• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum Kota Surabaya Menggunakan Metode Spanning Tree Pada Smartphone Android.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum Kota Surabaya Menggunakan Metode Spanning Tree Pada Smartphone Android."

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

TREE PADA SMARTPHONE ANDROID

Nama : Aditya Kurniawan

NIM : 07.41010.0181

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

ix

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Transportasi ... 8

2.1.1 Pengertian Angkutan Umum... 8

2.1.2 Peranan Angkutan Umum... .... 9

2.1.3 Pengelompokan Pelaku Perjalanan & Moda... .. 10

2.2 Android ... 12

2.2.1 Jenis-jenis dan Varian Android... ... 13

2.3 Google Maps ... 15

2.4 Pengertian Perangkat Mobile ... 16

2.4.1 Penggunaan Umum Perangkat Mobile... ... 16

STIKOM

(3)

x

2.5 Pemrograman Berorientasi Objek ... 20

2.5.1 Objek... ... 20

2.5.2 Class... ... 20

2.5.3 Enkapsulasi... 21

2.5.4 Pewarisan (Inheritance)... ... 22

2.5.5 Polimorfisme... ... 22

2.6 Unified Modelling Language (UML) ... 22

2.7 Android SDK (Software Development Kit) ... 24

2.8 PHP ... 26

2.8.1 Sejarah Perkembangan PHP... ... 26

2.8.2 Konsep Kerja PHP... ... 27

2.8.3 PHP dan Database... ... 28

2.9 Model Arus Jaringan ... 29

2.9.1 Komponen-komponen Jaringan... ... 30

2.9.2 Pohon Rentang Minimal (Spanning Tree)... ... 31

2.9.3 Langkah-langkah Metode Spanning Tree... ... 35

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 36

3.1 Analisis Permasalahan ... 36

3.1.1 Identifikasi Masalah. ... 36

3.1.2 Identifikasi Kebutuhan. ... 37

3.2 Rancangan Sistem ... 39

3.3 Use Case Diagram ... 41

STIKOM

(4)

xi

3.4 Activity Diagram ... 43

3.5 Sequence Diagram ... 51

3.6 Class Diagram ... 57

3.7 Class Diagram pada Mobile Application ... 58

3.8 Component Diagram ... 64

3.8.1 Package Spesification pada Mobile Application ... 65

3.8.2 Package Spesification pada Web Application ... 65

3.9 Deployment Diagram ... 66

3.10 Struktur Tabel ... 67

3.11 Desain Interface Aplikasi ... 71

3.12.1 Desain Mobile Application. ... 71

3.12.2 Desain Web Application. ... 78

3.12 Rancangan Perhitungan Jalur Terpendek ... 93

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 96

4.1 Kebutuhan Sistem ... 96

4.1.1 KebutuhanPerangkat Keras ... 96

4.1.2 KebutuhanPerangkat Lunak ... 97

4.2 Implementasi Sistem ... 97

4.2.1 Implementasi Mobile Application ... 97

4.2.2 Implementasi Web Application ... 118

4.3 Evaluasi Sistem ... 141

4.3.1 Evaluasi Aplikasi untuk Bagian Admin ... 141

4.3.2 Evaluasi Aplikasi untuk User ... 150

STIKOM

(5)

xii

4.5 Analisis Program ... 160

4.5.1 Kemampuan Program ... 160

4.5.2 Kelemahan Program ... 161

BAB V PENUTUP ... 162

5.1 Kesimpulan ... 162

5.2 Saran ... 162

DAFTAR PUSTAKA ... 164

LAMPIRAN ... 166

STIKOM

(6)

vi

Surabaya saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam

berbagai bidang. Perkembangan itu juga dibarengi dengan kepadatan penduduk

Surabaya yang semakin meningkat, salah satu penyebabnya adalah banyaknya

pendatang yang mencari pekerjaan dan menetap di Surabaya. Dan hal itu secara

tidak langsung berdampak pada tingkat kemacetan kota Surabaya, sehingga untuk

mengatasi hal itu peran angkutan umum sangat penting. Namun permasalahan

yang banyak dialami oleh masyarakat adalah ketidaktahuan mereka mengenai

informasi rute angkutan umum, terutama bis dan bemo. Sehingga diperlukan suatu

media yang dapat memberikan informasi mengenai angkutan umum.

Salah satu solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan

dibuatkannya aplikasi pemilihan alat transportasi umum berbasis mobile

application dan dalam hal ini adalah Smartphone Android. Aplikasi yang dibuat

menghasilkan output berupa solusi alternatif angkutan umum, jadwal komuter,

nomor telepon taksi dan beberapa daerah rawan kemacetan. Dan penentuan rute

terpendek dari jalan berangkat ke jalan yang tujuan dihitung menggunakan

metode Spanning Tree.

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, aplikasi ini dapat digunakan

untuk menentukan jenis angkot sesuai dengan kebutuhan. Khususnya lyn dan bis

kota dapat dihitung estimasi biaya dan jarak tempuh dan ditampilkan alternatif

pilihan angkot yang digunakan.

Kata kunci: Transportasi, Angkutan Umum, Rute Terdekat, Spanning Tree,

Mobile Application.

STIKOM

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Surabaya yang dikenal juga dengan sebutan Kota Pahlawan, merupakan

ibu kota Propinsi Jawa Timur. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia

setelah Jakarta. Berdasarkan data yang tercatat di Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil, sampai dengan Bulan Desember 2007. Jumlah penduduk Kota

Surabaya yang terdaftar di Kartu keluarga hingga Desember 2007 adalah

2.861.928 jiwa,dan dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,2 % per tahun. Dan

juga menurut Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim , jumlah kendaran pribadi di

Surabaya pada tahun 2012 sudah mencapai 4.166.847 unit. Surabaya juga

termasuk sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia.

Kota Surabaya mengalami perkembangan yang cukup besar dalam

beberapa tahun ini, terutama perkembangan dalam hal perdagangan dan

pertumbuhan penduduk. Surabaya yang berkembang menjadi kota dagang dan

tujuan bisnis menjadi salah satu kota tujuan bagi banyak orang untuk mencari

pekerjaan, baik penduduk kota Surabaya atau bahkan pendatang dari berbagai

daerah. Dan hal itu tentu saja akan membuat kota Surabaya menjadi semakin

padat dan menyebabkan kemacetan dimana-mana, untuk itu pemerintah kota

Surabaya harus dapat memaksimalkan sarana transportasi publik. Karena

transportasi publik merupakan jawaban yang paling tepat dalam mengatasi

kemacetan lalu lintas. Seperti yang saat ini sedang gencar dilakukan di ibukota

Jakarta dimana tingkat kemacetannya sudah cukup parah. Dan melihat

STIKOM

(8)

perkembangan kota Surabaya yang sangat cepat baik dari pertumbuhan penduduk

dan pembangunan kota, sepertinya masalah kemacetan lalu lintas hampir di semua

jalan kota juga akan terjadi terjadi di Surabaya dalam beberapa tahun kedepan.

Setiap orang tentu menginginkan untuk sampai ke tempat tujuan dengan

cepat tanpa terkendala oleh keadaan jalan yang macet. Namun kebanyakan orang

malas untuk menggunakan jasa transportasi umum, kebanyakan dari mereka lebih

memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi ke tempat tujuan

terutama ke tempat kerja. Hal ini dapat disebabkan berbagai alasan, mulai dari

alasan biaya, lama perjalanan, sarana transportasi umum yang buruk dan bahkan

mungkin karena mereka tidak tahu harus menggunakan jasa angkutan umum apa

untuk dapat sampai ke tempat tujuan akibat kurangnya informasi mengenai rute

atau trayek yang dilalui angkutan umum, jadwal keberangkatan kereta api

komuter di kota Surabaya. Selama ini informasi rute atau trayek suatu angkutan

umum dalam kota hanya terdapat pada sticker yang ditempelkan di badan

angkutan umum tersebut. Kurangnya informasi rute atau trayek angkutan umum

tersebut tentu saja menjadi salah satu permasalahan yang cukup serius dan harus

segera ditangani, mengingat semakin padatnya kota Surabaya terutama kondisi

jalanan yang mengalami kemacetan di berbagai titik jalan.

Dengan perkembangan teknologi yang saat ini telah merambah di

berbagai bidang, handphone merupakan salah satu teknologi yang mencakup

berbagai ranah kehidupan manusia, teknologi yang telah mempengaruhi

kehidupan manusia dan menjadi salah satu bagian dari kehidupan manusia. Dalam

hal ini adalah perkembangan Smartphone Android yang sangat pesat seperti yang

dimuat di Harian Seputar Indonesia pada tanggal 27 Juni 2012 menyebutkan

STIKOM

(9)

bahwa pertumbuhan pengguna Android mencapai 15 kali lipat dibandingkan

tahun 2011 atau sekitar 2,5juta pengguna saat ini dan diperkirakan akan terus

mengalami peningkatan lebih besar pada tahun depan. Dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi, khususnya kecanggihan fitur-fitur yang terdapat pada

Smartphone Android diharapkan dapat membantu manusia dalam banyak hal.

Pencarian rute terpendek merupakan suatu solusi yang dapat menentukan

jalur terpendek dari trayek angkutan kota. Dengan pencarian rute terpendek

menggunakan metode Spanning Tree ini dapat ditentukan jalur angkutan yang

tepat berdasarkan jalur terpendek dengan hasil yang relatif optimal dan waktu

proses yang relatif singkat. Dari rute terpendek tersebut kemudian diproses

sehingga bisa menghasilkan informasi alternatif angkutan umum yang bisa

digunakan calon penumpang. Metode Spanning Tree banyak digunakan untuk

memecahkan berbagai masalah yang bersifat spesifik, dalam hal ini adalah

permasalahan transportasi umum Surabaya.

Dari permasalahan diatas maka diperlukan suatu sistem yang mampu

memberikan solusi alternatif untuk pemilihan alat transportasi umum Surabaya

menggunakan perangkat mobile smartphone android, dimana solusi alternatif

tersebut didapat dari pertimbangan jarak, biaya dan jumlah oper dari satu

angkutan ke angkutan yang lain. Dan alternatif yang terbaik akan ditampilkan

pada urutan paling atas. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan

rute adalah jarak yang ditempuh merupakan yang paling dekat. Mengingat

smartphoneandroid juga merupakan handset yang saat ini sedang sangat diminati

dan digunakan berbagai kalangan. Informasi yang diterima pengguna dari aplikasi

ini nantinya berupa informasi rute atau trayek beserta estimasi biaya angkutan

STIKOM

(10)

umum sesuai dengan tujuan yang akan dituju pengguna dan juga menampilkan

jadwal keberangkatan kereta komuter dan call center armada taksi yang

beroperasidi kota Surabaya.

Sistem yang akan dibangun nantinya dibuat menggunakan teknologi

mobile application pada perangkat smartphone android. Diharapkan dengan

diterapkannya aplikasi ini, dapat membantu masyarakat maupun wisatawan

domestik dengan memberikan solusi alternatif dalam memilih angkutan umum

kota Surabaya. Dan dengan menggunakan aplikasi yang akan dibuat ini dapat

membantu masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai angkutan umum,

diharapkan semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa angkutan umum,

sehingga dapat membantu pemerintahan kota Surabaya dalam mengatasi

kemacetan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahannya adalah ”Bagaimana merancang dan membangun aplikasi yang

dapat memberikan informasi dan pilihan alternatif angkutan umum kota Surabaya

pada Smartphone Android”.

1.3 Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam Tugas Akhir ini dibatasi pada hal-hal sebagai

berikut:

1. Menggunakan bahasa permrograman Java pada platform Android SDK,

sehingga aplikasi hanya berjalan pada smartphoneandroid.

2. Pencarian rute atau pemilihan angkutan umum hanya untuk angkutan

umum jenis bemo dan bis kota Surabaya.

STIKOM

(11)

3. Jadwal keberangkatan kereta komuter dan call center armada taksi hanya

bersifat infomasional.

4. Perubahan waktu kedatangan atau keberangkatan kereta komuter tidak

dibahas pada aplikasi ini.

5. Hanya bisa digunakan pada android versi 2.2 (Froyo) dan yang lebih baru.

1.4 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada, tujuan dari pembuatan aplikasi ini

adalah menghasilkan aplikasi yang dapat memberikan informasi dan solusi

alternatif dalam memilih angkutan umum kota Surabaya pada Smartphone

Android. Sehingga dapat membantu user dalam menentukan angkutan umum

yang tepat untuk dapat sampai di tempat atau jalan yang diinginkan disertai

dengan estimasi jarak dan biaya.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini secara sistematika diatur dan disusun dalam

lima bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah diambilnya topik Tugas

Akhir, rumusan masalah dari topik Tugas Akhir, batasan masalah atau

ruang lingkup pengerjaan Tugas Akhir, tujuan yang ingin dicapai dari

Tugas Akhir yang dibuat, serta sistematika penulisan laporan Tugas

Akhir.

STIKOM

(12)

Bab II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan landasan teori yang berbentuk uraian kualitatif dan

model sistematik yang langsung berkaitan dengan permasalahan yang

dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian

Tugas Akhir ini adalah teori tentang Definisi Transportasi, Android

(meliputi jenis-jenis varian Android), Pengertian Perangkat Mobile

(meliputi Penggunaan Umum Perangkat Mobile dan Jenis-Jenis

Perangkat Mobile), Location Based Service (LBS), PHP (meliputi Sejarah

Perkembangan PHP, Konsep Kerja PHP, serta PHP dan Database),

Google Maps API, UML (meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram,

Sequence Diagram, Class Diagram, Component Diagram, dan

Deployment Diagram) dan Metode Spanning Tree.

Bab III Perancangan Sistem

Dalam bab ini dijelaskan tentang arsitektur aplikasi, dan dilanjutkan

dengan penjelasan tentang use case diagram yang berfungsi untuk

menggambarkan interaksi antara user dengan sistem, activity diagram

yang berfungsi untuk menjelaskan aktivitas yang terjadi, sequence

diagram yang digunakan untuk menunjukkan alur fungsionalitas dalam

urutan waktu, class diagram menunjukkan interaksi antar kelas-kelas

dalam sistem, component diagram menunjukkan model secara fisik, dan

deployment diagram untuk menampilkan rancangan fisik jaringan, serta

pembuatan desain input output aplikasi.

STIKOM

(13)

Bab IV Implementasi dan Evaluasi

Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat,

mengukur ketercapaian rancangan, kesesuaian data dengan rancangan

dan mengevaluasi rancangan apakah sesuai dengan permasalahan.

Bab V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari Tugas Akhir serta saran sehubungan

dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem di masa yang akan

datang.

STIKOM

(14)

8

LANDASAN TEORI

2.1 Transportasi

Menurut Nasution (2004:15), transportasi diartikan sebagai pemindahan

barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan

merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke

tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan diakhiri.

Dan menurut Rustian Kamaluddin (2003:3), transportasi adalah kegiatan

pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.

Unsur – unsur transportasi meliputi : 1. Manusia yang membutuhkan

2. Barang yang dibutuhkan

3. Kendaraan sebagai alat/sarana

4. Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi

5. Organisasi (pengelola transportasi)

Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan

perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrilisasi. Dengan adanya

transportasi menyebabkan adanya speialisasi atau pembagian pekerjaan menurut

keahlian sesuai dengan budaya, adat istiadat dan budaya suatu bangsa dan daerah

kebutuhan akan angkutan tergantung fungsi bagi kegunaan seseorang (personal

place utility).

2.1.1 Pengertian Angkutan Umum

Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan

atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau

STIKOM

(15)

kelompok orang menjangkau berbagai tempat yang dikehendaki atau

mengirimkan barang dari tempat asalnya ke tempat tujuannya. Prosesnya dapat

dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan. Sementara

Angkutan Umum Penumpang adalah angkutan penumpang yang menggunakan

kendaraan umum yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Termasuk

dalam pengertian angkutan umum penumpang adalah angkutan kota (bus,

minibus, dsb), kereta api, angkutan air, dan angkutan udara. (Warpani, 1990).

Angkutan Umum Penumpang bersifat massal sehingga biaya angkut dapat

dibebankan kepada lebih banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya

per penumpang dapat ditekan serendah mungkin. Karena merupakan angkutan

massal, perlu ada kesamaan diantara para penumpang, antara lain kesamaan asal

dan tujuan. Kesamaan ini dicapai dengan cara pengumpulan di terminal dan atau

tempat perhentian. Kesamaan tujuan tidak selalu berarti kesamaan maksud.

Angkutan umum massal atau masstransit memiliki trayek dan jadwal

keberangkatan yang tetap. Pelayanan angkutan umum penumpang akan berjalan

dengan baik apabila tercipta keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan.

Oleh karena itu, pemerintah perlu turut campur tangan dalam hal ini. (Warpani,

1990).

2.1.2 Peranan Angkutan Umum

Angkutan Umum berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia akan

pergerakan ataupun mobilitas yang semakin meningkat, untuk berpindah dari

suatu tempat ke tempat lain yang berjarak dekat, menengah ataupun jauh.

Angkutan umum juga berperan dalam pengendalian lalu lintas, penghematan

STIKOM

(16)

bahan bakar atau energi, dan juga perencanaan & pengembangan wilayah.

(Warpani, 1990).

Esensi dari operasional angkutan umum adalah memberikan layanan

angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat dalam menjalankan kegiatannya,

baik untuk masyarakat yang mampu memiliki kendaraan pribadi sekalipun

(Choice), dan terutama bagi masyarakat yang terpaksa harus menggunakan

angkutan umum (Captive). Ukuran pelayanan angkutan umum yang baik adalah

pelayanan yang aman, cepat, murah, dan nyaman. (Warpani, 1990).

Beberapa fungsi transportasi yaitu :

a) melancarkan arus barang dan manusia

b) menunjang perkembangan dan pembangunan (the promoting sector)

penunjang dan perangsang pemberian jasa bagi perkembangan

perekonomian (the service sector).

2.1.3 Pengelompokan Pelaku Perjalanan & Moda

Masyarakat pelaku perjalanan (konsumen jasa transportasi), dapat kita

kelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu :

1. Golongan pertama merupakan jumlah terbesar di negara berkembang, yaitu

golongan masyarakat yang terpaksa menggunakan angkutan umum karena

ketiadaan kendaraan pribadi. Mereka secara ekonomi adalah golongan

masyarakat lapisan menengah ke bawah.

2. Golongan kedua merupakan jumlah terbanyak di negara-negara maju, yaitu

golongan masyarakat yang mempunyai kemudahan (akses) ke kendaraan

STIKOM

(17)

pribadi dan dapat memilih untuk menggunakan angkutan umum atau

angkutan pribadi. Mereka secara ekonomi adalah golongan masyarakat

lapisan menengah ke atas (kaya atau ekonomi kuat).

Dan untuk moda transportasi, secara umum ada 2 (dua) kelompok besar

moda transportasi yaitu :

1. Kendaraan Pribadi (Private Transportation)

Moda transportasi yang dikhususkan buat pribadi seseorang dan seseorang

itu bebas memakainya ke mana saja, di mana saja dan kapan saja dia mau,

bahkan mungkin juga dia tidak memakainya sama sekali (misal : mobilnya

disimpan digarasi). Contoh kendaraan pribadi seperti :

a. Sepeda untuk pribadi

b. Sepeda motor untuk pribadi

c. Mobil pribadi

d. Pesawat pribadi

2. Kendaraan Umum (Public Transportation)

Moda transportasi yang diperuntukkan buat bersama (orang banyak),

kepentingan bersama, menerima pelayanan bersama, mempunyai arah dan titik

tujuan yang sama, serta terikat dengan peraturan trayek yang sudah ditentukan dan

jadwal yang sudah ditetapkan dan para pelaku perjalanan harus wajib

menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan tersebut apabila angkutan umum

ini sudah mereka pilih. Contoh kendaraan umum seperti :

STIKOM

(18)

a. Ojek sepeda, sepeda motor

b. Becak, bajaj, bemo

c. Mikrolet

d. Bus umum (kota dan antar kota)

e. Kereta api (kota dan antar kota)

f. Kapal Feri

g. Pesawat yang digunakan secara bersama.

Selain dapat memenuhi kebutuhan penduduk di kota, atau pedalaman,

keberhasilan pembangunan di sektor transportasi dapat memenuhi peekembangan

wilayah. Seiring dengan meningkatnya jumlah habitat, dan semakin majunya

peradaban komunitas manusia, selanjutnya wilayah-wilayah pusat kegiatannya

berkembang mengekspansi ke pinggiran-pinggiran wilayah, sedangkan

kawasan-kawasan terisolir semakin berkurang, dan harak antar kota semakin pendek dalam

hal waktu. Lebih dari itu kuantitas dan kualitas baik perkotaan besar maupun

perkotaan kecil tumbuh, dimana kota kecil ditumbuh kembangkan sementara kota

besar semakin berkembang, sehingga area perkotaan semakin meluas.

2.2 Android

Android adalah sistem operasi untuk selular atau tablet pc yang berbasis

linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk

menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam-macam

piranti bergerak (mobile) (Yopa, 2011).

Awalnya, Google Inc. membeli android Inc. pendatang baru yang

membuat peranti lunak untuk perangkat ponsel. Kemudian untuk

STIKOM

(19)

mengembangkan android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari

34 perusahaan peranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Goolge,

HTC, Intel, Motorola, Qualcom, T-Mobile dan Nvidia (Yopa, 2011).

2.2.1 Jenis-Jenis dan varian Android Ada beberapa jenis varian Android, yaitu :

a) Android versi 1.1 pada 9 maret 2009, Google Merilis android versi 1.1.

Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam,

Voice Search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan

pemberitahuan email.

b) Android versi 1.5 (cupcake) pada pertengahan maret 2009. Terdapat

beberapa pemberharuan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam

ponsel versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan

modus kamera, mengunggah video ke youtube dan gambar picasa

langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung

secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada

layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c) Android versi 1.6 (Donut) dirilis pada September dengan menampilkan

proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan

baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang

memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera,

camcorder dan galeri yang diintegrasikan; CDMA/EVDO, 802.1x, VPN,

Gestures dan text to speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi

pengadaan resolusi VWGA; teknologi text to change speech.

STIKOM

(20)

d) Android versi 2.0/2.1 (Eclair) dirilis pada 3 desember 2009. Perubahan

yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan google maps

3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5. Daftar

kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3.2 MP, digital zoom, dan

mengadakan kompetisi aplikasi terbaik(killer apps).

e) Android versi 2.2 (Froyo: Frozen yoghurt) dirilis pada mei 2010.

Perubahan yang dilakukan berupa penambahan dukungan terhadap adobe

flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat,

integrasi V8 engine script yang dipakai google chrome yang digunakan

untuk mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan

apliaksi dalam SDCard, kemampuan wifi hostspot portable, dan

kemampuan auto update pada aplikasi android market.

f) Android versi 2.3 (Gingerbread) dirilis pada 6 desember 2010. Perubahan

umum yang dilakukan adalah meningkatkan kemampuan

permainan(gaming). Peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka di

desain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio

baru(reverb,equalization,bass boost), dukungan kemampuan Near Field

Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

g) Android versi 3.0 (honeycomb) android versi ini dirancang khusus untuk

tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. Antar

muka juga berbeda karena didesain untuk tablet. Honeycomb juga

mendukung untuk multi processor dan juga akselerasi perangkat keras

untuk grafis.

STIKOM

(21)

2.3 Google Maps

Google Maps merupakan layanan dari google yang mempermudah

pengunanya untuk melakukan kemampuan pemetaan untuk aplikasi yang dibuat.

Sedangkan Google Maps API memungkinkan pengembangan untuk

mengintegrasikan Google Maps ke dalam situs web. Dengan menggunakan

Google Maps API memungkinkan untuk menanamkan situs Google Maps ke

dalam situs eksternal, di mana situs data tertentu dapat dilakukan overlay.

Meskipun pada awalnya hanya JavaScript API, API Maps sejak diperluas

untuk menyertakan sebuah API untuk Adobe Flash aplikasi, layanan untuk

mengambil gambar peta statis, dan layanan web untuk melakukan geocoding,

menghasilkan petunjuk arah mengemudi, dan mendapatkan profil elevasi.

Kelas kunci dalam perpustakaan Maps adalah MapView , sebuah subclass

dari ViewGroup dalam standar perpustakaan Android. Sebuah MapView

menampilkan peta dengan data yang diperoleh dari layanan Google Maps. Bila

MapView memiliki fokus, dapat menangkap tombol yang ditekan dan gerakan

sentuh untuk pan dan zoom peta secara otomatis, termasuk penanganan

permintaan jaringan untuk ubin peta tambahan. Ini juga menyediakan semua

elemen UI yang diperlukan bagi pengguna untuk mengendalikan peta. Aplikasi

tersebut juga dapat menggunakan metode MapView kelas untuk mengontrol

MapView secara terprogram dan menarik sejumlah jenis Tampilan di atas peta.

Secara umum, kelas MapView menyediakan pembungkus di Google Maps

API yang memungkinkan aplikasi tersebut memanipulasi data Google Maps

melalui metode kelas, dan itu memungkinkan dikerjakan dengan data Maps

seperti jenis lain Views. Perpustakaan Maps eksternal bukan bagian dari

STIKOM

(22)

perpustakaan Android standar, sehingga tidak mungkin ada pada beberapa

perangkat Android biasa. Demikian pula, perpustakaan Maps eksternal tidak

termasuk dalam perpustakaan Android standar yang disediakan dalam SDK.

Google API pengaya menyediakan perpustakaan Maps untuk sehingga dapat

mengembangkan, membangun, dan menjalankan aplikasi berbasis peta di SDK

Android, dengan akses penuh ke data Google Maps.

2.4 Pengertian Perangkat Mobile

Secara bahasa, istilah mobile sendiri dapat diartikan sebagai sesuatu yang

bergerak, sesuatu yang mudah dibawa kemana-mana. Dan di sini kita akan

langsung batasi pengertian dari perangkat mobile sebagai alat untuk komunikasi.

Jadi, dengan adanya perangkat mobile (mobile device), dimanapun kita berada,

kapan pun waktunya, dan apa pun aktifitasnya, kita akan dapat dengan mudah

melakukan hubungan komunikasi dengan siapa pun.

“Dengan perangkat mobile, dunia dalam genggaman”. Setidaknya kalimat

tersebut cukup mewakili pengertian dari perangkat mobile secara umum. (Taufik,

2010:2).

2.4.1 Penggunaan Umum Perangkat Mobile

Untuk penggunaan perangkat mobile, kita dapat klasifikasikan beberapa

macam penggunaan yang umum digunakan oleh pengguna perangkat mobile.

Beberapa macam penggunaan tersebut antara lain (Taufik, 2010:2):

1. Telepon dan Messaging (SMS)

Penggunaan ini sebenarnya merupakan fungsi dasar dan awal dari

diciptakannya perangkat mobile. Karena memang fungsinya adalah sebagai

STIKOM

(23)

perangkat telekomunikasi, sehingga cukup dengan penggunaan voice dan

layanan pesan (Short Message Service) kita bisa berkomunikasi jarak jauh

dengan orang lain.

2. Multimedia dan Game

Merupakan penggunaan tambahan dari sisi hiburan (entertainment) yang

ditujukan bagi pengguna perangkat mobile. Sekarang, fasilitas multimedia

sudah sangat umum dijumpai pada perangkat mobile. Fitur-fitur seperti radio,

mp3 player, sampai video player adalah beberapa contoh penggunaan

multimedia yang sekarang banyak dijumpai pada perangkat mobile. Tak kalah

pentingnya, game juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari perangkat

mobile saat ini. Rasa-rasanya hampir pada semua perangkat mobile sudah

ter-installgame didalamnya. 3. Internet Browsing

Dengan adanya fasilitas koneksi separti WAP, GPRS, 3G, dan Wifi, sangat

memungkinkan bagi kita untuk dapat berselancar di dunia maya seperti yang

biasa kita lakukan dengan berinternet menggunakan PC. Hal ini, juga sudah

mulai menjadi kebutuhan dasar untuk penggunaan perangkat mobile. 4. Kamera

Ada tidaknya fitur kamera digital nampaknya saat ini telah menjadi salah satu

Kriteria gadgeters dalam memilih perangkat mobile. 5. Pertukaran Data

Kapasitas memori yang semakin besar dapat memungkinkan pengguna

perangkat mobile untuk melakukan penyimpanan data dalam jumlah yang

cukup besar. Dengan adanya fasilitas pertuakaran data seperti infrared,

STIKOM

(24)

Bluetooth, MMS (Multimedia Message Service), dan sebagainya,

memungkinkan bagi pengguna untuk saling bertukar data. Data bisa berupa

gambar (image), file suara (mp3, WAV, dll) dan sebagainya.

6. Transaksi Mobile

Kemudahan bertransaksi via perangkat mobile saat ini makin menjadi

kepentingan tersendiri bagi para pengguna. Melalui SMS banking, atau

mobile banking, dapat memunginkan untuk melakukan transaksi online hanya

dengan menggunakan perangkat mobile di tangan kita.

7. Penggunaan Lain

Serta penggunaan-penggunaan lainnya yang menjadikan penggunaan

perangkat mobile telah begitu membudaya di kalangan masyarakat kita.

Sebagai contoh penggunaan perangkat mobile untuk memenuhi hasrat style

hidup juga tak kalah pentingnya bagi sebagian orang.

2.4.2 Jenis-Jenis Perangkat Mobile

Perangkat mobile, sebagaimana yang telah diuraikan pada bahasan diatas,

mempunyai pengertian bahwa perangkat tersebut dapat dengan mudah kita bawa

kemana-mana. Itulah mengapa terdapat istilah lain dari perangkat mobile ini yang

disebut sebagai handheld. (Taufik, 2010:4)

Handheld sendiri dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan

karakteristik penggunaannya, yaitu:

1. Handphone atau Telepon Seluler (Ponsel)

Orientasi handheld ponsel ini berfungsi dasar sebagai alat telekomunikasi

voice. Sehingga fitur-fitur umum yang ada biasanya sangat mengutamakan

fungsi telekomunikasi itu sendiri. Sebagai contoh, karakteristik utama yang

STIKOM

(25)

ada pada tampilan ponsel biasanya selalu terdapat akses cepat untuk dial

nomor telepon dan SMS.

2. Smartphone

Hampir sama dengan ponsel, smartphone juga berorientasi ke arah

telekomunikasi. Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa smartphone adalah

perangkat untuk telepon. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan dengan

ponsel. Selain ditujukan sebagai perangkat telekomunikasi, penciptaan awal

dari smartphone juga difungsikan sebagai PC atau komputer desktop yang

bersifat mobile.

3. Personal Digital Assistant (PDA)

Agak berbeda dengan ponsel dan smartphone, handheld jenis PDA

mempunyai orientasi yang terbalik. Jika pada dua kelompok handheld

sebelumnya berfungsi utama sebagai alat telekomunikasi, maka jenis PDA ini

memang ditujukan sebagai PC atau komputer desktop yang bersifat mobile.

Sedangkan fungsi telekomunikasinya hanya sebagai fitur tambahan. 4. Pager (Radio Panggil)

Kelompok yang terakhir ini sepertinya sudah tidak lazim digunakan pada

masa sekarang. Fungsinya yang terbatas hanya pada layanan pesan saja,

membuatnya kalah bersaing dengan kelompok handheld lainnya. Handheld

jenis ini pernah banyak dipakai di Indonesia sekitar tahun 1996-1998, lalu

kemudian tidak digunakan lagi.

STIKOM

(26)

2.5 Pemrograman Berorientasi Objek

Object-Oriented Programming (OOP) adalah sebuah pendekatan untuk

pengembangan / development suatu software dimana dalam struktur software

tersebut didasarkan kepada interaksi object dalam penyelesaian suatu

proses/tugas.

Merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek.

Semua datadan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau

objek-objek. Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi flesibilitas

yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik

piranti lunak dalam sekala besar

2.5.1 Objek

Dalam ilmu komputer, sebuah obyek adalah entitas apapun yang dapat

dimanipulasi oleh perintah dari sebuah bahasa pemrograman, seperti nilai (ilmu

komputer), variabel, fungsi, atau struktur data. Dengan kemudian pengenalan

pemrograman berorientasi objek kata yang sama, “objek”, mengacu pada contoh

tertentu dari suatu kelas.

Konsep modern "objek" dan pendekatan berorientasi objek untuk

pemrograman diperkenalkan oleh bahasa pemrograman Simula awalnya dirilis

pada 1967, yang dipopulerkan oleh Smalltalk merilis dua tahun kemudian pada

tahun 1969, dan menjadi alat standar perdagangan dengan penyebaran C + +

awalnya dirilis pada tahun 1983.

2.5.2 Kelas

Dalam pemrograman berorientasi obyek, sebuah kelas adalah suatu

konstruksi yang digunakan sebagai cetak biru (atau template) untuk membuat

STIKOM

(27)

objek dari kelas itu. Cetak biru ini menjelaskan negar dan perilaku bahwa objek

dari kelas semua berbagi. Objek dari suatu kelas tertentu disebut sebuah instance

dari kelas. Kelas yang mengandung (dan digunakan untuk menciptakan) yang

misalnya dapat dianggap sebagai jenis objek, misalnya contoh objek dari "Buah"

kelaskan menjadi tipe "Buah".

Bahasa pemrograman yang mendukung halus kelas berbeda dalam

dukungan mereka untuk berbagai kelas-fitur terkait. Kebanyakan mendukung

berbagai bentuk warisan kelas. Banyak bahasa juga mendukung enkapsulasi

menyediakan fitur, seperti akses specifiers. Kelas dapat mempercepat

pembangunan dengan mengurangi mubazir kode program, testing dan bug fixing.

Jika sebuah kelas telah benar-benar teruji dan dikenal sebagai 'padatkarya',

biasanya benar bahwa dengan menggunakan atau memperluas kelas diuji dengan

baik akan mengurangi jumlah bug dibandingkan dengan penggunaan baru yang

dikembangkan atau ad hoc di final output Selain itu, menggunakan kembali kelas

efisien berarti bahwa banyak bug yang perlu diperbaiki dan hanya satu tempat

ketika masalah yang ditemukan.

2.5.3 Enkapsulasi

Enkapsulasi adalah proses menyembunikan detil implementasi sebuah

objek. Satu-satunya jalan untuk mengakses data objek tersebut adalah melalui

interface melindungi internal statesebuah objek dari campur tangan pihak luar.

Oleh karena itu objek sering digambarkan sebagai kotak hitam (black box) yang

menerima dan mengirim pesan-pesan. Dalam OO programming kotak hitam

tersebut berisi kode (himpunan instruksi dengan bahasa yang dipahami komputer).

STIKOM

(28)

2.5.4 Inheritance (Pewarisan)

Dalam Pemrograman Berbasi Objek, inheritance atau pewarisan adalah

suatu keadaandimana suatu kelas baru mewarisi seluruh variabel atau data dan

method yang dimiliki olehkelas yang menjadi induknya (parents). Suatu kelas bisa

dikatakan mewarisi sebuah kelas lainapabila kelas tersebut memliki semua

variabel dan method yang dimiliki kelas induknya dandia sendiri mememiliki

variabel dan atau method sendiri yang tidak dimiliki olek kelas induk.

2.5.5 Polimorfisme

Polimorfisme, yang berarti satu objek dengan banyak bentuk, adalah konsep sederhana yang memperbolehkan method memiliki beberapa implementasi yang

dipilih berdasarkan tipe objek yang dilewatkan pada pengerjaan metode. Ini dikenal sebagai overloading method. Ini akan memungkinkan method yang

sama untuk anjing, misalkan memperlihatkan perilaku yang benar-benar

berbeda. Jadi secara objek, Polimorfisme adalah suatu bentuk fungsi dalam

orientasi objek yang digunakan secara bersama-sama untuk berbagai objek dan

berbagai tujuan. Contoh polimorfisme yang digunakan oleh berbagai objek adalah

fungsi penjumlahan. Fungsi penjumlahan dapat digunakan oleh objek integer

maupun objek real.

2.6 UML (Unified Modelling Language)

UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model

tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak,

khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi obyek.

STIKOM

(29)

UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh OMG

(Object Management Group), sebuah konsursium terbuka yang terdiri dari banyak

perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar-standar yang mendukung

interoperabilitas, khususnya interoperabilitas sistem berorientasi obyek. OMG

mungkin lebih dikenal dengan standar-standar CORBA (Common Object Request

Broker Architecture).

UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis

berorientasi obyek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990.

Sejak kehadirannya pada 1997, UML menghancurkan menara Babel tersebut dan

menjadi sejarah (Fowler, 2004: 1-2).

Tujuan UML diantaranya adalah :

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif

untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan

dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa

pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai

berikut:

a. Business Use Case Model.

b. Activity Diagram.

c. Use Case Model.

d. Behavior Diagram antara lain Sequence Diagram.

STIKOM

(30)

e. Implementation Diagram, meliputi Component Diagram dan Deployment

Diagram. f. Generate Code.

Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang

berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analis atau rekayasa.

Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena:

a. Setiap sistem yang kompleks lebih baik jika dilakukan pendekatan melalui

himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir

saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak

mencukupi untuk melihat isi sistem yang lebih besar dan kompleks.

b. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang

berbeda-beda dalam proses rekayasa.

c. Tujuan adanya diagram-diagram tersebut adalah agar model yang dibuat

semakin mendekati realitas.

Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi sebagai

artifacts utama UML. Data-flow diagram dan tipe diagram lain yang tidak

terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma object-oriented. Activity

diagram dan collaboration diagram yang terdapat dalam UML menggantikan

data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat

workflow.

2.7 Android SDK (Software Developement Kit)

Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi

sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang di release oleh Google. Saat

ini disediakan Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat bantu dan

STIKOM

(31)

API diperlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform Android

menggunakan bahasa Java (Bambang, 2011).

Pengembang memiliki akses penuh framework API yang sama dengan

yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar komponen

dapat digunakan kembali (reuse) dengan mudah. setiap aplikasi dapat

memanfaatkan kemampuan ini dan aplikasi yang lain mungkin akan

memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan batasan keamanan yang

didefinisikan oleh framework). Mekanisme yang sama memungkinkan komponen

untuk diganti oleh pengguna. Semua aplikasi yang merupakan rangkaian layanan

dan sistem, termasuk:

a. View Set kaya dan extensible yang dapat digunakan untuk membangun

aplikasi, termasuk daftar, grids, kotak teks, tombol, dan bahkan sebuah

embeddable web.

b. Content Provider yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data

(seperti dari daftar kontak telp) atau dari data mereka sendiri.

c. Resource Manager, yang menyediakan akses ke kode sumber non-lokal

seperti string, gambar, dan tata letak file.

d. Notifikasi Manager yang memungkinkan semua kustom aplikasi untuk

ditampilkan dalam alert status bar.

e. An Activity Manager yang mengelola siklus hidup aplikasi dan

menyediakan navigasi umum backstack.

STIKOM

(32)

2.8 PHP

2.8.1 Sejarah Perkembangan PHP

Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP

Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang

ditempatkan di dalam server dan diproses di server. Secara khusus, PHP

dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, PHP dapat

membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, pengguna

dapat menampilkan isi suatu database pada halaman web. Pada prinsipnya PHP

mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server

Page), ColdFusion, ataupun Perl. Namun perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya

dapat dipakai secara command line, artinya skrip PHP dapat dijalankan tanpa

melibatkan web server maupun webbrowser.

Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip

Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya,

yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang

disebut “Portable Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal dari PHP.

Pada tahun 1995, Rasmus menciptkan PHP/F1 versi 2. Pada versi inilah

pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang

menarik, kode PHP juga dapat berkomunikasi dengan database dan melakukan

perhitungan-perhitungan yang kompleks.

Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai peranti pemrograman web,

terutama di lingkungan Linux, walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat

berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows, dan Macintosh. Pada

mulanya PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache, namun

STIKOM

(33)

belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal

Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami. (Kadir, 2008:2).

2.8.2 Konsep Kerja PHP

Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh

webbrowser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan

sebutan alamat internet, web browser mendapatkan alamat dari web server,

mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi

yang dibutuhkan oleh web server.

Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang diminta dan

memberikan datanya pada web browser. Web browser yang mendapatkan data

dari web server segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan

menampilkannya ke layar pengguna. (Kadir, 2008:4-5)

Web Server

Browser

Client

Kode HTML Permintaan HTTP

(sesuatu.html)

Tanggapan HTTP

Gambar 2.1 Skema HTML (Sumber: Kadir, 2008:5)

Jika halaman yang diminta adalah sebuah halaman PHP maka prinsipnya

serupa dengan kode HTML. Hanya saja ketika berkas PHP yang diminta

didapatkan oleh web server, datanya akan segera dikirimkan kepada mesin PHP

STIKOM

(34)

dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML)

kepada web server. Selanjutnya web server menyampaikannya kepada client.

(Kadir, 2008:6)

Browser

Client

Kode HTML Permintaan HTTP

(sesuatu.html)

Tanggapan HTTP Skrip PHP

Mesin PHP Web Server

Gambar 2.2 Skema PHP (Sumber: Kadir, 2008:6)

2.8.1 PHP dan Database

Salah satu kelebihan dari PHP adalah kemampuan untuk berkomunikasi

dengan berbagai database terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang

bersifat dinamis yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk

diimplementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok

untuk membangun halaman-halaman web dimanis.

Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database

meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-beda. Beberapa jenis database yang

dapat terhubung dengan PHP di antaranya adalah (Kadir, 2008:6-7): 1. Base

2. DBM

STIKOM

(35)

3. FilePro (Personic, Inc.)

4. Informix

5. Ingres

6. InterBase

7. Microsoft Access

8. MSSQL

9. MySQL

10. Oracle

11. PostgreeSQL

12. Sybase

2.9 Model Arus Jaringan

Suatu jaringan (network) adalah susunan garis edar (path) yang terhubung

pada berbagai titik, dimana satu atau beberapa barang bergerak dari satu titik ke

titik lain. Setiap orang telah mengenal jaringan seperti sistem jalan tol, jaringan

telepon, jaringan rel kereta api, dan jaringan televisi. Misalnya, suatu jaringan rel

kereta api terdiri dari sejumlah rute (garis edar) yang dihubungkan oleh

stasiun-stasiun pada pertemuan di berbagai rute tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir ini model jaringan telah teknik ilmu

manajemen untuk analisis yang sangat populer karena beberapa alasan penting.

Pertama, suatu jaringan digambarkan sebagai diagram yang benar-benar

memberikan gambaran mengenai suatu sistem yang sedang dianalisis. Hal ini

memudahkan manager untuk menginterprestasikan sistem tersebut secara visual,

sehingga membantu manager untuk dapat lebih memahami. Kedua, sejumlah

STIKOM

(36)

besar sistem dalam kehidupan sehari-hari dapat diperagakan menjadi suatu

jaringan, yang relatif mudah untuk dipahami dan dibuat. Model arus jaringan

tersebut digunakan untuk menganalisa tiga jenis masalah: masalah rute terpendek,

masalah pohon rentang minimal, dan masalah arus maksimal.

2.9.1 Komponen-komponen Jaringan

Jaringan diilustrasikan sebagai diagram yang terdiri dua komponen

penting yaitu, simpul (nodes) dan cabang (branches). Simpul melambangkan

titik-titik persimpangan, contoh: persimpangan jalan. Cabang menghubungkan

simpul-simpul tersebut dan mencerminkan arus satu titik ke titik lain dalam jaringan

tersebut. Simpul-simpul dalam jaringan dilambangkan dengan lingkaran, dan

cabang dilambangkan dengan garis yang menghubungkan simpul-simpul

tersebut, seperti jalan yang menghubungkan kota dan persimpangan, serta jalan

kereta api atau rute udara yang menghubungkan stasiun-stasiun. Sebagai contoh,

rute jalan kereta api yang berbeda antara titik A, titik G dan titik L , titik M, serta

stasiun-stasiun lainnya. Seperti pada Gambar 2.3

A

G

M L

4

3 5

6

Gambar 2.3 Jaringan Rute

Jaringan yang ditunjukkan dalam Gambar 1.1 memiliki 4 simpul dan 4

cabang. Simpul yang melambangkan titik A disebut titik awal dan 3 simpul

STIKOM

(37)

sisannya dapat merupakan tujuan, tergantung dari apa yang ingin kita tentukan

dari jaringan tersebut. Perhatikan bahwa pada masing-masing simpul telah

diberikan suatu angka. Angka-angka tersebut memberikan sarana yang lebih baik

daripada nama untuk mengidentifikasi simpul dan cabang tersebut. Sebagi contoh,

kita anggap titik A adalah titik awal sebagai simpul 1 dan cabang dari titik A ke L

sebagai cabang 1-2.

Umumnya, suatu nilai yang melambangkan jarak, lamanya waktu, atau

biaya diberikan pada masing-masing cabang. Maka, tujuan dari jaringan adalah

untuk menentukan jarak terpendek, waktu tersingkat, atau biaya terendah di antara

titik dalam jaringan. Dalam Gambar 2.3, nilai 4,6,3, dan 5 berhubungan dengan

empat cabang yang melambangkan lamanya waktu dalam jam di antara

simpul-simpul yang terkait. Maka, seorang pelancong dapat melihat bahwa rute ke L

melalui G membutuhkan waktu 10 jam dan rute dari L melalui M membutuhkan

waktu 8 jam.

2.9.2 Pohon Rentang Minimal (Spanning Tree)

Minimum spanning tree merupakan teknik yang digunakan untuk mencari

jalur terpendek dari sebuah lintasan, dengan kata lain adalah teknik yang

digunakan untuk mencari solusi membangun sebuah jaringan agar tidak memakan

banyak jalur seperti pemasangan kabel, rute penerbangan serta penugasan.

Masalah pohon rentang minimal bertujuan untuk menghubungkan seluruh simpul

dalam jaringan sehingga total panjang cabang tersebut diminimisasi. Jaringan

yang dihasilkan merentangkan (menghubungkan) semua titik dalam jaringan

tersebut pada total jarak (panjang) minimal.

STIKOM

(38)

Pendekatan solusi untuk masalah pohon rentang minimal sebenarnya lebih

mudah daripada metode solusi rute terpendek. Dalam pendekatan solusi pohon

rentang minimal, dapat dimulai dari simpul manapun. Walaupun demikian,

pendekatan konvensional memulainya dari simpul 1. Dengan memulai dari simpul

1, kita memilih simpul terdekat (cabang terpendek) untuk bergabung dengan

pohon rentang kita. Cabang terpendek dari simpul 1 adalah simpul 3, dengan

panjang 9. Cabang ini ditandai dengan garis tebal dalam Gambar 2.4. Sekarang

pohon rentang tersebut terdiri dari dua simpul: 1 dan 3. Langkah selanjutnya

adalah memilih simpul terdekat yang belum berada dalam pohon rentang. Simpul

terdekat ke simpul 1 ataupun simpul 3 (simpul-simpul dalam pohon rentang kita)

adalah simpul 4, dengan panjang cabang 15. Tambahan simpul 4 dalam pohon

rentang kita ditunjukkan dalam Gambar 2.5.

1 7

3 2

16

9

22 25

4

6 5

35

12

17

8 14

19

14

Gambar 2.4 Pohon Rentang dengan simpul 1 dan 3

STIKOM

(39)

1 7 3 2 16 9 22 25 4 6 5 35 12 15 17 8 14 19 14

Gambar 2.5 Pohon Rentang dengan simpul 1, 3, dan 4

Kemudian kita ulangi proses pemilihan simpul terdekat dengan pohon

rentang kita (simpul 1, 3, dan 4). Simpul terdekat yang belum dihubungkan

dengan simpul 4 ke simpul 2 adalah 12. Tambahan simpul 2 pada pohon rentang

kita ditunjukkan dalam Gambar 2.6

1 7 3 2 16 9 22 25 4 6 5 35 12 15 17 8 14 19 14

Gambar 2.6 Pohon Rentang dengan Simpul 1,3,4 dan 2

Pohon rentang kita sekarang terdiri dari simpul 1, 2, 3, dan 4. Simpul

terdekat dengan pohon rentang ini adalah simpul 5, dengan pangjang cabang 14

ke simpul 4. Maka, simpul 5 bergabung dengan pohon rentang kita, seperti

ditunjukkan dalam Gambar 2.7

STIKOM

(40)

1 7 3 2 16 9 22 25 4 6 5 35 12 15 17 8 14 19 14

Gambar 2.7 Pohon Rentang dengan Simpul 1,2,3,4 dan 5

Sekarang pohon rentang tersebut terdiri dari simpul 1,2,3,4 dan 5. Simpul

terdekat yang belum dihubungkan dengan pohon rentang adalah simpul 7. Cabang

yang menghubungkan simpul 7 ke simpul 5 memiliki panjang 8. Gambar 2.8

menunjukkan tambahan simpul 7 ke pohon rentang.

1 7 3 2 16 9 22 25 4 6 5 35 12 15 17 8 14 19 14

Gambar 2.8 Pohon Rentang dengan Simpul 1,2,3,4, 5 dan 7

Sekarang pohon rentang kita mencakup simpul 1,2,3,4,5 dan 7.

Satu-satunya simpul yang tersisa yang belum dihubungkan dengan pohon rentang

adalah simpul 6. Simpul dalam pohon rentang yang terdekat dengan simpul 6

adalah simpul 7, dengan panjang cabang 14. Pohon rentang yang lengkap, yang

mencakup seluruh tujuh simpul ditunjukkan dalam gambar 2.9

STIKOM

(41)

1 7

3 2

16

9

22 25

4

6 5

35

12

15 17

8 14

19

14

Gambar 2.9 Pohon Rentang Minimal

Pohon rentang yang ditunjukkan dalam Gambar 2.9 membutuhkan jumlah

minimal kabel televisi untuk menghubungkan tujuh kota adalah 72. Pohon rentang

minimal yang sama juga dapat diperoleh dengan memulai proses ini pada salah

satu enam simpul selain simpul 1.

2.9.3 Langkah-langkah metode solusi pohon rentang minimal

Langkah-langkah metode solusi pohon rentang minimal adalah sebagai

berikut :

1. Tentukan simpul awal manapun

2. Tentukan simpul yang terdekat dengan simpul awal untuk bergabung

dengan pohon rentang.

3. Tentukan simpul terdekat yang belum termasuk pohon rentang.

Ulangi langkah 3 sampai seluruh simpul telah bergabung pohon rentang.

STIKOM

(42)

36

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam pembuatan aplikasi ini menerapkan konsep SDLC (Systems

Development Life Cycle (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) yang berfungsi

untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap

tahapan. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan Pemilihan Alat

Transportasi Umum Kota Surabaya menggunakan metode Spanning Tree pada

SmartphoneAndroid yaitu sebagai berikut:

3.1 Analisis Permasalahan 3.1.1 Identifikasi masalah

Kota Surabaya mengalami perkembangan yang cukup besar dalam

beberapa tahun ini, terutama perkembangan dalam hal perdagangan dan

pertumbuhan penduduk. Surabaya yang berkembang menjadi kota dagang dan

tujuan bisnis menjadi salah satu kota tujuan bagi banyak orang untuk mencari

pekerjaan, baik penduduk kota Surabaya atau bahkan pendatang dari berbagai

daerah, hal ini akan berbanding lurus dengan meningkatnya tingkat kemacetan di

kota Surabaya. Salah satu solusi yang untuk bisa mengurangi kemacetan adalah

dengan memanfaatkan angkutan umum. Namun sebagai pendatang tentu saja

kebanyakkan dari mereka belum mengetahui informasi rute angkutan umum,

bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa warga asli atau yang sudah lama

menetap di Surabaya juga kurang informasi mengenai rute angkutan umum dalam

kota terutama bemo dan bis kota yang merupakan salah satu faktor mengapa

STIKOM

(43)

mereka enggan menggunakan angkutan umum dan lebih memilih menggunakan

kendaraan pribadi. Oleh karena itu diperlukan suatu media yang bisa memberikan

informasi mengenai angkutan umum, terutama angkutan umum jenis bemo dan

bis kota. Dengan cukupnya informasi mengenai rute angkutan umum tersebut,

calon penumpang bisa dengan tenang menggunakan angkutan umum tanpa perlu

khawatir salah jurusan atau salah naik angkot.

3.1.2 Identifikasi Kebutuhan

Berdasarkan identifikasi permasalahan, dapat disimpulkan bahwa

diperlukan suatu sistem yang mampu memberikan informasi angkutan umum dan

juga solusi alternatif untuk pemilihan alat transportasi umum Surabaya yang

bersifat mobile dan mudah diakses, dalam hal ini aplikasi yang dibuat

menggunakan perangkat mobile smartphone android. Seperti yang kita ketahui,

saat ini Smartphone Android sedang mengalami peningkatan yang sangat pesat.

Dan ada beberapa faktor penting yang menyebabkan peningkatan pengguna

Android yaitu harga handset yang cukup terjangkau sehingga handset Android

bisa dengan mudah dimiliki oleh berbagai kalangan, tampilan antar muka yang

cukup menarik dan tidak membosankan, dan yang terakhir adalah dikarenakan

sistem operasi Android yang digunakan oleh banyak produsen telepon genggam

seperti Sony, Samsung, Motorola dan bahkan merk lokal juga menggunakan

sistem operasi Android.

Seperti yang dimuat di Harian Seputar Indonesia pada tanggal 27 Juni

2012, Gideon Edi Purnomo selaku Head of VAS, Aplications and Device

Management Group Telkomsel menyebutkan bahwa pertumbuhan pengguna

Android mencapai 15 kali lipat dibandingkan tahun 2011 atau sekitar 2,5juta

STIKOM

(44)

pengguna saat ini dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan lebih besar

pada tahun depan. dimana solusi alternatif tersebut didapat dari pertimbangan

jarak dan biaya. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil survey StatCounter Global

State yang menunjukkan jumlah peningkatan pengguna SmartphoneAndroid pada

periode Mei 2011 hingga Oktober 2012 yang cukup signifikan seperti yang

terlihat pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Grafik Peningkatan Pengguna Smartphone Berdasarkan Mobile

Operating System

Karena beberapa pertimbangan tersebut diatas, maka penulis memilih

untuk membuat aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum Kota Surabaya pada

SmartphoneAndroid. Informasi yang diterima pengguna dari aplikasi ini nantinya

berupa informasi rute atau trayek beserta estimasi biaya angkutan umum bemo

dan bis yang bisa memandu pengguna untuk dapat sampai ke tempat yang akan

STIKOM

(45)

dituju, aplikasi ini juga menampilkan informasi jadwal keberangkatan kereta

komuter, alamat dan call center armada taksi yang beroperasidi kota Surabaya.

3.2 Rancangan Sistem

Gambaran umum arsitektur aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum

Kota Surabaya Menggunakan Metode Spanning Tree pada Smartphone Android

dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut.

Maintenance Master Informasi Angkutan

Unduh Aplikasi Alternatif Angkutan Proses Permintaan

Maintenance Apilkasi

Web Server

Aplikasi Web Aplikasi Mobile

Gambar 3.2. Gambaran Umum Sistem Pemilihan Alat Transportasi Umum

Surabaya

Terdapat dua buah aplikasi yang akan dibangun seperti yang terlihat pada

gambar 3.2, yaitu mobile application dan web application. Pengguna meminta

informasi rute angkutan dengan memasukkan nama jalan berangkat dan nama

jalan tujuan. Informasi nama jalan berangkat dan nama jalan tujuan tersebut

kemudian diproses untuk mencari rute angkutan yang terpendek. Setelah proses

pencarian rute terpendek selesai, sistem melakukan pencocokan rute tersebut

dengan database trayek angkutan kota bemo dan bis kota untuk menginisialisasi

trayek-trayek apa saja yang sesuai. Proses ini akan berhenti setelah sistem

mengirim informasi yang telah diproses.

Pada tugas akhir ini sistem yang dibuat nantinya dapat digunakan oleh

semua orang untuk memilih alat transportasi umum sesuai dengan tujuan.

STIKOM

(46)

Informasi yang diberikan berupa solusi alternatif pemilihan alat trasnportasi

umum berdasarkan pertimbangan jarak dan biaya. Sistem akan memberikan

beberapa alternatif alat trasnportasi yang bisa dipilih. Selain itu juga informasi

yang didapat dari aplikasi ini diantaranya jadwal keberangkatan kereta api

komuter dan informasi nomor operator taksi, serta beberapa titik jalan rawan

kemacetan di kota Surabaya.

Proses Pengolahan Data

Tarif bemo dan bis kota Trayek Bemo

Trayek Bus Kota Jadwal Kereta

Komuter dan Stasiun

Informasi Taksi

Proses penentuan jalur terpendek dengan

Spanning Tree

Alternatif pilihan sarana transportasi yang terbaik berdasarkan estimasi jarak dan

biaya Informasi rute bemo dan bis kota Informasi No.Telp dan pangkalan Taksi Detail Jadwal Komuter Data Jalan

Titik Rawan Macet

Data Jalan

Proses penentuan angkutan

Gambar 3.3. Blok Diagram Sistem Pemilihan Alat Transportasi Umum Surabaya

Konsep dari aplikasi ini nantinya bermula dari data-data bemo dan bis kota

beserta rute jalan dan tarifnya, jadwal komuter, dan data taksi, dan user yang

mencari informasi angkutan umum yang sesuai yang dapat mengantarkan atau

STIKOM

(47)

memandu user sampai ke tempat yang dituju. Kemudian user akan memberikan

inputan tempat asal user berada dan tempat yang akan dituju, sehingga nanti

informasi yang tampil adalah angkot/bemo apa saja yang bisa digunakan agar

sampai tempat yang dituju. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan

rute adalah jarak yang ditempuh merupakan yang paling dekat. Dan jumlah solusi

alternatif yang ditampilkan dibatasi maksimal 5 solusi terbaik, sehingga user tidak

dibingungkan dengan terlalu banyaknya pilihan. Dan untuk informasi lain yang

bisa didapatkan pengguna adalah jadwal keberangkatan kereta api komuter dan

informasi alamat beserta nomor telepon taksi. Dengan cara ini penyampaian

informasi mengenai transportasi kota Surabaya akan lebih efektif.

Pada saat aplikasi dijalankan, user memberikan inputan lokasi berangkat

saat ini dan tempat yang akan dituju. Aplikasi ini nantinya akan menyediakan

beberapa menu diantaranya adalah untuk mencari jenis angkutan umum yang

sesuai dengan kebutuhan untuk sampai ketempat yang akan dituju, output

nantinya akan berupa alternatif angkutan umum (bemo atau bis kota) dan juga

estimasi biaya yang diperlukan. Dan juga menu untuk menampilkan jadwal

keberangkatan kereta komuter. Kemudian menu call taksi, yaitu menu yang

menampilkan berupa daftar call center armada taksi yang beroperasi di Surabaya.

3.3 Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk menspesifikan apa yang dapat

dilakukan oleh sistem atau untuk menspesifikan kebutuhan fungsional utama dari

sistem. Berikut akan dijelaskan use case diagram untuk sistem.

STIKOM

(48)

Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem Pemilihan Alat Transportasi

Berikut adalah penjelasan singkat use case yang dimiliki oleh aplikasi.

Tabel 3.1 Penjelasan singkat use case diagram

Nama Use Case Deskripsi

Menggunduh Aplikasi Proses yang digunakan untuk melakukan unduh aplikasi dari web site

Menginstall Aplikasi Proses yang menangani install aplikasi pada perangkat mobile

Cari Angkutan Proses yang menangani pencarian angkutan yang menghasilkan output solusi alternatif angkutan Lihat Daftar Bemo Proses yang menangani atau menampilkan daftar

bemo, rute dan tarifnya

Lihat Daftar Bis Proses yang menangani atau menampilkan daftar bis, rute dan tarifnya

Lihat Informasi Taksi Proses yang menangani atau menampilkan detail taksi mulai dari alamat, no.telp dan gambar taksi Lihat Jadwal Komuter Proses yang menangani dan menampilkan jadwal

keberangkatan dan kedatangan komuter Lihat Menu Tempat Menampilkan lokasi beberapa tempat yang

tersimpan di database Pengguna

Admin

Smartphone Android Update Database dan Aplikasi

Menginstall Aplikasi

Cari Angkutan Mengunduh Aplikasi

Lihat Daftar Bemo

Membagi Informasi via sms

Maintenance Aplikasi

Upload ke server

<<include>>

Lihat Daftar Bis

Lihat Informasi Taksi

Pengguna non Android

Lihat Jadwal Komuter

Lihat Menu Tempat

Logiin

<<include>>

STIKOM

(49)
[image:49.595.107.545.104.255.2]

Tabel 3.1 Penjelasan singkat use case diagram (lanjutan)

Nama Use Case Deskripsi

Gambar

Tabel 3.1 Penjelasan singkat use case diagram (lanjutan)
Gambar 3.11 Sequence diagram untuk proses “Mencari Angkutan”
Gambar 3.12 Sequence diagram untuk proses “Info Taksi dan Jadwal Komuter”
Gambar 3.13 Sequence diagram untuk proses “Mencari Lokasi Pengguna”
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari keseluruhan data kesalahan yang terjadi dalam lomba kompetensi siswa bidang pengelasan dapat dikategorisasikan sebagai berikut: (1) Kesalahan-kesalahan esensial yang

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI Ke Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah adalah dalam rangka serap aspirasi dan melihat secara langsung persiapan

Preferensi mahasiswa pada koreksi elisitasi berdasarkan pendapat mereka bahwa mereka tahu kalau memiliki kesalahan tetapi dosen memberikan kesempatan untuk memperbaikinya

Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Penggunaan Software SIM- PUS Pada Input Data Koleksi Bahan Pustaka Di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta” ini

Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design. Dalam desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi dalam

1) Pelaksana penyusunan dan pelaporan capaian Aksi HAM di setiap kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah adalah unit kerja yang menyelenggarakan fungsi perencanaan,

Pada gambar 5.1 adalah tampilan use case dengan adanya sistem aplikasi mendeteksi jalan rusak menggunakan sensor accelometer, maka usecase sebagai berikut :

Mekanisme terjadinya STK pada pasien diabetes terkait dengan mekanisme neuropati, dimana saat hiperglikemi tidak terkontrol, terjadi glikosilasi yang menyebabkan kekakuan dan