PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN INTELLECTUAL
CAPITAL DISCLOSURE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
DAN NILAI PERUSAHAAN DALAM INDEKS LQ45 YANG
TERDAFTAR DI BEI PADA PERIODE 2012-2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
ANNISAH KHAIRAT NIM 7131220002
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Annisah Khairat, NIM 7131220002, Pengaruh Intellectual Capital, dan Intellectual Capital Disclosure terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan dalam indeks LQ45 yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2015. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2017.
Permasalahan penelitian ini yaitu dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh Intellecual Capital dan intellectual capital disclosure. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital dan intellectual capital disclosure dengan kinerja keuangan dan nilai perusahaan serta apakah kinerja keuangan memediasi hubungan antara intellectual capital dan intellectual capital disclosure dengan nilai perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2015.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk indeks LQ45 di BEI tahun 2012-2015 sebanyak 76 perusahaan. Sampel penelitian sebanyak 21 perusahaan dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari
www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
dengan melakukan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, pengujian Hipotesis (Uji statistik T dan Path Analysis).
Hasil dalam penelitian ini yaitu, IC berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Peningkatan IC dapat meningkatkan kinerja keuangan. ICD tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. IC dan ICD tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Memaksimalkan ICD tidak berdampak pada miningkatnya kinerja keuangan dan nilai perusahaan dan peningkatan IC juga tidak menimbukan piningkatan nilai perusahaan. Kinerja keuangan berhasil memediasi hubungan antara IC dan nilai perusahaan. IC meningkat menyebebkan kinerja keuangan meningkat dan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Kinerja keuangan tidak berhasil memediasi hubungan antara ICD dan nilai perusahaan.
Kesimpulan penelitian ini adalah pemanfaatan sumberdaya yang efektif dapat meningkatkan kinerja keuangan, meskipun intellectual capital tidak berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan tetapi dengan melalui kinerja keuangan intellectual capital dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
ABSTRACT
Annisah Khairat, NIM 7131220002, The Influence of Intellectual Capital and Intellectual Capital Disclosure on Financial Performance and Firm Value in LQ45 listed on the Stock Exchange in the period 2012-2015. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics: University of Medan, 2017.
The problem of this research is to improve the company's financial performance and corporate value can be affected by Intellecual Capital and intellectual capital disclosure. This study aimed to examine the effect of intellectual capital and intellectual capital disclosure and financial performance and the value of the company and whether the financial performance mediates the relationship between intellectual capital and intellectual capital disclosure with the value of companies listed on the Stock Exchange in the period 2012-2015.
The population of this study is LQ45 companies included in the Stock Exchange in 2012 to 2015 by 76 companies. Samples are 21 companies with purposive sampling method. Data used in the study are secondary data from the annual financial statements of www.idx.co.id. Data analysis technique used is quantitative approach to perform descriptive statistics, test classic assumptions, hypothesis testing (test statistic T and Path Analysis).
The results in this study, namely, IC positive effect on financial performance. Increasing IC can improve financial performance. ICD has no effect on the financial performance. IC and ICD does not affect the value of the company. Maximizing miningkatnya ICD no impact on the financial performance and corporate value and increased IC also not menimbukan piningkatan value of the company. Financial performance successfully mediate the relationship between the IC and the value of the company. IC increases menyebebkan increased financial performance and impact on increasing the company's value. Financial performance does not successfully mediate the relationship between ICD and the value of the company.
It is concluded that the effective use of resources to improve financial performance, although the intellectual capital does not directly influence the value of the company but with the intellectual capital through financial performance can affect the value of the company.
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGLEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ...ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 10
1.3.Batasan Masalah ... 11
1.4.Rumusan Masalah ... 11
1.5.Tujuan Penelitian ... 12
1.6.Manfaat Penelitian ... 12
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 14
2.1 Kerangka Teoritis ... 14
2.1.1 Resources Based Theory (RBT) ... 14
2.1.2 Stakeholder Theory ... 17
2.1.4 Legitimacy Theory ... 21
2.1.5 Kinerja Keuangan Perusahaan ... 21
2.1.6 Nilai Pasar Perusahaan ... 24
2.1.7 Intellectual Capital ... 27
2.1.7.a Indikator Modal Intelektual ... 28
2.1.8 Intellectual Capital Disclosue (ICD) ... 34
2.2 Penelitian Terdahulu ... 37
2.3 Kerangka Berfikir ... 40
2.4 Hipotesis ... 45
2.4.1 Pengaruh Intellectual Capital dengan Kinerja Keuangan .. 45
2.4.2 Pengaruh Intellectual Capital dengan Nilai Perusahaan .... 48
2.4.3 Pengaruh Intellectual Capital Disclosure dengan Kinerja Keuangan ... 50
2.4.4. Pengaruh Intellectual Capital Disclosure Dengan Nilai Perusahaan ... 51
2.4.5 Kinerja keuangan memediasi hubungan antara intellectual Capital dan nilai perusahaan ... 52
2.4.6 Kinerja keuangan memediasi hubungan antara intellectual capital disclosure dengan nilai perusahaan .... 53
BAB III : METODE PENELITIAN ... 55
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 55
3.2 Populasi dan Sampel ... 55
3.3.1 Variabel Penelitian ... 56
3.3.2 Definisi Operasional ... 57
3.3.2.1 Return On Asset (ROA) ... 57
3.2.2.2 Price Book Value (PBV) ... 58
3.3.2.3 Intellectual Capital ... 58
3.3.2.4 Intellectual Capital Disclosure ... 61
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 62
3.5 Teknik Analisis Data ... 63
3.5.1 Statistik Deskriptif ... 63
3.5.2Pengujian Asumsi Klasik ... 63
3.5.2.1 Uji Normalitas ... 63
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ... 64
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 65
3.5.2.4 Uji Autokolerasi ... 65
3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 66
3.5.3.1 Metode Analisis Jalur (Path Analysis) ... 66
3.5.3.2 Uji statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ... 68
3.5.3.3 Uji Statisik T ... 68
3.5.3.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 69
3.5.3.5 Uji Sobel (Sobel Test) ... 69
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 71
4.1 Hasil Pelenitian ... 71
4.1.2 Statistik Deskriptif ... 73
4.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 74
4.1.3.1 Uji Normalitas ... 74
4.1.3.2 Uji Multikolinieritas ... 80
4.1.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 81
4.1.3.4 Uji Autokorelasi ... 85
4.1.4 Pengujian Hipotesis ... 86
4.1.4.1 Analisis Jalur (Path Analysis) ... 86
4.1.4.2 Uji statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ... 87
4.1.4.3 Uji Statisik T ... 89
4.1.4.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 90
4.1.4.5 Uji Sobel (Sobel Test) ... 92
4.2 Pembahasan ... 94
4.2.1 Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan .. 94
4.2.2 Pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan ... 96
4.2.3 Pengaruh Intellectual Capital Disclosure teradap Kinerja Keuangan ... 98
4.2.4. Pengaruh Intellectual Capital Disclosure terhadap Nilai Perusahaan ... 99
4.2.5 Kinerja keuangan memediasi hubungan antara Intellectual capital dan nilai perusahaan ... 101
intellectual capital disclosure dengan nilai perusahaan ... 102
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 104
5.1 Kesimpulan ... 104
5.2 Saran ... 106
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
Tabel 2.1 PenelitianTerdahulu ... 37
Tabel 4.1 Kriteria Sampel Penelitian ... 71
Tabel 4.2 Sampel Penelitian ... 72
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 73
Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorov-Simirnov Sebelum Ditransformasi ... 74
Tabel 4.5 Hasil Uji Kolmogorov-Simirnov Setelah Ditransformasi ... 76
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Y1 ... 80
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas Y2 ... 80
Tabel 4.8 Multikolinieritas Y1 ... 81
Tabel 4.9 Multikolinieritas Y2 ... 81
Tabel 4.10 Hasil Uji Park Y1 ... 84
Tabel 4.11 Hasil Uji Park Y2 ... 84
Tabel 4.12 Hasil Uji Run Test ... 85
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Analisis Jalur (Path Analysis) ... 86
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Y1 ... 88
Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Y2 ... 88
Tabel 4.16 Hasil Uji T Y1 ... 87
Tabel 4.17 Hasil Uji T Y2 ... 89
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Y1 ... 91
Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Y2 ... 91
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
Gambar2.1 Kerangka Berfikir ... 45
Gambar 3.1 Diagram Jalur ... 68
Gambar 4.1 Grafik Histogram Y1 ... 77
Gambar 4.2 Grafik Histogram Y2 ... 77
Gambar 4.3 Probability Plot Y1 ... 78
Gambar 4.4 Probability Plot Y2 ... 79
Gambar 4.5 Scatterplot Y1 ... 82
Gambar 4.6 Scatterplot Y2 ... 83
Gambar 4.7 Diagram Jalur ... 96
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
Lampiran A
Lampiran A.1 Daftar Nama Perusahaan Populasi Penelitian ... 114
Lampiran A.2 Daftar Nama Perusahaan Sampel Penelitian ... 116
Lampiran A.3 Hasil Perhitungan Data Penelitian ... 117
Lampiran A.4 Item Pengungkapan Intellectual Capital ... 133
Lampiran A.5 Tabulasi Data Penelitian ... 134
Lampiran B Lampiran B.1 Hasil Uji Statistik Deskriftif ... 138
Lampiran B.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 138
Lampiran B.3 Hasil Uji Hipotesis ... 144
Lampiran C
Permohonan Judul Skripsi
Nota Tugas
Surat Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang MasalahDalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang mengharuskan setiap
negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin
meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan
ASEAN Free Trade Area (AFTA) di tingkat regional merupakan indikasi
signifikan globalisasi perdagangan dunia. Blok perdagangan bebas regional yang
termasuk juga akan dihadapi negara Indonesia dalam kerjasama internasional
adalah adanya ASEAN Economic Community (AEC) yang mulai berlaku pada
tahun 2015. AEC 2015 merupakan kerjasama negara-negara di Asia Tenggara
dalam tujuan meningkatkan ekonomi masing-masing negara. Konsep utamanya
ialah menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis
produksi dimana terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan
modal serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN.
Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya
memiliki tujuan tertentu. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam usahanya
yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder. Selain itu tujuan perusahaan
antara lain meningkatkan nilai perusahaan, memuaskan kebutuhan masyarakat dan
untuk memperoleh keuntungan (profit). Kinerja perusahaan akan menentukan
tercapainya tujuan tersebut dan akan dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi
2
Salah satu manfaat dari laporan keuangan adalah sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Hampir semua perusahaan saat ini
pasti menerbitkan laporan keuangan, terutama bagi perusahaan yang sudah
tergabung dalam bursa, karena itu merupakan syarat wajib untuk
memperdagangkan sahamnya di bursa (Prasetyo, 2015). Dengan melihat laporan
keuangan, para stakeholders, atau pihak yang memiliki kepentingan dengan
perusahaan, seperti para investor, kreditur, pemerintah, dapat mengetahui sejauh
mana kinerja sebuah perusahaan. Jika kinerja perusahaan tersebut baik, maka para
investor tidak akan ragu untuk menanamkan modalnya, para kreditur tidak ragu
untuk memberikan kreditnya kepada perusahaan, serta pemerintah akan
menyerahkan proyek-proyeknya untuk dikerjakan oleh perusahaan tersebut. Oleh
karena itu sebisa mungkin perusahaan harus mempertahankan kinerja
keuangannya dan menampilkannya secara konsisten bahkan meningkat di dalam
lapoan keuangan.
Mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan itu tidaklah mudah.
Perusahaan harus mampu mengelola dan memaksimalkan sesuatu yang
dimilikinya, terlebih dalam era globalisasi saat ini. LQ45 merupakan suatu forum
yang didalamnya berisi perusahaan–perusahaan yang saham – sahamnya memiliki
tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Tidak sembarang perusahaan
yang dapat masuk dalam kriteria LQ45. Duduk di jajaran LQ45 merupakan suatu
kehormatan bagi sebuah perusahaan karena itu berarti pelaku pasar modal sudah
mengakui dan percaya bahwa tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar dari
3
bekerja keras untuk mempertahankannya, karena saham-saham ini akan dipantau
setiap 6 bulan sekali dan akan diadakan review yang biasanya berlangsung pada
awal Februari dan awal Juli. Saham yang masih berada dalam kriteria akan tetap
bertahan dalam jajaran LQ 45 sedangkan yang sudah tidak memenuhi kriteria
akan diganti dengan yang lebih memenuhi syarat. Pemilihan saham – saham
LQ45 harus wajar, oleh karena itu BEI mempunyai komite penasihat yang terdiri
dari para ahli di BAPEPAM, Universitas dan Profesional di bidang pasar modal.
Perusahaan mempertahankan daya saing melalui penyusunan strategi dan
kebijakan menyesuaikan kondisi pasar. Perusahaan mengubah dari bisnis yang
berdasarkan labor based business (tenaga kerja) ke arah knowledge based
business (bisnis berdasarkan pengetahuan) dimana karakteristik utamanya adalah
ilmu pengetahuan. Perusahaan yang berbasis knowledge based company akan
lebih mengandalkan pengetahuan dalam meningkatkan daya saingnya, yaitu
dengan lebih berinvestasi di bidang Intellectual Capital. Penerapan knowledge
based business berpengaruh terhadap penciptaan nilai perusahaan. Perkembangan
perusahaan bergantung dari pengelolaan sumber daya perusahaan dalam
menciptakan nilai perusahaan oleh manajemen sehingga keunggulan kompetitif
dan berkelanjutan akan tercapai serta mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Faradina dan Gayatri (2016) menjelaskan bahwa:
4
contoh dari aktiva tidak berwujud antara lain pengetahuan dan teknologi, desain dan implikasi sistem baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan merk dagang. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan lebih memperhatikan aktiva tidak berwujud sebagai strategi bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif dan menerapkan knowledge based business.
Intellectual Capital merupakan aset tidak berwujud, termasuk informasi
dan pengetahuan yang dimiliki badan usaha yang harus dikelola dengan baik
untuk memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Dari elemen human
capital, structural capital dan capital employed yang dapat memberikan nilai
lebih atau keuntungan bagi perusahaan serta pengetahuan yang dikelola oleh
perusahaan dengan baik akan memberikan keunggulan kompetitif. Intellectual
Capital mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan
mereka untuk menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif
berkelanjutan. Modal intelektual telah di identifikasi sebagai seperangkat tak
berwujud (sumber daya, kemampuan, dan kompetensi) yang menggerakkan
kinerja organisasi dan penciptaan nilai (Pangestika, 2010). Beberapa perusahaan
menginvestasikan dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan,
hubungan pelanggan, sistem komputer dan administrasi, dan lain-lain. Investasi
ini sering disebut sebagai intellectual capital yang bertumbuh dan bersaing dengan
investasi modal fisik dan keuangan (Zéghal dan Maaloul, 2010).
Nugroho (2012) mengungkapkan bahwa:
Modal intelektual (intellectual capital) itu sendiri adalah suatu pengetahuan,
informasi dan kekayaan intelektual yang mampu untuk menemukan peluang dan
mengelola ancaman dalam kehidupan suatu perusahaan, sehingga dapat
5
Meskipun terdapat berbagai definisi mengenai Intellectual Capital (IC),
terutama karena terdapat fakta bahwa terdapat dua pendekatan yaitu berbasis
pengetahuan dan ekonomi, sejumlah besar ilmuwan dan praktisi mengidentifikasi
tiga komponen IC yaitu human capital, structural capital dan customer
(relational capital) (Maditinos et. al, 2011).
Proksi yang digunakan untuk mengukur Intellectual Capital, perusahaan
dapat menggunakan Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) yang
dikembangkan oleh pulic pada tahun 1998. Komponen utama dari VAIC dilihat
dari capital employed (capital employed efficiency-CEE). Human capital (human
capital efficiency-HCE). Structural Capital (structural capital efficiency-SCE).
Human capital menggambarkan kekayaan sumber daya manusia yang
dimiliki perusahaan. Secara sederhana human capital merepresentasikan
individual knowledge stock suatu organisasi yang direpresentasikan oleh
karyawannya. Human capital merupakan elemen terpenting dalam intellectual
capital (Bontis, 2010).
Structural capital juga merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah
organisasi guna menciptakan nilai tambah untuk produk yang dihasilkan dan
untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. Jika sebuah organisasi memiliki
structural capital yang sangat buruk, maka akan sangat sulit untuk meraih manfaat
penuh dari IC secara keseluruhan (Bontis, 2010).
Capital employed adalah pengetahuan yang dibentuk dalam marketing
channel. Organisasi berkembang yang memiliki capital employed yang baik
6
tersebut dikarenakan pihak pemasok atau pelanggan mempunyai loyalitas yang
tinggi, kondisi tersebut dapat meningkatkan laba yang diperoleh oleh perusahaan.
Ini disebabkan capital employed merupakan komponen intellectual capital yang
memberikan nilai secara nyata bagi perusahaan (Astuti;Simarmata, 2015).
Intellectual Capital Disclosure merupakan suatu cara perusahaan untuk
menyampaikan informasi dalam bentuk annual report. Intellectual Capital
Disclosure merupakan informasi yang diberikan berupa pernyataan, catatan
mengenai pernyataan, dan tambahan pengungkapan informasi yang terkait dengan
catatan. Tiga konsep disclosure yang umumnya dikemukakan yaitu adequate
(cukup), fair (wajar), dan full disclosure (pengungkapan yang lengkap)
(Wardhani, 2010).
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat
suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam
Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Faradina dan Gayatri (2016) mengungkapkan bahwa:
ROA merupakan rasio profitabilitas yang mengukur jumlah laba yang diperoleh dari tiap rupiah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Return on assets (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melakukan efisiensi penggunaan total aset untuk operasional perusahaan.
Semakin tinggi Return on assets (ROA) suatu perusahaan semakin tinggi
pula keuntungan yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin baik posisi
7
gambaran tentang bagaimana perusahaan mengkonversikan dana yang telah
diinvestasikan menjadi laba bersih kepada para investor.
Selain kinerja keuangan perusahaan, hal yang menarik untuk diteliti adalah
terkait kegunaan modal intelektual sebagai salah satu alat untuk menentukan nilai
pasar perusahaan (Simarmata, 2015). Nilai suatu perusahaan dapat tercermin dari
harga yang dibayar investor atas sahamnya dipasar. Semakin meningkatnya
perbedaan antara harga saham dengan nilai buku aktiva yang dimiliki perusahaan
menunjukkan adanya hidden value. Jika pasarnya efisien, semakin tinggi modal
intelektual perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan (Sunarsih,
2012). Hal ini dikarenakan investor akan memberikan nilai yang tinggi pada
perusahaan yang memiliki modal intelektual yang lebih besar (Yuniasih, dkk,
2011).
Saat ini Modal Intelektual menjadi salah satu isu penting yang sangat
menarik untuk dikaji, berbagai hasil penelitian baik dalam konteks Indonesia
maupun internasional menunjukkan hasil yang tidak konsisten, terutama tentang
IC dan ICD dengan kinerja perusahaan maupun nilai perusahaan. Semakin besar
modal intelektual maka semakin efisien penggunaan modal pada perusahaan
(Zulmiati, 2012).
Sudah terdapat beberapa penelitian terdahulu yang mengkaji mengenai
Intellectual capital, dan intellectual capital disclosure, serta hubungannya dengan
kinerja keuangan maupun nilai perusahaan. Soetedjo dan Mursida, (2014) yang
meneliti pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan
8
VAIC berpengaruh signifikan terhadap ROA. Namun secara parsial, peneliti
menemukan bahwa dari tiga komponen pembentuk intellectual capital, hanya
HCE yang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA.
Antonio Meles, dkk, (2016), menguji mengenai pengaruh dari intellectual
capital dengan kinerja keuangan perbankan di Amerika Serikat. Hasil penelitian
ini menemukan bahwa efisiensi dalam penggunaan Intellectual Capital (IC) positif
mempengaruhi kinerja keuangan bank-bank di Amerika Serikat. Selain itu, hasil
menunjukkan bahwa modal manusia (HC) efisiensi, subkomponen efisiensi IC,
ditemukan memiliki lebih besar berdampak pada kinerja keuangan dari IC
sub-komponen lainnya.
Nasif Ozkan, dkk, (2016), menguji pengaruh dari Intellectual capital
dengan kinerja keuangan dalam sektor perbankan di Turki. Hasil penelitian ini
menunjukkan kinerja modal intelektual dari sektor perbankan Turki umumnya
dipengaruhi oleh modal manusia efisiensi (HCE). Dalam sektor perbankan,
pengembangan dan investasi bank memiliki rata-rata tertinggi VAIC. Ketika
VAIC dibagi menjadi nya komponen, dapat diamati bahwa modal yang digunakan
(CEE) dan (HCE) positif mempengaruhi keuangan kinerja bank. Namun, CEE
memiliki lebih banyak memengaruhi kinerja finansial dari bank dibandingkan
dengan HCE. Oleh karena itu, bank yang beroperasi di sektor perbankan Turki
harus menggunakan keuangan dan modal fisik jika mereka ingin mencapai
tingkat profitabilitas yang lebih tinggi.
Rhoma Simarmata tahun (2015) yang meneliti mengenai pengaruh
9
yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan Untuk
analisis masing-masing indikator IC ditemukan terdapat pengaruh positif dari
capital employed efficiency (CEE) terhadap ROA tetapi berpengaruh negatif
terhadap PBV; sementara human capital efficiency (HCE) terbukti berpengaruh
positif baik terhadap ROA maupun PBV; dan structural capital efficiency (SCE)
terbukti berpengaruh negatif terhadap ROA dan PBV.
Ike Faradina dan Gayatri (2016), yang meneliti pengaruh Intellectual
Capital dan Intellectual Capital Disclosure terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual Capital (IC) dan
Intellectual Capital Disclosure berpengaruh positif terhadap Return On Asset
(ROA).
Hasil penelitian yang tidak konsisten membuat penulis tertarik untuk
mengkaji hal Intellectual Capital dan membuktikan secara empiris apakah
Intellectual Capital dan Intellectual Capital Disclosure berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan yang tergabung
dalam indeks LQ45 yang terdaftar di BEI.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Rhoma Simarmata pada tahun 2015, adapun yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah, adanya penambahan satu variable
independen yaitu Intellectual Capital disclosure, populasi penelitian dengan
menggunakan perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 yang
terdaftar di BEI, dan waktu penelitian yang akan dilakukan pada periode 2012
10
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka peneliti akan mengangkat dan
membahas permasalahan dengan judul “Pengaruh Intellectual Capital Dan
Intellectual Capital Disclosure Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai
Perusahaan Dalam Indeks LQ45 Yang Terdaftar Di Bei Pada Periode 2012-2015”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Intellectual Capital (VAIC) akan mempengaruhi kinerja keuangan
dari perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45?
2. Apakah Intellectual Capital (VAIC) akan mempengaruhi nilai dari perusahaan
yang tergabung dalam indeks LQ45?
3. Apakan Intellectual Capital Disclosure (ICD) akan mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45?
4. Apakah Intellectual Capital Disclosure (ICD) akan mempengaruhi nilai
perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45?
11
1.3Batasan Masalah
Batasan agar ruang lingkup permasalahan yang diteliti terarah dan tidak
meluas, maka peneliti membatasi penelitiannya pada masalah pengaruh
intellectual capital dan intellectual capital disclosure terhadap kinerja keuangan
dan nilai perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 yang terdaftar di BEI
periode 2012-2015.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka dapat di
peroleh rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah intellectual capital (VAIC) berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan?
2. Apakah intellectual capital (VAIC) berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah Intellectual Capital Disclosure (ICD) berpengaruh terhadap kinerja
keuangan perusahaan?
4. Apakah Intellectual Capital Disclosure (ICD) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
5. Apakah Kinerja keuangan memediasi hubungan intellectual capital (VAIC)
dan nilai perusahaan
6. Apakah kinerja keuangan memediasi hubungan intellectual capital disclosure
12
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang
tergabug dalam indeks LQ45 ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital (VAIC) terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital (VAIC) terhadap nilai
perusahaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital Disclosure (ICD) terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
4. Untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital Disclosure (ICD) terhadap
nilai perusahaan.
5. Untuk mengetahui apakah Kinerja keuangan memediasi hubungan antara
intellectual capital dan nilai perusahaan.
6. Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan memediasi hubungan antara
intellectual capital disclosure dengan nilai perusahaan.
1.6Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan
masukan bagi perusahaan yang ada dalam upaya meningkatkan kinerja
keuangan maupun meningkatkan nilai perusahaan dalam menghadapi era
13
intelektual diharapkan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia semakin
menyadari pentingnya peran manajerial yang baik dalam mengolah setiap
asset yang mereka miliki, termasuk intangible asset.
2) Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan dasar
pertimbangan dalam pengambilan keputusan sebelum melakukan investasi
dengan mengukur kinerja intellectual capital dan intellectual capital disclosre
yang selanjutnya dapat digunakan untuk menilai perusahaan.
3) Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti
mengenai pengaruh intellectual capital dan intellectual capital disclosure
terhadap kinerja keuangan perusahaa dan nilai perusahaan.
4) Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut
guna untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh
Intelectual Capital dan Intellectual Capital Disclosure terhadap Kinerja
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan simpulan, dan saran-saran untuk penelitian
berikutnya. Simpulan diambil berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh pada
penelitian ini. Saran penelitian diuraikan dengan harapan para peneliti dapat
menindaklanjuti pada penelitian berikutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual capital berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan pada tahun selanjutnya dengan nilai
probabilitas sebesar 0,007. Dapat diartikan berdasarkan resource-based theory
bahwa penggunaan intellectual capital secara efisien menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk mengelola asetnya dengan baik. Pengelolaan
Sumber daya dan pengetahuan yang dimiliki dengan baik maka akan
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan Intellectual capital tidak berpengaruh
terhadap nilai perusaaan tahun selanjutnya dengan nilai probabilitas sebesar
0,696. Dapat diartikan bahwa pasar tidak memberikan penilaian pada
intellectual capital, hal ini mungkin dikarenakan belum adanya standar dalam
pengukuran intellectual capital sehingga menyababkan pasar belum mampu
105
perusahaan. Selain itu intellectual capital yang besar dapat mengecilkan kas
dan menurunkan alokasi kas terhadap deviden, sehingga pasar tidak
memperatikan intellectual capital dalam perusahaan.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual capital disclosure tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan pada tahun selanjutnya
dengan nilai probabilitas sebesar 0,316. Dapat diartikan bahwa dalam
faktor-faktor yang memungkinkan berkontribusi dalam meningkatkan kinerja
keuangan masih menggunakan sumber daya dan keuangan, bukan
berdasarkan kontribusi dari intelletual capital disclosure. Selain itu tidak
mudah dalam menilai kualitas intellectual capital disclosure.
4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual capital disclosure tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada tahun selanjutnya dengan nilai
probabilitas sebesar 0,810. Dapat diartikan bahwa pasar tidak memberikan
penilaian berdasarkan kontribusi dari intellectual capital disclosure, hal ini
memungkinkan bahwa pasar memberikan penilaian berdasarkan faktor-faktor
lain seperti laba dan faktor fundamental lain yang ingin dicapai.
5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan memediasi
hubungan antara intellectual capital dan nilai perusahaan yang dilihat pada
hasil sobel test , thitung > ttabel (2,516 > 1,67). Hasil pengujian ini dapat berarti
bahwa meningkatnya kinerja keuangan yang disebabkan oleh kontribusi dari
intellectual capital sehingga akan menyebabkan meningkatnya nilai pasar
106
6. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan tidak berhasil
memediasi hubungan antara intellectual capital disclosure dan nilai
perusahaan yang dilihat pada hasil sobel test, thitung < ttabel (-0,983 < 1,67).
Hasil pengujian ini dapat berarti bahwa intellectual capital disclosure tidak
berhasil mempengaruhi nilai pasar perusahaan dengan dimediasi oleh kinerja
keuangan.
5.2 Saran
Peneliti memberikan beberapa saran untuk kedepannya sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya, sampel penelitian yang digunakan menggunakan
perusahaan satu jenis saja misalnya manufaktur agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan menambah periode pengamatan.
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan
menggunakan ukuran metode langsung yang lain dalam mengukur
intellectual capital, misalnya dengan balanced score card (Kaplan dan
Norton, 1996; Widarjo, 2011) atau real options model (Sudarsanan et al.
DAFTAR PUSTAKA
Abeysekera, Indra. 2008. Motivations behind human capital disclosure in annual reports. Accounting Forum 32 (2008) . pp 16–29.
Anggriyani. 2014. Buku Praktikum SPSS Versi 20.
An, Y., H. Davey, dan I. R. C. Eggleton. 2011. Towards a Comprehensive Theoretical Framework for Voluntary IC Disclosure. Journal of Intellectual Capital, Vol. 12, No. 4, hlm 571-585.
Barney, Jay. (1991), “Firm resources and sustainable competitive advantage”,
Journal of Management, Vol. 17 No. 1, pp. 99-120.
Basyar, Fahmi. 2010. Pengaruh Modal Intelektual (Intellectual Capital/IC Terhadap Return On Asset Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2007 – 2009. Universitas Gunadarma.
Belkaoui , Ahmed Riahi. , (2003),"Intellectual capital and firm performance of US multinational firms: A study of the resource-based and stakeholder views", Journal of Intellectual Capital, Vol. 4 Iss: 2 pp . 215 - 226 http://dx.doi.org/10.1108/14691930310472839.
Berzkalne, Irina dan Elvira Zelgalve. 2014. Intellectual capital and company value . Procedia - Social and Behavioral Sciences 110 ( 2014 ). pages 887 – 896.
Bergh, Donald D. dan Patrick Gibbons. 2011. The Stock Market Reaction to the Hiring of Management Consultants: A Signalling Theory Approach. Journal of Management Studies. Vol. 48, No. 3 May, hlm 454-567.
Bontis, Nick., dkk. 2010. Intellectual capital and business performance in the pharmaceutical sector of Jordan. Management Decision. Vol. 48 No. 1. pp. 105-131.
Chen, Jin., dkk. 2004. Measuring intellectual capital: a new model and empirical study. Journal of Intellectual Capital. Vol. 5 No. . pp. 195-212.
Faradina, Ike dan Gayatri. Mei 2016. Pengaruh Intellectual Capital Dan Intellectual Capital Disclosure Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana . Vol.15.2. pp 1623-1653.
108
Firer, Steven. S. Mitchell Williams. 2003. Intellectual capital and traditional measures of corporate performance. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4 No. 3. pp. 348-360.
Fitria, Ilham, Fadillah. 2016. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur. Artikel Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.
García-meca Emma, Isabel Parra , Manuel Larrán & Isabel Martínez (2005) The explanatory factors of intellectual capital disclosure to financial analysts, European Accounting Review, 14:1 ,63-94, DOI: 10.1080/0963818042000279713.
Ghozali.Imam.2013.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Guthri, J, et al,. 2004. Using content analysis as a research method to inquire into intellectual capital reporting. Journal of Intellectual Capital. Vol. 5 No. 2. pp. 282-293.
Hadiwijaya, Rendy, Cahyo dan Abdul Rohman. 2013. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal Of Accounting. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-7.
Hidayati, Eva Eko. 2010. “Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE dan Size
Terhadap PBV Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI Tahun 2005- 2007 ” . Universitas Diponegoro, Semarang.
Hutapea, Diana, Herti. 2015 . Hubungan Antara Intellectual Capital Dan Kinerja Perusahaan Dengan Keunggulan Kompetitif Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus BPR Di Sumatera Utara). Laporan Penelitian. Universitas Hkbp Nommensen Medan.
Ifada, Luluk Muhimatul, dan Hairida Hapsari. 2012. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Publik (non keuangan) di Indonesia. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan. Vol 2, No 1. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jrak/article/download/701/722.
Ikhsan, Arfan., dkk. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Bisnis. Bandung:Citapustaka Media.
Istanti, Sri Layla Wahyu. 2009. “Faktorfaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
109
Kumalasari, P. D dan Astika, I.B.P. 2013. Pengaruh Modal Intelectual Pada Kinerja Keuangan Di Bursa Efek Indonesia. Journal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Vol. 02. No. 05.
Kuryanto, Benny dan Muchamad Syafruddin. 2007. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan. SNA11.
Kusumowati, Minanti. 2013. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2012. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Komnenic, Biserka, dan Dragana Pokrajcic. 2012. Intellectual capital and corporate performance of MNCs in Serbia. Journal of Intellectual Capital, Vol. 13 No. 1, 2012 pp. 106-119.
Maditinos, Dimitrios., dkk. 2011. The impact of intellectual capital on firms’
market value and financial performance. Journal of Intellectual Capital
Vol. 12 No. 1. pp 132-151.
Mangena, M., Pike, dan R., Li, J. 2010 , Intellectual Capital Disclosure Practices and Effects on the Cost of Equity Capital: UK Evidence. The Institute of Chartered Accountants of Scotland.
Meles, Antonio, Porzio, Claudio, Sampagnaro, Gabriele, Verdoliva, Vincenzo,
The impact of the Intellectual Capital Efficiency on Commercial Banks
Performance: Evidence from the US. Journal of Multinational Financial Management http://dx.doi.org/10.1016/j.mulfin.2016.04.003.
Muna, Nalal. 2014. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return Saham Melalui Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2012. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Nugroho, Ahmadi. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure (ICD). Accounting Analysis Journal. AAJ 1 (2) (2012).
Nuryaman. 2015. The Influence of Intellectual Capital on The Firm’s Value with
The Financial Performance as Intervening Variable. Procedia - Social and Behavioral Sciences 211 ( 2015 ). pages 292 – 298.
Octaviany G., Issabella. 2015. Pengaruh Intellectual Capital Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Goodcorporate Governance Sebagai Variabel Moderasi. Junal TEKUN. Vol. VI/. No. 01. pp 96-111.
Ozkan, N., et al., Intellectual capital and financial performance: A study of the
110
Pangestika, M.W. 2010. Analisis Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul.
Pramelasari, Yosi, Metta. 2010. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Pasar Dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Pramestiningrum. 2013. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011. Sripsi. Semarang:Universitas Diponegoro.
Prasetyo, Ferandi. 2015. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Dan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Pulic, Ante. 1998. Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy.
Pulic, Ante. 2008. The Principles of Intellectual Capital Efficiency - A Brief Description.
Rahmi, Sari Nur dan Harnovinsyah. 2013. Pengaruh Intellectual Capital Disclosure Dan Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI). Jurnal TEKUN. Vol. IV, No. 02. pp 264-278.
Safitri, Nur, Amelia dan Siddiq Nur Raharjo. 2013. Pengaruh Pengungkapan Intellectual Capital Dan Pengungkapan Csr Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan High Profile Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).
Sastrawan, D., M., I. Dan I. G. N. A. Suaryana. 2016. Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Good Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 14.1 Januari 2016: 371-398.
Sawarjuwono, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran Dan Pelaporan (Sebuah Library Research) . Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 5. No. 1. pp 35 – 57.
111
Simarmata, Rhoma. 2015. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skipsi. Universitas Negeri Semarang.
Sir, J., B. Subroto dan G. Chandrarin. 2010. Intellectual Capital dan Abnormal Return Saham (Studi Peristiwa Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.
Soetedjo, Soegeng, dan Safrina Mursida. September 2014.Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan. SNA 17 Mataram, Lombok. pp 1-31.
Solikhah, Badingatus. 2010. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan dan Nilai Pasar pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Sucipto. (2003). Penilaian Kinerja Keuangan. USU digital library, Universitas Sumatera Utara.
Sudibya , Diva Cicilya Nunki Arun dan MI Mitha Dwi Restuti. 2014. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 18, No.1. pp 14 – 29.
Sunarsih Ni Made, dan Ni Putu Yuria Mendra. 2012. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 15 (SNA 15). Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati.
Suryaningsih, Ariati. 2012. Analisis Nilai Tambah Sebagai Indikator Modal Intelektual Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Dan Nilai Pasar Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Ulum Ihyaul, dkk,. 2014. Konstruksi Model Pengukuran Kinerja Dan Kerangka Kerja Pengungkapan Modal Intelektual. Jurnal Akuntansi Multiparadigma JAMAL . Vol. 5 No. 3.pp 345-510.
Utomo, Annisa Iddiani. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Modal Intelektual Dan Dampaknya terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.
112
Wicaksana, Adityas. 2011. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Pertumbuhan dan Nilai Pasar Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat diBEI. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.
Widarjo, Wahyu. 2011. Pengaruh Modal Intelektual Dan Pengungkapan Modal Intelektual Pada Nilai Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 8, No. 2. pp 157–170.
Widiatmoko, Reza Galih. 2015. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yuniasih Ni Wayan, Dewa Gede Wirama Dan I Dewa Nyoman Badera. 2011. Pengaruh Modal Intelektual Pada Kinerja Pasar Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis. Vol. 6, No. 2.
Zéghal, Daniel dan Maaloul. 2010. Analysing Value Added as an indicator of intellectual capital and its consequences on company performance. Journal of Intellectual Capital, Vol. 11, No. 1, page 39-60.