LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
LAMPIRAN E
LAMPIRAN E
H2O
Centrifuge Mixer Fermentor Storage
Tank
Acidifier
Filter
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan pembangunan suatu negara dapat diindikasikan dengan pesatnya
industrialisasi pada negara tersebut. Salah satu hal dasar yang mendorong
berdirinya suatu industri adalah adanya kesempatan pasar yang besar, dan
kemudahan dalam pemanfaatan dan pemasokan bahan baku.
Asam Laktat merupakan senyawa yang cukup banyak dibutuhkan di Indonesia,
dan pada saat ini Indonesia masih mengimpor asam laktat dalam jumlah yang
cukup besar. Indonesia tidak memiliki pabrik yang memproduksi asam laktat,
walaupun sebagian besar bahan bakunya terdapat di dalam negeri. Beberapa
keuntungan pendirian suatu pabrik, diantaranya : mendapatkan keuntungan secara
finansial, meningkatkan devisa negara, mengurangi pengangguran, mengurangi
ketergantungan dari impor. Dengan adanya pendirian pabrik asam laktat
diharapkan akan menimbulkan dampak yang positif bagi pertumbuhan
perindustrian, khususnya industri kimia Indonesia. Pabrik yang akan didirikan
merupakan pabrik pertama di Indonesia, dengan demikian dapat terjadi
B. Kegunaan Produk
Banyaknya industri yang memerlukan asam laktat membuktikan bahwa adanya
kesempatan pasar yang cukup besar dalam produksi asam laktat (Monteguado
1996).
Asam laktat digunakan sebagai bahan tambahan dalam produk pangan, yaitu
sebagai bahan pengasam pada produk kembang gula, jus, sirup, meningkatkan
aroma dan rasa pada saus dan bumbu, mengurangi resiko bakteri pathogen pada
produk daging, sebagai dyes pada industri tekstil dan digunakan dalam industri
pengolahan logam (Ullmann, 2007), Selain itu asam laktat juga digunakan
sebagai bahan baku pada industri yang memproduksi turunan senyawa laktat,
bahan baku pada industri farmasi, bahan baku untuk membuat plastik
biodegradable (polylactic acid) (Y. tokiwa dan Calabia 2006).
Pemanfaatan asam laktat dalam dunia industri antara lain : - Sebagai Complexing agent
- Sebagai bahan pelarut - Sebagai bahan pembersih
- Sebagai bahan baku berbagai sintesa kimia - Sebagai pengontrol pH
- Sebagai bahan pencampur termoplastik
- Sebagai bahan perasa, zat anti mikroba dan pengatur pH pada berbagai industri makanan
- Sebagai sodium carier, suplemen mineral dan bahan baku sintesa obat pada industri farmasi
Gambar 1. 1. Penggunaan asam laktat secara komersil (Young-jung wee 2005). - improving microba quality
- mineral Forification
Asam Laktat
CH3CHOHCOOH
Comestic Industry - Moisturizer
- Skin-ligthening agent - Skin-rejuvenating agent - pH regulator
- anti-acne agent - humectants - anti-tatar agen Chemical Industry
- Descaling agent - Neutralizer
- Chiral intermediate - pH regulator - Green solvent - Cleaming agent
- Slow acid release agent - Metal complexing agent
Chemical Feedstock - Propilene oxide - Acetaldehyde - Acrylic acid - Propanoic acid - 2,3-pentanedione - Ethyl lactate - Dilactide
C. Ketersediaan Bahan Baku
Dari berbagai macam bahan baku yang dapat memproduksi asam laktat, tetes tebu
(molasses) dapat digunakan sebagai bahan baku proses produksi asam laktat.
Pemilihan ini didasarkan bahwa ketersediaan tetes tebu sebagai bahan baku
sangat besar di Indonesia dan mudah didapat (Anonymous 2005). Pemanfaatan
molasses sebagai bahan baku produksi asam laktat merupakan salah satu cara
mengurangi improt asam laktat sehingga dapat meningkatkan devisa negara.
Produksi tetes tebu pada tahun 2001-2005 rata-rata mencapai 967.072.985 Kg
(BPS, 2005).
Molasses sebagian besar berasal dari pabrik Gula Gunung Madu Plantations yang
tiap harinya menghasilkan molasses sebanyak 629,31 metrik ton/hari sehingga
persediaannya melimpah (Lusiningtyas, 2007). Bahan-bahan seperti Ca(OH)2
dapat diperoleh dari PT. Kurnia Mineral Industries, H2SO4 didapatkan dari PT.
Sulfindo Pratama Cilegon
D. Kapasitas Rancangan
Fermentasi merupakan metode yang paling banyak digunakan oleh industri untuk
menghasilkan asam laktat. Menurut Hofvendhal (2000), dari 80.000 ton dari asam
laktat yang dihasilkan diseluruh dunia setiap tahunnya sekitar 90% dibuat
berdasarkan proses fermentasi mikroba asam laktat. Averous (2008) juga
menjelaskan hal yang senada dengan perkiraan 200.000 ton/tahun. Untuk
negara, karena hingga saat ini di Indonesia belum terdapat pabrik asam laktat.
Impor asam laktat didatangkan dari berbagai Negara, antara lain : Cina, Belgia,
Brazil, Jepang, Spanyol, India, Jerman, Prancis (BPS, 2007). Kapasitas produksi
pabrik asam laktat yang sudah berdiri berkisar 1.500 ton pertahun (Belgia) –
100.000 ton pertahun (Thailand) (Anonymous 2005). Dengan komposisi 80% dari
kapasitas produksi dipasarkan di dalam negeri dan sisanya akan di ekspor ke
negara-negara Asia atau ke negara Amerika Serikat.
Tabel. 1.1 Data Import Asam Laktat Indonesia
No Tahun Import (Kg/tahun)
1 2002 9.919.475
2 2003 11.240.507
3 2004 14.383.290
4 2005 16.153.811
5 2006 17.045.150
6 2007 18.893.160
7 2008 21.101.899
Sumber : Departemen Perindustrian
Mengingat bahwa kebutuhan asam laktat mengalami peningkatan setiap tahunnya
yang masih dipenuhi dengan cara impor, dan sebagian besar bahan baku
pembuatan asam laktat (molasses) berada di Indonesia, maka pabrik yang akan
didirikan mempunyai prospek pasar. Karena pendirian pabrik asam laktat salah
y = 2E+06x - 4E+09
2000 2002 2004 2006 2008 2010
tahun
Gambar 1. 2. Grafik kebutuhan (import) Asam Laktat Indonesia
Untuk menghitung kebutuhan impor asam laktat tahun berikutnya maka
menggunakan persamaan garis lurus :
y = ax + b
Keterangan : y = kebutuhan impor asam laktat, ton/tahun
x = tahun ke-
b = intercept
a = gradien garis miring
Diperoleh persamaan garis lurus: y =2E+06x - 4E+09 (ton/tahun)
Dari persamaan di atas diketahui bahwa kebutuhan impor asam laktat di
Indonesia pada tahun 2015 adalah :
y = 2E+06x - 4E+09
II. DESKRIPSI PROSES
A. Jenis-Jenis Proses
Asam laktat dapat diproduksi melalui sintesis bahan kimaa ataupun fermentasi
dengan mikroba (Y. Tokiwa dan Calabia, 2007). Produksi asam laktat secara
kimia sintesis menghasilkan produk racemix mixture dengan bentuk isomer
DL-asam laktat, Sedangkan fermentasi membentuk D(-) atau L(+)-DL-asam laktat
tergantung kepada spesies bakteri dan substrat yang digunakan (Y. Tokiwa dan
Gambar 2. 1. Metode pembuatan asam laktat (a) kimia sintesis dan (b) fermentasi menggunakan mikroba. SSF adalah simultaneous saccharification and
fermentation. (Young-Jung Wee, Jin-Nam Kim, 2005)
Berikut ini adalah penguraian proses pembuatan asam laktat.
1. Proses kimia (sintesis)
Sejak tahun 1960-an, asam laktat telah diproduksi melalui proses sintetis
(Ullman, 2007). Produksi asam laktat secara sintesis kimia menghasilkan
produk DL-asam laktat (remaric mixture of lactic acid). Perusahaan yang
menggunakan proses ini adalah Mussashino, Jepang dan Sterling Chemical
Inc, USA. Proses komersial untuk kimia (sintesis) didasarkan pada lactonitrile
sebagai bahan baku mentah. Industri asam laktat secara sintetis melakukan
proses produksi dengan mereaksikan asetaldehida dengan hidrogen sianida
untuk menghasilkan lactonitrile. Reaksi ini terjadi pada fase cair dengan
tekanan yang tinggi. Selanjutnya lactonitrile di recovered dan dimurnikan
dengan proses distillasi. Proses selanjutnya ialah hidrolisis oleh asam sulfat
atau asam klorida hingga diperoleh produk asam laktat dan garam ammonium
(N. Narayanan, A. Sarivastava. 2004).
Reaksi sebagai berikut :
CH3CHO(l) + HCN(l) CH3CH(OH)CN (l)
CH3CH(OH)CN(l) + H2O(l) + ½ H2SO4 (l) CH3CH(OH)COOH(l) + ½ (NH4)2SO4 (s) Laktonitril Air Asam Sulfat Asam Laktat Garam Ammonium
2. Proses Fermentasi
Asam laktat dapat diproduksi dengan memfermentasikan berbagai macam
karbohidrat seperti sukrosa, glukosa atau laktosa. Gula-gula tersebut terdapat
pada molasses, jagung, kentang dan milk whey (R, Keyes 1957).
Proses pembuatan asam laktat dengan menggunakan metode fermentasi
dengan bakteri melalui reaksi :
C12H22O12(l) + H2O(l) C6H12O6(l) + C6H12O6 (l)
Sukrosa Air Glukosa Fruktosa
C6H12O6(l) + Ca(OH)2(S) (CH3CHOHCOO)2Ca(S) + 2H2O(l)
Glukosa Kalsium hidroksida Kalsium laktat Air
(CH3CHOHCOO)2Ca(S) + H2SO4(l) 2CH3CHOHCOOH(l) + CaSO4(S)
Kalsium laktat Asam sulfat Asam laktat Kalsium sulfat
(R. Keyes. 1957)
(N. Narayanan, A. Sarivastava. 2004)
Bakteri yang memproduksi hanya asam laktat saja termasuk keluarga
homofermentatif, Sedangkan yang memproduksi asam laktat dan asam
volatile tambahan seperti asam asetat, etanol, asam format, dan karbon
dioksida diistilahkan “heterofermentatif”. Young-Jung Wee mengatakan
sangat menguntungkan bila bahan baku mempunyai kriteria : fermentasi
Murah
Tingkat kontaminasi untuk bakteri rendah
Laju dari fermentasi yang tinggi
Asam laktat yang dihasilkan banyak
Sedikit atau tidak mengandung produk samping
Dapat difermentasi tanpa melakukan perlakuan awal
Dapat beroperasi sepanjang tahun dalam jumlah besar
Tabel 2. 1. Macam-macam bakteri penghasil asam laktat
Sumber : Beuchat (1995)
Homofermenter Heterofermenter
Enterococcus faecium Lactobacillus brevis
Enterococcus faecalis Lactobacillus buchneri
Lactobacillus acidophilus Lactobacillus cellobiosus
Lactobacillus lactis Lactobacillus confusus
Lactobacillus delbrueckii Lactobacillus coprophilus
Lactobacillus leichmannii Lactobacillus fermentatum
Tabel 2. 2. Kemampuan bakteri Lactobacillus sp. mengolah bahan mentah
Bahan baku Bakteri γ (asam laktat) Produktivitas
g/L g/(jamL) Molasses Lactobacillus delbrueckii NCIMB 8130 90 3,8 Gandum hitam Lactobacillus paracasei No. 8 84,5 2,4
Sweet sorghum Lactobacillus paracasei No. 8 81,5 2,7 Lactobacillus paracasei No. 8 106 3,5 Gandum Lactococcus lactis ssp. lactis ATCC 19435 106 1
Jagung Lactobacillus amylovorus ATCC 33620 10,1 0,8 Umbi kayu Lactobacillus amylovorus ATCC 33620 4,8 0,2 Kentang Lactobacillus amylovorus ATCC 33620 4,2 0,1
Beras Lactobacillus sp. RKY2 129 2,9
Barley Lactobacillus casei NRRL B-441 162 3,4 Lactobacillus amylophilus GV6 27,3 0,3 Selulosa Lactobacillus coryniformis ssp. torquens ATCC 25600 24 0,5 Kertas daur ulang Lactobacillus coryniformis ssp. torquens ATCC 25600 23,1 0,5 Kayu Lactobacillus delbrueckii NRRL B-445 108 0,9
Whey Lactobacillus helveticus R211 66 1,4
Lactobacillus casei NRRL B-441 46 4
B. Pemilihan Proses
1. Perhitungan ekonomi kasar berdasarkan bahan baku yang diperlukan
Tabel 2. 3. Harga Bahan baku dan Produk
No BM Nama Senyawa $/unit
1 44,052 Asetaldehyde CH3CHO 890/kg
2 27,028 Asam sianida HCN 14/kg
3 36,458 Asam klorida HCl 1,2/kg
4 534,917 Ammonium klorida NH4Cl 6/kg
5 74,09 Kalsium hidroksida Ca(OH)2 1,5/kg
6 180,156 Glukosa C6H12O6 0,07/kg
7 98,07 Asam sulfat H2SO4 6/kg
8 135,97 Kalsium sulfat Ca2SO4 1,1/kg
9 90,078 Asam laktat CH3CH(OH)COOH 50/kg
sumber : http://www.alibaba.com
http://www.merck-chemicals.co.id
http://ed.icheme.org/costchem.html
a. Proses pembuatan asam laktat dengan proses sintesis
Reaksi yang terjadi :
CH3CHO(l)+ HCN(l) → CH3CH(OH)CN(l)
1 kg CH3CH(OH)CN (BM = 71,08) = 1,4 x 10-3 mol H3CH(OH)CN
o CH3CHO yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg CH3CH(OH)CN :
= mol CH3CH(OH)CN x BM CH3CHO
= 1,4 x 10-3 x 44,052 = 0,6197 kg
o HCN yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg CH3CH(OH)CN :
= mol CH3CH(OH)CN x BM HCN
CH3CH(OH)CN(l)+ 2 H2O(l)+HCl(l) → CH3CH(OH)COOH(l) + NH4Cl(l)
1 kg asam laktat(BM = 90,078) = 0,11 x 10-3 mol asam laktat
o HCl yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kgasam laktatsebesar :
= mol asam laktatx BM HCl
= 0,11 x 10-3 x 36,458 = 0,4047 kg
Diketahui kapasitas produksi : 30.000.000 kg asam laktat /tahun
Maka :
CH3CHO yang dibutuhkan sebesar :
= x kg thn
HCN yang dibutuhkan sebesar :
= x kg thn
HCl yang dibutuhkan sebesar :
= x kg thn
= 12.141.000 kg HCl/thn
Jumlah harga bahan baku:
= (18.591.000 x $ 890) + (11.406.000 x $ 14) + (12.141.000 x $ 1,2)
Harga produksi/kg asam laktat:
= harga bahan baku/thn : kapasitas pabrik
= $ 1,708 x 1010/ 30.000.000 kg/thn
= $ 569,5 asumsi ($ 1 = Rp.9.000)
= Rp. 5.125.570,-
b. Proses pembuatan asam laktat dengan proses fermentasi
Reaksi yang terjadi :
C12H22O12(l) + H2O(l) C6H12O6(l) + C6H12O6 (l)
1 kgglukosa (BM = 180,156) = 0,005 kmol glukosa
o C12H22O12yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg glukosa :
= mol glukosa x BM C12H22O12
= 0,005 x 342,3 = 1,9 kg
C6H12O6(l) + Ca(OH)2(S) (CH3CHOHCOO)2Ca(S) + 2H2O(l)
1 kgkalsium laktat (BM = 218,04) = 0,004 kmol kalsium laktat
o Ca(OH)2yang dbutuhkan untuk menghasilkan 1 kgkalsium laktat
sebesar:
= mol kalsium laktat x BM Ca(OH)2
= 0,004 x 74,09 = 0,33 kg fermentasi
(CH3CHOHCOO)2Ca(S) + H2SO4(l) 2CH3CHOHCOOH(l) + CaSO4(S)
1 kgasam laktat (BM = 90,078) = 0,11 kmol asam laktat
o H2SO4 yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg asam laktat sebesar :
= koefisien reaksi x mol asam laktat x BM H2SO4
= (1/2) x 0,11 x 98,0176 = 0,539 kg
Diketahui kapasitas produksi : 30.000.000 kg asam laktat /tahun
Maka :
Jumlah harga bahan baku :
= (30.000.000 x $ 0,07) + (10.194.001 x $ 1,5) + (16.170.000 x $ 6)
= $ 1,18 x 108 /thn
= harga bahan baku/thn : kapasitas pabrik
= $ 1,18 x 108 /thn : 30.000.000 kg/thn
= $ 3,66/kg ($ 1 = Rp. 9.000)
= Rp. 32.976,-/kg
2. Pemilihan proses berdasarkan panas reaksi ΔH(Rx)
Tabel 2. 4. Data Perhitungan
Senyawa ΔHf A B C D E
sumber : PERRY’S Chemical Engineering Handbook Carl L Yaws Chemical Properties Handbook
Software Hysys 3.2
a. ΔH(Rx) menggunakan reaksi sintesis
Reaksi 1 dengan konversi 85% pada suhu 303,15 K
b. ΔH(Rx) menggunakan reaksi fermentasi
Reaksi 1 dengan konversi 95% pada suhu 318,15 K
Basis 100 kg C12H22O12 = 0,292 mol C12H22O12
= 245502,29 J/mol
Reaksi 2 dengan konversi 90% pada suhu 318,15 K
Basis 100 kg C6H12O6 = 0,55 mol C6H12O6
Reaksi 3 dengan konversi 99,9% pada suhu 318,15 K
Basis 100 kg (CH
3CHOHCOO)2Ca = 0,4582 mol (CH3CHOHCOO)2Ca
Tabel 2.5. Perbandingan Proses Pembuatan Asam Laktat
Uraian Proses sintesis Proses fermentasi
Bahan Baku Asetaldehida dan HCN Molasses
Temperature operasi 30 oC 45 oC
Tekanan operasi 4 atm 1 atm
Produk DL-asam laktat L-(+) atau D-(-)-asam laktat
Konversi 85% 90%
Δ H(Rx) 2,46x106 J/mol -1,281 x 109J/mol
Biaya bahan baku per kg produk
(Ekonomi kasar) Rp. 5.125.570,-/kg Rp.32.976,-/kg
Perbandingan Proses produksi dilakukan untuk menentukan proses mana yang
lebih efektif dan efisien dalam produksi asam laktat. Proses yang dibandingkan
adalah proses secara sintetis dan proses secara fermentasi. Proses pembuatan
asam laktat yang dipilih ialah metode fermentasi dengan alasan :
1. Ketersediaan bahan baku karbohidrat yang berasal dari molasses yang melimpah di Indonesia.
2. Bahan baku yang terbatas dalam proses kimia sintesis, sedangkan bahan baku menggunakan proses fermentasi adalah bahan baku yang dapat diperbaharui.
3. Bakteri Lactobacillus Delbreuckii dapat menguraikan gula dalam molasse sehingga proses fermentasi tidak memerlukan perlakuan awal hidrolisis. 4. Biaya atau harga produksi cenderung lebih rendah jika dibandingkan
dengan proses kimia (sintesis).
C. Uraian Proses
Proses pembuatan asam laktat dilakukan secara semi continue, dimana proses
batch dilakukan sampai pada tangki penyimpanan, setelah tangki penyimpanan
dilakukan proses continue.
Pembuatan asam laktat dengan cara fermentasi secara garis besar terdiri dari :
Fermentasi
Pengasaman
Pemisahan biomassa, sisa nutrisi, dan kotoran lain
Pemurnian
1. Fermentasi
Bahan baku yang tergolong murah untuk difermentasikan adalah : starchy and
cellulosic material, whey, molasses. Yang tergolong dalam starchy and
cellulosic material antara lain : gandum, jagung, singkong, kentang, beras,
sweet gorghum, rye, barley. Akan tetapi materi ini perlu dihidrolisis terlebih
dahulu untuk mendapatkan gula fermentasi (karbohidrat) sebelum
difermentasikan (Young-Jung Wee, Jin-Nam Kim, 2005).
Bakteri Lactobacillus delbrueckii dipilih karena dapat memproduksi asam
laktat paling tinggi dengan menggunakan substrat yang mengandung senyawa
gula tanpa perlu perlakuan awal (Y. tokiwa dan Calabia 2007). Senyawa gula
tersebut antara lain : sukrosa, glukosa, fruktosa, maltosa (P.D. Robinson
1,7% dari jumlah molasse yang masuk. Malt sprouts adalah nutrisi untuk
bakteri yang ditambahkan sebanyak 3% dari jumlah molasse yang masuk
fermentor (J.M. Paturau, 1989). Kultur diinokulasi dengan Lactobacillus
delbrueckii. Kultur ini mengandung 15% gula, 0,375% malt spouts, 0,25%
NH3PO4, 10% CaCO3, dan air (R.Keyes 1957).
Selama proses fermentasi pH harus dijaga antara 5-6,5 dengan menggunakan
buffering agent Ca(OH)2, CaCO3, NH2OH, NaOH. Selain berfungsi untuk
menjaga pH, penambahan secara berlebih dari buffering agent tersebut akan
menghasilkan garam laktat sebagai bentuk asam laktat. Dengan penambahan
buffering agent maka akan terbentuk garam laktat seperti kalsium laktat,
ammonium laktat, sodium laktat (Ullman 2007). Hal tersebut dilakukan untuk
membentuk asam laktat dengan isomer D(-) atau L(+) yang nantinya akan
diasamkan lalu disaring, karena produk yang dihasilkan dari fermentasi
merupakan asam laktat dengan isomer DL. Adapun reaksinya sebagai berikut
C12H22O12(l) + H2O(l) C6H12O6(l) + C6H12O6 (l)
Sukrosa Air Glukosa Fruktosa
C6H12O6(l) + Ca(OH)2(S) (CH3CHOHCOO)2Ca(S)+ 2H2O(l)
Glukosa Kalsium hidroksida Kalsium laktat Air (R. Keyes, 1957, 1957)
(N. Narayanan, A. Sarivastava, 2004)
Tidak ada ukuran yang pasti dari fermentor karena ukuran tangki tidak
berpengaruh pada proses fermentasi (National agricultural biosecurity center fermentasi
2004). Fermentasi berlangsung selama 21 jam pada temperatur 45C, tekanan 1 atm dan pada konsentrasi gula umpan 12 % (Ullman, 2007).
2. Pengasaman
Pembentukan garam laktat selama fermentasi harus diubah menjadi asam
laktat. Larutan kalsium laktat setelah proses pemisahan dialirkan menuju
acidifier (R. Keyes, 1957). Penambahan dengan H2SO4 kedalam kalsium
laktat digunakan untuk produksi skala besar. Metode ini membentuk asam
laktat dan CaSO4 (gypsum) yang memiliki kelarutan yang kecil dalam air
(Ullman, 2007). CaSO4 yang terbentuk berfungsi sebagai koagulan yang dapat
mengikat dan mengendapkan cell dan padatan yang terlarut yang nantinya
akan disaring.
(CH3CHOHCOO)2Ca(S) + H2SO4(l) 2CH3CHOHCOOH(l) + CaSO4(S)
Kalsium laktat Asam sulfat Asam laktat Kalsium sulfat
(N. Narayanan, A. Sarivastava. 2004)
3. Pemisahan biomassa, sisa nutrisi dan kotoran lain
Beberapa teknologi pemisahan bakteri dari hasil fermentasi dapat digunakan
tergantung pada bakteri yang digunakan dalam fermentasi. Bakteri tersebut
dapat dipisahkan dengan cara flokulasi dengan alkali atau ultrafiltrasi
(Ullman, 2007). Setelah proses fermentasi selesai, produk yang terbentuk
didalamnya. Larutan produk dipisahkan dengan filtrasi (Han-Hagerdal),
Pemisahan ini dilakukan dengan filtrasi untuk memisahkan larutan dengan
sisa-sisa kotoran terutama sisa-sisa biomassa (bakteri dan malt sprouts) dan
juga partikel-partikel yang tersuspensi dari molasses (Akerberg dan Zacchi
2000).
Larutan asam laktat dan endapan CaSO4 yang terbentuk di tangki pengasaman
kemudian dialirkan ke dalam filter untuk memisahkan endapan CaSO4 dari
larutan. Selanjutnya larutan asam laktat tersebut dialirkan ke vaporaizer untuk
kemudian dimurnikan, sedangkan endapan CaSO4 dikeluarkan dari bagian
bawah (R. Keyes, 1957).
4. Pemurnian
Larutan asam laktat yang berasal dari tangki pengendapan masih mengandung
asam laktat, air, fruktosa dan sisa glukosa, diumpankan ke dalam vaporaizer
untuk memisahkan asam laktat dan air dengan glukosa dan fruktosa.
Pemilihan suhu operasi vaporaizer berdasarkan temperature dew point
sehingga didapatkan komposisi hasil keluaran asam laktat 80% dan air 20%
karena Pada temperatur ini asam laktat dan sedikit air akan menguap,
III. SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
A. Spesifikasi Bahan Baku Utama
1. Molasses
Rumus Molekul : C17-18H26-27O10N
Bentuk : Cairan kental berwarna cokelat kehitaman
Titik didih : 107 0C
Specific gravity : 1,4
pH : 5,1
Kandungan :
a. Sukrosa
Wujud : Cairan berwarna cokelat
Rumus Molekul : C12H22O12
Berat Molekul : 342,30 g/mol
Densitas : 1507 Kg/m3
Titik didih : 461,85 oC
Titik leleh : 187oC
b. Glukosa
Rumus Molekul : C6H12O6
BM : 180,156 g/mol
Titik didih : 376,56 0C
Titik leleh : 146 0C
Densitas : 1440 Kgm-3
Specific gravity : 1,544
Kelarutan : mudah larut dalam air (47%)
Sumber : http://www.sciencelab.com, software HYSYS 3.2
c. Fruktosa
Rumus Molekul : C6H12O6
BM : 180,156 g/mol
Titik leleh : 143 °C
Densitas : 1447 Kgm-3
Kelarutan : mudah larut dalam air, alcohol, eter
Sumber : http://www.sciencelab.com,
http://www.scholarchemistry.com
d. Abu
Rumus Molekul : CaO
Bentuk : Serbuk putih
BM : 56,10 g/mol
Titik didih : 2850°C
Specific gravity : 3,3
Densitas : 1900 Kgm-3
Sumber: http://www.sciencestuff.com, http://msds.chem.ox.ac.uk
B. Spesifikasi Bahan Baku Penunjang
1. Air
Rumus Molekul : H2O
BM : 18,16 g/mol
Bentuk fisik : Cair tidak berwarna
Titik didih : 100 0C
Temperatur kritik : 374,2 0C
Tekanan kritik : 218 atm
Densitas : 1 g/cm3
Sumber : Perry’s Chemical Engineers’s Handbook
2. Asam Sulfat
Rumus Molekul : H2SO4
BM : 98,07 g/mol
Bentuk : cairan jernih, bau menyengat
Tekanan uap : 1 mm Hg @145,8 0C
Viskositas : 26,7 cp @20 0C
Titik didih : 290-340 0C terdekomposisi pada suhu 340 0C
Titik leleh : 10,35 0C
Kelarutan : mudah larut dalam air dingin dan etil alkohol
Sumber : http://www.sciencelab.com
3. Kalsium Hidroksida
Rumus Molekul : Ca(OH)2
BM : 100,09 g/mol
Bentuk : bubuk padatan
Densitas : 2240 Kgm-3
Titik leleh : 825 0C
pH : 8-9
Kelarutan : 0,001 g/100 ml air
Sumber : http://www.sciencelab.com, http://tmc.co.kr
4. Bakteri Lactobacillus delbrueckii
Berukuran 0,5-0,8 x 2-9 mm
Berbentuk batang tongkat atau cincin
Homofermentatif
Fakultatif anaerob
Tumbuh pada suhu 45-50 0C
Tumbuh pada pH 5-5,5
C. Spesifikasi Produk Utama
1. Asam laktat
Rumus Molekul : CH3CHOHCOOH
BM : 90,08 g/mol
Bentuk : Cairan
Titik didih : 82 oC
Titik leleh : L-isomer : 53 oC
: D-isomer : 53 oC
: DL-isomer : 16,8 oC
Viskositas : 954 cp
Densitas : 1300 Kgm-3
Sumber : http://www.lactic.com, http://idwikipedia.org
http://www.dadebehring.com
D. Spesifikasi Produk Intermediate
Kalsium Laktat
Rumus Molekul : (CH3CHOHCOO)2Ca
BM : 218,046 g/mol
Bentuk : Serbuk berwarna putih
Kelarutan : 9 g/100 ml air
Titik leleh : 240 oC
Densitas : 1300 Kgm-3
E. Spesifikasi Produk Samping
Kalsium Sulfat
Rumus Molekul : CaSO4
BM : 136,14 g/mol
Bentuk : Padatan berwarna putih tidak berbau
Titik didih : 1193 oC
Titik leleh : 1450 oC
Densitas : 2320 Kgm-3
Kelarutan dalam air : 2 g/l (20 °C)
IV. NERACA MASSA DAN ENERGI
Perhitungan neraca massa dan energi dilakukan dengan basis perhitungan dan data konversi seperti dibawah ini :
Kapasitas : 30.000 ton/th
Operasi : 330 hari/th, 24 jam/hari Proses : kontinyu
Basis : 1 jam
Bahan baku : Molasses dan Asam Sulfat Produk : 80% asam laktat, 20% air
Produksi Asam Laktat = 30.000 ton/th
jam
= 3.787,878788 kg/jam
= 90.909,091 kg/batch
Basis perhitungan adalah glukosa = 5,95 kgmol/jam = 1.072,31 kg/jam Dalam 1 (satu) tahun beroperasi selama 330 hari
Dalam 1 (satu) hari beroperasi selama 24 jam
Dalam 1 (satu) batch beroperasi selama 24 jam, dengan rincian :
Waktu reaksi fermentasi = 16,44 jam
A. Neraca Massa
1. Centrifuge (CF-101)
Tabel 4.1. Neraca massa (CF-101)
Komponen Input Output
Aliran 1 Aliran 2 Aliran 3
Sukrosa 5.498,02 549,80 6185,27
Glukosa 1.072,31 107,23 1206,34
Fruktosa 1.244,71 124,47 1400,29
Air 140,97 14,09 158,596
Abu 255,93 255,93 -
Jumlah (Kg/jam) 8.211,93 1.051,53 7.160,4
8.211,93 8.211,93
2. Mixing Tank (MT-101)
Tabel 4.2.. Neraca massa (MT-101)
Komponen Input Output
Aliran 3 Aliran 4 Aliran 5
Sukrosa 4.948,22 - 4.948,22
Glukosa 965,07 - 965,07
Fruktosa 1.120,24 - 1.120,24
Air 126,87 881,88 1.008,76
Jumlah (Kg/jam) 7.160,4 881,88 8.042,29
3. Reactor Fermentor (RE-201)
Tabel 4.3.. Neraca massa (RE-201)
Komponen Input Output
Aliran 5 Aliran 6 Aliran 7 Aliran 8
Sukrosa 4.948,22 - - 247,41
Glukosa 965,07 - - 343,91
Fruktosa 1.120,24 - - 3.594,32
Air 1.008,76 - - 1.383,38
Ca(OH)2 - - 1.272,98 -
Ca-laktat - - - 3.746,23
Kultur bakteri - 377,98 - 377,98
Jumlah (Kg/jam) 8.042,29 377,98 1.272,98 9.693,24
9.693,24 9.693,24
4. Reactor Acidifier (RE-301)
Tabel 4.4. Neraca massa (RE-301)
Komponen Input Output
Aliran 9 Aliran 10 Aliran 11
Sukrosa 247,41 - 247,41
Glukosa 343,91 - 343,91
Fruktosa 3.594,32 - 3.594,32
H2O 1.383,38 34,35 1.417,74
Ca-laktat 3.746,23 - -
H2SO4 - 1.683,4 -
Asam Laktat - - 3.092,15
Kultur bakteri 377,98 - 377,98
CaSO4 - - 2.333,76
Jumlah (Kg/jam) 9.693,24 1.717,75 1.1407,3
5. Rotary Drum Vacuum Filter (RDF-301)
Tabel 4.5. Neraca massa (RDF-301)
Komponen Input Output
Aliran 11 Aliran 12 Aliran 13
Sukrosa 247,41 4,94 242,46
Glukosa 343,91 6,87 337,03
Fruktosa 3.594,32 71,88 3.522,43
H2O 1.417,74 28,35 1.389,38
Asam Laktat 3.092,15 61,84 3.030,3
Kultur bakteri 377,98 377,98 -
CaSO4 2.333,76 2.333,76 -
Jumlah (Kg/jam) 1.1407,3 2.885,66 8.521,62
1.1407,3 1.1407,3
6. Vaporizer (VP-301)
Tabel 4.6. Neraca massa (VP-301)
Komponen Input Output
Aliran 13 Aliran 14 Aliran 15
Sukrosa 242,46 242,46 -
Glukosa 337,03 337,03 -
Fruktosa 3.522,43 3.522,43 -
H2O 1.389,38 631,80 755,57
Asam Laktat 3.030,3 - 3.030,3
Jumlah (Kg/jam) 8.521,62 4.733,74 3.787,88
B. Neraca Energi
Dari hasil perhitungan neraca massa selanjutnya dilakukan perhitungan neraca energi. Perhitungan neraca energi didasarkan pada :
Basis waktu : Jam Satuan panas : kJ
Temperatur referensi : 25 oC (298,15 K) Neraca Energi:
{(Energi masuk ) – (Energi keluar) + (Generasi energi) – (Konsumsi energi)} = {Akumulasi energi} (Himmelblau,ed.6,1996)
1. Reactor Fermentor (RE-201)
Tabel 4.7. Neraca Energi (RE-201)
Komponen Q masuk (kJ/jam) Q generasi (kJ/jam) Q keluar (kJ/jam)
Q5 1084722,58 - -
Q7 0,96 - -
Q steam in 47260373,10 - -
Q steam out - - 14423279,77
Q reaksi - -32840766,54 -
Q8 - - 1081050,34
Jumlah 15504330,11 15504330,11
2. Reactor Acidifier (RE-301)
Tabel 4.8. Neraca Energi (RE-301)
Komponen Q masuk (kJ/jam) Q konsumsi (kJ/jam) Q keluar (kJ/jam)
Q9 277279,61 - -
Q10 12,07 - -
Q steam in 1142839,25 - -
Q steam out - - 348780,37
Q reaksi - 290799,09 -
Q11 - - 1362150,29
3. Vaporizer (VP-301)
Tabel 4.9. Neraca Energi (VP-301)
Komponen Q masuk (kJ/jam) Q keluar (kJ/jam)
Q13 357359,59 -
Q14 - 4023894,87
Q15 = QV - 135134,67
Q steam in 5471505,60 -
Q steam out - 1669835,65
Jumlah 5828865,19 5828865,19
4. Condensor (CD-301)
Tabel 4.10. Neraca Energi (CD-301)
Komponen Q masuk (kJ/jam) Q keluar (kJ/jam)
Q15 350,37 -
Q16 - 33
Qc - -3517259,98
Qp in 1175413,33 -
Qp out - 4692990,68
V. SPESIFIKASI PERALATAN
A. Peralatan Proses
Peralatan proses pabrik Asam Laktat dengan kapasitas 30.000 ton/tahun terdiri
dari:
1. Tangki Penyimpanan Molasses (ST-101)
Tabel. 5.1. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Molasses (ST-101)
Alat Tangki Penyimpanan Molasses
Kode ST-101
Fungsi Menyimpan Molasses dengan kapasitas
1970864 kg
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical.
Kapasitas 65339,64 ft3
Dimensi Tekanan Desain 36,99 psi
Bahan Carbon Steel SA-283 Grade C
2. Tangki Penyimpanan Air Proses (ST-102)
Tabel. 5.2 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Proses (ST-102)
Alat Tangki Penyimpanan Air untuk pengenceran
Kode ST-102
Fungsi Menyimpan Air dengan kapasitas
211652,5 kg
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical.
Kapasitas 10276,9 ft3
Dimensi Tekanan Desain 23,39 psi
Bahan Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah Satu
3. Tangki Penyimpanan Kultur Bakteri (ST-103)
Tabel. 5.3. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Kultur Bakteri (ST-103)
Alat Tangki Penyimpanan Kultur Bakteri
Kode ST-103
Fungsi Menyimpan Kultur Bakteri dengan kapasitas
90717,02 kg
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical.
Kapasitas 2449,42 ft3
Dimensi Tekanan Desain 24,68 psi
Bahan Carbon Steel SA-283 Grade C
4. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Asam Sulfat (ST-104)
Tabel. 5.4. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Asam Sulfat (ST-104)
Alat Tangki Penyimpanan Asam Sulfat
Kode ST-104
Fungsi Menyimpan Asam Sulfat dengan kapasitas
412261,2 kg
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical.
Kapasitas 10276,9 ft3
Dimensi Tekanan Desain 30,24 psi
Bahan Stainless steel SA 167 Grade 11 type 316
Jumlah Satu
5. Tangki Penyimpanan Larutan Broth (ST-201)
Tabel. 5.5. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Larutan Broth (ST-201)
Alat Tangki Penyimpanan Larutan Broth
Kode ST-201
Fungsi Menyimpan Larutan Broth dengan kapasitas
2326378,24 kg
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical.
Kapasitas 94022,15 ft3
Dimensi Tekanan Desain 33,23 psi
Bahan Carbon Steel SA-283 Grade C
6. Tangki Penyimpanan Produk (ST-301)
Tabel. 5.6. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Produk (ST-301)
Alat Tangki Penyimpanan Produk
Kode ST-301
Fungsi Menyimpan Asam Laktat dengan kapasitas
909090,9 kg
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical.
Kapasitas 48161,56 ft3
Dimensi Tekanan Desain 27,17 psi
Bahan Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah Satu
7. Silo Ca(OH)2 ( SL–101 )
Tabel. 5.7. Spesifikasi Alat Silo Ca(OH)2 ( SL–101 )
Fungsi Menyimpan dan mengumpankan Ca(OH)2 ke reaktor
(RE-201)
Kode Alat SL -101
Tipe Tangki Silinder Vertical dengan Conical Bottom
Head.
Kapasitas 122206 kg
Tinggi Silo 9,87 m
Diameter Silo 3,29 m
8. Centrifuge (CF-101)
Tabel. 5.8. Spesifikasi Centrifuge (CF-101)
Fungsi Memisahkan Abu dari molasses
Kode Alat CF-101
Tipe Alat Knife-discharge bowl centrifuge
Desain
Diameter bowl = 0,508 m Panjang Conveyor = 1,2192 m Daya motor = 0,18 Hp
Kapasitas 8211,93 kg/jam
9. Mixing Tank (MT–101)
Tabel. 5.9. Spesifikasi Mixing Tank (MT–101)
Fungsi Tempat Pengenceran Molasses
Kode Alat MT-101
Tipe Tangki berpengaduk
Dimensi
Tinggi Vessel = 115,15 in IDs = 84 in Tebal shell = 0,375 in Tipe Head = Torispherical
Tebal head = 0,4375 in
Tipe pengaduk = flat six blade turbine whit disc
Jumlah pengaduk 4 buah
Kapasitas 243,09 ft3
10.Reaktor Fermentasi (RE–201)
Tabel. 5.10. Spesifikasi Reaktor Fermentasi (RE–201)
Alat Reaktor Fermentasi
Kode RE-201
Fungsi Memfermentasikan molasses
Jenis Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Bahan Konstruksi Stainless steel SA 240 Grade A type 410
Kapasitas 117,12 m3
Dimensi
= Disc six flat -blade open turbine
= 1 buah
Power 116,02 hp
Overall heat-transfer
coefficient (UD) 130 Btu/jam.ft 2
.oF
Jumlah 1 buah
11.Reaktor Acidifier (RE–301)
Tabel. 5.11. Spesifikasi Reaktor Acidifier (RE–301)
Alat Reaktor Acidifier
Kode RE-301
Fungsi Mereaksikan kalsium laktat dengan asam sulfat menghasilkan asam laktat
Jenis Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Bahan Konstruksi Stainless steel SA 240 Grade A type 410
Kapasitas 9,85 m3
= Disc six flat -blade open turbine
= 1 buah
Power 116,02 hp
Overall heat-transfer
coefficient (UD) 100 Btu/jam.ft 2
.oF
12.Rotary Drum Vacuum Filter (RDF-301)
Tabel. 5.12. Spesifikasi Rotary Drum Vacuum Filter (RDF-301)
Fungsi Memisahkan CaSO4 dengan asam laktat
Tipe alat Rotary Drum Vaccum Filter
Kondisi operasi Tekanan = 4 inHg
13.Vaporizer (VP-301)
Tabel. 5.13. Spesifikasi Vaporizer (E-301)
Fungsi Menguapkan asam laktat dari campuran
Jenis Shell and TubeExchanger
Dimensi
Bahan konstruksi Carbon steel SA 285 Grade C
14.Condenser (CD-301)
Tabel. 5.14. Spesifikasi Condenser(CD-301)
Fungsi Mendinginkan dan mengkondensasikan gas produk
vaporaizer menggunakan air sebagai pendingin.
Jenis Shell and TubeExchanger
Dimensi
Shell
Diameter dalam (ID) = 15 in
Baffle space (B) = 7,5 in
Passes = 1
Tube
Diameter luar (OD) = 1 in Diameter dalam (ID) = 0,732 in Susunan tube = square pitch Pitch (pt) = 1,25 in
Panjang tube (L) = 10 ft Jumlah tube = 16 buah
Passes = 2
Surface area A = 521,3728 ft2
Pressure drop ΔP Shell = 4,1 psi
ΔP tube = 0,17 psi
Fouling factor Rd = 0,018
Bahan konstruksi Carbon steel SA 285 Grade C
15.PompaProses(PP-101)
Tabel. 5.15. Spesifikasi PompaProses(PP-101)
Alat Pompa Proses
Kode PP-101
Fungsi Memompa molasses dari Tangki penyimpanan ke
Centrifuge
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 13,5248 gal/mnt
Dimensi NPS
16.PompaProses(PP-102)
Tabel. 5.16. Spesifikasi Pompa Proses (PP-102)
Alat Pompa Proses
Kode PP-102
Fungsi Memompa molasses dari Centrifuge ke mixing tank Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 24,74 gal/mnt
17.PompaProses(PP-103)
Tabel. 5.17. Spesifikasi Pompa Proses (PP-103)
Alat Pompa Proses
Kode PP-103
Fungsi Memompa Air dari Tangki Penyimpanan ke mixing tank
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 4,27 gal/mnt
Dimensi NPS
18.PompaProses(PP-104)
Tabel. 5.18. Spesifikasi Pompa Proses (PP-104)
Alat Pompa Proses
Kode PP-104
Fungsi Memompa produk dari mixing tank ke reaktor 201
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 27,79 gal/mnt
19.PompaProses(PP-105)
Tabel. 5.19. Spesifikasi Pompa Proses (PP-105)
Alat Pompa Proses
Kode PP-105
Fungsi Memompa kultur bakteri dari Tangki Penyimpanan ke reaktor 201
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 0,55 gal/mnt
Dimensi NPS
20.PompaProses(PP-201)
Tabel. 5.20. Spesifikasi Pompa Proses (PP-201)
Alat Pompa Proses
Kode PP-201
Fungsi Memompa produk dari reaktor-201 ke ST-201
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 35,19 gal/mnt
21.Pompa Proses (PP-202)
Tabel. 5.21. Spesifikasi Pompa Proses (PP-202)
Alat Pompa Proses
Kode PP-202
Fungsi Memompa produk dari Tangki Penyimpanan ke
reaktor-301
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 35,19 gal/mnt
Dimensi NPS
22.Pompa Proses (PP-203)
Tabel. 5.22. Spesifikasi Pompa Proses (PP-203)
Alat Pompa Proses
Kode PP-203
Fungsi Memompa asam sulfat dari Tangki Penyimpanan ke
reaktor-301
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 4,6 gal/mnt
23.Pompa Proses (PP-301)
Tabel. 5.23 Spesifikasi Pompa Proses (PP-301)
Alat Pompa Proses
Kode PP-301
Fungsi Memompa produk dari reaktor-301 ke rotary drum
vacuum filter
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 37,79 gal/mnt
Dimensi NPS
24.Pompa Proses (PP-302)
Tabel. 5.24. Spesifikasi Pompa Proses (PP-302)
Alat Pompa Proses
Kode PP-302
Fungsi Memompa produk dari rotary drum vacuum filter ke vaporaizer
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 31,72 gal/mnt
25.Pompa Proses (PP-303)
Tabel. 5.25. Spesifikasi Pompa Proses (PP-303)
Alat Pompa Proses
Kode PP-303
Fungsi Memompa produk dari condenser ke ST-301
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 14,96 gal/mnt
Dimensi NPS
B. Peralatan Utilitas
Peralatan utilitas terdiri dari:
1. Bak sedimentasi (BS-01)
Tabel 5.26. Spesifikasi Bak Sedimentasi ( BS–01 )
Alat Bak Sedimentasi
Kode BS-01
Fungsi Mengendapkan lumpur dan kotoran air sungai sebanyak 4,23 m3/jam dengan waktu tinggal 1,5 jam
Bentuk Bak rectangular
2. Bak Penggumpal (BP-01)
Tabel 5.27. Spesifikasi Bak Penggumpal ( BP-01 )
Alat Bak Penggumpal
Kode BP- 01
Fungsi
Menggumpalkan kotoran yang tidak mengendap di bak penampungan awal dengan menambahkan alum
Al2(SO4)3, soda kaustik dan klorin.
Bentuk Silinder Vertikal
Kapasitas 4,70 m3
3. Tangki Alum (TP-01)
Tabel 5.28. Spesifikasi Tangki alum (TP-01)
Alat Tangki Larutan Alum
Kode TP – 01
Fungsi
Menyiapkan dan menyimpan larutan alum konsentrasi 26% volum selama 1 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk Silinder vertikal
4. Tangki Klorin (TP-02)
Tabel 5.29. Spesifikasi Tangki Klorin (TP-02)
Alat Tangki Larutan Klorin
Kode TP – 02
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan klorin selama satu hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk Silinder vertikal
Dimensi Diameter = 1,24 m
5. Tangki NaOH (TP-03)
Tabel 5.30. Spesifikasi Tangki NaOH (TP-03)
Alat Tangki Larutan NaOH
Kode TP – 03
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan NaOH selama 5
hari untuk diinjeksikan ke dalam bak enggumpal.
Bentuk Silinder vertikal
Dimensi Diameter = 40 in
Fungsi Mengendapkan gumpalan-gumpalan kotoran dari bak
penggumpal
Bentuk Bak berbentuk kerucut terpancung
7. Sand Filter (SF-01)
Tabel 32. Spesifikasi Sand filter ( SF–01 )
Alat Sand Filter
Kode SF – 01
Fungsi Menyaring kotoran-kotoran yang terbawa air
Bentuk Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah
torispherical.
Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283
Jumlah 1 buah
8. Tangki Air Filter (TP-04)
Tabel 5.33. Spesifikasi Filtered Water Tank (TP –04)
Alat Tangki
Kode TP – 04
Fungsi Menampung air keluaran sand filter sebanyak 4,23 m3/jam.
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat
bottom) dan atap (head) berbentuk conical
Kapasitas 63,46 m3
Dimensi
Tutup atas Bentuk conical
Tekanan Desain 20,98 psi
Tebal head 3/16 in
Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283
9. Tangki Air Dosmetik (TP-05)
Tabel 5.34. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Domestik (TP –05)
Alat Tangki penyimpanan air dosmetik
Kode TP - 05
Fungsi
Tempat penyimpanan bahan baku air untuk
keperluan umum dan sanitasi pada suhu 30oC dan pada tekanan atmosferik selama 12 jam.
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat
bottom) dan atap (head) berbentuk conical
Kapasitas 8,93 m3
Tutup atas Bentuk conical
Tekanan Desain 18,87 psi
Tebal head 3/16 in
Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283
Jumlah 1 buah
10.Hot Basin (HB-01)
Tabel 5.35. Spesifikasi Hot Basin (HB – 01)
Alat Hot Basin
Kode HB – 01
Fungsi Menampung air prosesyang akan didinginkan di cooling water
Bentuk Bak rektangular
11.Tangki Natrium Pospat (TP-06)
Tabel 5.36. Spesifikasi Tangki Natrium Pospat (TP-06)
Alat Tangki Natrium Posfat
Kode TP- 06
Fungsi Menampung larutan kimia sebagai injeksi ke cooling
tower
Bentuk Silinder tegak (vertikal)
Kapasitas 13,99 ft3
Dimensi
Diameter shell (D) = 3 ft Tinggi shell (Hs) = 2ft Tebal shell (ts) = 0,1875 in
Tekanan Desain 18,07 psi
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah 1 buah
12.Tangki Dispersant (TP-07)
Tabel 5.37. Spesifikasi Tangki Dispersant (TP-07)
Alat Tangki Dispersan
Kode TP- 07
Fungsi Menampung larutan kimia sebagai injeksi ke cooling
tower
Bentuk Silinder tegak (vertikal)
Kapasitas 35,53 ft3
Dimensi
Diameter shell (D) = 4 ft Tinggi shell (Hs) = 3 ft Tebal shell (ts) = 5/16 in
Tekanan Desain 17,23 psi
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
13.Cooling Tower (CT-01)
Tabel 5.38. Spesifikasi Cooling Tower (CT – 01)
Alat Cooling Tower
Kode CT - 01
Fungsi Mendinginkan air pendingin yang telah digunakan
dengan menggunakan media pendingin udara
Tipe Inducted Draft Cooling Tower
Dimensi
Menara:
Panjang = 0,95 m
Lebar = 0,4 m Tinggi = 3,66 m
Tenaga motor 0,23 hp
Bahan konstruksi Beton
Jumlah 1 buah
14.Cold Basin (CB-01)
Tabel 5.39. Spesifikasi Cold Basin (CB – 01)
Alat Cold Basin
Kode CB – 01
Fungsi Menampung air keluaran dari cooling tower
Bentuk Bak rektangular
Kapasitas 4,21 m3
Dimensi
Panjang = 5,29 m Lebar = 5,29 m Tinggi = 5,29 m Tebal dinding = 12 cm
15.Tangki Air Kondensat (TP-08)
Tabel 5.40. Spesifikasi Tangki Air Kondensat (TP-08)
Alat Tangki Penyimpanan air kondensat
Kode TP- 08
Fungsi Menampung air kondensat
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical
Dimensi
Diameter shell (D) = 35 ft Tinggi shell (Hs) = 36 ft Tebal shell (ts) = 3/4 in
Tinggi atap = 44,43 ft Tekanan Desain 26,26 psi
Tebal head 3/16 in
Bahan Carbon Steel SA-283 Grade C
16.Tangki Asam Sulfat (TP-09)
Tabel 5.41. Spesifikasi Tangki Asam Sulfat (TP-09)
Alat Tangki Larutan asam sulfat
Kode TP- 09
Fungsi Menampung larutan asam sulfat sebagai injeksi ke
cation Exchanger
Bentuk Silinder tegak (vertikal)
Dimensi
Diameter shell (D) = 10 ft Tinggi shell (Hs) = 7 ft Tebal shell (ts) = 3/16 in
Tekanan Desain 18,24 psi
Bahan konstruksi SS 167 tipe 316
17.Cation Exchanger (CE-01)
Tabel 5.42. Spesifikasi Cation Exchanger ( CE –01)
Alat Cation Exchanger
Kode CE - 01
Fungsi Menghilangkan ion-ion positif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan head berbentuk
torisperical.
Kapasitas 3,01 m³
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah 2 buah
18.Anion Exchanger (CE-01)
Tabel 5.43. Spesifikasi Anion Exchanger ( AE –01)
Alat Anion Exchanger
Kode AE - 01
Fungsi Menghilangkan ion-ion negatif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan head berbentuk
torisperical.
Kapasitas 1,76 m3 Tekanan Desain 17,01 psi
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
19.Tangki Hidrazin (TP-10)
Tabel 5.44. Spesifikasi Tangki hidrazin (TP-10)
Alat Tangki Larutan Hidrazin
Kode TP – 10
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan hidrazin untuk diinjeksikan
ke Deaerator
Bentuk Silinder vertikal
Dimensi
Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air, seperti: O2
dan CO2, agar tidak terjadi korosi dan kerak,
diinjeksikan hydrazine (O2 scavanger) serta
senyawaan fosfat.
Bentuk Tangki horizontal dengan head berbentuk ellips dilengkapi sparger
Tekanan Desain 19,3922 psi
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
21.Tangki Air Demin
Tabel 5.46. Spesifikasi Tangki Air Demin (TP-11)
Alat Tangki Penyimpanan air demin
Kode TP- 11
Fungsi Menampung air demin
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical
Dimensi
Diameter shell (D) = 35 ft Tinggi shell (Hs) = 36 ft Tebal shell (ts) = 0,75 in
Tinggi head = 26,86 ft Tekanan Desain 22,4472 psi
Tebal head 3/16 in
Bahan Carbon Steel SA-283 Grade C
22.Boiler (BO-01)
Tabel. 5.47. Spesifikasi Boiler (BO-01)
Alat Boiler
Kode BO-01
Fungsi Menghasilkan steam untuk keperluan proses
Tipe Fire tube boiler
Heating surface 11657,82 ft2
Power 1165,78 hp
23.Compressor (CP-01)
Tabel 5.48. Spesifikasi Compressor (CP-01)
Alat Compressor
Kode CP– 01
Jenis Centrifugal compressor
Kapasitas 75,1304 kg/jam udara
Power 0,1977 hp
Bahan Konstruksi Cast iron
24.Tangki Bahan Bakar Boiler (TP-12)
Tabel 5.49. Spesifikasi Tangki Fuel Oil (TP-12)
Alat Tangki Fuel Oil
Kode TP- 12
Fungsi Menampung Fuel Oil yang digunakan untuk bahan
bakar boiler
Bentuk Silinder tegak (vertikal)
Dimensi
Diameter shell (D) = 180 in Tinggi shell (Hs) = 144 in Tebal shell (ts) = 5/16 in
Tebal head = 7/16 in Tekanan Desain 19,09 psi
Bahan konstruksi Carbon steel SA 283 Grade C
Jumlah 1 buah
25.Tangki Bahan Bakar Generator (TP-13)
Tabel 5.50. Spesifikasi Tangki Bahan Bakar Generator (TP-13)
Alat Tangki Bahan Bakar Generator
Kode TP- 13
Fungsi Menampung bahan bakar solar untuk kebutuhan
generator selama 5 hari
Bentuk Silinder tegak (vertikal)
Kapasitas 35,35 m3
Dimensi
Diameter shell (D) = 15 ft Tinggi total = 14,74 ft Tebal shell (ts) = 0,3125 in
Tebal head = 0,4375 in Tekanan Desain 18,51 psi
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
26.Pompa Utilitas (PU-01)
Tabel. 5.51. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 01)
Alat Pompa
Kode PU – 01
Fungsi Memompa air sungai ke Bak Sedimentasi (BS –
01)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon steel SA 283
Kapasitas 20,49 gpm
Efisiensi Pompa 55 %
27.Pompa Utilitas (PU-02)
Tabel. 5.52. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 02)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-02
Fungsi Memompa air keluaran BS-01 4210 kg/jam ke bak
penggumpal (BP-01)
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 20,49 gal/min
28.Pompa Utilitas (PU-03)
Tabel. 5.53. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 03)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-03
Fungsi Memompa alum sebanyak 2,94 kg/jam ke BP-01.
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 0,012 gal/min
Dimensi
29.Pompa Utilitas (PU-04)
Tabel. 5.54. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 04)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-04
Fungsi Memompa klorin 10,59 kg/jam ke BP-01.
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 0,049 gal/min
30.Pompa Utilitas (PU-05)
Tabel. 5.55. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 05)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-05
Fungsi Memompa NaOH 5,51 kg/jam ke BP-01 dan AE -
01.
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 0,025 gal/min
Dimensi
31.Pompa Utilitas (PU-06)
Tabel. 5.56. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 06)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-06
Fungsi Memompa air keluaran BP-01 4210 kg/jam ke
clarifier (CL-01)
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 20,49 gal/min
32.Pompa Utilitas (PU-07)
Tabel. 5.57. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 07)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-07
Fungsi Memompa air keluaran CL-01 sebanyak 4209,57
kg/jam ke sand filter (SF-01)
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 20,48 gal/min
Dimensi
33.Pompa Utilitas (PU-08)
Tabel. 5.58. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 08)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-08
Fungsi Memompa air keluaran SF-01 sebanyak 4210
kg/jam ke tangki air filter(TP-04)
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 20,49 gal/min
34.Pompa Utilitas (PU-09)
Tabel. 5.59. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 09)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-09
Fungsi
Memompa air make-up steam, make-up air pendingin dan air hidrant ke CE-01, CT-01 dan hidrant sebanyak 4210 kg/jam
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 20,49 gal/min
Dimensi
35.Pompa Utilitas (PU-10)
Tabel. 5.60. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 10)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-10
Fungsi Memompa air keluaran TP-05 sebanyak 592,02
kg/jam menuju area
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 2,88 gal/min
36.Pompa Utilitas (PU-11)
Tabel. 5.61. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 11)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-11
Fungsi Memompa air pendingin yang telah digunakan
sebanyak 2427,49 kg/jam ke HB-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 11,81 gal/min
Dimensi
37.Pompa Utilitas (PU-12)
Tabel. 5.62. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 12)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-12
Fungsi
Memompa air pendingin yang telah digunakan dan
make-up air pendingin sebanyak 2427,49 kg/jam ke CT-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 11,81 gal/min
38.Pompa Utilitas (PU-13)
Tabel. 5.63. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 13)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-13
Fungsi Memompa Natrium Posfat (inhibitor) sebanyak
2526,04 kg/jam ke CT-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 0,012 gal/min
Dimensi
39.Pompa Utilitas (PU-14)
Tabel. 5.64. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 14)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-14
Fungsi Memompa Dispersan sebanyak 6,67 kg/jam ke
CT-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 0,032 gal/min
40.Pompa Utilitas (PU-15)
Tabel. 5.65. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 15)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-15
Fungsi Memompa air dingin dari CT-01 sebanyak 3638,27
kg/jam ke CB-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 16,31 gal/min
Dimensi
41.Pompa Utilitas (PU-16)
Tabel. 5.66. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 16)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-16
Fungsi
Memompa air dingin dari CB-01 sebanyak 7561,15 kg/jam ke unit-unit yang membutuhkan air
pendingin
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 36,80 gal/min
42.Pompa Utilitas (PU-17)
Tabel. 5.67. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 17)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-17
Fungsi Memompa air kondensat yang telah digunakan
sebanyak 24027,26 kg/jam ke TP-08
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 116,95 gal/min
Dimensi
43.Pompa Utilitas (PU-18)
Tabel. 5.68. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 18)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-18
Fungsi Memompa air kondensat yang telah digunakan dari
TP-08 sebanyak 24027,26 kg/jam ke CE-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 116,95 gal/min
44.Pompa Utilitas (PU-19)
Tabel. 5.69. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 19)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-19
Fungsi Memompa asam Sulfat dari TP-09 sebanyak
1494,17 kg/jam ke CE-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 7,08 gal/min
Dimensi
45.Pompa Utilitas (PU-20)
Tabel. 5.70. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 20)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-20
Fungsi Memompa keluaran dari CE-01 sebanyak 29731,43
kg/jam ke AE-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 144,71 gal/min
46.Pompa Utilitas (PU-21)
Tabel. 5.71. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 21)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-21
Fungsi Memompa keluaran dari AE-01 sebanyak 25456,61
kg/jam ke DA-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 123,90 gal/min
Dimensi
47.Pompa Utilitas (PU-22)
Tabel. 5.72. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 22)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-22
Fungsi Memompa hidrazin dari TP-10 sebanyak 254,59
kg/jam ke DA-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 1,22 gal/min
48.Pompa Utilitas (PU-23)
Tabel. 5.73. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 23)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-23
Fungsi Memompa keluaran dari DA-01 sebanyak
25459,91 kg/jam ke TP-11
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 123,92 gal/min
Dimensi
49.Pompa Utilitas (PU-24)
Tabel. 5.74. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 24)
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-24
Fungsi Memompa air demin dari TP-11 sebanyak
25459,91 kg/jam ke boiler
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 123,92 gal/min
VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
A. Unit Pendukung Proses
Unit pendukung proses atau sering pula disebut unit utilitas merupakan sarana
penunjang proses yang diperlukan pabrik agar dapat berjalan dengan baik.
Pada umumnya, utilitas dalam pabrik proses meliputi air, steam, dan listrik.
Penyediaan utilitas dapat dilakukan secara langsung dimana utilitas diproduksi
di dalam pabrik tersebut, atau secara tidak langsung yang diperoleh dari
pembelian ke perusahaan-perusahaan yang menjualnya.
Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik asam laktat antara lain:
1. Unit penyediaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan air sebagai berikut :
a. Air untuk penyediaan umum dan sanitasi
Air untuk keperluan umum adalah air yang dibutuhkan untuk sarana
dalam pemenuhan kebutuhan pegawai seperti untuk mandi, cuci, kakus
(MCK) dan untuk kebutuhan kantor lainnya, serta kebutuhan rumah
tangga. Air sanitasi diperlukan untuk pencucian atau pembersihan
Beberapa persyaratan untuk air sanitasi adalah sebagai berikut :
1. Syarat fisis; di bawah suhu kamar, tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau, tingkat kekeruhan < 1 mg SiO2/Liter.
2. Syarat kimia; tidak mengandung zat organik dan anorganik yang
terlarut dalam air, logam-logam berat lainnya yang beracun.
3. Syarat biologis (bakteriologis); tidak mengandung kuman/bakteri
terutama bakteri patogen.
Air yang diperlukan untuk keperluan umum ini adalah sebesar :
Air untuk kantor
Kebutuhan air untuk karyawan = 40 L/org/hr (Raju, 1995)
Air untuk kebutuhan karyawan = 117 org x 40 L/org/hari
= 4,68 m3/hari
Air untuk laboratorium
Air untuk keperluan ini diperkirakan = 0,6 m3/hari (Raju, 1995)
Air untuk kebersihan dan pertamanan
Air untuk keperluan ini diperkirakan = 1 m3/hari (Raju, 1995)
Air untuk perumahan
Kebutuhan air = 100 L/org/hr (Raju, 1995)
Air untuk perumahan = 20 rumah x 4 org/rmh x 100 L/org/hr
= 8 m3/hari
Sehingga total kebutuhan air untuk keperluan umum sebesar
Air keperluan umum = 14,28 m3/hari