• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Pembelajaran Portofolio Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa (Eksperimen di MTs Pembangunan UIN Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Model Pembelajaran Portofolio Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa (Eksperimen di MTs Pembangunan UIN Jakarta"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

(Eksperimen di MTs Pembangunan UIN Jakarta)

lllter:n,.

dari ·

1"1. :

fz;:;.5·;; ....

イセᄋᄋᄋ@

... .

I ' • • • ... , ••• NILNセ@ •••••• ,. •••••••••••0 •.:," 1 セイイオォ@ :

.O.l19 ..

-.o . NSMNセ@

...

セN[。[GZ@

1;;:::-al;i<a"i : ... .

Disusun oleh:

SUBHANALLAH

NIM: 503016029893

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH

(2)

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa (Eksperimen di MTs Pembangunan UIN

Jakarta" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian

Munaqasyah pada, 22 Januari 2009 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPA

Biologi.

Jakarta, 22 Januari 2009

Panitia Ujian Munaqasyah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketuan Jurusan/Program Studi)

Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si

NIP. 150 222 933

エヲセN^NZ@

..

セQ@ セA@

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Baiq Hana Susanti, M.Sc NIP. 150 299 475

Pengtiji I

Ors. Abdul Rozak, tvl.Si. NIP. 150 277 689

Penguji II

Dr. Zulfiani, tvl.Pd. S.Si NIP. 150 368 741

Mengetahui,

Dekan Fakultas llrnu Tarbiyah clan Keguruan

Prnt De.

セセRGBイャB@

MA

/

" ·•· ...

(3)

Education, Science Department, Educational Faculty, State of Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta ..

The research is aimed to know the influence of portfolio learning model toward the improvement of student's achievement in Biology, whether there is any significant different between portfolio class and conventional class.

In this research, the writer used experimental method with the analysis of Tukey test (t-Test) to analyze the influence of variable x and variable y based on the student achievement in portfolio class and conventional class

The research is conducted in MTs Pembangunan UlN .Jakarta in academic year 2006/2007. The sample of the research is students of VII B as an experimental class wich the portfolio learning model is conducted: and the students of Vil D as a control class which the conventional learning model is applied.

The instrument of the research is an objective test in multiple choices with four answer alternatives and is tested its validity. The test consist 27 item about environmental control. The instrument is indicated to measure cognitive aspect considering aspect considering knowledge. understanding. and application.

From the result of the experiment. it can be concluded that there is the positive and significant difference in conducting portfolio learning model in improving students achievement in Biology

(4)

Vin Jakarta". Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran portofolio terhadap peningkatan hasil belajar biologi, apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran portofolio dan kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan analisis Uji Tukey yang menganalisa pengaruh yang te1jadi antara variabel X dan variabel Y berdasarkan perbedaan basil belajar antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran portofolio clan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional.

Penelitian ini dilakukan di MTs Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2006-2007. Sampel penelitian ini aclalah siswa kelas VII B sebagai kelompok eksperimen yang diberi pendekatan model pembelajaran portofolio clan siswa kelas VII D sebagai kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Instrumen yang akan cligunakan untuk basil belajar pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan em pat alternatifjawaban clan terdiri dari 27 soal materi pengelolaan lingkungan yang telah cliuji kesahihannya. Instrumen yang cligunakan ini juga untuk rnengukur aspek kognitif yrn1g meliputi

pengetahuan. pemaharnan. dan aplikasi.

Dari basil penelitian ini clapat disimpulkan. bahwa terdapat pengaruh yang positif clan signifikan pacla penggunaan model pernbelajaran portofolio dengan peningkatan hasil belajar biologi siswa.

(5)

kasih sayang dan bimbingan Allah Azza Wa Zalla, Rabb yang telah memberikan kenikmalan dunia sebagai ladang unluk menghanlarkan kepada kehidupan akhirat. Ampuni alas kelalaian clan keingkaran syahadah yang tidak mampu termanifestasi dalam kehidupan.

Allahuma shalli 'ala }vfuhammad, semoga shalawal ini selalu lercurah unluk sebaik-baik makhluk ciplaan yang mewarisi keberanian Ibrahim, longkat penunlun Musa, kasih sayang Isya, kesabaran Daucl, dan kearifan Sulaiman yang menemani zam;:m memapah manusia menuju rumah kebahagiaan dengan sinar

a/-Islam.

Selanjulnya, penulis menyaclari sepenuhnya bahwa lidak seclikit kesulitan clan hambalan yang clihaclapi selama penulisan skripsi ini. Namun, atas bimbingan-Nya dan molivasi clari berbagai pihak penulis menyaclari bahwa keberhasilan clan kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab ilu, pada kesempalan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang be1jasa clalam penulisan skripsi ini, dianlaranya:

I. Prof. Dr. Dede Rosyacla, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Bapak Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan IPA sekaligus Dosen Penasehal Akademik clan Dosen Pembimbing I;

3. Bapak Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd .. Dosen Pernbimbing II yang penuh kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing penulis selarna ini;

4. Seluruh Dosen Jurusan Pendiclikan IPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selarna mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak clan !bu berikan menclapatkan keberkahan dari Allah SWT;

(6)

guru mata pelajaran biologi, serta seluruh karyawan dan guru MTs Pembangunan UIN Jakarta yang telah membantu melaksanakan penelitian. 7. Teristimewa untuk ayah Alm. H. M. Sirodj, Istri dan anak-anakku tercinta

Tuti Alawiyah, Sumayah Afifah, Alm. M. Izzudin al Qassam, M. Farhan Abu! Rahman, Vitra Fadhilah Akbar, dan saudara-saudaraku, Amrullah, Basyir, dan Lutfi yang tak henti-hentinya mendo'akan, melimpahkan kasih sayangnya, dan memberikan dukungan moril dan materil. Hanya Allah SWT yang dapat membalasnya, semoga penulis dapat memberikan yang terbaik untuk kalian.

8. Teman-teman terbaik di program Scholarship IPA, Ella, Maryati, dan Asep. 9. Teman-teman seperjuangan Program Scholarship Jurusan Pendidikan IPA

Program Studi Pendidikan Biologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih untuk kebersamaanya yang menginspirasi untuk selalu menjadi lebih baik setiap harinya dan semua keceriaan selama kuliah, sampai jumpa dalam kesuksesan.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-mudahan bantuan, bimbingan, semangat, dan do' a yang telah diberikan menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan akhirat kelak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi khazanah ilmu pengetahuan umumnya.

Jakarta, Januari 2009

(7)

ABSTRAK ... .

KATA PENGANTAR ... iii

DAFT AR ISi ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BABI PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah... .. . . .. . . .. . .. . . . .. . . . .. . . .. . . 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 6

I. Pengertian Model Pembelajara Portofolio ... 6

2. Prinsip Dasar model Pembelajaran Porto folio ... 13

(8)

B. Kerangka Berpikir ... 25

C. Pengajuan Hipotesis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ... 29

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel.. ... 29

D. Metode Penelitian ... 30

E. Variabel Penelitian ... 31

F. Instrumen Penelitian ... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ... 35

H. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi ... 40

I. Deskripsi Data Pretest Hasil Belajar Biologi ... 40

2. Deskripsi Data Posttest Hasil Belajar Biologi ... 42

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 42

(9)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 53 B. Saran ... 53

DAFT AR PUSTAKA ... 54

(10)

I. Tata Cara atau Prosedur Pelaksanaan Model Pembelajaran Portofolio.. 54

2. Format Wawancara Nara Sumber Tentang Pengelolaan Lingkungan .... 59

3. Format Sumber lnformasi Media Cetak ... 60

4. Format Observasi Radio/Televisi ... 61

5. Ujian Konsep Pengelolaan Lingkungan... 62

6. Perhitungan Analisis Butir Soal fnstrumen Uji Coba ... 69

7. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba ... 70

8. Data Hasil Pretes dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 71

9. Perhitungan Data dan Perhitungan Pembuatan Distribusi Frekuensi .... 72

I 0. Perhitungan Uji Norrnalitas ... 77

I I. Perhitungan Uji Hornogenitas... 80

I 2. Perhitungan Uji f-lipotesis ... 83

(11)
[image:11.527.90.437.162.482.2]
(12)

3.1 Dafiar Sampel yanga akan diteliti ... 30

3 .2 Rancangan pre eksperirnan ... ... ... ... ... ... .. .... ... .. .. ... .. 32

4.1 Distribusi Frekuensi skor Pretest kelas Eksperirnen ... 40

4.2 Distribusi Frekuensi Skor Prete.1·1 Kelas Kontrol ... 41

4.3 Distribusi Frekuensi Skor Postles/ Kelas Eksperimen ... 42

4.4 Distribusi Frekuensi I-Iasil Postles/ Kels Kontrol ... 43

4.5 Perbeclaan Mean Hasil Belajar Kelas Eksperiman clan Kelas Kontrol 44 4.6 Uji Homogenitas Skor Pretest dan Posttest... 45

(13)

Seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi tuntutan terhadap pendidikan yang berkualitas semakin menguat, sehingga pemerintah mclakukan berbagai upaya terrnasuk pcrubahan kurikulum. Kurikulum yang dirurnuskan oleh pemerintah bertujuan untuk menciptakan generas; penerus yang berkualitas dan mampu bersaing pada era global. Hal ini, sejalan dengan apa yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 : .

"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban tangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kchiclupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta cliclik agar mcnjadi manusia yang heriman clan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

Tujuan sistem pendidikan nasional juga berfungsi memberikan arah pada semua kegiatan pendidikan da!am satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional tersebut, merupakan tujuan umum yang hendak dicapai o!eh semua satuan pendidikan, selain itu setiap satuan pendidikan juga mempunyai tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai.

Perkembangan yang terjacli saat ini merupakan suatu tantangan bagi dunia pendidikan untuk menata dan mengembangkan pendidikan seiring dengan pernbahan yang terus menerus dan semakin cepat, karena pada hakikatnya manusia akan selalu berubah dan berkembang mengikuti dinamika kehidupannya. Pcndidikan memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan clan teknologi tanpa mengabaikan nilai-nilai manusia, baik sebagai mahluk sosial maupun sebagai mahluk relegius.

(14)

-pengajaran dalam pembelajaran biologi, diantaranya dengan memusatkan pembelajaran pada kebutuhan dan minat siswa dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar. Sebagaimana diketahui mata pelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga pembelajaran biologi bukan hanya untuk penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi anak untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitamya.

Dengan demikian guru IP A khususnya biologi dituntut untuk menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dan memberikan kegiatan yang bervariasi agar pelajaran tidak menjenuhkan. Dahulu proses pembelajaran lebih terarah pada satu fokus yaitu guru, guru dianggap sebagai satu-satunya sumber pengetahuan dengan begitu proses pembelajaran tidak melibatkan siswa secara langsung dan tidak memberi kesempatan melakukan aktivitas belajar sendiri untuk memahami bahkan menyelami bahan ajar yang disajikan. Akibatnya kegiatan pembelajaran menjadi pasif dan kurang efektif karena lebih menekankan pada pengajaran bukan pembelajaran.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran yang menitikberatkan pada keterampilan·keterampilan tertentu seperti keterampilan dalam menyelesaikan masalah, keterampilan dalam rnengambil keputusan, keterampilan dalam menganalisis data, berfikir secara logis dan sistematis, keterampilan menyelesaikan masalah nyata, dan Iain-iain. Sehingga ー・ュ「・ャ。ェ。ョセョ@ akan lebih dititikberatkan kepada siswa, karenanya siswa dituntut untuk aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

(15)

gejala alam yang ada disekitarnya. Atas dasar pemikiran tersebut maka model pembelajaran yang dikembangkan perlu penekanan pada kegiatan belajar siswa aktif dan mempraktekannya secara langsung.

Memperhatikan dua karakteristik pembelajaran sains yang harus menekankan belajar secara aktif dan mempraktekannya secara langsung, maka dikembangkanlah beberapa pendekatan belajar sains, diantaranya adalah yang bertumpu pada, (I) Empat Pilar Pendidikan, (2) Inkuiri Ilmiah, (3) Konstruktivisme, (4) Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat, dan (5) Pemecahan Masalah. 1

Empat pilar pendidikan yang dimaksud yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do}, belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together), yang dicamingkan UNESC0.2 Maka dengan empat pilar ini diharapkan prn1bclajara11 sains akan lebih mcnuntut siswa untuk kreatif memecahkan berbagai permasalahan sehingga proses pembelajaran menjadi aktif dan efisien sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Berdasarkan ha! di atas, maka perlu dikembangkan model pembelajaran portofolio dalam proses pembelajaran, agar siswa mampu bekerja secara ilrniah, yaitu memiliki sikap rasa ingin tahu, mau bekerja sarna, keterbukaan pildran, tekun, dan tidak mudah rnenyerah. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, karena siswa diajak untuk lebih aktif dalarn membahas masalah-masalah yang diberikan pada proses pernbelajaran, sedang guru hanya bertindak sebagai fasilitator.

Penggunaan model pembelajaran portofolio pada bidang studi biologi dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu penulis merasa te1iarik untuk melakukan pengkajian secara teoritis maupun praktis permasalahan ini dengan judul: "Pengaruh Model Pembelajaran Portofolio terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa."

• 1

Dasim Budimansyah, Model Pembe/qjaran Berbasis Porlofolio Bio/ogi, (Bandung: Ganesmdo, 2003), hal. 4

2

(16)

B. ldentifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah berikut ini:

1. Apakah penggunaan model pembelajaran po1iofolio dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

2. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran pmiofolio dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

3. Apakah penggunaan model pembelajaran portofolio dapat meajadi salah satu alternatif model pembelajaran yang menarik bagi siswa?

C. Pembatasan Masalah

Dalam kegiatan pembelajaran banyak sekali model atau metode pembelajaran yang dapat digunakan guru. Penggunaan model pembelajaran yang tepat, diharapkan dapat menarik perhatian siswa, menumbuhkan minat serta motivasi belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu penulis membatasi penelitian ini hanya pada pengaruh model pembelajaran portofolio terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini juga dibatasi pada hasil belajar secara kognitif yang diukur dengan menggunakan instrumen soal tes te1iulis.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: "Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran portofolio terhadap peningkatan hasil belajar siswa?"

E. Manfaat Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat mernberikan rnanfaat untuk: I. Menjadi bahan masukan bagi guru dalam memilih model pembelajaran

(17)

2. Siswa menjad1 lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di

sekolah.

3. Sebagai sumbangan data ilmiah mengenai model pembelajaran

portofolio dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

4. l'cnul is dapal rnernahami lcbih jauh tentang model pembelajaran

(18)

A. Deskripsi Teoritis

1. Pengertian Model Pembelajaran Portofolio

Untuk mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran, diperlukan model-model mengajar yang dipandang mampu mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik.

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan.1 Komarudin dalam Kamus lstilah Karya Tulis !lmiah yang dikutip oleh Sagala mengungkapkan, Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemah realitas yang disederhanakan; (5) suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajincr; dan (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya.

Model dirancang untuk mewakili realitas yang sesungguhnya, walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia yang sebenarnya. Atas dasar pe_ngertian tersebut, maka model mengajar dipahami sebagai kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai ttijuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas pembe!ajaran.

1

(19)

-Model menurut Joyce dan Weil seperti yang dikutip Sagala adalah suatu deskriptif dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, buku-buku kerja, program multimedia,

komputer.2

dan bantuan belajar melalui program

Hakikat mengajar adalah membantu para pelajar memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan belajar bagaimana cara belajar. Hasil akhir atau hasil jangka panjang dari mengajar adalah kemampuan siswa yang tiggi untuk dapat belajar lebih mudah dan efektif di masa yang akan datang. Model mengajar tidak hanya memiliki makna deskriptif dan kekinian, akan tetapi juga bermakna prospektif dan berorientasi kemasa de pan.

Pembelajaran berasal dari kata belajar dan ditambahi imbuhan pe-an. Pembelajaran merupakan proses belajar. Secara harfiah seperti yang dikemukakan oleh Degeng yang dikutip Fatimah menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan sebuah upaya untuk membelajarkan siswa. Dari pengertian tersebut mengandung makna bahwa terdapat sebuah kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangnkan metode atau strategi yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan.3

Pembelajaran pada umumnya dilakukan di lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Pembelajaran melibatkan siswa dan guru. Setiap guru menginginkan proses pembelajaran yang dilakukan berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang efektif, efisien, dan rnenarik.4 Sehingga diharapkan dengan pembelajaran berkualitas basil belajar pun dapat ideal.

' Ibid. h. 176

3

Siti Fatin1ah, Jurnal Pendidikan ;\lternatif Th. X No. I, Aienciptakan Pen1be/ajaran

yang Ai/enarik, (Malang: Universitas Muha1n1nadiyah Malang, 2002), h. 137

4

(20)

Seperti yang dikemukakan oleh Saparhayuningsih, bahwa tcrcapainya hasil belajar yang ideal sangat tergantung dari kegiatan belajar mengajar yang dikelola oleh guru dan kegiatan belajar siswa selama siswa mengikuti pelajaran baik di dalam maupun di Iuar kelas.5

Terlepas dari kemampuan guru yang mampu atau tidak mengelola pembelajaran yang berkualitas, kerjasama dan peran serta siswa pun mempunyai andil yang cukup besar dalam keberhasilan belajar. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa komponen kehidupan tidak pemah dapat berdiri sendiri tanpa adanya dukungan dari lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, maka interaksi yang hannonis antara siswa dan guru akan lebih membantu tercapainya suatu tujuan pembelajaran.

Dalam lapangan pendidikan dan pengajaran, istilah portofolio sebagai model pembelajaran relatif masih belum banyak dikenal secara luas. Yang telah dikenal secara luas adalah portofolio sebagai suatu cara penilaian (portofolio bossed assessment/

Menurut Popham dalam Trineke, MJ. seperti yang dikutip Lina Listiana portofolio didefinisikan sebagai suatu koleksi yang ウゥウエ・ュ。エゥセ@

dari suatu pekerjaan siswa. 7 Kumpulan ini harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi inti, kriteria seleksi, kriteria penilaian, dan bukti refleksi diri. Portofolio juga mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa yang bergantung kepada kcluasan tujuan. Apa yang harus tersurat, tergantung pada subjek dan tujuan penggunaan portofolio.8 Contoh,

pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan kemajuan belajamya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa, orang tua serta pihak yang tertarik.

5

Sri Saparhayuningsih, Triadik Th. VII No. 8, Prasyarat Penguasaan Materi,

k・エ・イセQQQーゥA。ョ@ Be/ajar, Sarana Be/ajar, Keadaan Diri Pribadi, Lingkungan Be/ajar, Sosio

Emoswnal, dan Hasi/ Be/ajar Mahasiswa UN!B, (Bengkulu: FKIP Universitas Bengkulu, Oktober 2002), h. 124

. " Dasim f3udi111ansyah., Model Pembelt!ioran Berbasis Portojo/io Biologi, (Bandung: Ganes1ndo, 2003) h. 9

. •

7

Lina Listiana, Portofolio Dalam Pembe/ajaran Biologi, Jurnal Didaktis (FKIP Urnvers1tas Muhamadiyah Surabaya, 2002), Vol. I, No. 2, h. 61

8 Elin Rusoni

(21)

Seperti yang dikatakan oleh Seldin, portofolio adalah binder dengan semua dokumen pengajaran atau material yang membawa tercapainya tujuan pengajaran, seperti informasi terpilih pada proses mengajar, dan bukti padat dari aktivitas siswa. Hutchings dan Quinlan juga menguraikan bahwa portofolio menyediakan bukti dokumentasi mengajar yang dihubungkan pada pokok-pokok dan konteks dari apa yang akan diajarkan kepada siswa.9 Sedang David Sweet mengungkapkan bahwa portofolio bermanfaat sebagai pendukung pada pendekatan interaktif yang barn yang menekankan peran siswa didalam membangun pemahaman, dan peran guru untuk membentuk pemahaman siswa tersebut.10

Portofolio sebenamya dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. 11 Sebagai suatu wujud benda fisik portofolio itu adalah bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan dalam suatu bundel. Misalnya basil tes awal, tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes akhir, dan lain sebagainya. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat dalam pikiran peserta didik, baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Prinsip dasar dari penilaian portofolio ini sendiri masuk kedalam empat bagian: pe1tama, penilaian proses dan hasil. Kedua, penilaian berkala dan berkesinambung. Ketiga, penilaian yang adil. Dan terakhir penilaian implikasi sosial belajar. Adapun sebagai suatu adjective portofolio senng kali disandangkan dengan konsep lain, misalnya dengan konsep pembelajaran maka dikenal istilah pembelajaran berbasis portofolio (portofolio based /earning), sedangkan jika disandingkan clengan konsep penilaian maka

9

The Center for "reaching Effectiveness, Preparing A Teaching Por(/'olio, Main

Building 2200, The University ofl'exas as Austin.

(22)

dikenal istilah penilaian berbasis portofolio (portofolio based assesment).12

Menurut Burhanuddin portofolio based learning· adalah suatu penilaian yang mengukur sejauhmana kemampuart siswa dalam mengkonstruksi dan merefleksi suatu pekerjaan atau tugas atau karya dengan mengoleksi atau mengumpulkan bahan-bahan yang relevan dengan keinginan dan tujuan yang dikonstruksi o!eh siswa sehingga hasil hasil konstruksi tersebut dapat dinilai atau dikomentari oleh guru atau penilai dalam periode waktu tertentu.13

Definisi lain mengungkapkan penilaian portofolio merupakan penilaian terhadap koleksi basil ォ・セェ。@ siswa yang menunjukkan kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti pencapaian prestasi, keterampilan, dan

'k . 14

s1 ap s1swa.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa portofolio merupakan kumpulan atau koleksi dari bukti-bukti kemajuan akademik, prestasi, keterampilan dan sikap siswa.

Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami tcori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik.15 Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperanse1ia dalam kegiatan antarsiswa, antarsekolah, dan antar anggota masyarakat.

Portofolio oiasanya merupakan karya terpilih dari SISWa, tetapi dapat juga berupa karya terpilih dari suatu kelas secara keseluruhan yang

12

Ibid, h. 9

" Burhanuddin Tola, Peni/aian Portofolio di Seka/ah. Bohan TOT Desain don £va!uasi

セ・ュ「・ャアェ。イ。ョ@ Guru MAK Tingkal Nasional, (Jakarta: FITK UJN, 2002), h. 81

Tanwey Gerson R., Jurnal Pendidikan dan Humaniora Vol. 2, No. J, Peni/aian Portofolio Dalam Penilaiar; Berbasis Ke/as, (Ambon: FKIP Universitas Patimura, 2003), ha!.

(23)

bekerja secara kooperatif membuat kebijakan untuk menyelesaikan masalah. lstilal1 "karya ilmiah" merupakan kata kunci dari portofolio. Maknanya adalah bahwa yang harus menjadi akumulasi dari segala sesuatu yang ditemukan para siswa dari topik mereka harus memuat bahan-bahan yang menggambarkan usaha yang terbaik siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru, serta mencakup pertimbangan terbaiknya tentang bahan-bahan mana yang paling penting.

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran portofolio berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini menganut prinsip belajar siswa aktif. Sebagai konsep, CBSA adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.16 Pengertian tersebut menunjukkan bahwa CBSA menempatkan siswa sebagai inti dalam kegiatan belajar mengajar, siswa dipandang sebagai subjek dan sebagai objek.

Pada dasarnya model pembelajaran portofoliomerupakan usaha yang dilakukan guru agar s1swa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menulis apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam pekerjaan atau tugas-tugasnya.

Dalam proses pembelajaran berbasis portofolio, s1swa dituntut untuk aktif di dalam kegiatan belajar, baik dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan atau penyajian. Dalam fase perencanaan aktivitas siswa terlihat pada saat mengidentifikasi masalah dengan menggunakan teknik bursa ide, setiap siswa boleh menyampaikan masalah yang menarik baginya yang berkaitan tentang mata pelajaran

16 Abu A hn1:::irll ,-1,,,.. ni:..i

(24)

biologi, setelah itu dilakukan voting untuk memilih satu masalah untuk dijadikan kajian kelas.

Dalam fase kegiatan lapangan, siswa dituntut aktif untuk mengumpulkan sumber data yang berkaitan dengan masalah kajian kelas, dengan mengunakan teknik wawancara, pengamatan, kuisioner, dan lain-lain. Selain itu siswa dapat juga melakukan kunjungan ke perpustakaan, kantor penerbit surat kabar, biro kliping, pakar di Perguruan Tinggi, kantor pemerintahan daerah, dan tempat-tempat lainnya yang dapat menunjang data yang in gin mereka cari.

Pada fase pelaporan aktivitas, maka para siswa akan terfokus pada pembuatan portofolio kelas. Segala bentuk data dan informasi yang telah mereka terima disusun secara sistematis dan disimpan pada sebuah bundel (portofolio seksi dokumentasi). Sedangkan informasi yang paling menarik dan penting ditempel pada portofolio seksi penayangan, yaitu papan panel yang terbuat dari karton, kardus bekas atau bahan lain yang tersedia. Dan setelah portofolio dibuat, dilakukanlah public hearing dalam kegiatan show-case di hadapan dewan juri, atau biasanya show-case ini disajikan pada moment-moment tertentu seperti pada saat class metting di sekolah.

Da!am penerapan model pembelajaran berbasis portofolio ini, guru sebagai fasilitator mempunyai peranan yang sangat penting dalam menghidupkan kelas menjadi lebih aktif dan siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, guru hams menjadi guru reaktif, yang menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran dan memulai pelajaran dengan hal-hal yang sudah . diketahui dan dipahami oleh siswa serta berupaya membangkitkan motivasi belajar siswa dengan membuat materi pelajaran sebagai suatu ha! yang menarik dan berguna bagi kehidupan siswa.17

(25)

melaksanakan segala kegiatannya, sehingga akan diperoleh pula hasil belajar yang baik.

2. Prinsip Dasar Model Pembelajaran Portofolio

Model pembelajaran portofolio mengacu pada sejumlah prinsip dasar pembelajaran. Prinsi p -prinsip pembelajaran dimaksud adalah prinsip belajar siswa aktit: kelompok belajar kooperatif, pembelajaran parasipatorik, dan mengajar yang reaktif.18

I). Prinsip Belajar Siswa Aktif

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran portofolio berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini menganut prinsip belajar siswa aktif, karena hamper dari selnruh proses pembelajaran, mulai dari fase perencanaan aktifitas di kelas,kegiatan lapangan, dan pelaporan dilakukan oleh siswa.

2). Kclompok Belajar Kooperatif

Model pembelajaran portofolio juga menerapkan prinsip belajar kooperatif, yaitu proses pembelajaran yang dilandasi dengan kerjasama, baik kerjasama antarsiswa, guru, maupun pihak-pihak yang ikut terlibat dalam pembuatan portofolio.

3). Pembelajaran Parasipatorik

Model pembelajaran ini 1uga menganut pnns1p daasar pembelajaran parasipatorik, sebab melalui model 1111 s1swa belajar sambil melakoni (learning by doing). Salah satu bentuk pelakonannya yaitu siswa belajar hidup berdemokrasi, sebab tiap langkah yang dikerjakan dalam model ini memiliki makna yang ada hubungannya dengan praktik dan demokrasi.

4). Reactive Teaching

(26)

dapat menciptakan situasi yang membuat materi pelajaran selalu menarik bagi siswa, dan tidak membosankan. Guru juga harus mempunyai sensitifitas yang tinggi, sehinnga apabila pembelajaran sudah membosankan siswa, guru akan dengan cepat mengetahuinya, dan guru harus mencari cara lain untuk membuat pembelajaran kembali menarik dan tidak membosankan.

Ciri-ciri guru reaktif diantaranya sebagai berikut: a) Menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar

b) Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang sud ah diketahui dan dipahami siswa

c) Selalu berupaya membangkitkan motivasi belajar siswa dengan mebuat materi pelajaran sebagai suatu ha! yang menarik dan berguna bagi siswa.

d) Segera mengenali materi atau metode pembelajaran yang membuat siswa bosan.

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Portofolio

a. Langkah I. Mengidentifikasi Masalah

Pada langkah ini guru dan siswa mencari masalah yang ada dilingkungan sekitar berkenaan dengan "Pengelolaan Lingkungan ". Kemudian guru memberikan tugas pekerjaan rumah kepada siswa tentang masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat berkaitan dengan masalah yang akan dikaji yang dianggap penting.

b. Langkah II. Memilih Masalah Untuk Kajian Kelas

(27)

satu masalah yang ingin mereka bahas dalam selembar kertas, masalah yang paling banyak dipilih oleh siswa maka akan dikaji lebih lanjut.

c. Langkah Ill. Mengumpulkan lnformasi Tentang Masalah Yang Akan Dikaji di Kelas

Pada tahap ini guru memberikan contoh kepada siswa tentang panduan alau format tentang konsep wawancara. Juga menjelaskan kepada siswa panduan untuk mencari informasi dari media cetak, yang diantaranya berisi tentang: nama siswa pencari informasi, tanggal pelaksanaan, nama media yang menjadi sumber informasi, waktu penerbitan, pokok masalah berita, di!.

d. Langkah IV. Membuat Portofolio Kelas

Pada tahap ini siswa sudah selesai melaksanakan penelitian dan memperoleh informasi-informasi dari berbagai sumber yang dibutuhkan untuk membuat portofolio kelas, selanjutnya jumlah siswa di kelas dibagi menjadi 2 kelompok besar, kemudian dari kelompok besar tersebut dibagi lagi menjadi empat kelompok kecil dan setiap kelompok akan bertanggung jawab untuk membuat satu bagian portofolio.

Keempat kelompok tersebut yaitu:

Kelompok 1 bertugas menjelaskan masalah yang dikaji

Kelompok 2 bertugas menjelaskan berbagai kebijakan alternatif atau masukan untuk mengatasi masalah.

Kelompok 3 bertugas

Kelompok 4 bertugas

mengusulkan kebijakan kelas untuk mengatasi masalah

membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk pemecahan rriasalah e. Langkah V. Penyajian Portofolio Kelas (Show Case) Setelah

(28)

akan mempresentasikan hasil karyanya dihadapan guru dan peserta lainnya.

4. Kekuatan dan Kelemahan Model Pembelajaran Portofolio

Penggunaan portofolio sebagai pembelajaran memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya antara lain: 19

a. Dapat mengembangkan keterampilan atau kecakapan s1swa, diantaranya keterampilan memecahkan masalah, mengemukakan pendapat, berdebat, menggunakan berbagai sumber informasi, mengumpulkan data, membuat laporan, dan sebagainya.

b. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antar siswa dan antar siswa dan guru.

c. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa

d. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai masalah-masalah kemasyarakatan atau lingkungannya, dan dapat memotivasi adanya rasa peduli atau peka terhadap lingkungan masyarakat disekitarnya.

e. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman belajarnya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik.

f. Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih lama, karena telah melakukan serangkaian proses belajar dari mengetahui, memahami, melakukan aktivitas dan bekerjasama dengan teman-ternannya dalam kebersamaan hidup di masyarakat. Adapun kelemahan dari model pembelajaran portofolio, antara lain: a. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterarnpilan guru.

b. Memerlukan biaya.

(29)

yang berlainan, seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan,

informasi dan nilai.23

Sementara Witting seperti dikutip oleh Muhibbin Syah

mengemukakan bahwa belajar merupakan perubahan yang relatif menetap

yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah !aku suatu

organisme sebagai hasil pengalaman. 24 Pada definisi yang di kemukakan

oleh Witting menekankan pada perubahan yang menyangkut seluruh aspek

psiko-fisik organisme yang didasarkan pada kepercayaan bahwa tingkah

laku lahiriyah organisme itu sendiri bukan indikator adanya peristiwa

belajar, karena proses belajar itu tidak dapat diobservasi langsung. 25

Sedangkan menurut Witrock, belajar ada!ah suatu terminology

yang menggiunbarkan proses perubahan melalui pengalaman. Proses

tersebut mempersyaratkan perubahan yang relatif permanen berupa sikap,

pengetahuan, informasi, kemampuan, dan keterampilan melalui

pengalaman.26

Keempat definisi belajar yang diungkapkan oleh Hilgrad, Gagne,

Witting, dan Witrock menekankan bahwa proses belajar mengahruskan

perubahan pada individu. Gagne menggunakan istilah perubahan dalam

disposisi manusia. Sementara tiga ahli lainnya menekankan pada

perubahan tingkah laku individu melaui pengalaman.

Belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas pengembangan diri

melalui pengalaman, dan proses belajar telah terjadi di dalam diri anak

setelah te1jadi perubahan. Perubahan dalam diri anak yang dikatakan

sebagai hasil ·proses belajar, jika perubahan tersebut diperoleh dari

pengalaman sebagai hasil interaksi dengan Jingkungan. Jadi belajar

ditandai oleh dua faktor yaitu adanya pengalan1an dan perubahan.

23

Nurdin Ibrahim, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.031, Tahun ke-7, Hasi/

Be/ajar Fisika SLTP Terbuka Tarljungsari Sumedang Jawa Baral, (Jakarta: Depdiknas,

September 200 I), h. 487

'.; Muhibbin Syah, Psiko/ogi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002) h. 90

- Muh1bbin Syah, Psiko/ogi Be/aiar_ !nr ri1 h ィセ@

(30)

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang melalui proses latihan atau pengalaman sehingga terjadi perubahan yang lebih baik sebelunmya. Perubahan itu meliputi pengetahuan, kebiasaan, sikap dan tingkah laku.

Proses belajar mengajar dipengaruhi oleh dua factor, yaitu:

I. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Internal), diantaranya rncliputi:

a. Intelegensi b. Bakat

c Minat dan perhatian d. Motivasi

e. Kesehatan jasmani

f. Cara belaj ar

2. Faktor (Eksternal) yang berasal dari luar diri siswa, yaitu lingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat.

b. Pengertian Biologi dan Hasil Belajar Biologi

Biologi merupakan cabang Ilmu Pengetahun Alam, yang mempelajari tentang alam dan rnahluk hidup. Di lihat dari definisi etimologi biologi berasal dari kata bias dan logos. Bias artinya hidup dan logos adalah .ilmu. Sehingga dapat dikatakan bahwa biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hidup, mahluk hidup, dan kehidupan. Maka, konsep dasar biologi merupakan abstrak dari fenomena visual, sehingga biologi sebagai ilmu dapat dilihat sebagai gambar yang merupakan hakikat utama.27

17

Tim Penulis PEKERTI bidang MIPA, Hakikat Pembelajaran M!PA dan Kial

(31)

Berdasarkan hakikat tersebut, terdapat tiga aspek biologi yang dikenal, yaitu:

a. Biologi untuk mengenal diri

Pemahaman ini meliputi pemahaman tentang proses-proses yang berlaku di dalam diri, menyadari potensi dan kemampuan diri serta peranan manusia sebagai pengurus alam.

b. Biologi untuk mengenal alam sekitar

Karena manusia berada dan hidup dalam suatu komunitas, merupakan hal yang wajar jika ia memahami tentang benda-benda hidup dan proses yang berada di sekelilingnya. Hal ini menjadikan manusia rnenghargai peranannya dalam kehidupan

c. Biologi untuk memahami interaksi diantara diri dengan alam sekitarnya.

Ini berarti bahwa manusia dan alam sekitarnya mempunyai hubungan yang berarti antara satu clengan yang lainnya demi kekekalan keseimbang211 alam

Sebagaimana halnya IPA, biologi dapat dipandang sebagai:

a. Semua pengetahuan tentang mahluk hidup (sebagai bangunan ilmu) b. Metode ilmuah/logik yang clipergunakan oleh biologi untuk menambah

pengetahuannya.

Mengingat ha! tersebut, biologi bukanlah ilmu pengetahuan yang statis, tetapi sebagai ilmu pengetahuan yang clinamis. Biologi merupakan pengetahuan fisik yang tidak dapat secara utuh dipindahkan dari pikiran guru ke pikiran siswa dengan kata lain tidak dapat diteruskan dalam bentuk jadi. Seti:ip siswa harus membangun sendiri pengetahuan-poengetahuan itu dan mengalaminya secara langsung.

Pada proses belajar biologi harus dikembangkan keterampilan proses IP A, ha! 1111 dikarenakan biologi merupakan bagian dari IP A.

(32)

seperti observasi, klasifikasi, interpretasi, merancang percobaan, dan aplikasi.

Suatu aktivitas pembelajaran dapat dikatakan efektif bila proses pembelajaran tersebut dapat mewujudkan sasaran atau hasil belajar tertentu. Sebagaimana te!ah disebutkan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku tersebut meliputi berbagai bentuk kemampuan.

Hasil belajar merupakan suatu hasil yang dicapai oleh siswa secara optimal selama ber!angsungnya proses belajar atau perubahan tingkah laku dalam jangka waktu te1ientu. Hasil belajar didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai seseorang sete!ah menga!ami proses be!ajar ter!ebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan, dan hasil belajar yang dicapai itu berupa nilai atau angka. 28

Hasil be!ajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu yang terjadi di diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian berpengaruh pada perilaku. Dan perilaku belajar seseorang didasarkan pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar dalam bentuk riil atau non riil. Lihat bagan. 2.1

Pengetahuan

Perilaku

セMbM・ャM。ェ⦅。イ⦅⦅L@

Y

セ@

Y

Bagan. 2.1

Bagan Hasil Belajar

28

I Dewa Putu Nyeneh, Jurnal Pendidikan dan Kebudavaan

Be/aiar di rQQョセョャN@ イセᄋᄋGM セ@ .1 • •

Hasil Belaj ar

セ@

'7

(33)

Dari gambar di atas mencerminkan, bahwa hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar (tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya kegiatan belajar. Baik bururknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya.

Hasil belajar menurut Gagne seperti dikutip Slameto, dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, atau kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap dan hasil belajar yang bertahap itu diwajudkan dalam lima kemampuan, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, kemampuan motorik, dan sikap.29 Lima kemampuan tersebut lebih lanjut dijelaskan sebagai beriklit:

l) Informasi Verbal (Verbal Information)

Yaitu kemampuan seseorang untuk menuangkan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis.

2) Kemampuan Intelektual (Intelectual Skills)

Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membedakan, mengabstraksikan suatu objek, menghubung-hubungkan konscp dan dapat menghasilkan suatu pengertian, serta memecahkan suatu persoalan.

3) Strategi Kognitif (Cognitive Strategies)

Y aitu kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengarahkan aktifitas mentalnya sendiri dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya.

4) Sikap (Attitude)

Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang berupa kecenderungan untuk menerima dan menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas objek itu.

(34)

Yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan serangkaian gerakan jasmani dari anggota badan secara terpadu dan terkoordinasi.

Selanjutnya menurut Gronlund seperti yang dikutip Veithzal Rifa'i, hasil belajar adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya.30

Sementara itu menurut Crowl, et.al, dalam kutipan yang sama, mengemukakan tentang perlunya cm-cm perilaku seseorang yang diperoleh dari hasil belajar, yaitu: perilaku berupa kemampuan aktual maupun potensial, kamampuan baru tersebur berlaku dalam waktu yang relatif lama, dan kemampuan baru itu diperoleh melalui usaha. Sependapat dengan uraian di atas, Gagne dan Briggs mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan internal (capability) yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu.31

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas mengenai definisi hasil belajar dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai o!eh siswa, setelah mengalami proses be!ajar mengajar dan ditandai dengan adanya perubahan kepandaian, kecakapan, dan tingkah laku pada diri siswa itu sendiri.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua faktor utama, yaitu faktor intern, yaitu faktor yang datang dari dalan1 diri siswa itu sendiri, dan faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa.32

I) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Faktor Intern)

. 30

Veithzal Rifa'i, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.40, Tahun ke-9, Upaya Memngkaikan Hasi/ Be!cy·ar Kepemimpinan Peserla Dik/a/ Spama Survei Di Dik/a/ Depkes

(2000), (Jakarla:Depdiknas, Januari 2003), h. 130

JI !bid., h. 130

32

. Wayan Koster, Mimbar Pendidikan Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 2/XIX,

(35)

-Faktor ini terdiri dari dua macam kondisi, yaitu kondisi fisiologis siswa yang terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, kondisi panca indera, terutama penglihatan dan pendengaran. Dan kondisi psikologis s1swa yang mempengaruhi hasil belajar, seperti intelegensi, minat, bakat, motivasi, sifat dan kebiasaan belajar, ketekunan, kemampuan kognitif, dan kondisi sosial ekonomi siswa.

2) Faktor yang berasal dari Juar diri siswa (Faktor°Ekstern)

Faktor ini berasal dari I uar diri siswa yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar antara lain adalah faktor lingkungan.

Hasil · belajar pada dasarnya tersirat pada tujuan pengajaran, sehingga hasil belajar siswa dipengaruhi baik oleh kemampuan siswa maupun mutu pengajaran itu sendiri. Hasil belajar akan membentuk kemampuan seseorang. Pengatahuan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi caranya bertindak dalam kehidupan sehari-hari, baik tindakan yang bentuknya intelek maupun yang bentuknya fisik. Oleh karena itu basil belajar dapat diamati dan diukur dari tindakan seseorang yang merupakan wujud dari kemampuannya dalam menyerap sejumlah informasi dan pengetahuan dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar j uga akan menumbuhkan pengetahuan seseorang sehingga ia dapat mempunyai kemampuan berupa keterampilan dan membentuk kebiasaan sikap, dan cita-cita hidupnya. Seseorang yang telah berhasil dalam belajar akan menjadi orang yang mandiri dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya, serta dapat menentukan arah hidupnya.

(36)

belajar sebagai bentuk respon siswa terhadap stimulus yang diberikan guru.

Penerapan suatu strategi, model, atau metode dalam pembelajaran biologi, merupakan ha! yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan siswa secara konstruktif dan mengarah kepada penguasaan materi, karena itu dalam proses belajar mengajar, guru hams memiliki strategi dan metode pembelajaran yang tepat, efektif, efisien dan mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa, mengembangkan motivasi siswa, sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penciptaan situasi belajar yang kondusif dan efektif dapat dicapai dengan penggunaan metode-metode belajar yang menyenangkan schingga siswa menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan penggunaan model pembelajaran portofolio yang memusatkan pembelajaran pada siswa.

Keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran portofolio bergantung kepada kemampuan guru dalam mentransformasikan pesan kepada siswa. Faktor ini sangat penting, karena bila ha! ini terpenuhi, maka minat siswa akan semakin baik dan suasana belajar menjadi kodusif dan efektif dengan indikasi yaitu kecenderungan, meningkatkan perhatian, dan perilaku siswa terhadap model pembelajaran portofolio, sehingga akan tercipta hasil belajar yang diinginkan.

Hasil belajar siswa merupakan seluruh hasil yang dijalankan oleh siswa dalam proses belajar mengajar, baik dalam pemahaman materi yang diberikan oleh guru, nilai-nilai tugas, dan juga nilai raport. Minat siswa terhadap terhadap mata pelajaran dan metode yang diberikan oleh guru selama proses belajar mengajar berlangsung akan tampak dalam hasil belajar mereka.

Penggunaan model pembelajaran portofolio berpusat pada siswa, sehingga diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan kreatif

(37)

dasar portofolio yaitu prinsip belajar siswa aktif, berajar kooperatif, pembelajaran poarasiptorik, dan reaktif teaching. Selain itu adanya minat dan motivasi siswa dalam belajar akan sangat membantu · siswa dalam memahami materi pelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang baik pula.

Jadi dapat diartikan bahwa penggunaan model pembelajaran portofolio dapat mempengaruhi minat, aktivitas, dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan sehingga siswa diharapkan mendapat basil bclajar yang diharapkan. Artinya, diduga bahwa siswa yang diberi rengajaran dengan pendekatan model pembelajaran portofolio, memiliki minat, aktivitas, dan pemahaman materi yang lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajarnya sesuai dengan yang diharapkan dari materi pelajaran yang diberikan, atau dapat dikatakan terdapat pengaruh metode pembelajaran yang digunakan guru, dalam ha! ini model pembelajaran portofolio terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi.

C. Pcngajuan Hipotcsis

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka pikir, serta terdapatnya berbagai macam model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi melatar beakangi penelitian ini, maka hipotesis statistic penelitian dirumuskan sebagai berikut:

H0 , µA= セエb@

H.,, セエa@ > セエb@

Keterangan:

Ho : Hipotesis yang akan ditiji kebenarannya Ha : Hipotesis al ternatif

Ho :Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran portofolio yang

(38)

セLセMjaセ[Zセti|@

I

artinya bahwa hasil belajar biologi siswa yang diajarKan.Ltengan model pembelajaran portofolio sama dengan peningkatan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan model konvensional.

(39)

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh penggunaan model pembelajaran portofolio terhadap peningkatan hasil belajar biologi, apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran portofolio dan kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2007 yang berlokasi di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan dimulai dengan uji coba instrumen di madrasah yang sama dengan kelas berbeda, kemudian dilanjutkan clengan pemberian perlakuan kepada kelas eksperimen yang diawali dengan pretest, dan diakhiri clengan pemberian post test untuk menclapatkan skor hasil belajar terhadap materi yang diberikan.

C. Populasi dan Sampel

Populasi target dalam penelitian ini aclalah sel uruh siswa di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta, dan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas VII yang memperoleh pelajaran biologi dengan jumlah seluruhnya sebanyak 7 kelas.

Pengambilan sampel dilaksanakan secara clus/er sampling, clan pemilihan kelas diambil secara random artinya setiap kelas dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.

(40)

pmiofolio, dan kelas VII-D sebagai kelas kontrol berjumlah 36 siswa yang diberi pendekatan konvensional.

Tabet 3.1

Daftar Sarnpel yang Akan Diteliti

Kelas Eksperimen Jumlah Kelas Kontrol Jumlah

VII-B 36 siswa VII-D 36 siswa

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan analisis Uji Tukey yang menganalisa pengaruh yang terjadi antara variabel X dan variabel Y berdasarkan perbedaan hasil belajar antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran portofolio dan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional. Eksperimen merupakan kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis yang diajukan yang meneliti adanya akibat setelah subyek dikenai perlakuan pada variabel bebasnya. 1

Tujuan dari penelitian eksperimen yaitu untuk mengetahui hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. 2 Pada penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Pretest-Posttest Eqiuvalent Group Design, yaitu kelompok eksperimen dan control sebelum dilakukan perlakuan diobservasi untuk menjamin bahwa kedua kelompok tersebut sebelum mendapat perlakuan adalah sama dan j ika berbeda itu dapat dikendalikan. 3 Pada akhir penelitian subyek diberikan post test. Subyek diambil dari kelompok tertentu yang terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuan dari metode ini yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh antara satu variabel dengan variabel

1

(41)

yang Iain yang menjadi objek penelitian melalui pengumpulan data, pengolahan data, dan analisa serta pengambilan kesimpulan.

Adapun rancangan pre eksperimen dilakukan dengan pola sebagai berikut :

Kelompok

01 02

Dimana:

Tabel 3.2

Rancangan Pre Eksperimen

Perlakuan (Metode Belajar)

x

y

Posttest

T1 T1

01 = Kelompok eksperimen

Kelompok kontrol 02 =

x

= Pengajaran pada kelompok eksperimen dengan model

pembelajaran portofolio

Y = Pengajaran dengan menggunakan metode konvensional T1

=

Hasil belajar pada kelompok eksperimen

T 2 = Hasil belajar pada kelompok kontrol

E. Variabel Penelitian

I. Variabel X (Model Pembelajaran Portofolio) a. Definisi Konseptual

Portofolio diartikan sebagai wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu benda fisik portofolio adalah bundel, yakni kumpulan data dokumentasi hasil pekerjaan siswa yang disimpan pada suatu bendel. Sedang sebagai suatu proses sosial pedagogis. Portofolio adalah collection of learning

experience yang terdapat dalam pikiran siswa baik yang berwujud

[image:41.525.51.442.156.507.2]
(42)

b. Definisi Operasional

Model pembelajaran portofolio merupakan suatu bentuk proses belajar

mengajar yang membentuk siswa menjadi mandiri dan kreatif dalam

memecahkan suatu permasalahan sehingga siswa dituntut aktif dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dan merupakan suatu inovasi

pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memahami teori

secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Praktik

belajar di sini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong

kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi para siswa, belajar menilai

dan mempengaruhi kebijakan umum, dan memberanikan diri untuk

berperan serta dalam kegiatan anatrsiswa, antarsekolah, maupun

antaranggota masyarakat.

2. V ariabel Y (Hasil Belajar Biologi)

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah terjadinya perubahan perilaku, kepandaian, atau

kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi

tahap. Hasil belajar biologi adalah terjadinya perubahan perilaku

kepandaian atau kemampuan seseorang pada mata pelajaran biologi.

b. Definisi Operasional

Hasil belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah

mengalami proses belajar mengajar, ditandai dengan adanya perubahan

kepandaian dan tingkah laku dari siswa itu sendiri. Sehingga hasil

belajar biologi merupakan hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran

biologi setelah mengalami proses belajar mengajar, ditandai dengan

adanya perubahan-perubahan.

F. Instrumen Penelitian

I. Sumber Data

(43)

awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan hasil belajar, maka dilakukan observasi dengan pretest, sedangkan untuk mengetahui terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen, maka kedua kelompok diuji dengan posttest. Instrumen yang akan digunakan untuk hasil belajar pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat altematif jawaban dan terdiri dari 27 soal materi pengelolaan lingkungan yang telah diuji kesahihannya. Instrumen yang digunakan ini juga untuk mengukur aspek kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi.

2. Kalibrasi Instrumen

Untuk mengetahui bahwa tes yang diberikan berkategori baik, maka soal tes terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa kelas I Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

1) Validitas Instrumen

Suatu instrumen baru dapat dipergunakan dalam penelitian bilamana telah dinyatakan valid. Instrumen dikatakan valid jika memiliki validitas yang tinggi, yaitu bila instrumen tersebut telah dapat mengukur apa yang diukur.4 Untuk pengujian validitas tes biologi dilakukan dengan uji point biserial dengan menggunakan rumus sebagai berikut ,5

r b. =Mp-Mt

H

p'

s

I q

Keterangan:

r,,.; " koefisien korelasi point biserial

(44)

-Mp =mean skor dari tester yang menjawab benar item yang dicari korelasinya dengan tes

Mt =mean skor total

St = standar deviasi dari skor total

p = proporsi testee yang menjawab benar terhadap butir item yang sedang diuji valididas itemnya

q = proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya

Suatu instrumen dikatakan valid jika rpbi > ft. Dalam penelitian ini, butir

soal yang diujicobakan sebanyak 35 soal materi pengelolaan lingkungan. Dengan taraf signifikansi 5% diperoleh r, 0,304, dengan demikian didapat 27 soal dengan validitas baik dan 8 so al dengan validitas buruk. 6

2) Reliabilitas Instrumen

Persyaratan lain yang perlu dipenuhi oleh suatu instrumen adalah reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur dan hasil tes menunjukkan ketepatan. Dengan kata lain, Jika hasil penilaian yang diberikan oleh instmmen tersebut konsisten memberikan jaminan bahwa intrumen tersebut dapat dipercaya7 dan jika kepada siswa diberikan tes yang sama pada waktu berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (rangking) yang sama dalam kelompoknya.8

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen tes hasil belajar siswa digunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) dengan rumus sebagai berikut:9

6

Lampiran, h. 76

7

Ronny Kountur, Metode Penelitian unluk penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Penerbit

PPM, 2003), h.152

8 Suharsimi Arikunto_ dョQ\ョイMイャョセョイ@ セ|QQQOLLLNNL@ .. ; p,,.,,A;A;i,.,,,,

(45)

Keterangan:

r11 セ@ reliabilitas tes secara keseluruhan

p セーイッーッイウゥ@ subjek yang menjawab item benar

q = proporsi subjek yang menjawab item salah

2:

pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n セ@ jumlah butir soal dalam perangkat tes

S セ@ standar deviasi skor-skor tes

Berdasarkan perhitungan reliabilitas tes didapat nilai reliabilitas sebesar 0, 78, sehingga ke-27 tes hasil belajar biologi dapat dinyatakan memiliki reliabilitas yang cukup tinggi dan selanjutnya dapat digunakan sebagai penelitian 10.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam ha! ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan menggunakan beberapa teknik, yaitu:

I. Tes objektif, digunakan untuk mengambil data mengenai peningkatan hasil belajar siswa, yang melalui tahapan perlakuan sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

(46)

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan dimulai dengan memberikan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan dengan tahapan-tahapan penggunaan model pembelajaran portofolio di kelas eksperimen, yang di!akukan oleh guru bidang studi sekolah dengan menggunakan konsep, model, dan skenario pembelajaran po1iofolio yang dibuat oleh peneliti. Setelah pokok bahasan selesai diajarkan dan portofolio telah selesai dibuat dan siap ditan1pilkan, maka diadakan tes hasil belajar berupa post test, dengan instrumen berupa soal objektif sebanyak 27 butir, dengan rentangan skor I jika benar, dan 0 jika salah. Tes yang serupa juga dilakukan pada kelas kontrol yang diajarkan dengan metode konvensional, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang didapat kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan.

c. Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan merupakan tahap akhir dari penelitian. Pada tahap ini dikemukakan proses berlangsungnya penelitian dan hasil penelitian. 2. Observasi atau pengamatan, digunakan untuk mendapatkan data yang

sifatnya fisik. Penulis mengadakan pengamatan langsung ke sekolah untuk mendapatkan gambaran konkrit tentang penggunaan model pembelajaran portofolio disekolah. Teknik ini dilakukan hanya untuk memperkaya data yang telah didapat.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu peneliti berusaha untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitiannya. Dalam analisis data dilakukan beberapa tahapan yang meliputi: uji normalitas, uji homegenitas, dan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis.

(47)

S 1 : varian yang besar

S2 : varian yang kecil

c) Pengujian Hipotesis

Setelah diketahui hasil uji persyaratan analisis, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis, untuk menguji ada tidaknya perbedaan hasil belajar biologi diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran portofolio dan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran portofolio. Maka data yang telah diperoleh (berupa skor) dianalisis dengan teknik analisis komparasional bivarian melalui analisis "t" dengan langkah-langkah sebagai berikut:

I. Mencari mean kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol

2. Mencari deviasi kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol

3. mencari standar error mean kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol

ャセMsMem⦅]⦅Nj⦅セd⦅M⦅i@

セQQ@

SEMe - Mk =

.J

SEMe 2

+ SEMk 2

Keterangan:

SD : Standar Deviasi SE : Standar Error

Hasil analisis tersebut akan menunjukkan apakah hipotesis diterima atau ditolak dengan rumus:

Me-Mk I =

(48)

dengan interpretasi

dk = (N 1

+

N1 - 2) untuk hasil dikonfirmasikan ke label "t" (t1) dengan

taraf signifikansi 5 %.

Jika t0 > t., maka Ho ditolak dan Ha diterima

(49)

Jakarta

1. Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar Biologi a. Deskripsi skor prere.1· siswa kelas eksperimen

No

1 2 ,

.)

Skar pretest yang clidapatkan pacla kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan diclapat nilai maksimum 74 clan nilai minimum 33, clengan rata-rata hitung (mean) sebesar 53,6, nilai tengah (median) sebesar 56,5, nilai modus 55. clan standar cleviasi sebesar l 0.39.1

[image:49.521.49.443.125.564.2]

Lebih jelasnya cleskripsi skor pretest clapat clilihat clalam tabel distribusi frekuensi di bawah ini:

Tabel 4.1

Distribusi Frelrnensi Skor Pretest Kclas Ekspcrimcn

.

Interval Nilai Frekuensi

Ke las Teng ah Batas Nyata Absolut Relatif

33 - 39 36 32.5 - 39.5 4 11.1%

.

40- 46 43 39.5 - 46.5 5 13.9%

47 - 53 50 46.5 - 53.5 7 19.4%

f - - -- - · ·

4 54-60 57 53,5 - 60.5 11 30.6%

>--·

5 61· -67 64 60.5 - 67.5 6 16.7%

. . ..

6 68 - 74 71 67.5 - 74.5 .) , 8.3%

.

-Skar pada interval 54 - 60 merupakan skor yang paling banyak cliperoleh siswa sebanyak 30.6%. Berdasarkan perhitungan. rata-rata skor

pre/es pada kelas eksperi111en yaitu sebesar 53.6 dcngan demikian nilai ini

(50)

Skor pretest pada I<.elas Kontrol sebelurn diajarkan dengan model pernbelajaran konvensional diclapat nilai maksimum 74 dan nilai minimum 33, dengan rata-rata hitung (mean) sebesar 5

Gambar

Gambar Halaman
Tabel 3.2 Rancangan Pre Eksperimen
Tabel 4.1 Distribusi Frelrnensi Skor Pretest Kclas Ekspcrimcn
Distribusi Frekuensi Skor Tabel 4.2 Pretest Kelas Kontrol
+7

Referensi

Dokumen terkait

ya nanti dibantu dengan kita tiap tahun ada lomba yang namanya kaizen yang artinya kualisi, kualisi control sircel, koalisi statistik sistemyang mana itu ide-ide dari

Seandainya dilihat secara utuh, baik dalam konteks keseluruhan pemikiran Ibnu Taimiyyah maupun dalam konteks di mana kalimat yang dikutip tersebut maka para pembaca yang jujur

Ketepatan yang dimaksud adalah bahwa materi yang ditanyakan tepat diujikan dengan bentuk uraian, yaitu menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan dengan

Tujuan penelitian ini adalah: (1)Mengidentifikasi strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh Bank Mega cabang Djuanda Bogor dalam menjual produk tabungan

Proses awal yang dilakukan untuk pembuatan peta perubahan penutup lahan adalah pengumpulan dan penyiapan data digital dalam pemrosesan citra Landsat, melakukan

[r]

32/2004 telah menjadi blunder politik bagi pemerintah pusat, khususnya berkaitan dengan keberadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintahan desa. Tuntutan para

constructive engagement ini sudah terlihat dari proses demokratisasi Myanmar yang justru mulai berjalan dan terus berkembang setelah masuk ke dalam keanggotaan