SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PEMBAYARAN AIR
KOTOR YANG BUKAN PELANGGAN PDAM KOTA
BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata I Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
AHMAD NUR
10104111
PROGRAM STUDI S1
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PEMBAYARAN AIR
KOTOR YANG BUKAN PELANGGAN PDAM KOTA
BANDUNG
ACHMAD NUR
10104111
Menyetujui, Pembimbing
Wina Witanti, S.T.,M.T NIP. 197306042005012001
Ketua Jurusan Teknik Informatika
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PEMBAYARAN AIR
KOTOR YANG BUKAN PELANGGAN PDAM KOTA
BANDUNG
ACHMAD NUR
10104111
Penguji II
Wina Witanti, S.T..M.T. NIP. 197306042005012001
Penguji III
Irawan Afrianto, S.T. NIP. 41277006009 Penguji I
ii
ABSTRACT
SYSTEM OF PAYMENT OF LEVY INFORMATION IS NOT A
CUSTOMERS
AIR KOTOR
IN
PDAM
BANDUNG CITY
By
Ahmad Nur
10104111
In this paper, the authors develop a system of payment of levy
information is not a customers Air kotor in PDAM Bandung city. The
purpose of creating this system is to help staff the dirty water in order to
know the dirty water of payment data in detail, but it can make dirty water
staff in preparing reports each month.
Wastewater treatment is a new program of the Government of
Bandung City to realize its mission of K3 (Cleanliness, Order and Beauty),
whereas in the data processing taps themselves are not effective and had
difficulty in preparing the report. From the test results obtained the
conclusion that this may facilitate the application of dirty water staff in
doing their job.
i
ABSTRAK
SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PEMBAYARAN AIR KOTOR
YANG BUKAN PELANGGAN PDAM KOTA BANDUNG
Oleh
Ahmad Nur
10104111
Dalam tulisan ini, penulis membangun sebuah sistem informasi retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM kota Bandung. Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk membantu staff air kotor agar dapat mengetahui data pembayaran air kotor secara terperinci,selain itu dapat mempermudah staff air kotor dalam pembuatan laporan tiap bulan.
Pengolahan air kotor merupakan program baru dari Pemerintah Kota Bandung untuk mewujudkan misinya yaitu K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan), sedangkan di PDAM sendiri pengolahan datanya masih belum efektif dan mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan. Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi ini dapat mempermudah staff air kotor dalam melakukan pekerjaannya.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
ABSRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... ⦠vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR SIMBOL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.4 Metodologi Penelitian ... 3
1.5 Batasan Masalah ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1Konsep Dasar Sistem ... 8
2.1.1 Karakteristik Sistem ... 9
2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 10
2.2Sistem Informasi ... 11
2.2.1 Konsep Dasar Informasi ... 14
2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17
2.2.3 Pengembangan Sistem Informasi ... 17
2.2.4 Implementasi Sistem Informasi ... 19
2.2.5 Analisis Sistem ... 21
vii
2.3Pelayanan Air Kotor ... 23
2.3.1 Pengertian Air Kotor ... 23
2.3.2 Latar Belakang Air Kotor ... 23
2.3.3 Dasar Hukum ... 25
2.3.4 Tujuan Penyediaan Sarana Pembuangan Air Kotor ... 25
2.3.5 Struktur Tarif Pelayanan Air Kotor ... 25
2.3.6 Tarif Pelayanan Tangki Septik ... 26
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 27
3.1Analisis Sistem ... 27
3.1.1 Analisis Masalah ... 28
3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 29
3.1.3 Analisis Pengkodean ... 33
3.1.4 Analisis Basis Data ... 35
3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Pungsional ... 36
3.1.5.1 Analisis Hardware ... 36
3.1.5.2 Analisis Software ... 37
3..1.5.3 Analisis Brainware (Pemakai Sistem) ... 37
3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 38
3.1.6.1 Diagram Konteks (Context Diagram) ... 38
3.1.6.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 39
3.1.6.2.1 DFD Levelled ... 40
3.1.6.3 Spesifikasi Proses ... 45
3.1.6.4 Kamus Data ... 69
3.2Perancangan Sistem ... 72
3.2.1 Perancangan Basis Data ... 72
3.2.1.1 Skema Relasi ... 72
3.2.1.2 Perancangan Struktur Tabel ... 73
3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 75
3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 76
viii
3.2.5 Jaringan Semantik ... 92
3.2.6 Perancangan Prosedural ... 93
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 101
4.1 Implementasi ... 101
4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 101
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 101
4.1.3 Implementasi Aplikasi ... 102
4.1.4 Implementasi Antarmuka Aplikasi ... 106
4.2 Pengujian Black Box ... 108
4.2.1 Rencana Pengujian ... 109
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 110
4.2.3 Kesimpulan Hasil Uji Alpha ... 120
4.2.4 Kasus dan Hasil Pengujian Betha ... 120
4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 125
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 126
5.1 Kesimpulan ... 126
5.2 Saran ... 126
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Metode Waterfall ... 5
Gambar 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 9
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem ... 10
Gambar 2.3 Konsep Dasar Informasi ... 14
Gambar 2.4 Siklus Informasi ... 15
Gambar 2.5 Kualitas Informasi ... 16
Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Retribusi Air Kotor yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung ... 30
Gambar 3.2 Flowmap Prosedur Laporan Retribusi yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung ... 32
Gambar 3.3 ERD ... 35
Gambar 3.4 Context Diagram ... 39
Gambar 3.5 DFD Level 0 ... 39
Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses 1.0 ... 40
Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses 2.0 ... 41
Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses 3.0 ... 42
Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses 4.0 ... 42
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses 5.0 ... 42
Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 2.1 ... 43
Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses 2.2 ... 43
Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 2.3 ... 43
xi
Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses 2.5 ... 44
Gambar 3.16 DFD Level 2 Proses 2.6 ... 44
Gambar 3.17 DFD Level 2 Proses 2.7 ... 45
Gambar 3.18 Tabel Relasi ... 73
Gambar 3.19 Struktur Menu ... 75
Gambar 3.20 Rancangan Tampilan Login... 76
Gambar 3.21 Rancangan Tampilan Menu Utama ... 76
Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Kecamatan ... 77
Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Kelurahan ... 77
Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Pengolahan Data RW ... 78
Gambar 3.25 Rancangan Tampilan Pengolahan Data RT ... 78
Gambar 3.26 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Staff ... 79
Gambar 3.27 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Retribusi ... 79
Gambar 3.28 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Pelanggan Air Kotor ... 80
Gambar 3.29 Rancangan Tampilan Pencarian Data Pelanggan Air Kotor ... 80
Gambar 3.30 Rancangan Tampilan Pencarian Data Retribusi ... 81
Gambar 3.31 Rancangan Tampilan Laporan Data Pelanggan Perbulan ... 81
Gambar 3.32 Rancangan Tampilan Laporan Data Pelanggan Pertahun ... 82
Gambar 3.33 Rancangan Tampilan Tambah Data Kecamatan ... 82
Gambar 3.34 Rancangan Tampilan Ubah Data Kecamatan ... 83
Gambar 3.35 Rancangan Tampilan Tambah Data Kelurahan ... 83
Gambar 3.36 Rancangan Tampilan Ubah Data Kelurahan ... 84
Gambar 3.37 Rancangan Tampilan Tambah Data RW ... 84
xii
Gambar 3.39 Rancangan Tampilan Tambah Data RT ... 85
Gambar 3.40 Rancangan Tampilan Ubah Data RT ... 86
Gambar 3.41 Rancangan Tampilan Tambah Data Staff ... 86
Gambar 3.42 Rancangan Tampilan Ubah Data Staff ... 87
Gambar 3.43 Rancangan Tampilan Tambah Data Retribusi ... 87
Gambar 3.44 Rancangan Tampilan Ubah Data Retribusi ... 88
Gambar 3.45 Rancangan Tampilan Tambah Data Pelanggan ... 88
Gambar 3.46 Rancangan Tampilan Ubah Data Pelanggan ... 89
Gambar 3.47 Rancangan Pesan ... 92
Gambar 3.48 Jaringan Semantik ... 93
Gambar 3.49 Prosedur Login ... 94
Gambar 3.50 Prosedur Tambah Data Kecamatan ... 94
Gambar 3.51 Prosedur Ubah Data Kecamatan ... 95
Gambar 3.52 Prosedur Tambah Data Kelurahan ... 95
Gambar 3.53 Prosedur Ubah Data Kelurahan ... 96
Gambar 3.54 Prosedur Tambah Data RW ... 96
Gambar 3.55 Prosedur Ubah Data RW ... 97
Gambar 3.56 Prosedur Tambah Data RT ... 97
Gambar 3.57 Prosedur Ubah Data RT ... 98
Gambar 3.58 Prosedur Tambah Data Staff ... 98
Gambar 3.59 Prosedur Ubah Data Staff ... 99
Gambar 3.60 Prosedur Tambah Data Pelanggan ... 99
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SIMBOL
1. Simbol Flow MapSIMBOL NAMA KETERANGAN
Proses Merupakan proses komputer yang terjadi didalam aliran dokumen
Aliran Menunjukkan data yang mengalir pada sistem
Proses Manual Merupakan proses yang terjadi didalam
Flow Map
Dokumen Dokumen yang ada dalam flowmap Offline
Storage
Menunjukkan tempat penyimpanan data berupa arsip
Input data komputer
Merupakan proses input data dari dokumen ke komputer
xiv 2. Simbol Entity Relationship Diagram
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Entity Menunjukkan himpunan entitas Garis
Menunjukkan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya
Belah ketupat / Relationship
Menunjukkan himpunan relasi
Atribut Menyatakan karakteristik/sifat dari setiap objek
xv 3. Simbol Data Flow Diagram
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Proses
Menunjukkan kegiatan / kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer
Terminator Menunjukkan bagian dari luar
Arus / Aliran data
Menunjukkan arus dari proses
Data store
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kode Kelurahan ... 33
Tabel 3.2 Spesifikasi Proses Sistem Pengolahan Data Pembayaran Air Kotor yang Bukan Pelanggan PDAM ... 45
Tabel 3.3 Kamus Data ... 67
Tabel 3.4 Struktur Tabel Staff ... 73
Tabel 3.5 Struktur Tabel Kecamatan ... 74
Tabel 3.6 Struktur Tabel Kelurahan ... 74
Tabel 3.7 Struktur Tabel RW ... 74
Tabel 3.8 Struktur Tabel RT ... 74
Tabel 3.9 Struktur Tabel Retribusi ... 74
Tabel 3.10 Struktur Tabel Pelanggan_AK ... 75
Tabel 3.11 Struktur Tabel Surveyor ... 75
Tabel 4.1 Generate Tabel Kecamatan ... 102
Tabel 4.2 Generate Tabel Kelurahan ... 103
Tabel 4.3 Generate Tabel RW ... 103
Tabel 4.4 Generate Tabel RT ... 104
Tabel 4.5 Generate Tabel Pelanggan AK ... 104
Tabel 4.6 Generate Tabel Retribusi ... 105
Tabel 4.7 Generate Tabel Staff ... 106
Tabel 4.8 Implementasi Sistem Informasi Retribusi Pembayaran Air Kotor yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung ... 107
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sebagai salah satu bentuk perpanjangan tangan Pemerintah Daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan umum antara lain pengolahan air bersih dan pengolahan air kotor. PDAM Kota Bandung akan menyalurkan air bersih kepada pelanggan, untuk itu dikenai biaya untuk setiap pemakaian air per m3. Biaya ini ditagihkan kepada pelanggan setiap bulan dan dibayarkan ke berbagai tempat yang melayani pembayaran rekening air, salah
satunya kantor pusat PDAM Kota Bandung di Jalan Badak Singa No. 10 Bandung. Pengolahan air bersih merupakan pelayanan yang diberikan
2
Pengolahan air bersih akan menghasilkan limbah yang disebut air kotor. Air kotor adalah air dari limbah-limbah, seperti buangan kamar mandi, WC, dapur dan tempat cuci yang berasal dari rumah tangga, perkantoran, hotel, restoran, rumah sakit dan lain-lain, tidak termasuk air buangan industri dan air hujan. Pengolahan air kotor merupakan program baru dari Pemerintah Kota Bandung untuk mewujudkan misinya yaitu K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan), yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui terciptanya kesehatan masyarakat dan perbaikan sanitasi lingkungan pemukiman yang bersih, sehat dan berkesinambungan. Pengolahan air kotor untuk pembayaran yang dilakukannya masih belum efektif dikarenakan laporan data pembayaran air kotor tidak dilampirkan data detail pembayaran. Selanjutnya pihak PDAM Kota Bandung mengalami kesulitan dalam melihat kebenaran dari data pembayaran air kotor yang dilakukan oleh tim surveyor.
Kepentingan dilakukanya pengolahaan data untuk pembayaran air kotor dikarena pengolahan data yang dilakukan saat ini masih manual yaitu
3
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam menyeselesaikan skripsi ini maka dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana membuat sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung menjadi tidak manual.
b. Bagaimana mengolah data pembayaran air kotor yang lebih
terkomputerisasi. c. Bagaimana menghasilkan laporan pembayaran air kotor secara otomatis.
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari pembuatan sistem ini adalah untuk membangun sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung.
Tujuan yang akan dicapai dari pembuatan sistem ini adalah :
1. Mengetahui data pembayaran air kotor secara terperinci secara tepat dan akurat.
2. Memudahkan dalam pembuatan laporan pembayaran air kotor tiap bulan. 3. Menjadikan penyimpanan data lebih efisien.
1.4 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari: a. Metode Pengumpulan Data
4
1. Observasi, melakukan pengamatan langsung di PDAM Kota Bandung yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini.
2. Wawancara, mengumpulkan data dengan melakukan wawancara langsung dengan kepala bagian air kotor PDAM Kota Bandung.
3. Studi pustaka, melakukan studi komprehensif dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang menjadi acuan dalam penelitian dan penulisan laporan skripsi ini.
b. Tahap pembuatan perangkat lunak
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:
a. System / Information Engineering
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.
b. Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.
c. Design
5
d. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.
e. Pengujian
Pengujian merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahanâperubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan
user.
Gambar I.1 Metode Waterfall [6]
[Sumber: Jogianto, H.M.Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,
Yogyakarta: Andi]
1.5 Batasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah, tujuan serta hasil wawancara yang dilakukan, batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. User yang menggunakan sistem ini adalah Staff Hubungan Langganan. 2. Data yang dapat diolah yaitu:
6
c. Data RW d. Data RT e. Data Retribusi f. Data Staff g. Pelanggan_AK
3. Aplikasi yang dibangun bersifat stand alone. 1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terbagi kedalam lima bab beserta pokok materinya, sebagai gambaran umum sistematika penyusunan skripsi yang akan ditulis adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan dari pokok materi-materi yang akan dituangkan dalam skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan secara umum teori-teori dan materi-materi yang mendukung dalam penyusunan skripsi, seperti penjelasan tentang isi pokok materi dari topik penelitian yang dilakukan.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
7
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini akan menjelaskan tentang implementasi program dan pengujian terhadap aplikasi yang akan dibangun.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan, suatu sistem betapa pun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen, dimana komponen-komponen dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian dari sistem yang mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Di bawah ini terdapat beberapa konsep dasar di dalam menentukan sistem.
Menurut Azhar Susanto [6]
â Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu â.
Menurut Jerry Fitz Gerald, dalam Jogiyanto, H.M. [1]
âSistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentuâ.
Sedangkan menurut Heyel, dalam Witarto [8]
9
Dari ketiga definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen atau beberapa prosedur yang saling berhubungan yang disusun secara terpadu dengan memiliki tujuan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan atau fungsi utama dari suatu organisasi atau perusahaan.
Gambar 2.1 Konsep dasar sistem
2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu sebagai berikut:
1. Komponen-komponen (components) 2. Batas sistem (soundary)
3. Lingkungan luar (environment) 4. Penghubung sistem (system interface) 5. Masukan sistem (system input)
10
7. Pengolah sistem (systemprocessing) 8. Sasaran dan tujuan
Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat kita lihat seperti pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem [4] 2.1.2 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
11
mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan
machine system.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku dengan tingkah laku yang sudah banyak diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.
2.2 Sistem Informasi
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materiatau energi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut.
12
memiliki hubungan diantara mereka. Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
a. Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
b. Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya. c. Hubungan internal, diantara objek-objek di dalamnya.
d. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.
Pengertian sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi meliputi, operasi, instalasi, perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.
1. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi : a. Menentukan lingkup sistem
b. Mengumpulkan fakta c. Menganalisis fakta
13
Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah: a. Identity, mengidentifikasi masalah
Indentity, atau mengenal (mengidentifikasi) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang ingin dipecahkan. Diantaranya yaitu mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasi titik keputusan, dan mengidentifikasi personil-personil kunci.
b. Understand, memahami kerja sistem yang ada
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang diperoleh dengan cara penelitian, yang bersifat penelitian terperinci (detailed survey).
Seorang analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.
14
c. Analyze, menganalisis sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diantaranya menganalisis kelemahan sistem. Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh kriteria penilaian sebagai berikut: relevance, capacity, efficiency, timeless, accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security, economy, simplicity.
Analisis yang dilakukan meliputi distribusi pekerjaan, pengukuran pekerjaan, keandalan, dokumen, laporan, teknologi.
d. Report, membuat laporan hasil analisis
Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.
2.2.1. Konsep Dasar Informasi
Dalam perkembangannya sistem informasi sangat erat hubungannya dengan teknologi komputer. Konsep dasar informasi dapat dilihat dari gambar 2.3.
Gambar 2.3 Konsep Dasar Informasi
15
a. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah untuk proses lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tetentu agar dapat lebih berguna dalam bentuk informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kamudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan dan menghasilkan suatu tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali melalui suatu model sampai membentuk suatu siklus informasi.
Dasar Data
16
b. Kualitas Informasi
Kualitas informasi merupakan bagian dari karakteristik informasi, diukur berdasarkan :
1. Relevansi 2. Tepat waktu 3. Akurasi
Gambar 2.5 Kualitas Informasi
c. Nilai Informasi
17
2.2.2 Konsep dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi
(Information Systems) atau disebut juga dengan processing systems. Sistem informasi didefinisikan sebagai berikut :
â Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukanâ.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Adapun komponen-komponen tersebut adalah :
1. Blok Masukan 2. Blok Model 3. Blok Keluaran 4. Blok Teknologi 5. Blok Basis Data 6. Blok Kendali
2.2.3. Pengembangan Sistem Informasi
18
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul disistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa : ketidakberesan pada sistem yang lama dan menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. 3. Adanya instruksi-instruksi (directives)
Karena adanya permasalahan, kesempatan dan instruksi, maka sistem yang baru perlu dikembangkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul, meraih kesempatan-kesempatan yang ada atau memenuhi instruksi-instruksi yang diberikan.
Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan pada sistem yang baru. Peningkatan ini berhubungan dengan kemudahan sistem itu sendiri, diantaranya :
1. Performance (Kinerja), Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi .
2. Information (Informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
3. Economy (Ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan dan penurunan biaya yang terjadi.
19
5. Efficiency (Efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.
6. Service (Pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
2.2.4. Implementasi Sistem Informasi
Tahap implementasi sistem (Systems Implementation) merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menerapkan rencana implementasi
Supaya kegiatan implementasi dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dibuat suatu rencana implementasi (implementation plan)
yang merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi.
Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implementasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk jadwal waktu.
b. Melakukan kegiatan implementasi
20
a. Pemilihan dan pelatihan personil
Manusia merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam sistem informasi. Untuk itu harus diadakan pemilihan personil yang terlibat dan memberikan pelatihan terhadap hal-hal yang belum mereka pahami.
b. Persiapan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
Tempat atau ruangan untuk peralatan perlu disiapkan terlebih dahulu. Keamanan fisik dari tempat perlu dipertimbangkan. Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang harus lebih diperhatikan. c. Pemrograman dan pengujian program
Pemrograman (Programming) merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer. Hasil program yang sesuai dengan desainnya akan menghasilkan program yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Untuk itu program harus diuji terlebih dahulu.
d. Pengujian sistem
Pengujian sistem (System Testing) dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang diimplementasi. Tujuan utama dari pengujian sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
e. Konversi sistem
21
c. Tindak lanjut implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya setelah sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengujian penerimaan sistem (systems acceptance test). Pengujian ini berbeda dengan pengujian sistem yang telah dilakukan sebelumnya.
Jika pada pengujian sistem sebelumnya digunakan data test (test data) dan dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan programmer, maka pada pengujian ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user. 2.2.5 Analisis Sistem
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (systems planning) dan sebelum tahap desain sistem (systems design). Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut [1] :
â Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannyaâ.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, tahapan tersebut adalah :
1.Identify, yaitu proses mengidentifikasi masalah
22
3.Analyze, yaitu menganalisis sistem
4.Report, yaitu membuat laporan hasil analisis 2.2.6. Desain Sistem
Desain sistem dapat dibagi dua bagian, yaitu desain sistem secara umum
(general systems) yang disebut juga dengan desain konseptual atau desain logical dan desain sistem terinci yang disebut juga dengan desain sistem secara fisik atau desain internal. Adapun definisi dari desain sistem adalah [1] :
â Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsiâ.
Desain sistem mempunyai maksud dan tujuan utama, yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer.
Analis sistem harus dapat mecapai sasaran-sasaran sebagai berikut :
1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. 2. Desain sistem harusat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem.
23
4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, brainware, hardware dan software.
2.3 Pelayanan Air Kotor
Pelayanan air kotor merupakan program baru dari Pemerintah Kota Bandung untuk mewujudkan misinya yaitu K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan), yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masayarakat melalui terciptanya kesehatan masyarakat dan perbaikan sanitasi lingkungan pemukiman yang bersih, sehat dan berkesinambungan.
2.3.1 Pengertian Air Kotor
Air kotor adalah air dari limbah â limbah, seperti buangan kamar mandi,
WC, dapur dan tempat cuci yang berasal dari rumah tangga, perkantoran, hotel, restoran, rumah sakit dan lain â lain, tidak termasuk air buangan industri dan air hujan.
2.3.2 Latar Belakang Air Kotor
Kota Bandung dengan luas wilayah 16.730 m² dan jumlah penduduk ±
24
Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 23/PD/1981 tanggal 1 Desember 1981 dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran pada sumber-sumber air yang digunakan sebagai sumber air bersih.
Pada awalnya sarana air kotor yang dikelola adalah saluran yang dibangun pada tahun 1916 (pada zaman Belanda), saluran tercampur dan tangki septic yang pada saat ini bangunannya sudah tidak berfungsi lagi. Melalui âBandung Urban Development Projectâ (BUDP Dewi Sartika tahap I dan II), telah di bangun sarana Air Kotor berupa perpipaan dan Instalasi. Pengolahan Air Kotor yang mampu melayani penduduk yang tersebar di wilayah Operasional Bandung Timur, Barat, Tengah dan Selatan.
Pelanggan air kotor PDAM Kota Bandung terdiri dari dari beberapa kelompok antara lain:
a. Pelanggan Air Bersih yaitu langganan yang umumnya dilayani melalui: 1. Saluran yang dibangun pada zaman Belanda
2. Saluran tercampur 3. Tangki septik
b. Pelanggan yang menggunakan sarana hasil proyek BUDP yaitu langsung menyambungkan ke perpipaan.
25
Jumlah sambungan visi dan misi PDAM Kota Bandung dalam rangka meningkatkan pelayanan air kotor akan dilaksanakan penambahannya jaringan untuk penambahan jumlah dan cakupan pelayanan air kotor di Kota Bandung.
2.3.3 Dasar Hukum
Pelayanan air kotor ini memiliki dasar hukum sebagai berikut :
a. Peraturan Daerah kota Bandung Nomor 29 tahun 2001 tentang Pelayanan Air Minum
b. Keputusan Walikota Bandung nomor 194 Tahun 2002 tentang tariff Pelayanan Air Kotor PDAM Kota Bandung.
2.3.4 Tujuan Penyediaan Sarana Pembuangan Air Kotor Tujuan penyediaan sarana pembuangan air kotor adalah :
â meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui terciptanya kesehatan masyarakat dan perbaikan sanitasi lingkungan pemukiman yang bersih, sehat dan berkesinambunganâ.
2.3.5 Struktur Tarif Pelayanan Air Kotor a. Pelanggan Air Minum .
Untuk semua golongan tarif membayar tarif pelayanan pembuangan air kotor kepada Perusahaan Daerah sebesar 30% (tiga puluh persen) dari besarnya pemakaian air minum.
26
Tarif pelayanan pembuangan air kotor disesuaikan dengan golongan tarif yang berlaku.
2.3.6 Tarif Pelayanan Tangki Septik
a. Pelayanan yang tidak ada jaringan air kotornya diberikan pelayanan penyedotan tangki septik sekali dalam setahun dan hanya dikenakan biaya transportasi.
27
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan sistem yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan merupakan tahap dalam analisis sebuah sistem. Berdasarkan metodologi penelitian dalam membangun sebuah perangkat lunak, maka tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena jika terjadi kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pula pada tahap selanjutnya. Tujuan global analisis sistem adalah mengidentifikasikan hal-hal apa saja yang diperlukan sistem yang akan dibangun dan memahami dengan jelas proses yang akan dilakukan. Sistem yang dianalisis oleh penulis yaitu sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung.
28
menggunakan Ms.Excel untuk diserahkan kepada Kepala Seksi Langganan Air Kotor dan Bagian Keuangan PDAM Kota Bandung.
3.1.1 Analisis Masalah
Melihat sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung yang sedang berjalan saat ini didapat kesimpulan permasalahan, dimana dalam pengolahan data masih belum terkomputerisasi sehingga untuk melakukan pengecekan data air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung relatif sulit dilakukan karena berkas yang ada saat ini masih berupa arsip kertas, hal inilah yang mengakibatkan kurang optimalnya kinerja staff air kotor dan tidak adanya laporan berkala yang dibutuhkan oleh Kepala Seksi Langganan Air Kotor serta Bagian Keuangan PDAM Kota Bandung.
29
3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan dituangkan dalam sebuah flowmap.
Flowmap merupakan bagan yang menggambarkan dan menjelaskan urutan prosedur-prosedur, arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain. Ada dua prosedur yang sedang berjalan dalam sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung, yaitu prosedur retribusi dan prosedur laporan.
a. Prosedur Retribusi Air Kotor yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung
30
[image:46.595.115.511.125.632.2]
31
b. Prosedur Laporan Retribusi yang Bukan Pelanggan PDAM Kota Bandung
32
[image:48.595.148.477.109.647.2]33
3.1.3 Analisis Pengkodean
Berdasarkan pada arsip-arsip yang digunakan dalam sistem yang manual, terdapat pengkodean yang dilakukan pada sistem survey kepelangganan PDAM Kota Bandung dengan tujuan dapat membantu dalam mengidentifikasikan suatu objek sehingga kesalahan dalam identifikasi objek dapat dihindari.
Pengkodean kecamatan digunakan untuk membedakan nama tiap wilayah kecamatan. Saat ini penulis mengambil contoh untuk pengkodean pada Kecamatan Bojongloa Kidul yang memiliki kode BK. Pengkodean kelurahan digunakan untuk membedakan nama tiap wilayah kelurahan dengan menggunakan
tiga karakter, dimana kode BK adalah kode Kecamatan Bojongloa Kidul dan satu digit selanjutnya adalah kode kelurahan. Tabel 3.1 menggambarkan kode kelurahan pada sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung.
Tabel 3.1 Kode Kelurahan
KODE NAMA KELURAHAN
BK1 Situ Saeur
BK2 Kebon Lega
BK3 Mekar Wangi
BK4 Cibaduyut
BK5 Cibaduyut Kidul
BK6 Cibaduyut Wetan
34
Kecamatan Bojongloa Kidul dan kelurahannya. Dua digit selanjutnya adalah kode RW. Berikut adalah contoh pengkodean untuk RW.
BK10 1 Keterangan :
B K = Kode untuk Kecamatan Bojongloa Kidul 1 = Kode untuk Kelurahan Situ Saeur
0 1 = Kode untuk RW 01
Pengkodean RT digunakan untuk membedakan nama tiap wilayah RT dengan menggunakan tujuh karakter, dimana lima digit kode pertama adalah kode Kecamatan Bojongloa Kidul, kelurahan dan RW. Dua digit selanjutnya adalah kode RT. Berikut adalah contoh pengkodean untuk RT.
B K10 10 2 Keterangan :
B K = Kode untuk Kecamatan Bojongloa Kidul 1 = Kode untuk Kelurahan Situ Saeur
0 1 = Kode untuk RW 01 0 2 = Kode untuk RT 02
35
3.1.4 Analisis Basis Data
[image:51.595.121.507.316.684.2]Tahap analisis basis data ini dilakukan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat dilakukan dengan tahapan membuat ERD (Entity Relationship Diagram). ERD digunakan untuk menggambarkan relasi antar tabel dengan tujuan untuk memperjelas hubungan antar tabel penyimpanan. ERD pada sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung dapat dilihat pada gambar 3.3.
36
3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional merupakan tahap analisis untuk menspesifikasikan ukuran kuantitatif (kebutuhan) yang harus dipenuhi dalam membangun sistem serta beberapa komponen yang akan dilibatkan pada sistem yang akan dibangun (komponen hardware, software dan brainware). Analisis kebutuhan non fungsional diuraikan menjadi analisis hardware, analisis software
dan analisis brainware (pemakai sistem). 3.1.5.1 Analisis Hardware
Analisis perangkat keras (hardware) merupakan analisis terhadap kebutuhan perangkat keras yang dapat mendukung sistem yang akan dibangun. Perangkat keras (hardware) yang tersedia pada bagian air kotor PDAM Kota Bandung memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Processor : Pentium 4 LGA 2.4 GHz Kapasitas Harddisk : 80 GB
RAM : 512 MB
Video Card Memory : 64 MB Sound Card Memory : ada Ethernet Card : ada
37
3.1.5.2 Analisis Software
Analisis perangkat lunak (software) ini cenderung lebih menekankan pada aspek pemanfaatan sumberdaya software yang selama ini ter-instal pada komputer yang terdapat di Bagian Air Kotor PDAM Kota Bandung.
Adapun perangkat lunak yang ter-instal saat ini yaitu:
1. Sistem Operasi Windows XP (terdapat pada komputer client) 2. Microsoft Office 2003
3. Microsoft Visio 2003
4. Microsoft Project 2003
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung sistem yang akan dibangun adalah adalah Borland Delphi 7.0, dengan menggunakan Database SQLyog. Berdasarkan analisis perangkat lunak yang dilakukan, sistem yang akan dibangun sangat mendukung perangkat lunak yang ter-instal pada komputer yang terdapat di Bagian Air Kotor PDAM Kota Bandung.
3.1.5.3 Analisis Brainware (Pemakai Sistem)
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, karyawan yang terdapat pada Bagian Air Kotor PDAM Kota Bandung ini sudah terbiasa menggunakan komputer dengan sistem operasi Windows XP sehingga penggunaan
38
hanya untuk Administrasi Data (Staff Air Kotor). Administrasi data merupakan
user yang melakukan pengaturan terhadap hak pengguna dan sistem selanjutnya karena sistem ini bersifat stand alone. Dalam hal ini staff air kotor diberi hak penuh dalam melakukan pengolahan data sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung serta bertanggung jawab terhadap penggunaan password yang ada pada sistem.
3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani sistem, jumlah kategori user
dan kontrol terhadap sistem. Dalam hal ini adalah sistem yang akan dibangun sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung. Kebutuhan fungsional pada sistem yang akan dibangun digambarkan dengan diagram konteks, data flow diagram, spesifikasi proses & kamus data. 3.1.6.1 Diagram Konteks (Context Diagram)
39
[image:55.595.146.474.473.727.2]Gambar 3.4 Context Diagram
3.1.6.2 Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
40
3.1.6.2.1 DFD Levelled
DFD Levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi. Gambar 3.6 adalah DFD level 1 untuk membangun sistem retribusi pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung.
41
42
[image:58.595.197.427.329.552.2]Gambar 3.8 DFD Level 1 proses 3.0 (Pencarian Data)
Gambar 3.9 DFD Level 1 proses 4.0
43
Gambar 3.11 DFD Level 2 proses 2.1
Gambar 3.12 DFD Level 2 proses 2.2
44
Gambar 3.14 DFD Level 2 proses 2.4
Gambar 3.15 DFD Level 2 proses 2.5
45
Gambar 3.17 DFD Level 2 proses 2.8
3.1.6.3 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses merupakan spesifikasi yang menjelaskan nomor proses, nama proses, sumber proses, input dan output proses dan logika dari setiap proses sistem yang dibuat dan akhirnya membentuk suatu logika proses yang dibutuhkan untuk sistem. Spesifikasi proses untuk sistem pengolahan data pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Spesifikasi proses sistem pengolahan data pembayaran air kotor yang bukan pelanggan PDAM Kota Bandung
NO PROSES KETERANGAN
1
No Proses 1.0 Nama Proses Login Source (Sumber) Staff
Input -UserName
-Password Output - Info login gagal Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
Begin
46
database}
if UserName ada dan Password benar
ThenUserName, Password valid menuju
proses 2.0
else
Tampil info UserName, Password invalid
endif
end
2
No Proses 1.1
Nama Proses Verifikasi Username
Source (Sumber) Staff
Input Username
Output Username Invalid
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memasukkan Username ke database}
ifUsername ada
thenUserName valid menuju ke proses 1.2
else
Tampil info login invalid
endif
end
3
No Proses 1.2
Nama Proses Verifikasi Password
Source (Sumber) Staff
Input Password
Output Password Invalid
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memasukkan Password ke database}
ifPassword ada
thenPassword valid menuju ke proses 2.0
else
Tampil info login invalid
endif
47
4
No Proses 2.0
Nama Proses Pengolahan Data
Source (Sumber) Staff
Input
- Data Kecamatan
- Data Kelurahan
- Data RW
- Data RT
- Data Pelanggan_AK
- Data Staff
- Data Retribusi
Output
- Informasi Data Kecamatan
- Informasi Data Kelurahan
- Informasi Data RW
- Informasi Data RT
- Informasi Data Pelanggan_AK
- Informasi Data Staff
- Informasi Data Retribusi
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff mengolah data kecamatan, data kelurahan,
data RW, data RT, data pelanggan_AK, data
staff, data retribusi ke database}
end
5
No Proses 2.1
Nama Proses Pengolahan Data Kecamatan
Source (Sumber) Staff
Input Data Kecamatan
Output Informasi Data Kecamatan
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
Begin
{Staff mengolah data kecamatan di database}
end
6
No Proses 2.1.1
Nama Proses Tambah Data Kecamatan
Source (Sumber) Staff
48
- Nama_Kecamatan
Output
- Informasi Kd_Kecamatan yang ditambah
- Informasi Nama_Kecamatan yang ditambah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memilih menu tambah data kecamatan}
ifmenu tambah=tambah kecamatan then
do casedata kecamatan disimpan di
database
casetambah kecamatan=Kd_Kecamatan
tambah data Kd_Kecamatan
casetambah
kecamatan=Nama_Kecamatan
tambah data Nama_Kecamatan
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data kecamatan
endif
end
7
No Proses 2.1.2
Nama Proses Ubah Data Kecamatan
Source (Sumber) Staff
Input
- Kd_Kecamatan
- Nama_Kecamatan
Output
- Informasi Kd_Kecamatan yang diubah
- Informasi Nama_Kecamatan yang diubah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memilih menu ubah data kecamatan}
ifmenu ubah=ubah kecamatan then
do casedata kecamatan disimpan di
database
caseubah kecamatan=Kd_Kecamatan
ubah data Kd_Kecamatan
49
ubah data Nama_Kecamatan
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data kecamatan
endif
end
8
No Proses 2.1.3
Nama Proses Hapus Data Kecamatan
Source (Sumber) Staff
Input Kode kecamatan
Output Informasi data kecamatan yang sudah dihapus
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
Begin
{Staff melakukan pencarian data kecamatan
kedalam database yang akan dihapus}
ifdata kecamatan ditemukan
thenhapus data kecamatan
else data kecamatan gagal dihapus
end
9
No Proses 2.2
Nama Proses Pengolahan Data Kelurahan
Source (Sumber) Staff
Input Data Kelurahan
Output Informasi data Kelurahan
Destination Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff mengolah data kelurahan di database}
end
No Proses 2.2.1
Nama Proses Tambah Data Kelurahan
Source (Sumber) Staff
Input
- Kd_Kecamatan
- Kd_Kelurahan
50
10
Output
- Informasi Kd_Kelurahan yang ditambah
- Informasi Nama_Kelurahan yang ditambah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memilih menu tambah data kelurahan}
ifmenu tambah=tambah kelurahan then
do casedata kelurahan disimpan di database
casetambah kelurahan=Kd_Kecamatan
tambah data Kd_Kecamatan
casetambah kelurahan=Kd_Kelurahan
tambah data Kd_Kelurahan
casetambah kelurahan=Nama_Kelurahan
tambah data Nama_Kelurahan
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data kelurahan
endif
end
11
No Proses 2.2.2
Nama Proses Ubah Data Kelurahan
Source (Sumber) Staff
Input
- Kd_Kecamatan
- Kd_Kelurahan
- Nama_Kelurahan
Output
- Informasi Kd_Kelurahan yang diubah
- Informasi Nama_Kelurahan yang diubah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memilih menu ubah data kelurahan}
ifmenu ubah=ubah kelurahan then
do casedata kelurahan disimpan di database
caseubah kelurahan=Kd_Kecamatan
ubah data Kd_Kecamatan
caseubah kelurahan=Kd_Kelurahan
51
caseubah kelurahan=Nama_Kelurahan
ubah data Nama_Kelurahan
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data kelurahan
endif
end
12
No Proses 2.2.3
Nama Proses Hapus Data Kelurahan
Source (Sumber) Staff
Input Data Kelurahan yang akan dihapus
Output Informasi data Kelurahan yang sudah dihapus
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
Begin
{Staff melakukan pencarian data kelurahan
kedalam database yang akan dihapus}
ifdata kelurahan ditemukan
thenhapus data kelurahan
else data kelurahan gagal dihapus
end
13
No Proses 2.3
Nama Proses Pengolahan Data RW
Source (Sumber) Staff
Input Data RW
Output Informasi Data RW
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff mengolah data RW didatabase}
end
14
No Proses 2.3.1
Nama Proses Tambah Data RW
Source (Sumber) Staff
Input
- Kd_RW
- Kd_ Kelurahan
52
Output
- Informasi Kd_RW yang ditambah
- Informasi Nama_RW yang ditambah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memilih menu tambah data RW}
ifmenu tambah=tambah RW then
do casedata RW disimpan di database
casetambah RW=Kd_Kelurahan
tambah data Kd_Kelurahan
casetambah RW=Kd_RW
tambah data Kd_RW
casetambah RW=Nama_RW
tambah data Nama_RW
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data RW
endif
end
15
No Proses 2.3.2
Nama Proses Ubah Data RW
Source (Sumber) Staff
Input
- Kd_RW
- Kd_ Kelurahan
- Nama_RW
Output
- Informasi Kd_RW yang diubah
- Informasi Nama_RW yang diubah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memilih menu ubah data RW}
ifmenu ubah=ubah RW then
do casedata RW disimpan di database
caseubah RW=Kd_Kelurahan
ubah data Kd_Kelurahan
caseubah RW=Kd_RW
53
caseubah RW=Nama_RW
ubah data Nama_RW
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data RW
endif
end
16
No Proses 2.3.3
Nama Proses Hapus Data RW
Source (Sumber) Staff
Input Data RW yang akan dihapus
Output Informasi data RW yang sudah dihapus
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
Begin
{Staff melakukan pencarian data RW kedalam
database yang akan dihapus}
ifdata RW ditemukan
thenhapus data RW
else data RW gagal dihapus
end
17
No Proses 2.4
Nama Proses Pengolahan Data RT
Source (Sumber) Staff
Input Data RT
Output Informasi Data RT
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff mengolah data RT didatabase}
end
18
No Proses 2.4.1
Nama Proses Tambah Data RT
Source (Sumber) Staff
Input
- Kd_RT
- Kd_RW
54
Output
- Informasi Kd_RT yang ditambah
- Informasi Nama_RT yang ditambah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memilih menu tambah data RT}
ifmenu tambah=tambah RT then
do casedata RT disimpan di database
casetambah RT=Kd_RW
tambah data Kd_RW
casetambah RT=Kd_RT
tambah data Kd_RT
casetambah RW=Nama_RT
tambah data Nama_RT
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data RT
endif
end
19
No Proses 2.4.2
Nama Proses Ubah Data RT
Source (Sumber) Staff
Input
- Kd_RT
- Kd_RW
- Nama_RT
Output
- Informasi Kd_RT yang diubah
- Informasi Nama_RT yang diubah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
Begin
{Staff memilih menu ubah data RT}
ifmenu ubah=ubah RT then
do casedata RT disimpan di database
caseubah RT=Kd_RW
ubah data Kd_RW
caseubah RT=Kd_RT
55
caseubah RW=Nama_RT
ubah data Nama_RT
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data RT
endif
end
20
No Proses 2.4.3
Nama Proses Hapus Data RT
Source (Sumber) Staff
Input Data RT yang akan dihapus
Output Informasi data RT yang sudah dihapus
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
Begin
{Staff melakukan pencarian data staff kedalam
database yang akan dihapus}
ifdata RT ditemukan
thenhapus data RT
else data RT gagal dihapus
end
21
No Proses 2.5
Nama Proses Pengolahan Data Pelanggan_AK
Source (Sumber) Staff
Input Data Pelanggan_AK
Output Informasi Data Pelanggan_AK
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff mengolah data pelanggan_AK
didatabase}
end
No Proses 2.5.1
Nama Proses Tambah Data Pelanggan_AK
Source (Sumber) Staff
Input
- No_Langganan_AK
56
22 - Alamat - No_Tlp Output
- Informasi No_Langganan_AK yang ditambah
- Informasi Nama yang ditambah
- Informasi Alamat yang ditambah
- Informasi No_Tlp yang ditambah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Admin memilih menu tambah data
pelanggan_AK}
ifmenu tambah=tambah pelanggan_AK then
do casedata pelanggan disimpan di database
casetambah
pelanggan_AK=No_Langganan_AK
tambah data No_Langganan
casetambah pelanggan_AK=Nama
tambah data Nama
casetambah pelanggan_AK=Alamat
tambah data Alamat
casetambah pelanggan_AK=No_Tlp
tambah data No_Tlp
casetambah pelanggan_AK=Gol_Tarif
tambah data Gol_Tarif
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data
pelanggan_AK
endif
end
No Proses 2.5.2
Nama Proses Ubah Data Pelanggan_AK
Source (Sumber) Staff
Input
- No_Langganan_AK
- Nama
- Alamat
57
23
Output
- Informasi No_Langganan_AK yang ditambah
- Informasi Nama yang ditambah
- Informasi Alamat yang ditambah
- Informasi No_Tlp yang ditambah
Destination (Tujuan) Admin
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memilih menu ubah data pelanggan_AK}
ifmenu ubah=ubah pelanggan_AK then
do casedata pelanggan_AK disimpan di
database
caseubah
pelanggan_AK=No_Langganan_AK
ubah data No_Langganan_AK
caseubah pelanggan_AK=Nama
ubah data Nama
caseubah pelanggan_AK=Alamat
ubah data Alamat
caseubah pelanggan_AK=No_Tlp
ubah data No_Tlp
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data
pelanggan_AK
endif
end
24
No Proses 2.6
Nama Proses Pengolahan Data Staff
Source (Sumber) Staf
Input Data Staff
Output Informasi Data Staff
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff mengolah Data Staff didatabase}
end
58
Nama Proses Tambah Data Staff
Source (Sumber) Staff
Input - Id_Staff - Nama - Alamat - UserName - Password Output
- Informasi Id_Staff yang ditambah
- Informasi Nama yang ditambah
- Informasi Alamat yang ditambah
- Informasi UserName yang ditambah
- Informasi Password yang ditambah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memilih menu tambah data Staff}
ifmenu tambah=tambah data Staff then
do casedata data Staff disimpan di database casetambah Staff
=Id_Staff
tambah data Id_Staff
casetambah Staff
=Nama
tambah data Nama
casetambah Staff
=Alamat
tambah data Alamat
casetambah Staff
=UserName
tambah data UserName
casetambah Staff
=Password
tambah data Password
otherwise
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data Staff
59
end
26
No Proses 2.6.2
Nama Proses Ubah Data Staff
Source (Sumber) Staff
Input - Id_Staff - Nama - Alamat - UserName - Password Output
- Informasi Id_Staff yang ditambah
- Informasi Nama yang ditambah
- Informasi Alamat yang ditambah
- Informasi UserName yang ditambah
- Informasi Password yang ditambah
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
begin
{Staff memilih menu ubah data Staff }
ifmenu ubah=ubah Staff
then
do casedata Staff
disimpan di database
caseubah Staff
=Id_Staff
ubah data Id_Staff
caseubah Staff
=Nama
ubah data Nama
caseubah Staff
=Alamat
ubah data Alamat
caseubah Staff
=UserName
ubah Data UserNema
caseubah Staff
= Password
ubah data Password
60
data tidak ada
endcase
keluarkan informasi data Staff
endif
end
27
No Proses 2.6.3
Nama Proses Hapus Data Staff
Source (Sumber) Staff
Input Data Staff yang akan dihapus
Output Informasi data Staff yang sudah dihapus
Destination (Tujuan) Staff
Logika Proses (Algoritma)
Begin
{Staff melakukan pencarian data staff kedalam
database yang akan dihapus}
ifdata staff ditemukan
thenhapus data staff
else data staff gagal dihapus
end
28
No Proses 2.7
Nama Proses Pengolahan Data Retribusi
Source (Sumber)