• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Komunikasi Kegiatan Roadshow 'Bio Farma Goes To School' Oleh Public Relation PT Bio Farma (Persero) Terhadap Sikap Siswa SMA Di Kota Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Komunikasi Kegiatan Roadshow 'Bio Farma Goes To School' Oleh Public Relation PT Bio Farma (Persero) Terhadap Sikap Siswa SMA Di Kota Sukabumi"

Copied!
194
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP SIKAP SISWA SMA

DI KOTA SUKABUMI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1(S1) Pada Program Studi Ilmu

Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh :

TAUFIK NUGRAHA

41807084

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

iv ABSTRAK

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEGIATAN ROADSHOW

“BIO FARMA GOES TO SCHOOL” OLEH PUBLIC

RELATIONS PT BIO FARMA (PERSERO)

TERHADAP SIKAP SISWA SMA DI KOTA SUKABUMI

Oleh : Taufik Nugraha

NIM. 41807084

Skripsi ini di bawah bimbingan, Rismawaty, S.Sos., M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana Efektivitas Komunikasi Kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School” Oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) Terhadap Sikap Siswa SMA Di Kota Sukabumi. Sehingga peneliti mencoba menganalisis dari alat ukur yang akan dicapai yaitu: kredibilitas komunikator, pesan, media, komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif siswa di SMA Kota Sukabumi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yang digunakan adalah survei. Sebagian besar data dikumpulkan melalui angket dan didukung dengan wawancara, dan studi pustaka. Untuk sampelnya adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 dan SMK Negeri 2 Sukabumi, dengan jumlah sampel sebanyak seratus responden. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Teknik analisis data untuk melihat hubungan antar variabel adalah koefisien rank spearman.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, adanya pengaruh kredibilitas komunikator kegiatan Roadshow terhadap sikap siswa SMA dengan korelasi yang cukup kuat dan signifikan, adanya pengaruh pesan dalam kegiatan Roadshow terhadap sikap siswa SMA dengan korelasi yang cukup kuat dan signifikan, adanya pengaruh media dalam kegiatan Roadshow terhadap sikap siswa SMA dengan korelasi yang cukup kuat dan signifikan, Serta adanya pengaruh efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow terhadap komponen kognitif Siwa SMA dengan korelasi yang cukup kuat dan signifikan, adanya pengaruh efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow terhadap komponen afektif Siwa SMA dengan korelasi yang cukup kuat dan signifikan, adanya pengaruh efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow terhadap komponen konatif Siwa SMA dengan korelasi yang cukup kuat dan signifikan, dan adanya pengaruh efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow terhadap sikap Siwa SMA dengan korelasi yang cukup kuat dan signifikan.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh Efektivitas Komunikasi Kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School” Oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) Terhadap Sikap Siswa SMA Di Kota Sukabumi dengan memiliki korelasi yang cukup kuat dan signifikan.

(3)

HIGH SCHOOL STUDENTS IN SUKABUMI

By :

Taufik Nugraha NIM. 41807084

This research under the guidance of,

Rismawaty, S.Sos., M.Si.

This study aims to determine the extent of effectiveness of Communications Activities Roadshow "Bio Farma Goes To School" by Public Relations PT Bio Farma (Persero) Attitude Against High School Students in Sukabumi. So the researchers tried to analyze of the gauges will be achieved, namely: the credibility of the communicator, message, media, cognitive component, affective component, and conative components of high school students in Sukabumi.

This study uses a quantitative approach to research methods used are surveys. Most of the data collected through questionnaires and supported by interviews, and book study. For the sample are high school students of SMK Negeri 1 and 2 Sukabumi, a sample of one hundred respondents. Sampling technique used is total sampling. Data analysis techniques to look at the relationship between variables is rank spearman coefficient.

The results of this study indicate that, the influence of communicator credibility Roadshow activities on the attitudes of high school students with a fairly strong correlation and significant, the influence of the message in the Roadshow activities on the attitudes of high school students with a fairly strong correlation and significant, the influence of media on attitudes in the activities Roadshow high school students with a fairly strong correlation and significant, As well as the influence the effectiveness of communication Roadshow activities on the cognitive component of students high school with a fairly strong correlation and significant, the influence of the effectiveness of communication Roadshow activities on the affective component of students high school with a fairly strong correlation and significant, the influence the effectiveness of communication Roadshow activities on the conative component of students high school with a fairly strong correlation and significant, and the influence the effectiveness of communication Roadshow activities on the attitudes of students high school with a fairly strong correlation and significant.

The conclusion from these studies show that the influence of the Effectiveness of Communication Activities Roadshow "Bio Farma Goes To School" by Public Relations PT Bio Farma (Persero) Attitude Against High School Students In Sukabumi by having a fairly strong correlation and significant.

(4)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan segala puji dan syukur

Kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa syalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, serta kepada para pengikutnya hinggga akhir zaman, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas yang berjudul “Efektivitas Komunikasi Kegiatan Roadshow“Bio Farma Goes To School” Oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) Terhadap Sikap Siswa SMA Di Kota Sukabumi.

(5)

vii

Dalam melakukan penyusunan skripsi ini tidak sedikit penulis menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas izin Allah SWT juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, dan bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Melalui kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Yang Terhormat:

1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung, yang telah mengeluarkan Surat pengesahan pengantar penelitian ke lapangan dan terimakasih telah mendatangani lembar pengesahan ini.

2. Drs. Manap Solihat, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations Fisip Universitas Komputer Indonesia Bandung, yang memberikan ilmu dan pengetahuan serta pengesahan pada skripsi ini sehingga dapat disidangkan.

(6)

viii

4. Rismawaty, S.Sos., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan semangat, pengarahan, nasehat, dukungan dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si. sebagai Dosen Wali IK-2 2007 yang telah memberikan motivasi dan membimbing kepada penulis dari awal kuliah hingga akhir kuliah.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Khususnya Konsentrasi Humas, Sangra Juliano S.I.kom., Inggar Prayoga S.I.kom., Arie Prasetio S.Sos., M.I.kom., Adiyana Slamet S.Ip., M.Si., Ibu Iin Rahmi Handayani S.Sos., M.I.kom., Tine S.I.kom, serta seluruh dosen Ilmu Komunikasi Fisip Unikom lainnya yang telah memberikan begitu banyak ilmu bagi penulis selama kuliah di UNIKOM.

7. Astri Ikawati A.Md. Kom., selaku Staf Sekretaris Prodi. Ilmu Komunikasi FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung yang telah membantu semua keperluan penulis sebelum dan sesudah penulis melakukan penelitian ke lapangan.

8. Ratna Widi Astuti A.Md., selaku Sekretaris Dekan FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung yang telah membantu semua keperluan penulis sebelum dan sesudah penulis melakukan penelitian ke lapangan. 9. Seluruh Staf Perpustakan Unikom yang telah memberikan banyak

bantuan kepada penulis dalam mencari referensi buku-buku.

(7)

ix

12. Bapak Edwin, Ibu Anggit, Ibu Yuni selaku Staf Bagian Public Relations

PT Bio Farma (Persero) yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan pengetahuan kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi.

13. KBH “Keluarga Barang Hakan”, Bayu “vamod”, Adi “ramod”, Sendhy “juhun”, sahabat terbaikku yang selalu memberikan motivasi,

doa, dan canda tawa di setiap waktunya.

14. Rangers: Bayu, Tommy, Mute, Agus, Adin, Riefky, dan Inna, sahabatku yang telah membantu dalam segala hal.

15. Teman terdekatku, Fitri Widiyanti “Emphit”, tempat berbagi cerita, canda tawa, dan motivasi kepada penulis.

16. Teman-teman IK 2 angkatan 2007 (Atis “nene”, Helmi, Kiqien, Ayu, Gita, Asha, Camelia, Duane, Friska, Rahma, Renzy, Uwie, Brian) serta teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk bantuan dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

(8)

x

18. Teman – teman yang saya kenal, Ane, Heri “mbah”, Evin, Agus “Zakh”, Inon, Dita, Wisnu, Topan, Henhen, Lingga, dn lainnya, terimakasih atas motivasinya.

19. Teman-teman “seperjuangan” di UNIKOM, yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

20. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama penyusunan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, bagi PR PT Bio Farma (Persero), untuk Universitas khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia Bandung dan pembaca lain pada umumnya. Untuk itu sekiranya penulis sangat membutuhkan masukkan baik saran maupun kritik yang bisa membangun dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik demi kesempurnaan skripsi ini. Dengan itu penulis memohon maaf yang sedalam-dalamnya apabila terdapat kesalahan pada skripsi yang penulis buat. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat pahala dari Allah SWT. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2011

(9)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Hal ini berarti bahwa komunikasi merupakan hal yang paling fundamental dalam kehidupan manusia baik dalam lingkungan pribadi atau dalam lingkungan sosial. Melalui komunikasi, manusia dapat bertukar informasi dengan manusia lainnnya. Selain itu dengan melakukan komunikasi kita bisa merubah tingkah laku atau sikap orang lain.

“Hal tersebut sejalan dengan definisi komunikasi menurut Hovland, Janis, dan Kelley, seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981), mengatakan bahwa : “Communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata lain, komunikasi adalah proses individu

mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal”. (Muhammad, 2009 : 2)

(10)

2

perusahaan dengan publik. Salah satu divisi atau bagian yang menjalankan komunikasi dengan publik dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah

Public Relations (PR) atau kita kenal dengan Hubungan Masyarakat (Humas).

Pada abad modern ini, beberapa kegiatan yang bersangkutan dengan komunikasi telah dipercayakan kepada bagian atau divisi PR atau Humas di perusahaan yang bersangkutan. Setiap organisasi atau perusahaan, menyadari bahwa PR merupakan faktor yang memegang peranan penting di perusahaan tersebut. Kegiatan PR pada dasarnya merupakan kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk mempengaruhi publiknya melalui kegiatan-kegiatan komunikasi, serta bertujuan untuk memberikan informasi untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, dan penghargaan dari publiknya.

“Hal tersebut sejalan dengan Definisi PR menurut Intitute of Public Relations (IPR) yaitu keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan khalayaknya” (Jefkins, 2004 : 9)

(11)

bagian yaitu PR internal dengan publik internalnya dan PR eksternal dengan publik eksternalnya.

PR (Public Relations) sangat diperlukan dalam membantu menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-pedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan pengertian. Hal tersebut, sesuai dengan fungsi PR . Adapun fungsi dari public

relations, yaitu :

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi dan menciptkan citra dan kepercayaan.

2. Membina hubungan yang harmonis antar organisasi dengan publiknya (publik internal dan eksternal).

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, yaitu menyebarluaskan informasi melalui berbagai macam program acara dari organisasi kepada publik, dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

(12)

4

Salah satu ciri khas fungsi PR atau Humas adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, yaitu menyebarluaskan informasi melalui berbagai macam program acara dari organisasi kepada publik. Special event

adalah salah satu bentuk kegiatan atau yang dilakukan oleh PR untuk menyebarluaskan informasi.

Sehubungan dengan penjelasan fungsi PR atau kehumasan tersebut di atas, dan jika dikaitkan dengan kegiatan PR atau kehumasan dalam special event, maka fungsinya adalah :

1. Untuk memberikan informasi secara langsung (bertatap muka), dan mendapatkan hubungan timbal balik yang positif dengan publiknya melalui program kerja atau acara – acara yang sengaja dirancang, dan dikaitkan dengan special event (peristiwa khusus) dalam kegiatan serta program kerja PR atau kehumasan tertentu.

2. Sebagai media komunikasi dan sekaligus publikasi, dan pada akhirnya masyarakat atau publik sebagai target sasarannya akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan pengertian yang mendalam. Diharapkan dari acara tersebut dapat tercipta citra positif terhadap perusahaan atau lembaga atau produk yang diwakilinya. (Ardianto, 2009 : 104 - 105)

(13)

dapat diterima, adanya saling pengertian sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkan komunikator serta dapat mengubah sikap komunikan. Artinya kredibilitas komunikator, mendukung pada keefektivitasan komunikasi.

Oleh karena itu, sebuah organisasi atau perusahaan diharapkan bisa melakukan komunikasi yang efektif baik dilingkungan perusahaannya maupun di luar lingkungannya atau kepada publiknya. Hal ini agar tujuan organisasi bisa berjalan dengan lancar. Misalnya dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada publiknya melalui kegiatan komunikasi, seperti special event untuk memperkenalkan keberadaan perusahaannya atau mensosialisasikan program – program sosial kepada masyarakat sekaligus memperkenalkan produknya.

(14)

6

Begitu pula dengan PT Bio Farma (Persero) yang merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sebagai satu – satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia yang selama ini telah mendedikasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk memproduksi vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki kualitas derajat kesehatan yang lebih baik.

Walaupun demikian, keberadaan PT Bio Farma (Persero) belum sepenuhnya dikenal oleh masyarakat luas. Dimana hal tersebut, masyarakat pun tidak mengetahui vaksin sebagai produk utama yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Oleh karena itu, PR PT Bio Farma (Persero), melakukan salah satu bentuk kegiatan eksternal yang dilakukan untuk menyebarkan informasi terutama memperkenalkan keberadaan PT Bio Farma (Persero) dan mengenai pentingnya vaksin bagi kesehatan kepada publik eksternal adalah dengan menjalankan atau melaksanakan program special event. Special event

yang dilakukan oleh PR PT Bio Farma (Persero) adalah melalui kegiatan

roadshow.

Kegiatan roadshow ini bernama “Bio Farma Goes To School”.

Roadshow ini telah berlangsung sejak awal Tahun 2010, yang dilaksanakan secara rutin satu bulan sekali. Adapun target sasaran dari kegiatan roadshow

(15)

Menurut Kepala Bagian Public Relations PT Bio Farma (Persero), Nurlaela, dari hasil kegiatan roadshow ke sejumlah sekolah di Kota Bandung sebelumnya, para siswa sekolah masih menganggap bahwa vaksin merupakan obat untuk menyembuhkan suatu penyakit. “Mereka masih banyak yang mengatakan bahwa vaksin sama dengan obat, itu dua hal yang berbeda,” ucapnya.

Nurlaela mengatakan, “guna memberikan pengetahuan mengenai vaksin, pihaknya terus melakukan sosialisasi dengan memberikan edukasi pentingnya vaksinasi bagi kesehatan dikalangan masyarakat khususnya pelajar dan guru”.1

Vaksin secara arti berasal dari bahasa latin ‟vacca = melemahkan‟.

Definisi lengkapnya kurang lebih adalah suatu kuman (bakteri/virus) yang sudah dilemahkan yang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh seseorang untuk membentuk kekebalan tubuh (imunitas) secara aktif. Cara memasukkannya bisa dengan disuntik ataupun dengan oral (diteteskan – red). Fungsi utama dari vaksin adalah untuk pencegahan terhadap suatu penyakit yang diakibatkan oleh kuman.

Dalam upaya memperkenalkan keberadaan PT Bio Farama (Persero) dan memperkenalkan vaksin, pelajar – pelajar SMA menjadi target sasaran dalam kegiatan roadshow ini. Hal tersebut dikarenakan bahwa pelajar merupakan generasi muda sebagai agen informasi. Jadi melalui pelajar SMA, diharapkan segala informasi yang telah diperoleh dalam kegiatan roadshow

ini dapat disebarluaskan juga kepada keluarga, teman, dan lingkungan sekitarnya.

1

(16)

8

Target atau sasaran dalam kegiatan roadshow pada tahun 2011 ini adalah pelajar - pelajar SMA di wilayah luar Kota Bandung. Seperti

roadshow yang telah dilaksanakan di beberapa SMA di Kota Sukabumi pada bulan Maret 2011. Pada saat itu, kegiatan roadshow tidak hanya ditargetkan ke siswa-siswi SMA, tetapi ke siswa-siswi SMK juga, seperti SMK Negeri 2 Sukabumi.

Dalam menjalankan kegiatan komunikasinya, PR PT Bio Farma melaksanakan program special event berupa kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School”. Namun masih banyak masyarakat terutama pelajar SMA yang menjadi sasaran kegiatan, yang belum mengetahui keberadaan PT Bio Farma (Persero) dan vaksin sebagai produk utamanya. Selain itu juga, seperti yang dikatakan Kepala PR PT Bio Farma (Persero) masih banyak pelajar yang salah mengartikan vaksin.

Dalam hal ini, diharapkan dengan adanya kegiatan Roadshow “Bio

Farma Goes To School” dapat mengubah sikap siswa SMA di Kota Sukabumi yang meliputi ; komponen kognitif (pengetahuan), yaitu peserta diharapkan yang tadinya tidak tahu menjadi mengetahui keberadaan PT Bio Farma (Persero) dan mengenai vaksin ; komponen afektif (perasaan), yaitu peserta diharapkan melibatkan emosinya terutama merasa senang dalam kegiatan dan senang pada keberadaan PT Bio Farma (Persero) ; dan komponen konatif (kecenderungan bertindak), yaitu peserta diharapkan dapat menyebarkan informasi – informasi yang telah disampaikan dalam kegiatan roadshow

(17)

tersebut di atas menjadi latar belakang mengapa peneliti melakukan penelitian mengenai kegiatan Roadshow“Bio Farma Goes To School”.

Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : “Sejauhmana Efektivitas Komunikasi

Kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) Terhadap Sikap Siswa SMA Di Kota Sukabumi?”.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Sejauhmana kredibilitas komunikator kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi?

2. Sejauhmana pesan yang disampaikan dalam kegiatan Roadshow “Bio

Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi?

3. Sejauhmana media yang digunakan dalam kegiatan Roadshow“Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi?

(18)

10

5. Sejauhmana efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap komponen afektif siswa SMA Di Kota Sukabumi?

6. Sejauhmana efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap komponen konatif siswa SMA Di Kota Sukabumi?

7. Sejauhmana efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh efektivitas komunikasi kegiatan RoadshowBio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi.

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kredibilitas komunikator pada kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi. 2. Untuk mengetahui pesan yang disampaikan pada kegiatan

(19)

3. Untuk mengetahui media yang digunakan dalam kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi. 4. Untuk mengetahui efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow “Bio

Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap komponen kognitif siswa SMA Di Kota Sukabumi.

5. Untuk mengetahui efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow “Bio

Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap komponen afektif siswa SMA Di Kota Sukabumi.

6. Untuk mengetahui efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow “Bio

Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap komponen konatif siswa SMA Di Kota Sukabumi.

7. Untuk mengetahui efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow

“Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma

(20)

12

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi upaya pengembangan Ilmu Komunikasi pada umumnya, dan memperluas wawasan yang berhubungan dengan bidang kehumasan pada khususnya yaitu mengenai program atau kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh PR (Public Relations), seperti kegiatan internal maupun kegiatan eksternal PR. Namun pada penelitian ini lebih difokuskan untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai kegiatan roadshow, sebagai salah satu kegiatan eksternal PR.

1.4.2. Kegunaan Praktis 1. Untuk Peneliti

Penelitian ini merupakan sebuah aplikasi ilmu yang selama studi diterima secara teori dan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam bidang komunikasi dan Public Relations terutama mengenai efektivitas komunikasi kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi. 2. Untuk Akademik

(21)

literatur, terutama untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.

3. Untuk Perusahaan

Penelitian ini juga secara praktis berguna bagi perusahaan sebagai referensi atau evaluasi, khususnya mengenai efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi.

1.5. Kerangka Pemikiran

1.5.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian ini didasari pula pada kerangka pemikiran secara teoritis dengan fokus penelitian adalah Efektivitas Komunikasi Kegiatan Roadshow

“Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero)

Terhadap Sikap Siswa SMA Di Kota Sukabumi. Untuk memperjelas judul penelitian ini, maka peneliti menjelaskan pengertian atau aspek yang berkaitan dengan efektivitas dan sikap yang dijadikan dasar pemikiran pada penelitian ini.

(22)

14

efektivitas yakni daya pesan untuk mempengaruhi komunikan, karena itu diperlukann syarat – syarat agar komunikasi yang dilakukan efektif.

Komunikasi dikatakan efektif atau berhasil adalah apabila pesan yang disampaikan komunikator itu dapat diterima, adanya saling pengertian sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkan komunikator serta dapat mengubah sikap komunikan. Artinya kredibilitas komunikator, mendukung pada keefektivitasan komunikasi.

Kredibilitas ialah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima). Gobble, Menteri Propaganda Jerman dalam Perag Dunia II menyatakan bahwa, untuk menjadi seorang komunikator yang efektif harus memiliki kredibilitas yang tinggi (Cangara, 2006:87).

“Dalam kamus besar bahasa Indonesia, efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai nilai efektif, pengaruh atau akibat, bisa diartikan sebagai kegiatan yang bisa memberikan hasil yang memuaskan, dapat dikatakan juga bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai. Jadi pengertian efektivitas adalah pengaruh yang ditimbulkan atau disebabkan oleh adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam setiap tindakan yang dilakukan”.2

Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi, menurut Drs. Abdillah Hanafi dalam bukunya “Memahami

Komunikasi Antara Manusia”, menegaskan perlunya memperhatikan dan

2

(23)

mengenal kesemua unsur dalam proses komunikasi, yang antara lain ; Sumber –encoder, pesan, saluran (media), decoder dan penerima.3

Sedangkan dasar pemikiran untuk variabel Y, peneliti mendeskripsikan pengertian atau faktor – faktor yang berkaitan dengan sikap. Sikap merupakan salah satu faktor yang menentukan perilaku manusia, karena sikap berhubungan dengan persepsi, kepribadian, dan motivasi individu dalam aktivitas sehari – hari, baik di lingkungan sosial maupun organisasi.

Zimbardo dan Ebbesen, mendefinisikan sikap sebagai suatu predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) terhadap seseorang, idea tau objek yang berisi komponen – komponen kognitif, afektif, dan behavior. (Soedarsono, 2009 : 66).

Travers (1977), Gagne (1977), dan Cronbach (1977) menjelaskan bahwa sikap mengandung tiga komponen yang saling berhubungan yaitu : 1. Komponen kognitif (keyakinan) : yaitu yang berhubungan dengan gejala

mengenai pikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta harapan – harapan individu tentang objek atau kelompok objek tertentu, seperti pengetahuan, kepercayaan, atau pikiran yang didasarkan pada informasi, yang berhubungan dengan objek.

3

(24)

16

2. Komponen afektif (emosi atau perasaan) : yaitu proses yang menyangkut perasaan – perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipasti dan sebagainya yang ditujukan kepada objek – objek tertentu. 3. Komponen konatif (perilaku atau tindakan): yaitu proses tendensi atau

kecenderungan untuk berbuat sesuatu kepada objek, misalnya kecenderungan memberi pertolongan, dan menjauhkan diri. (Soedarsono, 2009 : 69)

1.5.2 Kerangka Pemikiran Konseptual

Dari penjelasan yang terdapat pada kerangka teoritis, maka peneliti mencoba mengaplikasikan dalam kerangka pemikiran konseptual. Jika penjelasan dalam kerangka pemikiran teoritis diaplikasikan pada penelitian ini yaitu mengenai kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School”, maka penjelasannya adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1

Gambar Pengaruh Efektivitas Komunikasi Terhadap Sikap Siswa SMA

Sumber : Aplikasi Peneliti, 2011

(25)

Penjelasan :

Komunikator dalam kegiatan roadshow ini adalah Kepala Bagian PR dan salah satu dokter dari bagian klinik PT Bio Farma (Persero). Komunikator tersebut menyampaikan pesan berupa informasi mengenai perusahaan. Selain itu juga, komunikator memberikan penyuluhan mengenai pentingnya vaksinasi sesuai dengan tema roadshowtahun ini yaitu : “Vaksin

merupakan Benteng Pertahanan Generasi Muda”. Pesan tersebut disampaikan

dengan memperhatikan kejelasan, dan daya tarik pesan yang baik dan menarik. Hal ini karena PR PT Bio Farma (Persero) memperhatikan kredibilitas yang menjadi komunikator dalam kegiatan ini yang ahli di bidangnya masing – masing. Dimana komunikator tersebut memiliki kemampuan, dan daya tarik dalam menyampaikan pesan. Selain itu juga komunikator menyampaikan pesannya dengan memperhatikan kejelasan, dan daya tarik pesan. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti ketika mengikuti

roadshow di SMA Negeri 19 Bandung pada Tahun 2010 lalu. Selain pesan yang disampaikan oleh komunikator, rangsangan atau stimulus yang diberikan kepada organisme (peserta) berupa pesan atau informasi yang disajikan dalam slide presentasi. Pesan atau informasi yang disajikan dalam

slide berupa profil perusahaan, penjelasan mengenai vaksin, dan cuplikan film yang berkaitan dengan vaksin.

(26)

18

pesertanya, yang meliputi komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.

Dari pesan yang disampaikan oleh komunikator (Kepala PR dan dokter dari PT Bio Farma (Persero)), maka akan menambah pengetahuan dan wawasan siswa (peserta) mengenai perusahaan, PT Bio Farma (Persero), dan mengenai pentingnya vaksin bagi kesehatan. Dalam hal ini, adanya harapan – harapan siswa (peserta) dalam mengikuti kegiatan roadshow ini, yaitu para siswa ingin mengetahui informasi mengenai pentingnya vaksin bagi kesehatan. Hal ini berkaitan dengan komponen kognitif siswa sebagai peserta dalam kegiatan roadshow ini.

PR PT Bio Farma (Persero), terutama yang menjadi komunikator dalam kegiatan roadshow tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan dan menyampaikan pesan dengan baik kepada siswa (pesertanya) mengenai vaksin, hal ini ditujukan agar para siswa tidak hanya melibatkan dirinya pada aspek kognitifnya saja, tetapi melibatkan perasaannya, senang atau tidak senang, puas atau tidak puas, dan bangga atau tidak bangga terhadap kegiatan roadshow tersebut.

(27)

1.6. Operasional Variabel

Operasional Variabel adalah mengukur konsep abstrak menjadi besaran yang dapat diukur, sedangkan variabel adalah konstruk yang sifat – sifatnya sudah diberi nilai (Rakhmat, 2005 : 12). Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu efektifitas komunikasi kegiatan roadshow “Bio Farma Goes To Scool” oleh PR PT Bio Farma (Persero) dan sikap SMA Di Kota Sukabumi. Untuk lebih jelasnya, variabel – variabel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Variabel X : Efektivitas Komunikasi Kegiatan Roadshow “Biofarma Goes To School” oleh PR PT Bio Farma (Persero).

Indikator X1 : Kredibilitas Komunikator

Alat Ukur : 1. Keahlian 2. Kemampuan

3. Kepercayaan Indikator X2 : Pesan

Alat Ukur : 1. Kejelasan Pesan 2. Daya Tarik Pesan Indikator X3 : Media

(28)

20

2) Variabel Y : Sikap Siswa SMA Indikator Y1 : Komponen Kognitif

Alat Ukur : 1. Pengetahuan

Alat Ukur : 1.Kesediaan peserta untuk mendiskusikan 2. Kesediaan peserta untuk menyebarluaskan

Variabel – variabel yang dikaji dalam penelitian ini secara operasional dikelompokkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1 Operasional Variabel

No Variabel Indikator Alat Ukur Jumlah Item

Pertanyaan

1. Efektivitas Kredibilitas

(29)

Media  Jenis media yang

digunakan

 Daya tarik media 3

2. Sikap Komponen

kognitif

 Pengetahuan

 Perhatian

 Pemahaman

3

Komponen

Afektif

 Rasa senang

 Rasa Puas

 Rasa Bangga

3

Komponen

konatif

 Kesediaan peserta

untuk

mendiskusikan

 Kesediaan peserta

untuk

menyebarluaskan 2

(30)

22

1.7. Model Penelitian

Dari uraian sebelumnya, maka peneliti mencoba menyusun dengan model sebagai berikut :

Gambar 1.2 Model Penelitian

Sumber : Aplikasi Peneliti, 2011

Keterangan :

Adanya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y, yaitu adanya pengaruh Efektivitas Komunikasi Kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School” Terhadap Sikap Siswa SMA Di Kota Sukabumi.

(31)

1.8. Hipotesis

Pengertian hipotesis, berasal dari dua kata ; hypo dan thesis. Yaitu istilah hypo (hipo) berarti „kurang dari‟ dan thesis (tesa) yang berarti pendapat. Jadi hipotesis (hypothesis) adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara, dan arti sesungguhnya belum bernilai (mencapai) sebagai suatu tesis yang belum diuji kebenarannya (Ruslan, 2008: 171).

Hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha : Ada pengaruh efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow “Bio

Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi.

Ho : Tidak ada pengaruh efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow

“Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio

Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi. Adapun sub hipotesis dari penelitian ini adalah :

Ha1 : Ada pengaruh antara kredibilitas komunikator kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations

PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi.

Ho1 : Tidak ada pengaruh antara kredibilitas komunikator kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations

(32)

24

Ha2 : Ada pengaruh antara pesan yang disampaikan dalam kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations

PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi.

Ho2 : Tidak ada pengaruh pesan yang disampaikan kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations

PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi.

Ha3 : Ada pengaruh antara media yang digunakan dalam kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations

PT Bio Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi.

Ho3 : Tidak ada pengaruh media yang digunakan kegiatan Roadshow

“Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio

Farma (Persero) terhadap sikap siswa SMA Di Kota Sukabumi. Ha4 : Ada pengaruh antara efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow

“Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio

Farma (Persero) terhadap komponen kognitif siswa SMA Di Kota Sukabumi.

Ho4 : Tidak ada pengaruh antara efektivitas komunikasi kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations

(33)

Ha5 : Ada pengaruh antara efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow

“Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio

Farma (Persero) terhadap komponen afektif siswa SMA Di Kota Sukabumi.

Ho5 : Tidak ada pengaruh antara efektivitas komunikasi kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations

PT Bio Farma (Persero) terhadap komponen afektif siswa SMA Di Kota Sukabumi.

Ha6 : Ada pengaruh antara efektivitas komunikasi kegiatan Roadshow

“Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations PT Bio

Farma (Persero) terhadap komponen konatif siswa SMA Di Kota Sukabumi.

Ho6 : Tidak ada pengaruh antara efektivitas komunikasi kegiatan

Roadshow “Bio Farma Goes To School” oleh Public Relations

(34)

26

1.9. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Tipe penelitian kuantitatif menurut Sugiono : digunakan dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa pada waktu tertentu. Sehingga melalui metode ini akann diperoleh data dan informasi tentang gambaran suatu fenomena, fakta, sifat serta hubungan fenomena tertentu secara komperehensif dan integral. Dengan demikian pengulangan dalam penelitian kuantitatif dilakukan dalam rangka mendapatkan konsistensi atau reliabilitas data penelitian yang ada. (Sugiono, 2003 : 19)

“Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka – angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial (yang merupakan rumus – rumus statistik non-parametik). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel” (Ardianto, 2010 : 47)

(35)

1.10. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket

Angket atau kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, untuk diisi oleh responden.

Dalam menyusun angket, ada beberapa hal yang harus diperhatikan : a. Angket disertai surat pengantar, yang berisi penjelasan tujuan dan

pentingnya penelitian, serta harapan peneliti terhadap responden dalam menyikapi angket.

b. Tata fisik angket dibuat semenarik mungkin, termasuk tata ketikannya, tulisannya terbaca dengan jelas, tidak kabur.

c. Petunjuk pengisiannya jelas dan lengkap, istilah – istilah penting (termasuk istilah teknis kalau ada) hendaknya diberi penjelasan.

d. Pertanyaan (atau pertanyaan peneliti) mengikuti alur yang baik, dari hal – hal yang umum menuju hal – hal yang lebih spesifik.

(36)

28

2. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.

3. Internet searching

Peneliti menggunakan internet untuk mencari referensi dan data yang menunjang dengan menggunakan search engine seperti google.

4. Dokumentasi

(37)

1.11. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data dengan mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan di interpretasi (Silalahi, 2006 : 304).

Setelah memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian, selanjutnya data tersebut akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penyeleksian data

Langkah ini dilakukan untuk melakukan pemeriksaan dan kesempurnaan data serta kejelasan data yang sudah terkumpul.

2. Klasifikasi data

Langkah ini dilakukan untuk mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya.

3. Pengkodean data

Langkah ini ditempuh untuk menerjemahkan data dengan memberikan kode – kode berupa angka agar lebih mudah, kemudian data dimasukkan ke dalam coding book (buku koding) dan coding sheet (lembar koding). 4. Mentabulasikan data

(38)

30

Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan program SPSS 13.0 (Statitical Product and Service Solutions) yang merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan komputer. Untuk menganalisa hubungan antara variabel X dan variabel Y digunakan teknik analisa Korelasi Rank Spearman :

Rumus :

Keterangan :

rs : korelasi rank spearman di : selisih dua ranking n : jumlah sampel Dimana, ∑di2= ∑[r(xi) –

(yi)] 2.(Purwanto, 2010 : 230) Sedangkan untuk menganalisa adanya pengaruh maka menggunakan Koefisien Determinasi (KD) antara variabel X dan varibel Y, dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

rs2 = Hasil korelasi rank spearman (Modul SPSS, 2010).

KD = rs2 X 100% 6∑di2

rs = 1 –

(39)

Sedangkan untuk menguji hipotesis, digunakan rumus uji t, yaitu :

Keterangan :

r = Besarnya Korelasi n = Besarnya Sampel

Kriteria keputusan sebagai berikut :

Jika thitung > t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika thitung < t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

(Ruslan, 2008 : 268)

Sebelumnya digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap angket dengan analisis validitas dan realibilitas agar data yang diperoleh dapat dipercaya dan diakui kebenarannya.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor jawaban responden dari setiap item pernyataan dengan jumlah total jawaban responden atas seluruh pernyataan. Koefisien korelasi tiap item akan dibandingkan dengan 0,3 (df). Jika nilai korelasi suatu item atau pernyataan lebih kecil atau sama dengan 0.3, maka

r√(n – 2)

thitung =

(40)

32

pernyataan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari pengujian yang dilakukan. Hanya item yang memiliki nilai korelasi lebih tinggi dari 0.3 diikut sertakan dalam pengujian (Sugiyono, 2003:124).

Untuk menguji validitas dan reabilitas peneliti menggunakan program SPSS 13.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten atau stabil dari waktu ke waktu apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula, kualitas data yang diperoleh dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi dengan menggunakan uji reliabilitas. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung koefisien Cronbach Alpha dari masing-masing item dalam suatu variabel dengan nilai >0,60 untuk dinyatakan reliabel, seperti yang diungkapkan oleh Imam Ghozali, bahwa “Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut dikatakan handal (reliable) apabila memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,60.” (Gozali, 2001: 42).

(41)

1.12. Populasi dan Sampel 12.1. Populasi

Pengertian populasi (universal) menurut Sugiyono dalam buka “Statistika untuk Penelitian” (2002 : 55), adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari ; objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri di Kota Sukabumi yang mengikuti kegiatan Roadshow „Bio Farma Goes To School‟, yaitu siswa-siswi SMAN 1 dan SMKN 2 Sukabumi kelas X dan XI, sedangkan kelas XII tidak dilibatkan karena persiapan UN (Ujian Nasional). Jumlah populasi sebanyak 100 peserta dengan masing – masing sekolah telah ditetapkan jumlahnya.

Tabel 1.2 Populasi Penelitian

N = 100

Sumber : Data PR PT Bio Farma (Persero), 2011

No. SMA Negeri di Kota Sukabumi Jumlah Peserta

1 SMA Negeri 1 50

2 SMK Negeri 2 50

(42)

34

Tabel 1.3

Daftar Hadir Siswa/i SMA Negeri 1 Sukabumi yang Mengikuti Kegiatan Roadshow“Bio Farma Goes To School

NO. NAMA KELAS

1. Azizah M. XI. CL.

2. Meirina Dwi Fujiastuti XI. CL.

3. Nisrina Fatin Hanifah XI. CL.

4. Vita Rahmi Nurfitriana XI. CL.

5. Nadya Putri Yuliani XI. CL.

6. Kariska Iswari Yasa XI. CL.

7. Muhammad Jauhari R. XI. CL.

8. Muhammad Rifqi T XI. CL.

9. Shinta Ellisya F. X. BI. 1

10 Siti Hilda Ma‟rufah X. BI. 1

11. Siska Arifien Putri X. BI. 1

12. Diah Adwi Septian X. BI. 1

13. Anggara Brajamusthi X. BI. 1

14. Abdul Matin X. BI. 1

15. Kresno Skz X. BI. 1

(43)

17. Shinta Dewi Nurlita X. BI. 1

18. Wilda Aqthori X. BI. 1

19. Rosis Suciani Rizkina X. BI. 1

20. Sofi Isnaeni Haqi X. BI. 1

21. Rahayu Pratiwi X. BI. 1

22. Ardianti Kusuma X. BI. 1

23. Sarah Patimah X. BI. 1

24. Pratiwi Wulandari X. BI. 1

25. Nurazizah X. BI. 1

26. Asti Farah Pratiwi X. BI. 1

27. Saefulloh Chandra J X. BI. 1

28. Puput S. X. BI. 1

29. Kamila Kafilatul J. X. BI. 1

30. Rezky Pangestu Gunarso X. BI. 1

31. Annisa Aprilyanti Sopyan X. BI. 1

32. Dimas Agrel Dwi H. X. BI. 1

33. Raka Pangestu X. BI. 3

34. Bimbim N. X. BI. 3

35. Andiansyah X. BI. 3

(44)

36

37. M. Farlan X. BI. 3

38. Didi Darmawan X. BI. 3

39. Chandra Satria X. BI. 3

40. Fadly F. X. BI. 3

41. Rendi Saputra X. BI. 3

42. Kiki Rizky X. BI. 2

43. Cipta Solih X. BI. 2

44. Reza S. X. BI. 2

45. Agus Sutisna X. BI. 2

46. Joko D. X. BI. 2

47. Bintang Fajar X. BI. 2

48. Aga Candra X. BI. 2

49. Vonda Atmaja X. BI. 2

50. Gagan X. BI. 2

(45)

Tabel 1.4

Daftar Hadir Siswa/i SMK Negeri 2 Sukabumi yang Mengikuti Kegiatan Roadshow“Bio Farma Goes To School

NO. NAMA KELAS

1. Rahma Maulany K XI Akt 3

2. Afni Ade P.P XI Akt 3

3. Dini Adelia XI Akt 3

4. Ressy Resviati P. XI Akt 3

5. Gita Fujiawati XI Akt 3

6. Dera Destiyana XI Akt 3

7. Upik Eliza XI Akt 3

8. Leni Sri Rahmawati XI Akt 3

9. Citra Yulia P. XI Akt 3

10 Fitri Nuraeni XI Akt 3

11. Siti Farah F. XI Akt 3

12. Isma Suraya XI Akt 3

13. Asti Rismawati XI Akt 3

14. Ayu Agustina XI Akt 3

15. Nurhaifah XI Akt 3

(46)

38

17. Rini Siti Sarah XI Akt 3

18. Selawati XI Akt 3

19. Siti Silma XI Akt 3

20. Julia Rahmah XI Akt 3

21. Ai Nurjanah XI Akt 3

22. Anisa Fitriani XI Akt 3

23. Lita Shelawati XI Akt 3

24. Resna Claudia P. XI Keu 3

25. Herlina XI Keu 3

26. Anisa S. XI Akt 1

27. Nika Rizki K. XI Akt 1

28. Irma Nursinta XI Akt 1

29. Dian Herdiana XI Akt 2

30. Meri Meliawati XI Akt 2

31. Wina Wahyuni XI Akt 2

32. Nerina Apandi XI Akt 2

33. Jakaria XI Akt 2

34. Irwan Maulana XI Akt 2

35. Wini Suciani XI Akt 2

(47)

37. Ratnasari XI Akt 2

38. Triya Pustika Sari XI Akt 2

39. Resa Dewi Ersandini XI Akt 2

40. Risak Mayasandi XI Akt 2

41. Siti Nuraeni P. XI Akt 2

42. Erma Nurul H. XI Akt 2

43. Nungky Pratiwi XI Akt 2

44. Vinka Firliandita XI Akt 2

45. Sri Pebriyani XI Akt 2

46. Ajeng Ayu Damayanti XI Akt 2

47. Dina Susilawati XI Akt 2

48. Puji Astuti XI Akt 2

49. Ninawati XI Akt 2

50. Eti Kusmiati XI Akt 2

(48)

40

12.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi (Sudjana, 1996). Sedangkan menurut Kartono dalam Sugiono (2003) mengatakan, sampel adalah bagian yang akan dipelajari dan diamati untuk diteliti. Kartono mengatakan bahwa untuk populasi berjumlah antara 10-100 orang/satuan, seyogyanya diambil 100%.

Pada penelitian ini yang dijadikan sampel adalah siswa-siswi SMA Di Kota Sukabumi yang mengikuti kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School”. Mengingat dalam penelitian ini populasinya berjumlah 100 siswa, maka penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling karena sampel yang diambil meliputi keseluruhan populasi (Sugiono, 2003 : 58)

1.13. Lokasi dan Waktu Penelitian 13.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Bio Farma (Persero) : Alamat : Jl. Pasteur No. 28 Bandung – 40161, Indonesia. Telepon : +62 – 22 – 2033755

Faximile : +62 – 22 – 2041306

Email : mail@biofarma.co.id

(49)

13.2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian selama 6 bulan, terhitung dari Bulan Februari 2011 sampai dengan Bulan Juli 2011. Adapun waktu penelitian tersebut disajikan dalam tabel :

(50)

42

Sumber : Data Peneliti, Maret 2011

1.14. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang pendahuluan penelitian yang mencakup latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaaan penelitian, kerangka pemikiran, operasional variabel, hipotesis, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, populasi dan sampel, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penulisan.

7 Pengolahan

Data

Penulisan Bab

IV

Bimbingan

8 Penulisan Bab

V

Bimbingan

9 Penyusunan

Seluruh Bab

10 Sidang

(51)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang komunikasi, komunikasi organisasi, public relations, efektifitas, roadshow (special event), sikap, siswa.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan secara singkat gambaran umum perusahaan tempat sumber data primer informasi penelitian, yaitu PT Bio Farma (Persero) termasuk di dalamnya bagian Public Relations.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai cara pengumpulan data melalui kuesioner yang disebar dan telah diisi oleh responden, serta pengolahan data dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu bab ini akan menjelaskan mengenai analisis dan hasil pengolahan data yang diperoleh.

BAB V PENUTUP

(52)

44 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi

Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Vardiansyah, 2004 : 3), kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, communis, yang berarti membuat kebersamaan atau membanagun kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya

communis adalah communico, yang artinya berbagi (Stuart, 1983). Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris, communicate, berarti :

1. Untuk bertukar pikiran – pikiran, perasaan perasaan, dan informasi;

2. Untuk membuat tahu; 3. Untuk membuat sama; dan

4. Untuk mempunyai sebuah hubuga yang simpatik.

Sedangkan dalam kata benda (noun), communication, berarti : 1. Pertukaran symbol, pesan – pesan yang sama, dan informasi; 2. Proses pertukaran di antara inividu – individu melaluisistem simbol

(53)

3. Seni untuk mengekspresikan gagasan – gagasan; dan

4. Ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983). Sedangkan dalam Buku Komunikasi Organisasi, definisi komunikasi menurut Carl I. Hovland, Janis, an Kelley adalah :

Communication is the process by which an individual transmits

stimuly (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”.

“Dengan kata lain, komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus Dengan kata lain, komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal”. (Muhammad, 2009 : 2)

2.1.2. Unsur - unsur Dasar Komunikasi 1. Komunikator

Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khlayak atau komunikan. Karena itu komunikator bisa disebut pengirim, sumber, source, encoder.

Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi, komunikator memegang peranan yang sangat penting, terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Oleh karena itu, seorang komunikator harus terampil berkomunikasi, dan juga kaya ide serta penuh daya kreativitas.

2. Pesan

(54)

46

tatap muka atau media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.

Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkret agar dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah lambang komunikasi berupa suara, mimik, gerak – gerik, bahas lisan, dan bahasa tulisan (Cangara, 2006 : 23).

3. Media

Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006 : 119), media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan – pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentikan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.

(55)

alat perantara yang dilakukan komunikator dengan sengaja. Artinya, hal ini mengacu kepada pemilihan dan penggunaan teknologi media komunikasi. (Vardiansyah, 2004 : 24 - 26)

4. Komunikan

Komunikan atau penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya.

5. Efek

Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikasn, yaitu kognitif (seseorang menjadi tahu tentang sesuatu), afektif (sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu), dan konatif (tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu). 2.1.3. Fungsi Komunikasi

1. Komunikasi Sosial

(56)

48

a. Pembentukan konsep diri

Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Konsep diri yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga, dan orang – orang dekat lainnya dekat sekitar kita, termasuk kerabat, mereka itulah yang disebut dengan significan others.

b. Pernyataan eksistensi diri

Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri.

c. Untuk keberlangsunga hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan

Komunikasi, dalam konteks apapun, adalah bentuk dasar adaptasi terhadap lingkungan. Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan meningkatkan kesehatan mental kita.

(57)

2. Komunikasi Ekspresif

Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat dilakuakan baik sendirian ataupun dalam kelompok.. komunikasi ekspresif tidak bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan – perasaan (emosi) kita.

3. Komunikasi Ritual

Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif.

4. Komunikasi Instrumental

(58)

50

2.1.4. Proses Komunikasi

Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan, hal – hal yang berlawanan (kontradiktif), yang sama (selaras, serasi), serta melewati proses menulis, mendengar, dan mempertukarkan informasi.

Menurut Effendy (1989 : 63-64), proses komunikasi adalah berlangsungnya penyampaian ide, informasi, opini, kepercayaan, perasaan dan sebagainya oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan lambang, misalnya bahasa, gambar, warna, dan sebagainya yang mempunyai syarat.4

Menurut Courtland L. Bovee dan John V. Thil dalam Business Communication Today, proses komunikasi (communication process) terdiri atas enam tahap, yaitu :

1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan

Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, maka pengirim pesan harus menyiapkan idea tau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain atau audience. Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terbentang luas dihadapan kita. Dunia ini penuh dengan berbagai macam informasi, baik yang dapat dilihat, didengar, dicium, maupun diraba. Ide – ide yang ada dalm benak kita disaring dan disusun ke dalam suatu memori yang ada dalam jaringan otak, yang merupakan gambaran persepsi kita terhadap kenyataan.

4

(59)

2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan

Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan sempurna.. proses komunikasi dimulai dengan adanya ide dalam pikiran, yang kemudian diubah ke dalam bentuk pesan – pesan seperti dalam bentuk kata – kata, ekspresi wajah, dan sejenisnya, untuk kemudian dipindahkan kepada orang lain.

Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), audiens, gaya personal, dan latar belakang budaya.

3. Pengirim menyampaikan pesan

Setelah mengubah ide – ide ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada kepada si penerima pesan.

4. Penerima menerima pesan

(60)

52

5. Penerima menafsirkan pesan

Setelah penrima menerima suatu pesan, tahap berikutnya ialah bagaimana ia dapat menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan di dalam benak pikiran si penerima pesan. Selanjutnya, suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaiman yang dimaksud oleh pengirim pesan.

6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.

Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi. Ia merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan.

Setelah menerima pesan, penerima akan member tanggapan dengan cara tertentu dan member sinyal terhadap pengirim pesan.

(61)

Gambar 2.1 Proses Komunikasi

Sumber : Purwanto, 2003 : 12

2.2. Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 2.2.1. Pengertian Organisasi

Organisasi merupakan suatu struktur hubungan manusia. Struktur ini didesain oleh manusia dank arena itu tidak sempurna. Organisasi bertumbuh dan bertambah matang sebagian melalui skema yang didesain dan sebagian lagi melalui suatu keadaan yang tidak diatur.

(62)

54

kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Muhammad, 2009 : 23 – 24).

2.2.2. Pengertian Komunikasi Organisasi

Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi sebagai berikut :

Organizational communications is the process of creating and exchanging messages within anetwork of interdependent relationship to cope environmental uncertainly”.

Dengan kata lain, komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah – ubah (Muhammad, 2009 : 67).

2.2.3. Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi 1. Komunikasi Internal

Komunikasi internal didefinisikan oleh Lawrence D. brennan sebagai : “Interchange of ideas among the administrators and its particular structure (organization) and interchange of ideas horizontally and vertically within the firm which gets work done (operation and management)". (Pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dalam manajemen)).

Untuk memperoleh kejelasan, komunikasi internal dapat dibagi menjadi dua dimensi dan dua jenis, yaitu :

a. Dimensi komunikasi internal

Dimensi komunikasi internal terdiri dari komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.

(63)

Komunikasi vertikal, yakni komunikasi dari atas ke bawah (downward communications) dan dari bawah ke atas (upward communication), adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik (two way traffic communication).

2) Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal adalah komunikasi secara mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf, karyawan sesame karyawan, dan sebagainya.

b. Jenis komunikasi internal

Komunikasi internal meliputi berbagai cara yang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni :

1) Komunikasi persona (personal communication)

Komunikasi persona ialah komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan cara tatap muka dan bermedia.

2) Komunikasi kelompok (group communication)

Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang dengan kelompok orang dalam situasi tatap muka.

(64)

56

adalah komunikasi secara tatap muka, seperti komunikasi yang terjadi dalam rapat, briving,

brainstorming, dan upacara bendera. 2. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada instansi – instansi pemerintah seperti departemen, direktorat, jawatan, dan pada perusahaan – perusahaan besar, disebabkan oleh luasnya ruang lingkup, komunikasi lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat (public relations officer) daripada oleh pimpina sendiri. Yang dilakukan oleh pimpinan sendiri adalah terbatas pada hal – hal yang dianggap sangat penting, yang tidak bias diwakilkan kepada orang lain, umapamanya perundingan (negotiation) menyangkut kebijakan organisasi. Yang lainnya dilakukan oleh kepala humas (PR) yang dalam kegiatan komunikasi eksternal merupakan tangan kanan pimpinan.

Komunikasi eksternal terdapat dua jalur secara timbal balik, yakni komunikasi dari organisasi kepada khalayak dan dari khalayak kepaa organisasi.

a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak

(65)

ada hubungan batin. Kegiatan ini sangat penting dalam usaha memecahkan suatu masalah jika terjadi tanpa diduga.

Komunikasi dari organisasi kepada khalayak dapat melalui berbagai bentuk seperti :

- Majalah organisasi - Press release

- Artikel surat kabar atau majalah, - Piato radio

- Pidato televisi - Film dokumenter - Brosur

- Leaflet - Poster

- Konferensi pers

b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi

Gambar

Gambar 1.2
Tabel 1.5
Gambar 2.1 Proses Komunikasi
Gambar 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

2011 telah melakukan Pembukaan Penawaran secara online melalui website : www.lpse.sumutprov.go.id, kegiatan Rehab Kantor pada Dinas Kelautan dan Perikanan Prov..

Akan tetapi, secara normatif, mengenai pemisahan tugas (dalam kaitan dengtan pengendalian internal atas piutang usaha), maka harus adanya pemisahan fungsi antara bagian

Membudayakan pola kerja manajemen PPEPP (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan) dalam pelaksanaan SPMI pada setiap jenjang

Hikmah mempelajari sejarah perkembangan Islam pada abad modern dapat disikapi dengan sejarah tersebut dapat memberikan ide dan kreatifitas tinggi untuk mengadakan

Sebaliknya terdapat perusahaan dengan skor ku ltur yang tinggi dergan kinerja ekonom i yang relatiftinggi, juga perusalraan yang memperoleh skor kultur perusahaarr

Selain itu dari hasil audit yang dilakukan peneliti maka nilai rata – rata tingkat maturity level yang dimiliki perusahaan pada setiap sub domain yang. didasarkan pada

[r]

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia