• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Retribusi Pembayaran Air Kotor Yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Retribusi Pembayaran Air Kotor Yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PEMBAYARAN AIR

KOTOR YANG BUKAN PELANGGAN PDAM KOTA

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata I Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

AHMAD NUR

10104111

PROGRAM STUDI S1

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PEMBAYARAN AIR

KOTOR YANG BUKAN PELANGGAN PDAM KOTA

BANDUNG

ACHMAD NUR

10104111

Menyetujui, Pembimbing

Wina Witanti, S.T.,M.T NIP. 197306042005012001

Ketua Jurusan Teknik Informatika

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PEMBAYARAN AIR

KOTOR YANG BUKAN PELANGGAN PDAM KOTA

BANDUNG

ACHMAD NUR

10104111

Penguji II

Wina Witanti, S.T..M.T. NIP. 197306042005012001

Penguji III

Irawan Afrianto, S.T. NIP. 41277006009 Penguji I

(4)

ii

ABSTRACT

SYSTEM OF PAYMENT OF LEVY INFORMATION IS NOT A

CUSTOMERS

AIR KOTOR

IN

PDAM

BANDUNG CITY

By

Ahmad Nur

10104111

In this paper, the authors develop a system of payment of levy

information is not a customers Air kotor in PDAM Bandung city. The

purpose of creating this system is to help staff the dirty water in order to

know the dirty water of payment data in detail, but it can make dirty water

staff in preparing reports each month.

Wastewater treatment is a new program of the Government of

Bandung City to realize its mission of K3 (Cleanliness, Order and Beauty),

whereas in the data processing taps themselves are not effective and had

difficulty in preparing the report. From the test results obtained the

conclusion that this may facilitate the application of dirty water staff in

doing their job.

(5)

i

ABSTRAK

SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PEMBAYARAN AIR KOTOR

YANG BUKAN PELANGGAN PDAM KOTA BANDUNG

Oleh

Ahmad Nur

10104111

Dalam tulisan ini, penulis membangun sebuah sistem informasi retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM kota Bandung. Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk membantu staff air kotor agar dapat mengetahui data pembayaran air kotor secara terperinci,selain itu dapat mempermudah staff air kotor dalam pembuatan laporan tiap bulan.

Pengolahan air kotor merupakan program baru dari Pemerintah Kota Bandung untuk mewujudkan misinya yaitu K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan), sedangkan di PDAM sendiri pengolahan datanya masih belum efektif dan mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan. Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi ini dapat mempermudah staff air kotor dalam melakukan pekerjaannya.

(6)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

ABSRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... … vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR SIMBOL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Metodologi Penelitian ... 3

1.5 Batasan Masalah ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1Konsep Dasar Sistem ... 8

2.1.1 Karakteristik Sistem ... 9

2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 10

2.2Sistem Informasi ... 11

2.2.1 Konsep Dasar Informasi ... 14

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17

2.2.3 Pengembangan Sistem Informasi ... 17

2.2.4 Implementasi Sistem Informasi ... 19

2.2.5 Analisis Sistem ... 21

(7)

vii

2.3Pelayanan Air Kotor ... 23

2.3.1 Pengertian Air Kotor ... 23

2.3.2 Latar Belakang Air Kotor ... 23

2.3.3 Dasar Hukum ... 25

2.3.4 Tujuan Penyediaan Sarana Pembuangan Air Kotor ... 25

2.3.5 Struktur Tarif Pelayanan Air Kotor ... 25

2.3.6 Tarif Pelayanan Tangki Septik ... 26

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 27

3.1Analisis Sistem ... 27

3.1.1 Analisis Masalah ... 28

3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 29

3.1.3 Analisis Pengkodean ... 33

3.1.4 Analisis Basis Data ... 35

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Pungsional ... 36

3.1.5.1 Analisis Hardware ... 36

3.1.5.2 Analisis Software ... 37

3..1.5.3 Analisis Brainware (Pemakai Sistem) ... 37

3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 38

3.1.6.1 Diagram Konteks (Context Diagram) ... 38

3.1.6.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 39

3.1.6.2.1 DFD Levelled ... 40

3.1.6.3 Spesifikasi Proses ... 45

3.1.6.4 Kamus Data ... 69

3.2Perancangan Sistem ... 72

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 72

3.2.1.1 Skema Relasi ... 72

3.2.1.2 Perancangan Struktur Tabel ... 73

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 75

3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 76

(8)

viii

3.2.5 Jaringan Semantik ... 92

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 93

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 101

4.1 Implementasi ... 101

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 101

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 101

4.1.3 Implementasi Aplikasi ... 102

4.1.4 Implementasi Antarmuka Aplikasi ... 106

4.2 Pengujian Black Box ... 108

4.2.1 Rencana Pengujian ... 109

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 110

4.2.3 Kesimpulan Hasil Uji Alpha ... 120

4.2.4 Kasus dan Hasil Pengujian Betha ... 120

4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 125

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 126

5.1 Kesimpulan ... 126

5.2 Saran ... 126

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Metode Waterfall ... 5

Gambar 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 9

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem ... 10

Gambar 2.3 Konsep Dasar Informasi ... 14

Gambar 2.4 Siklus Informasi ... 15

Gambar 2.5 Kualitas Informasi ... 16

Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Retribusi Air Kotor yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung ... 30

Gambar 3.2 Flowmap Prosedur Laporan Retribusi yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung ... 32

Gambar 3.3 ERD ... 35

Gambar 3.4 Context Diagram ... 39

Gambar 3.5 DFD Level 0 ... 39

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses 1.0 ... 40

Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses 2.0 ... 41

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses 3.0 ... 42

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses 4.0 ... 42

Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses 5.0 ... 42

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 2.1 ... 43

Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses 2.2 ... 43

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 2.3 ... 43

(10)

xi

Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses 2.5 ... 44

Gambar 3.16 DFD Level 2 Proses 2.6 ... 44

Gambar 3.17 DFD Level 2 Proses 2.7 ... 45

Gambar 3.18 Tabel Relasi ... 73

Gambar 3.19 Struktur Menu ... 75

Gambar 3.20 Rancangan Tampilan Login... 76

Gambar 3.21 Rancangan Tampilan Menu Utama ... 76

Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Kecamatan ... 77

Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Kelurahan ... 77

Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Pengolahan Data RW ... 78

Gambar 3.25 Rancangan Tampilan Pengolahan Data RT ... 78

Gambar 3.26 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Staff ... 79

Gambar 3.27 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Retribusi ... 79

Gambar 3.28 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Pelanggan Air Kotor ... 80

Gambar 3.29 Rancangan Tampilan Pencarian Data Pelanggan Air Kotor ... 80

Gambar 3.30 Rancangan Tampilan Pencarian Data Retribusi ... 81

Gambar 3.31 Rancangan Tampilan Laporan Data Pelanggan Perbulan ... 81

Gambar 3.32 Rancangan Tampilan Laporan Data Pelanggan Pertahun ... 82

Gambar 3.33 Rancangan Tampilan Tambah Data Kecamatan ... 82

Gambar 3.34 Rancangan Tampilan Ubah Data Kecamatan ... 83

Gambar 3.35 Rancangan Tampilan Tambah Data Kelurahan ... 83

Gambar 3.36 Rancangan Tampilan Ubah Data Kelurahan ... 84

Gambar 3.37 Rancangan Tampilan Tambah Data RW ... 84

(11)

xii

Gambar 3.39 Rancangan Tampilan Tambah Data RT ... 85

Gambar 3.40 Rancangan Tampilan Ubah Data RT ... 86

Gambar 3.41 Rancangan Tampilan Tambah Data Staff ... 86

Gambar 3.42 Rancangan Tampilan Ubah Data Staff ... 87

Gambar 3.43 Rancangan Tampilan Tambah Data Retribusi ... 87

Gambar 3.44 Rancangan Tampilan Ubah Data Retribusi ... 88

Gambar 3.45 Rancangan Tampilan Tambah Data Pelanggan ... 88

Gambar 3.46 Rancangan Tampilan Ubah Data Pelanggan ... 89

Gambar 3.47 Rancangan Pesan ... 92

Gambar 3.48 Jaringan Semantik ... 93

Gambar 3.49 Prosedur Login ... 94

Gambar 3.50 Prosedur Tambah Data Kecamatan ... 94

Gambar 3.51 Prosedur Ubah Data Kecamatan ... 95

Gambar 3.52 Prosedur Tambah Data Kelurahan ... 95

Gambar 3.53 Prosedur Ubah Data Kelurahan ... 96

Gambar 3.54 Prosedur Tambah Data RW ... 96

Gambar 3.55 Prosedur Ubah Data RW ... 97

Gambar 3.56 Prosedur Tambah Data RT ... 97

Gambar 3.57 Prosedur Ubah Data RT ... 98

Gambar 3.58 Prosedur Tambah Data Staff ... 98

Gambar 3.59 Prosedur Ubah Data Staff ... 99

Gambar 3.60 Prosedur Tambah Data Pelanggan ... 99

(12)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

(13)

xiii

DAFTAR SIMBOL

1. Simbol Flow Map

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Proses Merupakan proses komputer yang terjadi didalam aliran dokumen

Aliran Menunjukkan data yang mengalir pada sistem

Proses Manual Merupakan proses yang terjadi didalam

Flow Map

Dokumen Dokumen yang ada dalam flowmap Offline

Storage

Menunjukkan tempat penyimpanan data berupa arsip

Input data komputer

Merupakan proses input data dari dokumen ke komputer

(14)

xiv 2. Simbol Entity Relationship Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Entity Menunjukkan himpunan entitas Garis

Menunjukkan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya

Belah ketupat / Relationship

Menunjukkan himpunan relasi

Atribut Menyatakan karakteristik/sifat dari setiap objek

(15)

xv 3. Simbol Data Flow Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Proses

Menunjukkan kegiatan / kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer

Terminator Menunjukkan bagian dari luar

Arus / Aliran data

Menunjukkan arus dari proses

Data store

(16)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kode Kelurahan ... 33

Tabel 3.2 Spesifikasi Proses Sistem Pengolahan Data Pembayaran Air Kotor yang Bukan Pelanggan PDAM ... 45

Tabel 3.3 Kamus Data ... 67

Tabel 3.4 Struktur Tabel Staff ... 73

Tabel 3.5 Struktur Tabel Kecamatan ... 74

Tabel 3.6 Struktur Tabel Kelurahan ... 74

Tabel 3.7 Struktur Tabel RW ... 74

Tabel 3.8 Struktur Tabel RT ... 74

Tabel 3.9 Struktur Tabel Retribusi ... 74

Tabel 3.10 Struktur Tabel Pelanggan_AK ... 75

Tabel 3.11 Struktur Tabel Surveyor ... 75

Tabel 4.1 Generate Tabel Kecamatan ... 102

Tabel 4.2 Generate Tabel Kelurahan ... 103

Tabel 4.3 Generate Tabel RW ... 103

Tabel 4.4 Generate Tabel RT ... 104

Tabel 4.5 Generate Tabel Pelanggan AK ... 104

Tabel 4.6 Generate Tabel Retribusi ... 105

Tabel 4.7 Generate Tabel Staff ... 106

Tabel 4.8 Implementasi Sistem Informasi Retribusi Pembayaran Air Kotor yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung ... 107

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sebagai salah satu bentuk perpanjangan tangan Pemerintah Daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan umum antara lain pengolahan air bersih dan pengolahan air kotor. PDAM Kota Bandung akan menyalurkan air bersih kepada pelanggan, untuk itu dikenai biaya untuk setiap pemakaian air per m3. Biaya ini ditagihkan kepada pelanggan setiap bulan dan dibayarkan ke berbagai tempat yang melayani pembayaran rekening air, salah

satunya kantor pusat PDAM Kota Bandung di Jalan Badak Singa No. 10 Bandung. Pengolahan air bersih merupakan pelayanan yang diberikan

(18)

2

Pengolahan air bersih akan menghasilkan limbah yang disebut air kotor. Air kotor adalah air dari limbah-limbah, seperti buangan kamar mandi, WC, dapur dan tempat cuci yang berasal dari rumah tangga, perkantoran, hotel, restoran, rumah sakit dan lain-lain, tidak termasuk air buangan industri dan air hujan. Pengolahan air kotor merupakan program baru dari Pemerintah Kota Bandung untuk mewujudkan misinya yaitu K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan), yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui terciptanya kesehatan masyarakat dan perbaikan sanitasi lingkungan pemukiman yang bersih, sehat dan berkesinambungan. Pengolahan air kotor untuk pembayaran yang dilakukannya masih belum efektif dikarenakan laporan data pembayaran air kotor tidak dilampirkan data detail pembayaran. Selanjutnya pihak PDAM Kota Bandung mengalami kesulitan dalam melihat kebenaran dari data pembayaran air kotor yang dilakukan oleh tim surveyor.

Kepentingan dilakukanya pengolahaan data untuk pembayaran air kotor dikarena pengolahan data yang dilakukan saat ini masih manual yaitu

(19)

3

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam menyeselesaikan skripsi ini maka dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana membuat sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung menjadi tidak manual.

b. Bagaimana mengolah data pembayaran air kotor yang lebih

terkomputerisasi. c. Bagaimana menghasilkan laporan pembayaran air kotor secara otomatis.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari pembuatan sistem ini adalah untuk membangun sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung.

Tujuan yang akan dicapai dari pembuatan sistem ini adalah :

1. Mengetahui data pembayaran air kotor secara terperinci secara tepat dan akurat.

2. Memudahkan dalam pembuatan laporan pembayaran air kotor tiap bulan. 3. Menjadikan penyimpanan data lebih efisien.

1.4 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari: a. Metode Pengumpulan Data

(20)

4

1. Observasi, melakukan pengamatan langsung di PDAM Kota Bandung yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini.

2. Wawancara, mengumpulkan data dengan melakukan wawancara langsung dengan kepala bagian air kotor PDAM Kota Bandung.

3. Studi pustaka, melakukan studi komprehensif dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang menjadi acuan dalam penelitian dan penulisan laporan skripsi ini.

b. Tahap pembuatan perangkat lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

(21)

5

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Pengujian

Pengujian merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan

user.

Gambar I.1 Metode Waterfall [6]

[Sumber: Jogianto, H.M.Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,

Yogyakarta: Andi]

1.5 Batasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah, tujuan serta hasil wawancara yang dilakukan, batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. User yang menggunakan sistem ini adalah Staff Hubungan Langganan. 2. Data yang dapat diolah yaitu:

(22)

6

c. Data RW d. Data RT e. Data Retribusi f. Data Staff g. Pelanggan_AK

3. Aplikasi yang dibangun bersifat stand alone. 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terbagi kedalam lima bab beserta pokok materinya, sebagai gambaran umum sistematika penyusunan skripsi yang akan ditulis adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan dari pokok materi-materi yang akan dituangkan dalam skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan secara umum teori-teori dan materi-materi yang mendukung dalam penyusunan skripsi, seperti penjelasan tentang isi pokok materi dari topik penelitian yang dilakukan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

(23)

7

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini akan menjelaskan tentang implementasi program dan pengujian terhadap aplikasi yang akan dibangun.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(24)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan, suatu sistem betapa pun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen, dimana komponen-komponen dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian dari sistem yang mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Di bawah ini terdapat beberapa konsep dasar di dalam menentukan sistem.

Menurut Azhar Susanto [6]

“ Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu ”.

Menurut Jerry Fitz Gerald, dalam Jogiyanto, H.M. [1]

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu“.

Sedangkan menurut Heyel, dalam Witarto [8]

(25)

9

Dari ketiga definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen atau beberapa prosedur yang saling berhubungan yang disusun secara terpadu dengan memiliki tujuan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan atau fungsi utama dari suatu organisasi atau perusahaan.

Gambar 2.1 Konsep dasar sistem

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu sebagai berikut:

1. Komponen-komponen (components) 2. Batas sistem (soundary)

3. Lingkungan luar (environment) 4. Penghubung sistem (system interface) 5. Masukan sistem (system input)

(26)

10

7. Pengolah sistem (systemprocessing) 8. Sasaran dan tujuan

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat kita lihat seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem [4] 2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

(27)

11

mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan

machine system.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku dengan tingkah laku yang sudah banyak diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.

2.2 Sistem Informasi

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materiatau energi.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut.

(28)

12

memiliki hubungan diantara mereka. Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:

a. Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.

b. Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya. c. Hubungan internal, diantara objek-objek di dalamnya.

d. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

Pengertian sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi meliputi, operasi, instalasi, perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.

1. Analisis Sistem

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi : a. Menentukan lingkup sistem

b. Mengumpulkan fakta c. Menganalisis fakta

(29)

13

Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah: a. Identity, mengidentifikasi masalah

Indentity, atau mengenal (mengidentifikasi) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang ingin dipecahkan. Diantaranya yaitu mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasi titik keputusan, dan mengidentifikasi personil-personil kunci.

b. Understand, memahami kerja sistem yang ada

Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang diperoleh dengan cara penelitian, yang bersifat penelitian terperinci (detailed survey).

Seorang analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.

(30)

14

c. Analyze, menganalisis sistem

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diantaranya menganalisis kelemahan sistem. Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh kriteria penilaian sebagai berikut: relevance, capacity, efficiency, timeless, accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security, economy, simplicity.

Analisis yang dilakukan meliputi distribusi pekerjaan, pengukuran pekerjaan, keandalan, dokumen, laporan, teknologi.

d. Report, membuat laporan hasil analisis

Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.

2.2.1. Konsep Dasar Informasi

Dalam perkembangannya sistem informasi sangat erat hubungannya dengan teknologi komputer. Konsep dasar informasi dapat dilihat dari gambar 2.3.

Gambar 2.3 Konsep Dasar Informasi

(31)

15

a. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah untuk proses lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tetentu agar dapat lebih berguna dalam bentuk informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kamudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan dan menghasilkan suatu tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali melalui suatu model sampai membentuk suatu siklus informasi.

Dasar Data

(32)

16

b. Kualitas Informasi

Kualitas informasi merupakan bagian dari karakteristik informasi, diukur berdasarkan :

1. Relevansi 2. Tepat waktu 3. Akurasi

Gambar 2.5 Kualitas Informasi

c. Nilai Informasi

(33)

17

2.2.2 Konsep dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi

(Information Systems) atau disebut juga dengan processing systems. Sistem informasi didefinisikan sebagai berikut :

“ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Adapun komponen-komponen tersebut adalah :

1. Blok Masukan 2. Blok Model 3. Blok Keluaran 4. Blok Teknologi 5. Blok Basis Data 6. Blok Kendali

2.2.3. Pengembangan Sistem Informasi

(34)

18

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul disistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa : ketidakberesan pada sistem yang lama dan menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. 3. Adanya instruksi-instruksi (directives)

Karena adanya permasalahan, kesempatan dan instruksi, maka sistem yang baru perlu dikembangkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul, meraih kesempatan-kesempatan yang ada atau memenuhi instruksi-instruksi yang diberikan.

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan pada sistem yang baru. Peningkatan ini berhubungan dengan kemudahan sistem itu sendiri, diantaranya :

1. Performance (Kinerja), Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi .

2. Information (Informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

3. Economy (Ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan dan penurunan biaya yang terjadi.

(35)

19

5. Efficiency (Efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.

6. Service (Pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

2.2.4. Implementasi Sistem Informasi

Tahap implementasi sistem (Systems Implementation) merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menerapkan rencana implementasi

Supaya kegiatan implementasi dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dibuat suatu rencana implementasi (implementation plan)

yang merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi.

Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implementasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk jadwal waktu.

b. Melakukan kegiatan implementasi

(36)

20

a. Pemilihan dan pelatihan personil

Manusia merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam sistem informasi. Untuk itu harus diadakan pemilihan personil yang terlibat dan memberikan pelatihan terhadap hal-hal yang belum mereka pahami.

b. Persiapan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak

Tempat atau ruangan untuk peralatan perlu disiapkan terlebih dahulu. Keamanan fisik dari tempat perlu dipertimbangkan. Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang harus lebih diperhatikan. c. Pemrograman dan pengujian program

Pemrograman (Programming) merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer. Hasil program yang sesuai dengan desainnya akan menghasilkan program yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Untuk itu program harus diuji terlebih dahulu.

d. Pengujian sistem

Pengujian sistem (System Testing) dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang diimplementasi. Tujuan utama dari pengujian sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

e. Konversi sistem

(37)

21

c. Tindak lanjut implementasi

Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya setelah sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengujian penerimaan sistem (systems acceptance test). Pengujian ini berbeda dengan pengujian sistem yang telah dilakukan sebelumnya.

Jika pada pengujian sistem sebelumnya digunakan data test (test data) dan dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan programmer, maka pada pengujian ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user. 2.2.5 Analisis Sistem

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (systems planning) dan sebelum tahap desain sistem (systems design). Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut [1] :

“ Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, tahapan tersebut adalah :

1.Identify, yaitu proses mengidentifikasi masalah

(38)

22

3.Analyze, yaitu menganalisis sistem

4.Report, yaitu membuat laporan hasil analisis 2.2.6. Desain Sistem

Desain sistem dapat dibagi dua bagian, yaitu desain sistem secara umum

(general systems) yang disebut juga dengan desain konseptual atau desain logical dan desain sistem terinci yang disebut juga dengan desain sistem secara fisik atau desain internal. Adapun definisi dari desain sistem adalah [1] :

“ Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Desain sistem mempunyai maksud dan tujuan utama, yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer.

Analis sistem harus dapat mecapai sasaran-sasaran sebagai berikut :

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. 2. Desain sistem harusat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem.

(39)

23

4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, brainware, hardware dan software.

2.3 Pelayanan Air Kotor

Pelayanan air kotor merupakan program baru dari Pemerintah Kota Bandung untuk mewujudkan misinya yaitu K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan), yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masayarakat melalui terciptanya kesehatan masyarakat dan perbaikan sanitasi lingkungan pemukiman yang bersih, sehat dan berkesinambungan.

2.3.1 Pengertian Air Kotor

Air kotor adalah air dari limbah – limbah, seperti buangan kamar mandi,

WC, dapur dan tempat cuci yang berasal dari rumah tangga, perkantoran, hotel, restoran, rumah sakit dan lain – lain, tidak termasuk air buangan industri dan air hujan.

2.3.2 Latar Belakang Air Kotor

Kota Bandung dengan luas wilayah 16.730 m² dan jumlah penduduk ±

(40)

24

Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 23/PD/1981 tanggal 1 Desember 1981 dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran pada sumber-sumber air yang digunakan sebagai sumber air bersih.

Pada awalnya sarana air kotor yang dikelola adalah saluran yang dibangun pada tahun 1916 (pada zaman Belanda), saluran tercampur dan tangki septic yang pada saat ini bangunannya sudah tidak berfungsi lagi. Melalui “Bandung Urban Development Project” (BUDP Dewi Sartika tahap I dan II), telah di bangun sarana Air Kotor berupa perpipaan dan Instalasi. Pengolahan Air Kotor yang mampu melayani penduduk yang tersebar di wilayah Operasional Bandung Timur, Barat, Tengah dan Selatan.

Pelanggan air kotor PDAM Kota Bandung terdiri dari dari beberapa kelompok antara lain:

a. Pelanggan Air Bersih yaitu langganan yang umumnya dilayani melalui: 1. Saluran yang dibangun pada zaman Belanda

2. Saluran tercampur 3. Tangki septik

b. Pelanggan yang menggunakan sarana hasil proyek BUDP yaitu langsung menyambungkan ke perpipaan.

(41)

25

Jumlah sambungan visi dan misi PDAM Kota Bandung dalam rangka meningkatkan pelayanan air kotor akan dilaksanakan penambahannya jaringan untuk penambahan jumlah dan cakupan pelayanan air kotor di Kota Bandung.

2.3.3 Dasar Hukum

Pelayanan air kotor ini memiliki dasar hukum sebagai berikut :

a. Peraturan Daerah kota Bandung Nomor 29 tahun 2001 tentang Pelayanan Air Minum

b. Keputusan Walikota Bandung nomor 194 Tahun 2002 tentang tariff Pelayanan Air Kotor PDAM Kota Bandung.

2.3.4 Tujuan Penyediaan Sarana Pembuangan Air Kotor Tujuan penyediaan sarana pembuangan air kotor adalah :

“ meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui terciptanya kesehatan masyarakat dan perbaikan sanitasi lingkungan pemukiman yang bersih, sehat dan berkesinambungan”.

2.3.5 Struktur Tarif Pelayanan Air Kotor a. Pelanggan Air Minum .

Untuk semua golongan tarif membayar tarif pelayanan pembuangan air kotor kepada Perusahaan Daerah sebesar 30% (tiga puluh persen) dari besarnya pemakaian air minum.

(42)

26

Tarif pelayanan pembuangan air kotor disesuaikan dengan golongan tarif yang berlaku.

2.3.6 Tarif Pelayanan Tangki Septik

a. Pelayanan yang tidak ada jaringan air kotornya diberikan pelayanan penyedotan tangki septik sekali dalam setahun dan hanya dikenakan biaya transportasi.

(43)

27

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan sistem yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan merupakan tahap dalam analisis sebuah sistem. Berdasarkan metodologi penelitian dalam membangun sebuah perangkat lunak, maka tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena jika terjadi kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pula pada tahap selanjutnya. Tujuan global analisis sistem adalah mengidentifikasikan hal-hal apa saja yang diperlukan sistem yang akan dibangun dan memahami dengan jelas proses yang akan dilakukan. Sistem yang dianalisis oleh penulis yaitu sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung.

(44)

28

menggunakan Ms.Excel untuk diserahkan kepada Kepala Seksi Langganan Air Kotor dan Bagian Keuangan PDAM Kota Bandung.

3.1.1 Analisis Masalah

Melihat sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung yang sedang berjalan saat ini didapat kesimpulan permasalahan, dimana dalam pengolahan data masih belum terkomputerisasi sehingga untuk melakukan pengecekan data air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung relatif sulit dilakukan karena berkas yang ada saat ini masih berupa arsip kertas, hal inilah yang mengakibatkan kurang optimalnya kinerja staff air kotor dan tidak adanya laporan berkala yang dibutuhkan oleh Kepala Seksi Langganan Air Kotor serta Bagian Keuangan PDAM Kota Bandung.

(45)

29

3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan dituangkan dalam sebuah flowmap.

Flowmap merupakan bagan yang menggambarkan dan menjelaskan urutan prosedur-prosedur, arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain. Ada dua prosedur yang sedang berjalan dalam sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung, yaitu prosedur retribusi dan prosedur laporan.

a. Prosedur Retribusi Air Kotor yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung

(46)

30

[image:46.595.115.511.125.632.2]

(47)

31

b. Prosedur Laporan Retribusi yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung

(48)

32

[image:48.595.148.477.109.647.2]

(49)

33

3.1.3 Analisis Pengkodean

Berdasarkan pada arsip-arsip yang digunakan dalam sistem yang manual, terdapat pengkodean yang dilakukan pada sistem survey kepelangganan PDAM Kota Bandung dengan tujuan dapat membantu dalam mengidentifikasikan suatu objek sehingga kesalahan dalam identifikasi objek dapat dihindari.

Pengkodean kecamatan digunakan untuk membedakan nama tiap wilayah kecamatan. Saat ini penulis mengambil contoh untuk pengkodean pada Kecamatan Bojongloa Kidul yang memiliki kode BK. Pengkodean kelurahan digunakan untuk membedakan nama tiap wilayah kelurahan dengan menggunakan

tiga karakter, dimana kode BK adalah kode Kecamatan Bojongloa Kidul dan satu digit selanjutnya adalah kode kelurahan. Tabel 3.1 menggambarkan kode kelurahan pada sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung.

Tabel 3.1 Kode Kelurahan

KODE NAMA KELURAHAN

BK1 Situ Saeur

BK2 Kebon Lega

BK3 Mekar Wangi

BK4 Cibaduyut

BK5 Cibaduyut Kidul

BK6 Cibaduyut Wetan

(50)

34

Kecamatan Bojongloa Kidul dan kelurahannya. Dua digit selanjutnya adalah kode RW. Berikut adalah contoh pengkodean untuk RW.

BK10 1 Keterangan :

B K = Kode untuk Kecamatan Bojongloa Kidul 1 = Kode untuk Kelurahan Situ Saeur

0 1 = Kode untuk RW 01

Pengkodean RT digunakan untuk membedakan nama tiap wilayah RT dengan menggunakan tujuh karakter, dimana lima digit kode pertama adalah kode Kecamatan Bojongloa Kidul, kelurahan dan RW. Dua digit selanjutnya adalah kode RT. Berikut adalah contoh pengkodean untuk RT.

B K10 10 2 Keterangan :

B K = Kode untuk Kecamatan Bojongloa Kidul 1 = Kode untuk Kelurahan Situ Saeur

0 1 = Kode untuk RW 01 0 2 = Kode untuk RT 02

(51)

35

3.1.4 Analisis Basis Data

[image:51.595.121.507.316.684.2]

Tahap analisis basis data ini dilakukan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat dilakukan dengan tahapan membuat ERD (Entity Relationship Diagram). ERD digunakan untuk menggambarkan relasi antar tabel dengan tujuan untuk memperjelas hubungan antar tabel penyimpanan. ERD pada sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung dapat dilihat pada gambar 3.3.

(52)

36

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional merupakan tahap analisis untuk menspesifikasikan ukuran kuantitatif (kebutuhan) yang harus dipenuhi dalam membangun sistem serta beberapa komponen yang akan dilibatkan pada sistem yang akan dibangun (komponen hardware, software dan brainware). Analisis kebutuhan non fungsional diuraikan menjadi analisis hardware, analisis software

dan analisis brainware (pemakai sistem). 3.1.5.1 Analisis Hardware

Analisis perangkat keras (hardware) merupakan analisis terhadap kebutuhan perangkat keras yang dapat mendukung sistem yang akan dibangun. Perangkat keras (hardware) yang tersedia pada bagian air kotor PDAM Kota Bandung memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Processor : Pentium 4 LGA 2.4 GHz Kapasitas Harddisk : 80 GB

RAM : 512 MB

Video Card Memory : 64 MB Sound Card Memory : ada Ethernet Card : ada

(53)

37

3.1.5.2 Analisis Software

Analisis perangkat lunak (software) ini cenderung lebih menekankan pada aspek pemanfaatan sumberdaya software yang selama ini ter-instal pada komputer yang terdapat di Bagian Air Kotor PDAM Kota Bandung.

Adapun perangkat lunak yang ter-instal saat ini yaitu:

1. Sistem Operasi Windows XP (terdapat pada komputer client) 2. Microsoft Office 2003

3. Microsoft Visio 2003

4. Microsoft Project 2003

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung sistem yang akan dibangun adalah adalah Borland Delphi 7.0, dengan menggunakan Database SQLyog. Berdasarkan analisis perangkat lunak yang dilakukan, sistem yang akan dibangun sangat mendukung perangkat lunak yang ter-instal pada komputer yang terdapat di Bagian Air Kotor PDAM Kota Bandung.

3.1.5.3 Analisis Brainware (Pemakai Sistem)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, karyawan yang terdapat pada Bagian Air Kotor PDAM Kota Bandung ini sudah terbiasa menggunakan komputer dengan sistem operasi Windows XP sehingga penggunaan

(54)

38

hanya untuk Administrasi Data (Staff Air Kotor). Administrasi data merupakan

user yang melakukan pengaturan terhadap hak pengguna dan sistem selanjutnya karena sistem ini bersifat stand alone. Dalam hal ini staff air kotor diberi hak penuh dalam melakukan pengolahan data sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung serta bertanggung jawab terhadap penggunaan password yang ada pada sistem.

3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani sistem, jumlah kategori user

dan kontrol terhadap sistem. Dalam hal ini adalah sistem yang akan dibangun sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung. Kebutuhan fungsional pada sistem yang akan dibangun digambarkan dengan diagram konteks, data flow diagram, spesifikasi proses & kamus data. 3.1.6.1 Diagram Konteks (Context Diagram)

(55)

39

[image:55.595.146.474.473.727.2]

Gambar 3.4 Context Diagram

3.1.6.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

(56)

40

3.1.6.2.1 DFD Levelled

DFD Levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi. Gambar 3.6 adalah DFD level 1 untuk membangun sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung.

(57)

41

(58)

42

[image:58.595.197.427.329.552.2]

Gambar 3.8 DFD Level 1 proses 3.0 (Pencarian Data)

Gambar 3.9 DFD Level 1 proses 4.0

(59)

43

Gambar 3.11 DFD Level 2 proses 2.1

Gambar 3.12 DFD Level 2 proses 2.2

(60)

44

Gambar 3.14 DFD Level 2 proses 2.4

Gambar 3.15 DFD Level 2 proses 2.5

(61)

45

Gambar 3.17 DFD Level 2 proses 2.8

3.1.6.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses merupakan spesifikasi yang menjelaskan nomor proses, nama proses, sumber proses, input dan output proses dan logika dari setiap proses sistem yang dibuat dan akhirnya membentuk suatu logika proses yang dibutuhkan untuk sistem. Spesifikasi proses untuk sistem pengolahan data pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Spesifikasi proses sistem pengolahan data pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung

NO PROSES KETERANGAN

1

No Proses 1.0 Nama Proses Login Source (Sumber) Staff

Input -UserName

-Password Output - Info login gagal Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

Begin

(62)

46

database}

if UserName ada dan Password benar

ThenUserName, Password valid menuju

proses 2.0

else

Tampil info UserName, Password invalid

endif

end

2

No Proses 1.1

Nama Proses Verifikasi Username

Source (Sumber) Staff

Input Username

Output Username Invalid

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memasukkan Username ke database}

ifUsername ada

thenUserName valid menuju ke proses 1.2

else

Tampil info login invalid

endif

end

3

No Proses 1.2

Nama Proses Verifikasi Password

Source (Sumber) Staff

Input Password

Output Password Invalid

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memasukkan Password ke database}

ifPassword ada

thenPassword valid menuju ke proses 2.0

else

Tampil info login invalid

endif

(63)

47

4

No Proses 2.0

Nama Proses Pengolahan Data

Source (Sumber) Staff

Input

- Data Kecamatan

- Data Kelurahan

- Data RW

- Data RT

- Data Pelanggan_AK

- Data Staff

- Data Retribusi

Output

- Informasi Data Kecamatan

- Informasi Data Kelurahan

- Informasi Data RW

- Informasi Data RT

- Informasi Data Pelanggan_AK

- Informasi Data Staff

- Informasi Data Retribusi

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff mengolah data kecamatan, data kelurahan,

data RW, data RT, data pelanggan_AK, data

staff, data retribusi ke database}

end

5

No Proses 2.1

Nama Proses Pengolahan Data Kecamatan

Source (Sumber) Staff

Input Data Kecamatan

Output Informasi Data Kecamatan

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

Begin

{Staff mengolah data kecamatan di database}

end

6

No Proses 2.1.1

Nama Proses Tambah Data Kecamatan

Source (Sumber) Staff

(64)

48

- Nama_Kecamatan

Output

- Informasi Kd_Kecamatan yang ditambah

- Informasi Nama_Kecamatan yang ditambah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memilih menu tambah data kecamatan}

ifmenu tambah=tambah kecamatan then

do casedata kecamatan disimpan di

database

casetambah kecamatan=Kd_Kecamatan

tambah data Kd_Kecamatan

casetambah

kecamatan=Nama_Kecamatan

tambah data Nama_Kecamatan

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data kecamatan

endif

end

7

No Proses 2.1.2

Nama Proses Ubah Data Kecamatan

Source (Sumber) Staff

Input

- Kd_Kecamatan

- Nama_Kecamatan

Output

- Informasi Kd_Kecamatan yang diubah

- Informasi Nama_Kecamatan yang diubah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memilih menu ubah data kecamatan}

ifmenu ubah=ubah kecamatan then

do casedata kecamatan disimpan di

database

caseubah kecamatan=Kd_Kecamatan

ubah data Kd_Kecamatan

(65)

49

ubah data Nama_Kecamatan

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data kecamatan

endif

end

8

No Proses 2.1.3

Nama Proses Hapus Data Kecamatan

Source (Sumber) Staff

Input Kode kecamatan

Output Informasi data kecamatan yang sudah dihapus

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

Begin

{Staff melakukan pencarian data kecamatan

kedalam database yang akan dihapus}

ifdata kecamatan ditemukan

thenhapus data kecamatan

else data kecamatan gagal dihapus

end

9

No Proses 2.2

Nama Proses Pengolahan Data Kelurahan

Source (Sumber) Staff

Input Data Kelurahan

Output Informasi data Kelurahan

Destination Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff mengolah data kelurahan di database}

end

No Proses 2.2.1

Nama Proses Tambah Data Kelurahan

Source (Sumber) Staff

Input

- Kd_Kecamatan

- Kd_Kelurahan

(66)

50

10

Output

- Informasi Kd_Kelurahan yang ditambah

- Informasi Nama_Kelurahan yang ditambah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memilih menu tambah data kelurahan}

ifmenu tambah=tambah kelurahan then

do casedata kelurahan disimpan di database

casetambah kelurahan=Kd_Kecamatan

tambah data Kd_Kecamatan

casetambah kelurahan=Kd_Kelurahan

tambah data Kd_Kelurahan

casetambah kelurahan=Nama_Kelurahan

tambah data Nama_Kelurahan

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data kelurahan

endif

end

11

No Proses 2.2.2

Nama Proses Ubah Data Kelurahan

Source (Sumber) Staff

Input

- Kd_Kecamatan

- Kd_Kelurahan

- Nama_Kelurahan

Output

- Informasi Kd_Kelurahan yang diubah

- Informasi Nama_Kelurahan yang diubah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memilih menu ubah data kelurahan}

ifmenu ubah=ubah kelurahan then

do casedata kelurahan disimpan di database

caseubah kelurahan=Kd_Kecamatan

ubah data Kd_Kecamatan

caseubah kelurahan=Kd_Kelurahan

(67)

51

caseubah kelurahan=Nama_Kelurahan

ubah data Nama_Kelurahan

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data kelurahan

endif

end

12

No Proses 2.2.3

Nama Proses Hapus Data Kelurahan

Source (Sumber) Staff

Input Data Kelurahan yang akan dihapus

Output Informasi data Kelurahan yang sudah dihapus

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

Begin

{Staff melakukan pencarian data kelurahan

kedalam database yang akan dihapus}

ifdata kelurahan ditemukan

thenhapus data kelurahan

else data kelurahan gagal dihapus

end

13

No Proses 2.3

Nama Proses Pengolahan Data RW

Source (Sumber) Staff

Input Data RW

Output Informasi Data RW

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff mengolah data RW didatabase}

end

14

No Proses 2.3.1

Nama Proses Tambah Data RW

Source (Sumber) Staff

Input

- Kd_RW

- Kd_ Kelurahan

(68)

52

Output

- Informasi Kd_RW yang ditambah

- Informasi Nama_RW yang ditambah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memilih menu tambah data RW}

ifmenu tambah=tambah RW then

do casedata RW disimpan di database

casetambah RW=Kd_Kelurahan

tambah data Kd_Kelurahan

casetambah RW=Kd_RW

tambah data Kd_RW

casetambah RW=Nama_RW

tambah data Nama_RW

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data RW

endif

end

15

No Proses 2.3.2

Nama Proses Ubah Data RW

Source (Sumber) Staff

Input

- Kd_RW

- Kd_ Kelurahan

- Nama_RW

Output

- Informasi Kd_RW yang diubah

- Informasi Nama_RW yang diubah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memilih menu ubah data RW}

ifmenu ubah=ubah RW then

do casedata RW disimpan di database

caseubah RW=Kd_Kelurahan

ubah data Kd_Kelurahan

caseubah RW=Kd_RW

(69)

53

caseubah RW=Nama_RW

ubah data Nama_RW

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data RW

endif

end

16

No Proses 2.3.3

Nama Proses Hapus Data RW

Source (Sumber) Staff

Input Data RW yang akan dihapus

Output Informasi data RW yang sudah dihapus

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

Begin

{Staff melakukan pencarian data RW kedalam

database yang akan dihapus}

ifdata RW ditemukan

thenhapus data RW

else data RW gagal dihapus

end

17

No Proses 2.4

Nama Proses Pengolahan Data RT

Source (Sumber) Staff

Input Data RT

Output Informasi Data RT

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff mengolah data RT didatabase}

end

18

No Proses 2.4.1

Nama Proses Tambah Data RT

Source (Sumber) Staff

Input

- Kd_RT

- Kd_RW

(70)

54

Output

- Informasi Kd_RT yang ditambah

- Informasi Nama_RT yang ditambah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memilih menu tambah data RT}

ifmenu tambah=tambah RT then

do casedata RT disimpan di database

casetambah RT=Kd_RW

tambah data Kd_RW

casetambah RT=Kd_RT

tambah data Kd_RT

casetambah RW=Nama_RT

tambah data Nama_RT

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data RT

endif

end

19

No Proses 2.4.2

Nama Proses Ubah Data RT

Source (Sumber) Staff

Input

- Kd_RT

- Kd_RW

- Nama_RT

Output

- Informasi Kd_RT yang diubah

- Informasi Nama_RT yang diubah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

Begin

{Staff memilih menu ubah data RT}

ifmenu ubah=ubah RT then

do casedata RT disimpan di database

caseubah RT=Kd_RW

ubah data Kd_RW

caseubah RT=Kd_RT

(71)

55

caseubah RW=Nama_RT

ubah data Nama_RT

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data RT

endif

end

20

No Proses 2.4.3

Nama Proses Hapus Data RT

Source (Sumber) Staff

Input Data RT yang akan dihapus

Output Informasi data RT yang sudah dihapus

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

Begin

{Staff melakukan pencarian data staff kedalam

database yang akan dihapus}

ifdata RT ditemukan

thenhapus data RT

else data RT gagal dihapus

end

21

No Proses 2.5

Nama Proses Pengolahan Data Pelanggan_AK

Source (Sumber) Staff

Input Data Pelanggan_AK

Output Informasi Data Pelanggan_AK

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff mengolah data pelanggan_AK

didatabase}

end

No Proses 2.5.1

Nama Proses Tambah Data Pelanggan_AK

Source (Sumber) Staff

Input

- No_Langganan_AK

(72)

56

22 - Alamat - No_Tlp Output

- Informasi No_Langganan_AK yang ditambah

- Informasi Nama yang ditambah

- Informasi Alamat yang ditambah

- Informasi No_Tlp yang ditambah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Admin memilih menu tambah data

pelanggan_AK}

ifmenu tambah=tambah pelanggan_AK then

do casedata pelanggan disimpan di database

casetambah

pelanggan_AK=No_Langganan_AK

tambah data No_Langganan

casetambah pelanggan_AK=Nama

tambah data Nama

casetambah pelanggan_AK=Alamat

tambah data Alamat

casetambah pelanggan_AK=No_Tlp

tambah data No_Tlp

casetambah pelanggan_AK=Gol_Tarif

tambah data Gol_Tarif

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data

pelanggan_AK

endif

end

No Proses 2.5.2

Nama Proses Ubah Data Pelanggan_AK

Source (Sumber) Staff

Input

- No_Langganan_AK

- Nama

- Alamat

(73)

57

23

Output

- Informasi No_Langganan_AK yang ditambah

- Informasi Nama yang ditambah

- Informasi Alamat yang ditambah

- Informasi No_Tlp yang ditambah

Destination (Tujuan) Admin

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memilih menu ubah data pelanggan_AK}

ifmenu ubah=ubah pelanggan_AK then

do casedata pelanggan_AK disimpan di

database

caseubah

pelanggan_AK=No_Langganan_AK

ubah data No_Langganan_AK

caseubah pelanggan_AK=Nama

ubah data Nama

caseubah pelanggan_AK=Alamat

ubah data Alamat

caseubah pelanggan_AK=No_Tlp

ubah data No_Tlp

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data

pelanggan_AK

endif

end

24

No Proses 2.6

Nama Proses Pengolahan Data Staff

Source (Sumber) Staf

Input Data Staff

Output Informasi Data Staff

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff mengolah Data Staff didatabase}

end

(74)

58

Nama Proses Tambah Data Staff

Source (Sumber) Staff

Input - Id_Staff - Nama - Alamat - UserName - Password Output

- Informasi Id_Staff yang ditambah

- Informasi Nama yang ditambah

- Informasi Alamat yang ditambah

- Informasi UserName yang ditambah

- Informasi Password yang ditambah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memilih menu tambah data Staff}

ifmenu tambah=tambah data Staff then

do casedata data Staff disimpan di database casetambah Staff

=Id_Staff

tambah data Id_Staff

casetambah Staff

=Nama

tambah data Nama

casetambah Staff

=Alamat

tambah data Alamat

casetambah Staff

=UserName

tambah data UserName

casetambah Staff

=Password

tambah data Password

otherwise

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data Staff

(75)

59

end

26

No Proses 2.6.2

Nama Proses Ubah Data Staff

Source (Sumber) Staff

Input - Id_Staff - Nama - Alamat - UserName - Password Output

- Informasi Id_Staff yang ditambah

- Informasi Nama yang ditambah

- Informasi Alamat yang ditambah

- Informasi UserName yang ditambah

- Informasi Password yang ditambah

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

begin

{Staff memilih menu ubah data Staff }

ifmenu ubah=ubah Staff

then

do casedata Staff

disimpan di database

caseubah Staff

=Id_Staff

ubah data Id_Staff

caseubah Staff

=Nama

ubah data Nama

caseubah Staff

=Alamat

ubah data Alamat

caseubah Staff

=UserName

ubah Data UserNema

caseubah Staff

= Password

ubah data Password

(76)

60

data tidak ada

endcase

keluarkan informasi data Staff

endif

end

27

No Proses 2.6.3

Nama Proses Hapus Data Staff

Source (Sumber) Staff

Input Data Staff yang akan dihapus

Output Informasi data Staff yang sudah dihapus

Destination (Tujuan) Staff

Logika Proses (Algoritma)

Begin

{Staff melakukan pencarian data staff kedalam

database yang akan dihapus}

ifdata staff ditemukan

thenhapus data staff

else data staff gagal dihapus

end

28

No Proses 2.7

Nama Proses Pengolahan Data Retribusi

Source (Sumber)

Gambar

Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Retribusi Air Kotor yang Bukan   Pelanggan PDAM Kota Bandung
Gambar 3.2 Flowmap Prosedur Laporan Retribusi yang bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung
Gambar 3.3 ERD
Gambar 3.4 Context Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

J U I Artinya: 'hpabila seseorang bersaksi secara jujur iari hatinya bahwa tiada sesembahan yang hak selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, maka orang

Dari hasH percobaan yang dilakukan pada tanah Aluvial Kelabu yang diberi tambahan jerami padi bertanda 15N dapat diambil kesimpulan bahwa, laju minera- lisasi 15N asal jerami padi

Bersih dan tiada lampu yang rosak. Label petunjuk pada suis lampu. Pendawaian elektrik/telefon/kabel komputer dalam keadaan sempurna, teratur dan tidak berserabut. Teknik

Bagus Frase, frase-frase, kalimat atau kalimat-kalimat tidak mempunyai urutan yang logis dalam satu paragraph di karangan tersebut.. Cukup Frase, frase-frase, kalimat

Saat upaya dan prakarsa sukarela masyarakat atas pelayanan sistem kesejahteraan keluarga dan anak di Indonesia telah dipuji, sudah saatnya negara dan pemerintah memiliki political

model Kajian Integrasi-lnterkoneksi Ilmu. Khusus untuk bidang Kajian Keilmuan Pendidikan Agama Islam dikembangkan tersendiri oleh peneliti dan dapat diturunkan dari

pendidikan formal ,non formal gerakan wajar ini tidak ditunjang dengan buku bahkan minim akan buku maka tidak mungkin dalam proses pembelajaranya berjalan dengan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jamur.. Trichoderma sp berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai,