• Tidak ada hasil yang ditemukan

Layanan sirkulasi di perpustakaan fakultas sains dan teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Kajian terhadap perspektif pemustaka dan pustakawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Layanan sirkulasi di perpustakaan fakultas sains dan teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Kajian terhadap perspektif pemustaka dan pustakawan"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

PUSTAKAWAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh : Mifta Apriyanto

108025000046

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

(2)
(3)
(4)
(5)

Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Kajian Terhadap Perspektif Pemustaka dan Pustakawan

Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, M.Hum. Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi pemustaka terhadap sikap pustakawan dalam memberikan pelayanan serta tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Untuk pendekatan kuantitatif, digunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 responden. Accidental sampling adalah pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan dijumpai. Sedangkan untuk pendekatan kualitatif, digunakan metode wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sangat bagus. Hal itu dilihat dari hasil kuesioner yang menunjukan bahwa pemustaka puas dengan pelayanan yang ada di layanan sirkulasi Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sementara itu, tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka adalah akan tetap mempertahankan dan meningkatkan pelayanan yang sudah ada di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(6)

i dengan iringan nikmat yang tiada henti, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Kajian terhadap Perspektif Pemustaka dan

Pustakawan”. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan dukungan dan doa dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih

penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M. Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Ade Abdul Hak, S.Ag, M.Hum selaku Dosen Pembimbing. Terimakasih atas

bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Alm. Bapak Rizal Saiful Haq, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Bapak Luthfi Irhason, S.IP selaku pustakawan di Perpustakaan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bersedia

(7)

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan,

wawasan dan pengalaman yang sangat bermanfaat.

8. Orang tua yang selalu memberikan doa dan semangat yang tak henti-hentinya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Om Syahril Simamora dan Tante Saeni yang selalu memberikan fasilitas dan motivasi

yang tak henti-hentinya kepada penulis.

10.Kakak dan Adikku yang juga selalu mendoakan penulis dan memberikan semangat yang

begitu berarti.

11.Teman-teman kuliah seperti Lanna, Radit, Zihan, Arif, Danang, Irfan, Bdul, Fahri, Ibenk,

Hakim, Amet dan yang tidak dapat disebutkan satu per satu akan tetapi semangat dan

dorongan dari kalian memberikan penulis inspirasi yang begitu bermanfaat. Tetap

semangat dan terus berjuang untuk menggapai cita-cita kawan.

12.Pimpinan dan Staff IMMC (Indonesia Media Monitoring Center) seperti Pak Farid, Bang

Nardi, Mas Zaenal, Pak Haryo, Mas Ismet yang selalu memberikan pengetahuan dan

pengalaman baru bagi penulis.

13.Teman-teman FAP Badminton Club; Adrian, Muchtar, Lukman, Ridho, Yudi, Adit,

Rangga, Hakim, Mas Dipa, Raja, Supri, Randi dan lainnya yang selalu menghadirkan

gelak tawa dan sportifitas dalam setiap pertandingan.

(8)

penyusunan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi Penulis dan setiap pembacanya.

Ciputat, September 2014

(9)

iv

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 11

(10)

TEKNOLOGI

A. Sejarah Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi ... 29

B. Visi,Misi dan Tujuan Perpustakaan ... 30

C. Struktur Organisasi..…. ... 30

D. Jenis Koleksi Bahan Pustaka ... 31

E. Manajemen Koleksi … ... 32

F. Ruang dan Fasilitas … ... 35

G. Kegiatan Pelayanan…… ... 38

1. Layanan Sirkulasi… ... 39

2. Layanan Penelusuran Informasi… ... 41

3. Layanan Pendaftaran Anggota… ... 42

4. Layanan Bebas Pustaka… ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data…… ... 44

B. Pengolahan Data……… ... 44

C. Penyajian Data……… ... 47

1. Proses Pendaftaran Keanggotaan Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi………...………...47

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada masa sekarang menyebabkan perkembangan informasi semakin pesat pula. Perpustakaan sebagai pusat informasi semakin dituntut untuk memberikan layanan informasi yang lebih baik dan tepat guna, sehingga dapat menarik perhatian pemustaka dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang berbeda seperti anak-anak, pelajar, mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya.1

Perpustakaan yang menyediakan informasi dan memberikan layanan kepada pemustaka dari seluruh lapisan masyarakat dalah perpustakaan umum. Sedangkan perpustakaan yang digunakan untuk keperluan mahasiswa di kampus meliputi perpustakaaan umum kampus dan perpustakaan fakultas.

Perpustakaan terdiri dari beberapa layanan salah satunya yaitu layanan sirkulasi. Layanan sirkulasi di perpustakaan bisa dikatakan sebagai ujung tombak kegiatan pelayanan pengguna di perpustakaan, karena layanan sirkulasi merupakan area layanan yang banyak berinteraksi langsung dengan pengguna dari pada layanan lain yang ada di perpustakaan. Aktivitas bagian layanan menyangkut

1Jalaludin Rakhmad. Metode Penelitian Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosda Karya,

(12)

masalah citra perpustakaan. Baik tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana layanan perpustakaan diberikan kepada pemustaka.

Tujuan layanan sirkulasi adalah mengatur arus kegiatan transaksi perninjaman dan pengembalian dengan memperlancar dan mempermudah proses peminjaman koleksi baik untuk dibawa pulang, maupun keperluan sejenak seperti fotokopi melalui proses penyelesaian administrasi dengan pencatatan data buku terlebih dahulu.

Dengan adanya tujuan pelayanan sirkulasi maka pemakaian koleksi dapat secara efektif, pengawasan terhadap bahan pustaka akan kemudahan dilakukan dan koleksi perpustakaan akan terjaga karena diketahui siapa peminjam koleksi, waktu pengembalian yang jelas dan pelanggaran dapat diketahui dengan segera.Untuk dapat melaksanakan kegiatan perpustakaan maka harus disesuaikan fungsi dan masing-masing petugas pelayanan sirkulasi. Fungsi dan tugas pelayanan sirkulasi sangat penting karena dapat membantu pengguna perpustakaan memperoleh bahan pustaka dan dapat melindungi bahan pustaka.

(13)

diberikan kepada pemustaka. Bagian layanan merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pemustaka jika mampu memberikan layanan yang terbaik dan dinilai buruk secara keseluruhan jika layanan yang diberikan buruk.

Untuk mencapai sebuah citra layanan dalam perpustakaan yang baik maka diperlukan adanya penilaian tentang sikap yaitu sikap petugas bagian layanan dalam melayani pemustaka maupun sikap dari pemustaka itu sendiri. Dengan mengetahui sikap pemustaka, maka penulis dapat mengevaluasi kinerja bagian layanan. Sehingga akan diketahui kekurangan dan keberhasilan yang telah dicapai untuk meningkatkan mutu layanan pada perpustakaan tersebut.

Perselisihan yang terjadi antara pustakawan dan pemustaka yang disebabkan oleh kesalahpahaman dalam memberikan pelayanan dalam perpustakaan tersebut. Hal ini mengakibatkan kesenjangan antara pemustaka dengan perpustakaan, terutama pustakawan. Untuk memperbaiki hubungan antara pustakawan dengan pemustaka, salah satunya dengan memperbaiki dan meningkatkan pelayanan terhadap pemustaka, terutama di bagian layanan sirkulasi.

(14)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Kajian terhadap Perspektif Pemustaka dan Pustakawan”.

B. Pembatasan Masalah

Agar penulisan proposal skripsi ini tidak meluas dan lebih terarah, maka penulis memberikan batasan hanya pada bagian layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Yaitu persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah sekaligus pertanyaan penulis yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?

(15)

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Mengacu kepada permasalahan penelitian tersebut, tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian adalah:

a. Untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Untuk mengetahui tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka pada layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dapat mengetahui lebih mendalam sikap pustakawan layanan yang diberikan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Dapat dijadikan masukan bagi perpustakaan sebagai alat untuk mengevaluasi sikap pustakawan pada layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sehingga dapat meningkatkan mutu layanan yang lebih baik.

(16)

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Metode penelitian deskriptif analitik, yaitu penelitian dengan cara memusatkan diri pada masalah yang aktual, mengumpulkan data yang relevan, menjelaskan kemudian menganalisa dan dapat ditarik kesimpulan tentang masalah yang dihadapi. Sedangkan pendekatan penelitiannya adalah kuantitatif dan kualitatif. Untuk pendekatan kuantitatif digunakan metode kuesioner atau angket. Sedangkan untuk pendekatan kualitatif, digunakan metode purposive sampling dengan informan penelitian yaitu pustakawan dengan melakukan wawancara terhadap hasil kuesioner.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan obyek-obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Sampel diambil berdasarkan jumlah anggota baru yang mendaftar di tahun 2013 (data diperoleh dari bulan Januari 2013 - April 2013), yaitu berjumlah 514.

(17)

yang kebetulan ada atau dijumpai2. Apabila sampel subyeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika tingkat populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil sampel sebanyak 10%-15% atau 20%-25%. Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 15% dari jumlah populasi.

Berdasarkan ketentuan tersebut maka penulis mengambil jumlah sampel yaitu sebanyak 77 responden atau 15% dari jumlah pengunjung yang berjumlah 514 orang.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, ditempuh beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: a. Metode Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket, yaitu pengumpulan data primer penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada pemustaka yang berkunjung ke Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi.

b. Wawancara, merupakan percakapan dan tanya jawab kepada pustakawan bagian layanan sirkulasi di Perpustakaan Sains dan Teknologi yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka.

2

(18)

c. Studi pustaka, yaitu penulis memperoleh data melalui literatur-literatur yang berhubungan dengan bidang kajian.

d. Presentase data, yaitu menggunakan presentase denngan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda.

Adapun rumus presentase sebagai berikut :

P = F x100%

N

Keterangan : P = Presentase

F = Frekuensi yang akan dicari presentasinya N = Number of case (jumlah frekuensi)3

4. Teknik Pengolahan Data

Dari hasil data-data yang diperoleh pada tempat penelitian tersebut, akan diolah dengan beberapa teknik pengolahan data, yaitu:

a. Penataan data mentah, yaitu data yang mengacu kepada kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatur dan mengklasifikasikan data yang terkumpul di lapangan. Misalnya, peneliti mengumpulkan data dari hasil observasi dan wawancara data yang ada dikumpulkan, diklasifikasikan berdasarkan permasalahan untuk dapat diakses secara cepat.

3

(19)

b. Editing data, yaitu kegiatan persiapan data sebelum dianalisis. Proses editing data ini merupakan penelitian awal terhadap data, untuk mengetahui data tersebut terdapat kesalahan atau tidak, dan layak atau tidak untuk disajikan dalam memecahkan masalah. c. Penarikan Kesimpulan

Data-data yang telah dijabarkan dalam bentuk naratif akan penulis ambil kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan proposal ini, penulis membagi pembahasan menjadi lima bab dan masing-masing bab berisi beberapa bagian seperti yang digambarkan di bawah ini:

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri atas dasar pemikiran yang menjadi latar belakang masalah,pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

(20)

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Berisi tentang sejarah, profil, visi dan misi, tugas dan fungsi kewenangan, dan struktur organisasi Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian tentang persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka.

BAB V PENUTUP

(21)

11 A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat). Yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan jurusan, bagian fakultas, universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, maupun perpustakaan progran non gelar.1

Menurut B.B Morgan perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di lingkungan lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang pada umumnya mempunyai ciri-ciri yang mirip karena mereka mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mendukung misi pendidikan lembaga induknya2. Sedangkan menurut Abdul Rahman Saleh perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi atau pendidikan tinggi

1

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), h.51

2

(22)

lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi3.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa definisi dari perpustakaan perguruan tinggi adalah sebuah lembaga pemberi layanan informasi yang berada di lingkungan lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan diselenggarakannya Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah untuk menunjang terlaksananya progran pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu:

a. Pengumpulan informasi b. Pengolahan informasi c. Pemanfaatan informasi d. Penyebarluasan informasi

e. Pemeliharaan/pelestarian informasi

3

(23)

Perpustakaan perguruan tinggi berperan sebagai salah satu unit sarana kelengkapan pusat perguruan tinggi yang bersifat akademik dalam menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam menunjang dharma pendidikan dan pengajaran, maka perpustakaan mengumpulkan, mengolah, menyediakan serta menyebarluaskan informasi sesuai dengan kurikulum di perguruan tinggi. Dalam hal ini perpustakaan berusaha untuk memperkaya pengetahuan dosen dan mahasiswa, serta mempertinggi kualitas pengajar dan mempertinggi mutu hasil belajar mahasiswa. Dalam menunjang dharma penelitian, perpustakaan berusaha mengumpulkan, mengolah, menyediakan, serta menyebarluaskan dan melestarikan hasil-hasil penelitian ilmiah sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 Pasal 55 perpustakaan perguruan tinggi berstatus sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di tingkat pusat yang mempunyai kedudukan setingkat dengan unit pelaksana teknis lainnya di tingkat pusat. Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan diatas, maka perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:

a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, seperti mahasiswa, staf pengajar dan mungkin juga pegawai perguruan tinggi lainnya.

(24)

c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai kepada mahasiswa Pasca Sarjana, bahkan kepada staf pengajar.

d. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai perpustakaan (anggota).

f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di lingkungan perguruan tinggi maupun kepada masyarakat di luar perguruan tinggi seperti kepada masyarakat industri dan lain-lain.

Fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau sedikitnya dari dua segi yaitu :

a. Dari segi layanan, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai enam fungsi yaitu sebagai pusat :

1. Pengumpulan informasi 2. Pengolahan informasi 3. Penelusuran informasi 4. Pemanfaatan informasi 5. Penyebarluasan informasi

6. Pemeliharaan serta pelestarian informasi

(25)

1. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran.

2. Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian. 3. Sebagai pusat layanan informasi untuk pengabdian pada

masyarakat.4 B. Layanan Sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation” yang mempunyai arti perputaran, peredaran.Sedangkan dalam ilmu perpustakaan, kata sirkulasi sering dikenal dengan pemanfaatan bahan pustaka. Menurut Bafadal-Ibrahim, “Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka”.5

Ada tiga macam sistem layanan yang biasa dilakukan oleh perpustakaan, yaitu sistem layanan terbuka, sistem layanan tertutup, dan sistem layanan campuran. Masing-masing layanan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

1. Sistem Layanan Terbuka (Open Access)

Dalam sistem layanan terbuka, perpustakaan memberi kebebasan kepada pengunjungnya untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak. Oleh karena itu, penataan ruang koleksi perlu diperhatikan.

2. Sistem Layanan Tertutup (Close Access)

4

Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), h.17

5

(26)

Layanan tertutup memiliki arti pengguna tidak boleh langsung mengambil koleksi bahan pustaka yang diinginkannya di rak, tetapi harus melalui petugas perpustakaan. Pengguna dapat memilih koleksi bahan pustaka yang diinginkannya melalui katalog yang disediakan.

3. Sistem Layanan Campuran (Mixed Access)

Layanan campuran merupakan gabungan layanan terbuka dan tertutup. Layanan campuran ini biasanya digunakan oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi. Untuk koleksi skripsi, referensi, dan thesis dilayani secara tertutup melalui katalog. Sedangkan untuk koleksi yang bersifat umum menggunakan layanan terbuka.6

Menurut Buku Pedoman Umum Pengolahan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, “Layanan sirkulasi adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan diluar perpustakaan”.7 Menurut Sjahrial-Pamuntjak, “Sirkulasi adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun dibawa keluar perpustakaan”.8

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yang berhubungan dengan bagian peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat dipergunakan oleh pengguna secara maksimal. Agar perpustakaan dapat memainkan perannya dengan baik/berdaya guna maka perpustakaan harus didukung oleh sarana, prasarana serta

6

Bafadal-Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 40 7

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi

(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999), h. 34 8

(27)

tenaga kerja pengelola yang handal. Untuk itu tenaga pengelola perpustakaan perguruan tinggi perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan mengelolah perpustakaan perguruan tinggi khususnya pada bagian pelayanan sirkulasi.

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruaan Tinggi, pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayangkan koleksi perpustakaan kepada para pemakai atau pengguna perpustakaan dengan berbagai macam kegiatan seperti:

1. Membuat peraturan mengenai pemakaian/peminjaman koleksi, misalnya yang mengatur :

a. Siapa saja yang boleh ,memakai fasilitas perpustakaan b. Syarat-syaratnya apa saja

c. Hak-haknya apa saja

d. Lamanya jangka waktu peminjaman

e. Banyaknya koleksi bahan pustaka yang boleh dipinjam keluar oleh setiap orang/anggota perpustakaan.

f. Sanksi-sanksi bila terlambat mengembalikan pinjaman bahan pustaka ataupun bila terjadi pelanggaran terhadap peraturan perpustakaan.

2. Membuat pengumuman tentang pendaftaran anggota perpustakaan langsung tertulis di perpustakaan.

(28)

4. Mencatat dengan tertib dan teratur semua pemasukan uang pendaftaran anggota perpustakaan maupun uang denda keterlambatan pengembalian koleksi pustaka, untuk kemudian menyetorkannya kepada yang berwenang ataupun pimpinan perpustakan.

5. Melayani permintaan “Surat Bebas Pinjaman Pustaka (SBPP)” kepada para anggota perpustakan yang memerlukan untuk keperluan studi.9

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi, rangkaian kegiatan proses layanan sirkulasi meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Meminjamkan

Semua kegiatan tersebut harus tercakup dalam peraturan perpustakaan untuk diketahui dan dipatuhi oleh pengguna dan staf perpustakaan.10

9

Departemen Pendidikan Nasional, Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Direktorat Jendral Departemen Pendidikan Nasional, 2004), h. 6

10

(29)

C. Persepsi

1. Definisi Persepsi

Kita menangkap berbagai gejala di luar diri kita melalui lima indera yang kita miliki. Proses penerimaan rangsang ini disebut penginderaan (sensation). Tetapi pengertian kita akan lingkungan atau dunia disekitar kita bukan sekedar hasil penginderaan itu. Ada unsur interpretasi terhadap rangsang-rangsang yang diterima. Interpretasi ini menyebabkan kita menjadi subjek dari pengalaman kita sendiri.

Rangsang-rangsang yang diterima dan inilah yang menyebabkan kita mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan. Proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti disebut persepsi. Karena persepsi bukan sekdar penginderaan maka ada penulis yang menyatakan persepsi sebagai the interpretation of experience (penafsiran pengalaman). Persepsi dapat disimpulkan suatu tanggapan, kesan, penilaian seseorang terhadap sesuatu yang ditangkap oleh panca indera.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi adalah proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.11 Sementara itu menurut Sarwono dalam pandangan konvensional persepsi dianggap sebagai kumpulan penginderaan, sebagai proses pengenalan objek yang merupakan aktivitas kognisi dimana otak aktif

11

(30)

menggabungkan kumulasi (tumpukan) pengalaman dan ingatan masa lalu serta aktif menilai untuk memberi makna dan penilaian baik atau buruk.12

Dengan demikian dapat disimpulkan persepsi adalah proses pengenalan terhadap objek (benda, manusia, gagasan, gejala dan peristiwa) melalui panca indera sehingga dengan serta merta memberi makna dan nilai kepada suatu objek dengan menonjolkan sifat khas dari suatu obyek serta hasil dari persepsi bisa bisa berupa tanggapan atau penilaian yang berbeda dari individu.

2. Ciri-Ciri Persepsi

Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi tersebut, yaitu:

a. Rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dari masing-masing indera (cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi pendengaran dan sebagainya).

b. Dunia persepsi mempunyi sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat mengatakan atas-bawah, tinggi rendah,luas-sempit, latar depan-belakang, dan lain-lain. c. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-muda

dan lain-lain.

12

(31)

d. Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu.

e. Dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungannya dengan tujuan dalam diri kita.13

D. Definisi Sikap

Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan (stimulus) yang diterimanya. Bila sikap mengarah pada objek tertentu, berarti penyesuaian diri terhadap objek tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kesediaan untuk bereaksi dari orang tersebut terhadap objek. Dengan sendirinya tindakan diawali melalui proses yang cukup kompleks dan sebagai titik awal untuk menerima rangsangan adalah melalui alat indera, seperti penglihatan, pendengaran, alat raba, rasa dan bau. Definisi lain yang dinyatakan oleh Judd yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne, “sikap adalah evaluasi yang abadi dari berbagai aspek didunia sosial-evaluasi yang disimpan dalam ingatan”.14

Bila diamati, definisi yang diberikan oleh para ahli memiliki perbedaan satu sama lain, namun esensinya sama saja. Menurut Scifman dan Kanuk menyatakan

13

Irwanto, Psikologi Umum : Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta : PT. Prenhallindo, 2002)h. 71-73.

14

(32)

bahwa “Sikap adalah ekspresi perasaan (inner feeling), yang mencerminkan apakah

seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap suatu objek”.15

Dalam diri individu sendiri terjadi dinamika berbagai psikofik seperti kebutuhan, motif, perasaan, perhatian, dan pengambilan keputusan. Semua proses ini sifatnya tertutup sebagai dasar pembentukan suatu sikap yang akhirnya melalui ambang batas terjadi tindakan yang bersifat terluka dan inilah yang disebut tingkah laku.16

E. Ciri Sikap

Sikap memiliki ciri khas diantaranya:17

a. Sikap mempunyai objek tertentu seperti orang, perilaku, konsep, situasi, benda dan sebagainya.

b. Sikap mengandung penilaian seperti setuju dan tidak setuju, suka dan tidak suka.

Sikap bisa dikatakan sebagai respon. Respon hanya timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki timbulnya reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk respon yang dinyatakan sebagai sikap itu

15

Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.152

16Mar’at, Sikap Manusia: Perubahan Serta Pengukurannya

, (Bandung: Ghalia, 1981), h.12 17

(33)

didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu, yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, suaka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.18

Mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap. Walaupun materi yang diukur bersifat abstrak, tetapi secara ilmiah sikap dan persepsi dapat diukur, dimana sikap terhadap obyek diterjemahkan dalam sistem angka. Dua metode pengukuran sikap terdiri dari metode Self Report dan pengukuran Involuntary Behavior.

1. Self Report merupakan suatu metode dimana jawaban yang diberikan dapat menjadi indikator sikap seseorang. Namun kelemahannya adalah bila individu tidak menjawab pertanyaan yang diajukan maka tidak dapat mengetahui pendapat atau sikapnya.

2. Involuntary Behaviour dilakukan jika memang diinginkan atau dapat dilakukan oleh responden, dalam banyak situasi akurasi pengukuran sikap dipengaruhi kerelaan responden.19

G. Pemustaka

Pemakai perpustakaan (pemustaka) adalah segala-galanya bagi perpustakaan, segala bentuk kegiatan perpustakaan harus selalu diarahkan pada kepentingan

18

Saifudin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002). Ed.2, h.15

19

(34)

masyarakat. Masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan perpustakaan pada umumnya individu ataupun kelompok yang berbeda-beda latar belakangnya.20

Bagi perpustakaan fakultas, mahasiswa sebagai calon pemakainya sangat berarti. Mahasiswa disini adalah sekelompok orang yang berada atau bagian dari fakultas. Whittaker membedakan pemakai perpustakaan menjadi dua berdasarkan frekuensi kunjungan dan pemahaman mereka tentang perpustakaan, yaitu:21

1. Reguler Users: Kelompok pemakai yang rutin mengunjungi perpustakaan kurang lebih satu kali sebulan dan mereka mengerti apa yang dapat mereka harapkan dari perpustakaan.

2. Occasional User: Mereka yang kadang-kadang mengunjungi perpustakaan namun mereka tidak mengerti manfaat dari perpustakaan ini.

H. Pustakawan

1. Definisi Pustakawan

Tidak semua orang yang bekerja di perpustakaan dapat disebut pustakawan. Adapun definisi pustakawan menurut organisasi Pustakawan Indonesia adalah orang yang memberikan layanan/ jasa kepada masyarakat

20

Sudariah Nasution, “Perkembangan Perpustakaan Umum Saat Tinggal Landas” : perspektif

pelayanan perpustakaan umum (Jakarta: Perpustakaan Umum DKI Jakarta, 1985) 21

(35)

sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan Ilmu Perpustakaan.22

Persyaratan pendidikan formal di bidang Ilmu Perpustakaan mengacu kepada jabatan atau orang yang bertanggung jawab atas manajemen kerja perpustakaan, sedangkan orang yang tidak mempunyai pendidikan formal Ilmu Perpustakaan bisa disebut tenaga penunjang dan staf administrasi, karena itulah tenaga pustakawan dapat dibedakan menjadi dua kelompok tenaga kerja, yaitu tenaga profesional dan tenaga non profesional. Adapula yang membedakannya menjadi tiga kelompok dengan menambahkan tenaga para profesional diantara kedua kelompok tersebut.23

Menurut Hernandono pustakawan adalah “Pegawai Negeri Sipil yang berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi yanng diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang, untuk melakukan kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit perpustakaan instansi pemerintah atau unit tertentu lainnya”.24

2. Peran Pustakawan

Pustakawan perguruan tinggi mengemban tanggung jawab yang besar atas keberadaan dan kelangsungan hidup perpustakaan di lingkungan

22

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), h.6

23Iskandar Sulaiman, “Mencari Falsafah Kepustakawanan Indonesia”. Al

-Maktabah., III,I (April 2001), h.42

24

(36)

perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan pustakawan adalah orang yang mengelola perpustakaan dan orang yang paling tahu dalam hal penelusuran dan kebutuhan para pemakai. Kemampuan lain pustakawan adalah mengklasifikasi, memfiling dokumen file, lokasi koding bahkan sampai bentuk format penyimpanan data.

Sebagaimana telah kita ketahui perpustakan perguruan tinggi adalah sarana penunjang dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, perpustakaan juga merupakan laboratorium ilmiah, sebagai tempat penelitian literatur dokumen oleh para pemakai perpustakaan. Pemakai perpustakaan diantaranya adalah pengajar, peneliti, mahasiswa ataupun golongan pemakai lainnya. Oleh sebab itu para pustakawan perguruan tinggi dalam menjalankan tugasnya harus selalu bertindak dengan profesional dalam mengambil keputusan baik dalam hal pemecahan suatu masalah maupun lainnya. Hal ini mengakibatkan para pustakawan harus memiliki jiwa profesional sebagai seorang pustakawan perguruan tinggi.

3. Fungsi Pustakawan

Bertautan erat dengan fungsi perpustakaan. Fungsi perpustakaan adalah penyimpanan, informasi, pendidikan, penelitian, kultural.25 Fungsi penyimpanan artinya perpustakaan bertugas menyimpan hasil karya manusia khususnya informasi terekam dengan tidak memandang format maupun

25

(37)

medianya. Fungsi informasi artinya perpustakaan bertugas menyediakan serta memberikan informasi bagi pemakainya.

Fungsi pendidikan berarti perpustakaan menunjang kegiatan pendidikan pemakainya. Fungsi penelitian artinya perpustakaan bertugas membantu penelitian yang dilakukan oleh anggotanya dengan wujud penyediaan informasi dan data bagi pemakainya. Fungsi kultural dilakukan perpustakaan untuk menumbuhkan apresiasi budaya anggota masyarakat.

Dengan adanya fungsi perpustakaan, maka fungsi pustakawanpun mengikutinya. Maka pustakawan bertugas membantu pemakai dengan berbagai jasa seperti jasa informasi, jasa penelusuran, pendidikan pemakai, dan membantu penelitian.

4. Tugas Pustakawan

Tugas pustakawan adalah melaksanakan kegiatan utama dalam lingkungan unit perpustakaan, yang meliputi kegiatan pengadaan, pengolahan bahan pustaka/sumber informasi, pendayagunaan dan pemasyarakatan informasi baik dalam bentuk cetak, karya rekam maupun multimedia, serta pengkajian atau kegiatan lain untuk pengembangan perpustakaan, termasuk pengembangan profesi. Begitu pula halnya dengan tugas yang harus dilakukan oleh para pustakawan perguruan tinggi, seperti:

(38)

2. Mengolah dan menyajikan bahan pustaka yang ada secara sistematis. 3. Mampu menelusur sumber-sumber rujukan baik yang berada di luar

perpustakaan ataupun di dalam perpustakaan dalam rangka membantu pembaca yang membutuhkan.

4. Mendorong seluruh civitas akademika agar meningkatkan minat membaca dan belajar, sehingga tercipta masyarakat perguruan tinggi yang ilmiah.26

26

(39)

29

TEKNOLOGI

A. Sejarah Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi

Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi berdiri tahun 2001. Pada waktu itu hanya memiliki buku sejumlah 30 judul dan 70 eksemplar. Koleksi-koleksi tersebut hanya dilayankan bagi mahasiswa jurusan TI (Teknologi Informasi) dan SI (Sistem Informasi) karena pada waktu itu baru memiliki dua jurusan. Pada perkembangannya Fakultas Sains dan Teknologi membuka perluasan jurusan, yang awalnya hanya mempunyai jurusan TI dan SI kemudian bertambah menjadi jurusan Agribisnis dan MIPA (Matematika dan IPA). Seiring dengan perkembangan jurusan inilah kemudian Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi mengembangkan koleksinya, yaitu tidak hanya pada bidang subjek TI dan SI tetapi juga koleksi MIPA dan Agribisnis.

Pada awal berdirinya Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi,

pengelolaan perpustakaan ditangani oleh saudara Ba’sir dan Khatim. Kemudian pada

(40)

pemikiran para mahasiswa.

Tahun 2003 jabatan Kepala Urusan Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi beralih kepada Bapak Jambiha, yang menjabat hingga sekarang. Dalam perkembangannya Perpustakaan Sains dan Teknologi memiliki koleksi yang semakin luas dan beragam jenis seperti buku, jurnal, dan buku-buku referensi.

B. Visi dan Misi

Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi mempunyai visi untuk menjadi perpustakaan yang handal dan modern dengan menyediakan buku-buku yang berkualitas dan sesuai dengan kurikulum Fakultas Sains dan Teknologi, serta dapat memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat pengguna perpustakaan

Sedangkan misinya adalah:

1. Pengembangan Sumber Daya Informasi Tercetak dan Elektronik. 2. Pengembangan Layanan Jasa Intranet dan Internet.

3. Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia

C. Struktur Organisasi

(41)

antara perpustakaan fakultas dengan Perpustakaan Utama bersifat koordinatif.

D. Jenis Koleksi Bahan Pustaka

Koleksi yang terdapat di Perpustakaan Sains dan Teknologi cukup beragam, walaupun tentunya lebih banyak koleksi yang berhubungan dengan jurusan-jurusan yang ada pada Fakultas Sains dan Teknologi seperti: koleksi biologi, fisika, kimia, matematika, komputer, teknologi informasi, dan agribisnis. Tidak hanya itu koleksi agama pun tersedia juga di perpustakaan ini. Selain itu, terdapat juga koleksi-koleksi referens seperti kamus, ensiklopedi, direktori, jurnal, majalah, skripsi hingga tesis. Keseluruhan koleksi ini melengkapi kebutuhan informasi di perpustakaan sains dan teknologi. Selain bahan koleksi yang sudah dipaparkan di atas Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi juga mempunyai koleksi yang lainnya seperti:

a) Koleksi umum

Koleksi ini terdiri dari buku-buku yang dapat di pinjam untuk dibawa pulang. Saat ini Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta menyediakan tidak kurang dari 4700 judul (11000 eks) koleksi umum untuk di pinjam kepada para anggota.

b) Koleksi referensi

(42)

memiliki kurang lenbih 200 judul (1000 eks). Buku rujukan (referensi).

c) Koleksi skripsi

Koleksi skripsi ini sebagian besar merupakan deposit karya para alumni Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta sendiri. jumlah koleksi jenis yang sudah diolah plus abstrak dan daftar isi dalam bentuk digital sampai februari 2009 adalah sekitar 1200 judul skripsi.

d) Koleksi serial

Koleksi serial berupa majalah, jurnal, dan koran yang terdapat atau dilanggan oleh perpustakaan. Saat ini koleksi tersebut terdiri dari tiga judul koran nasional (Republika, Kompas, dan Jakarta Pos) dan dua majalah popular yang terdiri dari majalah Tempo dan Gatra. Sedangkan untuk jurnal ilmiah terdiri dari beberapa judul yang baik itu hasil produksi yang ada di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi sendiri maupun hadiah dari lembaga lainnya, dan untuk jenis ini kurang lebih terdiri dari 35 judul jurnal.

e) Koleksi non cetak

Koleksi non cetak yaitu koleksi berupa CD atau kaset yang dimiliki oleh Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta.Saat ini perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi memiliki sekitar 65 judul CD dan 9 judul kaset.

f) Koleksi Tandon (jurusan)

(43)

sesuai ketentuan yang berlaku. Penempatan koleksi tersebut sementara ini disimpan ditiap jurusan sesuai dengan bidang keilmuannya .

g) Laporan penelitian

Laporan penelitian merupakan koleksi hasil penelitian dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta yang disimpan di perpustakaan.

E. Manajemen Koleksi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Kegiatan pengolahan bahan pustaka di perpustakaan Sains dan Teknologi adalah salah satu kegiatan manajemen koleksi dan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan perpustakaan lain. Pada perpustakaan ini, bahan pustaka yang baru diolah dengan beberapa tahapan diantaranya:

a. Pengindukan

(44)

Kegiatan pemberian stempel ini bermaksud untuk memberikan tanda pada koleksi bahwa koleksi tersebut merupakan koleksi milik Perpustakaan Sains dan Teknologi. Selain itu juga, terdapat pemberian stempel yang digunakan untuk memberikan tanda sumber pengadaan, nomor induk, dan nomor kelas.

c. Entri data kedalam sistem atau program

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memasukkan data bibliografi buku kedalam program di komputer. Data yang dimasukkan tidak jauh berbeda dengan data yang dimasukkan di buku induk. Data-data tersebut adalah nomor urut, judul buku, pengarang utama, pengarang tambahan, penerbit, kota terbit, tahun terbit, jenis bahasa indonesia / inggris / arab, dan nomor induk, jumlah copy koleksi.

d. Klasifikasi koleksi

Kegiatan klasifikasi ini merupakan kegiatan memberikan nomor kelas pada koleksi yang baru. Pemberian nomor kelas ini menggunakan tajuk subjek dan DDC 21 edisi ringkas beserta tabelnya. Koleksi yang sudah diberi nomor kelas dimasukkan nomor kelasnya pada program komputer. Pemberian nomor kelas ini juga berfungsi sebagai nomor panggil pada label buku.

e. Pemberian barkode buku

(45)

Kegiatan ini merupakan kegiatan pemberian label nomor panggil pada koleksi. Sistem atau peraturannya sesuai standar yang ada, yakni nomor kelas, 3 huruf nama awal pengarang, dan 1 huruf judul. Pemberian label ini bertujuan untuk memudahkan pemustaka dalam pencarian bahan pustaka (sistem temu kembali informasi).

g. Shelving (memasukkan buku yang sudah diolah kedalam rak)

Kegiatan ini merupakan tahap akhir dari pengolahan bahan pustaka, yakni memasukkan buku yang sudah diolah kedalam rak. Yang tentunya penempatannya sesuai nomor kelas yang sudah ditentukan.

Mengingat dalam pembinaan perpustakaan yang masih kurang, Perpustakaan Sains dan Teknologi ini juga kurang baik dalam pengelolaan koleksi yang diletakkan kedalam rak saat selving atau peletakkan kembali koleksi buku dari ruang baca kedalam rak kembali. Peletakkan koleksi tidak sesuai atau tidak urut berdasarkan nomor panggil, namun peletakkan hanya didasarkan pada lemari yang memiliki nomor kelas yang sama tanpa memperhatikan berada pada tingkat berapa dalam rak atau tidak memperhatikan urutan nomor klasifikasi yang ada pada rak. Dengan demikian pemustaka selanjutnya yang ingin menemukan buku yang diinginkan sulit untuk menemukan kembali.

(46)

CD Program dan CD skripsi hanya sekedar dilakukan penempelan barkode dan disimpan dalam laci pada lemari-lemari single face yang letaknya terdapat di tingkat bawah dengan tidak disusun atau dikelompokkan berdasarkan kelompok tertentu.

Hal-hal yang sifatnya masih kurang ini terjadi dikarenakan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada Perpustakaan Sains dan Teknologi. Jadi pustakawan yang hanya satu orang ini cukup kesulitan untuk selving atau mengembalikan koleksi ke dalam rak dengan sesuai. Tidak hanya itu, kurangnya anggaran dana juga menghambat kegiatan pengelolaan bahan pustaka di perpustakaan.

F. Ruang dan Fasilitas Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi

Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi ini berada di lantai 7 (tujuh) di bawah naungan Fakultas Sains dan Teknologi. Adapun Luas ruangan perpustakaan Sains dan Teknologi adalah 146,25 m2 dengan rincian panjang 19,5 m dan lebar 7,5 m. Dalam ruangan perpustakaan terdapat bagian-bagian ruangan seperti ruang koleksi, ruang pengolahan, ruang pelayanan, dan ruang baca. Seluruh ruangan tersebut memiliki standar luas tersendiri yang sudah pernah dijelaskan pada tinjauan literatur.

(47)

seperti lemari single face, lemari double face, dan lemari besi yang digunakan untuk koleksi skripsi. Lemari single face berjumlah 6 buah yang berukuran 2 m x 0,5 m, kemudian terdapat juga lemari double face yang berjumlah 9 buah yang berukuran 2 m x 1 m, kemudian juga terdapat lemari besi yang digunakan untuk menyimpan koleksi skripsi yang berjumlah 5 buah yang berukuran 2 m x 0,3 m, terdapat juga lemari kecil dan lemari penyimpanan majalah dan koran yang berjumlah 3 buah yang berukuram 1 m x 0,3 m. Dengan demikian jumlah luas ruangan koleksi menjadi 27,9 m2.

Pada ruang untuk pengguna terdiri dari ruang katalog yang terdiri dari 2 buah komputer yang berukuran 1,8 m x 1,2 m, kemudian terdapat ruang penitipan tas yang berukuran 2,4 m x 0,6 m, kemudian ruang pelayanan atau sirkulasi yang berukuran 2,4 m x 1,8 m, dan juga terdapat ruang baca yang berukuran 10,2 m x 2,1 m, Dengan demikian jumlah luas ruangan pada ruang untuk pengguna adalah 29,34 m2.

Pada ruangan untuk staf terdiri dari ruang pimpinan yang berukuran 1,5 m x 1,5 m, kemudian ruang pengadaan dan pengolahan yang berukuran 3,6 m x 1,6 m, dan ruang yang terakhir adalah ruang makan atau pantry yang berukuran 1,5 m x 1,2 m. Dengan demikian jumlah luas ruangan pada ruangan untuk staf adalah 9,81 m2.

(48)

standar

Catatan. Luas perpustakaan dapat disesuaikan untuk sirkulasi atau jalan keluar masuk pemustaka. Dengan demikian jumlah luas ruangan keseluruhan yang ada berjumlah 67,05 m2 dari luas perpustakaan seluruhnya yang berjumlah 146,25 m2. Jadi, masih banyak terdapat ruang yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa ruangan lain untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan perpustakaan dalam hal penambahan ruangan atau penambahan luas pada ruang-ruang tertentu.

Perpustakaan ini juga memiliki beberapa lemari koleksi dan beberapa komputer yang digunakan sebagai pengolahan bahan pustaka dan pelayanan perpustakaan, serta beberapa sarana dan prasarana lain seperti meja baca, kursi, buku induk, AC, dan sebagainya.

(49)

tidak terdapat rayap.

G. Kegiatan Pelayanan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi. Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi menganut sistem perpustakaan terbuka, yaitu sistem perpustakaan yang menghubungkan pemakai langsung dengan sumber informasi, sehingga dapat menelusur sumber informasi secara optimal dan tanpa batas. Berbagai layanan yang tersedia di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi di antaranya:

1. Layanan Sirkulasi

2. Layanan Penelusuran Informasi 3. Layanan Pendaftaran Anggota 4. Layanan Bebas Pustaka

1. Layanan Sirkulasi

(50)

Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi dibuka bagi para penggunanya setiap hari kerja yaitu hari Senin hingga Kamis dari pukul 08.00-16.00 dan Jum’at dari pukul 08.00-16.30. Adapun jam istirahat yaitu pukul 12.00-13.00 untuk hari Senin sampai Kamis, pukul 12.00-13.30 untuk hari Jumat.

b. Peminjaman

Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi menganut sistem pelayanan terbuka, dimana para pengunjung dapat langsung mencari sendiri buku atau bahan pustaka lainnya yang diinginkan melalui katalog, kemudian ke rak penyimpanan. Dengan sistem terbuka ini pemakai dapat merasakan kepuasan yang lebih dibandingkan dengan sistem pelayanan tertutup.

Peminjaman hanya diberikan kepada anggota perpustakaan yaitu mahasiswa, dosen serta karyawan Fakultas Sains dan Teknologi.

1) Keanggotaan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi

Keanggotaan Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi dilakukan sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan.

2) Hak dan kewajiban anggota

(51)

disediakan oleh perpustakaan.

 Peminjam yang membaca ditempat tidak boleh mengembalikkan sendiri bahan pustaka ke rak. Bahan pustaka harus ditinggalkan di meja baca.

 Menaati seluruh peraturan dan tata tertib perpustakaan.

3) Tata Tertib Peminjaman

 Memelihara buku dengan baik.

 Membayar kerugian jika bahan pustaka yang dipinjam terlambat dalam pengembalian, rusak atau hilang.

 Perpanjang pinjaman harus dengan membawa buku yang dipinjam.  Buku-buku dapat dipinjam dengan memperlihatkan kartu anggota.

1. Layanan Penelusuran Informasi

(52)

Sistem pendaftaran anggota di perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi dilakukan oleh mahasiswa yang ingin menjadi anggota perpustakaan. Hal itu berbeda dengan perpustakaan fakultas yang ada di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang menerapkan setiap mahasiswa baru sudah secara langsung menjadi anggota perpustakaan fakultas.

Alasan dari kebijakan tersebut adalah karena memang perpustakaan tersebut lebih nyaman menggunakan sistem tersebut karena sudah diterapkan sejak pertama kali perpustakaan tersebut dibangun, selain itu karena faktor kurangnya SDM yang menangani perpustakaan fakultas Sains dan Teknologi. Kekurangan dari sistem tersebut yaitu adanya mahasiswa yang tidak terdaftar sebagai anggota perpustakaan dikarenakan mahasiswa yang kurang tahu tentang informasi dan jarang berkunjung ke perpustakaan. Tidak ada statistik atau keterangan jumlah mahasiswa di Fakultas Sains dan Teknologi yang tidak menjadi anggota perpustakaan, tetapi berdasarkan keterangan dari salah satu mahasiswa fakultas tersebut, ada salah seorang temannya yang belum menjadi anggota perpustakaan karena alasan tidak tahu cara mendaftar.

1) Langkah-langkah pendaftaran anggota perpustakaan

 Mahasiswa datang ke perpustakaan dan langsung menuju OPAC yang ada di perpustakaan tersebut. Jika kurang paham dapat meminta bantuan pada pustakawan.

(53)

Identitas, Program Studi, Tempat Lahir, Tanggal lahir, Jenis Kelamin dan Alamat.

 Lalu pilih Add Record

Setelah mengisi form pada OPAC, mahasiswa menghubungi pustakawan

untuk dicetakkan Kartu Anggota.

3. Layanan Bebas Pustaka

Surat keterangan bebas pustaka perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi digunakan oleh mahasiswa yang akan melaksanakan sidang skripsi. Surat keterangan bebas pustaka diberikan dengan syarat mahasiswa yang bersangkutan tidak lagi memiliki pinjaman buku dan sebagainya. Pembuatan kartu bebas pustaka tidak dikenakan biaya.

Proses pembuatan surat keterangan bebas pustaka dengan cara mengikuti langkah-langkah berikut:

 Mengisi daftar kunjungan perpustakaan  Mengisi formulir bebas pustaka

(54)

44 A. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner (angket) kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berkunjung ke Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kuesioner (angket), yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Jumlah pertanyaan yang dituangkan dalam kuesioner berjumlah 15 pertanyaan dan terdiri atas 3 kategori yaitu:

1. Proses pendaftaran keanggotaan 2. Proses sirkulasi

3. Sikap layanan pustakawan

Penelitian ini diambil sampel responden sebanyak 77 responden atau 15% dari jumlah pengunjung yang berjumlah 514 orang yang berkunjung ke perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

B. Pengolahan Data

(55)

yang baik dan rapi. Pengolahan data dilakukan dengan memprosentasikannya menggunakan rumus:

x 100%

Keterangan:

P= Angka prosentase untuk setiap kategorinya F= Frekuensi jawaban responden

N= Jumlah responden1

Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah sebagai berikut:

0 % : Tidak ada satupun 1%-25% : Sebagian kecil 26%-49% : Hampir setengahnya 50% : Setengahnya

51%-75% : Sebagian besar 76%-99% : Hampir seluruhnya 100% : Seluruhnya2

1

Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), h.46.

2

(56)

Ukuran dan penafsirannya menggunakan Skala Likert, yaitu skala respon psikometri terutama digunakan dalam kuesioner untuk mendapatkan preferensi responden atas sebuah pernyataan atau serangkaian laporan. 1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju 3 = Setuju

4 = Sangat setuju3

C. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk diagram dengan rincian dan penjelasan sebagai berikut:

1. Proses Pendaftaran Keanggotaan Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi

a. Pendaftaran Anggota Baru

Pendaftaran anggota baru Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dilihat pada Gambar 4.1.

3

HermawanWasito. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa.

(57)
(58)

b. Persyaratan Pendaftaran Anggota Baru

Persyaratan pendaftaran anggota baru Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Persyaratan Pendaftaran Anggota Baru Perpustakaan Tidak Memberatkan

(59)

mahasiswa hanya dimintai identitas diri beserta foto. Foto dilakukan langsung di perpustakaan fakultas sains dan teknologi. Mahasiswa hanya diminta uang pendaftaran yang nominalnya tidak memberatkan mahasiswa. Selanjutnya mahasiswa dapat menunggu paling lama 3x24 jam untuk mendapatkan kartu anggota Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

c. Kepuasan Pelayanan oleh Pustakawan pada Saat Pendaftaran Pelayanan di perpustakaan fakultas sains dan teknologi juga harus dilihat dari kepuasan pemustaka terhadap pustakawan pada saat melakukan pendaftaran sebagai anggota baru Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kepuasan pelayanan perpustakaan oleh pemustaka di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dilihat pada Gambar 4.3.

(60)

Pelayanan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta juga harus diperhatikan pada saat pendaftaran anggota baru perpustakaan sehingga anggota perpustakaan juga dapat merasa nyaman ketika akan berkunjung ke perpustakaan fakultas sains dan teknologi. Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa pelayanan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada saat pendaftaran anggota baru memuaskan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan persentase responden yang setuju dengan kepuasan pelayanan pendaftaran anggota baru Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Responden yang menjawab sangat setuju sejumlah 21 responden (27,27%), setuju 49 responden (63,63%), tidak setuju 5 responden (6,49%), sangat tidak setuju sejumlah 2 responden (2,59%).

d. Efisiensi Waktu dalam Proses Pendaftaran

(61)

Gambar 4.4. Efisiensi Waktu Saat Pendaftaran Anggota Baru

(62)

e. Tanggapan Pustakawan Tentang Persepsi Pemustaka Terhadap Proses Pendaftaran Keanggotaan

Berdasarkan hasil wawancara dengan pustakawan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menunjukan hasil kuesioner mengenai persepsi pemustaka terhadap proses pendaftaran keanggotaan, hasilnya adalah sebagai berikut:

“Saya setuju dengan hasil kuesioner yang mayoritas pemustaka

menyatakan setuju dengan berbagai aspek pelayanan yang diberikan saat proses pendaftaran anggota. Karena saya telah melakukan prosedur yang telah

ditetapkan”. 4

Tanggapan pustakawan mengenai persepsi pemustaka terhadap proses pendaftaran keanggotaan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu setuju dengan hasil kuesioner. Hal tersebut karena proses pendaftaran keanggotaan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta cukup mudah. Mahasiswa baru yang akan mendaftarkan diri menjadi anggota hanya perlu datang ke perpustakaan kemudian langsung menuju OPAC yang ada di perpustakaan. Jika kurang paham, dapat meminta bantuan pustakawan. Buka tampilan OPAC (Gambar 3.2) lalu klik Registrasi. Pada kolom Registrasi, isi kolom Nomor Anggota, Nama Lengkap, Identitas, Program Studi, Tempat Lahir, Tanggal lahir, Jenis Kelamin dan Alamat. Lalu pilih Add Record. Setelah mengisi form pada OPAC, mahasiswa menghubungi pustakawan untuk

4

(63)

dicetakkan Kartu Anggota. Pustakawan juga akan tetap mempertahankan sistem pendaftaran anggota yang sudah ada dan akan berusaha meningkatkan pelayanan agar pemustaka lebih mudah dalam mendaftarkan diri menjadi anggota perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Proses Sirkulasi Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi

Sebuah perpustakaan tidak dapat lepas dengan sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi sebuah perpustakaan haruslah memuaskan pemustaka sehingga pemustaka dapat dengan nyaman dan mudah dengan layanan sirkulasi tersebut. Berikut merupakan beberapa bahasan mengenai proses sirkulasi Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

a.Proses Peminjaman Buku Mudah dan Tidak Rumit

Proses peminjaman buku di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi dapat dilihat pada Gambar 4.5.

(64)

Proses peminjaman buku pasti selalu dilakukan oleh perpustakaan manapun terlebih Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses peminjaman buku di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tergolong mudah dan tidak rumit. Hal ini dibuktikan dengan responden yang menjawab sangat setuju sebesar 69,89% atau 53 responden, setuju 16 responden (25,79%), tidak setuju 1 responden (4,32%) dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.Proses peminjaman buku di perpustakaan fakultas sains dan teknologi relatif cepat. Mahasiswa hanya memperlihatkan kartu anggota perpustakaan kepada pustakawan kemudian mahasiswa dapat meminjam buku maksimal 2 buku dengan batas waktu maksimal 3x24 jam atau 3 hari.

b.Jumlah Buku yang Dipinjam Sudah Cukup

(65)

Gambar 4.6. Jumlah Buku yang Dipinjam Sudah Cukup

(66)

c. Perpanjangan Waktu Pinjam Buku Tidak Rumit

Sebuah perpustakaan pastinya memiliki batas waktu peminjaman buku. Setelah batas peminjaman buku tersebut berakhir, maka pemustaka harus memperpanjang waktu peminjaman jika pemustaka masih ingin meminjam buku tersebut. Persepsi pemustaka terhadap proses perpanjangan waktu pinjam buku di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7. Perpanjangan Waktu Pinjam Buku Tidak Rumit

(67)

d. Kepuasan Saat Peminjaman, Perpanjangan dan Pengembalian Buku

Pemustaka atau mahasiswa yang akan meminjam buku berhak mendapatkan kepuasan pada layanan sirkulasi baik pada saat pemustaka melakukan peminjaman buku, perpanjangan dan pada saat pengembalian buku. Kepuasan pada saat peminjaman, perpanjangan dan pengembalian buku dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8. Kepuasan Pemustaka Saat Peminjaman, Perpanjangan dan Pengembalian Buku

(68)

sebagian besar responden atau mahasiswa menganggap bahwa pelayanan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mudah, tidak rumit dan cepat proses pelayanannya. Dengan demikian, mahasiswa dapat dengan aman dan nyaman ketika menjadi pemustaka di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

e. Kemudahan Saat Pengembalian Buku atau Bahan Koleksi Lainnya

Buku yang sudah dipinjam dan sudah melewati batas waktu peminjaan harus dikembalikan atau diperpanjang jika memang pemustaka masih ingin meminjam buku tersebut. Kemudahan saat pengembalian buku atau bahan pustaka lainnya dapat dilihat pada gambar 4.9.

(69)

Gambar 4.9. Kemudahan Saat Pengembalian Buku atau Bahan Koleksi Lainnya

f. Sanksi Pelanggaran Tidak Memberatkan

(70)

Gambar 4.10. Sanksi Pelanggaran Tidak Memberatkan

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 15 responden (19,48%), setuju sebanyak 62 responden (80,51%) dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan tidak ada pula responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini dikarenakan mahasiswa hanya membayar denda yang tidak memberatkan. Denda dikenakan setiap hari sampai bahan pustaka dikembalikan ke perpustakaan. Pemustaka berharap sanksi yang sudah berlaku tidak perlu dirubah karena itu tidak memberatkan.

g. Tanggapan Pustakawan Tentang Persepsi Pemustaka Terhadap Proses Sirkulasi

(71)

Jakarta dengan menunjukan hasil kuesioner mengenai persepsi pemustaka terhadap proses sirkulasi, hasilnya adalah sebagai berikut:

“Saya setuju dengan hasil kuesioner yang mayoritas pemustaka

menyatakan setuju bahkan sangat setuju dengan layanan yang diberikan dalam proses sirkulasi”5

Tanggapan pustakawan mengenai persepsi pemustaka terhadap proses sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu setuju dengan hasil kuesioner karena proses peminjaman buku tidaklah sulit. Pemustaka dapat langsung mencari sendiri buku atau bahan pustaka lainnya yang diinginkan melalui katalog, kemudian langsung menuju ke rak penyimpanan. Jumlah buku yang boleh dipinjam oleh tiap anggota perpustakaan hanya dua buah selama 3x24 jam atau 3 hari. Jika pemustaka masih membutuhkan buku yang dipinjam selama lebih dari 3 hari, maka pemustaka harus memperpanjang waktu peminjaman dengan cara menunjukkan kartu anggota perpustakaan beserta buku yang akan diperpanjang masa pinjamannya kepada pustakawan. Pustakawan lalu akan memproses perpanjangan buku tersebut. Saat pengembalian buku dan bahan pustaka lainnya, pemustaka juga tidak akan menghadapi kesulitan. Pemustaka hanya perlu datang ke perpustakaan dengan menunjukkan kartu anggota beserta buku yang akan dikembalikan. Jika pemustaka terlambat mengembalikan buku dan bahan pustaka lainnya, maka akan dikenakan sanksi dengan membayar denda Rp 300 per hari. Denda tersebut akan berhenti sampai buku yang dipinjam dikembalikan.

5

(72)

3. Sikap Pustakawan

Perpustakaan merupakan tempat dimana terdapat pustakawan dan pemustaka. Dalam sebuah perpustakaan, pustakawan harus memberikan pelayanan terbaiknya terhadap pemustaka.

a. Pustakawan dengan Cepat Merespon Keluhan Pemustaka

Pemustaka seringkali memiliki beberapa keluhan baik berupa pelayanan pustakawan maupun dari sisi kelengkapan bahan pustaka yang ada. Hal yang demikian sudah biasa terjadi dalam sebuah perpustakaan. Gambar 4.11 dapat dilihat bagaimana kecepatan pustakawan dalam merespon keluhan pemustaka.

Gambar 4.11. Pustakawan dengan Cepat Merespon Keluhan Pemustaka

(73)

menjawab sangat tidak setuju hanya 1 responden (1,3%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pustakawan Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tergolong cepat tanggap dalam merespon keluhan pemustaka baik dari segi layanan maupun dari segi lengkap atau tidaknya bahan pustaka yang ada di perpustakaan.

b. Pustakawan Menggunakan Bahasa yang Sopan

Pustakawan dalam sebuah perpustakaan seharusnya menggunakan bahasa yang sopan dalam melayani pemustaka sehingga terjadi interaksi yang positif baik bagi pustakawan itu sendiri maupun bagi pemustaka. Gambar 4.12 menjelaskan beberapa pendapat responden mengenai bahasa yang digunakan oleh pustakawan dalam melayani pemustaka di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gambar

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS
Tabel 3.1 Perbandingan standar luas ruangan dengan luas ruangan yang ada
Gambar 4.1. Pendaftaran Anggota Baru Tidak Rumit dan Mudah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Satuan Kerja Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang Sumber Dana APBK Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2011 mengundang Penyedia

Hipotesis nomor II (karakter 的 ( de ) dilafalkan dengan bunyi [ti] di dalam lagu Mandarin diduga karena pengaruh posisi artikulasi vokal bahasa Mandarin dan tempo lagu

Data yang diukur pada penelitian ini adalah kegiatan OSEAN siswa, pemahaman konsep siswa, keterlaksanaan pembelajaran, dan ketuntasan menyelesaikan masalah

Namun masalah yang sering timbul yaitu adanya kebocoran dari dalam pipa yang sangat merugikan bahkan dapat terjadi pencemaran lingkungan apabila zat

[r]

Not like public instant messenger, Office Messenger only allow user who joining in the. LAN and 」セエ@ access

Privasi pelanggan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan dalam kualitas pelayanan tiket online PT.Kereta Api, sesuai dengan hasil penelitian bahwa

Secara umum system yang diusulkan yaitu berupa website yang menjadi media penyampaian informasi seputar airplanesystm bandung berserta informasi tentang