• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Perbandingan Algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dalam Pemilihan Website Hosting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Implementasi Perbandingan Algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dalam Pemilihan Website Hosting"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMILIHAN WEBSITE HOSTING

SKRIPSI

PUSPITA TRI UTAMI 121421101

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

IMPLEMENTASI PERBANDINGAN ALGORITMA ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN ALGORITMA

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM

PEMILIHAN WEBSITE HOSTING

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer

PUSPITA TRI UTAMI 121421101

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PERSETUJUAN

Judul : IMPLEMENTASI PERBANDINGAN ALGORITMA

ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

DENGAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

DALAM PEMILIHAN WEBSITE HOSTING

Kategori : SKRIPSI

Nama : PUSPITA TRI UTAMI

Nomor Induk Mahasiswa : 121421101

Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Komisi Pembimbing :

Pembimbing II Pembimbing I

Drs.Marihat Situmorang, M.Kom Dr. Syahril Efendi, S.Si, MIT

NIP. 19631214198603 1 001 NIP. 196711101996021001

Diketahui/disetujui oleh

Program Studi Ekstensi S1 Ilmu Komputer

Ketua,

Dr. Poltak Sihombing, M.Kom

(4)

PERNYATAAN

IMPLEMENTASI PERBANDINGAN ALGORITMA ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN ALGORITMA

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMILIHAN WEBSITE HOSTING

SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Agustus 2015

PUSPITA TRI UTAMI

(5)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Serta shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan,

dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.d selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Kom sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Komputer dan Teknologi Informasi.

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom sebagai Ketua Program Studi S1 Ilmu

Komputer.

4. Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Komputer.

5. Bapak Dr. Syahril Efendi, S.Si, MIT selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs.

Marihat Situmorang, M.Kom Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis agar dapat

menyelesaikan skripsi penulis.

6. Bapak Drs. Agus Salim, M.Siselaku dosen Pembanding I dan Ibu Vera Wijaya,

M.Kom selaku dosen Pembanding II yang telah memberikan kritik dan saran

terhadap skripsi penulis.

7. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi

(6)

8. Teristimewa Ibunda Isnah Khairani dan ayahanda Surya Utama, Kak Ira, Bang

Putra, Rina, Ufan, Bang Doni, Kak Atika, Nailah, Hilyah.

9. Sahabat-sahabat Nelly, Novri, Reza, Silvia, Claudia, Fira, Susi, Diana, Fithri,

Hanifah.

10. Teman–teman seperjuangan mahasiswa S1 Ekstensi Ilmu Komputer stambuk 11. 2012 yang selalu memberi dukungan.

12. Semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat

penulis ucapkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari

segi teknik, tata penyajian ataupun dari segi tata bahasa. Oleh karena itu penulis

bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca dalam upaya perbaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, khususnya

rekan-rekan mahasiswa lainnya yang mengikuti perkuliahan di Universitas Sumatera Utara.

Medan, Agustus 2015

Penulis

(7)

ABSTRAK

Memilih web hosting yang salah dapat menimbulkan masalah pada bisnis seperti kurangnya kecepatan server dan load capacity yang mengakibatkan hilangnya pengunjung. Untuk menentukan web hosting yang terbaik, pemanfaatan dari sistem pendukung keputusan (decision support system) adalah solusi yang tepat untuk persoalan ini. Algoritma AHP membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria. Sedangkan algoritma SAW adalah suatu algoritma untuk mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria. Sistem pendukung keputusan membantu pengambil keputusan dalam pemilihan web hosting yang terbaik dengan membandingkan algoritma AHP dan SAW. Pada aplikasi ini diperoleh Softlayer sebagai alternatif terbaik pada pemilihan web hosting.

(8)

IMPLEMENTATION AND COMPARATION OF ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) ALGORITHM WITH SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

(SAW) ALGORITM FOR CHOOSING WEBSITE HOSTING

ABSTRACT

Choosing wrong web hosting can arise issues for a business such as deficient speed of server and load capacity which conduce evanish customer. To determine the best web hosting, utilization of decision support system is the proper solution for this issues. AHP algorithm help to solve issues with structuring a criteria hierarchy. Whereas SAW is an algorithm to search addition weighted for the rating each alternatif of all criteria. Decision support system help decision maker for choosing the best web hosting by comparing AHP algorithm with SAW Algorithm. This Aplication is obtained softlayer as the best alternative of choosing web hosting.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataaan iii

Penghargaan iv

Abstrak vi

Abstract vii

Daftar isi viii

Daftar tabel x

Daftar gambar xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Tujuan Penelitian 2

1.5 Manfaat Penelitian 3

1.6 Metodologi Penelitian 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Definisi Keputusan dan Pengambilan Keputusan 4

2.1.1 Definisi 4

2.2 Tipologi Keputusan 5

2.2.1 Keputusan Berdasarkan Tingkat Kepentingannya 5 2.2.2 Keputusan Berdasarkan Tingkat Regularitas 6 2.2.3 Keputusan Berdasarkan Tipe Persoalan 6 2.3 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan 7

2.4 Sistem Pendukung Keputusan 7

2.5 Algoritma 8

2.5.1 Algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) 8

2.5.2 Simple Additive Weighting (SAW) 11

2.6 Undifield Modeling Language (UML) 13

2.7 Flowchart 13

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 15

3.1 Analisis Sistem 15

3.3.1 Analisis Masalah 15

(10)

3.1.3 Analisis Proses 17

3.1.4 Pemodelan Sistem 40

3.2 Perancangan Interface 44

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 55

4.1 Implementasi 55

4.1.1 Form Login 55

4.1.2 Form Menu Utama 56

4.1.3 Menu Daftar Projek 56

4.1.4 Menu AHP 57

4.1.5 Menu SAW 57

4.1.6 Menu Logout 58

4.2 Pengujian Sistem 58

4.2.1 Pengujian AHP 59

4.2.2 Pengujian SAW 62

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 64

5.1 Kesimpulan 64

5.2 Saran 65

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan 9

Tabel 2.2 Indeks Random 11

Tabel 3.1 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria 17

Tabel 3.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif 18

Tabel 3.3 Rangking Kriteria 18

Tabel 3.4 Matriks Pembobotan Hirarki Untuk Semua Kriteria 19

Tabel 3.5 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Kriteria Disederhanakan 19

Tabel 3.6 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Kriteria Dinormalkan 20

Tabel 3.7 Tabel Matriks Pembobotan Hirarki Untuk Bandwidth 21

Tabel 3.8 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Bandwidth Disederhanakan 21 Tabel 3.9 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Bandwidth Dinormalkan 22

Tabel 3.10 Tabel Matriks Pembobotan Hirarki Untuk Semua LOS 23

Tabel 3.11 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk LOS Disederhanakan 23

Tabel 3.12 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk LOS Dinormalkan 24

Tabel 3.13 Tabel Matriks Pembobotan Hirarki Untuk Security 24

Tabel 3.14 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Security Disederhanakan 25

Tabel 3.15 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Security Dinormalkan 25

Tabel 3.16 Tabel Matriks Pembobotan Hirarki Untuk Service 26

Tabel 3.17 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Service Disederhanakan 26

Tabel 3.18 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Service Dinormalkan 27

Tabel 3.19 Tabel Matriks Pembobotan Hirarki Untuk Price 28

Tabel 3.20 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Price Disederhanakan 28

Tabel 3.21 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Price Dinormalkan 29

Tabel 3.22 Tabel Matriks Pembobotan Hirarki Untuk RAM 30

Tabel 3.23 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk RAM Disederhanakan 30

Tabel 3.24 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk RAM Dinormalkan 31

Tabel 3.25 Tabel Matriks Pembobotan Hirarki Untuk Processor 32

Tabel 3.26 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Processor Disederhanakan 32 Tabel 3.27 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Processor Dinormalkan 33

Tabel 3.28 Matriks Pehitungan Global 34

Tabel 3.29 Rangking AHP 35

Tabel 3.30 Kriteria SAW 35

Tabel 3.31 Bobot Alternatif di setiap Kriteria 36

Tabel 3.32 Nilai Alteratif di setiap kriteria yang dinormalkan 36

Tabel 3.33 Rangking SAW 39

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Simbol Flowchart 14

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa 16

Gambar 3.2 Use Case 40

Gambar 3.3 Activity Diagram Untuk AHP 41

Gambar 3.4 Activity Diagram Untuk SAW 41

Gambar 3.5 Secuence Diagram AHP 42

Gambar 3.6 Sequence Diagram SAW 42

Gambar 3.7 Flowchart AHP 43

Gambar 3.8 Flowchart SAW 43

Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Page Login 45

Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Page Utama 45

Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Menu Daftar Projek 46

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan AHP 47

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Kriteria AHP 48

Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Alternatif AHP 50

Gambar 3.15 Page SAW 51

Gambar 3.16 Tampilan Normalisasi SAW 52

Gambar 3.17 Tampilan Data yang sudah disimpan 54

Gambar 4.1 Form Login 56

Gambar 4.2 Menu Utama 56

Gambar 4.3 Menu Daftar Projek 57

Gambar 4.4 Menu AHP 57

Gambar 4.5 Menu SAW 58

Gambar 4.6 Menu Logout 58

Gambar 4.7 Form Kriteria 59

Gambar 4.8 Normalisasi Kriteria 59

Gambar 4.9 Form Perhitungan Eigen Maksimum 60

Gambar 4.10 Form Bandwidth 60

Gambar 4.11 Form Normalisasi Bandwidth 61

Gambar 4.12 Eigen Maksimum Bandwidth 61

Gambar 4.13 Matriks Prioritas Global AHP 62

Gambar 4.14 SAW 62

Gambar 4.15 Normalisasi SAW 63

(13)

ABSTRAK

Memilih web hosting yang salah dapat menimbulkan masalah pada bisnis seperti kurangnya kecepatan server dan load capacity yang mengakibatkan hilangnya pengunjung. Untuk menentukan web hosting yang terbaik, pemanfaatan dari sistem pendukung keputusan (decision support system) adalah solusi yang tepat untuk persoalan ini. Algoritma AHP membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria. Sedangkan algoritma SAW adalah suatu algoritma untuk mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria. Sistem pendukung keputusan membantu pengambil keputusan dalam pemilihan web hosting yang terbaik dengan membandingkan algoritma AHP dan SAW. Pada aplikasi ini diperoleh Softlayer sebagai alternatif terbaik pada pemilihan web hosting.

(14)

IMPLEMENTATION AND COMPARATION OF ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) ALGORITHM WITH SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

(SAW) ALGORITM FOR CHOOSING WEBSITE HOSTING

ABSTRACT

Choosing wrong web hosting can arise issues for a business such as deficient speed of server and load capacity which conduce evanish customer. To determine the best web hosting, utilization of decision support system is the proper solution for this issues. AHP algorithm help to solve issues with structuring a criteria hierarchy. Whereas SAW is an algorithm to search addition weighted for the rating each alternatif of all criteria. Decision support system help decision maker for choosing the best web hosting by comparing AHP algorithm with SAW Algorithm. This Aplication is obtained softlayer as the best alternative of choosing web hosting.

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Website dapat diibaratkan sebagai sebuah tempat di internet. Siapa saja bisa

mengaksesnya. Diperlukan beberapa hal agar website dapat diakses di internet

diantaranya domain dan website hosting (web hosting). Domain adalah alamat untuk

laman website dan web hosting adalah tempat di internet yang digunakan untuk

menyimpan data-data mengenai laman web.

Penting bagi pemilik website untuk memperhatikan pemilihan web hosting

terutama bagi yang menggunakan website sebagai tempat berbisnis. Memilih provider

yang salah dapat menimbulkan masalah pada bisnis seperti kurangnya kecepatan

server dan load capacity yang mengakibatkan hilangnya pengunjung. Dalam

pemilihan web hosting ada kriteria-kriteria yang bisa di pertimbangkan seperti

bandwidth, security dan lainnya. Agar pengunjung mudah mengakses website juga

menghindari pemilihan web hosting yang servernya sering down sehingga citra

website di mata pengunjung juga baik.

Untuk menentukan web hosting yang terbaik, Pemanfaatan dari sistem

pendukung keputusan (decision support system) adalah solusi yang pas untuk

persoalan ini. Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer

yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model

untuk menyelesaikan masalah yang tak terstruktur (Subakti, 2002).

Algoritma yang digunakan dalam sistem keputusan ini adalah Analytic Hierarchy

Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW). Algoritma AHP ini membantu

memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria.

Sedangkan algoritma SAW untuk mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja

(16)

Dengan adanya aplikasi SPK pemilihan web hosting ini diharapkan dapat mempermudah

pengambil keputusan untuk memilih web hosting sehingga dengan adanya SPK dapat

ditemukan alternatif pemilihan web hosting yang terbaik.

1.2Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana mendapatkan Web

Hosting terbaik dengan membandingkan algoritma AHPdan SAW.

1.3Batasan Masalah

1. Menggunakan algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) dan algoritma Simple

Additive Weighting (SAW).

2. Studi kasus dari pemilihan web hosting ini adalah 4 negara yang termasuk

pengguna terbanyak internet yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia &

Indonesia.

3. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan web hosting adalah bandwidth, location

of server, security, service dan harga.

4. Tiap-tiap Negara hanya diambil 2 web hosting.

5. Pemilihan web hosting yang dibahas adalah tentang E-Commerce.

6. Tipe web hosting yang dibahas adalah web hosting bertipe Virtual Private Server

(VPS).

7. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah php.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan

yang membantu pengambil keputusan dalam pemilihan web hosting yang sesuai dengan

kriteria dengan membandingkan algoritma SAW dengan AHP. Adapun yang menjadi

(17)

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai berikut:

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai referensi dalam

pemilihan Web Hosting.

1.6Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Algoritma ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui membaca

buku-buku, skripsi, dan jurnal yang dapat mendukung penulisan Tugas Akhir yang

relevan mengenai Sistem Pendukung Keputusan, Analytic Hierarchy Process (AHP) dan

Simple Additive Weighting (SAW).

b. Analisis

Analisis masalah yang dimulai dengan tahap mengindentifikasikan masalah, dilakukan

pengumpulan data-data yang berkaitan dengan kriteria pemilihan web hosting,

memahami kerja sistem yang akan dibuat, manganalisis dan membuat laporan tentang

hasil perbandingan kedua algoritma.

c. Perancangan

Pada tahap ini akan dilakukan perancangan dan sistem pengambilan keputusan untuk

pemilihan web hosting. Termasuk di dalamnya yaitu perancangan flow chart, desain

interface dan perancangan sistem.

d. Implementasi

Algoritma ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem yang telah

dibuat pada impelementasi sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP.

e. Pengujian

Setelah proses pengkodean selesai maka akan dilakukan proses pengujian terhadap

program yang dihasilkan untuk mengetahui apakah program sudah berjalan dengan benar

dan sesuai dengan perancangan yang dilakukan.

f.Penyusunan laporan dan kesimpulan akhir

Membuat laporan hasil analisa dan perancangan ke dalam format penulisan tugas akhir

(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keputusan dan Pengambilan Keputusan

2.1.1 Definisi

James A.F.Stoner mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan diantara

alternatif-alternatif. Definisi lainnya yaitu menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH keputusan

adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau

problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi

masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. Dari

pengertian-pengertian keputusan diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keputusan

merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan

melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif (Hasan, 2004)

Menurut S.P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang

sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang

menurut perhitungan merupakan tindakan yang tepat. Ahli lain yaitu Churchman

merumuskan pengambilan keputusan sebagai aktivitas manajemen berupa pemilihan

tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumuskan sebelumnya untuk

memecahkan masalah atau suatu konflik dalam manajemen. Persoalan pengambilan

keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan

yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan

(19)

Ada beberapa alasan mengapa pengambilan keputusan menjadi lebih sulit. Pertama,

jumlah alternatif yang tersedia jauh lebih banyak daripada dulu karena sistem teknologi dan

komunikasi telah meningkat, terutama web atau internet dan search engine-nya. Makin

banyak data serta informasi yang tersedia, makin alternatif dapat di identifikasi dan

dieksplorasi. Selain kecepatan dimana data dan informasi dapat di akses, alternatif-alternatif

pengambilan keputusan pun harus dianalisis. Hal ini membutuhkan waktu (skala manusia =

lambat) dan pikiran. Sekalipun memiliki informasi yang makin banyak dan makin baik

daripada sebelumnya, namun waktu telah menghambat pengambil keputusan untuk

mendapatkan semua yang mereka perlukan dan membaginya kepada yang lain.

Kedua biaya akibat kesalahan dapat menjadi besar karena kompleksitas dan besarnya

operasi, automasi, dan reaksi yang dapat terjadi di banyak bagian organisasi. Ketiga ada

perubahan terus-menerus di dalam lingkungan yang berfluktuasi dan semakin tidak jelas di

beberapa elemen yang berpengaruh. Akhirnya, keputusan harus diambil dengan cepat untuk

merespon pasar. Kemajuan di bidang teknologi, khususnya web, secara dramatis telah

meningkatkan kecepatan kita untuk mendapatkan informasi dan kecepatan yang diharapkan

di mana kita membuat keputusan. Diharapkan kita dapat seketika merespon perubahan di

dalam lingkungan. (Turban, 2005).

2.2 Tipologi Keputusan

Ada berbagai tipologi keputusan yang disusun berdasarkan berbagai sudut pandang, secara

garis besar dikenal tiga tipologi yaitu :

1. Keputusan berdasarkan tingkat kepentingan.

2. Keputusan berdasarkan tingkat regularitas.

3. Keputusan berdasarkan tipe persoalan.

2.2.1 Keputusan Berdasarkan Tingkat Kepentingannya

Secara klasik, hierarki manajemen terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu : manajemen puncak,

menengah, dan bawah. Manajemen puncak berkaitan dengan masalah perencanaan yang

bersifat strategis, manajemen menengah menangani masalah kontrol/pengawasan yang sifat

pekerjaannya lebih banyak pada masalah administrasi. Sedangkan tingkatan berikutnya

(20)

2.2.2 Keputusan Berdasarkan Tingkat Regularitas

Tipologi ini diusulkan oleh H. Simon. Menurutnya keputusan berada pada suatu rangkaian

kesatuan (continuum), dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak

terprogram pada ujung yang lain.

1. Keputusan Terprogram

Yang pertama adalah masalah-masalah yang terstruktur dengan baik yang berulang serta

rutin, dan untuk masalah-masalah tersebut telah dikembangkan model standar.

2. Keputusan Tak Terprogram

Keputusan ini bersifat tidak terstruktur. Keputusan yang tidak terpogram biasanya juga

berkaitan dengan persoalan yang cukup pelik, karena banyak parameter yang tidak

diketahui atau belum diketahui.

2.2.3 Keputusan Berdasarkan Tipe Persoalan

Mintzberg mengklasifikasikan keputusan menjadi empat tipe sebagai berikut.

1. Keputusan internal jangka pendek

2. Keputusan internal jangka panjang

3. Keputusan eksternal jangka pendek

4. Kebutuhan eksternal jangka panjang

Keputusan internal jangka pendek biasanya menyangkut masalah-masalah yang berkaitan

dengan kegiatan rutin/operasional. Keputusan internal jangka panjang adalah

keputusan-keputusanyang berkaitan dengan permasalahan organisasional. Keputusan eksternal jangka

pendek berkaitan dengan semua persoalan yang berdampak atau berhubungan dengan

lingkungan dalam rentang waktu yang relative pendek. Keputusan eksternal jangka panjang

berkaitan dengan semua persoalan yang berdampak atau berhubungan dengan lingkungan

(21)

2.3 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Herbert A. Simon, tahap-tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan

keputusan sebagai berikut:

1. Tahap Pemahaman (Inteligence Phase)

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup

problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses

dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Tahap Perancangan (Design Phase)

Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan/

solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan presentasi kejadian nyata yang

disederhanakan sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk

mengetahui keakuratan keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.

3. Tahap Pemilihan (Choice Phase)

Tahap ini dilakukan pemilihan diantara berbagai alternatif solusi yang

dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan/dengan memperhatikan

kriteria-kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

4. Tahap Implementasi (Implementation Phase)

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada

tahap perancangan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada

tahap pemilihan.

2.4 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung

keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Definisi lainnya menurut

Bonczek sistem pendukung keputusan didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang

terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, yaitu: sistem bahasa (mekanisme untuk

memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen SPK yang lain), sistem

pengetahuan (repositori pengetahuan domain masalah yang ada pada SPK entah sebagai data

atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua komponen

lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan

(22)

Dari beberapa definisi SPK diatas dapat disimpulkan bahwa SPK merupakan sebuah

sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk membantu para pembuat keputusan

dengan memberikan gambaran mengenai bagaimana sebaiknya keputusan itu dibuat. SPK

dibuat bukan untuk menggantikan fungsi pebuat keputusan, melainkan untuk memberikan

beberapa informasi ataupun data-data yang mendukung keputusan tersebut, sehingga

keputusan yang dibuat merupakan keputusan terbaik. (Oktariani, 2010)

2.5 Algoritma

Algoritma merupakan prosedur yang tepat, jelas, mekanis, efisien, benar. (Dasgupta, 2006)

Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara

sistematis dan logis.

2.5.1 Analytic Hierarchy Process (AHP)

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L.

Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi

kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, Dengan hierarki suatu masalah kompleks dan

tidak terstruktur dipecahkan kedalam kelompok-kelompok, diatur menjadi suatu bentuk

hierarki (Manurung, 2010).

menurut Saaty, hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah

permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah

tujuan, yang diikuti level kriteria dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari

alternatif. (Syaifullah, 2010). Model AHP memakai persepsi manusia dianggap “pakar” sebagai input utamanya. Kriteria “pakar” disini bukan berarti bahwa orang tersebut haruslah jenius, pintar, bergelar doktor dan sebagainya tetapi lebih mengacu pada orang yang mengerti

benar permasalahan yang diajukan, merasakan akibat suatu masalah atau punya kepentingan

terhadap masalah tersebut.

AHP membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki

kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan yang menarik berbagai pertimbangan

(23)

a. Prinsip dasar AHP

Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami,

di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Decomposition (membuat hierarki)

Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahkannya menjadi

elemen-elemen yang lebih kecil dan mudah dipahami.

2. Comparative Judgment (penilaian kriteria dan alternatif)

Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan pasangan. Biasanya orang lebih

mudah mengatakan bahwa program A lebih penting daripada program B, namun

mengalami kesulitan menyebutkan seberapa penting program tersebut

(Kasman.2012). Menurut Saaty (1988) untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9

adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat

kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat diukur menggunakan tabel analisis

seperti tabel 2.1.

Tabel 2.1 skala penilaian perbandingan pasangan Intensitas

Kepentingan

Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya.

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting

daripada elemen yang lainnya.

5 Elemen yang satu lebih penting daripada

yang lainnya.

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting

daripada elemen lainnya.

9 Satu elemen mutlak penting daripada

elemen lainnya.

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai

pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan.

3. Synthesis of priority (Menentukan Prioritas)

Menentukan prioritas dari elemen-elemen kriteria dapat di pandang sebagai

bobot/kontribusi elemen tersebut terhadap tujuan pengambilan keputusan. AHP

(24)

dua elemen sehingga semua elemen yang ada tercakup. Prioritas ini ditentukan

berdasarkan pandangan para pakar dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

pengambilan keputusan, naik secara langsung (diskusi) maupun secara tidak

langsung (kuisioner).

4. Logical Consistency (konsistensi logis)

Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa

dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua , menyangkut

tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.

b. Prosedur AHP

Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan AHP untuk

memecahkan suatu masalah adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun

hierarki dari permasalahan yang dihadapi.

2. Menentukan prioritas elemen

a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat

perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan

sesuai dengan kriteria yang diberikan.

b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk

mempresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang

lainnya.

3. Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk

memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah :

a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks

b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk

memperoleh normalisasi matriks.

c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah

elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata.

4. Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi

yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan

dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah

(25)

a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen

pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua dan

seterusnya.

b. Jumlahkan setiap baris.

c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang

bersangkutan.

d. Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut λ maks.

5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus:

CI =( λmaks –n)/n

Dimana n = banyaknya elemen.

6. Hitung Rasio Konsistensi/Consistency Ratio(CR) dengan rumus:

CR = CI/RC

Dimana CR = Connsistency Index

IR = Index Random Consistency

7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, ,maka penilaian data

judjement harus di perbaiki. Namun jika konsistensi (CI/CR) kurang atau sama

dengan 0,1 maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar .

Dimana RI : random index yang nilainya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.2 Indeks Random

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49

2.5.2 Simple Additive Weighting (SAW)

Algoritma SAW merupakan penjumlahan terbobot. Konsep dasar algoritma SAW adalah

mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria .

Algoritma SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang

dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Algoritma SAW mengenal

adanya 2 (dua) atribut yaitu kriteria keuntungan (benefit) dan kriteria biaya (cost). Perbedaan

mendasar dari kedua kriteria ini adalah dalam pemilihan kriteria ketika mengambil

keputusan) (Usito, 2013).

(26)

1. Menentukan alternatif, yaitu Ai

2. Menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan,

yaitu Cj

3. Memberikan nilai rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

4. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria.

5. Membuat tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria.

6. Membuat matriks keputusan (X) yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari

setiap alternatif pada setiap kriteria.

7. Melakukan normalisasi matriks keputusan dengan cara menghitung nilai rating

kinerja ternormalisasi (rij) dari alternatif Ai pada kriteria Cj.

Jika j adalah atribut keuntungan (benefit):

=

Jika j adalah atribut biaya (cost):

=

Keterangan:

rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria

max xij = nilai terbesar dari setiap kriteria

min xij = nilai terkecil dari setiap kriteria

benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik

cost = jika nilai terkecil adalah terbaik

8. Hasil dari nilai rating kinerja ternormalisasi (rij) membentuk matriks

ternormalisasi

9. Hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen

baris matriks ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) yang bersesuaian

dengan elemen kolom matriks (W).

(27)

Keterangan:

Vi = nilai untuk setiap alternatif

Wj = nilai bobot dari setiap kriteria

rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

Hasil perhitungan nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai

merupakan alternatif terbaik.

2.6 Undifield Modeling Language (UML)

UML adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi,

merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar

unuk merancang model sebuah sistem.

Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan sintax/semantic.

Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram

piranti lunak.setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan

bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan

dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya : Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim

Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented

Software Engineering). (Dharwiyanti, 2003)

2.7 Flowchart

Flowchart adalah penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan

penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan

urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analisis dan programmer untuk

memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

(28)

Simbol Keterangan Terminator

mulai atau selesai

Proses

Menyatakan proses terhadap data

Input/Output

Menerima input atau menampilkan output

Seleksi/Pilihan

Memilih aliran berdasarkan syarat

Predefined-Data

Definisi dari awal dari variable atau data

Predefined-Process

Lambang fungsi atau sub-program

Connector

Penghubung

Off-page Connector

Penghubung halaman pada halaman yang

berbeda

Arah Aliran Program

(29)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3. 1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah suatu aktivitas pembahagian sistem kepada beberapa

komponen yang membentuk sistem untuk mengkaji bagaimana komponen tersebut

berinteraksi dan berfungsi. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

menganalisis sebuah sistem yaitu:

3.1.1 Analisis Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana mendapatkan Web

Hosting yang sesuai dengan kriteria dengan membandingkan algoritma AHP dan

SAW. Salah satu cara menganalisis masalah dalam suatu penelitian adalah dengan

menggunakan diagram Ishikawa.

Diagram Ishikawa adalah alat yang membantu mengidentifikasi penyebab dari

masalah. Pada diagram Ishikawa masalah berada di kanan (kepala), penyebab masalah

(30)
[image:30.595.103.513.70.326.2]

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Dalam membagun sistem perlu melewati tahapan analisis kebutuhan sistem. Analisis

kebutuhan sistem dibagi menjadi 2 bagian yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non

fungsional.

1. Kebutuhan Fungsional

Merupakan persyaratan yang harus dilakukan sistem. Hal yang menjadi kebutuhan fungsional

adalah : input, output, proses, stored data, yaitu :

a. Menerapkan algoritma AHP dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Web

Hosting.

b. Menerapkan algoritma SAW dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Web

Hosting.

c. Menggunakan parameter running time (waktu akses dalam millisecond).

2. Kebutuhan Non-fungsional

Merupakan persyaratan yang harus ada pada sistem. Hal yang menjadi kebutuhan

non-fungsional adalah :

(31)

Dalam menentukan nilai perbandingan kriteria global dan alternative digunakan hasil

kuisioner.

b. Menjadi Referensi

Diharapkan dapat dijadikan acuan dalam memilih web hosting.

3.1.3 Analisis Proses

Pada sistem ini terdapat 2 proses utama yaitu pemilihan web hosting dengan menerapkan

algoritma AHP dan SAW.

Analisis Proses Pemecahan Masalah dengan Algoritma AHP

1. Yang menjadi langkah awal dalam penerapan algoritma AHP dalam pemilihan web

hosting adalah menentukan kriteria. Yang menjadi kriteria dari penelitian ini adalah :

Bandwidth, Location Of Server (LOS), Security, Service, Price, Random

Access Memory (RAM), Processor.

Tabel 3.1 Matriks Perbandingan Pasangan Kriteria

Kriteria Bandwidth LOS Security Service Price RAM Processor Bandwidth 1

LOS 1

Security 1

Service 1

Price 1

RAM 1

Processor 1

Tabel diatas dibagi menjadi 3 bagian yaitu tabel segitiga atas (berwarna putih), orange

(diagonal elemen dari matriks), dan tabel segitiga bawah (berwarna hijau). bagian yang perlu

diisi adalah bagian dari elemen segitiga atas, sementara segitiga bawah bernilai kebalikan

dari segitiga atas. Jika tabel 3.1 adalah matriks A, elemen a[j,i] dengan i adalah baris dan j

adalah kolom maka segitiga bawah diisi dengan menggunakan rumus :

a[j,i] = 1

a[i,j]Untuk i ≠ j. Ket :

(32)

a[j,i] = elemen matriks segitiga bawah.

i = baris, j = kolom.

2. Langkah selanjutnya, menentukan alternatif. Alternatif yang digunakan pada penelitian

[image:32.595.221.376.485.741.2]

ini adalah Softlayer, Site5, Host1plus, Bhost, Netregistry, Nerdster, Rumahweb, Plikhost.

Tabel 3.2 Matriks Perbandingan Pasangan Alternatif

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1

Site5 1

Host1plus 1

Bhost 1

Netregistry 1

Nerdster 1

Rumahweb 1

Plikhost 1

3. Penetapan bobot kriteria melalui kuisioner. Bobot kuisioner dari responder diolah

sehingga diperoleh hasilnya berupa bobot kriteria seperti pada tabel 3.3 :

Tabel 3.3 Rangking Kriteria Rangking Kriteria

1 Security

2 RAM

3 Processor

4 Bandwidth

5 Service

6 LOS

(33)

Dari rangking kriteria pada tabel 3.3 data diolah menjadi bobot yang selanjutnya menjadi

input dari perbandingan pasangan (pairwise comparison) pada kriteria. Yaitu

membandingkan setiap elemen dengan elemen lainnya pada setiap tingkat hirarki secara

berpasangan sehingga didapat nilai tingkat kepentingan elemen dalam bentuk pendapat yang

kualitatif. Untuk mengkuantifikasikan pendapat kualitaif tersebut digunakan skala sehingga

[image:33.595.72.527.236.457.2]

akan diperoleh nilai pendapat dalam bentuk angka (kualitatif). Kriteria

Tabel 3.4 Matriks Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria

Kriteria Bandwidth LOS Security Service Price RAM Processor

Bandwidth 1 3 1

4

2 5 1

3

1 2

LOS 1

3

1 1

6

1 2

3 1

5

1 4

Security 4 6 1 5 8 2 3

Service 1

2

2 1

5

1 4 1

4

1 3

Price 1

5 1 3 1 8 1 4

1 1

7

1 6

RAM 3 5 1

2

4 7 1 2

Processor 2 4 1

3

3 6 1

2

1

4. Selanjutnya pada tabel 3.4 bobot pada tabel 3.3 disederhanakan

Tabel 3.5 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Kriteria Disederhanakan

Kriteria Bandwidth LOS Security Service Price RAM Processor

Bandwidth 1.000 3.000 0.250 2.000 5.000 0.333 0.5000

LOS 0.333 1.000 0.167 0.500 3.000 0.200 0.25

Security 4.000 6.000 1.000 5.000 8.000 2.000 3.000

Service 0.500 2.000 0.200 1.000 4.000 0.250 0.333

Price 0.200 0.333 0.125 0.250 1.000 0.143 0.1667

RAM 3.000 5.000 0.500 4.000 7.000 1.000 2.000

Processor 2.000 4.000 0.333 3.000 6.000 0.500 1.000

Jumlah 1.033 21.333 2.575 15.750 34.000 4.426 7.250

[image:33.595.75.521.512.702.2]
(34)
[image:34.595.84.556.108.285.2]

Tabel 3.6 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Kriteria Dinormalkan

6. Selanjutnya nilai eigen maksimum (� maksimum) yang dapat diperoleh adalah∶ ((11.033*0.107) + (21.333*0.049) + (2.575 * 0.350) + (15.750*0.071) + (34.000*0.026) + (4.426*0.237) + (7.250*0.159)) = 7.3.0

Karena kriteria berordo 7 maka nilai indeks konsistensi adalah : CI =� −n

−1 =

7.340 − 7

6 = 0.057 Jika n = 7, RI = 1.32 maka : CR = 0.057

1.32 = 0.043 CR <0.1000 (Konsisten)

Untuk pengerjaan kriteria dan alternatif yang lainnya sama seperti pengerjaan kriteria.

Kriteria Bandwidth LOS Security Service Price RAM Processor Eigen

di Normalkan

Bandwidth 0.091 0.141 0.097 0.127 0.147 0.075 0.069 0.107

LOS 0.030 0.047 0.065 0.032 0.088 0.045 0.034 0.049

Security 0.363 0.281 0.388 0.317 0.235 0.452 0.414 0.350

Service 0.045 0.094 0.078 0.063 0.118 0.056 0.046 0.071

Price 0.018 0.016 0.049 0.016 0.029 0.032 0.023 0.026

RAM 0.272 0.234 0.194 0.254 0.206 0.226 0.276 0.237

(35)
[image:35.595.87.552.118.363.2]

a. Bandwidth

Tabel 3.7 Matriks Pembobotan Hirarki Bandwidth

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1 6 4 5 9 9 8 2

Site5 1

6

1 1

3

1 2

4 4 3 1

5

Host1plus 1 4

3 1 2 6 6 5 1

3

Bhost 1

5

2 1

2

1 5 5 4 1

4

Netregistry 1 9 1 4 1 6 1 5

1 1 1

2

1 8

Nerdster 1 9 1 4 1 6 1 5

1 1 1

2

1 8

Rumahweb 1

8 1 3 1 5 1 4

2 2 1 1

7

Plikhost 1 2

[image:35.595.90.563.397.596.2]

5 3 4 8 8 7 1

Tabel 3.8 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Bandwidth yang Disederhanakan

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1.000 6.000 4.000 5.000 9.000 9.000 8.000 2.000

Site5 0.167 1.000 0.333 0.500 4.000 4.000 3.000 0.200

Host1plus 0.250 3.000 1.000 2.000 6.000 6.000 5.000 0.333

Bhost 0.200 2.000 0.500 1.000 5.000 5.000 4.000 0.250

Netregistry 0.111 0.250 0.167 0.200 1.000 1.000 0.500 0.125

Nerdster 0.111 0.250 0.167 0.200 1.000 1.000 0.500 0.125

Rumahweb 0.125 0.333 0.200 0.250 2.000 2.000 1.000 0.143

Plikhost 0.500 5.000 3.000 4.000 8.000 8.000 7.000 1.000

(36)
[image:36.595.68.576.106.299.2]

Tabel 3.9 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Bandwidth yang Dinormalkan

Nilai eigen maksimum (� maksimum) yang dapat diperoleh adalah∶

((2.464*0.351) + (17.833*0.071) + (9.367 * 0.139) + (13.150*0.100) + (36.000*0.024) + (36.000*0.024) + (29.000*0.036)+ (4.176*0.254)) = 8.618

Karena alternatif berordo 8 maka nilai indeks konsistensi adalah :

CI =� −n −1 =

8.618 − 8

7 = 0.088 Jika n = n, RI = 1.41 maka : CR = 0.088

1.41 = 0.063 CR <0.1000 (Konsisten)

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost Eigen di

Normalkan

Softlayer 0.406 0.336 0.427 0.380 0.250 0.250 0.276 0.479 0.351

Site5 0.068 0.056 0.036 0.038 0.111 0.111 0.103 0.048 0.071

Host1plus 0.101 0.168 0.107 0.152 0.167 0.167 0.172 0.080 0.139

Bhost 0.081 0.112 0.053 0.076 0.139 0.139 0.138 0.060 0.100

Netregistry 0.045 0.014 0.018 0.015 0.028 0.028 0.017 0.030 0.024

Nerdster 0.045 0.014 0.018 0.015 0.028 0.028 0.017 0.030 0.024

Rumahweb 0.051 0.019 0.021 0.019 0.056 0.056 0.034 .034 0.036

(37)

b. Location Of Server (LOS)

Tabel 3.10 Matriks Pembobotan Hirarki LOS

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1 2 4 6 7 5 5 6

Site5 1

2 1 3 5 6 4 4 5

Host1plus 1 4

1

3 1 3 4 2 2 3

Bhost 1

6

1 5

1

3 1 2

1 2

1

2 1

Netregistry 1 7 1 6 1 4 1 2 1 1 3 1 3 1 2

Nerdster 1 5

1 4

1

2 2 3 1 1 2

Rumahweb 1

5

1 4

1

2 2 3 1 1 2

[image:37.595.66.551.397.592.2]

Plikhost 1 6 1 5 1 3 1 1 2 1 2 1 2 1

Tabel 3.11 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk LOS yang Disederhanakan

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1.000 2.000 4.000 6.000 7.000 5.000 5.000 6.000

Site5 0.500 1.000 3.000 5.000 6.000 4.000 4.000 5.000

Host1plus 0.250 0.333 1.000 3.000 4.000 2.000 2.000 3.000

Bhost 0.167 0.200 0.333 1.000 2.000 0.500 0.500 1.000

Netregistry 0.143 0.167 0.250 0.500 1.000 0.333 0.333 0.500

Nerdster 0.200 0.250 0.500 2.000 3.000 1.000 1.000 2.000

Rumahweb 0.200 0.250 0.500 2.000 3.000 1.000 1.000 2.000

Plikhost 0.167 0.200 0.333 1.000 2.000 0.500 0.500 1.000

(38)
[image:38.595.71.532.519.765.2]

Tabel 3.12 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk LOS yang Dinormalkan

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost Eigen di

Normalkan

Softlayer 0.381 0.455 0.403 0.293 0.250 0.349 0.349 0.293 0.346

Site5 0.190 0.227 0.303 0.244 0.214 0.279 0.279 0.244 0.248

Host1plus 0.095 0.076 0.101 0.146 0.143 0.140 0.140 0.146 0.123

Bhost 0.063 0.045 0.034 0.049 0.071 0.035 0.035 0.049 0.048

Netregistry 0.054 0.038 0.025 0.024 0.036 0.023 0.023 0.024 0.031

Nerdster 0.076 0.057 0.050 0.098 0.107 0.070 0.070 0.098 0.078

Rumahweb 0.076 0.057 0.050 0.098 0.107 0.070 0.070 0.098 0.078

Nilai eigen maksimum (� maksimum) yang dapat diperoleh adalah∶

((2.626*0.346) + (4.400*0.248) + (9.917 * 0.123) + (20.500*0.048) + (28.000*0.031) + (14.333*0.078) + (14.333*0.078)+ (20.500*0.048)) = 8.286

Karena alternatif berordo 8 maka nilai indeks konsistensi adalah : CI =� −n

−1 =

8.286 − 8

7 = 0.041 Jika n = n, RI = 1.41 maka : CR = 0.041

1.41 = 0.029 CR <0.1000 (Konsisten)

c. Security

Tabel 3.13 Matriks Pembobotan Hirarki Security

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1 7 6 8 4 5 8 3

Site5 1

7 1 1 2 2 1 4 1 3 2 1 5

Host1plus 1

6 2 1 3

1 3 1 2 3 1 4

Bhost 1

8 1 2 1 3 1 1 5 1 4 1 1 6

Netregistry 1

4 4 3 5 1 2 5

1 2

Nerdster 1

5 3 2 4

1

2 1 4

1 3

Rumahweb 1

8 1 2 1 3 1 1 5 1 4 1 1 6

Plikhost 1

(39)
[image:39.595.68.553.93.288.2]

Tabel 3.14 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Security yang Disederhanakan

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1.000 7.000 6.000 8.000 4.000 5.000 8.000 3.000

Site5 0.143 1.000 0.500 2.000 0.250 0.333 2.000 0.200

Host1plus 0.167 2.000 1.000 3.000 0.333 0.500 3.000 0.250

Bhost 0.125 0.500 0.333 1.000 0.200 0.250 1.000 0.167

Netregistry 0.250 4.000 3.000 5.000 1.000 2.000 5.000 0.500

Nerdster 0.200 3.000 2.000 4.000 0.500 1.000 4.000 0.333

Rumahweb 0.125 0.500 0.333 1.000 0.200 0.250 1.000 0.167

Plikhost 0.333 5.000 4.000 6.000 2.000 3.000 6.000 1.000

Jumlah 2.343 23.000 17.167 30.000 8.483 12.333 30.000 5.617

Tabel 3.15 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Security yang Dinormalkan

Nilai eigen maksimum (� maksimum) yang dapat diperoleh adalah∶

((2.343*0.378) + (23.000*0.045) + (17.167 * 0.068) + (30.000*0.029) + (8.483*0.145) + (12.333*0.100) + (30.000*0.29)+ (5.617*0.206)) = 8.455

Karena alternatif berordo 8 maka nilai indeks konsistensi adalah : CI =� −n

−1 =

8.455 − 8

7 = 0.065 Jika n = n, RI = 1.41 maka : CR = 0.065

1.41 = 0.046 CR <0.1000 (Konsisten)

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost Eigen di

Normalkan

Softlayer 0.427 0.304 0.350 0.267 0.472 0.405 0.267 0.534 0.378

Site5 0.061 0.043 0.029 0.067 0.029 0.027 0.067 0.036 0.045

Host1plus 0.071 0.087 0.058 0.100 0.039 0.041 0.100 0.045 0.068

Bhost 0.053 0.022 0.019 0.033 0.024 0.020 0.033 0.030 0.029

Netregistry 0.107 0.174 0.175 0.167 0.118 0.162 0.167 0.089 0.145

Nerdster 0.085 0.130 0.117 0.133 0.059 0.081 0.133 0.059 0.100

Rumahweb 0.053 0.022 0.019 0.033 0.024 0.020 0.033 0.030 0.029

[image:39.595.71.586.335.529.2]
(40)

d. Service

Tabel 3.16 Matriks Pembobotan Hirarki Service

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer

1 1

4 1 2 1 6 2 1

3 3 1

Site5

4 1 3 1

3 5 2 6 4

Host1plus

2 1

3 1

1

5 3

1

2 4 2

Bhost 6 3 5 1 7 4 8 6

Netregistry 1 2 1 5 1 3 1 7 1 1 4 2 1 2 Nerdster

3 1

2 2

1

4 4 1 5 3

Rumahweb 1

3 1 6 1 4 1 8 1 2 1 5 1 1 3 Plikhost

1 1

4 1 2 1 6 2 1

3 3 1

Tabel 3.17 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk service yang Disederhanakan

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1.000 0.250 0.500 0.167 2.000 0.333 3.000 1.000

Site5 4.000 1.000 3.000 0.333 5.000 2.000 6.000 4.000

Host1plus 2.000 0.333 1.000 0.200 3.000 0.500 4.000 2.000

Bhost 6.000 3.000 5.000 1.000 7.000 4.000 8.000 6.000

Netregistry 0.500 0.200 0.333 0.143 1.000 0.250 2.000 0.500

Nerdster 3.000 0.500 2.000 0.250 4.000 1.000 5.000 3.000

Rumahweb 0.333 0.167 0.250 0.125 0.500 0.200 1.000 0.333

Plikhost 1.000 0.250 0.500 0.167 2.000 0.333 3.000 1.000

(41)

Tabel 3.18 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Service yang Dinormalkan

Nilai eigen maksimum (� maksimum) yang dapat diperoleh adalah∶

((17.833*0.060) + (5.700*0.203) + (12.385* 0.094) + (2.385*0.377) + (24.500*0.039) + (8.617*0.140) + (32.000*0.27)+ (17.833*0.060)) = 8.393

Karena alternatif berordo 8 maka nilai indeks konsistensi adalah : CI =� −n

−1 =

8.455 − 8

7 = 0.056 Jika n = n, RI = 1.41 maka : CR = 0.0651.41 = 0.040

CR < 0.1000 (Konsisten)

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost Eigen di

Normalkan

Softlayer 0.056 0.044 0.040 0.070 0.082 0.039 0.094 0.056 0.060

Site5 0.224 0.175 0.238 0.140 0.204 0.232 0.188 0.224 0.203

Host1plus 0.112 0.058 0.079 0.084 0.122 0.058 0.125 0.112 0.094

Bhost 0.336 0.526 0.397 0.419 0.286 0.464 0.250 0.336 0.377

Netregistry 0.028 0.035 0.026 0.060 0.041 0.029 0.063 0.028 0.039

Nerdster 0.168 0.088 0.159 0.105 0.163 0.116 0.156 0.168 0.140

Rumahweb 0.019 0.029 0.020 0.052 0.020 0.023 0.031 0.019 0.027

(42)

e. Price

Tabel 3.19 Matriks Pembobotan Hirarki Price

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer

1 1

5 1 7 1 8 1 2 1 4 1 6 1 3 Site5

5 1 1

3

1

4 4 2

1

2 3

Host1plus

7 3 1 1

2 6 4 2 5

Bhost 8 4 2 1 7 5 3 6

Netregistry

2 1

4 1 6 1 7 1 1 3 1 5 1 2 Nerdster

4 1

2

1 4

1

5 3 1

1

3 2

Rumahweb

6 2 1

2

1

3 5 3 1 4

Plikhost

3 1

[image:42.595.72.527.107.353.2]

3 1 5 1 6 2 1 2 1 4 1

Tabel 3.20 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Price yang Disederhanakan

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1.000 0.200 0.143 0.125 0.500 0.250 0.167 0.333

Site5 5.000 1.000 0.333 0.250 4.000 2.000 0.500 3.000

Host1plus 7.000 3.000 1.000 0.500 6.000 4.000 2.000 5.000

Bhost 8.000 4.000 2.000 1.000 7.000 5.000 3.000 6.000

Netregistry 2.000 0.250 0.167 0.143 1.000 0.333 0.200 0.500

Nerdster 4.000 0.500 0.250 0.200 3.000 1.000 0.333 2.000

Rumahweb 6.000 2.000 0.500 0.333 5.000 3.000 1.000 4.000

Plikhost 3.000 0.333 0.200 0.167 2.000 0.500 0.250 1.000

(43)

Tabel 3.21 Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Price yang Dinormalkan

Nilai eigen maksimum (� maksimum) yang dapat diperoleh adalah∶

((36.000*0.024) + (11.283*0.108) + (4.593*0.227) + (2.718*0.327) + (28.500*0.034) + (16.083*0.073) + (7.450*0.157)+ (21.833*0.050)) = 8.423

Karena Alternatif berordo 8 maka nilai indeks konsistensi adalah : CI =� −n

−1 = 8.423− 8

7 = 0.060 Jika n = n, RI = 1.41 maka : CR = 0.060

1.41 = 0.043 CR <0.1000 (Konsisten)

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost Eigen di

Normalkan

Softlayer 0.028 0.018 0.031 0.046 0.018 0.016 0.022 0.015 0.024

Site5 0.139 0.089 0.073 0.092 0.140 0.124 0.067 0.137 0.108

Host1plus 0.194 0.266 0.218 0.184 0.211 0.249 0.268 0.229 0.227

Bhost 0.222 0.355 0.435 0.368 0.246 0.311 0.403 0.275 0.327

Netregistry 0.056 0.022 0.036 0.053 0.035 0.021 0.027 0.023 0.034

Nerdster 0.111 0.044 0.054 0.074 0.105 0.062 0.045 0.092 0.073

Rumahweb 0.167 0.177 0.109 0.123 0.175 0.187 0.134 0.183 0.157

(44)
[image:44.595.94.557.114.360.2]

f. RAM (Random Access Memories)

Tabel 3.22 Matriks Pembobotan Hirarki RAM

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1 4 2 4 4 2 4 4

Site5 1

4 1

1

3 1 1

1

3 1 1

Host1plus 1

2 3 1 3 3 1 3 3

Bhost 1

4 1

1

3 1 1

1

3 1 1

Netregistry 1

4 1

1

3 1 1

1

3 1 1

Nerdster 1

2 3 1 3 3 1 3 3

Rumahweb 1

4 1

1

3 1 1

1

3 1 1

Plikhost 1

4 1

1

3 1 1

1

3 1 1

Tabel 3.23 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk RAM yang Disederhanakan

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1.000 4.000 2.000 4.000 4.000 2.000 4.000 4.000

Site5 0.250 1.000 0.333 1.000 1.000 0.333 1.000 1.000

Host1plus 0.500 3.000 1.000 3.000 3.000 1.000 3.000 3.000

Bhost 0.250 1.000 0.333 1.000 1.000 0.333 1.000 1.000

Netregistry 0.250 1.000 0.333 1.000 1.000 0.333 1.000 1.000

Nerdster 0.500 3.000 1.000 3.000 3.000 1.000 3.000 3.000

Rumahweb 0.250 1.000 0.333 1.000 1.000 0.333 1.000 1.000

Plikhost 0.250 1.000 0.333 1.000 1.000 0.333 1.000 1.000

[image:44.595.91.563.393.590.2]
(45)
[image:45.595.66.575.100.292.2]

Tabel 3.24 Faktor Pembobotan Hirarki Untuk RAM yang Dinormalkan

Nilai eigen maksimum (� maksimum) yang dapat diperoleh adalah∶

((3.250*0.293) + (15.000*0.066) + (5.667*0.188) + (15.000*0.066) + (15.000*0.66) + (5.667*0.188) + (15.000*0.066) + (15.000*0.066)) = 8.037

Karena Alternatif berordo 8 maka nilai indeks konsistensi adalah : CI =� −n

−1 = 8.037− 8

7 = 0.050 Jika n = n, RI = 1.41 maka : CR = 0.050

1.41 = 0.040 CR <0.1000 (Konsisten)

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost Eigen di

Normalkan

Softlayer 0.308 0.267 0.353 0.267 0.267 0.353 0.267 0.267 0.293

Site5 0.077 0.067 0.059 0.067 0.067 0.059 0.067 0.067 0.066

Host1plus 0.154 0.200 0.176 0.200 0.200 0.176 0.200 0.200 0.188

Bhost 0.077 0.067 0.059 0.067 0.067 0.059 0.067 0.067 0.066

Netregistry 0.077 0.067 0.059 0.067 0.067 0.059 0.067 0.067 0.066

Nerdster 0.154 0.200 0.176 0.200 0.200 0.176 0.200 0.200 0.188

Rumahweb 0.077 0.067 0.059 0.067 0.067 0.059 0.067 0.067 0.066

(46)
[image:46.595.83.517.106.333.2]

g. Processor

Tabel 3.25 Matriks Pembobotan Hirarki Processor

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer

1 1

3 1 1 3 1 3 1 6 1 6 1 6 Site5

3 1 3 1 1 1

4 1 4 1 4 Host1plus

1 1

3 1 1 3 1 3 1 6 1 6 1 6 Bhost

3 1 3 1 1 1

4 1 4 1 4 Netregistry

3 1 3 1 1 1

4

1 4

1 4

Nerdster 6 4 6 4 4 1 1 1

Rumahweb 6 4 6 4 4 1 1 1

Plikhost 6 4 6 4 4 1 1 1

Tabel 3.26 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Processor yang Disederhanakan

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost

Softlayer 1.000 0.333 1.000 0.333 0.333 0.167 0.167 0.167

Site5 3.000 1.000 3.000 1.000 1.000 0.250 0.250 0.250

Host1plus 1.000 0.333 1.000 0.333 0.333 0.167 0.167 0.167

Bhost 3.000 1.000 3.000 1.000 1.000 0.250 0.250 0.250

Netregistry 3.000 1.000 3.000 1.000 1.000 0.250 0.250 0.250

Nerdster 6.000 4.000 6.000 4.000 4.000 1.000 1.000 1.000

Rumahweb 6.000 4.000 6.000 4.000 4.000 1.000 1.000 1.000

Plikhost 6.000 4.000 6.000 4.000 4.000 1.000 1.000 1.000

[image:46.595.73.528.367.560.2]
(47)
[image:47.595.65.581.104.284.2]

Tabel 3.27 Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Processor yang Dinormalkan

Nilai eigen maksimum (� maksimum) yang dapat diperoleh adalah∶

((29.000*0.032) + (15.667*0.073) + (29.000*0.032) + (15.667*0.073) + (15.667*0.073) + (4.083*0.239) + (4.083*0.239) + (4.083*0.239)) = 8.202

Karena Alternatif berordo 8 maka nilai indeks konsistensi adalah : CI =� −n

−1 = 8.202− 8

7 = 0.029 Jika n = n, RI = 1.41 maka : CR = 0.029

1.41 = 0.020 CR <0.1000 (Konsisten)

Perhitungan Total Rangking/ Prioritas Global

Kriteria dengan alternatif dapat diperoleh dengan cara mengkalikan kriteria dengan vektor prioritas. Dengan demikian diperoleh hubungan antara kriteria dengan alternatif .

Alternatif Softlayer Site5 Host1plus Bhost Netregistry Nerdster Rumahweb Plikhost Eigen di

Normalkan

Softlayer 0.034 0.021 0.034 0.021 0.021 0.041 0.041 0.041 0.032

Site5 0.103 0.064 0.103 0.064 0.064 0.061 0.061 0.061 0.073

Host1plus 0.034 0.021 0.034 0.021 0.021 0.041 0.041 0.041 0.032

Bhost 0.103 0.064 0.103 0.064 0.064 0.061 0.061 0.061 0.073

Netregistry 0.103 0.064 0.103 0.064 0.064 0.061 0.061 0.061 0.073

Nerdster 0.207 0.255 0.207 0.255 0.255 0.245 0.245 0.245 0.239

Rumahweb 0.207 0.255 0.207 0.255 0.255 0.245 0.245 0.245 0.239

(48)
[image:48.595.68.510.101.769.2]

Tabel 3.28 Perhitungan Global

Kriteria/Alternatif Bandwidth LOS Security Service Price RAM Processor

Softlayer 0.351 0.346 0.378 0.060 0.024 0.293 0.032

Site5 0.071 0.248 0.045 0.203 0.108 0.066 0.073

Host1plus 0.139 0.123 0.068 0.094 0.227 0.188 0.032

Bost 0.100 0.048 0.029 0.377 0.327 0.066 0.073

Nerdster 0.024 0.031 0.145 0.039 0.034 0.066 0.073

Netregistry 0.024 0.078 0.100 0.140 0.073 0.188 0.239

Rumahweb 0.036 0.078 0.029 0.027 0.157 0.066 0.239

Plikhost 0.254 0.048 0.206 0.060 0.050 0.066 0.239

Softlayer = (0.351*0.107) + (0.346*0.049) + (0.378*0.350) + (0.060*0.071) + (0.024*0.026) + (0.293*0.237) + (0.032*0.159)

= 0.266

Site5 = (0.071*0.107) + (0.248*0.049) + (0.045*0.350) + (0.203*0.071) + (0.108*0.026) + (0.066*0.237) + (0.073*0.159)

= 0.080

Host1plus = (0.139*0.107) + (0.123*0.049) + (0.068*0.350) + (0.094*0.071) + (0.227*0.026) + (0.188*0.237) + (0.032*0.159)

= 0.107

Bhost = (0.100*0.107) + (0.048*0.049) + (0.029*0.350) + (0.377*0.071) + ( 0.327*0.026) + (0.066*0.237) + (0.073*0.159)

= 0.086

Netregistry = (0.024*0.107) + (0.031*0.049) + (0.145*0.350) + (0.039*0.071) + ( 0.034*0.026) + (0.066*0.237) + (0.073*0.159)

= 0.086

Nerdster = (0.024*0.107) + (0.078*0.049) + (0.100*0.350) + (0.140*0.071) + ( 0.073*0.026) + (0.188*0.237) + (0.239*0.159)

= 0.136

Rumahweb = (0.036*0.107) + (0.078*0.049) + (0.029*0.350) + (0.027*0.071) + ( 0.157*0.026) + (0.066*0.237) + (0.239*0.159)

= 0.078

Plikhost = (0.254*0.107) + (0.048*0.049) + (0.026*0.350) + (0.060*0.071) + ( 0.050*0.026) + (0.066*0.237) + (0.239*0.159)

(49)

Tabel 3.29 Rangking AHP

Aternatif Nilai Ranking

Softlayer 0.266 1

Plikhost 0.161 2

Nerdster 0.136 3

Host1plus 0.107 4

Bhost 0.086 5

Netregistry 0.086 6

Site5 0.080 7

Rumahweb 0.078 8

Penyelesaian Masalah dengan Algoritma SAW

1. Menentukan alternatif. Yang menjadi alternatif pada penelitian ini seperti yang ada pada algoritma AHP sebelumnya yakni : Softlayer, Site5, Host1plus, Bhost, Netregistry, Nerdster, Rumahweb dan Plikhost.

2. Tentukan kriteria yang menjadi acuan dalam menentukan keputusan. Yang menjadi kriteria pada penelitian ini adalah : Bandwidth, Location Of Server (LOS), Security, Service, Price, Random Access Memories (RAM), Processor. Pada kriteria tentukan golongannya apakah

termasuk Benefit atau Cost.

[image:49.595.98.504.91.399.2]

3. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan setiap kriteria.

Tabel 3.30 Kriteria SAW

Benefit/Cost Benefit Benefit Benefit Benefit Benefit Benefit Benefit 0.107 0.049 0.350 0.071 0.026 0.237 0.159

(50)

Tabel 3.31 Bobot Alternatif di Setiap Kriteria

Alternatif Kriteria

Bandwidth LOS Security Service Price RAM Processor

Softlayer 0.351 0.346 0.378 0.060 0.024 0.293 0.032

Site5 0.071 0.248 0.045 0.203 0.108 0.066 0.073

Host1plus 0.139 0.123 0.068 0.094 0.227 0.188 0.032

Bhost 0.100 0.048 0.029 0.377 0.327 0.066 0.073

Netregistry 0.024 0.031 0.145 0.039 0.034 0.066 0.073

Nerdster 0.024 0.078 0.100 0.140 0.073 0.188 0.239

Rumahweb 0.036 0.078 0.029 0.027 0.157 0.066 0.239

Plikhost 0.254 0.048 0.206 0.060 0.050 0.066 0.239

[image:50.595.76.521.92.252.2]

5. Melakukan normalisasi matriks keputusan. =

Tabel 3.32 Nilai Alternatif disetiap kriteria yang dinormalkan

,�

= 0.351

0.351; 0.071; 0.139; 0.100; 0.024; 0.024; 0.036; 0.036; 0254; 0,056

= 1.000

5,�

= 0.071

0.351; 0.071; 0.139; 0.100; 0.024; 0.024; 0.036; 0.036; 0254; 0,056

= 0.204 Alternatif

Kriteria

Bandwidth LOS Security Service Price RAM Processor

Softlayer 1.000 1.000 1.000 0.159 0.074 1.000 0.133

Site5 0.204 0.715 0.119 0.539 0.329 0.225 0.304

Host1plus 0.397 0.356 0.179 0.249 0.696 0.642 0.133

Bhost 0.285 0.138 0.078 1.000 1.000 0.225 0.304

Netregistry 0.069 0.090 0.383 0.103 0.104 0.225 0.304

Nerdster 0.069 0.226 0.264 0.373 0.225 0.642 1.000

Rumahweb 0.103 0.226 0.078 0.071 0.480 0.225 1.000

(51)

� 1 ,�

= 0.139

0.351; 0.071; 0.139; 0.100; 0.024; 0.024; 0.036; 0.036; 0254; 0,056

= 0.397

� ,�

= 0.100

0.351; 0.071; 0.139; 0.100; 0.024; 0.024; 0.036; 0.036; 0254; 0,056

= 0.285

� ,�

= 0.024

0.351; 0.071; 0.139; 0.100; 0.024; 0.024; 0.036; 0.036; 0254; 0,056

= 0.069

� ,�

= 0.024

0.351; 0.071; 0.139; 0.100; 0.024; 0.024; 0.036; 0.036; 0254; 0,056

= 0.069

,�

= 0.036

0.351; 0.071; 0.139; 0.100; 0.024; 0.02

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa
Tabel 3.2 Matriks Perbandingan Pasangan Alternatif
Tabel 3.4  Matriks Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria
Tabel 3.6  Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Kriteria Dinormalkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

2002 - 2003 : Kursus Bahasa Inggris Pelatihan Herman Belawan 2007 (Maret-Juli) : Pelatihan

Sehingga sistem yang dibuat dengan menggunakan metode AHP-SAW dapat diterapkan sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam penentuan varietas padi yang unggul.. Kata Kunci:

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pemodelan sistem keputusan adalah kombinasi antara Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting

Penentuan pemilihan vendor laptop terbaik ini akan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai penentu bobot dari masing-masing kriteria dan Simple

Metode didalam pengumpulan data berguna untuk pengumpulan akan sumber data yang nantinya hendak digunakan dalam membuat sebuah sebuah aplikasi Decision Support System

Solusi yang ditawarkan dengan membuat sistem pendukung keputusan yang diharapkan dapat membantu pelajar dalam menentukan café yang tepat dan nyaman ketika digunakan untuk belajar

Sehingga sistem yang dibuat dengan menggunakan metode AHP-SAW dapat diterapkan sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam penentuan varietas padi yang unggul.. Kata

Pemanfaatan sistem pendukung keputusan dalam pemilihan perumahan sangat optimal dalam menentukan pilihan yang tepat, sehingga para pembeli perumahan tidak mengalami