JAKARTA SELATAN
Ill . . .
111
Universitas lslatn NegerlSYARIF HIDAYATULLAH ,JAKAR1"A
Disusun Olch : SARIBARKAH NIM: 204011002743
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
SKRIP SI
Di'liukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Saijana Penclidikan Islam (S.Pd.l)
Oleh
Sari Barkah
204011002743Di Bawah Bimbingan
ゥセセN@
Dra. Fadlulah Suralaga, M.S1.
NIP. 150 215 283
t。ョセN@
NIP. 150 285 599JURUSAN PENDIDIKAN .t\.GAMA ISLAM
F AKUL TAS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN
UNIVERSIT AS ISLAM SY ARIF I-IIDA Y ATULLAI-1
kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) U!N Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal IO Desember 2008 dihadapan Dewan Penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar S 1 (S.Pd.1) dalam program Penclidikan Agama Islam.
Jakai1a, 11 Desember 2008
Panitia Ujian Muna<tosah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan
Dr. AF. Wibisono, M.A. NIP. 150 236 009
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Drs. Sapiudin Shiddiq, M.Ag. NIP. 150 299 477
Penguji I
Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.A. NIP. 150 222 550
Penguji II
g
. . 1/-/J.-.J.Co
-Dra. I-11. D11111aedatul Munawaroh, M.Ag ... . NIP. 150 228 871
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Lセ@
I
Prof. Dr. Deel os ada )VI.A. NIP. 1 0 231256
セカMMᆳ
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
!. Skripsi ini merupakan karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Jurusan Pendidikan Agama Islam pacla Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemuclian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di di Jurusan Pendidikan Agama Islam pacla Universitas Islani Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
(B). November 2008 (C). Sari Barkah
(D). "Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Pendidikan Agama Islam Siswa MTs. Negeri 2 Ciganjur"
(E). 60 +vii
(F) Mina! merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberi stimulus suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Minat baca adalah kecenderungan hati dan jiwa terhadap suatu yang dapat dibaca baik dalam bentuk buku-buku, majalah, surat kabar, mtikel dan sumber-sumber bacaan lainnya, yang dianggap penting dan berguna, セ[・ィゥョァァ。@ sesuatu itu diperlukan, diperhatikan, dan diingat terus menerus yang kemudian diikuti dengan perasaan senang. Membaca merupakan salah satu cara terbaik untuk mengisi otak dan jiwa. Seseorang yang banyak membaca alum lebih luas wawasan clan pengetahuannya daripada orang yang lebih sedikit membaea.
Tujuan dari pembahasan penelitian in! untuk mengetahui tingkat minat baca, tingkat prestasi belajar pendidikan agama Islam serta mengetahui hubungan minat baca dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang diteliti, yaitu dengan membandingkan kedua variabel penelitian. Data tentang minat diungkapkan melalui penelitian skala minat baca dalam bentuk skala likert. Skala minat baca terdiri dari 30 item dengan tingkat reliabilitas dan validitas cukup.
Basil penelitian menunjukkan bahwr, terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat baca dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. Artinya, semakin tinggi minat baca siswa semakin tinggi pula prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Kenyataannya minat baca siswa pada umumnya tergolong sedang (80%), prestasi belajarpun tcirgolong sedang (50%), karern1 ..
i1L1
セG。@ guru memilih materi pembelajaran yang menarik serta memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa agar minat bacanya tinggi, khususnya pada buku-buku bacaan agama yang lain selain bu!rn-buku paket di sekolah. Namun kontribusi minat baca terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam didapat dari perhitungan koefisien determinasi sebanyak I 0 %. Jadi minat baca siswa MTs. 2 Ciganjur masih tergolong kurang.Untuk penelitian lebih lanjut, maka perlu disusun instrumen yang lebih baik, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang lebih tinggi.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan
semesta alam. Berka! rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nyalah skripsi ini dapat
terwujud.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah bagi rasu.lullah SAW, bese1ta
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Karya tulis ini merupakan skripsi yang diajukan ke:pada Fakultas llmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh Ge Jar Sarjana Pendidikan Agama Is lam.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan
yang dihadapi dan dialami penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu,
pengumpulan bahan-bahan (data) maupun pembiayaan dan lain sebagainya.
Na1nun berkat kcsungguhan hati dan kc1ja keras disertai 111otivasi clan bantuan clnri
berbagai pihak, malrn segala kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan
sebaik-baiknya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan alas terselesaikannya skripsi ini, yaitu:
I. Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ketua clan Sekretaris Jurusan Fakultas llmu Tarbiyah clan Keguruan UIN
Syarif Hidayatu 1 lah Jakarta.
3. Ora. Fadhilah Suralaga, M.Si, Tanenji, MA, pembimbing 1 dan 2 yang telah
mengarahkan clan memberikan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis.
4. Bapak dan !bu Dosen Fakultas !!mu Tarbiyah dan Keguruan \JIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah ュ・ュ「Nセイゥォ。ョ@ ilmu dan tuntunan kepada
terselesaikannya penelitian ini.
6. Pegawai perpustakaan UlN Syarif Hidayatullah dan Fakultas yang telah
membantu melengkapi literatur yang penulis perlukan dalam penyelesaian
skripsi ini.
7. Ayahanda (Salman) dan lbunda (Toyibah), alas kesabaran dan keikhlasan
merawat, mendidik, memberikan do'a, dukungan baik moril maupun materil
se11a motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di UIN Syarif
Hidayatullah Jaka11a.
8. Kakakku tercinta (Sri Wahyuni), adik-adikku tersayang (Sahri Ramdhani N.H.
dan M.A. Munir) serta sepupuku (iis) terima kasih untuk do'a, dukungan,
se1nangat dan dorongannya.
9. Para ustadz Ponpes Roudlotul Ulum Kencong, khususnya kepada Ust. Jbnu
Yasin Al-Barkani, Ust. 1-Jamim Thohari, dan Ust. Abdul Wahid, yang telah
memberikan do'a, semangat, motivasi dan dukungannya kepada penulis you
AYe
M1J
B.est t・セ」セ・ケN@I 0. Teman-teman di kelas B Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2004,
terutama Hj. Siti Habibah, Laelatul Adawiyah, dan Yanti kusmawati '/Jou (b1e
.Mi; $rut fhiend, ka Munib serta teman-teman PPKT di MTs. Negeri 2
Ciganjur (ika, maswani, ira dan irma) atas do'a dan motivasi yang diberikan
dan semoga persahabatan yang terbina selama ini akan selalu menjadi
kenangan yang tak terlupakan.
Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis hanya dapat mengembalikan
segalanya kepada Allah SWT, untuk membalas kebaikan mereka. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pemb11ca pada umumnya. Amin Ya
Rabbal 'Alamin.
Jakai1a, November 2008
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISi... iv
DAFTAR TABEL... vii
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... . B. Jclentifikasi Masalah, Pembatasan clan Perumusan Masalah .... 6
C. Tujuan clan Manfaat Penelitian ... 7
D. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II KAJIAN TEORI A. Prestasi Bela jar Pendidikan Agama... 9
1. Pendidikan Agama ... ,... 9
a. Pengertian Pendi<;likan Agama ... 9
b. Tujuan Pendidikan Agama ... I 0 c. Materi Pend id ikan Agama ... I I d. Fungsi pendidikan agama ... I 2 2. Prestasi belajar ... 13
3. Faktor-faktor yang Mempcngaruhi Prestasi Belajar Pendidikan Agama... 15
4. Pcngukuran Prestasi Belajar ... 16
B. Minat Baca... 17
I. Pengcrtian Minat... ... 17
2. Pengcrtian Membaca... ... 20
3. Pengertian clan lndikator Minat Baca... 24
4. Memupuk Minat Baca Pada Anak... 25
a. Prinsip-prinsip Membaca... ... 25
Anak... 28
C. Kerangka Berfikir dan Hipotesis ... 30
I. Kerangka Berfikir ... 30
2. I-Iipotesis... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian... 33
C. Variabcl Pcnelitian ... 34
D. Populasi dan Sampel ... 35
E. Teknik Pengumpulan Data... 36
F. Instrumen Penelitian ... 36
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 39
BAB VI BASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur .. 41
1. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur ... 41
2. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur .. 42
3. Bangunan clan Fasilitas Belajar Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur ... 42
4. Sarana clan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur ... 43
5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur ... 44
6. Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar ... 47
Tabel 3.2 Matriks Populasi dan Sampel ... 35
Tabel 3 .3 Kisi-kisi Instrumen Mina! Baca Siswa ... ... 3 7 Tabel 4.1 Jumlah Bangunan dan Fasilitas Belajar MTs.N 2 Ciganjur ... 42
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MTs.N 2 Ciganjur... 43
Tabel 4.3 Keadaan Guru dan Karyawan Menurut Jen is Kelamin ... 44
Tabel 4.4 Keadaan Guru Menurut Jabatan ... 44
Tabel 4.5 Keadaan Guru dan Karyawan Menurut Lulusan ... 44
Tabel 4.6 Keadaan Siswa Tahun Ajaran 2008-2009 ... 45
Tabel 4. 7 Jumlah Ruang Kelas Rombongan Belajar Tahun Ajaran 2008-2009 47 Tabel 4.8 Kegiatan Ekstra Kurikuler MTs.N 2 Ciganjur... 47
Tabel 4.9 Sarana Olah Raga MTs.N 2 Ciganjur ... ... 47
Tabel 4.10 Sarana Perpustakaan MTs. N 2 Ciganjur... 48
Tabel 4.11 Perhitungan Deviasi Standar Skor Mina! Baca Siswa... 49
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Mina! Baca Siswa... 51
Tabel 4.13 Perhitungan Deviasi Standar dari Data Prestasi Bel.ajar Siswa... 52
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam... 53
[image:10.522.53.428.45.691.2] [image:10.522.53.433.147.707.2]A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu masalah penting dan aktual sepanjang
zaman, karena pendidikan orang menjadi maju dan dengan bekal ilmu
pengetahuan dan teknologi orang dapat mengol.ah alam yang dikaruniakan
Allah SWT kepada manusia dan orang mampu membangun dan mengatur
negaranya menjadi adil dan makmur, dan dari hasil pendidikan pula manusia
menjadi lebih tinggi derajatnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q. S.
Al-Mujadalah : 11
"ffai orang-orang berin1an apabila dikatakan kepadan1u.- "Berilah kelapangan
didala111 n1aj/is-1nc!)lis", Afaka /apangkanlah. niscaya Allah akan 1ne111beri
ke!apangan untukn111 .. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kan1u11
niscaya Allah akan 111engangkat derajat orang-orang yang berhnan di antara11111 dan
orang-orang yang diberi ibnu pengetahuan br!berapa derajat. dan Allah Maha teliti
apa yang kamu ke1jaka11. "1 (Q.S. Al-M1Uad'.1/ah 58: I I)
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan manusia untuk
mengembangkan kepribaclian dan kemampuan seseorang yang berlangsung
seumur hidup.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat J tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar clan proses pembelqjaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi didirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa clan Negara.2
Menu rut pasal tersebut jelas bahwa peserta didik dalam kegiatan belajar
memerlukan bimbingan setiap saat, baik oleh orang tua di rnmah maupun oleh
pendidikan yang ada. Salah satu tujuan pendidikan adalah menjadikan
manusia yang berilmu, beriman dan bertaqwa. Sebagaimana diketahui bahwa
orang-orang yang berilmu, yang beriman clan be11aqwa akan mendapatkan
derajat yang mulia di sisi Allah SWT. Oleh karena itu pendidikan agama
sangat penting ditanamkan sejak dini.
Ajaran Islam merupakan wahyu dari Allah SWT., mengandung tiga
dimensi pengembangan kehidupan manusia yaitu dimensi kehidupan duniawi,
dimensi kehidupan ukhrowi, clan dimensi gabungan dari keduanya yailu
duniawi dan ukhrowi.3
Dimensi gabungan antara kehidupan duniawi dan ukhrowi mengandung
arti mendorong manusia untuk berusaha menjadikan dirinya sebagai hamba
2 Undang-Undang Republik Indonesia No.
2v tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional,
,
(Jakarta: Kloang Klede Putra Tin1ur, 2003), h. 3.Allah yang sempurna dalam ihnu pengetahuan dan keterampilan, sekaligus
menjadi pengamal nilai-nilai agama.4
Islam adalah syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia di
muka bumi agar mereka beribadah kepadanya. Penanaman keyakinan terhadap
Tuhan hanya bisa dilakukan melalui proses pendidikan baik di rumah, sekolah
maupun lingkungan. Pendidikan Islam mernpakan kebutuhan manusia, karena
sebagai makhluk paedagogis manusia dilahirkan dengan membawa potensi
dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, serta
penclukung clan pemegang kebudayaan.
Melalui pendidikan Agama Islam diharapkan siswa dapat merniliki
pengetahuan tentang Agama Islam dan rnengamalkan ajaran-ajaran Islam
tersebut sehingga dapat terbentuk keprib:tdian yang lebih baik yang terwujud
pada sikap serta tingkah lakunya clalam kehiclupan sehari-hari.
Pendidikan Agama Islam clisekolah /rnadrasah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keim&nan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman perserta
didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terns
berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa clan bernegara,
serta untuk dapat melanjutkan padajenjang pendidikan yang lebih tinggi.5
Kompetensi pendiclikan agarna di SMP/MTs yaitu siswa beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT), berakhlak mulia
(berbudi pekerti luhur) yang tercerrnin dalarn kehidupan pribadi,
bermasyarakat, clan mengamalkan ajaran agamanya, serta rnarnpu
menghormati agarna lain dalam kerangka kerukunan antar urnat beragama.6
Dilihat dari tujuan dan kompetensi yang hams dicapai begitu pentingnya
pendidikan agama Islam. Dimana setiap orang tua berkeinginan rnempunyai
anak yang berkepribadian baik, atau setiap orang tua bercita-cita mempunyai
4 Muzayin Arifin, lbnu Pendidikan ls/an1, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet. 1, h. 31. 5 Abdul Majid dan Dian Andayani,
Penafdikan Agan1a Js/an1 Berbasis
Kon1petensi(Konsep dan l!nplen1entasi Kurikulun1 2004), (Br.ndung: Re1naja Rosdakarya, 2005),
Cet.2,h.135.
anak yang saleh yang senantiasa membawa harnm nama orang tua, baik
bnruknya kelakuan akan mempengarnhi nama baik orang tuanya. Juga anak
yang saleh senantiasa mendoakan orang tuanya merupakan amal baik bagi
orang tua yang akan mengalir terus-menerus pahalanya walaupun orang itu
sudah meninggal dunia, sebagaimana sabcla Nabi Muhammad SAW.:
"Jikalau manusia itu sudah meninggal dunia, maka putuslah semua amalnya, kecuali tiga macam yaitu Shadaqah jariyah (yang mengalir kemanfaatannya) ilmu yang dimanfaatkan, clan anak yang saleh (yang baik kelakuannya) yang senantiasa mendoakan terhadap orang tuanya (untuk keselamatan clan kebahagiaan orang tuanya)"
Minat merupakan landasan yang sangat tinggi bagi seseorang dalam
melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suat11 aspek kejiwaan, minat bukan
saja dapat mewarnai perilaku seseorang, tetapi dapat mendorong orang untuk
melakukan sesuatu, sehingga ia merelakan dirinya untuk terikat pada suatu
kegiatan.
Demikian pula dengan minat membaca. Kegemaran membaca
merupakan perwujudan minat seseorang.
Minat menurut psikologi aclalah suatu kecenderungan untuk selalu
memperhatikan clan mengingat sesuatu secara terus-men•:rus. Mina! ini erat
kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat di
katakan minat itu te1jadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang
berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu.7
Minat akan hilang apabila tidak disalurkan. Minat pada anak tidak
tumbuh secara otomatis, tetapi harus ditimbulkan oleh
penclukung-pendukungnya. Pada awalnya minat akan berubah-ubah clari obyek yang satu
ke obyek yang lain. Namun makin bertambah usia anak makin stabil
minatnya. Minat memegang peranan penting dalam kehidupan inclividu, minat
selalu dipengaruhi oleh kondisi fisik, mental, emosi clan lingkungan sosialnya.
7 M. Alisuf Sabri.
Mina! dipengaruhi oleh perkemb2ngan fisik, mental, kesiapan belajar,
pengalaman budaya serta bobot emosi. Mina! merupakan salah satu faktor
pendorong individu dalam mencapai tujuan.
Dewasa ini minat baca anak khususnya pada buku-buku pelajaran sangat
minim, ini dikarenakan kurangnya motivasi dan dorongan dari guru untuk
1nencanangkan pentingnya n1en1baca, serta kurangnya inisiatif dari diri sis\va
untuk membaca. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya "feeling'', dan didahului dengan tanggapan
tehadap adanya tujuan.8 Motif dibedakan menjadi motif intrinsik dan motif
ekstrinsik. Motif intrinsik yaitu motif-motif yang dapat berfungsi tan pa harus
dirangsang dari luar. Misalnya orang yang gemar membaca tanpa ada yang
mendorongnya, ia akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya. Motif
ekstrinsik yaitu motif-motif yang berfungsi karena ada perangsang dari luar. 9
Minat baca bisa dibangkitkan oleh bacaan yang bennutu atau memikat. Kalau
minat bacanya banyak, kuantitasnya menjadi banyak. Pada kenyataannya
kebanyakan siswa lcbih senang membaca buku-buku fiksi seperti buku cerita,
novel dan ·lain sebagainya. Hal ini dikarenakr.n buku-buku tersebut memiliki
daya tarik untuk dibaca tidak seperti buku-buh1 pelajaran khususnya pelajaran
agama.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam suatu proses
aktivitas yang dapat membawa perubahan tingkah laku pada diri individu.
Perubahan pertama, meliputi perubahan-perubahan dari segi penguasaan
pengetahuan dan perkembangan ketrampilan atau kemampuan yang
diperlukan untuk rnenggunakan pengetalrnan tersebut. Kedua, aspek afektif,
meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap mental, perasaan clan
kesadaran. Ketiga, aspek psikomotor, meliputi perubahan dalam segi
bentuk-bentuk tindakan motorik. Ketiga aspek tersebut dievaluasi dan evaluasi itu
diaktualisasikan dalam bentuk angka atau skor.
8 Drs. Zikri Neni Iska, "Psikologi Pengantar Pen1aha111an [)iri dan Lingkungan"
(Jakarla: Kizi Brother, 2008), Cet. 2. h. 42.
Namun masih sering kita dengar bahkan melihat secara langsung
perkelahian antar pelajar yang mengakibatkan keru;;akan dan bahkan
membawa korban jiwa. Tidak jarang pula sekelompok pelajar membuat ulah
yang bermacam-macam ditempat umum sehingga menggangu orang lain.
Yang lebih membahayakan ada siswa yang sudah mengenal minum-minuman
keras, bahkan obat-obat terlarang sekalipun. !tu semua menjadikan mereka
lupa akan pelajaran yang mereka terima disekolah. Salah satu faktor yang
menyebabkan hal-hal tersebut adalah kurangnya pengaruh pendidikan agama
dalam jiwa mereka. Salah satu cara dalam mengembangkan keberagamaan
adalah melalui bacaan keagamaan. Oleh karena itu minat belajar khususnya
minat baca terhadap pendidikan agama disekolah harus dikembangkan. Pada
kenyataannya minat baca siswa MTs. Negeri '.2 Ciganjur khususnya minat baca
buku-buku agama sangat kurang, kenyataan ini dilihat dari seringnya siswa
keperpustakaan namun yang dibaca buku-buku cerita.
Uraian di alas merupakan gambaran betapa pentingnya pendidikan
agama yang akan dapat menimbulkan dorongan, bimbingan dan arahan yang
diberikan kepada siswa sehingga akan bertambah minat clan semangatnya
dalam proses pembelajaran di kelas, yang akhirnya dapat meningkatkan
prestasi belajar agama. Berdasarkan kenyataa,1 tersebut, maka penelitian ini
dilakukan untuk mencermati clan menganalisis "HUBUNGAN antara
MINAT BACA clengan PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM SISW A MTs. NEGERI 2 CIGANJUR JAKARTA SELAT AN"
B. Identifikasi, Pembatasan
clan
Perumusan Masalah
I. ldentifikasi masalah
Dengan memperhatikan latar belakang di ntas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
a. Prestasi belajar pendidikan agama siswa MTs N 2 ciganjur.
b. Minat baca siswa lchususnya dalam membaca buku pelajaran agama.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pendidikan agama
siswa.
2. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan untuk menghindari salah
penge1tian dan perbedaan persepsi se1ia untuk mengarahkan penelitian ini,
maka penulis membatasi permasalahan pada:
a. Mina! baca yang dimaksud terhadap literatur keagamaan meliputi
indikator-indikator semangat, perhatian, dan kesenangan.
b. Prestasi yang dimaksud adalah hasil yang dicapai siswa setelah ia
mengalami proses belajar-mengajar pendidikan agama yang termuat
dalam nilai rapor siswa (nilai rata-rata mata pelajaran fiqh, aqidah
akhlak, clan al- Quran had its). I-Jal ini meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, malrn dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah terdapat hubungan positif
antara minat baca dengan prestasi belajar agama siswa MTs N 2 Ciganjur
Jakarta Selatan?
C.
Tujuan clan Manfaat penelitian
1. Tujuan Penelitian:
a. Untuk mengetahui prestasi belajar agama siswa MTs. N 2 Ciganjur
Jakarta Selatan
b. Untuk mengetahui seberapa besar minat baca siswa MTs. N 2 Ciganjur
Jakarta Selatan
c. Untuk mengetahui adakah hubungan positif yang signifikan antara
minat baca dengan prestasi belajar agama siswa MTs. N 2 Ciganjur
2. Manfaat penelitian:
a. Untuk memperoleh data, fakta dan informasi mengenai hubungan
minat baca dengan prestasi belajar siswa, khuswmya siswa kelas I!
MTs. N 2 Ciganjur Jakaita Selatan.
b. Untuk memperkaya dan menambah ilmu pengetahuan, khususnya yang
berhubungan dengan minat baca.
D. Sistematika Penulisan
Dalarn penyusunan skripsi ini, penulis memakai sistematika penulisan
dengan berbagai cara membagi menjadi limli bab dan setiap bab terdiri dari
sub-sub bab yang merupakan penjelasan clan penguraian dari tiap-tiap bab. Hal
ini be1tujuan agar mempermudah dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.
Aclapun sistematika penulisannya sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, bab ini memuat tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pambatasan dan perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian teori, bab ini memuat tentang Kajian Teori yang terdiri dari:
pengertian pendidikan agama Islam , Tujuan pendidikan Islam di ,
Materi Pendidikan Agama Islam, Fungsi Pendidikan Agama Islam,
Penge1tian Prestasi Belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi
Prestasi Pendidikan Agama Islam, Pengukuran prestasi belajar,
pengeitian minat baca dan kerangka berfikir dan hipotesis.
BAB III : Metodologi Penelitian, bab ini memuat: desain penelitian, tempat
dan waktu penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, dan pengolahan data dan analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian, bab ini memuat tentang gambaran umum
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur, Deskripsi data, dan
Pengujian 1-Jipotesls.
A. Prestasi Belajar Pendidikan Agama
1.
Pendidikan Agama
a. Pengertian Penclidikan agama
Pendiclikan agama adalah bagian integral claripada pendidikan
nasional sebagai satu keseluruhan. Dengan clemikian ditinjau clari
pendiclikan nasional, pendidikan agama merupakan satu segi daripacla
keseluruhan pendidikan anak, segi yang lain adalah pendidikan umum.
Keclua segi pendiclikan itu merupakan dua aspek dari satu proses. 10
Penclidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan
untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
kerukunan antar umat beragama hingga terwujudnya kesatuan dan
persatuan bangsa.
Menurut Zakiah Daradjat (1987:87) pendiclikan agama Islam
adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar
senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu
10 Zakiah Daradjat, i\fetodik Khusus Pengajatan Agama fs{a1n, (Jakarta: Bu1ni Aksara,
menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta
menjadikan Jsla111 sebagai pandangan hidup.11
Pendidikan agama Jsla111 adalah usaha-usaha secara siste111atis
dan pragmatis dala111 111embantu anak didik agar supaya mereka hidup
sesuai dengan ajaran Islan1.12
Pendidikan adalah tanggung jawab bersa111a. Berkenaan dengan
tanggung jawab ini, 111aka pendiclikan aga111a di sekolah berarti: suatu
usaha yang secara sadar dilakukan guru untuk mempengaruhi siswa
dalam rangka pembentukan manusia beragama. Pemberian pengaruh
pendidikan aga111a disini mempunyai atti ganda, yaitu: pertama
sebagai salah satu sarana agama (dakwah lsla111iah) yang diperlukan
bagi pengembangan kehidupan keagamaan. Kedua, s<:bagai satu sarana
pendidikan nasional untuk terutama, meningkatkan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.13
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan
terhaclap anak didik yang dilaksanakan berdasar ajaran Islam.
b. Tujuan Pendidikan Agama
Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang yang melakukan suam kegiatan.
Tqjuan umum pendidikan agama adalah peningkatan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana dimaksuclkan oleh
GBI-IN, hanya dapat dibina melalui pengajaran agama yang intensif
dan efektif, yang pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara, yang
sekaligus juga menjadi tujuan pengajaran agama,. yaitu: membina
manusia beragama, beraiti manusia yang mampu me\aksanakan
ajaran-1l Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Aga111a Islam JJerbasis
Kon1petensi(Konsep dan flnp/en1entasi Kurikulu1n 2004),,., h. 130.
12 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional,
ajaran aga1na lsla111 dengan baik clan sen1purna, sehingga tercern1in
pacla sikap clan tinclakan dalam selt!f'.lh kehiclupannya, dalam rangka
mencapai kebahagiaan clan kejayaan hidup dunia dan akhirat.14
Penclidikan agama Islam di sekolah/madrasah be1iujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman
pese1ta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa
dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.15
c. Materi Pendidilrnn Agama
Pengajaran agama Islam diberikan pada sekolah umum (sekolah)
dan sekolah agarna (rnadrasah), baik negeri maupun swasta. Seluruh
bahan pengajaran yang diberikan disekolah/maclrasa.h diorganisasikan
dalam ben.tuk kelompok-kelompok mata pelajaran yang disebut bidang
studi (broaclfields) dan dilaksanakan melalui sistem kelas
Dalarn strnktur program sekolah, pengajaran agama merupakan
satu kesatuan atau keseluruhan clan dipandang sebagai sebuah biclang
studi, yaitu: biclang stucli Agama Islam.
Dalam strnktur program rnadrasah, pengajaran agama Islam
dibagi rnenjadi empat buah bidang studi, yaitu: biclang studi Aqidah
Akhlak, bidang studi Al-Quran Al-Hadits, biclang studi Syari'ah,
biclang stucli sejarah Islarn.16
Mata pelajaran pendidikan agarna Islam itu secara
keseluruhannya dalam lingkup Al·Quran dan Al-Hadits, keimanan,
akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan ruang
lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian,
14 Zakiah Daradjat, A1etodik Khusus Pengajaran Aganur ls/an1 ... , h. 172
keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya
(Hab!un Minallah wa Hablun Minannas).11
cl. Fungsi Pcncliclikan Agama
Kurikulum pendiclikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut.
l) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pese11a didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkup keluarga.
2) Pcnanaman nilai scbagai pedoman hiclup untuk mencan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam
4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman clan pengamalan ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.
7) Penyaluran, yaitu menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat
sublinator, integrator clan guidance.
2. Prestasi Bclajar
Setiap manusia yang Jahir ke dunia ini dalam keaclaan tidak berilmu,
sebagaimana Allah jelaskan dalam firman-Nya surat An-Nahl : 78 yang
berbunyi sebagai berikut:
·-. );;.. .. ,.. > -:::./' "i,.,,. "'E- ....
ゥ[セセMNZZZNゥNLL[セ@
rs::w
o.J+''::llj
Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan ticlak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu penc/engaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu
ber5yukur. "19 (Q.S. An-Nahl I 6: 78)
Berdasarkan ayat di alas diketahui bahwa tidak ada suatu pengetahuan
yang dimiliki oleh manusia, malrn manusia memerlukan belajar agar memiliki
ilmu.
Belajar adalah tahapan perolehan perubahan tingkah laku individu yang
relatif, sebagai akibat latihan dan pengalaman.20 Menurut Winkel "proses
belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan atau pengalaman, keterampilan, nilai clan sikap.21
Dari beberapa pengertian yang cliungkapkan oleh para ahli di atas
terdapat kesamaan mengenai pengertian bel1\iar yaitu aclanya perubahan baik
pada pengetahuan, keterampilan maupun sikap, yang mana perubahan ini
dihasilkan sebagai akibat dari proses Jatihan atau pengalaman.
18 Abdul Nlojid dan Dinn Andnyuni, Pendidikan Agan1a !slatn Berbasis
Ko1npetensi(Konsep da11 /n1plen1entasi Kuriku/u1n 2004) ... , h. 134# 135.
20 Muhibin Syah, Psiko!ogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:Rcmaja Rosda Karya,
2004), cet, ke-9. h. 90.
Lebih lanjut dibicarakan tentang basil dari kegiatan belajar siswa yaitu
prestasi belajar, prestasi belajar merupakan hasil akhir yang dicapai oleh
seorang siswa setelah ia melakukan kegiatan belajar tertentu, atau setelah ia
n1eneri1na pengajaran clari seorang guru (dosen) pada suatu saat.
Kata prestasi belajar, berasal dari kata prestasi dan belqjar. Kata prestasi
itu sendiri berasal dari Bahasa Belanda yaitu prestatie yang mengandung pengertian "apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, dan hasil
gemilang yang diperoleh dengan keras.22
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prestasi mempunyai arti
perolehan atau suatu yang diperoleh dari usaha, bekerja clan sebagainya.23
Ngalim Purwanto berpendapat bahwa " prestasi I achievement
merupakan sesuatu yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang
diberikan guru kepada siswa-siswanya dalam waktu tertentu.24
Dari rmnusan-rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
merupakan hasil yang diperoleh peserta didik dalam kurun waktu te1tentu,
yang dalam hal ini adalah jangka waktu satu semester dan hasilnya dinyatakan
dalam bentuk skor atau angka. Besar kecilnya skor yang diperoleh peseiia
didik menunjukkan besar kecilnya hasil usalia yang dilakukan peserta didik
tersebut, sehingga dari prestasi itu dapat diiihat kesungguhan siswa dalam
belajar.
Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut " belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk rnemperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang barn 3ecara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi clalam lingkungan.25
Oleh karena manusia bersifat dinamis dan terbuka terhadap berbagai
bentuk perubahan yang clapat te1jacli pada dirinya dan pada lingkungan
sekitarnya, maka proses belajar akan selalu te1jadi tanpa henti dalam
kehidupan manusia.
n S.P. Hayeh, Kamus Populer, (Jakarta: Balai Pustaka, 1987), cet.kew2. h. 296. 23 Depdikbud,
Kan111s Besar lndonesia,(Jakarta:Balai Pu&taka, 1995), h. 31:3,
24 Ngali111 Punvnnto,
Dari uraian di atas dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang
telah dicapai dalam suatu proses aktivitas yang dapat membawa perubahan
tingkah laku pada diri individu. Perubahan pertama, mediputi
perubahan-perubahan dari segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan ketrampilan
atau kemampuan yang diperlukan untuk Nenggunakan pengetahuan tersebut.
Kedua, aspek afektif, meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap mental,
perasaan dan kesadaran. Ketiga, aspek psikomotor, meliputi perubahan dalam
segi bentuk-bentuk tindakan motorik. Ketiga aspek tersebut dievaluasi dan
evaluasi itu diaktualisasikan dalam bentuk angka atau skor.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pre:stasi
Belajar
Pendidikan Agama
Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam d iri (faktor internal)
maupun dari luar diri (faktor eksternal) indiviclu.
Yang tergolong faktor internal adalah:
I. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh,
yang terdiri atas:
a. Faktor intelektifyang meliputi:
I. Faktor potensial yaitu kecerdasan clan bakat
2. Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang tel ah dimiliki.
b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, moti vasi, emosi dan
penyesuaian diri.
3. Faktor kematangan fisik maupun psi,kis.
Yang tergolong Faktor eksternal, inluh:
2) lingkungan sekolah
3) lingkungan masyarakat
b. Faktor buclaya sepetti aclat istiaclat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesen ian.
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
iklim.
d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung clalam
mencapai prestasi belajar.
Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi belajar, clapat
digolongkan menjacli tiga macam, yaitu:
1) Faktor-faktor stimuli belajar
2) Faktor faktor metocle belajar
3) Faktor-faktor indivicluai.26
Dalam penelitian ini, faktor yang akan diuji hubungannya dengan
prestasi belajar agama adalah faktor minat, yaitu minat membaca literatur
aga1na I keagan1aan.
Faktor yang mempengaruhi minat itu sendiri yaitu
(1) Faktor dorongan clari dalam yaitu faktor yang berhubungan erat
dengan dorongan fisik,
(2) Faktor motif sosial merupakan faktor yang dapat membangkitkan
minat untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi memenuhi
kebutuhan sosial.
(3) Faktor emosional yaitu perasaan yang hubungannya dengan minat
terhadap obyek tertentu.27
26 Ors. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyanto, Psikologi belajar, (.lakmia:PT Rineka Cipta, 1991
),
4. Pengukuran Prestasi Belajar
Untuk rnengetabui dan menetapkan kemajuan belajar se1ia
perkembangan anak didik setelab selesai mengikuti kegiatan perkembangan
belajar dalam rangka waktu yang telab ditentukan maka diperlukan suatu alat
yang biasanya disebut dengan alat penilaian.
Evaluasi dalam proses belajar mengajar bertalian dengan tujuan yang
bendak dicapai. Karena tujuan pendidikan pada umumnya bersifat kompleks,
maim evaluasinya pun tidak mungkin sederhana.
Dalam mengevaluasi tujuan yang hendak dicapai perlu diperbatikan
aspek-aspek sebagai berikut:
a. basil belajar yang merupakan pengetahuan clan pengeitian
b. hasil belajar dalam bentuk sikap clan kelakuan
c. hasil belajar dalam bentuk kemainpuan untuk diamalkan
d. hasil belajar dalam bentuk keterampilan serta yang dilaksanakan dalarn
kegiatan sehari-hari.
Untuk menilai basil belajar yang beraneka ragam itu diperlukan berbagai
maca alat evaluasi, dan evaluasi harus berkesinambungan, tidak hanya
dilakukan pada akhir suatu unit pelajaran. Evaluasi merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari proses mengajar. Antara tujuan, proses
belajar-mengajar, dan evaluasi terdapat hubungan yang erat. J((:kurangannya atau
kelemahannya pada salah satu aspek akan mempengaruhi aspek lainnya. Oleh
karena itu, apapun yang diajarkan barns dinilai untuk mengetahui bingga mana
hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.28
Alat penilaian belajar umumnya menggunakan tes, mengevaluasi hasil
belajar siswa dapat dilakukan dengan me11ggunakan teknik tes dan non tes.
Tes merupakan ala! yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil
pelajaran te1tentu pada murid. Tes dapat bernpa tes lisan maupun tes tulisan
namun dapat pula menggunakan non tes seperti observasi, angket, wawancara,
check list dan lain-lain.dalam ha! ini penulis lehih menitikberatkan mengenai
tes.
B. Minat Baca
1.
Pengertian Minat
Minat merupakan salah satu faktor psikis yang rnernbantu dan
mendorong individu dalarn memberi 3timulus suatl\ kegiatan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dilihat dari segi
bahasa, minat adalah perhatian, kesukaan (kecendenmgan hati kepada
sesuatu), keinginan.29
Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud minat menurut psikologi
adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan clan mengingat
sesuatu secara terus-menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan
terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu te1jadi karena
sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti
sikapnya senang kepada sesuatu itu.30
Minat pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk
memberikan perhatian dan be1tindak terhaclap orang, aktivitas atau situasi
yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan diseri:ai perasaan senang.
Dalam batasan tersebut terkandung situasi pengertian bahwa di dalam minat
ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha (untuk:
mendekati/mengetahui/memiliki/menguasai/berhubungan) dari subjek yang
dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari obyek.31 Minat
merupakan kekuatan yang mendorong seseorang dalam memberi perhatian
terhadap sesuatu kegiatan te1tentu, sehingga adanya keinginan untuk berbuat
atau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya.
29 Tin1 Pcnyusun Kamus Pusat Pembinaan dnn Penge1nbangan Bahasi1, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976) cct. k・セUL@ h. 650.
30 M. A!isufSabri,
Psikologi Pendidfkan Berdasarkan ャセオイゥォオヲオュ@ Nasional ... , h. 83.
Marksheffel (1986) dalam bukunya Ibrahim bafadal menyatakan bahwa:
(I) minat bukan has ii pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk atau
diusahakan, dipelajari dan dikembangkan, (2) minat bisa dihubungkan untuk
maksud-maksud tertentu untuk be1tindak , (3) secara sempit, minat itu
diasosiasikan dengan keadaan sosial seseorang dan emosi seseorang, dan (4)
minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada ketakutan atau
perilaku manusia.32
Minat memiliki dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek
kognitif didasarkan atas konsep yang dikernbangkan anak mengenai bidang
yang berkaitan dengan minat. Misalnya, aspek kognitif dari minat anak
terhadap sekolah Aspek Afektif menunjukkan pada derajaJ emosional yang
dinyatakan dalam bentuk proses menilai dan seleksi untuk menentukan
kegiatan yang disenangi,33 Kedua komponen itu merupalrnn satu kesatuan
yang dikenal sebagai minat yang sifatnya konsisten antara aspek minat yang
satu dengan aspek yang lainnya,
Mina! dapat ditimbulkan sebagai akibat dari berbagai pengalaman
seseorang. Hal-ha! yang mendasari minat dapat digolongkan menjadi tiga
faktor yaitu : (I) faktor dorongan dari dalam yaitu faktor yang berhubungan
erat dengan dorongan fisik, (2) faktor motif sosial merupakan faktor yang
dapat membangkitkan minat untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi
memenuhi kebutuhan sosial, dan (3) faktor emosional yaitu perasaan yang
hubungannya dengan minat terhadap obyek te;»entu,34
Mina! adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu,35 Mina! merupakan suatu motivasi yang
mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya. Bila mereka
melihat sesuatu yang akan memberikan manfaat, mereka akan memperoleh
kepuasan dan mereka akan benninat pada bal tersebut. Minat erat hubunganya
dengan perasaan individu, obyek, aktifitas dan situasi. Mina! dapat
n Ors Jbrahin1 Bafo<lal, Pengo/ahan Pe1pustakc1an Seka/ah, (Jakartn:l3urni Aksara, 1992), h. !92.
33Eiizabcth B. J-lur!ock, Perkembangan Anak Ji/id 2 Alfh Bahasa ivfeitasari 7}andrcisa,
(Jakarta:Erlangga, 1990), h. 116-117.
34 Abdul Rahn1an Shalch, Psikofogi suatu Pengantar:dala111 Perspek1iflsla111 ... , h. 264.
menunujukan pada keasyikan mental dalam mengamati obyek atau situasi tertentu.
Mina! akan hilang apabila tidak dip"rgunakan. Minat pacla anak tidak tumbuh secara otomatis, tetapi haru' ditimbulkan oleh pendukung-pendukungnya. Pada awalnya minat akan berubah-ubah dari obyek yang satu ke obyek yang lain. Namun makin bertambah usia anak makin stabil minatnya. Mina! memegang peranan penting dalam kehidupan inclividu, minat selalu clipengaruhi oleh lwndisi fisik, mental, emosi clan lingkungan sosialnya.
Minat dipengaruhi oleh perkembangan fisik, mental, kesiapan belajar, pengalaman budaya serta bobot emosi. Mina! merupalrnn salah satu faktor penclorong incliviclu clalam mencapai tujuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat ternyata tidak bercliri sencliri, akan tetapi saling terkait clan saling mempengaruhi. Faktor psikis, fisik dan lingkungan hidup tidak clapat berdiri sendiri-sencliri, karena minat tidak clapat berkembang bila fisik clan mental inclividu siap, tetapi lingkungan tidak mendukung, maka minat tidak berkembang.
Sebagaimana juga minat membaca anak tidak clapat berkembang dengan baik apabila tidak didukung oleh faktor pEikis, fisik maupnn lingkungan. Oleh karena itu selayaknya minat baca anak sudah ditumbuhkan sejak dini, dengan cara membiasakan membaca pacla anak.
Mina! juga bisa cliartikan sebagai suatu rasa Jebih suka clan rasa keterikatan pada suatu ha! atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pacla clasarnya aclalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di Juar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar 111 inat.
Dari uraian-uraian di atas dapat disin1pu1kan bahvva 1ninal adalah suatu
keterampilannya, serta membawa kemajuan pada dirinya yang akan membuat
dia dapat mencapai apa yang menjadi tujuannya selama ini. Karena
kecintaannya pacla suatu ha! tersebut, akan membuat dia terus mencari clan
menggali semua ha! atau ilmu yang dapat menambah wawasannya,
pengalamannya, clan juga memuaskan hatinya.
2.
Pengertian Membaca
Markshefel mendefinisikan membaca itu sebagai berikut:
Reading may be defined as a high(v complex, ーオイーッウセヲゥゥャL@ thinking
process engaged an by the entire orgw1ism while acquiring knowledge, evolving new ideas, solving problems, or relaxing and recuperating through the interpretation of printed symbols.
Membaca itu merupakan kegiatan kompleks dan clisengaja dalam ha! ini
berupa proses berfikir yang clidalamnya tercliri clari perbagai aksi piker yang
beke1ja secara terpadu mengarah kepada satu tujuan yaitu memahami makna
paparan tertulis secara keseluruhan, aksi-aksi pada waktu membaca tersebut
berupa memperoleh pengetahuan dari simbul-simbul huruf atau gambar yang
diamati, pemecahan masalah-maslah yang timbul serta menginterpretasikan
simbul-simbul huruf atau gambar-gambar, dan sebagainya.36
Membaca berasal dari bentuk dasar 'baca, mendapat imbuhan (me-)
menjadi "membaca" yang dalam bahasa Indonesia imbuhan/awalan
me-berfungsi menandai kata ke1ja. Artinya dari dasar 'baca' setelah mendapat
imbuhan (me-), maka semakin jelas bahwa ini jenis katanya yaitu kata ke1ja.
Sebelumnya merupakan bentuk perintah, 'baca' atau "Baca!" kata 'baca'
maupun kalimat "Baca!", tanpa imbuhan (-!ah) sudah berbentuk perintah,
setelah mendapatkan imbuhan (me-) menjadi mambaca berarti melakukan
peke1jaan yang diperintahkan oleh bentuk dasarnya 'baca'.
Dalam bahasa Arab kata membaca (•I j ) dengan arti menghimpun,
menyimpulkan, memahami, sedangkan kata 'bacalah' ( ljl ) merupakan fiil
melaksanakan sebagaimana tersebut dalam bentuk dasarnya. Sebagai contoh
dalam Al-Quran surah yang pertama diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad adalah surat al-Alaq, kata lqro "bacalah" merupakan perintah
yang sangat penting sehingga diletakkan pada urutan pertama turunnya
wahyu, indikasi sebagai perintah utama, rnaka dikedepankan sebagai wahyu
yang turun pe1iama kali.
Hal ini secara jelas termaktub dalam firman Allah :
Artinya "(J ).Baca/ah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, (3) Baca/ah, dan Tuhanmulah yang maha mulia, (4) yang mengajar (.nanusia) dengan pena, (5) Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya". (Q.S.
Al Alaq 96: 1-5).
Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi otak dan jiwa.
Seseorang yang banyak membaca akan Jebih Juas pengetahuannya daripada
orang yang lebih sedikit membaca. Intelektual seseorang 1idak akan tumbuh
sempurna tanpa membaca bahan bacaan sehat yang cukup.
Membaca merupakan kemampuan dan keterampilan untuk membuat
suatu penafsiran terhadap bahan yang dibaca. Yang dimaksud dengan
kepandaian membaca tidak hanya menginterpretasikan huruf-huruf,
gambar-gambar, dan angka-angka saja, akan tetapi yang lebih luas daripada itu ialah
kemampuan seseorang untuk dapat memahami makna dari sesuatu yang
dibacanya. Karena itulah membaca merupakan kegiatan intelektual yang dapat
mendatangkan pandangan, sikap, dan tindakan yang positif. Fungsi dari
[image:32.521.58.423.125.504.2]lebih luas, pengetahuan kita menjadi bertambah banyak sehingga menjadi
manusia yang tidak picik.37
Keuntungan yang diperoleh dari membaca antara lain : (I) memperoleh
pengetahuan baru yang dicari, (2) memperoleh wawasan baru, (3) memperoleh
keterampilan baru, dan ( 4) merasakan kenikmatan karena indahnya suatu
bacaan dalan1 n1clukiskan suatu kehidupan.
Tujuan membaca, pertama untuk menguasai cara rnembaca dan kedua
mengembangkan kemampuan menafsirkan dengan benar ide-ide yang
disajikan penulis. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa membaca sangat penting
untuk belajar, karena itu membaca tidak dapat dianggap QQQQセョァ。ウゥョァォ。ョ@ siswa
belajar.
Membaca adalah alat pendidikan yang berperan mulai dari tingkat dasar
sampai usia tua, baik pendidikan formal maupun informal. Tujuan
pembelajaran membaca pada mata pelajaran bahasa ialah agar siswa dapat
memahami isi teks tanpa harus mene1jemahkannya ke dalam bahasa daerah/
bahasa ibu.38
Membaca pada jenjang sekolah menengah pe1tama dan sekolah
menengah umum menuntut tingkat pemahaman yang lebih tinggi menurut
jenjang pendidikan, diperlukan pilihan-pilihan teknik dari kegiatan membaca
di samping perhatian pada materi dan isi bacaan. Menurut Parera dan Tasai,
prinsip-prinsip membaca yang perlu diperhatikan adalah : (1) membaca bukanlah hanya mengenal huruf dan membunyikannya, pembelajaran
membaca harus melampaui pengenalan huruf dan bunyi, (2) membaca dan
menguasai bahasa te1jadi serempak. Seseo1ang tidak dapat dikatakan
mempunyai keterampilan membaca jika ia tidak menguasai bahasa, (3)
membaca dan berfikir terjadi serempak. Orang tidak dapat membaca tanpa
mempergunakan pikiran dan perasaannya, (4) membaca menglrnbungkan
"Massora. Word Perss. Com 12008101124
lambang hurnf, dan (5) membaca berarti memahami. Ini berarti pembelajaran
membaca bermuara pada pemahaman.39
Membaca merupakan suatu keterampilan yang menuntut latihan dan
efisiensi dalam membaca akan dicapai dengan pemahaman teknik membaca
yang baik. Untuk membangun minat membaca yang baik diperlukan teknik
membaca yang baik dan terampil, sehingga memberikan arahan dan patokan
bagaimana membaca dilakukan sehingga tidak menjadi peke1jaan yang
membosankan.
Membaca merupakan alat utama untuk mempelajari berbagai ilmu dan
teknologi serta berbagai informasi lainnya yang bcrguna bagi kehidupan.
Betapa pentingnya pengaruh dan peranan orang tua dalam menumbuhkan dan
mengembangkan minat dan kebiasaan membaca. Orang tua menjadi contoh
bukan hanya bagi kehidupan keluarga dan masyarakat umumnya, tetapi juga
dalam membaca. Membaca menjadi kebiasaan pribadi dan keluarga.
3. Pengertian dan Indikator Minat Baca
a. Pengertian minat baca
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
minat baca adalah kecenderungan hati dan jiwa terhadap suatu yang dapat
dibaca baik dalam bentuk buku-buku, majalah, surat kabar, aitikel dan
sumber-sumber bacaan lainnya, yang dianggap penting dan berguna,
sehingga sesuatu itu diperlukan, diperhatikan, dan diingat terns menerus
yang kemudian diikuti dengan perasaan senang.
b. lndikator minat baca
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ind'kator adalah alat
pemantau (sesuatu) yang dapat memberihan petunjuk atau keterangan.40
Kaitannya dengan minat, maka indikator aclalah sebagai alat pemantau
yang dapat memberikan petunjuk ke arah minat.
39 Parcra <lan Tasai, Pintar Berbahasa Indonesia 2, Petunjuk Guru Bahasa Indonesia Seka/ah
La1y·u1a11 Tingkat Pertama Ke/as 2., h. RUセRVN@
Berclasarkan penge1tian minat baca yang dikemukakan dapat
cliungkapkan beberapa indikator yang menunjukkan minat siswa clalam
membaca. Siswa yang memiliki minat baca tinggi terhaclap membaca,
dapat cliketahui clari:
1) Perasaan senang
Seorang siswa yang berminat membaca buku agama, maka ia harus
senang terhaclap buku agama tersebut, yaitu dengan senang hati
mempelajari clan membaca ilmu yang berhubungan dengan hal tersebut,
dan tidak ada sedikitpun perasaan terpaksa.
2) Pemusatan perhatian
Aclanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat.
Perhatian mernpakan konsentrasi I セォエゥカゥエ。ウ@ jiwa kita yang
sungguh-sungguh terhaclap pengamatan. Dalam hal ini, perhatian yang cliberikan
oleh siswa yang berminat terhaclap membaca dapat diukur melalui prestasi
siswa, perhatian clan sikap yang cliberikan ketika membaca berlangsung,
keaktifan clalam belajar di kelas dan Jain-lain.
3) Perasaan tertarik
Makna minat menurut Crow and Crow minat I interest bisa
berhubungan clengan gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau
rasa tertarik pada orang, benda/ kegiatan itu sencliri.41 Orang yang
memiliki minat yang kuat dalam dirinya akan terclapat kecenderungan
yang kuat untuk te1tarik kepada sumber-sumber bacaan dalam ha! ini buku
paket, clan buku-buku serta literatur penunjang lainnya.
4) Banyaknya buku a tau bahan bacaan yang dibaca
Seseorang dapat dikatakan memiliki minal yang besar clalam
membaca dapat dilihat dari banyaknya buku yang dibaca dalam seharinya
5) Lamanya waktu membaca
Seseorang dapat juga dikatakan memiliki minat yang besar dalam
membaca dapat dilihat dari Jamanya セ[ゥウキ。@ tersebut membaca buku paket,
clan buku-buku serta literatur penunjang lainnya.
Seseorang dapat dikatakan memiliki ciri-ciri minat baca tinggi, sedang
dan rendah, dapat dilihat dari banyaknya indikator-indikator minat baca
yang sudah cliuraikan diatas.
4. Memupuk Minat Baca pada Anak
a. J>rinsip-prinsip Mcn1baca
Ada beberapa prinsip membaca yang rnerupakan perpaduan dari hasil
penelitian, seperti antropologi, pendidibll, bimbingan, psikologi, clan
sosiologi.
Beberapa prinsip membaca yang perlu diperhatikan oleh guru
pustakawan dalam membina dan mengembangkan minat baca murid-murid
adalah sebagai berikut:
1) Membaca merupakan proses berfikir yang kompleks
2) Kemampuan membaca setiap セイ。ョァ@ berbeda-beda
3) Pembinaan kemampuan membaca atas dasar evaluasi
4) Membaca harus menjadi pengalaman yang memuaskan
5) Kemahiran membaca perlu adanya latihan yang kontinu
6) Evaluasi yang kontinu clan komprehensif merupakan loncatan
dalam pembinaan minat baca
7) Membaca yang baik merupakan syarat mutlak keberhasilan
belajar42
b. Kesiapan Membaca
Salah satu faktor yang amat penting untuk mcncapai kesuksesan
reading subject matter). Kesiapan adalah suatu keadaan atau kondisi yang
dapat meningkatkan keberhasilan membaca dan belajar.
Seseorang clapat clianggap telah memiliki kesiapan membaca apabila ia
telah dapat membaca pada berbagai level. Bermacam-macam keterampilan
yang telah dikuasai, misalnya memahami kata-kata kunci setiap kalimat atau
paragraph clari apa yang dibacanya, memahami icle-icle penting pengarang,
memperoleh pemahaman te1tentu dari apa yang sedang clibacanya, mampu
menggunakan kamus untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk te1tentu bilamana
hal tersebut di perlukan, dan mencoba mencari bantuan guru bilamana jal
tersebut diperlukan.
Ada sejumlah faktor yang ikut menentukan terhadap kesiapan
murid-murid untuk membaca dan belajar. Kesemuanya dapat dikelompokkan sebagai
berikut: a. kesiapan mental (Mental readiness for reading), b. kesiapan fisik
(Pyisical readiness for reading), c. Kesiapan emosi (Emotional readiness for
reading), d. kesiapan pengalaman (Eksperiental readiness for reading).43
c. Kcgcmaran Mcmbaca clan Masalalmya
Kegemaran membaca pada clasarnya tumbuh dalam proses yang Jama
dan sulit. Karena itu, kiranya agak terlambat kalau kita menyuruh anak gemar
membaca sesudah ia meningkat remaja. Jika semenjak kecil ia tidak dididik
untuk gemar membaca, maka sulit ditumbuhkan kegemaran membaca itu
dalam waktu singkat. Karena itu, penting sekali kegemaran membaca
ditumbuhkan pada anak sejak ia masih
kedl.
Orang yang gemar membaca pada umumnya sudah memiliki kebiasaan
membaca sejak masih kanak-kanak. Di sinilah pentingnya peran orang tua
dalam menumbuhkan minat baca bagi anak-anaknya. Mula-mula harus
diciptakan suasana pada anak-anak agar t•;rtarik pada bacaaan. Misalnya
dengan membeli buku-buku yang sesuai dengan tingkatan usianya.
Jadi jelaslah, bahwa minat baca pada anak dengan sendirinya tidak
'
u
kebutuhan bacaan anak-anaknya, rasanya tidak ada alasan anak-anaknya untuk
tidak punya kegemaran membaca_
Narnun demikian, kesanggupan dalam gemar membaca pada anak
sebenarnya tergantung pada berbagai macam faktor penunjang, termasuk
perkembangan mata, koordinator otot, dorongan kearah min at se1ta perhatian_
Anak yang sejak kecil dibiasakan dengan dibacakan cerita, akan
tumbuh kepekaan terhadap bahasa yang semakin menclalam, sesuai dengan
perkembangan umurnya_ Dalam ha! ini orang tua yang melihat kurangnya
minat terhadap membaca pada anaknya, perlu meneliti kembali bagaimana
kemampuannya membaca_44
d. Kenapa Anak-anak Tidak Menyukai Buku
Pengetahuan seseorang tergantung pacla kadar bacaannya_ Peribahasa
mengatakan, "Buku adalah gudang ilmu, sedangkan kuncinya adalah
membaca"_ Banyak sekali orang yang menge1ti akan hal ini, akan tetapi masih
sedikit sekali yang melakukannya_
Sebenarnya, anak-anak yang belum bisa membaca tetap mampu
menikmati 'dunia' dengan segala keterbatasan yang ada padanya_ lni terutama
disebabkan oleh rasa ingin tahunya yang begitu menggebu-gebu yang hendak
mencari-cari apa saja, ditambah dengan daya khayal yang pada masa ini
sangat menggelora_ Dalam ha! ini sudah barang tentu orang tua, teman-teman
atau orang dewasa lainnya dapat menjadi surnber petunjuk bagi rasa ingin
tahunya_
Rasa ingin tahu seorang anak bia>anya makin lama semakin besar_
Secara sadar sebetulnya kita sebagai orang tua yang melingkungi anak-anak
dapat melakukan banyak ha! untuk menarik minat baca anak, yaitu dengan
merangsangnya untuk bergaul dengan buku dan kata-kata_ Misalnya membaca
cerita untuk anak, atau mengajaknya bermain atau bergurau dengan
111enggunakan ォ。エ。セォ。エ。N@
44
Orang tua perlu menciptakan suasana rumah yang dapat merangsang
anak menggemari bacaan. Kenapa banyak anak tidak menyukai buku? Barang
kali orang tua tidak pernah membacakan buku-buku cerita yang menarik
baginya. Mungkin pula televisi telah mengalahkan buku dalam kehidupan
keluarganya. Suatu cara terbaik untuk membuat ia senang terhadap buku tidak
lain hanyalah memberi buku-buku yang tepat. Sebaiknya dipilih buku-buku
yang menarik, tegang dan singkat ceritanya, penclek kalimat-kalimatnya serta
cukup besar huruf-hurufnya. Buku-buku komik yang baik pasti akan
l . 45
mempesona iatmya.
e. Cara Menmubuhkan Cinta dan Gcmar Membaca pada Anak
Perihal anak tidak suka membaca ternyata tidak sesederhana yang
dikatakan para ahli membaca. Persoalannya bisa terletak pada lingkungan
anak yang tidak mendukung seperti orang tua yang tidak suka membaca atau
mendongeng untuk mereka, tidak memiliki koleksi buku di rumah, bebas
menonton televisi, penafsiran minat baca pada buku yang dia senangi, cara
menumbuhkan kegemaran membaca yang sulit dan membosankan, serta
sistem pendidikan yang tidak membebaskan.
Di sekolah mungkin saja ada murid-muricl yang senang membaca clan
ada pula yang kurang senang membaca. Rasa senang membaca dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena ia tahu manfaat membaca,
ia menyadari bahwa buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang baik dapat
memperluas pengetahuannya.
Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh guru pustakawan untuk
menumbuhkan rasa senang membaca muricl-murid, yang antara lain adalah
sebagai berikut: a. memperkenalkan buku-buku, b. memperkenalkan riwayat
hidup tokoh-tokoh, c. memperkenalkan hasil-hasil karya sastrawan. Namun
perlu ditekankan bahwa berhasil atau tidaknya menumbuhkan rasa senang
membaca, baik dengan cara mernperkenalkur, buku-buku, rnemperkenalkan
sastrawan, tidak hanya bergantung pada materi tetapi earn
penyampaiannya-bagaimana cara guru/pustakawan berusaha memberikan kesan khusus pacla
murid-murid, sehingga mereka tergugah clan terdorong hatinya untuk
membaca buku-buku.46
Mary Leonhardt mengemukakan lima alasan mengapa anak tidak suka
membaca, yaitu (I) Memasukkan anak pada kelompok te1tentu clan
mengajarkan keterampilan membaca tertentu, bukan membaca itu sendiri, (2)
Hanya mendukung anak-anak membaca buku yang menurut orang dewasa
(guru, orang tua, kritilrns buku) "baik", (3) Anak-anak membaca karena
ditugasi guru, (4) Anak sulit menikmati bacaan karena kemampuan
membacanya kurang memaclai, (5) Tidak 1da kumpulan pembaca kritis
diantara mereka yang dapat berfungsi sebagai motivator.
Penyebab di alas diperburuk lagi oleh sistem pendidikan sekolah yang
tidak membebaskan clan selalu mendengungkan "pertanggungjawaban,
kurikulum nasional, clan standar yang tinggi". Di samping itu, guru yang
bukan kutu buku cenderung menyulap membaea menjadi aktifitas yang
dibenci anak.
Untuk menjadikan anak gemar membaca, Mary Leonhardt
memberikan saran yang ditulis dalam bukunya "Parents Who Love Reading,
Kids Who Don't: How It Happens And What You Can Do About It" (1995).
Pertama, berikan bahan bacaan yang mudah dan menyenangkan untuk
anak. Anak tidak akan segan jika harus bergelut dengan buku yang sulit
mereka pahami. Buku yang mudah akan sangat bermanfaat bagi penanaman
minat baca mereka. Segera setelah itu, mercka seeara alami akan bosan dalam
menyenangi buku yang lebih sulit.
Kedua, tingkatkan kepercayaan diri anak dengan rnemperlakukannya
seperti seorang ahli membaca. Caranya bisa dengan sering meminta pendapat
anak tentang buku yang sedang dia baca, dan menganggapnya sebagai ahli
Ketiga, carilah buku yang benar-benar mengasyikkan anak.
Bagaimanapun anak-anak tetaplah anak-anak yang senang hiclup di dunia
fantasi. Mereka ingin menjacli Doraemon, Satria Baja Hitam, atau Alaclclin.
Apabila ingin menjadikan mereka gemar membaca, mengapa harus khawatir
memberikan buku-buku yang mereka senangi ?
C.
Kerangka Berpikir clan Hipotesis
1.
Kerangka berpikir
Mina! adalah suatu modus yang mengarah pada rasa suka atau keinginan
akan suatu obyek atau pada suatu hal, clan keinginan untuk