• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PERESEPAN OBAT GOUT DI APOTEK FARMASI KOTA PAMEKASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL PERESEPAN OBAT GOUT DI APOTEK FARMASI KOTA PAMEKASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

NOVI INDAH LESTARI

PROFIL PERESEPAN OBAT GOUT

DI APOTEK FARMASI KOTA PAMEKASAN

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PROFIL PERESEPAN OBAT GOUT

DI APOTEK FARMASI KOTA PAMEKASAN

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2016

Oleh :

NOVI INDAH LESTARI 201110410311228

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

Lembar Pengujian

PROFIL PERESEPAN OBAT GOUT

DI APOTEK FARMASI KOTA PAMEKASAN

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2016

Oleh :

NOVI INDAH LESTARI 201110410311228

Disetujui Oleh :

Penguji I Penguji II

Dra. Liza Pristianty, M.Si. MM, Apt. Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc.,Apt. NIP. 196211151988102002 NIP-UMM : 112.0907.0480

Penguji III Penguji IV

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Alhamdulillahirobbilalamin, Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah S.W.T, atas rahmat, hidayah dan karuniaNya lah saya dapat menyelesaikan

skripsi saya yang berjudul Profil Peresepan Obat Gout di Apotek Farmasi Kota Pamekasan (Periode Januari-Desember 2014) sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Program Studi

Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok

Bekti Prasetyo., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., atas kesempatan yang telah

diberikan untuk mengikuti program sarjana di Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Ketua Program Studi Farmasi, Nailis Syifa’,S.Farm., Apt., MSc., yang

senantiasa tulus memberikan bimbingan, nasehat dan semangat kepada saya

untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.

3. Dra. Liza Pristianty, M.Si. MM, Apt sebagai pembimbing I dan Ika Ratna

Hidayati, S.Farm., M.Sc., Apt. sebagai pembimbing II , banyak berperan dan

membantu dengan tulus dan ikhlas serta penuh kesabaran, membimbing dan

memberi dorongan moral maupun materi kepada saya sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

4. Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS dan Nailis Syifa’, S.Farm., MSc.,

Apt., sebagai tim penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang

membangun dalam proses pelaksanaan skripsi ini.

5. Ahmad Shobrun Jamil,S.Si.,M.P. sebagai dosen wali yang selalu memberikan

bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi

(5)

v

6. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu

pengetahuan hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

7. Kepada APA dan PSA Apotek Farmasi Kota Pamekasan yaitu ibu Titik

Aysiyah., S.Si., Apt. MM. yang telah mengizinkan saya untuk melakukan

penelitian skripsi dan memberikan kemudahan dalam mengambil data yang

diperlukan.

8. Abiku H. M. Subairi dan Umikku Hj. Mutik Handayani tercinta yang tiada

henti memberikan dukungan moral dan materil, serta doa yang tulus hingga

akhir studi ini selesai. Adik-adikku M.Dicky Wahyu Irawan dan M.Azzam

Wahyu Romadhon yang selalu menghibur disaat jenuh dan menjadi semangat

saya dalam menyelesaikan studi dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini.

9. Tante Ira Yasira yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi saya

dalam penelitian yang dilakukan dan tante Nur Munifah yang telah menuntun

saya untuk memasuki dunia farmasi dan membagikan ilmunya kepada saya.

10. Om Subaidi., S.Pd dan Om Suherman Afandi., M.Pd yang telah direpotkan

oleh saya dalam penelitian ini.

11. Sahabat terbaik saya “Cupong” Adek Bela Anggraeni, Nur Fajar Rahmani,

Aprilia Sudi Rizkiyani, Mustaqilah Rizkiyah dan Rizky Zaqiyah. Dengan

penuh semangat, saling membantu, dan saling mendukung, sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman seperjuangan dalam skripsi ini Inggar Setyorini yang selalu

memberikan semangat pada dirinya sendiri dan juga pada diri saya.

13. Sahabat sejak SMP yaitu Ina dan Ridha yang telah memberikan semangat dan

selalu mengerti kondisi saya.

14. Teman-teman “Sakoplek” yang selalu kompak, saling membantu dan saling

menyemangati dalam menyelesaikan studi sejak semester awal hingga akhir.

15. Teman-teman Farmasi Angkatan 2011.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam

(6)

vi

Akhir kata, semoga Allah S.W.T membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara

sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumber bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua, Amin.

Malang,

Penulis

(7)

vii

RINGKASAN

Gout merupakan penyakit yang diderita oleh banyak orang. Insiden dan prevalensi gout terus meningkat setiap tahunnya. Gout adalah salah satu tipe dari arthritis yang disebabkan karena terlalu banyak atau tidak normalnya kadar asam urat didalam tubuh karena tubuh tidak bisa mensekresikan asam urat secara normal. Kadar asam urat yang normal pada pria adalah 7 mg/dl sedangkan pada wanita dibawah 6 mg/dl. Asam urat merupakan sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Purin adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Purin juga dihasilkan dari perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal. Gout umumnya dialami oleh laki – laki berusia lebih dari 30 tahun. Penyakit gout dapat dikelompokkan menjadi gout primer dan sekunder. Obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gout akut adalah golongan NSAID, Kolkhisin, dan Kortikosteroid. Gout kronis dapat diatasi dengan pemberian obat golongan urikostatik yaitu allopurinol. Golongan urikosurik adalah probenesid, sulfinpirazon, dan Benzbromaron. Golongan urikolitik adalah urat oxidase.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan gambaran tentang Profil Peresepan Obat Gout di Apotek Farmasi Kota Pamekasan berdasarkan resep yang dilayani di Apotek Farmasi Kota Pamekasan periode Januari - Desember 2014.

Penelitian ini dilakukan secara deskriptif, dengan metode Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh resep yang dilayani di Apotek Farmasi Kota Pamekasan periode Januari – Desember 2014. Sampel penelitian adalah seluruh resep obat gout yang dilayani di Apotek Farmasi Kota Pamekasan periode Januari – Desember 2014.

(8)

viii

ABSTRAK

PROFIL PERESEPAN OBAT GOUT

DI APOTEK FARMASI KOTA PAMEKASAN

Latar Belakang : Gout merupakan penyakit yang diderita oleh banyak orang. Gout sering dikaitkan dengan masyarakat yang memiliki gaya hidup berlebihan. Insiden dan prevalensi gout terus meningkat setiap tahunnya. Gout adalah salah satu tipe dari arthritis yang disebabkan karena terlalu banyak atau tidak normalnya kadar asam urat didalam tubuh karena tubuh tidak bisa mensekresikan asam urat secara normal. Kadar asam urat yang normal pada pria adalah 7 mg/dl sedangkan pada wanita dibawah 6 mg/dl.

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan gambaran tentang Profil Peresepan Obat Gout di Apotek Farmasi Kota Pamekasan berdasarkan resep yang dilayani di Apotek Farmasi Kota Pamekasan periode Januari - Desember 2014.

Metode : Penelitian ini dilakukan secara deskriptif, dengan metode Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh resep yang dilayani di Apotek

Farmasi Kota Pamekasan periode Januari – Desember 2014.

Hasil dan Kesimpulan : Dari hasil penelitian seluruh pasien gout yang menebus resep gout di Apotek Farmasi Kota Pamekasan menggunaan obat gout sebesar 0,4% (145) dari 36.948 lembar resep. Jenis kelamin laki-laki 61,38% (89) dan perempuan 38,6% (56). Usia pasien gout tidak tercantum 69,66% (101) dan tercantum 30,3% (44) yang terdiri dari usia >45 tahun 59,1% (26) dan usia <45 tahun 40,9% (18). Dokter penulis resep obat gout, dokter spesialis 60,89% (88) dan dokter umum 39,3% (57). Pola peresepan gout tunggal dan kombinasi masing-masing 10,3% (15) dan terapi dengan obat lain 79,3% (115). Peresepan tunggal 100% (15) menggunakan golongan urikostatik. Kombinasi dua antara golongan NSAID dan urikostatik 10,0% (13). Kombinasi tiga obat antara golongan NSAID, kortikosteroid dan urikostatik 1,5% (2). Terapi lain 88,5% (115).

(9)

ix

ABSTRACT

PRESCRIBING PROFILE OF GOUT MEDICINE IN

“FARMASI” PHARMACY

PAMEKASAN CITY

Background : Gout is a disease that affects many people. Gout is often associated with people who have a lifestyle of excess. The incidence and prevalence of gout is increasing every year. Gout is a type of arthritis that is caused by too much or not normal uric acid levels in the body because the body can not secrete normal uric acid. Normal uric acid levels in men is 7 mg / dl and in women below 6 mg / dl.

Aim : The research objective is to knowing profil of prescription gout medicine in “Farmasi” Pharmacy at Pamekasan City.

Method : This research is carried out by doing descriptive, with survey cross sectional method. The research was doing in “Farmasi” Pharmacy at Pamekasan City . The population is this research was doing in “Farmasi” Pharmacy at Pamekasan City. Sampel in this research is a prescription Gout medicine that is served in the “Farmasi” Pharmacy at Pamekasan City in 2014.

Result and Conclusion : The result of this researchis all gout patients who fill a prescription at “Farmasi” Pharmacy Pamekasan city using gout drugs by 0.4% (145) of 36 948 pieces of prescriptions. Gender male 61.38% (89) and the female 38.6% (56). The age of gout patients are not listed 69.66% (101) and contained 30.3% (44) consisting of age> 45 years 59.1% (26) and age <45 years 40.9% (18). Gout medication the prescribing doctor, a specialist 60.89% (88) and 39.3% of general practitioners (57). Gout prescribing pattern of single and combined respectively 10.3% (15) and therapy with other drugs 79.3% (115). Prescribing a single 100% (15) using urikostatik class. The combination of the two between classes of NSAIDs and urikostatik 10.0% (13). The combination of three drugs among classes of NSAIDs, corticosteroids and urikostatik 1.5% (2). Other therapies 88.5% (115).

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 3

1.4.1 Bagi Peneliti ... 3

1.4.2 Bagi Apotek... 3

1.4.3 Bagi Institusi ... 3

1.4.4 Bagi Peneliti Lain ... 3

1.4.5 Bagi Pembaca ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Gout ... 5

2.1.1 Pengertian Gout ... 5

2.1.2 Epidemiologi Gout ... 6

2.1.3 Etiologi Gout ... 7

(11)

xi

2.1.5 Gambaran Klinis Gout ... 11

2.1.6 Penyebab Gout ... 12

2.1.7 Diagnosis ... 12

2.1.8 Kategori Gout ... 13

2.1.9 Tujuan Terapi ... 15

2.1.10 Terapi Gout ... 16

2.2 Tinjauan Resep ... 34

2.2.1 Pengertian Resep ... 34

2.2.2 Ketentuan Resep ... 35

2.2.3 Kelengkapan Resep ... 35

2.3 Tinjauan Apotek ... 36

2.3.1 Pengertian Apotek ... 36

2.3.2 Profil Apotek Farmasi ... 36

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 37

BAB IV METODE PENELITIAN ... 38

4.1 Rancangan Penelitian ... 38

4.2 Populasi Sampel Penelitian ... 38

4.2.1 Populasi Penelitian ... 38

4.2.2 Sampel Penelitian ... 38

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian... 38

4.4 Kriterian Inklusi dan Eksklusi ... 38

4.4.1 Kriteria Inklusi ... 38

4.4.2 Kriteria Eksklusi ... 39

4.5 Teknik Sampling ... 39

4.6 Instrumen Penelitian ... 39

4.7 Variabel Penelitian ... 39

4.8 Definisi Operasional ... 40

4.9 Tahap Pengumpulan Sampel ... 41

4.9.1 Tahap Pengumpulan Sampel Resep ... 41

4.9.2 Pengumpulan Sampel ... 41

4.10 Analisis Data ... 42

(12)

xii

5.1 Jumlah Keseluruhan Resep Obat Gout dan Resep Non Obat Gout 45

5.2 Jumlah Resep Obat Gout ... 46

5.3 Data Demografi ... 47

5.3.1 Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien pada Resep Obat Gout ... 47

5.3.2 Persentase Berdasarkan Usia Pasien pada Resep Obat Gout ... 48

5.3.3 Persentase Berdasarkan Dokter Penulis Resep Obat Gout... 49

5.4 Obat Gout ... 50

5.4.1 Pola Peresepan Obat Gout ... 50

5.4.2 Peresepan Obat Gout Tunggal... 51

5.4.3 Peresepan Obat Gout Kombinasi Dua Obat ... 51

5.4.4 Peresepan Obat Gout Kombinasi Tiga Obat ... 52

5.4.5 Peresean Obat Gout dengan Terapi Lain... 53

5.5.1 Peresepan Berdasarkan Golongan Obat ... 56

BAB VI PEMBAHASAN ... 59

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Faktor Penyebab Peningkatan Produksi Asam Urat ... 9

II.2 Faktor Penyebab Penurunan Eksresi Asam Urat di Ginjal ... 9

II.3 Modifikasi Gaya Hidup untuk Mencegah dan Mengatasi Gout... 18

II.4 Dosis dan Sediaan NSAID untuk Terapi Arthritis Gout Akut ... 21

II.5 Daftar Nama Dagang NSAID untuk Arthritis Gout Akut yang Tersedia di Indonesia ... 22

II.6 Dosis dan Sediaan Kolkhisin ... 24

II.7 Daftar Nama Dagang Kolkhisin yang Tersedia di Indonesia ... 24

II.8 Dosis dan Sediaan Kortikosteroid untuk Terapi Arthritis Gout Akut ... 25

II.9 Daftar Nama Dagang Kortikosteroid untuk Arthritis Gout Akut yang tersedia di Indonesia ... 25

II.10 Dosis dan Sediaan Allopurinol ... 27

II.11 Daftar Nama Dagang Alopurinol yang Tersedia di Indonesia ... 28

II.12 Dosis dan Sediaan Probenesid ... 29

II.13 Daftar Nama Dagang Probenesid yang Tersedia di Indonesia... 29

II.14 Dosis dan Sediaan Benzbromaron ... 29

II.15 Dosis dan Sediaan Sulfinpirazon ... 30

II.16 Dosis dan Sediaan Losartan ... 31

II.17 Daftar Nama Dagang Losartan yang Tersedia di Indonesia ... 31

II.18 Dosis dan Sediaan Fenofibrat... 31

II.19 Daftar Nama Dagang Fenofibrat yang Tersedia di Indonesia ... 32

II.20 Tabel Komplikasi Potensial dari Gout ... 33

IV.1 Variabel Penelitian ... 39

V.1 Jumlah Keseluruhan Resep Obat Gout dan Resep Non Gout ... 45

V.2 Persentase Jumlah Lembar Resep Obat Gout Bulan Januari - Desember 2014 ... 46

V.3 Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien pada Resep Gout ... 47

V.4 Jumlah Resep Yang Terdapat Umur Pasien Gout ... 48

(14)

xiv

di Apotek Farmasi kota Pamekasan ... 48

V.6 Jumlah Dokter Penulis Resep ... 49

V.7 Pola Peresepan Obat Gout ... 50

V.8 Peresepan Obat Gout Tunggal ... 51

V.9 Peresepan Obat Gout Kombinasi Dua... 51

V.10 Peresepan Obat Gout Kombinasi Tiga ... 52

V.11 Peresepan Obat Gout Dengan Terapi Lain... 53

V.12 Obat dalam Terapi Lain ... 55

V.13 Profil Peresepan Obat Gout Golongan NSAID ... 56

V.14 Profil Peresepan Obat Gout Golongan Kortikosteroid... 57

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Mekanisme Produksi Asam Urat ... 5

2.2 Struktur Kimia Asam Urat ... 6

2.3 Metabolisme Purin ... 10

2.4 Fase Peningkatan Resiko Penyakit Gout ... 11

2.5 Serangan Gout Akut Sendi Metatarsophalangeal Pertama ... 14

2.6 Kristal Urat di Cerna oleh Leukosit Polimorfonuklear di Cairan Sinovial . 14 2.7 Algoritme Penanganan Gout Akut ... 20

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 37

5.1 Persentase Jumlah Resep Obat Gout Tahun2014... 46

5.2 PersentaseJenis Kelamin Pasien pada Resep Obat Gout... 47

5,3 Persentase Resep Yang Terdapat Usia Pasien Gout Di Apotek Farmasi kota Pamekasan Tahun 2014 ... 48

5.4 Persentase Usia Pasien Gout Di Apotek Farmasi kota Pamekasan Tahun 2014 ... 49

5.5 Persentase Dokter Penuliis Resep Obat Gout ... 50

5.6 Persentase Berdasarkan Pola Peresepan Obat Gout ... 50

5.7 Persentase Profil Peresepan Obat Gout Golongan NSAID ... 56

5.8 Persentase Profil Peresepan Obat Gout Golongan Kortikosteroid ... 57

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tabel Pengumpulan Data Harian ... 68

2. Tabel Pengumpulan Data Bulanan ... 70

3. Daftar Riwayat Hidup ... 72

4. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ... 73

5. Surat Keterangan Dari Apotek Farmasi kota Pamekasan ... 74

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ACE : Angiotensin Converting Enzym

AMP : Adenosine Monophosphate

APA : Apoteker Pengelola Apotek

APRT : Adenine Phosphotibosyl Transferase

AT-II : Angiotensin II

BNF : British National Formulary

COPCORD : Community Oriented Program for Controle of Rhematic Disease

DEPKES : Departemen Kesehatan

GMP : Guanosine Monophosphate

HDL : High-Density Lipoprotein

HGPRT : Hipoksantin Guanin Phosphoribosil Transferase

HGPRT : Hipoksantin Guanine Phosphoribosyl Transferase

IMP : Inosine Monophosphate

ISO : Informasi Spesialite Obat

LDL : Low-Density Lipoprotein

MSU : Monosodium Urat

MTP : Metatarsofalangeal

NSAID : Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs

PPI : Proton Pump Inhibitor

PRPP : Phosphoribosyl Pirophosphat

PUD : Peptic Ulcer Disease

(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N. 2011. Cara Mencegah dan Mengobati Asam Urat dan Hipertensi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Anderson, P.O., Knoben, J.E., dan Troutman, W.G. 2002. Handbook of Clinical

Drug Data. 10 th edition. New York: Mc Graw Hill

Anonim. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5, Departemen Farmakologi

Terapeutik, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.

Becker MA, et al. 2005. Febuxostat compared with Allopurinol in Patients with Hyperuricemia and Gout. NEJM; 353(23):2450-61

BNF. 2009. British National Formulary. 57 th Edition. BMJ Group. British Medical Association and Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. England

BPOM. 2015. Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawas Obat dan

Makanan. http://ioni.pom.go.id/ . Diakses tanggal 12 November 2015 Carter, M. A.,, Gout, dalam Sylvia, A. P. And Lorraine, M.W. 2001. Patofisiologi

Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi IV, Buku II, 1242-1246, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Depkes. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Arthritis

Rematik. Jakarta.

Diantari, E dan Candra, A 2013. Pengaruh Asupan Purin dan Cairan Terhadap Kadar Asam Urat Wanita Usia 50-60 Tahun Di Kecamatan Gajah Mungkur, Semarang. Journal of Nutrition College, Vol. 2, No. 1, pp. 44-49

Dipiro, T.J., Wells, G.B., Schwinghammer, L.T. dan Dipiro, V.C., 2009, Pharmacotherapy Handbook Seven Edition. The McGraw-Hill Companies, United States of America.

Doherty, M., 2009, New insights into the epidemiology of gout

http://rheumatology.oxfordjournals.org/content/48/suppl_2/ii2.full.pdf +html?sid=eea611c1-7bc1-4da1-8023-cfd564e3ef6c. Diakses tanggal 27 Agustus 2015

Harjanti, R,T,. 2006. Pengaruh Pemberian Tepung Kedelai Terhadap Kadar

(19)

xix

Hidayat, R., 2009. Gout dan Hiperurisemia. Devisi Reumathologi Departemen

Ilmu Penyakit Dalam. Vol. 22, no 1. Jakarta: Graha Ilmu.

Ikatan Apoteker Indonesia. 2014. ISO Volume 49 (2014-2015). Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Johnstone A. , 2005. Gout – the disease and non‐drug treatment. Hospital Pharmacist; 12:391‐394.

Katzung, B.G., and Trevor, A.J., 2002, Drug Interactions in Master, S., B., Pharmacology, Sixth Edition. Lange Medical Book. McGraw-Hill, New York

Lelyana, R. 2008, Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Darah, Studi Eksperimen Universitas Di Ponegoro Semarang. Semarang.

Lingga, L. , 2012. Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat - Cet 1 -. Jakarta PT

AgroMedia Pustaka.

Luk A.J., and Simkin P.A., 2005. Epidemiologi of Hyperuricemia and Gout. The American Journal of Managed Care 11 : S435-S442

McPhee, T. , 2006, Current Medical Diagnosis & Treatment 45th edition, Mc Graw Hill, USA.

Mehta, S.K. dan Nayeem, N. 2014. Natural Xanthine Oxidase Inhibitors for

Management of Gout: A Review. Reseach and Reviews: Journal of

Medical and Health Science, Vol. 3 | Issue (Supplement 3) | July - September, 2014

Menkes RI., 1993. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Menkes RI., 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1332/MenKes/SK/X/2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.922/MenKes/Per/X/1993 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Menkes RI., 2007. Peraturan Menteri Kesehatan No.26/Menkes/Per/11 /1981. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

(20)

xx

Neogi, T. , 2011. Gout. The New England Joernal of Medicine. 364;5.

http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMcp1001124 Diakses tanggal 7 April 2016

Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwaningsih, T. , 2010. Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi

Kasus di Rumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal.

http://eprints.undip.ac.id/24334/ Diakses tanggal 27 Agustus 2015 Silbernagl S. Lang, F. 2006. Gout. In : Titiek Resmisari, Leina (Ed):Teks dan

Atlas Berwarna Patofisiologi, p 250. EGC, Jakarta.

Sweetman, S.C. (2009). Martindale 36 The Complete Drug Reference. London:

The Pharmaceutical Press.

Syamsuni. H.A. 2006. Ilmu Resep.Buku kedokteran EGC, Jakarta.

Tjay, H.T dan Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting (Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya, Edisi ke 6, Jakarta : Elex Media Komputindo.

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gout merupakan penyakit yang diderita oleh banyak orang. Gout sering

dikaitkan dengan masyarakat yang mmiliki gaya hidup berlebihan. Insiden dan

prevalensi gout terus meningkat setiap tahunnya. Gout adalah salah satu tipe dari

arthritis yang disebabkan karena terlalu banyak atau tidak normalnya kadar asam

urat didalam tubuh karena tubuh tidak bisa mensekresikan asam urat secara

normal. Kadar asam urat yang normal pada pria adalah 7 mg/dl sedangkan pada

wanita dibawah 6 mg/dl (Dipiro et al, 2009).

Asam urat merupakan sisa metabolisme zat purin yang berasal dari

makanan yang dikonsumsi. Purin adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan

makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Purin juga dihasilkan dari

perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal (Hidayat, 2009).

Arthritis gout merupakan suatu proses inflamasi/pembengkakan yang

terjadi karena deposisi, deposit/timbunan kristal asam urat pada jaringan sekitar

sendi atau tofi. Masalah akan timbul bila terbentuk kristal-kristal dari

monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya.

Kristal-kristal berbentuk jarum inilah yang mengakibatkan reaksi peradangan atau

inflamasi yang bila berlanjut akan mengakibatkan nyeri hebat. Jika tidak diobati,

maka endapan kristal ini akan menyebabkan kerusakan hebat pada sendi dan

jaringan lunak (Misnadiarly, 2007).

Gout umumnya dialami oleh laki – laki berusia lebih dari 30 tahun.

Penyakit gout dapat dikelompokkan menjadi gout primer dan sekunder. Sebagian

besar penyebabnya diperkirakan akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh

dan 10% kasus dialami oleh wanita setelah menopause karena gangguan hormon

(Diantari dan Candra, 2013). Gout biasanya terjadi secara mendadak. Kebanyakan

orang mengalami serangan gout awal pada sendi dari ibu jari kaki. Bagian lain

yang dapat terserang diantaranya adalah pergelangan kaki, tumit, pergelangan

(22)

2

2

kulit terasa panas disertai nyeri yang hebat, dan persendian akan sulit digerakkan.

(Depkes, 2006).

Terapi arthritis gout terdapat dua pilihan yaitu terapi non farmakologis

dan terapi farmakologis. Terapi non farmakologis dapat dilakukan dengan

memodifikasi gaya hidup yang dapat menurunkan asam urat (Depkes, 2006).

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara perbanyak minum air putih, makan

makanan yang mengandung potasium tinggi, buah kaya vitamin C, dan lain-lain

(Ahmad, 2011). Terapi farmakologisnya dengan menggunakan obat yang sesuai

dengan gout yang diderita seperti arthritis gout akut (NSAID, Kolkhisin, dan

Kortikosteroid), gout kronis (urikostatik, urikosurik, urikolitik) dan arthritis gout

interkritikal (Profilaksis kolkhisin dosis rendah atau NSAID minimal 3 bulan)

(Depkes, 2006).

Penelitian tentang Profil Peresepan Obat Gout perlu dilakukan untuk

menggambarkan kondisi masyarakat sekitar Apotek Farmasi kota Pamekasan dan

memberikan gambaran pola peresepan gout yang diresepkan oleh dokter sekitar

Apotek Farmasi kota Pamekasan. Penelitian terkait profil peresepan ini dilakukan

dengan melihat obat dari resep ataupun copy resep di Apotek Farmasi kota

Pamekasan.

Penelitian profil peresepan ini dapat diketahui dari resep dan copy resep

yang diterima atau dilayani oleh Apotek Farmasi kota Pamekasan. Kasus yang

diteliti adalah profil peresepan pada penyakit gout. Penelitian dilakukan di Apotek

Farmasi kota Pamekasan karena letaknya yang strategis. Selain itu, Apotek

Farmasi telah memehuni kiteria yaitu banyak melayani peresepan obat yang

berkisar 50 lembar per hari dan telah mendapatkan persetujuan dari Apoteker

Pengelola Apotek (APA).

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana profil peresepan obat gout di Apotek

(23)

3

3

1.2 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan umum penelitian

[image:23.595.108.508.224.531.2]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta memberikan

gambaran tentang profil peresepan obat gout di Apotek Farmasi Kota Pamekasan.

1.2.2 Tujuan khusus penelitian

Penelitian ini bertujuan khususnya untuk mengetahui profil peresepan

obat gout di Apotek Farmasi Kota Pamekasan yang meliputi aspek:

1. Prosentase resep obat gout dibandingkan resep secara keseluruhan.

2. Prosentase golongan obat yang umum digunakan pada kasus gout.

3. Pola peresepan obat gout tunggal.

4. Pola peresepan obat gout kombinasi.

5. Peresepan obat gout berdasarkan dokter penulis resep.

6. Peresepan obat gout berdasarkan jenis kelamin pasien.

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat untuk semua

pihak antara lain :

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani

pendidikan Program Studi Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang dan

memperoleh pengalaman dibidang penelitian profil peresepan gout.

1.4.2 Bagi Apotek

Sebagai salah satu sumber informasi bagi apoteker tentang peresepan

obat gout dalam upaya meningkatkan pelayanan kefarmasian di apotek serta

meningkatkan kualitas penggunaan obat, khususnya untuk obat gout.

1.4.3 Bagi Institusi

Menambah pustaka di perpustakaan Program Studi Farmasi Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4.4 Bagi Peneliti Lain

Dapat digunakan sebagai referensi pada penelitian lebih lanjut terkait

(24)

4

4

1.4.5 Bagi Pembaca

Sebagai bahan informasi mengenai penyakit gout, penanganannya, dan

Gambar

Tabel                                                                                                            Halaman
Gambar                                                                                                                  Halaman
gambaran tentang profil peresepan obat gout di Apotek Farmasi Kota Pamekasan.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam (depth interview) kepada Manajer Hotel Adilla Syariah, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan

Dalam penelitian ini mengungkapkan pengaruh dari faktor produk, harga, lokasi, promosi, bukti fisik, kelompok referensi baik secara bersama-sama maupun

Ini disebabkan karena air laut ditempatkan pada ruang tertutup sehingga energi panas yang diserap tidak dapat keluar dan semakin lama semakin meningkat, ini juga

Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di Posyandu lansia Jetis Desa Krajan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.Skripsi STIKES

[r]

Sistem informasi pemesanan paket wisata adalah sebuah perangkat lunak berbasis web yang bermanfaat untuk pengelola wisata arung jeram khusnya upstream rafting Indonesia

[r]

[r]

Variabel yang diamati adalah dalam penelitian ini meliputi kandungan kecernaan in-vivo serat kasar dan bahan organik keduanya dari pakan Sapi Bali di kandang kelompok ternak