• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penerapan model pembelajaran simulasi bertingkat terhadap hasil belajar biologi siswa : studi eksperimen di MTsN 10 Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh penerapan model pembelajaran simulasi bertingkat terhadap hasil belajar biologi siswa : studi eksperimen di MTsN 10 Jakarta"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

( Stu<li Ekspcrimcn di MTsN 10 ,Jakarta)

Oleh:

NURAENI 0016018077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBlYAH DAN KEGURUAN

(2)

(Studi Eksperimen di MTs N 10 Jakarta)

Skripsi

D lkan kepacla Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan untuk memcnuhi

I

-Ir. Mah NI

syarat-syarat mencapai gelar Smjana Pencliclikan

1bimbing I

'd M. Siregar, Msi 150 222 933

Oleh:

NURAENI NIM : 0016018077

Di bawah bimbingan :

j^」ョQ「ゥョQ「ゥョセ QL@ IJ

セ@ •.

I

イセᄋBNB@

Drs.

aィョサセョL@

M.l'd.· NIP. 150 231 502

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

fURUSAN PENDIDIKAN ILMlU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(3)

fkripsi yang be1judul "Pcngaruh Pcncrapirn Model pcmbdajaran Simu i Bcrtongkat Tcrlrndap Hasil Bclajar Biologi Siswa (Studi gkspcrimcn di MTs • 10 Jakarta)'; Telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbi t dan Keguruan Universitas Islan Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada

エ。ョァセ@

1

I Juli

2005.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah s"atu syarat untuk

mem oleh gelar Sarjana Strata I ( SI ) pada Jurusan Pendiclikan IP A Program Stucli

Pend

:an

biologi. ·

Dekz

Ke

tu

Prof

NIP.

Drs: Nip.

lerangkap anggota

iiyo miranto, M.Pd

1299 933

Jakarta,

11

Juli

2005

Siclang Munaqasyah

Anggota

Pudck I/

Sekrelaris Mcrnnglrnp Anggola

Prof.

Dr. { . ada. MA

NIP. 150 31 356

Pengttji lJ

jTOセ@

(4)

Bio log: Islami< applica in MT

・クー・イゥQセ@

two grc instrurr statistic ウゥァョゥヲゥャセ@ influen1 accepte gradull: Keywo: Nuracr Terhad Progra Univ er: untuk n bertingl .Jakarta, ad al ah sampli11 lainnya instrum perhitur signifik Ha yan: bertingl1 bahwa yang si1

Kata ku

<acuity of Tarbiyah and Teachers training, Syarif Hidaya!ullah State rniversity Jakarta. The objective of this research is to k1;ov,· influence

1 model study simulation gradually result learn biology. The イ」ウセイhG」ィ@ doing ) I 0 Jakarta, February until March 2005. the methodelogy research is

t

The are 50 pupils who take over with random sampling and invicled to , one group is experiment group and the other is control group. Research is post test iinstrumen and the result have been tested throgh test "t" rom result of calculation obtained by lcuon< equal 2,39, while twb '.It level of

:i

5% equal t1ab 2,00 or !count> ltab so can be concluded that Ha explain that

)etween application model study simulation gradually result learn biologi )r agreed. This matter indicate that application model study simulation

bring significant influence result learn biology.

Model study, Simulation Gradually, result learn biology.

ABSTRAK

Pengaruh Pcnerapan Model Pcmbelajaran Simulasi Bcrtingkat . Hasil Bclajar Biologi Siswa, Skripsi, .iurusan Pendidikan IPA, Studi Pcndidikan Biologi, Fakultas limn Tarhiyah dan Kcguruan, 's Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini 「・イエlセェオ。ョ@

getahui apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran simulasi terhadap hasil belajar biologi siswa. Penelitian ini dilakukan di MTs N 10

da bulan Februari sampai Maret 2005. Metode penelitian yang digunakan tode eksperimen. Sampel diarnbil sebanyak 50 orang secarn random Ian dibagi menjadi dua kelompok ,yaitu kelompok eksperimen dan yang lalah kelompok kontrol. Instrumen penelitia yang digunakan adalah hasil belajar dan hasilnya di uji melalui slalistik tes "t". Dari hasil h diperoleh nilai t hitung sehesar 2,39 sedangkan t tabel pada taraf

,i 5% sebesar 2,00 atau t hitung > t tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa ienyatakan ada pengaruh antara penerapan model pembelajaran simulasi terhadap basil belajar biologi diterima atau di setujui. Hal ini mcnunjukkan lggunaan model pembelajaran simulasi bertingkat membawa pengaruh Hean terhadap hasil belajar biologi siswa.

(5)

per

7. Ba1

ata:

1111 yan

amal h

penulis

A/ham<

Wassm

:takaan Soemantri atas fasilitas yang diberikan untuk sludi pustaka.

dan !bu, adik-adikku Nasir dan Eneng dan saudara-saudaraku yang lainnya

>rongan moriil clan materiil serta kasih sayang yang telah diberikan.

n semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

idak bisa disebutkan satu per satu, semoga Allah SWT membalas semua

mereka.

.hir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapal bcnnanfaat khususnya bagi

n umurnnya bagi pembaca sekalian.

'/lahirohhil 'Alamiin

u 'a/aikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh

Jakarta,

Penulis

(6)

ABSTJ

C ... .

KATA

:NGANTAR...

11

DAFT.

ISI ... ... ... ... ... ... .. .. ... .. . .. ...

JV

DAFT.

TABEL ...

vi

DAFT.

GAMBAR...

VJ!

DAFT.

LAMPIRAN...

VJJ!

BAB I

BABl

PENDAHULUAN

A. La tar Bclakang Masai ah ... .. B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ... ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 5

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Hakikat Hasil Belajar ... ... ... ... ... ... 7

1. Pengertian Belajar.. ... 7

2. Pengertian Hasil Belajar... 10

3. Faktor-faktor yang Memepengaruhi Hasil Belajar ... 14

B. Hakikat Simulasi ... 15

I. Pengertian Simulasi Bertingkat... ... ... ... .... 15

2. Keunggulan dan Kelemahan.... ... ... 24

[image:6.595.66.487.44.705.2]
(7)

Basil Belajar... 28

D. Kerangka Pikir... 2 9 E. Pengaj uan 1-Iipotesis... 32

BABI METODOLOGI PENELITIAN A. Tuj uan Penelitian ... . ,__.> "" j J B. Tempat dan Waktu Penelitian ... .. 33

C. Populasi dan Sampel ... .. 33

D. Metocle Peneli ti<in ... . 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... . 35

F. Instrumen Penelitian ... . 36

G. Teknik Analisis Data

...

,,,.,,,,.,,,,,,,,,, .. ,,,,

40

BAB I' HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data... 4 2 B. Analisis Data

...

45

C. Interpretasi Data... 49

D. Keterbatasan Penelitian... 51

BABY KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... .. B. Saran

.

.

. . .

'

. . .

.

.

.

.

'

. . .

'

. .

'

. .

.

. .

.

. . .

'

.

' .

. .

'

. . . .

. . . .

.

' '

.

. '

. .

'

.

'

.

. . .

.

. . ' . . .

.

54

DAFT i PUSTAKA

LAMPI 1.N - LAMPIRAN

(8)

I. Pop si clan Sarnpel .. .. .. .. .. .. .... .. .. .... . .. .. .. .. . .. .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. .. . .. . .. .. . .. .. .. . . .. .. .. .. . . 34

2. Dist usi frekuensi data hasil belajar biologi kelas eksperimen ... 43

' Dist

,)

.

cisi frekuensi data hasil belajar biologi kelas !control... 44

4. Has ji normalitas untuk variabel hasil belajar kelas eksperimen ... 46

5.

Has ji norrnalitas untuk variabel basil belajar kelas !control... 47

6.

Has Ii "t" untuk variabel hasil bclajar kelas eksperimen clan

kela mtrol ... 49

(9)

I. Dai: k instruksional dan Pengiring Model Simulasi... 21 2. Ena 'enjang Berfikir pada Ranah l(ognitif... 23

3. Ora Histogram Ke las Eksperimen ... , .. .. .. . .. . . .. .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. . 4 3 4. Ora histogram kelas kontrol... 45 5. Kur oenerimaan dan penolakan Ho... 5 J

(10)

I. Mo Pembelaj a ran Simulasi Bertingkat.. ... ,... 5 8

2. Ske io pembelajaran kelas eksperimen ... 61

3. Ske io pembelajaran kelas konlrol ... 65

4.

Ran

,1111an materi konsep saling ketergantungan... 68

5. so al al untuk permainan simulasi... 71

6. Kis si penulisan soal ulangan harian... 74

7. Soa angan Harian ... , . . . .. . . .. . .. .. . . .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . . .. .. . .. .. . .. . .. . .. 82

8. Has ;ji valiclitas inslrumen... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... .. .. ... . .. . 89

9. Has j i reliabil i tas instrumen . .. ... . . . .. . .. .. . . . .. .. .. . . .. . .. . . .. . . .. .. . .. . .. .. .. . .. . .. . .. . . . .. .. 90

10. Per: ian label dislribusi freluensi hasil belajar kelornpok kelas Eks imen ... . 91

11. Per. \an label distribusi frekuensi hasil belajar kelompok kelas konlrol ... 94

12. Per 111gan uJ1 norma ilas ... .

. .

]'

96

13. Per 111gan uji homogenitas ... .

IOI

14. Pen ian hipolesis ... . 102

15. Gar 1r pap an permainan simulasi ... .. 104

(11)

A. Lati セ・ャ。ォ。ョァ@ Masalah

I tlidikan merupakan satu ha! yang dinamis dan selalu bergerak maJU

mengih

pendidili

dalam p(

F

sorotan

tujuan, f

belajar r

mutu pe

belajar y

l

tenaga k

melalui

menganc

yang ber

lv/eningkai

Kcpendidi

2

perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu

perlu mendapat perhatian baik dalam usaha peningkatan mutu maupun

embangan sistem yang lebih sesuai dengan arah pembangunan nasional.

jahnya pendidikan mendapatkan sorotan berbagai pihak dan sasaran

dahnya mutu pendidikan mencakup hampir semua bagian clan ke1:ja :

:si sekolah, kurikulum, pemjurusan, adminislrasi dan pengelolaan, proses

1gajar, guru (kineija), murid (prestasi dan perilakunya). Sorotan utarna

dikan adalah rendahnya mutu lulusan yang ditanclai dengan mutu basil

i rendah. 1

1a meningkatkan mutu penclidikan merupakan tanggung jawab sernua

:ndidikan, terutama adalah guru, yang langsung rnembina siswa di kelas

)ses belajar mengajar (PBM). PBM merupakan suatu proses yang

g serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal batik

gsung dalam situasi edukatifuntuk mencapai tujuan tertentu. 2

dut 11adis, Penge111banga11 Paket Pernutinan Si111u/asi !3in1bingan Be/ajar (Jntuk

111otivasi be/ajar Sisiva, (Jl(IP Ujung Pandang: Jurnal Filsafat, Qセ・ッイゥL@ dan Praktik

1997), Volume 24, No. 2, h. 156-157

(12)

r

iurut Nasoetion, rendahnya basil belajar siswa pacla urnumnya clisebabkan

oleh fa :r motivasi belajar, dan sikap belajar s1swa rendah. Sardiman mengem tkan, bahwa perilaku belajar negatif tirnbul karena rnotivasi belajar siswa

yang rer 1 ditandai dengan fenomena, yaitu : siswa tidak bergairah, エゥ」ャ[セZセ@ senang,

dan tidal セイウ・ュ。ョァ。エ@ clalam melakukan aktivitas belajar3

C .l memiliki peranan yang sangat penting dalam rnenentukan kualitas

penga,1ar mg clilaksanakannya. Guru barns memiliki clan membuat perencanaan

secara sc m1a clalarn rncningkatkan kesempatan bclajar bagi siswa clan mcrnpcrbaiki

kualitas ngajarnya. Guru sebagai pengelola PBM bcrpcran sebagai motivator,

fasilitato clan konselor untuk membantu murid dalam mcnghadapi

kcsulitan-kesulitar lam proses belajar.4

P es belajar siswa di sekolah diatur clan clirencanakan supaya tujuan

pendidik tercapai, yaitu sejumlah perubahan dalam kognitif, psikomotor, clan

afektif 1g te1jadi rnelalui pengalarnan-pengalarnan yang dirancang untuk

rnenunp perkcrnbangan siswa. 5

C 1 sebagai pengelola proses belajar harus rncmbcrikan kcsempatan bclajar kepada ' ra clengan melibatkan siswa secara aktif. Siswa ticlak clapat diperlakukan

sebagai I セイゥュ。@ pasifyang tinggal menelan apa saja yang disajikan oleh guru. Siswa

pasif me :babkan tidak seimbangnya tingkat antar domain kognitif siswa. Menurut

ul Hndis, up.cit, h. 157 ' h. 37

(13)

) g menyebabkan ticlak seirnbangnya kernampuan kognitif siswa antara

tingkat I iahaman clengan tingkal penalaran adalah adanya rnetode pembelajaran

yang krn l efektif clan efisien. Metode pembelajaran yang rnonoton memb ... •1t siswa

rnerasa .I 1h clan bosan, guru yang bersifat otoriter clan kurang bersahabat clengan

siswa m< mat siswa kurang minat belajar.

I I' tingkat kognitif siswa antar domain yang satu dengan domain yang lain

scimban maka guru sebagai tenaga pendidik harus selalu meningkatkan

profesio: iya, yaitu dengan cara memberikan kesempatan belajar kepacla anak

dengan jbatkan siswa secara aktif dalam PBM, juga rnengusahakan hubungan

yang en lengan guru, dengan teman-tenmnnya, clan juga dengan lingkungan di

sekitarn) Untuk menciptakan hubungan yang baik antar siswa clan keaktifan siswa

dalam l jar salah satunya dapat digunakan rnetode pembelajaran "sirnulasi

bertingk:

I\ )cle pernbelajaran "simulasi bertingkat" maksudnya adalah siswa berrnain

simulasi emecahkan konsep-konsep/masalah-maslah dengan berorientasi pada

urutan 1ampuan kognitif yaitu dari rnengingat, mernaharni, rncncrapkan,

mengana s, rnensintesis, clan mengevaluasi.7

1. Uzer Usman, Op. cit, h. 34-35

1arno, Iv/ode/ Silnu/asi Bertingkal Sebagai Uptl)'a !Vfeningkarkan Pe111ahan1an l\onsep

(14)

l .ik mengetahui keaktifan siswa dalam PBM rnaka perlu diketahui

"Pengar Penerapan Model Pembelajaran Sirnulasi Bertingkat terhadap Hasil

Belajar l logi".

B. Ide11 'kasi Masalah

:lasarkan latar belakang yang cLikernukakan ada beberapa masalah yang

ditemuk :Ii antaranya :

Apakah sudah seimbang tingkat antar domain kognitif siswa?

Apakah model pembelajaran simulasi bertingkat dapat rncnciptalrnn

komunikasi yang baik antar: siswa dengan siswa, siswa dengan guru, clan

lingkungan sekitarnya?

Apakah penerapan model pembelajaran simulasi bertingkat berpengaruh

terhadap basil belajar biologi ?

Apakah basil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

simulasi bertingkat akan memberikan hasil belajar yang k:bih tinggi

::libandingkan clengan basil belajar s1swa yang diajarkan clengan model

pembelajaran konvensional ?

C. Pcm ·asan dan Pcrumusan Masalah

I ;litian ini dibatasi pada pengaruh penerapan model pembelajaran simulasi

bertingk pada ranah kognitif yang paling rendah sampai tingkat paling tinggi

(15)

kompor ,abiotik hiclup clan hubungan saling ketergantungan di antara komponen biotik. i merupakan rnatcri kelas 1 SLTP pada semester 2. Hasil belajar siswa clibatasi

fa

sebagian ranah kognitif yaitu meliputi pengetahuan, pemahaman, clan aplikasi.

igacu pada pembatasan masalal1, permasalahan dalam penelitian ini dirumus , sebagai berikut : "Apakah Penerapan Model Pembelajaran Simulasi Berling!< Berpengaruh PositifTerhaclap Hasil Belajar Biologi".

D. Mar 1t Pcnclitian

l il penelitian inidiharapkan bennanfaat untuk :

Bagi guru, clapat menjaclikan alternatif model pembelajaran bagi para guru khususnya guru biologi untuk meningkatkan basil belajar biologi.

-'

Bagi siswa, memberikan motivasi dalam belajar

1 3agi peneliti. rnemberikan informasi tentang pengaruh penerapan model

Jembelajaran simulasi terhaclap basil belajar siswa, clan dapat rnc:nambah Nawasan sebagai bekal jika kelak berkecimpung clalam clunia pencliclikan

E. Si;;tc ,tika Pcnclitian

(16)

BAB I 'ENDAHULUAN terdiri dari : Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah )mbatasan dan Perumusan Masalah, Manfaat Penelitian, dan Sistematika

Penulisa

BAB II CERANGKA TEORETIS terdiri dari : I-Jakikat Hasil Belajar, l-Iakikat

Simulasi :ubungan Antara Model Pembell'\jaran Simulasi Bertingkat dengan Hasil

Belajar, :angka Pikir, dan Pengajuan Hipotesis.

BAB Ill 1ETODOLOGI PENELITIAN terdiri atas : Tujuan Penelitian, V.'aktu clan

Tempat ielitian, Populasi dan Sampel, Metocle Penelitian, Teknik Pengurnpulan

Data, Im men Penclitian, clan Teknik Analisis Data.

BAB I\ HASIL PENELITIAN terdiri dari : Deskripsi Data, Analisis Data,

Interpret Data, serta Keterbatasan Penelitian.

BAB V セnutup@ terdiri clari : Kesirnpulan dan Saran

(17)

DAN PENGA.JUAN HIPOTESIS

A. Hald : Hasil Bcla,iar

I. P( ;rtian b・ャセェ。イ@

)Ses belajar tidak pernah berhenti dalam kehidupan manusia, bahkan

sudah c ulai sejak manusia Jahir. Dalam agama Islam menuntut ilmu sangat dianjur!< sejak lahir hingga masuk liang lahat. Pernyataan ini dikuatlrnn oleh sabcla

RasuluJ: SAW :

mya : "Tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai ke /iang /ahat" ( H. R. Ibnu Al Barr )

ajar tidak hanya clalam bentuk yang formal, berinteraksi dengan

lingkun! , pun terrnasuk belajar karena clengan berinteraksi akan rnenghasilkan

pengalar 1 •

. mrut Socrates clan John Dewey dalarn buku Yamin yang berjuclul

Strategi nbelajaran Berbasis Kompetensi, belajar merupakan suatu kegiatan yang

dilakuka ecara mental dan fisik yang diikuti dengan kesernpatan merefleksikan

(18)

afektif, n psi rnmoton .

·1

"k

4 Menurut Hilgard, belajar dapat clirumuskan sebagai perubal perilaku yang relatif permanen yang terjacli karena pengalarnan.5 Pengal1 111 cliclapatkan dari berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya clapat meruba lerilaku seseorang dalarn waktu yang lama atau tetap. Perubahan clapal berbent kebiasaan clan sikap.

nurut Djarnarah, belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku untuk mencai: tujuan dari ticlak tahu menjacli tahu atau clapat dikatakan sebagai proses yang n yebabkan te1:iaclinya perubahan tingkah laku clan kecakapan seseorang6.

Menun \/!organ, belajar adalah setiap perubahan yang rclatif 111enctap dala111 tingkah 1ku yang te1jadi sebagai suatu basil dari latihan atau pengalaman.7 Perubal lingkungan 111emberikan pcngalarnan yang akan rncrubah tingkah laku seseora

te1jadin

111enyar

be I ajar rnerupa clalarn c

f;

Ber11'iras1!

5

7

ajar merupakan suatu aktifitas yang saclar akan tujuan, tujuannya adalah suatu perubahan clalam cliri incliviclu, pcrubahan yang dimaksucl Jt sernua unsur yang acla pada diri incliviclu.8 Mcnurut Good clan Brophy, sualu proses yang benar-bcnar internal (a ;mrei)' infernal even!), bclajar suatu proses yang ticlak clapat dilihat clengan nyata; proses itu te1jacli di seseorang yang seclang rnengalarni belajar. Jadi belajar bukan tingkah laku

jang SMI<N I San1arinda, Hubungan Prestasi Be/qjar Progran1 D;Jcfal d1_;"':;J111 1\1/inar :1, 2003, http: //guruvalah. 20111. co111

1a Syaodih Sukamadinata, op. Cit., h. 156 itabang SMKN I Samarinda, op. cit

dim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Rcmaja Rosdakarya, 2003), h. 84

(19)

yang rn 1ak, tetapi terutama adalah proses yang te1:jacli secara internal di dalam cliri

individ ilam usahanya memperoleh hubungan-hubungan ,1aru 1 ( new assocwt1on . . ' 9

l'i uraian di atas dapat disimpulakn bahwa belajar aclalah suatu proses yang

te1:jadi anjang hidup manusia yang menyebabkan te1:jadinya perubahan tingkah

laku, b perubahan yang bersifat kognitif. psikomotor, nilai, clan afcktif. Setiap

perubal yang te1:jadi akan tetap terlihat dalam waktu yang lama karena merupakan

basil dz uatu latihan atau pengalarnan.

lam !'BM lingkungan cliartikan scbagai segala scsualu yang bcrada di luar diri ses mg, berupa tanda yang konkret atau hal-hal yang bersifat abstrak. 10 Untuk

mendul· g PBM agar berlangsung clengan efektif anlara lain dilakukan clengan

111cn1bc tn pcngalan1an-pengalan1an nyata kcpnda sis\va. Pcnga!an1an nyata bagi

seseora. :11erupakan surnber pengetahuan penting. Segala kesan yang clipcroleh dari

pengala n nyata clapal dihayati secara rnenclalam clan tidak muclah dilupakan.11

am pernbelajaran biologi dengan memberikan kesernpatan kepada siswa

berparti 'lsi secara aktif akan mernberikan pengalaman nyala schingga ticlak nrnclah

clilupak:

2. pセ@ セイエゥ。ョ@ Hasil Belajar

belajar.

9

IU

1988), h. 5 II

;i) belajar merupakan perubahan yang エ・セェ。」ャゥ@ seteJah siswa rnelalui proses

:nurut Gagne, hasil belajar clapat clikaitkan dengan te1:jadinya perubahai;·

セ@ h. 85

(20)

kepand1 1, kecakapan, atau kemampuan seseorang, climana proses kepanclaian itu

te1:i acli ip demi tabap. Basil belajar cliwujuclkan clalam lima kemampuan yaitu

keteran: an intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, kemampuan motorik,

clan sik1 2

nurut Gagne, basil belajar merupakan kapasitas atau kemampuan yang

diperole

.ari

proses belajar yang clapat clikategorikan clalam lima macam. yaitu: a nformasi Verbal (Verbal h1formation)

l'aitu kemampuan seseorang untuk menuangkan dalam bentuk bahasa iaik lisan maupun tertulis.

b (eterampilan Intelektual (lntelectual Skills)

faitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk rne111bcdakan, nengabstraksikan suatu objek, mengbubung-hubungkan konsep clan dapat nengbasilkan suatu pengertian, memecabkan suatu persoalan.

c )trategi Kognitif (Cognitive Strategies)

l'aitu kemampuan seseorang untuk rnengatur dan mengarabkan aktivitas nentalnya sendiri dalam memecahkan persoalan yang dibadapinya.

cl )ikap (Attitude)

{ aitu kemampuan yang dimiliki seseorang berupa kecenclerungan untuk nenerima clan menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas objek itu. e Ceterampilan Motorik

suatu te:

digunak

rnurid-n

12

No. 038, h lJ

Faku!tas II

"

Rosdakary

{ aitu kemampuan seseorang untuk melakukan serangkaian gerakan asmani clari anggota badan secara terpadu dan terkoordinasi. 13

L1k mengetahui basil belajar siswa biasanya seorang guru mengaclakan

Ing disebut evaluasi. Menurut Purwanto, tes basil belajar aclalah tes yang

untuk menilai nilai-nilai pelajaran yang telah clibcrikan oleh guru kepacla

dnya, untuk dosen kepada mabasiswanya clalam jangka waktu tertentu.14

izhzal Rivai, Preslasi flasil Be/ajar Peserta Progra111 J\1/1\1, (Jakarta: Jurnal pエNセヲHL@ 2002),

B

igku Zahara Djafar, Konlribusi strategi Pe111belajaran Terhadap 11asi/ Be/({jar, (Jakarta:

Pcndidikan Univcrsitas Ncgeri Padang, 2001 ), h. 82-83

grdi1n Pur\vanto, Prinsip-Prinsip clan Teknik Evaluosi Pendidikan, (Bandung: Rc111aja

(21)

Hasil b1 ar adalah apa yang dapat ditampilkan oleh setiap individu dan berupa

penamp t yang sebenarnya diukur dengan pemberian tes pacla saat itu.

pen ca pa

cliclefeni

ditempu

tugas cl:

hams di

(berclasa

dihasilk:

n1ana d8

clengan

tercapai1

tes atau

siswa di

ukur be1

dcngan :

15

2001), h.7:

16

lrnsil belajar yakni tes yang biasa digunakan unluk mengungkap tingkat

atau prestasi belajar. Tes hasil belajar atau tes prestasi belajar clapat

an sebagai cara (yang dapat dipergunakan) atau proseclur (yang clapat

dalam rangka pengukuran dan penilaian hasil belajar, yang berbentuk

serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan/soal-soal) yang

mb atau perintah-perintah yang harus dike1jakan oleh testee, sehingga

n atas data-data yang diperoleh dari kegiatan pengukuran ilu) clapat

1ilai yang melambangkan tingkah laku atau hasil belajar testee;nilai yang

dibandingkan clengan nilai stanclar terlentu, atau clapat pula clibandingkan

:1i-nilai yang berhasil dicapai oleh testee lainnya. 15 Untuk mengukur

tujuan pembelajaran clan memperbaiki PBM maka guru harus membuat

ilaian.

rnrut Saleh, prestasi balajar atau basil belajar aclalah hasil yang clicapai

mempelajari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tertentu clengan alal

t evaluasi yang dinyatakan clalam bentuk angka, huruC kata, :ilm1 simbol

ah lian yakni prestasi.16 Prestasi belajar atau hasil belajar aclalah sebagai

as Sudijono, Pengantar Eva/uasi Pendidikan, (Jakarta: P'f Raja Clrafindo Pcrsada.

(22)

indicate rnalitas atau kuatitas pengetahuan yang dikuasai anak cii•; k dalam memah1 mata pelajaran.17

1il belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencak bidang kognitif, afektif, clan psikomotoris.18 Basil belajar merupakan kemam1 11 yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. 19 Belajar clikatab >erhasil bila te1jadi perubahan tingkah laku yang lebih baik, penambahan pengeta: n, clan juga lebih terampil dari sebelumnya.

ii bclajar biologi mcrupaknn pcrubahan tingkah laku yang mcncakup bidang l nitif, afektif, clan psikomotorik clalam belajar biologi. Basil 「・ャ\セェ。イ@ biclang kognitif ,ncakup pengetahuan, lrnfalan. clan analisis. Biclang afcktifmencakup nilai clan sik1 yang nampak clalam tingkah laku. Biclang psikomotorik tampak dalarn bentuk I :rampilan clan kemampuan siswa clalam bertindak. Basil belajar biologi dapat ' ;pai oleh siswa clalam memahami konsep-konsep biologi untuk memeca m rnasalah-masalah biologi.

I ogi dikaji secara ilmiah menggunakan pendekatan cmpiris untuk mencari penjelas alarni tentang fenomena yang te1jadi di alam. Di dalam belajar biologi siswa di tut untuk beke1ja sama secara ilrniah. Beke1ja secara ilmiah ticlak sekedar menguff Jrnn fakta, mengumpulkan teori atau proses mental clan manipulatif.

17

18

Rosdakary

19

I

1na Sudjana, Peni/aian Hasil Proses Be/ajar A4enagajar, (Bandung: p·r. Retnaja )01), h.3

(23)

Tetapi nahami gejala alam yang terns berkembang dengan memiliki sikap rasa

ingin ta mau beke1ja sama, serta tekun, dan ticlak muclah menyerah.

telah cl:

cliketah1

3. F1

Slametc

internal

a. Fak da 1.

2.

b. Fak da 1.

2.

3.

yaitu fa a.

21

·i uraian di alas dapat clisimpulkan bahwa belajar biologi adalah basil yang

'ai siswa clari proses belajar biologi. Nilai hasil belajar biologi clapat

ada tes mata pelajaran tersebut.

1r-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

il

belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut

1ktor-faktor tersebut dapat diuraikan dalarn dua bagian, yailu faktor

1 faktor eksternal. 20

Internal yailu faktor yang berasal clari dalarn diri siswa, yang terrnasuk ; faktor internal adalah:

tktor Jasmani, yaitu meliputi kesehatan clan cacal tubuh

tktor Psikologi, yaitu rneliputi intelegensi, perhatian, mim1t, bakat, !matangan, clan kesiapan

Ekstemal, yaitu faktor yang bcrasal dari luar diri siswa, yang tcrrnasuk , faktor eksternal adalah:

aktor Keluarga, meliputi earn orang tua mencliclik, relasi antar anggota !luarga, keaclaan ekonomi, pengertian orang tua, clan latar belakang !buclayaan

:ktor Sekolah, meliputi metocle mengajar, kurikulum, clan keadaan sarana

111 prasarana

tktor Masyarakat, meliputi keaclaan siswa clalam masyarakat, clan teman :rgaul.

nurut Ngalim Purwanto, basil belajar siswa clipengaruhi oleh dua faktor

: dalam clan faktor luar.21 .ktor Dalam, yang tercliri atas:

Faktor Fisiologi yang meliputi kondisi fisik, clan konclisi pancaindera

11neLo, Op.cil., h. 54

(24)

Faktor Psikologi yang rneliputi bakat, minat, kecerclasan, rnotivasi, clan kernampuan kognitif.

b. iktor Luar, yang tercliri atas :

Faktor Lingkungan yang rneliputi alam clan sosial

Faktor Instrumental yang rneliputi kurikulum atau bahan pelajaran, guru atau pengajar, sarana clan fasilitas, administrasi atau manajernen

M' rut Winkel, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar aclalah ·22

a. 1ktor pacla pihak siswa, terdiri atas :

Faktor-faktor psikis intelektual yang rneliputi : taraf inteiegensi . motivasi belajar, sikap perasaan, minat, konclisi akibat keadaan sosio cultural atau ekonomis.

Faktor-faktor fisik yang meliputi keadaan fisik b. 1ktor-faktor dari luar siswa yang terdiri atas :

Faktor-faktor pengaruh proses belajar di sekolah, yang meliputi : kurikulum pengajaran, clisiplin sekolah, teacher effccliveness, fasilitas belajar, clan pengelompokkan siswa.

Faktor-faktor sosial di sekolah, yang meliputi : sistem sosial, status sosial, clan interaksi guru clan siswa

Faktor situasional, yang meliputi keadaan politik ekonomi, keaclaan waktu clan tempat, serta musim iklim

B. Hald : Simulasi

1.

P ;ertian Simulasi

dalam proses belajar mcngajar, guru harus rnemiliki strategi agar s1swa

clapal t jar secara efektif, efisien clan dapal tccapai tujuan yang cliharapkan.

Strategi ng harus dimiliki oleh guru adalah rnemilih metode mengajar yang tepat

agar tuj l clari pembelajaran tercapai. Guru harus mengenal, mempelujari, dan

mengua banyak teknik penyajian, agar dapat menggunakan teknik penyajian

11

(25)

dengan

meng'"U

metode

pura-pt

sebagai

bersifat

menger

sebenar

tbagai variasinya, sehingga guru mampu menimbulkan proses belajar

rang berhasil guna clan berclaya guna.23

ah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh ,,, · adalah

mbelajaran simulasi bertingkat. Simulasi berasal dari kata simulate artinya

atau berbuat seolah-olah. Simulasi dalam metocle mengajar dirnaksudkan

ra untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang

1ra-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain peranan

'stiatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah clalam keadaan yang

24

l.

'mlasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja (clari fakta)

simulat ang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah; Jan simulation artinya

tiruan a perbuatan yang pura-pura saja.25 Menurut I-lamalik, simulasi aclalah mirip

dengan !han tetapi tidak dalam realitas sebenarnya, melainkan seolah-olah clala111

bayang< 01ang menggambarkan keadaan sebenarnya dalam arti terbatas, tidak

meliput emua aspek. Dengan cara ini para pcserta akan memperoleh esensi

daripad: セオ。ウゥL@ melalui prosedur tanpa aclanya kcccmasan kalau-kalau rnclakukan

tindakai tau pertimbangan yang salah.26 Metode si111u!asi menampilkan simbol-simbol .1 peralatan yang menggantilrnn proses-proses kcjadian atau benda yang

2J

24

A!ncnsind1

t> 25

2000), h. 2

26

AksClra,20(

iCstiyah N.J(., Stralegi Be/ajar 1V/e11gqjar, (Jakarta: Rincka Cipta, l 99 I), h.2

una Sudjana, J)asar-IJasarProses /Jehrfar A4engc!J'ar, {Bnndung: p·r. Sinar Bani

)00), h. 89

I-lasibuan dan Moedjiono, Proses Be/ajar 1\iengqjar, (Bandung: P'f Rcrnaja Rosdakarya.

(26)

sebenar t.27 Dalam melakukan pembelajaran clengan pengamatan, srswa aktif bekerja la situasi yang realistis (nyata) dcngan mcnirukan tugas yang asli.28

mencip·

suasana

ini dap<

seketik<

kines let

interper

mengen

interaks

yang be

11

11 I<

2'.

"

Si11111/atio1 Education

Rセ@

!'endidika

J{

rnlasi melibatkan sekelompok orang yang secara bersama-sama

m lingkungan "serba seandainya". Tatanan semenlara ini mempersiapkan

.tuk kontak yang lebih langsung clengan materi yang dipelajari. Simulasi

ersifat improvisasi clan spontan, memainkan skenario yang dibuat dengan

'9

eh guru.

-skipun melibatkan sejumlah kecerclasan di anlarnnya kcccrclasan

linguistik, clan spasial, slratcgi ini climasukkan kc dalam lrntcgori

al karena interaksi antarmanusin yang terjadi dapat membantu siswa

11gkan tingkat permainan baru. Melalui percakapan clan bentuk-bentuk

セョァ@ lain, siswa mendapatkan panclangan clari suclut pandang orang-orang

rgsung mengalami topik yang clipcl1'iari.30

erclasan kinestetis meliputi kecerclasan-kecerdasan fisik yang spesifik rti koorclinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan :patan maupun kemampuan menerima rangsang. Keceradasan linguistik puti memanipulasi bahasa atau struktur bahasa, fonologi atau bunyi tsa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau pcnggunann tik bahasa. Penggunaan bahasa ini mencakup retorika (penggunaan Lsa untuk mempengaruhi orang lain melakukan tinclakan tertentu), monik/hafalan (penggunaan bahasa untuk mengingat informasi), dan tbahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri).

セイ」ャ。ウ。ョ@ spasial meliputi kemampuan membayanglrnn, mempresentasikan

irtinis Yan1in, op. cit, h. 73

:hard E, !V1nyer, dkk., Pictorial Aid\·forLearning by Doing in a 1\411/tilnedia Geology

11ne, ((An1cricnn: The A1nerican Psychological Association, 2002), Journal of

sychology, Vol. 94, No. I, h. 171

'ho1nas An1strong, Seka/ah Para Juara: !vlenerapkan /11/11/tiple Intelligence di Dunia landung: Kaifa,2002), h. 123

(27)

ira visual atau spasial, clan mengorientasikan diri secara tepat clalarn riks spasial.31

:nurut Soetopo, mengemukakan baltwa perrnainan sirnulasi rnerupakan

metocle !ngajaran yang menitikberatkan leaming by doing. Dalam permmnan

simulas セイウ・「オエL@ anak clidik memainkan peran-peran clalam situasi yang berkaitan clengan iia nyata.32

rnlasi sebagai model pembelajaran merupakan penerapan dari prinsip

cyberne ' clalam dunia pencliclikan. Para ahli psikologi rnenganalogikan antara

ュ。ョオウゥセ@ mgan mesin clan mengkonseptualisasikan para siswa sebagai umpan balik

yang m atur clan rnengontrol sendiri. Psikologi cybernetika menafsirkan manusia

sebagai tern kenclali yang mampu membangkitkan gerakan dan mengendalikan

sendiri 1 alui mekanisme umpan balik.33

de! simulasi cliterapkan clalarn clunia pencliclikan clengan tujuan untuk

mengak :an kemampuan yang clianalogikan dengan proses cybernetika. Proses

simulas i clirancang agar mendekati kenyataan di mana gerakan yang dianggap

komplel engaja dikontroJ.34

desain

latihan I

JI

jセ@

luar Bia.\'1

33

2001),h.(

;;.j

:ode simulasi digunakan dalam semua sistern pengajaran terutarna dalam

ruksional yang berorientasi pacla tujuan-tujuan tingkah laku.

Latihan-セイ。ューゥャ。ョ@ menuntut praktek yang clilaksanakan clidalam situasi kehiclupan

'd, h.2-3

dul Hadis, Per11u1ina11 Si11111/asi Sehagai Teknik /Jilnhingan S'osial Bagi ,)'is1Fa .'''l'ekolah

urnal Pendidikan, 2000), No. 4, h. 288

in S Winataputra, A4odel-Model Pen1belajaran lnovat[f; (Jakarta: Universitas 'f'erbuka,

(28)

nyata (c m peke1:jaan tertentu), atau dalam situasi simulasi yang menganclung

ciri-ciri sit1 kehidupan senyatanya. Latihan-latihan dalam bentuk simulasi pacla

dasarny 'erlatih melalcsanakan tugas-tugas yang akan clihaclapi dalam kehidupan

sehari-h Metode sirnulasi digunakan pacla 4 kategori lceterampilan, yakni kognitif,

psikomc ', reaktif clan interaktif. Keterampilan-keterarnpilan tersebut cliperlukan

untuk IT ;ernbangkan keterampilan-keterampilan procluktif yang lebih kompleks35

;nmnan simulasi mirip dengan permainan monopoli karena proses

bermain l sarna dengan permaman monopoli. Perbeclaannya dengan permainan

monopo klalah pada permainan monopoli melatih pemain berlikir secara ekonomis,

bagaimi menclapatkan keuntungan sedangkan permainan simulasi sebagai pangkal

bertolak 1gi pemain untuk mencliskusikan karena pacla perrnainan simulasi berisi

pesan-p 11 penclidikan. Dan permainan simulasi merupakan gambaran nyata dari

kehiclup manusia clalam bentuk mini. Peran-peran yang dirnainkan oleh pernain

adalah 1 lipulasi tingkah laku yang menjiiwai lakon yang seclang climainkan dan

segera

t

Likar tingkah laku lain apabila peran yang dimainkan berubah. Perubalrnn

tingkah セQ@ ini sesuai dengan pesan-pesan pcncliclikan.36

! h1ayu clan Purwanto mengemukakan clua macam tujuan permainan s ,1lasi, yaitu tujuan langsung dan tidak langsung. Tujuan langsung yaitu

t 1k mclatih kctcrampilan tertcntu, bailc yang bcrsifat profcsional maupun

l< dupan sehari-hari, memperoleh pemahaman suatu konscp atau prinsip, c latihan pemecahan masalah. Tujuan ticlak langsung yaitu untuk r ingkatkan aktivitas sosial, rnemberikan motivasi sosial, melatih siswa

f\ksara, 2(

j(

111ar Han1alik, Perencanaan Pengcljaran Berdasarkan Pendekatan Siste111, (Jakartn:Bun1i

'h.196

(29)

1k menjalin ke1jasama dalam kelompok, memupuk daya kreatif, dan atih siswa untuk menghargai penclapat clan peranan orang lain.37

nurut Sudjana, simulasi sebagai metode mengajar bertujuan untuk:

a Vlelatih keterampilan terlentu baik bersifat profesional maupun bagi cehidupan sehari-hari

1:: Vlemperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip c Vlelatih memecahkan masalah

d y!eningkatkan keaktifan belajar dengan melinatkan siswa clalam nempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya e Yfemberikan motivasi belajar kepada siswa

f, Yfelatih siswa untuk mengadakan ke1jasama dalam situasi kelompok g V!enumbuhkan daya kreatif siswa

h セ・ャ。エゥィ@ siswa untuk mengembangkan sikap toleransi38

Scd< kan mcnurut Suwarno, tujuan clari permainan simulasi adalah:

a A.lat untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan atau pendidikan

t Menimbulkan clan meningkatkan partisipasi clan kreatifitas pada proses pendidikan

c Menyadarkan pada masyarakat tentang proses-proses yang terjadi pada airi sencliri, keluarga, masyarakat, clan lingkungan

c セAヲ・、ゥ。@ diskusi yang mengubah sikap mental yang penakut, pernalu, clan

kolot untuk menciptakan kondisi yang sanggup mcmpengaruhi kreatifitas tlan peilaku mayarakat clalam menanggapi perubahan yang tc1jadi

c Memotivasi clan mengembangkan gemar belajar. 39

31

JH

3')

(30)

... •!>

Mo<

···=--_________

Konsep clan kelerarnpilan

Sim si

-- --

-

-

--- -

-

-

--

-

-

-

--

-

- -

--

--

--

....

Berpikir Kritis dan Mernbuat Keputusan

-

'

'

Kesada ten tang efektifr

Tai 1.

2. '

.) ' Tal

1.

2. 3.

•II

:::::-

---·,,_',,,_ ' ',

',,

' '

'"

--- ---

MMMMMセ@

1

Bセa@

Ernphaty

J

Pengetahuan tenta::g Politik clan Sistem Ekonorni

J

Menghaclapi

Konsekuensi Kesadaran tentang Peran dan Kesempatan

\1pak instruksional npak pengiring

Gambar I: Dampak Instruksional dan Pengiring dari Model Simulasi (Joyce clan weil,

1986: 381)

40

idel simulasi memiliki tahap sebagai berikut :41 pertama : Orientasi

enyajikan berbagai topik simulasi dan konsep-konsep yang akan ntegrasikan dalam proses simulasi

enjelaskan prinsip simulasi clan permainan

emberikan gambaran teknis secara lll11lll11 tentang proses simulasi.

kedua : Latihan bagi peserta

embuat skenario yang berisi aturan, peranan, langkah, pencatatan, bentuk Jutusan yang harus dibuat, dan tujuan yang akan dicapai

セョオァ。ウォ。ョ@ para pemeran clalam sirnulasi

セョ」ッ「。@ secara singkat suatu episode

d, h. 69

[image:30.595.66.475.44.718.2]
(31)

Ti :i ketiga : Proses sinmlasi

1. elaksanakan aktivitas pennainan clan pengaturan kegiatan tersebut

2. emperoleh umpan balik clan evaluasi clari hasil pengamatan terhaclap :rforman si pemeran

3. enjernihkan hal-hal yang miskonsepsional 4. elanjutkan permainan/simulasi

Ti ) keempat : Pemantapan atau Debriefing

J. [emberikan ringkasan mengenaikejaclian clan persepsiyang timbul selama mulasi

2. [emberikan ringkasan mengenai kesulitan-kesulitan clan wawasan para eserta

3. [enganalisis proses

4. [embanclingkan aktivitas simulasi clengan clunia nyata 5. tenghubungkan proses simulasi clengan isi pelajaran 6. [enilai clan merancang kembali simulasi.

hulasi bertingkat maksuclnya aclalah siswa berrnain simulasi untuk

memec an konsep-konsep/rnasalah-111asalah clengan bcroricntasi pacla urutan

kemam ln kognitif yaitu clari ingatan (mengetahui), 111emahami, menerapkan,

mengar sis, mensintesis, clan mengevaluasi. Simulasi bertingkat merupakan

perpaclt antara metocle Cooperal ive Learning clan cliskusi untuk mengaktifkan

kegiatai ielajar mengajar siswa clengan model menggiring cara berfikir siswa

clengan al tanya jawab clengan urutan kemampuan kognitif siswa pada tingkat

paling r iah sampai tingkat paling tinggi.42

a.

b.

4J

lg termasuk kategori kemampuan kognitifyaitu :43

engetahui

emahami

Kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari atau informasi yang telah cliterima sebelumnya.

Kemampuan menangkap makna yang clipelajari atau kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah cliketahui dengan kata-kata sencliri

Narno, Op.cit, h. 49

(32)

c. fenerapkan Kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari

d. [enganalisis: Kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan, dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi,hipotesa, atau kesimpulan

e. iensintesis : Kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian unluik membentuk suatu kesatuan yang baru.

f. 'engevaluasi: Kemampuan untuk menentukan nilai sesuatu yang dipelfCjari untuk sesuatu tujuan tertentu.

dalam b

a.

b.

c.

d.

Penilaian Sintesis

aョ。ャゥウゥ⦅ウ⦅セNャ@

Aplikasi Pemahaman

Pengetahuan

-1

b1bar 2: Enam .lenjang Berfikir Pada Ranah Kognitif14

bampuan kognitif ini dalam model simulasi bertingkat akan disajikan

uk soal tan ya jawab, kriteria dari soal tanyajawab, sebagai berikul :45

:rtanyaan Mengetahui (ingatan) : Benluk pertanyaan yang berfungsi untuk engetahui kemampuan siswa dalam mengingat kernbali informasi yang irnah di teri ma.

!rtanyaan Memahami Bentuk pcrtanyaan yang berfungsi unluk cngetahui pemahaman siswa terhadap informasi yang teiah cliterima

ngan menggunakan kalimatnya sendiri.

:rtanyaan Menerapkan (aplikasi) : Bentuk pertanyaan yang berfungsi .tuk rnengetahui kemarnpuan siswa clalarn rnenerapkan informasi yang ah cliperoleh clan dipahami keclalam pcmccahan masalah dari sualu ,1ran, generalisasi, aksioma atau suatu proses tertentu.

rtanyaan Analisis : Bentuk pertanyaan yang berfongsi untuk mengetalrni mampuan siswa dalam ha! mengiclentifikasi motif, menganalisis suatu neralisasi.

35 Sudijono, Op. cit, h. 53

(33)

e. ortanyaan Sintesis : Bentuk pertanyaan yang berfungsi untuk mengetahui :mampuan siswa clalam menggunakan icle. membuat ramalan. clan

emecahkan masalah secara kreatif dan bervariasi.

f. ;rtanyaan Evaluasi : Bentuk pertanyaan yang berf'ungsi untuk mcngctahui :mampuan siswa clalam membual keputusan tentang baik tidaknya suatu e, pemecahan masalah, suatu knrya seni atau isu yang sedm1g :rkem bang.

Te kognitif pada pembelajaran multimedia bcrnrti pembelajaran yang 111enimb1 m 3 macam clasar proses kognitif, yaitu : pemilihan meliputi pembayarnn upah ali perhatian pacla aspek yang relevan dengan pengajian mate•: (scpcni langlrnh la r<111gkaian scbab akibal), pcngalurnn mcliputi konstruksi p<1da slruklur yang jcl< seperli pad a rangkaian sebab akibat) , dan integrnsi meliputi mcmbangan

I I ·II>

hubunga c:ngnn pcngcla iuan uar.

2. 1' nggulan clan Kelcmahan

1rang gurn barns mengcnal si fat-sifat yang khas pada setiap metoclc pernbel< ,111 yang akan diterapkan dalam proses belt\jar mengajar. Karena setiap

metode nbelajaran mempunyai ciri khas mempunyai keunggulan dan kdemahan. Begitup dengan metocle pembelajaran sirnulasi rncrnpunyai keunggulan clan kelernah

sebagai

learning,

Psycho log:

,17

nurut Harnalik metode sirnulasi 111ernpunya1 keunggulan clan kelemahan, · 1 4 7

l <Ut;

tricia 1). ゥ|セ。オエッョ・@ dan Richard E. tvtaycr, Signaling as a c.xJgnitive in 1\411/ti111edia nerican: The A1nerican Psychological Association, 200 I), Journal or Education<11

>I. 93, No. 2, h. 377

(34)

a. mggulan rnetocle sinrnlasi, yaitu :

Mernotivasi para siswa untuk berpartisipasi Mengembangkan kreatifitas siswa

Mengurangi hal-hal yang verbalistis atau abstrak

Menuntut interaksi antar siswa yang akan menciptakan keakraban clalarn kesatuan kelas

· Menimbulkan respon yang positif clari siswa yang lam ban/kurang cakap Menumbuhkan cara berpikir kritis

Ticlak memerlukan pengarahan yang pelik clan menclalam

Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa mernerlukan lingkungan yang sebenarnya

Memungkinkan guru beke1ja clengan tingkat abilitas yang berbecla-becla. b. lemahan rnetocle sirnulasi, yaitu :

Efektifitas dalarn memajukan bclajar siswa belum clapal clilaporkan olch riset (penelitian)

Terlalu mabal biayanya

Banyak orang meragukan basilnya karena senng tidak cliikutsertakan elemen-elernen yang penting

Mcnghenclaki pengelompokan yang flcksibcl; pcrlu ruang dan gcdung Menghenclaki banyak imajinasi clari guru rnaupun siswa

Mcnirnbulkan hubungan informasi antarn guru clan siswa yang mclcbihi batas

(35)

belum d 1! dilaporkan oleh rise!; validitas sirnulasi rnasih banyak diragukan orang; dan mer :ut imaj inasi dari guru dan siswa.48

irnrut Sucljana kcunggulan clari rnetodc simulasi y11itu kegialan sirnulasi Iebih de dengan rnasalah kehidupan nyata para siswa, dapal mendorong pcscrla didik u k berpikir tentang masalah kchidupan nyata clan berusaha untuk merneca m, kegiatan belajar lebih menarik karena dihubungkan dengan peran-peran dalam 1, dupan, dan mendorong tumbuhnya kc1jasama para peserta didik dalarn rnenhad: rnasalah. Dan kelernahan dari rnetodc sinrnlasi yaitu : Mcmbutuhkan pcrsiapa nt<1k mengidentifikasikan permasalahan clari kehidupan nyata para peserta diclik. ti . muclah mcncuplikan situasi kchiclupan nyata yang dapal 111eparik 111inal

sen1ua ,\Va, penyesuaian terhaclap peran-peran orang lain i rnembutuhkan kema1111: ) intelektual yang tinggi, clan kadang-kadang kegiatan dapat menyita waktu le lama dari yang ditelapkan scbelumnya49

r

rnrut Yamin, rnetode sirnulasi memiliki kelemahan sebagai berikut :50

a. Biay engembangannya tinggi dan pcrlu waktu lama

b. Fas ii clan alat-alat khusus yang dibutuhkan mungkin sulit clipcroleh serta 111ahl :irg:1 clan pemeliharnannya

c. Resil iswa atau pengaj ar tinggi

Hasibuan clan Moedj iono, Op. CU, h. 28

:iJana, itfetode don Teknik Pe111hehu'aran Partisip<1tij; (Bandung: Falah Production.

2001), Ii. I

50

(36)

1at clisirnpulkan babwa keunggulan clari rnetocle pe111belajaran sinrnlasi

bertingk yaitu : rnenyenangkan karena clala111 bcntuk pennainan, 111cmotivasi siswa untuk b< U"lisipasi, menge111bangkan krcatifitas siswa. 111enu111buhkan cara berpikir

kritis. 111 :iptakan keakraban antar sisvva, clan n1cndorong tin1hulnya ke1jasan1a antar

siswa. 1 kelemahannya aclalah terlalu 111ahal untuk mcnyecliakan alat-alat.. me111but :an persiapan yang rnatang, rnenyila waktu lebih lama.

3. P :1gkat Sirnulasi clan Aluran Permainan Sirnulasi

tuk n1cn1ninkan si111ulnsi ini harus dilcngkapi dcngnn pcrnngknt si111ulasi.

berupa

a. an per111ainan (bcbcran)

eran ini lerbuat clari kertas manila, karton, triplck alau bcncla lain yang

< 1! clitulis atau cliga111bar.

b. I tu Soal

l tu soal berisikan soal clengan urutan tingkat kemarnpuan kognitif

c. l 01k Starter

l 1k starter berisikan soal clengan tingkat kognitif dari yang paling renclah s pai yang paling tinggi clan kotak starter merupakan alat untuk 111enrnlai

s

1lasi.

cl. I u/Lotere

I u/loterc berfongsi untuk rnengundi kelo111pok yang pertama untuk r ikukan start permainan simulasi (rnenentukan langkah)

adanya'

a. Urut

!)

s

2) p

3) l

4) p

.51

:ir perrnainan simulasi ini be1:jalan dengan lancar clan baik, maka perlu .an pennainan sirnulasi. Aluran per111aina11 si111ulasi ini tcrcliri clari :52 Jermainan simulasi :

111 biologi

bacaan konsep penting ian

;arnbilan soal pacla kotak starter

irnrno, (Jp. Cit, h. 50

(37)

5)

6)

b.

Tat

1)

2)

3)

4)

5)

mainan sirnulasi

1catatan konsep basil simulasi rtib permainan simulasi :

nua siswa harus mengikuti seluruh rangkaian sinrnlasi scsuai dcngan tan pcrmainan sirnulasi

ielum masuk kepermainan sirnulasi sctiap kclompok harus mclakukan

Ji

an

lap kelompok sccara berurutan bcrdasarkan nomor undian menjawab lanyaan pada kotak starter

.ompok yang bisa menjawab pertanyaan dikotak starter bisa memasuki 1eran simulasi dan menjawab pertanyaan pada beberab samprn ndapatkan bintang kemudian bisa keluar dari simulasi

.ompok yang tidak bisa menjawab maka digantikan kelompok hn sesuai .gan urutan nomor undian, demikin seterusnya sampai menclapatkan tang

1g dimaksucl model pembelajaran simulasi bertingkat dalam pcnelitian ini aclalah ' ra bermain simulasi untuk menjawab soal-soal yang acla pacla kotak starler clengan rorienlasi pada urulan kognilif dari tingkal lcrcndah sarnpai tingkat tcrtingg

C. Hut gan Model Pembelajaran Simulasi Bcrtingkat Tcrhadap Hasil

Bclr

I 1baharuan pendidikan menekankan pacla kernungkinan belajar aktif, lelapi pada ke 1taannya mengajar aclalah suatu kegiatan mcntransfer ilmu clan s1s1va bcrsikap 1sif. Kcgialan siswa hanyalah rnenerap apa s1cia yang dibcrikan guru. paclahal 1diclikan bukanlah hanya berbicara clan bcrccrita tctapi sebuah proses konsrukl ;3Seharusnya siswa clilibatkan sccara aktif dalarn proses bclajar mengajar, lidak hai menerirna secara pasif.

5::

(38)

uk melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mcngajar. seorang guru ha mempunyai metode rncng(\jar yang variatif clan clapat menyesuailrnn

antara IT 'de yang akan digunakan dengan konsep yang akan dipelajari. Agar proses belajar J igajar dapat be1jalan secara efektif, efisien, dapat mencapai tujuan. clan

agar SJS\ idak merasa jenuh clan bosan.

'

' h satu metode pembelajaran yang dapat melibatkan s1swa secara aktif clalam p1 :s belajar mengajar adalah model pernbel(\jaran simulasi bertingkat. Model pembel'\ fll simulasi bertingkat clibuat seperti permainan lllonopoli (mirip dcngan

pern1a1n; 111onopoli), clengan rnenjawab soal-soal yang berorientasi pada urutan kelllamp J kognitif. yaitu dari ingatan, n1c111ahan1i, n1cncrnpkan, n1cnganalisis.

lllensintc , clan mengevaluasi.

lei simulasi bertingkat aclalah metocle belajar dengan rnetocle permainan clapat ff セオイ。ョァゥ@ rasa jenuh, bosan siswa, clan clapat membuat siswa senang.

Keadaan \wa akan sangat mempengaruhi claya tangkap siswa dalam menerima clan memaha konsep yang dipelajari. Bila clalam suatu proses belajar mengajar keaclaan siswa sc 1g, ticlak bosan, clan ticlak jcnuh, maka daya tangkap siswa clalam rnenerm Jan rnernahami konsep yang clipelajari akan baik. Hal ini tcntu akan rnernpen uhi basil belajar siswa.

D. Ken ka Pikir

(39)

biologi .alah meningkatkan proses interaksi belajar mengaJar sehingga mapu

rnengg1 1 perhatian clan minat siswa mempelajari biologi .

.lam PBM, siswa harus berbuat clan merasakan sencliri melibatkan

incleran sebanyak mungkin. Pengajaran clengan menggunakan penclekatan Cara

Belajar :wa Aktif (CBSA) sangat efektif karena siswa belajar secant aktif, siswa

cliberi k mpatan untuk berfikir, berbuat, clan merasakan sencliri.

:ngajaran biologi clengan menerapkan metocle pembelajarn;·. simulasi

berting memenuhi kriteria CBSA sebab memperhatikan perbeoaan siswa

inclivicl siswa clalam ha! kemampuan, kecepatan, clan ketepatan menerima

pelajan Siswa cliberi kesempatan untuk berpikir, rnengarnati, menganalisis, clan

mengai I kesimpulan sencliri .

. 1bungan yang baik antar siswa clengan s1swa, s1swa clengan guru, clan

clengan ngkungan sekitarnya membuat nyaman siswa clalam proses 「・Aセェ。イ@

rnengaJ sehingga menciptakan kegembiraan. Tirnbulnya rasa bosan, lelah, clan

jenuh, a clalarn proses belajar mengajar ticlak menggunakan variasi rnetocle

pembel :an. Metocle pernbelajaran simulasi bertingkat rnernberikan alternatif

clalarn )SCS belajar rnengajar untuk mengurangi kebosanan, kelelahan, clan

kejenuJ· siswa. Bila clalam proses belajar mengajar clalam keaclaan siswa si;:.nang

atau ge ira memungkinkan siswa aktif clan berpartisipasi clalarn proses belajar

sehingg ,swa akan lcbih muclah menerima pelajaran.

ngan clemikian cliduga bahwa terclapat pengaruh antara panerapan model

pernbeL 'an simulasi bertingkat terhadap hasil belajar biologi siswa. Maka konscp

(40)

...

Mengetahui

セ@

Memahami Mengurangu

セ@

M

Kebosanan

____.

I

Tingkat

Menerapkan

Penerimaan Has ii

J

Kemampuan セ@ M

Model Mengurangi

Belajar

I

Kognitif Pembelajaran Kelelahan

'-

dan セ@

セイ@

I----!>

Simulasi Pemahaman

I

I

Menganalisis

I

Be1tingkat

Konsep 1---o

L.-;. Mengurang1

Mensintesis Kejenuhan

セ@

-'

4 Mengsvaluasi

(41)

E. Pen nan Hipotesis

セイ」ャ。ウ。イォ。ョ@ kerangka berfikir jika dibuat hipotesis stalistiknya aclalah

sebagai '.rikut :

) : ftX1

=

>tX2 1: ftX1 > ftX2

m hipotesis dapat clirumuskan sebagai berikut :

Ticlak terclapat pengaruh penerapan metocle pembelajaran simulasi

bertingkat terhaclap hasil belajar biologi.

Terclapat pengaruh penerapan metocle pembelajaran simulasi

bertingkat terhaclap basil belajar biologi

ingan clemikian hasil belajar siswa clengan penerapan model ー・ュ「・ィセェ。イ。ョ@

simulas セイエゥョァォ。エ@ lebih besar clari hasil belajar siswa clengan model konvensional.

!lerangan :

Q@ rata-rata hasil belajar biologi pacla kelompok eksperimen

rata-rata hasil belar biologi pacla kelompok kontrol

tidak teracla pengaruh antara penerapan metocle pembelajaran simulasi

bertingkat terhaclap hasil belajar biologi

acla pengaruh antara penerapan metode pernbelajarnn simulasi

(42)

A. Tu; n Pcnclitian

Juan penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan model

pembel ·an simulasi bertingkat terhaclap hasil belajar Biologi.

B. Wa , clan Tcmpat Pcnelitian

ctu penelitian clilaksanakan pacla talmn pelajaran 2004/2005. Tcmpat

peneliti< kan clilaksanakan di MTsN I 0 Jakarta.

C. Po1 asi clan Sampel

1. mlasi Target

Populasi target clalam penelitian ini aclalah seluruh siswa MTsN l 0

1rta.

2. rnlasi Tcrjangkau

Populasi teijangkau pacla penclitian ini adalah seluruh siswa kelas

sN I 0 J akarla.

3. npcl

Sampelnya aclalah siswa kelas I MTsN l 0 Jakarta diam bi! 2 kelus, 1

.s sebagai kclompok eksperimen clan l kelas sebagai kelornp,.ik kontrol.

(43)

ompok kontrol dilakukan dengan earn random sampling karena populasi

nggap mempunyai karakteristik yang sama dan mempunyai kesempatan

ig sama untuk clipilih menjacli anggota sampel.

:ngambilan sampel clilaksanakan dengan cara simple random sampling,

cara milihan sampel clipilih satu persatu secara random, jika suclah dipilih ticlak

clap< lipilih lagi, semua anggota dari populasi mernperoleh kesenmatan yang

sam 1tuk terpilih.1

D.

Mete

p Ke las Jumlah Siswa

• 1-1 30

1-3 31

Penelitian

Tabcl l

I . I S

o lu as1 c an

Sam12_el 25 25

a1npc

MMMMMセMMM

Teknik Pe ngambilan s。ュQセセャ@

Simple Sin:iplc

Random Sampling Random Sam Jling

cla penelitian ini menggunakan rnctode ckspcrirncn karcna pengaruh suatu

variebe kaji dalam situasi yang terkontrol. Pola penelitian yang digunakan clalain

penel iti ini Co11/ro!-Group Experimen karena menggunakan lebih dari salu

kclomp Dibagi dalarn 2 kelornpok, yaitu kelompok A adalah kelornpok

eksperi1 l (Eksperimen Group) clan kelompok B adalah kelompok kontrol (Control

Group).

pcngaja

PPM, 200

2

Bun1i Aks

lompok eksperimen yaitu kelompok yang diberikan perlakuan berupa

clengan model pembelajaran simulasi bertingkat. Kelompok !control yaitu

nny l(ountur, i\1etode Pene/itian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakrta: Penerbit "139-140

I An1innan Yousda dan Zainal Arifin, Peuelith111 dan Sta1is1ik Pendidikan, (Jakarta:

(44)

kelomr yang diberikan perlakuan berupa pengajaran dengan mctode pembelajaran

yang b i dilakukan di sekolah tersebut yailu model konvensional.

1ncangan penelitian yang digunakan adalah : T\110 Group, Randomized

subject st Test Only. Rancangan penelitian tersebut dinyatakan sebagai berikut :

Kelompok Variabel Bebas Post Test

(R)E - XE Y2

(R)C Xe Y2

erangan : R =Proses pemilihan sub_jek secara random.

E = Kelompok eksperimen.

C = Kelompok kontrol.

XE= Perlakuan pada kelompok eksperimen.

Xe= Perlakuan pada kelompok kontrol.

Y2 =Tes akhir yang sama pada kedua kelompok.

E. Teln Pengumpulan Datu

1. セゥ。「・ャ@ Penelitian

riabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran simulasi

b· llgkat clan variabel terikat adalah basil belajar biologi siswa.

2. 1 1ber Data

セイゥ@ penelitian ini akan diperoleh data berupa skor basil belajar biologi

'a yang diperoleh dari tes hasil belajar biologi pada konsep soiling

(45)

F. Inst1 !en Penelitian

itrumen yang digunakan dalam penelitian ini aclalab !es basil belajar

biologi. es basil belajar yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sej2uh mana

siswa r guasai konsep yang telab cliberikan. Tes basil beh1jar Biologi diberikan

sete!ab swa mempelajari konsep saling ketergantungan clengan model

pembel :an simulasi bertingkat untuk kelas eksperimen clan model konvensional

untuk k

s

kontrol.

s

ini merupakan tes tertulis yang bcrbentuk soal pilihan ganda yang terdiri

dari 30 al dengan 4 option. Sebelum tes ini diujilrnn terlebih dahulu di tciicoba

untuk d tabui validitasnya, dan reliabilitasnya.

l. V< be! Y

a. /nisi Konseptual

I-Iasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa dari mempelajari tingkat

pc: asaan ilmu pengetahuan tertentu dengan a!at ukur berupa evaluasi yang

dir :akan dalam bentuk angka, huruf. kata, atau sirnbo! clengan istilah !ain

pn si.

b. I nisi Operasional

fiasil be!ajar adalah skor yang dapat dicapai oleh s1swa da!am mata

pel :an biologi pacla konsep saling ketergantungan. l-lasil 「・jLセ。イ@ bic:ogi clapal

(46)

c. i-Kisi lnstrumen Tes Hasil Belajar3 isep/Sub Konsep

ng Ketergantungan

aling

l セイァ。ョエオョァ。ョ@ antara

I• 1ponen biotik clan

], 1ponen abiotik

" ubungan Saling

I< セイァ。ョエオョァ。ョ@ cliantara

I> ponen biotik.

2 hntai makanan

Tingkat pengetahuan clan

nomor Butir

Jumlah

(%)

Cl C2 -·-C-3 ___ jumlall-T(%)

l*,2*, 4,5* 5 j'I %

3* '

23*

6*, IO 9, 11* 7, 8*, 7 23 % 12

! , · I ·

-! 2 '"ms Energi Dalam 20* 18, 19*, 4 13 %

!1 ai Makanan 21

*

2 aring-Jaring 15*, 13*, 14, 5 17 %

ti. anan 16 17

2 'iramida Makanan 26, 27 25, 28 22, 24, 8 27%

29,30

1 1 ' · l +

-T I & 8 7 15 30 100 %

p.

m

MMMMMMMセMMMセMᄋMMMMセMMᄋBMMMMGMMMMMMMM

!( rangan :

*

Soal t1dak terpaka1
(47)

d. I< l1erasi 1) 'aliditas

Validitas aclalah suatu ukuran yang rnenunjukkan kevaliclan alau ke ihan sesuatu instrumen.4 Suatu lnslrurnen dikalakan valid apabila mampu

111> ukur apa yang cliinginkan clan dapat rnengungkap data dari variabel yang

di :i secara tepat.5 Valiclitas yang cligunakan clalam penelitian ini yaitu va tas isi (validitas content) yang mengukur kesesuaian isi tes clengan tujuan ya ingin dicapai. Sedangkan v<llic!L!<l§_ soal secara e1J1niris dapal ditcntukan de !n menggunakan koefisien korelasi pAjAQQOOjゥNセ・イゥ。ャL@ clengan rum us :

Cipta, 20(

'

Keterangan :

r1111; : koefisien point biserial

Mp : rerata skor pada tes yang memeliki jawaban benar Mt : rerata skor total

SDt : standar deviasi skor total

p : proporsi peserta tes yang menjawab benar

セ@ : 1-p

arsin1i Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pralaek, (Jakarta: p·r> Rineka

(48)

2) eliabilitas

:Selain harus memenuhi syarat validitas, sebuah tes juga harus memiliki

rel ilitas artinya dapat dipercaya, jadi dpat diandalkan. Reliabilitas instrumen

ha oelajar biologi pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus

'·... . . [ n

J

[s' -

Z:pq]

'l!I· - - ,

-. 11 -1

s-Keterangan :

h

1 : realibilitas mengunakan persarnaan KR-20

p :

proporsi peserta tes yang rnenjawab benar

R :

proporsi peserta tes yang menjawab salah (q セ@ 1-p) 11 : banyaknya soal

S

2 : stanclar deviasi atau sirnpangan bairn 2. Vari H X

a. [ セQゥウゥ@ Konseptual

Model pernbelajaran simulasi bcrtingkat adalah siswa bermai11 sirnulasi

uni lmemecahkan konsep-konsep/rnasalah-masalah dengan beroricntasi pacla

un : kemampuan kognitif siswa yaitu dari ingatan (mengetalrni), rnemahami,

me apkan, menganalisis, dan rnensintesis.

b. [ iiisi Operasional

Model pembelajaran simulasi bertingkat aclalah model pembelajaran

(49)

m iwab soal-soal dalam permaman simulasi dan soal-rn:: iersebut

m pakan urutan lingkat kemampuan kognitif siswa clari tingkal y ..• 1g paling re h sarnpai tingkat paling tinggi.

G. Tel• 'Analisis Data

telah data terkurnpul selanjutnya cliolah clan clianalisis untuk menjawab

masalal m hipotesis penelitian. Dalam teknik analisis data peneliti menggunakan rumus t (t tes). Uji t aclalah uji statistik yang clapat c\ipakai untuk mcnguji perbecla atau kesamaan clua konclisi/perlakuan atau clua kclompok yang bcrbccla

clengan 1sip memperbanc\ingkan rata-rata (mean) kedua kelompok/perlakuan itu.6

)elum uji t dilakukan terlebih c\ahulu c\ilakukan uji persyaratan analisis

normali data dan homogenitas varians data, オェNゥ⦅セHIイゥャャ{ャャ⦅ゥエ。ウ@ data clilakukan dengan

menggu :an llJ.i}_i!iefQDLSedangkan エセゥ⦅iQHIjャQPセ・QセゥエゥNャウ⦅@ dilakukan dengan uji_.fi_s_l1e!:

Jika

ke

kelompok sebaran datanya normal clan homogen malrn clilakukan uji statistik t dengan rumus :

s

1 + ... . 1 111 112

iana:

(n -1) 2 + (n -1) = ... セセセセMMMMセᄋセセ@

n

1

+n

2-2
(50)

:terangan:

: rata- data kelompok I (kelompok eksperimen) : rata-rata data kelompok 2 (kelompok kontrol) : banyaknya data kelompok I (kelompok eksperirnen) : banyaknya data kelompok 2 (kelompok kontrol)

: simpang balm rata-rata hasil belajar kelornpok I (kelompok eksperimen) : simpang bairn rata-rata hasil belajar kelompok 2 (kelornpok kn; trol) : hasil hitung distribusi t

: nilai deviasi gabungan

sil perhitungan lhitung dibandingkan clengan ltabci dcngan taraf signifikansi 0,05

:teria penguj iannya :

:i t1iitung > ltabel' rnaka Ho ditolak

(51)

Gambar

TABEL ......................................................................................
Gambar I: Dampak Instruksional dan Pengiring dari Model Simulasi
gambar: 4 Grafik histogram di bawah ini scbagai bcrikut :
Has1 Tabel 6 [ii Test" t" Untuk Hasil Belajar Siswa Kclas Ekspcrimcn dan Kclas
+6

Referensi

Dokumen terkait

Prihadi, Adhitya. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Komputer Model Simulasi terhadap Hasil Belajar Ditinjau Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Tata SuryaDikelas X SMAN 10

sama, maka sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A sebagai kelas.. kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakahada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran simulasi digital melalui penerapan model

Penelitian tindakan kelas guna perbaikan pembelajaran Biologi kelas VIII di MTsN I Model Medan telah dilakukan untuk mencapai tujuan: (I) melakukan perhaikan prilaku

Sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: ”untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan efektivitas

- Hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja - Tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak - Memerlukan banyak waktu untuk persiapkan dan dalam proses

Hasil penelitian Dyah (2012), menunjukkan bahwa penggunaan GNT adalah strategi pembelajaran yang bermanfaat. Mencatat penjelasan guru sambil mendengarkan

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTsN Model Makassar sebelum penerapan model pembelajaran Pair Checks ,