti temukan di MAN 1 Bandar Lampung

tersebut, membuat peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih mendalam tentang hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan

metode dan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut maka diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode pembelajaran

cukup baik akan tetapi 58% siswa prestasi belajarnya belum tuntas.

2. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan media pembelajaran

cukup baik akan tetapi persentase siswa yang prestasi belajarnya belum tuntas masih tinggi.

3. Hasil belajar siswa masih banyak yang belum tuntas yaitu 58%.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan beberapa masalah yang telah diidentifikasi tersebut, agar tidak terjadi pelebaran wilayah pembahasan dalam penelitian ini maka dibatasi dalam masalah sebagai berikut:

1. Hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode

pembelajaran dengan hasil belajar siswa di MAN 1 Bandar Lampung.

2. Hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan media

(25)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskan dalam permasalahan yaitu:

1. Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru

menggunakan metode pembelajaran dengan hasil belajar siswa di MAN 1 Bandar Lampung?

2. Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru

menggunakan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa di MAN 1 Bandar Lampung?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru

menggunakan metode pembelajaran dengan hasil belajar siswa di MAN 1 Bandar Lampung.

b. Untuk mengetahui hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru

(26)

9

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kegunaan Teoritis

1) Sebagai kontribusi pemikiran sekaligus dalam rangka memperluas wawasan

bagi kajian ilmu pendidikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan guru dalam menggunakan metode dan media pembelajaran. 2) Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian

lebih lanjut bagi pengembangan ilmu pendidikan khususnya pada upaya peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan metode dan media

pembelajaran.

3) Hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis berguna bagi pengembangan wacana ilmu pendidikan, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran pada mata pelajaran geografi.

b. Kegunaan Praktis

1) Memberikan informasi mengenai hubungan persepsi siswa terhadap

kemampuan guru menggunakan metode dan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa.

2) Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaca terutama bagi guru MAN

dan sederajat pada mata pelajaran geografi dalam memahami secara spesifik tentang pentingnya meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan

(27)

10

3) Penelitian ini dapat digunakan sebagai tolok ukur bagi peningkatan hasil

belajar pada mata pelajaran geografi melalui peningkatan persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan metode dan media

pembelajaran.

4) Diharapkan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam mempertimbangkan

persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan metode dan media pembelajaran karena akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 5) Dapat dijadikan sebagai media bagi guru MAN untuk mengoptimalkan peran,

fungsi, dan kinerja serta kemampuannya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswanya khususnya pada mata

pelajaran geografi.

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode dan media pembelajaran dengan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di MAN 1 Bandar Lampung.

3. Tempat Penelitian

(28)

11

4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2011/2012

5. Kajian Ilmu

Kajian ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan, khususnya

pendidikan dalam mata pelajaran Geografi, yaitu suatu ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dan kehidupan yang membentuk lingkungan dunia dan

(29)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

korelasional kuantitatif. Yang dimaksud penelitian korelasional kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai suatu variabel atau

menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya (Sugiyono, 2006: 11).

Menurut Sugiyono (2008: 23-24) metode penelitian kuantitatif digunakan karena penelitian kuantitaif bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih

yang bersifat sebab akibat (kausal), menguji teori, dan analisa data dengan menggunakan statistik untuk menguji hipotesis. Margono (1997: 45-46) juga

menjelaskan bahwa tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menguji teori, mengukuhkan fakta-fakta, dan untuk menunjukkan hubungan-hubungan di antara variabel. Dan ciri dari pendekatan penelitian kuantitatif ini adalah adanya

variabel, operasional, reliabilitas, hipotesis, validitas dan makna secara statistik (Margono, 1997: 44).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa metode penelitian deskriptif

(30)

33

hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode

dan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di MAN 1 Bandar Lampung yang pengujian datanya menggunakan analisis

statistik.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 sebanyak 320 orang siswa .

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 118). Dengan demikian sampel diambil dikarenakan jumlah populasi terlalu besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Menurut Suharsimi Arikunto (1983: 94), bahwa apabila jumlah sampel lebih dari

(31)

34

Berdasarkan pendapat tersebut, karena jumlah populasi dalam penelitian ini

terlalu besar, maka diambil sebesar 16% dari jumlah keseluruhan populasi (320 siswa), yaitu: 320 siswa x 15%= 48 Siswa. Jadi jumlah sampel dalam penelitian

ini adalah 48 orang siswa kelas XI di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah Proporsional Random Sampling. Teknik pengambilan sampel dengan Proporsional Random Sampling, dilakukan dengan cara mengambil sampel secara acak dengan tidak ditentukan siapa orangnya yang penting berada di populasi penelitian yang telah ditentukan, sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditentukan, yaitu 48 orang siswa kelas XI di MAN 1 Bandar

Lampung.

Tabel 2

Populasi dan Sampel Penelitian

No. Kelas Populasi Sampel

Total Keseluruhan 320 48

(32)

35

C. Variabel Penelitian

Menurut Sambas Ali Muhidin (2007: 13), variabel adalah “karakteristik yang akan

diobservasi dari satuan pengamatan”. Karakteristik adalah ciri tertentu pada objek

yang akan diteliti.

Variabel dalam penelitian ini ada dua variabel independen (X1 dan X2) dan variabel dependen (Y):

1. Variabel independen (X1 dan X2) yaitu variabel yang memberikan pengaruh dalam penelitian ini adalah persepsi siswa terhadap kemampuan guru

menggunakan metode dan media pembelajaran.

2. Variabel dependen (Y) yaitu variabel yang diberikan pengaruh dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode pembelajaran

adalah tanggapan siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode pembelajaran yang ditunjukkan dari sikapnya terhadap guru dan kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakannya, dengan indikator:

a. Persepsi siswa terhadap pengetahuan dan pemahaman guru tentang teori metode pembelajaran.

(33)

36

c. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru memilih metode pembelajaran

sesuai dengan tujuan, materi, karakteristik siswa dan kemampuan dirinya. d. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru melaksanakan setiap metode

pembelajaran yang dilaksanakannya sesuai dengan langkah-langkahnya yang benar menurut teori.

e. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru mengembangkan metode pembelajaran.

f. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode

pembelajaran secara bervariasi.

Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode pembelajaran diajukan angket penelitian sebanyak 27 item pertanyaan

dengan lima alternatif jawaban. (Kisi-kisi dan instrumen penelitian terlampir).

2. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan media pembelajaran adalah tanggapan siswa terhadap kemampuan guru menggunakan media pembelajaran yang ditunjukkan dari sikapnya terhadap guru dan kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakannya, dengan indikator:

a. Persepsi siswa terhadap pengetahuan yang dimiliki guru tentang media

pembelajaran secara teoritis maupun praktis.

b. Persepsi siswa terhadap pemahaman guru tentang bagaimana cara menggunakan media pembelajaran dengan baik.

c. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan dan memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran.

(34)

37

e. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru membuat siswa termotivasi

untuk belajar melalui media yang digunakannya.

f. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru membuat media pembelajaran

yang sederhana.

Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan media pembelajaran diajukan angket penelitian sebanyak 30 item pertanyaan

dengan lima alternatif jawaban. (Kisi-kisi dan instrumen penelitian terlampir).

3. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar pada mata pelajaran geografi yang ditunjukkan dalam skor

nilai yang diperoleh siswa, dengan katagori sebagai berikut: a. Skor 80 ke atas dikategorikan hasil belajar siswa baik. b. Skor 70 – 79 dikategorikan hasil belajar siswa cukup baik.

c. Skor 60 ke bawah di kategorikan hasil belajar siswa kurang baik.

Untuk memperoleh hasil belajar siswa maka dilakukan tes evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang

telah diberikan yang telah dilakukan guru.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pokok

(35)

38

a. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2008: 199).

Dalam penelitian ini kuesioner atau angket digunakan untuk mengetahui tentang persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode dan media

pembelajaran. Kuesioner diberikan kepada sampel penelitian yaitu 48 orang siswa kelas XI di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Geografi yaitu dari hasil tes secara tertulis untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Geografi yang telah dilakukan guru.

2. Teknik Penunjang

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan dan langsung kepada responden

penelitian maupun orang-orang yang dianggap mengetahui tentang permasalahan dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan untuk mengetahui tentang persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode dan

(36)

39

b. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data penunjang yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperhatikan atau mengamati perilaku

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan sebagainya. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati persepsi siswa terhadap kemampuan

guru menggunakan metode dan media pembelajaran.

F. Uji Instrumen Penelitian

1. Validitas

Uji validitas instrumen penelitian dimaksudkan untuk menguji validitas butir-butir instrumen dengan cara menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen

dengan skor total dengan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 1993: 225):

Kaedah keputusannya sebagai berikut:

a. Jika rhitung> rtabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang

digunakan adalah valid.

b. Jika rhitung< rtabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang

(37)

40

2. Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Rumus yang dapat digunakan untuk menguji

reliabilitas instrumen penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach yaitu sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 1993:236):

Di dalam menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka penulis melakukan penganalisisan data menggunakan

uji dengan teknik korelasi sederhana. Yang dimaksud dengan teknik korelasi sederhana adalah pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau yang disebut dengan istilah bivariate correlation.

Adapun tujuan dilakukannya analisis korelasi antara lain adalah: 1) untuk mencari

(38)

41

(meyakinkan/signifikan) atau tidak berarti (tidak signifikan) (Sambas Ali, 2007:

105).

Analisis dengan teknik korelasi sederhana rumusnya yaitu:

 



dalam sebaran Y, XY = jumlah hasil skor X dengan skor Y yang berpasangan,

X² = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X, Y² = jumlah skor yang

dikuadratkan dalam sebaran Y, dan N= banyaknya subjek skor X dan skor Y yang

berpasangan.

Untuk dapat mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat keeratan hubungan antara variabel, secara sederhana berdasarkan tabel nilai koefisien korelasi dari Guilford Emperical Rulesi berikut rumusnya (Sambas Ali Muhidin dan Maman

Abdurahman, 2007: 126):

(39)

42

Sedangkan untuk pengujian keberartian koefisien korelasi dalam penelitian ini

kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r lebih besar dari (>) nilai  tertentu

maka hipotesis ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan.

Sebaliknya apabila nilai r lebih kecil dari (<) nilai  tertentu maka hipotesis diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan (Sambas Ali Muhidin dan

(40)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut bahasa pengertian hasil adalah “sesuatu yang diperoleh karena adanya

usaha” (Depdikbud, 1997:343). Sedangkan pengertian belajar adalah “suatu

proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”

(Hamalik, 2005:28). Pendapat senada dikemukakan Henry E. Garret yang dikutip

oleh Syaiful Sagala (2007:13), bahwa belajar adalah suatu proses yang berlangsung lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar, berupa perubahan tingkah laku yang diinginkan sesuai dengan tujuan belajar yang

diinginkan.

b. Kriteria Hasil Belajar

(41)

13

belajar. Sesuatu yang diperoleh seseorang tersebut berupa perubahan pada dirinya

dan tingkah lakunya. Dalam kegiatan belajar seorang siswa di sekolah, maka hasil belajar yang diperoleh berupa perubahan dalam pengetahuan, sikap, dan

keterampilan. Sebagaimana yang dikemukakan Oemar Hamalik (1990:38), bahwa perubahan tingkah laku sebagai hasil dari kegiatan belajar tampak dalam aspek

pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, sikap, dan lain-lain.

Sagala (2007:12), juga menjelaskan bahwa hasil yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar adalah memiliki kemampuan: 1) kognitif, yaitu

kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran, 2) afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi-reaksi

yang berbeda dengan penalaran, dan 3) psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dipahami bahwa hasil yang akan diperoleh seorang siswa setelah mengikuti kegiatan belajar berupa perubahan

tingkah laku yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, jadi setelah proses belajar itu ada perubahan secara menyeluruh dalam sikap dan

kebiasaan-kebiasaan, serta keterampilan-keterampilan ke arah yang positif.

Perubahan yang diperoleh setelah mengikuti proses belajar sebagai hasil belajar adalah hal-hal baru menggantikan dan mengembangkan hal-hal lama, baik aspek

(42)

14

faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang berasal dari individu itu

sendiri maupun faktor dari luar. Jadi hasil belajar itu akan senantiasa berfluktuasi, kadang naik dan terkadang turun, sesuai dengan situasi dan kondisi yang

mempengaruhinya.

Untuk itu menurut Sardiman (2007:49), kriteria hasil belajar yang baik dan efektif akan tercermin dalam hasil belajar yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. Dalam

hal ini guru akan senantiasa menjadi pembimbing dan pelatih yang baik bagi para siswa yang akan menghadapi ujian. Guru harus mempertimbangkan

berapa banyak dari yang diajarkan itu akan masih diingat kelak oleh subjek belajar, setelah lewat satu minggu, satu bulan, satu tahun dan seterusnya.

2) Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil proses pembelajaran itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan bagian dari

kerpibadian bagi setiap siswa, sehingga akan dapat mempengaruhi pandangan dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dihayati

dan penuh makna bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Memperhatikan pendapat Sardiman di atas dapat dipahami bahwa kriteria hasil belajar yang baik dan efektif itu, harus dapat bertahan lama dalam ingatan subjek belajar serta turut mewarnai karakteristik kepribadiannya, menjiwai cara

(43)

15

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang diperoleh siswa sebagaimana diuraikan dimuka bersifat uncertainly in outcome, yakni sesuatu yang berubah-ubah tergantung faktor yang mempengaruhinya. Karena sejalan dengan makna belajar itu sendiri yang

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku (the process of change in behaviour). Hasil belajar siswa bukanlah merupakan produk dari suatu usaha tunggal, atau monopoli dari suatu faktor saja, melainkan hasil dari berbagai upaya secara integral yang saling berhubungan satu sama lain, yang masing-masing memiliki peran penting dalam rangka menciptakan suatu hasil belajar yang

optimal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa itu, berasal dari dalam diri siswa, misalnya intelegensi, motivasi, minat, bakat, dan sikap, dan dari aspek

fisiologis, misalnya: kondisi alat indera terutama mata dan telinga. Kemudian ada juga faktor yang berasal dari luar diri siswa, baik bersifat sosial maupun non sosial, seperti; lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Selain itu

masih ada faktor lain yaitu yang berhubungan dengan pendekatan dan kebiasaan belajar yang digunakan siswa. Oleh karena itu untuk memperoleh dan

meningkatkan hasil belajar, maka harus memperhatikan semua faktor yang disebutkan tadi, karena satu sama lain saling berhubungan.

Sebagaimana yang dikemukakan Muhibbin Syah (2010:145), bahwa hasil belajar

siswa dipengaruhi beberapa faktor yaitu:

(44)

16

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar

siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa beberapa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Ketiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti dipaparkan di atas, akan saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dan karena pengaruh dari dari faktor-faktor tersebut, lalu muncul siswa

yang memperoleh atau mencapai hasil belajar yang tinggi (high-achiever) dan hasil belajar yang rendah (under- achiever) atau bahkan ada yang gagal sama

sekali dalam studinya.

Adapun faktor keterampilan guru dalam menggunakan metode dan media pembelajaran yang dibahas dalam penelitian ini adalah faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu faktor penggunaan metode dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran siswa.

d. Batas Minimal Hasil Belajar Siswa

Menetapkan batas minimal keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran

tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar, di antara norma-norma pengukuran tersebut adalah: 1) norma skala angka dari 0 sampai 10,

(45)

17

kelulusan/keberhasilan belajar skala 0-10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk

skala 0-100 adalah 55 atau 60.

Alhasil dari prinsip tersebut menurut Muhibbin Syah (2010:222), jika seorang siswa dapat menyelesaikan lebih dari separuh tugas atau instrumen evaluasi

dengan benar, ia dianggap telah memenuhi target minimal hasil belajar. Namun kiranya perlu dipertimbangkan lagi oleh para guru dalam menetapkan batas

minimal hasil belajar siswa yang lebih tinggi misalnya 65 atau 70.

Dalam perkembangan pendidikan sekarang, kriteria prestasi belajar siswa ditentukan berdasarkan pencapaian KKM atau kriteria ketuntasan minimal per

bidang studi tiap sekolah. KKM ditetapkan dengan menganalisis empat hal yaitu: a. Tingkat esensial (kepentingan) setiap indikator pendukung terhadap

kompetensi dasar, dan kompetensi dasar terhadap standar kompetensi yang

harus dicapai siswa pada setiap semester/tahun pelajaran.

b. Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator pendukung/kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa.

c. Kemampuan sumber daya pendukung, yaitu ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan, BOP, manajemen sekolah,

kepedulian stakeholder terhadap sekolah.

d. Intake (tingkat kemampuan rata-rata) siswa, yang didasarkan pada hasil seleksi PSB, UN, rapor, tes seleksi masuk dan psikotes, dan didasarkan

(46)

18

Adapun untuk menetapkan KKM ditentukan oleh rambu-rambu sebagai berikut:

a. KKM ditetapkan di awal tahun pelajaran. b. KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah.

c. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan nilai rentang

0 – 100.

d. Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100.

e. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal.

f. Nilai KKM harus dicantumkan dalam laporan hasil belajar siswa.

Terlepas dari peraturan di atas, setiap guru harus tetap mengingat nilai yang harus diberikan kepada siswa tetap ditentukan dari tiga aspek penilaian yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Setelah itu baru diukur melalui KKM tersebut, dalam

artian apabila nilai siswa telah melewati kriteria ketuntasan minimal berarti siswa tersebut tergolong telah tuntas belajar walaupun tetap dalam golongan/tingkat prestasi yang berbeda.

2. Pembelajaran Geografi

a. Pengertian Pembelajaran Geografi

Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan

manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang

(47)

19

kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan

tempat. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan dimensi alam fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan kehidupan manusia di

tempat dan lingkungannya.

Mata pelajaran Geografi membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan

pada muka bumi. Peserta didik didorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis di permukaan bumi. Selain itu peserta didik dimotivasi secara aktif dan kreatif untuk

menelaah bahwa kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi manusia tentang tempat dan wilayah.

Pengetahuan, kemampuan, dan nilai-nilai yang diperoleh dalam mata pelajaran

Geografi diharapkan dapat membangun kemampuan peserta didik untuk bersikap, bertindak cerdas, arif, dan bertanggungjawab dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi, dan ekologis. Pada tingkat pendidikan dasar mata pelajaran Geografi

diberikan sebagai bagian integral dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), sedangkan pada tingkat pendidikan menengah diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri.

b. Tujuan Pembelajaran Geografi

Mata pelajaran Geografi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

(48)

20

2) Menguasai kemampuan dasar dalam memperoleh data dan informasi,

mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi.

3) Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan

sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat. (Edukasi, Net., Maret 2012).

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa setelah mempelajari Geografi diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan tentang berbagai alam sekitarnya dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam berinteraksi

dengan lingkungan, sehingga mampu menjaga kelestarian alam dan bersosialisasi sebagai anggota masyarakat dengan baik.

c. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Geografi meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Konsep dasar, pendekatan, dan prinsip dasar Geografi.

2) Konsep dan karakteristik dasar serta dinamika unsur-unsur geosfer mencakup litosfer, pedosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer serta pola persebaran spasialnya.

3) Jenis, karakteristik, potensi, persebaran spasial Sumber Daya Alam (SDA) dan pemanfaatannya.

4) Karakteristik, unsur-unsur, kondisi (kualitas) dan variasi spasial lingkungan hidup, pemanfaatan dan pelestariannya.

(49)

21

6) Konsep wilayah dan pewilayahan, kriteria dan pemetaannya serta fungsi dan

manfaatnya dalam analisis geografi.

7) Pengetahuan dan kemampuan dasar tentang seluk beluk dan pemanfaatan peta,

Sistem Informasi Geografis (SIG) dan citra penginderaan jauh. (Edukasi, Net., Maret 2012).

Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran Georgrafi, maka diberikan materi mencakup semua kehidupan yang ada di sekitar peserta didik, baik itu keadaan alam maupun perkembangan masyarakat, dan ilmu lainnya yang berkaitan dengan

geografi.

d. Kurikulum Mata Pelajaran Geografi di MAN 1 Bandar Lampung

Pada kurikulum mata pelajaran Geografi di MAN 1 Bandar Lampung,

dijelaskan standar kompetensi sebagai berikut:

1) Kelas X :

o Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi. o Memahami sejarah pembentukan bumi.

o Menganalisis unsur-unsur geosfer. 2) Kelas XI:

o Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer. o Memahami Sumber Daya Alam.

o Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup. 3) Kelas XII:

o Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan.

(50)

22

o Menganalisis wilayah dan pewilayahan.

Berdasarkan standar kompetensi tersebut, maka materi yang diberikan

pada mata pelajaran geografi di MAN 1 Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

1) Fenomena biosfer.

2) Sebaran hewan dan tumbuhan. 3) Fenomena antroposfer.

4) Aspek kependudukan. 5) Sumber Daya Alam.

6) Pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan.

7) Pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan

berkelanjutan.

8) Prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan. 9) Keterampilan dasar peta dan pemetaan.

10)Lokasi industri dan pertanian dengan memanfaatan peta. 11)Pemanfaatan citra penginderaan jauh.

12)Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG).

13)Pola persebaran, spasial, hubungan, serta interaksi spasial antara desa dan kota 14)Kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan

pembangunan wilayah.

(51)

23

3. Kemampuan Guru Menggunakan Metode Pembelajaran

Yang dimaksud dengan kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran berdasarkan pengertian di atas adalah guru yang memiliki kemampuan dalam menggunakan berbagai cara dalam penyampaian materi

pelajaran kepada siswanya. Menurut Hamzah B. Uno (2008:69), kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran adalah kemampuan yang dimiliki guru

baik secara teoritis maupun praktik dalam memilih dan menggunakan metode dalam pembelajaran.

Guru yang dikatakan memiliki kemampuan dalam menggunakan metode

pembelajaran apabila: 1) metode pembelajaran digunakan dalam rangka mengefektifkan proses pembelajaran, 2) memiliki pemahaman tentang metode pembelajaran, 3) memahami nilai dan manfaat penggunaan metode pembelajaran,

4) mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai, 5) mengetahui berbagai jenis metode pembelajaran, 6) mengetahui penggunaan metode pembelajaran dalam setiap penyampaian materi pelajaran, 7) mampu melakukan usaha inovatif

dalam penggunaan metode pembelajaran (Agus Mirwan, 1984:19).

Sedangkan menurut Suparta (2005:169), guru yang terampil dalam menggunakan metode pembelajaran adalah: 1) mengenali semua metode pembelajaran, 2)

menguasai semua metode pembelajaran, 3) mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran, 4) mengetahui letak kekuatan dan kelemahan dirinya dalam

(52)

24

Adapun menurut Zakiah Daradjat (1996:142), kemampuan guru dalam

menggunakan metode pembelajaran dilihat dari: 1) kemampuan dalam menetapkan metode pembelajaran yang cocok, 2) kemampuan dalam

mengembangkan metode pembelajaran, 3) kemampuan dalam melaksanakannya dengan baik, dan 4) kemampuan dalam mengkombinasikan atau memvariasikan

metode pembelajaran secara efektif.

Sedangkan menurut Syafruddin Nurdin (2003:95), indikator guru yang terampil

dalam menggunakan metode pembelajaran adalah ”ia melaksanakan metode

pembelajaran tersebut dengan langkah-langkah yang benar menurut teori

penggunaannya.”

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa guru yang memiliki kemampuan dalam menggunakan metode pembelajaran dengan

indikator guru tersebut mengetahui dan memahami teori tentang metode pembelajaran, guru mengetahui dan memahami kelemahan dan kelebihan setiap metode pembelajaran, guru mampu memilih metode pembelajaran sesuai dengan

tujuan, materi, karakteristik siswa dan kemampuan dirinya, guru mampu melaksanakan setiap metode pembelajaran yang dilaksanakannya sesuai dengan

(53)

25

4. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran

Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan guru dalam memanfaatkan segala media yang dapat dilihat baik yang bergerak maupun yang diam untuk menyampaikan

materi pelajaran kepada siswanya, sehingga dengan media tersebut dapat membantu guru dalam mengajar dan membantu siswa dalam belajar.

Sebagaimana yang dikemukakan Syaiful Bahri Djamarah (2006:140), bahwa kemampuan guru dalam menggunakan media adalah ”guru bisa memanipulasi media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang

disampaikan kepada siswa dalam proses pembelajaran.”

Menurut Agus Mirwan (1984:19), guru yang dikatakan memiliki kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang penggunaan berbagai media pembelajaran.

b. Mampu memilih media pembelajaran yang sesuai. c. Mengetahui berbagai jenis media pembelajaran.

d. Mengetahui penggunaan media pembelajaran dalam setiap penyampaian materi pelajaran.

e. Mampu melakukan inovasi dalam penggunaan media pembelajaran.

Pendapat di atas ditambahkan oleh Tayar Yusuf (1997:6), bahwa kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran salah satunya adalah guru mampu

memilih dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan: 1) tujuan yang hendak dicapai, 2) siswa, 3) situasi, 4) ketersediaan fasilitas yang

(54)

26

mengenal, memilih dan menggunakan media pembelajaran, 2) membuat alat-alat

bantu pelajaran yang sederhana, dan 3) menggunakan perpustakaan dalam proses pembelajaran.

Moh. Uzer Usman (2001:11), berpendapat bahwa guru yang mampu dalam

menggunakan media pembelajaran yaitu: 1) memiliki pengetahuan tentang media pembelajaran, 2) terampil dalam media pembelajaran, 3) terampil dalam

menggunakan berbagai media pembelajaran, dan 4) mampu mengusahakan media itu dengan baik.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa guru yang terampil

dalam menggunakan media pembelajaran haruslah memiliki pengetahuan yang memadai tentang media pembelajaran secara teoritis maupun praktis, mengetahui bagaimana cara menggunakannya dengan baik, dapat menggunakan dan

memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran, mampu memilih media yang sesuai, mampu membuat siswa termotivasi untuk belajar melalui media yang digunakannya, dan mampu membuat media pembelajaran yang sederhana.

5. Persepsi Siswa terhadap Kemampuan Guru Menggunakan Metode dan Media Pembelajaran dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Siswa

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah persepsi terhadap kemampuan gurunya dalam menggunakan metode dan media pembelajaran.

(55)

27

dimaksud persepsi dalam penelitian ini adalah tanggapan siswa terhadap

kemampuan guru dalam menggunakan metode dan media pembelajaran.

Persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Sebagaimana yang

dikemukakan Sardiman (2007:192) bahwa hasil belajar siswa khususnya di bidang akademis, banyak tergantung pada tanggapan siswa terhadap kemampuan

guru dalam mengajar yang salah satunya adalah keterampilannya dalam menggunakan metode dan media pembelajaran.

Begitu juga pendapat Wina Sanjaya (2008:16) bahwa ”keberhasilan suatu proses

pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru yang antara lain kemampuan dalam menggunakan metode dan media pembelajaran.” Moh. Uzer Usman (2001:9) berpendapat bahwa guru yang kompeten akan lebih mampu

menghantarkan siswanya mencapai hasil belajar pada tingkat optimal. Dan selanjutnya beliau menerangkan bahwa kompetensi guru antara lain adalah kemampuan dalam menggunakan metode dan media pembelajaran (Moh. Uzer

Usman (2001:18).

Zakiah Daradjat (1996:137), juga menyatakan bahwa untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka guru harus menguasai berbagai metode dan media

pembelajaran dan terampil menggunakannya. Oemar Hamalik (2004:50) juga

berpendapat bahwa ”kegagalan dan keberhasilan pembelajaran sangat tergantung

pada seni dan kemampuan guru.” Beliau juga menyatakan bahwa kemampuan

(56)

28

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat dipahami bahwa persepsi atau

tanggapan siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan metode dan media pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

B. Kerangka Berpikir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode dan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di MAN 1 Bandar Lampung.

Berdasarkan tujuan tersebut, maka yang menjadi objek penelitian adalah persepsi

siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode dan media pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Yang dimaksud dengan persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan

metode dan media pembelajaran adalah tanggapan siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode dan media pembelajaran yang ditunjukkan dari sikapnya terhadap guru dan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya.

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar geografi yang ditunjukkan dalam skor nilai yang diperoleh siswa, dengan katagori sebagai berikut: 1) Skor 80 ke atas dikategorikan hasil belajar siswa baik,

(57)

29

Berdasarkan uraian teori tersebut, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini

adalah persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan metode dan media pembelajaran memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa. Artinya semakin

(58)

30

Untuk memudahkan dalam memahami kerangka berpikir dalam penelitian ini

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Persepsi Siswa Terhadap Kemampuan Guru

Menggunakan Metode Pembelajaran (Variabel X1)

Indikator:

a. Persepsi siswa terhadap pengetahuan dan pemahaman guru tentang teori metode pembelajaran.

b. Persepsi siswa terhadap pengetahuan dan pemahaman guru tentang kelemahan dan kelebihan setiap metode pembelajaran.

c. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru memilih metode pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi, karakteristik siswa dan kemampuan dirinya. d. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru

melaksanakan setiap metode pembelajaran yang dilaksanakannya sesuai dengan langkah-langkahnya yang benar menurut teori.

e. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru mengembangkan metode pembelajaran. f. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru

menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi.

Persepsi Siswa Terhadap Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran

(Variabel X2)

Indikator:

a. Persepsi siswa terhadap pengetahuan yang dimiliki guru tentang media pembelajaran secara teoritis maupun praktis.

b. Persepsi siswa terhadap pemahaman guru tentang bagaimana cara menggunakan media pembelajaran dengan baik.

c. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru menggunakan dan memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran.

d. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru memilih media yang sesuai.

e. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru membuat siswa termotivasi untuk belajar melalui media yang digunakannya.

f. Persepsi siswa terhadap kemampuan guru membuat media pembelajaran yang sederhana.

(59)

31

C. Hipotesis Penelitian

Menurut Nana Sudjana (1991: 38), hipotesis adalah “jawaban sementara atau

dugaan jawaban dari pertanyaan penelitian.” Hipotesis diturunkan berdasarkan

berpikir deduktif artinya menetapkan jawaban sementara atas dasar analisis

teori-teori pengetahuan ilmiah yang relevan dengan permasalahan melalui penalaran atau rasio.

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah:

1. Terdapat hubungan yang erat dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran dengan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran geografi di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Terdapat hubungan yang erat dan signifikan antara persepsi siswa terhadap

(60)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi

siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan metode dan media pembelajaran memiliki hubungan yang erat dan signifikan dengan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran geografi khususnya di MAN 1 Bandar Lampung. Kesimpulan tersebut ditunjukkan oleh temuan-temuan hasil analisis sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara persepsi siswa dengan kemampuan guru dalam

menggunakan metode pembelajaran dengan hasil belajar siswa sebesar 0,983 yang dikategorikan hubungannya sangat erat. Berdasarkan pengujian koefisien

korelasi nilai r hitung lebih besar dari r tabel baik pada taraf signifikan 1% maupun 5% yaitu: 0,288 < 0,983 > 0,372. Menunjukkan bahwa semakin baik persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan metode

pembelajaran maka akan diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2011/2012.

(61)

84

yang dikategorikan hubungannya sangat erat. Berdasarkan pengujian koefisien

korelasi nilai r hitung lebih besar dari r tabel baik pada taraf signifikan 1% maupun 5% yaitu: 0,288 < 0,973 > 0,372. Menunjukkan bahwa semakin baik

persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran maka akan diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada

mata pelajaran geografi di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diberikan saran kepada:

1. Kepala madrasah/sekolah untuk selalu meningkatkan kemampuan gurunya terutama dalam menggunakan metode dan media pembelajaran, sehingga

persepsi siswa akan semakin baik dan mempengaruhi hasil belajarnya, melalui: mengikutsertakan guru pada kegiatan penataran, seminar, workshop, dan memberikan motivasi kepada guru untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi. Selain itu kepala madrasah hendaknya selalu memberikan penghargaan akan hasil kerja guru karena akan dapat membuat

guru semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan kemampuannya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran lebih baik lagi.

2. Guru khususnya guru mata pelajaran Geografi untuk selalu meningkatkan

kemampuannya dalam menggunakan metode dan media pembelajaran dengan aktif berpartisipasi dalam kegiatan seminar, penataran, MGMP, dan

(62)

85

3. Siswa untuk selalu berpandangan positif terhadap kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan guru dengan menanamkan dalam diri bahwa kegiatan apapun yang dilaksanakan guru bertujuan agar siswa menjadi lebih baik, lebih pintar,

dan dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu hedaknya siswa bersikap terbuka dan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Keberhasilan tahap ini sangat ditentukan oleh: (a) mutu pada sumber daya manusia yang ada; (b) atmosfir kerjasama antar bagian sebagai satu kesatuan dalam sistem

Selanjutnya ektstrak n-heksana pada penelitian ini juga mempunyai aktivitas antibakteri dan mempunyai kandungan golongan senyawa flavonoid dan alkaloid namun tidak memberkan efek

Ketegangan berlanjut ketika kedua belah pihak mengirim tentara di perbatasan kedua negara. Insiden tembak menembakpun terjadi pada tanggal 17 September 1980. Selanjutnya

Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan.. Meningkatkan profesionalisme,

berhubungan dengan stres kerja pada perawat di ruang rawat inap rumah sakit jiwa provinsi sulawesi tenggara tahun 2016 Beban Kerja, Shift Kerja, Hubungan Interpersonal,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh orientasi pelanggan dan keahlian penyedia jasa mengenai persepsi responden terhadap kualitas hubungan, dan pengaruh

“Pengembangan ini akan terus dilakukan hingga penghasilan dari Taman Sengkaling dapat mencapai Rp 20 Milyar pertahun,” kata rektor menyebut angka yang ditargetkan. UMM termasuk

bagaimana media sosial Suara Surabaya dapat menjadi Ruang Publik sesuai dengan. teori ruang