ANALISIS PENGARUH PENCIPTAAN PENGETAHUAN
TERHADAP INOVASI PT AGRITANI MAKMUR MANDIRI
KABUPATEN CIANJUR
IRFA HASANAH GUSTIANI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
TIPOLOGI INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Pengaruh Penciptaan Pengetahuan Terhadap Inovasi PT Agritani Makmur Mandiri Kabupaten Cianjur adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Tipologi informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan salam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skrispsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014
Irfa Hasanah Gustiani
ABSTRAK
IRFA HASANAH GUSTIANI. Analisis Pengaruh Penciptaan Pengetahuan Terhadap Inovasi PT Agritani Makmur Mandiri Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh ANGGRAINI SUKMAWATI.
PT Agritani Makmur Mandiri adalah perusahaan swasta nasional yang berdiri pada tahun 2004. Perusahaan bergerak dalam bidang penyediaan pupuk serta solusi produk ramah lingkungan. Penciptaan pengetahuan dan inovasi sangat berperan penting dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan diagram ishikawa untuk mengidentifikasi permasalah yang dihadapi perusahaan, dan menggunakan Structural Equational Modeling (SEM) untuk menganalisis pengaruh proses penciptaan pengetahuan terhadap inovasi perusahaan. Hasil analisis diagram ishikawa menunjukkan bahwa rendahnya produktivitas perusahaan disebabkan oleh faktor yang berasal dari sumberdaya manusia. Berdasarkan hasil analisis SEM yang menyatakan bahwa penciptaan pengetahuan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap inovasi PT Agritani Makmur Mandiri, di mana harus ada variabel yang menjadi perantara yaitu tipologi inovasi dan pemecahan masalah. Kata kunci: inovasi, penciptaan pengetahuan
ABSTRACT
IRFA HASANAH GUSTIANI. The Impact of Knowledge Creation on The innovation on PT Agritani Makmur Mandiri Cianjur. Supervised by ANGGRAINI SUKMAWATI.
PT Makmur Mandiri Agritani is a national private company established in 2004 The company is engaged in the provision of fertilizers as well as eco-friendly product solutions. Knowledge creation and innovation play an important role in increasing the productivity of the company. In this study, the sampling technique used is total sampling. Methods of data analysis in this study using Ishikawa diagram to identify the problems facing the company, and using Structural Equational Modeling (SEM) to analyze the effect of the process of knowledge creation to innovation companies. Ishikawa diagram analysis results indicate that the low productivity of the company caused by factors derived from human resources. Based on the results of SEM analysis, which states that the creation of knowledge does not have a direct influence on innovation PT Makmur Mandiri Agritani however, as there are variables that you must turn mediates the typology of innovation and problem solving.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manejemen
ANALISIS PENGARUH PENCIPTAAN PENGETAHUAN
TERHADAP INOVASI PT AGRITANI MAKMUR MANDIRI
KABUPATEN CIANJUR
IRFA HASANAH GUSTIANI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 ini ialah penciptaan pengetahuan, dengan judul Analaisis Pengaruh Penciptaan Pengetahuan Terhadap Inovasi PT Agritani Makmur Mandiri Kabupaten Cianjur.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Anggraini Sukmawati, MM selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Nana Subarna selaku direktur PT Agritani Makmur Mandiri yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, kakak, serta teman teman atas segala doa, kasih sayang dan dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, September 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
TINJAUAN PUSTAKA 3
Penciptaan Pengetahuan (Knowledge Creation) 3
Inovasi 4
Penelitian Terdahulu 5
KERANGKA PEMIKIRAN 6
Kerangka Pemikiran Operasional 6
METODE 8
Lokasi dan Waktu Peneitian 8
Jenis dan Tipologi Data 9
Metode Pengumpulan Data 9
Metode Pengambilan Sampel 9
Metode Pengolahan dan Analisis Data 9
Uji Validitas dan Reliabilitas Data 10
Analisis Deskriptif 10
Structural Equation Modeling (SEM) 10
HASIL DAN PEMBAHASAN 11
Karakteristik Perusahaan 11
Karakteristik Responden 12
Persepsi Karyawan Terhadap PT Agritani Makmur Mandiri 13
SIMPULAN DAN SARAN 18
Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN 20
DAFTAR TABEL
1 Studi terdahulu terkait penciptaan pengetahuan, tipologi inovasi dan
inovasi berasal dari beberapa sumber 5
2 Persepsi karyawan terhadap tipologi inovasi, penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan, pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan, serta bentuk inovasi 13
3 Hasil evaluasi outer dan inner model 16
DAFTAR GAMBAR
1 SECI Process 4
2 Kerangka pemikiran penelitian 7
3 Model pengaruh penciptaan pengetahuan terhadap inovasi PT Agritani Makmur Mandiri (di adaptasi dari Qianzhen Cheng 2005) 8 4 Karakteristik responden karyawan PT Agritani Makmur Mandiri
Kabupaten Cianjur, Jawa barat (Tahun 2014) 12
5 Diagram Fishbone 14
6 Outer model 15
7 Inner model 17
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran 1 Struktur organisasi PT Agritani Makmur Mandiri 21 2 Lampiran 2 Karakteristik karyawan perusahaan 21
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk Indonesia. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 15.3% pada tahun 2009 berdasarkan harga berlaku. Sebagai salah satu pilar ekonomi negara, sektor pertanian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan terutama dari penduduk pedesaan yang masih di bawah garis kemiskinan.Hal ini menyebabkan bidang pertanian harus dapat memacu diri untuk dapat meningkatkan produk pertaniannya.
Sistem pertanian yang selama ini dilakukan telah mendorong intensitas pemakaian pupuk kimia terus meningkat dari waktu ke waktu. Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dan berlebihan secara perlahan telah menyebabkan lahan sawah mengalami degradasi keseimbangan unsur hara termasuk kekurangan bahan organik, sehingga akan menurunkan kualitas dan produktifitas tanah. Oleh karena itu diperlukan alternatif untuk meningkatkan ketersediaan unsur–unsur hara termasuk bahan organik di dalam tanah.
Pupuk organik adalah komponen dalam pertanian organik, tetapi itu bukan semata-mata untuk memonopoli pertanian organic. Pupuk organik juga sangat dibutuhkan dalam pertanian kovensional untuk memelihara kelestarian lahan, memperbaiki kesuburan fisik, kimia, dan biologis tanah.
Provinsi Jawa Barat, merupakan salah satu wilayah yang mempunyai potensi tipologi daya alam sangat besar, terutama potensi tipologidaya disektor pertanian. Berdasarkan hasil lengkap sensus pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Provinsi Jawa Barat sebanyak 3 057 424 rumah tangga usaha pertanian, 695 perusahaan pertanian berbadan hukum, dan 705 usaha pertanian lainnya. Kabupaten Cianjur memiliki sekitar 65 unit yang bergerak di sektor pertanian berbadan hukum.
Pabrik pupuk organik PT Agritani Makmur Mandiri merupakan pabrik pupuk organik yang didirikan di Kabupaten Cianjur. Pendirian pupuk ini dikarenakan masih besarnya usaha untuk mengembangkan pupuk organik. Lapangan pekerjaan penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar 62.99 %. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yaitu sekitar 42.80 %. Oleh karena itu di Kabupaten Cianjur banyak usaha pertanian baik usaha pertanian rumah maupun usaha pertanian yang berbadan hukum untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya.
Salah satu inovasi yang dilakukan oleh PT Agritani Makmur Mandiri adalah mengembangkan pupuk organik yang mengandung mikroba. Inovasi
2
Agritani Makmur Mandiri menawarkan kesempatan usaha program kemitraan usaha bagi para pengusaha kecil dan menengah, serta masyarakat untuk berinvestasi dalam bisnis pupuk organik. Program ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian kapasitas produksi pupuk organik nasional dan membantu tumbuhnya sektor riil di daerah. Mitra usaha akan diberi jasa pelatihan operator pabrik dan pelatihan tenaga pemasaran. Mitra usaha juga diberi hak menggunakan merek dagang PT Agritani Makmur Mandiri serta pemakaian bersama izin edar yang telah dimiliki PT Agritani Makmur Mandiri. Kesempatan ini terbuka bagi semua pihak yang ingin berinvestasi di bisnis pupuk organik. bisnis pupuk organik memiliki prospek yang cerah, mengingat kebutuhan pupuk organik pada sektor pertanian & perkebunan di Indonesia semakin meningkat.
Penciptaan pengetahuan dan proses pada efektifitas inovasi dalam suatu unit usaha berpengaruh terhadap hasil produksi. Sehingga kajian mengenai dampak dari penciptaan pengetahuan dan proses pada efektifitas inovasi di suatu badan usaha yang bergerak di bidang pembuatan pupuk seperti PT Agritani Makmur Mandiri perlu dipelajari lebih lanjut. Untuk itu penulis menjadikan tema tersebut sebagai penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Penciptaan Pengetahuan Terhadap Inovasi PT Agritani Makmur Mandiri Kabupaten Cianjur”.
Sehingga dapat diketahui peranan penciptaan pengetahuan terhadap inovasi, pemecahan masalah yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan inovasi, permasalahan yang dihadapi dan tipologi-tipologi inovasi pada PT Agritani Makmur Mandiri Kabupaten Cianjur.
Perumusan Masalah
PT Agritani Makmur Mandiri adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang pupuk organik. Pengembangan perusahaan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Cianjur. Kualitas perusahaan dilihat dari inovasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu, akan sangat menarik untuk meneliti penciptaan pengetahuan terhadap inovasi di PT Agritani Makmur Mandiri, Kabupaten Cianjur. Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang diteliti adalah:
1. Apa permasalahan yang terjadi pada inovasi di PT Agritani Makmur Mandiri Kabupaten Cianjur?
2. Berasal dari mana tipologi-tipologi inovasi pada PT Agritani Makmur Mandiri Kabupaten Cianjur?
3. Bagaimana peranan penciptaan pengetahuan terhadap inovasi PT Agritani Makmur Mandiri Kabupaten Cianjur?
4. Apakah pemecahan masalah yang digunakan oleh PT Agritani Makmur Mandiri untuk menghasilkan suatu inovasi?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
3 2. Mengetahui tipologi-tipologi inovasi pada PT Agritani Makmur Mandiri
Kabupaten Cianjur.
3. Mengidentifikasi peranan penciptaan pengetahuan terhadap inovasi PT Agritani Makmur Mandiri di Kabupaten Cianjur.
4. Menganalisis pemecahan masalah yang digunakan PTAgritani Makmur Mandiri Kabupaten Cianjur untuk menghasilkan suatu inovasi.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadikan tipologi evaluasi dan informasi dalam mengembangkan perusahaan sehingga dapat lebih maju lagi dalam melakukan inovasi.
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dan dapat dijadikan acuan dalam melakukan studi lanjutan.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penciptaan pengetahuan terhadap inovasi PTAgritani Makmur Mandiridi Kabupaten Cianjur. Variabel penciptaan pengetahuan adalah explicit knowledge
dan tacit knowledge. Variabel ini mengacu pada Nonaka (1995). Penelitian untuk tipologi inovasi dibatasi oleh tipologi internal dan tipologi eksternal (Gopalakrishnan and Bierly 2001).
TINJAUAN PUSTAKA
Penciptaan Pengetahuan (Knowledge Creation)
4
Nonaka dan Takeuchi (1995) menyatakan bahwa proses penciptaan pengetahuan pada suatu organisasi terjadi melalui metode SECI (Socialization,
Externalization, Combination, dan Internalization). Konversi model SECI dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 SECI Process
Tipologi :Nonaka & Takeuchi (1995)
Indikator dari konversi pengetahuan terdiri atas : 1. Sosialisasi
Metode ini lebih kepada pengalaman seseorang (tacit knowledge). Maksudnya adalah seseorang yang memiliki pengalaman diharapkan mau berbagi pengalaman atau ilmu yang didapat tersebut kepada orang lain (sharing knowledge). Bentuk sharing knowledge bisa berbagai cara, misalnya: melalui seminar, diskusi kelompok, menjadi motivator dan masih banyak lagi.
2. Eksternalisasi
Singkatnya adalah Tacit to Explicit. Ini lebih kepada bagaimana ilmu yang telah di informasikan tersebut didokumentasikan dengan baik sehingga dapat rapi tersimpan dengan sempurna. Bentuknya bisa berupa: ebook, perpustakaan, jurnal dan masih banyak lagi.
3. Kombinasi
Mengandung arti bahwa dari dokumen yang sudah ada tersimpan sebelumnya, kandungan materi atau isinya bisa diubah (ditambah/dikurangi) menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Dengan demikian, sejumlah teori ilmu-ilmu yang tersimpan tersebut akan semakin bertambah baik lagi.
4. Internalisasi
Ini lebih kepada bagaimana seseorang tersebut belajar atau mempelajari hal-hal baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Sehingga dia akan memperoleh ilmu pengetahuan baru untuk menunjang karir pekerjaannya.
Inovasi
5 bisa memberikan nilai tambah pada daya saing perusahaan. Inovasi yang dilakukan suatu perusahaan dapat berupa produk, proses ataupun sistem manajemennya. Variabel-variabel dimensi strategi inovasi yang terdiri dari orientasi kepemimpinan, tipe inovasi proses, tipe inovasi produk, tipologi inovasi internal, tipologi inovasi eksternal, implementasi inovasi dan tingkat investasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja operasional yang ada pada industri.
Inovasi terdiri dari empat jenis: 1. Penemuan
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolusioner.
2. Pengembangan
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Konsep ini menjadi aplikasi ide yang telah ada.
3. Duplikasi
Peniruan suatu produk, jasa atau proses yang telah adameskipun duplikasi bukan semata hanya meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan.
4. Sintesis
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang telah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang telah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.
Penelitian Terdahulu
Studi tentang penciptaan pengetahuan, tipologi inovasi dan inovasi berasal dari beberapa sumber, yang dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1 Studi terdahulu terkait penciptaan pengetahuan, tipologi inovasi dan inovasi berasal dari beberapa sumber
No Peneliti Variabel Hasil Penelitian
1. Qianzhen Cheng (2005) Penciptaan pengetahuan,
pemanfaatan
pengetahuan, tipologi
inovasi
Melihat dampak dari penciptaan pengetahuan terhadap efektivitas inovasi
2. Sukmawati et al (2008) Penciptaan pengetahuan
dan inovasi
Pembentukan model penciptaan
pengetahuan (knowledge
creation) dalam mendorong
inovasi pada koperasi susu di Indonesia
3. Windarti (2010) Manajemen
pengetahuan
mengidentifikasi penerapan
manajemen pengetahuanpada
6
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran Operasional
PT Agritani Makmur Mandiri yang berada di Kabupaten Cianjur merupakan perusahaan yang berpotensi untuk dikembangkan karena mempengaruhi laju perekonomian yang signifikan terhadap PDRB Kabupaten Cianjur. Penelitian mengenai penciptaan pengetahuan di PTAgritani Makmur Mandiri mempunyai manfaat dan masukan dalam upaya kefektivitas terhadap inovasi yang terjadi. Penerapan manajemen pengetahuan merupakan suatu upaya dalam mengubah orang-orang yang bekerja dalam suatu organisai SDM yang berpengetahuan dan berkualitas serta mengurangi kesenjangan pengetahuan yang ada dalam organisasi. Manajemen pengetahuan dapat berupa penciptaan pengetahuan dan penggunaan pengetahuan.
Gopalakrishnan and Bierly (2001) menyatakan bahwa terdapat 2 jenis tipologi inovasi yaitu tipologi inovasi internal dan tipologi inovasi eksternal. Dari manajemen pengetahuan dan tipologi inovasi, dapat diperoleh pemecahan masalah pada PT Agritani Makmur Mandiri yang berupa kreativitas dan konsensus. Kreativitas merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh individu atau seseorang untuk memahami keadaan, dalam menginterprestasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli (membuat atau menciptakan suatu hal yang baru yang bermanfaat). Konsensus adalah sistem dimana cara untuk mendorong anggota organisasi terlibat dalam pengambilan keputusan tertentu .
7
PT Agritani Makmur Mandiri Di Kembangkan dan Berinovasi
Visi, Misi da n Stra tegi PT Agrita ni Ma kmur Ma ndiri Ka bupa ten Cia njur
Identifika si Perma sa la han ya ng diha dapi Perusa ha a n
Kesesua ia n Anta ra Inova si da n Proses Pencipta a n Pengeta huan
Proses Pengeta hua n Ma na jemen: 1. Sosia lisa si 2. Eksterna lisa si 3. Kombina si 4. Interna lisa si
Sumber Inova si: 1. Interna l 2. Eksterna l
Pemeca ha n Ma sa la h:
1. Krea tivita s 2. Konsensus
Ha sil Inova si: 1. Ma na jemen 2. Produk 3. Proses
Ana lisis Penga ruh Pengeta hua n Terha da p Inovasi denga n Structural Equational Modeling
(SEM)
Inova si ya ng diha silka n PT Agrita ni Ma kmur Ma ndiri
Dia gra m Ishika wa
Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran dapat di hasilkan model yang di uji pada penelitian ini yang terdiri dari satu model yang akan menganalisis pengaruh dari penciptaan pengetahuan terhadap inovasi. Model tersebut bersumber dari sebuah
8
H5 H1
H3
H4
H2 Penciptaan Pengetahuan
Tipologi Inovasi
Pemecahan
Masalah Inovasi
Sosialisai
Eksternal
Internal Konsensus Kreativitas
Manajemen Produk
Proses Internalisasi
Kombinasi Eksternalisasi
Gambar 3 Model pengaruh penciptaan pengetahuan terhadap inovasi PT Agritani Makmur Mandiri (di adaptasi dari Qianzhen Cheng 2005)
Berdasarkan model struktural yang disusun, maka hipotesis yang diuji pada penelitian dapat dijelaskan di bawah ini:
H1: Pengaruh positif antara penciptaan pengetahuan terhadap pemecahan masalah.
H2: Pengaruh positif antara tipologi inovasi terhadap pemecahan masalah. H3: Pengaruh positif antara pemecahan masalah terhadap inovasi.
H4: Pengaruh positif antara tipologi inovasi terhadap penciptaan pengetahuan.
H5: Pengaruh positif antara penciptaan pengetahuan terhadap inovasi.
METODE
Lokasi dan Waktu Peneitian
9 Jenis dan Tipologi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan kuesioner yang di isi oleh pemilik PT Agritani Makmur Mandiri atau jajaran manajemen perusahaan, sedangkan kuesioner disebar ke karyawan PT Agritani Makmur Mandiri. Kuesioner yang diberikan kepada para karyawan berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup mengenai inovasi, konversi pengetahuan, serta pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Data sekunder diperoleh dari studi pustaka sebagai literatur, baik berupa buku, penelitian terdahulu dan internet.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan kuesioner yang di isi oleh pemilik PT Agritani Makmur Mandiriatau jajaran manajemen perusahaan, sedangkan kuesioner disebar ke karyawan PT Agritani Makmur Mandiri. Kuesioner yang diberikan kepada para karyawan berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup mengenai inovasi, konversi pengetahuan, serta pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka sebagai literatur, baik berupa buku, penelitian terdahulu dan internet.
Metode Pengambilan Sampel
Populasi adalah adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang dikaji. Sedangkan sampel adalah sebagian, atau subset (himpunan bagian), dari suatu populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Agritani Makmur Mandiri yang berlokasi di Jalan Raya Bandung-Cianjur KM 53 Sukaluyu, Cianjur yaitu sebanyak 50karyawan. Mengingat bahwa ukuran populasi tidak begitu besar maka teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus yaitu teknik penentuan sampel bilamana seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Menurut Umar (2005), metode sensus atau total sampling adalah cara pengumpulan data yang mengambil setiap unsur populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode Analisis Deskriptif, dan Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan pendekatan
10
Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji validitas dan reliabilitas karyawan dilakukan kepada 50 responden.Pengujian ini menggunakan aplikasi Stastical Productand Service Solution (SPSS).
Analisis Diagram Ishikawa
Diagram Ishikawa atau disebut juga dengan istilah Diagram Fishbone. Diagram Ishikawa merupakan suatu alat visual untuk mengidentifikasi mengeksplorasi, dan secara grafik menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Diagram ini menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai kepala, sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahan.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menyusun data dan menyajikan data yang telah dikumpulkan dalam penelitian. Data yang telah dikumpulkan dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik, serta pengukuran nilai nilai statistik (Suliyanto 2005).
Structural Equation Modeling (SEM)
Struktural Equation Modeling (SEM) merupakan sebuah model statistik yang memberikan perkiraan perhitungan dari kekuatan hubungan hipotesis diantara variabel dalam sebuah model teoritis, baik secara langsung atau melalui variabel. Variabel dalam SEM ada 2 yaitu variabel laten dan variabel terukur. Variabel laten diukur dengan sejumlah indikator yang memiliki sifat endogen dan eksogen. Variabel laten endogen adalah variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen dan ditunjukkan dengan adanya anak panah yang menuju variabel tersebut. Sedangkan variabel laten eksogen adalah adalah variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Pada model SEM, variabel eksogen ditunjukkan dengan adanya anak panah yang berasal dari variabel tersebut menuju variabel laten endogen. Variabel endogen dan eksogen dalam diagram alur digambarkan dengan segi empat, sedangkan variabel laten digambarkan dalam bentuk lingkaran. Variabel terukur merupakan variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris dan sering disebut sebagai indicator (Wijayanto 2008).
Selanjutnya permodelan SEM, menurut Agusty Ferdinand (2002) dibuat melalui tahapan sebagai berikut:
1. Pengembangan berbasis teori
2. Pengembangan diagram alur untuk menunjukkan hubungan kausalitas 3. Konversi diagram alur kedalam serangkaian persamaan struktural dan
11 4. Pemilihan matriks input (masukan) dan teknik estimasi terhadap model
yang dibuat
5. Menilai problem identifikasi 6. Mengevaluasi model
7. Melakukan interpretasi dan modifikasi model.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
PT Agritani Makmur Mandiri adalah perusahaan swasta yang berdiri pada tahun 2004. Perusahaan bergerak dalam bidang penyediaan pupuk, serta solusi produk ramah lingkungan. Penyediaan dimulai dengan produksi, kemudian dilanjutkan dengan pendistribusian dan pemasaran sampai ke daerah tujuan.
PT Agritani Makmur Mandiri awalnya didirikan untuk ikut serta dalam memperlancar pengadaan pupuk yang bagi sektor pertanian dan perkebunan Indonesia. Karena pupuk merupakan salah satu komponen penting kesuburan tanah, dimana unsur hara makro dan mikro yang terkandung di dalamnya sangat dibutuhkan tanaman. Artinya agar produksi hasil pertanian dan perkebunan bagus dan meningkat, maka keberadaan pupuk harus menjadi perhatian.
Sebagaimana yang terjadi beberapa tahun belakangan, kelangkaan serta tingginya harga pupuk membayangi hampir seluruh daerah di Indonesia. Akibatnya, aplikasi pupuk pada tanaman perkebunan dan pertanian menjadi rendah. Keadaan ini tentu saja mengakibatkan permasalahan yang serius pada sektor pertanian dan perkebunan.
PT Agritani Makmur Mandiri melihat ini merupakan sebuah peluang dan tantangan. Untuk menjawabnya PT Agritani Makmur Mandiri hadir dengan menyediakan berbagai macam pupuk diantaranya: pupuk majemuk granular, soil conditioner (humic acid), pupuk organik granul, pupuk hayati, pupuk tunggal, pupuk majemuk mixing dan lainnya, untuk keperluan perkebunan dan pertanian dengan harga terjangkau serta stok dalam jumlah sangat banyak.
PT Agritani Makmur Mandiri memiliki tiga pabrik yang terletak di Mojokerto (Jawa Timur), Pamanukan (Jawa Barat), serta di Cianjur (Jawa Barat) sebagai kantor pusat. Pabrik di Mojokerto khusus memproduksi pupuk NPK Granular, dengan kapasitas produksi 100 ton/hari. Pabrik di Pamanukan juga memproduksi pupuk NPK Granular dengan kapasitas produksi 40 ton/hari.Sedangkan Pabrik di Cianjur khusus memproduksi pupuk cair dan soil conditioner (humic acid), dengan kapasitas produksi untuk pupuk cair 40 ton/hari, sedangkan humic acid 20 ton/hari.
12
produksi.Disamping itu, tidak saja melakukan penjualan, perusahaan juga melakukan layanan uji coba, dan pemeliharaan agar hasil yang dicapai lebih optimal.
Karakteristik Responden
Responden yang dijadikan sample pada penelitian ini yaitu karyawan PT Agritani Makmur Mandiri di daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang berjumlah 50 orang. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, lama bekerja dan pendapatan.
Karyawan PT Agritani Makmur Mandiri berdomisili berjenis kelamin laki laki yaitu dengan presentase 59%, sedangkan karyawan perempuan memiliki presentase sebanyak 41%. Adapun karakteristik dan presentase dari responden tersebut dapat dilihat pada Gambar 4 berikut :
31%
Gambar 4 Karakteristik responden karyawan PT Agritani Makmur Mandiri Kabupaten Cianjur, Jawa barat (Tahun 2014)
Menurut Gambar 4 mayoritas usia karyawan yang dijadikan responden berusia 26–35 tahun sebesar 55%, selanjutnya karyawan yang berusia 16–25 tahun sebesar 31%, karyawan yang berusia di atas 45 tahun sebesar 8%. Presentase jumlah responden terkecil pada penelitian ini adalah karyawan yang berusia 36-45 tahun yaitu sebesar 6%. Para karyawan yang berusia 26-35 tahun merupakan karyawan yang yang dapat dikatakan cukup produktif untuk bekerja.
13 ini menunjukan bahwa karyawan di PT Agritani Makmur Mandiri memiliki latar belakang pendidikan rendah oleh karena itu kecepatan dalam menerjemahkan instruksi ke lapangan berbeda beda setiap orangnya. Tetapi walaupun begitu perusahaan tetap berjalan dengan baik dan lancar.
Karakteristik yang terakhir yaitu pendapatan, mayoritas karyawan memiliki pendapatan 1 1 000 000 – 1 5 000 000 yaitu sebesar 69%, selanjutnya memiliki pendapatan sebesar >1 5 000 000 yaitu sebanyak 27%, selain itu karyawan yang memiliki pendapatan sebesar <500 000 dan 750 000 - 1 000 000 memiliki jumlah presentase yang sama yaitu sebanyak 2%. Dari data tersebut menjelaskan bahwa rata-rata karyawan memiliki pendapatan sebesar 1 000 000 – 1 5 000 000 per bulannya. Perbedaan pendapatan tersebut didasari pada pendidikan terakhir yang ditempuh oleh karyawannya.
Persepsi Karyawan Terhadap PT Agritani Makmur Mandiri
Karyawan PT Agritani Makmur Mandiri mempunyai penilaian terkait variabel tipologi inovasi, penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta bentuk inovasi. Penilaian persepsi terhadap variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Persepsi karyawan terhadap tipologi inovasi, penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta bentuk inovasi
Variabel Persentase (%) Keterangan
Tipologi Inovasi 1. Internal 72.50 Setuju
2. Eksternal 74.53 Setuju
Penciptaanpengetahuan 1. Sosialisasi 75.83 Setuju
2. Eksternalisasi 79.58 Setuju
3. Kombinasi 69.60 Setuju
4. Internalisasi 72.55 Setuju
Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
1. Konsensus 78.56 Setuju
2. Kreativitas 66.70 Setuju
Bentuk inovasi 1. Manajemen 77.45 Setuju
2. Produk 25.50 Setuju
3. Proses 64.70 Setuju
Persepsi karyawan PT Agritani Makmur Mandiri terhadap tipologi inovasi secara keseluruhan menunjukkan nilai persentase setuju pada setiap variabelnya. Persentase tertinggi pada variabel eksternal sebesar 74.53%. Hal ini menunjukkan bahwa tipologi inovasi dianggap perlu dipertahankan karena tipologi inovasi dianggap penting oleh karyawan. Pada variabel penciptaan pengetahuan sosialisasi, persentase tertinggi sebesar 79.58%. Karyawan mengganggap bahwa dalam penciptaan pengetahuan dipengaruhi oleh proses eksternalisasi di perusahaan.
14
konsensus karyawan mempengaruhi pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam perusahaan.Variabel pada bentuk inovasi, manajemen memiliki persentase tertinggi mencapai 77.45% sehingga terlihat bahwa adanya inovasi manajemen di PT Agritani Makmur Mandiri.
.
Permasalahan PT Agritani Makmur Mandiri
Permasalan yang terjadi pad a inovasi di pt Agritani Makmur Mandiri dijelaskan pada Diagram Ishikawa (Fishbone Chart). Hasil dari diagram Ishikawa diperoleh dengan melakukan wawancara dengan menggunakan pertanyaan terbuka kepada manager perusahaan, beberapa staff serta karyawan di perusahaan tersebut. Penyebab utama permasalahan digambarkan pada ekorikan, sedangkan penyebab permasalan digambarkan pada sirip dan duri ikan, selai itu bagian kepala menggambarkan akibat dari permasalahannya yang dapat dilihat pada Gambar 5. Stok minimal bahan baku sebanyak 2 ton
Gambar 5 Diagram Fishbone
Penyebab tidak efektifnya inovasi di PT Agritani Makmur Mandiri ada beberapa faktor, yaitu SDM, material, metode, dan mesin. Faktor SDM terjadi dikarenakan rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh para karyawan sehingga membutuhkan waktu yang banyak untuk melakukan pembelajaran dalam hal pengetahuan dan inovasi. Tercapainya target produksi perusahaan tidak akan berhasil jika pemahaman karyawan terhadap instruksi kerja yang harus dilakukan masih kurang, lamanya proses pembelajaran karyawan baru dikarenakan tidak dilakukannya OJT (On The Job Training), serta jumlah karyawan yang terbatas yang mengharuskan karyawan kerja overtime atau perusahaan harus mencari karyawan temporary jika permintaan pupuk organik meningkat.
Faktor material yaitu terdapat dua jenis bahan baku yang digunakan untuk produksi pupuk organik ini, yaitu bahan baku ringan (mikroba) dan bahan baku berat (lignit dan NPK). Untuk bahan baku ringan, proses mendapatkannya sangat mudah dan tidak memakan waktu lama, namun untuk bahan baku berat sewaktu-waktu bisa sulit didapat. Sehingga untuk meminimalisir kesulitan mendapatkan bahan baku tersebut harus menyediakan stok minimal sebanyak 2 ton. Jika stok kurang dari 2 ton maka harus segera memesan bahan baku.
15 dengan bahan baku. Proses produksi akan dilakukan jika seluruh bahan baku dan mesin sudah benar-benar terpenuhi. Jika terdapat bahan baku yang tidak mencukupi, proses produksi akan dilakukan satu hari setelah bahan baku tersedia. Hal tersebut mengakibatkan waktu produksi menjadi lebih singkat. Penyebab lain yaitu prosedur yang belum terdokumentasi serta belum adanya spesialisasi pekerjaan yang belum efektif.
Penyebab keempat adalah mesin, maksudnya yaitu penggunaan mesin yang masih manual dan jumlah mesin yang terbatas menyebabkan proses produksi lambat.
Pengaruh Penciptaan Pengetahuan terhadap Efektivitas Inovasi
Pada penelitian ini dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas untuk mengevaluasi model pengukuran pada masing-masing peubah laten yaitu tipologi inovasi, proses penciptaan pengetahuan, pemecahan masalah dan bentuk inovasi. Ada 1 model yang akan dianalisis, dan dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) yang diolah dengan SmartPLS 2.0.
Ukuran suatu indikator dikatakan valid jika memiliki nilai loading
dengan peubah laten yang ingin diukur > 0.5, jika salah satu indikator memiliki nilai loading <0.5 maka indikator tersebut harus dibuang (didrop) karena akan mengindikasikan bahwa indikator tidak cukup baik untuk mengukur peubah laten secara tepat.
Pengujian validitas untuk indikator reflektif menggunakan korelasi antara skor item dengan skor konstruknya. Pengukuran dengan indikator reflektif menunjukkan adanya perubahan pada suatu indikator dalam suatu konstruk jika indikator lain pada konstruksi yang sama berubah (atau dikeluarkan dari model). Indikator reflektif cocok digunakan untuk mengukur persepsi sehingga penelitian ini menggunakan indikator reflektif. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai loading memberikan nilai di atas nilai yang disarankan yaitu sebesar 0.5. Berarti indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah valid. Berikut adalah diagram nilai loading masing-masing indikator dalam model penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 3.
Menurut hasil penilaian analisis pada Tabel 3 dipilih outer dan inner seperti Gambar 6 dan Gambar 7.
16
Tabel 3 Hasil evaluasi outer dan inner model
Gambar 6 memberikan penjelasan bahwa semua indikator yang valid. Hal ini dikarenakan semua nilai loading indikator diatas 0.5. Gambar 6 juga menjelaskan nilai R-Squrae pemecahan masalah sebesar 0.3329980, R-Square penciptaan pengetahuan sebesar 0.189069, R-Square inovasi sebesar 0,187214. Hal ini menjelaskan bahwa R-Square inovasi dalam kategori lemah dan R-Square penciptaan pengetahuan dalam kateogri moderat. Selanjutnya Gambar 6 juga menjelaskan bahwa dalam penciptaan pengetahuan didominasi dengan eksternalisasi, lalu tipologi inovasi yang paling mendominasi adalah eksternal, selanjutnya pemecahan masalah yang mendomnasi adalah konsensus, sedangkan inovasi yang paling mendominasi yaitu proses di perusahaan tersebut.
Kriteria Standar penilaian Model
Loading factor Nilai loading factor> 0.50
Hasil keseluruhan nilai indikator yang dihasilkan loading factor> 0.50 sehingga telah merefleksikan variabel-variabel laten (Valid)
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE > 0.50 Inovasi (0.697468);Pemecahan Masalah (0.777911); Penciptaan Pengetahuan (0.519869); Tipologi Inovasi (0.713503) (Valid)
Composite Reliability Nilai > 0.60 Inovasi (0.872792); Pemecahan Masalah (0.874950); Penciptaan Pengetahuan (0.810869); Tipologi Inovasi (0.831857) (Valid)
Cronbach's Alpha Nilai > 0.60 Inovasi (0.787751); Pemecahan Masalah (0.718514); Penciptaan Pengetahuan (0.704638); Tipologi Inovasi (0.613281) (Reliabel)
Signifikansi Nilai T-Statistik > 1.96
Pemecahan Masalah -> Inovasi (2.061614) (Signifikan) Penciptaan Pengetahuan -> Inovasi (10.352385) (Signifikan)
Penciptaan Pengetahuan -> Pemecahan Masalah (11.033232) (Signifikan)
TipologiInovasi -> Pemecahan Masalah (4.313307) (Signifikan)
Tipologi Inovasi -> Penciptaan Pengetahuan (14.414409) (Signifikan)
R-Square R-square dengan
nilai0.332 (M.kuat) 0.189 (M. Moderat) 0.187 (M.lemah)
17
Gambar 7 Inner model
Gambar 7 menerangkan bahwa variabel tipologi inovasi memiliki dua indikator yaitu eksteral dan internal, eksternal memiliki pengaruh paling besar yaitu 79.079. Hal ini membuktikan bahwa faktor lingkungan sangat mempengaruhi inovasi yang dihasilkan. Pada variabel penciptaan pengetahuan terdapat empat indikator yaitu kombinasi, eksternalisasi, internalisasi, dan sosialisasi. Dari empat indikator tersebut, eksternalisasi memiliki pengaruh paling besar terhadap penciptaan pengetahuan yaitu sebesar 48.410 artinya para karyawan di perusahaan tersebut lebih mudah memahami instruksi kerja yang telah terdokumentasi. Pada variabel pemecahan masalah terdapat dua indikator yaitu konsensus dan kreativitas. Indikator konsensus memliki pengaruh yang paling besar yaitu 90.841, artinya perusahaan melibatkan karyawan dalam pemecahan masalah, berupa pendapat ataupun pengalaman dari karyawan. Pada variabel inovasi terdapat tiga indikator yaitu proses, produk, dan manajemen. Indikator proses memiliki pengaruh yang paling besar yaitu 134.455, artinya proses memiliki peran penting bagi perusaahan untuk berinovasi.
Gambar 7 juga menjelaskan bahwa tipologi inovasi berpengaruh signifikan terhadap penciptaan pengetahuan dan pemecahan masalah. Penciptaan pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap pemecahan masalah dan inovasi. Pemecahan masalah berpengaruh signifikan terhadap inovasi. Semua berpengaruh signifikan dikarenakan T statistik > 1.96.
Dalam model inner tersebut dapat diketahui bahwa untuk menciptakan suatu inovasi di perusahaan akan lebih efektif melalui perantara yaitu tipologi inovasi dan pemecahan masalah terlebih dahulu dibandingkan dari penciptaan pengetahuan langsung kepada inovasi tanpa melalui pemecahan masalah dan tipologi inovasi terlebih dahulu.
Implikasi Manajerial
18
seperti, QC proses (standar melakukan pekerjaan, standar pengukuran material yang digunakan, dll), Standard Operating Procedure (SOP), agar karyawan lebih cepat memahami pekerjaan yang harus mereka lakukan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat dibuat kesimpulan bahwasumber sumber inovasi atau tipologi inovasi terhadap penciptaan pengetahuan pada PT Agritani Makmur Mandiri bersumber dari eksternal, artinya sumber inovasi yang diperoleh perusahaan berasal dari luar perusahaan.
Penciptaan pengetahuan memiliki peranan penting terhadap inovasi, faktor eksternalisasi sangat berpengaruh dalam membantu proses mengkomunikasikan dan membagikan pengetahuan, artinya perusahaan memperoleh wawasan atau informasi dari dokument yang ada di perusahaan tersebut. Dalam melakukan hal tersebut, pengetahuan tacil harus dikonversi ke eksplisit. Selama proses ini pengetahuan utama harus di perbaiki dan di pelihara oleh masing - masing individu.
Pemecahan masalah pada perusahaan mengalami pola kerja yang memungkinkan dihasilkannya solusi baru (secara konsensus) mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap inovasi. Pemecahan masalah juga memiliki peranan penting dalam menciptakan inovasi, karena penciptaan pengetahuan akan lebih efektif jika melalui pemecahan masalah terlebih dahulu kemudian terciptalah inovasi.
Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Cheng Q. 2005. The Impact Of Knowledge Creation and Utilization Processes On The Effectiveness Of Innovation. Canada (UK): Concordia University.
EQ, Zainal Mustafa dan Toni Wijaya. 2012.Panduan Teknik Statistik SEM dan PLS dengan SPSS AMOS. Yogyakarta (ID): Cahaya Atma Pustaka.
Ferdinand A. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Semarang (ID): FE UNDIP.
Gopalakrishnan, S. and P. Bierly (2001).“Analyzing Innovation and Adoption
Using a Knowledge-based Approach.” Journal of Engineering and Technology Management 18(2001): 107-130.
Nonaka I, Takeuchi H. 1995. The knowledge Creating Company; How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. Oxford (GB): Oxford University Press.
Putra AR. 2010. Analisis Kelayakan Usaha Pupuk Organik Darul Fallah (Studi Kasus : Unit Pupuk Organik Pondok Pesantren Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). (skripsi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Sukmawati A., M.S. Ma’arif, Marimin, K. Mudikdjo, H. Hardjomidjojo dan N.S. Indrasti. 2008. Pembentukan Model Penciptaan Pengetahuan (knowledge creation) dalam Mendorong Inovasi pada Koperasi Susu di Indonesia Vol 31, No. 1. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor (ID): Ghalia Indonesia.
Umar H. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta(ID): Gramedia Pustaka Utama.
Wijayanto SH. (2008). Structural Equation Modeling (SEM) dengan LISREL 8.8: Konsep & Tutorial. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.
20
21 Lampiran 1 Struktur organisasi PT Agritani Makmur Mandiri
KHAIRIL HIDAYAT
NANA SUBARNA
M. AZHARI AGUSMARA
SUDIRMAN (Assist SPV) RIDWAN N (SPV) ADITYA PRANAJAYA (SPV) INDAH PURNAMAWATI YUSUP M (SPV) FITRI W (SPV) 1. ANGGI KURNIAWATI PLANT MANAGER
MAINTENANCE ADMINISTRASI &
KEUANGAN PRODUKSI
SPV QC DIREKTUR UTAMA
LABORATORIUM
STAFF MAINTENANCE STAFF LOGISTIK STAFF HR & GA STAFF KEUANGAN STAFF PRODUKSI
SPV. LAB - R & D DIREKTUR
Lampiran 2 Karakteristik karyawan perusahaan Usia
Frequency Percent
Valid 16-25 th 16 31,4
26-35 th 28 54,9
36-45 th 3 5,9
>45 th 4 7,8
Total 51 100
Status pernikahan
Frequency Percent
Valid sudah menikah 32 62,7
belum menikah 18 35,3
janda/ duda 1 2
Total 51 100
Lama bekerja
Frequency Percent
Valid 1 th 2 3,9
2 th 16 31,4
3 th 17 33,3
4 th 10 19,6
5 th 6 11,8
22
Lanjutan lampiran 2 Pendidikan terakhir
Frequency Percent
Valid SD 1 2
SMP 6 11.8
SMA 34 66.7
Diploma 3 5,9
Sarjana 6 11.8
S2/S3 1 2
Total 51 100
Penghasilan
Frequency Percent
Valid < 0.5 1 2
0.75 - 1 1 2
1.1 - 1.5 35 68.6
> 1.5 14 27.5
Total 51 100
Lampiran 3 Hasil pengolahan PLS
23 Lanjutan Lampiran 3
Validitas
Hasil pengujian validitas konvergen berupa faktor loading dan AVE. Faktor loading dapat dilihat, Kriteria: Faktor Loading (Original Sample (O)) > 0.50 (Ghozali, 2008)
Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)
Original
0,707433 0,692137 0,037129 0,037129 19,053385 External<-Tipologi Inovai 0,911175 0,911106 0,011522 0,011522 79,078605 externalization<-
Penciptaan Pengetahuan
0,822213 0,828797 0,016984 0,016984 48,409951 internal<-Tipologi Inovai 0,772506 0,766275 0,026870 0,026870 28,750286 internalization<-
Penciptaan Pengetahuan
0,617983 0,599875 0,050750 0,050750 12,177081 Konsensus<-Pemecahan
Masalah
0,912323 0,915252 0,010043 0,010043 90,841193 Kreativitas<-Pemecahan
Masalah
0,850582 0,841098 0,027941 0,027941 30,441926 Manajemen <- Inovasi 0,752519 0,752761 0,020760 0,020760 36,247806 Produk <- Inovasi 0,811205 0,815079 0,020405 0,020405 39,754517 proses <- Inovasi 0,931700 0,928352 0,006929 0,006929 134,455269 socialization<-Penciptaan
Pengetahuan
24
Lanjutan Lampiran 3
AVE (Average variance extracted)
Model yang baik jika AVE masing-masing konstruk nilainya > 0.5. hasil output AVE yang menunjukkan bahwa semua nilai AVE > 0.5.
Berdasarkan uji validitas, nilai Loading faktor dan AVE sudah memenuhi criteria validitas.
Reliabilitas
Composite
Reliability
Cronbachs Alpha
Inovasi 0,872792 0,787751
Pemecahan Masalah 0,874950 0,718514
Penciptaan Pengetahuan
0,810869 0,704638
Tipologi Inovai 0,831857 0,613281
a. Cronbachs Alpha
- Kriteria: Cronbachs Alpha > 0.60 b. Composite Reliability
- Kriteria: Composite Reliability > 0.60
Karena semua kriteria Cronbachs Alpha dan Composite Reliability sudah terpenuhi ( > 0.6 ), maka model sudah Reliable.
Validitas Diskriminan
AVE akar AVE
Inovasi 0.69747 0.835145
Pemecahan Masalah 0.77791 0.881993
Penciptaan Pengetahuan 0.51987 0.721019
Tipologi Inovai 0.7135 0.844691
AVE
Inovasi 0,697468
Pemecahan Masalah 0,777911
Penciptaan Pengetahuan
0,519869
25
0,429224 0,567346 1,000000 Tipologi
Inovai
0,167347 0,341563 0,434820 1,000000
√AVE dibandingkan dengan korelasi antar konstruk.
- Kriteria: √AVE > korelasi antar konstruk terlihat pada table diatas, konstruk dalam model yang diestimasi memenuhi criteria discriminant validity.
Pengujian Hipotesis
0,032157 2,061614 Signifik an
0,027123 4,313307 Signifik an Jika T Statistics > 1.96, artinya variabel X berpengaruh signifikan terhadap Y
Evaluasi Model R-Square
R Square
Inovasi 0,187214
Pemecahan Masalah 0,332980
26
Lanjutan Lampiran 3
Variabilitas Inovasi yang dapat dijelaskan oleh model adalah sebesar 18.72% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti.
Variabilitas Pemecahan masalah yang dapat dijelaskan oleh model adalah sebesar 33.29% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Variabilitas Penciptaan Pengetahuan yang dapat dijelaskan oleh model
27
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cimahi, Jawa Barat pada tanggal 12 Agustus 1992 sebagai anak ke dua dari dua bersaudara pasangan Bapak Agus Suheri dan Ibu Siti Munisah serta seorang kakak Arum Wulan Gustiana. Pada tahun 2010 penulis lulus dari SMA 7 Tangerang Selatan. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen pada tahun 2010.