Depresi dan Cemas Masa Perimenopause dan Pascamenopause
pada Paramedis RSUP. H. Adam malik dan RS Jejaring medan
H. Hutapea, Suty Nasution, Yusuf R. Surbakti, M. Rhiza Z. Tala, Deri Edianto, Heika Silitonga Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Unit Divisi FER,
Medan, Indonesia, Mei 2012
ABSTRAK
Tujuan penelitian:Mengetahui proporsi
gejala depresi dan cemas dikalangan paramedis usia perimenopause dan pascamenopause serta adakah perbedaan gejala depresi dan cemas pada masa perimenopause dan pascamenopause dikalangan paramedis yang bekerja di RSUP H. Adam Malik dan RS Jejaring Medan.
Desain penelitian :Penelitian merupakan
survey deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang (Cross Sectional) yang dilakukan pada satu saat yang bersamaan.Penelitian dilakukan di Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit H. Adam Malik dan RS jejaring yaitu RS Tembakau Deli dan RS Haji Mina Medan, mulai 1 Juli – 31 Oktober 2011.
Hasil Penelitian :Pada penelitian ini
dilakukan terhadap 157 paramedis wanita yang memenuhi kriteria inklusi yaitu 80 paramedis kelompok perimenopause dan 77 paramedis kelompok pascamenopause. Pada penelitian ini didapatkan rata –rata
usia pada kelompok perimenopause adalah 47 tahun dan pada kelompok pascamenopause berusia rata-rata 52 tahun. Didapati gejala cemas pada pascamenopause sedikit lebih tinggi (40,3%) dibandingkan kelompok perimenopause (33,8%). Didapati gejala depresi pada pascamenopause lebih tinggi (20,8%) dibandingkan kelompok perimenopause (13,8%).
Kesimpulan : Meskipun didapati perbedaan gejala cemas dan depresi pada kelompok perimenopause dan pascamenopause namun secara analisis statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara keduanya.
Kata kunci : klilmakterium ; Menopause;
Depression And Anxiety Of Perimenopausal And Post-Menopausal Nurses At H Adam Malik Hospital and Satellite Hospital in Medan
H. Hutapea, Suty Nasution, Yusuf R. Surbakti, M. Rhiza Z. Tala, Deri Edianto, Heika Silitonga Department of Obstetric and Gynecology, Universitas Sumatera Utara,
Sub-Divisionof FER Department of Obstetric and Gynecology, Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia, Mei 2012
ABSTRACT
Objective : To determine the proportion of
depression and anxiety symptom in perimenopausal and post-menopausal nurses and to determine the differences between depression and anxiety symptom in both group.
Study methods :A cross sectional study,
between perimenopausal, and post-menopausal nurses at H. Adam Malik Hospital, Tembakau Deli Hospital and Haji Mina Hospital, from 1st Juli 2011 to 31stOctober 2011.
Result :Duringthe study period, 157
women met inclusion criteria and filled out
the climacteric scale. This study had mean age of perimenopausal nurses was 47 year old and post-menopausal nurses was 52 year old. The anxiety symptom in post-menopausal nurses is higher (40,3%) than perimenopausal nurses (33,8%). The depression symptom in post-menopausal nurses is higher (20,8%) than perimenopasal nurses (13,8%).
Conclusion : There are no significant
differences between depression and anxiety symptom in perimenopausal and post-menopausal nurses.
LATAR BELAKANG
Kehidupan seorang wanita dibagi dalam empat kurun waktu, yaitu : masa kanak-kanak, remaja, reproduksi dan paska reproduksi. Termasuk dalam masa paska reproduksi adalah perimenopause, menopause dan pascamenopause. Keempat kurun waktu tersebut berlangsung secara
sekuensial dan merupakan proses
alamiah.
Transisi menuju menopause merupakan suatu pristiwa hormonal yang dihubungkan dengan banyak keluhan fisik dan psikososial. Perubahan fisiologis dari fase reproduksi menuju non reproduksi ini ditandai dengan penurunan kadar estrogen yang terjadi secara bertahap. Penurunan
kadar hormon ini, pada masa
perimenopause menyebabkan wanita mengalamisindrom defisiensi estrogen, yang mengakibatkan terjadinya gangguan
seperti gangguan vasomotor,
perubahanmetabolik, osteoporosis, penyakit jantung koroner, maupun gejala
psikologis. Gejala psikologis yang sering timbul antara lain depresi, ansietas (cemas), sakit kepala, insomnia, mudah lelah, gangguan gairah seksual, dan penurunan fungsi kognitif terutama fungsi memori.
2,3
Depresi dan kecemasan pada
karena depresi berdampak pada keluarga dan masyarakat akibat dari gangguan kesehatan pribadi dan hubungan interpersonal
9,10,11
METODE PENELITIAN
1,8
Penelitian merupakan survey deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang (Cross Sectional) yang dilakukan pada satu saat yang bersamaan.Penelitian dilakukan di Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit H. Adam Malik dan RS jejaring yaitu RS Tembakau Deli dan RS Haji Mina Medanmulai bulan 1 Juli – 31 Oktober 2011.
Kriteria inklusi penelitian ini adalah paramedis dengan usia ≥ 45 tahun , mengalami menstruasi yang tidak teratur dalam 12 bulan terakhir, namun masih mendapatkan menstruasi setidaknya 3 bulan terakhir atau tidak mendapatkan menstruasi minimal dalam 14 bulan berturut-turut, telah melewati screening
skala L-MMPI (Minnesota MultiphasicInventory Lie Scale) dengan
raw skor < 5.
ANALISA DATA
frekuensi dan dinarasikan secara deskriptif. Untuk menganalisis hubungan antar variable dilakukan uji Chi-square dengan derajat kepercayaan 95%.
HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian tentang karakteristik responden yang meliputi usia, status pernikahan, pendidikan, jumlah anak, pendapatan keluarga, unit kerja,tahun menjelang pensiun dan Body Mass Index (BMI) ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini.
Tabel 1. Karakteristik Paramedis Masa Perimenopause dan Pascamenopause di Rumah Sakit H. Adam Malik dan RS Jejaring Medan
Variabel Perimenopause Pascamenopause Ket
n % n %
Usia (tahun)
45-50
51-55
80 100
77 100
Status Pernikahan
Menikah
Jumlah Anak
0-2
Pendapatan Keluarga
1-3 juta
Unit Kerja
IGD
Lama Menopause
2-4 thn
>5 thn
0
0
0
0
47
9
61,0
11,7
BMI
Underweight
Normoweight
Overweight
Obese
2
32
33
8
2,7
42,7
44,0
10,7
0
20
40
11
0
28,2
56,3
15,5
Dari seluruh responden, pada kelompok perimenopause didapatkan sebanyak 37 orang (46,3%) yang mempunyai BMInormoweight (18,5 – 24,9), 33 orang (41,3%) yang mempunyai BMIoverweight (25 – 29,9), 8 orang (10,0%) yang mempunyai BMIobese dan 2 orang (2,5%)
yang mempunyai BMIunderweight(< 18,5). Pada kelompok pascamenopause didapatkan sebanyak 20 orang (26,0%) yang mempunyai BMInormoweight (18,5 – 24,9), 46 orang (59,7%) yang mempunyai BMIoverweight (25 – 29,9), dan 11 orang (14,3%) yang mempunyai BMIobese.
Tabel 2. Jenis keluhan Klimakterik yang mengganggu Paramedis Masa
Perimenopause & Pascamenopause di Rumah Sakit H. Adam Malik dan RS
Jejaring Medan dengan menggunakan Skala Greene
Keluhan Perimenopause Pascamenopause
n % n %
1. Detak jantung cepat dan kuat 30 37,5 38 49,4
2. Gelisah 45 56,3 52 67,5
3. Sulit tidur 33 41,3 39 50,6
4.Mudah senang / cepat gembira 14 17,5 17 22,1
5. Gangguan panik 28 35,0 29 37,7
6.Sulit berkonsentrasi 29 36,3 27 35,1
7. Merasa lelah 27 33,8 36 46,8
8. Hilang minat 19 23,8 22 28,
9. Perasaan sedih/ tertekan 22 27,5 26 33,8
12. Pusing 32 40,0 34 44,2
13. Tekanan pada kepala atau badan 11 13,8 15 19,5
14. Merasa kebas atau kesemutan 36 45,0 42 54,5
15. Sakit Kepala 41 51,3 45 58,4
16.Nyeri otot dan persendian 17 21,3 20 26,0
17.Hilang sensasi pada ekstremitas 12 15,0 20 26,3
18. Sulit bernafas 11 13,8 15 19,5
19. Semburan panas/ Hot Flushes 13 16,3 18 23,4
20. Keringat malam 13 16,3 15 19,5
21. Hilang minat seksual 20 25,0 23 29,9
Dari data-data diatas menunjukkan bahwa keluhan-keluhan psikologis secara proporsional lebih tinggi pada responden kelompok pascamenopause dengan
keluhan terbanyak adalah gelisah (67,5%), mudah marah (54,5%) dan sulit tidur (50,6%).
Tabel 3. Perbedaan skor Greene antara kelompok Perimenopause dan
Pascamenopause berdasarkan dampak psikologis yang meliputi gejala
cemas
Gejala Cemas Peri-menopause Pasca-
Menopause
Total
Cemas 27 ( 33,8%) 31 ( 40,3%) 58 ( 36,9%)
Tidak cemas 53 (66,3%) 46 (59,7%) 99 (63,1%)
X2
Dari tabel diatas terlihat bahwa gejala kecemasan lebih banyak pada kelompok pascamenopause dibandingkan
59,7%) dibandingkan dengan yang mengalami kecemasan. Dari hasil uji statistik dengan Chi-square didapatkan
nilai p>0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna.
Tabel 4. Perbedaan skor Greene antara kelompok Perimenopause dan
Pascamenopause berdasarkan dampak psikologis yang meliputi gejala
Depresi
Gejala Depresi Peri-menopause Pasca-
Menopause
Total
Depresi 11 ( 13,8%) 16 ( 20,8%) 27 ( 17,2%)
Tidak Depresi 69 (86,3%) 61 (79,2%) 130 (82,8%)
X2 = 1,361 p = 0,243
Dari tabel diatas terlihat bahwa gejaladepresi lebih banyak pada kelompok pascamenopause dibandingkan dengan kelompok perimenopause namun perasaan tidak ada depresi lebih banyak pada kedua
kelompok (86,3% dan 79,2 %)
dibandingkan dengan yang mengalami depresi. Dari hasil uji statistik dengan Chi-square didapatkan nilai p>0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna.
dibandingkan kelompok perimenopause (13,8%).Berdasarkan analisis statistik, tidak terdapat perbedaan yang bermakna gejala cemas dan depresi antara kelompok perimenopause dan pascamenopause.
SARAN
Perlu adanya konseling pada wanita yang mengalami gejala depresi dan cemas pada masa menopause sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup wanita. Juga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan kelompok dengan rentang usia yang lebih jauh misalnya pada masa senilis agar kemungkinan perbedaan gejala psikologis lebih bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. Women and Health : Today’s Evidence Tomorrow’s Agenda. Depart of Reproductive Health and Research WHO, 2009.
2. Departemen Kesehatan RI, Profil kesehatan dan Kualitas Hidup 2007 3. Hidayat A, Martadisoebrata D,
Sastrawinata RS, Saifuddin AB. Dampak biopsikososial menopause:. Sistem Rujukan Dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi. Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. First ed. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2005: 330-41
4. Badan Pusat Statistik, Jumlah
Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Provinsi Sumatra Utara,2008 5. Departemen Kesehatan RI,Terjadi
pergeseran Umur Menopause , 2005. 6. Baziad A. Rachman AI. Klimakterik
dan Menopause.Endokrinologi dan Ginekologi. Jakarta. KSERI.1993; 147-54
7. Angkasa D. Profil perempuan
Menopause di Indonesia dan Pengetahuan mengenai Terapi Sulih hormone. Tesis. Program Pendidikan Dokter Spesialis Departemen Obstetri dan Ginekologi Fak. Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.2006.
8. Kornstein SG, Culpepper L.
Biopsychosocial Contributors to
Depression During the Menopausal
Transition. Primary Psychiatry. Boston University Medical Center. 2007;14(10):55-64
9. De Cheney AH, Nathaan L. Current obstetric and gynecologic diagnosis and treatment , 9th
10.Sferoff L, Klass RH, Kase
NG.Menopausal and the Perimenopausal Yransition In : Clinical Gynaecologic Endrocinology and Infertility sixth edition. Lippincot Williams & Wilkins 1999; 17:643-724
edition. Mc. Graw – Hill,Inc. 2003.
11.Hurd WW, Amesse LS, Randolph JF. Menopause, in Novak’s Gynecology,
13th
12.Andari F. Perbedaan Derajat Depresi dan Kecemasan antara Wanita Menopause yang berolahraga teratur dan tidak teratur. Tesis. Fakultas Kedokteran Univesitas Sebelas Maret. Surakarta.2010.
13.Hayden B, Bosworth, Lori A, Bastian, Maggie N. Depressive Symptoms, Menopausal Status and Climacteric Symptoms in Woman at Midlife.
Psychosomatic Medicine
2001;63:603-608.
14.Rostiana T. Kecemasan pada Wanita yang menghadapi Menopause.Program Pasca Sarjana. Fakultas Psikologi Gunadarma.2001
15.Zulkarnaen D. Gejala-gejala Wanita Perimenopause. Departemen Obstetri dan Ginekologi Universitas Sriwijaya. Palembang. 2003
16.Baziad A. Menopause dan
Andropause. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2003.
17.Judd HL : Menopause and
Postmenopausal. In : Pernoll MI, Benson RC ed Current Obstetrics & Gynaecologic Diagnosis and Treatment 2000. Conecticut California: Appleton & Lange, 2000; 959-78. 18.Baziad A, Hestiantoro A, Sumapraja
K,dkk. Konsensus Penatalaksanaan Menopause. Himpunan Endokrinologi
19.Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia. Ed III. 1993. Direktorat Kesehatan Jiwa Dir Jen Yan Medik Dep Kes R hal: 150-7. 20.Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA.
Sinopsis Psikiatri. Ed. Ketejuh Wiitguna IM (editor). Jakarta : Binarupa Aksara 1997.h 777-857.
21.Putikah T. Hubungan Antara
Pengetahuan, sikap, dan Perilaku dengan Kecemasan Wanita Menopause.Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Sebelas
Maret.Surakarta.2010.
22.Bromberger JT, Meyer PM, Kravitz H. Psychologic Distress and Natural Menopause : A Multiethnic Community Study. American Journal of Public Health. Vol.91 No.9, September 2001.
23.WHO. Mental Health Aspects of Woman’s Health: A Global Review of the Literature. Depart of Reproductive Health and Research WHO, 2009.
24.Miller L. Depression During
Perimenopause.Women’s Mental Health Program, Departement of Psychiatry, University of Illinois at Chicago, 2005.
26. Avis N. Depression During The Menopausal Transition.Psychology of Women Quarterly, American Psychological Association, 2003.
27.Hurlock EB. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Kehidupan, Jakarta. Erlangga.1991
28.Marga,P. Hubungan Gambaran Giri dengan Tingkat Kecemasan Ibu Masa Menopause di Kelurahan Lhok Keutapang Tapaktuan.Program Studi Ilmu Keperawatan. Fakultas Kedokteran USU, Medan.2007.
29.Simangunsong,D. Hubungan
Karakteristik Wanita Perimenopause dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Kota Pematangsiantar tahun 2009. Sekolah Pascasarjana USU.2009.
30.Adjie,JM. Skoring Psikopatologi dan Faktor yang Berhubungan pada
perempuan Usia Perimenopause.Artikel
Penelitian.Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 57, No:3,Mei 2007.
31.Greene, J. G. (1990) Factor Analyses of Climacteric Symptoms: Toward a Consensual Measure. Unpublished Report. Department of Psychological Medicine, University of Glasgow. 32. Hart D, Norman J, Callander R. The
Menopause. Gynaecology Illustrated.Churchill Livingstne.Fifth
Ed.2000
33.Dahlan MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. 2nd
34.Graham et all, Instrument of Psychiatric Assesment, McGraw Hill,1987