1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
PETANI DALAM MENGGUNAKAN CREDIT UNION (CU)
SEBAGAI LEMBAGA PEMBIAYAAN DALAM USAHATANI
(Studi Kasus : CU Sondang nauli Kab.Karo- Simalungun)
SKRIPSI
OLEH :
DENA MANUELA AMBARITA
110304077
AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
PETANI DALAM MENGGUNAKAN CREDIT UNION (CU)
SEBAGAI LEMBAGA PEMBIAYAAN DALAM USAHA TANI
(Studi Kasus : CU Sondang nauli Kab.Karo- Simalungun)
SKRIPSI
OLEH :
DENA MANUELA AMBARITA
110304077
AGRIBISNIS
Diajukan Kepada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Melakukan Penelitian
Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
(Ir. Diana Chalil, M.Si, PhD) ( Emalisa, SP, M.Si) NIP. 19670331998022001 NIP. 19721118199802002
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
i
ABSTRAK
Dena Manuela Ambarita (110304077) dengan judul skripsi “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha tani di CU Sondang Nauli Kabupaten Karo - Simalungun.” Dibimbing oleh Ir.Diana Chalil,M.Si,PhD selaku ketua komisi pembimbing dan Ibu Emalisa, SP, M.Si selaku anggota komisi pembimbing.
Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memepengaruhi keputusan petani dalam memilih CU Sondang Nauli sebagai lembaga pembiayaan dalam usahatani di Kabupaten Karo-Simalungun.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode regresi logit. Hasil dari penelitian ini adalah pendidikan, pengeluaran keluarga, jumlah tanggungan, sumber informasi, pengaruh keluarga, pelayanan, prosedur kredit, dan akses ke lembaga lain tidak mempengaruhi keputusan petani dalam menggunakan CU Sondang Nauli sebagai modal dalam usaha tani. Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usahatani adalah umur dan pendapatan.
ii
Dena Manuela Ambarita lahir di Medan pada tanggal 28 Desember 1993, anak
ketiga dari empat bersaudara dari bapak Alm. S. Ambarita, BA dan ibu Alm. St.
A. Simarmata, S.Pd.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut
1.Tahun 1999 masuk SD Methodist-1 Deli Serdang lulus pada tahun 2005
2.Tahun 2005 masuk SMP N-3 Deli serdang dan pindah ke SMP N-11 Medan
lulus pada tahun 2008
3.Tahun 2008 masuk SMA N-3 Medan lulus tahun 2011
4.Tahun 2011 masuk di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara melalui jalur SNMPTN
5.Melaksanakan Praktek kerja lapangan di desa Lubuk Kasih Kecamatan
Brandan barat Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara tanggal 3 Agustus
– 5 September 2014
6.Melaksanakan penelitian pada bulan Juli 2015 dengan mengambil data primer
di CU sondang Nauli Kab Karo-Simalungun, dengan 3 lokasi yaitu TPK
Cabang Berastagi, TPK Merek- Tongging dan Pra TPK Mariah Dolok dan
data sekunder di Kantor Pusat CU. Sondang Nauli Kabanjahe.
Adapun organisasi-organisasi yang telah diikuti Penulis adalah sebagai berikut :
1. Bendahara OSIS SMP Negeri 3 Medan Tahun 2006 – 2007.
2. Anggota Klub Olimpiade biologi tahun 2009
3. Anggota Klub Olimpiade Kimia tahun 2010
iii
5. Pengurus Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (IMASEP) Fakultas
Pertanian USU Tahun 2012- 2013
6. Tim Kerja UKM KMK USU tahun 2014
7. Ketua Departemen Kerohanian Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian
(IMASEP) Fakultas Pertanian USU Tahun 2014-2015
8. Sekretaris Tanoto Scholars Association Medan tahun 2014- 2015
9. Pengurus Komisi Pembinaan di UKM KMK USU UP FP tahun 2015 sampai
iv
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat, rahmat, dan karunia-Nya, serta segala kekuatan, kemampuan, dan
kesempatan yang telah dianugerahkan-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis
dapat menyelesaikan masa perkuliahan dengan skripsi yang berjudul
“Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam menggunakan Credit Union (CU) sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha tani (Studi Kasus :
CU Sondang Nauli Kab. Karo – Simalungun). Skripsi ini dibuat untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu sebagai berikut.
1. Ibu Ir. Diana Chalil, M.Si, PhD, sebagai ketua komisi pembimbing yang telah
banyak memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Ibu Emalisa, SP, M.Si sebagai anggota komisi pembimbing yang telah banyak
memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS, dan Bapak Dr. Ir Satia Negara Lubis, MS, sebagai
Ketua dan Sekretaris Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara, yang telah memimpin dan mengelola institusi pendidikan di
v
4. Pengurus CU Sondang Nauli Kab Karo- Simalungun di 3 tempat yaitu TPK
Merek- Tongging, Cabang Berastagi, dan Pra TPK Mariah Dolok yang terkait
dengan penelitian Penulis.
5. Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tina Binge yang telah memberikan beasiswa
Tanoto kepada penulis serta pelatihan – pelatihan yang ada di TSA Medan.
Secara khusus, Penulis mengucapkan terima kasih, atas segala hal yang pernah
diberikan kepada penulis yaitu ayahanda tercinta Bapak Alm.S.Ambarita, BA dan
ibunda tercinta Ibu Alm St.A.Simarmata, SPd, serta untuk doa, motivasi, dan
bimbingan dari saudaraku Royman Efendi Ambarita, Sri Rejeki Ambarita, Amd,
Evi Elisa Ambarita serta tante Oster Suryani, SKM.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Agustinus Purba, S.P, Monica
Ambarita S.P, Sri Sepriani Sinaga S.P, semua pengurus CU.Sondang Nauli, dan
keluarga yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di tempat
penelitian.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat penulis yang telah banyak
membantu penulis selama masa perkuliahan, yaitu KK Loperay Agave MP
GEYP, KK Carmel Of God, KK Zizi Valerie Agave, Daniel Siahaan S.P, Dolse
Sihombing S.P, Harun Nainggolan S.P, Ismael Limbong, Marisca Girsang S.P,
Nadia Safitri S.P, Pitawarni Manurung,S.P, Wenny Lumban Gaol S.P, Rany
Sitohang S.P, Titus Sembiring S.P, dan semua rekan-rekan di Departemen
Agribisnis stambuk 2011 yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.
vi
Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan yang disebabkan
keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Masukan dan saran akan
sangat berarti agar skripsi ini dapat dikembangkan dengan penelitian-penelitian
selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak.
Medan, Oktober 2015
vii
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka... 4
2.1.1 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 5
2.1.2 Koperasi Kredit (Credit Union)... 5
2.2 Landasan Teori ... 7
2.2.1 Kredit ... 7
2.2.2 Definisi Koperasi Kredit ... 7
2.2.3 Teori Pengambilan Keputusan Konsumen ... 7
2.2.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan petani ... 8
2.3 Review Penelitian Terdahulu ... 11
2.4 Kerangka Pemikiran ... 13
2.5 Hipotesa Penelitian ... 14
III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 15
3.2 Metode Penentuan Sampel ... 15
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 16
viii
3.5.2 Batasan Operasional ... 20
IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Credit Union (CU) Sondang Nauli... 21
4.1.1 Profil Credit Union (CU) Sondang Nauli ... 21
4.1.2 Perkembangan dari CU Sondang Nauli ... 22
4.1.3 Susunan Kepengurusan Kopdit CU Sondang Nauli ... 22
4.1.4.1 Pendidikan Dan Pelatihan ... 23
4.1.4.2 Simpanan Saham ... 24
4.1.4.3 Simpanan Non Saham ... 25
4.1.5 Perkembangan dan Data Statistik ... 34
4.1.5.1 Keanggotaan ... 34
5.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha tani ... 43
5.2.1 Kriteria uji ... 43
VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 47
6.2 Saran ... 47
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Hal
1. Skema Kerangka Pemikiran 14
x
No.
Judul
Hal
1.
Perkembangan CU Di Kabupaten Karo 22.
Jumlah Sampel Petani Pada Tiap Tpk 163.
Keanggotaan 344.
Aset, Pendapatan Dan SHU 355.
Simpanan 356.
Pinjaman Kepada Anggota 357.
Distribusi Keputusan Petani Dalam Menggunakan CU Sebagai Lembaga Pembiayaan37
8.
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Yang Ditempuh38
9.
Jumlah Responden Berdasarkan Umur 3810.
Sumber Informasi 4011.
Pengalaman Keluarga 4012.
Pelayanan 4113.
Prosedur Kredit Yang Digunakan Di Setiap CU Yang Ada Di Kabupaten Karo-Simalungun41
14.
Data Petani Yang Menggunakan Lembaga Lain Selain CU.Sondang Naulii
ABSTRAK
Dena Manuela Ambarita (110304077) dengan judul skripsi “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha tani di CU Sondang Nauli Kabupaten Karo - Simalungun.” Dibimbing oleh Ir.Diana Chalil,M.Si,PhD selaku ketua komisi pembimbing dan Ibu Emalisa, SP, M.Si selaku anggota komisi pembimbing.
Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memepengaruhi keputusan petani dalam memilih CU Sondang Nauli sebagai lembaga pembiayaan dalam usahatani di Kabupaten Karo-Simalungun.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode regresi logit. Hasil dari penelitian ini adalah pendidikan, pengeluaran keluarga, jumlah tanggungan, sumber informasi, pengaruh keluarga, pelayanan, prosedur kredit, dan akses ke lembaga lain tidak mempengaruhi keputusan petani dalam menggunakan CU Sondang Nauli sebagai modal dalam usaha tani. Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usahatani adalah umur dan pendapatan.
1
1.1 Latar Belakang
Peranan modal menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam
melakukan usahatani, karena modal inilah nantinya akan digunakan oleh
petani untuk memenuhi keperluan produksi (pembelian pupuk, pengolahan, dan
pengadaan alat dan bahan). Selain itu, modal juga diperlukan untuk
meningkatkan kualitas hasil pertanian, membantu petani dalam memenuhi
kebutuhan sehari – hari, dan untuk dapat mencapai peningkatan pertumbuhan
ekonomi maka dibutuhkan lembaga yang dapat membantu petani dalam
menyelesaikan masalah permodalan yaitu lembaga keuangan mikro.
Lembaga keuangan mikro menjadi alternative menarik bagi mereka yang
membutuhkan akses dana. Lembaga keuangan mikro tersebut antara lain:
Koperasi, BMT, Lembaga Perkreditan Desa (LPD), BUKP, Bank, dan Credit
Union (CU). Koperasi credit union merupakan salah satu lembaga keuangan
mikro yang unik dan begitu pesat perkembangannya seerti di provinsi
Kalimantan, dan Sumatera utara.
Menurut Partomo (2009) alasan dibentuknya koperasi adalah untuk
mengatasi persoalan – persoalan berikut :
1. Para petani pada umumnya merupakan usaha kecil dibandingkan
dengan rekan dagangnya, sehingga posisi tawar- menawarnya lemah.
2. Sektor pertanian secara geografis tersebar ke daerah di pedalaman,
2
3. Kualitas pendidikan para petani umumnya relatif rendah, sehingga sulit
untuk meningkatkan kegiatan usahanya
Dengan ketiga alasan tersebut, maka kehadiran credit union sangat dibutuhkan
oleh para petani sebagai sumber pembiayaan dalam usaha tani petani.
Perkembangan Credit Union di Kabupaten Karo berkembang begitu pesat, ini
terlihat dari data yang bisa kita lihat dari majalah PICU (Pusat Informasi Credit
Union) bulan Januari - Februari 2015.
Tabel 1. Perkembangan CU di Kabupaten Karo No. Nama Credit Union Jumlah anggota
(orang)
Sumber : Majalah PICU
Berdasarkan pra survey yang dilakukan oleh peneliti, bahwa CU berkembang di
Kabupaten Karo - Simalungun, tetapi masih banyak petani yang tidak mau
memanfaatkan pinjaman di CU sebagai sumber pembiayaan dalam usahataninya.
Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal-hal
yang mempengaruhi petani menggunakan CU sebagai sumber modal dalam
usahatani
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dirumuskan satu masalah penelitian,
1. Faktor-faktor apa yang memepengaruhi keputusan petani dalam memilih
CU Sondang Nauli sebagai lembaga pembiayaan dalam usahatani di
Kabupaten Karo-Simalungun?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani
dalam memilih CU Sondang Nauli sebagai lembaga pembiayaan dalam
usahatani di Kabupaten Karo-Simalungun
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian adalah
1. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam menyusun kebijakan
dalam meningkatkan kualitas Credit Union
2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Sejarah Koperasi Di Indonesia
Credit Union atau dikenal sebagai koperasi kredit ada di Indonesia sejak tahun
1970an dan mempunyai peranan penting dalam hal keuangan, kelembagaan dan
sosial. Sebagai lembaga keuangan berbentuk koperasi, Credit Union dimiliki dan
diawasi oleh anggota yang memanfaatkan pelayanannya. Credit Union tidak
dimaksudkan untuk memupuk keuntungan (profit oriented) dan dirancang
sebagai wadah yang aman dan nyaman bagi anggotanya untuk menabung dan
mendapatkan (WOCCU, 2003). Sesuai dengan kebutuhan anggota dan
perkembangannya, Credit Union menyediakan jasa-jasa keuangan seperti halnya
lembaga keuangan perbankan seperti rekening giro, tabungan, pinjaman berbagai
tujuan, asuransi dan jasa pengiriman (Petebang, dkk, 2010).
Kepada para penggerak CU dan para anggota CU, tokoh CU dunia F. W.
Raiffeisen pernah menulis “Credit Unions must not confine themselves to
granting loans. Their main objective should be to control the use of money, to
improve the moral and physical values of people, and their will to act by
themselves”. [Credit Union tidak boleh mengandalkan sematamata pada
pemberian pinjaman. Tujuan utama credit union adalah bagaimana mengelola
penggunaan uang secara bijaksana, meningkatkan nilai-nilai moral dan fisik
manusia, dan mendorong mereka agar mau bertindak menolong dirinya sendiri].
Faktor manusia adalah yang utama dalam mengembangkan CU. Itu sebabnya
terbangun adalah manusia yang berkualitas. Manusia yang sudah dibangun oleh
CU harus terus belajar meningkatkan kompetensi dirinya dan bukan perubahan
sesaat lalu berhenti. Orang-orang CU harus mampu mencapai kualitas manusia
yang utuh dan bermartabat (Munaldus, dkk, 2012).
2.1.2 Koperasi Kredit (Credit Union)
Secara umum, berdasarkan jenis usaha, koperasi terdiri atas Koperasi Simpan
Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Konsumsi, dan Koperasi
Produksi.
a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
KSP adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan
anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi
penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan
usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”
b. Koperasi Serba Usaha (KSU)
KSU adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit
usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari
anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.
c. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan
kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan
6
d. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada
umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan
bantuan modal dan pemasaran ( Mutis. 1992).
Jenis koperasi kredit (CU) ini didirikan untuk memberikan kesempatan kepada
para anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan biaya yang
ringan. Kopdit bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui
tabungan anggota yang secara terus-menerus untuk kemudian dipinjamkan
kepada para anggotanya, secara cepat, mudah untuk tujuan produktif dan
kesejahteraan (Anoraga dan widyanti, 1993).
Menurut Sutarno (2004), hal-hal yang perlu diatur dalam perjanjian kredit antara
lain mencakup:
a. Jumlah kredit;
b. Jangka waktu kredit;
c. Bunga kredit;
d. Penggunaan kredit;
e. Cara pengembalian kredit;
f. Jaminan kredit;
g. Biaya administrasi,
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Kredit
Menurut Edy (1989) dari sudut ekonomi, kredit diartikan sebagai penundaan
pembayaran, atau maksudnya adalah penerimaan uang dan/atau barang tidak
dilakukan bersamaan, tetapi pengembaliannya dilakukan pada masa tertentu yang
akan datang.
UU Perbankan menyebutkan bahwa ”Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga” (Djumhama,M. 2008)
2.2.2 Definisi Koperasi Kredit
Koperasi kredit ialah koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan
modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus
untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah,
cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Contohnya adalah
unit-unit simpan pinjam dalam KUD, KSU, Credit Union, Bukopin, Bank Koperasi
Pasar dan lain-lain.
2.2.3 Teori Pengambilan Keputusan Konsumen
Keputusan nasabah dalam mengambil kredit adalah suatu tindakan memilih satu
alternatif dari serangkaian alternatif yang ada. menurut Schiffman dan Kanuk
(2004) keputusan nasabah dalam mengambil kredit adalah pemilihan dari dua
8
seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia alternatif lainnya.
Keputusan nasabah dalam mengambil kredit adalah suatu proses yang dilakukan
nasabah pada saat mengambil kredit, kemudian nasabah memilih satu alternatif
dari alternatif yang ada.
2.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1. Umur
Umur seseorang menentukan prestasi kerja atau kinerja orang tersebut. Semakin
berat pekerjaan secara fisik maka semakin tua tenaga kerja akan semakin turun
pula prestasinya. Dalam hal tanggung jawab semakin tua umur tenaga kerja tidak
akan berpengaruh karena justru semakin berpengalaman (Suratiyah, 2008).
2. Pendidikan
Tingkat pendidikan manusia pada umumnya menunjukkan daya kreativitas
manusia dalam berpikir dan bertindak. Pendidikan rendah mengakibatkan
kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.
Usaha-usaha penduduk berakibat hanya mampu menghasilkan pendapatan rendah
(Kartasapoetra, 1994).
3. Pendapatan Petani
Sahidu (1998) pendapatan usahatani merupakan sumber motivasi bagi petani dan
merupakan faktor kuat yang mendorong timbulnya kemauan, kemampuan serta
terwujudnya kinerja partisipasi petani. Kartasapoetra (1991) menyatakan bahwa
setiap petani dan keluarganya ingin meningkatkan produksi dalam usahataninya
Menurut Mosher (2002), pada bidang pertanian pendapatan merupakan produksi
yang dinyatakan dalam bentuk uang setelah dikurangi dengan biaya yang
dikeluarkan selama kegiatan usahatani.
4. Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran rumah tangga merupakan salah satu indikator yang dapat
memberikan gambaran keadaan kesejahteraan penduduk. Tingkat pengeluaran
terdiri atas dua kelompok, yaitu pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan.
Tingkat kebutuhan/ permintaan (demand) terhadap kedua kelompok tersebut pada
dasarnya berbeda- beda. Dalam kondisi pendapatan terbatas, kebutuhan makanan
didahulukan, sehingga pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah akan
terlihat bahwa sebagian besar pendapatannya digunakan untuk membeli
makanan. Seiring dengan peningkatan pendapatan, maka lambat laun akan terjadi
pergeseran pola pengeluaran, yaitu penurunan porsi pendapatan yang
dibelanjakan untuk makanan dan peningkatan porsi pendapatan yang
dibelanjakan untuk bukan makanan (BKP, 2010).
5. Jumlah Tanggungan
Semakin banyak anggota keluarga akan semakin besar pula beban hidup yang
akan ditanggung atau harus dipenuhi. Jumlah anggota keluarga akan
mempengaruhi keputusan dalam berusaha. Petani yang memiliki jumlah
tanggungan yang besar harus mampu mengambil keputusan yang tepat agar tidak
mengalami resiko yang fatal (Soekartawi, 1999).
6. Sumber Informasi
Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara
10
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih
berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2009)
Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa
sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa,
2009)
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga
mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.
7. Pengaruh keluarga
Keluarga mempunyai peran terbesar dalam mempengaruhi individu dalam
pembelian suatu produk karena keluarga pula yang mempunyai peran paling
banyak dalam interaksi seorang individu. Keluarga merupakan organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah menjadi
penelitian yang luas.Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak kerap
menjadi unit pengambilan keputusan yang utama. Anggota keluarga merupakan
kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Keluarga yang terdiri atas
ayah,ibu dan saudara kandung mendapatkan orientasi atas agama, politik dan
ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan, jika pembeli tidak
lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga
terhadap perilaku pembeli tetap signifikan. Pengaruh yang lebih langsung
terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi, yaitu
8. Pelayanan
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang
langsung (Moenir,2006). Membicarakan pelayanan berarti membicarakan suatu
proses kegiatan yang konotasinya lebih kepada hal yang abstrak (Intangible).
Pelayanan adalah merupakan suatu proses, proses tersebut menghasilkan suatu
produk yang berupa pelayanan, yang kemudian diberikan kepada pelanggan.
9. Prosedur Kredit
Kasmir (2012) mengemukan bahwa “Prosedur kredit adalah tahap-tahap yang
harus dilalui sebelum sesuatu kredit diputuskan untuk dikucurkan. Tujuannya
adalah untuk mempermudah bank dalam menilai kelayakan suatu permohonan
kredit”.
10.Akses ke lembaga lain
Peluso dan Ribot (2003) mendefinisikan akses sebagai kemampuan menghasilkan
keuntungan dari sesuatu, termasuk diantaranya objek material,
perorangan,institusi, dan simbol. Dengan memfokuskan pada kemampuan
dibandingkan dengan kepemilikan yang ada dalam properti.
2.3 Review Penelitian Terdahulu
Dengan menggunakan regresi binary logit, Sari, Y.E (2014) tentang “Keputusan
Petani Mengambil Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia Di Kecamatan
Adiluwih Kabupaten Pringsewu”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)
faktor-faktor yang signifikan berpengaruh negatif terhadap keputusan petani
mengambil Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia adalah bunga kredit,
jangka waktu pengembalian kredit dan lamanya realisasi kredit. (2) kredit yang
12
dan persyaratan yang mudah, jumlah yang dicairkan sesuai dengan kebutuhan
usahataninya, tanpa agunan, bunga relatif rendah (sekitar 0 - 1 persen per bulan),
pengembalian kredit setelah panen, serta pencairan kredit yang cepat (yakni 2
sampai dengan 7 hari kerja).
Dengan menggunakan analisis deskriptif, Yaneliza (2007) dalam penelitiannya
yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam
Mengambil Kredit Di BRI Unit Sambit Kab Ponorogo”. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat empat faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam
pengambilan kredit pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Sambit Ponorogo
penting yaitu (1) Prosedur dan Informasi Kredit yang terdiri dari: jaminan,
pelayanan, persyaratan, informasi dari iklan TV, informasi dari pamflet,
jangkauan tempat, .Informasi dari tokoh masyarakat; (2) Kelas Sosial, terdiri dari
pendidikan, umur, dan pendapatan; (3) Harga, terdiri dari bunga bank, bonus
(PBWT), bonus berupa potongan bunga, tempat parker; (4) Pelayanan, terdiri dari
sanksi, informasi dari karyawan BRI, informasi dengan datang langsung ke BRI.
Dengan menggunakan regresi linier berganda, Sugih,R.D (2014) dengan judul “
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan nasabah UMKM dalam memilih
produk KUR Bank BJB KCP Merak). Dari hasil penelitiannya, faktor- faktornya
dibagi atas dua yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri
dari motivasi, pengetahuan, sikap, dan gaya hidup sedangkan factor eksternal
terdiri dari dorongan keluarga, kenalan pegawai/ karyawan bank, dan informasi
2.4 Kerangka Pemikiran
Keterbatasan modal yang dimiliki petani dalam melakukan usahatani membuat
petani memilih untuk meminjam kepada pihak lain. Pada perkembangannya,
lembaga tempat peminjaman modal bagi petani ada beragam yaitu bank, rentenir,
dan koperasi seperti kredit union.
Adanya kemudahan akses dalam pengajuan maupun pencairan pinjaman oleh
lembaga lain seperti bank, pegadaian, memunculkan pertimbangan bahwa alasan
seperti apa yang menyebabkan petani masih mengambil kredit di CU Sondang
Nauli.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk memanfaatkan
kredit di CU.sebagai lembaga pembiayaaan dalam usahatani petani. Berdasarkan
landasan teori dan review penelitian terdahulu, faktor – faktor yang
mempengaruhi keputusan petani dalam menggunakan CU sebagai lembaga
pembiayaan dalam usahatani petani adalah pendidikan, umur, pendapatan,
pengeluaran keluarga,jumlah tanggungan, sumber informasi, pengaruh keluarga,
14
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Keterangan :
: menyatakan pengaruh 2.5 Hipotesa Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran dan permasalahan yang ada, maka dalam
penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Pendidikan, umur, pendapatan, pengeluaran keluarga,jumlah tanggungan,
sumber informasi, pengalaman keluarga, pelayanan, prosedur kredit, dan
akses ke lembaga keuangan lain secara signifikan mempengaruhi
keputusan petani dalam menggunakan CU.
Keputusan Petani
- Kredit CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha tani - Kredit dari CU
sebagai komsumsi
Pendidikan
Umur
Pendapatan
Pengeluaran keluarga
Jumlah tanggungan
Sumber informasi
Pengalaman keluarga
15
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ini ditentukan secara purposive (sengaja). Tempat yang
menjadi daerah penelitian yaitu CU Sondang Nauli Kab Karo-Simalungun
dengan 3 wilayah, yaitu TPK Merek Tongging, Cabang Berastagi, dan Pra TPK
Mariah Dolok. Pertimbangan ini berdasarkan bahwa CU Sondang nauli
berkembang berdasarkan segi asset dan penyebaran TPK/Pra TPK, tetapi bila
dilihat dari struktur keanggotaannya di PRA TPK / TPK masih beragam.
(Lampiran 1)
3.2 Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah anggota CU yang meminjam di CU dan
bekerja sebagai petani. Metode penarikan sampel dilakukan dengan metode
proportional cluster sampling berdasarkan PRA TPK / TPK. Dari 88 TPK/ PRA
TPK dipilih 3 TPK untuk diteliti. Penentuan 3 TPK yang dijadikan sampel
dilakukan berdasarkan jumlah anggota di PRA TPK/ TPK.
Untuk menentukan besar sampel dari 3 PRA TPK / TPK ini digunakan rumus
Slovin (Umar. H, 2005), sebagai berikut:
�= �
1 +�.�2
Dimana:
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
16
maka jumlah sampel adalah:
n = 229 1+ 229 (0,1)2 = 70 orang
Dari hasil pertimbangan dengan menggunakan Rumus Slovin didapat jumlah
sampel adalah 70 petani, yang terdapat di 3 TPK yaitu TPK Merek -Tongging
Cabang Berastagi dan TPK Seribu dolok. Jumlah sampel pada tiap TPK
ditabulasikan dengan menggunakan rumus :
Jumlah Sampel Per TPK = Total Anggota Per TPK
Total Anggota Petani CU X 70
Tabel 2. Jumlah Sampel Petani Pada Tiap TPK No. Unit TPK Tahun
Sumber : Lampiran 1
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang
diperoleh dari wawancara langsung dengan sampel penelitian di daerah penelitian
melalui survei maupun kuesioner yang sudah disiapkan dan data sekunder
diperoleh melalui kantor atau instansi terkait seperti Credit Union Sondang Nauli.
3.4 Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner, akan ditabulasikan kemudian
dianalisis. Data tersebut akan diuji dengan Metode Regresi Logistic.
Model logistic adalah prosedur permodelan yang diterapkan untuk memodelkan
variabel respon (Y) yang bersifat kategori berdasarkan satu atau lebih variabel
prediktator (X), hal itu yang bersifat kategori maupun kontiniu. Adapun rumus
dari metode logit ini adalah:
ln � �(�)
1−�(�)� = β0 + β1X1 (Gujarati, 2006)
Y = β0 + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5+β6X6+ β7X7+ β8X8
Dimana :
p (i) adalah peluang petani menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan
dalam usaha tani (Y=1)
1- p(i) adalah peluang petani tidak menggunakan CU sebagai lembaga
pembiayaan dalam usaha tani (Y=0)
X1= pendidikan (tahun)
X2= umur ( tahun)
X3 = pendapatan ( Rp/bln)
X4= pengeluaran keluarga(Rp/ bln)
X5 = jumlah tanggungan (orang)
X6= sumber informasi (kategori)
X7= pengaruh keluarga (score)
X8 = pelayanan (score)
β0, β1 ,β2 ,β3 ,β4 ,β5 ,β6 ,β7 ,β8 , adalah Parameter
Kriteria Uji
18
H0 : ( 1- B) = 0, B (distribusi frekuensi estimasi/ observasi) = 1. Artinya tidak ada
perbedaan antara distribusi obeservasi dengan distribusi frekuensi estimasi,
sehingga model dinyatakan layak digunakan.
H1 : ada perbedaan antara distribusi observasi dengan distribusi frekuensi
estimasi.
Sig > 0,1 ; tolak H1 , terima H0
Sig. ≤ 0,1 ;terima H1,tolak H0
b. Uji seluruh model (uji G)
H0 : �1 =�2 = �3 = �4 = 0 , dimana tidak ada satupun variabel bebas yang
berpengaruh terhadap variabel terikat.
H1 : �� ≠ 0, sekurang kurangnya terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh
terhadap variabel terikat.
Sig > 0,1 : tolak H1 , terima H0
Sig ≤ 0,1 : terima H1 , tolak H0
c. Uji Wald
Uji ini untuk menguji signafikansi setiap variabel bebas.
H0 : βj = 0 untuk suatu j tertentu; j = 1,2..p maka tidak ada pengaruh antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
H1: βj ≠ 0 maka ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat
Wj ≤ χ�2,1 atau Sig. > 0,1; tolak H1 , terima H0
Wj > χ�2,1 atau Sig. > 0,1; terima H1 , tolak H0
Efek marginal dapat melihat rata- rata perubahan dengan cara menghitung suatu
variabel bebas sementara variabel lain dianggap konstan. Untuk model logit,
tingkat perubahan probabilitas dari keterjadian sebuah peristiwa adalah sebagai
berikut :
Efek Marjinal = βi. Pi. ( 1 - Pi)
dimana :
P = probabilitas petani menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan dalam
usaha tani
β = koefisien dari variabel independen
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami penelitian ini, maka perlu
dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :
3.5.1 Definisi
1. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara CU dengan petani sampel yang
mewajibkan petani sampel untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
2. Kredit union adalah koperasi kredit yang memiliki usaha tunggal yaitu
menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman
3. Pendidikan adalah pembelajaran formal yang ditempuh oleh petani
sampel
4. Umur adalah lamanya waktu hidup petani sampel yaitu terhitung sejak
20
5. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima petani sampel dari
usahatani yang dilakukan (Rp/bln)
6. Pengeluaran keluarga adalah jumlah uang yang dikeluarkan petani sampel
untuk memenuhi kebutuhan keluarga (Rp/ bln)
7. Jumlah tanggungan adalah jumlah orang yang dibiayai kebutuhan
hidupnya oleh petani sampel
8. Sumber informasi adalah sumber pengetahuan petani sampel tentang CU
Sondang Nauli
9. Pengalaman keluarga adalah pengalaman yang dirasakan keluarga dalam
menggunakan CU Sondang Nauli
10.Pelayanan adalah respon pegawai CU Sondang Nauli kepada petani
sampel pada saat pengajuan pinjaman
11.Prosedur kredit adalah persyaratan kredit yang harus dipenuhi petani
sampel pada saat pengajuan kredit mencakup periode realisasi pinjaman
dan agunan
12.Akses ke lembaga keuangan lain adalah kemudahan dan persyaratan yang
diterima petani sampel dengan lembaga keuangan lain.
3.5.2 Batasan Operasional
1. Lokasi penelitian adalah CU Sondang Nauli di 2 Kabupaten, yaitu
Karo-Simalungun dan 3 daerah yaitu, TPK Merek-Tongging, Cabang Berastagi,
dan Pra TPK Mariah Dolok
2. Populasi adalah petani yang menggunakan CU Sondang Nauli sebagai
lembaga pembiayaan dalam melakukan usahatani
21
4.1 Credit Union (CU) Sondang Nauli
4.1.1 Profil Credit Union (CU) Sondang Nauli
Kopdit CU SONDANG NAULI berdiri tanggal 23 April 1983,dengan motto
“Melangkah Maju untuk Kesejahteraan”. CU ini lahir dari situasi ekonomi
yang sangat memprihatinkan terutama di kalangan para perantau Katolik yang
sebahagian besar datang dari daerah “peta kemiskinan”, seperti Samosir dan
sekitarnya. Kondisi ini menjadi perhatian hirarki gereja. Melalui rohaniawan
Katolik yakni P. Ignasius Simbolon, OFMCap yang saat itu menjadi pastor muda
yang bertugas di Paroki Kabanjahe. Dibentuknya Perkumpulan (Punguan)
Sondang Nauli dengan tujuan ‘meningkatkan’ kerohanian dan rasa solidaritas
sesama anggota. Selanjutnya, P. Ignasius Simbolon, OFMCap meminta bruder
kongregasi Budi Mulia yang saat mengelola Lembaga Latihan Pertanian (LLP) Jl.
Irian Kabanjahe untuk membantu memikirkan bagaimana mengatasi kesulitan
ekonomi umat. Maka, Br. Ignas, BM mengusulkan untuk membentuk Credit
Union (CU) dalam Punguan Sondang Nauli, dan tanggal 23 April 1983 secara
resmi lahirlah CU Sondang Nauli dengan modal awal Rp. 30.000,- dan anggota
awal berjumlah 30 orang, dengan susunan pengurus pertama adalah: D.E Malau
(sebagai Ketua); Wilson Siahaan (sekretaris); Elon Manihuruk dan Mangasa
Lingga (bendahara); D. Simarmata dan Maruhum Situmorang (panitia kredit)
dibantu oleh Br. Ignas, BM (sebagai pemegang kas). Dengan berpedoman pada
22
anggota dan konsumen dengan menyediakan produk yang berkualitas, layanan yang unggul dan akrab bersahabat, serta dalam suasana belanja yang menyenangkan.
Bulan September 2004, CU Sondang Nauli membuka diri bagi masyarakat umum
tanpa memandang perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras, Status, dll) dan
mendapat legalitas dan berbadan hukum No. 145/BH/KDK 2.2/IX/2004 dari
pemerintah.
4.1.2 Perkembangan dari CU Sondang Nauli
Pengembangan pelayanan CU Sondan Nauli kepada masyarakat diwujudkan
dengan membuka Tempat Pelayanan Kopdit (TPK) dengan tujuan adalah untuk
mengembangkan, meningkatkan serta mendekatkan pelayanan Kopdit CU
Sondang Nauli kepada anggota. (Lampiran 1)
4.1.3 Susunan Kepengurusan Kopdit CU Sondang Nauli
Pengurus / Dewan Pimpinan
Panitia Kredit
Karyawan
Manajer
Badan pengawas Panitia pendidikan
Gambar 2. Susunan Kepengurusan Kopdit CU Sondang Nauli
4.1.4.1 Pendidikan Dan Pelatihan
Seorang calon anggota wajib mengikuti pendidikan dasar CU. Keberhasilan pendidikan dan pelatihan akan menentukan kualitas dan perkembangan Credit Union. Pendidikan dan pelatihan ditujukanuntuk meningkatkan kesadaran, wawasan, pemahaman akan hak dan kewajiban serta keterampilan para anggota tentang hakekat ber-CU. Berhasilnya Kredit Union bila dimulai dengan Pendidikan yang matang. Credit Union / Koperasi Kredit dikelola, dikembangkan, diawasi melalui Pendidikan yang baik. Pendidikan merupakan tenaga penggerak dalam pertumbuhan dan perkembangan Kopdit. Pilar utama Kopdit adalah Pendidikan. Artinya maju mundurnya suatu Kopdit ditentukan oleh kwalitas Pendidikan.
Dalam melaksanakan pendidikan Kopdit CU Sondang Nauli, semua pengurus serta lembaga lain yang terkait ikut serta dengan Panitia Pendidikan. Demikian juga Anggota Kopdit serta Pengurus secara aktif harus mengikuti Pendidikan. Dengan demikian Kopdit tumbuh dan berkembang menjadi suatu Lembaga Sosial yang ampuh dalam meningkatkan kesejahteraan Anggotanya, Bangsa dan Negara. Anggota Kopdit harus bekerja keras, berdisiplin dalam mengikuti peraturan dalam Kopdit, menjaga nama baik, mencintai serta merasa memiliki Kopdit tersebut. Falsafah Kopdit “Dari Kita Untuk Kita”. Pendidikan ada Kopdit Sondang Nauli adalah Pendidikan Dasar dan Pendidikan Lanjutan.
24
mengajukan Permohonan Pinjaman Perdana meskipun waktu enam bulan sudah dilalui sebagai anggota Kopdit tersebut.Pendidikan Lanjutan bagi Anggota Lama, selain untuk motivasi dan evaluasi juga meliputi kepemimpinan kaderisasi, dll.Dengan demikian marilah kita mengikuti, mendukung kegiatan pendidikan tersebut demi kelancaran, perkembangan Kopdit kita ini, demi terwujudnya harapan-harapan kesejahtreraan yang lebih baik.
Pendidikan juga menyangkut kegiatan motivasi kepada anggota supaya lebih
semangat, bergairah serta pemahaman tentang CU yang berkembang terus. Dengan demikian diharapkan anggota ikut berperan aktif dalam memajukan dan mengembangkan Kopdit yang sehat dan kuat.Kegiatan pendidikan selengkapnya dapat dilhat pada tabel 3 sebagai berikut:
4.1.4.2 Simpanan Saham
CU Sondang Nauli menyelenggarakan layanan usaha simpanan saham atau simpanan kepemilikan yakni simpanan yang memberikan balas jasa simpanan berupa deviden pada akhir tahun. Simpanan Saham merupakan bukti kepemilikan anggota terhadap CU. Simpanan Saham bebas dari biaya administrasi bulanan. Simpanan saham dalam CU terdiri simpanan pokok (SP), simpanan wajib (SW) dan simpanan sukarela (SS). Simpanan saham tidak dapat ditarik selama yang bersangkutan masih menjadi anggota CU.
Simpanan Pokok (SP )adalah simpanan saham yang merupakan bukti
kepemilikan yang minimal harus dimiliki oleh seorang anggota Credit Union. Selama ini, simpanan pokok tidak diberlakukan di CU Sondang Nauli padahal simpanan pokok merupakan kewajiban awal yang harus dipenuhi anggota yang masuk CU. Sejak tahun buku 2009 simpanan pokok telah diberlakukan yakni sebesar Rp. 100.000,-
Simpanan Wajib (SW) juga merupakan simpanan saham. SW harus (wajib)
disetor secara rutin setiap bulan. SW ditetapkan sebesar Rp. 30.000,-/bulan.
Simpanan Sukarela (SS) juga merupakan bentuk simpanan saham. SS adalah
4.1.4.3 SIMPANAN NON-SAHAM
a.
b.
c.
d.
e.
a. SIBUHA
SIBUHA (Simpanan Bunga Harian) merupakan satu pelyanan simpanan harian
dengan suku bunga dhitung berdasarkan rata-rata harian secara bertingkat dan
diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan ditambahkan ke rekening SIBUHA
pada akhir bulan yang sama. SIBUHA merupakan simpanan non saham dan tidak
ikut DAPERMA
• Jasa simpanan (suku bunga) adalah sebesar 1 % perbulan. • Simpanan pertama minimal Rp.300.000;
• Setoran selanjtunya sekurang-sekurangnya Rp. 50.000;
• Dapat menabung dan penakrikan setiap hari
b.Sisuka
Sisuka adalah simpanan anggota dalam bentuk jangka pendek dengan suku bunga
menarik.
Manfaat Menabung Sisuka
• Suku bunga bersaing dengan lembaga keuangan lainnya
• Bunga sisuka dapat diambil setiap bulannya
• Bunga sisuka bisa ditransfer menambahkan ke saham atau ke sibuha setiap
26
Ketentuan Umum Sisuka
• Sudah menjadi anggota Kopdit " CU Sondang Nauli"
• Besar simpanan minimal Rp. 500.000,-
• Jangka waktu simpanan 3, 6, 9, 12 bulan
• Biaya administrasi Rp. 5.000,-
• Tingkat suku bunga kompetitif
• Sisuka dapat djadikan sebagai Jaminan Pinjaman
• Selama masa kontrak sisuka tidak bisa ditarik
• Sisuka yang telah jatuh tempo secara otomatis akan diperpanjang sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditentukan kecuali ada pemberitahuan
sebelumnya dari pemilik sertifikat
c. SIMAKA
Simaka (Simpanan Masa Tua Berjangka) adalah Deposito Anggota yang
diperlukan untuk kebutuhan Pendidikan, Keluarga di masa depan
Manfaat SIMAKA
• Suku Bunga menarik 15% per tahun
• Mudah dalam menabung (hanya sekali dan anda akan mendapatkan
hasilnya)
• Simpanan Anda Terjamin selama Anda terikat kontrak dengan CU Sondang
Nauli
• Bisa dijadikan Jaminan Pinjaman sesuai dengan nilai nominal Simaka
(Syarat Berlaku )
• Penyimpan Simaka adalah anggota CU.Sondang Nauli
• Biaya administrasi Rp.13.000,-
• Simpanan minimal Rp.1.000.000,-
• Bunga Simaka terakumulasi secara otomatis pada bulan ke 12 tahun pertama
dan bunga tahun pertama akan diberi bunga lagi pada tahun ke 2
• Selama masa kontrak Simaka tidak bisa ditarik/ dibatalkan
• Apabila sebelum jatuh tempo simaka ditarik maka bunga tidak akan dibayar
dan akan dikenakan biaya pinalty sebesar 1% dari saldo terakhir
Persyaratan Sebagai Anggota Simaka
• Sudah terdaftar sebagai Anggota CU.Sondang Nauli
• Mengisi Formulir Simaka
d. SIPANDIK AS
SIPANDIK AS merupakan satu produk pelayanan simpanan dalam bentuk
simpanan harian dengan suku bunga dihitung berdasarkan rata-rata harian secara
bertingkat dan diperhitungkan setiap akhir bulan. SIPANDIK AS diperuntukkan
untuk Anak Sekolah.
Kelebihan menjadi anggota atau peserta sipandik as
• dapat melakukan transaksi (setoran setiap hari)
• bunga yang menarik
• pada saat menjadi anggota sipandik as, pada saat naik kelas atau lulus dari
sekolah akan diberikan berupa hadiah berbentuk barang ataupun tunai
28
• terbuka untuk umum yang bukan anggota saham CU.Sondang Nauli atau
disebut “peserta sipandik as”
Keuntungan menjadi anggota/pesertasipandik as
• memperoleh bunga setiap hari, dan diakumulasikan setiap awal bulan
• bunga tabungan 6% / tahun atau setara dengan 0,5% / bulan
• setiap hari anda bisa melakukan transaksi sesuai dengan jam kerja kantor
pusat sondang nauli kabanjahe
persyaratan mendapat kartu sipandik as
• menjadi anggota atau peserta sipandik plus harus merupakan anak sekolah
tk,sd,smp,sma / smk
• untuk anggota yang telah mempunyai nba (nomor buku anggota) bisa
langsung mendaftarkan diri menjadi anggota sipandik as
• minimal setoran awal sipandik as rp.5.000,- (lima ribu rupiah)
• membayar biaya administrasi rp.5.000,- untuk biaya cetak buku sipandik as
• penarikan saldo hanya bisa dilakukan apabila anak sekolah, sudah selesai
studi atau pindah dari sekolah bersangkutan ,disertai dengan surat dari orang
tua atau sekolah (guru kelas)
• segala persyaratan yang ada di diatas dapat sewaktu-waktu berubah tanpa
pemberitahuan kepada anggota
e. Sipandik Plus
Sipandik plus (Simpanan Pendidikan) adalah Deposito Anggota atau Anak
Anggota yang diperlukan untuk kebutuhan Pendidikan, Keluarga di masa depan
• Suku Bunga menarik 15% per tahun
• Mudah dalam menabung (hanya sekali dan anda akan mendapatkan
hasilnya)
• Simpanan Anda Terjamin Selama anda terikat kontrak dengan CU.Sondang
Nauli
Ketentuan Umum Sipandik Plus (Simpanan Pendidikan Plus)
• Penyimpan Sipandik Plus adalah anggota CU. Sondang Nauli
• Biaya administrasi Rp.13.000,-
• Simpanan minimal Rp.1.000.000,-
• Bunga Sipandik Plus terakumulasi secara otomatis pada bulan ke-12 tahun
pertama dan bunga tahun pertama akan diberi bunga lagi pada tahun ke-2
• Selama masa kontrak Sipandik Plus tidak bisa ditarik/ dibatalkan
• Apabila sebelum jatuh tempo sipandik plus ditarik maka bunga tidak akan
dibayar dan akan dikenakan biaya pinalty sebesar 1% dari saldo terakhir
Persyaratan Sebagai Anggota Sipandik Plus
• Sudah terdaftar sebagai Anggota CU.Sondang Nauli
• Mengisi Formulir Sipandik Plus (Untuk NBA baru)
Konsep/Pola Pinjaman
• Memprioritaskan pinjaman untuk menambah tabungan (kapitalisasi) dan
usaha produktif atau menambah modal usaha.
• Menyesuaikan jumlah pinjaman dengan kemampuan mengembalikan.
• Pinjaman hanya diberikan kepada anggota yang memenuhi syarat
30
TU Tujuan Pinjaman Jenis Apa ?
Jenis Pinjaman ada 3 yaitu:
1) Produktif; 2) Kesejahteraan; 3) Darurat
K Kerajinan menabungnya bagaimana
KE Kemampuan mengembalikan bagaimana
P Prestasi masa lampaunya bagaimana
PAR Partisipasi terhadap CU bagaimana
• Saat mengajukan pinjaman status anggota bukan sebagai pemilik tetapi sbg
nasabah.
• Berusaha menjamin keselamatan aset CU Sondang Nauli dengan
menyediakan borg untuk dijadikan jaminan pinjaman danmembubuhkan
materai Rp. 6.000,- pada surat perjanjian peminjaman.
• Mengembalikan pinjaman sesuai dengan perjanjian.
• Diutamakan sikap solidaritas dari anggota.
• Pinjaman dilindungi DAPERMA Inkopdit.
Proses peminjaman sehari-hari dilaksanakan oleh Panitia Kredit dengan membuat
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
• Menghadirkan peminjam dan penjamin (suami, isteri, anak)dan diketahui
oleh Pengurus TPK (Saksi).
• Menyediakan borg untuk dijadikan jaminan pinjaman (ini diupayakan untuk
menjamin keselamatan aset CU Sondang Nauli).
• Terlebih dahulu mengisi formulir permohonan dan perjanjian pinjaman
• Hadir tepat waktu.
Kunjungan Lapangan
Kunjungan lapangan dilaksanakan manakala ditemukan kemandekan
pengembalian pinjaman oleh si peminjam. Kunjungan ke rumah diharapkan
menjadi forum konsultasi dengan mengetengahkan kekeluargaan.Tindak
kunjungan ini dilaksanakan dengan prosedur:
• Surat Peringatan 1
• Surat Peringatan 2, 3
• Surat Pemanggilan
• Kunjungan ke rumah
Jasa Pinjaman
Bagi peminjam yang lunas teratur tanpa pernah sekalipun menunggak diberikan
Jasa Pinjaman sebesar 15% dari total bunga pinjaman yang dilunasi. Jasa
pinjaman ini adalah bentuk apresiasi dan penghargaan kepada peminjam yang
baik dan melunasi kewajiban pinjamna dengan tepat waktu. Hal ini dapat menjadi
pendorong bagi peminjam ynag lain untuk melunasi pinjamannya dengan teratur
dan tepat waktu.
f. Dana Perlindungan Bersama (Daperma)
DAPERMA merupakan program untuk melindungi kopdit primer dari kerugian
pinjaman karena anggotanya meninggal dunia atau mengalami musibah (cacat
total) serta menyantuni ahli waris maksimum sebesar saldo simpanan yang
32
berkewajiban membayar iuran dari pendapatan kopdit.
Jenis program perlindungan DAPERMA:
• Proteksi Pinjaman Anggota (PPA)
• Santunan Duka Anggota (SDA)
g. Perlindungan Pinjaman Anggota (Ppa)
adalah produk utama Daperma yang bertujuan untuk melindungi kopdit dari
resiko pinjaman yang terjadi ketika anggotanya meninggal dunia atau cacat total
tetap. Dengan demikian kopdit maupun ahli waris anggotanya dibebaskan dari
beban hutang sampai jumlah tertentu. Resiko usaha terbesar dari kopdit
terkandung dalam pinjaman beredar pada anggotanya, karena itu kopdit
memerlukan sistem perlindungan keuangan yang baik. Semangat kesetiakawanan
gerakan kopdit diwujudkan dengan cara memupuk iuran bersama dari seluruh
kopdit peserta atas dasar jumlah pinjaman yang beredar pada anggota..
Persyaratan kepesertaan yaitu :
• Kopdit/koperasi jenis lain telah terdaftar/telah menjadi anggota di
Puskopdit/BK3D.
• Kopdit/koperasi jenis lain telah menerapkan Standar Akuntansi Koperasi
Kredit.
• Kopdit/koperasi jenis lain mau mentaati aturan yang berlaku bagi
penyelenggara yaitu Daperma.
• Membuat pengajuan permohonan secara tertulis kepada Inkopdit dengan
rekomendasi dari Puskopdit/BK3D dengan melampirkan :
2. Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan (LKSB). 3. Pola Kebijakan pinjaman.
4. Daftar Pemberian/Pencairan Pinjaman. 5. Daftar Saldo Pinjaman Anggota.
Ketentuan pembayaran iuran yaitu :
Rp. 0,65 per 1.000 dihitung dari saldo pinjaman yang beredar pada segenap
anggota yang berusia antara 17 s/d 76 tahun.
Besarnya Santunan yaitu :
Untuk kepesertaan daperma yang bergabung di atas 5 (lima) tahun dan tertib
iuran serta kelengkapan administrasi setiap bulan sebagai berikut :
• Maksimum sebesar Rp.100.000.000,- (Seratus juta rupiah) bagi
saldo pinjaman anggota yang meninggal dalam usia antara 17 sampai
dengan tanggal ulang tahun ke 69 dan cacat total tetap dalam usia antara
17 sampai dengan tanggal ulang tahun ke 60;
• Maksimum sebesar Rp.10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) bagi saldo
pinjaman anggota yang meninggal antara usia 70 sampai dengan tanggal
ulang tahun ke 76;
Untuk kepesertaan daperma yang bergabung kurang dari 5 (lima) tahun dan tertib
iuran serta kelengkapan administrasi setiap bulan sebagai berikut :
• Maksimum sebesar Rp.30.000.000,- (Tiga puluh juta rupiah) bagi saldo
pinjaman anggota yang meninggal dalam usia antara 17 sampai dengan
tanggal ulang tahun ke 69 dan cacat total tetap dalam usia antara 17
34
• Maksimum sebesar Rp.10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) bagi saldo
pinjaman anggota yang meninggal antara usia 70 sampai dengan tanggal
ulang tahun ke 76;
1. Sisa pinjaman yang terlindung bila pencairannya dilakukan sebelum
anggota yang bersangkutan berusia sama dengan tanggal ulang tahun ke
70
2. Mengenai besar santunan untuk point 1 dan point 2 kepada anggota yang
meminjam pada saat sakit untuk tujuan berobat hanya dapat disantuni
oleh Daperma sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)
h. Dana Kesejahteraan Bersama (DAKESMA)
Dakesma adalah santunan berupa sejumlah dana pada saat yang bersangkutan
meninggal dunia dan diserahkan kepada ahli waris.
4.1.5 Perkembangan Dan Data Statistik 4.1.5.1 Keanggotaan (Org)
Tabel 3. Keanggotaan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah 267 276 327 444 830 1.622 3.324 6.478 8.492 8.880
Masuk 22 30 70 129 401 836 1.776 3.342 1.029 960
Keluar 17 21 19 12 15 33 74 118 392 572
(%) 1,91 3,37 18,48 35,78 86,94 95,42 104,93 94,89 31,09 4,57
Pertambahan anggota baru tahun 2014 dalah sebanyak 960 orang menjadi 8.800
orang mengalami pertumbuhan sebesar 4,57% dibandingkan tahun 2013.
Menurunnya pertumbuhan anggota baru disebabkan oleh banyak faktor antara
lain karena: komisaris/ pengurus TPK lebih selektif menjaring anggota, besarnya
petugas di lapangan, sedangkan anggota yg keluar 572 orang karena meninggal
dunia (93 orang), pindah domisili (180 orang), tarik saham untuk keperluan lain
(79 orang),tidak mampu membayar simpanan/ pinjaman (86 orang), belum
memahami dan tidak mau mematuhi peraturan CU (90 orang) dan alasan lain-lain
/ tidak jelas (25 orang). Anggota yang menarik diri sebahagian besar disebabkan
oleh ketidakmampuan menerima dan menaati aturan yang berlaku di CU kita
serta memakskan diri. Disamping itu harus diakui juga karena kurangnya dalam
pelayanan dan sikap dari pengurus dan manajemen.
4.1.5.2 Aset, Pendapatan dan SHU(dalam jutaan Rp) Tabel 4. Aset, Pendapatan dan SHU
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Aset 267 348 592 1.221 2.625 6.029 16.425 41.973 57.704 65.559
Income 46 56 105 199 359 876 2.716 6.036 9.520 11.221
SHU 31 32 59 97 215 548 1.714 3.207 4.197 4.256
Peningkatan pendapatan dan SHU Kopdit Cu Sondang Nauli tidaklah sebesar pencapaian tahun 2013, yang disebabkan antara lain : tidak tercapainya target pendapatan bunga pinjaman (84,33 %), dan meningkatnya beban biaya uaha dari produk simpanan non saham dan biaya hutang SPD, meningktnya pinjaman lalai.
4.1.5.3 Simpanan (dalam jutaan Rp) Tabel 5. Simpanan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Saham 219 264 427 737 1.788 3.554 7.692 17.206 24.815 26.675
Nonsaham 0 0 0 0 0 1.136 6.565 17.742 24.540 30.706
4.1.5.4 Pinjaman Kepada Anggota (dalam jutaan Rp) Tabel 6. Pinjaman Kepada Anggota
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Pinjaman 144 271 443 946 1.757 6.255 19.762 43.405 39.194 49.686
Peminjam 38 34 56 75 191 784 2.611 5.123 4.604 2.898
36
Menurut tujuannya, ada tiga jenis pinjaman yakni pinjaman produktif,
kesejahteraan dan darurat. Pinjaman produktif adalah pinjaman yang bertujuan
untuk menghasilkan atau menambah penghasilan seperti untuk menambah modal
usaha. Pinjaman kesejahteraan atau konsumtif adalah pinjaman yang bertujuan
untuk memnuhi kesejahteraan atau habis dipakai. Sedangkan pinjaman darurat
adalah pinjaman yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang
mendesak dan tidak dikehendaki atau diketahui sebelumnya, misalnya terkena
37
5.1 Deskripsi Variabel
Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Dari 10 variabel bebas, ada 2 variabel yang akhirnya tidak dimasukkan ke dalam
model logit, karena tidak memiliki variasi data, yaitu prosedur kredit dan akses
ke lembaga lain. Data dikumpulkan dari 70 orang petani sampel. Namun setelah
(smoothing data) pembuangan outlier hanya 65 sampel yang digunakan dalam
estimasi.
5.1.1 Variabel terikat
Variabel terikat (y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah keputusan petani
Tabel 7. Distribusi Keputusan Petani dalam menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha tani
Sumber: Lampiran 2
Tabel 8. Memaparkan dari 65 sampel yang menggunakan CU sebagai lembaga
pembiayaan, terdapat 56 sampel yang menggunakan untuk modal dalam usaha
tani dan 9 orang menggunakan pinjaman tidak untuk usaha tani tetapi untuk
memenuhi kebutuhan rumah yaitu biaya anak sekolah dan uang untuk membeli
setapak tanah. Dari 56 sampel terdapat 43 sampel yang 100 % menggunakan
CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha tani dan 13 sampel lagi tidak
Keputusan Keputusan untuk menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan
Total Persentase
Ya 56 86 %
Tidak 9 14 %
38
hanya untuk modal dalam usaha tani tetapi juga menggunakannya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
5.1.2 Variabel Bebas
Adapun variabel bebas yang diteliti adalah
1. Pendidikan
Variabel yang menunjukkan pendidikan formal yang dimiliki oleh petani.
Variabel ini dihitung berdasarkan tahun yang dijalani petani dalam menempuh
pendidikan formal.
Tabel 8. Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Formal yang Ditempuh
Tahun Jumlah petani sampel
Sumber : Lampiran 2
2. Umur
Variabel umur petani sampel, variabel ini diukur menggunakan satuan tahun.
Adapun hasil dari kuisioner yang telah disebar maka didapatkan data sebagai
berikut :
Tabel 9. Jumlah Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah petani
sampel
3. Pendapatan
Variabel ini mencerminkan pendapatan responden petani per bulan pada 1 kali
musim tanam. Variabel ini diukur menggunakan satuan mata uang rupiah.
Rata-rata pendapatan petani sampel adalah Rp 2.418.887
4. Pengeluaran keluarga
Variabel ini mencerminkan jumlah uang yang dikeluarkan oleh keluarga petani
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan biaya untuk membeli pakaian
maupun rekreasi setiap bulannya.Variabel ini diukur menggunakan satuan mata
uang rupiah. Rata – rata pengeluaran keluarga petani sampel adalah Rp.
3.567.015. Jika dibandingkan dengam nilai pendapatan petani sebesar Rp.
2.418.887 terlihat kekurangan rata-rata sebesar Rp.1.148.128. Umumnya
kekurangan ini dapat ditutupi dari pendapatan anggota keluarga lain yang bekerja
seperti istri atau anak-anak responden.
5. Jumlah tanggungan
Variabel ini adalah variabel yang mencerminkan jumlah tanggungan yang harus
ditanggung petani dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Tabel 10. Jumlah Responden Berdasarkan jumlah tanggungan
Jumlah tanggungan Jumlah petani sampel Persentase (%)
> 3 24 32,30
4 – 6 38 58,49
7 – 9 3 4,61
Jumlah 65 100
Sumber : Lampiran 2
40
Variabel ini adalah variabel yang mencerminkan darimana petani mendapatkan
informasi tentang CU Sondang Nauli sebelum menjadi anggota di CU Sondang
Nauli.
Tabel 11. Sumber informasi
Sumber Informasi Kategori Jumlah petani sampel
Sumber : Lampiran 2
Tabel 12. Menjelaskan bahwa petani sampel mendapatkan informasi tentang CU
Sondang Nauli dari pengurus. Ini karena adanya kegiatan rutin yang dikerjakan
setiap bulannya oleh CU Sondang Nauli berupa pendidikan kepada petani tentang
kredit dalam CU, serta pengurus yang dipilih di TPK merupakan orang – orang
yang berasal dari daerah tersebut.
7. Pengalaman keluarga
Variabel ini adalah variabel yang mencerminkan pengalaman yang dirasakan
keluarga petani sampel dalam menggunakan CU sebelum petani sampel tersebut
memutuskan untuk menggunkan CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha
tani.
Tabel 12. Pengalaman Keluarga
Pengalaman keluarga Kategori Jumlah petani sampel
Persentase (%)
Keluarga tidak menggunakan 0 36 55,38
Keluarga mengunakan 1 29 44,62
Total 65 100
Tabel 13. Menjelaskan bahwa dari 65 orang petani terdapat 36 orang petani yang
menggunakan CU Sondang Nauli saat ini tanpa sebelumnya ada dari keluarga
petani sampel yang menggunakan CU Sondang Nauli.
8. Pelayanan
Variabel ini adalah variabel yang mencerminkan pelayanan yang diterima petani
dari petani. Variabel ini dihitung dengan menggunakan skoring.
Tabel 13. Pelayanan
Pelayanan Kategori Jumlah petani sampel
Sumber : lampiran 2
Tabel 14. Menjelaskan bahwa dari 65 petani sampel, tidak ada petani sampel
yang menerima pelayanan tidak baik hal ini sesuai dengan asas yang digunakan
CU yaitu asas kekeluargaan. Pemberian skoring ini dilihat dari keramahan
pengurus kepada petani dalam menjelaskan atau melayani petani sampel serta
ketanggapan pengurus yaitu respon pengurus terhadap petani sampel ketika
petani sampel mengalami permasalahan dalam pembayaran kredit seperti kredit
macet.
9. Prosedur kredit
Variabel ini adalah variabel yang mencerminkan tata cara petani mengambil
pinjaman dari CU.Sondang Nauli.
Tabel 14. Prosedur kredit CU Sondang Nauli Kab Karo – Simalungun No. Keterangan CU Sondang nauli
42
agunan
3 Keanggotaan 4 bulan sesudah menjadi anggota baru diperbolehkan meminjam
4 Jumlah pinjaman Maksimal 3 kali jumlah tabungan
5 Sistem pembayaran Karyawan melakukan pengutipan sesuai kemampuan nasabah (harian, mingguan, maupun bulanan)
Sumber : Kueisoner
Tabel 14. Prosedur kredit ini dibandingkan antar anggota CU. Prosedur kredit
tidak mempengaruhi keputusan petani dikarenakan prosedur kredit yang
ditawarkan oleh CU sama kepada semua petani tanpa ada pembedaan sikap
antara petani yang meminjam banyak maupun sedikit. Namun pada petani yang
meminjam 3 kali saham sebelum persetujuan peminjaman, dilakukan sidang dan
tinjau lapangan untuk memastikan bahwa petani akan mampu membayar
pinjaman.
10. Akses ke lembaga lain
Variabel ini adalah variabel yang mencerminkan kemudahan petani dalam
meminjam kepada lembaga keuangan lainnya yaitu CU lain dan Bank.
Tabel 15. Data petani yang menggunakan lembaga lain selain CU.Sondang Nauli
No. Lembaga keuangan lain Jumlah sampel Persentase (%)
1. BANK dan CU lain 33 50,76
2. Tidak kelembaga lain 32 49,24
Total 65 100
Sumber : Lampiran 2
Tabel 15. Menjelaskan bahwa petani tidak hanya meminjam pada 1 lembaga
keuangan. Pada waktu bersamaan, petani juga meminjam ke lembaga keuangan
tetapi tidak karena ketidakpuasan akan 1 lembaga keuangan namun karena petani
sebelum menjadi anggota CU Sondang Nauli, sudah menjadi anggota di CU lain
5.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha tani
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani untuk
menggunakan CU sebagai lembaga peminjaman untuk modal usaha tani diuji
dengan menggunakan metode regresi model logit. Analisis ini bertujuan untuk
melihat peluang variabel bebas yaitu pendidikan, umur, pendapatan, pengeluaran
keluarga, jumlah tanggungan, sumber informasi, pengaruh keluarga dan
pelayanan apakah memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat yaitu
keputusan petani untuk menggunakan kredit union sebagai lembaga pembiayaan
dalam usaha tani (1) dan keputusan petani untuk tidak menggunakan kredit
union sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha tani (0).
5.2.1 Kriteria uji
Sebelum diestimasi, terlebih dahulu dilakukan beberapa uji.
a. Uji distribusi (Hosmer dan Lemeshow)
Dari hasil uji Hosmer and lemeshow diperoleh nilai Chi-square sebesar 6,986
dengan signifikansi 0,43. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model logit
sesuai dengan distribusi data observasi.
b. Uji seluruh model / uji G
Dari hasil uji seluruh model / uji G diperoleh model sebesar 0,00. Dengan
demikian dapat disimpulkan sekurang-kurangnya terdapata satu variabel bebas
44
c. Uji parsial (wald) Tabel 16. Hasil Estimasi
Faktor B Wald Sig. Exp(B)
Pendidkan 0.233 0.471 0.492 1.262
Umur -0.206 3.601 0.058 0.814
Pendapatan 0.000 2.817 0.093 1.000
Pengeluaran keluarga 0.000 1.912 0.167 1.000
Jumlah tanggungan -0.353 0.479 0.489 0.703
Sumber informasi 0.014 0.993
Sumber informasi (1) -0.203 0.014 0.905 0.816 Sumber informasi (2) 17.889 0.000 0.999 5.876E7
Pengaruh keluarga -0.066 0.002 0.961 0.936
Prosedur kredit -0.164 0.008 0.931 0.848
Akses ke lembaga lain 6.389 0.635 0.426 595.437
Sumber : Lampiran 3
Dari hasil uji regresi logistik kita bisa menarik kesimpulan bahwa variabel umur
dan pendapatan mempengaruhi keputusan petani dalam menggunakan CU
sebagai modal dalam usaha tani.
d. Efek marginal
Adapun nilai marginal efek dari variabel umur adalah sebesar -0,2023 artinya
semakin muda usia seseorang maka probabilitas pengambilan keputusan petani
dalam menggunakan CU sebagai lembaga pembiayaan dalam usaha tani sebesar
0,20 %.
Adapun nilai marginal efek dari variabel pendapatan petani adalah 0,000 artinya
setiap peningkatan seratus ribu rupiah pendapatan usahatani, maka akan
meningkatkan probabilitas pengambilan keputusan dalam menggunakan CU