• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI NO.058127 SEI PUCUK KECAMATAN BESITANG T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI NO.058127 SEI PUCUK KECAMATAN BESITANG T.A 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ PADA

PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI NO. 058127 SEI PUCUK

KECAMATAN BESITANG T.A 2015 / 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar

OLEH : YULIKA SAFRINA

1123311089

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

ABSTRAK

YULIKA SAFRINA, Nim : 1123311089 “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Team Quiz pada Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri No.058127 Sei Pucuk Kecamatan Besitang T.A 2015/2016”, skripsi jurusan PPSD, Program studi PGSD, FIP – UNIMED Tahun 2016”.

Adapun masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode

tema quiz dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada pelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan pecahan dikelas IV SD Negeri 058127

Sei Pucuk Kecamatan Besitang. Untuk memperoleh data dilakukan dengan

menggunakan observasi yang dibantu dengan pengumpulan data seperti lembar

observasi. Populasi dalam penelitian ini di kelas IV SD Negeri 058127 Sei Pucuk

Kecamatan Besitang adalah 16 orang siswa.

Data yang diperoleh dari lembar observasi pada kondisi awal pencapaian

motivasi belajar siswa dengan persentase % (rata-rata) 16,90%, siklus I pertemuan

ke-1 pencapaian motivasi belajar siswa persentase % (rata-rata) 21,32 %, pada

siklus I pertemuan ke-2 pencapaian motivasi belajar siswa dengan persentase %

(rata-rata) 41,17%, pada siklus II pertemuan ke-1 pencapaian motivasi belajar

siswa persentase % (rata-rata) 56,25%, dan pada siklus II pertemuan ke-2

pencapaian motivasi belajar siswa dengan persentase % (rata-rata) 84,19 %.

Dengan demikian dapat disimpulkan dari data di atas dapat kita lihat

peningkatan motivasi belajar siswa dari siklus I sampai siklus II terjadinya

perubahan yang tampak dari hasil observasi. Maka dengan menggunakan metode

team quiz motivasi belajar siswa akan meningkat pada pelajaran matematika kelas IV. Oleh karena itu disarankan agar guru melaksanakan metode eksperimen

apabila dibutuhkan dalam pelajaran tersebut untuk meningkatkan motivasi belajar

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan Skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar sarjana pada program studi pendidikan guru sekolah dasar di

UNIMED.

Adapun judul skripsi ini “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan

menggunakan metode team quiz pada pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri

No.058127 Sei Pucuk Kecamatan Besitang T.A 2015/2016. Disusun sebagai salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari banyak kendala dan rintangan dan penulisan skripsi ini.

Tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Bapak Prof. Syawal Gultom selaku Rektor Universitas Negeri Medan

beserta Pembantu Rektor dan Stafnya.

2. Bapak Dr. Nasrun Nasution M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

beserta Stafnya.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar M.Pd Selaku Ketua Jurusan PPSD FIP beserta

(7)

vi

4. Ibu Dra. Nurmayani, M.Ag selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberi bimbingan dan arahan pada penulis sejak awal penulisan

proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd, Drs. Effendi Manalu, M.Pd, Dra.

Erlinda S, M.Pd selaku dosen penyelaras yang telah memberikan masukan

mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi

ini.

6. Kepada seluruh Bapak dan ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan

Pendidikan Pra Sekolah Dasar, prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah membantu

penulis.

7. Penghargaan juga disampaikan kepada Ibu Kepala Sekolah SD Negeri No.

058127 Sei Pucuk Kecamatan Besitang ZAMZAM DEWATI, S.PdI yang

telah memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian

disekolah tersebut dan kepada wali kelas IV SD Negeri 058127 Sei Pucuk

Kecamatan Besitang Ibu Khaira beserta guru-guru yang ada di SDN

No.058127 Sei Pucuk Kecamatan Besitang yang telah banyak membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Teristimewa penulis sampaikan kepada ayahanda saya Baharuddin S.Ag,

Ibunda saya Sri Rahmayana dan adik-adik saya M. Khairil Ansor juga

Nazrida yang telah banyak memberikan dorongan dan semangat dalam

melesaikan studi di UNIMED.

9. Terimakasih buat teman terbaik ku Hayatun Sa’adah Lubis, Sri Rahmadani

(8)

vii

Seprina, Indarti Nova Silaen, Siti Aisyah, dan Sharfina yang selalu

memberi dukungan dalam pembuatan skripsi.

10.Terkhusus ucapan terimakasih penulis juga sampaikan kepada

teman-teman saya seluruh PGSD angkatan 2012.

11.Kepada teman-teman seperjuangan Maria Siregar, Nina junisa, Dinda dan

Atika Khairani Putri yang selalu memberi masukan dan dukungan bagi

penulis.

12.Terimakasi juga kepada bang Arya yang membantu dalam perihal

potokopi.

13.Yang tersayang buat calon suami ku yang selalu mendoakan, memberi

dukungan dan memberikan bantuannya dalam menyelesaikan tugas

skripsi.

Terimakasi kepada semua pihak yang tidak recantum dalam dalam ucapan

ini yang telah banyak membantu, namun penulis menyadari masih banyak

kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini,

kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan.

Medan, Maret 2016

Penulis

(9)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Yulika Safrina

Tempat Tanggal Lahir : Tg.Pura, 29 Januari 1994

Alamat : Besitang

Agama : Islam

Pendidikan SD : SD RGM Besitang,

Pendidikan SD tahun 2000-2006

Pendidikan SLTP : MTsN Besitang, Pendidikan SLTP tahun 2006-2009

Pendidikan SMU : MAN2 Tg. Pura, Pendidikan SMU tahun 2009-2012

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan S1 PGSD 2012

Nama Orang Tua Laki-Laki : Baharuddin

Pekerjaan : PNS

Nama Orang Tua Perempuan : Sri Rahmayana

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

(10)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

(11)

x

2.1.1 Motivasi Belajar ... 8

2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 8

2.1.1.2 Tujuan Belajar ... 11

2.1.1.3 Pengertian Motivasi ... 12

2.1.1.4 Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 16

2.1.1.5 Fungsi Motivasi Belajar ... 17

2.1.1.6 Faktor-faktor motivasi ... 19

2.1.2 Metode Team Quiz ... 20

2.1.2.1 Pengertian Metode Team Quiz ... 20

2.1.3 Hakekat Matematika ... 21

2.1.3.1 Pengertian Matematika ... 21

2.1.3.2 Prinsip Pendidikan Matematika ... 23

2.1.3.3 Kekeliruan Umum Yang Dilakukan Oleh Anak Berkesulitan Belajar Matematika ... 27

2.1.3.4 Bilangan Pecahan ... 24

2.2 Kerangka Konseptual ... 27

2.3 Hipotesis Tindakan ... 28

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 29

3.2 Subjek Penelitian ... 29

3.3 Operasional Variabel Penelitian ... 29

3.4 Prosedur Penelitian ... 30

(12)

xi

3.6 Tehnik Analisis Data ... 37

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

3.8 Jadwal Penelitian ... 38

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian ... 39

4.1.1 Deskripsi Keadaan SD Negeri 058127 Sei Pucuk Kecamatan Besitang ... 39

4.1.2 Deskripsi Siklus I ... 44

4.1.3 Deskripsi Siklus II ... 55

4.1.4 Pembahasan Hasil Penelitian Jadwal Penelitian ... 69

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 71

5.2Saran ... 72

(13)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Indikator Motivasi Belajar Siswa Saran ... 35

Tabel 3.2 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 37

Tabel 4.1 : Hasil Observasi Siswa Menggunakan Lembar Checklist Keadaan

Awal ... 41

Tabel 4.2 : Keadaan Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 42

Tabel 4.3 : Hasil Observasi Siswa Menggunakan Lembar Checklist Siklus I

Pertemuan ke-1 ... 46

Tabel 4.4 : Keadaan Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus 1 Pertemuan Ke-1... 47

Tabel 4.5 : Hasil Observasi Siswa Menggunakan Lembar Checklist Siklus I

Pertemuan ke-2 ... 51

Tabel 4.6 : Keadaan Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus 1 Pertemuan Ke-2... 52

Tabel 4.7 : Hasil Observasi Siswa Menggunakan Lembar Checklist Siklus II

Pertemuan ke-1 ... 57

Tabel 4.8 : Keadaan Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II pertemuan ke1 ... 58

Tabel 4.9 : Hasil Observasi Siswa Menggunakan Lembar Checklist Siklus II

Pertemuan ke-2 ... 61

Tabel 4.10 : Keadaan Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II pertemuan ke-2

Menurut Indikator ... 63

Tabel 4.11 : Lembar Keseluruhan Observasi Menggunakan Daftar Checklist ... 66

Tabel 4.12 : Hasil Seluruh Frekuensi Siswa PadaKondisi Awal Siklus I dan

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Siklus Penelitian ... 31

Gambar 2 : Grafik Siklus I Pertemuan I Persentase Motivasi Belajar Siswa ... 49

Gambar 3 : Grafik Siklus I Pertemuan 2 Persentase Motivasi Belajar ... 53

Gambar 4 : Grafik Siklus II Pertemuan 1 Persentase Motivasi Belajar Siswa ... 62

Gambar 5 : Grafik Siklus II Pertemuan 2 Persentase Motivasi Belajar Siswa ... 64

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 74

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan Ke-1 ... 75

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan Ke-2 ... 80

Lampiran 4 :Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan Ke-1 ... 83

Lampiran 5 :Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan Ke-2 ... 86

Lampiran 6 :Data Hasil (√) Motivasi Belajar Siswa Kondisi Awal ... 89

Lampiran 6 :Data Hasil (√) Motivasi Belajar SiswaSiklus I Pertemuan Ke-1 ... 90

Lampiran 7 :Data Hasil (√) Motivasi Belajar SiswaSiklus I Pertemuan Ke-2 ... 91

Lampiran 8 :Data Hasil (√) Motivasi Belajar SiswaSiklus II Pertemuan Ke-1 ... 92

Lampiran 9 :Data Hasil (√) Motivasi Belajar SiswaSiklus II Pertemuan Ke-2 ... 93

Lampiran 10 :Nama Siswa ... 94

Lampiran 11 : Indikator dari Checklist Lembar Observasi... 95

Lampiran 12 : Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I Pertemuan ke-1 ... 96

Lampiran 13 : Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I Pertemuan ke-2 ... 97

Lampiran 14 : Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II Pertemuan ke-1 ... 98

Lampiran 15 : Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II Pertemuan ke-2 ... 99

Lampiran 16 : Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 100

Lampiran 17 : Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 ... 101

Lampiran 18 : Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 ... 102

Lampiran 19 : Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 ... 103

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Belajar dapat diartikan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan

psikomotor. Mengajar adalah transfer of knowledge kepada anak didik. Mengajar

selalu berlangsung dalam suatu kondisi yang disengaja untuk diciptakan dan

mengantarkan anak didik ke arah kemajuan dan kebaikan.

Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan

yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini sendiri

terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling

mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan

peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta

sarana prasana belajar-mengajar yang tersedia. Suatu proses belajar-mengajar

dikatakan baik, bila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang

efektif.

Di dalam kelas, guru akan berhadapan dengan sekelompok anak didik

dengan segala persamaan dan perbedaannya. Perbedaan individual anak didik

dibutiri cukup banyak, yang semuanya merupakan ciri dan kepribadian anak didik

sebagai individu. Melihat kepribadian anak didik itu mencakup aspek jasmani,

agama, intelektual, sosial, etika, dan estetika. Semuanya sebagai kesatuan yang

(17)

2

tidak dapat dipisahkan. Keenam aspek di atas tidak dimiliki oleh anak didik dalam

kapasitas yang sama, kendati semuanya dimiliki oleh anak didik. Karenanya,

setiap anak didik punya keunikan sendiri-sendiri. Atas dasar keadaan yang

demikian secara ideal perlakuan terhadap anak didik pun berbeda seutuhnya. Di

sekolah, anak didik belajar menurut gaya mereka masing-masing. Perilaku anak

didik bermacam-macam dalam menerima pelajaran dari guru. Seorang anak didik

dengan tekun dan penuh konsentrasi menerima pelajaran dari guru dengan cara

mendengarkan penjelasan guru atau mengerjakan tugas yang telah diberikan.

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang

tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar. Motivasi adalah gejala prikologis dalam bentuk dorongan yang timbul

pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan

tujuan tertentu. Memberikan motivasi kepada siswa, berarti menggerakkan siswa

untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Motivasi akan

menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia,

sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga

emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong

karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,

dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan

perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

(18)

3

dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi

untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi

yang tepat. Oleh karena itu maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja

mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam

memberi motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kegiatan siswa

untuk berbuat atau belajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong siswa agar pada

dirinya tumbuh motivasi. Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan

bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu

dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik.

Matematika dianggap pelajaran yang sulit karena para pelajar sudah

berpikir bahwa matematika itu selalu berhubungan dengan angka, rumus dan

hitung-menghitung. Mereka pun tidak berniat untuk mempelajarinya, kecuali

karena tuntutan materi. Disinilah tuntutan yang harus dilaksanakan oleh guru

untuk memikirkan bagaimana cara mengajar yang menyenangkan dan mudah

dipahami peserta didik. Guru harus memikirkan metode belajar yang bisa

membuat setiap peserta merasa senang dalam pembelajaran, khususnya pada

pelajaran matematika.

Rendahnya hasil belajar matematika siswa disebabkan kurangnya motivasi

belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah, dikarenakan guru hanya

menggunakan metode konvensional yang kurang melibatkan siswa untuk aktif

(19)

4

Banyak siswa sekolah dasar yang mengalami kesulitan memahami

pecahan dan operasinya. Sulit bagi siswa sekolah dasar untuk memahami pecahan

karena pecahan merupakan suatu konsep yang masih abstrak. Khususnya pada

materi operasi hitung pecahan termasuk operasi penjumlahan. Biasanya siswa

kurang mampu menjumlahan pecahan karena konsep penjumlahan pecahan yang

berbeda dengan penjumlahan bilangan utuh. Menjumlahkan pecahan sangat

penting karena operasi hitung yang pertama diajarkan adalah penjumlahan. Jika

siswa sudah paham cara menjumlahkan pecahan, maka operasi hitung yang lain

(pengurangan, perkalian, dan pembagian) akan lebih mudah dipahami.

Cara yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan anak

dalam menjumlahkan adalah dengan melakukan perubahan, misalnya perubahan

metode pembelajaran. Guru dapat menggunakan metode yang berbeda dari

biasanya yang hanya menggunakan metode ceramah. Salah satu metode yang

dapat digunakan oleh guru dalam melakukan pembelajaran yaitu dengan

menerapkan metode team quiz untuk pembelajaran penjumlahan pecahan. Metode

team quiz dianggap tepat karena mempunyai berbagai kelebihan. Kelebihan dari metode ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari teman

sebaya dengan saling memberikan pertanyaan dan mendorong siswa aktif dalam

proses pembelajaran. Pembelajaran juga dapat berlangsung dengan

menyenangkan melalui team quiz secara berkelompok.

Dalam kegiatan belajar, yang penting bagaimana menciptakan kondisi atau

suatu proses yang mengarahkan siswa itu melakukan aktivitas belajar. Upaya

untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat dilakukan

(20)

5

pembelajaran ini peranan seorang guru, yaitu dengan cara menetapkan metode

pembelajaran yang tepat. Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam

meningkatkan motivasi belajar peserta didik tergantung dari proses belajar

mengajarnya, khususnya pembelajaran matematika. Salah satu pendukung

keberhasilan pembelajaran adalah dengan menggunakan metode team quiz.

Penggunaan metode team quiz dalam suatu proses belajar mengajar sangat

diperlukan karena dapat membuat anak tertarik mengikuti proses pembelajaran.

Proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode team quiz, akan

lebih ditujukan terhadap pemberian motivasi belajar siswa.

Dengan melihat pentingnya penggunaan metode team quiz dalam proses

pembelajaran matematika maka penulis berkeinginan melakukan penelitian

tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran, dengan judul

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ PADA PELAJARAN

MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI NO. 058127 SEI PUCUK

KECAMATAN BESITANG”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika.

2. Metode mengajar yang monoton yang digunakan guru dalam proses

(21)

6

3. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa.

4. Matematika dianggap pelajaran yang sulit.

1.3Batasan Masalah

Dalam penelitian ini diadakan pembatasan masalah agar masalahnya dapat diteliti dengan baik sehubungan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan yang

dimiliki peneliti. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Team Quiz Pada Pokok

Bahasan Bilangan Pecahan Di Kelas IV SD Negeri No. 058127 Sei Pucuk

Kecamatan Besitang“.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah yang diambil

peneliti yaitu : “Apakah dengan menggunakan metode team quiz dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan bilangan pecahan kelas

IV SD Negeri No. 058127 Sei Pucuk Kecamatan Besitang?“.

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan

metode team quiz pada pokok bahasan Bilangan Pecahan di kelas IV SD Negeri

(22)

7

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa, dapat mendorong siswa untuk lebih giat dan menyenangi

pelajaran matematika.

2. Bagi guru, dapat menggunakan metode team quiz dalam proses

pembelajaran matematika agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Sekolah, dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk peningkatan prestasi

siswa-siswi khususnya dan peningkatan pembangunan pendidikan dan

pengajaran pada umumnya.

4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti

tentang metode team quiz yang dapat digunakan mengajar nantinya.

5. Penelitian ini sebagai bahan referensi untuk melakukan

(23)

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dengan

menggunakan metode team quiz dapat meningkatkan motivasi belajar siswa maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Metode team quiz dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran

matematika pada sub pokok bahasan bilangan pecahan. Pembelajaran menjadi

lebih aktif, kreatif, dan menyenangkan serta lebih mudah dan jelas.

2. Metode team quiz dapat membuat siswa tertarik mengikuti proses

pembelajaran, melatih siswa untuk menjawab pertanyaan dengan baik dan

benar, dan dapat meningkatkan persaingan secara sportif. Selain itu juga karena

adanya ciri-ciri motivasi belajar : tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi

kesulitan (tidak cepat putus asa), menunjukkan sikap kreatif dan disiplin, lebih

senang bekerja mandiri, memperhatikan pelajaran, tidak mudah melepaskan hal

yang diyakini, tidak mudah jenuh dalam proses pembelajaran.

3. Peningkatan persentase motivasi belajar siswa secara pada kondisi awal

rata 16,90%, siklus I pertemuan ke-1 rata 23,53%, pertemuan ke-2

rata-rata 41,17%, dan siklus II pertemuan ke-1 rata-rata-rata-rata 55,88%, pertemuan ke-2

rata-rata 84,19%.

(24)

73

5.2Saran

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Guru hendaknya memperhatikan motivasi belajar siswa di dalam kelas setiap

pelajaran terutama pada pelajaran matematika sub pokok bilangan pecahan

ataupun materi yang lainnya.

b. Dalam proses pembelajaran seharusnya siswa lebih bersemangat dalam

mengukuti kegiatan pembelajaran dan berani bertanya jika ada materi yang

kurang dimengerti.

c. Agar kepala sekolah dapat memberikan dukungan kepada guru-guru dan

membantu menyediakan media-media yang dibutuhkan ssekolah dalam

proses pembelajaran supaya nantinya kualitas pembelajaran di sekolah

tersebut lebih bermutu.

d. Bagi peneliti dan mahasiswa lain kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini

dapat dijadikan suatu metode dalam pengajaran serta pengetahuan untuk

(25)

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta. Jakarta.

A.M, Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

B.D, Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui PTK. Pasca Sarjana Unimed. Unimed

Dimyati, dkk. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Elfanany, Burhan. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Araska. Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. ISCOM Medan. Medan.

Munandar, Utami. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta. Jakarta.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Jakarta.

Skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/teori-motivasi-maslow-mcclellamd.html?m=1

Gambar

Gambar 1 : Siklus Penelitian  ......................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran yang tepat yaitu untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan alat peraga gambar yang dapat membantu guru untuk memberi

Tahap perancangan sistem pemantauan suhu pada greenhouse terdiri dari tiga bagian utama antara lain perancangan prototype modul sensor node router (transmitter)

Infroman dalam penelitian ini adalah keluarga muslim yang terdiri dari suami dan istri yang mempunyai anak remaja, yang tinggal di Kota Surakarta dan Kabupaten

Disisi lain, Perbaikan bentuk lidah api pembakaran dengan pengijeksian steam pada burner karena dapat mengeliminir input udara pembakaran dengan meningkatnya flowrate steam

lemah untuk mendiagnosis tumor padat ganas sedangkan fibrinogen pada titik potong 345 mg/dL memiliki nilai diagnostik yang sangat baik.

Sebaliknya pada pengujian 2 dengan komposisi 100% untuk segmen 1 atau dapat diartikan bahwa semua offspring yang dihasilkan melakukan proses mutasi pada segmen

[r]

maka ada kemungkinan barang tidak akan laku karena pembeli belum mengenal barang tersebut. Apabila pada tahap perkenalan sudah ditetapkan harga tinggi maka dapat terjadi