LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang S1
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nama : Archam sukharta Nim : 21110205
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek……….….. 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek………..….. 4
1.3 Kegunaan Hasil Kerja Praktek……….. 4
1.3.1 Kegunaan Praktis……… 4
1.3.2 Kegunaan Akademis………... 4
1.4 Metode Kerja Praktek………4
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek………... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Selatan…………. 7
2.2 Struktur Organisasi pada Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi selatan... 9
2.3 Uraian Susunan Tugas Pokok DanFungsi ………. 10
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan……… 34
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelakaksanaan Kerja Praktek………..………… 35
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek……….……….. 35
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek……….…….…... 35
3.3.1 Pajak………..……… 36
3.3.1.1 Pengertian Pajak………...…... 36
3.3.1.2 Fungsi Pajak………..……… 37
3.3.1.3 Jenis-jenis Pajak………..…... 38
3.3.1.5 Azas Pemungutan Pajak……….... 42
3.3.1.6 Hambatan-hambatan Pemungutan Pajak………... 42
3.3.2 Pajak Penghasilan……….. 43
3.3.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan……….…... 43
3.3.2.2 Subjek Pajak Penghasilan………...44
3.3.2.2.1 Subjek Pajak Penghasilan Orang Pribadi……... 44
3.3.2.2.2 Pemotong PPh Pasal 21……….. 47
3.3.2.2.3 Objek dan Tarif Pemotongan PPh Pasal 21... 47
3.3.2.2.4 Penghasilan Yang Dikecualikan Dari PPh 21… 51 3.3.2.2.5 Tata Cara Pelaporan PPh 21………….……….. 52
3.3.2.2.6 Dasar Hukum Bendaharawan memungut Pajak..56
3.3.3 Pembahasan Pelaksanaan Pelaporan SPT PPh Pasal 21.…... 62
3.3.3.1 Identifikasi Masalah ………. 63
3.3.3.2 Penyebab Permasalahan……… 65
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 1 Simpulan………..………... 68
2 Saran………..………. 68
DAFTAR PUSTAKA……….………. 70
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Waktu pelaksanaan kerja praktek………. 6
Tabel 3.1 Tarif penghasilan tidak kena pajak (2012)………..…….... 50
Tabel 3.2 Tarif penghasilan tidak kena pajak (2013)………..… 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Bukti Potong……… 72
Lampiran 2 Formulir 1721 Hal 1……….. …73
Lampiran 3 Lembar realisasi Penerimaan Pajak………74
Lampiran 4 Surat permohonan kuliah kerja praktek………..75
Lampiran 5 Jawaban Permohonan Kuliah Praktek………76
Lampiran 6 Daftar kehadiran mahasiswa/I Unikom………...…...77
Lampiran 7 Surat keterangan hasil kuliah kerja praktek dari Kantor Sekretariat DPRD Provinsi Sul-Sel………..78
Lampiran 8 Surat keterangan hasil kuliah kerja praktek dari Dosen Pembimbing79 Lampiran 9 Berita acara bimbingan KP……….80
Lampiran 10 Nota Dinas Penempatan KP………...81
Lampiran 11 Lembar Publikasi...………..………...82
Lampiran 12 Lembar Pengesahan...………..………...82
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan ke Tiga UU no. tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif Pemotongan dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan yang Menjadi Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pengumuman Nomor : PENG-05/PJ.09/2010 tentang Kewajiban Bendahara Pemerintah Pusat dan Daerah Untuk Melakukan Pemotongan dan Pemungutan Pajak.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 162/PMK.011/2012 tentang perubahan PTKP.
.
http://www.putra-putri-indonesia.com/tarif-pajak-penghasilan.html.
melimpahkan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga
selamanya terlimpah curahkan kepada jungjunan dan panutan kita, Nabi
Muhammad SAW. Dalam menyusun laporan ini penulis mendapatkan bantuan,
bimbingan, arahan serta petunjuk sehingga laporan kerja praktek ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia Bandung.
2. Prof. Dr. Hj Dwi Kartini., SE, Spec., Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia Bandung.
3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si.,Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia Bandung.
4. Inta Budi Setya Nusa, SE., M.Ak selaku Dosen Wali 4 AK 5
5. Ely Suhayati, SE., M. Si., Ak, CA., selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya yang penuh keikhlasan berkenan untuk
memberikan bimbingan, membina, memberi saran, dan mengarahkan penulis
sehingga laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan.
6. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasannya secara ikhlas di
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer
8. Seluruh Staff dan karyawan pada Kantor Sekretariat DPRD Provinsi Sul-Sel.
9. Bapak dan Ibu tercinta beserta keluarga yang telah memberikan doa dan
dorongan baik moril maupun materil demi kelancaran kuliah bagi penulis.
10. Untuk orang-orang yang paling aku sayangi terimakasih atas doa dan
supportnya selama ini yang telah memberikan sinergi kepada penulis.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
laporan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga penyusunan laporan kerja praktek ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pihak-pihak yang terkait selama
pelaksanaan kerja praktek, dan bagi pihak lain untuk masa yang akan datang
sebagai bahan acuan atau referensi dalam pelaksanaan kerja praktek atau
pembuatan laporan kerja praktek.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bandung, Desember 2013
Penulis
Penyelenggaraan pemerintah Negara guna mewujudkan tujuan bernegara
harus dilakukan dalam suatu system pengelolaan keuangan Negara secara
professional,terbuka, dan bertanggung jawab yang kemudian diwujudkan
dalam APBN untuk pemerintah pusat dan APBD untuk pemerintah daerah.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan tersebut dirasakan semakin
pentingnya fungsi perbendaharaan dalam rangka pengelolaan sumber daya
keuangan pemerintah secara efesien. Fungsi perbendaraan tersebut meliputi
perencanaan kas yang baik, pencegahan agar jangan sampai terjadi kebocoran
dan penyimpangan, pencarian sumber pembiayaan yang paling murah dan
pemanfaatan dana yang menganggur (idle cash) untuk peningkatan sumber
daya keuangan.
Pihak yang sangat berperan dalam melaksanakaan fungsi perbendaharaan
tentunya adalah bendahara. Bendahara adalah setiap orang atau badan yang
diberi tugas untuk dan atas nama Negara/daerah, menerima, menyimpan dan
membayar/menyerahkan uang atau surat berharga Negara/daerah.selain
menjalankan fungsi perbendaharaan, kewajiban bendahara adalah melakukan
pemotongan/pemungutan pajak sesuai undang-undang perpajakan yang
berlaku.
Pajak adalah kegiatan membayar sejumlah uang kepada Negara yang
penerimaan utama Negara untuk membiayai pembanguna baik fisik maupun
non fisik. Pajak merupakan salah satu pendapatan Negara yang langsung
dipungut dari berbagai objek pajak dan mempunyai fungsi penting antara lain
untuk membiayai pembangunan negaraguna menjamin kesejahtraan
masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bendahara memiliki
peran penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
Seperti kita ketahui pajak merupakan sumber terbesar dana APBN
Indonesia. Fakta tersebut secara tidak langsung mengharuskan terjadinya
peningkatan pendapatan dari aspek perpajakan setiap tahun. Untuk itu,
dibutuhkan adanya kesadaran dari berbagai pihak untuk turut berpartisipasi di
dalamnya termasuk bendahara pemerintah sebagai pengelolah keuangan
Negara/daerah. Pajak sendiri bermacam-macam diantaranya pajak
penghasilan pasal 21 yang diatur dalam undang-undang No. 7 tahun 1983
yang diubah menjadi undang-undang No. 36 tahun 2008. Aplikasi dan
pengenaannya membutuhkan pemahaman dari mereka yang terlibat
didalamnya supaya terhindar kesalahan dan kealpaan.
Laporan kerja praktek ini membahas tentang peran serta bendahara dalam
pelaksanaan pelaporan SPT masa pph pasal 21 khususnya bagi pegawai
negeri sipil/orang pribadi di lingkungan kantor Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada Kantor Sekretariat DPRD Sulawesi Selatan ini, penulis mendapatkan
sebuah fenomena keterlambatan wajib pajak dalam melaporkan SPT masa
Pajak, penyetoran yang seharusnya 10 hari dan selambat-lambatnya 20 hari
setelah masa pajak berakhir, tetapi wajib pajak terlambat menyetor 3 sampai
4 bulan, dan masalah penyetoran SPT masa Pajak penghasilan PPh 21 atas
karyawan ini selalu di lakukan oleh kantor Sekretariat DPRD Sulawesi
Selatan. Penyebab keterlambatan penyetoran itu sendiri karena kurangnya
pemahaman tentang tata cara perpajakan.
Oleh karena itu, penulis menetapkan judul laporan kerja praktek ini adalah
“Tinjauan Atas Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas
Karyawan/Orang Pribadi Oleh Bendaharawan Pemerintah Pada Kantor
1.2Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan penelitian dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui pelaksanaan pelaporan SPT masa pajak penghasilan pasal
21 atas karyawan pada kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan.
1.3Kegunaan Hasil Kerja Praktek
1.3.1 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui masalah pelaksanaan
pelaporan pajak penghasilan pasal 21 atas karyawan/orang pribadi pada
kantor sekretariat DPRD Provinsi Sul-Sel
1.3.2 Kegunaan Akademis
Membuktikan kembali teori-teori dan hasil penelitian terdahulu
berkaitan dengan pelaksanaan pelaporan pajak penghasilan pasal 21
atas karyawan/orang pribadi pada kantor sekretariat DPRD Provinsi
Sul-Sel
1.4Metode Kerja Praktek
Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data
sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan
kemudian menganalisis factor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok
permasalahan sehingga akan mendapatkan suatu kebenaran data-data yang
laporan kerja praktek ini adalah menggunakan Metode deskriptif yaitu suatu
metode yang menggambarkan dan melaporkan suatu kejadian atau peristiwa
pada waktu peneliti mengadakan penilitian. Adapun teknik pengumpulan data
yang penulis gunakan adalah :
1. Teknik Wawancara (Interview)
Penulis melakukan Tanya jawab secara langsung kepada karyawan
(narasumber) tentang hal-hal yang berhubungan dengan operasional kerja
dimana penulis ditempatkan.
2. Pengamatan langsung (observasi)
Penulisan mengamati dan mempelajari secara langsung dilapangan
mengenai aturan-aturan prosedur penyetoran pajak penghasila PPh pasal
21 atas karyawan/orang pribadi.
3. Studi pustaka
Penulis mencari literature yang berhubungan dengan topik laporan seperti
buku-buku perpustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
1.5 Lokasi dan waktu kerja praktek
Penulis melaksakan kuliah kerja praktek pada kantor sekretariat DPRD
provinsi sulawaesi-selatan yang beralamat Jln Jendral Urip Sumoharjo No.59
Makassar telp. (0411) 453344 Makassar. Adapun waktu pelaksanaan kuliah
kerja praktek selama 25 hari kerja,yakni dari tanggal 15 juli dampai dengan
Tabel 1.1
I Persiapan Kerja Praktek
1. Permohonan izin kerja
II Pelaksanaan kerja praktek
1.Aktivitas kerja praktek
2.Bimbingan kerja praktek dengan pembimbing perusahaan/instansi III Pelaporan kerja praktek
DPRD Propinsi Sulawesi Selatan menurut Undang-undang No. 5
Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di daerah, sebagai unsur
Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan. Kedudukan ini menyebabkan DPRD
mempunyai tugas dan tanggung jawab tersebut berkaitan langsung dengan
kepentingan masyarakat, sehingga untuk menyukseskan pelaksanaan
tugasnya, jelas membutuhkan adanya unit kerja pembantu kesiapan dan
kelancaran kegiatan administrasi.
Dalam upaya menyukseskan pelaksanaan tugasnya, DPRD
Propinsi Sulawesi Selatan memiliki alat kelengkapan yang disebut
Sekretariat. Sekretariat ini merupakan unsure staf yang membantu Pimpinan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam menyelenggarakan tugas dan
kewajibannya. Sekretaris dipimpin oleh seorang ekretaris, yang bertanggung
jawab langsung kepada Ketua DPRD dan teknis administrasi dibawah
bimbingan Setwilda Propinsi Sulawesi Selatan.
Pada dasarnya sejarah keberadaan sekretariat tidak dapat
dipisahkan dengan sejarah keberadaan DPRD Propinsi Sulawesi Selatan.
Namun pada awal lahirnya DPRD yang diberi nama DPRD-GR pada tahun
1962, Sekretariat bernam Biro Urusan Dewan berlokasi di jalan Riburane
Ujung Padang ( Kantor Pembantu Gubernur Wilayah I/DKM sekarang ). Biro
Sulawesi Selatan dimulai pada saat terbitnya Peraturan Daerah Propinsi
Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 1982 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Wilayah/daerah dan secretariat DPRD Propinsi Sulawesi
Selatan. Menurut Perda tersebut, Sekretariat DPRD terbagi atas bagian yaitu
Umum, Persidangan dan Risalah, Keuangan dan Humas Protokol.
Adapun susunan pejabat yang pernah menjabat baik secara Kepala Biro
Urusan Daerah maupun Sekretaris adalah sebagai berikut :
1. Haneng 1963 – 1965
2. Muh. Noer 1965 – 1970
3. Andi Jaya 1970 – 1975
4. Drs. Thamrin Tantu 1975 – 1983
5. Drs. H. Iskandar Rotte 1983 – 1988
6. Drs. H. Abd. Malik Hambali 1988 – 1989
7. Drs. H. Zadaruddin 1989 – 1991
8. Alex Latumahina 1991 – 1997
9. H. Mansjur Sjam 1997 – 2003
10. H. Syamsuddin 2003 – 2008
2.2 Struktur Organisasi Pada Kantor Sekretariat DPRD Provinsi Sulsel
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Sulsel
SEKRETARIS DPRD Drs. H. ABDUL KADIR. M Pangkat : Pembina Utama Madya
Nip : 19551231 197403 1 005
Dra. Hj. A. Rustati Nurdin Pangkat : Penata Tk.I Nip. 19650505 199406 1 018
BAGIAN UMUM H. A. FATRI HUDURI, SH
Pangkat : Pembina Nip : 19631212 199303 1 016
KASUBAG TU UMUM & Nip. : 19591231 198309 1 021
BAGIAN KEUANGAN H. ABUNAIM SAHAR, S. Sos,
MM Pangkat : Pembina Nip : 19631231 198903 1 152
KASUBAG PMBAYARAN & Nip. : 19580817 198609 1 002
KASUBAG ANGGARAN Nip : 19630630 1992203 2 006
KASUBAG DOKUMENTASI Ir. Surya Darma Thomas. MM
2.3 Uraian Susunan Tugas Pokok Dan Fungsi
1. Sekretaris Dewan
a) Menyusun rencana kegiatan sekretariat DPRD sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum
dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi,memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Mengoordinir pelayanan dan kegiatan rapat-rapat serta persidangan
DPRD.
g) Menyelenggarakan ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian,
perlengkapan, pemeliharaan dan penyelenggaraan urusan rumah tangga
DPRD dan rumah dinas anggota DPRD.
h) Mengoordinir kegiatan pendokumentasian publikasi pemerintahan dan
layanan surat menyurat pimpinan DPRD serta memfasilitasi layanan
aspirasi dan urusan keprotokoleran serta kegiatan pimpinan dan anggota
i) Mengordinir kegiatan, menyusun anggaran, pembinaan perbendaharaan,
verifikasi administrasi keuangan DPRD dan mengelola administrasi
keuangan DPRD.
j) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sekretariat DPRD dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan.
k) Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Bagian Persidangan
a) Menyusun rencana kegiatan bagian persidangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum
dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani
naskah dinas.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Melaksanakan layanan dan memfasilitasi kegiatan rapat/sidang serta
penyusunan,risalah.
g) Melaksanakan layanan dan memfasilitasi kegiatan komisi dan fraksi
h) Melaksanakan layanan dan memfasilitasi kegiatan kepanitiaan DPRD.
i) Menyiapkan dan menyusun bahan kegiatan rapat, persidangan dan
risalah.
j) Menyusun bahan laporan kegiatan komisi, fraksi dan alat kelengkapan
DPRD lainnya.
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bagian persidangan dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan.
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
2.1 Sub Bagian Rapat-Rapat Dan Risalah
a) Membuat rencana kerja Sub Bagian rapat-rapat dan risalah
sebagai bahan acuan untuk pelaksanaan tugas.
b) Membagi habis tugas kepada bawahan dengan cara member
disposisi dan petunjuk langsung agar tugas berjalan lancer dan
benar sesuai dengan ketentuan.
c) Memeriksa pekerjaan bawahan dengan melihat secara langsung
dan member arahan untuk menghindari kesalahan dan adanya
pekerjaan terbengkalai.
d) Mempersiapkan bahan dalam rangka penyusunan risalah ikhtiar
dan resume rapat/siding yang telah diselenggarakan oleh DPRD.
e) Menerima, memelihara dan menyajikan data tentang peraturan
f) Mengumpulkan dan menghimpun data tentang peraturan
perundang-undangan Pusat dan Daerah.
g) Menyampaikan hasil rapat/sidang kepada para anggota DPRD
dan pihak-pihak yang berkepentingan dan mengikuti kegiatan
rapat/sidang DPRD, serta menyimpan pita rekaman hasil
rapat/siding DPRD.
h) Mempersiapkan bahan dalam rangka pengolahan produk hukum
yang dibahas dalam rapat/sidang DPRD untuk dijadikan
dokumentasi.
i) Mendokumentasikan bahan dalam rangka kegiatan-kegiatan
rapat/siding DPRD dan memelihara arsip Bagian Persidangan dan
Risalah.
j) Mempersiapkan bahan dalam rangka penyampaikan masalah yang
telah dirampungkan pembahasannya oleh DPRD kepada
eksekutif/Setwilda untuk mendapat penyelesaian lebih lanjut.
k) Melakukan pengetikan dan penggandaan surat-surat naskah hasil
persidangan, serta mempersiapkan bahan dalam rangka
pengolahan produk-produk hokum yang dibahas rapat
fraksi/sidang DPRD.
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
m) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian
Rapa-Rapat dan Risalah dan member saran, pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan penentuan kebijaksanaan lebih lanjut.
n) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas.
2.2Sub Bagian Hukum Dan Per-undang-undangan.
a) Menuyusun rencana kegiatan sub bagian hokum dan peraturan
perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberikan petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas tugas yang telah dan
belum dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk
menghindari kesalaan.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Mengumpulkan data dan bahan rancangan produk DPRD.
g) Menyiapkan bahan penyusunan produk hokum dan peraturan,
perundang-undangan.
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
i) Menghimpun dan mengklarifikasi produk DPRD serta peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan krgiatan DPRD.
j) Menyiapkan bahan penyusunan perancanganb perubahan
perda,memorandum dan petisi DPRD.
k) Menyiapkan bahan penyusunan pendapat dan pertimbangan
DPRD yang akan disampaikan kepada eksekutive terhadap
rancangan perjanjian kerjasama dan/atau nota kesepahaman
bersama yang menyangkut kepentingan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
l) Melakukan analisa dan pengkajian terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan DPRD
m) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian hokum
peraturan perundang-undangan dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
n) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas.
2.3 Sub Bagian Komisi , fraksi, Badan Kehormatan Dan
Panitia-Panitia
a) Menyusun rencana kegiatan sub bagian komisi, fraksi, badan
kehormatan dan panitia-panitia sebagai pedoman dalam
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberikan petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan
belum dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk
menghindari kesalahan.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Mengumpulkan data dan bahan kegiatan komisi, fraksi, badan
kehormatan dan panitia-panitia DPRD.
g) Menyiapkan bahan yang diperlukan dalam rapat komisi, fraksi,
badan kehormatan dan panitia-panitia DPRD
h) Menyiapkan bahan penyusunan rencana pelaksanaan rapat
komisi, fraksi, badan kehormatan dan panitia-panitia DPRD
sesuai ketentuan yang berlaku.
i) Menyiapkan pedoman pelaksanaan rapat komisi, fraksi, badan
kehormatan dan panitia-panitia DPRD sesuai ketentuan yang
berlaku.
j) Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
k) Menyiapkan bahan pembuatan notulen rapat komisi, fraksi,
l) Menyusun dan mentiapkan rancangan rekomendasi, pembuatan
laporan komisi, fraksi, badan kehormatan dan panitia-panitia
DPRD.
m) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagia komisi,
fraksi, badan kehormatan dan panitia-panitia dan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan.
n) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas.
3. Bagian Umum
a) Mentyusun rencana kegiatan bagian umum sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi dan mrngevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum
dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan menandatangani naskah
dinas.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Melaksanakan kegiatan tatausaha, kearsipan, administrasi umum dan
g) Melaksanakan pengadaan alat tulis kantor, alat perlengkapan kantor,
pakaian dinas dan kebutuhan lainnya.
h) Melaksanakan pemeliharaan, perawatan dan pengelolaan gedung kantor,
rumah dinas serta barang inventaris kantor.
i) Mengkoordinasikan dan menyiapkan layanan kegiatan pimpinan dan
anggota DPRD serta urusan rumah tangga DPRD.
j) Menyiapkan bahan petunjuk teknis penyelenggaraan administrasi,
tatausaha kearsipan dan kepegawaian.
k) Menyiapkan dan melaksanakan layanan mobilitas bagi pimpinan dan
anggota DPRD serta sekretariat DPRD.
l) Menyiapkan layanan pelaksanaan pengawasan fungsional serta
keamanan dan ketertiban kantor serta rumah dinas.
m) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bagian umum dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan.
n) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
3.1 Sub Bagian Tata Usaha Umum Dan pimpinan
a) Menyusun rencana kegiatan sub bagian tata usaha umum dan
pimpinan, kepegawaian dan ketertiban sebagai pedoman dalam
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan
yang belum dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk
menghindari kesalahan.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Mengumpulkan data dan bahan kepegawaian
g) Menyiapkan bahan pengadaan surat-surat dinas.
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
i) Mengendalikan surat masuk dan keluar pimpinan DPRD.
j) Melakukan pengelolaan arsip naskah dinas.
k) Melakukan kegiatan penggandaan.
l) Mengumpulkan, mengolah dan menyimpan data kepegawaian
sekretariat DPRD.
m) Menyiapkan rencana kebutuhan pegawai sekretariat DPRD.
n) Menyiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai
sekretariat DPRD.
o) Menyiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin,
p) Menyiapkan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti
pendidikan dan pelatihan.
q) Menyiapkan rencana kesejahteraan pegawai sekretariat DRPD.
r) Membuat laporan daftar urut kepangkatan(DUK) dan besetting
pegawai.
s) Mengkoordinasikan pembuatan DP3 setiap pegawai sekretariat.
t) Melakukan penyimpana berkas kerja, data dan bahan menurut
ketentuan yang berlaku.
u) Mengurus dan memelihara keamanan dan ketertiban dalam kantor
dan rumah jabatan/dinas.
v) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian tata usaha
umum dan pimpinan, kepegawaian dan ketertiban dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan.
w) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas.
3.2 Sub bagian perlengkapan dan pemeliharaan
a) Menyusun rencana kegiatan sub bagian perlengkapan dan
pemeliharaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan member petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
c) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan
yang belum dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk
menghindari kesalaha.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan tuganya.
f) Mengumpulkan data dan bahan kegiatan urusan perlengkapan dan
pemeliharaan.
g) Menyiapkan bahan penyelenggaraan administrasi dan inventaris
bahan.
h) Menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis penggunaan kendaraan
dinas dan inventaris kantor dilingkungan sekretariat DPRD.
i) Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait pelaksanaan
kegiatan.
j) Menyiapkan bahan penyusunan rencana pengadaan kebutuhan
perlengkapan kantor dan rumah jabatan/dinas.
k) Mengelola, memelihara dan merawat gedung kantor, ruang
kantor, taman serta rumah jabatan/dinas.
l) Mengelola dan memelihara kebersihan kantor dan rumah
jabatan/dinas.
m) Mengelola dan memelihara kendaraan dinas, barang inventaris
kantor.
o) Melakukan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut
ketentuan yang berlaku.
p) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian urusan
perlengkapan dan pemeliharaan dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
q) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran tugas.
3.3 Sub Bagian Rumah Tangga dan Administrasi Perjalanan Dinas
a) Menyusun rencana kegiatan sub bagian rumah tangga dan
administrasi perjalanan dinas sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan
yang belum dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk
menghindari kesalahan.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Menyiapkan pengadaan konsumsi kebutuhan rapat pertemuan
g) Menyiapkan rencana kebutuhan dan peralatan rumah tangga
kantor dan rumah jabatan/dinas.
h) Menyiapkan peralatan rumah tangga kantor dan rumah
jabatan/dinas.
i) Memfasilitasi kebutuhan konsumsi rapat-rapat dewan.
j) Memfasilitasi kebutuhan konsumsi tamu pimpinan baik di kantor
maupun rumah jabatan/dinas.
k) Melakukan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut
ketentuan yang berlaku.
l) Melakukan penyelanggaraan administrasi perjalanan dinas
anggota DPRD dan pegawai sekretariat DPRD.
m) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian rumah
tangga dan administrasi perjalanan dinas dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
n) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas.
4 Bagian Keuangan
a) Menyusun rencana kegiatan bagian keuangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada
c) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum
dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan mendatangani naskah dinas.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Melaksanakan penyusunan, perencanaan dan pengelolaan anggaran
DPRD serta sekretariat DPRD.
g) Melaksanakan koordinasi kegiatan penyusunan rencana anggaran dan
perubahan anggaran.
h) Melaksanakan koordinasi dan pembinaan perbendaharaan.
i) Melaksanakan penelaahan dan verifikasi administrasi pengelolaan
keuangan serta pelaporan.
j) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bagian keuangan dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebiajakan.
k) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
4.1 Sub Bagian Anggaran
a) Menyusun rencana kegiatan sub bagian anggaran sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan member petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
c) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan
yang belum dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk
menghindari kesalahan.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Menyiapkan penyusunan rencana anggaran DPRD dan sekretariat
DPRD.
g) Menyiapkan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran DPRD
dan sekretariat DPRD.
h) Melakukan dan mengkoordinasikan bahan penyusunan rencana
anggaran DPRD dan sekretariat DPRD.
i) Menyiapkan dan menyusun perhitungan anggaran DPRD dan
sekretariat DPRD.
j) Melakukan pengelolaan administrasi penyediaan dana/anggaran.
k) Melakukan urusan tata usaha keuangan.
l) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian anggaran
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan.
m)Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
4.2 Sub Bagian Pembayaran Dan Pembukuan
a) Menyusun rencana kegiatan sub bagian pembayaran dan
pembukuan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan
yang telah dan yang belum dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk
menghindari kesalahan.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Melakukan pengujian, penelitian, dan pemeriksaan permintaan
pembayaran(SPP) DPRD dan sekretariat DPRD.
g) Menyiapkan bahan penerbitan surat perintah membayar (SPM)
DPRD dan sekretariat DPRD.
h) Mencatat/meregister penyediaan dana, penerbitan SPP dan SPM
serta pencairan dana DPRD dan sekretariat DPRD.
i) Meneliti dan mencatat gaji dan tunjangan lainnya.
j) Meneliti daftar tunjangan keluarga(KP-4)
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian pembayaran
dan pembukuan dan memberikan saran pertimbangan kepada
l) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas.
4.3 Sub bagian verifikasi
a) Menyusun rencana kegiatan sub bagian verifikasi sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan sehingga pelaksanaan
tugas berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan
yang belumd ilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas untuk
menghindari kesalahan.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Meneliti, memeriksa kelengkapan dan keabsahan bukti-bukti
laporan pertanggungjawaban DPRD dan sekretariat DPRD.
g) Meneliti kebenaran penggunaan dan peruntukan anggaran sesuai
dokumen pelaksanaan anggaran.
h) Membuat surat penolakan atas kesalahan dokumen
pertanggungjawaban.
i) Mencatat/meregister penerimaan dan pengesahan laporan
j) Menyusun laporan realisasi anggaran DPRD dan sekretariat DPRD,
catatan atas laporan keuangan dan neraca.
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian verifikasi
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan.
l) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas.
5. Bagian Dokumentasi, Publikasi Dan Protokol
a) Menyusun rencana kegiatan bagian dokumentasi, publikasi dan protokol
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum
dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan menandatangani naskah
dinas.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Menghimpun, mengelola, menyusun bahan informasi kegiatan DPRD.
g) Melaksanakan penyaringan data dan analisis pemberitaan kegiatan
h) Menyiapkan, mempublikasikan dan menyajikan pemberitaan kegiatan
DPRD baik kedalam maupun keluar lingkungan DPRD.
i) Memfasilitasi dan menyiapkan laporan terhadap penyampaian
aspirasi/pengaduan masyarakat ke DPRD.
j) Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan dan anggota DPRD dalam
rangka pengumpulan bahan pemberitaan untuk publikasi media massa.
k) Mengkoordinasikan pengaturan protokoler pimpinan dan anggota DPRD.
l) Melaksanakan layanan dan memfasilitasi kegiatan pimpinan DPRD.
m)Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bagian dokumentasi,
publikasi dan protocol dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
n) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
5.1 Sub bagian dokumentasi dan perpustakaan
a) Menyusun rencana kegiatan sub bagian dokumentasi dan
perpustakaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan
d) Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk
menghindari kesalahan.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Menyiapkan, mengumpulkan dan menyusun data dan bahan
dokumentasi kegiatan DPRD.
g) Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan
kegiatan.
h) Menginventarisir dan mengklasifikasikan kegiatan DPRD sebagai
bahan dokumentasi.
i) Menyiapkan bahan dan mengelola media penerbitan berkala dan
temporer.
j) Mengadministrasikan kegiatan layanan perpustakaan.
k) Melakukan pengawasan pemakaian bahan pustaka.
l) Menyiapkan bahan koleksi dan perawatan perpustakaan DPRD.
m)Melakukan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut
ketentuan yang berlaku.
n) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian dokumentasi
dan perpustakaan dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
o) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
5.2 Sub bagian informasi dan publikasi
a) Menyusun rencana kegiatan sub bagian informasi dan publikasi
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan
yang belum dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi, dan memaraf naskah untuk
menghindari kesalahan.
e) Negikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Mengumpulkan data dan bahan pemberitaan kegiatan DPRD untuk
publikasi media massa, cetak dan elektronik.
g) Menyiapkan dan menyusun bahan pidato/sambutan makalah/
pimpinan DPRD untuk acara-acara tertentu.
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan
kegiatan.
i) Melakukan pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi dan
media serta penyajian bahan-bahan yang dibutuhkan.
j) Menyiapkan bahan konvrensi pers dan penyusunan serta
pembuatan prees release.
l) Melakukan kerjasama kemitraan dengan kalangan mess media.
m)Mengelola dan memelihara situs/website DPRD dalam wadah
media center DPRD.
n) Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat setelah
dikonsultasikan dengan DPRD.
o) Menyiapkan bahan penelitian dan poling untuk mendapatkan data
dan informasi dalam rangka peningkatan pelayanan DPRD kepada
masyarakat.
p) Menyiapkan bahan peliputan kegiatan DPRD kepada masyarakat.
q) Menyiapkan bahan peliputan kegiatan dan kunjungan kerja DPRD
dengan fasilitas wartawan.
r) Melakukan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut
ketentuan yang berlaku.
s) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian informasi
dan publikasi dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan.
t) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas.
5.3 Sub Bagian Protokol Dan Pengaduan Masyarakat
a) Menyusun rencana kegiatan sub bagian protokol dan pengaduan
b) Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar.
c) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan
yang belum dilaksanakan.
d) Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk
menghindari kesalahan.
e) Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
keprotokoleran pimpinan dan anggota DPRD.
g) Menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan keprotokoleran, acara rapat, pertemuan
dan dengar pendapat.
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan
kegiatan.
i) Memfasilitasi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan dan
aspirasinya ke DPRD.
j) Menyiapkan dan mengatur penerimaan tamu, kecuali unjuk
rasa/demonstrasi masyarakat.
k) Menyiapkan dan mengatur kunjungan/penerimaan tamu DPRD.
l) Menyiapkan dan mengatur persiapan penyelenggaraan acara rapat,
m)Menyiapkan penyelenggaraan upacara dan pemandu acara (master
of ceremony).
n) Menginventarisir dan melaporkan setiap penyampaian aspirasi atau
pengaduan masyarakat ke DPRD.
o) Menyiapkan dan mengelola bahan, sarana dan media pengaduan
masyarakat ke DPRD.
p) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian protokol dan
pengaduan masyarakat dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
q) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas.
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
1. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
3. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
5. Peningkatan Disiplin Aparatur
6. Intensifikasi Penanganan Pengaduan Masyarakat
7. Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
8. Peningkatan Pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan
Penulis ditempatkan di bagian keuangan tepatnya pada bendahara
maka bidang yang menjadi fokus penulis adalah prosedur pelaporan SPT PPh
pasal 21 atas kayawan/orang pribadi pada kantor sekretariat DPRD provinsi
Sulawesi selatan Makassar. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kerja
praktek adalah meninjau prosedur pelaporan SPT PPh 21 atas karyawan.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Teknis pelaksanaan kuliah kerja praktek yang dilaksanakan penulis
yaitu menganalisi/mengamati pelaksanan prosedur pelaporan SPT PPh pasal
21 atas wajib pajak orang pribadi pada kantor sekretariat DPRD provinsi
sulawesi selatan. Adapun tugas-tugas yang harus dilakukan penulis yaitu
merekam setiap SPT PPh pasal 21 atas wajib pajak orang pribadi yang telah
valid, yaitu SPT yang telah benar pengisiaannya dan lengkap
lampiran-lampirannya.
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
Salah satu tujuan kuliah kerja praktek adalah membahas hasil-hasil
kuliah kerja praktek berdasarkan data-data yang didapat selama pelaksanaan
kuliah kerja praktek dari Kantor sekretariar DPRD provinsi Sulawesi selatan,
maka penulis memberikan penjelasan tentang tinjauan atas pelaksanaan
sekretariar DPRD provinsi Sulawesi selatan. Maka penulis memberikan
penjelasan atas prosedur pelaporan SPT PPh pasal 21 atas karyawan/wajib
pajak orang pribadi pada kantor sekretariar DPRD provinsi Sulawesi selatan
Makassar.
3.3.1 Pajak
3.3.1.1 Pengertian Pajak
Didalam melaksanakan pembangunan nasional sebagai
pengamalan dari pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dan oleh karena itu pula
dikelola untuk meningkatkan peran serta masyarakat sesuai dengan
kemampuannya, maka untuk mewujudkan tujuan dalam
melaksanakan dan meningkatkan pembangunan nasional, salah satu
sumber penerimaan Negara yang sangat menunjang untuk
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Menurut Adriani dalam buku siti rahayu (2010 : 22 ) yang
telah diterjemahkan oleh R. Santoso Brotodiharjo mengemukakan
bahwa :
Sedangkan pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro
dalam buku siti rahayu (2010 : 22) mengemukakan bahwa definisi
pajak adalah :
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbale balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjuk. Dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan diatas dapat
ditarik kesimpulan tentang cirri-ciri atau unsur pokok yang terdapat
pada pengertian pajak yaitu:
1. Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang serta aturan
pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan.
2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya
kontraprestasi individual oleh pemerintah.
3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
4. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah,
yang bila dari pemasukannya terdapat surplus, diperuntukan
untuk membiayai public investment.
5. Pajak pula mempunyai fungsi sebagai budgetair dan regulerend.
3.3.1.2 Fungsi Pajak
Sebagaimana telah diketahui ciri-ciri pajak yang diatas ada
dua fungsi pajak yaitu :
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukan bagi
pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
Contoh: Dimasukannnya pajak dalam APBN sebagai
penerimaan dalam Negeri.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan
kebijakan-kebijakan dibidang sosial dan ekonomi.
Contoh: Dikenakannya pajak yang tinggi terhadap minuman
keras dan terhadap barang mewah pula, sehingga
penggunaannya dapat ditekan dan dibatasi.
3.3.1.3 Jenis-Jenis Pajak
Dalam hukum pajak terdapat pembagian jenis-jenis pajak
yang dibagi dalam berbagai kelompok pajak. Pengelompokan jenis
pajak dapat dibagi atas:
1. Berdasarkan Golongan
Pajak dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :
a. Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul atau
ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat
dilimpahkan atau dibebankan kepada oranglain atau pihak
lain.
Contoh: Pajak Penghasilan (PPh) yang harus dibayar atau
ditanggung oleh pihak-pihak tertentu yang
b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada oranglain atau pihak
ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu
kegiatan, peristiwa, atau perbuatan yang menyebabkan
terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau
jasa.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terjadi karena
terdapat pertambahan nilai terhadap barang atau
jasa. Pajak ini dibayarkan oleh produsen tetapi dapat
dibebankan kepadakonsumen baik secara eksplisit
maupun implicit (dimasukan dalam harga jual
barang atau jasa).
2. Berdasarkan Sifatnya
Pembagian pajak menurut sifatnya dimaksudkan pembedaan dan
pembagiaannya berdasarkan ciri-ciri prinsip :
a. Pajak subjektif adalah yang pengenaannya memerhatikan
keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang
memerhatikan keadaan subjeknya.
Contoh: Dalam PPh terdapat subjek pajak (wajib pajak) dan
harus memerhatikan keadaan pribadi wajib pajak
(status perkawinan, banyaknya tanggungan, dan
menentukan besarnya penghasilan yang tidak kena
pajak.
b. Pajak objektif adalah pajak yang pengenaannya
memerhatikan objeknya baik berupa benda, keadaaan,
perbuatan, atau pristiwa yang mengakibatkan timbulnya
kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan
subjek pajak maupun tempat tingggal.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan
atas Barang Mewah (PPnBM), serta Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB).
3. Berdasarkan Pemungutannya
Pajak dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :
a. Pajak Negara (Pajak Pusat) adalah pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah
tangga Negara pada umumnya.
Contoh: PPh, PPN, PPnBM, PBB, serta Bea Prolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
b. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah
daerah baik daerah tingkat I (pajak provinsi) maupun daerah
tingkat II (pajak kabupaten/ kota) dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah masing-masing.
Contoh: Pajak Provinsi yaitu pajak kendaraan bermotor, bea
pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan
air permukaan, sedangkan Pajak Kabupaten/ Kota
yaitu pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan,
pajak reklame, parkir dan lainnya.
3.3.1.4 Sistem Pemungutan Pajak
Dalam pemungutan pajak dikenal beberapa sistem yaitu:
1. Official Assessment System
Adalah suatu pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang.
Ciri-ciri Official Assessment System
a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada
pada fiskus.
b. Wajib pajak bersifat pasif.
c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak
oleh fiskus.
2. Self Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepercayaan dan tanggung jawab kepada wajib pajak
untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya
kewajiaban pajak yang terutang.
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau
memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
3.3.1.5 Azas Pemungutan Pajak
Dalam pemungutan pajak didasarkan pada azas-azas
tertentu bagi fiskus sehingga dengan azas ini Negara memberi hak
kepada dirinya sendiri untuk memungut pajak dari penduduknya,
yang pada hakekatnya memungut dengan paksa (berdasarkan
Undang-undang) sebagian dari harta yang dimiliki penduduknya.
Azas-azas tersebut adalah :
1. Azas domisili
2. Azas Sumber
3. Azas Kebangsaan
3.3.1.6 Hambatan – Hambatan Pemungutan Pajak
Hambatan-hambatan pemungutan pajak terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Perlawanan Pasif
Perlawanan pasif yaitu berupa hambatan yang mempersulit
pemungutan pajak dan mempunyai hubungan erat dengan
struktur ekonomi.
2. Perlawanan Aktif
Perlawanan aktif secara nyata terlihat pada semua usaha dan
perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada pemerintah
3.3.2 Pajak Penghasilan
3.3.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan
Dengan makin pesatnya perkembangan sosial ekonomi
sebagai hasil pembangunan nasional dan globalisasi serta
reformasi di berbagai bidang, maka perlu dilakukan perubahan
undang-undang tersebut guna meningkatkan fungsi dan
peranannya dalam rangka mendukung kebijakan pembangunan
nasional khususnya di bidang ekonomi. UU No. 7 tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan telah beberapa kali diubah dan
disempurnakan, yaitu dengan UU No. 7 tahun 1991, UU No. 10
tahun 1994, UU No. 17 tahun 2000, dan terakhir dalam UU No.
36 tahun 2008.Subjek Pajak dalam negeri, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 Undang-Undang No.36 Tahun 2008 Tentang
Pajak Penghasilan.
Perubahan UU Pajak Penghasilan tersebut dilakukan
dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip perpajakan yang
dianut secara universal, yaitu keadilan, kemudahan/ efiseinsi
administrasi dan produktivitas penerimaan Negara. Maka atas
dasar perubahan UU tersebut dikemukakan bahwa definisi dari
pajak penghasilan sendiri adalah pajak yang dikenakan terhadap
subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya
dalam satu tahun pajak. Sedangkan yang menjadi objek pajak
diterima/ diproleh wajib pajak baik berasal dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi/ untuk
menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan
nama dalam dalam bentuk apapun.
3.3.2.2 Subjek Pajak Penghasilan
Subjek Pajak Penghasilan adalah segala sesuatu yang
mempunyai potensi untuk memproleh penghasilan dan menjadi
sasaran untuk di kenakan PPh, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Subjek Pajak orang pribadi
b. Subjek Pajak warisan yang belum terbagi sebagai satu
kesatuan, menggantikan yang berhak
c. Subjek Pajak badan
d. Subjek Pajak Bentuk Usaha Tetap (BUT)
3.3.2.2.1 Subjek Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Penerima Penghasilan Yang Dipotong PPh Pasal 21 ;
a. Pegawai;
b. Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat
pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua,
termasuk ahli warisnya;
c. Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau
1) tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas yang
terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter,
konsultan, notaris, penilai dan aktuaris;
2) pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak,
bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara,
kru film, foto model, peragawan/peragawati,pemain
drama, penari, pemahat, pelukis dan seniman lainnya;
3) olahragawan;
4) penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan
moderator,
5) pengarang, peneliti, dan penerjemah;
6) pemberi jasa dalam segala bidang, termasuk teknik,
computer dan system aplikasinya, telekomunikasi,
elektronika, fotografi, ekonomi dan sosial, serta
pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan;
7) agen iklan;
8) pengawas atau pengelola proyek;
9) pembawa pesanan atau yang menemukan langganan
atau yang menjadi perantara;
10) petugas penjaja barang dagangan;
11) petugas dinas luar asuransi;
12) distributor multilevel marketing atau direct selling;dan
d. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh
penghasilan sehubungan dengan keikutsertaanya dalam
suatu kegiatan, antara lain meliputi :
1) peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain
perlombaan olah raga, seni, ketangkasan, ilmu
pengetahuan, teknologi dan perlombaan lainnya;
2) peserta rapat, konferensi, siding, pertemuan, atau
kunjungan kerja;
3) peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai
penyelenggara kegiatan tertentu;
4) peserta pendidikan, pelatihan, dan magang;
5) peserta kegiatan lainnya.
Penerima Penghasilan Yang Tidak Dipotong PPh Pasal 21 ;
a. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat
lain dari negara asing, dan orang-orang yang
diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan
bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat :
1) Bukan Warga Negara Indonesia; dan
2) Di Indonesia tidak menerima atau memperoleh
penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya
tersebut serta negara yang bersangkutan memberikan
b. Pejabat perwakilan organisasi internasional yang
ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan sepanjang
bukan Warga Negara Indonesia dan tidak menjalankan
usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh
penghasilan di Indonesia.
3.3.2.2.2 Pemotong PPh Pasal 21
a) Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan.
b) Bendahara pemerintah baik Pusat maupun Daerah
c) Dana pensiun atau badan lain seperti Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (Jamsostek) dan badan-badan lainnya;
d) Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas serta badan yang membayar honorarium
atau pembayaran lain kepada jasa tenaga ahli, orang
pribadi dengan status subjek pajak luar negeri, peserta
pendidikan, pelatihan dan magang;
e) Penyelenggara kegiatan, termasuk badan pemerintah,
organisasi yang bersifat nasional dan internasional,
perkumpulan, orang pribadi serta lembaga lainnya yang
menyelenggarakan kegiatan;
3.3.2.2.3 Objek dan Tarif Pemotongan PPh Pasal 21
a) Pegawai tetap, penerima pensiun bulanan, bukan pegawai
yang memiliki NPWP dan menerima penghasilan secara
Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang PPh dikalikan
dengan Penghasilan Kena Pajak (PKP). PKP dihitung
berdasarkan sebagai berikut:
1) Pegawai Tetap: Penghasilan bruto dikurangi biaya
jabatan (5% dari penghasilan bruto, maksimum Rp
6.000.000,00 setahun atau Rp 500.000,00 sebulan);
dikurangi iuran pensiun, Iuran jaminan hari tua,
dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
2) Penerima Pensiun Bulanan: Penghasilan bruto
dikurangi biaya pensiun (5% dari penghasilan bruto,
maksimum Rp 2.400.000,00 setahun atau Rp
200.000,00 sebulan) dikurangi PTKP.
3) Bukan Pegawai yang memiliki NPWP dan menerima
penghasilan secara berkesinambungan: 50 % dari
Penghasilan bruto dikurangi PTKP perbulan.
b) Bukan Pegawai yang menerima atau memperoleh
penghasilan dikenakan tariff Pasal 17 ayat (1) huruf a
dikalikan dengan 50% dari jumlah penghasilan bruto
untuk setiap pembayaran imbalan yang tidak
berkesinambungan;
c) Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh
dikalikan dengan jumlah penghasilan bruto untuk setiap
kali pembayaran yang bersifat utuh dan tidak dipecah;
d) Pegawai harian, pegawai mingguan, pemagang, dan calon
pegawai, serta pegawai tidak tetap lainnya yang menerima
upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan
dan uang saku harian yang besarnya melebihi Rp.150.000
sehari tetapi dalam satu bulan takwim jumlahnya tidak
melebihi Rp. 1.320.000,00 dan atau tidak dibayarkan
secara bulanan, maka PPh Pasal 21 yang terutang dalam
sehari adalah dengan menerapkan tarif 5% dari
penghasilan bruto setelah dikurangi Rp. 150.000,00. Bila
dalam satu bulan takwim jumlahnya melebihi
Rp.1.320.000,00 sebulan, maka besarnya PTKP yang
dapat dikurangkan untuk satu hari adalah sesuai dengan
jumlah PTKP sebenarnya dari penerima penghasilan yang
bersangkutan dibagi 360.
e) Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI yang menerima
honorarium dan imbalan lain yang sumber dananya
berasal dari Keuangan Negara atau Keuangan Daerah
dipotong PPh Psl. 21 dengan tarif 15% dari penghasilan
bruto dan bersifat final, kecuali yang dibayarkan kepada
PNS Gol. IId kebawah, anggota TNI/POLRI Peltu
f) Besar PTKP tahun 2012 adalah :
Tabel 3.1
Penghasilan Tidak Kena Pajak (2012)
Penerima PTKP Setahun Sebulan
untuk diri pegawai Rp 15.840.000 Rp 1.320.000 tambahan untuk
Sumber: UU No. 36 Tahun 2008
Karena ada perubahan pada tahun 2013 Besar PTKP
adalah :
Table 3.2
Penghasilan Tidak Kena Pajak (2013)
Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012
*) Anggota keluarga adalah anggota keluarga sedarah dan semenda dalam satu garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya.
g) Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-undang Pajak
Penghasilan adalah:
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif
sampai dengan Rp 50 juta 5%
diatas Rp 50 juta sampai dengan Rp 250 juta 15%
diatas Rp 250 juta sampai dengan Rp 500 juta 25%
Penerima PTKP Setahun Sebulan
diatas Rp 500 juta 30%
h) Bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP dikenakan
tarif 20 % lebih tinggi dari tarif PPh Pasal 17.
3.3.2.2.4 Penghasilan yang Dikecualikan dari PPh Pasal 21
a) Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari
perusahaan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa;
b) Penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan
dalam bentuk apapun yang diberikan oleh Wajib Pajak
atau Pemerintah, kecuali diberikan oleh bukan Wajib
Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan
yang bersifat final dan yang dikenakan Pajak Penghasilan
berdasarkan norma penghitungan khusus (deemed profit).
c) Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan
iuran tunjangan hari tua atau iuran jaminan hari tua kepada
badan penyelenggara tunjangan hari tua atau badan
penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang dibayar
oleh pemberi kerja;
d) Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari
badan atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau
e) Beasiswa yang diterima atau diperoleh Warga Negara
Indonesia dari Wajib Pajak pemberi beasiswa dalam
rangka mengikuti pendidikan formal/nonformal
yangterstruktur baik di dalam negeri maupun luar negeri.
3.3.2.2.5 Tata Cara Pelaporan PPh Pasal 21
Setelah Wajib Pajak mendapatkan NPWP, kemudian
melakukan pembayaran pajak, kewajiban selanjutnya yang
harus dilaksanakan adalah melaporkannya ke Kantor
Pelayanan Pajak tempat kedudukan Wajib Pajak tersebut.
Hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan Wajib Pajak dapat
diakses melalui website Direktorat Jenderal Pajak
http://www.pajak.go.id dengan mengklik Petunjuk “3M”
Melapor. Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh
Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan
atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban,
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
a) Pengisian & Penyampaian SPT :
1) Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dalam bahasa
Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,angka