Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Disusun Oleh:
EKA KURNIAWATI 107051001806
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kornunikasi Islam (S.Kom.I)
Disusun Oleh:
Eka Kurniawati 1070s1001806
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILM DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
TINIVERSITAS ISLAM NEGBRI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1432Htz0ll M
Skripsi
berjudul RESPONSSISWA
MTSN I
JAKARTA
TERHADAPPEMANFAATAN SITUS WWW.ALSOFWAH.ORID telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tanggal 2 Mei 201I skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 2 Mei 2011
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota
'2-k
Drs. Jumroni. M.Si NIP: 19630515 199203I
006Sekertaris Merangkap Anggota
./' I l'.
.,/ ' ,1
,/
J /;
Dra. Umi Musvl-'-rofelr. MA
-I
NIP: 19710816'199703 2 002 Anggota
Dengan ini saya menyatakan:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh strata 1 di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli karya saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 2 Mei 2011
Eka Kurniawati
Dengan ini saya menyatakan:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 30 Februari 2011
Eka Kurniawati
Eka Kurniawati
Respons Siswa MTsN 1 Jakarta terhadap Pemanfaatan Situs www.alsofwah.or.id
Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju dimana media ini berguna sebagai media komunikasi yang merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan oleh setiap pengguna internet. Internet juga digunakan sebagai media pertukaran data, mencari informasi serta fungsi komunitas. Di zaman sekarang ini manusia harus menguasai teknologi, karena hal ini dapat mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain. MTsN 1 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang telah menyediakan dan memfasilitasi internet sebagai sarana komunikasi dan informasi guna meningkatkan pengetahuan para muridnya.
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana respon kognitif dan afektif siswa MTsN 1 Jakarta terhadap pemanfaatan situs www.alsofwah.or.id.
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kerapkali masyarakat, khususnya bagi umat Islam mulai melupakan kehadiran agama dalam kehidupan. Dengan lahirnya situs www.alsofwah.or.id ini, maka diharapkan untuk membuka mata hati seluruh masyarakat bahwa betapa pentingnya agama bagi kehidupan, baik sebagai petunjuk, maupun sebagai pengetahuan. Alsofwah.or.id juga merupakan bukti bahwa situs ini juga bisa meramaikan globalisasi dengan warna dan misi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi SOR (Stimulus, Organism, Response). Oleh karena itu, dalam hal ini penulis ingin sekali mengetahui tanggapan (respon) dari siswa MTsN 1 Jakarta terhadap pemanfaatan situs www.alsofwah.or.id.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan analisis deskriptif. Pendekatan desktiptif ini adalah dengan menggambarkan tentang apa dan bagaimana respon siswa dan di analisis sesuai data yang diperoleh.
Bismilahirrahmaanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang atas berkat rahmat-Nya
sempurnalah segala kebijakan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah atas utusan Allah
SWT, sebagai rahmat untuk semesta alam, junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Skripsi yang berjudul “Respons Siswa MTsN 1 Jakarta terhadap Pemanfaatan Situs www.alsofwah.or.id”. Alhamdulillah, telah penulis selesaikan penulisannya berkat bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Terutama adalah atas berkat Rahmat
dan Inayah Allah SWT. Karena itu, penulis merasa bersyukur kepada Allah SWT dan
berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta kemudahan kepada
penulis, pada saat penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Begitu banyak ucapan terimakasih yang ingin penulis sampaikan, karena tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai. Ucapan terimakasih begitu
besar dihaturkan kepada:
1. Kepada kedua orang tuaku tersayang, yang telah mendidik penulis sejak kecil sampai saat
ini dengan penuh kasih sayang dan cinta yang tak pernah pudar. Orang yang sangat berarti
dalam hidupku, yang telah menanamkan berbagai ilmu dan menjadi teman setia untuk
berkeluh kesah. Terima kasih telah memberikan semangat, motivasi serta dukungan moril
maupun materilnya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan kasih sayang kepada beliau
berdua, amin.
2. Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. DR. Komarudin Hidayat, sebagai Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kemahasiswaan.
4. Terima kasih penulis ucapkan kepada Drs.Jumroni, M.Si selaku ketua Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam dan Hj. Umi Musyarofah, MA selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
5. Teruntuk dosen pembimbing skripsi Bapak Dr.A.Ilyas Ismail, MA. Tiada kata yang pantas
terucap selain terima kasih yang mendalam atas kesediaannya dalam meluangkan waktu
ditengah kesibukannya guna memberi masukan, diskusi dan membimbing penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu memudahkan setiap langkah beliau,
amin.
6. Terima kasih yang tak terhingga Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, yang telah membimbing dan mengajarkan penulis ilmu yang sangat
berharga, serta melayani penulis dalam urusan akademik, mudah-mudahan bermanfaat dan
semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat, amin.
7. Terima kasih juga kepada pihak perpustakaan baik umum maupun Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, yang telah membantu penulis dalam pencarian data dan referensi
dalam penulisan skripsi.
8. Bapak Rahmat selaku kepala sekolah yang telah mengizinkan penulis melakukan
penelitian di MTsN 1 Jakarta, serta Tata Usaha MTsN 1 Jakarta dalam mendapatkan
informasi dan data-data yang penulis butuhkan.
9. Sahabatku Ela, Ida, Fauziah, Yuli, Eni, K’Siva, K’Ima, Fitri, Nauffa, Pipit, Abang Arief,
Adik Ainun, terima kasih banyak atas kasih sayang dan pelajaran yang indah untuk saling
berbagi, selalu memberikan semangat dan tawa candanya. Semoga persahabatan kita
beautiful moment we have ever hade. Never forget me.
11.Teman-teman KPI D angkatan 2007, terima kasih untuk persahabatan, motivasi,
kebahagiaan yang telah diberikan. Semoga semuanya tidak akan pernah berakhir. “I will
never forget you all”.
Penulis senantiasa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan, mendapatkan ridha dari
Allah SWT. Akhirnya kepada Allah SWT penulis serahkan semuanya dengan harapan
semoga laporan skripsi ini memberikan manfaat yang besar khusus bagi penulis dan
umumnya bagi yang membacanya.
Jakarta, 21 Maret 2011
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
D. Metodologi Penelitian ... 8
E. Kerangka Teori ... 16
F. Tinjauan Pustaka ... 18
G. Sistematika Penulisan ... 19
BAB II KAJIAN TEORI A. Ruang Lingkup Respons 1. Teori S-O-R ... 21
2. Pengertian Respons ... 22
3. Proses Terjadinya Stimulus-Respons ... 25
4. Macam-macam Respon ... 27
5. Faktor Terbentuknya Respons... 29
B. Ruang Lingkup Manfaat 1. Pengertian Manfaat ... 30
2. Sejarah Internet ... 34
3. Sejarah Internet Indonesia ... 37
4. Fasilitas di Internet ... 40
5. Internet Sebagai Media Dakwah ... 46
BAB III GAMBARAN UMUM A.MTsN 1 Jakarta 1. Latar Belakang Berdirinya MTsN 1 Jakarta ... 49
2. Visi, Misi dan Tujuan MTsN 1 Jakarta ... 54
3. Struktur Organisasi MTsN 1 Jakarta ... 55
4. Program MTsN 1 Jakarta ... 55
B. Situs Alsofwah.or.id 1. Pengertian Alsofwah.or.id ... 58
2. Sejarah Situs Alsofwah.or.id ... 59
3. Fitur-fitur Situs Alsofwah.or.id ... 60
C.Siswa 1. Pengertian Siswa ... 69
2. Kriteria Masa Usia Sekolah Menengah ... 71
3. Sikap Remaja Terhadap Agama ... 72
4. Pengertian Pengetahuan Agama ... 75
www.alsofwah.or.id
1. Respons Kognitif ... 81
2. Respons Afektif ... 86
C.Analisis Data Dominan Respons Siswa MTsN 1 Jakarta Terhadap Pemanfaatan
Situs www.alsofwah.or.id ... 91
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 94
B. Saran ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 97
Tabel. 1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79
Tabel. 2 Responden Berdasarkan Kelompok Usia ... 80
Tabel. 3 Respon Kognitif Siswa ... 81
Tabel. 4 Respon Afektif Siswa ... 86
Tabel. 5 Perbandingan Skor Respons Siswa MTsN 1 Jakarta Terhadap Pemanfaatan Situs www.alsofwah.or.id ... 91
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi yang ditandai oleh semakin majunya teknologi
komunikasi disebut juga dengan era informasi.1 Tidak diragukan lagi bahwa
informasi sangat dibutuhkan untuk berbagai kepentingan yang sifatnya sangat
mendasar, karena itu peranannya sangat luar biasa. Informasi ini merupakan
suatu tantangan dan peluang dalam berdakwah untuk meningkatkan
pengetahuan agama pada kalangan masyarakat termasuk para remaja.
Seiring dengan perputaran bumi, zaman pun ikut berganti. Dimana saat
ini manusia berada di zaman Era Globalisasi yang merupakan dampak dari
perkembangan Teknologi Informasi yang berupa internet.
Internet sebagai sumber informasi memungkinkan semua orang untuk
terus belajar seumur hidup, kapan dan dimanapun serta untuk keperluan
apapun. Dan untuk kebutuhan belajar bagi setiap individu, internet tidak hanya
menyediakan fasilitas penelusuran informasi tetapi juga komunikasi.
Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia, melalui komunikasi
manusia dapat berinteraksi. Karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri melainkan satu sama lain dan saling membutuhkan.
Manusia juga merupakan makhluk yang sangat peka (perasa), dan hanya dapat
1
disentuh dengan membangunkan kesadaran hati nuraninya, sehingga dengan
kemauan sendiri, mau merubah nasibnya dari keadaan yang kurang baik
kepada yang lebih baik.2 Oleh karena itu hubungan individu antara satu
dengan yang lainnya dapat dilakukan dengan berkomunikasi.
Pada saat ini beraneka ragam media sebagai sarana komunikasi sudah
banyak digunakan pada kalangan masyarakat, sehingga memudahkan manusia
untuk menjalankan aktivitas kehidupannya. Salah satu media komunikasi yang
sudah sangat fenomenal di kalangan masyarakat yaitu internet. Dan tentunya
keberadaan internet juga dapat di manfaatkan oleh kalangan umat muslim
sebagai media dakwah yang cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan
agama, karena seluruh lapisan masyarakat yang ada di penjuru dunia dengan
mudah bisa mengaksesnya dalam waktu yang singkat. Ini terbukti dengan
semakin meningkatnya pengguna internet dari tahun ke tahun (data terlampir).
Sejarah perkembangan manusia cukup mempengaruhi cara penyebaran
agama Islam hingga hari ini. Bermula dengan pengumpulan ayat-ayat
al-qur'an menggunakan kulit-kulit binatang beralih kepada kertas hingga kepada
era penggunaan komputer.3
Internet merupakan media yang tidak bisa dihindari termasuk dalam
meningkatkan pengetahuan agama, karena sudah menjadi peradaban baru
dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses
internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh
2
H.Hasanuddin Abu Bakar, Meningkatkan Mutu Da'wah, (Jakarta: Media da'wah, 1999), Cet ke-1, h.5.
3
masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis
dan lain-lain. Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah
revolusi dalam dunia informasi dan komunikasi.
Melalui teknologi ini, manusia dapat memperoleh segala macam
informasi, baik yang menyangkut seluruh aspek kehidupan yang terjadi
maupun yang ada di seluruh belahan dunia. Internet merupakan satu teknologi
yang berkembang sangat pesat dan cepat, yang mana dalam kurun waktu yang
singkat internet telah merambah seluruh pelosok dunia dengan
informasi-informasi yang sangat cepat tersaji. Kehadiran internet di tengah-tengah
masyarakat membawa dampak yang sangat signifikan bagi perkembangan
manusia, dimana dengan adanya internet beberapa pekerjaan dapat dilakukan
dengan waktu yang sangat singkat seperti mengirim surat dan lain sebagainya.
Hampir semua bidang tugas manusia, apapun jenisnya, dapat dicari melalui
internet.
Internet ibarat pisau bermata dua, di satu sisi berbahaya jika disalah
gunakan namun di sisi lain bermanfaat jika digunakan dengan baik.4 Karena
internet merupakan dunia yang tidak mengenal hukum dan etika, dimana
kebaikan dan kebathilan dapat berjalan beriringan. Walaupun sebagian orang
memandang internet sebagai hal yang menakutkan dan membahayakan karena
tidak adanya filterisasi terhadap situs-situs yang berbau pornografi, namun itu
semua kembali kepada diri masing-masing untuk melakukan penyaringan
terhadap situs-situs yang tidak memberikan manfaat sedikit pun bahkan dapat
4
merusak akhlak dan moral generasi bangsa. Walaupun demikian, hadirnya
internet mau tidak mau harus diterima dan disyukuri sebagai langkah maju
untuk memudahkan dalam melakukan komunikasi dan mendapat informasi
yang diinginkan.
Islam sendiri tidak melarang penggunaan teknologi informasi
sepanjang dapat meningkatkan produktivitas kesalehan sosial seperti berlaku
baik dan santun terhadap orang lain, melakukan amar ma'ruf terus menerus,
dan gemar bersedekah, selain itu juga dapat menambah nilai dalam upaya
pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya.
Karena pada kenyataannya dewasa ini, banyak sekali di kalangan
remaja yang belum paham mengenai ajaran atau nilai-nilai yang terkandung
dalam agama Islam. Kenyataan seperti ini sungguh ironis mengingat di dalam
suatu lingkungan masyarakat bahkan suatu Negara, remaja merupakan
generasi penerus bangsa.
Kesibukan yang dialami para remaja, ditambah pergaulan yang bebas,
yang selalu ingin berhura-hura membuat para remaja enggan untuk memahami
agama Islam secara mendalam, sehingga tidak sedikit tingkah laku dan
perbuatan para remaja, yang tidak sesuai dengan norma-norma yang diajarkan
oleh agama Islam.
Dengan adanya penyebaran informasi melalui internet diharapkan agar
para remaja dapat memanfaatkan internet sebagai alat teknologi komunikasi
untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan agama. Maka tidak ada
(internet) tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.
Internet juga merupakan dunia yang tidak mengenal batas pada penyebaran
informasinya. Oleh karena itu, internet merupakan media yang cocok dan
tepat sasaran untuk meningkatkan pengetahuan agama di kalangan remaja.
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kerapkali
masyarakat, khususnya bagi umat Islam mulai melupakan kehadiran agama
dalam kehidupan. Dengan lahirnya situs www.alsofwah.or.id ini, maka
diharapkan untuk membuka mata hati seluruh masyarakat bahwa betapa
pentingnya agama bagi kehidupan, baik sebagai petunjuk, maupun sebagai
pengetahuan. Alsofwah.or.id juga merupakan bukti bahwa situs ini juga bisa
meramaikan globalisasi dengan warna dan misi. Dengan tutur kata yang lugas,
langsung, menyejukkan dan tidak bertele-tele. Dalam forum tanya jawab
diperuntukkan bagi siapapun yang ingin mengetahui lebih dalam lagi
mengenai agama, agar tercipta kedekatan dalam cita-cita utama belajar dan
mempelajari Islam secara bersama-sama.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 adalah salah satu sekolah yang
memfasilitasi adanya internet yang bertujuan agar para murid tidak GAPTEK
(gaGAP TEKnologi). Adanya internet diharapkan pula agar murid dapat
meningkatkan pengetahuan, baik di bidang bahasa, agama maupun di bidang
umum.
Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih fokus dan terarah serta tidak
terjebak pada pembahasan yang terlalu luas, maka penulis merasa perlu
membuat pembatasan masalah pada penelitian, dalam hal ini penulis
membatasi penelitian ini pada:
a. Respons siswa MTsN 1 Jakarta Kelas 3 angkatan tahun 2008-2011.
Karena kelas 3 sering menggunakan situs alsofwah.
b. Penulis memberi batasan sample yang digunakan adalah 15% dari
populasi yang berjumlah 200 orang sehingga menghasilkan 30 orang.
c. Respons dibatasi secara kognitif dan afektif pada situs
www.alsofwah.or.id. Peneliti tidak mengambil respons konatif
dikarenakan respons konatif harus melakukan penelitian yang lebih
mendalam kepada setiap perilaku individu responden, harus
mengamati setiap harinya tingkah laku responden setelah mengakses
situs alsofwah.
2. Perumusan Masalah
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin
diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada
perhatian, pengertian dan penerimaan dari komunikan. Berdasarkan
a. Bagaimana respons kognitif siswa MTsN 1 Jakarta terhadap
pemanfaatan situs alsofwah.or.id?
b. Bagaimana respons afektif siswa MTsN 1 Jakarta terhadap
pemanfaatan situs alsofwah.or.id?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui respons kognitif siswa MTsN 1 Jakarta terhadap
pemanfaatan situs alsofwah.or.id
b. Untuk mengetahui respons afektif siswa MTsN 1 Jakarta terhadap
pemanfaatan situs alsofwah.or.id
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis : penelitian ini diharapkan dapat menambah data dalam
bidang ilmu dakwah dan ilmu komunikasi melalui media internet bagi
semua kalangan, serta dapat dipergunakan sebagai bahan informasi dan
dokumentasi ilmiah untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
b. Manfaat Praktis : penelitian ini diharapkan bisa memberikan motivasi
kepada para siswa untuk menggunakan internet dalam meningkatkan
pengetahuan, dan sebagai bahan masukan positif bagi masyarakat dalam
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, karena metode
ini mengungkapkan data dari situasi yang sedang berlangsung. Metode
penelitian deskriptif kuantitatif yaitu, penelitian yang berupaya
menghimpun, mengolah, menganalisa dan menafsirkan data secara
kuantitatif.5
Dengan metode deskriptif kuantitatif diharapkan akan
mendapatkan informasi dari responden dan tidak hanya terbatas pada
pengumpulan data, melainkan analisa data, menafsirkan data dan diakhiri
dengan kesimpulan. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu
pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan pada data yang dapat
dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.6
Sedangkan desain penelitian ini adalah survey. Dalam penelitian
ini, penulis ingin mensurvei dan mengetahui bagaimana respons siswa
MTsN 1 Jakarta terhadap pemanfaatan situs www.alsofwah.or.id. Metode
survey merupakan metode untuk memperoleh data yang ada pada saat
5
Winarno Surachmat, Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik, (Bandung: Tarsito, 1989), h.132.
6
penelitian dilakukan. Data dapat dikumpulkan melalui beberapa teknik,
seperti wawancara dan pengamatan atau observasi.7
2. Subjek dan Objek Penelitian
Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah siswa MTsN 1 Jakarta,
sedangkan objek dalam penelitian ini adalah respon siswa MTsN 1 Jakarta
terhadap pemanfaatan situs www.alsofwah.or.id.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan penelitian selama dua
bulan yang dilakukan pada bulan Februari-Maret 2011. Dan penelitian ini
dilakukan di Sekolah MTsN 1 Jakarta, tepatnya di Jl. Bangka XI B Pela
Mampang 12720. Alasan memilih lokasi penelitian tersebut karena
lokasinya cukup mudah dijangkau.
4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, untuk keperluan penelitian
ini diambil populasi dengan berpedoman kepada pendapat Suharsimi
Arikunto, seperti di bawah ini:
"Apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua,
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung
7
setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti di lihat dari segi waktu, tenaga
dan dana."8
Sample adalah sebagian dari populasi. Dalam hal ini, yang menjadi
populasi adalah MTsN 1 Jakarta kelas 3 yang kesemuanya berjumlah 200
orang. Sedangkan sample yang digunakan adalah 15% dari jumlah
populasi sehingga menghasilkan 30 orang.
5. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden lewat
angket. Dalam hal ini peneliti menyebarkan angket atau daftar
pertanyaan tertulis yang disampaikan kepada responden (siswa MTsN
1 Jakarta) untuk di isi.
b. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan peneliti berupa
catatan-catatan atau dokumen-dokumen, buku-buku serta sumber lain yang
berkaitan dengan masalah penulisan penelitian ini.
6. Definisi Operasional a. Respons Siswa
Suatu tanggapan, sikap dan reaksi terhadap stimulus atau rangsangan
yang diterima oleh komunikan dari komunikator, dalam hal ini
tanggapan yang diberikan oleh siswa MTsN 1 Jakarta. Berbicara
tentang respons, berbicara pula tentang efek media massa, yang
meliputi:
8
1. Efek Kognitif
a. Definisi Operasional
Adalah efek secara pengetahuan, terjadi bila ada perubahan
pada apa yang diketahui, difahami atau persepsi khalayak.
b. Indikator
1. Siswa mendapatkan pengetahuan yang tidak ia ketahui
sebelumnya.
2. Siswa mengetahui tentang situs alsofwah.
2. Efek Afektif
a. Definisi Operasional
Merupakan perasaan yang timbul bila ada perubahan pada
apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak.
b. Indikator
1. Siswa merasakan perubahan pada dirinya setelah mengakses
situs alsofwah.
2. Siswa menyukai materi yang diberikan dalam situs alsofwah.
b. Situs alsofwah
Situs dapat di artikan sebagai kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara,
dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun
dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang terkait
dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link.9 Situs alsofwah
9
merupakan salah satu situs dakwah yang menyajikan materi serta
informasi tentang keagamaan.
7. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi yaitu alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang
diselidiki.10 Obervasi ini ditujukan kepada siswa MTsN 1 Jakarta
dalam mengakses situs www.alsofwah.or.id.
b. Angket
Angket adalah suatu cara atau usaha dengan mengajukan pertanyaan
kepada responden atau merupakan alat pengumpul data yang berisi
daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada responden
penelitian.11 Pertanyaan pada angket dalam penelitian ini adalah
bersifat tertutup.
c. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara atau tekhnik untuk mencari data sebagai
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
menanyakan pertanyaan kepada sumber yang dianggap tepat untuk
memberi informasi seputar masalah yang diteliti.12 Dalam penelitian
10
Drs.Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet.Ke-4, h.70.
11
Faisal Sanafiah, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.122.
12
ini penulis mewawancarai salah satu siswa MTsN 1 Jakarta yang suka
menggunakan situs alsofwah.
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang berkaitan dengan
masalah penelitian.13 Sumber data yang berupa catatan atau
dokumen-dokumen yang tersedia. Dokumen yang dibutuhkan untuk
pengumpulan data diambil dari arsip Tata Usaha MTsN 1 Jakarta.
8. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
Data yang diperoleh melalui angket atau kuesioner kemudian
diproses melalui tahapan-tahapan:
a. Editing, yakni memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti
dan kemudian dirumuskan pengelompokannya baik respon afektif
maupun kognitif.
b. Tabulating, yakni memindahkan jawaban responden ke dalam table,
lalu kemudian dicari presentasenya.
c. Analisa dan interprestasi data yakni merubah data kuantitatif hasil
perolehan angket menjadi bentuk kata-kata, sehingga pernyataan
persentase tersebut menjadi bermakna.
Penelitian deskriptif ini menggunakan pertanyaan secara terstruktur atau
sistematis kepada banyak orang untuk kemudian seluruh jawaban yang
diperoleh penulis dengan menggunakan analisis kuantitatif yakni suatu
13
metode analisis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, dan menganalisis data yang berwujud angka. Analisis ini
meliputi perhitungan Mean (menghitung rata-rata), Standar Deviasi, dan
Relatif.
1. Mean
[image:27.595.146.523.124.486.2]Adalah nilai tengah atau kecenderungan tengah yang memberikan
gambaran umum dari suatu pengamatan.
Rumus:
x = ∑x1
n
Keterangan:
X = rata-rata
x1 = pengamatan
n = jumlah pengamatan
2. Standar Deviasi
Adalah seberapa jauh nilai pengamatan tersebar disekitar nilai rata-rata.
Rumus:
SS =
n
Keterangan:
SS2 = Ragam
n = jumlah pengamatan
3. Relatif
Adalah menghitung presentase
Rumus:
P = 100%
n
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi
n = Jumlah Responden.14
TeknikPenulisan:
Untuk mempermudah dalam pembahasan ini, penulis
menggunakan tekhnik penulisan yang didasarkan pada buku pedoman
penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan oleh UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang dicetak oleh UIN Jakarta Press anggota
IKAPI, 2007.15
Dari berbagai data dan informasi yang telah diperoleh, kemudian
disajikan dalam bentuk tulisan yang disertai dengan analisis penulis.
Dalam hal ini, analisis dilakukan melalui elaborasi data untuk
menunjukkan keadaan dan gambaran sebenarnya.
14
Anas Sarjono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: PT.Grafindo Persada, 1997), Cet.Ke-8, h.40.
15
E.Kerangka Teori
Teori Uses and Gratification
Teori penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (bahasa Inggris: Uses and
Gratification Theory) adalah salah satu teori komunikasi dimana titik-berat
penelitian dilakukan pada khalayak sebagai penentu pemilihan pesan dan
media.
“Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasaan pada awalnya muncul
di tahun 1940 dan mengalami kemunculan kembali dan penguatan di tahun 1970an dan 1980an. Para teoritis pendukung Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan berargumentasi bahwa kebutuhan manusialah yang mempengaruhi bagaimana mereka menggunakan dan merespon saluran media. Zillman sebagaimana dikutip Mc Quail telah menunjukkan pengaruh mood seseorang saat memilih media yang akan ia gunakan, pada saat seseorang merasa bosan maka ia akan memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan pada saat seseorang merasa tertekan ia akan memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan. Program TV yang sama bisa jadi berbeda saat harus kepuasan pada kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya, latar belakang, dan
peranan sosialnya”.16
Khalayak dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka
bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk
memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan
bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara
pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih
cara lain.
16
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan menggunakan pendekatan
dengan fokus “mengapa sekelompok orang memilih untuk menggunakan
media tertentu dibandingkan kandungan isi yang ditawarkan”.
Pendekatan ini secara kontras membandingkan efek dari media dan bukan
‘apa yang media lakukan pada pemirsanya’ (yang menitik beratkan kepada
kehomogenan pemirsa dalam komunikasi masa dan melihat media sebagai
jarum hipodermik).
“Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dilihat sebagai
kecenderungan yang lebih luas oleh peneliti media yang membuka ruang untuk
umpan balik dan penerjemahan prilaku yang lebih beragam”.17
Namun
beberapa komentar berargumentasi bahwa pemenuhan kepuasan seharusnya
dapat dilihat sebagai efek.
Pendekatan “uses and gratification” (penggunaan dan pemuasan)
menunjukkan bergesernya fokus penelitian dari komunikator (sumber) ke
komunikan (penerima). Khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya. Karena penggunaan media adalah salah satu cara
untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan, maka efek media didefinisikan
sebagai situasi ketika pemuasan kebutuhan tercapai.
Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui respons siswa MTsN 1 Jakarta
terhadap situs www.alsofwah.or.id yang mereka gunakan. Pemanfaatan apa
yang mereka dapatkan dari penggunaan situs alsofwah tersebut dan mengapa
mereka memilih untuk menggunakan situs alsofwah. Oleh karena itu peneliti
17
menggunakan teori uses and gratification (pemenuhan kebutuhan dan
penggunaan) ini guna mengetahui secara keseluruhan respons siswa MTsN 1
Jakarta terhadap situs tersebut.
F. Tinjauan Pustaka
Penulis menemukan ada beberapa skripsi yang pernah membahas
permasalahan seputar pemanfaatan internet. Adapun skripsi yang pernah
membahas permasalahan tersebut diantaranya, Pengaruh Penggunaan Media
Internet pada Situs www.facebook.com terhadap Perilaku Asertif Remaja –
Syarifah Nur’aini, Manfaat Internet dalam Meningkatkan Pengetahuan Santri
Darul Muttaqien Jabon Parung Bogor – Siti Komariyah, Respon Mahasiswa
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi terhadap Manfaat Facebook –
Yennie Nur Annisa, Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di Kalangan Ulama
Muda di DKI Jakarta – Noni Nurkholilah, Dakwah melalui internet (studi
www.masjidistiqlal.com) – diana aristia, Dakwah melalui internet (Analisis
Deskriptif Metode Dakwah Pusat Studi Quran.or.id) – Ade Muhamad Sidik,
Dakwah Melalui Internet (Analisis Deskriptif Metode Dakwah pada Situs
www.layananquran.com) – Siti Nurul Aini Solihah, Dakwah Melalui Internet
(Analisis Wacana terhadap Artikel Situs Djakarta.or.id) – Ika Fitriani.
Meskipun penulis menggunakan skripsi tersebut diatas sebagai bahan
pertimbangan, namun penelitian yang dilakukan tetaplah berbeda, walau
memiliki kesamaan dari repsons dan internet tetapi dalam kajiannya berbeda.
Karena yang membahas tentang respons siswa MTsN 1 Jakarta terhadap situs
kognitif dan afektif Siswa MTsN 1 Jakarta terhadap Pemanfaatan Situs
www.alsofwah.or.id.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini maka dibuatlah
sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab dan sub yaitu:
BAB I PENDAHULUAN : Membahas Latar Belakang Masalah, Batasan
dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi
Penelitian, Kerangka Teori, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI : Membahas Teori S-O-R, Pengertian
Respons, Proses Terjadinya Stimulus-Respons, Macam-macam
Respons, Faktor Terbentuknya Respons, Pengertian Internet,
Sejarah Internet, Sejarah Internet Indonesia, Fasilitas di Internet,
Internet Sebagai Media Dakwah.
BAB III GAMBARAN UMUM : Membahas Latar Belakang Berdirinya
MTsN 1 Jakarta, Visi, Misi dan Tujuan MTsN 1 Jakarta, Struktur
Organisasi MTsN 1 Jakarta, Program MTsN 1 Jakarta, Pengertian
Situs Alsofwah.or.id, Sejarah Situs Alsofwah.or.id, Fitur-fitur Situs
Alsofwah, Pengertian Siswa, Kriteria Masa Usia Sekolah
Menengah, Sikap Remaja Terhadap Agama, Pengertian
Pengetahuan Agama.
BAB IV HASIL DATA DAN TEMUAN DATA : Membahas Deskripsi
[image:32.595.127.523.85.441.2]Terhadap Pemanfaatan Situs www.alsofwah.or.id, Analisa Data
Dominan Respons Siswa MTsN 1 Jakarta Terhadap Pemanfaatan
Situs www.alsofwah.or.id.
BAB V PENUTUP : Membahas Kesimpulan yang merupakan jawaban
terhadap rumusan permasalahan, Saran-saran yang dilengkapi
KAJIAN TEORI
A. Ruang Lingkup Respons
Ruang lingkup respons terbagi atas teori S-O-R, pengertian
respons, proses terjadinya stimulus-respons, macam-macam respons, dan
faktor terbentuknya respons.
1. Teori S-O-R
Teori S-O-R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori
yang terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa
media massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi
individu sebagai audience (penonton atau pendengar).1
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism –
Respons ini semula berasal dari psikologi. Kemudian menjadi teori
komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dan psikologi
dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya
meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi,
dan konasi.
Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
1
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi
unsur-unsur dalam model ini adalah Pesan (Stimulus, S), Komunikan
(Organism, O), dan Efek (Response, R).
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap
adalah aspek "how" bukan "what" dan "why". Dalam hal ini how to
change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dan
proses perubahan sikap tampak sikap dapat berubah, hanya jika
stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar'ot
dalam bukunya "sikap manusia", perubahan erat pengukurannya,
mengutip pendapat Hovland yang sebagaimana diikuti oleh Onong
Uchjana Effendy mengatakan bahwa menelaah sikap yang baru ada 3
variabel yang penting yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan.
Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.
Proses berikutnya adalah komunikan mengerti, kemampuan
komunikan inilah yang melanjutkan proses selanjutnya. Setelah
komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan
untuk mengubahnya.
2. Pengertian Respons
Respons berasal dari kata response yang berarti jawaban, balasan
atau tanggapan (reaction). Dalam kamus besar bahasa Indonesia
terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.2 Dalam kamus ilmiah
populer, respons berarti reaksi, jawaban atau reaksi balik.3
Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil pengertian bahwa
respons menurut bahasa adalah reaksi balik atau tanggapan dari
seseorang atau orang banyak terhadap suatu peristiwa yang telah
terjadi. Dengan demikian yang dimaksud dengan respons tersebut
sama juga dengan tanggapan.
Istilah respons dalam komunikasi adalah kegiatan komunikasi yang
diharapkan mempunyai hasil setelah komunikasi disamakan efek.
Suatu kegiatan komunikasi itu memberikan efek berupa respons dari
komunikasi terhadap pesan yang dilancarkan oleh komunikator.
Sedangkan menurut istilah, seperti yang dikatakan oleh Indung A.
Shaleh bahwa respons adalah: “Setiap kegiatan yang ditimbulkan oleh
stimulus (perangsang). Jadi suatu perangsang adalah apa yang
menimbulkan suatu sambutan. Perangsang tersebut merupakan
kekuatan-kekuatan dari luar (lewatnya seorang gadis, lukisan yang
indah), atau dari dalam (lapar, haus dan sebagainya) yang bekerja
terhadap suatu reseptor. Dalam diri organisme itu sendiri terdapat
perangsang yang mendorong atau menggiatkan seluruh
bagian-bagiannya. Kedua istilah ini, stimulus dan respons, rangsang dan
2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), Ed.Ke-3, h.838.
3
sambutan, tidak bisa dipisah-pisahkan karena merupaka suatu
kebulatan”.4
Respons akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya
terjadi rangkaian komunikasi. Menurut Ahmad Subandi
mengemukakan respon dengan istilah feedback (umpan balik) yang
memiliki respons atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik
atau tidaknya suatu komunikasi.5
Di atas telah dijelaskan bahwa respons sama halnya dengan
tanggapan. Oleh karena itu, penulis akan menguraikan beberapa
pendapat mengenai pengertian tanggapan, sebagai berikut:
a. Agus Sujanto, tanggapan adalah pengamatan yang tinggal dalam
kesadaran kita yang sedang mengamati.6
b. M.Alisuf Sabri, tanggapan adalah banyangan atau kesan
kenangan dari apa yang pernah kita amati dan kenali.7
Dengan demikian, respons, tanggapan atau pun jawaban, muncul
disebabkan oleh karena adanya suatu gejala atau peristiwa yang
mendahuluinya. Sehubungan dengan adanya stimulus, khususnya
terhadap seseorang, maka akan muncul sebuah respons atau tanggapan
terhadap apa yang dilihat, didengar dan dirasakan.
4
Indung A Shaleh dkk, Pengantar Psikologi Umum, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), Cet. Ke-1, h. 78.
5
Subandi, Ahmad, Psikologi Sosial, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h.81.
6
Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian, (Jakarta: Aksara Baru, 1991), h. 30.
7
3. Proses Terjadinya Stimulus-Respons
Suatu perbuatan sadar timbul akibat adanya stimulus, baik yang
datang dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh. Ada berbagai macam
teori tentang kesadaran diri, antara lain aliran behaviorisme yang
dikemukakan oleh Watson antara tahun 1930 dan 1940. Ia
mengatakan bahwa suatu perbuatan sadar disebabkan oleh adanya tiga
faktor, yaitu:
a. Pesan (Stimulus, S).
b. Komunikan (Organism, O).
c. Efek (Respons, R).
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah
aspek “how”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to
change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan.8
Penulis memahami teori diatas, bahwa melalui panca inderalah
manusia dapat mengamati apa yang ada disekitarnya, sehingga dalam
dirinya timbul kesan atau bahkan respons berupa perbuatan terhadap
objek tertentu. Dalam ilmu komunikasi dikenal adanya teori S-O-R,
yaitu stimulus-organisme-respons. Menurut teori ini, bahwa reaksi
tertentu akan timbul akibat stimulus tertentu, sehingga seseorang
dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan
yang disampaikan terhadap reaksi komunikan.9 Unsur-unsur dalam
8
H. M. Arifin, Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniyah Manusia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), Cet. Ke-11, h. 166.
9
model ini adalah pesan (stimulus), komunikan (organisme) dan efek
(respons). Model teori ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar di atas menunjukkan bahwa stimulus atau pesan yang
disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin
ditolak. Komunikasi dapat berlangsung apabila komunikan menaruh
perhatian, pengertian serta penerimaan terhadap pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Setelah itu akan dilanjutkan ke proses
berikutnya yaitu perubahan sikap, ini dapat diartikan juga suatu
respons atau tanggapan terhadap pesan tersebut. Sedangkan stimulus
yang dimaksudkan di atas adalah dapat berupa kata-kata verbal atau
pun non verbal dari komunikator kepada komunikan.10
10
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 255.
Stimulus
Organisme:
-perhatian
-Pengertian
Respons
[image:39.595.149.522.106.458.2]4. Macam-macam Respons
Macam-macam respons yang diartikan sebagai tanggapan dapat
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu berdasarkan indera yang
digunakan, terjadinya dan lingkungannya.11 Yaitu:
A. Tanggapan menurut indera yang mengamati, yaitu:
1. Tanggapan auditif, yakni tanggapan terhadap apa saja yang
telah didengarnya, baik berupa suara, ketukan, dan lain-lain.
2. Tanggapan visual, yakni tanggapan sesuatu yang dilihat.
3. Tanggapan Perasa, yakni tanggapan sesuatu yang dialami.
B. Tanggapan menurut terjadinya, yaitu:
1. Tanggapan ingatan, yakni ingatan masa lalu, artinya tanggapan
terhadap kejadian yang telah lalu.
2. Tanggapan fantasi, yakni tanggapan masa kini, artinya
tanggapan terhadap sesuatu yang sekarang terjadi.
3. Tanggapan pikiran yakni tanggapan masa datang atau
tanggapan terhadap sesuatu yang akan terjadi.
C. Tanggapan menurut lingkungannya, yaitu:
1. Tanggapan benda, yakni tanggapan terhadap benda-benda yang
ada disekitarnya.
2. Tanggapan kata-kata, yakni tanggapan seseorang terhadap
ucapan atau kata-kata yang dilontarkan oleh lawan bicara.
Beberapa macam tanggapan di atas tergantung pada jenis
stimulusnya, karena tanggapan yang dilakukan oleh seseorang dapat
11
terjadi apabila terpenuhi faktor penyebabnya. Hal ini perlu diketahui
agar individu yang bersangkutan dapat merespons dengan baik. Pada
proses awalnya, individu mengadakan tanggapan atau respons tidak
terhadap semua stimulus yang ada, tetapi individu melakukan respons
terhadap stimulus yang ada penyesuaian atau yang menarik dirinya.
Menurut Steven M. Chaffe respons dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu respons kognitif, respons afektif dan respons konatif.12
a. kognitif, yaitu respons yang berkaitan erat dengan pengetahuan,
keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu.
Respons ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang
dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.
b. afektif, yaitu respons yang berhubungan dengan emosi, sikap
dan menilai seseorang terhadap sesuatu. Respons ini timbul bila
ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap
sesuatu.
c. konatif, yaitu respons yang berhubungan dengan perilaku nyata,
yang meliputi tindakan atau kebiasaan.
Dapat diambil kesimpulan bahwa respons itu terbentuk dari proses
rangsangan atau pemberian aksi atau sebab yang berujung pada hasil
reaksi dan akibat dari proses rangsangan tersebut.
12
5. Faktor Terbentuknya Respons
Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi
faktor penyebabnya. Hal ini perlu diketahui supaya individu yang
bersangkutan dapat menanggapi dengan baik. Pada proses awalnya
individu mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang
ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua stimulus itu mendapat
respons individu. Sebab individu melakukan terhadap stimulus yang
ada persesuaian atau yang menarik dirinya. Dengan demikian maka
akan ditanggapi adalah individu selain tergantung pada stimulus juga
bergantung pada individu itu sendiri.
Dengan kata lain, stimulus akan mendapatkan pemilihan dan
individu akan bergantung pada 2 faktor, yaitu:
a. Faktor Internal
yaitu faktor yang ada dalam diri individu manusia itu terdiri
dari 2 unsur yakni rohani dan jasmani. Maka seseorang yang
mengadakan tanggapan terhadap sesuatu stimulus tetap
dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila
terganggu salah satu unsur saja, maka akan melahirkan hasil
tanggapan yang berbeda intensitasnya pada diri individu yang
melakukan tanggapan atau akan berbeda tanggapannya tersebut
antara satu orang dengan orang lain.
unsur jasmani atau fisiologis meliputi keberadaan, keutuhan
pada otak. Unsur-unsur rohani dan fisiologis yang meliputi
keberadaan, perasaan (feeling), akal, fantasi, pandangan jiwa,
mental, pikiran, motivasi, dan sebagainya.
b. Faktor Eksternal
yaitu faktor yang ada pada lingkungan. Faktor ini intensitasnya
dan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya dengan faktor
stimulus. Menurut Bimo Walgito dalam bukunya, menyatakan
bahwa faktor pisis berhubungan dengan objek menimbulkan
stimulus, dan stimulus akan mengenai alat indera.13
Seseorang yang melakukan tanggapan suatu waktu menerima bersama-sama stimulus. Supaya stimulus dapat disadari oleh individu, stimulus harus cukup kuat, apabila stimulus akan ditanggapi atau disadari oleh individu yang bersangkutan, dengan demikian ada batas kekuatan yang minimal dari stimulus. Batas kekuatan minimal stimulus yang dapat menimbulkan kesadaran pada individu disebut ambery absolut sebelah bawah atau juga disebut ambery stimulus, kurang dari kekuatan tersebut individu tidak akan menyadarinya.14
B. Ruang Lingkup Manfaat
1. Pengertian Manfaat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa manfaat
adalah guna; faedah; laba; untung.15
13
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: UGM, 1996), h.55.
14
Elisabeth B.Hurloc, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1991), h.185.
15
2. Tujuan Pemanfaatan Media
Pemanfaatan Media harus diarahkan untuk mencapai misi
pelayanan yang meliputi pelayanan program pendidikan, informasi,
kebudayaan, hobi, dan reaksi. Pemanfaatan media memiliki beberapa
tujuan yaitu: untuk memotivasi perilaku tertentu (to motivate),
menyampaikan informasi (to inform) dan pembelajaran (to instruct).
Media memungkinkan pemakainya dapat mengatasi hambatan
yang berupa ruang dan waktu dalam memperoleh informasi dan ilmu
pengetahuan. Media tertentu seperti media audio visual dapat
memberikan pengalaman belajar langsung kepada pemakainya.
Medium televisi dapat mengungkapkan peristiwa yang berlangsung
ditempat yang cukup jauh. Medium lain seperti halnya film dan video
memiliki potensi dalam mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa
yang telah terjadi di masa lalu.
Medium overhead transparasi, misalnya memerlukan adanya faktor
penunjang seperti aliran listrik dengan kapasitas yang sesuai, proyektor
dan layar.
Penggunaan media dapat mengatasi masalah “ruang” dalam upaya
individu memperoleh pengetahuan dan informasi. Pengetahuan dan
informasi tentang suatu objek yang berada pada jarak yang jauh dapat
dikomunikasikan melalui media tertentu. Media slide suara, contohnya,
dapat mengkomunikasikan informasi tentang Candi Borobudur pada
C. Internet
1. Pengertian Internet
Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk system jaringan yang mencakup seluruh dunia.16 Istilah internet berasal dari bahasa latin yang inter berarti jaringan, antara atau penghubung. Jadi, definisi internet adalah hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi.17 Internet adalah sumber daya informasi yang menjangkau seluruh dunia18 dengan sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung.19
Internet mengubah komunikasi dengan beberapa cara fundamental.
Media massa tradisional pada dasarnya menawarkan model
komunikasi "satu untuk banyak" sedangkan internet memberikan
model-model tambahan: "banyak untuk satu" dan "satu untuk banyak".
Internet menawarkan potensi komunikasi yang lebih terdesentralisasi
dan lebih demokratis dibandingkan yang ditawarkan oleh media massa
sebelumnya.20
Internet adalah jaringan komputer dunia yang mengembangkan
Arpanet, suatu sistem komunikasi yang terkait dengan
pertahanan-keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Internet telah
berkembang secara fenomenal, baik dari segi jumlah host computer
16
27/09/2007, Internet Warnai Masa Depan Wikipedia dengan Mengambil Bagian dalam Survei Global, 17/04/2008, http://www.id.wikipedia.org.
17
INTERNET: Pengertian, Sejarah dan Fasilitas-fasilitasnya, 25/10/2008, http://www.library.usu.ac.id/modules.php.
18
Lani Shidarta, Internet Informasi Bebas Hambatan, (Jakarta: PT.Elex Media Komputindo, 1996), h.xii.
19
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, e-Education: Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan, (Yogyakarta: Andi, 2002), h.52.
20
(komputer induk) maupun dari segi jumlah penggunaannya, selama
beberapa tahun terakhir. Host computer adalah computer yang
menyimpan informasi yang dapat di akses melalui jaringan.
Internet merupakan sebuah dunia yang tidak mengenal batas, juga tanpa atau belum ada hukum. Etika yang dikenalpun ethical zero alias tidak ada etika. Kebajikan dan kebathilan berjalan secara beriringan di dunia maya. Situs-situs keagamaan bertebaran, berdampingan dengan mal-mal pornografi yang lebih tua dan lebih besar, untuk berpindah medium ibadah ke maksiat, cukup dengan sebuah sentuhan, klik.21
Internet menurut Mac Bride internet adalah jaringan komunikasi
global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer,
melalui sambungan telepon umum maupun pribadi. Secara individual,
jaringan komponennya dikelola oleh agen-agen pemerintah,
universitas, organisasi komersial, maupun sukarelawan.22
Sedangkan menurut Wing Wahyu internet adalah jaringan komputer yang jangkauannya seluas dunia. Hampir di setiap kota besar dan di daerah yang ada jaringan teleponnya sudah dapat dijangkau oleh jaringan internet. Dengan adanya internet, satu komputer dengan komputer lain yang tempatnya saling berjauhan di seluruh muka bumi ini dapat saling berhubungan untuk saling bertukar data dan informasi.23
Dunia maya (internet) adalah realita yang terhubung secara global,
setiap komputer adalah sebuah jendela, terlihat atau terdengar
objek-objek yang bukan bersifat fisik dan bukan representasi objek-objek-objek-objek
21
http://www.yapentob.com/in/modules.php?name=Nwes&file=article&sid=5.
22
Mac Bride, Menjelajahi Dunia Cyberspace yang Sangat Luas, (T.tp: Penerbit Megapoin, 1997), h.1.
23
fisik. Namun lebih merupakan gaya, karakter dan aksi pembuatan data,
pembuatan informasi murni.24
Pengertian situs atau website adalah kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara,
dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun
dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait
dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link.25
2. Sejarah Internet
Sejarah internet dimulai pada tahun 1969 ketika Departemen
Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects
Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang
bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga
membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama
ARPANET. Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang
berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling
berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program
mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program
e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun
yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang
24
Werner J.Severin W.Tankard. Jr, Teori Komunikasi, Sejarah, Metode & Terapan di Dalam Massa, h.445.
25
menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer
ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer
University College di London merupakan komputer pertama yang ada
di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan ARPANET. Pada
tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob
Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang
menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk
pertama kalinya di Universitas Sussex.26
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika
Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and
Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari
100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah
jaringan atau network. Pada tahun 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan
Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama
USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan
meluncurkan telepon televisi pertama, dimana orang bisa saling
menelpon sambil berhubungan dengan video link.27
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin
banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh
semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control
Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP. Sementara itu di
Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan
26
http://hisqynafeka.wordpress.com/2010/10/sejarah-internet.html.
27
Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara
Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada,
maka pada tahun 1984 diperkenalkan dengan sistem nama domain,
yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System.
Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi
1000 komputer. Pada tahun 1987 jumlah komputer yang tersambung
ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih.28
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan
sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun
kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali
melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000
komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun
yang paling bersejarah. Ketika Tim Berners Lee menemukan program
editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan
komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah
yang disebut WWW atau World Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk
jaringan sudah melampaui sejuta komputer. Tahun 1994, situs internet
telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama
kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Di tahun yang
28
sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape
Navigator 1.0.29
3. Sejarah Internet Indonesia
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat
itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban
network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong
royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak
berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya
kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian
aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby
Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W.Purbo
merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan
Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing
personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam
membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat
dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul
“Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di akhir tahun
1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah
Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
29
Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari
kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB
di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood
TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple
II milik Onno W.Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB
seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J.Tjandra Pramudito
(YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W.Purbo,
berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto
(YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m.
Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di
Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang
kemudian didorong ke arah TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh
rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi
tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto
menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio
Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP
44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh
Onno W.Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya
mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di
koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti
orari-news@yahoogroups.com.30
Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan
paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di
30
kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan
amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail
store and forward yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir
radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal
tahun 1990, komunikasi antara Onno W.Purbo yang waktu itu berada
di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio
amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini.
Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi
antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui
jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway
amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR
milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang
lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan
ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.
RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik
operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang
menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari
jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih
sederhana daripada TCP/IP terutama digunakan untuk mentransfer
e-mail dan newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang
pertama Country Code Top Level Domain (CCTLD) yang kemudian
hari dikenal sebagai IDNIC [1]. Putu sebuah nama yang melekat
dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa
pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS pak Putu
sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di
jakarta pak Putu sangat berutung mempunyai menteri pak Tungki yang
“maniak” IT dan yang mengesankan dari pak Tungki adalah menteri
pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.
4. Fasilitas di Internet
Di dalam mengakses internet ada satu hal yang paling menarik
yaitu bahwa keanggotaan internet tidak mengenal batas Negara, ras,
kelas, ekonomi, ideologi dapat dianggap sebagai sumber informasi
yang sangat besar, karena bidang apapun yang diminati pasti ada di
Internet.31
Menurut Winarno ada sejumlah fasilitas yang tersedia di Internet yang
banyak memberikan manfaat kepada para penggunanya. Adapun
manfaat internet yaitu:
1. Sebagai Media Komunikasi
Komunikasi adalah pertukaran data dan informasi baik yang berupa
tulisan maupun gambar (diam atau bergerak). Adapun fasilitas
yang disediakan pada layanan ini berupa email, sms, chatting dan
faksimile.
31
a. Email adalah surat dalam bentuk elektronik yang dapat
dikomunikasikan melalui jalur internet. Dan untuk dapat
berkirim email seseorang harus memiliki alamat email terlebih
dahulu.
b. Sms adalah fasilitas yang biasa ditemui pada penyedia jasa
telepon. Dengan fasilitas ini pemakai dapat saling bertukar
informasi penting dengan biaya relatif murah dan seseorang
tidak perlu lagi memiliki telepon seluler untuk dapat mengisi
pesan singkat.
c. Chatting adalah pertukaran informasi tertulis secara online
melalui satu saluran tertentu. Dengan sarana ini seseorang
dapat saling bertukar tulisan secara langsung, dan biasanya
digunakan untuk pebicaraan yang bersifat santai.
d. Faksimile adalah pesan tercetak dan seseorang dapat memiliki
fasilitas ini dengan memiliki email dan mendaftar ke salah satu
penyedia jasa pengiriman dan penerimaan faks. Setelah
mendaftar, penyedia jasa akan memberi nomor faks yang dapat
dikirimi oleh rekan-rekan atau kenalan.
2. Sebagai Sumber Informasi
Salah satu kekuatan internet adalah menyediakan fasilitas yang
berupa informasi bagi pengunjungnya. Fasilitas yang disediakan
ada yang berupa tulisan, gambar, file dan program, bahkan berupa
3. Perdagangan Elektronik
Melalui fasilitas ini perdagangan lebih bersifat efektif dan efisien
baik dari segi penjualan, waktu dan tenaga bahkan bisa
menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada perdagangan
yang bersifat konvensional.
4. Hiburan dan Pendidikan
Fasilitas yang disediakan pada layanan ini adalah bermain game
secara online, mendengarkan radio tanpa pesawat radio, melihat
televisi tanpa pesawat televisi, melihat film tanpa alat pemutar film
serta men