• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA APARAT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DALAM PELAYANAN PUBLIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KINERJA APARAT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DALAM PELAYANAN PUBLIK"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KINERJA APARAT DNAS KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMPUNG

TIMUR DALAM PELAYANAN PUBLIK

Oleh HIDAYANTI

Kinerja aparat dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat secara optimal merupakan suatu hal penting dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat. kinerja aparat yang kurang optimal inilah yang akan menjadi masalah dalam pelayanan publik. Masih adanya aparat yang memberikan pelayanan tidak optimal seperti, ketidaknetralan pelayanan dan waktu yang tidak pasti. Kondisi ini yang menjadi perhatain peneliti untuk meneliti kinerja aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur pada bidang administrasi kependudukan dalam pelayanan KTP.

(2)

administrasi kependudukan dalam pelayanan KTP menjalankan tugasnya sebagai publik memiliki kinerja cukup baik. Hal ini diukur dari 5 indikator yaitu produktivitas, kualitas, pelayanan, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas dan didasarkan pada data yaitu 56% responden yang menyatakan cukup baik.

(3)

ABSTRACT

THE APPARATUS PERFORMANCE OF THE POPULATION AND CIVIL REGISTRATION AGENCY IN EAST LAMPUNG REGENCY IN PUBLIC

SERVICE

BY HIDAYANTI

The apparatus performance in providing public services to the communities optimally is an important thing to meet the needs of the communities. The apparatus performance which less optimal will be a matter in the public service. There is still apparatus who gives the nonoptimal services such as the service is not neutral and the uncertain time. Such condition becomes a researcher's concern to examine the apparatus performance of the Population and Civil Registration agency in East Lampung Regency on the field of population administration in the ID card services.

(4)

administration in the ID card services performing their duties as a public have a pretty good performance. It is measured from five indicators: productivity, quality, service, responsiveness, responsibility, and accountability and based on the data that 56% respondents who stated quite good.

(5)

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur dari segi Produktivitas berada dalam kondisi cukup baik. Hal ini di ukur melalui aparat mampu memberikan kepastian waktu, aparat memberikan pelayanan KTP tidak ada kesalahan, dan aparat memberikan pelayanan KTP sesuai dengan prosedur dan didasarkan pada data yaitu sebanyak 56 %, sisanya 42 % baik dan 2 % tidak baik.

2. Kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur dari segi kualitas pelayanan berada dalam kondisi cukup baik. Hal ini di ukur melalui aparat dalam memberikan pelayanan KTP selalu ada di kantor pada saat jam kerja, aparat mampu memnggunakan alat bantu dalam proses pelayanan dan melayani dengan ramah dan sopan dan didasarkan pada data yaitu sebanyak 51%, sisa nya 49 %baik.

(6)

pelayanan dengan tepat, dan semua keluhan direspon oleh petugas dan didasarkan pada data yaitu sebanyak 63%, sisanya 37% cukup baik

4. Kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur dari segi responbilitas berada dalam kondisi cukup baik. Hal ini di ukur melalui Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam menentukan biaya sesuai dengan peraturan yang ada dan Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam melayani masyarakat ketika mengurus KTP sesuai dengan peraturan dan didasarkan pada data yaitu sebanyak 46% , sisanya 42% baik dan 12% tidak baik

5. Kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur dari segi Akuntabilias berada dalam kondisi cukup baik. Hal ini di ukur melalui Aparat Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam memberikan pelayanan KTP selalu sama kepada masyarakat, Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selalu mendahulukan kepentingan masyarakat dalam membuat KTP, Kejelasan papan informasi mengenai biaya waktu dan proses pelayanan dan didasarkan pada data yaitu sebanyak 53%, sisnya 47% baik.

(7)

B. SARAN

Saran dalam penelitian ini adalah

1. Dari segi produktivitas, baru 42% yang menyatakan pelayanan berjalan dengan baik sehingga masih ada 58% responden menyatakan cukup baik dan tidak baik. Oleh Karena itu Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebaiknya mencantumkan waktu untuk lama penyelesaian secara transparan dan Pembenahan aliran Listrik atau pengadaan Genset 2. Dari segi kualiats pelayanan, baru 49% yang menyatakan pelayanan

berjalan dengan baik sehingga masih ada 51% yang menyatakan cukup baik. Oleh Karena itu Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebaiknya mengadakan pelatihan dan mengurursukan aparat agar lebih paham dan menegur atau memberikan sanksi apabila aparat tidak ramah dan sopan dalam melayani masyarakat

3. Dari segi responsivitas, baru 63% yang menyatakan pelayanan berjalan dengan baik sehingga masih ada 37% yang menyatakan cukup baik. Oleh Karena itu Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebaiknya menambah lagi loket pelayanan agar dapat lebih cepat merespon masyarakat, menambah sumber daya manusia (petugas) agar pelayanan dapat cepat dan tepat.

(8)

5. Dari segi akuntabilitas, baru 47% yang menyatakan pelayanan berjalan dengan baik sehungga masih 53% yang menyatakan cukup baik. Oleh Karena itu aparat sebaiknya tidak membeda-bedakan masyarakat yang satu dan yang lainnya dalam pembuatan KTP, dan juga aparat memberikan informasi yang jelas untuk waktu proses penyelesaian KTP agar ada kepastian hukumnya dan masyarakat tidak perlu bolak-balik ke kantor. 6. Dari 5 indikataor yaitu Produktivitas, Kualitas Pelayanan, Resposivitas,

Responbilitas dan akuntabilitas baru 44% menyatakan pelayanan berjalan baik, sehingga masih 56% menyatakan cukup baik. Oleh Karena itu Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebaiknya lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan aparat dengan mengadakan pelatihan-pelatiahn dan mengingatkan aparat menjaga peralatan dan perlengkapan kantor agar selalu terawat.

(9)

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah satu tujuan dari penerapan otonomi daerah. Kondisi ini memerlukan dukungan dan kesiapan para aparat pemerintah yang memiliki kemampaun kerja yang baik. Tuntutan utama pelaksanaan good governance dalam pengelolaan pemerintahan adalah dengan diperlukannya prinsip prinsip dasar yang harus dipenuhi, karena masyarakat mulai kritis dalam memonitor dan mengevaluasi pelayanan dari instansi pemerintah.

Evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh masyarakat kepada instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan sulit dilakukan secara obyektif, karena belum diterapkannya sistem pengukuran kinerja yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan secara obyektif dan terukur dari pelaksanaan program-program disuatu instansi pemerintah. Penerapannya untuk meningkatkan kinerja, instansi pemerintah membutuhkan kelengkapan organisasi sehingga mampu mewujudkan sasaran dan tujuan pendiriannya.

(10)

pemerintah adalah dibutuhkan Infrastruktur Administrasi yang memilki kesiapan dan ketangguhan pada semua tingkatan dan tahapan yang meliputi: a) Organisasi pelaksana yang berintikan birokrasi yang mantap

b) Sistem administrasi atau tata laksana yang efektif dan efisien

c) Susunan aparatur atau personalia yang berkemampuan tinggi dari segi professional, orientasional yang disertai rasa dedikasi yang tinggi.

Hal ini berarti bahwa kinerja aparatur negara dalam merencanakan, melaksanakan dan evaluasi serta pengendalian proses pembangunan dan pelayanan masyarakat sangat di tentukan oleh faktor kelembagaan, ketatalaksanaan sumber daya manusia dan dukungan sarana dan prasarana yang tersedia.

Selanjutnya Djokosantoso Moejono dalam Surjadi (2009:27) menyatakan bahwa budaya organisasi yang merupkan nilai-nilai yang diyakini secara umum dapat berpengaruh terhadap perilaku kinerja individual serta untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi maka kinerja organisasi secara universal memerlukan daya dukung dalam bentuk empat pilar, yaitu:

a) Sumber daya manusia yang bermutu b) Sistem dan teknologi terpadu

c) Strategi yang tepat

d) Dan logistik yang memadai

(11)

pemerintahan untuk mendapatkan suatu pelayanan menunjukkan gejala yang mengecewakan, berbelit-belit, lama tidak terbuka, mahal dan tidak memuaskan termasuk kurang koordinasi.

Surjadi (2009:107) menyatakan bahwa Kewajiban pemerintah adalah melaksanakan kewajiban negara yang meliputi melindungi (to protect the people), melayani (to serve the people) dan mengatur (to regulate the people)

yang pada dasarnya adalah “pemberian pelayanan” pemenuhan kepentingan

publik dan mangatasi masalah-masalah publik.

Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya negara untuk memenuhi kebutuhan dasar hak-hak sipil setiap warga negara atas barang, jasa, dan pelayanan administarsi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Namun pada kenyataannya menurut Ryaas Rasyid dalam Surjadi Birokrasi di Indonesia dalam kondisi darurat administrasi yang membutuhkan reformasi birokrasi yang difokuskan pada perubahan sikap dan karakter aparatur dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya selalu dilandaskan pada tiga landasan yaitu landasan konstitusi, peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan. Darurat administrasi ditandai dengan terjadinya berbagai pelanggaran-pelanggaran terhadap ketiga landasan tersebut.

(12)

Sejak berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, diharapkan dapat memberikan dampak nyata yang luas terhadap peningkatan pelayanan terhadap masyarakat . Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke daerah memungkinkan terjadinya penyelenggaraan pelayanan dengan jalur birokrasi yang lebih sederhana dan membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk melakukan inovasi dalam pemberian dan peningkatan kualitas pelayanan.

Berkaitan dengan itu, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 22 tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil yang diharapkan mampu memberikan pelayanan publik kepada masyarakat Lampung Timur. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang kependudukan dan pencatatan sipil berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan, untuk menjalankan tugasnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan pencatatan sipil b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

kependudukan dan pencatatan sipil

(13)

d) Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melayani kebutuhan masyarakat yang bersifat administrasi publik kelengkapan individu atau kelompok. Pelayanan yang umum diberikan adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga(KK), Akta Kelahiran dan Akta-akta lainnya. Pelayanan yang banyak dilakukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh pemerintah kabupaten lampung Timur yang berlaku diseluruh wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia.

Penerbitan KTP baru bagi penduduk Warga Negara Indonesia, dilakukan setelah memenuhi syarat berupa:

a. Telah berusia 17 tahun atau sudah kawin atau pernah kawin b. Surat pengantar RT/RW dan Kepala Desa

c. Fotocopy 1. KK

2. Kutipan Akta Nikah/Akta kawin bagi penduduk yang belum berusia 17 tahun

3. Kutipan Akta Kelahiran

(14)

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 17 tahun 2011 Tentang Retrebusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil Setiap Penduduk Kabupaten Lampung Timur yang ingin membuat Kartu Tanda Penduduk dikenakan biaya sebesar Rp 10.000,- bagi Warga Negara Indonesia dan Rp 100.000,- bagi Warga Negara Asing.

Aparat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam memberikan pelayanan terkait pembuatan kartu tanda penduduk dinilai masih belum sesuai dengan standar prosedur yang baik. Berdasarkan pengamatan langsung dilapangan /pra riset dan survey wawancara dengan Bapak Ahmad Sobri yang datang ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk melakukan pelayanan KTP tanggal 12 Juni 2012 masih adanya aparat yang tidak menjalakan tugas sesuai dengan peraturan yang ada. Ini terlihat dengan tidak ada kepastian waktu berapa lamanya proses pelayanan terkadang bisa sampai satu bulan bahkan pernah berkas yang dimasukan untuk membuat KTP hilang sehinnga beliau harus mengurusnya lagi. Kondisi ini menjadikan kinerja layanan menjadi terhambat dan kurang baik. Disisi lain menurut bapak Ahmad Sobri aparat Dinas kependudukan dan Catatan Sipil tidak netral dalam memberikan pelayanan dikarenakan apabila ada yang memberikan uang lebih dari retribusi yang telah di tetapkan maka pelayanannya pun akan makin cepat .

(15)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di kemukakan rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah Kinerja Aparat dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Bidang Administrasi Kependudukan dalam Pelayanan KTP ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Bidang Administrasi Kependudukan dalam Pelayanan KTP

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis penilitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran bagi bahan kajian ilmu pemerintahan khususnya manajemen pemerintahan yang berkaitan dengan Kinerja Aparat dalam Pelayanan Publik

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Aparat Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur dalam meningkatkan pelayanan publik sesuai dengan peraturan yang ada.

(16)
(17)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kinerja

Menurut Mohamad Mahsun (2009: 25) :

Kinerja (Performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan/ dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu.

Pengertian di atas menunjukkan bahwa kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh seseorang maupun sekelompok dalam suatu organisasi.

Menurut Achmad S.Rucky (2006: 43) :

Kinerja adalah suatu hasil dimana orang, sumber-sumber dan pada lingkungan kerja tertentu secara bersama membawa hasil akhir yang di dasarkan tingkat mutu dan standar yang telah di tetapkan. Kinerja personil erat kaitannya dengan cara mengadakan penilaian terhadap pekerjaan seseorang sehingga perlu di tetapkan standar kerja

Menurut Prawirosentono dalam Sinambela dkk (2011: 137):

(18)

jawab masing –masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Pengertian di atas menjelaskan bahwa kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau lembaga dalam melaksanakan pekerjaannya secara legal dan pekerjaannya tidak bertentangan dengan moral dan atau etika.

Pembahasan ini menjelaskan kinerja adalah sebagai hasil dari usaha yang telah dilakukan oleh seseorang, dapat juga dikatakan sebagai prestasi kerja, atau wujud usaha seseorang dalam mencapai tujuannya. Kinerja bersumber dari kecakapan seseorang, kecakapan pada hakikatnya dapat dipandang sebagai sekumpulan kebiasaan yang terkoordinasi, apa yang kita pikirkan, rasakan dan kerjakan, agar suatu tujuan tercapai.

Mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan, pimpinan melakukan tugasnya dibantu oleh pimpinan yang lainnya bersama dengan pegawai mereka. Keberhasialan pimpinan melaksanakan tugasnya akan dipengaruhi oleh kontribusi pihak lainnya. Artinya kinerja pimpinan akan dipengaruhi oleh kinerja pegawai, jika kinerja pegawai baik akan mempengaruhi kinerja pimpinan dan selanjutnya kinerja organisasi. Untuk mengetahui kinerja aparat perlu dilakukan penilaian.

(19)

dari kriteria yang membentuk variabel kinerja aparat dalam pelayanan publik disususn dalam 5 kriteria pedoman dalam penilaian kinerja birokrasi publik yang dikemukan dwiyanto (1995) dalam dwiyanto (2008:50)

a. Produktivitas adalah rasio antara input dan output pelayanan.

b. Kualitas pelayanan merupakan suatu hal penting dalam kinerja aparat dalam pelayanan publik untuk melihat kepuasan masyarakat.

c. Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, dan mengembangkan program-program pelayanan public sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakt

d. Responbilitas adalah pelaksanaan kegiatan organisasi publik sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik secara eksplisit maupun implisit (Lenvine,1990)

e. Akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggara pelayanan dengan ukuran-ukuran nilai-nilai atau norma eksternal yang ada dimasyarakat atau yang dimiliki para stakeholders.

Tujuan pengukuran kinerja pelayanan pemerintah (unit pelayanan) adalah untuk memotivasi unit pelayanan dalam meningkatkan kinerja khususnya dalam merealisasikan good governance dalam pemberian pelayanan publik. Agar kinerja dapat dioptimumkan haruslah membuat deskripsi jabatan bagi setiap pegawai, sehingga mereka mengerti apa fungsi dan tanggung jawabnya.

B. Tinjauan Tentang Aparat

(20)

melayani setiap warga negara untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya.

(http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-dewioktavi-27108-7-babii.pdf)

Menurut Bintoro (1997:71) dalam (skripsi Dewi Agustina: 2011 tidak dipublikasikan) aparat dimaksudkan untuk mengorganisir secara teratur suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh banyak orang. Aparat adalah tipe dari suatu organisasi yang dimaksud untuk mencapai tugas-tugas administratif yang besar dengan cara mengkoordinasikan secara sistematis (teratur) pekerjaan dari banyak orang. Perhatian perlu diberikan dalam hubungan dengan perasaan aparat di dalam suatu masyarakat yang mengadakan perubahan ke arah pembaharuan. Hal ini dapat diharapkan menumbuhkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam kehidupan aparatur dapat menjadi kekuatan yang baik untuk pertumbuhan sebagai hasil pelaksanaan kegiatan yang efisien, tetapi juga dapat menjadi alat yang salah satu diantara kedua hal tersebut.

Menurut Soewarno Handayaningrat (1982:154) Aparatur ialah aspek aspek administrasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintah atau negara, sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Aspek-aspek administrasi itu ialah kelembagaan atau organisasi dan kepegawaian. Menurut pengertian di atas menunjukkan bahwa aparatur pemerintah merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi dalam penyelenggaraan pemerintah atau Negara.

(21)

Aparatur merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga pemerintahan disamping faktor lain seperti uang atau sarana prasana lainnya. Oleh karena itu sumber daya aparatur harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisien organisasi pemerintahan untuk mewujudkan professional dalam melakukan pekerjaan. Demikian pula halnya dengan organisasi negara; perilaku aparatur negara akan sangat menentukan kualitas negara sebagai badan hukum publik dalam memberikan pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat. Oleh karena itu sangat di perlukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas perilaku aparatur agar mempunyai kemampuan menggayomi dan melayani masyarakat, sehingga dapat di harapkan menumbuhkan perakarsa dan peran aktif masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

Aparatur juga dituntut mempunyai kemampuan di dalam melakukan inovasi dan menjabarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Masalahnya sekarang, bagaimana meningkatkan kualitas aparat untuk mampu melayani masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan inisiatif dan peran aktif masyarakat. Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa peranan yang dilakukan oleh aparatur negara di indonesia sangat kompleks melampui kapabiilitas yang dimiiki, tidak hanya diberikan pelayanan umum, tetapi juga melindungi dan mengayomi semua kepentingan masyarakat.

(22)

keputusan benar-benar berjalan berarti juga adanya pelaksanaan yang sangat buruk.

Memperhatikan pendapat di atas, jelas mengisyaratkan bahwa upaya yang ditempuh untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh aparatur negara dan sekaligus memperdayakan masyarakat adalah dengan melakukan pemisahan antara fungsi mengemudi/mengarah (Sterring) dan fungsi mendorong/mendayung (Rowing). Fungsi mengemudi/mengarahkan dilaksanakan oleh aparatur negara, dengan melakukan upaya-upaya yang senantiasa mengarahkan segenap potensi yang ada untuk mencapai tujuan negara. Upaya ini dapat dilakukan dengan kebijakan publik sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku. Sedangkan masyarakat yang melaksanakan fungsi mendayung, harus mempunyai keberdayaan untuk menggerakkan sumber daya yang dimilikinya untuk mendorong sesuai dengan arah yang telah ditentukan oleh aparatur negara.

C. Tinjauan Tentang Pelayanan Publik 1. Pengertian Pelayanan Publik

Menurut Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2011:11) dalam Hardiansyah Pelayanan Publik adalah:

(23)

Menurut Departemen Dalam Negeri (pengembangan kelembangaan pelayanan terpadu satu pintu, 2004) dalam Hardiansyah (2011:12) pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan.

Menurut Bab I pasal 1 ayat 1 UU No 25/2009 yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah: kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah memberikan pelayanan/melayani kebutuhan masyarakat atau kelompok yang mempunyai kepentingan sesuai dengan aturan yang berlaku agar tercipta kepuasan bagi penerima pelayanan.

2. Klafikasi Pelayanan Publik

(24)

A. Pelayanan Kebutuhan dasar a. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat maka kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh Undang-Undang.

b. Pendidikan dasar

Pendidikan merupakan sutu bentuk investasi sumber daya manusia, oleh karena itu idealnya pemerintah mensubsidi penuh pendidikan dasar sehingga tidak ada lagi alasan orang tua tidak menyekolahkan anaknya.

c. Bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Dalam hal penyedian bahan kebutuhan pokok masyarakat, pemerintah perlu menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat dan menjaga ketersediannya dipasar maupun di gudang dalam bentuk cadangan atau persediaan.

B. Pelayanan Umum

a. Pelayanan Administrasi

Pelayanan administarsi adalah pelayanan berupa penyediaan berbagai bentuk dokumen yang dibutuhkan publik.

b. Pelayanan Barang

(25)

c. pelayanan jasa

Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan publik.

3. Klasifikasi Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 17 Tahun 2011 tentang retribusi penggantian biaya cetak kartutanda paenduduk dan akta catatan sipil adalah sebagai berikut:

a. Kartu Tanda Penduduk

Kartu Tanda Penduduk adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh pemerintah kabupten lampung timur yang berlaku diseluruh wilayah Negara kesatuan.

b. Kartu Keluarga

Kartu Keluaraga adalah identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga,serta karateristik anggota keluarga.

c. Kartu Identitas Pendudukan Musiman

Kartu Identitas Pendudukan Musiman adalah kartu tanda pengenal bagi penduduk musiman di Kabupaten Lampung Timur.

d. Kartu Identitas Kerja

(26)

e. Pencatatan Perkawinan

Pencatatan Perkawinan merupakan suatu pencatatan data yang memuat catatan lengkap seorang mengenai perkawinan.

f. Pencatatan Perceraian

Pencatatan Perceraian merupakan suatu pencatatan data yang memuat catatan lengkap seorang mengenai perceraian

g. Pencatatan Kematian

Pencatatan kematian dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten lampung Timur tempat terjadinya kematian. Kematian adalah Ketiadaan permanen dari seluruh kehidupan pada saat maupun setelah kelahiran hidup terjadi.

h. Pencatatan Pengakuan Anak

Pencatatan Pengakuan Anak adalah pencatatan pengakuan dari seorang ayah anaknya yang lahir di luar ikatan perkawinan yang sah atas persetujuan ibu kandung anak tersebut

i. Pencatatan pengesahan Anak

Pencatatan Pengesahan anak adalah pencatatan pengesahan status seorang anak yang lahir diluar ikatan perkawinan yang sah, kemudian diikuti dengan perkawinan yang sah kedua orang tua tersebut.

j. Pencatatan Perubahan Nama

(27)

k. Pencatatan Kelahiran

Pencatatan Kelahiran adalah pencatatan lengkap seseorang mengenai kelahiran.

4. Asas-asas pelayanan publik

Pelayanan publik dilakukan tiada lain untuk memberikan kepuasan bagi pengguna jasa karena itu penyelenggaraan secara niscaya membutuhkan asas-asas pelayanan dengan kata lain dalam memberikan pelayanan publik, instansi penyedia pelayanan publik harus memperhatikan asas pelayanan publik.

Asas-asas pelayanan publik menurut Keputusan Menpan Nomor 63/2003 adalah:

a. Tranparansi

Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. b. Akuntabilitas

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

c. Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

d. Partisipasif

(28)

e. Kesamaan hak

Tidak diskriminasi dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi

f. Keseimbangan hak

Hak dan kewajiban, pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

5. Penyelengaraan Pelayanan Publik

Penyelengaraan pelayanan Publik dilakukan oleh penyelengara pelayanan publik yaitu penyelenggara Negara/Pemerintah, penyelenggara perekonomian dan pembangunan, lembaga independen yang dibentuk oleh pemerintah, badan usaha/badan hukum, yang diberi wewenang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi pelayanan publik, badan usaha/badan hukum yang berkerjasama dan/atau dikontrak utuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayananan publik ada sepuluh prinsip yang diatur dalam Keputusan Menteri Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, Kesepuluh Prinsip tersebut adalah:

a. Kesederhanaan

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan

b. Kejelasan

1. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik

(29)

3. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran c. Kepastian waktu

Pelaksanaan Pelayanan Publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan

d. Akurasi

Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah e. Keamanan

Proses produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum

f. Tanggung jawab

Pimpinan penyelenggraan pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik

g. Kelengkapan Sarana dan Prasana

Peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi, telekomunikasi dan informatika.

h. Kemudahan akses

Tempat dan lokasi sarana dan prasarana pelayanan yang memadai mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi

i. Kedisiplinan, Kesopanan, dan keramahan

(30)

j. Kenyamanan

Pemberi pelayanan harus tertib, teratur disediakan ruang dan waktu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat, serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan.

D. Kerangka Pikir

Kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh seseorang maupun sekelompok dalam suatu organisasi. Melalui kinerja dapat terlihat suatu organisasi sudah atau belum mencapai tujuan organisasi.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan publik penilaian kinerja pelayanan publik dalam penilitian ini menggunakan teori Dwiyanto(1995) dalam Dwiyanto (2008:52) adalah sebagai berikut:

a. Produktivitas adalah rasio antara input dan output pelayanan.

b. Kualitas pelayanan merupakan suatu hal penting dalam kinerja aparat dalam pelayanan publik untuk melihat kepuasan masyarakat. c. Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali

kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, dan mengembangkan program-program pelayanan public sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakt

(31)

e. Akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggara pelayanan dengan ukuran-ukuran nilai-nilai atau norma eksternal yang ada dimasyarakat atau yang dimiliki para stakeholders.

setelah dinilai maka kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil dalam pelayanan publik terbagi atas 3 kategori jawaban yaitu : baik, cukup baik, dan tidak baik

(32)

Gambar 1. Kerangka Pikir Kinerja Aparat Dalam Pelayanan Publik Idikator peniliain kinerja

menurut (Dwiyanto,1995) 1. Produktivitas

2. Kualitas Pelayanan 3. Responsitas

4. Responbilitas 5. Akuntabilitas

Kinerja Aparat dalam Pelayanan Publik

(33)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ... i I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 7 D. Kegunaan Penelitian ... 7 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang kinerja ... 8 B. Tinjauan Tentang Aparat ... 10 C. Tinjauan Tentang Pelayanan Publik ... 13 1. Pengertian pelayanan Publik ... 14 2. Klafikasi Pelayanan Publik ... 14 A. Pelayanan kebutuhan dasar ... 14 B.Pelayanan Umum ... 15 3.Klafikasi pelayanan di Dinas Kepandudukan dan Pencatatan Sipil.. 16

4. Asas-asas Pelayanan Publik ... 18 5. penyelenggaraan Pelayanan publik ... 19 D. Kerangka Pikir... 21 III. METODE PENELITIAN

(34)

B. Gambaran Umum dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lampung Timur... 39 1. Dasar Hukum... 39 2. Tugas Pokok dan Fungsi... 39 3. Struktur Organisasi... 43 4. Analisa Kekeuatan Internal... 47 C. Deskripsi Pengumpulan Data... 47 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden ... 49 1. Kareteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 49 2. Kareteristik responden berdasarkan umur ... 50 3. Kareteristik responden berdasarkan Tingakat Pendidikan ... 51 4. Kareteristik responden berdasarkan Pekerjaan ... 52 B. Pembahsan Hasil Penelitian Kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil dalam Pelayanan Publik………. 53 1. Deskripsi data tentang Produktivitas ... 53 2. Deskripsi data tentang Kualitas Pelayanan ... 59 3. Deskripsi data tentang Responsivitas ... 65 4. Deskripsi data tentang Responbilitas ... 72 5. Deskripsi data tentang Akuntabilitas ... 77 C. Analisis kinerja Aparat dalam pelayanan publik secara

Keseluruhan... 83

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 86 B. Saran ... 88 DAFTAR PUSTAKA

(35)

KINERJA APARAT DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMPUNG

TIMUR DALAM PELAYANAN PUBLIK

(Skripsi)

Oleh Hidayanti

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(36)

KINERJA APARAT DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMPUNG

TIMUR DALAM PELAYANAN PUBLIK

Oleh Hidayanti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU PEMERINTAHAN

Pada

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(37)
(38)
(39)
(40)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arikunto, Suharsimi.2001. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek: Rineka Cipta Jakarta

Bintoro.1997. Reformasi Administrasi dan Pembangunan Nasiona: Gramedia.Jakarta.

Bungin, Burhan.2010.Metodelogi Penelitian kuantitatif: Kencana.Jakarta. Dwiyanto.agus dkk.2008.Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia:Gadjah Mada university Press.Yogyakarta.

Fahmi, Irfan.2011.Manajemen Kinerja, Teori dan Aplikasi: Alfabeta.Bandung Hardiansyah.2011.Kualitas Pelayanan Publik, Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya: Gava Media.yogyakarta.

Mahsun, Mohamad.2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik: Yogyakarta,Yogyakarta.

Martono, Nanang.2011.Metode Penelitian Kuantitatif, Analisis Isi dan analisi Data sekunder:PT Rajagrafindo Persana. Jakarta.

Nazir, Mohammad.2003.Metode Penelitian: Ghalia Indonesia.Jakarta Pramusinto Agus,dkk.2009. Governance Reform di Indonesia. Gaya Media. Yogyakarta

Ruky, S Achmad.2006. Sistem Manajemen Kinerja. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Sinambela Lijan Poltak, dkk.2011.Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan,dan Implementasi:PT Bumi Aksara.Jakarta

(41)

Skripsi :

Diko, Yustio Clara 2011. “Analisis Kemampuan Aparat Desa dalam pelayanan publik ( Studi Pada Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo

Kabupaten Lampung Tengah)”. Skripsi . UNILA: Bandar Lampung.

Agustina, Dewi 2010. “Kinerja Aparatur Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Pemerintahan Kabupaten Pesawaran Dalam Pelayanan Publik(Studi Pada Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran)”. Skripsi UNILA: Bandar Lampung.

Dokumen:

Peraturan daerah kabupaten Lampung Timur Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Peraturan Daerah Kabupten Lampung Timur Nomor 17 Tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Akata Catatan Sipil Peraturan Bupati Lampung Timur No 25 Tahun 2007 Tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah

Rencana strategi (renstra), Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2006-2010

Media:

7-babii.pdf, 20.00 WIB, 19 April 2012

http://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel,/ 13.00 WIB, 16 Juni 2012

(42)
(43)

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku, di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan mencatat, analisis dan menginterpensikan kondisi-kondisi yang terjadi atau ada (Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy, 2005:5)

Menurut Whitney (1960) dalam Nazir (2003;54) metode penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari sutu fenomena, metode penelitian deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standar-standar.

(44)

pelayanan kepada masyarakat luas. Dengan demikian, diharapkan tujuan dari penelitian ini dapat tercapai.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi yang diambil pada penelitian ini adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil serta banyak nya masyarakat Kabupten Lampung Timur yang ingin melakukan pelayanan publik dan masih adanya keluhan dari masyarakat tentang pelayanan publik di Kabupaten Lampung Timur. Alasan diatas berasal dari alasasan akademis yang terlahir dari kajian tentang manajemen pemerintahan.

C. Defenisi Konseptual

Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002:66), definisi konseptual merupakan pemaknaan dari konsep yang di gunakan sehingga memudahkan peneliti untuk mengoperasikan konsep tersebut di lapangan.

Berdasarkan pengertian di atas maka definisi konseptual dalam penelitian ini adalah Kinerja Aparat dalam pelayanan publik.

(45)

2. Kinerja aparat dalam pelayanan publik adalah perestasi kerja, pelaksanaan kerja,pencapaian kerja atau hasil / unjuk kerja/ penampilan kerja dalam bentuk pelayanan yang diberikan oleh para PNS (aparatur) pemerintah pusat/daerah, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat.

3. Pelayanan Publik adalah memberikan pelayanan/melayani kebutuhan masyarakat atau kelompok yang mempunyai kepentingan sesuai dengan aturan yang berlaku agar tercipta kepuasan bagi penerima pelayanan.

D. Definisi Operasional

Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi (1995:46) bahwa definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan melihat definisi operasional variabel suatu penelitian maka seorang penelitian akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi operasional adalah petunjuk operasional yang digunakan dalam menggukur suatu variabel sehingga dapat menentukan indikator penellitian yang jelas. Definisi operasional kinerja aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil dalam Pelayanan Publik sebagai berikut:

Kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Bidang Administrasi Kependudukan dalam pelayanan publik di ukur dengan indikator kinerja birokrasi (Dwiyanto,1995) sebagai berikut :

a. Produktivitas

Indikator sebagai berikut :

(46)

b. Kualitas pelayanan

Indikatornya sebagai berikut

1. Kedisiplinan petugas/aparatur dalam melakukan pelayanan 2. Aparat mampu menggunakan alat bantu

3. Aparat melayani dengan ramah dan sopan c. Responsitas

Indikatornya sebagai berikut:

1. Merespon setiap masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan 2. Aparatur melakukan pelayanan yang cepat

3. Aparatur melakukan pelayanan yang tepat 4. Semua keluhan pelanggan direspon oleh petugas d. Responbilitas

1. Aparat mampu menetukan biaya sesuai dengan peraturan yang ada 2. Aparat mampu memberikan pelayanan dengan peraturan yang ada e. Akuntabilitas

1. Aparat memberikan pelayanan sama kepada semua masyarakat 2. Aparat memberikan pelayanan dengan mendahulukan kepentingan

masyarakat

3. Kejelasan papan informasi,biaya,waktu dan prosedur pelayanan .

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Singarimbundan Effendi (2002: 108) populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang memliki kareteristik atau keriteria tertentu. Menurut Burhan Bungin (2001:101) menyatakan populasi adalah seluruh dari objek penelitian berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah objek penelitian dari sejumlah individu yang dipelajari oleh peneliti kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun Kareteristik Populasi dalam penelitian ini adalah;

(47)

pengalaman tentang pelayanan KTP yang di berikan aparat Dinas kependudukan dan pencatatan sipil

Berdasarkan pengertian dan karateristik tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat datang ke Dinas kependudukan dan pencatatan sipil yang akan mengurus dan mengambil KTP Penelitian ini dilakukan selama 3 Minggu dari tanggal 25 juli sampai 13 Juli. Berjumlah 57 orang responden

2. Sampel

Menurut Singarimbun dan Efendy (2002:82) sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat utama dari populasi dan dijadikan sebagai perwakilan atau represtasi dalam penelitian. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 57 orang yang berasal dari masyarakat yang datang ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur untuk melakukan pelayanan KTP.

(48)

F. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: 1. Data Primer

Menurut Burhan Bungin (2010:122) Data primer adalah data yang langsung diperoleh atau objek penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah masyarakat yang sedang mengurus dan datang ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil untuk melakukan pelayanan KTP.

2. Data Sekunder

Menurut Burhan Bungin (2010:122) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari,sumber kedua atau sumber sekunder yang kita butuhkan. Seperti buku, literature, majalah, surat kabar, peraturan pemerintah, undang-undang dan sumber lainnya yang terkait dengan penelitian

G. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik penggumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah. 1. Angket /kuesioner

(49)

2. Dokumentasi

Dokumen adalah teknik penggumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Sebagai bahan dalam penelitian ini digunakan dokumentasi resmi dengan mengumpulkan data yang di peroleh dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur yang berkaitan dan mendukung penelitian ini.

H. Teknik Pengelolahan Data

Setelah data yang diperoleh dari lapangan terkumpul,maka tahap selanjutnya adalah menggolah data tersebut. Adapun teknik yang digunakan dalam pengolahan data pada pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Editing

Yaitu cara yang digunakan untuk meneliti kembali data yang telah diperoleh dilapangan baik itu diperoleh melalui penyebaran angket maupun hasil dari dokumentasi. Penulis akan menggecek kembali hasil jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan dan memilih data yang bisa dipakai dan membuang data yang tidak dipakai dari dokumentasi.

2. Koding

(50)

3. Tabulasi

Yaitu menyusun data kedalam bentuk tabel yang telah diperoses dan disusun kedalam suatu pola tertentu agar sesuai dengan tujuan penelitian yang telah di buat agar tersusun secara berurutan dan sistematis.

4. Interprestasi data

Yaitu memberikan penafsiran atau pejabaran dari data yang ada pada tabel untuk dicari maknanya yang lebih luas dengan menghubungkan jawaban dari responden dengan hasil yang lain, serta dari dokumentasi yang ada yang lebih di kumpulkan.

I. Skala data dan penentuan Skor

Skala penggukuran yang di peroleh dalam penelitian ini adalah skala Ordinal.

Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy(2002:102), skala Ordinal adalah skala yang digunakan peneliti untuk mengurutkan responden dalam tingkatkan mulai dari paling rendah sampai paling tinggi. Dalam penelitian ini skor ditentukan dengan menggunakn 3 jenjang,yaitu sebagai berikut;

Penilaian untuk jawaban A,B,C, digunakan untuk mengatahui skor kinerja aparatur dapat dilihat sebagai berikut:

1.untuk jawaban A (sangat baik)diberi skor 3

2.untuk jawaban B (baik) diberi skor 2

(51)

Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan menentukan skor jawaban, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data, karena tujuan dari analisis data adalah untuk menyusun dan menginterprestasikan data (Kuantitatif) yang sudah diperoleh.

Perhitungan menggunakan rumus interval Sutrisno Hadi (1991:41) sebagai berikut:

I=

Keterangan:

Nt = Nilai Tertinggi Nr = Nilai Terendah K = Kategori

I = Interval Nilai Skor

Konteks penelitian ini untuk mengetahui kinerja aparatur dalam pelayanan publik pada Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur dari 3 (Tiga) indikator kinerja aparatur yang baik dalam pelayanan yang baik. Opini masyarakat dan aparat berada pada tingkat, baik, cukup baik, dan tidak baik.

J. Teknik Analisis Data

(52)

ke dalam kerangka tabel untuk menghitung frekuensi dan membuat persentase, dengan rumus:

P= F x 100% N

Keterangan :

P= Presentase

F= Frekuensi jawaban N= Jumlah Responden (Suhaimi Arikunto, 2001:189)

(53)

PERSEMBAHAN

ALHAMDULILLAH HIROBBILLALAMIN,, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan sebuah karya yang

sederhana ini

Skripsi ini ku persembahkan Untuk :

Bapak dan Mami ku Tercinta

Yang selalu mendo’akan, selalu sabar membimbing ku, memberikan cinta dan kasih sayang yang tak pernah putus, sebagai tempat berteduh dikala suka & duka, nasehat, motifasi dan dukungan

baik secara moral dan material untuk kesuksesanku, masa depanku dan menantikan keberhasilanku,

Kakak-kakak ku Tersayang

Daeng ”Habibulloh,S.T., M.T” dan Duli ” Ns. Hasni Diana S.Kep” yamg selalu memberikan doa, motivasi dan menjadi teladan, inspirasi buat ku serta kakak ipar Ku sehunan ”Noveriya

Husni Sanjaya, S.IP” yang selalu memberikan semangat dan doa kepada ku. Terima kasih kalian telah menjadi sahabat yang memberikan kebahagian dalam kehidupanku.

Keponaan Ku Tercinta

Wafa Novha Nabiha ”Rahma” yang selalu memberikan ku senyum terindahnya membuat hari-hariku menjadi lebih berwarna

(54)
(55)

Motto

Aku tak pernah bekerja untuk angka, aku bekerja untuk menjadi yang

terbaik dalam melakukan yang kulakukan dan kemudian angka-angka

yang terbaik akan datang

(Mario teguh)

Hidup manusia adalah pembelajaran, jika kita tidak pernah

jatuh, kita tak akan belajar bagaimana cara berdiri

(Htam Putih)

Berjuang, Be

rdo’a, Dan menjadi yang terbaik

(Penulis)

(56)
(57)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Lehan Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 29 Desember 1989, anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Ayahanda Hi. Bahusin dengan Ibunda Hj. Salmi.

Jenjang akademis penulis dimulai dengan menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak pada TK Aisyah Kecamatan Sukadana Lampung Timur pada tahun 1995, menyelesaikan Sekolah Dasar Negeri 5 Negeri Sukadana Pasar Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2002, menyelesaikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Sukadana Kabupeten Lampung Timur pada tahun 2005. Menyelesaikan Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Sukadana pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis di terima sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.

(58)
(59)

SANWACANA

Alhamdulillahhirobbil’alamin....

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah serta izin-Nya, penulis dapat menyelesaikan skipsi ini. Sholawat beriring salam senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang syafa’atnya selalu kita nanti hingga yaumilakhir kelak, Amin...

Skripsi dengan judul Kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil dalam Pelayanan Publik adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan di Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa apa yang tersaji dalam skripsi ini masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga membawa ke arah pemikiran yang lebih maju. Tidak akan terselesaikan skripsi ini tanpa bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

(60)

sekaligus pembimbing utama dan penguji penulis, terima kasih atas waktu, motivasi, bimbingan, saran dan kesabarannya dalam proses skripsi ini sehingga saya dapat menyelesaikan studi di Universitas Lampung; 3. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak DR. R. Pitojo Budiono Selaku Pembimbing Akademik memberikan masukan dan waktunya yang sangat berarti selama penulis menimba ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5. Seluruh Dosen FISIP Unila yang telah membekali penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama menjalani masa perkuliahan;

6. Seluruh Staf Administrasi dan Karyawan FISIP Unila yang membantu dan melayani urusan administrasi perkuliahan;

7. Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terima kasih atas informasi dan bantuannya.

8. Masyarakat yang melakukan pelayanan KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selaku responden yang telah memberikan informasi dan bantuannya.

(61)

10.Untuk Daeng ”Habib” maksih atas perhatiannya dan cepetan dunk S3nya perasaan kursus TOEFL ja ga selesai-selesai, he,e, dan Duli ”hasni”maksih atas dukungan dan motivasinya dan kerjain tu tesis jangan tidur aja dan

Sehunan ”Noveriya” maksih atas do’anya S2 bareng ya 

11.Kedua almarhumah kakek ku kalian selalu ada dihatiku dan kedua nenek ku maksih untuk nasehat-nasetnya

12.Untuk semua tante dan om ku makasih buat dukungan dan perhatiannya selama ini.

13.Buat semua sepupuku makasih buat do’anya kalian yang terbaik sukses buat kita

(62)

lebih cantik) eko (pembimbing n pembahas kita sama ayo cemungut ) ahmad(maaf ya waktu u maried ga dateng moga jadi kelurga samara) duwi (kemana ja ngilang2 ja..he,e ) nira dan aya (ayo semngattt....)stela, tomi, fadli, dan andri marta (selamat dah dapet S.IP duluan sukses yo), bukit dan iqsan ( pak ketum n sekum..) ayu,hari,nanda ( tiga serangkai yg tak terpishkan..he,e,e) Alvin (bapak fhotograper..) huri (law jadi pembahas serem ja...he,e,) andrianto, fery, riki, zul, wahyu, ardi, suhada, dan semua nya makasih tuk semuanya tetep jaga pertemanan dan persaudaraan kita ya....

15.Kakak, Abang dan Yunda yang telah memberikan banyak kenangan dan pelajaran berharga

16.Adik – adikku yang tidak dapat disebutkan satu persatu mulai dari , 2009, tetap semangat kejar cita-cita kalian.

17.Untuk seluruh keluarga besar BEM U Kabinet maju dan berkarya, Pak

Presiden” Feri Firdaus” dan wakil Presiden ” Pak Daniel”, Menteri Deplu

’Kak Nando” dan Wakil Menteri” mba ghesika serta seluruh menteri dan wakil menteri serta staf ahli dan KMB makasih atas semuanya dan persaudraan yang telah kita jalin.

(63)

masih banyak kekurangan. Namun penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 7 November 2012

Penulis

(64)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa

1. Karya tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana), baik di Universitas Lampung maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah berlaku di Universitas Lampung.

Bandar Lampung,November 2012 Yang Membuat Pernyataan

Hidayanti

(65)
(66)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Masyarakat yang datang ke Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil untuk membuat KTP yang berjumlah 57 Responden. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar dapat diketahui identitas responden yang mengisi kuesioner. Identitas responden dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan.

1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

[image:66.595.164.503.607.691.2]

Responden dalam penelitian ini berjumlah 57 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel . 4 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data Diolah dari Hasil Kuesioner, 2012

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 57 responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki dengan persentase

No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

1 Laki-laki 47 82

2 Perempuan 10 18

(67)

sebanyak 82% atau 47 orang responden, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 18% atau 10 orang responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini lebih banyak daripada responden yang berjenis kelamin perempuan yang datang ke dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Timur.

2. Identitas Responden Berdasarkan Umur

Umur responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini beragam yaitu berkisar 17 sampai 60 tahun. Jumlah responden berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5. Distribusi Jawaban Berdasarkan Umur

Sumber: Data Diolah dari Hasil Kuesioner, 2012

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 57 responden, sebanyak 42% atau 24 orang responden berusia antara 17 sampai 26 tahun, dan sebanyak 32% atau 18 orang responden berusia antara 27 sampai 36 tahun, 17% atau 10 orang responden berusia antara 37 sampai 46 tahun, sedangkan sisanya sebanyak 9% atau 5 orang reponden. Sehingga dapat diketahui bahwa yang banyak datang untuk melakukan

No. Umur (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

1 17-26 24 42

2 27-36 18 32

3 37-46 10 17

4 >46 5 9

(68)

pelayanan ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah masyarakat yg berumur 17- 26 tahun.

3. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

[image:68.595.164.516.286.418.2]

Identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

Sumber: Data Diolah dari Hasil Kuesioner, 2012

Tabel di atas menunjukkan latar belakang pendidikan setiap masyarakat yang datang untuk melakukan pelayanan KTP ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil masyarakat yang berlatar belakang pendidikan SD sebanyak 23% atau 13 orang responden, sementara yang berpendidikan SMP sebanyak 26% atau 15 orang responden ,yang berpendidikan SMA/Sederajat sebanyak 42% atau 24 orang responden, sedangkan responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 4% atau 2 orang responden, dan yang berpendidikan Sarjana sebanyak 5% atau 3 orang responden. Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah SMA/Sederajat.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (F) Persentase (%)

1 SD 13 23

2 SMP 15 26

3 SMA/Sederajat 24 42

4 Diploma 2 4

5 Sarjana 3 5

(69)

4. Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

[image:69.595.164.516.194.314.2]

Identitas responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan.

Sumber: Data Diolah dari Hasil Kuesioner, 2012

Tabel di atas menunjukkan data pekerjaan dari masyarakat berdasarkan hasil kuesioner yang peneliti lakukan. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden yang berlatar belakang pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 11% atau 6 orang responden, sedangkan responden yang pekerjaannya wiraswasta sebanyak 49% atau 28 orang responden, sementara itu responden yang berlatar belakang pekerjaan sebagai pegawai negri sipil sebanyak 7 % atau 33 orang responden, dan responden yang berlatar belakang pekerjaan petani sebagai sebanyak 33% atau 19orang responden. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa responeden dalam penelitian ini sebagaian besar berlatar belakang pekerjaan sebagai Wiraswasta.

No. Tingkat Pekerjaan Jumlah (F) Persentase (%) 1 Ibu Rumah Tangga ( IRT ) 6 11

2 Wiraswasta 28 49

3 Pegawai Negri Sipil 4 7

4 Tani 19 33

(70)

B. Pembahasan hasil penelitian Kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam Pelayanan Publik

Penelitian yang berjudul Kinerja Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam Pelayanan Publik mulai menampakkan hasil yang sesuai dengan metodelogi yaitu penerapan deskriptif kuantitatif. Jawaban didapat dari pertanyaan yang disebarkan sebanyak 15 buah pertanyaan kepada masyarakat yang datang ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil untuk membuat KTP yang menjadi responden. Pertanyaan yang disebarkan berdasarkan 5 indikator untuk mengukur kinerja dalam pelayanan publik yang dikemukakan oleh Dwiyanto ke lima indikator tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Deskripsi data tentang Produktivtas

a. Aparat Memberikan pelayanan KTP dengan tepat waktu

Untuk mengetahui tanggapan responden tentang aparat memberikan pelayanan KTP dengan tepat waktu dapat di lihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8. Distribusi jawaban reponden tentang aparat memberikan pelayanan KTP dengan tepat waktu

Klasifikasi Jawaban Frekuensi Persentase%

a. Tepat Waktu 13 23 b.Cukup Tepat Waktu 31 54 c. Tidak Tepat waktu 13 23

Jumlah 57 100

Sumber: Data Diolah Hasil Kuesioner Tahun 2012

[image:70.595.184.504.567.659.2]
(71)

orang responden menyatakan aparat dalam memberikan pelayanan KTP cukup tepat waktu dan 23% atau 13orang reponden menyatakan aparat dalam memberikan pelayanan KTP tidak tepat waktu. Berdasarkan hasil jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam memberikan pelayanan KTP adalah cukup tepat waktu.

Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam memberikan pelayanan KTP cukup tepat waktu. Hal ini menunjukkan bahwa aparat belum memberikan pelayanan yang maksimal atau kata lainnya layanan prima ini dikarenakan belum adanya standar pelayanan minimal di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam memberikan pelayanan. Memberikan pelayanan KTP dengan tepat waktu merupakan suatu keharusan yang harus dilaksanakan oleh aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil guna mewujudkan efisiensi pelayanan kepada masyarakat.

(72)

Tabel 9. Distribusi jawaban responden bahwa Aparat dalam memberikan pelayanan KTP tidak ada kesalahan

Klasifikasi Jawaban Frekuensi Persentase%

a. Tidak ada Kesalahan 27 47 b. Ada kesalahan 19 33 c. Sering ada kesalahan 11 19

Jumlah 57 100

Sumber: Data Diolah Hasil Kuesioner Tahun 2012

Berdasarkan tabel di atas maka diketahui bahwa dari 57 responden sebanyak 47% atau 27 orang responden menyatakan bahwan Aparat dalam memberikan pelayanan KTP tidak ada kesalahan. Sebanyak 33% atau 19 orang responden menyatakan bahwa Aparat dalam memberikan pelayanan KTP ada kesalahan dan sebanyak 19% atau 11 responden menyatakan bahwa Aparat dalam memberikan pelayanan KTP sering ada kesalahan. Berdasarkan hasil jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melayani tidak ada kesalahan atau kekurangan ketika mengurus KTP.

(73)

pencatatan sipil khususnya bidang Administrasi Kependudukan adalah baik.

c. Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam memberikan pelayanan KTP sesuai prosedur

Untuk mengetahui tanggapan responden Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam melayani masyarakat sesuai standar pelayanan atau prosedur yang ada dapat di lihat pada tabel 10 berikut:

Tabel 10. Distribusi jawaban responden bahwa Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam memberikan pelayanan KTP sesuai prosedur

Klasifikasi Jawaban Frekuensi Persentase%

a. Sesuai 17 30

b. Cukup Sesuai 30 53 c. Tidak Sesuai 10 17

Jumlah 57 100

Sumber: Data Diolah Hasil Kuesioner Tahun 2012

[image:73.595.183.506.361.451.2]
(74)

besar responden menyatakan bahwa Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam memberikan pelayanan KTP cukup sesuai prosedur.

Memberikan pelayanan KTP sesuai dengan prosedur yang ada memang seharusnya dilakukan oleh aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil bidang Administrasi Kependudukan. Misalnya mengisi formulir, membawa foto, kartu keluarga serta berbagai syarat lainnya. Apabila semua syarat yang diminta aparat belum lengkap aparat akan meminta warga untuk melengkapinya terlebih dahulu.

Selanjutnya untuk menganalisa indikator dipergunakan rumus interval sebagai berikut:

I=

Keterangan:

I = Interval nilai skor Nt= Nilai tertinggi Nr = Nilai terndah K = Kategori jawaban

(75)

9-3 3

Tabel ini merupakan hasil rekapitulasi skor jawaban kuesioner yang dibagikan kepada 57 orang responden dan merupakan tabel tunggal. Diketahui dari aspek standar yang lebih tinggi NT=9 dan NR=4 serta

jumlah kelas atau banyaknya kategori (K) adalah sebanyak 3 kategori yaitu baik, cukup baik dan tidak baik sehingga nilai interval masing-masing kelas dapat diketahui sebagai berikut:

I =

I =

I= 2

maka dapat ditentukan interval sebagai berikut:

Kategori baik ≥ 7

[image:75.595.177.518.491.584.2]

Kategori cukup baik = 5-6 Kategori tidak baik = 3-4 Tabel 11 . kategori Produktivitas

Kategori Kinerja Rentang

Interval

Frekuensi Persentase%

Baik ≥ 7 24 42

Cukup Baik 5-6 32 56 Tidak baik 3-4 1 2

Jumlah 57 100

Sumber: Data Diolah Hasil Kuesioner Tahun 2012

(76)

sebanyak 56% atau 32orang responden menyatakan kinerja aparat dalam pelayanan publik dilihat dari segi Produktivitas adalah cukup baik dan sebanyak 2% atau 1 orang responden menyatakan kinerja aparat dalam pelayanan publik dilihat dari segi produktivitas adalah tidak baik. Hal ini menunjukan bahwa Produktivitas aparat dalam pelayanan publik adalah cukup baik.

2. Deskripsi data tentang kualitas pelayanan

a. Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selalu ada di kantor pada saat jam kerja

Untuk mengetahui tanggapan responden bahwa Aparat dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selalu ada di kantor pada saat jam kerja dapat di lihat pada tabel 12 berikut:

Tabel 12. Distribusi jawaban responden bahwa Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selalu ada di kantor pada saat jam kerja

Klasifikasi Jawaban Frekuensi Persentase%

a. Selalu ada di kantor 31 54 b. Kadang –kadang ada di

kantor

26 46

c. Tidak ada di kantor 0 0

Jumlah 57 100

Sumber: Data Diolah Hasil Kuesioner Tahun 2012

[image:76.595.178.507.500.603.2]
(77)

di kantor pada saat jam kerja dan 0 responden menyatakan bahwa Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tidak ada di kantor pada saat jam kerja. Berdasarkan hasil jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selalu ada di kantor pada saat jam kerja.

Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil memang harus selalu ada dikantor dengan ini membuktikan bahwa aparat memang menjunjung tinggi kedisplinan dari dalam diri sehingga masyarakat tidak dikecewakan jika mengurus KTP aparatnya selalu ada dikantor jadi urusannya pun dapat selesai dengan tepat waktu.

b. Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mampu menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan kepada masyarakat

(78)

Tabel 13. Distribusi jawaban responden Aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mampu menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan k

Gambar

Tabel . 4 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.
Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan.
Tabel 8.
+7

Referensi

Dokumen terkait

HALIM WIDYA NUGRAHA. Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jepara dalam Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran. Program Studi Ilmu Administrasi

Berbagai praktik buruk dalam penyelenggaraan pelayanan publik seperti ketidakpastian pelayanan, pungutan liar, dan pengabaian hak dan martabat warga pengguna

BAB III : Tanggapan Masyarakat TerhadapKinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam Pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara. Pada bab ini nantinya akan membahas garis

Dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas kepercayaan antara kedua belah pihak, baik itu aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat(penerima layanan) harus

Penelitian ini berjudul : Studi Deskriptif terhadap Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pengurusan Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Kinerja Pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten sinjai merupakan suatu kondisi dimana terciptanya hubungan yang dinamis antara pengguna

Pada penyelenggaraan pelayanan pembuatan Kartu Keluarga oleh Dinas.. Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Landak tidak terlepas dari kebutuhan fasilitas

Berdasarakan uraian kodisi ideal dan situasi masalah yang telah diuraiakan diatas maka penelitian ini akan dilakukan dengan judul penelitian Etika Pelayanan Publik Studi Di Dinas