• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRUKTUR BIAYA PRODUKSI, PENDAPATAN DAN BREAK EVEN POINT RESTORAN DI UMM INN KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS STRUKTUR BIAYA PRODUKSI, PENDAPATAN DAN BREAK EVEN POINT RESTORAN DI UMM INN KABUPATEN MALANG"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRUKTUR BIAYA PRODUKSI, PENDAPATAN DAN

BREAK

EVEN

POINT

RESTORAN DI UMM INN KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata satu (S1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian-Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh :

Nama : Septa Arsa Kusmawan NIM : 06720002

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(3)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(4)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(5)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(6)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(7)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(8)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(9)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(10)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(11)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(12)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(13)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(14)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(15)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(16)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(17)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(18)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(19)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(20)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(21)

@H@wッイ、@エッ@pdf@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ィエエーZOOキキキNキッイ、MエッMー、ヲN。「、ゥッN」ッュO wッイ、@エッ@pdf@M@uョr・ァゥウエ・イ・、

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Bagyono. 2007. Pariwisata Dan Perhotelan. Alfabeta, Bandung.

Dimyati, AAN. Surachlan. 1989. Pengetahuan Dasar Perhotelan. Anem Kosong Anem, Jakarta.

Hansen dan Mowen. 2005. Management Accounting. Penerjemah Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Edisi Ketujuh. Salemba Empat, Jakarta.

Http://id.wikipedia.org/wiki/Restoran akses tanggal 8 Februari 2011 pukul 23.30

WIB Malang.

Jatmiko Dwi Rohmat. 2004. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama. UMM Press, Malang.

Johnson, Wijaya. 2003. Analisis Model Efektivitas dan Efisiensi Manajemen

Distributor. Jurnal sains Pemasaran Indonesia, Vol. 11 No. 2 September 2003.

Kotler, Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas. Jilid 2. Erlangga,

Jakarta.

Kusnadi, Marwan, Kadarisman Sumeidi. 2001. Pengantar Bisnis dan Wirausaha. Universitas Brawijaya, Malang.

Mulyadi. 1990. Akuntansi Biaya. BPFE, Yogyakarta.

Mulyadi. 1991. Akuntansi Biaya. Aditya Media, Yogyakarta.

Sunarto. 2003. Pengantar Bisnis. Mahenoko Total Design, Yogyakarta.

Na’imuddin DP dan Yunus Mhd. 1999. Pengelolaan Makan Minum Dalam Usaha

Jasa Hotel. Biro Penelitian & Pengembangan Ilmu Pariwisata Fakultas Sastra

(23)

Rudianto. 2009. Penganggaran – Konsep dan Teknik Penganggaran. Erlangga, Jakarta.

Saragih, Masril Riza, 2005. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penerimaan Pajak Hoteldan Restoran di Kota Medan. Medan: Magister Ekonomi

Pembangunan Universitas Sumatra Utara.

(24)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan restoran saat ini telah merambah di industri perhotelan

Indonesia. Alasan utamanya adalah hotel tidak hanya untuk layanan penginapan

saja melainkan berkembang menjadi rumah ke dua bagi pengguna jasa ini. Jika

pengguna jasa hotel menganggap bahwa hotel adalah rumah ke dua bagi mereka,

maka hotel setidaknya menyediakan rumah makan bagi pengguna jasa hotel.

Sebagai contoh berkembangnya bisnis hotel restoran, selain karena faktor tingkat

kesejahteraan, tentunya terkait juga dengan perilaku konsumen gemar bepergian

ke luar kota. Hal itu bisa dilakukan sendiri, bersama dengan teman atau keluarga.

Bagi konsumen yang berpenghasilan pas-pasan, mereka cukup mengunjungi hotel

atau penginapan yang sederhana. Sedangkan yang berdompet tebal biasanya

mengunjungi hotel restoran yang lebih mewah. Banyak alasan kenapa mereka

sering makan di luar rumah. Di samping ingin menikmati hidangan lezat, yang

jarang disajikan di rumah, hotel restoran bisa juga menjadi tempat untuk rekreasi

atau menghilangkan stres akibat beban pekerjaan kantor. Bahkan, hotel restoran

juga dijadikan tempat untuk entertain dan meeting dalam hubungannya dengan

bisnis. Saat ini, hotel restoran sudah merupakan bagian dari gaya hidup

masyarakat, terutama masyarakat di perkotaan.

Perkembangan pesat dalam bisnis perhotelan saat ini telah menarik minat

para pengusaha lain untuk ikut serta terjun ke bisnis ini, sehingga menimbulkan

semakin tajamnya persaingan yang ada. Supaya dapat bersaing dengan baik

(25)

 

diantara hotel-hotel yang semakin banyak jumlahnya, maka suatu hotel harus

dapat meningkatkan mutu yang baik untuk mendapatkan laba yang maksimal.

Salah satu cara untuk mengimbangi persaingan antar hotel adalah pengembangan

unit fasilitas hotel. Salah satu fasilitas yang dimaksud adalah restoran yang ada di

dalam hotel. Dengan adanya fasilitas restoran yang rapi, bersih dan higienis di

dalam hotel maka akan menambah kenyamanan bagi konsumen hotel yang

bersangkutan.

Dalam menjalankan bisnis restoran di hotel mengakibatkan pelaku bisnis

harus terus berupaya membenahi kekurangan yang ada agar restoran miliknya

mendapatkan respon perhatian yang baik dari masyarakat luas, diantaranya

dengan cara menyajikan produk-produk pasaran yang berkualitas sehingga bisa

menarik perhatian pengunjung. Dengan semakin pesatnya pembangunan dan

pengembangan restoran di departemen hotel menjadi wujud pemenuhan tuntutan

tamu yang semakin beragam. Dari sinilah yang menjadi bahan acuan untuk

pengembangan usaha restoran di hotel maupun berdiri sendiri di luar hotel.

Kesuksesan dalam usaha pengembangan hotel restoran terletak pada tata cara

pelayanan dan penyajian yang mampu diberikan kepada tamu, disamping kualitas

dan kebersihan makanan yang disajikan. Lebih penting lagi menu makanan dan

minuman di restoran harus disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh

menajemen dengan mempertimbangkan unsur kepuasan pelanggan. Menu yang

khas adalah salah satu daya tarik khusus bagi sebuah hotel restoran.

Restoran atau perusahaan yang didirikan pada hotel mempunyai harapan

(26)

 

dalam lingkungan usaha dari restoran tersebut dan menginginkan adanya

pendapatan yang tinggi. Harapan tersebut dapat tercapai apabila manajemen hotel

restoran atau perusahaan selalu berusaha agar nilai keluaran lebih tinggi dari nilai

masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut, atau dengan

kata lain biaya yang dikorbankan lebih rendah dengan hasil yang lebih tinggi. Para

pemilik hotel restoran menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan yang

maksimum, dan keuntungan yang maksimum hanya akan didapat apabila pemilik

atau pemimpin perusahaan membuat pilihan yang tepat terhadap jenis barang atau

jasa yang akan dijualnya, dan jumlah faktor-faktor produksi yang akan

digunakannya. Usaha peningkatan produksi tidak bisa terlepas dari biaya

produksi, karena untuk mencapai hasil produksi yang maksimal, maka dibutuhkan

ketersediaan input atau faktor-faktor produksi yang cukup. Biaya produksi akan

selalu muncul dalam setiap kegiatan ekonomi, dimana usahanya selalu berkaitan

dengan produksi. Kemunculannya sangat berkaitan dengan diperlukannya input

(faktor produksi) ataupun korbanan-korbanan lainnya yang digunakan dalam

setiap kegiatan produksi tersebut.

Adanya fenomena yang disebutkan sebelumnya maka Peneliti memilih

meneliti struktur biaya produk, pendapatan dan Break Event Point pada restoran

yang ada di UMM Inn Kabupaten Malang dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. UMM Inn merupakan salah satu dari sedikit jumlah usaha jasa perhotelan

yang menjadi pionir dikelola PT di Malang khususnya dan di Indonesia.

2. UMM Inn adalah satu-satunya hotel universitas di Malang Raya yang

(27)

 

3. Sebagai unit usaha Perguruan Tinggi untuk mengurangi ketergantungan dana

UMM dari SPP/DPP mahasiswa.

UMM Inn terletak di Jalan Raya Sengkaling no 1. Kecamatan Dau

Kabupaten Malang Jawa Timur. Aktifitas manajemen UMM Inn dikepalai oleh

seorang Direktur dan dibantu oleh seorang Wakil Direktur yang bertanggung

jawab terhadap operasional sehari-hari. UMM Inn yang dikelola secara

professional diharapkan akan menjadi pelengkap fasilitas pendidikan serta sebagai

satu-satunya hotel di Malang raya yang mengedepankan kesederhanaan dan

kehangatan di dalam hawa sejuk kota Malang. Fenomena tersendiri bagi setiap

hotel atau penginapan yang dilengkapi fasilitas restoran di Kabupaten Malang

yang memiliki berbagai macam faktor-faktor untuk keberhasilan usaha dengan

menciptakan inovasi dan kreativitas untuk setiap produknya serta semangat

pantang menyerah bagi setiap pemiliknya baik persero maupun kendali instansi

seperti UMM Inn.

1.2Rumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini, antara lain:

1. Bagaimana pengelolaan restoran dan varian produk makanan dan minuman

yang disediakan UMM Inn ?

2. Bagaimana struktur biaya produksi dan pendapatan dari jenis atau varian

produk makanan dan minuman restoran yang tersedia di UMM Inn Bulan

Januari sampai dengan Desember 2010 ?

3. Bagaimana mengetahui hasil Break Event Point (BEP) pada restaurant UMM

(28)

 

1.3Batasan Istilah

  Untuk lebih membatasi pengertian dalam penelitian ini, maka ada

beberapa istilah yang berhubungan dengan penelitian antara lain:

1. UMM Inn adalah suatu perusahaan jasa yang menyediakan fasilitas

penginapan dan restoran yang dimiliki Universitas Muhammadiyah Malang

2. Menu makanan dan minuman yang disediakan Restoran UMM Inn.

3. Bahan baku adalah bahan-bahan utama yang digunakan dalam proses produksi

masakan di restoran UMM Inn.

4. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya berpengaruh terhadap jumlah

produksi yang dihasilkan.

5. Biaya pengolahan adalah harga yang dibayarkan atau dikeluarkan oleh

pengelola atau manajemen untuk mendapatkan bahan-bahan dalam pembuatan

menu masakan yang di produksi oleh restoran UMM Inn.

6. Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar

kecilnya jumlah output yang dihasilkan, diukur dalam satuan nilai mata uang

Rupiah.

7. Biaya total adalah penjumlahan dari biaya tetap dengan biaya variabel dan

diukur dalam satuan nilai mata uang Rupiah.

8. Biaya rata-rata adalah biaya produksi dalam tiap unit output yang dihasilkan

dengan membagi biaya total dengan output dan diukur dalam satuan mata

(29)

 

9. Tenaga kerja adalah semua tenaga kerja yang digunakan dalam produksi

masakan di Restoran UMM Inn.

10.Penerimaan total adalah hasil kali jumlah produksi dikali harga produksi harga

produk makanan dan minuman di restoran UMM Inn yang dihitung dalam

satuan mata uang Rupiah.

Penghitungan dengan rumus:

TR = P . Q

Dimana, TR = Penerimaan Total (Total Revenue)

P = Harga Produksi

Q = Jumlah Produksi

11.Pendapatan (penerimaan bersih) adalah selisih antara peneriamaan dengan

biaya produksi yang dikeluarkan.

π = TR – TC

Dimana, π = Pendapatan (penerimaan bersih)

TR = Penerimaan Total (Total Revenue)

TC = Biaya Total (total cost)

12.Proses produksi adalah proses yang diperlukan untuk mengolah bahan mentah

menjadi produk jadi (makanan dan minuman) sehingga menghasilkan produk

yang siap disajikan.

13.Gastronomi atau tata boga adalah seni, atau ilmu akan makanan yang baik.

14.Gaji karyawan adalah jumlah yang dikeluarkan untuk tenaga kerja per

(30)

 

15.Efisiensi ekonomis adalah efisiensi yang dikaitkan dengan harga, dengan kata

lain efisien yang diukur dengan nilai uang (profit).

16.R/C Ratio merupakan perbandingan antara penerimaan dan total biaya.

17.Restoran UMM Inn adalah departemen restoran yang dikelola oleh

manajemen UMM Inn di Kelurahan Dau, Kecamatan Dau, Kabupaten

Malang.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini

adalah:

1. Untuk menyusun profil, mengidentifikasi dan mendokumentasikan berbagai

aspek terkait dengan jenis/ragam varian produk makanan dan minuman di

UMM Inn.

2. Untuk menganalisis struktur biaya produksi dan pendapatan makanan dan

minuman yang tersaji di restoran UMM Inn dalam rangka mengontrol

kebijakan produksi.

3. Untuk mengetahui BEP (harga dan jumlah impas) dari tiap jenis produk

makanan dan minuman pada restoran UMM Inn selama tahun 2010 dari bulan

Januari sampai Desember.

1.5Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna:

1. Bagi UMM Inn penelitian ini dapat membantu memberikan informasi struktur

biaya produksi, Break Event Point dan pendapatan restoran dari bulan Januari

(31)

 

2. Sebagai tambahan bahan acuan bagi peneliti lain yang membutuhkannya.

3. Sebagai sarana untuk peneliti dalam menerapkan ilmu-ilmu yang dicapai dari

kuliah sehingga dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran konvensional seperti papan tulis, dengan metode pembelajaran seperti ceramah. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru

Penelitian lain juga dilakukan oleh Anindita (2006) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendengar dalam memilih radio PTPN Rasitania FM Solo dengan

Pada ketika institusi pengajian tinggi di Malaysia dan juga di Asia Tenggara belum lagi memperkenalkan kursus dan penyelidikan secara ilmiah mengenai sejarah,

ukuran pori karena ketika serbuk karbon dicetak maka struktur pori akan lebih mengikuti morfologi partikel karbon yang dihasilkan dari proses ball

Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alemi dan Tayebi (2011), dimana berdasarkan penelelitian tersebut diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan yang

Untuk dapat memenuhi kepuasan konsumen maka pihak perusahaaan harus dapat memilih berbagai strategi konsep atau kebijaksanaan pemasaran yang tepat agar terdapat

test Tes lisan Menguraikan ontology ilmu komunikasi, memahami hakikat dari keberadaan ilmu komunikasi, apa yang menjadi objek materil dan objek formal ilmu komunikasi;

Di lain kesempatan, roda kehidupan berputar, dan sekarang giliran kita yang mengalami kehilangan, kita jadi gegana (gelisah, galau, merana) karena kehilangan orang