• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penyeleksian Susu Sapi Di Cooling Koperasi Sarwa Mukti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Penyeleksian Susu Sapi Di Cooling Koperasi Sarwa Mukti"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Kerja Praktek

Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat melakukan

pembangunan disegala bidang. Pembangunan tersebut mempunyai dasar dan

tujuan yang nyata yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

berdasarkan Pancasila Pembangunan sekarang ini lebih menitik beratkan kepada

pembangunan ekonomi, dan lebih diarahkan pada usaha mensejahterakan

masyarakat. Salah satu sasaran vital untukmencapai arah tersebut adalah Koperasi,

oleh karena itu lebih ditingkatkan lagi pembinaan dan pengembangannya .

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada Undang-undang Dasar 1945 Pasal33

Ayat 1 yaitu : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas

kekeluargaan.Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992

Pasal 4 tentang perkoperasianyang menyatakan koperasi Indonesia befungsi dan

berperan membangun serta mengembangkanpotensi dan kemampuan ekonomi

anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnyauntuk mempertinggi

kualitas hidup masyarakat.

Koperasi adalah sekumpulan orang-orang bukan sekumpulan modal.

(3)

royong bekerja untuk memajukankepentingan ekonomi anggota dan masyarakat.

Dalam perkembangan koperasi harus lebihmeningkatkan kinerjanya agar lebih

efektif dan efisien dan berdaya saing. Koperasi merupakanbadan usaha, sehingga

harus dikelola seperti badan usaha yang lainnya, baik dalam system,manajemen,

pengelolaan dan pemasaran.

Sekarang ini kita melihat perkembangan yang begitu pesat di berbagai

bidang, sehingga mendorong dunia usaha untuk meningkatkan usahanya. Dengan

adanya perkembangan tersebutsecara tidak langsung dapat bmenimbulkan

persaingan yang dapat menimbulkan penurunan nilaijual. Begitu pula dengan

koperasi untuk menghadapi persaingan harus dapat menyusun strategi pemasaran

yang tepat.

Dalam koperasi unit daerah ini, unit pruduksi susu salah satu bentuk usaha

koperasi yang akan kami jabarkan disini, dan menjadi laporan. Dalam

melaksanakan usahanya KUD bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain,

khususnya yang bergerak dalam bidang persusuan.

Unit produksi susu ini memproduksi susu 2 kali sehari sebanyak 23 ton

susu. Mendistribusikannya ke perusahaan cap bendera dan ultra sebesar 95 %, dan

di olah dilokasi KUD sebesar 5 %. Diolah sisini dimaksudkan diperdagangkan

secara eceran maupun masyarakat sekitar yg membelinya dengan borongan untuk

di perjualkan kembali ke toko2 ataupun usaha susu keliling. Bahan baku yang

(4)

sendiri dan perusahaan-perusahaan swasta yang ikut masuk. Kualitas susu disini

sangat menentukan harga jualnya, semakin baik maka semakin mahal, juga

semakin sedikit kandungan bakteri di dalam susu maka harganya pun semakin

tinggi. Di dalam pabrik terutama bagian cooling unit terdapat 3 orang pegawai,

dan beberapa supir yang mengirimkan susu ke beberapa tempat yang memiliki

surat jalan. Juga ada beberapa unit mobil pengangkut susu yang disediakan.

Dan disini sebagai proses awal dan paling penting untuk hasil susu yang baik dan

berkualitas nantinya, maka di sinilah tempat penyeleksian kandungan yang ada di

dalam susu atau disini bisa disebut tes bd , yang tempatnya disebut cooling. Dan semua susu yang disetorkan peternak ke TPK atau tempat pelayanan koperasi

bertanggung akan di kumpulkan dan diseleksi di cooling, sehingga inilah awal

mulanya susu segar yang kita konsumsi itu bermula diproses. Disini susu ditest

berat jenisnya menggunakan alat yang disebut Laktodesimeter, jika susu memiliki

berat jenis sesuai standar, maka susu yang disetorkan oleh para peternak akan

diterima, dan ditampung untuk diantarkan pada proses yang selanjutnya. Dan

apabila susu tersebut tidak sesuai dengan standar atau tidak lolos tes bd, maka susu tersebut akan dikembalikan ke peternaknya.

Dan engingat betapa pentingnya keberadaan Cooling di dalam unit usaha

susu yang dimiliki Koperasi Sarwa Mukti dalam menghasilkan susu yang

berkualitas dan segar maka penulis tertarik untuk melakukan kerja praktek dan

(5)

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah :

1. Untuk mengetahui prosedur pelayanan di Cooling Sarwa Mukti Cisarua

Bandung.

2. Untuk mengetahui proses penilaian susu yang berkualitas di TPK KUD

Sarwa Mukti Cisarua Bandung.

3. Untuk mengetahui hambatan pada pelayanan penerimaan susu sapi segar

peternak sapi di KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung.

4. Untuk mengetahui penanggulangan hambatan pada pelayanan penerimaan

susu sapi segar peternak sapi di KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung.

1.3. Kegunaan Kerja Praktek

Kegunaan yang diharapkan oleh penulis adalah :

1. Bagi Penulis

a) Memperoleh pengalaman yang berharga guna mempersiapkan diri

untuk memasuki dunia kerja atau dunia usaha.

b) Menambah ilmu pengetahuan, khususnya praktek dan wawasan yang

belum didapat di bangku kuliah.

c) Mengetahui persis keadaan lingkungan kerja yang sebenarnya sebagai

bahan perbandingan bagi pengetahuan teoritis yang didapat

(6)

2. Bagi Perusahaan

a) Ikut menunjang program akademik, serta membantu pemerintah dalam

menyiapkan tenaga kerja yang berpengalaman di bidangnya.

b) Sebagai upaya untuk membantu menyiapkan tenaga terampil bagi

mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja.

c) Menjalin kerjasama dan saling mengenal antara Instansi kerja dan

pendidikan, sehingga bisa dijadikan referensi untuk menyiapkan

tenaga kerja yang lebih maju dan kompetitif.

3. Bagi Pihak Lain

a) Pihak lain yang dimaksud adalah pembaca. Laporan kerja praktek ini

bermanfaat sebagai bahan referensi atau pertimbangan dalam

meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam hal kerja praktek,

khususnya bagi mereka yang kelak akan melaksanakan kuliah praktek

kerja dan akan menyusun laporan kerja praktek.

1.4. Lokasi dan waktu Kerja Praktek

Penulis melakukan kerja praktek di Koperasi Sarwa Mukti, yang beralamat

(7)

Adapun waktu pelaksanaan kerja praktek selama kurang lebih 1 (satu)

bulan, yakni mulai tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan 14 Agustus 2010,

setiap hari senin sampai jum’at.

Tabel 1.1

Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

No. Uraian Juli Agustus September oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pelaksanaan Kerja Praktek

2. Pengumpulan Data

3. Bimbingan

4. Evaluasi Laporan Kerja Praktek

5. Persiapan Sidang Laporan Kerja

(8)

7

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1.Periode Awal Berdirinya Badan Usaha Unit Desa (BUUD)

Pada tenggal 14 Maret 1974, berdasakan atas Instruksi Presiden Tahun

1974, ditingkat kecamatan harus segera dibentuk suatu lembaga usaha ekonomi

masyarakat dengan nama Badan Usaha Unit Desa ( BUUD ), yang didirikan oleh

35 orang tokoh masyarakat di Kecamatan Cisarua dengan meliputi wilayah kerja

10 Desa yaitu :

1. Desa Jambudipa

2. Desa Pasirhalang

3. Desa Pasirlangu

4. Desa Padaasih

5. Desa Cipada

6. Desa Cihanjuang

7. Desa Jeungjingrigil

8. Desa Cihideung

9. Desa Cigugurgirang

(9)

2.1.2. Periode Kedua Berdirinya Koperasi Unit Desa ( KUD )

Selanjutnya dengan turunnya Instruksi Presiden No.2 Tahun 1978 tanggal

5 Juli 1978, Pengurus BUUD di Kecamatan Cisarua dalam upaya menindak

lanjuti Inpres tersebut, segera melaksanakan musyawarah kembali untuk

menentukan langkah selanjutnya, tentang perubahan BUUD menjadi Koperasi

Unit Desa ( KUD ).

Musyawarah pengurus BUUD menghasilkan suatu kesimpulan bahwa

BUUD Kecamatan Cisarua berubah menjadi Koperasi Unit Desa ( KUD ) dengan

nama “ SARWA MUKTI “ yang dikenal sampai sekarang menjadi KUD “

SARWA MUKTI “.

2.1.3. Periode Ketiga Mendapatkannya Badan Hukum

Walaupun pada saat itu KUD “ Sarwa Mukti “ hanya baru memiliki

anggota 162 orang, namun berkat ketekunan penurus KUD “ Sarwa Mukti “,

menginjak tahun 1980 mendapat kepercayaan dari Dinas Koperasi Kabupaten

Bandung, dengan keluarnya Badan Hukum KUD “ Sarwa Mukti “ yaitu pada

tangal 23 Mei 1980 Nomor : 7062.B/BH/DK-10/12.

Pada saat itu KUD “ Sarwa Mukti “ hanya meliputi 10 Desa, namun

(10)

a. Kecamatan Cisarua, terdiri dari 8 Desa :

1.Desa jambudipa

2.Desa Kertawangi

3.Desa Padaasih

4.Desa Pasirhalang

5.Desa Tugu Mukti

6.Desa Pasirlangu

7.Desa Cipada

8.Desa Sadang Mekar

b. Kecamatan Parongpong, terdiri dari 7 Desa :

1. Desa Cihanjuang

2. Desa Cihanjuang Rahayu

3. Desa Karyawangi

4. Desa Sariwangi

5. Desa Cihideung

6. Desa Cigugurgirang

(11)

Dengan bekal pengalaman yang cukup selama 8 tahun, mulai tahun 1982

unit usaha di KUD “ Sarwa Mukti “ bertambah menjadi empat unit usaha, yaitu:

1. Unit Usaha Peternakan Sapi Perah

2. Unit Usaha Saprotan/Pertanian

3. Unit Listrik

4. Unit Usaha Peternakan Unggas.

Dalam hal pemasaran susu bekerjasama ( Bermitra Usaha ) dengan

industry pengolahan Susu yaitu :

1. PT. Indomilk

2. PT. Frisian Flag Indonesia

3. PT. Ultra Jaya, dan pemasaran secara langsung pada konsumen Umum.

Pada tahun 1984-1985, sehubungan dengan adanya permintaan anggota,

pengurus KUD “ Sarwa Mukti “ menambah lagi unit usaha baru yaitu Unit

Perkreditan yang mendapat antusias baik dari warga masyarakat maupun para

anggota KUD “ Sarwa Mukti “.

Pada tahun 1986 menambah lagi dua unit usaha baru yaitu Unit Usaha

(12)

Mulai awal tahun 1987-1991, dengan terus meningkatnya kebutuhan

anggota pada kebutuhan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) dan mengingat

perlunya peningkatan unit usaha, maka dibentuk pula Unit Usaha Warung Serba

Ada ( Waserda).

Pada tahun 1995, terbentuk Unit Usaha Pasturisasi Susu Cup. Unit ini

diharapkan dapat membantu pemasaran Susu Murni Non IPS ( ke Pasaran Umum,

Instansi, dan Lembaga).

Sampai Dengan tahun 2009 ini KUD “ Sarwa Mukti “ Kecamatan Cisarua

/ Parongpong, memiliki 6 Unit Usaha :

1. Unit Usaha Peternakan Sapi ( Persusuan )

2. Unit Usaha Waserda

3. Unit Usaha Perkreditan

4. Unit Usaha Listrik

5. Unit Usaha Produksi Makanan Ternak ( MAKO )

(13)

2.2. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

KUD MANDIRI “ SARWA MUKTI “

KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT

--- ---

- - -

- - -

Sumber : KUD Sarwa Mukti

Gambar 2.1 Gambar Struktur Organisasi Koperasi Sarwa Mukti

Keterangan :

- - - : Garis Konsultasi ________________ : Garis Fungsional

(14)

2.3. Deskripsi Jabatan

Adapun deskripsi jabatan berdasarkan struktur organisasi pada KUD

Sarwa Mukti dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Rapat Anggota Tahunan

Sebagai pemilik dan pengguna jasa

b. Pengawas

Sebagai pihak yang mengawasi koperasi

c. Pengurus

Orang yang berwenang mengangkat dan memberhentikan pegawai,

mengambil keputusan,dll.

d. Badan Pelindung dan Penasehat

yang melindungi koperasi dan memberikan masukan

e. Manager

Orang yang memanage koperasi, yang menentukan maju atau mundurnya

koperasi.

f. Kabag Umum

(15)

g. Kabag Keuangan

yang bertanggung jawab atas keuangan koperasi, melakukan pencatatan

keluar masuk uang.

h. Kabag Logistik

Yang melakukan pengadaan barang seluruh keperluan operasional

koperasi, bahkan pengadaaan barang unit waserda

i. Kabag Kendaraaan

yang bertanggung jawab atas kendaraaan operasional, tapi pengadaan atau

jika terjadi kerusakan untuk membeli atau mengganti yang rusak

pengadaannya melalui kabag logistik.

j. Kabag Pemasaran

yang bertanggung jawab memasarkan susu.

k. Kabag Keswan

yang bertanggung jawab melakukan pengecekan terhadap kesehatan

hewan ternak dalam hal ini sapi milik peternak sapi yang menghasilkan

(16)

2.4. Aspek Kegiatan Perusahaan

2.4.1. Unit Produksi Susu Sapi

Unit usaha yang memproduksi susu sapi, dalam hal ini susu sapi dari

peternak

2.4.2. Unit Waserda

Unit usaha yang utamanya melakukan pengadaan kebutuhan sembako bagi

anggota koperasi

2.4.3. Unit Perkreditan

Unit usaha yang bergerak dibidang perkreditan.

2.4.4. Unit Listrik

Unit usaha yang bergerak dibidang pembayaran listrik, disini koperasi

bekerja sama dengan Bank.

2.4.5. Unit Produki Mako

Unit usaha yang memproduksi makanan ternak

2.4.6. Unit Pasturisasi

Unit usaha yang bergerak dibidang pengemasan susu menjadi susu cup

(17)

16

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Selama kurang lebih satu bulan terhitung sejak 5 Juli 2010 sampai 14

Agustus 2010 penulis melaksanakan kerja praktek di KUD Sarwa Mukti Cisarua,

Kabupaten Bandung Barat. Disana penulis ditempatkan di bagian Cooling( tempat

penyeleksian dan pendinginan susu sapi ).

Didalam melaksanakan kerja praktek diharapkan penulis dapat membantu

koperasi di bagian cooling dalam melayani para peternak yang akan menyetorkan

susu untuk dilakukan penilaian kualitas susu.

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Di Koperasi Sarwa Mukti penulis sering di tempatkan di Cooling yaitu

tempat penerimaan dan penyeleksian susu sapi dari TPK ( Tempat Pelayanan

Koperasi ). Disini penulis ikut membantu melayani para peternak yang akan

menyetorkan susu sapi. Disana penulis hanya melakukan penghitungan berat jenis

susu sapi. Pada pagi hari berat jenis standar adalah 20, sedangkan untuk sore hari

22. Jika misalnya ada susu sapi yang disetorkan oleh peternak melampaui batas

standar berat jenis yang telah ditetapkan , maka resikonya susu sapi ditolak oleh

(18)

para pegawai yang bekerja di Cooling tiap harinya, kadang mereka pun sering

mencicipi susu sapi yang akan disetorkan para peternak, karena peternak pun

kadang kadang mencampur susu sapi hasil perahannya dengan gula, atau

ditambah air, hal ini dilakukan agar susu sapi dapat diterima oleh Cooling. Para

pekerja yang sudah lama bekerja di Cooling biasanya sudah tahu mana susu sapi

yang murni dan berkualitas baik, mana susu sapi yang sudah dicampur air atau

gula, dan setelah itu susu yang telah lolos maka akan dimasukan ke tangki

pendingin untuk dilikukan proses pendinginan susu sapi.

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Prosedur Penyeleksian Susu Sapi di Cooling Koperasi Sarwa Mukti.

Prosedur Penyeleksian Susu Sapi di Cooling Koperasi Sarwa Mukti adalah

sebagai berikut :

1. Peternak datang membawa susu sapi hasil perahannya dan membawa

kertas berwarna kuning.

2. Petugas di Cooling mengukur berat jenis setiap susu sapi yang disetorkan

oleh peternak.

3. Petugas menghitung berapa liter susu sapi yang disetorkan.

4. Petugas mengisi kertas kuning yang dimiliki oleh peternak, yang diisi

adalah berapa liter susu sapi yang disetorkan dengan catatan susu sapi

memenuhi standar berat jenis yang ditentukan dan diterima oleh petugas di

(19)

5. Setiap 15 hari, pada pertengahan atau awal bulan peternak mendapatkan

bayaran sesuai susu sapi yang telah mereka setorkan dalam jangka waktu

tersebut.

3.3.2. Proses penyeleksian susu sapi yang berkualitas di Cooling KUD Sarwa

Mukti

1. Susu sapi yang dibawa para peternak diambil sedikit untuk sampel

2. Sampel susu sapi di tuangkan kedalam alat untuk mengukur berat jenis

yang bernama Laktodesimeter

3. Jika pengukuran dilakukan pada pagi hari yaitu jam 6 pagi, berat jenis

standar adalah 20. Jika sore hari jam 4 sore dilakukan pengukuran berat

jenisnya, berat jenis standar adalah 22. Jika berat jenis susu sapi

melampaui standar berat jenis yang ditentukan maka susu sapi yang

disetorkan peternak ditolak.

3.3.3. Hambatan-hambatan dan cara penanggulangan pelayanan penerimaan susu sapi peternak di Cooling KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

Adapun hambatan-hambatan dalam pelayanan penerimaan susu sapi

peternak di Cooling KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung adalah

1. Petugas diCooling kadang-kadang terlambat atau tidak tepat waktu dalam

(20)

2. Kebersihan alat ukur berat jenis, tempat untuk menampung sementara susu

sapi, alat yang dipakai peternak untuk membawa susu sapi ke Cooling,

saringan untuk menyaring susu ke tempat unutuk menampung susu, dan

juga kebersihan di Cooling.

Dan adapun cara penanggulangan hambatan-hambatan dalam pelayanan

penerimaan susu sapi peternak di Cooling KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

adalah

1. Diberikan penyuluhan oleh pihak terkait kepada para petugas Cooling

akan pentingnya ketepatan waktu dalam waktu penyetoran susu demi

menjaga kualitas dan kesegaran susu sapi.

2. Para petugas diberikan pelatihan dan penyuluhan oleh pihak terkait

sehingga mereka mengerti akan pentingnya kebersihan alat, tempat,

maupun tangan para petugas itu sendiri dan dari situ diharapkan para

petugas di Cooling dapat lebih memperhatikan lagi segi kebersihannya

demi menjaga kesegaran susu sapi, kualitas susu sapi, dan kebersihan susu

sapi itu sendiri.

3. Susu yang lolos seleksi dibawa ke tangki pendingin untuk dilakukan

(21)

20

Setelah penulis menguraikan segala sesuatu yang berhubungan dengan

peran Prosedur Penyeleksian Susu Sapi di Cooling Koperasi Sarwa Mukti kec.

Cisarua kab. Bandung, maka penulis mencoba membuat kesimpulan.

Disamping itu, penulis juga mengemukakan beberapa saran yang

mudah-mudahan bermanfaat untuk Koperasi Sarwa Mukti.

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan atas pengamatan yang dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut sebagai berikut :

1. Prosedur pelayanan di Cooling milik Koperasi Sarwa Mukti adalah:

 Peternak membawa susu sapi hasil perahannya dan membawa kertas

berwarna kuning.

 Petugas di Cooling mengukur berat jenis susu sapi yang akan disetorkan.

 Petugas menghitung berapa liter susu sapi yang disetorkan.

 Petugas mengisi kertas kuning yang dimiliki oleh peternak, yang diisi

adalah berapa liter susu sapi yang disetorkan dengan catatan susu sapi

memenuhi standar berat jenis yang ditentukan dan diterima oleh petugas di

(22)

2. Proses penilaian susu yang berkualitas di Cooling adalah sebagai berikut :

 Susu sapi yang dibawa para peternak diambil sedikit untuk sampel

 Sampel susu sapi di tuangkan kedalam alat untuk mengukur berat jenis

yang bernama Laktodesimeter

 Jika pengukuran dilakukan pada pagi hari yaitu jam 6 pagi, berat jenis

standar adalah 20. Jika sore hari jam 4 sore dilakukan pengukuran berat

jenisnya, berat jenis standar adalah 22. Jika berat jenis susu sapi

melampaui standar berat jenis yang ditentukan maka susu sapi yang

disetorkan peternak ditolak.

 Susu yang lolos seleksi dibawa ke tangki pendingin untuk dilakukan

proses pendinginan.

3. Hambatan-hambatan dan cara penanggulangannya dalam pelayanan

penerimaan susu sapi peternak di Cooling KUD Sarwa Mukti

Hambatan-Hambatan:

 Petugas di Cooling kadang-kadang terlambat atau tidak tepat waktu dalam

Cooling untuk melayani susu sapi yang akan disetorkan peternak.

 Kebersihan alat ukur berat jenis, tempat untuk menampung sementara susu

sapi, alat yang dipakai peternak untuk membawa susu sapi ke Cooling,

saringan untuk menyaring susu ke tempat unutuk menampung susu.

(23)

 Diberikan penyuluhan oleh pihak terkait kepada para petugas Cooling

akan pentingnya ketepatan waktu dalam waktu penyetoran susu demi

menjaga kualitas dan kesegaran susu sapi.

 Para petugas diberikan pelatihan dan penyuluhan oleh pihak terkait

sehingga mereka mengerti akan pentingnya kebersihan alat, tempat, dan

dari situ diharapkan para petugas di Cooling dapat lebih memperhatikan

lagi segi kebersihannya demi menjaga kesegaran susu sapi, kualitas susu

sapi, dan kebersihan susu sapi itu sendiri.

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diberikan oleh penulis

adalah sebagai berikut :

1. Pada dasarnya prosedur pelayanan terhadap peternak sudah baik namun dalam

kenyataanya di lapangan pada bagian penghitungan berapa banyak liter susu

yang disetorkan masih menggunakan alat yang bisa merugikan peternak

ataupun KUD Sarwa Mukti karena ketidak akuratan alat yang digunakkan,

seharusnya Koperasi melakukan pengadaan alat untuk mengukur berapa liter

banyaknya susu sapi khususnya untuk para peternak yang menyetorkan susu

sapi ke Cooling agar keakuratannya terjaga dan tidak ada pihak yang dirugikan.

2. Pada proses penilaian susu yang berkualitas saran penulis adalah agar lebih

(24)

3. Tidak hanya diberikan penyuluhan dan pelatihan, pengadaan alat untuk

operasional di Cooling juga harus di realisasikan, serta kepala unit produksi

susu dalam hal ini harus sering melakukan pengecekkan ke Cooling bahkan

melakukan sidak agar dalam fungsinya Cooling dapat melayani para peternak

dengan baik juga sebagai benteng atau pos pertama yang bertugas menyeleksi

susu sapi yang nantinya akan diproses dan akan menghasilkan susu yang segar

(25)

i

kasih dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini

dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini dibuat berdasarkan pelaksanaan

kerja praktek penulis di Koperasi Susu Sarwa Mukti kec. Cisarua kab.

Bandung pada bulan Juli lalu. Dalam penyusunan laporan ini, penulis

mengambil judul

Prosedur Penyeleksian Susu Sapi di

Cooling Koperasi Sarwa Mukti

”.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, maka

penulis sadari bahwa laporan ini masih jauh dari kekurangan. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun untuk

perbaikan serta penambahan pengetahuan bagi penulis khususnya dan untuk

pihak lain pada umumnya.

Dengan terselesaikannya laporan kerja praktek ini, penulis tidak lupa

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan

dukungan baik yang bersifat moril maupun materil kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikn kesehatan sehingga dapat melakukan kerja

praktek ini.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer

(26)

ii

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan sebagai Dosen

Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan

laporan ini.

5. Ibu Raeny Dwisanty, SE. M.si selaku Dosen Wali Program Studi Manajemen

Kelas MN-3 dan sebagai Dosen Pembingbing yang telah memberikan

bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.

6. Ir. Widiarti. selaku pembimbing kerja praktek di Koperasi Susu Sarwa Mukti

kec. Cisarua kab. Bandung

7. Kepada seluruh staff pengajar, karyawan dan karyawati di Universitas

Komputer Indonesia Bandung.

8. Segenap Pemimpin, Staff, Karyawan Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa

Mukti Cisarua Bandung yang telah berkenan memberikan waktu, tenaga dan

bantuannya kepada penulis

9. Ayahanda dan Ibunda tercinta, serta kakak tersayang terima kasih yang tak

terhingga atas kesabaran, do’a, cinta dan kasih sayang yang tidak pernah

putus, bimbingan, motivasi, serta waktu untuk selalu bertukar pikiran dan

kegigihan untuk memberikan kesempatan menikmati pendidikan yang terbaik

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

10. Novie Lasmini terima kasih atas semua dorongan dan semangatmu. Semoga

(27)

iii

11.Teman-teman seperjuangan, Rudiyana, Ega, Ibnu, Puji, Ikhsan, Adit,Sukma,

dan Panji yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

12. Teman-teman seperjuanganku di MN-3 angkatan 2007

13. Teman-temanku satu kosan, makasih buat semuanya, kenangan bersama

kalian akan selalu aku ingat.

14. Dan seluruh pihak yang yang telah ikut membantu dalam penyelesaian

laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih bagi semua pihak yang

secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelesaian laporan ini.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi penulis

khususnya dan kita semua pada umumnya.

Bandung, 30 Desember 2010

Penulis

(28)

COOLING KOPERASI SARWA MUKTI

LaporanKerjaPraktek

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Strata I

Program Studi Manajemen

Oleh:

Tendi Herdiana Pirmansyah

21207131

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(29)

31

Nama : Tendi Herdiana Pirmansyah

Tempat Tanggal Lahir : Garut, 12 Januari 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat di Bandung : Jln. Kubang Sari12 No. 29b Rt.06 Rw.06 Sekeloa

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Gambar Struktur Organisasi Koperasi Sarwa Mukti

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi terbentuk dari serang- kaian informasi dan atribut yang terkait dengan produk atau jasa.Persepsi adalah suatu proses bagaimana pelanggan menyeleksi, mengorganisir

Serta mengetahui mana yang lebih besar pengaruhnya antara Latihan Medicine Ball Throw dengan latihan Tali Lentur diikat setinggi lantai Terhadap Jauhnya Lemparan

“ ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, SOLVABILITAS, OPINI AUDITOR, LIKUIDITAS DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY ’’ (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil derajat dimensi religiusitas pada Majelis Jemaat Gereja “X1” di kota Bandung dilihat

Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan kata “belajar”, kata prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb).

[r]

[r]

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami Panitia Pelelangan mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Verifikasi dan Klarifikasi terhadap Perusahaan pada Kegiatan :. Pengadaan