• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK SISWA KELAS IV SDN 2 CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK SISWA KELAS IV SDN 2 CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK SISWA KELAS IV

SDN 2 CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh BERTA SURI

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa menggunakan metode kerja kelompok di kelas IV SDn 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu rancangan tindakan, melaksanakan tindakan, pengamatan dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kerja kelompok dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika di kelas IV. Pada siklus I pencapaian aktivitas belajar siswa pada kategori rendah 48.3% dan pada siklus 2 17.2%. Perbedaan rerata tingkat aktivitas, pada siklus 1 sebesar 38% dan pada siklus 2 naik menjadi 59%. Berarti mengalami peningkatan sebesar 21%. Hasil belajar diketahui pada siklus I terdapat 48.3% siswa yang tidak mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal yaitu 60, dan pada siklus II seluruh siswa mencapai KKM yaitu sebesar 71.38.

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengajar bukan tugas ringan bagi guru, konsekuensi tanggung jawab guru juga berat. Di kelas guru akan berhadapan dengan sekelompok siswa dengan segala persamaan dan perbedaannya. Sikap dan perilaku siswa bervariasi, seperti suka bicara, pendiam, suka mengganggu, aktif belajar, gemar menggambar, gemar menulis, malas dan sebagainya. Sebagai anak didik mereka masih memerlukan bimbingan dan pembinaan dari guru supaya menjadi cakap, aktif, kreatif, dan mandiri serta bertanggung jawab atas perbuatannya.

Karena tugas guru sangat berat, maka sebagai guru harus memiliki dan menguasai prinsip-prinsip mengajar dan selalu aktif-kreatif menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar (Djamarah: 2008). Dengan begitu tidak ada kesan mengajar asal-asalan, mengerti atau tidaknya siswa yang penting kewajiban mengajar di kelas telah dilaksanakan.

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah (Djamarah dalam Fathurrohman dan Sutikno: 2009). Dan untuk memberikan sejumlah ilmu pengetahuan tersebut guru harus menguasai berbagai metode pembelajaran.

(3)

atau tidak secara umum dapat dilihat dari dua segi, yakni kriteria ditinjau dari sudut proses pengajaran itu sendiri dan kriteria yang ditinjau dari sudut hasil atau produk belajar yang dicapai siswa (Sudjana: 2008).

Lie mengatakan dalam Wen

pembelajaran adalah guru memberi materi pembelajaran pada siswa secara pasif. Dalam konteks pendidik, paradigma lama ini juga berarti jika seseorang mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam suatu bidang ia pasti akan dapat mengajar, ia tidak perlu tahu proses belajar mengajar yang tepat, ia hanya perlu menuangkan apa yang perlu guru masih menganggap paradigma lama ini sebagai satu satunya alternatif mereka mengajar dengan strategi ceramah dan mengharapkan siswa duduk diam, dengar, catat dan hafal.

Kondisi pembelajaran demikian masih mendominasi proses pembelajaran pada sebagian besar jenjang pendidikan terutama tingkat Sekolah Dasar. Dari pengamatan dan diskusi antara peneliti dengan guru matematika Kelas IV SDN 2 Candimas, ditemukan beberapa kendala dalam pembelajaran matematika. Seperti ada siswa kurang berkonsentrasi dalam belajar, yang mengakibatkan hasil belajar matematika rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode belajar yang digunakan kurang menarik sehingga siswa tidak termotivasi. Indikasi lain, bahwa pola pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru (teacher centered), siswa jadi kurang berani bertanya, dan mengemukakan pendapat. Kecenderungan pembelajaran demikian mengakibatkan lemahnya potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga aktivitas dan hasil belajar yang dicapai tidak maksimal.

Rendahnya aktivitas belajar siswa memiliki dampak terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Data Nilai Mata Pelajaran Matematika Kelas IV

Siswa SDN 2 Candimas Semester Genap Tahun 2011/2012

(4)

SISWA

1 81 100

60

6 20.7

2 60 80 10 34.5

3 <60 13 44.8

N = 29 100

Berdasarkan tabel di atas, 13 siswa (44.8%) memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Sehubungan dengan permasalahan di atas diperlukan suatu metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih termotivasi dan berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Dengan termotivasinya siswa dalam kegiatan pembelajaran diharapkan hasil pembelajaran dan reaksi siswa dapat meningkat dan kegiatan pembelajaran lebih bermakna. Metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan tersebut adalah metode kerja kelompok.

Metode ini sebagai salah satu strategi belajar mengajar, yaitu suatu perbaikan cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 atau 7 siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula oleh guru (Roestiyah: 2008).

(5)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat ditulis identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Aktivitas belajar siswa kelas IV di SDN 2 Candimas rendah.

2. Berdasarkan hasil tes formatif diketahui bahwa 44.8% atau 13 siswa kelas IV memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).

3. Pola pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru (teacher centered), siswa jadi kurang berani bertanya, dan mengemukakan pendapat.

4. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode konvensional.

5. Metode kerja kelompok jarang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada kajian sebagai berikut:

1. Aktivitas belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

2. Hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

3. Metode kerja kelompok.

(6)

Dari identifikasi masalah di atas, dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan pada mata pelajaran matematika melalui metode kerja kelompok tahun pelajaran 2011/2012?

2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan pada mata pelajaran matematika melalui metode kerja kelompok tahun pelajaran 2011/2012?

E. Pemecahan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang dikemukakan, maka diperlukan pemecahan masalah yang tepat, matematika siswa kelas IV SDN 2 Candimas, dapat ditingkatkan melalui penggunaan

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(7)

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan pada mata pelajaran matematika melalui metode kerja kelompok tahun pelajaran 2011/2012?

G. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan antara lain:

1. Bagi siswa, meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar melalui metode kerja kelompok pada mata pelajaran matematika.

2. Bagi guru, dapat memperluas wawasan dan pengetahuan guru di Sekolah Dasar mengenai metode-metode pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan kompetensi guru dalam mencapai tujuan pendidikan.

3. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna dalam meningkatkan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik lagi di SDN 2 Candimas, khususnya dalam pembelajaran matematika.

4. Bagi peneliti, sebagai syarat penyelesaian tugas akhir (TA) guna memperoleh gelar sarjana pendidikan.

H. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

(8)

tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula oleh guru.

2. Aktivitas Belajar, adalah segala bentuk kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu perubahan. Dalam kegiatan belajar siswa melakukan aktivitas, tanpa aktivitas, belajar tidak mungkin berjalan dengan baik. 3. Hasil belajar yaitu sesuatu yang diperoleh setelah melakukan usaha

belajar.

4. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

(9)

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar pada hakikatnya merupakan salah satu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya (Kurnia: 2007).

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

Cronbach dalam Djamarah (2008) berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

(10)

Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses yang aktif yang melibatkan pancaindra atau fisik dan psikis kita. Menurut teori Gagne dan Berliner (Hernawan: 2009) aktivitas belajar adalah kondisi jiwa dan raga seseorang yang aktif dalam menerima informasi/materi, dan melakukan pengolahan dan transformasi.

Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Kalaulah dalam pengajaran tradisional asas aktifitas juga dilaksanakan namun aktifitas tersebut bersifat semu (aktivitas semu). Pengajaran moderen tidak menolak seluruh pendapat tersebut namun lebih menitik beratkan pada aktivitas sejati. Siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat (Hamalik: 2004).

(11)

melibatkan aktivitas raganya. Menurut D. Dierich (dalam Hamalik: 2004), jenis jenis aktivitas dibagi dalam delapan kelompok sebagai berikut: a. Kegiatan kegiatan visual

Membaca, melihat gambar gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja dan bermain. b. Kegiatan kegiatan lisan (oral)

Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.

c. Kegiatan kegiatan mendengarkan

Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

d. Kegiatan kegiatan menulis

Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. e. Kegiatan kegiatan menggambar

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. f. Kegiatan kegiatan metrik

Melakukan percobaan, memilih alat alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, mencari dan berkebun.

g. Kegiatan kegiatan mental

(12)

h. Kegiatan kegiatan emosional

Minat, membedakan, berani, tenang dan lain lain.

Dari pengertian pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan kegiatan yang terjadi yang dilakukan secara fisik ataupun non fisik sebagai suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan sebagai hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

3. Pengertian Hasil Belajar

Ketika siswa melakukan belajar, maka akan timbul perubahan yang terjadi pada diri siswa berupa penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui usaha sungguh sungguh dilakukan dalam satu waktu tertentu atau dalam waktu yang relatif lama dan bukan merupakan proses pertumbuhan.

kemampuan yang diperoleh s

belajar mengacu pada segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Lihat Hernawan, dkk. (2008).

(13)

Gagne (dalam Slameto: 2003) menyatakan, segala sesuatu yang dipelajari manusia dapat dibagi menjadi 5 kategori, yaitu:

a. Keterampilan motoris

Kemampuan berbagai gerakan badan, misalnya melempar bola, mengetik huruf dan sebagainya.

b. Informasi verbal

Orang dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dalam hal ini perlu dimengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu perlu inteligensi.

c. Kemampuan intelektual

Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan menggunakan simbol simbol.

d. Strategi kognitif

Ini merupakan organisasi keterampilan yang internal yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta memerlukan perbaikan secara terus menerus. e. Sikap

Sikap ini sangat penting dalam proses belajar, tanpa kemampuan ini belajar tidak akan berhasil dengan baik.

(14)

4. Ciri ciri Belajar

Di dalam rangkaian kegiatan belajar mempunyai ciri ciri tertentu. Djamarah (2008) mengemukakan ciri ciri belajar sebagai berikut:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar. Ini berarti individu akan menyadari terjadinya perubahan dalam dirinya, misalnya pengetahuan bertambah, kecakapan bertambah dan kebiasaan bertambah.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional. Perubahan ini berlangsung terus menerus dalam diri individu dan tidak statis. Misalnya seorang anak yang belajar menulis maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa menulis menjadi dapat menulis.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Perubahan ini akan membuat individu memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Hal ini dapat dicontohkan misalnya seorang anak yang belajar memainkan piano maka selamanya keterampilan bermain piano tidak akan hilang jika terus dilatih dan dipergunakan.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dicapainya dengan belajar mengetik atau tingkat kecakapan mana yang ingin dicapainya.

(15)

Berdasarkan beberapa ciri tersebut dapat diketahui ciri ciri perubahan yang merupakan perilaku dalam belajar adalah sebagai berikut: a. Bahwa perubahan itu intensional dalam arti pengalaman, praktik atau

latihan dengan disengaja dan disadari, dilakukannya, disukai secara kebetulan. Dengan demikian perubahan dengan kematangan, kelebihan atau karena penyakit tidak dapat dikatakan sebagai perubahan dari belajar.

b. Perubahan itu positif dalam arti sesuai dengan diharapkan atau kriteria keberhasilan.

c. Perubahan itu efektif dalam arti mempunyai pengaruh dan makna tertentu bagi yang bersangkutan serta fungsional dalam arti perubahan hasil belajar itu relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat direproduksikan seperti pada pemecahan masalah, baik dalam ujian, ulangan, tes dan sebagainya.

5. Faktor faktor yang Mempengaruhi Aktivitas dan Hasil Belajar. Menurut Slameto (2003) proses dan hasil belajar terbentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi faktor internal dan eksternal. a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

(16)

sempurna, tidak berfungsinya kelenjar tubuh yang dapat membawa kelainan tingkah laku.

2) Faktor kejiwaan (psikologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh karena sesuatu, meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

3) Faktor kelelahan adalah faktor kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

1) Faktor Keluarga, yaitu faktor berpengaruh terhadap diri siswa yang berasal dari keluarga, berupa cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. 2) Faktor Sekolah, yaitu faktor yang mencakup metode mengajar

guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

3) Faktor Masyarakat, yaitu faktor yang berpengaruh terhadap siswa yang berasal dari lingkungan seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

(17)

B. Metode Kerja Kelompok

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang berarti suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Apabila kata metode disandingkan dengan kata pembelajaran, maka berarti suatu cara atau sistem yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat mengetahui, memahami, mempergunakan, menguasai bahan pelajaran tertentu (Daradjat 2001 dalam Nasih dan Kholidah: 2009).

Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto: 2003).

Menurut Riyan

pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah dikombinasikan

(18)

satu kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi pembelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara bersama-sama.

Metode ini sebagai salah satu strategi belajar mengajar di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 atau 7 siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula oleh guru (Roestiyah: 2008)

Adapun menurut Roestiyah (2008) pengelompokan itu biasanya didasarkan pada:

a. Adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya

Agar penggunaannya lebih efisien dan efektif, maka siswa perlu dijadikan kelompok-kelompok kecil. Karena bila seluruh siswa sekaligus menggunakan alat-alat itu tidak mungkin. Dengan pembagian kelompok mereka dapat memanfaatkan alat-alat yang terbatas itu sebaik mungkin tanpa saling menunggu giliran.

b. Kemampuan belajar siswa

Di dalam kelas kemampuan belajar siswa tidak sama. Siswa yang pandai dalam bahasa Inggris, belum tentu sama pandainya dalam pelajaran bahasa Indonesia. Dengan adanya perbedaan kemampuan belajar itu, maka perlu dibentuk kelompok menurut kemampuan belajar masing-masing, agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya.

(19)

Setiap individu memiliki minat khusus yang perlu dikembangkan, hal mana yang satu pasti berbeda dengan yang lain. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada anak yang minat khususnya sama, sehingga memungkinkan dibentuknya kelompok, agar mereka dapat dibina dan mengembangkan bersama minat khusus tersebut. d. Memperbesar partisipasi siswa

Di sekolah pada tiap kelas biasanya jumlah siswa terlalu besar dan kita tahu bahwa jumlah jam pelajaran yang sedang berlangsung sukar sekali untuk guru akan mengikutsertakan setiap murid dalam kegiatan itu. Bila itu terjadi siswa yang ditunjuk guru akan aktif, yang tidak disuruh akan tetap pasif saja. Karena itulah bila berkelompok, dan diberikan tugas yang sama pada masing-masing kelompok, maka banyak kemungkinan setiap siswa ikut serta melaksanakan dan memecahkan masalahnya.

e. Pembagian tugas atau pekerjaan

Di dalam kelas bila guru menghadapi suatu masalah yang meliputi berbagai persoalan, maka perlu tugas membahas masing-masing persoalan pada kelompok, sesuai dengan jumlah persoalan yang akan dibahas. Dengan demikian masing-masing kelompok harus membahas tugas yang diberikan itu.

f. Kerja sama yang efektif

(20)

2. Keuntungan dan Kelemahan Metode Kerja Kelompok dalam KBM Keuntungan dan kelemahan metode kerja kelompok, yaitu sebagai berikut:

a. Keuntungan metode kerja kelompok:

1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas sesuatu masalah.

2) Siswa dapat lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu kasus atau masalah.

3) Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.

4) Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhan belajar.

5) Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka dan aktif berpartisipasi dalam diskusi.

6) Dapat memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, dan menghormati pribadi teman-temannya. b. Kelemahan metode kerja kelompok yaitu sebagai berikut:

1) Kerja kelompok biasanya didominasi oleh siswa yang pintar dan cakap memimpin dan mengarahkan siswa lain yang kurang pintar. 2) Metode ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk

yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula.

Keberhasilan metode kerja kelompok ini tergantung kepada kemampuan siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri

(21)

Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mengaktifkan kegiatan

synergetic teaching

-langkah sebagai berikut:

a. Bagi kelas menjadi 4 atau beberapa kelompok.

b. Bagikan tugas belajar masing-masing kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan

c. Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan tugasnya, salah satu wakil dari kelompok melaporkan hasil kerja kelompok, kelompok lain menanggapi.

d. Setelah selesai semua kelompok melaporkan hasil kerja kelompok masing-masing. Siswa dan guru membahas hasil kerja kelompok siswa satu persatu. Dilanjutkan dengan penilaian dan pengakuan tim dan pemberian penghargaan untuk memotivasi tim agar terus berprestasi dan membangkitkan motivasi tim lain untuk meningkatkan prestasi mereka (Marno: 2009).

C. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Matematika

Matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Depdiknas: 2007)

Matematika berasal dari bahasa latinmanthaneinataumathema

yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam

bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya

(22)

penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan

diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga

kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat

konsisten.

Dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji tentang bilangan, hubungan antar bilangan, prosedur operasional dalam penyelesaian masalah yang berkenaan dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat konsisten.

2. Pembelajaran Matematika SD

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia (Mendiknas: 2006). Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

(23)

Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.

Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.

3. Tujuan

(24)

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

4. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di SD melalui Metode Demonstrasi

Bila guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar diharapkan akan mengandung makna bahwa guru tersebut mempunyai aktivitas mengatur kelas dengan sebaik-baiknya dan menciptakan kondisi yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Estiningsih (dalam Sukayati:

belajar mengajar matematika dapat digambarkan sebagai 3 kejadian yang berurutan sebagai berikut:

(25)

b. Proses, merupakan kegiatan kedua yang menggambarkan proses belajar mengajar. Guru harus berusaha maksimal mungkin agar siswa merasa siap, senang dan termotivasi untuk belajar. Saat terjadi proses belajar mengajar matematika kegiatan yang terjadi dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu, penanaman konsep matematika, pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan.

c. Output, kejadian ketiga merupakan hasil dari proses belajar yang dapat

Uraian di atas diterapkan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dijadikan tujuan pembelajaran

2) Membuat silabus dan RPP serta penggunaan media pembelajaran b. Tindakan

1) Kegiatan Awal

a) Apersepsi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk menguji kemampuan awal siswa.

b) Motivasi, guru memberikan beberapa pesan atau kalimat-kalimat yang dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode kerja kelompok secara rinci kepada siswa.

(26)

a) Penanaman konsep, guru menyajikan materi kepada siswa dengan cara dan bahasa yang menarik perhatian dan minat siswa.

b) Pemahaman konsep, guru meminta beberapa siswa mengerjakan soal matematika di depan kelas dan dibimbing oleh guru.

c) Pembinaan keterampilan, guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di dalam kelompok. Setelah tugas selesai dikerjakan oleh masing-masing kelompok, guru meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasil jawaban di depan kelas kemudian didiskusikan bersama kelompok lain. Guru meluruskan jawaban siswa.

3) Evaluasi hasil belajar siswa, dilakukan tes hasil belajar untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan.

c. Pengamatan

1) Observasi aktivitas belajar siswa, dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

2) Observasi aktivitas kinerja guru, observer menilai kemampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

3) Pengamatan ini dilakukan oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer.

d. Refleksi

(27)

menyimpulkan hasil analisis kelebihan dan kekurangannya serta merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya.

D. Hipotesis Tindakan

(28)

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang berjumlah 29 Siswa terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Aqib, dkk (2009) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat, karakteristik PTK tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya

b. Metode utama adalah refleksi diri bersifat agak longgar tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian.

(29)

Dari uraian di atas, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai model penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis peneliti dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas IV pada bidang studi matematika.

B. Prosedur Tindakan

1. Prosedur tindakan pada penelitian sebagai berikut:

a. Merencanakan perbaikan pembelajaran pada tindakan siklus I 1) Menentukan jadwal kegiatan PTK

2) Membuat instrumen penelitian. b. Pelaksanaan tindakan siklus I

1) Mengikuti sesuai rencana tindakan. 2) Menerapkan tindakan I.

c. Pengamatan/observasi dan pengumpulan data

1) Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada format observasi.

2) Melakukan penilaian hasil tindakan pada format evaluasi d. Refleksi

1) Menilai dan membahas hasil evaluasi dan observasi tindakan yang telah dilakukan

2) Menentukan kelebihan dan kekurangan dari tindakan I

3) Membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya Siklus-siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

(30)

Siklus 1 Refleksi I Pengamatan dan Pengumpulan Data I Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Siklus 2

Refleksi II Pengamatan dan Pengumpulan

Data II

[image:30.595.241.517.63.386.2]

Dilanjutkan ke siklus berikut-nya. Apabila permasalahan belum terselesaikan.

Gambar 3.1 Siklus pada kegiatan PTK (Suhardjono, dkk: 2008)

2. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1

Pada siklus pertama kegiatan ini dilakukan dengan diawali pembuatan perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti sebagai berikut:

a. Perencanaan

Merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, -jaring kan dalam PTK. Membuat instrument penelitan, yaitu: (1) rencana perbaikan pembelajaran, (2) kisi-kisi soal, (3) lembar soal, dan (4) lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Tindakan

(31)

Menerapkan tindakan dengan mengacu pada perencanaan tindakan yang telah ditetapkan dengan tahap tahap pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan awal sebagai berikut: (a) apersepsi dan motivasi, (b) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta setiap kelompok dan (c) Guru menjelaskan prosedur metode kerja kelompok kepada siswa secara rinci.

2) Kegiatan inti sebagai berikut: (a) guru menyajikan materi atau pokok bahasan, (b) guru memberikan pertanyaan-pertanyaan dan tugas, (c) siswa bekerja sama di dalam kelompok, (d) kemudian salah satu wakil dari kelompok tersebut melaporkan hasil kerja kelompoknya dan (e) siswa diberi kesempatan untuk urun pendapat berdasarkan pengalaman pengetahuan siswa, yang diperoleh dari berbagai sumber belajar.

3) Kegiatan penutup sebagai berikut: guru menguatkan dan meluruskan kebenaran jawaban siswa terhadap masalah tersebut dan menarik kesimpulan.

b. Pengamatan

Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi, melakukan penilaian hasil tindakan pada lembar analisis dan refleksi.

c. Refleksi

(32)

kekurangan kekurangan dari tindakan I, membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya.

3. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2

Pada siklus kedua kegiatan ini dilakukan dengan diawali pembuatan perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti: a. Perencanaan

Merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I,

me -jaring

Membuat instrument penelitan, yaitu: (1) rencana perbaikan pembelajaran, (2) kisi-kisi soal, (3) lembar soal, dan (4) lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Tindakan

Menerapkan tindakan dengan mengacu pada perencanaan tindakan yang telah ditetapkan dengan tahap tahap pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan awal sebagai berikut: (a) apersepsi dan motivasi, (b) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta setiap kelompok dan (c) Guru menjelaskan prosedur metode kerja kelompok kepada siswa secara rinci.

(33)

berdasarkan pengalaman pengetahuan siswa, yang diperoleh dari berbagai sumber belajar.

3) Kegiatan penutup sebagai berikut: guru menguatkan dan meluruskan kebenaran jawaban siswa terhadap masalah tersebut dan menarik kesimpulan.

c. Pengamatan

Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi, melakukan penilaian hasil tindakan pada lembar analisis dan refleksi.

d. Refleksi

Menganalisis, menilai dan membahas seluruh pelaksanaan tindakan II berdasarkan hasil analisis dan refleksi serta observasi tindakan yang telah dilakukan. Mengetahui dengan jelas kelebihan kelebihan dan kekurangan kekurangan dari tindakan II, membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya

C. Alat Pengumpul Data 1. Observasi

(34)

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan cara mengisi lembar observasi (terlampir) yang dilakukan oleh observer yaitu teman sejawat. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan setiap siklus.

2. Tes Formatif.

Tes ini digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa . Bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dan uraian.

3. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian diperlukan pengumpulan data melalui dokumentasi sebagai bukti-bukti penelitian yaitu foto-foto hasil kegiatan pembelajaran setiap siklus dan seluruh bukti fisik yang digunakan di dalam penelitian ini.

D. Teknik Analisis Data

Penentuan bentuk analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa aktivitas siswa setiap siklus I dan I yang diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa menggunakan lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif berupa nilai nilai yang diperoleh dari hasil tes belajar pada setiap akhir siklus. Analisis data kualitatif dan kuantitatif diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis data kualitatif

(35)

sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa setiap siklus dan diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa pada lembar observasi dan hasil belajar siswa yang dicapai dalam setiap siklus (Khotimah: 2009).

2. Analisis data kuantitatif

Pada analisis data kuantitatif dilakukan melalui penggunaan statistik sederhana berupa nilai nilai yang diperoleh dari hasil aktivitas belajar setiap siswa per siklus dan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Aktivitas belajar

Menurut Wurianingrum (2007) rumus menentukan tingkat aktivitas siswa di setiap siklus adalah sebagai berikut:

Keterangan:

K = Keaktifan

T = Tingkat Keaktifan Tinggi S = Tingkat Keaktifan Sedang R = Tingkat Keaktifan Rendah

= Jumlah Siswa Kategori:

(36)

Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif diambil dari rata rata nilai tes yang diperoleh setiap akhir siklus (Khotimah: 2009)

Keterangan:

= Nilai rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa

= Jumlah siswa

(37)

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan tindakan, analisis dan refleksi atas pengembangan metode kerja kelompok, dapat disimpulkan beberapa temuan sebagai berikut: 1. Metode kerja kelompok dapat membantu meningkatkan aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran matematika. Pelaksanaan tindakan siklus I, kategori rendah 48.3% (14 Siswa) dan pada siklus 2 berkurang 17.2% (5 Siswa). Perbedaan tingkat aktivitas, pada siklus 1 sebesar 38% dan pada siklus 2 naik menjadi 59%. Adanya perubahan yang berkelanjutan dalam aspek aspek aktivitas siswa, misalnya kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, diskusi dan memperhatikan dengan seksama pendapat rekan-rekannya yang lain.

2. Metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika. Peningkatan itu dapat dilihat dari pelaksanaan siklus I 48.3% siswa tidak mencapai nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yaitu 60 dan pada siklus kedua seluruh nilai hasil belajar siswa telah tuntas mencapai KKM. Nilai rata-rata kelas menghasilkan perubahan pada siklus ke I, 59.48 dan meningkat pada siklus ke II sebesar 71.38.

(38)

Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu pendidikan, dan mencapai tujuan pendidikan nasional, maka penulis mengajukan saran saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa, untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa melalui metode kerja kelompok.

2. Bagi pendidik/guru dan calon pendidik, untuk memperluas wawasan dan pengetahuan guru matematika di sekolah dasar mengenai metode metode pembelajaran sehingga dapat digunakan meningkatkan dan mengembangkan kemampuan profesional guru dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas sesuai dengan KTSP.

(39)

MELALUI METODE KERJA KELOMPOK SISWA KELAS IV SDN 2 CANDIMAS KECAMATAN NATAR

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh BERTA SURI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(40)

MELALUI METODE KERJA KELOMPOK SISWA KELAS IV SDN 2 CANDIMAS KECAMATAN NATAR

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh BERTA SURI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(41)

Gambar Halaman

(42)

Grafik Halaman

4.1 42

(43)

Halaman xiii DAFT

BAB I PENDAHULUAN

A. 1

B. 4

C. Pembatasan Masalah 4

D. 5

E. 5

F. 6

G. 6

H. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar 8

1. Pengertian Belajar . 8

2. 9

3. 11

4. Ciri- 13

5. Faktor faktor Mempengaruhi Aktivitas dan Hasil Belajar

15

B. 16

1. 16

2. Keuntungan dan Kelemahan Metode Kerja

Kelompok dalam KBM 19

3. Langkah-Langkah Penerapan Metode Kerja 20 C. Pembelajaran Matematika 21

1. 21

2. 21

3. 23

4. 24

D. 27

BAB III METODE PENELITIAN

(44)

2. .. 28

B. 29

C. Alat Pengumpul 34

D. Teknik An . 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. 37

1. 37

2. 37

3. 38

B. 39

C. 50

D. 53

BAB V KESIMPULAN

A. 54

B. Saran- 55

(45)

Peneliti dilahirkan di Menggala pada tanggal 15 Februari 1962 dari pasangan Bapak Hi. Nikmatullah dan Ibu Mustika. Peneliti memulai pendidikan di SDN 5 Menggala dan ditamatkan pada tahun 1975, pendidikan SMPN Menggala tamat tahun1979. Melanjutkan ke SPG Negeri 1 Tanjung Karang 1982 kemudian PGSMTP Bandar Lampung tahun 1984.

(46)

Tabel Halaman 1.1 Data Nilai Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV Siswa

3

1.1 41

1.2 Hasil Belajar Pra Survey dan siklus I 42

1.3 47

(47)

MELALUI METODE KERJA KELOMPOK SISWA KELAS IV SDN 2 CANDIMAS KECAMATAN NATAR

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh BERTA SURI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(48)

ii

MELALUI METODE KERJA KELOMPOK SISWA KELAS IV SDN 2 CANDIMAS KECAMATAN NATAR

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh BERTA SURI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

(49)

iii

Pelajaran 2011/2012 Nama Mahasiswa : Berta Suri

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079016

Program Studi : S1 PGSD dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyetujui

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing,

(50)

iv 1. Tim Penguji

Penguji : Dra. Hj. Yulina, M.Pd.I

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. H. Suwarjo, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 1985031003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi:

(51)

v

Nama : Berta Suri

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079016

Program Studi : S1 PGSD dalam Jabatan (PKHB) Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Judul : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, 30 Mei 2012 Yang membuat pernyataan,

Berta Suri

NPM. 1013079016

(52)

vi

MELALUI METODE KERJA KELOMPOK SISWA KELAS IV SDN 2 CANDIMAS KECAMATAN NATAR

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh BERTA SURI

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa menggunakan metode kerja kelompok di kelas IV SDn 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu rancangan tindakan, melaksanakan tindakan, pengamatan dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kerja kelompok dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika di kelas IV. Pada siklus I pencapaian aktivitas belajar siswa pada kategori rendah 48.3% dan pada siklus 2 17.2%. Perbedaan rerata tingkat aktivitas, pada siklus 1 sebesar 38% dan pada siklus 2 naik menjadi 59%. Berarti mengalami peningkatan sebesar 21%. Hasil belajar diketahui pada siklus I terdapat 48.3% siswa yang tidak mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal yaitu 60, dan pada siklus II seluruh siswa mencapai KKM yaitu sebesar 71.38.

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar dan Metode Kerja Kelompok

(53)

vii

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi ini yang berjudul, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat diselesaikan.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Peneliti menyadari bahwa Skripsi ini dapat selesai berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, atas izin, nasihat, motivasi dan bimbingannya.

3. Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Lampung yang memberikan arahan, bimbingan, saran, nasehat dan motivasi selama Peneliti melaksanakan penelitian hingga Peneliti an laporan.

4. Bapak Dra. Hj. Yulina, M.Pd.I sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran, kritik yang membangun, nasehat dan motivasi serta bimbingan yang diberikan dalam penyempurnaan Skripsi ini.

(54)

viii

memberikan motivasi dan semangat serta izin kepada Peneliti dalam melakukan penelitian dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Sri Safitri, S.Pd sebagai rekan sejawat yang memberikan bantuan di dalam penelitian ini.

8. Seluruh Dewan Guru di SDN 2 Candimas.

9. Kedua Orang Tuaku, Bapak H. Nikmatullah dan Ibu Mustika yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkanku dengan kasih sayang.

10. Suamiku, serta anak-anak yang kusayang terima kasih atas dukungan yang diberikan.

Semoga Allah SWT, membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita. Amin

Bandar Lampung, Mei 2012 Peneliti

Berta Suri

PERSEMBAHAN

(55)

ix

melahirkan, mendidik dan membesarkanku dengan kasih sayang.

2. Suamiku tercinta Akuwan, M.Pd terima kasih atas dukungan dan support yang diberikan, juga kepada anak anak yang Ibu sayang Arhenza Dwi Utama dan Arya Dava Tri Dwanda.

3. Almamaterku Universitas Lampung.

4. Berbagai pihak yang telah membantuku dalam pembuatan skripsi ini

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(56)

x

Menggala tamat tahun1979. Melanjutkan ke SPG Negeri 1 Tanjung Karang 1982 kemudian PGSMTP Bandar Lampung tahun 1984.

Pada tahun 1983 Peneliti diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan ditempatkan sebagai guru di SDN 2 Way Galih Kecamatan Tanjung Bintang. Tanggal 12 September 1997 pindah tugas mengajar di SDN 2 Candimas sampai saat ini.

DAFTAR ISI

Halaman xiii

DAFT xiv

(57)

xi

B. 4

C. 4

D. Rumusan Masa 5

E. 5

F. 6

G. 6

H. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. 8

1. Pengertian Belajar . 8

2. 9

3. 11

4. Ciri- 13

5. Faktor faktor Mempengaruhi Aktivitas dan Hasil Belajar

15

B. 16

1. Pengertia 16

2. Keuntungan dan Kelemahan Metode Kerja

Kelompok dalam KBM 19

3. Langkah-Langkah Penerapan Metode Kerja 20 C. 21 1. 21 2. 21 3. 23 4. 24 D. 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting 28

1. Tempat dan Waktu Pene 28

2. .. 28

B. 29

C. Alat Pengumpul 34

D. Teknik An . 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur 37

(58)

xii

A. K 54

B. Saran- 55

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Nilai Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV Siswa

SDN 2 Candimas Semester Ganjil 3

(59)

xiii

4.3 Aktivitas Belajar Siklus 1 dan Siklus 2 47 4.4 Persentase Nilai Hasil Bel .. 48

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(60)

xiv

Grafik Halaman

4.1 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa S 42

(61)
(62)

Matematika Melalui Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : Berta Suri Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079016

Program Studi : S1 PGSD dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyetujui

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing,

(63)

1. Tim Penguji

Penguji : Dra. Hj. Yulina, M.Pd.I

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. H. Suwarjo, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 1985031003

(64)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Berta Suri

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079016

Program Studi : S1 PGSD dalam Jabatan (PKHB) Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Judul : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, 30 Mei 2012 Yang membuat pernyataan,

Berta Suri

(65)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Kedua Orang Tuaku, Bapak H. Nikmatullah dan Ibu Mustika yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkanku dengan kasih sayang.

2. Suamiku tercinta Akuwan, M.Pd terima kasih atas dukungan dan support yang diberikan, juga kepada anak anak yang Ibu sayang Arhenza Dwi Utama dan Arya Dava Tri Dwanda.

3. Almamaterku Universitas Lampung.

(66)

Puji syukur Peneliti panjatkan hanya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi ini yang berjudul, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas IV SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Peneliti menyadari bahwa Skripsi ini dapat selesai berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, atas izin, nasihat, motivasi dan bimbingannya.

(67)

memberikan saran, kritik yang membangun, nasehat dan motivasi serta bimbingan yang diberikan dalam penyempurnaan Skripsi ini.

5. Bapak Dr. H. Suwarjo, M.Pd sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik yang membangun serta saran dalam penyempurnaan Skripsi ini.

6. Ibu Hj. Nani Hermawati, S.Pd sebagai Kepala SDN 2 Candimas yang telah memberikan motivasi dan semangat serta izin kepada Peneliti dalam melakukan penelitian dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Sri Safitri, S.Pd sebagai rekan sejawat yang memberikan bantuan di dalam penelitian ini.

8. Seluruh Dewan Guru di SDN 2 Candimas.

9. Kedua Orang Tuaku, Bapak H. Nikmatullah dan Ibu Mustika yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkanku dengan kasih sayang.

10. Suamiku, serta anak-anak yang kusayang terima kasih atas dukungan yang diberikan.

Semoga Allah SWT, membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita. Amin

Bandar Lampung, Mei 2012 Peneliti

Gambar

Gambar 3.1 Siklus pada kegiatan PTK (Suhardjono, dkk: 2008)

Referensi

Dokumen terkait

LAMPIRAN.. Definisi Operasional ... Distribusi responden menurut kelompok umur, pendidikan dan lama menjadi kader di wilayah kerja Puskesmas Bayat ... Sentral Tandensi

f. Penguasa yang satu ini terlalu gandrung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketenteraman dan kedamaian, pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan kiambang jenis ducweeds dan azola dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan efisiensi pakan ikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan dalam penggunaan strategi Jigsaw dengan Snowball Throwing terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 3

Variabel yang ingin dijelaskan dalam tulisan ini ialah struktur pasar yang diproksi oleh tingkat konsentrasi empat perusahaan terbesar (CR4), perilaku yang diproksi dengan rasio

Based on the research, it can be concluded that role, function, and status of the legal standing through online matchmaking service could be used as one of the

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karuniaNya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian

Dari beberapa metoda yang digunakan tersebut, korelasi yang paling baik untuk sumur PRB-21, PRB-26 dan PRB-29 adalah hasil ekstraksi wavelet menggunakan metoda statistical