PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN
INTELLECTUAL
CAPITAL
TERHADAP KINERJA KEUANGAN
(Studi pada Bank BUMN di Wilayah Bandung )
EFFECT OF INTERNAL AUDIT AND INTELLECTUAL CAPITAL OF FINANCIAL PERFORMANCE
(Studies on Bank BUMN in Bandung Region)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nama : Rizki Listiani Rahayu
NIM : 21109001
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... viiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...11
1.2.1 Identifikasi Masalah ...11
1.2.2 Rumusan Masalah ...12
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ...13
1.3.1 Maksud Penelitian ...13
1.3.2 Tujuan Penelitian ...13
1.4. Kegunaan Penelitian ...13
1.4.1 Kegunaan Secara Praktis ...13
1.4.2 Kegunaan Secara Akademis...14
1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ...14
1.5.1 Lokasi Penelitian ...14
1.5.2 Waktu Penelitian ...14
v
2.1.1 Audit ...16
2.1.1.1 Pengertian Audit ...16
2.1.1.2 Jenis-Jenis Audit ...18
2.1.2 Internal Audit...20
2.1.2.1 Pengertian Audit Internal ...20
2.1.2.2 Ruang Lingkup Audit Internal ...21
2.1.2.3 Fungsi Audit Internal ...22
2.1.2.4 Kategori Pemeriksaan Internal ...24
2.1.3 Intellectual Capital ...25
2.1.3.1 Komponen Intellectual Capital ...26
2.1.3.2 Tahapan Menghitung Intellectual Capital ...27
2.1.3.3 Pengukuran Non Keuangan ...32
2.1.4 Kinerja ...38
2.1.4.1 Kinerja Keuangan ...39
2.1.4.2 Ukuran Kinerja Keuangan ...29
2.1.5 Keterkaitan Audit Internal dalam Kinerja Keuangan...30
Keterkaitan Intellectual Capital dalam Kinerja Keuangan 2.1.5.1 Keterkaitan audit Internal dalam Kinerja Keuangan...43
2.1.5.2 Keterkaitan Intellectual Capital & Kinerja Keuanga 44
2.2 Kerangka Pemikiran ...47
2.3 Hipotesis. ... 50
3.2 Metode Penelitian. ... 51
3.2.1 Desain Penelitian ...52
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ...54
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ...57
3.2.3.1 Sumber Data ...57
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ...58
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...60
3.2.4.1 Uji Validitas ... ………....62
3.2.4.2 Uji Reliabilitas ...63
3.2.4.3 Uji Method of Successive Interval ...65
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ...67
3.2.5.1 Rancangan Analisis ...67
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ...70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...75
4.1.1 Gambaran Umum Bank BUMN di wilayah Bandung ...75
4.1.1.1 Sejarah Bank BUMN ...75
4.1.1.2 Struktur Organisasi Dan Job Description ...85
4.1.1.3 Aspek Perusahaan Perbankan ...90
4.1.2 Hasil Uji Validitas dan Uji Realibilitas ...95
4.1.2.1 Hasil Uji Validitas ...95
4.1.2.2 Hasil Uji Realibilitas ...96
vii
4.1.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Internal Audit ...98
4.1.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Intellectual Capital ... 106
4.1.3.3 Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Keuangan ... 111
4.1.4 Analisis Verifikatif 4.1.4.1 Pengujian Asumsi Analisis Regresi ... 116
4.1.4.2 Uji Multikolinieritas ... 116
4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 118
4.1.4.4 Pengujian Normalitas ... 119
4.1.4.5 Uji Autokorelasi ... 120
4.1.5 Koefisien Audit Internal Terhadap Kinerja Keuangan ... 122
4.1.6 Koefisien Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan . 126 4.1.7 Hasil Uji Regresi ... 128
4.2 Pembahasan ... 133
4.2.1 Pengaruh Audit Internal Terhadap Kinerja Keuangan ... 133
4.2.2 Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan .. 134
4.2.3 Pengaruh Audit Internal Dan Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan ... 136
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 138
5.2 Saran ... 139
iii
berkat dan rahmat yang diberikan kepada Penulis dalam menyelesaikan usulan penelitian dengan judul “Pengaruh Audit Internal dan Intellectual Capital
Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Bank BUMN Di Wilayah Bandung)”.
Dalam pelaksanaan skripsi dan pembuatan laporan skripsi ini Penulis telah
mendapatkan bimbingan , saran, motivasi dan bantuan yang besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Sugoto, MSc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Dr.Surtikanti SE., M.Si., Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., Selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi.
5. Kedua orang tua, Papa dan Mama serta kaka yang telah senantiasa mendukung dan mendoakan serta memberikan nasehat bijak.
6. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku Dosen Wali Kelas 4 Ak-1.
iv
8. Sahabat 7 odd, Dewi, Inka (nka), Fuji (ujie), Nuri (nunu), Fitriani (mpit), dan
Yuliani (uliel) yang sama-sama berjuang dan berusaha dalam menyusun skripsi.
9. Untuk 12 sahabat penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas lawakan, senyuman, kebersamaan, dukungan dan semangatnya.
10.Seluruh Dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi UNIKOM yang telah
membimbing Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh amal
baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan Ridho dari Allah SWT, Amin.
Bandung, Juli 2013
Penulis
140
Arfan Ikhsan. 2008. Akuntansi Sumberdaya Manusia, Graha Ilmu : Yogyakarta
Budi Hardjo. 2007. Keuangan & Akuntansi : Non Keuangan, Graha Ilmu : Yogyakarta
Burr & Girardi. 2002. Complexity And Knowledge Managemen, Gramedia Pustaka : Bandung
Cashin, P. dan McDermott, J., 2006, The Long-Run Behavior of Commodity Prices: Small Trends and Big1. Variability, IMF Staff Papers.
DR.Achmads Ruky. 2001. Sistem Manajemen Kinerja, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Edy Sukarno. 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Edvinsson. 2000. Knowledge Ecology In Global Business Managing Intelectual Capital, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Hiro Tugiman. 2006. Stadar Profesional Audit Internal. Kanisius : Bandung
Muhammad Ichsan.2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Hartono, B. 2001. Intellectual Capital . Sebuah Tantangan Akuntansi Masa Depan,Media Akuntansi
Husein Umar. 2002. Teknik Evaluasi Bisnis dan Kinerja Perusahaan Secara Komprehensif, Kuantitatif dan Modern, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Mamduh M.Hanafi.2010. Portofolio dan Investasi, Kanisius : Yogyakarta
Mardiasmo.2002. Akuntansi Sektor Publik. Balai Buku : Yogyakarta
Mulyadi. 2009. Auditing Edisi 6 Buku 1. Salemba Empat. Jakarta
141
Satyo Fatwan. 2009. Intellectual Capital. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukrisno Agoes. 2004. Auditing, Jakarta. Edisi ketiga, Fakultas Ekonomi UI : Jakarta.
Sulad Sri Hardanto,Ir.,MM,MBA,CFA,RFA,FRM,CWM. 2006. Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Gramedia : Jakarta
Susanti Irawati. 2008. Auditing, Gramedia Pustaka : Bandung
Sony Yuwono. 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah: Paduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Genesis.
Zuhal. 2010. Knowledge Platform Kekuatan Daya Saing dan Innovation, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
JURNAL
Benny Kuryanto dan Muchamad Syafruddin, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 9,no. 1, 1-20, Pengaruh Modal Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.
Hanifah, Prosiding SNaPP2011: Social, Ekonomi dan Humaniora, issn 2089-3590, Pengaruh Struktur Kepemilikan, Budaya Organisasi, Komite Audit dan Audit Internal Terhadap “Good Corporate Governance” dan Implikasinya Pada Kinerja Keuangan BUMN.
Helfert.E.A. 1996. Alih Bahasa Herman Wibowo. Teknik Analisis Keuangan, Dalam Mengelola Dan Mengukur Kinerja Perusahaan. Jakarta: Edisi delapan, Erlangga.
Ihyaul Ulum. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5 No. 1. Pp.35-57, Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan.
Indah Fajarini S.W. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 4,No. 1 Maret 2012, pp.1-12 ISSN 2085-4277, Pengaruh Intelectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.
Ming-Chin Chen, IC and Firms’Market Value 159, An Empirical Investigation of The Relationship Between Intelectual Capital and Firms’ Market Value and Financial Performance.
Mulyadi (2009), Akuntansi Biaya, Edisi ke lima Cetakan Kesembilan, Penerbit UPP-STIM Ykpn, Yogyakarta.
INTERNET
WWW.Google.com
WWW.Kompas.com
52 BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:38) mendefinisikan objek penelitian adalah sebagai
berikut:
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa objek penelitian
digunakan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan tertentu. Objek
penelitian dalam penelitian ini adalah Audit Internal, Intellectual Capital, dan Kinerja
Keuangan
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011:2). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan
kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2005:21) dalam Umi Narimawati (2010:29)
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
yang lebih luas”.
Menurut Masyhuri (2008:45) dalam Umi Narimawati (2010:29)
mendefinisikan metode verifikatif adalah sebagai berikut:
“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.
Menurut Sugiyono (2011:8) mendefinisikan metode penelitian kuantitatif
adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk
menguji lebih dalam Pengaruh Audit Internal dan Intellectual Capital terhadap
kinerja keuangan pada Bank di wilayah Bandung serta menguji teori dengan
pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan
perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik
dan sistematis.
Desain menurut Moh. Nazir (2003:84) dalam Umi Narimawati (2010:30)
54
“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian”.
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) yang
peneliti terapkan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya
menetapkan judul penelitian yang yaitu Pengaruh Audit Internal dan Intellectual
Capital terhadap kinerja keuangan pada Bank di wilayah Bandung
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi;
3. Menetapkan rumusan masalah;
4. Menetapkan tujuan penelitian;
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang
digunakan;
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan
data;
8. Melakukan analisis data;
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain penelitian
Tabel 3.1
Menurut Nur Indriantoro (2002:69) dalam Umi Narimawati (2010:31)
mendefinisikan operasionalisasi variabel adalah sebagai berikut:
“Operasionalisasi variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik”.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga variable, yaitu :
1. Variabel Independen (X1), yaitu variable bebas yang keberadaannya tidak
dipengaruhi oleh variable-variabel lain. Variabel independen (X1) dalam penelitian
ini adalahAudit Internal.
2. Variabel Independen (X2), yaitu variable bebas yang keberadaannya tidak
56
ini adalah Intellectual Capital. Pengumpulan informasi mengenai variable ini
berdasarkan kuesioner, yang berupa daftar pertanyaan diajukan kepada responden.
3. Variabel Dependen (Y), yaitu variable tidak bebas yang keberadaannya dipengaruhi
oleh variabel-variabel lain. Variabel dependen yang digunakan adalah Kinerja
keuangan. Pengumpulan informasi mengenai variable ini berdasarkan kuesioner,
yang berupa daftar pertanyaan dan pertanyaan yang diajukan kepada responden.
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indicator serta
skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian
hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul
penelitian mengenai Pengaruh Audit Internal dan Intellectual Capital terhadap
kinerja keuangan pada Bank di wilayah Bandung, maka operasionalisasi variabel
penelitian dapat disajikan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Jenis Data
No. kuisioner Internal Audit(X1) Internal audit adalah
ketentuan-ketentuan dari
adalah nilai total dari suatu perusahaan yang
Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala
ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Umi Narimawati (2007:53) adalah
sebagai berikut :
“Skala pengukuran yang memberikan informasi tentang jumlah relative
58
Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada
jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk
kuesioner berskala ordinal.
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Audit
Internal dan Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan” adalah data primer.
1. Data Primer
Menurut Sugiono (2011:137) mendefinisikan sumber data primer sebagai berikut :
“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data”.
Data-data yang digunakan adalah data yang berhubungan denganAudit Internal,
Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan pada Bank di wilayah Bandung adalah
data primer berupa kuisioner
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2009:137) mendefinisikan sumber data sekunder sebagai berikut
:
“Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca,
mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur,
3.2.3.2 Teknik Penentuan data
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010:80) mengemukakan mengenai populasi
sebagai berikut :
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini
adalah Bank BUMN di Wilayah Bandung yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yaitu sebanyak 4 Bank dengan jumlah responden 10 orang.
Menurut sugiyono (2005: 102) menyatakan tentang ukuran ideal reponden
peneliti adalah :
“ untuk responden yang layak dalam penelitian adalah antara 30 orang sampai
dengan 500 orang”
Tabel 3.3
Daftar Bank BUMN Wilayah Bandung
No. Nama Bank Responden
1 Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk 10
2 Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk 10
3 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 10
4 Bank Mandiri (Persero) Tbk 10
60
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:81) mengemukakan mengenai sampel sebagai berikut :
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut”.
Dalam penelitian ini menggunakan seluruh populasi atau disebut sensus
karena jumlah populasi sedikit (terbatas). Pengertian dari sampling jenuh atau sensus
menurut Sugiyono (2009: 122) adalah:
“ Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus”.
Sampel pada penelitian ini berjumlah 4 Bank.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
a) Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data yang
Diperoleh dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak- pihak
yang terkait langsung dan berkompeten dengan permasalahan yang
penulis teliti.
b) Kuesioner, teknik kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner
tetutup, suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yang telah
ditentukan sebagai sumber data dalam penelitian yang akan dilakukan.
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Evaluasi (LHE) TA.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur
dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa
buku-buku (text book), peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs
web dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah
yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin
teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan
pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini. Sebelum kuesioner digunakan untuk
pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada
responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan karakteristik populasi
penelitian.
Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan kekonsistenan
(reliabilitas) alat ukur penelitian.
3.2.4.1 Uji Validitas
Menurut Cooper dalam Umi Narimawati (2010:42) validitas sebagai berikut :
”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test
measures what the researcher actually wishes to measure”.
Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara
masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson
62
N(∑xy) – (∑x)( ∑y)
rxy =
√[ N (∑x²) – (∑x)²][ N ∑y ² - (∑y)²]
(Umi Narimawati, 2010:42)
Dimana :
rxy = Koefisien Korelasi
X = Skor Setiap Item Pertanyaan (Skor Butir)
Y = Skor Total Seluruh Item Pertanyaan
XY = Skor Pernyataan Dikali Skor Total
N = Jumlah Responden
Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikasi 5%).
Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :
(Umi Narimawati, 2010:42)
Dimana:
n = Ukuran sampel
r = Koefisien Korelasi Pearson
Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf
signifikan dengan 5 % satu sisi adalah :
1. Item instrument dikatakan valid jika t-hitung > t tabel maka instrument tersebut dapat
digunakan.
2. Item instrument dikatakan tidak valid jika thitung < t tabel maka item tersebut tidak
dapat digunakan.
r
t = : db– n – 2
Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS 15 for window.
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang
dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Seperti telah
dijelaskan bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan
secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan
skor totalnya. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total item
lainnya > 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
3.2.4.2 Uji Reliabilitas
Menurut Cooper dalam Umi Narimawati (2010:43) reliabilitas sebagai berikut :
”Reliability is a characteristic of measurenment concerned with acuracy, precision,
and consistency”.
Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengaruh
yang baik. Berdasarkan hal tersebut, maka setelah melakukan pengujian validitas,
langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian reliabilitas untuk menguji
kecenderungan atau kepercayaan alat pengukuran dengan diperoleh nilai r dari
pengujian reliabilitas yang menunjukan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada
tidaknya hubungan antara dua belah instrument. Teknik yang digunakan untuk
menguji reliabilitas (keandalan) kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik
belah dua (split half) skor pernyataan (statement) bernomor ganjil genap, dengan
teknik korelasi Spearman Brown.
Dua (split half method) menurut Sugiyono (2010:126) menyebutkan sebagai
64
a. Butir-butir instrument di belah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan genap.
b. Skor data tiap kelompok disusun sendiri. Skor butir kelompok dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total.
c. Selanjutnya skor total antara kelompok ganjil dan genap di cari korelasinya. d. Koefisien korelasi selanjutnya dimasukan dalam rumusan Spearman Brown
(Umi Narimawati, 2010:44) Dimana :
Ґ1 = Reliabilitas internal seluruh item
Ґb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua
Tabel 3.4
Standar Penilaian Untuk Reliabiltas
Category Reliability
Good 0,80
Acceptable 0,70
Marginal 0,60
Poor 0,50
Sumber : (Barker et al, 2002:70)
Koefisien reliabilitas kedua variabel lebih besar dari 0,70 menunjukkan bahwa
kuesioner yang digunakan reliabel dalam mengungkap variabel yang sedang diteliti.
3.2.4.3 Uji MSI ( Methode of Successive Intervals )
Sebagaimana yang telah dirancang dalam operasionalisasi variabel, maka nilai
variabel Internal Audit (X1) diukur dengan menggunakan kuesioner dan data
merupakan data yang berskala ordinal. Dengan menggunakan tipe pertanyaan tertutup
(close end question) setiap item ditentukan peringkat dengan lima alternatif jawaban.
Pilihan jawaban responden merupakan nilai skor jawaban, sehingga variabel
diperoleh dari data skor jawaban dari setiap item. Selanjutnya teknik analisis jalur
2Ґb
Ґ1 =
mengharuskan syarat data yang mempunyai tingkat pengukuran sekurang-kurangnya
interval, sehingga untuk variabel bebas, yaitu mempunyai tingkat pengukuran ordinal
harus diubah menjadi interval. Karena itu melalui Methode of Successive Intervals
dilakukan transformasi data dengan langkah kerja adalah sebagai berikut :
a. Dari data yang berskala ordinal, lali dikelompokkan jawaban pada masing-masing
item.
b. Untuk setiap item hitung frekuensi jawaban (f), berapa jumlah responden, mana yang
mendapatkan nilai 1, 2, 3, 4 atau 5.
c. Tentukan proporsi (p) dengan cara membagi frekuansi dengan jumlah responden.
d. Hitung frekuensi kumulatif (pk).
e. Hitung nilai Z, untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh dengan menggunakan
tabel normal.
f. Melalui tabel kurva ordinat normal, maka akan diperoleh kepadatan (density) dari
setiap kategori item.
g. Setelah diperoleh seluruh nilai batas (daerah kepadatan) proporsi kumulatif tiap
kategori, kemudian hitung nilai skala (scale value) untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut :
(Umi Narimawati, 2010:47)
(Dencity at Lower Limit) – (Dencity at Upper Limit) Scale Value =
66
h. Mengubah scale value terkecil menjadi sama dengan 1 (satu) dan mentransformasikan
masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh
Transformed Scale Value (TSV).
i. Menyiapkan pasangan data dari variabel independen dan dependen dari semua
sampel penelitian untuk pengujian hipotesis.
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan
persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut. Adapun di dalam proses
pengolahan data MSI tersebut, peneliti menggunakan bantuan program software MSI.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1 Rancangan Analisis
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
sendiri maupun oleh orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah
diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
Analisis kuantitatif menurut Sugiyono (2010:14) sebagai berikut :
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel
X1 dan X2, peneliti menggunakan metode Analisis Kuantitatif dalam Penelitian ini
antara lain.
Menurut Sugiyono (2010:31) analisis kuantitatif adalah sebagai berikut :
“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan”.
Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah
sebagai berikut :
a. Analisis Regresi Linier Berganda (Multipel)
Menurut Umi Narimawati (2008:5) Analisis Regresi linier Berganda sebagai berikut :
“Suatu analisisa sosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh
dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala
interval”.
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk
membuktikan sejauh mana hubungan Pengaruh internal audit dan intellectual capital
terhadap kinerja keuangan.
Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik
68
indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas
antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1 dan X2).
Persamaan regresinya sebagai berikut :
Sumber : (Sugiono, 2009:192)
Dimana:
Y = Variabel tak bebas (pengendalian internal)
a = Bilangan berkonstanta
b1,b2 = Koefisien arah garis
X1 = Variabel bebas (internal audit)
X2 = Variabel bebas (sistem informasi akuntansi)
b. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier
antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan
kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan
variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).
Menurut Sujana dalam Umi Narimawati (2010:49) sebagai berikut :
“Pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan
antara variabel X dan Y, dengan menggunakan pendekatan”.
Koefisien korelasi Pearson dengan rumus :
n( ∑ XiYi ) – ( ∑ Xi )( ∑ Y ) r =
√{ n ( ∑ Xi2
) – ( ∑ Xi)2 } { n ( ∑ Yi2 ) – ( ∑ Yi)2 }
(Umi Narimawati , 2010:49)
Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r 1 :
a) Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.
b) Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.
Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
a) Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan
mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).
b) Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan
variabel Y dan hubungannya searah.
c. Koefisiensi Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar
variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang
dinyatakan dalam persentase.
Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Sumber: Andi Supangat (2007:341) Dimana:
R = Koefisien determinasi
r2 = Kuadrat koefisien korelasi
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
Penetapan hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini berkaitan dengan
70
yaitu dengan menggunakan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1). Hipoteis
nol merupakan hipotesis yang menyatakan pengaruh variabel independent terhadap
variabel dependent tidak signifikan, sedangkan hipotesis alternatif merupakan
hipotesis yang menyatakan pengaruh variabel independent terhadap variabel
dependent signifikan.
Langkah-langkah dalam perancangan hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan Hipotesis Penelitian
A. Hipotesis Penelitian Secara Simultan
- Hipotesis Penelitian
Karena hipotesis yang akan digunakan ini berkaitan dengan ada tidaknya
peran variabel independent yaitu internal audit dan Intellectual Capital
dalam menunjang variabel dependen yaitu kinerja keuangan maka dalam
penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis nol (HO) dan hipotesis
alternatif (H1). Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini
adalah:
Ho= Audit internal dan Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan.
H₁= Audit internal dan Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja
keuangan.
Berdasarkan pada alat statistik yang digunakan dan hipotesis penelitian di
atas maka peneliti menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji
statistiknya yaitu hipotesis nol (H0) yang diformulasikan untuk ditolak dan
hipotesis alternatif (H1) yaitu hipotesis peneliti yang diformulasikan untuk
diterima, dengan perumusan sebagai berikut:
Ho:β=0 Audit internal dan intellectual capital tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan.
H1:β≠0 Audit internal dan Intellectual Capital berpengaruh terhadap
kinerja keuangan.
B. Hipotesis Penelitian Secara Parsial
- Hipotesis Penelitian
A. Karena hipotesis yang akan digunakan ini berkaitan dengan ada tidaknya
peran variabel independent yaitu internal audit dalam menunjang
variabel dependen yaitu kinerja keuangan maka dalam penelitian ini
menggunakan pengujian hipotesis nol (HO) dan hipotesis alternatif (H1).
Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
Ho= Internal audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
H₁= Internal audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
72
peran variabel independent yaitu Intellectual Capital dalam menunjang
variabel dependen yaitu kinerja keuangan maka dalam penelitian ini
menggunakan pengujian hipotesis nol (HO) dan hipotesis alternatif (H1).
Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
Ho= Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
H₁= Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
11. Hipotesis Statistik
A. Berdasarkan pada alat statistik yang digunakan dan hipotesis
penelitian di atas maka peneliti menetapkan dua hipotesis yang
digunakan untuk uji statistiknya yaitu hipotesis nol (H0) yang
diformulasikan untuk ditolak dan hipotesis alternatif (H1) yaitu
hipotesis peneliti yang diformulasikan untuk diterima, dengan
perumusan sebagai berikut:
Ho:β=0 Audit internal tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
H1:β≠0 Audit internal berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
B. Berdasarkan pada alat statistik yang digunakan dan hipotesis
penelitian di atas maka peneliti menetapkan dua hipotesis yang
digunakan untuk uji statistiknya yaitu hipotesis nol (H0) yang
diformulasikan untuk ditolak dan hipotesis alternatif (H1) yaitu
hipotesis peneliti yang diformulasikan untuk diterima, dengan
Ho:β=0 intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan.
H1:β≠0 Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
2. Uji Statistik
Untuk menguji signifikansi suatu koefisien Korelasi Product Moment, maka
dapat menggunakan statistik uji thitungdengan rumus sebagai berikut :
Sumber: Sugiyono (2009:184)
Keterangan :
t : nilai uji t
r : koefisien Korelasi Product Moment
n : jumlah sampel
3. Menentukan tingkat signifikansi
Agar hasil perhitungan koefisien korelasi dapat diketahui signifikan atau tidak
signifikan maka hasil perhitungan dari statistik uji t (thitung) tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan t tabel. Tingkat signifikannya yaitu α = 0,05 dengan uji dua
pihak dan derajat kebebasannya (dk = n-2), artinya jika hipotesis nol ditolak dengan
taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan
mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya hubungan (korelasi) yang
74
4. Kriteria Penarikan Pengujian
Jika menggunakan tingkat signifikansi (a =0,05) untuk diuji dua pihak, maka
kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut:
o Jika t hitung ≥ t table maka H0 ada di daerah penolakan, berarti H₁ diterima artinya
antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.
o Jika t hitung ≤ t table maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti H₁ ditolak artinya
antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.
138
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh Audit
Internal Dan Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan pada Bank BUMN di
Bandung, yang terdaftar di BEI”, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis
menarik kesimpulan antara lain :
1. Bahwa audit internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada
Bank BUMN di Bandung yang terdaftar di BEI, hal ini ditunjukan dari hasil
perhitungan dengan nilai pengaruh yang didapat yaitu sebesar 33.18%.
2. Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada
Bank BUMN di Bandung yang terdaftar di BEI, hal ini ditunjukan dari hasil
perhitungan dengan nilai pengaruh yang didapat yaitu sebesar 51.41%.
3. Secara bersama-sama terdapat pengaruh dan signifikan antara audit internal
dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan Pada Bank BUMN di
Bandung yang terdaftar di BEI, hal ini ditunjukan dari hasil penjumlahan
kedua variabel tersebut dan nilai total pengaruh yang didapat yaitu sebesar
64.6%, sedangkan sisanya sebesar 35.4% dipengaruhi oleh faktor lain yang
139
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai
bahan evaluasi antara lain:
1. Audit internal hendaknya lebih sering menyampaikan laporan tentang hasil
temuannya dengan cara lebih bekerjasama dengan pihak manajemen dan
selalu terbuka dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Audit internal
pun hendaknya lebih diberi tanggung jawab dalam kegiatan evaluasi dengan
cara lebih melakukan penilaian secara menyeluruh supaya lebih meningkatkan
kinerja keuangan pada perusahaan apabila audit internal berjalan dengan baik.
2. Pada intellectual capital yang ada di Bank BUMN di Bandung yang terdaftar
di BEI hendaknya semakin ditingkatkan dalam hal pelatihan bagi pegawai
mengenai sistem yang dipakai pada bank dengan cara rutin mengadakan
pelatihan selain itu pada pelaksanaan intellectual capital harus lebih
ditingkatkan terutama sumber daya manusia yang bisa bertanggung jawab
dengan semua yang dikerjakan dan bisa membangun kepercayaan para
nasabahnya.
3. Untuk kondisi kinerja keuangan pada Bank BUMN di Bandung yang terdaftar
di BEI maka hendaknya aktivitas audit internal dan intellectual capital lebih
ditingkatkan dan dijalankan dengan benar sehingga setiap pelaksanaan
aktivitas perusahaan agar dapat sesuai dengan kebijakan yang telah
Nama : Rizki Listiani Rahayu
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 17 Juni 1991
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl panday rt 01 rw 07 no 23a
E-mail : Rizkilistiani@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
Tahun Pendidikan
1997 – 2003 SD Negri Karyabakti 2003 – 2006 SMP negri 6 Cimahi 2006 – 2009 SMA Negeri 3 Cimahi
PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK BUMN DI WILAYAH BANDUNG
Lilis Puspitawati, SE., M.Si. Ak
Rizki Listiani Rahayu
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
ABSTRACT
Financial performance improved when doing corporate governance well, to the company's need to improve the financial performance of companies that need reliable internal audit that is expected to assist management in making the right decisions to manage the company's activities. In addition to internal audits, intellectual capital is an important part because it contains the sciences karyawan.Tujuan of this study was to determine the effect of internal audit and the financial performance of intellectual
capital.
The method used is descriptive and quantitative verification approach. The unit of analysis in this study is the internal audit, human resources and management in state-owned bank branches in Bandung. Data collection method used is the method of census 4 state-owned bank branches in Bandung with the number of respondents 40 people. To determine the effect of internal audit and intellectual capital on the financial performance then performed statistical tests using correlation analysis, regression analysis, and to test the hypothesis used was t test using the tools SPPS
20.0 for windows.
The results showed an internal audit has been pretty good, so is good enough intellectual capital and financial performance has been quite good, and the results of quantitative research shows the influence of the internal audit and intellectual capital on the financial performance of 64.6% and the remaining 35.4% is explained by factors other.
Keywords: Internal Audit, Intellectual capital, financial performance
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menjadi acuan investor dalam membeli saham. Bagi perusahaan, meningkatkan kinerja keuangan adalah suatu keharusan agar saham perusahaan tetap menarik bagi investor. Laporan keuangan yang dipublikasi oleh perusahaan merupakan cerminan kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan. Informasi keuangan tersebut dapat digunakan oleh para pemakai untuk pengambilan keputusan investasi.
keuangan tersebut dilengkapi dengan ukuran nonkeungan tentang kepuasan konsumen, produktifitas, dan cost effectiveness, proses bisnis, produktifitas dan komitmen perusahaan untuk menentukan kinerja keungan perusahaan di masa yang akan datang(Indah Fajarini S.W : 4 ).
Pada kinerja keuangan perusahaan sangat dipengaruhi oleh internal audit, komite audit,dan faktor internal organisasi baik secara parsial maupun secara simultan (Moerhadi;2005), Dalam artian apabila komite audit menjalankan tugasnya secara efektif begitujuga audit internal, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan,sebaliknya jika komite audit dan audit internal tidak menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara efektif maka akan berpengaruh terhadap penurunan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan pun tidak terlepas dari intellectual capital yang sangat membantu naiknya kinerja keuangan . Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan selain dari internal audit yang bagus dan baik bisa juga dilihat dari intellectual capital, Modal intelektual merupakan komponen-komponen aset tidak berwujud yang terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu organizational (structural) capital,relational capital, dan human capital (IFAC, 1998 dalam Ulum, 2009).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Seberapa besar pengaruh audit internal terhadap kinerja keuangan pada bank BUMN diwilayah Bandung ?
2. Seberapa besar pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan pada bank BUMN diwilayah Bandung ?
3. Seberapa besar pengaruh audit internal dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan pada bank diwilayah Bandung baik secara parsial atau secara simultan?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ingin penulis kaji, maka tujuan penelitian yang ingin penulis capai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh audit internal terhadap kinerja keuangan pada bank BUMN diwilayah Bandung.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan pada bank BUMN diwilayah Bandung.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh audit internal dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan pada bank BUMN diwilayah Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah agar dapat bermanfaat secara praktis dan akademis sebagai bahan masukan khususnya mengenai pengaruh audit internal dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka
Audit Internal
Sebagaimana dikemukakan oleh Sukrisno Agus (2004:221) mengemukakan definisi internal audit adalah sebagai berikut:
perindustrian, investasi dan lain-lain) dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi akuntansi yang berlaku (standar akuntansi keuangan)”
Dalam pelaksanaan tugasnya internal audit mempunyai batasan dan lingkup yang dilaksanakannya. Menurut Cashin (2006:11)Ruang lingkup internal audit adalah sebagai berikut :
“…The element of internal audit may be grouped under : 1. Compliance
2. Verification and 3. Evaluation
Selain itu Hiro Tugiman (2006:20) menambahkan hal-hal yamh menjadi ruang lingkup internal audit yaitu :
1. Penyampaian hasil pemeriksaan : pemeriksa internal harus melaporkan hasil-hasil pemeriksaan yang diperoleh oleh kegiatan pemeriksaannya. 2. Tindak lanjut hasil pemeriksaan; pemeriksa internal harus terus meninjau
atau melakukan Follow up untuk memastikan bahwa terhadap temuan temuan pemeriksaan yang melaporkan telah dilakukan tindak lanjut yang tepat.
Intellectual Capital
Menurut Burr & Girardi ,Intellectual Capital adalah produk dari interaksi antara kompetensi, komitmen, dan pengendalian kerja dari karyawan.Kapasitas intelektual dari SDM yang dimiliki organisasi dapat dilihat dari kualitaskompetensi, komitmen organisasi, dan pengendalian pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan.
menurut Zuhal (2010) menyatakan bahwa Pada umumnya para peneliti membagi IC menjadi tiga komponen, yaitu :human capital (HU), structural capital (SC), dan customer capital (CC).
Kinerja Keuangan
Menurut Budi Rahardjo, Kinerja keuangan adalah hasil keputusan berdasarkan penilaian terhadap kemampuan perusahaan baik dari aspek likuiditas, aktivitas, solvabilitas, leverage, dan profitabilitas yang dibuat oleh manajemen sebagai salah satu pedoman untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan masa lalu dan digunakan untuk memprediksi keuangan di masa yang akan datang.
Menurut Budi Rahardjo (2007: 141) Dewasa ini pengukuran kinerja selain financial tidaklah cukup mencerminkan kinerja organisasi yang sesungguhnya, bukan saja diukur secara financial tetapi bisa diukur juga dengan non financial seperti:
1. employee productivity (EP) 2. kepuasan konsumen, dan 3. produktifitas
Hasi Penelitian Sebelumnya
Pengaruh Audit Internal dalam Kinerja Keuangan
Menurut Sulad Sri Hardanto, audit internal menjadi acuan ketepatan waktu seluruh pelaporan keuangan dan menentukan kinerja keuangan pada perusahaan atau perbankan. Menurut Husein Umar, Untuk membuat informasi keuangan data yang dibutuhkan antara lain dari hal hal yang berhubungan dengan kinerja keuangan dalam perusahaan dari data internal perusahaan yang diperoleh dari hasil proses audit internal dan dari hasil intelijen keuangan.
Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan
2.2 Kerangka Pemikiran
Adanya audit internal membantu mengawasi jalannya perbankan khususnya dalam kinerja keuangan, untuk menghindari adanya penurunan kinerja keuangan yang ada pada perbankan dan dengan adanya internal audit membantu mengawasi kinerja keuangan yang ada pada perusahaan cara Audit internal yang efektif dapat memberikan kepercayaan, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Begitu juga dengan Intellectual Capital, malalui Intellectual Capital kinerja keuangan akan meningkat karena perusahaan yang memiliki Intellectual Capital yang lebih tinggi cendrung memiliki kinerja masa depan yang baik. Maka logikanya rata-rata pertumbuhan dari Intellectual capital (rate of growth of intellectual capital-ROGIC) juga akan memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan masa depan.
Penelitian Tan et al. (2007) telah membuktikan bahwa ROGIC memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang.
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) adalah sebagai berikut:
H1 : Audit internal berpengaruh terhadap kinerja keuangan H2 : Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan H3 : Audit internal dan Intellectual Capital berpengaruh besar terhadap
kinerja keuangan.
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Audit Internal, Intellectual Capital, dan Kinerja Keuangan
3.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam Pengaruh Audit Internal dan Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan pada Bank di wilayah Bandung serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
3.3 Operasional Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
3.4 Sumber Data
3.5 Populasi Dan Penarikan Sampel
populasi dalam penelitian ini adalah Bank BUMN di Wilayah Bandung yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 4 Bank dengan jumlah responden 10 orang.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuesioner, teknik kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner tetutup, suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yang telah ditentukan sebagai sumber data dalam penelitian yang akan dilakukan.
1. Pengujian Hipotesis
Menetapkan Hipotesis Penelitian
A. Hipotesis Penelitian Secara Simultan - Hipotesis Penelitian
Karena hipotesis yang akan digunakan ini berkaitan dengan ada tidaknya peran variabel independent yaitu internal audit dan Intellectual Capital dalam menunjang variabel dependen yaitu kinerja keuangan maka dalam penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis nol (HO) dan hipotesis alternatif (H1). Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
Ho= Audit internal dan Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
H₁= Audit internal dan Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
2. Hipotesis Statistik
Berdasarkan pada alat statistik yang digunakan dan hipotesis penelitian di atas maka peneliti menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya yaitu hipotesis nol (H0) yang diformulasikan untuk ditolak dan hipotesis alternatif (H1) yaitu hipotesis peneliti yang diformulasikan untuk diterima, dengan perumusan sebagai berikut:
Ho:β=0 Audit internal dan intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
H1:β≠0 Audit internal dan Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
B. Hipotesis Penelitian Secara Parsial - Hipotesis Penelitian
A. Karena hipotesis yang akan digunakan ini berkaitan dengan ada tidaknya peran variabel independent yaitu internal audit dalam menunjang variabel dependen yaitu kinerja keuangan maka dalam penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis nol (HO) dan hipotesis alternatif (H1). Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
Ho= Internal audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. H₁= Internal audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
B. Karena hipotesis yang akan digunakan ini berkaitan dengan ada tidaknya
peran variabel independent yaitu Intellectual Capital dalam menunjang variabel dependen yaitu kinerja keuangan maka dalam penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis nol (HO) dan hipotesis alternatif (H1). Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
Ho= Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. H₁= Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan. 3. Hipotesis Statistik
A. Berdasarkan pada alat statistik yang digunakan dan hipotesis
penelitian di atas maka peneliti menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya yaitu hipotesis nol (H0) yang diformulasikan untuk ditolak dan hipotesis alternatif (H1) yaitu hipotesis peneliti yang diformulasikan untuk diterima, dengan perumusan sebagai berikut:
Ho:β=0 intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
H1:β≠0 Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Gambar 3.1
Uji dua pihak daerah penerimaan dan penolakan hipotesis
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
Analisis Deskriptif
Perkembangan Arus Kas Bebas, Profitabilitas dan Kebijakan Hutang pada PT Intraco Penta Tbk tahun 2005-2011
Analisis Deskriptif Data Audit Internal
Pengaruh internal audit pada Bank di wilayah Bandung akan terungkap melalui jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan pada kuesioner. Internal audit diukur menggunakan 5 (lima) dimensi yaitu compliance, verification, evaluation, penyampaian hasil pemeriksaan, dan tindakan lanjut hasil pemeriksaan serta dioperasionalisasikan menjadi 10 butir pernyataan. Untuk mengetahui gambaran empirik secara menyeluruh tentang internal audit pada Bank di wilayah Bandung maka dilakukan perhitungan persentase skor jawaban responden pada setiap butir pernyataan. Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh hasil seperti tampak dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Rekapitulasi Variabel Internal Audit
Persentase total skor tanggapan responden atas variabel internal audit sebesar 65,55%,berada di antara interval 52 – 68. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa internal audit dalam kategori cukup baik/sedang. Selanjutnya bila dilihat berdasarkan indikator tampak bahwa persentase skor tanggapan responden pada hampir semua indikator berada pada interval 52 – 68 yang termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa internal auditor secara keseluruhan berada pada kategori cukup baik.
Analisis Deskriptif Data Intellectual Capital
Pengaruh intellectual capital pada Bank di wilayah Bandung akan terungkap melalui jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan pada kuesioner. Intellectual capital diukur menggunakan 3 (tiga) dimensi yaitu human capital (HU), structural capital (SC), dan customer capital (CC) serta dioperasionalisasikan menjadi 10 butir pernyataan. Untuk mengetahui gambaran empirik secara menyeluruh tentang intellectual capital pada Bank di wilayah Bandung maka dilakukan perhitungan persentase skor jawaban responden pada setiap butir pernyataan. Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh hasil seperti tampak dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.2
Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai
Persentase total skor tanggapan responden atas variabel intellectual capital sebesar 69,90%, berada di antara interval 68-84. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa intellectual capital dalam kategori baik. Selanjutnya bila dilihat berdasarkan indikator tampak bahwa persentase skor tanggapan responden pada indikator HU dan SC hampir mencapai interval 68 – 84 yang termasuk dalam kategori baik, sedangkan indikator CC sudah masuk kategori baik karena berada pada interval 68-84. Hal ini dapat disimpulkan bahwa intellectual capital secara keseluruhan berada pada kategori baik.
Analisis Deskriptif Data Kinerja Keuangan
Pengaruh kinerja keuangan pada Bank di wilayah Bandung akan terungkap melalui jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan pada kuesioner. Kinerja keuangan diukur menggunakan 3 (tiga) dimensi yaitu kepuasan konsumen, employee productivity, dan produktivitas serta dioperasionalisasikan menjadi 10 butir pernyataan. Untuk mengetahui gambaran empirik secara menyeluruh tentang kinerja keuangan pada Bank di wilayah Bandung maka dilakukan perhitungan persentase skor jawaban responden pada setiap butir pernyataan. Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh hasil seperti tampak dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai
Kinerja Keuangan
Persentase total skor tanggapan responden atas variabel kinerja keuangan sebesar 69,90%, berada di antara interval 68-84. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan dalam kategori baik. Selanjutnya bila dilihat berdasarkan indikator tampak bahwa persentase skor tanggapan responden pada semua indikator berada pada interval 68 – 84 yang termasuk dalam kategori baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan secara keseluruhan berada pada kategori baik.
4.2 Pembahasan
Hasil Analisis Pengaruh Audit Internal Terhadap Kinerja Keuangan
Berdasarkan tabel yang menunjukan hubungan antara audit internal dengan kinerja keuangan adalah sebesar 0,686 dengan arah positif, hal ini terlihat dari nilai korelasi berada diantara 0,60 – 0,799 yang tergolong dalam kriteria cukup erat. Dengan besaran koefisien determinasi sebesar 33,18% hubungan yang terjadi audit internal terhadap kinerja
keuangan terbilang cukup erat dikarenakan kinerja keuangan dapat dijelaskan dengan audit internal, sehingga wajar apabila pada bank BUMN terjadi fenomena dimana kinerja
keuangan akan menurun apabila audit internal tidak baik tetapi ada sekitar 35,4% faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja keuangan.
Berdasarkan tabel dan gambar terlihat bahwa Ho ditolak terdapat Thitung jatuh di daerah
penolakan atau thitung > ttabel (4,290 > 2,02),maka Ho ditolak artinya dari uji ini bahwa
terdapat pengaruh signifikan antara variabel audit internal terhadap kinerja keuangan, hal ini dapat diartikan bahwa pada bank BUMN harus meningkatkan audit internal dalam
perusahaan agar kinerja keuangan lebih meningkat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa audit internal memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja keuangan.
Teori dan Jurnal Yang Mendukung Hasil Penelitian
Teori yang mendukung adanya pengaruh audit internal dengan kinerja keuangan adalah menurut Husein Umar, yang menyatakan bahwa untuk membuat informasi keuangan data yang dibutuhkan antara lain dari hal-hal yang berhubungan dengan kinerja keuangan dalam perusahaan dari data internal perusahaan yang diperoleh dari hasil proses audit internal dan dari hasil intelijen keuangan.
Menurut peneliti terdahulu Hanifah menyatakan audit internal secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan dengan arahan positif terhadap kinerja keuangan,
hubungan yang cukup erat antar intellectual capital dengan kinerja keuangan. Hal ini terlihat dari nilai korelasi berada diantara 0,40 – 0,599 yang tergolong dalam kriteria cukup kuat. Arah positif menggambarkan apabila intellectual capital meningkat maka kinerja keuangan akan meningkat. Dengan besaran determinasi sebesar 51,41% hubungan antara intellectual capital dengan kinerja keuangan terbilang cukup erat karena apabila intellectual capital tidak berjalan dengan baik, dalam penelitian ini terdapat 48,59% dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan pada tabel dan gambar dapat dilihat Ho ditolak terdapat Thitung jatuh di
daerah penolakan atau thitung > ttabel (6,257 > 2,02) artinya terdapat pengaruh dan signifikan
antara variabel intellectual capital terhadap kinerja keuangan, hal ini dapat diartikan apabila pada perusahaan intellectual capital tidak berjalan dengan baik akan berpengaruh pada kinerja keuangan yang akan menurun.
Teori dan Jurnal Yang Mendukung Hasil Penelitian
Teori yang mendukung Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan menurut Arfan Ikhsan, menyatakan bahwa didalam komponen terdapat salahsatu komponen yaitu human intellectual capital yang akan memegang peran penting seperti contoh paten sumber daya hayati serta gen-gen tertentu yang akan menjadi kekayaan berharga dimasa depan dan bagi perusahaan atau perbankan akan menjadi peningkatan kinerja keuangan.
Peneliti terdahulu Firer dan Eilliams (2003) menyatakan telah membuktikan bahwa intellectual capital mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Pengaruh Audit Internal Dan Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Bank BUMN diwilayah Bandung
Hasil analisis Pengaruh Audit Internal Dan Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan
Berdasarkan tabel diatas hasil perhitungan korelasi internal audit dan intellectual capital dengan kinerja keuangan atau (R) sebesar 0,646, nilai R pada tabel diatas menunjukan kekuatan hubungan kedua variabel independen ( audit internal dan intellectual capital ) secara simultan dengan kinerja keuangan. Pengaruh signifikan struktur audit internal dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan sebesar 64,6% sedangkan sisanya 35,4% yang dipengaruhi oleh faktor lain.
Hasil Analisis Signifikansi Audit Internal Dan Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa Ho ditolak terdapat Fhitung jatuh di daerah
penolakan atau Fhitung = 33,78 > Ftabel = 3,25 df1 = 2 dan df2 = 37 pada = 5 %, oleh karena
itu dapat disimpulakan terdapat pengaruh dan signifikan antara audit internal dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Hal ini membuktikan bahwa audit internal dan intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan, sehingga dari informasi diatas sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan audit internal dan intellectual capital untuk meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh Audit Internal Dan Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan pada Bank BUMN di Bandung, yang terdaftar di BEI”, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan antara lain :
1. Bahwa audit internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada Bank BUMN di Bandung, hal ini ditunjukan dari hasil perhitungan dengan nilai pengaruh yang didapat yaitu sebesar 33.18%.
3. Secara bersama-sama terdapat pengaruh dan signifikan antara audit internal dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan Pada Bank BUMN di Bandung, hal ini ditunjukan dari hasil penjumlahan kedua variabel tersebut dan nilai total pengaruh yang didapat yaitu sebesar 64.6%, sedangkan sisanya sebesar 35.4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai bahan evaluasi antara lain:
1. Audit internal hendaknya lebih sering menyampaikan laporan tentang hasil temuannya dengan cara lebih bekerjasama dengan pihak manajemen dan selalu terbuka dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Audit internal pun hendaknya lebih diberi tanggung jawab dalam kegiatan evaluasi dengan cara lebih melakukan penilaian secara menyeluruh supaya lebih meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan apabila audit internal berjalan dengan baik.
2. Pada intellectual capital yang ada di Bank BUMN di Bandung hendaknya semakin ditingkatkan dalam hal pelatihan bagi pegawai mengenai sistem yang dipakai pada bank dengan cara rutin mengadakan pelatihan selain itu pada pelaksanaan intellectual capital harus lebih ditingkatkan terutama sumber daya manusia yang bisa bertanggung jawab dengan semua yang dikerjakan dan bisa membangun kepercayaan para nasabahnya. 3. Untuk kondisi kinerja keuangan pada Bank BUMN di Bandung maka hendaknya aktivitas
audit internal dan intellectual capital lebih ditingkatkan dan dijalankan dengan benar sehingga setiap pelaksanaan aktivitas perusahaan agar dapat sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA BUKU
Arens dan Loebbecke (2002) “Auditing An Intgrated Approach”
Arfan Ikhsan. 2008. Akuntansi Sumberdaya Manusia, Graha Ilmu : Yogyakarta
Budi Hardjo. 2007. Keuangan & Akuntansi : Non Keuangan, Graha Ilmu : Yogyakarta
Burr & Girardi. 2002. Complexity And Knowledge Managemen, Gramedia Pustaka : Bandung
Cashin, P. dan McDermott, J., 2006, The Long-Run Behavior of Commodity Prices: Small Trends and Big1. Variability, IMF Staff Papers.
DR.Achmads Ruky. 2001. Sistem Manajemen Kinerja, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Edy Sukarno. 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Edvinsson. 2000. Knowledge Ecology In Global Business Managing Intelectual Capital, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Hiro Tugiman. 2006. Stadar Profesional Audit Internal. Kanisius : Bandung
Muhammad Ichsan.2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta