( Stu<li Ekspcrimcn di MTsN 10 ,Jakarta)
Oleh:
NURAENI 0016018077PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBlYAH DAN KEGURUAN
(Studi Eksperimen di MTs N 10 Jakarta)
Skripsi
D lkan kepacla Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan untuk memcnuhi
I
-Ir. Mah NI
syarat-syarat mencapai gelar Smjana Pencliclikan
1bimbing I
'd M. Siregar, Msi 150 222 933
Oleh:
NURAENI NIM : 0016018077
Di bawah bimbingan :
j^」ョQ「ゥョQ「ゥョセ QL@ IJ
セ@ •.
I
イセᄋBNB@
Drs.
aィョサセョL@
M.l'd.· NIP. 150 231 502PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
fURUSAN PENDIDIKAN ILMlU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
fkripsi yang be1judul "Pcngaruh Pcncrapirn Model pcmbdajaran Simu i Bcrtongkat Tcrlrndap Hasil Bclajar Biologi Siswa (Studi gkspcrimcn di MTs • 10 Jakarta)'; Telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbi t dan Keguruan Universitas Islan Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada
エ。ョァセ@
1
I Juli2005.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah s"atu syarat untukmem oleh gelar Sarjana Strata I ( SI ) pada Jurusan Pendiclikan IP A Program Stucli
Pend
:an
biologi. ·Dekz
Ketu
Prof
NIP.
Drs: Nip.
lerangkap anggota
iiyo miranto, M.Pd
1299 933Jakarta,
11
Juli2005
Siclang MunaqasyahAnggota
Pudck I/
Sekrelaris Mcrnnglrnp Anggola
Prof.
Dr. { . ada. MA
NIP. 150 31 356
Pengttji lJ
jTOセ@
Bio log: Islami< applica in MT
・クー・イゥQセ@
two grc instrurr statistic ウゥァョゥヲゥャセ@ influen1 accepte gradull: Keywo: Nuracr Terhad Progra Univ er: untuk n bertingl .Jakarta, ad al ah sampli11 lainnya instrum perhitur signifik Ha yan: bertingl1 bahwa yang si1
Kata ku
<acuity of Tarbiyah and Teachers training, Syarif Hidaya!ullah State rniversity Jakarta. The objective of this research is to k1;ov,· influence
1 model study simulation gradually result learn biology. The イ」ウセイhG」ィ@ doing ) I 0 Jakarta, February until March 2005. the methodelogy research is
t
The are 50 pupils who take over with random sampling and invicled to , one group is experiment group and the other is control group. Research is post test iinstrumen and the result have been tested throgh test "t" rom result of calculation obtained by lcuon< equal 2,39, while twb '.It level of:i
5% equal t1ab 2,00 or !count> ltab so can be concluded that Ha explain that)etween application model study simulation gradually result learn biologi )r agreed. This matter indicate that application model study simulation
bring significant influence result learn biology.
Model study, Simulation Gradually, result learn biology.
ABSTRAK
Pengaruh Pcnerapan Model Pcmbelajaran Simulasi Bcrtingkat . Hasil Bclajar Biologi Siswa, Skripsi, .iurusan Pendidikan IPA, Studi Pcndidikan Biologi, Fakultas limn Tarhiyah dan Kcguruan, 's Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini 「・イエlセェオ。ョ@
getahui apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran simulasi terhadap hasil belajar biologi siswa. Penelitian ini dilakukan di MTs N 10
da bulan Februari sampai Maret 2005. Metode penelitian yang digunakan tode eksperimen. Sampel diarnbil sebanyak 50 orang secarn random Ian dibagi menjadi dua kelompok ,yaitu kelompok eksperimen dan yang lalah kelompok kontrol. Instrumen penelitia yang digunakan adalah hasil belajar dan hasilnya di uji melalui slalistik tes "t". Dari hasil h diperoleh nilai t hitung sehesar 2,39 sedangkan t tabel pada taraf
,i 5% sebesar 2,00 atau t hitung > t tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa ienyatakan ada pengaruh antara penerapan model pembelajaran simulasi terhadap basil belajar biologi diterima atau di setujui. Hal ini mcnunjukkan lggunaan model pembelajaran simulasi bertingkat membawa pengaruh Hean terhadap hasil belajar biologi siswa.
per
7. Ba1
ata:
1111 yan
amal h
penulis
A/ham<
Wassm
:takaan Soemantri atas fasilitas yang diberikan untuk sludi pustaka.
dan !bu, adik-adikku Nasir dan Eneng dan saudara-saudaraku yang lainnya
>rongan moriil clan materiil serta kasih sayang yang telah diberikan.
n semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
idak bisa disebutkan satu per satu, semoga Allah SWT membalas semua
mereka.
.hir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapal bcnnanfaat khususnya bagi
n umurnnya bagi pembaca sekalian.
'/lahirohhil 'Alamiin
u 'a/aikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh
Jakarta,
Penulis
ABSTJ
C ... .
KATA
:NGANTAR...
11DAFT.
ISI ... ... ... ... ... ... .. .. ... .. . .. ...
JVDAFT.
TABEL ...
viDAFT.
GAMBAR...
VJ!DAFT.
LAMPIRAN...
VJJ!BAB I
BABl
PENDAHULUAN
A. La tar Bclakang Masai ah ... .. B. Identifikasi Masalah ... 4C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ... ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Sistematika Penulisan ... 5
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hakikat Hasil Belajar ... ... ... ... ... ... 71. Pengertian Belajar.. ... 7
2. Pengertian Hasil Belajar... 10
3. Faktor-faktor yang Memepengaruhi Hasil Belajar ... 14
B. Hakikat Simulasi ... 15
I. Pengertian Simulasi Bertingkat... ... ... ... .... 15
2. Keunggulan dan Kelemahan.... ... ... 24
[image:6.595.66.487.44.705.2]Basil Belajar... 28
D. Kerangka Pikir... 2 9 E. Pengaj uan 1-Iipotesis... 32
BABI METODOLOGI PENELITIAN A. Tuj uan Penelitian ... . ,__.> "" j J B. Tempat dan Waktu Penelitian ... .. 33
C. Populasi dan Sampel ... .. 33
D. Metocle Peneli ti<in ... . 34
E. Teknik Pengumpulan Data ... . 35
F. Instrumen Penelitian ... . 36
G. Teknik Analisis Data
...
,,,.,,,,.,,,,,,,,,, .. ,,,,40
BAB I' HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data... 4 2 B. Analisis Data
...
45C. Interpretasi Data... 49
D. Keterbatasan Penelitian... 51
BABY KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... .. B. Saran
.
.. . .
'. . .
..
.
.
'. . .
'. .
'. .
.. .
.. . .
'.
' .. .
'. . . .
. . . ..
' '.
. '. .
'.
'.
. . ..
. . ' . . ..
54DAFT i PUSTAKA
LAMPI 1.N - LAMPIRAN
I. Pop si clan Sarnpel .. .. .. .. .. .. .... .. .. .... . .. .. .. .. . .. .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. .. . .. . .. .. . .. .. .. . . .. .. .. .. . . 34
2. Dist usi frekuensi data hasil belajar biologi kelas eksperimen ... 43
' Dist
,)
.
cisi frekuensi data hasil belajar biologi kelas !control... 444. Has ji normalitas untuk variabel hasil belajar kelas eksperimen ... 46
5.
Has ji norrnalitas untuk variabel basil belajar kelas !control... 476.
Has Ii "t" untuk variabel hasil bclajar kelas eksperimen clankela mtrol ... 49
I. Dai: k instruksional dan Pengiring Model Simulasi... 21 2. Ena 'enjang Berfikir pada Ranah l(ognitif... 23
3. Ora Histogram Ke las Eksperimen ... , .. .. .. . .. . . .. .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. . 4 3 4. Ora histogram kelas kontrol... 45 5. Kur oenerimaan dan penolakan Ho... 5 J
I. Mo Pembelaj a ran Simulasi Bertingkat.. ... ,... 5 8
2. Ske io pembelajaran kelas eksperimen ... 61
3. Ske io pembelajaran kelas konlrol ... 65
4.
Ran
,1111an materi konsep saling ketergantungan... 685. so al al untuk permainan simulasi... 71
6. Kis si penulisan soal ulangan harian... 74
7. Soa angan Harian ... , . . . .. . . .. . .. .. . . .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . . .. .. . .. .. . .. . .. . .. 82
8. Has ;ji valiclitas inslrumen... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... .. .. ... . .. . 89
9. Has j i reliabil i tas instrumen . .. ... . . . .. . .. .. . . . .. .. .. . . .. . .. . . .. . . .. .. . .. . .. .. .. . .. . .. . .. . . . .. .. 90
10. Per: ian label dislribusi freluensi hasil belajar kelornpok kelas Eks imen ... . 91
11. Per. \an label distribusi frekuensi hasil belajar kelompok kelas konlrol ... 94
12. Per 111gan uJ1 norma ilas ... .
. .
]'96
13. Per 111gan uji homogenitas ... .
IOI
14. Pen ian hipolesis ... . 10215. Gar 1r pap an permainan simulasi ... .. 104
A. Lati セ・ャ。ォ。ョァ@ Masalah
I tlidikan merupakan satu ha! yang dinamis dan selalu bergerak maJU
mengih
pendidili
dalam p(
F
sorotan
tujuan, f
belajar r
mutu pe
belajar y
l
tenaga k
melalui
menganc
yang ber
lv/eningkai
Kcpendidi
2
perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu
perlu mendapat perhatian baik dalam usaha peningkatan mutu maupun
embangan sistem yang lebih sesuai dengan arah pembangunan nasional.
jahnya pendidikan mendapatkan sorotan berbagai pihak dan sasaran
dahnya mutu pendidikan mencakup hampir semua bagian clan ke1:ja :
:si sekolah, kurikulum, pemjurusan, adminislrasi dan pengelolaan, proses
1gajar, guru (kineija), murid (prestasi dan perilakunya). Sorotan utarna
dikan adalah rendahnya mutu lulusan yang ditanclai dengan mutu basil
i rendah. 1
1a meningkatkan mutu penclidikan merupakan tanggung jawab sernua
:ndidikan, terutama adalah guru, yang langsung rnembina siswa di kelas
)ses belajar mengajar (PBM). PBM merupakan suatu proses yang
g serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal batik
gsung dalam situasi edukatifuntuk mencapai tujuan tertentu. 2
dut 11adis, Penge111banga11 Paket Pernutinan Si111u/asi !3in1bingan Be/ajar (Jntuk
111otivasi be/ajar Sisiva, (Jl(IP Ujung Pandang: Jurnal Filsafat, Qセ・ッイゥL@ dan Praktik
1997), Volume 24, No. 2, h. 156-157
r
iurut Nasoetion, rendahnya basil belajar siswa pacla urnumnya clisebabkanoleh fa :r motivasi belajar, dan sikap belajar s1swa rendah. Sardiman mengem tkan, bahwa perilaku belajar negatif tirnbul karena rnotivasi belajar siswa
yang rer 1 ditandai dengan fenomena, yaitu : siswa tidak bergairah, エゥ」ャ[セZセ@ senang,
dan tidal セイウ・ュ。ョァ。エ@ clalam melakukan aktivitas belajar3
C .l memiliki peranan yang sangat penting dalam rnenentukan kualitas
penga,1ar mg clilaksanakannya. Guru barns memiliki clan membuat perencanaan
secara sc m1a clalarn rncningkatkan kesempatan bclajar bagi siswa clan mcrnpcrbaiki
kualitas ngajarnya. Guru sebagai pengelola PBM bcrpcran sebagai motivator,
fasilitato clan konselor untuk membantu murid dalam mcnghadapi
kcsulitan-kesulitar lam proses belajar.4
P es belajar siswa di sekolah diatur clan clirencanakan supaya tujuan
pendidik tercapai, yaitu sejumlah perubahan dalam kognitif, psikomotor, clan
afektif 1g te1jadi rnelalui pengalarnan-pengalarnan yang dirancang untuk
rnenunp perkcrnbangan siswa. 5
C 1 sebagai pengelola proses belajar harus rncmbcrikan kcsempatan bclajar kepada ' ra clengan melibatkan siswa secara aktif. Siswa ticlak clapat diperlakukan
sebagai I セイゥュ。@ pasifyang tinggal menelan apa saja yang disajikan oleh guru. Siswa
pasif me :babkan tidak seimbangnya tingkat antar domain kognitif siswa. Menurut
ul Hndis, up.cit, h. 157 ' h. 37
) g menyebabkan ticlak seirnbangnya kernampuan kognitif siswa antara
tingkat I iahaman clengan tingkal penalaran adalah adanya rnetode pembelajaran
yang krn l efektif clan efisien. Metode pembelajaran yang rnonoton memb ... •1t siswa
rnerasa .I 1h clan bosan, guru yang bersifat otoriter clan kurang bersahabat clengan
siswa m< mat siswa kurang minat belajar.
I I' tingkat kognitif siswa antar domain yang satu dengan domain yang lain
scimban maka guru sebagai tenaga pendidik harus selalu meningkatkan
profesio: iya, yaitu dengan cara memberikan kesempatan belajar kepacla anak
dengan jbatkan siswa secara aktif dalam PBM, juga rnengusahakan hubungan
yang en lengan guru, dengan teman-tenmnnya, clan juga dengan lingkungan di
sekitarn) Untuk menciptakan hubungan yang baik antar siswa clan keaktifan siswa
dalam l jar salah satunya dapat digunakan rnetode pembelajaran "sirnulasi
bertingk:
I\ )cle pernbelajaran "simulasi bertingkat" maksudnya adalah siswa berrnain
simulasi emecahkan konsep-konsep/masalah-maslah dengan berorientasi pada
urutan 1ampuan kognitif yaitu dari rnengingat, mernaharni, rncncrapkan,
mengana s, rnensintesis, clan mengevaluasi.7
1. Uzer Usman, Op. cit, h. 34-35
1arno, Iv/ode/ Silnu/asi Bertingkal Sebagai Uptl)'a !Vfeningkarkan Pe111ahan1an l\onsep
l .ik mengetahui keaktifan siswa dalam PBM rnaka perlu diketahui
"Pengar Penerapan Model Pembelajaran Sirnulasi Bertingkat terhadap Hasil
Belajar l logi".
B. Ide11 'kasi Masalah
:lasarkan latar belakang yang cLikernukakan ada beberapa masalah yang
ditemuk :Ii antaranya :
Apakah sudah seimbang tingkat antar domain kognitif siswa?
Apakah model pembelajaran simulasi bertingkat dapat rncnciptalrnn
komunikasi yang baik antar: siswa dengan siswa, siswa dengan guru, clan
lingkungan sekitarnya?
Apakah penerapan model pembelajaran simulasi bertingkat berpengaruh
terhadap basil belajar biologi ?
Apakah basil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
simulasi bertingkat akan memberikan hasil belajar yang k:bih tinggi
::libandingkan clengan basil belajar s1swa yang diajarkan clengan model
pembelajaran konvensional ?
C. Pcm ·asan dan Pcrumusan Masalah
I ;litian ini dibatasi pada pengaruh penerapan model pembelajaran simulasi
bertingk pada ranah kognitif yang paling rendah sampai tingkat paling tinggi
kompor ,abiotik hiclup clan hubungan saling ketergantungan di antara komponen biotik. i merupakan rnatcri kelas 1 SLTP pada semester 2. Hasil belajar siswa clibatasi
fa
sebagian ranah kognitif yaitu meliputi pengetahuan, pemahaman, clan aplikasi.igacu pada pembatasan masalal1, permasalahan dalam penelitian ini dirumus , sebagai berikut : "Apakah Penerapan Model Pembelajaran Simulasi Berling!< Berpengaruh PositifTerhaclap Hasil Belajar Biologi".
D. Mar 1t Pcnclitian
l il penelitian inidiharapkan bennanfaat untuk :
Bagi guru, clapat menjaclikan alternatif model pembelajaran bagi para guru khususnya guru biologi untuk meningkatkan basil belajar biologi.
-'
Bagi siswa, memberikan motivasi dalam belajar1 3agi peneliti. rnemberikan informasi tentang pengaruh penerapan model
Jembelajaran simulasi terhaclap basil belajar siswa, clan dapat rnc:nambah Nawasan sebagai bekal jika kelak berkecimpung clalam clunia pencliclikan
E. Si;;tc ,tika Pcnclitian
BAB I 'ENDAHULUAN terdiri dari : Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah )mbatasan dan Perumusan Masalah, Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Penulisa
BAB II CERANGKA TEORETIS terdiri dari : I-Jakikat Hasil Belajar, l-Iakikat
Simulasi :ubungan Antara Model Pembell'\jaran Simulasi Bertingkat dengan Hasil
Belajar, :angka Pikir, dan Pengajuan Hipotesis.
BAB Ill 1ETODOLOGI PENELITIAN terdiri atas : Tujuan Penelitian, V.'aktu clan
Tempat ielitian, Populasi dan Sampel, Metocle Penelitian, Teknik Pengurnpulan
Data, Im men Penclitian, clan Teknik Analisis Data.
BAB I\ HASIL PENELITIAN terdiri dari : Deskripsi Data, Analisis Data,
Interpret Data, serta Keterbatasan Penelitian.
BAB V セnutup@ terdiri clari : Kesirnpulan dan Saran
DAN PENGA.JUAN HIPOTESIS
A. Hald : Hasil Bcla,iar
I. P( ;rtian b・ャセェ。イ@
)Ses belajar tidak pernah berhenti dalam kehidupan manusia, bahkan
sudah c ulai sejak manusia Jahir. Dalam agama Islam menuntut ilmu sangat dianjur!< sejak lahir hingga masuk liang lahat. Pernyataan ini dikuatlrnn oleh sabcla
RasuluJ: SAW :
mya : "Tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai ke /iang /ahat" ( H. R. Ibnu Al Barr )
ajar tidak hanya clalam bentuk yang formal, berinteraksi dengan
lingkun! , pun terrnasuk belajar karena clengan berinteraksi akan rnenghasilkan
pengalar 1 •
. mrut Socrates clan John Dewey dalarn buku Yamin yang berjuclul
Strategi nbelajaran Berbasis Kompetensi, belajar merupakan suatu kegiatan yang
dilakuka ecara mental dan fisik yang diikuti dengan kesernpatan merefleksikan
afektif, n psi rnmoton .
·1
"k
4 Menurut Hilgard, belajar dapat clirumuskan sebagai perubal perilaku yang relatif permanen yang terjacli karena pengalarnan.5 Pengal1 111 cliclapatkan dari berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya clapat meruba lerilaku seseorang dalarn waktu yang lama atau tetap. Perubahan clapal berbent kebiasaan clan sikap.nurut Djarnarah, belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku untuk mencai: tujuan dari ticlak tahu menjacli tahu atau clapat dikatakan sebagai proses yang n yebabkan te1:iaclinya perubahan tingkah laku clan kecakapan seseorang6.
Menun \/!organ, belajar adalah setiap perubahan yang rclatif 111enctap dala111 tingkah 1ku yang te1jadi sebagai suatu basil dari latihan atau pengalaman.7 Perubal lingkungan 111emberikan pcngalarnan yang akan rncrubah tingkah laku seseora
te1jadin
111enyar
be I ajar rnerupa clalarn c
f;
Ber11'iras1!
5
7
ajar merupakan suatu aktifitas yang saclar akan tujuan, tujuannya adalah suatu perubahan clalam cliri incliviclu, pcrubahan yang dimaksucl Jt sernua unsur yang acla pada diri incliviclu.8 Mcnurut Good clan Brophy, sualu proses yang benar-bcnar internal (a ;mrei)' infernal even!), bclajar suatu proses yang ticlak clapat dilihat clengan nyata; proses itu te1jacli di seseorang yang seclang rnengalarni belajar. Jadi belajar bukan tingkah laku
jang SMI<N I San1arinda, Hubungan Prestasi Be/qjar Progran1 D;Jcfal d1_;"':;J111 1\1/inar :1, 2003, http: //guruvalah. 20111. co111
1a Syaodih Sukamadinata, op. Cit., h. 156 itabang SMKN I Samarinda, op. cit
dim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Rcmaja Rosdakarya, 2003), h. 84
yang rn 1ak, tetapi terutama adalah proses yang te1:jacli secara internal di dalam cliri
individ ilam usahanya memperoleh hubungan-hubungan ,1aru 1 ( new assocwt1on . . ' 9 J·
l'i uraian di atas dapat disimpulakn bahwa belajar aclalah suatu proses yang
te1:jadi anjang hidup manusia yang menyebabkan te1:jadinya perubahan tingkah
laku, b perubahan yang bersifat kognitif. psikomotor, nilai, clan afcktif. Setiap
perubal yang te1:jadi akan tetap terlihat dalam waktu yang lama karena merupakan
basil dz uatu latihan atau pengalarnan.
lam !'BM lingkungan cliartikan scbagai segala scsualu yang bcrada di luar diri ses mg, berupa tanda yang konkret atau hal-hal yang bersifat abstrak. 10 Untuk
mendul· g PBM agar berlangsung clengan efektif anlara lain dilakukan clengan
111cn1bc tn pcngalan1an-pengalan1an nyata kcpnda sis\va. Pcnga!an1an nyata bagi
seseora. :11erupakan surnber pengetahuan penting. Segala kesan yang clipcroleh dari
pengala n nyata clapal dihayati secara rnenclalam clan tidak muclah dilupakan.11
am pernbelajaran biologi dengan memberikan kesernpatan kepada siswa
berparti 'lsi secara aktif akan mernberikan pengalaman nyala schingga ticlak nrnclah
clilupak:
2. pセ@ セイエゥ。ョ@ Hasil Belajar
belajar.
9
IU
1988), h. 5 II
;i) belajar merupakan perubahan yang エ・セェ。」ャゥ@ seteJah siswa rnelalui proses
:nurut Gagne, hasil belajar clapat clikaitkan dengan te1:jadinya perubahai;·
セ@ h. 85
kepand1 1, kecakapan, atau kemampuan seseorang, climana proses kepanclaian itu
te1:i acli ip demi tabap. Basil belajar cliwujuclkan clalam lima kemampuan yaitu
keteran: an intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, kemampuan motorik,
clan sik1 2
nurut Gagne, basil belajar merupakan kapasitas atau kemampuan yang
diperole
.ari
proses belajar yang clapat clikategorikan clalam lima macam. yaitu: a nformasi Verbal (Verbal h1formation)l'aitu kemampuan seseorang untuk menuangkan dalam bentuk bahasa iaik lisan maupun tertulis.
b (eterampilan Intelektual (lntelectual Skills)
faitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk rne111bcdakan, nengabstraksikan suatu objek, mengbubung-hubungkan konsep clan dapat nengbasilkan suatu pengertian, memecabkan suatu persoalan.
c )trategi Kognitif (Cognitive Strategies)
l'aitu kemampuan seseorang untuk rnengatur dan mengarabkan aktivitas nentalnya sendiri dalam memecahkan persoalan yang dibadapinya.
cl )ikap (Attitude)
{ aitu kemampuan yang dimiliki seseorang berupa kecenclerungan untuk nenerima clan menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas objek itu. e Ceterampilan Motorik
suatu te:
digunak
rnurid-n
12
No. 038, h lJ
Faku!tas II
"
Rosdakary
{ aitu kemampuan seseorang untuk melakukan serangkaian gerakan asmani clari anggota badan secara terpadu dan terkoordinasi. 13
L1k mengetahui basil belajar siswa biasanya seorang guru mengaclakan
Ing disebut evaluasi. Menurut Purwanto, tes basil belajar aclalah tes yang
untuk menilai nilai-nilai pelajaran yang telah clibcrikan oleh guru kepacla
dnya, untuk dosen kepada mabasiswanya clalam jangka waktu tertentu.14
izhzal Rivai, Preslasi flasil Be/ajar Peserta Progra111 J\1/1\1, (Jakarta: Jurnal pエNセヲHL@ 2002),
B
igku Zahara Djafar, Konlribusi strategi Pe111belajaran Terhadap 11asi/ Be/({jar, (Jakarta:
Pcndidikan Univcrsitas Ncgeri Padang, 2001 ), h. 82-83
grdi1n Pur\vanto, Prinsip-Prinsip clan Teknik Evaluosi Pendidikan, (Bandung: Rc111aja
Hasil b1 ar adalah apa yang dapat ditampilkan oleh setiap individu dan berupa
penamp t yang sebenarnya diukur dengan pemberian tes pacla saat itu.
pen ca pa
cliclefeni
ditempu
tugas cl:
hams di
(berclasa
dihasilk:
n1ana d8
clengan
tercapai1
tes atau
siswa di
ukur be1
dcngan :
15
2001), h.7:
16
lrnsil belajar yakni tes yang biasa digunakan unluk mengungkap tingkat
atau prestasi belajar. Tes hasil belajar atau tes prestasi belajar clapat
an sebagai cara (yang dapat dipergunakan) atau proseclur (yang clapat
dalam rangka pengukuran dan penilaian hasil belajar, yang berbentuk
serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan/soal-soal) yang
mb atau perintah-perintah yang harus dike1jakan oleh testee, sehingga
n atas data-data yang diperoleh dari kegiatan pengukuran ilu) clapat
1ilai yang melambangkan tingkah laku atau hasil belajar testee;nilai yang
dibandingkan clengan nilai stanclar terlentu, atau clapat pula clibandingkan
:1i-nilai yang berhasil dicapai oleh testee lainnya. 15 Untuk mengukur
tujuan pembelajaran clan memperbaiki PBM maka guru harus membuat
ilaian.
rnrut Saleh, prestasi balajar atau basil belajar aclalah hasil yang clicapai
mempelajari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tertentu clengan alal
t evaluasi yang dinyatakan clalam bentuk angka, huruC kata, :ilm1 simbol
ah lian yakni prestasi.16 Prestasi belajar atau hasil belajar aclalah sebagai
as Sudijono, Pengantar Eva/uasi Pendidikan, (Jakarta: P'f Raja Clrafindo Pcrsada.
indicate rnalitas atau kuatitas pengetahuan yang dikuasai anak cii•; k dalam memah1 mata pelajaran.17
1il belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencak bidang kognitif, afektif, clan psikomotoris.18 Basil belajar merupakan kemam1 11 yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. 19 Belajar clikatab >erhasil bila te1jadi perubahan tingkah laku yang lebih baik, penambahan pengeta: n, clan juga lebih terampil dari sebelumnya.
ii bclajar biologi mcrupaknn pcrubahan tingkah laku yang mcncakup bidang l nitif, afektif, clan psikomotorik clalam belajar biologi. Basil 「・ャ\セェ。イ@ biclang kognitif ,ncakup pengetahuan, lrnfalan. clan analisis. Biclang afcktifmencakup nilai clan sik1 yang nampak clalam tingkah laku. Biclang psikomotorik tampak dalarn bentuk I :rampilan clan kemampuan siswa clalam bertindak. Basil belajar biologi dapat ' ;pai oleh siswa clalam memahami konsep-konsep biologi untuk memeca m rnasalah-masalah biologi.
I ogi dikaji secara ilmiah menggunakan pendekatan cmpiris untuk mencari penjelas alarni tentang fenomena yang te1jadi di alam. Di dalam belajar biologi siswa di tut untuk beke1ja sama secara ilrniah. Beke1ja secara ilmiah ticlak sekedar menguff Jrnn fakta, mengumpulkan teori atau proses mental clan manipulatif.
17
18
Rosdakary
19
I
1na Sudjana, Peni/aian Hasil Proses Be/ajar A4enagajar, (Bandung: p·r. Retnaja )01), h.3
Tetapi nahami gejala alam yang terns berkembang dengan memiliki sikap rasa
ingin ta mau beke1ja sama, serta tekun, dan ticlak muclah menyerah.
telah cl:
cliketah1
3. F1
Slametc
internal
a. Fak da 1.
2.
b. Fak da 1.
2.
3.
yaitu fa a.
21
·i uraian di alas dapat clisimpulkan bahwa belajar biologi adalah basil yang
'ai siswa clari proses belajar biologi. Nilai hasil belajar biologi clapat
ada tes mata pelajaran tersebut.
1r-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
il
belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut1ktor-faktor tersebut dapat diuraikan dalarn dua bagian, yailu faktor
1 faktor eksternal. 20
Internal yailu faktor yang berasal clari dalarn diri siswa, yang terrnasuk ; faktor internal adalah:
tktor Jasmani, yaitu meliputi kesehatan clan cacal tubuh
tktor Psikologi, yaitu rneliputi intelegensi, perhatian, mim1t, bakat, !matangan, clan kesiapan
Ekstemal, yaitu faktor yang bcrasal dari luar diri siswa, yang tcrrnasuk , faktor eksternal adalah:
aktor Keluarga, meliputi earn orang tua mencliclik, relasi antar anggota !luarga, keaclaan ekonomi, pengertian orang tua, clan latar belakang !buclayaan
:ktor Sekolah, meliputi metocle mengajar, kurikulum, clan keadaan sarana
111 prasarana
tktor Masyarakat, meliputi keaclaan siswa clalam masyarakat, clan teman :rgaul.
nurut Ngalim Purwanto, basil belajar siswa clipengaruhi oleh dua faktor
: dalam clan faktor luar.21 .ktor Dalam, yang tercliri atas:
Faktor Fisiologi yang meliputi kondisi fisik, clan konclisi pancaindera
11neLo, Op.cil., h. 54
Faktor Psikologi yang rneliputi bakat, minat, kecerclasan, rnotivasi, clan kernampuan kognitif.
b. iktor Luar, yang tercliri atas :
Faktor Lingkungan yang rneliputi alam clan sosial
Faktor Instrumental yang rneliputi kurikulum atau bahan pelajaran, guru atau pengajar, sarana clan fasilitas, administrasi atau manajernen
M' rut Winkel, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar aclalah ·22
a. 1ktor pacla pihak siswa, terdiri atas :
Faktor-faktor psikis intelektual yang rneliputi : taraf inteiegensi . motivasi belajar, sikap perasaan, minat, konclisi akibat keadaan sosio cultural atau ekonomis.
Faktor-faktor fisik yang meliputi keadaan fisik b. 1ktor-faktor dari luar siswa yang terdiri atas :
Faktor-faktor pengaruh proses belajar di sekolah, yang meliputi : kurikulum pengajaran, clisiplin sekolah, teacher effccliveness, fasilitas belajar, clan pengelompokkan siswa.
Faktor-faktor sosial di sekolah, yang meliputi : sistem sosial, status sosial, clan interaksi guru clan siswa
Faktor situasional, yang meliputi keadaan politik ekonomi, keaclaan waktu clan tempat, serta musim iklim
B. Hald : Simulasi
1.
P ;ertian Simulasidalam proses belajar mcngajar, guru harus rnemiliki strategi agar s1swa
clapal t jar secara efektif, efisien clan dapal tccapai tujuan yang cliharapkan.
Strategi ng harus dimiliki oleh guru adalah rnemilih metode mengajar yang tepat
agar tuj l clari pembelajaran tercapai. Guru harus mengenal, mempelujari, dan
mengua banyak teknik penyajian, agar dapat menggunakan teknik penyajian
11
dengan
meng'"U
metode
pura-pt
sebagai
bersifat
menger
sebenar
tbagai variasinya, sehingga guru mampu menimbulkan proses belajar
rang berhasil guna clan berclaya guna.23
ah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh ,,, · adalah
mbelajaran simulasi bertingkat. Simulasi berasal dari kata simulate artinya
atau berbuat seolah-olah. Simulasi dalam metocle mengajar dirnaksudkan
ra untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang
1ra-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain peranan
'stiatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah clalam keadaan yang
24
l.
'mlasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja (clari fakta)
simulat ang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah; Jan simulation artinya
tiruan a perbuatan yang pura-pura saja.25 Menurut I-lamalik, simulasi aclalah mirip
dengan !han tetapi tidak dalam realitas sebenarnya, melainkan seolah-olah clala111
bayang< 01ang menggambarkan keadaan sebenarnya dalam arti terbatas, tidak
meliput emua aspek. Dengan cara ini para pcserta akan memperoleh esensi
daripad: セオ。ウゥL@ melalui prosedur tanpa aclanya kcccmasan kalau-kalau rnclakukan
tindakai tau pertimbangan yang salah.26 Metode si111u!asi menampilkan simbol-simbol .1 peralatan yang menggantilrnn proses-proses kcjadian atau benda yang
2J
24
A!ncnsind1
t> 25
2000), h. 2
26
AksClra,20(
iCstiyah N.J(., Stralegi Be/ajar 1V/e11gqjar, (Jakarta: Rincka Cipta, l 99 I), h.2
una Sudjana, J)asar-IJasarProses /Jehrfar A4engc!J'ar, {Bnndung: p·r. Sinar Bani
)00), h. 89
I-lasibuan dan Moedjiono, Proses Be/ajar 1\iengqjar, (Bandung: P'f Rcrnaja Rosdakarya.
sebenar t.27 Dalam melakukan pembelajaran clengan pengamatan, srswa aktif bekerja la situasi yang realistis (nyata) dcngan mcnirukan tugas yang asli.28
mencip·
suasana
ini dap<
seketik<
kines let
interper
mengen
interaks
yang be
11
11 I<
2'.
"
Si11111/atio1 EducationRセ@
!'endidika
J{
rnlasi melibatkan sekelompok orang yang secara bersama-sama
m lingkungan "serba seandainya". Tatanan semenlara ini mempersiapkan
.tuk kontak yang lebih langsung clengan materi yang dipelajari. Simulasi
ersifat improvisasi clan spontan, memainkan skenario yang dibuat dengan
'9
eh guru.
-skipun melibatkan sejumlah kecerclasan di anlarnnya kcccrclasan
linguistik, clan spasial, slratcgi ini climasukkan kc dalam lrntcgori
al karena interaksi antarmanusin yang terjadi dapat membantu siswa
11gkan tingkat permainan baru. Melalui percakapan clan bentuk-bentuk
セョァ@ lain, siswa mendapatkan panclangan clari suclut pandang orang-orang
rgsung mengalami topik yang clipcl1'iari.30
erclasan kinestetis meliputi kecerclasan-kecerdasan fisik yang spesifik rti koorclinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan :patan maupun kemampuan menerima rangsang. Keceradasan linguistik puti memanipulasi bahasa atau struktur bahasa, fonologi atau bunyi tsa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau pcnggunann tik bahasa. Penggunaan bahasa ini mencakup retorika (penggunaan Lsa untuk mempengaruhi orang lain melakukan tinclakan tertentu), monik/hafalan (penggunaan bahasa untuk mengingat informasi), dan tbahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri).
セイ」ャ。ウ。ョ@ spasial meliputi kemampuan membayanglrnn, mempresentasikan
irtinis Yan1in, op. cit, h. 73
:hard E, !V1nyer, dkk., Pictorial Aid\·forLearning by Doing in a 1\411/tilnedia Geology
11ne, ((An1cricnn: The A1nerican Psychological Association, 2002), Journal of
sychology, Vol. 94, No. I, h. 171
'ho1nas An1strong, Seka/ah Para Juara: !vlenerapkan /11/11/tiple Intelligence di Dunia landung: Kaifa,2002), h. 123
ira visual atau spasial, clan mengorientasikan diri secara tepat clalarn riks spasial.31
:nurut Soetopo, mengemukakan baltwa perrnainan sirnulasi rnerupakan
metocle !ngajaran yang menitikberatkan leaming by doing. Dalam permmnan
simulas セイウ・「オエL@ anak clidik memainkan peran-peran clalam situasi yang berkaitan clengan iia nyata.32
rnlasi sebagai model pembelajaran merupakan penerapan dari prinsip
cyberne ' clalam dunia pencliclikan. Para ahli psikologi rnenganalogikan antara
ュ。ョオウゥセ@ mgan mesin clan mengkonseptualisasikan para siswa sebagai umpan balik
yang m atur clan rnengontrol sendiri. Psikologi cybernetika menafsirkan manusia
sebagai tern kenclali yang mampu membangkitkan gerakan dan mengendalikan
sendiri 1 alui mekanisme umpan balik.33
de! simulasi cliterapkan clalarn clunia pencliclikan clengan tujuan untuk
mengak :an kemampuan yang clianalogikan dengan proses cybernetika. Proses
simulas i clirancang agar mendekati kenyataan di mana gerakan yang dianggap
komplel engaja dikontroJ.34
desain
latihan I
JI
jセ@
luar Bia.\'1
33
2001),h.(
;;.j
:ode simulasi digunakan dalam semua sistern pengajaran terutarna dalam
ruksional yang berorientasi pacla tujuan-tujuan tingkah laku.
Latihan-セイ。ューゥャ。ョ@ menuntut praktek yang clilaksanakan clidalam situasi kehiclupan
'd, h.2-3
dul Hadis, Per11u1ina11 Si11111/asi Sehagai Teknik /Jilnhingan S'osial Bagi ,)'is1Fa .'''l'ekolah
urnal Pendidikan, 2000), No. 4, h. 288
in S Winataputra, A4odel-Model Pen1belajaran lnovat[f; (Jakarta: Universitas 'f'erbuka,
nyata (c m peke1:jaan tertentu), atau dalam situasi simulasi yang menganclung
ciri-ciri sit1 kehidupan senyatanya. Latihan-latihan dalam bentuk simulasi pacla
dasarny 'erlatih melalcsanakan tugas-tugas yang akan clihaclapi dalam kehidupan
sehari-h Metode sirnulasi digunakan pacla 4 kategori lceterampilan, yakni kognitif,
psikomc ', reaktif clan interaktif. Keterampilan-keterarnpilan tersebut cliperlukan
untuk IT ;ernbangkan keterampilan-keterampilan procluktif yang lebih kompleks35
;nmnan simulasi mirip dengan permainan monopoli karena proses
bermain l sarna dengan permaman monopoli. Perbeclaannya dengan permainan
monopo klalah pada permainan monopoli melatih pemain berlikir secara ekonomis,
bagaimi menclapatkan keuntungan sedangkan permainan simulasi sebagai pangkal
bertolak 1gi pemain untuk mencliskusikan karena pacla perrnainan simulasi berisi
pesan-p 11 penclidikan. Dan permainan simulasi merupakan gambaran nyata dari
kehiclup manusia clalam bentuk mini. Peran-peran yang dirnainkan oleh pernain
adalah 1 lipulasi tingkah laku yang menjiiwai lakon yang seclang climainkan dan
segera
t
Likar tingkah laku lain apabila peran yang dimainkan berubah. Perubalrnntingkah セQ@ ini sesuai dengan pesan-pesan pcncliclikan.36
! h1ayu clan Purwanto mengemukakan clua macam tujuan permainan s ,1lasi, yaitu tujuan langsung dan tidak langsung. Tujuan langsung yaitu
t 1k mclatih kctcrampilan tertcntu, bailc yang bcrsifat profcsional maupun
l< dupan sehari-hari, memperoleh pemahaman suatu konscp atau prinsip, c latihan pemecahan masalah. Tujuan ticlak langsung yaitu untuk r ingkatkan aktivitas sosial, rnemberikan motivasi sosial, melatih siswa
f\ksara, 2(
j(
111ar Han1alik, Perencanaan Pengcljaran Berdasarkan Pendekatan Siste111, (Jakartn:Bun1i
'h.196
1k menjalin ke1jasama dalam kelompok, memupuk daya kreatif, dan atih siswa untuk menghargai penclapat clan peranan orang lain.37
nurut Sudjana, simulasi sebagai metode mengajar bertujuan untuk:
a Vlelatih keterampilan terlentu baik bersifat profesional maupun bagi cehidupan sehari-hari
1:: Vlemperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip c Vlelatih memecahkan masalah
d y!eningkatkan keaktifan belajar dengan melinatkan siswa clalam nempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya e Yfemberikan motivasi belajar kepada siswa
f, Yfelatih siswa untuk mengadakan ke1jasama dalam situasi kelompok g V!enumbuhkan daya kreatif siswa
h セ・ャ。エゥィ@ siswa untuk mengembangkan sikap toleransi38
Scd< kan mcnurut Suwarno, tujuan clari permainan simulasi adalah:
a A.lat untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan atau pendidikan
t Menimbulkan clan meningkatkan partisipasi clan kreatifitas pada proses pendidikan
c Menyadarkan pada masyarakat tentang proses-proses yang terjadi pada airi sencliri, keluarga, masyarakat, clan lingkungan
c セAヲ・、ゥ。@ diskusi yang mengubah sikap mental yang penakut, pernalu, clan
kolot untuk menciptakan kondisi yang sanggup mcmpengaruhi kreatifitas tlan peilaku mayarakat clalam menanggapi perubahan yang tc1jadi
c Memotivasi clan mengembangkan gemar belajar. 39
31
JH
3')
... •!>
Mo<
···=--_________
Konsep clan kelerarnpilanSim si
-- --
-
---- -
--
--
-
--
--
-
- ---
----
....
Berpikir Kritis dan Mernbuat Keputusan
-
''
Kesada ten tang efektifr
Tai 1.
2. '
.) ' Tal
1.
2. 3.
•II
:::::-
---·,,_',,,_ ' ',
',,
' '
'"
--- ---
MMMMMセ@1
Bセa@
Ernphaty
J
Pengetahuan tenta::g Politik clan Sistem Ekonorni
J
MenghaclapiKonsekuensi Kesadaran tentang Peran dan Kesempatan
\1pak instruksional npak pengiring
Gambar I: Dampak Instruksional dan Pengiring dari Model Simulasi (Joyce clan weil,
1986: 381)
40idel simulasi memiliki tahap sebagai berikut :41 pertama : Orientasi
enyajikan berbagai topik simulasi dan konsep-konsep yang akan ntegrasikan dalam proses simulasi
enjelaskan prinsip simulasi clan permainan
emberikan gambaran teknis secara lll11lll11 tentang proses simulasi.
kedua : Latihan bagi peserta
embuat skenario yang berisi aturan, peranan, langkah, pencatatan, bentuk Jutusan yang harus dibuat, dan tujuan yang akan dicapai
セョオァ。ウォ。ョ@ para pemeran clalam sirnulasi
セョ」ッ「。@ secara singkat suatu episode
d, h. 69
[image:30.595.66.475.44.718.2]Ti :i ketiga : Proses sinmlasi
1. elaksanakan aktivitas pennainan clan pengaturan kegiatan tersebut
2. emperoleh umpan balik clan evaluasi clari hasil pengamatan terhaclap :rforman si pemeran
3. enjernihkan hal-hal yang miskonsepsional 4. elanjutkan permainan/simulasi
Ti ) keempat : Pemantapan atau Debriefing
J. [emberikan ringkasan mengenaikejaclian clan persepsiyang timbul selama mulasi
2. [emberikan ringkasan mengenai kesulitan-kesulitan clan wawasan para eserta
3. [enganalisis proses
4. [embanclingkan aktivitas simulasi clengan clunia nyata 5. tenghubungkan proses simulasi clengan isi pelajaran 6. [enilai clan merancang kembali simulasi.
hulasi bertingkat maksuclnya aclalah siswa berrnain simulasi untuk
memec an konsep-konsep/rnasalah-111asalah clengan bcroricntasi pacla urutan
kemam ln kognitif yaitu clari ingatan (mengetahui), 111emahami, menerapkan,
mengar sis, mensintesis, clan mengevaluasi. Simulasi bertingkat merupakan
perpaclt antara metocle Cooperal ive Learning clan cliskusi untuk mengaktifkan
kegiatai ielajar mengajar siswa clengan model menggiring cara berfikir siswa
clengan al tanya jawab clengan urutan kemampuan kognitif siswa pada tingkat
paling r iah sampai tingkat paling tinggi.42
a.
b.
4J
lg termasuk kategori kemampuan kognitifyaitu :43
engetahui
emahami
Kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari atau informasi yang telah cliterima sebelumnya.
Kemampuan menangkap makna yang clipelajari atau kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah cliketahui dengan kata-kata sencliri
Narno, Op.cit, h. 49
c. fenerapkan Kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari
d. [enganalisis: Kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan, dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi,hipotesa, atau kesimpulan
e. iensintesis : Kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian unluik membentuk suatu kesatuan yang baru.
f. 'engevaluasi: Kemampuan untuk menentukan nilai sesuatu yang dipelfCjari untuk sesuatu tujuan tertentu.
dalam b
a.
b.
c.
d.
Penilaian Sintesis
aョ。ャゥウゥ⦅ウ⦅セNャ@
Aplikasi Pemahaman
Pengetahuan
-1
b1bar 2: Enam .lenjang Berfikir Pada Ranah Kognitif14
bampuan kognitif ini dalam model simulasi bertingkat akan disajikan
uk soal tan ya jawab, kriteria dari soal tanyajawab, sebagai berikul :45
:rtanyaan Mengetahui (ingatan) : Benluk pertanyaan yang berfungsi untuk engetahui kemampuan siswa dalam mengingat kernbali informasi yang irnah di teri ma.
!rtanyaan Memahami Bentuk pcrtanyaan yang berfungsi unluk cngetahui pemahaman siswa terhadap informasi yang teiah cliterima
ngan menggunakan kalimatnya sendiri.
:rtanyaan Menerapkan (aplikasi) : Bentuk pertanyaan yang berfungsi .tuk rnengetahui kemarnpuan siswa clalarn rnenerapkan informasi yang ah cliperoleh clan dipahami keclalam pcmccahan masalah dari sualu ,1ran, generalisasi, aksioma atau suatu proses tertentu.
rtanyaan Analisis : Bentuk pertanyaan yang berfongsi untuk mengetalrni mampuan siswa dalam ha! mengiclentifikasi motif, menganalisis suatu neralisasi.
35 Sudijono, Op. cit, h. 53
e. ortanyaan Sintesis : Bentuk pertanyaan yang berfungsi untuk mengetahui :mampuan siswa clalam menggunakan icle. membuat ramalan. clan
emecahkan masalah secara kreatif dan bervariasi.
f. ;rtanyaan Evaluasi : Bentuk pertanyaan yang berf'ungsi untuk mcngctahui :mampuan siswa clalam membual keputusan tentang baik tidaknya suatu e, pemecahan masalah, suatu knrya seni atau isu yang sedm1g :rkem bang.
Te kognitif pada pembelajaran multimedia bcrnrti pembelajaran yang 111enimb1 m 3 macam clasar proses kognitif, yaitu : pemilihan meliputi pembayarnn upah ali perhatian pacla aspek yang relevan dengan pengajian mate•: (scpcni langlrnh la r<111gkaian scbab akibal), pcngalurnn mcliputi konstruksi p<1da slruklur yang jcl< seperli pad a rangkaian sebab akibat) , dan integrnsi meliputi mcmbangan
I I ·II>
hubunga c:ngnn pcngcla iuan uar.
2. 1' nggulan clan Kelcmahan
1rang gurn barns mengcnal si fat-sifat yang khas pada setiap metoclc pernbel< ,111 yang akan diterapkan dalam proses belt\jar mengajar. Karena setiap
metode nbelajaran mempunyai ciri khas mempunyai keunggulan dan kdemahan. Begitup dengan metocle pembelajaran sirnulasi rncrnpunyai keunggulan clan kelernah
sebagai
learning,
Psycho log:
,17
nurut Harnalik metode sirnulasi 111ernpunya1 keunggulan clan kelemahan, · 1 4 7
l <Ut;
tricia 1). ゥ|セ。オエッョ・@ dan Richard E. tvtaycr, Signaling as a c.xJgnitive in 1\411/ti111edia nerican: The A1nerican Psychological Association, 200 I), Journal or Education<11
>I. 93, No. 2, h. 377
a. mggulan rnetocle sinrnlasi, yaitu :
Mernotivasi para siswa untuk berpartisipasi Mengembangkan kreatifitas siswa
Mengurangi hal-hal yang verbalistis atau abstrak
Menuntut interaksi antar siswa yang akan menciptakan keakraban clalarn kesatuan kelas
· Menimbulkan respon yang positif clari siswa yang lam ban/kurang cakap Menumbuhkan cara berpikir kritis
Ticlak memerlukan pengarahan yang pelik clan menclalam
Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa mernerlukan lingkungan yang sebenarnya
Memungkinkan guru beke1ja clengan tingkat abilitas yang berbecla-becla. b. lemahan rnetocle sirnulasi, yaitu :
Efektifitas dalarn memajukan bclajar siswa belum clapal clilaporkan olch riset (penelitian)
Terlalu mabal biayanya
Banyak orang meragukan basilnya karena senng tidak cliikutsertakan elemen-elernen yang penting
Mcnghenclaki pengelompokan yang flcksibcl; pcrlu ruang dan gcdung Menghenclaki banyak imajinasi clari guru rnaupun siswa
Mcnirnbulkan hubungan informasi antarn guru clan siswa yang mclcbihi batas
belum d 1! dilaporkan oleh rise!; validitas sirnulasi rnasih banyak diragukan orang; dan mer :ut imaj inasi dari guru dan siswa.48
irnrut Sucljana kcunggulan clari rnetodc simulasi y11itu kegialan sirnulasi Iebih de dengan rnasalah kehidupan nyata para siswa, dapal mendorong pcscrla didik u k berpikir tentang masalah kchidupan nyata clan berusaha untuk merneca m, kegiatan belajar lebih menarik karena dihubungkan dengan peran-peran dalam 1, dupan, dan mendorong tumbuhnya kc1jasama para peserta didik dalarn rnenhad: rnasalah. Dan kelernahan dari rnetodc sinrnlasi yaitu : Mcmbutuhkan pcrsiapa nt<1k mengidentifikasikan permasalahan clari kehidupan nyata para peserta diclik. ti . muclah mcncuplikan situasi kchiclupan nyata yang dapal 111eparik 111inal
sen1ua ,\Va, penyesuaian terhaclap peran-peran orang lain i rnembutuhkan kema1111: ) intelektual yang tinggi, clan kadang-kadang kegiatan dapat menyita waktu le lama dari yang ditelapkan scbelumnya49
r
rnrut Yamin, rnetode sirnulasi memiliki kelemahan sebagai berikut :50a. Biay engembangannya tinggi dan pcrlu waktu lama
b. Fas ii clan alat-alat khusus yang dibutuhkan mungkin sulit clipcroleh serta 111ahl :irg:1 clan pemeliharnannya
c. Resil iswa atau pengaj ar tinggi
Hasibuan clan Moedj iono, Op. CU, h. 28
:iJana, itfetode don Teknik Pe111hehu'aran Partisip<1tij; (Bandung: Falah Production.
2001), Ii. I
50
1at clisirnpulkan babwa keunggulan clari rnetocle pe111belajaran sinrnlasi
bertingk yaitu : rnenyenangkan karena clala111 bcntuk pennainan, 111cmotivasi siswa untuk b< U"lisipasi, menge111bangkan krcatifitas siswa. 111enu111buhkan cara berpikir
kritis. 111 :iptakan keakraban antar sisvva, clan n1cndorong tin1hulnya ke1jasan1a antar
siswa. 1 kelemahannya aclalah terlalu 111ahal untuk mcnyecliakan alat-alat.. me111but :an persiapan yang rnatang, rnenyila waktu lebih lama.
3. P :1gkat Sirnulasi clan Aluran Permainan Sirnulasi
tuk n1cn1ninkan si111ulnsi ini harus dilcngkapi dcngnn pcrnngknt si111ulasi.
berupa
a. an per111ainan (bcbcran)
eran ini lerbuat clari kertas manila, karton, triplck alau bcncla lain yang
< 1! clitulis atau cliga111bar.
b. I tu Soal
l tu soal berisikan soal clengan urutan tingkat kemarnpuan kognitif
c. l 01k Starter
l 1k starter berisikan soal clengan tingkat kognitif dari yang paling renclah s pai yang paling tinggi clan kotak starter merupakan alat untuk 111enrnlai
s
1lasi.cl. I u/Lotere
I u/loterc berfongsi untuk rnengundi kelo111pok yang pertama untuk r ikukan start permainan simulasi (rnenentukan langkah)
adanya'
a. Urut
!)
s
2) p3) l
4) p.51
:ir perrnainan simulasi ini be1:jalan dengan lancar clan baik, maka perlu .an pennainan sirnulasi. Aluran per111aina11 si111ulasi ini tcrcliri clari :52 Jermainan simulasi :
111 biologi
bacaan konsep penting ian
;arnbilan soal pacla kotak starter
irnrno, (Jp. Cit, h. 50
5)
6)b.
Tat1)
2)
3)
4)
5)
mainan sirnulasi
1catatan konsep basil simulasi rtib permainan simulasi :
nua siswa harus mengikuti seluruh rangkaian sinrnlasi scsuai dcngan tan pcrmainan sirnulasi
ielum masuk kepermainan sirnulasi sctiap kclompok harus mclakukan
Ji
anlap kelompok sccara berurutan bcrdasarkan nomor undian menjawab lanyaan pada kotak starter
.ompok yang bisa menjawab pertanyaan dikotak starter bisa memasuki 1eran simulasi dan menjawab pertanyaan pada beberab samprn ndapatkan bintang kemudian bisa keluar dari simulasi
.ompok yang tidak bisa menjawab maka digantikan kelompok hn sesuai .gan urutan nomor undian, demikin seterusnya sampai menclapatkan tang
1g dimaksucl model pembelajaran simulasi bertingkat dalam pcnelitian ini aclalah ' ra bermain simulasi untuk menjawab soal-soal yang acla pacla kotak starler clengan rorienlasi pada urulan kognilif dari tingkal lcrcndah sarnpai tingkat tcrtingg
C. Hut gan Model Pembelajaran Simulasi Bcrtingkat Tcrhadap Hasil
Bclr
I 1baharuan pendidikan menekankan pacla kernungkinan belajar aktif, lelapi pada ke 1taannya mengajar aclalah suatu kegiatan mcntransfer ilmu clan s1s1va bcrsikap 1sif. Kcgialan siswa hanyalah rnenerap apa s1cia yang dibcrikan guru. paclahal 1diclikan bukanlah hanya berbicara clan bcrccrita tctapi sebuah proses konsrukl ;3Seharusnya siswa clilibatkan sccara aktif dalarn proses bclajar mengajar, lidak hai menerirna secara pasif.
5::
uk melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mcngajar. seorang guru ha mempunyai metode rncng(\jar yang variatif clan clapat menyesuailrnn
antara IT 'de yang akan digunakan dengan konsep yang akan dipelajari. Agar proses belajar J igajar dapat be1jalan secara efektif, efisien, dapat mencapai tujuan. clan
agar SJS\ idak merasa jenuh clan bosan.
'
' h satu metode pembelajaran yang dapat melibatkan s1swa secara aktif clalam p1 :s belajar mengajar adalah model pernbel(\jaran simulasi bertingkat. Model pembel'\ fll simulasi bertingkat clibuat seperti permainan lllonopoli (mirip dcngan
pern1a1n; 111onopoli), clengan rnenjawab soal-soal yang berorientasi pada urutan kelllamp J kognitif. yaitu dari ingatan, n1c111ahan1i, n1cncrnpkan, n1cnganalisis.
lllensintc , clan mengevaluasi.
lei simulasi bertingkat aclalah metocle belajar dengan rnetocle permainan clapat ff セオイ。ョァゥ@ rasa jenuh, bosan siswa, clan clapat membuat siswa senang.
Keadaan \wa akan sangat mempengaruhi claya tangkap siswa dalam menerima clan memaha konsep yang dipelajari. Bila clalam suatu proses belajar mengajar keaclaan siswa sc 1g, ticlak bosan, clan ticlak jcnuh, maka daya tangkap siswa clalam rnenerm Jan rnernahami konsep yang clipelajari akan baik. Hal ini tcntu akan rnernpen uhi basil belajar siswa.
D. Ken ka Pikir
biologi .alah meningkatkan proses interaksi belajar mengaJar sehingga mapu
rnengg1 1 perhatian clan minat siswa mempelajari biologi .
.lam PBM, siswa harus berbuat clan merasakan sencliri melibatkan
incleran sebanyak mungkin. Pengajaran clengan menggunakan penclekatan Cara
Belajar :wa Aktif (CBSA) sangat efektif karena siswa belajar secant aktif, siswa
cliberi k mpatan untuk berfikir, berbuat, clan merasakan sencliri.
:ngajaran biologi clengan menerapkan metocle pembelajarn;·. simulasi
berting memenuhi kriteria CBSA sebab memperhatikan perbeoaan siswa
inclivicl siswa clalam ha! kemampuan, kecepatan, clan ketepatan menerima
pelajan Siswa cliberi kesempatan untuk berpikir, rnengarnati, menganalisis, clan
mengai I kesimpulan sencliri .
. 1bungan yang baik antar siswa clengan s1swa, s1swa clengan guru, clan
clengan ngkungan sekitarnya membuat nyaman siswa clalam proses 「・Aセェ。イ@
rnengaJ sehingga menciptakan kegembiraan. Tirnbulnya rasa bosan, lelah, clan
jenuh, a clalarn proses belajar mengajar ticlak menggunakan variasi rnetocle
pembel :an. Metocle pernbelajaran simulasi bertingkat rnernberikan alternatif
clalarn )SCS belajar rnengajar untuk mengurangi kebosanan, kelelahan, clan
kejenuJ· siswa. Bila clalam proses belajar mengajar clalam keaclaan siswa si;:.nang
atau ge ira memungkinkan siswa aktif clan berpartisipasi clalarn proses belajar
sehingg ,swa akan lcbih muclah menerima pelajaran.
ngan clemikian cliduga bahwa terclapat pengaruh antara panerapan model
pernbeL 'an simulasi bertingkat terhadap hasil belajar biologi siswa. Maka konscp
...
Mengetahuiセ@
Memahami Mengurangu
セ@
M
Kebosanan
____.
I
TingkatMenerapkan
Penerimaan Has ii
J
Kemampuan セ@ M
Model Mengurangi
Belajar
I
Kognitif Pembelajaran Kelelahan'-
dan セ@セイ@
I----!>
Simulasi Pemahaman
I
I
Menganalisis
I
Be1tingkatKonsep 1---o
L.-;. Mengurang1
Mensintesis Kejenuhan
セ@
-'
4 Mengsvaluasi
E. Pen nan Hipotesis
セイ」ャ。ウ。イォ。ョ@ kerangka berfikir jika dibuat hipotesis stalistiknya aclalah
sebagai '.rikut :
) : ftX1
=
>tX2 1: ftX1 > ftX2m hipotesis dapat clirumuskan sebagai berikut :
Ticlak terclapat pengaruh penerapan metocle pembelajaran simulasi
bertingkat terhaclap hasil belajar biologi.
Terclapat pengaruh penerapan metocle pembelajaran simulasi
bertingkat terhaclap basil belajar biologi
ingan clemikian hasil belajar siswa clengan penerapan model ー・ュ「・ィセェ。イ。ョ@
simulas セイエゥョァォ。エ@ lebih besar clari hasil belajar siswa clengan model konvensional.
!lerangan :
セQ@ rata-rata hasil belajar biologi pacla kelompok eksperimen
rata-rata hasil belar biologi pacla kelompok kontrol
tidak teracla pengaruh antara penerapan metocle pembelajaran simulasi
bertingkat terhaclap hasil belajar biologi
acla pengaruh antara penerapan metode pernbelajarnn simulasi
A. Tu; n Pcnclitian
Juan penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembel ·an simulasi bertingkat terhaclap hasil belajar Biologi.
B. Wa , clan Tcmpat Pcnelitian
ctu penelitian clilaksanakan pacla talmn pelajaran 2004/2005. Tcmpat
peneliti< kan clilaksanakan di MTsN I 0 Jakarta.
C. Po1 asi clan Sampel
1. mlasi Target
Populasi target clalam penelitian ini aclalah seluruh siswa MTsN l 0
1rta.
2. rnlasi Tcrjangkau
Populasi teijangkau pacla penclitian ini adalah seluruh siswa kelas
sN I 0 J akarla.
3. npcl
Sampelnya aclalah siswa kelas I MTsN l 0 Jakarta diam bi! 2 kelus, 1
.s sebagai kclompok eksperimen clan l kelas sebagai kelornp,.ik kontrol.
ompok kontrol dilakukan dengan earn random sampling karena populasi
nggap mempunyai karakteristik yang sama dan mempunyai kesempatan
ig sama untuk clipilih menjacli anggota sampel.
:ngambilan sampel clilaksanakan dengan cara simple random sampling,
cara milihan sampel clipilih satu persatu secara random, jika suclah dipilih ticlak
clap< lipilih lagi, semua anggota dari populasi mernperoleh kesenmatan yang
sam 1tuk terpilih.1
D.
Metep Ke las Jumlah Siswa
• 1-1 30
1-3 31
Penelitian
Tabcl l
I . I S
o lu as1 c an
Sam12_el 25 25
a1npc
MMMMMセMMM
Teknik Pe ngambilan s。ュQセセャ@
Simple Sin:iplc
Random Sampling Random Sam Jling
cla penelitian ini menggunakan rnctode ckspcrirncn karcna pengaruh suatu
variebe kaji dalam situasi yang terkontrol. Pola penelitian yang digunakan clalain
penel iti ini Co11/ro!-Group Experimen karena menggunakan lebih dari salu
kclomp Dibagi dalarn 2 kelornpok, yaitu kelompok A adalah kelornpok
eksperi1 l (Eksperimen Group) clan kelompok B adalah kelompok kontrol (Control
Group).
pcngaja
PPM, 200
2
Bun1i Aks
lompok eksperimen yaitu kelompok yang diberikan perlakuan berupa
clengan model pembelajaran simulasi bertingkat. Kelompok !control yaitu
nny l(ountur, i\1etode Pene/itian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakrta: Penerbit "139-140
I An1innan Yousda dan Zainal Arifin, Peuelith111 dan Sta1is1ik Pendidikan, (Jakarta:
kelomr yang diberikan perlakuan berupa pengajaran dengan mctode pembelajaran
yang b i dilakukan di sekolah tersebut yailu model konvensional.
1ncangan penelitian yang digunakan adalah : T\110 Group, Randomized
subject st Test Only. Rancangan penelitian tersebut dinyatakan sebagai berikut :
Kelompok Variabel Bebas Post Test
(R)E - XE Y2
(R)C Xe Y2
erangan : R =Proses pemilihan sub_jek secara random.
E = Kelompok eksperimen.
C = Kelompok kontrol.
XE= Perlakuan pada kelompok eksperimen.
Xe= Perlakuan pada kelompok kontrol.
Y2 =Tes akhir yang sama pada kedua kelompok.
E. Teln Pengumpulan Datu
1. セゥ。「・ャ@ Penelitian
riabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran simulasi
b· llgkat clan variabel terikat adalah basil belajar biologi siswa.
2. 1 1ber Data
セイゥ@ penelitian ini akan diperoleh data berupa skor basil belajar biologi
'a yang diperoleh dari tes hasil belajar biologi pada konsep soiling
F. Inst1 !en Penelitian
itrumen yang digunakan dalam penelitian ini aclalab !es basil belajar
biologi. es basil belajar yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sej2uh mana
siswa r guasai konsep yang telab cliberikan. Tes basil beh1jar Biologi diberikan
sete!ab swa mempelajari konsep saling ketergantungan clengan model
pembel :an simulasi bertingkat untuk kelas eksperimen clan model konvensional
untuk k
s
kontrol.s
ini merupakan tes tertulis yang bcrbentuk soal pilihan ganda yang terdiridari 30 al dengan 4 option. Sebelum tes ini diujilrnn terlebih dahulu di tciicoba
untuk d tabui validitasnya, dan reliabilitasnya.
l. V< be! Y
a. /nisi Konseptual
I-Iasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa dari mempelajari tingkat
pc: asaan ilmu pengetahuan tertentu dengan a!at ukur berupa evaluasi yang
dir :akan dalam bentuk angka, huruf. kata, atau sirnbo! clengan istilah !ain
pn si.
b. I nisi Operasional
fiasil be!ajar adalah skor yang dapat dicapai oleh s1swa da!am mata
pel :an biologi pacla konsep saling ketergantungan. l-lasil 「・jLセ。イ@ bic:ogi clapal
c. i-Kisi lnstrumen Tes Hasil Belajar3 isep/Sub Konsep
ng Ketergantungan
aling
l セイァ。ョエオョァ。ョ@ antara
I• 1ponen biotik clan
], 1ponen abiotik
" ubungan Saling
I< セイァ。ョエオョァ。ョ@ cliantara
I> ponen biotik.
2 hntai makanan
Tingkat pengetahuan clan
nomor Butir
Jumlah
(%)
Cl C2 -·-C-3 ___ jumlall-T(%)
l*,2*, 4,5* 5 j'I %
3* '
23*
6*, IO 9, 11* 7, 8*, 7 23 % 12
! , · I ·
-! 2 '"ms Energi Dalam 20* 18, 19*, 4 13 %
!1 ai Makanan 21
*
2 aring-Jaring 15*, 13*, 14, 5 17 %
ti. anan 16 17
2 'iramida Makanan 26, 27 25, 28 22, 24, 8 27%
29,30
1 1 ' · l +
-T I & 8 7 15 30 100 %
p.
m
MMMMMMMセMMMセMᄋMMMMセMMᄋBMMMMGMMMMMMMM
!( rangan :
*
Soal t1dak terpaka1d. I< l1erasi 1) 'aliditas
Validitas aclalah suatu ukuran yang rnenunjukkan kevaliclan alau ke ihan sesuatu instrumen.4 Suatu lnslrurnen dikalakan valid apabila mampu
111> ukur apa yang cliinginkan clan dapat rnengungkap data dari variabel yang
di :i secara tepat.5 Valiclitas yang cligunakan clalam penelitian ini yaitu va tas isi (validitas content) yang mengukur kesesuaian isi tes clengan tujuan ya ingin dicapai. Sedangkan v<llic!L!<l§_ soal secara e1J1niris dapal ditcntukan de !n menggunakan koefisien korelasi pAjAQQOOjゥNセ・イゥ。ャL@ clengan rum us :
Cipta, 20(
'
Keterangan :
r1111; : koefisien point biserial
Mp : rerata skor pada tes yang memeliki jawaban benar Mt : rerata skor total
SDt : standar deviasi skor total
p : proporsi peserta tes yang menjawab benar
セ@ : 1-p
arsin1i Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pralaek, (Jakarta: p·r> Rineka
2) eliabilitas
:Selain harus memenuhi syarat validitas, sebuah tes juga harus memiliki
rel ilitas artinya dapat dipercaya, jadi dpat diandalkan. Reliabilitas instrumen
ha oelajar biologi pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus
'·... . . [ n
J
[s' -
Z:pq]
'l!I· - - ,
-. 11 -1
s-Keterangan :
h
1 : realibilitas mengunakan persarnaan KR-20p :
proporsi peserta tes yang rnenjawab benarR :
proporsi peserta tes yang menjawab salah (q セ@ 1-p) 11 : banyaknya soalS
2 : stanclar deviasi atau sirnpangan bairn 2. Vari H Xa. [ セQゥウゥ@ Konseptual
Model pernbelajaran simulasi bcrtingkat adalah siswa bermai11 sirnulasi
uni lmemecahkan konsep-konsep/rnasalah-masalah dengan beroricntasi pacla
un : kemampuan kognitif siswa yaitu dari ingatan (mengetalrni), rnemahami,
me apkan, menganalisis, dan rnensintesis.
b. [ iiisi Operasional
Model pembelajaran simulasi bertingkat aclalah model pembelajaran
m iwab soal-soal dalam permaman simulasi dan soal-rn:: iersebut
m pakan urutan lingkat kemampuan kognitif siswa clari tingkal y ..• 1g paling re h sarnpai tingkat paling tinggi.
G. Tel• 'Analisis Data
telah data terkurnpul selanjutnya cliolah clan clianalisis untuk menjawab
masalal m hipotesis penelitian. Dalam teknik analisis data peneliti menggunakan rumus t (t tes). Uji t aclalah uji statistik yang clapat c\ipakai untuk mcnguji perbecla atau kesamaan clua konclisi/perlakuan atau clua kclompok yang bcrbccla
clengan 1sip memperbanc\ingkan rata-rata (mean) kedua kelompok/perlakuan itu.6
)elum uji t dilakukan terlebih c\ahulu c\ilakukan uji persyaratan analisis
normali data dan homogenitas varians data, オェNゥ⦅セHIイゥャャ{ャャ⦅ゥエ。ウ@ data clilakukan dengan
menggu :an llJ.i}_i!iefQDLSedangkan エセゥ⦅iQHIjャQPセ・QセゥエゥNャウ⦅@ dilakukan dengan uji_.fi_s_l1e!:
Jika
ke
kelompok sebaran datanya normal clan homogen malrn clilakukan uji statistik t dengan rumus :s
1 + ... . 1 111 112iana:
(n -1) 2 + (n -1) = ... セセセセMMMMセᄋセセ@
n
1+n
2-2:terangan:
: rata- data kelompok I (kelompok eksperimen) : rata-rata data kelompok 2 (kelompok kontrol) : banyaknya data kelompok I (kelompok eksperirnen) : banyaknya data kelompok 2 (kelompok kontrol)
: simpang balm rata-rata hasil belajar kelornpok I (kelompok eksperimen) : simpang bairn rata-rata hasil belajar kelompok 2 (kelornpok kn; trol) : hasil hitung distribusi t
: nilai deviasi gabungan
sil perhitungan lhitung dibandingkan clengan ltabci dcngan taraf signifikansi 0,05
:teria penguj iannya :
:i t1iitung > ltabel' rnaka Ho ditolak