SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
ALVIANI WAHYUNI SUYODTI 108093000027
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
Alviani Wahyuni Suyodti
108093000027
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
ALVIANI WAHYUNI SUYODTI 108093000027
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Nia Kumaladewi, MMSI Sarip Hidayatuloh, MMSI NIP: 19750412 200710 2 002 NIP: 19750811 200912 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Mitra)‖ yang ditulis oleh Alviani Wahyuni Suyodti, NIM 108093000027 telah diuji dan dinyatakan Lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Senin, 24 November 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Srata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Desember 2014
(Studi Kasus: PT Indosat, Tbk) Dibawah Bimbingan Ibu Nia Kumaladewi dan Bapak Sarip Hidayatuloh.
PT Indosat, Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi. Indosat menyediakan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia untuk membangun, mentransfer dan mengoperasikan satelit Organisasi Telekomunikasi Internasional atau Intelsat di Indonesia. Dalam proses bisnisnya Indosat memiliki banyak divisi salah satunya Rental site. Rental Site bergerak menangani proses penyewaan gedung di Indonesia sebanyak 129 lokasi dan perangkat (infrastruktur) yang dibutuhkan untuk menunjang penggunaan jaringan Indosat kepada mitra sebanyak 11 perangkat. Namun, belum adanya sistem pada Rental Site untuk me-monitor proses penyewaan dan belum adanya sistem yang memberikan laporan secara sistematis. Semua pencatatan laporan masih manual sehingga dapat menimbulkan resiko pencatatan laporan yang berulang (redudansi) sehingga laporan yang dihasilkan tidak akurat. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dibuatlah Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem informasi monitoring yang user friendly serta dapat membantu PT Indosat, Tbk dalam pengaksesan data penyewaan dan laporan secara mudah dan cepat. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu model RAD (Rapid Application Development) menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai tools-nya. Dalam membangun sistem tersebut, teknologi yang dipakai yaitu PHP sebagai bahasa pemrograman, XAMPP sebagai web server dan MySQL sebagai database. Hasil penelitian ini berupa sistem informasi monitoring penyewan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang mencakup bagian Rental Site yang digunakan untuk menata dan memonitor data penyewaan agar lebih efisien.
Kata Kunci : Sistem Informasi Monitoring, berorientasi objek, UML, Rapid Application Development, PHP, MySQL.
V Bab + 203 Halaman + xxxiii Halaman + 81 Gambar + 37 Tabel + Pustaka + Lampiran
Puji serta syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat beriringan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan kerabat serta muslimin dan muslimat, semoga kita semua mendapatkan syafa’at dari beliau di akhirat kelak. Amin.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Studi Kasus: PT Indosat, Tbk)” yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para peneliti selanjutnya.
Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dosen Pembimbing yang secara bijaksana dan kooperatif telah memberikan bimbingan, semangat, dukungan, dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya selama peneliti menyelesaikan studi di Sistem Informasi. Serta seluruh staff Jurusan TI/SI dan staff Akademik FST yang telah membantu peneliti dalam masa perkuliahan.
6. Bapak Hery Soegijanto selaku Manager Network Partnership, Bapak Mauril Basri dan Bu Yuni selaku Pembimbing Lapangan untuk skripsi ini yang telah memberikan motivasi dan segala bentuk dukungannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.
Peneliti sadar bahwa penyususan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif di alvianiwahyuni28@gmail.com untuk penyusunan laporan yang lebih baik lagi.
Akhir kata, peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama sahabat-sahabat Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wassalamu ‟alaikum wr. wb
Jakarta, Desember 2014
telah berjuang untuk memberikan semangat hidup kepada saya dan keluarga. Terimakasih atas segala do’a restu dan harapannya kepada saya yang tak pernah lepas. Serta untuk kedua adik laki-laki saya, Choldik dan Mufti yang selalu menjadi motivasi saya dalam melakukan setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
2. Sahabat-sahabat SI 2008 yang telah mau berbagi ilmu dengan peneliti sehingga juga mambantu dalam penyelesaian penelitian skripsi ini dan sahabat-sahabat lain yang terlalu banyak jika peneliti sebutkan satu per satu. Sahabat-sahabat tersayang yang selalu ada dalam suka dan duka sejak awal masa perkuliahan, ―BEE‖ Mutiara Rulita, Selvia Rahmawati, Nur Anggraini, Rita Ayanti, Shofwatul Maula, Andrea Pramita, Putri Ragil, Bowo Sukoco, Ismail, Aditya Bourlyn, Jamaluddin, M. Rifki, ka Safira Zahra, Riza Irawan dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 3. Gian Sugianto yang selalu ada untuk memberikan semangat dan
dukungannya dengan penuh cinta dalam menyelesaikan skripsi ini.
Lembar Persetujuan……….. ii
Lembar Pengesahan……….. iii
Lembar Pernyataan……… iv
Abstrak……….. v
Kata Pengantar……….. vi
Lembar Persembahan……… viii
Daftar Isi……… ix
Daftar Gambar………... xiv
Daftar Tabel... ... xviii
Daftar Lampiran ... xxi
Daftar Simbol ... xxi
BAB I PENDAHULUAN……….… 1
1.1 Latar Belakang……… 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Rumusan Masalah……….. 4
1.4 Batasan Masalah………. 4
1.5 Tujuan dan Manfaat……… 6
1.5.1 Tujuan ... 6
1.5.2 Manfaat ... 6
1.6 Metodologi Penelitian……… 7
2.1.1 Pengertian Sistem... 10
2.1.2 Karakteristik Sistem... 10
2.1.3 Pengertian Data... 12
2.1.4 Informasi... 13
2.1.5 Nilai Informasi... 13
2.1.6 Kualitas Informasi………... 14
2.1.7 Sistem Informasi …………... 15
2.1.8 Komponen Sistem Informasi ... 16
2.1.9 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ... 17
2.2 Monitoring……….. 18
2.2.1 Pengertian Monitoring... 18
2.2.2 Konsep Dasar Sistem Monitoring... 19
2.2.3 Penggunaan Monitoring……….. 20
2.3 Penyewaan ………. 21
2.3.1 Pengertian Penyewaan……… 21
2.3.2 Unsur Sewa Menyewa……… 22
2.3.3 Subyek dan Objek Sewa Menyewa……… 22
2.3.4 Bentuk dan Substansi Sewa Menyewa………... 23
2.3.5 Hak dan Kewajiban dalam Penyewaan………... 23
2.4 Gedung dan Infrastruktur……….. 25
2.5.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design ... 28
2.5.2 Keuntungan/ Manfaat Object Oriented ... 30
2.6 Tools Pengembangan Sistem………. 31
2.7 Metode Pengembangan Sistem... 36
2.7.1 Tahapan-tahapan dalam RAD……… 37
2.8 Konsep Basis Data dan Database Management System ... 38
2.8.1 Basis Data (Database) ... 38
2.8.2 DBMS (Database Management System) ... 39
2.8.3 Normalisasi ... 40
2.9 Skema Database……….. 41
2.10 Konsep Dasar Internet ... 42
2.10.1 Pengertian Internet ... 42
2.11 Unsur-unsur dalam Perancangan Website………... 43
2.11.1 PHP (Personal Home Page Tools)... 43
2.11.2 MySQL... 43
2.11.3 XAMPP dan Php MyAdmin... 44
2.11.4 Black Box Testing ... 44
2.12 Literatur Sejenis ... 45
2.13 Perbandingan Sistem yang Dibuat dengan Literatur Sejenis ... 61
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………. 61
3.1 Metode Pengumpulan Data………... 62
3.2.1 Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning)... 64
3.2.2 Perancangan Sistem (Workshop Design)... 65
3.2.3 Implementasi Sistem (Coding & Testing)... 65
3.3 Kerangka Berfikir……… 67
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………. 68
4.1 Requirement Planning... 68
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 68
4.1.1.1 Sejarah PT Indosat, Tbk……….. 68
4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan……… 71
4.1.1.3 Struktur Organisasi………. 72
4.1.1.4 Job Description……… 73
4.1.1.5 Corporate Governance Indosat…………..… 74
4.1.1.6 Tujuan Penerapan Good Corporate Governance 75 4.1.1.7 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance 75 4.1.2 Analisis Sistem Berjalan... 78
4.1.2.1 Masalah-masalah dalam Sistem Berjalan... 81
4.1.3 Analisis Pemecahan Masalah (Sistem Usulan)... 81
4.1.4 Perbandingan Sistem………. 83
4.1.5 Syarat Ketentuan Penyewaan Gedung dan Infrastruktur 83 4.2 Workshop Design... 84
4.2.2.5 Rancangan Statechart Diagram……….. 139
4.3.1.6 Rancangan Deployment Diagram ……….. 157
4.2.3 Desain Database Sistem Informasi Monitoring Penyewaan 157 4.2.3.1 Identifikasi Potensial Objek……….…….. 157
4.2.3.2 Perancangan Class Diagram……….. 161
4.2.3.3 Normalisasi……… 162
4.2.3.4 Skema Database.……….. 166
4.2.3.5 Rancangan Tabel Database…..………. 167
4.2.4 Perancangan Input Output ... 174
4.2.4.1 Modul-modul User……….. 174
4.2.4.2 Struktur Menu……….…. 178
4.2.4.3 Perancangan Interface……….. 179
4.3 Implementasi Sistem………. 195
4.3.1 Coding………..……… 195
4.3.2 Black Box Testing……….………… 195
BAB V PENUTUP ………. 201
5.1 Kesimpulan………. 201
5.2 Saran……… 201
2.2 Contoh Model Activity Diagram……….. 34
2.3 Contoh Model Sequence Diagram……… 34
2.4 Contoh Model Statechart Diagram ... 35
2.5 Contoh Model Deployment Diagram ... 35
2.6 Contoh Model Class Diagram……….. 36
3.1 Kerangka Berpikir……… 67
4.1 Struktur Organisasi Partnership Network... 73
4.2 Rich Picture Sistem Berjalan……… 79
4.3 Rich Picture Sistem yang Diusulkan……… 82
4.4 Use Case Diagram……… 85
4.5 Activity Diagram Login ... 103
4.6 Activity Diagram Ubah Password……… 104
4.7 Activity Diagram Manajemen Customer... 105
4.8 Activity Diagram Manajemen Mitra... 106
4.9 Activity Diagram Manajemen Staf………... 107
4.10 Activity Diagram Manajemen Produk... 108
4.11 Activity Diagram Manajemen Sewa...……... 109
4.12 Activity Diagram Manajemen Dokumen... 110
4.13 Activity Diagram UploadDokumen………. 111
4.19 Activity Diagram Laporan………... 117
4.20 Activity Diagram Cetak Laporan……….. 118
4.21 Activity Diagram Logout... 119
4.22 Sequence Diagram Login………... 120
4.23 Sequence Diagram Ubah Password………... 121
4.24 Sequence DiagramManajemen Customer... 122
4.25 Sequence DiagramManajemen Mitra... 124
4.26 Sequence Diagram Manajemen Staf……….... 126
4.27 Sequence Diagram Manajemen Produk………... 128
4.28 Sequence Diagram Sewa……….. 129
4.29 Sequence Diagram Dokumen……….. 130
4.30 Sequence Diagram Upload Dokumen………. 131
4.31 Sequence Diagram DownloadDokumen……… 132
4.32 Sequence Diagram Kontrak………. 133
4.33 Sequence Diagram Existing………... 134
4.34 Sequence Diagram Deaktifasi………. 135
4.35 Sequence Diagram Validasi………. 136
4.36 Sequence Diagram Laporan………. 137
4.37 Sequence Diagram Cetak Laporan……….. 138
4.43 Statechart Diagram Customer...... 144
4.44 Statechart Diagram Dokumen……… 145
4.45 Statechart Diagram Upload Dokumen... 146
4.46 Statechart Diagram Download Dokumen... 147
4.47 Statechart Diagram Manajemen Produk... 148
4.48 Statechart Diagram Sewa Produk........ 149
4.49 Statechart Diagram Kontrak…... 150
4.50 Statechart Diagram Existing…... 151
4.51 Statechart Diagram Deaktifasi ………... 152
4.52 Statechart DiagramValidasi... 153
4.53 Statechart Diagram Laporan... 154
4.54 Statechart Diagram Cetak Laporan………. 155
4.55 Statechart Diagram Logout……….. 156
4.56 Deployment Diagram……… 157
4.57 Class Diagram... 162
4.58 Struktur Menu………... 178
4.59 Rancangan Menu Login ... 179
4.60 Rancangan Halaman Utama Staf ... 180
4.61 Rancangan Halaman Utama Manager ... 181
4.66 Rancangan Halaman Menu Produk... 186
4.67 Rancangan Halaman Menu Kontrak…... 187
4.68 Rancangan Halaman Menu Existing……….... 188
4.69 Rancangan Halaman Menu Deaktifasi... 189
4.70 Rancangan Halaman Menu Dokumen... 190
4.71 Rancangan Halaman Menu Upload Dokumen... 191
4.72 Rancangan Halaman Menu Download Dokumen... 192
4.73 Rancangan Halaman Menu Laporan………..………. 193
2.2 Perbandingan Sistem yang Dibuat dengan Literatur Sejenis... 61
4.1 Proses Sistem ... 83
4.2 Identifikasi Actor danUse Case……….. 85
4.3 Narasi Use Case Login... 86
4.4 Narasi Use Case Ubah Password……… 87
4.5 Narasi Use Case Manajemen Customer... 88
4.6 Narasi Use Case Manajemen Mitra... 89
4.7 Narasi Use Case Manajemen Staff…... 90
4.8 Narasi Use Case Manajemen Produk... 91
4.9 Narasi Use Case Sewa………... 92
4.10 Narasi Use Case Dokumen... 93
4.11 Narasi Use Case Upload Dokumen... 94
4.12 Narasi Use Case Download Dokumen... 95
4.13 Narasi Use Case Kontrak... 96
4.14 Narasi Use Case Existing Kontrak………... 96
4.15 Narasi Use Case Deaktifasi Kontrak………. 98
4.16 Narasi Use Case Validasi Kontrak……… 99
4.17 Narasi Use Case Laporan……….. 100
4.18 Narasi Use Case Cetak Laporan………... 101
4.25 Schema Database... 166
4.26 Tabel User... 167
4.27 Tabel Level………. 168
4.28 Tabel Customer... 168
4.29 Tabel Kontrak... 169
4.30 Tabel Sewa... 170
4.31 Tabel Mitra... 170
4.32 Tabel Produk……….. 171
4.33 Tabel Dokumen……….. 172
4.34 Tabel Staf…….………... 172
LAMPIRAN II Hasil Wawancara………. xxviii
LAMPIRAN III Surat Keterangan Penunjukan Dosen……… xxix
LAMPIRAN IV Surat Keterangan Tempat Penelitian / Riset……….. xxx
LAMPIRAN V Tampilan Aplikasi……… xxxi
(Whitten et al. 2007)
Simbol Keterangan
Actor
Use case
Association
Inheritance
Uses (includes)
Simbol Keterangan
State Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchrinization Bar
Simbol Keterangan
Actor
Object
Lifeline
Message
Message (return)
Message (call)
Behaviors (Operation)
Simbol Keterangan Class 1. class name 2. attributes 3. behaviors
Association
Agregation (shared)
Simbol Keterangan
Keadaan
Event
Awal Keadaan
Simbol Keterangan
Package
Node
Dependency
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan teknologi informasi pada masa sekarang tidak hanya diperuntukkan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perseorangan. Bagi organisasi, teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan bagi perseorangan maka teknologi informasi ini dapat digunakan untuk mencapai keunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan. Teknologi menurut Whitten (2007) merupakan sebuah istilah yang menjelaskan kombinasi dari teknologi komputer (software dan hardware) dengan teknologi telekomunikasi (data, gambar, dan jaringan suara). Dan di zaman yang berkembang seperti sekarang, hampir semua manusia bergantung pada mesin, oleh karena itu banyak mesin yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia, salah satunya komputer.
McLeod mengemukakan bahwa komputer telah digunakan untuk aplikasi bisnis sejak pertengahan tahun 1950-an. Sejak saat itu baik piranti keras maupun piranti lunak mendapat kemajuan yang dramatis, yang memungkinkan dinikmatinya manfaat pemrosesan komputer oleh individual dan juga organisasi (Mc Leod: 2008). Dalam kaitannya dengan komputer, sistem informasi dan dunia bisnis juga merupakan hal yang saling berpengaruh.
sistem terbuka, karena mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka, sehingga keduanya memiliki keterikatan (Mc Leod: 2008).
PT Indosat, Tbk merupakan sebuah perusahaan investasi asing untuk menyediakan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia untuk membangun, mentransfer dan mengoperasikan Satelit Organisasi Telekomunikasi Internasional, atau Intelsat. Memasuki abad ke-21 dan sesuai dengan trend di dunia, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi industri telekomunikasi nasional dengan membuka peluang terhadap persaingan pasar yang lebih bebas. Berdasarkan UU No.3 Tahun 1989 mengenai Telekomunikasi, secara bertahap hak eksklusifitas (monopoli) penyelenggaraan telekomunikasi internasional tersebut dihilangkan. Indosat segera menangkap peluang ini dengan mengembangkan bisnis celular, diawali pada melalui pendirian perusahaan operator selular yaitu PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) pada tahun 2001, dan diikuti dengan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002, menjadikan Indosat Group sebagai penyelenggara celular terbesar kedua di Indonesia.
Sistem informasi monitoring sebagai sebuah proses untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang ada dan network partnership di tuntut untuk aktif me-monitor dan memenuhi kebutuhan perusahaan. Adapun network partnership bertujuan untuk memudahkan semua penggunaan perangkat dalam ruang lingkup perusahaan serta menyajikan laporan guna memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan yang dapat diakses dengan cepat dan mudah.
Dalam kegiatan bisnisnya, perusahaan yang menjalin kerjasama dengan berbagai mitra di Indonesia tidak mempunyai sistem yang dapat mendukung sistem penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi. Dalam rental site masih menggunakan sistem manual, dimana staf masih harus input manual dari setiap kegiatan, baik dalam aktifasi penyewaan maupun me-monitor proses penyewaan gedung dan infrastrukturnya serta banyaknya laporan sewa yang tumpang tindih, dimana data disimpan didalam lebih dari satu lokasi sehingga terjadi kelebihan data dan menimbulkan masalah dalam hal inkonsisten dan keaslian data sehingga mengakobatkan pemborosan ruang penyimpanan. Sistem tersebut dirasa kurang user friendly sehingga menyulitkan pihak manager untuk mengakses data dan juga mengambil keputusan ataupun kebijakan untuk perusahaan.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik membantu PT Indosat, Tbk guna mengembangkan kegiatan bisnis yang ada pada bagian rental site partnership network dalam me-monitor proses penyewaan. Untuk itu, penulis melakukan penelitian dengan judul ―Rancang Bangun Sistem Informasi
Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Studi Kasus: PT Indosat, Tbk dan Mitra).
1.2 Identifikasi Masalah
1. Belum adanya database yang terintegrasi dengan sistem serta pencatatan sewa masih manual (dalam Microsoft Excel) dan tidak melalui sistem tertentu, serta membuka kertas kerja satu persatu.
2. Adanya redudansi atau duplikasi data dalam beberapa file data sehingga data yang sama disimpan di dalam lebih dari satu lokasi yang berbeda dan mengakibatkan data tidak konsisten serta terjadi pemborosan ruang penyimpanan.
1.3 Rumusan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang ada, maka dapat di rumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang dapat memberikan akses yang mudah secara user friendly dan dapat digunakan saat dibutuhkan?
2. Bagaimana merancang sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang menyajikan laporan penyewaan secara sistematis dan meminimalisir terjadinya redudansi dan duplikasi data.
1.4 Batasan Masalah
1. Sistem Informasi Monitoring ini hanya digunakan untuk bagian Rental Site Network Partnership divisi Resource Management di PT Indosat, Tbk, tidak termasuk di dalamnya bagian finance, provisioning, procurement, business planning and analysis group, Sales Engineering dan SDM lainnya.
2. Sistem ini hanya terdiri dari 2 indikator utama monitoring dalam pendukung sistem penyewaan yakni monitoring proses penyewaan gedung dan infrastrukturnya dari mulai melakukan proses penyewaan hingga tahap order. Monitoring laporan proses penyewaan dalam bentuk data dan grafik yang tersedia.
3. Penelitian ini menggunakan Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan model pengembangan Rapid Application Development (RAD) (Kendall & Kendall, 2010) sebagai metode pengembangan sistem dari tahap Requirement Planning, Design Workshop sampai dengan tahapan Implementation. Pada tahap implementation hanya sampai pada tahap pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing, yakni pengujian secara pribadi.
1.5 Tujuan dan Manfaat 1.5.1 Tujuan
Tujuan utama dari skripsi ini adalah menghasilkan sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi. Sedangkan tujuan khususnya adalah:
1. Merancang dan membangun sistem informasi monitoring pada proses penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang ada pada bagian rental site PT Indosat Tbk secara user friendly.
2. Membuat laporan penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi secara rutin dan sistematis kepada manager.
1.5.2 Manfaat
Manfaat yang diperoleh penulis diantaranya adalah:
1. Memahami kondisi yang sebenarnya terjadi pada proses penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi.
2. Dengan mengimplementasikan sistem informasi monitoring, maka dapat mempermudah manager untuk mengakses proses sewa secara mudah, tepat, dan cepat.
3. Dengan adanya sistem informasi monitoring, diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara efektif dan efisien.
5. Dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dalam mengembangkan sistem monitoring.
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan 3 metode pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, di antaranya:
1) Metode Observasi
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2008).
2) Metode Wawancara
Wawancara merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008).
3) Studi Pustaka
Mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan. (Jogiyanto, 2008).
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall, 2010).
RAD dibagi dalam beberapa tahapan, diantaranya: Requirement Planning, Design Workshop, dan Implementation (Kendall, 2010). Serta tools perancangan yang digunakan, yaitu UML (Unified Modelling Language) dan bahasa pemrograman PHP & MySQL.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penyelesaian penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang penulisan, identifikasi
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan teori-teori yang terkait dengan konsep sistem
informasi, analisis dan perancangan sistem serta teori-teori yang
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan serta menjelaskan tentang objek penelitian, metode
yang digunakan khususnya metode pengumpulan data, metode penlitian,
waktu dan tempat penelitian, serta kerangka berpikir.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai analisa sampai rancang bangun Sistem
Informasi Monitoring dengan menggunakan Rapid Application Development (RAD) serta uji coba dengan berbagai kondisi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh bab dan saran-saran perbaikan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian sistem
Sistem secara umum memiliki pengertian yang luas. Sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan (Mulyanto, 2009).
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen–komponen (components), batas (boundary), lingkungan
luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran
(output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
(Mulyanto, 2009).
a. Komponen sistem (components)
Suatu sistem tidak berada dalam lingkungannya yang kosong, tetapi
sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi
sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem
merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka
b. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem, dipandang sebagai suatu kesatuan.
Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan bagi sistem tersebut.
d. Penghubung sistem (interface)
Penghubung yang dimaksud adalah media yang dapat menghubungkan
antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung inilah
yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output).
Dengan adanya penghubung, suatu sistem dapat berinteraksi dan
berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
e. Masukan sistem (input)
Masukan yaitu suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Masukkan perawatan (maintenance input) adalah bahan
sinyal (signal input) adalah masukan yang diproses untuk mendapatkan
keluaran.
f. Keluaran sistem (output)
Keluaran yaitu hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi
sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.
g. Pengolah sistem (process)
Pengolahan sistem merupakan bagian yang melakukan perubahan dari
masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
h. Sasaran sistem (objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada
gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem.
2.1.3 Pengertian Data
Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. (Mulyanto, 2009)
1. Pada tahapan Input
Yaitu dilakukan proses pemasukan data ke dalam komputer lewat media input (Input Devices).
2. Pada tahapan Processing
Yaitu dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan, yang dilakukan oleh alat pemroses (Process Devices) yang dapat berupa proses perhitungan, perbandingan, pengendalian, atau pencarian distorage.
3. Pada tahapan Output
Yaitu dilakukan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (Output Devices) yaitu berupa informasi.
2.1.4 Informasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Suatu sistem apabila tidak mendapatkan informasi yang cukup tentu saja tidak akan bertahan lama (Mulyanto, 2009).
2.1.5 Nilai Informasi
2.1.6 Kualitas Informasi
Menurut Mulyanto (2009) Kualitas dari suatu informasi (quality of informasi) tergantung dari tiga hal, yaitu:
1. Akurat (accurate)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
2. Tepat pada waktunya (timeliness)
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan (relevancy)
informasi sebagai pilar-pilar yang berguna dalam bagunan yang menentukan baik tidaknya pengambilan keputusan.
2.1.7 Sistem Informasi
Menurut Bodnar dan Hopwood (1993) dalam buku Acounting Information Sistem edisi kelima, mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna (Mulyanto, 2009).
Menurut Turban, McLean, dan Waterbe (1999) dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages, mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Mulyanto, 2009).
Sedangkan definisi sistem informasi menurut Joseph Wilkinson dalam buku Acounting and Information Sistem adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan (Mulyanto, 2009).
2.1.8 Komponen Sistem Informasi
Komponen-komponen sistem informasi (Mulyanto, 2009):
1. Sumber Daya Manusia
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia
dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia
dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar
sistem informasi.
2. Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam
pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas
komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan
disk magnetik atau optikal.
3. Sumber Daya Software
Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang
digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya
berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan
sekumpulan instruksi untuk pemrosesan informasi. Sedangkan prosedur
adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan
informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan
4. Sumber Daya Data
Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah
sistem informasi, melankan sebagai dasar membentuk sumber daya
organisasi.
5. Sumber Daya Jaringan
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang
menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya,
serta dikendalikan melalui software komunikasi.
2.1.9 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi
Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah
sebagai berikut:
1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan
kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan Sistem: merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan
alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain
merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras
dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
3. Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan perancangan
algoritma dengan menggunakan pseudocode yang ditulis dalam bahasa
Indonesia terstruktur/bahasa inggris terstruktur. Perancangan algoritma
(Pemograman Modular). Setelah selesai pembuatan algoritma, maka
dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa
pemograman terpilih.
4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan
pelatihan dan panduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan
melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan
seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
2.2 Monitoring
2.2.1 Pengertian Monitoring
Definisi yang diambil dari kamus umum bahasa Indonesianya, kata monitoring mempunyai arti mengikuti atau mengawasi (Poerwadarminta, 2006).
Monitoring adalah ”A continuing function that uses systematic collection of data on specified indicators to provide management and the main stakeholders of an ongoing development intervention with indications of the extent of progress and achievement of objectives and progress in the use of allocated funds” (Sangweni, 2008).
berkelanjutan dengan indikasi tingkat kemajuan dan pencapaian tujuan dan kemajuan dalam penggunaan dana yang dialokasikan (Sangweni, 2008).
2.2.2 Konsep Dasar Sistem Monitoring
Sistem monitoring merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber daya (Ohara, 2005). Biasanya data yang dikumpulkan merupakan data yang real time. Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar (Masroeri et. al, 2010), yaitu: 1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring
2. Proses di dalam analisis data monitoring
3. Proses di dalam menampilkan data hasil montoring
Monitoring secara umum dapat diartikan sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain (Dewi et. al, 2014 ):
1. Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan pengeluarannya (fokus input, proses dan output).
2. Pelaporan tentang kemajuan.
3. Identifikasi masalah-masalah pengelolaan dan pelaksanaan.
berdasarkan informasi yang diperoleh. Sistem monitoring adalah kumpulan fitur informatif yang memberikan informasi mengenai apa saja yang terjadi dengan sistem yang di monitor.
2.2.3 Penggunaan Monitoring
―Applications monitoring involves the continuous surveillance of data networks and their can be resolved quickly. Organizations can monitor applications with standard network management tools and resolve problems with in house technical staff. Alternatively, the organization can outsource the applications monitoring function to a third-party network management firm or carrier‖ (Muller,2000).
2.3 Penyewaan
2.3.1 Pengertian Penyewaan
Penyewaan adalah sebuah persetujuan di mana sebuah pembayaran dilakukan atas penggunaan suatu barang atau properti secara sementara oleh orang lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga bermacam-macam (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php, 14 Maret 2012, Pkl 09.00).
Dirjen pajak mengeluarkan Surat Edaran SE–35/PJ/2010 tertanggal 9 Maret 2010. Surat Edaran ini memberikan definisi atau penjelasan tentang pengertian sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, jasa teknik, jasa mamajemen dan jasa konsultan. Pengahasilan-penghasilan ini pada umumnya adalah objek pemotongan PPh pasal 23. Sewa dan pengahasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta merupakan penghasilan yang diterima atau diperoleh sehubungan dengan kesepakatan untuk memberikan hak menggunakan harta selama jangka waktu tertentu baik dengan perjanjian tertulis maupun tidak tertulis sehingga harta tersebut hanya dapat digunakan oleh penerima hak selama jangka waktu yang telah disepakati.
2.3.2 Unsur Sewa-Menyewa
Pada dasarnya sewa menyewa dilakukan untuk waktu tertentu, sedangkan sewa-menyewa tanpa waktu tertentu tidak diperkenankan. Persewaan tidak berakhir dengan meninggalnya orang yang menyewakan atau penyewa. Begitu juga karena barang yang disewakan dipindahtangankan. Disini berlaku asas bahwa jual beli tidak memutuskan sewa menyewa (Salim, 2006).
Dari uraian di atas, dapatlah dikemukakan unsur-unsur yang tercantum dalam perjanjian sewa-menyewa adalah :
1. Adanya pihak yang menyewa dan pihak penyewa.
2. Adanya konsensus antara kedua belah pihak yang melakukan sewa. 3. Adanya objek sewa-menyewa, yaitu barang, baik barang bergerak
maupun tidak bergerak.
4. Adanya kewajiban dari pihak yang menyewakan untuk menyerahkan kemikmatan kepada pihak penyewa atas suatu benda.
5. Adanya kewajiban dari penyewa untuk menyerahkan uang pembayaran kepada yang menyewakan.
2.3.3 Subyek dan Objek Sewa-Menyewa
dalam perjanjian sewa–menyewa adalah barang dan harga. Dengan syarat yang disewakan adalah barang yang halal, artinya tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban, dan kesusilaan (Salim, 2006).
2.3.4 Bentuk dan Subtansi Sewa-Menyewa
Dalam KUH perdata tidak ditentukan secara tegas tentang bentuk perjanjian sewa-menyewa yang dibuat oleh para pihak. Oleh karena itu, perjanjian sewa-menyewa dapat dibuat dalam bentuk tertulis dan lisan. Dalam perjanjian sewa-menyewa bangunan, khususnya dalam praktik dibuat dalam bentuk tertulis dan isi perjanjian itu, telah dirumuskan oleh para pihak atau notaris. Akan tetapi yang paling dominan dalam menentukan substansi kontrak adalah dari pihak yang menyewakan, sehinggga pihak penyewa berada pada pihak yang lemah. Dengan demikian, semua persyaratan yang diajukan oleh pihak yang menyewakan tinggal disetujui oleh pihak penyewa (Salim, 2006).
2.3.5 Hak dan Kewajiban dalam Penyewaan
Yang menjadi hak dan kewajiban dari para pihak yaitu pihak yang menyewakan dan pihak yang menyewa, menurut KUHP adalah sebagai berikut (Salim, 2006):
tidak sesuai dengan tujuan penggunaan properti yang bersangkutan menurut perjanjian sewa.
2. Kewajiban yang menyewakan yaitu menyerahkan properti yang disewakan kepada penyewa dan memberikan kenyamanan, ketentraman dan keamanan kepada penyewa dari properti yang disewakan.
3. Hak pihak penyewa yaitu meninta pemilik untuk memberikan kenyamanan, ketentramandan keamanan kepada penyewa atas properti yang disewakan. Meminta penyerahan properti yang disewa sesuai dengan jangka waktu dalam perjanjian sewa-menyewa.
4. Kewajiban pihak penyewa yaitu merawat dan menggunakan properti yang disewa dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang diberikan kepada properti itu menurut perjanjian sewa-menyewa. Membayar harga sewa pada waktunya. Mengembalikan barang pada akhir masa sewa dalam keadaan seperti sedia kala serta melakukan hal-hal untuk menjaga barang itu tetap berfungsi, misalnya pada kenderaan yaitu mengisi bensin, menambal ban bila terjadi kebocoran ban, pada rumah berupa membayar rekening listrik dan air, telepon dan iuran kebersihan selama masa sewa.
2.4 Gedung dan Infrastruktur
2.4.1 Definisi Gedung
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas
dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus
(UU RI No. 28 Tahun 2002).
Bangunan gedung penting sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya
untuk mencapai berbagai sasaran yang menunjang terwujudnya tujuan
pembangunan nasional dan bangunan gedung harus diselenggarakan secara tertib,
diwujudkan sesuai dengan fungsinya, serta dipenuhinya persyaratan administratif
dan teknis bangunan gedung agar bangunan gedung dapat terselenggara secara
tertib dan terwujud sesuai dengan fungsinya, diperlukan peran masyarakat dan
upaya pembinaan (UU RI No. 28 Tahun 2002).
2.4.2 Fungsi Gedung
Berikut fungsi dari gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002
1. Fungsi bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial
dan budaya, serta fungsi khusus.
2. Bangunan gedung fungsi hunian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal deret, rumah
3. Bangunan gedung fungsi keagamaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng.
4. Bangunan gedung fungsi usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan, perindustrian,
perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan penyimpanan.
5. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) meliputi bangunan gedung untuk pendidikan, kebudayaan, pelayanan
kesehatan, laboratorium, dan pelayanan umum.
6. Bangunan gedung fungsi khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan
keamanan, dan bangunan sejenis yang diputuskan oleh menteri.
7. Satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi.
8. Fungsi bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur
dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota.
9. Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah dan dicantumkan dalam izin mendirikan bangunan.
10. Perubahan fungsi bangunan gedung yang telah ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) harus mendapatkan persetujuan dan penetapan
kembali oleh Pemerintah Daerah.
11. Ketentuan mengenai tata cara penetapan dan perubahan fungsi bangunan
2.4.3 Definisi Infrastruktur
Todaro (2006) mendefinisikan infrastruktur sebagai salah satu faktor
penting yang menentukan pembangunan ekonomi.
” The underlying amount of physical and financial capital embodied in
roads, railways, waterways, airways, and other forms of transportation and
communication plus water supplies, financial institutions, electricity, and publik
services such as health and education. The level of infrastructural development in
a country is a crucial faktor determining the pace and diversity of economic
development.”
2.4.4 Jenis Infrastruktur
Pemerintah melalui PP No. 42/2005 tentang KPPI, menjelaskan beberapa
jenis infrastruktur yang penyediaannya diatur pemerintah, yaitu: infrastruktur
transportasi, jalan, pengairan, air minum dan sanitasi, telematika, listrik dan
pengangkutan migas. Penggolongan tersebut diatas dapat dikategorikan sebagai
infrastruktur dasar karena sifatnya yang merupakan kepentingan umum dan
dibutuhkan masyarakat luas sehingga perlu diatur oleh pemerintah. Pengertian
diatur tidak sama dengan dibangun oleh pemerintah, karena penyediaan
infrastruktur tersebut dapat dikerjasamakan pembangunan dengan badan usaha,
seperti yang diatur dalam PP RI No. 67/2005 tentang kerjasama pemerintah
dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Adapun beberapa jenis
1. Infrastruktur transportasi, meliputi pelabuhan laut, sungai/danau, bandar
udara, jaringan rel dan stasiun kereta api.
2. Infrastruktur jalan meliputi jalan tol dan jembatan tol.
3. Infrastruktur perairan, meliputi saluran pembawa air baku.
4. Infrastruktur air minum, meliputi bangunan pengambilan air baku,
jaringan transmisi, jaringan distribusi, instalasi pengolahan air minum.
5. Infrastruktur air limbah, meliputi instalasi pengolah air limbah, jaringan
pengumpul dan jaringan utama dan sarana persampahan yang meliputi
pengangkut dan tempat pembuangan.
6. Infrastruktur telekomunikasi meliputi jaringan telekomunikasi.
7. Infrastruktur ketenagalistrikan, meliputi pembangkit, transmisi/distribusi
tenaga listrik.
8. Infrastruktur minyak dan gas, meliputi pengolahan, penyimpanan,
pengangkutan, transmisi atau distribusi minyak dan gas.
Pembedaan antara infrastruktur dasar dan lainnya tidaklah selalu sama dan
dapat berubah menurut waktu. Misalnya, telepon yang dulunya digolongkan
sebagai infrastruktur pelengkap, sekarang digolongkan sebagai infrastruktur dasar.
2.5 Object Oriented Analysis and Design
2.5.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design
Obyek adalah pembungkusan data (disebut properti) yang
menggunakan atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut (Whitten et
al, 2007).
Yang dimaksud dengan berorientasi objek adalah suatu strategi
pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai
kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya
(Rosa dan Salahuddin, 2013).
Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Obyek adalah sebuah
teknik model-driven yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi
yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang
mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti
struktur, behavior, atau interaksi objek-objek (Whitten et al, 2007).
Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Obyek adalah
pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak dalam hal
menggabungkan objek, atribut, dan metodenya (Whitten et al, 2007).
Sedangkan Object Oriented Analysis and Design merupakan kumpulan
alat dan teknik untuk mengembangkan sistem yang akan menggunakan teknologi
objek untuk mengkonstruksi sebuah sistem dan perangkat lunaknya (Whitten et
al, 2007).
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pemodelan sistem
informasi berorientasi objek. Berikut adalah aspek penting tersebut (Yuni, 2013).
1. Pengkapsulan (encapsulation) merupakan dasar untuk pembatasan ruang
lingkup program terhadap data yang di proses. Data dan prosedur atau
fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data terlindung dari
prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu
sendiri.
2. Pewarisan sifat (inheritance) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak
dari objek akan mewarisi data / atribut dan metode dari induknya
langsung. Atribut dan metode dari objek dan objek induk diturunkan
kepada anak objek, demikian seterusnya.
3. Polimorfisme (polymorphism) adalah suatu konsep yang menyatakan
bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
2.5.2 Keuntungan / Manfaat Object Oriented (OO)
Object oriented memberikan beberapa manfaat atau keuntungan dalam
pengembangan sistem, diantaranya (Rosa dan Salahuddin, 2013):
1. Meningkatkan produktivitas
Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).
2. Kecepatan pengembang
Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.
Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.
4. Adanya konsistensi
Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.
5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak
Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.
2.6 Tools Pengembangan Sistem
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah sekumpulan konvensi
pemodelan yanag digunakan untuk menentukan atau menggambarkansebuah
sistem perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek (Whitten et al, 2007).
Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. (Rosa dan Salahuddin, 2013)
Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram di
antaranya (Whitten et al, 2007):
1. Use Case
Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara
sistem dengan sistem eksternal dengan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis
menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa
pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten et al, 2007).
Dalam use case diagram memiliki pemodelan sebagai berikut
(Whitten et al, 2007):
1. Use case
Use case merupakan urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling
terkait (scenario), baik otomatis maupun secara manual.
2. Actor (Pelaku)
Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan
sistem untuk pertukaran informasi.
3. Relationship (Hubungan)
Pada diagram use case, relationship digambarkan sebagai sebuah
garis antara dua simbol. Pemaknaan relationship berbeda-beda
digunakan untuk menghubungkan garis tersebut. Berikut ini adalah
perbedaan di antara relationship yang ada pada sebuah diagram use case:
a. Association
Association merupakan relationship antara actor dengan use
case dimana terjadi interaksi di antara mereka.
b. Extends
Extends use case merupakan use case yang terdiri dari langkah
yang terekstraksi dari use case yang lebih kompleks untuk
menyederhanakan masalah dan karena itu memperluas fungsinya.
c. Depends on
Terkadang suatu use case memiliki ketergantungan pada use
case yang lainnya yang bertujuan untuk menentukan urutan
dalam pengembangan use case. Ketergantungan ini dimodelkan
menggunakan depends on relationship.
2. Activity
Activity diagram adalah Diagram aktivitas memodelkan langkah-langkah
proses atau kegiatan sistem. Diagram ini serupa dengan flowchart di mana
secara grafis diagram ini menggambarkan aliran sekuensial dari kegiatan
entah itu proses bisnis atau sebuah use case. Diagram ini berbeda dari flowchart
di mana diagram ini menyediakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan
kegiatan yang tampak secara paralel (Whitten et al, 2007).
Gambar 2.2 Contoh Activity Diagram
3. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah diagram UML yang memodelkan logika
sebuah use case dengan cara menggambarkan interaksi pesan diantara objek-objek
dalam rangkaian waktu (Whitten et al, 2007).
4. Statechart Diagram
Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek dan keadaan yang dapat
diasumsikan oleh objek dan event yang menyebabkan objek beralih dari satu
keadaan ke keadaan lain (Whitten et al, 2007).
Gambar 2.4 Contoh Model Statechart Diagram
5. Deployment Diagram
Diagram ini menggambarkan arsitektur fisik dalam istilah ―node‖
untuk hardware dan software dalam sistem. Diagram ini menggambarkan
konfigurasi komponen-komponen software run-time, prosesor, dan peralatan
yang membentuk arsitektur sistem (Whitten et al, 2007).
Gambar 2.5 Contoh Model Deployment Diagram
6. Class Diagram
Diagram kelas menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini
menunjukan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas
objek tersebut (Whitten et al, 2007).
Gambar 2.6 Contoh Model Class Diagram
2.7 Metode Pengembangan Sistem
Metodologi adalah suatu cara atau metode yang disarankan untuk
melakukan sesuatu hal. Pendekatan sistem merupakan metodologi dasar untuk
memecahkan masalah. Metodologi pengembangan sistem informasi berbasis
komputer. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah RAD
(Rapid Application Development).
Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid
Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah menjadi
rute yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Model RAD
mempunyai keunggulan sebagai berikut (Whitten et al, 2007):
1. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan
dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini
meningkatkan antusiasme pengguna akhir proyek.
2. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena
keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
2.7.1 Tahapan-tahapan dalam RAD
RAD digunakan pada aplikasi sistem konstruksi, maka menekankan
fase-fase. Ada tiga fase dalam RAD yaitu (Kendall, 2010):
1. Requirement Planning
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan
tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan problem-problem
perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bias mengarahkan sebagian
dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian
2. Design Workshop (PAC)
Yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.
Fase ini adalah fase untuk merancang dan meperbaiki yang bias digambarkan
sebagai workshop. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain
pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam
arsitektur sistem informasi. Tools yang digunakan dalam pemodelan sistem
biasanya menggunakan Unified Modeling Language (UML).
3. Implementation
Setelah Design Workshop dilakukan, selanjutnya sistem
diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang
diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem
merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
2.8 Konsep Basis Data dan Database Management System
Konsep basis data dan database management system ini akan menjelaskan
tentang pengertian basis data dan pengertian dan kelemahan database
management system.
2.8.1 Basis Data (Database)
Basis data (database) adalah sebuah file yang mengoordinasi file-file
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database
system, yaitu sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang
saling berhubungan satu dengan yang lain, dan membuatnya tersedia untuk
beberapa aplikasi disalam suatu organisasi (Mulyanto, 2009).
2.8.2 DBMS (Database Management System)
DBMS (Database Management System) adalah suatu sistem aplikasi
yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu
sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai
berikut (Rosa dan Salahuddin, 2013):
1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data
2. Mampu menangani integritas data
3. Mampu menangani akses data
4. Mampu menangani back up data
Sedangkan DBMS menurut Mulyanto (2009) merupakan perangkat lunak
sistem yang memungkinkan para pengguna untuk memakai, memelihara, dan
mengakses sumber daya data dengan efisien.
DBMS merupakan jembatan bagi aplikasi untuk mengakses database, baik
untuk meminta informasi maupun untuk menambah atau melakukan perubahan
data (Mulyanto, 2009).
Dalam mengelola database, DBMS memiliki kelebihan dibandingkan
dengan pengelolaan file secara tradisional, diantaranya sebagai berikut (Mulyanto,
1. Mengurangi duplikasi data yang sering terjadi pada pengelolaan data
secara tradisional.
2. Menjaga konsistensi dan integrasi data.
3. Meningkatkan keamanan data.
4. Dapat menghemat pengeluaran perusahaan karena data dapat digunakan
bersama-sama oleh semua unit fungsional.
5. Menanggulangi permasalahan yang sering terjadi diantara pengguna data
karena database berada dibawah seorang database administrator.
6. Meningkatkan kemudahan akses pengguna akhir.
7. Meningkatkan produktivitas pemrograman.
8. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.
2.8.3 Normalisasi
Menurut Jogiyanto (2005) Normalisasi merupakan pengelompokan data
elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses
normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat
menambah atau insert, menghapus atau delete, mengubah atau update, membaca
atau retrieve pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut,
maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain
perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Walaupun jumlah
normalisasi ini bervariasi, dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu
Ada tiga bentuk normalisasi dan akan dimulai dengan bentuk tidak normal
yaitu :
1. Bentuk Tidak Normal (unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap
atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan
kedatangannya.
2. Bentuk Normal Pertama (1NF / First Normal Form)
Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya, sebuah tabel tidak boleh
mengandung kelompok yang berulang.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)
Aturan normal kedua bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk
normal kesatu dan setiap field yang tidak bergantung sepenuhnya pada
kunci primer harus dipindahkan ke tabel lain.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)
Aturan normalisasi ketiga bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal
kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara field - field non kunci
(kebergantungan transitif).
2.9 Skema Database
Desain database digambarkan sebagai sebuah model khusus yang disebut