TREE PADA SMARTPHONE ANDROID
Nama : Aditya Kurniawan
NIM : 07.41010.0181
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
ix
Halaman
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan ... 5
1.5 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Transportasi ... 8
2.1.1 Pengertian Angkutan Umum... 8
2.1.2 Peranan Angkutan Umum... .... 9
2.1.3 Pengelompokan Pelaku Perjalanan & Moda... .. 10
2.2 Android ... 12
2.2.1 Jenis-jenis dan Varian Android... ... 13
2.3 Google Maps ... 15
2.4 Pengertian Perangkat Mobile ... 16
2.4.1 Penggunaan Umum Perangkat Mobile... ... 16
STIKOM
x
2.5 Pemrograman Berorientasi Objek ... 20
2.5.1 Objek... ... 20
2.5.2 Class... ... 20
2.5.3 Enkapsulasi... 21
2.5.4 Pewarisan (Inheritance)... ... 22
2.5.5 Polimorfisme... ... 22
2.6 Unified Modelling Language (UML) ... 22
2.7 Android SDK (Software Development Kit) ... 24
2.8 PHP ... 26
2.8.1 Sejarah Perkembangan PHP... ... 26
2.8.2 Konsep Kerja PHP... ... 27
2.8.3 PHP dan Database... ... 28
2.9 Model Arus Jaringan ... 29
2.9.1 Komponen-komponen Jaringan... ... 30
2.9.2 Pohon Rentang Minimal (Spanning Tree)... ... 31
2.9.3 Langkah-langkah Metode Spanning Tree... ... 35
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 36
3.1 Analisis Permasalahan ... 36
3.1.1 Identifikasi Masalah. ... 36
3.1.2 Identifikasi Kebutuhan. ... 37
3.2 Rancangan Sistem ... 39
3.3 Use Case Diagram ... 41
STIKOM
xi
3.4 Activity Diagram ... 43
3.5 Sequence Diagram ... 51
3.6 Class Diagram ... 57
3.7 Class Diagram pada Mobile Application ... 58
3.8 Component Diagram ... 64
3.8.1 Package Spesification pada Mobile Application ... 65
3.8.2 Package Spesification pada Web Application ... 65
3.9 Deployment Diagram ... 66
3.10 Struktur Tabel ... 67
3.11 Desain Interface Aplikasi ... 71
3.12.1 Desain Mobile Application. ... 71
3.12.2 Desain Web Application. ... 78
3.12 Rancangan Perhitungan Jalur Terpendek ... 93
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 96
4.1 Kebutuhan Sistem ... 96
4.1.1 KebutuhanPerangkat Keras ... 96
4.1.2 KebutuhanPerangkat Lunak ... 97
4.2 Implementasi Sistem ... 97
4.2.1 Implementasi Mobile Application ... 97
4.2.2 Implementasi Web Application ... 118
4.3 Evaluasi Sistem ... 141
4.3.1 Evaluasi Aplikasi untuk Bagian Admin ... 141
4.3.2 Evaluasi Aplikasi untuk User ... 150
STIKOM
xii
4.5 Analisis Program ... 160
4.5.1 Kemampuan Program ... 160
4.5.2 Kelemahan Program ... 161
BAB V PENUTUP ... 162
5.1 Kesimpulan ... 162
5.2 Saran ... 162
DAFTAR PUSTAKA ... 164
LAMPIRAN ... 166
STIKOM
vi
Surabaya saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam
berbagai bidang. Perkembangan itu juga dibarengi dengan kepadatan penduduk
Surabaya yang semakin meningkat, salah satu penyebabnya adalah banyaknya
pendatang yang mencari pekerjaan dan menetap di Surabaya. Dan hal itu secara
tidak langsung berdampak pada tingkat kemacetan kota Surabaya, sehingga untuk
mengatasi hal itu peran angkutan umum sangat penting. Namun permasalahan
yang banyak dialami oleh masyarakat adalah ketidaktahuan mereka mengenai
informasi rute angkutan umum, terutama bis dan bemo. Sehingga diperlukan suatu
media yang dapat memberikan informasi mengenai angkutan umum.
Salah satu solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan
dibuatkannya aplikasi pemilihan alat transportasi umum berbasis mobile
application dan dalam hal ini adalah Smartphone Android. Aplikasi yang dibuat
menghasilkan output berupa solusi alternatif angkutan umum, jadwal komuter,
nomor telepon taksi dan beberapa daerah rawan kemacetan. Dan penentuan rute
terpendek dari jalan berangkat ke jalan yang tujuan dihitung menggunakan
metode Spanning Tree.
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, aplikasi ini dapat digunakan
untuk menentukan jenis angkot sesuai dengan kebutuhan. Khususnya lyn dan bis
kota dapat dihitung estimasi biaya dan jarak tempuh dan ditampilkan alternatif
pilihan angkot yang digunakan.
Kata kunci: Transportasi, Angkutan Umum, Rute Terdekat, Spanning Tree,
Mobile Application.
STIKOM
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Surabaya yang dikenal juga dengan sebutan Kota Pahlawan, merupakan
ibu kota Propinsi Jawa Timur. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia
setelah Jakarta. Berdasarkan data yang tercatat di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil, sampai dengan Bulan Desember 2007. Jumlah penduduk Kota
Surabaya yang terdaftar di Kartu keluarga hingga Desember 2007 adalah
2.861.928 jiwa,dan dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,2 % per tahun. Dan
juga menurut Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim , jumlah kendaran pribadi di
Surabaya pada tahun 2012 sudah mencapai 4.166.847 unit. Surabaya juga
termasuk sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia.
Kota Surabaya mengalami perkembangan yang cukup besar dalam
beberapa tahun ini, terutama perkembangan dalam hal perdagangan dan
pertumbuhan penduduk. Surabaya yang berkembang menjadi kota dagang dan
tujuan bisnis menjadi salah satu kota tujuan bagi banyak orang untuk mencari
pekerjaan, baik penduduk kota Surabaya atau bahkan pendatang dari berbagai
daerah. Dan hal itu tentu saja akan membuat kota Surabaya menjadi semakin
padat dan menyebabkan kemacetan dimana-mana, untuk itu pemerintah kota
Surabaya harus dapat memaksimalkan sarana transportasi publik. Karena
transportasi publik merupakan jawaban yang paling tepat dalam mengatasi
kemacetan lalu lintas. Seperti yang saat ini sedang gencar dilakukan di ibukota
Jakarta dimana tingkat kemacetannya sudah cukup parah. Dan melihat
STIKOM
perkembangan kota Surabaya yang sangat cepat baik dari pertumbuhan penduduk
dan pembangunan kota, sepertinya masalah kemacetan lalu lintas hampir di semua
jalan kota juga akan terjadi terjadi di Surabaya dalam beberapa tahun kedepan.
Setiap orang tentu menginginkan untuk sampai ke tempat tujuan dengan
cepat tanpa terkendala oleh keadaan jalan yang macet. Namun kebanyakan orang
malas untuk menggunakan jasa transportasi umum, kebanyakan dari mereka lebih
memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi ke tempat tujuan
terutama ke tempat kerja. Hal ini dapat disebabkan berbagai alasan, mulai dari
alasan biaya, lama perjalanan, sarana transportasi umum yang buruk dan bahkan
mungkin karena mereka tidak tahu harus menggunakan jasa angkutan umum apa
untuk dapat sampai ke tempat tujuan akibat kurangnya informasi mengenai rute
atau trayek yang dilalui angkutan umum, jadwal keberangkatan kereta api
komuter di kota Surabaya. Selama ini informasi rute atau trayek suatu angkutan
umum dalam kota hanya terdapat pada sticker yang ditempelkan di badan
angkutan umum tersebut. Kurangnya informasi rute atau trayek angkutan umum
tersebut tentu saja menjadi salah satu permasalahan yang cukup serius dan harus
segera ditangani, mengingat semakin padatnya kota Surabaya terutama kondisi
jalanan yang mengalami kemacetan di berbagai titik jalan.
Dengan perkembangan teknologi yang saat ini telah merambah di
berbagai bidang, handphone merupakan salah satu teknologi yang mencakup
berbagai ranah kehidupan manusia, teknologi yang telah mempengaruhi
kehidupan manusia dan menjadi salah satu bagian dari kehidupan manusia. Dalam
hal ini adalah perkembangan Smartphone Android yang sangat pesat seperti yang
dimuat di Harian Seputar Indonesia pada tanggal 27 Juni 2012 menyebutkan
STIKOM
bahwa pertumbuhan pengguna Android mencapai 15 kali lipat dibandingkan
tahun 2011 atau sekitar 2,5juta pengguna saat ini dan diperkirakan akan terus
mengalami peningkatan lebih besar pada tahun depan. Dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi, khususnya kecanggihan fitur-fitur yang terdapat pada
Smartphone Android diharapkan dapat membantu manusia dalam banyak hal.
Pencarian rute terpendek merupakan suatu solusi yang dapat menentukan
jalur terpendek dari trayek angkutan kota. Dengan pencarian rute terpendek
menggunakan metode Spanning Tree ini dapat ditentukan jalur angkutan yang
tepat berdasarkan jalur terpendek dengan hasil yang relatif optimal dan waktu
proses yang relatif singkat. Dari rute terpendek tersebut kemudian diproses
sehingga bisa menghasilkan informasi alternatif angkutan umum yang bisa
digunakan calon penumpang. Metode Spanning Tree banyak digunakan untuk
memecahkan berbagai masalah yang bersifat spesifik, dalam hal ini adalah
permasalahan transportasi umum Surabaya.
Dari permasalahan diatas maka diperlukan suatu sistem yang mampu
memberikan solusi alternatif untuk pemilihan alat transportasi umum Surabaya
menggunakan perangkat mobile smartphone android, dimana solusi alternatif
tersebut didapat dari pertimbangan jarak, biaya dan jumlah oper dari satu
angkutan ke angkutan yang lain. Dan alternatif yang terbaik akan ditampilkan
pada urutan paling atas. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan
rute adalah jarak yang ditempuh merupakan yang paling dekat. Mengingat
smartphoneandroid juga merupakan handset yang saat ini sedang sangat diminati
dan digunakan berbagai kalangan. Informasi yang diterima pengguna dari aplikasi
ini nantinya berupa informasi rute atau trayek beserta estimasi biaya angkutan
STIKOM
umum sesuai dengan tujuan yang akan dituju pengguna dan juga menampilkan
jadwal keberangkatan kereta komuter dan call center armada taksi yang
beroperasidi kota Surabaya.
Sistem yang akan dibangun nantinya dibuat menggunakan teknologi
mobile application pada perangkat smartphone android. Diharapkan dengan
diterapkannya aplikasi ini, dapat membantu masyarakat maupun wisatawan
domestik dengan memberikan solusi alternatif dalam memilih angkutan umum
kota Surabaya. Dan dengan menggunakan aplikasi yang akan dibuat ini dapat
membantu masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai angkutan umum,
diharapkan semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa angkutan umum,
sehingga dapat membantu pemerintahan kota Surabaya dalam mengatasi
kemacetan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahannya adalah ”Bagaimana merancang dan membangun aplikasi yang
dapat memberikan informasi dan pilihan alternatif angkutan umum kota Surabaya
pada Smartphone Android”.
1.3 Pembatasan Masalah
Permasalahan dalam Tugas Akhir ini dibatasi pada hal-hal sebagai
berikut:
1. Menggunakan bahasa permrograman Java pada platform Android SDK,
sehingga aplikasi hanya berjalan pada smartphoneandroid.
2. Pencarian rute atau pemilihan angkutan umum hanya untuk angkutan
umum jenis bemo dan bis kota Surabaya.
STIKOM
3. Jadwal keberangkatan kereta komuter dan call center armada taksi hanya
bersifat infomasional.
4. Perubahan waktu kedatangan atau keberangkatan kereta komuter tidak
dibahas pada aplikasi ini.
5. Hanya bisa digunakan pada android versi 2.2 (Froyo) dan yang lebih baru.
1.4 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang ada, tujuan dari pembuatan aplikasi ini
adalah menghasilkan aplikasi yang dapat memberikan informasi dan solusi
alternatif dalam memilih angkutan umum kota Surabaya pada Smartphone
Android. Sehingga dapat membantu user dalam menentukan angkutan umum
yang tepat untuk dapat sampai di tempat atau jalan yang diinginkan disertai
dengan estimasi jarak dan biaya.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini secara sistematika diatur dan disusun dalam
lima bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah diambilnya topik Tugas
Akhir, rumusan masalah dari topik Tugas Akhir, batasan masalah atau
ruang lingkup pengerjaan Tugas Akhir, tujuan yang ingin dicapai dari
Tugas Akhir yang dibuat, serta sistematika penulisan laporan Tugas
Akhir.
STIKOM
Bab II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan landasan teori yang berbentuk uraian kualitatif dan
model sistematik yang langsung berkaitan dengan permasalahan yang
dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian
Tugas Akhir ini adalah teori tentang Definisi Transportasi, Android
(meliputi jenis-jenis varian Android), Pengertian Perangkat Mobile
(meliputi Penggunaan Umum Perangkat Mobile dan Jenis-Jenis
Perangkat Mobile), Location Based Service (LBS), PHP (meliputi Sejarah
Perkembangan PHP, Konsep Kerja PHP, serta PHP dan Database),
Google Maps API, UML (meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram,
Sequence Diagram, Class Diagram, Component Diagram, dan
Deployment Diagram) dan Metode Spanning Tree.
Bab III Perancangan Sistem
Dalam bab ini dijelaskan tentang arsitektur aplikasi, dan dilanjutkan
dengan penjelasan tentang use case diagram yang berfungsi untuk
menggambarkan interaksi antara user dengan sistem, activity diagram
yang berfungsi untuk menjelaskan aktivitas yang terjadi, sequence
diagram yang digunakan untuk menunjukkan alur fungsionalitas dalam
urutan waktu, class diagram menunjukkan interaksi antar kelas-kelas
dalam sistem, component diagram menunjukkan model secara fisik, dan
deployment diagram untuk menampilkan rancangan fisik jaringan, serta
pembuatan desain input output aplikasi.
STIKOM
Bab IV Implementasi dan Evaluasi
Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat,
mengukur ketercapaian rancangan, kesesuaian data dengan rancangan
dan mengevaluasi rancangan apakah sesuai dengan permasalahan.
Bab V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari Tugas Akhir serta saran sehubungan
dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem di masa yang akan
datang.
STIKOM
8
LANDASAN TEORI
2.1 Transportasi
Menurut Nasution (2004:15), transportasi diartikan sebagai pemindahan
barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan
merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke
tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan diakhiri.
Dan menurut Rustian Kamaluddin (2003:3), transportasi adalah kegiatan
pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
Unsur – unsur transportasi meliputi : 1. Manusia yang membutuhkan
2. Barang yang dibutuhkan
3. Kendaraan sebagai alat/sarana
4. Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
5. Organisasi (pengelola transportasi)
Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan
perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrilisasi. Dengan adanya
transportasi menyebabkan adanya speialisasi atau pembagian pekerjaan menurut
keahlian sesuai dengan budaya, adat istiadat dan budaya suatu bangsa dan daerah
kebutuhan akan angkutan tergantung fungsi bagi kegunaan seseorang (personal
place utility).
2.1.1 Pengertian Angkutan Umum
Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan
atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau
STIKOM
kelompok orang menjangkau berbagai tempat yang dikehendaki atau
mengirimkan barang dari tempat asalnya ke tempat tujuannya. Prosesnya dapat
dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan. Sementara
Angkutan Umum Penumpang adalah angkutan penumpang yang menggunakan
kendaraan umum yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Termasuk
dalam pengertian angkutan umum penumpang adalah angkutan kota (bus,
minibus, dsb), kereta api, angkutan air, dan angkutan udara. (Warpani, 1990).
Angkutan Umum Penumpang bersifat massal sehingga biaya angkut dapat
dibebankan kepada lebih banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya
per penumpang dapat ditekan serendah mungkin. Karena merupakan angkutan
massal, perlu ada kesamaan diantara para penumpang, antara lain kesamaan asal
dan tujuan. Kesamaan ini dicapai dengan cara pengumpulan di terminal dan atau
tempat perhentian. Kesamaan tujuan tidak selalu berarti kesamaan maksud.
Angkutan umum massal atau masstransit memiliki trayek dan jadwal
keberangkatan yang tetap. Pelayanan angkutan umum penumpang akan berjalan
dengan baik apabila tercipta keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan.
Oleh karena itu, pemerintah perlu turut campur tangan dalam hal ini. (Warpani,
1990).
2.1.2 Peranan Angkutan Umum
Angkutan Umum berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia akan
pergerakan ataupun mobilitas yang semakin meningkat, untuk berpindah dari
suatu tempat ke tempat lain yang berjarak dekat, menengah ataupun jauh.
Angkutan umum juga berperan dalam pengendalian lalu lintas, penghematan
STIKOM
bahan bakar atau energi, dan juga perencanaan & pengembangan wilayah.
(Warpani, 1990).
Esensi dari operasional angkutan umum adalah memberikan layanan
angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat dalam menjalankan kegiatannya,
baik untuk masyarakat yang mampu memiliki kendaraan pribadi sekalipun
(Choice), dan terutama bagi masyarakat yang terpaksa harus menggunakan
angkutan umum (Captive). Ukuran pelayanan angkutan umum yang baik adalah
pelayanan yang aman, cepat, murah, dan nyaman. (Warpani, 1990).
Beberapa fungsi transportasi yaitu :
a) melancarkan arus barang dan manusia
b) menunjang perkembangan dan pembangunan (the promoting sector)
penunjang dan perangsang pemberian jasa bagi perkembangan
perekonomian (the service sector).
2.1.3 Pengelompokan Pelaku Perjalanan & Moda
Masyarakat pelaku perjalanan (konsumen jasa transportasi), dapat kita
kelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu :
1. Golongan pertama merupakan jumlah terbesar di negara berkembang, yaitu
golongan masyarakat yang terpaksa menggunakan angkutan umum karena
ketiadaan kendaraan pribadi. Mereka secara ekonomi adalah golongan
masyarakat lapisan menengah ke bawah.
2. Golongan kedua merupakan jumlah terbanyak di negara-negara maju, yaitu
golongan masyarakat yang mempunyai kemudahan (akses) ke kendaraan
STIKOM
pribadi dan dapat memilih untuk menggunakan angkutan umum atau
angkutan pribadi. Mereka secara ekonomi adalah golongan masyarakat
lapisan menengah ke atas (kaya atau ekonomi kuat).
Dan untuk moda transportasi, secara umum ada 2 (dua) kelompok besar
moda transportasi yaitu :
1. Kendaraan Pribadi (Private Transportation)
Moda transportasi yang dikhususkan buat pribadi seseorang dan seseorang
itu bebas memakainya ke mana saja, di mana saja dan kapan saja dia mau,
bahkan mungkin juga dia tidak memakainya sama sekali (misal : mobilnya
disimpan digarasi). Contoh kendaraan pribadi seperti :
a. Sepeda untuk pribadi
b. Sepeda motor untuk pribadi
c. Mobil pribadi
d. Pesawat pribadi
2. Kendaraan Umum (Public Transportation)
Moda transportasi yang diperuntukkan buat bersama (orang banyak),
kepentingan bersama, menerima pelayanan bersama, mempunyai arah dan titik
tujuan yang sama, serta terikat dengan peraturan trayek yang sudah ditentukan dan
jadwal yang sudah ditetapkan dan para pelaku perjalanan harus wajib
menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan tersebut apabila angkutan umum
ini sudah mereka pilih. Contoh kendaraan umum seperti :
STIKOM
a. Ojek sepeda, sepeda motor
b. Becak, bajaj, bemo
c. Mikrolet
d. Bus umum (kota dan antar kota)
e. Kereta api (kota dan antar kota)
f. Kapal Feri
g. Pesawat yang digunakan secara bersama.
Selain dapat memenuhi kebutuhan penduduk di kota, atau pedalaman,
keberhasilan pembangunan di sektor transportasi dapat memenuhi peekembangan
wilayah. Seiring dengan meningkatnya jumlah habitat, dan semakin majunya
peradaban komunitas manusia, selanjutnya wilayah-wilayah pusat kegiatannya
berkembang mengekspansi ke pinggiran-pinggiran wilayah, sedangkan
kawasan-kawasan terisolir semakin berkurang, dan harak antar kota semakin pendek dalam
hal waktu. Lebih dari itu kuantitas dan kualitas baik perkotaan besar maupun
perkotaan kecil tumbuh, dimana kota kecil ditumbuh kembangkan sementara kota
besar semakin berkembang, sehingga area perkotaan semakin meluas.
2.2 Android
Android adalah sistem operasi untuk selular atau tablet pc yang berbasis
linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk
menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam-macam
piranti bergerak (mobile) (Yopa, 2011).
Awalnya, Google Inc. membeli android Inc. pendatang baru yang
membuat peranti lunak untuk perangkat ponsel. Kemudian untuk
STIKOM
mengembangkan android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari
34 perusahaan peranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Goolge,
HTC, Intel, Motorola, Qualcom, T-Mobile dan Nvidia (Yopa, 2011).
2.2.1 Jenis-Jenis dan varian Android Ada beberapa jenis varian Android, yaitu :
a) Android versi 1.1 pada 9 maret 2009, Google Merilis android versi 1.1.
Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam,
Voice Search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan
pemberitahuan email.
b) Android versi 1.5 (cupcake) pada pertengahan maret 2009. Terdapat
beberapa pemberharuan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam
ponsel versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan
modus kamera, mengunggah video ke youtube dan gambar picasa
langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung
secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada
layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.
c) Android versi 1.6 (Donut) dirilis pada September dengan menampilkan
proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan
baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang
memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera,
camcorder dan galeri yang diintegrasikan; CDMA/EVDO, 802.1x, VPN,
Gestures dan text to speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi
pengadaan resolusi VWGA; teknologi text to change speech.
STIKOM
d) Android versi 2.0/2.1 (Eclair) dirilis pada 3 desember 2009. Perubahan
yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan google maps
3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5. Daftar
kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3.2 MP, digital zoom, dan
mengadakan kompetisi aplikasi terbaik(killer apps).
e) Android versi 2.2 (Froyo: Frozen yoghurt) dirilis pada mei 2010.
Perubahan yang dilakukan berupa penambahan dukungan terhadap adobe
flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat,
integrasi V8 engine script yang dipakai google chrome yang digunakan
untuk mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan
apliaksi dalam SDCard, kemampuan wifi hostspot portable, dan
kemampuan auto update pada aplikasi android market.
f) Android versi 2.3 (Gingerbread) dirilis pada 6 desember 2010. Perubahan
umum yang dilakukan adalah meningkatkan kemampuan
permainan(gaming). Peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka di
desain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio
baru(reverb,equalization,bass boost), dukungan kemampuan Near Field
Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.
g) Android versi 3.0 (honeycomb) android versi ini dirancang khusus untuk
tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. Antar
muka juga berbeda karena didesain untuk tablet. Honeycomb juga
mendukung untuk multi processor dan juga akselerasi perangkat keras
untuk grafis.
STIKOM
2.3 Google Maps
Google Maps merupakan layanan dari google yang mempermudah
pengunanya untuk melakukan kemampuan pemetaan untuk aplikasi yang dibuat.
Sedangkan Google Maps API memungkinkan pengembangan untuk
mengintegrasikan Google Maps ke dalam situs web. Dengan menggunakan
Google Maps API memungkinkan untuk menanamkan situs Google Maps ke
dalam situs eksternal, di mana situs data tertentu dapat dilakukan overlay.
Meskipun pada awalnya hanya JavaScript API, API Maps sejak diperluas
untuk menyertakan sebuah API untuk Adobe Flash aplikasi, layanan untuk
mengambil gambar peta statis, dan layanan web untuk melakukan geocoding,
menghasilkan petunjuk arah mengemudi, dan mendapatkan profil elevasi.
Kelas kunci dalam perpustakaan Maps adalah MapView , sebuah subclass
dari ViewGroup dalam standar perpustakaan Android. Sebuah MapView
menampilkan peta dengan data yang diperoleh dari layanan Google Maps. Bila
MapView memiliki fokus, dapat menangkap tombol yang ditekan dan gerakan
sentuh untuk pan dan zoom peta secara otomatis, termasuk penanganan
permintaan jaringan untuk ubin peta tambahan. Ini juga menyediakan semua
elemen UI yang diperlukan bagi pengguna untuk mengendalikan peta. Aplikasi
tersebut juga dapat menggunakan metode MapView kelas untuk mengontrol
MapView secara terprogram dan menarik sejumlah jenis Tampilan di atas peta.
Secara umum, kelas MapView menyediakan pembungkus di Google Maps
API yang memungkinkan aplikasi tersebut memanipulasi data Google Maps
melalui metode kelas, dan itu memungkinkan dikerjakan dengan data Maps
seperti jenis lain Views. Perpustakaan Maps eksternal bukan bagian dari
STIKOM
perpustakaan Android standar, sehingga tidak mungkin ada pada beberapa
perangkat Android biasa. Demikian pula, perpustakaan Maps eksternal tidak
termasuk dalam perpustakaan Android standar yang disediakan dalam SDK.
Google API pengaya menyediakan perpustakaan Maps untuk sehingga dapat
mengembangkan, membangun, dan menjalankan aplikasi berbasis peta di SDK
Android, dengan akses penuh ke data Google Maps.
2.4 Pengertian Perangkat Mobile
Secara bahasa, istilah mobile sendiri dapat diartikan sebagai sesuatu yang
bergerak, sesuatu yang mudah dibawa kemana-mana. Dan di sini kita akan
langsung batasi pengertian dari perangkat mobile sebagai alat untuk komunikasi.
Jadi, dengan adanya perangkat mobile (mobile device), dimanapun kita berada,
kapan pun waktunya, dan apa pun aktifitasnya, kita akan dapat dengan mudah
melakukan hubungan komunikasi dengan siapa pun.
“Dengan perangkat mobile, dunia dalam genggaman”. Setidaknya kalimat
tersebut cukup mewakili pengertian dari perangkat mobile secara umum. (Taufik,
2010:2).
2.4.1 Penggunaan Umum Perangkat Mobile
Untuk penggunaan perangkat mobile, kita dapat klasifikasikan beberapa
macam penggunaan yang umum digunakan oleh pengguna perangkat mobile.
Beberapa macam penggunaan tersebut antara lain (Taufik, 2010:2):
1. Telepon dan Messaging (SMS)
Penggunaan ini sebenarnya merupakan fungsi dasar dan awal dari
diciptakannya perangkat mobile. Karena memang fungsinya adalah sebagai
STIKOM
perangkat telekomunikasi, sehingga cukup dengan penggunaan voice dan
layanan pesan (Short Message Service) kita bisa berkomunikasi jarak jauh
dengan orang lain.
2. Multimedia dan Game
Merupakan penggunaan tambahan dari sisi hiburan (entertainment) yang
ditujukan bagi pengguna perangkat mobile. Sekarang, fasilitas multimedia
sudah sangat umum dijumpai pada perangkat mobile. Fitur-fitur seperti radio,
mp3 player, sampai video player adalah beberapa contoh penggunaan
multimedia yang sekarang banyak dijumpai pada perangkat mobile. Tak kalah
pentingnya, game juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari perangkat
mobile saat ini. Rasa-rasanya hampir pada semua perangkat mobile sudah
ter-installgame didalamnya. 3. Internet Browsing
Dengan adanya fasilitas koneksi separti WAP, GPRS, 3G, dan Wifi, sangat
memungkinkan bagi kita untuk dapat berselancar di dunia maya seperti yang
biasa kita lakukan dengan berinternet menggunakan PC. Hal ini, juga sudah
mulai menjadi kebutuhan dasar untuk penggunaan perangkat mobile. 4. Kamera
Ada tidaknya fitur kamera digital nampaknya saat ini telah menjadi salah satu
Kriteria gadgeters dalam memilih perangkat mobile. 5. Pertukaran Data
Kapasitas memori yang semakin besar dapat memungkinkan pengguna
perangkat mobile untuk melakukan penyimpanan data dalam jumlah yang
cukup besar. Dengan adanya fasilitas pertuakaran data seperti infrared,
STIKOM
Bluetooth, MMS (Multimedia Message Service), dan sebagainya,
memungkinkan bagi pengguna untuk saling bertukar data. Data bisa berupa
gambar (image), file suara (mp3, WAV, dll) dan sebagainya.
6. Transaksi Mobile
Kemudahan bertransaksi via perangkat mobile saat ini makin menjadi
kepentingan tersendiri bagi para pengguna. Melalui SMS banking, atau
mobile banking, dapat memunginkan untuk melakukan transaksi online hanya
dengan menggunakan perangkat mobile di tangan kita.
7. Penggunaan Lain
Serta penggunaan-penggunaan lainnya yang menjadikan penggunaan
perangkat mobile telah begitu membudaya di kalangan masyarakat kita.
Sebagai contoh penggunaan perangkat mobile untuk memenuhi hasrat style
hidup juga tak kalah pentingnya bagi sebagian orang.
2.4.2 Jenis-Jenis Perangkat Mobile
Perangkat mobile, sebagaimana yang telah diuraikan pada bahasan diatas,
mempunyai pengertian bahwa perangkat tersebut dapat dengan mudah kita bawa
kemana-mana. Itulah mengapa terdapat istilah lain dari perangkat mobile ini yang
disebut sebagai handheld. (Taufik, 2010:4)
Handheld sendiri dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
karakteristik penggunaannya, yaitu:
1. Handphone atau Telepon Seluler (Ponsel)
Orientasi handheld ponsel ini berfungsi dasar sebagai alat telekomunikasi
voice. Sehingga fitur-fitur umum yang ada biasanya sangat mengutamakan
fungsi telekomunikasi itu sendiri. Sebagai contoh, karakteristik utama yang
STIKOM
ada pada tampilan ponsel biasanya selalu terdapat akses cepat untuk dial
nomor telepon dan SMS.
2. Smartphone
Hampir sama dengan ponsel, smartphone juga berorientasi ke arah
telekomunikasi. Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa smartphone adalah
perangkat untuk telepon. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan dengan
ponsel. Selain ditujukan sebagai perangkat telekomunikasi, penciptaan awal
dari smartphone juga difungsikan sebagai PC atau komputer desktop yang
bersifat mobile.
3. Personal Digital Assistant (PDA)
Agak berbeda dengan ponsel dan smartphone, handheld jenis PDA
mempunyai orientasi yang terbalik. Jika pada dua kelompok handheld
sebelumnya berfungsi utama sebagai alat telekomunikasi, maka jenis PDA ini
memang ditujukan sebagai PC atau komputer desktop yang bersifat mobile.
Sedangkan fungsi telekomunikasinya hanya sebagai fitur tambahan. 4. Pager (Radio Panggil)
Kelompok yang terakhir ini sepertinya sudah tidak lazim digunakan pada
masa sekarang. Fungsinya yang terbatas hanya pada layanan pesan saja,
membuatnya kalah bersaing dengan kelompok handheld lainnya. Handheld
jenis ini pernah banyak dipakai di Indonesia sekitar tahun 1996-1998, lalu
kemudian tidak digunakan lagi.
STIKOM
2.5 Pemrograman Berorientasi Objek
Object-Oriented Programming (OOP) adalah sebuah pendekatan untuk
pengembangan / development suatu software dimana dalam struktur software
tersebut didasarkan kepada interaksi object dalam penyelesaian suatu
proses/tugas.
Merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek.
Semua datadan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau
objek-objek. Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi flesibilitas
yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik
piranti lunak dalam sekala besar
2.5.1 Objek
Dalam ilmu komputer, sebuah obyek adalah entitas apapun yang dapat
dimanipulasi oleh perintah dari sebuah bahasa pemrograman, seperti nilai (ilmu
komputer), variabel, fungsi, atau struktur data. Dengan kemudian pengenalan
pemrograman berorientasi objek kata yang sama, “objek”, mengacu pada contoh
tertentu dari suatu kelas.
Konsep modern "objek" dan pendekatan berorientasi objek untuk
pemrograman diperkenalkan oleh bahasa pemrograman Simula awalnya dirilis
pada 1967, yang dipopulerkan oleh Smalltalk merilis dua tahun kemudian pada
tahun 1969, dan menjadi alat standar perdagangan dengan penyebaran C + +
awalnya dirilis pada tahun 1983.
2.5.2 Kelas
Dalam pemrograman berorientasi obyek, sebuah kelas adalah suatu
konstruksi yang digunakan sebagai cetak biru (atau template) untuk membuat
STIKOM
objek dari kelas itu. Cetak biru ini menjelaskan negar dan perilaku bahwa objek
dari kelas semua berbagi. Objek dari suatu kelas tertentu disebut sebuah instance
dari kelas. Kelas yang mengandung (dan digunakan untuk menciptakan) yang
misalnya dapat dianggap sebagai jenis objek, misalnya contoh objek dari "Buah"
kelaskan menjadi tipe "Buah".
Bahasa pemrograman yang mendukung halus kelas berbeda dalam
dukungan mereka untuk berbagai kelas-fitur terkait. Kebanyakan mendukung
berbagai bentuk warisan kelas. Banyak bahasa juga mendukung enkapsulasi
menyediakan fitur, seperti akses specifiers. Kelas dapat mempercepat
pembangunan dengan mengurangi mubazir kode program, testing dan bug fixing.
Jika sebuah kelas telah benar-benar teruji dan dikenal sebagai 'padatkarya',
biasanya benar bahwa dengan menggunakan atau memperluas kelas diuji dengan
baik akan mengurangi jumlah bug dibandingkan dengan penggunaan baru yang
dikembangkan atau ad hoc di final output Selain itu, menggunakan kembali kelas
efisien berarti bahwa banyak bug yang perlu diperbaiki dan hanya satu tempat
ketika masalah yang ditemukan.
2.5.3 Enkapsulasi
Enkapsulasi adalah proses menyembunikan detil implementasi sebuah
objek. Satu-satunya jalan untuk mengakses data objek tersebut adalah melalui
interface melindungi internal statesebuah objek dari campur tangan pihak luar.
Oleh karena itu objek sering digambarkan sebagai kotak hitam (black box) yang
menerima dan mengirim pesan-pesan. Dalam OO programming kotak hitam
tersebut berisi kode (himpunan instruksi dengan bahasa yang dipahami komputer).
STIKOM
2.5.4 Inheritance (Pewarisan)
Dalam Pemrograman Berbasi Objek, inheritance atau pewarisan adalah
suatu keadaandimana suatu kelas baru mewarisi seluruh variabel atau data dan
method yang dimiliki olehkelas yang menjadi induknya (parents). Suatu kelas bisa
dikatakan mewarisi sebuah kelas lainapabila kelas tersebut memliki semua
variabel dan method yang dimiliki kelas induknya dandia sendiri mememiliki
variabel dan atau method sendiri yang tidak dimiliki olek kelas induk.
2.5.5 Polimorfisme
Polimorfisme, yang berarti satu objek dengan banyak bentuk, adalah konsep sederhana yang memperbolehkan method memiliki beberapa implementasi yang
dipilih berdasarkan tipe objek yang dilewatkan pada pengerjaan metode. Ini dikenal sebagai overloading method. Ini akan memungkinkan method yang
sama untuk anjing, misalkan memperlihatkan perilaku yang benar-benar
berbeda. Jadi secara objek, Polimorfisme adalah suatu bentuk fungsi dalam
orientasi objek yang digunakan secara bersama-sama untuk berbagai objek dan
berbagai tujuan. Contoh polimorfisme yang digunakan oleh berbagai objek adalah
fungsi penjumlahan. Fungsi penjumlahan dapat digunakan oleh objek integer
maupun objek real.
2.6 UML (Unified Modelling Language)
UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model
tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak,
khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi obyek.
STIKOM
UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh OMG
(Object Management Group), sebuah konsursium terbuka yang terdiri dari banyak
perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar-standar yang mendukung
interoperabilitas, khususnya interoperabilitas sistem berorientasi obyek. OMG
mungkin lebih dikenal dengan standar-standar CORBA (Common Object Request
Broker Architecture).
UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis
berorientasi obyek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990.
Sejak kehadirannya pada 1997, UML menghancurkan menara Babel tersebut dan
menjadi sejarah (Fowler, 2004: 1-2).
Tujuan UML diantaranya adalah :
1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif
untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan
dimengerti secara umum.
2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa
pemrograman dan proses rekayasa.
3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai
berikut:
a. Business Use Case Model.
b. Activity Diagram.
c. Use Case Model.
d. Behavior Diagram antara lain Sequence Diagram.
STIKOM
e. Implementation Diagram, meliputi Component Diagram dan Deployment
Diagram. f. Generate Code.
Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang
berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analis atau rekayasa.
Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena:
a. Setiap sistem yang kompleks lebih baik jika dilakukan pendekatan melalui
himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir
saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak
mencukupi untuk melihat isi sistem yang lebih besar dan kompleks.
b. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang
berbeda-beda dalam proses rekayasa.
c. Tujuan adanya diagram-diagram tersebut adalah agar model yang dibuat
semakin mendekati realitas.
Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi sebagai
artifacts utama UML. Data-flow diagram dan tipe diagram lain yang tidak
terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma object-oriented. Activity
diagram dan collaboration diagram yang terdapat dalam UML menggantikan
data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat
workflow.
2.7 Android SDK (Software Developement Kit)
Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi
sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang di release oleh Google. Saat
ini disediakan Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat bantu dan
STIKOM
API diperlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform Android
menggunakan bahasa Java (Bambang, 2011).
Pengembang memiliki akses penuh framework API yang sama dengan
yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar komponen
dapat digunakan kembali (reuse) dengan mudah. setiap aplikasi dapat
memanfaatkan kemampuan ini dan aplikasi yang lain mungkin akan
memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan batasan keamanan yang
didefinisikan oleh framework). Mekanisme yang sama memungkinkan komponen
untuk diganti oleh pengguna. Semua aplikasi yang merupakan rangkaian layanan
dan sistem, termasuk:
a. View Set kaya dan extensible yang dapat digunakan untuk membangun
aplikasi, termasuk daftar, grids, kotak teks, tombol, dan bahkan sebuah
embeddable web.
b. Content Provider yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data
(seperti dari daftar kontak telp) atau dari data mereka sendiri.
c. Resource Manager, yang menyediakan akses ke kode sumber non-lokal
seperti string, gambar, dan tata letak file.
d. Notifikasi Manager yang memungkinkan semua kustom aplikasi untuk
ditampilkan dalam alert status bar.
e. An Activity Manager yang mengelola siklus hidup aplikasi dan
menyediakan navigasi umum backstack.
STIKOM
2.8 PHP
2.8.1 Sejarah Perkembangan PHP
Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP
Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang
ditempatkan di dalam server dan diproses di server. Secara khusus, PHP
dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, PHP dapat
membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, pengguna
dapat menampilkan isi suatu database pada halaman web. Pada prinsipnya PHP
mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server
Page), ColdFusion, ataupun Perl. Namun perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya
dapat dipakai secara command line, artinya skrip PHP dapat dijalankan tanpa
melibatkan web server maupun webbrowser.
Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip
Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya,
yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang
disebut “Portable Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal dari PHP.
Pada tahun 1995, Rasmus menciptkan PHP/F1 versi 2. Pada versi inilah
pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang
menarik, kode PHP juga dapat berkomunikasi dengan database dan melakukan
perhitungan-perhitungan yang kompleks.
Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai peranti pemrograman web,
terutama di lingkungan Linux, walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat
berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows, dan Macintosh. Pada
mulanya PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache, namun
STIKOM
belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal
Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami. (Kadir, 2008:2).
2.8.2 Konsep Kerja PHP
Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh
webbrowser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan
sebutan alamat internet, web browser mendapatkan alamat dari web server,
mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi
yang dibutuhkan oleh web server.
Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang diminta dan
memberikan datanya pada web browser. Web browser yang mendapatkan data
dari web server segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan
menampilkannya ke layar pengguna. (Kadir, 2008:4-5)
Web Server
Browser
Client
Kode HTML Permintaan HTTP
(sesuatu.html)
Tanggapan HTTP
Gambar 2.1 Skema HTML (Sumber: Kadir, 2008:5)
Jika halaman yang diminta adalah sebuah halaman PHP maka prinsipnya
serupa dengan kode HTML. Hanya saja ketika berkas PHP yang diminta
didapatkan oleh web server, datanya akan segera dikirimkan kepada mesin PHP
STIKOM
dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML)
kepada web server. Selanjutnya web server menyampaikannya kepada client.
(Kadir, 2008:6)
Browser
Client
Kode HTML Permintaan HTTP
(sesuatu.html)
Tanggapan HTTP Skrip PHP
Mesin PHP Web Server
Gambar 2.2 Skema PHP (Sumber: Kadir, 2008:6)
2.8.1 PHP dan Database
Salah satu kelebihan dari PHP adalah kemampuan untuk berkomunikasi
dengan berbagai database terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang
bersifat dinamis yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk
diimplementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok
untuk membangun halaman-halaman web dimanis.
Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database
meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-beda. Beberapa jenis database yang
dapat terhubung dengan PHP di antaranya adalah (Kadir, 2008:6-7): 1. Base
2. DBM
STIKOM
3. FilePro (Personic, Inc.)
4. Informix
5. Ingres
6. InterBase
7. Microsoft Access
8. MSSQL
9. MySQL
10. Oracle
11. PostgreeSQL
12. Sybase
2.9 Model Arus Jaringan
Suatu jaringan (network) adalah susunan garis edar (path) yang terhubung
pada berbagai titik, dimana satu atau beberapa barang bergerak dari satu titik ke
titik lain. Setiap orang telah mengenal jaringan seperti sistem jalan tol, jaringan
telepon, jaringan rel kereta api, dan jaringan televisi. Misalnya, suatu jaringan rel
kereta api terdiri dari sejumlah rute (garis edar) yang dihubungkan oleh
stasiun-stasiun pada pertemuan di berbagai rute tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir ini model jaringan telah teknik ilmu
manajemen untuk analisis yang sangat populer karena beberapa alasan penting.
Pertama, suatu jaringan digambarkan sebagai diagram yang benar-benar
memberikan gambaran mengenai suatu sistem yang sedang dianalisis. Hal ini
memudahkan manager untuk menginterprestasikan sistem tersebut secara visual,
sehingga membantu manager untuk dapat lebih memahami. Kedua, sejumlah
STIKOM
besar sistem dalam kehidupan sehari-hari dapat diperagakan menjadi suatu
jaringan, yang relatif mudah untuk dipahami dan dibuat. Model arus jaringan
tersebut digunakan untuk menganalisa tiga jenis masalah: masalah rute terpendek,
masalah pohon rentang minimal, dan masalah arus maksimal.
2.9.1 Komponen-komponen Jaringan
Jaringan diilustrasikan sebagai diagram yang terdiri dua komponen
penting yaitu, simpul (nodes) dan cabang (branches). Simpul melambangkan
titik-titik persimpangan, contoh: persimpangan jalan. Cabang menghubungkan
simpul-simpul tersebut dan mencerminkan arus satu titik ke titik lain dalam jaringan
tersebut. Simpul-simpul dalam jaringan dilambangkan dengan lingkaran, dan
cabang dilambangkan dengan garis yang menghubungkan simpul-simpul
tersebut, seperti jalan yang menghubungkan kota dan persimpangan, serta jalan
kereta api atau rute udara yang menghubungkan stasiun-stasiun. Sebagai contoh,
rute jalan kereta api yang berbeda antara titik A, titik G dan titik L , titik M, serta
stasiun-stasiun lainnya. Seperti pada Gambar 2.3
A
G
M L
4
3 5
6
Gambar 2.3 Jaringan Rute
Jaringan yang ditunjukkan dalam Gambar 1.1 memiliki 4 simpul dan 4
cabang. Simpul yang melambangkan titik A disebut titik awal dan 3 simpul
STIKOM
sisannya dapat merupakan tujuan, tergantung dari apa yang ingin kita tentukan
dari jaringan tersebut. Perhatikan bahwa pada masing-masing simpul telah
diberikan suatu angka. Angka-angka tersebut memberikan sarana yang lebih baik
daripada nama untuk mengidentifikasi simpul dan cabang tersebut. Sebagi contoh,
kita anggap titik A adalah titik awal sebagai simpul 1 dan cabang dari titik A ke L
sebagai cabang 1-2.
Umumnya, suatu nilai yang melambangkan jarak, lamanya waktu, atau
biaya diberikan pada masing-masing cabang. Maka, tujuan dari jaringan adalah
untuk menentukan jarak terpendek, waktu tersingkat, atau biaya terendah di antara
titik dalam jaringan. Dalam Gambar 2.3, nilai 4,6,3, dan 5 berhubungan dengan
empat cabang yang melambangkan lamanya waktu dalam jam di antara
simpul-simpul yang terkait. Maka, seorang pelancong dapat melihat bahwa rute ke L
melalui G membutuhkan waktu 10 jam dan rute dari L melalui M membutuhkan
waktu 8 jam.
2.9.2 Pohon Rentang Minimal (Spanning Tree)
Minimum spanning tree merupakan teknik yang digunakan untuk mencari
jalur terpendek dari sebuah lintasan, dengan kata lain adalah teknik yang
digunakan untuk mencari solusi membangun sebuah jaringan agar tidak memakan
banyak jalur seperti pemasangan kabel, rute penerbangan serta penugasan.
Masalah pohon rentang minimal bertujuan untuk menghubungkan seluruh simpul
dalam jaringan sehingga total panjang cabang tersebut diminimisasi. Jaringan
yang dihasilkan merentangkan (menghubungkan) semua titik dalam jaringan
tersebut pada total jarak (panjang) minimal.
STIKOM
Pendekatan solusi untuk masalah pohon rentang minimal sebenarnya lebih
mudah daripada metode solusi rute terpendek. Dalam pendekatan solusi pohon
rentang minimal, dapat dimulai dari simpul manapun. Walaupun demikian,
pendekatan konvensional memulainya dari simpul 1. Dengan memulai dari simpul
1, kita memilih simpul terdekat (cabang terpendek) untuk bergabung dengan
pohon rentang kita. Cabang terpendek dari simpul 1 adalah simpul 3, dengan
panjang 9. Cabang ini ditandai dengan garis tebal dalam Gambar 2.4. Sekarang
pohon rentang tersebut terdiri dari dua simpul: 1 dan 3. Langkah selanjutnya
adalah memilih simpul terdekat yang belum berada dalam pohon rentang. Simpul
terdekat ke simpul 1 ataupun simpul 3 (simpul-simpul dalam pohon rentang kita)
adalah simpul 4, dengan panjang cabang 15. Tambahan simpul 4 dalam pohon
rentang kita ditunjukkan dalam Gambar 2.5.
1 7
3 2
16
9
22 25
4
6 5
35
12
17
8 14
19
14
Gambar 2.4 Pohon Rentang dengan simpul 1 dan 3
STIKOM
1 7 3 2 16 9 22 25 4 6 5 35 12 15 17 8 14 19 14
Gambar 2.5 Pohon Rentang dengan simpul 1, 3, dan 4
Kemudian kita ulangi proses pemilihan simpul terdekat dengan pohon
rentang kita (simpul 1, 3, dan 4). Simpul terdekat yang belum dihubungkan
dengan simpul 4 ke simpul 2 adalah 12. Tambahan simpul 2 pada pohon rentang
kita ditunjukkan dalam Gambar 2.6
1 7 3 2 16 9 22 25 4 6 5 35 12 15 17 8 14 19 14
Gambar 2.6 Pohon Rentang dengan Simpul 1,3,4 dan 2
Pohon rentang kita sekarang terdiri dari simpul 1, 2, 3, dan 4. Simpul
terdekat dengan pohon rentang ini adalah simpul 5, dengan pangjang cabang 14
ke simpul 4. Maka, simpul 5 bergabung dengan pohon rentang kita, seperti
ditunjukkan dalam Gambar 2.7
STIKOM
1 7 3 2 16 9 22 25 4 6 5 35 12 15 17 8 14 19 14
Gambar 2.7 Pohon Rentang dengan Simpul 1,2,3,4 dan 5
Sekarang pohon rentang tersebut terdiri dari simpul 1,2,3,4 dan 5. Simpul
terdekat yang belum dihubungkan dengan pohon rentang adalah simpul 7. Cabang
yang menghubungkan simpul 7 ke simpul 5 memiliki panjang 8. Gambar 2.8
menunjukkan tambahan simpul 7 ke pohon rentang.
1 7 3 2 16 9 22 25 4 6 5 35 12 15 17 8 14 19 14
Gambar 2.8 Pohon Rentang dengan Simpul 1,2,3,4, 5 dan 7
Sekarang pohon rentang kita mencakup simpul 1,2,3,4,5 dan 7.
Satu-satunya simpul yang tersisa yang belum dihubungkan dengan pohon rentang
adalah simpul 6. Simpul dalam pohon rentang yang terdekat dengan simpul 6
adalah simpul 7, dengan panjang cabang 14. Pohon rentang yang lengkap, yang
mencakup seluruh tujuh simpul ditunjukkan dalam gambar 2.9
STIKOM
1 7
3 2
16
9
22 25
4
6 5
35
12
15 17
8 14
19
14
Gambar 2.9 Pohon Rentang Minimal
Pohon rentang yang ditunjukkan dalam Gambar 2.9 membutuhkan jumlah
minimal kabel televisi untuk menghubungkan tujuh kota adalah 72. Pohon rentang
minimal yang sama juga dapat diperoleh dengan memulai proses ini pada salah
satu enam simpul selain simpul 1.
2.9.3 Langkah-langkah metode solusi pohon rentang minimal
Langkah-langkah metode solusi pohon rentang minimal adalah sebagai
berikut :
1. Tentukan simpul awal manapun
2. Tentukan simpul yang terdekat dengan simpul awal untuk bergabung
dengan pohon rentang.
3. Tentukan simpul terdekat yang belum termasuk pohon rentang.
Ulangi langkah 3 sampai seluruh simpul telah bergabung pohon rentang.
STIKOM
36
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Dalam pembuatan aplikasi ini menerapkan konsep SDLC (Systems
Development Life Cycle (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) yang berfungsi
untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap
tahapan. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan Pemilihan Alat
Transportasi Umum Kota Surabaya menggunakan metode Spanning Tree pada
SmartphoneAndroid yaitu sebagai berikut:
3.1 Analisis Permasalahan 3.1.1 Identifikasi masalah
Kota Surabaya mengalami perkembangan yang cukup besar dalam
beberapa tahun ini, terutama perkembangan dalam hal perdagangan dan
pertumbuhan penduduk. Surabaya yang berkembang menjadi kota dagang dan
tujuan bisnis menjadi salah satu kota tujuan bagi banyak orang untuk mencari
pekerjaan, baik penduduk kota Surabaya atau bahkan pendatang dari berbagai
daerah, hal ini akan berbanding lurus dengan meningkatnya tingkat kemacetan di
kota Surabaya. Salah satu solusi yang untuk bisa mengurangi kemacetan adalah
dengan memanfaatkan angkutan umum. Namun sebagai pendatang tentu saja
kebanyakkan dari mereka belum mengetahui informasi rute angkutan umum,
bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa warga asli atau yang sudah lama
menetap di Surabaya juga kurang informasi mengenai rute angkutan umum dalam
kota terutama bemo dan bis kota yang merupakan salah satu faktor mengapa
STIKOM
mereka enggan menggunakan angkutan umum dan lebih memilih menggunakan
kendaraan pribadi. Oleh karena itu diperlukan suatu media yang bisa memberikan
informasi mengenai angkutan umum, terutama angkutan umum jenis bemo dan
bis kota. Dengan cukupnya informasi mengenai rute angkutan umum tersebut,
calon penumpang bisa dengan tenang menggunakan angkutan umum tanpa perlu
khawatir salah jurusan atau salah naik angkot.
3.1.2 Identifikasi Kebutuhan
Berdasarkan identifikasi permasalahan, dapat disimpulkan bahwa
diperlukan suatu sistem yang mampu memberikan informasi angkutan umum dan
juga solusi alternatif untuk pemilihan alat transportasi umum Surabaya yang
bersifat mobile dan mudah diakses, dalam hal ini aplikasi yang dibuat
menggunakan perangkat mobile smartphone android. Seperti yang kita ketahui,
saat ini Smartphone Android sedang mengalami peningkatan yang sangat pesat.
Dan ada beberapa faktor penting yang menyebabkan peningkatan pengguna
Android yaitu harga handset yang cukup terjangkau sehingga handset Android
bisa dengan mudah dimiliki oleh berbagai kalangan, tampilan antar muka yang
cukup menarik dan tidak membosankan, dan yang terakhir adalah dikarenakan
sistem operasi Android yang digunakan oleh banyak produsen telepon genggam
seperti Sony, Samsung, Motorola dan bahkan merk lokal juga menggunakan
sistem operasi Android.
Seperti yang dimuat di Harian Seputar Indonesia pada tanggal 27 Juni
2012, Gideon Edi Purnomo selaku Head of VAS, Aplications and Device
Management Group Telkomsel menyebutkan bahwa pertumbuhan pengguna
Android mencapai 15 kali lipat dibandingkan tahun 2011 atau sekitar 2,5juta
STIKOM
pengguna saat ini dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan lebih besar
pada tahun depan. dimana solusi alternatif tersebut didapat dari pertimbangan
jarak dan biaya. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil survey StatCounter Global
State yang menunjukkan jumlah peningkatan pengguna SmartphoneAndroid pada
periode Mei 2011 hingga Oktober 2012 yang cukup signifikan seperti yang
terlihat pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Grafik Peningkatan Pengguna Smartphone Berdasarkan Mobile
Operating System
Karena beberapa pertimbangan tersebut diatas, maka penulis memilih
untuk membuat aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum Kota Surabaya pada
SmartphoneAndroid. Informasi yang diterima pengguna dari aplikasi ini nantinya
berupa informasi rute atau trayek beserta estimasi biaya angkutan umum bemo
dan bis yang bisa memandu pengguna untuk dapat sampai ke tempat yang akan
STIKOM
dituju, aplikasi ini juga menampilkan informasi jadwal keberangkatan kereta
komuter, alamat dan call center armada taksi yang beroperasidi kota Surabaya.
3.2 Rancangan Sistem
Gambaran umum arsitektur aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum
Kota Surabaya Menggunakan Metode Spanning Tree pada Smartphone Android
dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut.
Maintenance Master Informasi Angkutan
Unduh Aplikasi Alternatif Angkutan Proses Permintaan
Maintenance Apilkasi
Web Server
Aplikasi Web Aplikasi Mobile
Gambar 3.2. Gambaran Umum Sistem Pemilihan Alat Transportasi Umum
Surabaya
Terdapat dua buah aplikasi yang akan dibangun seperti yang terlihat pada
gambar 3.2, yaitu mobile application dan web application. Pengguna meminta
informasi rute angkutan dengan memasukkan nama jalan berangkat dan nama
jalan tujuan. Informasi nama jalan berangkat dan nama jalan tujuan tersebut
kemudian diproses untuk mencari rute angkutan yang terpendek. Setelah proses
pencarian rute terpendek selesai, sistem melakukan pencocokan rute tersebut
dengan database trayek angkutan kota bemo dan bis kota untuk menginisialisasi
trayek-trayek apa saja yang sesuai. Proses ini akan berhenti setelah sistem
mengirim informasi yang telah diproses.
Pada tugas akhir ini sistem yang dibuat nantinya dapat digunakan oleh
semua orang untuk memilih alat transportasi umum sesuai dengan tujuan.
STIKOM
Informasi yang diberikan berupa solusi alternatif pemilihan alat trasnportasi
umum berdasarkan pertimbangan jarak dan biaya. Sistem akan memberikan
beberapa alternatif alat trasnportasi yang bisa dipilih. Selain itu juga informasi
yang didapat dari aplikasi ini diantaranya jadwal keberangkatan kereta api
komuter dan informasi nomor operator taksi, serta beberapa titik jalan rawan
kemacetan di kota Surabaya.
Proses Pengolahan Data
Tarif bemo dan bis kota Trayek Bemo
Trayek Bus Kota Jadwal Kereta
Komuter dan Stasiun
Informasi Taksi
Proses penentuan jalur terpendek dengan
Spanning Tree
Alternatif pilihan sarana transportasi yang terbaik berdasarkan estimasi jarak dan
biaya Informasi rute bemo dan bis kota Informasi No.Telp dan pangkalan Taksi Detail Jadwal Komuter Data Jalan
Titik Rawan Macet
Data Jalan
Proses penentuan angkutan
Gambar 3.3. Blok Diagram Sistem Pemilihan Alat Transportasi Umum Surabaya
Konsep dari aplikasi ini nantinya bermula dari data-data bemo dan bis kota
beserta rute jalan dan tarifnya, jadwal komuter, dan data taksi, dan user yang
mencari informasi angkutan umum yang sesuai yang dapat mengantarkan atau
STIKOM
memandu user sampai ke tempat yang dituju. Kemudian user akan memberikan
inputan tempat asal user berada dan tempat yang akan dituju, sehingga nanti
informasi yang tampil adalah angkot/bemo apa saja yang bisa digunakan agar
sampai tempat yang dituju. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan
rute adalah jarak yang ditempuh merupakan yang paling dekat. Dan jumlah solusi
alternatif yang ditampilkan dibatasi maksimal 5 solusi terbaik, sehingga user tidak
dibingungkan dengan terlalu banyaknya pilihan. Dan untuk informasi lain yang
bisa didapatkan pengguna adalah jadwal keberangkatan kereta api komuter dan
informasi alamat beserta nomor telepon taksi. Dengan cara ini penyampaian
informasi mengenai transportasi kota Surabaya akan lebih efektif.
Pada saat aplikasi dijalankan, user memberikan inputan lokasi berangkat
saat ini dan tempat yang akan dituju. Aplikasi ini nantinya akan menyediakan
beberapa menu diantaranya adalah untuk mencari jenis angkutan umum yang
sesuai dengan kebutuhan untuk sampai ketempat yang akan dituju, output
nantinya akan berupa alternatif angkutan umum (bemo atau bis kota) dan juga
estimasi biaya yang diperlukan. Dan juga menu untuk menampilkan jadwal
keberangkatan kereta komuter. Kemudian menu call taksi, yaitu menu yang
menampilkan berupa daftar call center armada taksi yang beroperasi di Surabaya.
3.3 Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk menspesifikan apa yang dapat
dilakukan oleh sistem atau untuk menspesifikan kebutuhan fungsional utama dari
sistem. Berikut akan dijelaskan use case diagram untuk sistem.
STIKOM
Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem Pemilihan Alat Transportasi
Berikut adalah penjelasan singkat use case yang dimiliki oleh aplikasi.
Tabel 3.1 Penjelasan singkat use case diagram
Nama Use Case Deskripsi
Menggunduh Aplikasi Proses yang digunakan untuk melakukan unduh aplikasi dari web site
Menginstall Aplikasi Proses yang menangani install aplikasi pada perangkat mobile
Cari Angkutan Proses yang menangani pencarian angkutan yang menghasilkan output solusi alternatif angkutan Lihat Daftar Bemo Proses yang menangani atau menampilkan daftar
bemo, rute dan tarifnya
Lihat Daftar Bis Proses yang menangani atau menampilkan daftar bis, rute dan tarifnya
Lihat Informasi Taksi Proses yang menangani atau menampilkan detail taksi mulai dari alamat, no.telp dan gambar taksi Lihat Jadwal Komuter Proses yang menangani dan menampilkan jadwal
keberangkatan dan kedatangan komuter Lihat Menu Tempat Menampilkan lokasi beberapa tempat yang
tersimpan di database Pengguna
Admin
Smartphone Android Update Database dan Aplikasi
Menginstall Aplikasi
Cari Angkutan Mengunduh Aplikasi
Lihat Daftar Bemo
Membagi Informasi via sms
Maintenance Aplikasi
Upload ke server
<<include>>
Lihat Daftar Bis
Lihat Informasi Taksi
Pengguna non Android
Lihat Jadwal Komuter
Lihat Menu Tempat
Logiin
<<include>>
STIKOM
Tabel 3.1 Penjelasan singkat use case diagram (lanjutan)
Nama Use Case Deskripsi