• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa MTs.Negeri 2 Ciganjur Jakarta Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa MTs.Negeri 2 Ciganjur Jakarta Selatan"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

JAKARTA SELATAN

Ill . . .

111

Universitas lslatn Negerl

SYARIF HIDAYATULLAH ,JAKAR1"A

Disusun Olch : SARIBARKAH NIM: 204011002743

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

SKRIP SI

Di'liukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Saijana Penclidikan Islam (S.Pd.l)

Oleh

Sari Barkah

204011002743

Di Bawah Bimbingan

ゥセセN@

Dra. Fadlulah Suralaga, M.S1.

NIP. 150 215 283

t。ョセN@

NIP. 150 285 599

JURUSAN PENDIDIKAN .t\.GAMA ISLAM

F AKUL TAS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN

UNIVERSIT AS ISLAM SY ARIF I-IIDA Y ATULLAI-1

(3)

kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) U!N Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal IO Desember 2008 dihadapan Dewan Penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar S 1 (S.Pd.1) dalam program Penclidikan Agama Islam.

Jakai1a, 11 Desember 2008

Panitia Ujian Muna<tosah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan

Dr. AF. Wibisono, M.A. NIP. 150 236 009

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Drs. Sapiudin Shiddiq, M.Ag. NIP. 150 299 477

Penguji I

Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.A. NIP. 150 222 550

Penguji II

g

. . 1/-/J.-.J.Co

-Dra. I-11. D11111aedatul Munawaroh, M.Ag ... . NIP. 150 228 871

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Lセ@

I

Prof. Dr. Deel os ada )VI.A. NIP. 1 0 231256

セカMMᆳ

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

!. Skripsi ini merupakan karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Jurusan Pendidikan Agama Islam pacla Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemuclian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di di Jurusan Pendidikan Agama Islam pacla Universitas Islani Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(5)

(B). November 2008 (C). Sari Barkah

(D). "Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Pendidikan Agama Islam Siswa MTs. Negeri 2 Ciganjur"

(E). 60 +vii

(F) Mina! merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberi stimulus suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Minat baca adalah kecenderungan hati dan jiwa terhadap suatu yang dapat dibaca baik dalam bentuk buku-buku, majalah, surat kabar, mtikel dan sumber-sumber bacaan lainnya, yang dianggap penting dan berguna, セ[・ィゥョァァ。@ sesuatu itu diperlukan, diperhatikan, dan diingat terus menerus yang kemudian diikuti dengan perasaan senang. Membaca merupakan salah satu cara terbaik untuk mengisi otak dan jiwa. Seseorang yang banyak membaca alum lebih luas wawasan clan pengetahuannya daripada orang yang lebih sedikit membaea.

Tujuan dari pembahasan penelitian in! untuk mengetahui tingkat minat baca, tingkat prestasi belajar pendidikan agama Islam serta mengetahui hubungan minat baca dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang diteliti, yaitu dengan membandingkan kedua variabel penelitian. Data tentang minat diungkapkan melalui penelitian skala minat baca dalam bentuk skala likert. Skala minat baca terdiri dari 30 item dengan tingkat reliabilitas dan validitas cukup.

Basil penelitian menunjukkan bahwr, terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat baca dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. Artinya, semakin tinggi minat baca siswa semakin tinggi pula prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Kenyataannya minat baca siswa pada umumnya tergolong sedang (80%), prestasi belajarpun tcirgolong sedang (50%), karern1 ..

i1L1

セG。@ guru memilih materi pembelajaran yang menarik serta memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa agar minat bacanya tinggi, khususnya pada buku-buku bacaan agama yang lain selain bu!rn-buku paket di sekolah. Namun kontribusi minat baca terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam didapat dari perhitungan koefisien determinasi sebanyak I 0 %. Jadi minat baca siswa MTs. 2 Ciganjur masih tergolong kurang.

Untuk penelitian lebih lanjut, maka perlu disusun instrumen yang lebih baik, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang lebih tinggi.

(6)

Alhamdulillah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan

semesta alam. Berka! rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nyalah skripsi ini dapat

terwujud.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah bagi rasu.lullah SAW, bese1ta

keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Karya tulis ini merupakan skripsi yang diajukan ke:pada Fakultas llmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh Ge Jar Sarjana Pendidikan Agama Is lam.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan

yang dihadapi dan dialami penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu,

pengumpulan bahan-bahan (data) maupun pembiayaan dan lain sebagainya.

Na1nun berkat kcsungguhan hati dan kc1ja keras disertai 111otivasi clan bantuan clnri

berbagai pihak, malrn segala kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan

sebaik-baiknya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang

sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan alas terselesaikannya skripsi ini, yaitu:

I. Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ketua clan Sekretaris Jurusan Fakultas llmu Tarbiyah clan Keguruan UIN

Syarif Hidayatu 1 lah Jakarta.

3. Ora. Fadhilah Suralaga, M.Si, Tanenji, MA, pembimbing 1 dan 2 yang telah

mengarahkan clan memberikan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis.

4. Bapak dan !bu Dosen Fakultas !!mu Tarbiyah dan Keguruan \JIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah ュ・ュ「Nセイゥォ。ョ@ ilmu dan tuntunan kepada

(7)

terselesaikannya penelitian ini.

6. Pegawai perpustakaan UlN Syarif Hidayatullah dan Fakultas yang telah

membantu melengkapi literatur yang penulis perlukan dalam penyelesaian

skripsi ini.

7. Ayahanda (Salman) dan lbunda (Toyibah), alas kesabaran dan keikhlasan

merawat, mendidik, memberikan do'a, dukungan baik moril maupun materil

se11a motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di UIN Syarif

Hidayatullah Jaka11a.

8. Kakakku tercinta (Sri Wahyuni), adik-adikku tersayang (Sahri Ramdhani N.H.

dan M.A. Munir) serta sepupuku (iis) terima kasih untuk do'a, dukungan,

se1nangat dan dorongannya.

9. Para ustadz Ponpes Roudlotul Ulum Kencong, khususnya kepada Ust. Jbnu

Yasin Al-Barkani, Ust. 1-Jamim Thohari, dan Ust. Abdul Wahid, yang telah

memberikan do'a, semangat, motivasi dan dukungannya kepada penulis you

AYe

M1J

B.est t・セ」セ・ケN@

I 0. Teman-teman di kelas B Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2004,

terutama Hj. Siti Habibah, Laelatul Adawiyah, dan Yanti kusmawati '/Jou (b1e

.Mi; $rut fhiend, ka Munib serta teman-teman PPKT di MTs. Negeri 2

Ciganjur (ika, maswani, ira dan irma) atas do'a dan motivasi yang diberikan

dan semoga persahabatan yang terbina selama ini akan selalu menjadi

kenangan yang tak terlupakan.

Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis hanya dapat mengembalikan

segalanya kepada Allah SWT, untuk membalas kebaikan mereka. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pemb11ca pada umumnya. Amin Ya

Rabbal 'Alamin.

Jakai1a, November 2008

(8)

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISi... iv

DAFTAR TABEL... vii

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... . B. Jclentifikasi Masalah, Pembatasan clan Perumusan Masalah .... 6

C. Tujuan clan Manfaat Penelitian ... 7

D. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Prestasi Bela jar Pendidikan Agama... 9

1. Pendidikan Agama ... ,... 9

a. Pengertian Pendi<;likan Agama ... 9

b. Tujuan Pendidikan Agama ... I 0 c. Materi Pend id ikan Agama ... I I d. Fungsi pendidikan agama ... I 2 2. Prestasi belajar ... 13

3. Faktor-faktor yang Mempcngaruhi Prestasi Belajar Pendidikan Agama... 15

4. Pcngukuran Prestasi Belajar ... 16

B. Minat Baca... 17

I. Pengcrtian Minat... ... 17

2. Pengcrtian Membaca... ... 20

3. Pengertian clan lndikator Minat Baca... 24

4. Memupuk Minat Baca Pada Anak... 25

a. Prinsip-prinsip Membaca... ... 25

(9)

Anak... 28

C. Kerangka Berfikir dan Hipotesis ... 30

I. Kerangka Berfikir ... 30

2. I-Iipotesis... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 33

C. Variabcl Pcnelitian ... 34

D. Populasi dan Sampel ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data... 36

F. Instrumen Penelitian ... 36

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 39

BAB VI BASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur .. 41

1. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur ... 41

2. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur .. 42

3. Bangunan clan Fasilitas Belajar Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur ... 42

4. Sarana clan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur ... 43

5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur ... 44

6. Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar ... 47

(10)

Tabel 3.2 Matriks Populasi dan Sampel ... 35

Tabel 3 .3 Kisi-kisi Instrumen Mina! Baca Siswa ... ... 3 7 Tabel 4.1 Jumlah Bangunan dan Fasilitas Belajar MTs.N 2 Ciganjur ... 42

Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MTs.N 2 Ciganjur... 43

Tabel 4.3 Keadaan Guru dan Karyawan Menurut Jen is Kelamin ... 44

Tabel 4.4 Keadaan Guru Menurut Jabatan ... 44

Tabel 4.5 Keadaan Guru dan Karyawan Menurut Lulusan ... 44

Tabel 4.6 Keadaan Siswa Tahun Ajaran 2008-2009 ... 45

Tabel 4. 7 Jumlah Ruang Kelas Rombongan Belajar Tahun Ajaran 2008-2009 47 Tabel 4.8 Kegiatan Ekstra Kurikuler MTs.N 2 Ciganjur... 47

Tabel 4.9 Sarana Olah Raga MTs.N 2 Ciganjur ... ... 47

Tabel 4.10 Sarana Perpustakaan MTs. N 2 Ciganjur... 48

Tabel 4.11 Perhitungan Deviasi Standar Skor Mina! Baca Siswa... 49

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Mina! Baca Siswa... 51

Tabel 4.13 Perhitungan Deviasi Standar dari Data Prestasi Bel.ajar Siswa... 52

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam... 53

[image:10.522.53.428.45.691.2] [image:10.522.53.433.147.707.2]
(11)

A.

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu masalah penting dan aktual sepanjang

zaman, karena pendidikan orang menjadi maju dan dengan bekal ilmu

pengetahuan dan teknologi orang dapat mengol.ah alam yang dikaruniakan

Allah SWT kepada manusia dan orang mampu membangun dan mengatur

negaranya menjadi adil dan makmur, dan dari hasil pendidikan pula manusia

menjadi lebih tinggi derajatnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q. S.

Al-Mujadalah : 11

"ffai orang-orang berin1an apabila dikatakan kepadan1u.- "Berilah kelapangan

didala111 n1aj/is-1nc!)lis", Afaka /apangkanlah. niscaya Allah akan 1ne111beri

ke!apangan untukn111 .. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kan1u11

(12)

niscaya Allah akan 111engangkat derajat orang-orang yang berhnan di antara11111 dan

orang-orang yang diberi ibnu pengetahuan br!berapa derajat. dan Allah Maha teliti

apa yang kamu ke1jaka11. "1 (Q.S. Al-M1Uad'.1/ah 58: I I)

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan manusia untuk

mengembangkan kepribaclian dan kemampuan seseorang yang berlangsung

seumur hidup.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat J tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar clan proses pembelqjaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi didirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa clan Negara.2

Menu rut pasal tersebut jelas bahwa peserta didik dalam kegiatan belajar

memerlukan bimbingan setiap saat, baik oleh orang tua di rnmah maupun oleh

pendidikan yang ada. Salah satu tujuan pendidikan adalah menjadikan

manusia yang berilmu, beriman dan bertaqwa. Sebagaimana diketahui bahwa

orang-orang yang berilmu, yang beriman clan be11aqwa akan mendapatkan

derajat yang mulia di sisi Allah SWT. Oleh karena itu pendidikan agama

sangat penting ditanamkan sejak dini.

Ajaran Islam merupakan wahyu dari Allah SWT., mengandung tiga

dimensi pengembangan kehidupan manusia yaitu dimensi kehidupan duniawi,

dimensi kehidupan ukhrowi, clan dimensi gabungan dari keduanya yailu

duniawi dan ukhrowi.3

Dimensi gabungan antara kehidupan duniawi dan ukhrowi mengandung

arti mendorong manusia untuk berusaha menjadikan dirinya sebagai hamba

2 Undang-Undang Republik Indonesia No.

2v tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional,

,

(Jakarta: Kloang Klede Putra Tin1ur, 2003), h. 3.
(13)

Allah yang sempurna dalam ihnu pengetahuan dan keterampilan, sekaligus

menjadi pengamal nilai-nilai agama.4

Islam adalah syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia di

muka bumi agar mereka beribadah kepadanya. Penanaman keyakinan terhadap

Tuhan hanya bisa dilakukan melalui proses pendidikan baik di rumah, sekolah

maupun lingkungan. Pendidikan Islam mernpakan kebutuhan manusia, karena

sebagai makhluk paedagogis manusia dilahirkan dengan membawa potensi

dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, serta

penclukung clan pemegang kebudayaan.

Melalui pendidikan Agama Islam diharapkan siswa dapat merniliki

pengetahuan tentang Agama Islam dan rnengamalkan ajaran-ajaran Islam

tersebut sehingga dapat terbentuk keprib:tdian yang lebih baik yang terwujud

pada sikap serta tingkah lakunya clalam kehiclupan sehari-hari.

Pendidikan Agama Islam clisekolah /rnadrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keim&nan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman perserta

didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terns

berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa clan bernegara,

serta untuk dapat melanjutkan padajenjang pendidikan yang lebih tinggi.5

Kompetensi pendiclikan agarna di SMP/MTs yaitu siswa beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT), berakhlak mulia

(berbudi pekerti luhur) yang tercerrnin dalarn kehidupan pribadi,

bermasyarakat, clan mengamalkan ajaran agamanya, serta rnarnpu

menghormati agarna lain dalam kerangka kerukunan antar urnat beragama.6

Dilihat dari tujuan dan kompetensi yang hams dicapai begitu pentingnya

pendidikan agama Islam. Dimana setiap orang tua berkeinginan rnempunyai

anak yang berkepribadian baik, atau setiap orang tua bercita-cita mempunyai

4 Muzayin Arifin, lbnu Pendidikan ls/an1, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet. 1, h. 31. 5 Abdul Majid dan Dian Andayani,

Penafdikan Agan1a Js/an1 Berbasis

Kon1petensi(Konsep dan l!nplen1entasi Kurikulun1 2004), (Br.ndung: Re1naja Rosdakarya, 2005),

Cet.2,h.135.

(14)

anak yang saleh yang senantiasa membawa harnm nama orang tua, baik

bnruknya kelakuan akan mempengarnhi nama baik orang tuanya. Juga anak

yang saleh senantiasa mendoakan orang tuanya merupakan amal baik bagi

orang tua yang akan mengalir terus-menerus pahalanya walaupun orang itu

sudah meninggal dunia, sebagaimana sabcla Nabi Muhammad SAW.:

"Jikalau manusia itu sudah meninggal dunia, maka putuslah semua amalnya, kecuali tiga macam yaitu Shadaqah jariyah (yang mengalir kemanfaatannya) ilmu yang dimanfaatkan, clan anak yang saleh (yang baik kelakuannya) yang senantiasa mendoakan terhadap orang tuanya (untuk keselamatan clan kebahagiaan orang tuanya)"

Minat merupakan landasan yang sangat tinggi bagi seseorang dalam

melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suat11 aspek kejiwaan, minat bukan

saja dapat mewarnai perilaku seseorang, tetapi dapat mendorong orang untuk

melakukan sesuatu, sehingga ia merelakan dirinya untuk terikat pada suatu

kegiatan.

Demikian pula dengan minat membaca. Kegemaran membaca

merupakan perwujudan minat seseorang.

Minat menurut psikologi aclalah suatu kecenderungan untuk selalu

memperhatikan clan mengingat sesuatu secara terus-men•:rus. Mina! ini erat

kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat di

katakan minat itu te1jadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang

berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu.7

Minat akan hilang apabila tidak disalurkan. Minat pada anak tidak

tumbuh secara otomatis, tetapi harus ditimbulkan oleh

penclukung-pendukungnya. Pada awalnya minat akan berubah-ubah clari obyek yang satu

ke obyek yang lain. Namun makin bertambah usia anak makin stabil

minatnya. Minat memegang peranan penting dalam kehidupan inclividu, minat

selalu dipengaruhi oleh kondisi fisik, mental, emosi clan lingkungan sosialnya.

7 M. Alisuf Sabri.

(15)

Mina! dipengaruhi oleh perkemb2ngan fisik, mental, kesiapan belajar,

pengalaman budaya serta bobot emosi. Mina! merupakan salah satu faktor

pendorong individu dalam mencapai tujuan.

Dewasa ini minat baca anak khususnya pada buku-buku pelajaran sangat

minim, ini dikarenakan kurangnya motivasi dan dorongan dari guru untuk

1nencanangkan pentingnya n1en1baca, serta kurangnya inisiatif dari diri sis\va

untuk membaca. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya "feeling'', dan didahului dengan tanggapan

tehadap adanya tujuan.8 Motif dibedakan menjadi motif intrinsik dan motif

ekstrinsik. Motif intrinsik yaitu motif-motif yang dapat berfungsi tan pa harus

dirangsang dari luar. Misalnya orang yang gemar membaca tanpa ada yang

mendorongnya, ia akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya. Motif

ekstrinsik yaitu motif-motif yang berfungsi karena ada perangsang dari luar. 9

Minat baca bisa dibangkitkan oleh bacaan yang bennutu atau memikat. Kalau

minat bacanya banyak, kuantitasnya menjadi banyak. Pada kenyataannya

kebanyakan siswa lcbih senang membaca buku-buku fiksi seperti buku cerita,

novel dan ·lain sebagainya. Hal ini dikarenakr.n buku-buku tersebut memiliki

daya tarik untuk dibaca tidak seperti buku-buh1 pelajaran khususnya pelajaran

agama.

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam suatu proses

aktivitas yang dapat membawa perubahan tingkah laku pada diri individu.

Perubahan pertama, meliputi perubahan-perubahan dari segi penguasaan

pengetahuan dan perkembangan ketrampilan atau kemampuan yang

diperlukan untuk rnenggunakan pengetalrnan tersebut. Kedua, aspek afektif,

meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap mental, perasaan clan

kesadaran. Ketiga, aspek psikomotor, meliputi perubahan dalam segi

bentuk-bentuk tindakan motorik. Ketiga aspek tersebut dievaluasi dan evaluasi itu

diaktualisasikan dalam bentuk angka atau skor.

8 Drs. Zikri Neni Iska, "Psikologi Pengantar Pen1aha111an [)iri dan Lingkungan"

(Jakarla: Kizi Brother, 2008), Cet. 2. h. 42.

(16)

Namun masih sering kita dengar bahkan melihat secara langsung

perkelahian antar pelajar yang mengakibatkan keru;;akan dan bahkan

membawa korban jiwa. Tidak jarang pula sekelompok pelajar membuat ulah

yang bermacam-macam ditempat umum sehingga menggangu orang lain.

Yang lebih membahayakan ada siswa yang sudah mengenal minum-minuman

keras, bahkan obat-obat terlarang sekalipun. !tu semua menjadikan mereka

lupa akan pelajaran yang mereka terima disekolah. Salah satu faktor yang

menyebabkan hal-hal tersebut adalah kurangnya pengaruh pendidikan agama

dalam jiwa mereka. Salah satu cara dalam mengembangkan keberagamaan

adalah melalui bacaan keagamaan. Oleh karena itu minat belajar khususnya

minat baca terhadap pendidikan agama disekolah harus dikembangkan. Pada

kenyataannya minat baca siswa MTs. Negeri '.2 Ciganjur khususnya minat baca

buku-buku agama sangat kurang, kenyataan ini dilihat dari seringnya siswa

keperpustakaan namun yang dibaca buku-buku cerita.

Uraian di alas merupakan gambaran betapa pentingnya pendidikan

agama yang akan dapat menimbulkan dorongan, bimbingan dan arahan yang

diberikan kepada siswa sehingga akan bertambah minat clan semangatnya

dalam proses pembelajaran di kelas, yang akhirnya dapat meningkatkan

prestasi belajar agama. Berdasarkan kenyataa,1 tersebut, maka penelitian ini

dilakukan untuk mencermati clan menganalisis "HUBUNGAN antara

MINAT BACA clengan PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM SISW A MTs. NEGERI 2 CIGANJUR JAKARTA SELAT AN"

B. Identifikasi, Pembatasan

clan

Perumusan Masalah

I. ldentifikasi masalah

Dengan memperhatikan latar belakang di ntas, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

a. Prestasi belajar pendidikan agama siswa MTs N 2 ciganjur.

b. Minat baca siswa lchususnya dalam membaca buku pelajaran agama.

(17)

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pendidikan agama

siswa.

2. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dan untuk menghindari salah

penge1tian dan perbedaan persepsi se1ia untuk mengarahkan penelitian ini,

maka penulis membatasi permasalahan pada:

a. Mina! baca yang dimaksud terhadap literatur keagamaan meliputi

indikator-indikator semangat, perhatian, dan kesenangan.

b. Prestasi yang dimaksud adalah hasil yang dicapai siswa setelah ia

mengalami proses belajar-mengajar pendidikan agama yang termuat

dalam nilai rapor siswa (nilai rata-rata mata pelajaran fiqh, aqidah

akhlak, clan al- Quran had its). I-Jal ini meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, malrn dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah terdapat hubungan positif

antara minat baca dengan prestasi belajar agama siswa MTs N 2 Ciganjur

Jakarta Selatan?

C.

Tujuan clan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian:

a. Untuk mengetahui prestasi belajar agama siswa MTs. N 2 Ciganjur

Jakarta Selatan

b. Untuk mengetahui seberapa besar minat baca siswa MTs. N 2 Ciganjur

Jakarta Selatan

c. Untuk mengetahui adakah hubungan positif yang signifikan antara

minat baca dengan prestasi belajar agama siswa MTs. N 2 Ciganjur

(18)

2. Manfaat penelitian:

a. Untuk memperoleh data, fakta dan informasi mengenai hubungan

minat baca dengan prestasi belajar siswa, khuswmya siswa kelas I!

MTs. N 2 Ciganjur Jakaita Selatan.

b. Untuk memperkaya dan menambah ilmu pengetahuan, khususnya yang

berhubungan dengan minat baca.

D. Sistematika Penulisan

Dalarn penyusunan skripsi ini, penulis memakai sistematika penulisan

dengan berbagai cara membagi menjadi limli bab dan setiap bab terdiri dari

sub-sub bab yang merupakan penjelasan clan penguraian dari tiap-tiap bab. Hal

ini be1tujuan agar mempermudah dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.

Aclapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, bab ini memuat tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pambatasan dan perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian teori, bab ini memuat tentang Kajian Teori yang terdiri dari:

pengertian pendidikan agama Islam , Tujuan pendidikan Islam di ,

Materi Pendidikan Agama Islam, Fungsi Pendidikan Agama Islam,

Penge1tian Prestasi Belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi

Prestasi Pendidikan Agama Islam, Pengukuran prestasi belajar,

pengeitian minat baca dan kerangka berfikir dan hipotesis.

BAB III : Metodologi Penelitian, bab ini memuat: desain penelitian, tempat

dan waktu penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel,

teknik pengumpulan data, dan pengolahan data dan analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian, bab ini memuat tentang gambaran umum

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur, Deskripsi data, dan

Pengujian 1-Jipotesls.

(19)

A. Prestasi Belajar Pendidikan Agama

1.

Pendidikan Agama

a. Pengertian Penclidikan agama

Pendiclikan agama adalah bagian integral claripada pendidikan

nasional sebagai satu keseluruhan. Dengan clemikian ditinjau clari

pendiclikan nasional, pendidikan agama merupakan satu segi daripacla

keseluruhan pendidikan anak, segi yang lain adalah pendidikan umum.

Keclua segi pendiclikan itu merupakan dua aspek dari satu proses. 10

Penclidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan

untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan

kerukunan antar umat beragama hingga terwujudnya kesatuan dan

persatuan bangsa.

Menurut Zakiah Daradjat (1987:87) pendiclikan agama Islam

adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu

10 Zakiah Daradjat, i\fetodik Khusus Pengajatan Agama fs{a1n, (Jakarta: Bu1ni Aksara,

(20)

menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Jsla111 sebagai pandangan hidup.11

Pendidikan agama Jsla111 adalah usaha-usaha secara siste111atis

dan pragmatis dala111 111embantu anak didik agar supaya mereka hidup

sesuai dengan ajaran Islan1.12

Pendidikan adalah tanggung jawab bersa111a. Berkenaan dengan

tanggung jawab ini, 111aka pendiclikan aga111a di sekolah berarti: suatu

usaha yang secara sadar dilakukan guru untuk mempengaruhi siswa

dalam rangka pembentukan manusia beragama. Pemberian pengaruh

pendidikan aga111a disini mempunyai atti ganda, yaitu: pertama

sebagai salah satu sarana agama (dakwah lsla111iah) yang diperlukan

bagi pengembangan kehidupan keagamaan. Kedua, s<:bagai satu sarana

pendidikan nasional untuk terutama, meningkatkan ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa.13

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan

terhaclap anak didik yang dilaksanakan berdasar ajaran Islam.

b. Tujuan Pendidikan Agama

Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang yang melakukan suam kegiatan.

Tqjuan umum pendidikan agama adalah peningkatan ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana dimaksuclkan oleh

GBI-IN, hanya dapat dibina melalui pengajaran agama yang intensif

dan efektif, yang pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara, yang

sekaligus juga menjadi tujuan pengajaran agama,. yaitu: membina

manusia beragama, beraiti manusia yang mampu me\aksanakan

ajaran-1l Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Aga111a Islam JJerbasis

Kon1petensi(Konsep dan flnp/en1entasi Kurikulu1n 2004),,., h. 130.

12 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional,

(21)

ajaran aga1na lsla111 dengan baik clan sen1purna, sehingga tercern1in

pacla sikap clan tinclakan dalam selt!f'.lh kehiclupannya, dalam rangka

mencapai kebahagiaan clan kejayaan hidup dunia dan akhirat.14

Penclidikan agama Islam di sekolah/madrasah be1iujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman

pese1ta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim

yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa

dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.15

c. Materi Pendidilrnn Agama

Pengajaran agama Islam diberikan pada sekolah umum (sekolah)

dan sekolah agarna (rnadrasah), baik negeri maupun swasta. Seluruh

bahan pengajaran yang diberikan disekolah/maclrasa.h diorganisasikan

dalam ben.tuk kelompok-kelompok mata pelajaran yang disebut bidang

studi (broaclfields) dan dilaksanakan melalui sistem kelas

Dalarn strnktur program sekolah, pengajaran agama merupakan

satu kesatuan atau keseluruhan clan dipandang sebagai sebuah biclang

studi, yaitu: biclang stucli Agama Islam.

Dalam strnktur program rnadrasah, pengajaran agama Islam

dibagi rnenjadi empat buah bidang studi, yaitu: biclang studi Aqidah

Akhlak, bidang studi Al-Quran Al-Hadits, biclang studi Syari'ah,

biclang stucli sejarah Islarn.16

Mata pelajaran pendidikan agarna Islam itu secara

keseluruhannya dalam lingkup Al·Quran dan Al-Hadits, keimanan,

akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan ruang

lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian,

14 Zakiah Daradjat, A1etodik Khusus Pengajaran Aganur ls/an1 ... , h. 172

(22)

keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya

(Hab!un Minallah wa Hablun Minannas).11

cl. Fungsi Pcncliclikan Agama

Kurikulum pendiclikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut.

l) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pese11a didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkup keluarga.

2) Pcnanaman nilai scbagai pedoman hiclup untuk mencan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.

3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam

4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman clan pengamalan ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.

7) Penyaluran, yaitu menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat

(23)

sublinator, integrator clan guidance.

2. Prestasi Bclajar

Setiap manusia yang Jahir ke dunia ini dalam keaclaan tidak berilmu,

sebagaimana Allah jelaskan dalam firman-Nya surat An-Nahl : 78 yang

berbunyi sebagai berikut:

·-. );;.. .. ,.. > -:::./' "i,.,,. "'E- ....

ゥ[セセMNZZZNゥNLL[セ@

rs::w

o.J+''::llj

Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan ticlak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu penc/engaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu

ber5yukur. "19 (Q.S. An-Nahl I 6: 78)

Berdasarkan ayat di alas diketahui bahwa tidak ada suatu pengetahuan

yang dimiliki oleh manusia, malrn manusia memerlukan belajar agar memiliki

ilmu.

Belajar adalah tahapan perolehan perubahan tingkah laku individu yang

relatif, sebagai akibat latihan dan pengalaman.20 Menurut Winkel "proses

belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan atau pengalaman, keterampilan, nilai clan sikap.21

Dari beberapa pengertian yang cliungkapkan oleh para ahli di atas

terdapat kesamaan mengenai pengertian bel1\iar yaitu aclanya perubahan baik

pada pengetahuan, keterampilan maupun sikap, yang mana perubahan ini

dihasilkan sebagai akibat dari proses Jatihan atau pengalaman.

18 Abdul Nlojid dan Dinn Andnyuni, Pendidikan Agan1a !slatn Berbasis

Ko1npetensi(Konsep da11 /n1plen1entasi Kuriku/u1n 2004) ... , h. 134# 135.

20 Muhibin Syah, Psiko!ogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:Rcmaja Rosda Karya,

2004), cet, ke-9. h. 90.

(24)

Lebih lanjut dibicarakan tentang basil dari kegiatan belajar siswa yaitu

prestasi belajar, prestasi belajar merupakan hasil akhir yang dicapai oleh

seorang siswa setelah ia melakukan kegiatan belajar tertentu, atau setelah ia

n1eneri1na pengajaran clari seorang guru (dosen) pada suatu saat.

Kata prestasi belajar, berasal dari kata prestasi dan belqjar. Kata prestasi

itu sendiri berasal dari Bahasa Belanda yaitu prestatie yang mengandung pengertian "apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, dan hasil

gemilang yang diperoleh dengan keras.22

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prestasi mempunyai arti

perolehan atau suatu yang diperoleh dari usaha, bekerja clan sebagainya.23

Ngalim Purwanto berpendapat bahwa " prestasi I achievement

merupakan sesuatu yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang

diberikan guru kepada siswa-siswanya dalam waktu tertentu.24

Dari rmnusan-rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi

merupakan hasil yang diperoleh peserta didik dalam kurun waktu te1tentu,

yang dalam hal ini adalah jangka waktu satu semester dan hasilnya dinyatakan

dalam bentuk skor atau angka. Besar kecilnya skor yang diperoleh peseiia

didik menunjukkan besar kecilnya hasil usalia yang dilakukan peserta didik

tersebut, sehingga dari prestasi itu dapat diiihat kesungguhan siswa dalam

belajar.

Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut " belajar ialah

suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk rnemperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang barn 3ecara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi clalam lingkungan.25

Oleh karena manusia bersifat dinamis dan terbuka terhadap berbagai

bentuk perubahan yang clapat te1jacli pada dirinya dan pada lingkungan

sekitarnya, maka proses belajar akan selalu te1jadi tanpa henti dalam

kehidupan manusia.

n S.P. Hayeh, Kamus Populer, (Jakarta: Balai Pustaka, 1987), cet.kew2. h. 296. 23 Depdikbud,

Kan111s Besar lndonesia,(Jakarta:Balai Pu&taka, 1995), h. 31:3,

24 Ngali111 Punvnnto,

(25)

Dari uraian di atas dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang

telah dicapai dalam suatu proses aktivitas yang dapat membawa perubahan

tingkah laku pada diri individu. Perubahan pertama, mediputi

perubahan-perubahan dari segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan ketrampilan

atau kemampuan yang diperlukan untuk Nenggunakan pengetahuan tersebut.

Kedua, aspek afektif, meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap mental,

perasaan dan kesadaran. Ketiga, aspek psikomotor, meliputi perubahan dalam

segi bentuk-bentuk tindakan motorik. Ketiga aspek tersebut dievaluasi dan

evaluasi itu diaktualisasikan dalam bentuk angka atau skor.

3.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pre:stasi

Belajar

Pendidikan Agama

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam d iri (faktor internal)

maupun dari luar diri (faktor eksternal) indiviclu.

Yang tergolong faktor internal adalah:

I. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,

pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh,

yang terdiri atas:

a. Faktor intelektifyang meliputi:

I. Faktor potensial yaitu kecerdasan clan bakat

2. Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang tel ah dimiliki.

b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, moti vasi, emosi dan

penyesuaian diri.

3. Faktor kematangan fisik maupun psi,kis.

Yang tergolong Faktor eksternal, inluh:

(26)

2) lingkungan sekolah

3) lingkungan masyarakat

b. Faktor buclaya sepetti aclat istiaclat, ilmu pengetahuan, teknologi,

kesen ian.

c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,

iklim.

d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung clalam

mencapai prestasi belajar.

Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi belajar, clapat

digolongkan menjacli tiga macam, yaitu:

1) Faktor-faktor stimuli belajar

2) Faktor faktor metocle belajar

3) Faktor-faktor indivicluai.26

Dalam penelitian ini, faktor yang akan diuji hubungannya dengan

prestasi belajar agama adalah faktor minat, yaitu minat membaca literatur

aga1na I keagan1aan.

Faktor yang mempengaruhi minat itu sendiri yaitu

(1) Faktor dorongan clari dalam yaitu faktor yang berhubungan erat

dengan dorongan fisik,

(2) Faktor motif sosial merupakan faktor yang dapat membangkitkan

minat untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi memenuhi

kebutuhan sosial.

(3) Faktor emosional yaitu perasaan yang hubungannya dengan minat

terhadap obyek tertentu.27

26 Ors. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyanto, Psikologi belajar, (.lakmia:PT Rineka Cipta, 1991

),

(27)

4. Pengukuran Prestasi Belajar

Untuk rnengetabui dan menetapkan kemajuan belajar se1ia

perkembangan anak didik setelab selesai mengikuti kegiatan perkembangan

belajar dalam rangka waktu yang telab ditentukan maka diperlukan suatu alat

yang biasanya disebut dengan alat penilaian.

Evaluasi dalam proses belajar mengajar bertalian dengan tujuan yang

bendak dicapai. Karena tujuan pendidikan pada umumnya bersifat kompleks,

maim evaluasinya pun tidak mungkin sederhana.

Dalam mengevaluasi tujuan yang hendak dicapai perlu diperbatikan

aspek-aspek sebagai berikut:

a. basil belajar yang merupakan pengetahuan clan pengeitian

b. hasil belajar dalam bentuk sikap clan kelakuan

c. hasil belajar dalam bentuk kemainpuan untuk diamalkan

d. hasil belajar dalam bentuk keterampilan serta yang dilaksanakan dalarn

kegiatan sehari-hari.

Untuk menilai basil belajar yang beraneka ragam itu diperlukan berbagai

maca alat evaluasi, dan evaluasi harus berkesinambungan, tidak hanya

dilakukan pada akhir suatu unit pelajaran. Evaluasi merupakan bagian yang

tak terpisahkan dari proses mengajar. Antara tujuan, proses

belajar-mengajar, dan evaluasi terdapat hubungan yang erat. J((:kurangannya atau

kelemahannya pada salah satu aspek akan mempengaruhi aspek lainnya. Oleh

karena itu, apapun yang diajarkan barns dinilai untuk mengetahui bingga mana

hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.28

Alat penilaian belajar umumnya menggunakan tes, mengevaluasi hasil

belajar siswa dapat dilakukan dengan me11ggunakan teknik tes dan non tes.

Tes merupakan ala! yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil

pelajaran te1tentu pada murid. Tes dapat bernpa tes lisan maupun tes tulisan

namun dapat pula menggunakan non tes seperti observasi, angket, wawancara,

(28)

check list dan lain-lain.dalam ha! ini penulis lehih menitikberatkan mengenai

tes.

B. Minat Baca

1.

Pengertian Minat

Minat merupakan salah satu faktor psikis yang rnernbantu dan

mendorong individu dalarn memberi 3timulus suatl\ kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dilihat dari segi

bahasa, minat adalah perhatian, kesukaan (kecendenmgan hati kepada

sesuatu), keinginan.29

Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud minat menurut psikologi

adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan clan mengingat

sesuatu secara terus-menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan

terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu te1jadi karena

sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti

sikapnya senang kepada sesuatu itu.30

Minat pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk

memberikan perhatian dan be1tindak terhaclap orang, aktivitas atau situasi

yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan diseri:ai perasaan senang.

Dalam batasan tersebut terkandung situasi pengertian bahwa di dalam minat

ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha (untuk:

mendekati/mengetahui/memiliki/menguasai/berhubungan) dari subjek yang

dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari obyek.31 Minat

merupakan kekuatan yang mendorong seseorang dalam memberi perhatian

terhadap sesuatu kegiatan te1tentu, sehingga adanya keinginan untuk berbuat

atau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya.

29 Tin1 Pcnyusun Kamus Pusat Pembinaan dnn Penge1nbangan Bahasi1, Kamus Umum Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976) cct. k・セUL@ h. 650.

30 M. A!isufSabri,

Psikologi Pendidfkan Berdasarkan ャセオイゥォオヲオュ@ Nasional ... , h. 83.

(29)

Marksheffel (1986) dalam bukunya Ibrahim bafadal menyatakan bahwa:

(I) minat bukan has ii pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk atau

diusahakan, dipelajari dan dikembangkan, (2) minat bisa dihubungkan untuk

maksud-maksud tertentu untuk be1tindak , (3) secara sempit, minat itu

diasosiasikan dengan keadaan sosial seseorang dan emosi seseorang, dan (4)

minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada ketakutan atau

perilaku manusia.32

Minat memiliki dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek

kognitif didasarkan atas konsep yang dikernbangkan anak mengenai bidang

yang berkaitan dengan minat. Misalnya, aspek kognitif dari minat anak

terhadap sekolah Aspek Afektif menunjukkan pada derajaJ emosional yang

dinyatakan dalam bentuk proses menilai dan seleksi untuk menentukan

kegiatan yang disenangi,33 Kedua komponen itu merupalrnn satu kesatuan

yang dikenal sebagai minat yang sifatnya konsisten antara aspek minat yang

satu dengan aspek yang lainnya,

Mina! dapat ditimbulkan sebagai akibat dari berbagai pengalaman

seseorang. Hal-ha! yang mendasari minat dapat digolongkan menjadi tiga

faktor yaitu : (I) faktor dorongan dari dalam yaitu faktor yang berhubungan

erat dengan dorongan fisik, (2) faktor motif sosial merupakan faktor yang

dapat membangkitkan minat untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi

memenuhi kebutuhan sosial, dan (3) faktor emosional yaitu perasaan yang

hubungannya dengan minat terhadap obyek te;»entu,34

Mina! adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu,35 Mina! merupakan suatu motivasi yang

mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya. Bila mereka

melihat sesuatu yang akan memberikan manfaat, mereka akan memperoleh

kepuasan dan mereka akan benninat pada bal tersebut. Minat erat hubunganya

dengan perasaan individu, obyek, aktifitas dan situasi. Mina! dapat

n Ors Jbrahin1 Bafo<lal, Pengo/ahan Pe1pustakc1an Seka/ah, (Jakartn:l3urni Aksara, 1992), h. !92.

33Eiizabcth B. J-lur!ock, Perkembangan Anak Ji/id 2 Alfh Bahasa ivfeitasari 7}andrcisa,

(Jakarta:Erlangga, 1990), h. 116-117.

34 Abdul Rahn1an Shalch, Psikofogi suatu Pengantar:dala111 Perspek1iflsla111 ... , h. 264.

(30)

menunujukan pada keasyikan mental dalam mengamati obyek atau situasi tertentu.

Mina! akan hilang apabila tidak dip"rgunakan. Minat pacla anak tidak tumbuh secara otomatis, tetapi haru' ditimbulkan oleh pendukung-pendukungnya. Pada awalnya minat akan berubah-ubah dari obyek yang satu ke obyek yang lain. Namun makin bertambah usia anak makin stabil minatnya. Mina! memegang peranan penting dalam kehidupan inclividu, minat selalu clipengaruhi oleh lwndisi fisik, mental, emosi clan lingkungan sosialnya.

Minat dipengaruhi oleh perkembangan fisik, mental, kesiapan belajar, pengalaman budaya serta bobot emosi. Mina! merupalrnn salah satu faktor penclorong incliviclu clalam mencapai tujuan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat ternyata tidak bercliri sencliri, akan tetapi saling terkait clan saling mempengaruhi. Faktor psikis, fisik dan lingkungan hidup tidak clapat berdiri sendiri-sencliri, karena minat tidak clapat berkembang bila fisik clan mental inclividu siap, tetapi lingkungan tidak mendukung, maka minat tidak berkembang.

Sebagaimana juga minat membaca anak tidak clapat berkembang dengan baik apabila tidak didukung oleh faktor pEikis, fisik maupnn lingkungan. Oleh karena itu selayaknya minat baca anak sudah ditumbuhkan sejak dini, dengan cara membiasakan membaca pacla anak.

Mina! juga bisa cliartikan sebagai suatu rasa Jebih suka clan rasa keterikatan pada suatu ha! atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pacla clasarnya aclalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di Juar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar 111 inat.

Dari uraian-uraian di atas dapat disin1pu1kan bahvva 1ninal adalah suatu

(31)

keterampilannya, serta membawa kemajuan pada dirinya yang akan membuat

dia dapat mencapai apa yang menjadi tujuannya selama ini. Karena

kecintaannya pacla suatu ha! tersebut, akan membuat dia terus mencari clan

menggali semua ha! atau ilmu yang dapat menambah wawasannya,

pengalamannya, clan juga memuaskan hatinya.

2.

Pengertian Membaca

Markshefel mendefinisikan membaca itu sebagai berikut:

Reading may be defined as a high(v complex, ーオイーッウセヲゥゥャL@ thinking

process engaged an by the entire orgw1ism while acquiring knowledge, evolving new ideas, solving problems, or relaxing and recuperating through the interpretation of printed symbols.

Membaca itu merupakan kegiatan kompleks dan clisengaja dalam ha! ini

berupa proses berfikir yang clidalamnya tercliri clari perbagai aksi piker yang

beke1ja secara terpadu mengarah kepada satu tujuan yaitu memahami makna

paparan tertulis secara keseluruhan, aksi-aksi pada waktu membaca tersebut

berupa memperoleh pengetahuan dari simbul-simbul huruf atau gambar yang

diamati, pemecahan masalah-maslah yang timbul serta menginterpretasikan

simbul-simbul huruf atau gambar-gambar, dan sebagainya.36

Membaca berasal dari bentuk dasar 'baca, mendapat imbuhan (me-)

menjadi "membaca" yang dalam bahasa Indonesia imbuhan/awalan

me-berfungsi menandai kata ke1ja. Artinya dari dasar 'baca' setelah mendapat

imbuhan (me-), maka semakin jelas bahwa ini jenis katanya yaitu kata ke1ja.

Sebelumnya merupakan bentuk perintah, 'baca' atau "Baca!" kata 'baca'

maupun kalimat "Baca!", tanpa imbuhan (-!ah) sudah berbentuk perintah,

setelah mendapatkan imbuhan (me-) menjadi mambaca berarti melakukan

peke1jaan yang diperintahkan oleh bentuk dasarnya 'baca'.

Dalam bahasa Arab kata membaca (•I j ) dengan arti menghimpun,

menyimpulkan, memahami, sedangkan kata 'bacalah' ( ljl ) merupakan fiil

(32)

melaksanakan sebagaimana tersebut dalam bentuk dasarnya. Sebagai contoh

dalam Al-Quran surah yang pertama diturunkan Allah kepada Nabi

Muhammad adalah surat al-Alaq, kata lqro "bacalah" merupakan perintah

yang sangat penting sehingga diletakkan pada urutan pertama turunnya

wahyu, indikasi sebagai perintah utama, rnaka dikedepankan sebagai wahyu

yang turun pe1iama kali.

Hal ini secara jelas termaktub dalam firman Allah :

Artinya "(J ).Baca/ah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, (3) Baca/ah, dan Tuhanmulah yang maha mulia, (4) yang mengajar (.nanusia) dengan pena, (5) Dia

mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya". (Q.S.

Al Alaq 96: 1-5).

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi otak dan jiwa.

Seseorang yang banyak membaca akan Jebih Juas pengetahuannya daripada

orang yang lebih sedikit membaca. Intelektual seseorang 1idak akan tumbuh

sempurna tanpa membaca bahan bacaan sehat yang cukup.

Membaca merupakan kemampuan dan keterampilan untuk membuat

suatu penafsiran terhadap bahan yang dibaca. Yang dimaksud dengan

kepandaian membaca tidak hanya menginterpretasikan huruf-huruf,

gambar-gambar, dan angka-angka saja, akan tetapi yang lebih luas daripada itu ialah

kemampuan seseorang untuk dapat memahami makna dari sesuatu yang

dibacanya. Karena itulah membaca merupakan kegiatan intelektual yang dapat

mendatangkan pandangan, sikap, dan tindakan yang positif. Fungsi dari

[image:32.521.58.423.125.504.2]
(33)

lebih luas, pengetahuan kita menjadi bertambah banyak sehingga menjadi

manusia yang tidak picik.37

Keuntungan yang diperoleh dari membaca antara lain : (I) memperoleh

pengetahuan baru yang dicari, (2) memperoleh wawasan baru, (3) memperoleh

keterampilan baru, dan ( 4) merasakan kenikmatan karena indahnya suatu

bacaan dalan1 n1clukiskan suatu kehidupan.

Tujuan membaca, pertama untuk menguasai cara rnembaca dan kedua

mengembangkan kemampuan menafsirkan dengan benar ide-ide yang

disajikan penulis. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa membaca sangat penting

untuk belajar, karena itu membaca tidak dapat dianggap QQQQセョァ。ウゥョァォ。ョ@ siswa

belajar.

Membaca adalah alat pendidikan yang berperan mulai dari tingkat dasar

sampai usia tua, baik pendidikan formal maupun informal. Tujuan

pembelajaran membaca pada mata pelajaran bahasa ialah agar siswa dapat

memahami isi teks tanpa harus mene1jemahkannya ke dalam bahasa daerah/

bahasa ibu.38

Membaca pada jenjang sekolah menengah pe1tama dan sekolah

menengah umum menuntut tingkat pemahaman yang lebih tinggi menurut

jenjang pendidikan, diperlukan pilihan-pilihan teknik dari kegiatan membaca

di samping perhatian pada materi dan isi bacaan. Menurut Parera dan Tasai,

prinsip-prinsip membaca yang perlu diperhatikan adalah : (1) membaca bukanlah hanya mengenal huruf dan membunyikannya, pembelajaran

membaca harus melampaui pengenalan huruf dan bunyi, (2) membaca dan

menguasai bahasa te1jadi serempak. Seseo1ang tidak dapat dikatakan

mempunyai keterampilan membaca jika ia tidak menguasai bahasa, (3)

membaca dan berfikir terjadi serempak. Orang tidak dapat membaca tanpa

mempergunakan pikiran dan perasaannya, (4) membaca menglrnbungkan

"Massora. Word Perss. Com 12008101124

(34)

lambang hurnf, dan (5) membaca berarti memahami. Ini berarti pembelajaran

membaca bermuara pada pemahaman.39

Membaca merupakan suatu keterampilan yang menuntut latihan dan

efisiensi dalam membaca akan dicapai dengan pemahaman teknik membaca

yang baik. Untuk membangun minat membaca yang baik diperlukan teknik

membaca yang baik dan terampil, sehingga memberikan arahan dan patokan

bagaimana membaca dilakukan sehingga tidak menjadi peke1jaan yang

membosankan.

Membaca merupakan alat utama untuk mempelajari berbagai ilmu dan

teknologi serta berbagai informasi lainnya yang bcrguna bagi kehidupan.

Betapa pentingnya pengaruh dan peranan orang tua dalam menumbuhkan dan

mengembangkan minat dan kebiasaan membaca. Orang tua menjadi contoh

bukan hanya bagi kehidupan keluarga dan masyarakat umumnya, tetapi juga

dalam membaca. Membaca menjadi kebiasaan pribadi dan keluarga.

3. Pengertian dan Indikator Minat Baca

a. Pengertian minat baca

Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

minat baca adalah kecenderungan hati dan jiwa terhadap suatu yang dapat

dibaca baik dalam bentuk buku-buku, majalah, surat kabar, aitikel dan

sumber-sumber bacaan lainnya, yang dianggap penting dan berguna,

sehingga sesuatu itu diperlukan, diperhatikan, dan diingat terns menerus

yang kemudian diikuti dengan perasaan senang.

b. lndikator minat baca

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ind'kator adalah alat

pemantau (sesuatu) yang dapat memberihan petunjuk atau keterangan.40

Kaitannya dengan minat, maka indikator aclalah sebagai alat pemantau

yang dapat memberikan petunjuk ke arah minat.

39 Parcra <lan Tasai, Pintar Berbahasa Indonesia 2, Petunjuk Guru Bahasa Indonesia Seka/ah

La1y·u1a11 Tingkat Pertama Ke/as 2., h. RUセRVN@

(35)

Berclasarkan penge1tian minat baca yang dikemukakan dapat

cliungkapkan beberapa indikator yang menunjukkan minat siswa clalam

membaca. Siswa yang memiliki minat baca tinggi terhaclap membaca,

dapat cliketahui clari:

1) Perasaan senang

Seorang siswa yang berminat membaca buku agama, maka ia harus

senang terhaclap buku agama tersebut, yaitu dengan senang hati

mempelajari clan membaca ilmu yang berhubungan dengan hal tersebut,

dan tidak ada sedikitpun perasaan terpaksa.

2) Pemusatan perhatian

Aclanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat.

Perhatian mernpakan konsentrasi I セォエゥカゥエ。ウ@ jiwa kita yang

sungguh-sungguh terhaclap pengamatan. Dalam hal ini, perhatian yang cliberikan

oleh siswa yang berminat terhaclap membaca dapat diukur melalui prestasi

siswa, perhatian clan sikap yang cliberikan ketika membaca berlangsung,

keaktifan clalam belajar di kelas dan Jain-lain.

3) Perasaan tertarik

Makna minat menurut Crow and Crow minat I interest bisa

berhubungan clengan gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau

rasa tertarik pada orang, benda/ kegiatan itu sencliri.41 Orang yang

memiliki minat yang kuat dalam dirinya akan terclapat kecenderungan

yang kuat untuk te1tarik kepada sumber-sumber bacaan dalam ha! ini buku

paket, clan buku-buku serta literatur penunjang lainnya.

4) Banyaknya buku a tau bahan bacaan yang dibaca

Seseorang dapat dikatakan memiliki minal yang besar clalam

membaca dapat dilihat dari banyaknya buku yang dibaca dalam seharinya

(36)

5) Lamanya waktu membaca

Seseorang dapat juga dikatakan memiliki minat yang besar dalam

membaca dapat dilihat dari Jamanya セ[ゥウキ。@ tersebut membaca buku paket,

clan buku-buku serta literatur penunjang lainnya.

Seseorang dapat dikatakan memiliki ciri-ciri minat baca tinggi, sedang

dan rendah, dapat dilihat dari banyaknya indikator-indikator minat baca

yang sudah cliuraikan diatas.

4. Memupuk Minat Baca pada Anak

a. J>rinsip-prinsip Mcn1baca

Ada beberapa prinsip membaca yang rnerupakan perpaduan dari hasil

penelitian, seperti antropologi, pendidibll, bimbingan, psikologi, clan

sosiologi.

Beberapa prinsip membaca yang perlu diperhatikan oleh guru

pustakawan dalam membina dan mengembangkan minat baca murid-murid

adalah sebagai berikut:

1) Membaca merupakan proses berfikir yang kompleks

2) Kemampuan membaca setiap セイ。ョァ@ berbeda-beda

3) Pembinaan kemampuan membaca atas dasar evaluasi

4) Membaca harus menjadi pengalaman yang memuaskan

5) Kemahiran membaca perlu adanya latihan yang kontinu

6) Evaluasi yang kontinu clan komprehensif merupakan loncatan

dalam pembinaan minat baca

7) Membaca yang baik merupakan syarat mutlak keberhasilan

belajar42

b. Kesiapan Membaca

Salah satu faktor yang amat penting untuk mcncapai kesuksesan

(37)

reading subject matter). Kesiapan adalah suatu keadaan atau kondisi yang

dapat meningkatkan keberhasilan membaca dan belajar.

Seseorang clapat clianggap telah memiliki kesiapan membaca apabila ia

telah dapat membaca pada berbagai level. Bermacam-macam keterampilan

yang telah dikuasai, misalnya memahami kata-kata kunci setiap kalimat atau

paragraph clari apa yang dibacanya, memahami icle-icle penting pengarang,

memperoleh pemahaman te1tentu dari apa yang sedang clibacanya, mampu

menggunakan kamus untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk te1tentu bilamana

hal tersebut di perlukan, dan mencoba mencari bantuan guru bilamana jal

tersebut diperlukan.

Ada sejumlah faktor yang ikut menentukan terhadap kesiapan

murid-murid untuk membaca dan belajar. Kesemuanya dapat dikelompokkan sebagai

berikut: a. kesiapan mental (Mental readiness for reading), b. kesiapan fisik

(Pyisical readiness for reading), c. Kesiapan emosi (Emotional readiness for

reading), d. kesiapan pengalaman (Eksperiental readiness for reading).43

c. Kcgcmaran Mcmbaca clan Masalalmya

Kegemaran membaca pada clasarnya tumbuh dalam proses yang Jama

dan sulit. Karena itu, kiranya agak terlambat kalau kita menyuruh anak gemar

membaca sesudah ia meningkat remaja. Jika semenjak kecil ia tidak dididik

untuk gemar membaca, maka sulit ditumbuhkan kegemaran membaca itu

dalam waktu singkat. Karena itu, penting sekali kegemaran membaca

ditumbuhkan pada anak sejak ia masih

kedl.

Orang yang gemar membaca pada umumnya sudah memiliki kebiasaan

membaca sejak masih kanak-kanak. Di sinilah pentingnya peran orang tua

dalam menumbuhkan minat baca bagi anak-anaknya. Mula-mula harus

diciptakan suasana pada anak-anak agar t•;rtarik pada bacaaan. Misalnya

dengan membeli buku-buku yang sesuai dengan tingkatan usianya.

Jadi jelaslah, bahwa minat baca pada anak dengan sendirinya tidak

(38)

'

u

kebutuhan bacaan anak-anaknya, rasanya tidak ada alasan anak-anaknya untuk

tidak punya kegemaran membaca_

Narnun demikian, kesanggupan dalam gemar membaca pada anak

sebenarnya tergantung pada berbagai macam faktor penunjang, termasuk

perkembangan mata, koordinator otot, dorongan kearah min at se1ta perhatian_

Anak yang sejak kecil dibiasakan dengan dibacakan cerita, akan

tumbuh kepekaan terhadap bahasa yang semakin menclalam, sesuai dengan

perkembangan umurnya_ Dalam ha! ini orang tua yang melihat kurangnya

minat terhadap membaca pada anaknya, perlu meneliti kembali bagaimana

kemampuannya membaca_44

d. Kenapa Anak-anak Tidak Menyukai Buku

Pengetahuan seseorang tergantung pacla kadar bacaannya_ Peribahasa

mengatakan, "Buku adalah gudang ilmu, sedangkan kuncinya adalah

membaca"_ Banyak sekali orang yang menge1ti akan hal ini, akan tetapi masih

sedikit sekali yang melakukannya_

Sebenarnya, anak-anak yang belum bisa membaca tetap mampu

menikmati 'dunia' dengan segala keterbatasan yang ada padanya_ lni terutama

disebabkan oleh rasa ingin tahunya yang begitu menggebu-gebu yang hendak

mencari-cari apa saja, ditambah dengan daya khayal yang pada masa ini

sangat menggelora_ Dalam ha! ini sudah barang tentu orang tua, teman-teman

atau orang dewasa lainnya dapat menjadi surnber petunjuk bagi rasa ingin

tahunya_

Rasa ingin tahu seorang anak bia>anya makin lama semakin besar_

Secara sadar sebetulnya kita sebagai orang tua yang melingkungi anak-anak

dapat melakukan banyak ha! untuk menarik minat baca anak, yaitu dengan

merangsangnya untuk bergaul dengan buku dan kata-kata_ Misalnya membaca

cerita untuk anak, atau mengajaknya bermain atau bergurau dengan

111enggunakan ォ。エ。セォ。エ。N@

44

(39)

Orang tua perlu menciptakan suasana rumah yang dapat merangsang

anak menggemari bacaan. Kenapa banyak anak tidak menyukai buku? Barang

kali orang tua tidak pernah membacakan buku-buku cerita yang menarik

baginya. Mungkin pula televisi telah mengalahkan buku dalam kehidupan

keluarganya. Suatu cara terbaik untuk membuat ia senang terhadap buku tidak

lain hanyalah memberi buku-buku yang tepat. Sebaiknya dipilih buku-buku

yang menarik, tegang dan singkat ceritanya, penclek kalimat-kalimatnya serta

cukup besar huruf-hurufnya. Buku-buku komik yang baik pasti akan

l . 45

mempesona iatmya.

e. Cara Menmubuhkan Cinta dan Gcmar Membaca pada Anak

Perihal anak tidak suka membaca ternyata tidak sesederhana yang

dikatakan para ahli membaca. Persoalannya bisa terletak pada lingkungan

anak yang tidak mendukung seperti orang tua yang tidak suka membaca atau

mendongeng untuk mereka, tidak memiliki koleksi buku di rumah, bebas

menonton televisi, penafsiran minat baca pada buku yang dia senangi, cara

menumbuhkan kegemaran membaca yang sulit dan membosankan, serta

sistem pendidikan yang tidak membebaskan.

Di sekolah mungkin saja ada murid-muricl yang senang membaca clan

ada pula yang kurang senang membaca. Rasa senang membaca dapat

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena ia tahu manfaat membaca,

ia menyadari bahwa buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang baik dapat

memperluas pengetahuannya.

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh guru pustakawan untuk

menumbuhkan rasa senang membaca muricl-murid, yang antara lain adalah

sebagai berikut: a. memperkenalkan buku-buku, b. memperkenalkan riwayat

hidup tokoh-tokoh, c. memperkenalkan hasil-hasil karya sastrawan. Namun

perlu ditekankan bahwa berhasil atau tidaknya menumbuhkan rasa senang

membaca, baik dengan cara mernperkenalkur, buku-buku, rnemperkenalkan

(40)

sastrawan, tidak hanya bergantung pada materi tetapi earn

penyampaiannya-bagaimana cara guru/pustakawan berusaha memberikan kesan khusus pacla

murid-murid, sehingga mereka tergugah clan terdorong hatinya untuk

membaca buku-buku.46

Mary Leonhardt mengemukakan lima alasan mengapa anak tidak suka

membaca, yaitu (I) Memasukkan anak pada kelompok te1tentu clan

mengajarkan keterampilan membaca tertentu, bukan membaca itu sendiri, (2)

Hanya mendukung anak-anak membaca buku yang menurut orang dewasa

(guru, orang tua, kritilrns buku) "baik", (3) Anak-anak membaca karena

ditugasi guru, (4) Anak sulit menikmati bacaan karena kemampuan

membacanya kurang memaclai, (5) Tidak 1da kumpulan pembaca kritis

diantara mereka yang dapat berfungsi sebagai motivator.

Penyebab di alas diperburuk lagi oleh sistem pendidikan sekolah yang

tidak membebaskan clan selalu mendengungkan "pertanggungjawaban,

kurikulum nasional, clan standar yang tinggi". Di samping itu, guru yang

bukan kutu buku cenderung menyulap membaea menjadi aktifitas yang

dibenci anak.

Untuk menjadikan anak gemar membaca, Mary Leonhardt

memberikan saran yang ditulis dalam bukunya "Parents Who Love Reading,

Kids Who Don't: How It Happens And What You Can Do About It" (1995).

Pertama, berikan bahan bacaan yang mudah dan menyenangkan untuk

anak. Anak tidak akan segan jika harus bergelut dengan buku yang sulit

mereka pahami. Buku yang mudah akan sangat bermanfaat bagi penanaman

minat baca mereka. Segera setelah itu, mercka seeara alami akan bosan dalam

menyenangi buku yang lebih sulit.

Kedua, tingkatkan kepercayaan diri anak dengan rnemperlakukannya

seperti seorang ahli membaca. Caranya bisa dengan sering meminta pendapat

anak tentang buku yang sedang dia baca, dan menganggapnya sebagai ahli

(41)

Ketiga, carilah buku yang benar-benar mengasyikkan anak.

Bagaimanapun anak-anak tetaplah anak-anak yang senang hiclup di dunia

fantasi. Mereka ingin menjacli Doraemon, Satria Baja Hitam, atau Alaclclin.

Apabila ingin menjadikan mereka gemar membaca, mengapa harus khawatir

memberikan buku-buku yang mereka senangi ?

C.

Kerangka Berpikir clan Hipotesis

1.

Kerangka berpikir

Mina! adalah suatu modus yang mengarah pada rasa suka atau keinginan

akan suatu obyek atau pada suatu hal, clan keinginan untuk

Gambar

Tabel 3.1 Konstelasi 1-lubungan Antar Variabel.............................................
gambar, dan angka-angka saja, akan tetapi yang lebih luas daripada itu ialah
Tabel 3.1 Konstelasi Hubungan Antar Variabel
Tabel 3.2 Matriks Populasi dau Sampel
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

konsep yang akan diterapkan pada desain museum seni rupa.. modern secara lengkap

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor keagamaan nasabah terhadap keputusan menabung, untuk mengetahui dan

Skripsi dengan judul “ Model Penelusuran Banjir Pada Sungai Dengkeng dengan Menggunakan Metode Gabungan O’Donnel dan Muskingum-Cunge serta Metode Muskingum

Tujuan penelitian ini selain untuk menganalisis perkembangan volume produksi kopi Arabika, perkembangan luas areal dan produktivitas kopi Arabika, perkembangan harga

Pendidikan dalam konteks ke-bangsa-an dan ke-negara-an kita telah pun dan terus mendapat perhatian yang besar dari pemerintah, mulai dari para penentu kebijakan

Namun, pembelajaran Eksperimen dapat memberikan kenaikan rata-rata kemampuan menulis puisi yang lebih signifikan dibandingkan pembelajaran biasa, yaitu sebesar 22

In conclusion, this research find that among 14 project type that proposed in Pozible as crowdfunding platform, only Video Games has a significant factor to influence