• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis koleksi buku perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis koleksi buku perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

Dian Sumantri

Analisa Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan

kesejahteraan serta cinta bagi umatnya, atas izin dan bimbingan serta kasih sayang

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tak lupa sholawat

serta salam yang penulis haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,

dan para sahabat-sahabat Nabi yang setia menemani hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, penulis ucapkan setelah terlepas dari beban pikiran. Penulisan

skripsi ini adalah sebagian dari syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk

menempuh ujian kesarjanaan strata satu (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulisan skripsi ini bermula dari gagasan yang timbul dari pemikiran

penulis, tema yang diangkat pada tulisan ini adalah “Analisa Koleksi

Perpustakaan Fakultas Kedoteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta”. Penulis sadar bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, maka sumbangsih

dan pemikiran dalam bentuk kritik dan saran sangat penulis harapkan.

Saya ucapkan terima kasih pula kepada :

1. Dr. H. Abd. Chair, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Drs. Rizal Saiful Haq, MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan sekaligus

(4)

3. Pungki Purnomo, M.LIS, selaku sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakan dan

Informasi serta pembimbing skripsi, atas kebaikan dan kesabaran saat

memberi dukungan serta memompa semangat penulis dalam menyelesaikan

tugas akhir ini.

4. Bapak Amrullah Hasbana, SS, MA sebagai Kepala Urusan Perpustakaan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan Drs. Ida Darawati sebagai anggota (Pustakawan fungsional bidang

pengolahan), dan Lolytasari, S.Ag, M.Si sebagai anggota (Non fungsional

bidang pelayanan), yang telah membantu penulis dalam mendapatkan

data-data dan analisa koleksi perpustakaan.

5. Orang tua penulis tercinta Bapak O’ing Sumantri, Ibu Ratna serta Ibu Aida

Chaniago dan Bpk. Rudi yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus,

do’a, pengorbanan, kerja keras serta dukungan penuh untuk penulis, dan

adik-adikku Selvi Verawati, dan Adly Rehan Sumantri. Kehadiran mereka adalah

kebahagiaan bagi penulis..

6. Teman-temanku : Gigih, Indra, Ahmad Jayadi (Aje), Lesdy, Mulki, Yono,

Gunaevi, Subarna, Sahal, Tedi, Mety, Putri, Muji, Puji, Retna, Intan, Ratih,

Wiwik, Ani,

7. Spesial Untuk Agil, Ihsan, dan Ijul yang selalu kompak dan mendukung

(5)

8. Nani, pujaan hatiku yang selalu ada dihati penulis dan memberikan semangat

dalam menjalani hari-hari. Serta teman sejatiku yang selalu menemaniku

kemana pun aku melangkah Special to, Jupiter Z and Mio Sporty

9. Dan semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu.

Penelitian ini bukanlah sebuah karya tanpa cela. Banyak pelajaran yang

masih dibutuhkan bagi penulis dan ditelaah kembali. Namun setetes pengetahuan

yang penulis cari dan berusaha menggali serta memindahkannya dalam lembaran

kertas berjilid ini, mudah-mudahan sedikit banyaknya dapat memberikan

pengetahuan dan juga untuk dijadikan referensi dalam pengembangan selanjutnya.

Parung, 14 April 2009

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….………… i

KATA PENGANTAR……….………..ii

DAFTAR ISI……….. . …….v

DAFTAR TABEL………. viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Identifikasi Masalah……… …… 4

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah……….. 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitan……… …… 5

E. Metode Penelitian……… …… 6

E. Sistematika Penulisan………...………… 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi……….……… 10

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi……… 10

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi………. …… 13

3. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi………. 14

B. Pengertian Koleksi……….………… 17

1. Tujuan Koleksi……….……… 18

(7)

C. Analisa Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran …………. 21

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1. Pengarang……….……… 22

2. Penerbitan……….………. . 22

3. Tempat Terbit……….….……… 25

4. Tahun terbit……….………. 26

5. Karya Terjemahan………... 26

6. Bahasa……….. 27

BAB III TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA A. Sejarah………. ……. 30

B. Struktur Organisasi...………. 31

C. Tugas Perpustakaan ………. ……... 31

D. Koleksi Perpustakaan……… 32

E. Sistem, Jam, dan Layanan Perpustakaan……….……… …… 33

F. Klasifikasi Koleksi……….……….. 35

G. Fasilitas dan Gedung Perpustakaan……… 36

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerbit………. 38

B. Rentang Tahun Terbit………. . 43

C. Tempat Terbit……….. 44

(8)

E. Tahun Penerimaan Buku……….………. 46

F. Bahasa……….. 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……….. 49

B. Saran………. 52

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Perbandingan antara penerbit lokal dan penerbit asing………37

2. Tabel 2 Perbandingan terbitan luar negeri dan lokal……….38

3. Tabel 3 Nama penerbit lokal dan jumlah terbitannya………38

4. Tabel 4 Nama penerbit luar negeri dan jumlah terbitannya………...40

5. Tabel 5 Nama penerbit lokal dan luar negeri beserta peringkatnya………...41

6. Tabel 6 Rentang tahun terbit koleksi……….43

7. Tabel 7 Negara tempat terbit……….43

8. Tabel 8 Tempat terbit di Indonesia………44

9. Tabel 9 Asal buku/koleksi……….45

10.Tabel 10 Tahun penerimaan koleksi………46

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Dewasa ini masyarakat menganggap informasi menjadi hal penting untuk

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Informasi tersebut berguna dalam hal

pengambilan keputusan, mengasah kemampuan berpikir, dan lain-lain.

Dalam konteks ini, informasi merupakan hasil olahan data dan fakta dan

sebuah gagasan manusia. Hasil olahan tersebut disimpan dalam media

penyimpanan baik tercetak maupun noncetak, apabila diletakkan dalam suatu

ruangan dan disusun dengan sistematika tertentu, maka dapat disebut dengan

koleksi perpustakaan.

Hasil olahan tersebut juga dijadikan dalam bentuk buku sebagai salah satu

jenis koleksi perpustakaan. Buku merupakan bahan bacaan yang simple dan

populer. Adanya buku berkaitan dengan penerbitan. Buku juga berkaitan dengan,

bagaimana buku tersebut diterbitkan, kemudian kapan diterbitkan, apa bahasa

pengantarnya, dimana buku tersebut diterbitkan, dan lain-lain.

Perpustakaan dalam ruang lingkup dunia pendidikan memegang peranan

yang penting dalam kegiatan belajar dan mengajar bagi lingkungan yang terdapat

di sekitar perpustakaan tersebut. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai salah satu

jenis perpustakan yang terdapat di Indonesia, berfungsi sebagai sarana yang

menyimpan, mengolah, melestarikan serta menyebarluaskan informasi kepada

para pengguna perpustakaan yang terdapat di lingkungan perpustakan perguruan

(11)

Koleksi perpustakaan perguruan tinggi terdiri atas koleksi cetak dan

noncetak, diadakan dan disesuaikan dengan program studi yang terdapat di

fakultas ataupun perguruan tinggi yang membawahinya. Dilihat dari segi kekuatan

koleksinya perpustakaan perguruan tinggi juga terdiri atas berbagai macam

penerbitan, keanekaragaman tahun terbitnya, dari mulai yang paling tua sampai

yang up to date, dan juga terdiri atasbeberapa bahasa pengantar, antara lain

Inggris, Arab, dan khususnya bahasa Indonesia. Sehingga dengan begitu

terciptanya keanegaraman informasi dalam perpustakaan.

Koleksi sendiri merupakan media penyimpanan informasi baik tercetak

maupun terekam, yang terdapat dalam perpustakaan. Koleksi dari segi formatnya

terbagi menjadi menjadi dua bagian, yaitu koleksi bahan cetak dan non cetak.

Koleksi bahan cetak berasal dari karya cipta/ asli karya pikiran manusia yang

dituangkan dalam bentuk cetak seperti, majalah, koran, buku, novel, termasuk

koleksi dalam terbitan berseri, dan lain-lain. Sedangkan noncetak adalah hasil

pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk noncetak seperti, rekaman suara,

rekaman video, audio visual dan lain sebagainya1.

Apabila dilihat dari definisi antara koleksi dan media maka ada kesamaan

antara keduanya, dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia Media adalah alat

(sarana) komunikasi seperti, koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan

spanduk. Sedangkan koleksi sendiri menurut Yayu Yulia di atas adalah sarana

penyimpanan informasi baik tercetak maupun terekam. Jadi menurut penulis

1

(12)

antara koleksi dan media sama-sama berfungsi sebagai sarana penyimpanan

informasi.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan maka

pustakawan harus menyediakan informasi yang dengan mengacu pada

keanekaragaman penerbitan, tahun terbit dan hal-hal lain yang mendukung

kuatnya sebuah koleksi dalam perpustakaan.

Kualitas dari penerbitan, publikasi serta up to date nya buku juga sangat

penting untuk diperhatikan oleh para pengelola perpustakaan. Koleksi yang

diterbitkan oleh beberapa penerbit yang bagus tentunya mempengaruhi isi dari

buku tersebut serta informasi yang disampaikan, disamping itu koleksi yang

tersedia seharusnya juga tetap up to date sehingga kebutuhan informasi pengguna

perpustakaan akan terpenuhi.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk menggali

lebih dalam mengenai masalah-masalah bagaimana koleksi tersebut membantu

pengguna perpustakaan dalam mengakses informasi dengan memanfaatkan

koleksi yang terdiri atas berbagai penerbit, tahun terbit yang berbeda, bahasa, dan

lainnya. Kemudian. kendala-kendala yang dihadapi dalam penyediaan koleksi

serta solusi terhadap kendala-kendala tersebut. Dengan demikian penulis tuangkan

(13)

B. Identifikasi Masalah

Analisis terhadap suatu koleksi dapat dilakukan dari banyak aspek,

menurut Noerhayati, diantaranya adalah :

1. Pengarang 6. Usia 11. Tahun penerimaan buku2

2. Penerbit 7. Bahasa

3. Judul 8. Subyek

4. Tahun terbit 9. Asal buku

5. Tempat terbit 10. ISBN

C. Pembatasan masalah dan Perumusan masalah 1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan skripsi lebih terarah serta tidak meluas, maka penulis

memberikan batasan masalah yang akan diteliti adalah analisis koleksi

perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, pada aspek-aspek berikut

a. Penerbit e. Bahasa

b. Tempat terbit f. Tahun Penerimaan buku

c. Tahun terbit

d. Asal buku

2. Perumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Penerbit apa saja yang paling dominan pada perpustakaan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ?

2

(14)

2. Dimana koleksi perpustakaan diterbitkan ?

3. Tahun berapa saja koleksi yang terdapat diterbitkan ?

4. Dari mana saja koleksi perpustakaan didapatkan ?

5. Kapan tahun diterimanya buku tersebut oleh perpustakaan ?

6. Bahasa pengantar apa yang paling dominan pada koleksi perpustakaan ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari Penelitian yang penulis lakukan :

1. Untuk mengetahui penerbit apa saja yang paling dominan pada perpustakaan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syahid.

2. Untuk mengetahui dimana saja koleksi perpustakaan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah diterbitkan.

3. Untuk mengetahui Tahun penerbitan koleksi Perpustakaan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.

4. Untuk mengetahui dari mana saja koleksi perpustakaan Fakultas Kedokteran

dan ilmu Kesehatan didapat.

5. Untuk mengetahui tahun diterimanya koleksi perpustakaan.

6. Untuk mengetahui bahasa pengantar apa saja yang paling dominan pada

koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

7. Untuk melengkapi tugas dan memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar

sarjana strata (SI) pada Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

(15)

Sedangkan Manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai masukan bagi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.

2. Memperluas dan memperdalam pengetahuan penulis tentang Analisa Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

E. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan

metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian yang menuturkan dan

menafsirkan data yang berkenaan dangan fakta, keadaan, variable, dan fenomena

yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya.3

Adapun metode pengumpulan data yang dipakai untuk mengetahui

informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian

kepustakaan dan penelitian lapangan.

1. Penelitian kepustakaan (library research) dilakukan dengan cara mencari dan

mempelajari teori-teori dari buku-buku dan sumber yang lain sesuai dengan

topik skripsi.

2. Penelitian lapangan (field research) dilakukan dengan cara:

a. Observasi: yaitu kegiatan pengamatan secara langsung terhadap obyek

penelitian untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan pembahasan

skripsi.

3

(16)

b. Wawancara: yaitu kegiatan tanya jawab langsung dengan narasumber

yang dianggap berkompeten dengan topik penelitian skripsi ini.

c. Dokumentasi: dilakukan untuk mencari data yang berupa catatan, brosur,

arsip, notulen rapat, agenda dan sebagainya.4

3. Metode Sampel (sampling) dilakukan dengan mengambil sejumlah

representasi (sample) dari populasi koleksi yang terdapat perpustakaan.

Diantaranya adalah :

1. Stratifikasi (stratified) : secara acak memilih sampel 10% pada

kelompok yang telah ditentukan. Pada penelitian ini penulis mengambil

populasi seluruh jumlah koleksi perpustakan fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan yang. berjumlah 1675 buku. Dan mengambil sampel 10

% secara acak.

2. Analisis Data : Langkah yang harus dilakukan ketika data telah

terkumpul, maka data akan dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

P = F x 100 N

Keterangan :

P : Prosentasi

F : Frakuensi yang diambil

N : Banyaknya individu (Number of case)

4

(17)

Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah :

1. 0 % : tidak ada satupun

2. 1 % - 25 % : sebagian kecil

3. 26 % - 49 % : hampir setengahnya

4. 50 % : setengahnya

5. 51 % - 75 % : sebagian besar

6. 76 % - 99 % : hampir seluruhnya

7. 100 % : seluruhnya5

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun dengan berpedoman pada buku Pedoman

Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(UIN) Jakarta Agar pembahasan bab demi bab skripsi ini terjalin secara

sistematis, maka dalam skripsi ini penulis membaginya menjadi lima bab, adapun

urutannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian dan ditutup dengan sistematika penulisan.

5

(18)

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini memuat tinjauan literatur yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti yakni berisi; pengertian perpustakaan perguruan

tinggi, tugas dan fungsi perpustakaan perguruan tinggi, pengertian

koleksi, analisa koleksi perpustakaan.

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS

KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

Bab ini memuat gambaran umum Perpustakaan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, yang

berisi: sejarah visi dan misi, fungsi, struktur organisasi, program

kerja, sumber dana, serta koleksi dan fasilitas Perpustakan Fakultas

adab dan Humaniora serta Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini memuat temuan dan pembahasan tentang kajian analisa

keenam aspek koleksi perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(19)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan tidak dapat terpisahkan dengan dunia pendidikan, sebagai

pusat informasi perpustakaan menyediakan berbagai macam informasi yang

diperlukan oleh pengguna perpustakaan. Pengertian orang terhadap perpustakaan

bermacam-macam. Ada yang memberikan pengertian dari segi gedung dan ada

pula yang menekankan pengertian dari segi koleksi. Namun ada pula yang

menggabungkan kedua-duanya yaitu sebuah gedung atau ruangan yang di penuhi

oleh rak-rak yang berisi buku atau koleksi.

Menurut American Library Association, perpustakaan dapat diartikan

sebagai berikut :

a. A colletion of books and similiar material organized and

administered for reading, consultation, and study.

b. A room, a group of room, or a building in winh sollection of books

and similiar material is organized and administered for reading,

consultation and study.

c. Synonimous with series, as part of the sollective titlle for a group of

books issued in the some form by a publisher6

Di dalam Kamus Istilah Perpustakaan dinyatakan bahwa ” perpustakaan

adalah sistem pengumpulan informasi yang terdiri atas bahan buku maupun bahan

6

(20)

non buku yang dikelola dengan sistem tertentu untuk dimanfaatkan oleh

masyarakat pemakai”. Perpustakaan juga di definisikan sebagai ” suatu unit kerja

dari suatu badan ataupun lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka,

baik berupa buku-buku maupun nonbuku yang diatur secara sistematis menurut

aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap

pemakainya7.

Dilihat dari beberapa definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

perpustakaan adalah suatu lembaga yang mengumpulkan, menyimpan,

mengorganisasikan dan mengelola serta meminjamkan koleksi yang dimilikinya

kepada pengguna perpustakaan. Namun perpustakaan tidak dapat berdiri sendiri,

perpustakaan biasanya dinaungi oleh lembaga induknya. Berarti perpustakan

perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat dalam lingkungan

perguruan tinggi.

Pengertian perpustakaan juga berbeda apabila dilihat dari jenisnya.

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam

lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik perpustakaan Universitas, fakultas,

Institut, Sekolah Tinggi, maupun Politeknik8.

Karmidi mengatakan bahwa ”Perpustakaan perguruan tinggi merupakan

sub sistem dari suatu perguruan tinggi. Artinya perpustakaan perguruan tinggi

merupakan unsur penunjang bagi suatu perguruan tinggi yaitu pendidikan,

7

Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : bumi Aksara, 1996), h. 6

8

(21)

penelitian, dan pengabdian9. Mengutip dari buku pengentar ilmu perpustakaan

bahwa ”Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada

perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan

perguruan tinggi, dengan tujuan membantu perguruan tinggi mencapai

tujuannya10.

Gates mengatakan bahwa ”a university is an institution of higher

education which has a liberal arts college; offers a program of graduate study;

has usually, two or more professional schools or faculties and is empowerd to

confer degrees in various fields for study”.11

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di

lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan pendidikan lainnya,

yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi.

Oleh karena itu perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi seperti

jurusan, fakultas, lembaga-lembaga dan pusat-pusat di lingkungan perguruan

tinggi, maupun perpustakan di tingkat pusat perguruan tinggi tersebut termasuk ke

dalam jenis perpustakaan ini..

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang benar-benar

berada di lingkungan perguruan tinggi baik universitas, akademi, sekolah tinggi

atau pun institut12.

9

Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Pergurun Tinggi, ( Jakarta : Universitas Terbuka,1993 ), h. 2

10 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 51

11

Jean Key Gates, Introduction to the library, (New York : McGrw-Hill, 1968), h.288

12

(22)

Abdurrahman Saleh mengatakan bahwa, ”Perpustakaan perguruan tinggi

merupakan perpustakaan yang benar-benar berada di lingkungan perguruan tinggi

baik universitas, akademi, sekolah tinggi atau pun institut”13.

Dilihat dari pengertian di atas mengenai perpustakaan perguruan tinggi,

penulis menyimpulkan bahwa Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan

yang berada di lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan

pendidikan lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu

perguruan tinggi, dan bertugas membantu terlaksananya Tri Dharma Perguruan

Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi antara lain

untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian, dan pengabdian

terhadap masyarakat sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi.

Tujuan lainnya adalah untuk menyediakan sumber belajar dan

meningkatkan ilmu pengetahuan dari semua mahasiswa yang ada di sebuah

perguruan tinggi. Secara umum perpustakaan perguruan tinggi adalah :

1. memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf

pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi

perguruan tinggi.

13

(23)

2. menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat

akademik Artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga mahasiswa

program pascasarjana dan pengajar.

3. menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.

4. menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis

pemakai.

5. menyediakan informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan

perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal14

3. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Didirikannya sebuah perpustakaan tentunya memiliki maksud dan tujuan,

serta fungsi dan tugas yang ada dan harus dijalankan sesuai dengan tujuan

perpustakaan

Selain itu perpustakaan juga memiliki tugas yang memang dilakukan oleh

perpustakaan. Menurut Noerhayati tugas perpustakaan secara garis besar ada tiga,

yaitu menghimpun, mengelola, dan memberdayakan informasi. Tugas-tugas itu

kemudian diuraikan dalam fungsi-fungsi berikut ini :

1) Tugas menghimpun informasi adalah kegiatan mencari, menyeleksi,

mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai/ lengkap

baik dalam arti jumlah jenis, maupun mutu yang dissesuaikan dengan

kebijakan.

2) Tugas mengelola meliputi proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan,

pengemasan, agar tersusun rapih, mudah ditelusur dan ditemukan kembali

14

(24)

oleh pengguna. Pekerjaan pengolahan mencakup pemeliharaan, perawatan,

agar seluruh koleksi perpustakaan tetap dalam keadaan bersih, utuh, dan

baik. Sedangkan kegiatan pelestarian adalah dalam rangka preservasi dan

konservasi karena untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan dokumentasi.

3) Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya

masyarakat di sekitarnya. Termasuk didalam tugas ini adalah upaya

promosi dan publikasi serta sosialisasi agar masyarakat di sekitar

perpustakaan mengetahui dengan jelas apa yang ada dan dapat

dimanfaatkan dari perpustakaan15.

Menurut Trimo, salah satu tugas pokok perpustakaan adalah ” The

preservation of knowledge, artinya mengumpulkan, memelihara dan

mengembangkan semua ilmu pengetahuan/gagasan manusia dari zaman ke

zaman”.16

Syihabbuddin Qalyubi mengatakan dalam buku Dasar-Dasar Ilmu

Perpustakaan bahwa, perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas antara lain:

a. Pemilihan dan pengadaan,

b. Pengolahan bahan pustaka,

c. Pelayanan, dan

d. Tata usaha.17

15

Noerhayati, Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung : Penerbit Alumni, 1987), h. 51

16

Trimo S, “Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan”, (Bandung: Biro Perpustakaan Institut dan Ilmu Pendidikan, 1969), h. 2

17

(25)

Fungsi perpustakaan perguruan tinggi harus dapat benar-benar dijalankan

dengan fungsi lembaga penaungnya itu, peranannya harus lebih dinamis dan aktif

dari yang sudah-sudah, serta pelayanannya pun makin baik dan sempurna. Oleh

karena itu jelaslah kepada kita, tujuan didirikannya perpustakaan tersebut adalah

untuk turut memperlancar dan mensukseskan fungsi Tri Dharma perguruan tinggi.

Fungsi Tri Dharma itu adalah :

1. Pendidikan dan pengajaran

2. Penelitian atau riset

3. Pengabdian kepada masyarakat

Fungsi Tri Dharma ini sejalan dengan fungsi universal perpustakaan pada

umumnya yakni edukatif, informatif, rekreatif, dan riset.

Terdapat beberapa fungsi yang baru terkait dengan perpustakaan

perguruan tinggi, tidak hanya menyimpan koleksi/buku saja tapi nilai guna, antara

lain :

1. Jantung dari semua program pendidikan universitas/institut yang

bersangkutan harus mampu membantu dan menjadi pusat dari

kegiatan-kegiatan akademis lembaga pendidiknnya.metode belajar dan mengajar

modern yang lebih menekankan kepada individualized, hal ini dapat

dilaksanakan bila perpustakaannya memang fungsional untuk itu.

2. Pusat alat-alat peraga pengajaran atau instruksional materials center.

(26)

3. Clearing house (pusat pengumpulan/penyimpanan ) bagi semua penerbitan

dari dan tentang daerahnya maupun bidang-bidang satu tugas pokok

perpustakaan, yakni pengembangan ilmu pengetahuan.

4. Social center dan pusat kegiatan kultural masyarakat setempat. Haruslah

diingat bahwa pengunjung perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya

terdiri atasmahasiswa, pengajar dan para pegawai lembaga itu saja.

Jelaslah kepada kita bahwa masyarakat di luar perguruan tinggi pun datang

mempergunakan fasilitas-fasilitas, jasa-jasa, dan bahan-bahan yang

disediakan oleh perpustakaan .

B. Pengertian Koleksi

Perpustakaan sebagai pusat informasi berperan menyediakan berbagai

macam jenis informasi dari berbagai disiplin ilmu. Informasi tersebut disajikan

dalam berbagai macam media penyimpanan, mulai dari tercetak sampai kepada

media penyimpanan yang tidak tercetak. Bahan cetak dan noncetak inilah yang

kemudian disebut dengan bahan pustaka, dan kumpulan bahan pustaka tersebut

merupakan koleksi.

Koleksi perpustakaan merupakan bagian penting dalam proses

pembelajaran. Sumber-sumber informasi sebagai koleksi perpustakaan merupakan

sekumpulan bahan atau materi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran

dan penelitian di perguruan tinggi. Namun sebelum kita membahas lebih dalam

(27)

Yuyu Yulia, koleksi adalah ” kumpulan bahan pustaka yang terdapat dalam

perpustakaan”18.

Koleksi adalah seperangkat sumber informasi (resoucres) yang disediakan

untuk pemakai tertentu. Istilah koleksi merupakan suatu entitas fisik termasuk

bahan-bahan tercetak, bahan audioviual, maupun bahan-bahan elektronik19.

Dari beberapa penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa koleksi

adalah kumpulan bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan, disediakan

untuk pengguna perpustakaan.

1. Tujuan Koleksi

Koleksi dalam perpustakaan tidak hanya untuk disimpan saja, namun ada

tujuan dari koleksi itu sendiri. Koleksi perustakaan bertujuan untuk memberikan

pelayanan terhadap pengguna perpustakaan dengan informasi-informasi yang

tersedia di dalam sebuah koleksi, selain itu ada beberapa tujuan umum dari

koleksi perpustakaan, yakni : pendidikan, rekreasi, informasi, penelitian,

pengumpulan dan pelestarian informasi kebudayaan masyarakat.

2. Jenis Koleksi

Koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku,

tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan

sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir,

disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan

mudah dapat menemukannya, namun apabila dilihat dari segi formatnya koleksi

18

Yuyu yulia, Pengadaan Bahan Pustaka, (Jakarta : Universitas Terbuka), h. 15

19

(28)

terbagi menjadi dua bagian, yang pertama yaitu koleksi cetak dan noncetak.

Kedua bagian tersebut dapat kita jabarkan lagi. Antara lain :

1. Karya Cetak

Karya cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk

cetak, seperti :

a. Buku

Bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling

umum terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari UNESCO

tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku.

Diantaranya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan

b. Terbitan Berseri

Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan secara terus menerus

dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini

adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan, bulanan dan lainnya), laporan

terbit dengan jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, triwulanan, dan

sebagainya.

2. Karya Noncetak

Karya noncetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak dalam

bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti

rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar, dan sebagainya. Istilah lain yang

dipakai untuk bahan pustaka ini adalah pustaka nonbuku, ataupun bahan pandang

(29)

a. Rekaman suara, yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan

piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perputakaan adalah buku

pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan oleh pita kaset.

b. Gambar hidup dan rekaman video, yang termasuk dalam jenis ini

adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga

dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal

ini bagaimana cara menggunakan perpustakaan20.

c. Bahan grafika, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang

dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar teknik dan

sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya slid,

tranparansi, dan filmstrip).

d. Bahan kartografi, yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas,

bola dunia, foto udara, dan sebagainya.

3. Bentuk mikro

Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan

semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca

dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan micro-reader.

Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan dalam bahan

noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan

tercetak seperti majalah, surat kabar dan sebagainya. Ada 3 (tiga) macam bentuk

mikro yang sering digunakan menjadi koleksi perpustakaan yaitu :

20

(30)

a. Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran

film yaitu 16 mm,dan 35 mm.

b. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm

x148 m (standar) dan 75 mm x 25 mm.

c. Mikroopaque, bentuk nikro dimana informasinya dicetak ke dalam

kertas yang mengkilat dan tidak tembus cahaya21.

4. Karya dalam bentuk elektronik

Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke

dalam media elektornik seperti pita magnetis dan cakram atau disc.

C. Analisa Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Keanekaragaman informasi dalam sebuah perpustakaan mencerminkan

banyaknya latar budaya lingkungan di sekitar perpustakaan. Perpustakaan umum

memiliki keanekaragaman informasi yang berkaitan dengan latar belakang dan

budaya masyarakat dilingkungan perpustakaan dan tentunya ditambah dengan

berbagai macam informasi menarik lainnya yang disediakan oleh perpustakaan.

Dan hal itu berlaku pula dengan perpustakaan lainnya, termasuk perpustakaan

perguruan tinggi. Berbagai macam informasi yang berkaitan dengan disiplin ilmu

yang dipelajari oleh para mahasiswa disediakan oleh perpustakaan.

Untuk itu, para pengelola perpustakaan selalu berusaha menyediakan

informasi yang berkualitas dan selalu terkini (up to date) aktual, dan sesuai

dengan kebutuhan pengguna perpustakaan perguruan tinggi. Untuk itu, ada

21

(31)

beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pustakawan dalam mengadakan koleksi

perpustakaan, antara lain :

1. Pengarang

Pengarang adalah seseorang, kelompok orang, ataupun sebuah ilustrasi

yang meniptakan suatu karya, baik itu buku, film, atau lagu22. Seorang pengarang

memiliki suatu gagasan mengenai suatu yang spesifik permasalahan tentang

disipilin ilmu tertentu yang diekspresikan atau diungkapkan dalam bentuk tulisan

secara sistematik dengan menggunakan metodologi tertentu.

Otoritas pengarang harus ditentukan secermat-cermatnya. Jika pengarang

bukan pakar yang terkenal dalam bidangnya, kualifikasinya dalam penulisan buku

harus diteliti dengan baik. Pengarang dikatakan berkualitas apabila memiliki

wawasan yang luas tentang dislipin ilmu yang ia senangi ataupun bidang ilmu

lainnya. Dan tentu saja sebuah perpustakaan hendaknya memperhatikan

koleksi-koleksinya. Diusahakan koleksi yang ada merupakan ditulis ataupun dikarang

oleh penulis yang berkualitas. Sehingga membuat koleksi perpustakaan menjadi

berkualitas dari segi kepengarangan.

2. Penerbitan

Penerbit merupakan perusahaan yang menerbitkan (buku, majalah, dan

sebagainya) dan menyebarluaskan (publikasi) karya tulis kepada masyarakat23.

Karya tersebut ditulis oleh seorang pengarang. Penerbit seperti yang dikutip dalam

Random House Webster’s College Dictionary menyebutkan bahwa “Publisher is

22

Lasa H.S. Pengadaan Bahan Pustaka. (Jakarta : Universitas Terbuka, 1999), hlm. 10

23

Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

(32)

a person or company whose bussines is publishing of books, periodicals,

computer hardware, etc24”

Penerbitan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan

kebudayaan, intelektual, dan pendidikan suatu bangsa. Pembangunan dan

penyebarluasan produk pengetahuan merupakan hal yang sangat penting bagi

suatu peradaban.

Perubahan teknologi berpengaruh terhadap penerbitan yang tidak ada

tandingannya sejak revolusi industri dalam memberikan dampak pada penulisan

dan pencetakan buku dan memungkinkan diterbitkannya lagi buku bagi pasaran

massal. Pada saat itu, dalam abad ke-19 di Eropa dan Amerika Utara, angka

kemampuan membaca juga naik dan pendapatan meningkat sehingga menciptakan

pasaran buku yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Di perkokohnya hak cipta,

dan perluasan toko-toko buku dan perpustakaan umum merupakan akibat dari

gabungan faktor-faktor yang penting.

Akhir abad ke-20 ini, kita menghadapi perubahan yang sama dalam hal

penerbitan. Gabungan dari faktor-faktor teknologi, dihubungkan dengan komputer

dengan berbagai cara dan perkembangan baru reprografi, mengubah industri itu.

Perubahan ekonomi, termasuk dimultinasionalkannya perusahan penerbitan yang

besar-besar, dan dikaitkannya penerbitan dengan industri pengetahuan dan

hiburan yang lain, juga mengubah peta perbukuan dan penerbitan25.

24

Random House. Random House Webster’s College Dictionary. (New York : Random House References, 1999), h.997

25

(33)

Industri penerbitan yang baru lahir di negara-negara berkembang dan

industri direformasi di negara paska komunis tumbuh dengan cara yang

tradisional. Sementara perusahaan multinasional, karena tidak melihat bidang

jangka pendek yang tidak sejalan dengan tujuan finansial mereka, berkutat di

pasaran yang telah matang. Industri-industri penerbitan ditahap awal

perkembangannya tumbuh sebagai ungkapan kebudayaan dan bahasa nasional,

dan pada tahap yang demikian, buku merupakan wahana yang ideal. Industri ini,

yang menggantungkan pada cetakan dan kertas untuk melayani empat perlima

penduduk Eropa Barat dan Amerika Utara, pada satu dekade berikutnya dapat

menjadi kekuatan yang sebanding dengan, atau bahkan lebih besar dari yang

sekarang.

Industri penerbitan merupakan industri yang tidak kuat dalam arah

filosofis. Industri ini tumbuh atas dasar komersial, melalui merger dan akuisisi,

buku sangat berkaitan erat dengan dunia penerbitan, pada masa kejayaan islam

penerbitan ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat. Banyak karya pengarang

besar yang diterbitkan. Dan sampai sekarang karya tersebut masih bisa

dimanfaatkan. Hal ini disebabkan adanya proses penerbitan suatu karya dan

disebarluaskan kepada masyarakat. Penerbitan yang bertujuan untuk membagi

ilmu pengetahuan agar masyarakat menjadi pintar serta memahami perkembangan

ilmu pengetahuan.

Melihat perkembangan dunia perbukuan, yang di dalamnya termasuk

dunia penerbitan, yang maju sangat pesat. Dengan secara langsung maupun tidak,

(34)

baca bangsa kita yang rendah, sudah seharusnya dirubah. Lihat saja, toko buku

yang di padati pengunjung dan pasar buku di Indonesia, khususnya kota besar

yang tak pernah sepi. Belum lagi berbagai pameran yang sudah menjadi agenda

rutin. Semua ini membuktikan bahwa dunia penerbitan dan perbukuan adalah

peluang usaha yang ideal. Masalahnya kini terletak bukan pada minat baca, tetapi

daya beli masyarakat dan penyebaran buku itu sendiri, selain dari manajemen

penerbitan.

Apabila perpustakaan dikaitkan dengan dunia penerbitan, maka hal

tersebut adalah sebuah mata rantai.yang sangat penting dalam lingkungan

distribusi, yang pada dasarnya berarti pemindahan buku dari gudang penerbit

kepada pembaca tetap, bukan saja perpustakaan menyediakan buku-buku bagi

siapa saja yang dapat membacanya, tatapi juga karena tidak adanya toko buku

setempat, perpustakaan juga dapat mendorong dan mengembangkan kebiasaan

dan pekerjaan membaca bagi berbagai jenis perpustakaan yang terdapat di

Indonesia26.

3. Tempat Terbit

Bernhard mengatakan bahwa ”tempat terbit adalah negara, bangsa yang

menerbitkan buku27”. Ditempat terbit tersebut koleksi diterbitkan dan

disebarluaskan. Penyebarluasan pengetahuan melalui proses pencetakan buku dan

pendistribusian buku. Memberikan gambaran bahwa pengetahuan tersebut diolah

berdasarkan sumber informasi yang telah didapat dan disimpan untuk segera

26 Donald Barker , Haus Buku. Penerjemah Sunindyo ( Jakarta : PT Dunia Pustaka, 1973), h.50.

27

(35)

disebarluaskan. Ketika suatu karya telah dalam proses pematangan dan hasil

akhir, maka karya tersebut langsung diterbitkan. Tempat terbit koleksi

perpustakaan juga menjadi suatu bahan perhatian, hal ini dikarenakan dengan

mengetahui dimana tempat koleksi atau buku tersebut di terbitkan, maka kita akan

dapat menilai sampai sejauhmana suatu koleksi berkualitas.

4. Tahun Penerbitan (kemutakhiran koleksi)

Dalam buku AACR disebutkan bahwa tahun penerbitan adalah waktu

terbitkannya sebuah koleksi atau bahan pustaka28. Koleksi perpustakaan

hendaknya mencerminkan kemutakhiran. Ini berarti bahwa perpustakaan harus

mengadakan dan memperbaharui bahan pustaka sesuai dengan perkembangan

informasi dan ilmu pengetahuan.

5. Karya Terjemahan

Terjemahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menyalin

(memindahkan) dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain; mengalih bahasakan29.

Selain karya yang dibuat langsung dari seorang pengarang atau peneliti, ada juga

karya yang merupakan hasil dari terjemahan bahasa asing ke dalam bahasa

Indonesia. Ataupun dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa asing. Hal tersebut

dapat memberikan manfaat terhadap karya yang diterjemahkan, karena dengan

begitu kita akan dapat memahami sejauh mana perkembangan informasi dan ilmu

pengetahuan yang terdapat di negara lain, bagaimana cara berfikir serta minat

orang asing terhadap perkembangan informasi. Tentunya, tidak harus semua

28

AACR:Anglo American Cataloging Rules. (Canada : ALA, 1978),h.35

29

Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

(36)

terjemahan kita ambil untuk koleksi perpustakaan, tapi kita juga menyaring

informasi apa yang sesuai dan dibutuhkan oleh perpustakaan.

Untuk itu penting sekali merintis pasaran dunia bagi terjemahan dan karya

terjemahan buku bagi negara-negara sedang berkembang, setidak-tidaknya untuk

memberikan kepada mereka kemampuan yang lebih besar guna mendapatkan

keuntungan dan memungkinkan pencapaian perjanjian guna memperoleh imbalan

soal upah terjemahan. Hak cipta bukanlah satu-satunya persoalan. Masih ada yang

lain, yaitu kedudukan penterjemah sering tidak memiliki kemampuan teknis yang

diperlukan untuk tugasnya disamping memahami dan menghargai kerja yang

diterjemahkannya juga mampu menuliskan kembali dalam bahasa bangsanya,

suatu pekerjaan yang sering dapat disamakan dalam usaha dan kesukarannya

dengan pekerjaan pencipta aslinya.

Dalam hubungannya dengan karya sastra, penterjemah harus menjadi

pengarang ; apabila berhubungan dengan karya pendidikan, ilmiah atau teknis ia

harus mempunyai pengetahuan khusus yang membuat ia mampu menghindari

kesalahan besar sehingga karya yang ia terjemahkan sesuai dengan harapannya30.

6. Bahasa Pengantar

Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang

bunyi berartikulasi (yang dihasilkan oleh alat-alat ucap) yang bersifat

konvensional yang dipkai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan

pemikiran31. Namun apabila dalam konteks buku atau bahan pustaka bahasa

30

Donald Barker , Haus Buku. Penerjemah Sunindyo ( Jakarta : PT Dunia Pustaka, 1973), h.50

31

Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

(37)

merupakan tulisan yang digunakan sebagai alat komuniasi kepada pembaca buku

atau bahan pustaka, dan dalam tulisan tersebut terdapat pesan, pemikiran, gagasan

dari seorang pengarang. Untuk itulah bahasa bagi sebuah koleksi juga dapat

memberikan pengaruh kepada kekuatan informasi sebuah perpustakaan. Koleksi

yang berbahasa asing terkadang menyulitkan pengguna perpustakaan untuk dapat

lebih memahami apa informasi yang disampaikan buku tersebut. Namun apabila

kita lihat perkembangan informasi sekarang, kita seharusnya sudah dapat

mengatasi masalah tersebut.

Bahasa atau Tiporafi adalah sarana memberikan kepada kata-kata bentuk

yang nyata dan susunan yang mudah dipahami. Bahasa-bahasa di dunia, dan

tipografinya yang beraneka ragam, adalah suatu tantangan bagi industri

percetakan.

Telah diperhitungkan bahwa ada dua belas bahasa utama yang dipakai

oleh tiga perempat jumlah seluruh penduduk dunia. Problem bagi para ahli

tipografi pada dasarnya bukanlah dalam mengahadapi bahasa-bahasa utama itu

sebab besarnya jumlah kelompok pembaca telah mendorong terciptanya huruf

cetak untuk memenuhi kebutuhan mereka, bahwa meskipun alpabhet tertentu

ataupun bahasa idiografis menimbulkan kesulitan istimewa.

Keadaan akan lebih rumit apabila pencetak dan penerbit menghadapi

bahasa-bahasa yang penyebarannya terbatas. Keadaan ini bertambah sulit, seperti

dikebanyakan di negara Afrika, apabila kedapatan bermacam-macam bahasa

didalam masing-masing negara. Contohnya negara Nigeria yang memiliki

(38)

dengan penduduk 2 juta mempunyai delapan belas dialek. Negara-negara dengan

banyak bahasa daerah selalu akan menghadapi kesukaran-kesukaran yang besar

untuk mencetak dan menerbitkan buku-buku dalam bahasa itu32.

32

(39)

BAB III

PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

A. Sejarah Singkat Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ( FKIK ) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta didirikan seiring berdirinya Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan surat keputusan

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 046 ditetapkan pada tanggal 22

Mei Tahun 2004 tentang pendirian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2004 tersebut, Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta Prof. Dr(hc). dr. M. K. Tadjudin, Sp.

And menunjuk 3 orang dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yakni

Endang Pujiyati, S. Si, Alfiah S. Ag, M. Ag, dan Drs. Zamzami Kiram untuk

mengelola perpustakaan FKIK ( 2004 s.d 2005 ). Pada tahun 2004 s.d 2005

tersebut perpustakaan FKIK baru memiliki koleksi bahan pustaka sebanyak 800

judul buku dengan 1600 eksemplar.

Pada tanggal 19 Desember 2005 berdasarkan surat Tugas Nomor E.

KIK/OT. Kp. 01.4/320/XII/2005 Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menugaskan Amrullah Hasbana , SS, MA

sebagai kepala urusan perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

(40)

(Pustakawan fungsional bidang pengolahan), dan Lolytasari, S. Ag., M. Si sebagai

anggota (non fungsional bidang pelayanan).

Perpustakaan FKIK terus berupaya untuk meningkatkan jumlah koleksi

untuk memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar dan melakukan pembenahan

dalam manajemen, menuju sistem yang terotomasi. Sampai saat ini, 2 (dua) tahun

operasional, perpustakaan FKIK telah memiliki koleksi terdiri 1637 judul dengan

3760 eksemplar. Koleksi CD 7 buah dan jurnal 1.259 eksemplar yang terdiri

atas50 judul jurnal kedokteran, 4 judul jurnal kesehatan masyarakat, 11 judul

jurnal farmasi, 7 judul jurnal keperawatan, 12 judul jurnal bersifat umum, 24 judul

jurnal agama, 13 judul majalah dan 185 judul makalah. Dan telah melanggan

Koran sebanyak 1 (satu) judul. Dan juga telah menyediakan layanan internet

untuk memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademika.

B. Struktur Organisasi Perpustakaan

Kedudukan Perpustakaan FKIK sebagai perpustakaan kerja atau belajar

(working library) pada fakultas FKIK UIN Jakarta berada dibawah dan tanggung

jawab langsung kepada Dekan FKIK. Adapun pembinaan sehari-harinya

dilakukan oleh pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum. Dalam struktur

organisasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, maka perpustakaan FKIK

berada dibawah Kasubag Akademik FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Tugas Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Tugas perpustakaan FKIK adalah pelayanan bahan pustaka untuk menunjang Tri

Dharma Perguruan Tinggi yakni program pendidikan, penelitian, dan pengabdian

(41)

Sedangkan fungsi perpustakaan FKIK adalah melakukan pengadaan,

pengolahan bahan pustaka, pemberian layanan, dan pemeliharaan bahan pustaka.

Perpustakaan FKIK memiliki hubungan pembinaan dengan UPT

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam hal ini Perpustakaan

Utama merupakan pendukung aktifitas-aktifitas Perpustakaan Fakultas.

D. Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Perpustakaan FKIK dalam upaya menunjang pendidikan dan pengajaran

khususnya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta memiliki

koleksi yang lebih terarah dan terprogram sesuai dengan jurusan-jurusan yang ada

di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, antara lain :

1. Koleksi dasar

Yang dimaksud dengan koleksi dasar adalah sebagai berikut :

1) koleksi mata kuliah dasar khusus (MKDK)

2) koleksi mata kuliah dasar umum (MKDU)

3) koleksi mata kuliah keahlian (MKK)

2. Koleksi spesialis

Koleksi spesialis adalah buku-buku yang dianjurkan sesuia dengan

kurikulum masing-masing jurusan FKIK, seperti koleksi bidang

kedokteran, ilmu keperawatan, kesehatan masyarakat, farmasi.

3. Koleksi referensi

Koleksi referensi atau rujukan yang disediakan oleh perpustakaan FKIK

dibatasi oleh koleksi referensi yang sesuai dengan bidang masing-masing

(42)

4. Koleksi pemerintah

Koleksi pada bagian ini meliputi bidang-bidang kedokteran, keperawatan,

farmasi, kesehatan masyarakat, dan agama.

5. Koleksi penerbitan perguruan tinggi

Koleksi pada bagian ini meliputi buku pedoman atau panduan, modul,

yang hanya terkait dengan bidang masing-masing jurusan.

6. Koleksi serial atau terbitan berkala

Koleksi pada bagian ini terdiri atasbagian jurnal, majalah, surat kabar, baik

yang berbahasa Indonesia maupun bahasa asing dan mempunyai kaitan

dengan masing-masing jurusan yang ada.

7. Koleksi yang bersifat rekreatif. Disamping koleksi referal dan informatif

perpustakaan FKIK yang mengoleksi bahan-bahan yang bersifat rekreatif

seperti koran, majalah popular dan buku-buku fiktif.

E. Sistem, Jam dan Jenis Layanan 1. Sistem Layanan

Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerapkan sistem

layanan terbuka (open acces), setiap pengunjung dapat mengakses secara

langsung koleksi yang ada di perpustakaan. Dengan sistem ini diharapkan

setiap pengunjung dapat melakukan browsing (pencarian buku dan koleksi

perpustakaan lainnya) dengan leluasa.

2. Jam buka perpustakaan

Hari Layanan Pagi Layanan Siang

Senin s.d Kamis 09.00 – 12.00 13.00 – 18.00

Jum’at 09.00 – 11.30 13.00 – 18.00

(43)

3. Jenis Layanan

Layanan perpustakaan merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan

perpustakaan sebagai ujung tombak dan berperan dalam menentukan

hubungan pemakai terhadap pembaca perpustakaan.

a. Jenis Layanan

1) Layanan sirkulasi yang diberikan oleh perpustakaan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta, kepada segenap

sivitas akademika yang telah telah memiliki kartu anggota

perpustakaan FKIK. Dengan kartu anggota tersebut diperbolehkan

meminjam koleksi perpustakaan selama dua hari.

2) Layanan referensi berfungsi membantu pembaca menemukan

informasi yang beragam serta mendalam. Informasi tersebut dapat

berfungsi dapat berupa nama orang, tanggal kejadian, judul buku,

istilah-istilah, letak geografis, dan lain-lain. Layanan tersebut

antara lain :

a) Penyediaan bahan-bahan referens : direktori, ensiklopedi,

kamus, sumber biografi, bibliografi, dll.

b) Bimbingan dan bahan bantuan penelusuran ke

sumber-sumber referens

c) Layanan kliping, majalah, dan laporan penelitian

Dengan catatan : bahan-bahan referensi hanya dibaca di

(44)

3) Layanan OPAC adalah layanan katalog berbasis komputer secara

online, disediakan guna memberikan bimbingan kepada pemakai

untuk mencari dan menemukan koleksi yang ada di perpustakaan

FKIK yang disimpan secara elektronis didalam pangkalan data

bibliografis pada suatu komputer (server) dan dapat diakses

melalui suatu jaringan lokal.

4) Layanan internet

Dalam upaya meningkatkan mutu layanan, perpustakaan FKIK

memberikan layanan yang lebih kepada pengguna dan memberikan

kemudahan untuk mencari informasi, maka perpustakaan FKIK

membuka layanan internet.

5) Layanan rental komputer

6) Layanan Foto Copy

7) Layanan administrative (pendaftaran anggota dan layanan bebas

pustaka)

F. Klasifikasi Koleksi

Koleksi buku perpustakaan FKIK dalam memberikan pelayanannya

kepada pembaca disusun secara berkelas (Classified Order), yakni berdasarkan

disiplin ilmu masing-masing dengan menggunakan sistem klasifikasi DDC

(Dewey Decimal Classification). Koleksi bidang islam disusun berdasarkan bagan

klasifikasi dan tajuk subjek islam yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI.

(45)

kemudian dijadikan kelas 2X0. adapun koleksi buku-buku umum (bidang non

islam) disusun berdasarkan bagan klasifikasi DDC.

G. Fasilitas Gedung Perpustakaan.

1. Gedung

Gedung perpustakaan FKIK, menempati areal seluas 332,5 M2

(17,5 m x 19 m). Perpustakaan FKIK ditempatkan pada lantai 2 (dua)

gedung perkantoran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang

berlantai 2 dan Basement. Agar dapat menunjang pendidikan dan

pengajaran maka lokasi gedung ini dekat dengan perkuliahan FKIK.

2. Ruangan

Perpustakaan FKIK hanya memiliki satu ruangan. Ruangan tersebut

ditata sedemikian rupa sesuai dengan masing-masing tempat kegunaanya.

3. Perlengkapan

Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, perpustakaan FKIK

dilengkapi dengan perlengkapan penunjang, antara lain :

a. Rak koleksi sebanyaK 9 buah

b. Rak majalah, surat kabar, makalah sebanyak 2 buah

c. Lemari referensi sebanyak 3 buah

d. Meja baca sebanyak 7 buah

e. Lemari penitipan loker sebanyak 2 buah

(46)

4. Komputerisasi

Untuk dapat mengakses informasi secara online, perpustakaan FKIK

dilengkapi dengan 5 buah set komputer, antara lain :

a. 1 (satu) set komputer untuk sever

b. 1 (satu) set komputer untuk OPAC

c. 1 (satu) set komputer untuk internet

(47)

BAB IV

KAJIAN ANALISA KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

Pada bab ini peneliti mendeskripsikan hasil temuan penulis selama

melakukan penelitian, sehingga pada bab ini menjadi bagian inti dari pembahasan

tentang analisa koleksi Perpustakataan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembahasan pada bab ini adalah analisa koleksi

perpustakaan yang di tinjau dari 6 (enam) aspek dalam koleksi seperti penerbit,

tahun terbit, tempat terbit, asal buku, tahun penerimaan buku, dan bahasa

pengantar.

A. Penerbit

Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri atasberbagai macam penerbit. Mulai dari

penerbit lokal sampai kepada penerbit luar negeri (asing). Tabel 1 dibawah

memperlihatkan perbandingan antara penerbit lokal dan penerbit luar negeri

(asing).

Tabel 1

Perbandingan antara penerbit lokal dan luar negeri (asing)

No. Penerbit Jumlah Prosentase

1. Penerbit Lokal 23 33.8%

2. Penerbit Luar Negeri (asing) 45 66.1%

Jumlah 68 100%

Hasil temuan dari penelitian ini, seperti pada tabel 1 mengungkapkan

(48)

Hidayatullah Jakarta adalah terbitan luar negeri (asing) lebih banyak dibanding

dengan terbitan lokal. Adapun perbandingannya adalah penerbit luar negeri

(asing) sebanyak 45 penerbit (66.1%), dan penerbit lokal sebanyak 23 penerbit

(33.8%), hal ini berarti sebagian besar penerbitan perpustakaan merupakan

penerbit luar negeri (asing). Sedangkan penerbit lokal hanya hampir setengah saja

dari koleksi perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Tabel 2

Perbandingan terbitan luar negeri (asing) dan lokal No. Penerbit Jumlah Terbitan Prosentase

(koleksi perpustakaan)

1. Lokal 39 27.8%

2. Luar Negeri (asing) 101 72.1%

Jumlah 140 100%

Dari 140 koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, seperti terlihat pada tabel 2, bahwa penerbit

lokal hanya mempunyai terbitan sebanyak 39 buah ( 27.8%), dan penerbit luar

negeri (asing) sebanyak 101 buah (72.1%) ini artinya bahwa koleksi terbitan lokal

hampir setengahnya saja, sedangkan sebagian besar terbitan pada perpustakaan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

merupakan terbitan luar negeri (asing).

Tabel 3

Nama penerbit lokal dan jumlah terbitannya No. Nama Penerbit Jumlah Prosentase

1. UIN Press 6 4.2%

2. Fakultas Kedokteran UI 5 3.57%

3. Depkes RI 3 2.14%

(49)

No. Nama Penerbit Jumlah Prosentase

5. ITB 2 1.42%

6. UI Press 2 1.42%

7. Agro Media Pustaka 2 1.42%

8. Air Langga University 2 1.42%

9. Bina Pustaka 1 0.71%

10. Bumi Aksara 1 0.71%

11. Depot Informasi Obat 1 0.71%

12. Dian Rakyat 1 0.71%

13. F. Kedokteran Trisakti 1 0.71%

14. F. Kedokteran UnPad 1 0.71%

15. Info Medika 1 0.71%

16. IPB 1 0.71%

17. Prestasi Pustaka 1 0.71%

18. Pusat Bahasa DepDiKes 1 0.71%

19. Reneka Cipta 1 0.71%

20. Sagung Seto 1 0.71%

21. Semesta Media 1 0.71%

22. Sumur Bandung 1 0.71%

23. Universitas Paramadina 1 0.71%

Jumlah 39 100%

Hasil temuan penulis terhadap data penerbit lokal, dapat dilihat bahwa 15

dari 23 penerbit, lebih dari setengahnya menerbitkan 1 terbitan, sedangkan yang

menerbitkan 2 terbitan sebanyak 5 penerbit, dan yang menerbitkan 3 terbitan

sebanyak 1 penerbit. Serta yang menerbitkan 2 terbitan sebanyak 5 penerbit.

Diantara terbitan lokal tersebut penerbit UIN Press adalah yang paling

banyak menerbitkan buku, dengan terbitan sebanyak 6 terbitan sedangkan

penerbit Fakultas Kedokteran UI menempati urutan ke 2 dengan 5 terbitannya.

Yang lainnya seperti, DepKes, ITB, Agro Media Pustaka dan sisanya hanya

(50)

Tabel 4

Nama penerbit luar negeri (asing) dan jumlah terbitannya No. Nama Penerbit Jumlah Prosentase

1. McGraw Hill 20 14.2%

19. Balkwell sunrises publication 1 0.71%

(51)

No. Nama Penerbit Jumlah Prosentase

42. The Year Book Pub 1 0.71%

43. W. B. Sanders Company 1 0.71%

44. WB. Soundus 1 0.71%

45. Williams & Wilkins 1 0.71%

Jumlah 101 100%

Hasil temuan penulis terhadap data penerbit luar negeri (asing) dapat

dilihat bahwa 31 dari 45 penerbit, lebih dari setengahnya menerbitkan 1 terbitan,

sedangkan yang menerbitkan 2 terbitan sebanyak 7 penerbit, dan yang

menerbitkan 4 terbitan sebanyak 3 penerbit. kemudian yang menerbitkan 5

terbitan sebanyak 2 penerbit, 1 penerbit menerbitkan 6 terbitan, dan 1 penerbit

lainnya menerbitkan 20 terbitan. Diantara terbitan luar negeri (asing) tersebut

penerbit McGraw Hill adalah yang paling banyak menerbitkan buku, dengan

terbitan sebanyak 20 terbitan, sedangkan penerbit EGC menempati urutan ke-2

dengan 9 terbitan, Mosby Company dan Sanders College menerbitkan 5 terbitan,

John Wiley & Son’s, Lippincot Company, dan Oxpord University Press

menerbitkan 4 terbitan. Dan sisa penerbit menerbitkan antara 1 sampai 2 terbitan.

Tabel 5

Nama penerbit lokal dan penerbit luar negeri (asing) dan peringkat prosentasenya

No. Penerbit F Prosentase

1. McGraw Hill 20 14.2%

2. EGC 9 6.42%

3. UIN Press 6 4.2%

4. Fakultas Kedokteran UI 5 3.57%

5. Lippincot Company 4 2.85%

Jumlah 100%

Tabel 5 berisi 5 nama penerbit lokal dan luar negeri (asing) yang telah

(52)

dianalisa McGraw Hill memiliki prosentase tertinggi dengan prosentase 14.2%,

EGC 6.42%, UIN Press dengan prosentase 4.2%, Fakultas Kedokteran UI 3.57%,

dan Lippincot Company memiliki prosentase 2.85%.

Dari hasil penghitungan diatas dapat diketahui bahwa banyak penerbitan

yang terdapat dalam koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri ataspenerbit asing, sedangkan

penerbitan lokal hanya sebagian kecil saja. Hal inilah yang perlu diperhatikan agar

pihak perpustakaan sebaiknya menyediakan porsi penerbitan lokal lebih banyak

lagi sehingga informasi yang didapat tidak lebih berimbang.

B. Rentang Tahun Terbit

Terbitan koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki berbagai macam tahun penerbitan, dari

mulai tahun yang paling tua/dahulu sampai kepada yang terkini ataupun baru saja

diterbitkan. Hasil analisa yang penulis lakukan menghasilkan temuan yaitu,

rentang tahun terbit 1950 – 1980 memiliki jumlah prosentase sebesar 15% (21

koleksi), rentang terbit antara tahun 1981 – 1999 memiliki jumlah prosentase

34% (48 koleksi), sedangkan rentang tahun terbit antara tahun 2000 – 2007

memiliki jumlah prosentase mencapai 50%. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa

rentang tahun terbit yang menerbitkan banyak buku yaitu pada tahun 2000 – 2007

dengan prosentase mencapai 50%. Dan hal ini juga berarti hampir setengahnya

terbitan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

(53)

Dari penjelasan di atas kita penulis menyimpulkan bahwa semakin muda

tahun terbit sebuah koleksi perpustakaan khususnya perpustakaan FKIK maka

semakin up to date informasi yang disediakan dalam koleksi perpustakaan. Dalam

hal ini dapat kita lihat prosentase tentang terbit antara tahun 2000 – 2007 dengan

prosentase mencapai 50%. Hal ini berarti informasi 50 % koleksi perpustakaan

FKIK merupakan informasi up to date. Dan kita juga bisa melihat sejauhmana

kekuatan koleksi perpustakaan FKIK dalam hal menyajikan informasi yang up to

date.

Tabel 6

Rentang tahun terbit koleksi perpustakaan No. Tahun Terbit Jumlah Prosentase

1. 1950 – 1980 21 15%

2. 1981 - 1999 48 34%

3. 2000 - 2007 71 50%

Jumlah 140 100%

C. Tempat Terbit

Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri atasberbagai macam negara tempat terbit.

Berikut ini merupakan 11 negara tempat terbit koleksi Perpustakaan.

Tabel 7 Negara tempat terbit

No. Negara Jumlah Prosentase

1. Amerika 84 60%

2. Belanda 3 2.14%

3. Canada 1 0.71%

4. Indonesia 25 17.8%

5. India 2 1.42%

6. Inggris 14 10%

7. Jepang 1 0.71%

8. Jerman 1 0.71%

Gambar

GAMBARAN UMUM��PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF
Tabel 1
Tabel 2 Perbandingan terbitan luar negeri (asing) dan lokal
Tabel 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rektor Unpad Ganjar Kurnia akan hadir sebagai salah

Penulis menyusun contoh kalimat yang diterjemahkan dari bahasa Mandarin kedalam bahasa Indonesia, dan sebaliknya dari bahasa Indonesia kedalam bahasa Mandarin, dengan

Kepada semua pihak yang membantu, yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak terima kasih sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan, semoga

Segala puji hanya bagi Allah SWT, hanya karena Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik

a) Prefix {in-} has the meaning to indicate negation from noun. b) Suffix {-er} has the meaning to indicate noun category of verb. d) Suffix {-ness} has the meaning to

coping behavior to analyze Frank William Abagnale as the major character. in coping his problems in Catch Me If

Maksud dari penelitian ini adalah membangun sistem administrasi dan informasi Kelurahan Desa Pasirtamiang dengan menggunakan SMS Gateway yang dapat

Dalam pemaparannya, lim menuturkan, model-model prediksi yang ditemukan berdasarkan hasil penelitiannya ini berbasis pada risiko keuangan yang dia bagi menjadi risiko pasar,