• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Intelectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Intelectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

efficiency of vallue added (VAIC™) and financial performance and firm’s value. The study uses the Pulic framework and draws on data from 38 publicly listed manufacture companies on the Indonesia Stock Exchange for three years, 2007-2009.

The Research used a regression model to determine the effect of intellectual capital to financial performance, as well as the influence of intellectual capital to firm’s value. The result support the hypothesis that firm’s intellectual capital has a positive impact on financial performance and firm’s value. however, a partial study found that not all components of intellectual capital affect financial performance and firm’s value.

In conclusion, an understanding of intellectual capital can further benefit the company in improving financial performance and firm’s value

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan. penelitian ini menggunakan model Pulic dan menggunakan sampel sebanyak 38 perusahaan publik Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun yaitu 2007 sampai 2009. Penelitian ini menggunakan model regresi untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan , serta pengaruh Intellectual Capital terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis bahwa Intellectual Capital perusahaan memiliki dampak positif terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan. namun, secara parsial hasil yang ditujukkan menemukan bahwa tidak semua komponen pembentuk Intellectual Capital mempengaruhi kinerja keuangan dan nilai perusahaan.

Kesimpulannya, pemahaman tentang Intellectual Capital lebih lanjut dapat menguntungkan perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan dan nilai perusahaan.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 7

1.3Tujuan Penelitian ... 8

1.4Kegunaan Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1LANDASAN TEORI ... 9

(4)

2.1.2 Resources Base Theory ... 11

2.1.3 Intangible Assets ... 11

2.1.3.1 Goodwill ... 13

2.1.4 Definisi Intellectual Capital ... 13

2.1.5 Klasifikasi Intellectual Capital ... 17

2.1.6 Pengukuran Intellectual Capital ... 18

2.1.7 Model Pulic: Value Added Intellectual Capital (VAIC™) .... 20

2.1.7.1 Value Added (VA) ... 21

2.1.7.2 Value Added Capital Employed (VACA) ... 22

2.1.7.3 Value Added Human Capital (VAHU) ... 22

2.1.7.4 Structural Capital Value Added (STVA) ... 22

2.2Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis ... 23

2.2.1 Pengaruh IC (VAIC™) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ... 23

2.2.2 Pengaruh IC (VAIC™) terhadap Nilai Pasar Perusahaa ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel ... 26

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 27

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 27

3.3.1 Variabel Independen ... 27

3.3.2 Variabel Dependen ... 30

3.3.2.1 Kinerja Perusahaan ... 30

(5)

3.4 Cara Pengolahan dan Analisis Data ... 31

3.4.1 Menghitung Variabel Independen dan Variabel Dependen ... 31

3.4.2 Statistik Deskriptif ... 32

3.4.3 Uji Asumsi Klasik ... 32

3.5 Analisis Regresi ... 35

3.5.1 Pengujian Hipotesis ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 41

4.2.1 Variabel Independen VACA, VAHU, dan STVA ... 41

4.2.2 Variabel Dependen Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan 44 4.3Analisis Hasil dan Pengujian Hipotesis ... 46

4.3.1 Analisis Regresi Pada Kinerja Keuangan ROA ... 46

4.3.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 46

4.3.1.2 Analisis Model ... 50

4.3.1.3 Pengujian Hipotesis... 52

4.3.2 Analisis Regresi Pada Kinerja Keuangan ATO ... 53

4.3.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 53

4.3.2.2 Analisis Model ... 56

4.3.2.3 Pengujian Hipotesis... 58

4.3.3 Analisis Regresi Pada Kinerja Keuangan GR ... 59

4.3.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 59

(6)

4.3.3.3 Pengujian Hipotesis... 64

4.3.4 Analisis Regresi Pada Nilai Perusahaan MB ... 66

4.3.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 66

4.3.4.2 Analisis Model ... 69

4.3.4.3 Pengujian Hipotesis... 71

4.4Pembahasan ... 73

4.4.1 Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan .. 73

4.4.2 Pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan ... 76

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1Simpulan... 80

5.2Keterbatasan ... 81

5.3Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN ... 85

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Perbandingan Konsep IC Menurut beberapa peneliti ... 16

Tabel 2 Klasifikasi Intellectual Capital ... 18

Tabel 3 Kerangka Kerja Pengklasifikasian Intellecual Capital ... 20

Tabel 4 Gambaran Populasi dan Sampel Penelitian... 40

Tabel 5 Hasil Analisis Deskripstif VACA ... 41

Tabel 6 Hasil Analisis Deskripstif VAHU ... 42

Tabel 7 Hasil Analisis Deskripstif STVA ... 43

Tabel 8 Hasil Analisis Deskripstif Variabel ROA, ATO, dan GR ... 44

Tabel 9 Hasil Analisis Deskripstif MB ... 46

Tabel 10 Nilai Signifikansi Uji Kolmogorov Smirnov Regresi VACA, VAHU, STVA terhadap ROA... 46

Tabel 11 Hasil Deteksi Outlier dan Nilai Signifikansi Uji Kolmogorov Smirnov Regresi VACA, VAHU, STVA terhadap ROA .... 47

Tabel 12 Nilai Signifikansi Uji Kolmogorov Smirnov Regresi VACA,

VAHU, STVA terhadap ROA setelah Outlier dihilangkan 48

(8)

terhadap ROA... 49

Tabel 14 Nilai Durbin Watson Regresi VACA, VAHU, STVA

terhadap ROA... 49

Tabel 15 Hasil Analisis Regresi VACA, VAHU, STVA terhadap

ROA ... 50

Tabel 16 Nilai Signifikansi Uji Kolmogorov Smirnov Regresi VACA,

VAHU, STVA terhadap ATO ... 53

Tabel 17 Nilai Tolerance dan VIF Regresi VACA, VAHU, STVA

terhadap ATO ... 55

Tabel 18 Nilai Durbin Watson Regresi VACA, VAHU, STVA

terhadap ATO ... 55

Tabel 19 Hasil Analisis Regresi VACA, VAHU, STVA terhadap

ATO... 56

Tabel 20 Nilai Signifikansi Uji Kolmogorov Smirnov Regresi VACA,

VAHU, STVA terhadap GR ... 59

Tabel 21 Hasil Deteksi Outlier dan Nilai Signifikansi Uji Kolmogorov

Smirnov Regresi VACA, VAHU, STVA terhadap GR... 60

(9)

terhadap GR ... 61

Tabel 23 Nilai Durbin Watson Regresi VACA, VAHU, STVA

terhadap GR ... 62

Tabel 24 Hasil Analisis Regresi VACA, VAHU, STVA terhadap

GR ... 62

Tabel 25 Nilai Signifikansi Uji Kolmogorov Smirnov Regresi VACA,

VAHU, STVA terhadap MB ... 66

Tabel 26 Hasil Deteksi Outlier dan Nilai Signifikansi Uji Kolmogorov

Smirnov Regresi VACA, VAHU, STVA terhadap MB ... 67

Tabel 27 Nilai Tolerance dan VIF Regresi VACA, VAHU, STVA

terhadap MB ... 68

Tabel 28 Nilai Durbin Watson Regresi VACA, VAHU, STVA

terhadap MB ... 69

Tabel 29 Hasil Analisis Regresi VACA, VAHU, STVA terhadap

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Akar Konseptual Intellectual Capital ... 16

Gambar 2 Model Kerangka Pemikiran ... 25

Gambar 3 Deteksi Heterokedastisitas VACA, VAHU, STVA terhadap

ROA ... 48

Gambar 4 Deteksi Heterokedastisitas VACA, VAHU, STVA terhadap

ATO ... 54

Gambar 5 Deteksi Heterokedastisitas VACA, VAHU, STVA terhadap

GR ... 61

Gambar 6 Deteksi Heterokedastisitas VACA, VAHU, STVA terhadap

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Daftar Perusahaan Dan Kriteria Pengambilan Sampel ... 85

Lampiran B Tabel Sampel Dan Data Variabel Dependent Dan Independent 94

Lampiran C Statistik Deskripsi ... 99

Lampiran D Pengujian Pengaruh VACA, VAHU, STVA terhadap ROA 100

Lampiran E Pengujian Pengaruh VACA, VAHU, STVA terhadap ATO 105

Lampiran F Pengujian Pengaruh VACA, VAHU, STVA terhadap GR . 108

(12)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Revolusi industri yang terjadi di Inggris pada abad ke-18 telah mengubah cara proses produksi dari produksi tradisional menjadi produksi masal. Pada era industri terjadi penciptaan kekayaan fisik diantaranya penemuan mesin uap, mesin jahit, kereta api, dan lain-lain. Investasi besar-besaran dilakukan untuk mendirikan pabrik, infrastruktur kereta api, dan peralatan fisik lainnya yang mendukung proses produksi. Sedangkan, pada era sekarang ini terjadi perubahan perekonomian dan pola industri. Bila pada masa sebelumnya investasi perusahaan didominasi oleh aset-aset fisik, perekonomian saat ini lebih terarah pada investasi aset non fisik. Industri-industri baru seperti Industri-industri software, Industri-industri keuangan dan asuransi, multimedia dan institusi pendidikan telah menciptakan, mentransformasi, mengkapitalsasi dan mendistribusikan pengetahuan sebagai sarana memperoleh penghasilan (Suhendah, 2005).

(13)

pandangan pengetahuan sebagai sumber daya perusahaan yang sangat strategik didasarkan oleh kenyataan bahwa pengetahuan dapat memenuhi kriteria sebagai sumber daya yang dapat digunakan untuk mengembangkan daya saing perusahaan yaitu bernilai, langka, sukar atau mustahil untuk ditiru oleh para pesaing dan tidak dapat digantikan oleh sumber daya yang lain.

Perubahaan pola industri tersebut belum direspons dan dilaporkan secara memadai dalam laporan keuangan perusahaan. Menurut Barauch Lev (1999) dalam Suhendah (2005), investasi yang dilakukan pada aset non fisik seperti pada bidang riset dan pengembangan, teknologi informasi, pelatihan karyawan, dan perekrutan pelanggan menghasilkan keluaran berupa kenaikan laba, peningkatan kinerja dan arus kas yang menaikan nilai saham. Nilai saham perdana perusahaan-perusahaan yang melakukan investasi pada aset non fisik lebih tinggi di pasar daripada nilai yang ditawarkannya. Dari perbedaan nilai tersebut berarti terdapat nilai yang hilang akibat estimasi pasar atas intangible asset tidak dilaporkan secara rinci dalam laporan keuangan. Tidak terincinya informasi tentang intangible asset dalam laporan keuangan di perusahan-perusahan itu akan menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan. Oleh karena itu laporan keuangan harus dapat mencerminkan adanya intangible asset terutama intellectual capital (IC) karena perbedaan antara nilai pasar dan nilai yang dilaporkan akan membuat laporan keuangan menjadi kurang berguna untuk pengambilan keputusan.

(14)

organisasi, khususnya organisasi yang berbasis pengetahuan. Beberapa intangible tradisional, seperti kepemilikan merk, paten, dan goodwill, bahkan masih jarang dilaporkan di dalam laporan keuangan. Dan faktanya, PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud melarang pengakuan merk yang diciptakan secara internal, logo (mastheads), judul publikasi, dan daftar pelanggan.

Diterbitkannya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud membuat fenomena IC berkembang walaupun IC tidak secara eksplisit dinyatakan dalam PSAK tersebut. Menurut PSAK No.19, aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI, 2007).

Abidin (2000) dalam Sawarjuwono (2003), mengatakan bahwa IC sendiri masih belum dikenal secara luas di Indonesia. Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan di Indonesia masih menggunakan conventional based dalam membangun bisnisnya. Di samping itu perusahaan-perusahaan tersebut belum memberikan perhatian lebih terhadap human capital, structural capital, dan customer capital. Padahal semua ini merupakan elemen pembangun IC perusahaan.

(15)

komponen utama dari VAIC™ adalah physical capital (VACA - Value Added

Capital Employed), human capital (VAHU - Value Added Human Capital), structural capital (STVA - Structural Capital Value Added).

VAIC™ dirasakan memenuhi kebutuhan dasar ekonomi kontemporer dari

"sistem pengukuran" yang menunjukkan nilai sebenarnya dan kinerja suatu perusahaan. Penciptaan value added pada perusahaan memungkinkan benchmarking dan memprediksi kemampuan perusahaan di masa depan. Hal ini berguna bagi semua stakeholder yang berada di dalam value creation process (pemberi kerja, karyawan, manajemen, investor, pemegang saham dan mitra bisnis) dan dapat diterapkan pada semua tingkat aktivitas bisnis (Pulic, 2000 dalam Solikhah, 2010).

Hubungan antara VAIC™ dengan kinerja keuangan telah dibuktikan secara

empiris oleh beberapa peneliti baik di Indonesia mapun luar negeri, diantaranya adalah Chen et al. (2005); Tan et al. (2007); serta Firer dan William (2003). Sedangkan penelitian di Indonesia antara lain dilakukan oleh Ulum (2008). Penelitian-penelitian tersebut menunjukan hasil yang beragam baik dalam hasil penelitian, obyek penelitian, proksi variabel IC, maupun alat analisisnya.

Chen et al. (2005) menggunakan model Pulic (VAIC™) untuk menguji hubungan antara IC dengan nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan sampel perusahaan publik di Taiwan. Hasilnya menunjukkan bahwa IC (VAIC™) berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan

(16)

memberikan penilaian yang berbeda terhadap tiga komponen VAIC™ yaitu physical capital, human capital, dan structural capital (Ulum, 2007).

Tan et al. (2007) menggunakan 150 perusahaan yang terdaftar di bursa efek Singapore sebagai sampel penelitian. Hasilnya konsisten dengan penelitian Chen et al. (2005) bahwa IC (VAIC™) berhubungan secara positif dengan kinerja perusahaan; IC (VAIC™) juga berhubungan positif dengan kinerja perusahaan di

masa mendatang. Penelitiannya juga membuktikan bahwa rata-rata pertumbuhan IC (VAIC™) suatu perusahaan berhubungan positif dengan kinerja perusahaan di masa

mendatang. Selain itu, penelitiannya mengindikasikan bahwa kontribusi IC (VAIC™) terhadap kinerja perusahaan berbeda berdasarkan jenis industrinya.

Penelitian lainnya yang menguji hubungan IC dengan kinerja perusahaan dilakukan oleh Firer dan Williams (2003). Mereka menguji hubungan VAIC™

dengan kinerja perusahaan di Afrika Selatan. Hasilnya mengindikasikan bahwa hubungan antara efisiensi dari value added IC dan tiga dasar ukuran kinerja perusahaan (yaitu profitability, productivity, dan market valuation) secara umum adalah terbatas dan tidak konsisten. Secara keseluruhan, hasil penelitan Firer dan Williams (2003) menunjukan bahwa phisical capital merupakan faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di Afrika Selatan.

(17)

perusahaan perbankan (bank umum) yang beroperasi di Indonesia. Hasilnya membuktikan bahwa IC (VAIC™) berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian Ulum (2007) juga membuktikan bahwa IC (VAIC™) berpengaruh terhadap kinerja perusahan masa depan.

(18)

Berdasarkan pada uraian fenomena di atas serta penelitian-penelitan yang dilakukan sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA

KEUANGAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN”

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

1.2 Identifikasi Masalah

IC merupakan intangible asset yang tidak mudah untuk diukur, sehingga memunculkan konsep value added intellectual capital (VAIC™) yang dikembangkan oleh Pulic (1998) sebagai solusi untuk mengukur dan melaporkan IC dengan mengacu pada informasi keuangan perusahaan.

Beberapa riset di berbagai negara telah membuktikan bahwa ada praktik pelaporan IC dalam laporan keuangan tahuhan perusahaan dengan berbagai format pengungkapan. Riset lainnya membuktikan bahwa ada hubungan positif antara IC dengan kinerja perusahaan, baik masa kini maupun masa depan.

Sementara penelitian ini mencoba untuk menguji dan mengukur pengaruh IC terhadap perusahaan Manufaktur di Indonesia yang terdaftar di BEI. Pemilihan sektor manufaktur adalah untuk menguji apakah peran IC berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan.

Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(19)

2. Apakah Intellectual Capital (VAIC™) berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan.

2. Untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital terhadap nilai pasar perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian ini meliputi :

1. Bagi akademisi, penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi literatur akuntansi mengenai Intellectual Capital.

2. Bagi investor dan calon investor, penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam menilai competitive advantage perusahaan sehubungan keputusan investasi mereka.

(20)

BAB V

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana telah disajikan pada Bab IV, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa IC (VAIC™) dengan konstruk VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dalam konteks ini, IC diuji terhadap variabel ROA, ATO, dan GR. Hasilnya diketahui bahwa secara simultan terbukti terdapat pengaruh IC terhadap ROA, ATO dan GR selama tiga tahun pengamatan 2007-2009 pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. Sehingga dengan demikian maka berarti H1 diterima.

2. Hipotesis Kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa IC (VAIC™) dengan konstruk VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh

(21)

3. Secara umum, hasil pengujian terhadap H1 dan H2 penelitian ini relatif sama dengan temuan Firer dan Williams (2003) dan Ulum (2008) dalam hal (1) tidak seluruh komponen pembentuk IC (VAIC™) memiliki pengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan dan (2) bahwa tidak semua ukuran kinerja keuangan yang digunakan berkolerasi dengan komponen-komponen

VAIC™. Dalam hal ini, untuk tahun pengamatan 2007-2009 dalam

pengujian H1 secara statistik menunjukkan bahwa ROA sebagai salah satu variabel kinerja keuangan secara signifikan hanya dipengaruhi oleh STVA. Variabel kinerja keuangan lainnya yaitu ATO dan GR hanya dipengaruhi oleh VACA. Sedangkan untuk pengujian H2 secara statistik menunjukkan bahwa hanya VACA yang berpengaruh terhadap MB.

5.2 Keterbatasan

Sebagaimana lazimnya suatu penelitian empiris, hasil penelitian ini juga mengandung beberapa keterbatasan, antara lain :

1. Penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi peningkatan intellectual capital suatu perusahaan seperti Research and Development, biaya pelatihan, biaya iklan, dan lain-lain.

(22)

3. Penelitian ini menggunakan model VAIC™ dimana model ini bukan merupakan satu-satunya cara untuk mengukur intellectual capital.

5.3 Saran

Saran yang didasarkan pada beberapa keterbatasan sebagaimana telah disebutkan diatas adalah :

1. Terkait bahwa penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi intellectual capital, penelitian selanjutnya dapat menyertakan R/D, biaya iklan, atau biaya pelatihan sebagai variabel independen dalam menilai kinerja keuangan dan nilai perusahaan seperti yang dilakukan Chen et. al (2005).

2. Terkait pengambilan populasi dan sampel dalam penelitian ini. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk mengambil sampel industri yang berbeda, seperti industri keuangan yang memiliki aspek intelektual lebih homogen dibanding industri manufaktur. Penelitian selanjutnya juga dapat mempertimbangkan untuk memisahkan industri manufaktur atau keuangan per sektor sehingga lebih tingkat homogenitasnya lebih tinggi. Implikasinya tahun pengamatan harus ditambah sehingga lebih menggambarkan keadaan sesungguhnya.

(23)

Abdolmohammadi, M.J. (2005). “Intellectual Capital disclosure and market

capitalization”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 6 No. 3.

Accounting Principles Board. (1970). “Intangible Assets, APB Opinion 17”. American Institute of Certified Public Accountants, New York, NY.

Anonim. (2011). Data Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Pusat Penelitian dan database Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Anonim. (2011). Data Keuangan Perusahaan Manufaktur. available online at: www.idx.co.id (accessed Desember 2011)

Boekestein, B. (2006). “The relation between intellectual capital and intangible assets of pharmaceutical companies”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 7 No. 2. pp. 241-253.

Bontis, N., and W.C.C. Keow, S. Richardson. (2000). “Intellectual capital and

business perfomance in Malaysian industries”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 3 No. 3. pp. 23-47

Chen, M.C., S.J. Cheng, Y. Hwang (2005). “An empirical investigation of the

relationship between intellectual capital and firms’ market value and financial

perfomance”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 6 No. 2. pp. 159-176

Erawati, N.M.A., Sudana. I.P., (2009). “Intellectual capital, Nilai perusahaan, dan Kinerja Keuangan”. Makalah Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana.

Firer, S., and S.M. Williams. (2003). “Intellectual capital and traditional measures of corporate perfomance”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4 No. 3. pp. 348-360

Ghozali, I. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 19”.

Edisi 5. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, D., (2003). “Ekonometrika Dasar”. Alih bahasa: Sumarno Zain, Erlangga, Jakarta.

Harniek. D. (2009). “Pengaruh Intellectual capital terhadap market value dan

financial performance pada perusahaan jasa keuangan dan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Sarjana Akuntansi, Program Strata-1,

Universitas Airlangga, Surabaya.

(24)

Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Pertnyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 22 Salemba Empat, Jakarta.

International Accounting Standards Board. (2004). “Summary of IAS 38”. available

online at: www.iasplus.com. (accessed Agustus 2010).

International Federation of Accountants. 1998. “The measurement and Management

of Intellectual Capital”. Available online at: www.ifac.org. (accessed Agustus 2010).

Kieso, Donald E., and Jerry J. Weygandt. (2007). Intermediate Accounting. 12th Edition. New York. John Wiley & Sons.

Kubo, I., and A. Saka. (2002). “An inquairy into the motivations of knowledge workers in the Japanese financial industry”. Journal of Knowledge Management. Vol. 6 No. 3. pp 262-271

Pulic, A. (1998). “Basic information on VAIC™”. available online at:

www.vaic-on.net.(accessed Agustus 2010).

Sekaran, U. (2003). “Research Methods for Business, a Skill Building Approach”. 4th Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Solikhah, B. (2010). “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan,

pertumbuhan, dan Nilai Pasar pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia”. Tesis Magister Sains Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas

Diponegoro, Semarang. returns of companies”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 8 No. 1. pp. 76-95

Tjiptohadi Sawarjuwono, dan Agustine, P. Kadir. (2003). “Intellectual Capital:

Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research)”. Jurnal akuntansi dan Keuangan. Vol. 5, No.1, Mei 2003: 35-57.

Ulum, Ihyaul., (2009). “Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris”.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ulum, Ihyaul., (2007). “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Perbankan di Indonesia”. Tesis Magister Sains Akuntansi, Program

Referensi

Dokumen terkait

Islam adalah agama yang sempurna, di dalamnya terdapat berbagai syariat yang mengatur kehidupan manusia itu sendiri baik syariat beribadah kepada Allah swt. syariat

[r]

For obtaining better accuracy, some improvements and future works is required: solving hardware restriction of the camera trigging control to higher rate for increasing the speed

bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 20()9 tentang Pajak dan Retibusi Oaerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

Metode kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka dalam penyajian data dan analisis yang menggunakan uji statistika Menurut Saebani (2008: 128). Tahap Penelitian,

Semakin besar hasil pengembalian atas modal sendiri (ROE) maka semakin efisien dan efektif manajemen perusahaan, sehingga mendorong investor untuk menanamkan modalnya

The addition of ethylene glycol plasticizer brings substantial changes in the diffraction pattern of the composite polymer electrolyte with the increasing concentration of

Dengan adanya sistem informasi pembelajaran berbasis web pada Stiper Sriwigama Palembang bisa mempermudah mahasiswa mendapatkan materi, pengumuman, berita