ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SISTEM
INFORMASI
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Tangerang)
Skripsi
Oleh:
ASEP SAEFUL BAHRI NIM: 106082002575
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
v
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Asep Saeful Bahri
NIM : 106082002575
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan
saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat, maka skripsi ini dianggap gugur
dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan
serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian
hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 14 Desember 2010
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Asep Saeful Bahri
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 14 April 1988
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tb. Husni Link. Pabuaran Rt04/Rw04,
Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang.
e-mail : asepsaefulbahri@Gmail.com
ariee_sai@yahoo.com
Telepon : 081906082392
PENDIDIKAN FORMAL
1. Sekolah Dasar Negeri 1 Kebaharan lulus tahun 2000.
2. Sekolah Lanjut Tingkat Pertama 3 Serang lulus tahun 2003.
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kasemen lulus tahun 2006.
4. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2010.
LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : H. Khaerudin
2. Tempat & Tgl. Lahir : Serang, 12 Oktober 1962
3. Ibu : Hj. Eti suhayati
4. Tempat & Tgl. Lahir : Serang,25 Mei 1967
5. Alamat : Jl. Tb. Husni Link. Pabuaran Rt04/Rw04,
Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang.
Factors Analisys That Influence Intention Of Utilization Of Information System
By: Asep Saeful Bahri
Abstract
The objective of this research is to Analyze factors that influence intention of utilization of information system. The study is based on the model proposed by Rini Handayani (2007). This study used data that obtained from individual perception of information system user in manufacture company in Tangerang. The questionnaires that can be analyzed was 55 from 75 total distributed questionnaires. This research used multiple regression analysis to test the hypothesis.
The result of this research indicated that performance expectation is significant positive influence to intention of information system. Effort expectation, Long term Consequence, and Complexity were not significant positive influence to intention of information.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Tangerang)
Oleh: Asep Saeful Bahri
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan system informasi dengan menguji model yang diajukan oleh Rini Handayani (2007). Data diperoleh dari persepsi individu pemakai system informasi pada perusahaan manufaktur di daerah Tangerang. Sebanyak 55 Kuesioner yang dapat diolah dari 75 Kuesioner yang disebarkan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk pengujian hipotesis.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa ekspektasi kinerja berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi. Sedangkan ekspektasi Usaha, konsekuensi jangka panjang, dan kompleksitas tidak berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, kepadanya kita memohon pertolongan dan pengampunan serta kita berlindung dari keburukan dan kejahatan diri kita. Semoga kita selalu mendapat hidayah-Nya, sehingga kita tergolong orang-orang yang berada dalam keridhoaan-Nya. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan ALLAH, sekutu baginya yang maha pengasih lagi maha penyayang dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah rasulullah. Sholawat dan salam teriring untuknya semoga kita semua akan mendapat syafa’at-Nya.
Skripsi yang telah penulis selesaikan merupakan salah satu dari banyak nikmat yang ALLAH SWT berikan. Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari bantuan banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orangtua penulis yang penulis paling cintai di bumi ini. Bagi penulis,
Ayah dan Ibu terbaik di dunia ini adalah kalian, karena semua kasih sayang
dan perhatian yang penulis butuhkan selalu kalian berikan tanpa pernah
penulis minta terlebih dulu. Serta Nur Aini adinda tercinta yang selalu
memberikan semangat baru.
2. Untuk keluaraga Besar Alm. H Fadli dan keluarga Besar Alm. Hariri di
Serang, terima kasih atas setiap nasihat dan motifasi yang telah diberikan
3. Pembimbing I sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr, Abdul Hamid, MS yang telah
memberikan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis
selama menyusun skripsi.
4. Pembimbing II Ibu Rini, SE, Ak, M.si, yang selalu memberikan semangat
sekaligus cambukan bagi penulis untuk berani mengambil judul dan tema
skripsi yang berasal dari jurnal. Terima kasih juga karena selalu menjadi
tempat tukar pikiran saat penulis sedang menghadapi masalah.
5. Ketua dan sekretaris prodi akuntasi Ibu Rahmawati SE, Ak, MM dan Ibu
6. Tim penguji sidang komprehensif: Bapak Afif Sulfa SE,Ak, MSi, Ibu Rini,
SE, Ak, MSi dan Ibu Erika Amelia, SE, Msi. Terima kasih atas peringatannya
untuk bertanggung jawab atas nilai yang sudah penulis raih dan memberi tahu
letak kekurangan penulis dalam ilmu akuntansi.
7. Seluruh dosen yang telah memberi bekal pengetahuan untuk penulis selama
menimba ilmu di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Sahabat-sahabat KKSBT (Arif Muliana, Rachmat Hidayat Sumawi Budi,
Royan Ramadhan, Nur Aini Rahman, Murniasari, Zahra, Novi, Safitri, Putri)
terima kasih atas bantuan yang selama ini penulis rasakan hingga kini.
9. Atina Eka Putri yang mau meluangkan waktunya untuk membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini, beserta seluruh mahasiswa kelas B dan Akuntansi
Manajemen angkatan 2006.
Terima kasih untuk seluruh pihak-pihak yang namanya tidak tertulis atau
tidak mau disebutkan, penulis banyak terima kasih dan mohon maaf lahir batin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
pengetahuan dan kemampuan penulis miliki masih terbatas, oleh sebab itu penulis
mengharapkan saran dan kritikan serta tanggapan yang membangun guna
terciptanya skripsi yang baik dan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Ciputat, 7 Februari 2011
DAFTAR ISI
Hal.
Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi ...ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ...iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ...iv
Surat Pernyataan ...v
Daftar Riwayat Hidup ...vi
Abstract ...vii
Abstrak ...viii
Kata Pengantar ...ix
Daftar Isi ...xi
Daftar Tabel ...xv
Daftar Gambar ...xvi
BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1
B. Perumusan Masalah ...4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...4
1. Tujuan penelitian ...4
2. Manfaat penelitian ...4
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Konsep Sistem Informasi ...6
2. Pengertian Informasi ...6
3. Pengertian Sistem Informasi ...8
B. Komponen Sistem Informasi ...9
C. Fungsi Utama Sistem Informasi ...12
D. Hubungan antar Variabel...14
1. Pengaruh Ekspektasi Kinerja terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi ...16
2. Pengaruh Ekspektasi Usaha terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi ...17
3. Pengaruh Faktor Konsekuensi Jangka Panjang ...18
4. Pengaruh Faktor Kompleksitas Terhadap Penggunaan Sistem Informasi ...19
E. Kerangka Pemikiran ...20
F. Penelitian Sebelumnya ...21
G. Perumusan Hipotesis ...21
BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ...23
B. Metode Penentuan Sempel ...23
C. Metode Pengumpulan Data ...24
1. Data Primer ...24
D. Metode Analisis Data ...24
2. Uji Kualitas Data ...25
a. Uji Validitas ...25
b. Uji Realibilitas...25
3. Uji Asumsi Klasik ...26
a. Uji Multikolinearitas ...26
b. Uji Heteroskedastisitas ...27
c. Uji Normalitas ...28
4. Uji Hipotesis ...28
a. Koefisien Determinasi ...29
b. Uji t (Uji Parsial) ...30
c. Uji F...30
E. Operasional Variabel Penelitian ...30
1. Variabel Independen ...31
2. Variabel Dependen ...33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 36
1. Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 37
2. Deskriptif Demografi Responden ... 38
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 39
1. Uji Kualitas Data ... 39
a. Uji Validitas ... 39
b. Uji reliabelitas ... 43
a. Hasil Uji Multikolinearitas ... 44
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 45
c. Hasil Uji Normalitas ... 46
3. Uji Hipotesis ... 47
a. Uji Koefisien Determinasi ... 47
b. Hasil Uji Statistik t ... 48
c. Hasil Uji Statistik F ... 51
C. Pembahasan ... 52
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 55
B. Implikasi ... 56
C. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ...58
DAFTAR TABEL
No Keterangan Hal
3.1 Variabel dan Indikator Penelitian ... 33
4.1 Data Distribusi Sampel ... 36
4.2 Sampel dan tingkat pengembalian ... 37
4.3 Demografi Responden ... 38
4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Ekspektasi Kinerja ... 40
4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Ekspektasi usaha ... 41
4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Konsekuensi Jangka Panjang ... 41
4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas ... 42
4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Pemanfaatan Sistem Informasi ... 42
4.9 Hasil Uji Reliabilitas Ekspektasi kinerja ... 43
4.10 Hasil Uji Reliabilitas ekspektasi Usaha ... 43
4.11 Hasil Uji Reliabilitas Konsekuensi Jangka Panjang ... 44
4.12 Hasil Uji Reliabilitas kompleksitas ... 44
4.13 Hasil Uji Reliabilitas Minat Pemanfaatan Sistem Informasi... 44
4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ... 45
4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 48
4.16 Hasil Uji Statistik t ... 49
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Hal
2.1 Kerangka Pemikiran ... 21
4.1 Scatterplot ... 46
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya
untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang
dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup
kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang
dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan
pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas.
Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi (SI)
yang dirancang dengan baik.
Penggunaan SI dalam organisasi telah meningkat secara dramatis. Sejak
tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan
SI (Westland dan Clark, 2000) dalam Venkatesh et al., (2003). Sistem
informasi diadakan untuk menunjang aktifitas usaha di semua tingkatan
organisasi. Penggunaan SI mencakup sampai ke tingkat operasional untuk
meningkatkan kualitas produk serta produktivitas operasi. Oleh karena itu SI
harus dapat diterima dan digunakan oleh seluruh karyawan dalam organisasi
sehingga investasi yang besar untuk pengadaan SI akan diimbangi pula
dengan produktivitas yang besar pula. Hal tersebut menimbulkan pemikiran
Sistem informasi juga berperan dalam bidang akuntansi. Statement of
Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board
yang menjelaskan karakteristik kualitatif informasi akuntansi dan
mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar akuntansi
keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah
untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi
akan memberikan kemudahaan bagi para akuntan manajemen untuk
menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu pengambilan keputusan.
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) baru-baru ini
telah membuat sertifikasi baru yaitu Certified Information Technology
Professional (CITP). CITP mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan
yaitu akuntan yang memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang
memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai
organisasi. Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya
teknologi atau sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi.
Pada dasarnya SI telah diimplementasikan di banyak perusahaan
dengan biaya yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan
yang masih rendah terhadap SI secara kontinus. Rendahnya penggunaan SI
diidentifikasikan sebagai penyebab utama yang mendasari terjadinya
productivity paradox yaitu investasi yang mahal di bidang sistem tetapi
Afrizon (2002) melakukan penelitian terhadap 84 manajer pada industri
perbankan di Indonesia dengan hasil bahwa terdapat adanya pengaruh dan
hubungan yang signifikan antara perceived usefulness dan interaksi antara
norma subyektif dengan ketidakwajiban terhadap minat pemanfaatan SI.
Thompson (1991) menyatakan terdapat hubungan yang positif antara
faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, serta
hubungan negatif antara kompleksitas dan penggunaan SI. Hasil penelitian
juga menunjukkan hubungan yang negatif dan lemah antara kondisi yang
memfasilitasi pemakai dengan penggunaan SI.
Venkatesh dan Moris (2000) melakukan penelitian untuk melihat
perbedaan gender terhadap faktor sosial dan peran mereka dalam penerimaan
teknologi dan perilaku pemakai, dengan menggunakan konsep model
berketerimaan teknologi.
Venkatesh et al., (2003) melakukan penelitian terhadap industri
komunikasi, hiburan, perbankan, dan administrasi publik yang menggunakan
SI secara wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Penelitian dilakukan
untuk mereview dan menggabungkan beberapa model penerimaan SI dan
menghipotesiskan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor konsekuensi
jangka panjang dan faktor kompleksitas mempunyai pengaruh terhadap minat
pemanfaatan SI.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
pemanfaatan system informasi dan penggunaan system informasi. Perbedaan
di dalam penelitian ini adalah:
1) Menambahkan variabel independen faktor konsekuensi jangka
panjang dan faktor kompleksitas.
2) Tidak menggunakan variabel independen Faktor Sosial.
3) Tidak menggunakan variabel independen kondisi yang
memfasilitasi pemakai.
4) Tidak menggunakan variabel dependen penggunaan sistem
informasi.
5) Lingkup dan waktu penelitian yang berbeda dapat
mempengaruhi hasil penelitian sesuai perkembangan zaman.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh
positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor konsekuensi
jangka panjang dan faktor kompleksitas terhadap minat pemanfaatan SI?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik pengaruh
ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor konsekuensi jangka panjang
dan faktor kompleksitas terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi.
2. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat memberikan manfaat
a. Akademisi
Sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan khususnya pada
topik yang diteliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat
pemanfaatan system informasi. Sehingga dapat memperoleh gambaran
antara fakta di lapangan dengan permasalahan tersebut.
b. Perusahaan
Memberikan informasi bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha,
konsekuensi jangka panjang, dan kompleksitas merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan system informasi.
c. Masyarakat
Memberikan informasi bahwa dengan memanfaatkan system
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Konsep Sistem Informasi
1. Pengertian Sistem
Menurut Romney (2009) medefinisikan sistem sebagai:
”System is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal”
Sedangkan menurut James A. Hall (2007) yang diterjemahkan oleh
Dewi Fitriasari, sistem adalah:
”Kelompok dari dua orang atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”
Berdasarkan pengertian di atas tentang sistem dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah suatu kesatuan utuh terdiri dari beberapa bagian yang saling
berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Pengertian Informasi
Menurut Mc Leod, Jr (2004) informasi adalah data yang telah diproses
atau data yang memiliki arti.
Menurut Wahono (2004) yang dikutip dari bukunya Gordon B. Davis
informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna
bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipakai dalam
keputusan sekarang maupun masa depan.
Menurut Romney (2009) mendefinisikan Informasi sebagai:
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data
yang telah diorganisir dan diolah yang berguna bagi penerimanya dan
nyata, berupa nilai yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengambil
keputusan.
Agar informasi dapat bermanfaat bagi pemiliknya, Romney (2009)
maka informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:
a. Relevan (relevant)
Informasi itu relevan jika mengurangi ketidak pastian, memperbaiki
kemampuan pengambilan keputusan untuk membuat prediksi,
mengkonfirmasikan atau memperbaiki ekspektsi sebelumnya.
b. Andal (reliable)
Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan
secara akurat mewakili kejadian atau aktivitas di organisasi.
c. Lengkap (complete)
Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting
dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas
yang tidak diukurnya.
d. Tepat waktu (timely)
Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk
memungkinkan pengambil keputusan menggunakannya dalam
e. Dapat dipahami (understandable)
Informast dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat
dipakai dan jelas.
f. Dapat diverifikasi (verifiable)
Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang
baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan
informasi yang sama.
3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data,
jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung
dan meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan
kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi, personal dan
multiuser.
Sistem informasi personal adalah sistem informasi yang didesain untuk
memenuhi kebutuhan informasi personal dari seorang pengguna tunggal
(single user). Sedangkan sistem informasi multiuser didesain untuk
memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja (departemen, kantor,
divisi, bagian) atau keseluruhan organisasi. Untuk membangun sistem
informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan
secara efektif komponen-komponen sistem informasi yang di
kelompokkan ke dalam lima building blocks, yaitu: orang, aktivitas, data,
B. Komponen Sistem Informasi
Komponen system informasi dalam Mardhani Riasetiawan (2009)
dijelaskan sebagai berikut:
1. Orang (People)
Buildings Blocks yang pertama dan terpenting adalah orang. Filosofi
yang mendasari dari pengembangan sistem, yaitu sistem adalah untuk
orang. Istilah Information workers (atau sering disebut knowledge
workers) digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang
pekerjaannya meliputi membuat, mengumpulkan, memroses,
menyebarkan, dan menggunakan informasi.
2. Data
Data adalah kumpulan dari fakta mentah dalam isolasi. Data
menggambarkan organisasi. Fakta yang terisolasi ini membawa makna,
namun secara umum tidak berguna. Data digunakan untuk membangun
informasi. informasi adalah data yang telah diolah sehingga menjadi
berguna bagi seseorang. Building Blocks data terkait erat dengan masalah
sumber data, bukan dengan bagaimana data ditransformasikan menjadi
informasi.
Rata-rata pemilik sistem (system owners) tidak tertarik dengan data
mentah. Ia tertarik dengan hal-hal yang digambarkan oleh data tersebut.
Sedangkan system users memandang data dengan istilah yang lebih detail.
Analis sistem berusaha untuk mendapatkan kebutuhan data dari pengguna
Entitas adalah sesuatu dimana data adalah penting. Atribut menjelaskan
fakta-fakta mengenai entitas. Aturan adalah kondisi yang mengatur entitas
dan atribut.
System designer memandang data di dalam batasan teknologi tertentu.
Pandangan terhadap data tersebut biasanya dijabarkan dalam file komputer
dan database. System builders membuat program data dengan
menggunakan bahasa pemrograman dan database yang akurat
3. Aktivitas
Building Blocks yang ketiga dari sistem informasi adalah aktivitas.
Bisnis dan aktivitas system informasi menempatkan building blocks data
untuk menggunakan, menangkap dan mentransformasikan data menjadi
informasi yang berguna. System owners memandang aktivitas sebagai
fungsi tingkat tinggi yang disediakan untuk bisnis. Contoh, pemrosesan
transaksi, pelaporan manajemen, pendukung keputusan, simulasi
kepakaran, pembuatan informasi eksekutif, dan otomasi perkantoran.
System owners memandang fungsi tersebut secara umum dengan
bagaimana aktivitas tersebut dapat mencapai tujuan dan sasaran bisnis.
Sedangkan system users memandang aktivitas dalam kaitannya dengan
proses yang menggunakan input dan output tertentu, file data, serta
kebijakan, dan prosedur bisnis yang harus dijalankan oleh proses. System
designer memandang aktivitas dalam kaitannya dengan proses komputer
(spesifikasi program). Sedangkan system buliders tentu saja memandang
4. Jaringan
Buliding blocks yang ke empat dari system informasi adalah jaringan.
Dengan adanya jaringan memungkinkan: (1) distribusi orang, data,
aktivitas, dan teknologi (building blocks lain) ke lokasi yang sesuai; dan
(2) komunikasi data antar lokasi tersebut.
Sebagian besar system owners menghadapi masalah yang berkaitan
dengan geografis dari system atau lokasi geografis perusahaan beroperasi.
System users tertarik dengan jaringan bisnis atau logistik, lokasi kerja,
sumber di lokasi tersebut, dan komunikasi bisnis yang diperlukan antar
lokasi. System designer memandang jaringan dalam istilah teknis yaitu
arsitektur system terdistribusi dan jaringan komputer yang
mengimplementasikan jaringan bisnis. Arsitektur ini menggambarkan
keterhubungan teknis antar lokasi (hardware dan software). System
designer memandang jaringan sebagai teknologi konektivitas seperti local
area networks (LAN) dan wide area networks (WAN). System builders
menjelaskan program jaringan dengan menggunakan jargon teknis seperti
address, protocols, line speeds, flow controls, dan lain-lain. Mereka juga
menggunkan standar telekomunikasi dan teleprocessing/network
languages untuk menggambarkan jaringan komputer ini.
5. Teknologi
Building blocks kelima dan terakhir dari system informasi yaitu
teknologi. Teknologi data termasuk semua hardware yang diperlukan
pemrosesan termasuk semua dan software yang diperlukan untuk
mentransformasikan data (input) menjadi informasi yang berguna (output).
Teknologi komunikasi meliputi semua hardware dan software yang
digunakan untuk menginterconnect data dan teknologi proses pada lokasi
yang berbeda. Terakhir spesialis teknis memilih, meng-install dan
mendukung semua teknologi ini
C. Fungsi Utama Sistem Informasi
Menurut Wilkinson (1995:5) Setiap sistem informasi melaksanakan lima
fungsi utama, yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data,
pengendalian data (termasuk security), dan penghasil informasi.
1. Pengumpulan Data
Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaski
melalui formulir, mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan
ketepatan dan kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung
dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data
harus ditransmisikan lebih dahulu.
2. Pemrosesan Data
Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi output.
Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang telah
ditetapkan.
2) Menyalin data ke dokumen atau media lain.
4) Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis.
5) Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.
6) Melakukan penghitungan.
7) Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.
8) Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau perbedaan
yang ada.
3. Manajemen Data
Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: penyimpanan,
pemutakhiran dan pemunculan kembali (retrieving). Tahap penyimpanan
merupakan penempatan data dalam penyimpanan atau basis data yang
disebut arsip. Pada tahap pemutakhiran, data yang tersimpan diperbaharui
dan disesuaikan dengan peristiwa terbaru. Kemudian pada tahap
retrieving, data yang tersimpan diakses dan diringkas kembali untuk
diproses lebih lanjut atau untuk keperluan pembuatan laporan. Manajemen
data dan pemrosesan data mempunyai hubungan yang sangat erat. Tahap
pengelompokkan data dan pengurutan data dari fungsi pemrosesan data,
misalnya sering dilakukan sebagai pendahuluan sebelum dilakukan tahap
pemutakhiran dalam fungsi manajemen data. Manajemen data dapat
dipandang sebagai bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan
menunjang pencapaian efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan
informasi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen terutama
4. Pengendalian Data
Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar: (1) untuk
menjaga dan menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data, dan (2)
untuk menjamin bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta
diproses dengan benar. Berbagai teknik dan prosedur dapat dipakai untuk
menyelenggarakan pengendalian dan keamanan yang memadai.
5. Penghasil Informasi
Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan
informasi seperti penginterprestasian, pelaporan dan pengkomunikasian
informasi.
D. Hubungan antar variabel
Theory of Reasoned Action (TRA) adalah suatu teori yang berhubungan
dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Seseorang
akan memanfaatkan SI dengan alasan bahwa sistem tersebut akan
menghasilkan manfaat bagi dirinya. Sheppard et al., (1988) menyatakan
bahwa TRA telah digunakan untuk memprediksi suatu perilaku dalam banyak
hal.
Penelitian mengenai SI telah menguji perilaku pengguna dan penerimaan
sistem dari berbagai perspektif (Venkatesh et al., 2003). Dari berbagai model
yang telah diteliti, Technology Acceptance Model (TAM) yang diadopsi dari
Theory of Reasoned Action (TRA) menawarkan sebagai landasan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam
TAM berasal dari teori psikologis untuk menjelaskan perilaku pengguna
teknologi informasi. Yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap
(attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior
relatioship). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor
utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan
penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Model ini akan menggambarkan
bahwa penggunaan SI akan dipengaruhi oleh variabel kemanfaatan
(usefullness) dan variabel kemudahan pemakaian (ease of use), dimana
keduanya memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang telah teruji
secara empiris (Davis, 1989). TAM meyakini bahwa penggunaan SI akan
meningkatkan kinerja individu atau perusahaan, disamping itu penggunaan SI
adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Dengan
menggunakan perceived usefullness dan perceived ease of use, maka TAM
diharapkan dapat menjelaskan penerimaan pemakai SI terhadap SI itu sendiri.
Perceived usefullness didefinisikan sebagai tingkat keyakinan individu
bahwa penggunaan SI tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Konsep ini
menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan
produktivitas, kinerja tugas, efektivitas, pentingnya suatu tugas dan overall
usefullness (Davis, 1989). Sementara perceived ease of use didefinisikan
sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan SI merupakan
hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Konsep
ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan SI dan kemudahaan penggunaan
1. Pengaruh Ekspektasi Kinerja terhadap Minat Pemanfaatan Sistem
Informasi
Ekspektasi kinerja (performance expectancy) didefinisikan sebagai
tingkat dimana seorang individu meyakini bahwa dengan menggunakan
sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Konsep ini
menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan
perceived usefulnees, motivasi ekstrinsik, job fit, keuntungan relatif
(relative advantage) (Venkatesh et al., 2003).
Perceived usefulness mempunyai hubungan yang lebih kuat dan
konsisten dengan sistem informasi (Davis, 1989). Penelitian Taylor dan
Todd (1995) dan Venkatesh dan Davis (2000) menunjukkan hasil yang
mendukung bahwa perceived usefulness merupakan faktor penentu yang
signifikan terhadap kemauan individu untuk menggunakan sistem.
Venkatesh et al.,(2003) menyatakan bahwa konstruk ekspektasi
kinerja merupakan prediktor yang kuat dari minat pemanfaatan SI dalam
setting sukarela maupun wajib. Hal tersebut konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Compeau dan Higgins 1995; Davis et al.,1989;
Taylor and Tood 1995; Thompson et al.,1991; Venkatesh dan Davis, 2000.
Berdasarkan uraian teoritis dan beberapa penelitian maka hipotesis
pertama dinyatakan:
H
1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan
2. Pengaruh Ekspektasi Usaha terhadap Minat Pemanfaatan Sistem
Informasi
Ekspektasi usaha (effort expectancy) merupakan tingkat
kemudahan penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya
(tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaannya. Tiga
konstruk yang membentuk konsep ini adalah kemudahan penggunaan
persepsian (perceived ease of use), kemudahan penggunaan (ease of use),
dan kompleksitas (Venkatesh et al., 2003).
Davis et al.,(1989) mengidentifikasikan bahwa kemudahan
pemakaian mempunyai pengaruh terhadap penggunaan SI. Hal ini
konsisten dengan penelitian Adam (1992) dan Iqbaria (1997). Kemudahan
penggunaan SI akan menimbulkan perasaan dalam diri seseorang bahwa
sistem itu mempunyai kegunaan dan karenanya menimbulkan rasa yang
nyaman bila bekerja dengan menggunakannya (Venkatesh dan Davis,
2000). Kompleksitas yang dapat membentuk konstrak ekspektasi usaha
didefinisikan oleh Rogers dan Shoemaker (1971) dalam Venkatesh et
al.,(2003) adalah tingkat dimana inovasi dipersepsikan sebagai sesuatu
yang relatif sulit untuk diartikan dan digunakan oleh individu. Thompson
et al., (1991) menemukan adanya hubungan yang negatif antara
kompleksitas dan pemanfaatan SI.
Menurut Venkatesh dan Moris (2000) menyatakan bahwa
ekspektasi usaha menjadi determinan minat pemanfaatan sistem.
signifikan dengan minat pemanfaatan SI hanya selama periode pasca
pelatihan tetapi kemudian menjadi tidak signifikan pada periode
implementasi, hal ini konsisten dengan penelitian Davis et al., (1989);
Thompson et al., (1991). Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan
hipotesis kedua sebagai berikut:
H
2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan
terhadap minat pemanfaatan SI
3. Pengaruh Faktor Konsekuensi Jangka Panjang terhadap Minat
Pemanfaatan Sistem Informasi
Konsekuensi jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang diperoleh
dimasa datang, seperti peningkatan fleksibilitas, merubah pekerjaan atau
peningkatan kesempatan bagi pekerjaan yang lebih berarti. Untuk
mengetahui pengaruh faktor konsekuensi jangka panjang dengan
pemanfaatan Sistem Informasi Thompson et al (1991) mengembangkan
enam instrumen yaitu:
a. menggunakan system informasi menjadikan pekerjaan lebih
menantang.
b. menggunakan system informasi akan meningkatkan kesempatan untuk
mendapatkan tugas yang lebih disukai dimasa mendatang.
c. Menggunakan system informasi membuat pekerjaan lebih bervariasi.
d. Menggunakan system informasi akan meningkatkan kesempatan
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting sehingga dapat
e. Menggunakan system informasi akan meningkatkan kesempatan
untuk melakukan tugas yang berbeda.
f. Menggunakan system informasi dapat meningkat kesempatan untuk
meraih posisi yang lebih baik.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Beatty (1986 dalam Thai
Fung Jin, 2002) menemukan hubungan positif yang kuat antara
konsekuensi jangka panjang dengan pemanfaatan sistem informasi.
Thompson et al (1991) juga menemukan hasil yang sama. Terdapat
beberapa pengecualian pada beberapa individu yaitu motivasi untuk
mengadopsi dan menggunakan sistem informasi mungkin berhubungan
lebih banyak dengan perencanaan pada masa datang daripada
menunjukkan kebutuhan sekarang. Berdasarkan uraian di atas maka
dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut:
H
3 : Faktor konsekuensi jangka panjang mempunyai pengaruh
positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI
4. Pengaruh Faktor Kompleksitas Terhadap Minat Pemanfaatan Sistem
Informasi
Kompleksitas didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang dirasakan seperti
sukar secara relatif untuk memahami dan menggunakan (Rogers dan
Shoemaker, 1971 dalam Rahmi Qadri, 1997). Thompson et al (1991)
mengembangkan empat pertanyaan untuk mengetahui pengaruh antara
a. Pemanfaatan system informasi dalam pelaksanaan tugas
harian/pekerjaan menyita banyak waktu.
b. Bekerja dengan system informasi itu sangat rumit sehingga sulit untuk
mengerti dan memahami cara pemanfaatannya.
c. Menggunakan system informasi khususnya teknologi computer untuk
memasukkan data, banyak menyita waktu.
d. Membutuhkan waktu yang lama bagaimana memanfaatkan system
informasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Tornatzky dan Klein (1982)
menemukan bahwa semakin kompleks inovasi yang dilakukan pada suatu
sistem informasi maka akan semakin rendah tingkat penerimaannya. Jika
pemanfaatan sistem informasi dapat ditunjukkan dalam konteks adopsi
inovasi, maka hasil dari penelitian tersebut mengemukakan adanya
hubungan antara kompleksitas dengan pemanfaatan. Thompson et al
(1991) juga mengemukakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan
negatif antara kompleksitas dan pemanfaatan sistem informasi.
Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis ketiga sebagai
berikut:
H
4 : Faktor Kompleksitas mempunyai pengaruh negatif signifikan
terhadap minat pemanfaatan SI
E. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian mengenai pengembangan hipotesis diatas maka
Gambar 2.1 kerangka pemikiran
F. Peneletian Sebelumnya
Penelitian ini didasari oleh adanya penelitian yang dilakukan Rini
Handayani (2007), dengan judul “analisis faktor yang mempengaruhi minat
pemanfaatan system informasi dan penggunaan system informasi” hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja dan ekspektasi usaha dan
faktor sosial berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan
sistem informasi. Kondisi-kondisi yang memfasilitas pemakai berpengaruh
positif signifikan terhadap penggunaan sistem informasi dan minat
pemanfaatan sistem informasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem
H1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap
minat pemanfaatan SI
H2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap
minat pemanfaatan SI
H3 : Faktor konsekuensi jangka panjang mempunyai pengaruh positif
signifikan terhadap minat pemanfaatan SI
H4 : Faktor kompleksitas mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di
daerah Tangerang. Alasan mengkhususkan pada industri manufatur adalah
industri yang paling kompleks aktivitasnya sehingga diasumsikan selalu
membutuhkan Sistem Informasi (SI) untuk menunjang aktivitas operasinya.
B. Metode Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini Populasi adalah perusahaan manufaktur yang
terdapat di daerah Tangerang. Penentuan sampel yaitu yang menjadi
responden adalah karyawan bagian akuntansi dan keuangan yang
menggunakan SI dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sampel yang baik adalah
sampel yang mewakili populasi secara keseluruhan. Sampel dalam penelitian
ini adalah para responden yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada dalam kuesioner.
Metode pengambilan sampel adalah menggunakan metode
Convenience Sampling dimana penentuan jumlah sampel dari elemen
populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang
dipilih sebagai subjek adalah tidak terbatas sehinnga peneliti memiliki
kebebasan unuk memilih sampel yang paling cepat dan murah (Nur
24
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk mencari dan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan
dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
perusahaan, dengan cara:
a. Wawancara adalah melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang
bersangkutan dengan masalah yang diteliti guna mendapatkan informasi
yang relevan dan akurat.
b. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada
seberapa responden untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam
penelitian ini, penyebaran kuesioner kepada responden untuk
memperoleh data dan informasi mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan dan penggunaan Sistem Informasi.
Kuesioner dalam penelitian ini berasal dari kuesioner penelitian
sebelumnya (Replikasi) yang dilakukan oleh Rini Handayani.
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum, dan
25
2. Uji Kualitas Data
Untuk menguji kualitas data atas data primer ini, peneliti
melakukan uji validitas dan uji realibilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah (valid) atau
tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dengan
menggunakan Coeficient corelation pearson yaitu dengan cara
menghitung korelasi antara nilai masing-masing butir pertanyaan
dengan total nilai. Kriteria yang akan digunakan valid atau tidak valid
adalah jika korelasi antara nilai masing-masing butir pertanyaan dengan
total nilai. Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika
korelasi antara nilai masing-masing butir pertanyaan dengan total nilai
mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi nilai masing-masing
butir pertanyaan dengan total nilai mempuntyai tingakt signifikan diatas
0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2009).
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2009) reliabilitas sebenarnya alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel suatu
konstruk. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel
26 atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan tersebut
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat
dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:
a) Repeated measure atau pengukuran ulang, yaitu seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
b) One Shot atau pengukuran sekali saja, yaitu pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cara One Shot,
yaitu digunakan uji statistic Cronbach alpha (a). Suatu variable
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60.
Sedangkan jika nilai Cronbach alpha < 0,60 maka data tersebut
dikatakan tidak reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik atas data primer yang diperoleh dalam penelitian
ini dilakukan dengan melakukan, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji normalitas yaitu sebagai berikut:
a. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2009), uji multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara
variabel independen (bebas). Model regresi yang baik seharusnya
27
dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya dan nilai variance
inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang
dari 0,10 atau sama dengan nilai variance inflation factor (VIF) lebih
dari 10. Selain itu untuk mendeteksi adanya multikolinearitas biasa
dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Dan jika ada varians yang berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, dapat
dilakukan dengan melihat grafik Normal P-P Plot dan titik-titik
menyebar mengelilingi garis diagonal, maka pengujian ini bebas dari
heteroskedastisitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak
mengelilingi garis diagonal atau berada jauh dari garis-garis diagonal
28
scater plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik
yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, dan
menyempit) maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan
jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2009).
c. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak, karena data diperoleh
langsung dari pihak pertama melalui kuesioner. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk
mengujinya dapat dilakukan analisis grafik atau dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif
dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi
normal. Jika distribusi adalah nominal maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya
(Ghozali, 2009).
4. Uji hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini di uji dengan menggunakan model
analisis regres berganda (multiple regretion analysis) yaitu menguji
pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen
29 ordinal atau skala likert dengan rumus regresi berganda yang digunkan
sebagai berikut:
X3 : Faktor konsekuensi jangka panjang
X4 : Faktor Kompleksitas
: Konstanta
β : Koefisieen Regresi
ε : Error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui :
a. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
30
b. Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen digunakan
tingkat signifikansi 5% atau ( )=0.05. Jika probability t lebih besar
dari 0.05 maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap
variabel dependen (koefisien regresi tidak signifikan), sedangkan jika
nilai probability t lebih kecil dari 0.05 maka terdapat pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien signifikan)
(Ghozali, 2009:88).
c. Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama terhadap variabel dependen atau terikat.
Probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka hasilnya signifikan berarti
terdapat pengaruh dari variabel independen secara bersama terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2009:88).
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan penelitian
dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada
dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang
31
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
a. Ekspektasi Kinerja (X1)
Ekspektasi Kinerja adalah tingkat dimana seorang individu
meyakini bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam
meningkatkan kinerjanya. Ekspektasi Kinerja diukur dengan
menggunakan sejumlah pertanyaan. Butir-butir pertanyaan tersebut
menggambarkan bahwa menggunakan Sistem Informasi dapat
meningkatkan produktivitas, sefektivitas bagi pemakai, meningkatkan
kualitas output dan menaikkan peluang naik jabatan. Variabel ini
diukur dengan instrument yang dikembangkan oleh Rini Handayani
(2007). Pengukuran variabel menggunakan instrumen skala interval
dengan 5 (lima) poin. Lima jawaban dengan skala interval mulai dari
sangat tidak setuju sampai sangat setuju (1= sangat tidak setuju hingga
5 = sangat setuju).
b. Ekspektasi Usaha (X2)
Ekpektasi Usaha (effort Expectancy) merupakan tingkat
kemudahan penggunaan system yang akan dapat mengurangi upaya
(tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaannya. Variabel
ini diukur dengan instrument yang dikembangkan oleh Rini
Handayani (2007). Indikatornya adalah pemakai SI menggunakan
Sistem tanpa melalui sebuah training, tidak mengalami kesulitan
32 pekerjaannya. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen skala
interval dengan 5 (lima) poin. Lima jawaban dengan likert Scale
dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yaitu: (1) Sangat Tidak
Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, (4) Sutuju, (5) Sangat
Setuju. Untuk pertanyaan negatif skornya di balik untuk Sangat Setuju
(1) dan Sangat Tidak Setuju (5).
c. Faktor Konsekuensi Jangka Panjang (X3)
Konsekuensi jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang
diperoleh dimasa datang, seperti peningkatan fleksibilitas, merubah
pekerjaan atau peningkatan kesempatan bagi pekerjaan yang lebih
berarti. Faktor konsekuensi jangka panjang di ukur dengan
menggunakan sejumlah pertanyaan yang dikembangkan oleh
Thompson et al, (1991). Responden diminta menjawab pertanyaan
tersebut. Lima jawaban dengan menggunakan likert Scale dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju,
(2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, (4) Sutuju, (5) Sangat Setuju.
d. Faktor Kompleksitas (X4)
Adalah sebagai tingkat inovasi yang dirasakan seperti sukar secara
relatif untuk memahami dan menggunakan (Rogers dan Shoemaker,
1971 dalam Rahmi Qadri, 1997). Faktor kompleksitas diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Thompson et al,
(1991) yang berisi 4 pertanyaan pengukuran faktor kompleksitas
33
Instrumen diukur dengan menggunakan likert Scale dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju,
(2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, (4) Sutuju, (5) Sangat Setuju.
2. Variabel Dependen
a. Minat pemanfaatan Sistem informasi (Y).
Menurut Thomson et, al., (1991) menyatakan bahwa keyakinan
seseorang akan kegunaan SI akan meningkatkan minat mereka dan
pada akhirnya individu tersebut akan menggunakan SI dalam
pekerjaannya. Variabel minat pemanfaatan Sistem informasi diukur
dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Rini
Handayani (2007) yang berisi beberapa pertanyaan mengenai adanya
keinginan menggunakan sistem informasi, prediksi bahwa akan
menggunakan sistem informasi, dan ada rencana akan menggunakan
sistem informasi waktu yang akan datang. Instrumen diukur dengan
menggunakan likert Scale dengan menggunakan skala 1 sampai
dengan 5 yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Kurang
Setuju, (4) Sutuju, (5) Sangat Setuju.
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
- Membantu dalam pekerjaan
- Meningkatkan kualitas out put
- Meningkatkan efektivitas
pekerjaan
- Meningkatkan peluang naik
jabatan
34
Tabel 3.1(Lanjutan)
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
2. Ekspektasi Usaha (X2)
Rini Handayani, 2007
- Dapat menggunakan sistem
tanpa melalui training.
- Tidak mengalami kesulitan
dalam menggunakan sistem.
- Menggunakan System
menyita waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Sistem lebih memerlukan
waktu untuk aktivitas teknik.
Likert
3. Faktor Konsekuensi
jangka panjang(X3)
Thompson et al, 1991
- Menggunakan sistem
informasi akan menjadikan pekerjaan lebih menantang.
- Mengunakan sistem informasi
akan meningkatkan kesempatan untuk
mendapatkan tugas yang lebih disukai dimasa mendatang. pekerjaan yang lebih penting sehingga dapat menerapakan posisi yang lebih baik
35
Tabel 3.1 (lanjutan)
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
4. Faktor Kompleksitas
(X4)
Thompson et al,
1991
- Pemanfaatan sistem informasi
dalam pelaksanaan tugas
harian/pekerjaan menyita
banyak waktu.
- Bekerja dengan sistem
informasi itu sangat rumit sehingga sulit untuk mengerti
dan memahami cara
pemanfaatannya
- Menggunakan sistem
informasi khususnya
teknologi komputer untuk
memasukan data, banyak
menyita waktu
Memprediksi, Keinginan, dan
berencana menggunakan
sistem informasi untuk waktu yang akan datang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Instrument penelitian atau data yang digunakan adalah kuesioner.
Penyebaran kuesioner dikirim langsung ke masing-masing responden
dengan disertai surat permohonan pengisian kuesioner. Untuk menghindari
keraguan responden karena adanya pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
sensitif, maka dalam surat permohonan tersebut juga melakukan wawancara
secara langsung kepada beberapa responden terkait dengan
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut. Metode yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah metode convenience sampling.
Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang terdapat di wilayah
Tangerang. Dan perusahaan yang dijadikan objek pada penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur. Berikut nama-nama perusahaan manufaktur
tersebut:
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel
No Nama Perusahaan Kuesioner
10 PT. Lea 6 6 Sumber: Data diolah
1. Tingkat Pengembalian Kuesioner
Berdasarkan data yang berhasil dilakukan dalam penelitian,
kuesioner yang dibagikan berjumlah 75 eksemplar. Akan tetapi tingkat
pengembaliannya hanya berjumlah 55 atau berkisar 73,33%. Sedangkan
yang tidak dapat diolah sebanyak 5 buah. Tabel 4.1 berikut menyajikan
secara rinci mengenai kuesioner yang dikirim, diterima kembali yang
memenuhi syarat untuk diolah.
Tabel 4.2
Sampel dan Tingkat Pengembalian
Identifikasi Sampel Jumlah Persentase
Kuisioner yang dikirim 75 100%
Kuisioner kembali 70 93,33%
Kuisioner yang tidak kembali 10 13,33%
Kuisioner yang tidak dapat diolah 5 6,67%
Kuisioner digunakan 55 73,33%
Sumber: Data diolah
Total kuesioner yang direspon sebanyak 70 kuesioner yaitu
83,33% dari total kuesioner yang dikirim, dari total kuesioner yang
kembali terdapat 5 kuesioner yang tidak dapat diolah dalam proses
penelitian karena responden tidak mengisi kuesioner secara lengkap,
sehinggga kuesioner yang dapat digunakan untuk mengolah data adalah
2. Deskripsi statistik Demografi Responden
Tabel 4.3 berikut memberikan informasi tentang deskripsi statistik
demografi responden, yang didalamnya dijelaskan mengenai frekuensi
absolute dan persentase responden berdasarkan klasifikasi jenis
kelamin, umur, pendidikan, pengalaman menggunakan system
informasi dan jabatan. Dari hasil tersebut
Tabel 4.3 Demografi Responden
Deskripsi Jumlah Persentase
Jenis Kelamin:
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini terdiri
32 orang responden atau 62% pria, dan 23 orang responden atau 38%
wanita dari 55 orang jumlah keseluruhan responden.
Berdasarkan umur , responden dalam penelitian ini umur 20-25
terdiri dari 18 orang responden atau 32,72%, dan umur lebih dari 30
tahun ada 27 orang responden atau 49,10% dari 55 orang jumlah
keseluruhan responden.
Berdasarkan Pendidikan terakhir, responden dalam penelitian
terdiri dari 10 orang responden atau 18,18% dengan pendidikan terakhir
D3, 37 orang responden atau 67,28% dengan pendidikan terakhir S1, 4
orang responden atau 7,27% dengan pendidikan terakhir S2, 4 orang
responden atau 7,27% dengan pendidikan terakhir S3, dan tidak ada
responden atau 0% dengan pendidikan terakhir lainnya dari 55 orang
jumlah keseluruhan responden.
Berdasarkan pengalaman penggunaan SI, responden dalam
penelitian terdiri dari 28 orang responden atau 50,91% dengan
pengalaman menggunakan SI 1-5 tahun, 12 orang responden atau
21,82% dengan pengalaman menggunakan SI 6-10 tahun, 15 orang
responden atau 27,27% dengan pengalaman menggunakan SI 11-15
tahun dari 55 orang jumlah responden.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor
digunakan untuk menyatakan data tersebut valid atau tidak valid
adalah:
1. Butir dikatakan valid, jika nilai Probabilitasnya (Sig)<0,05.
2. Butir dikatakan tidak valid, jika nilai probalitasnya (Sig)>0,05.
Berdasarkan Uji validitas yang telah dilakukan, maka
didapat hasil yang akan disajikan secara lengkap dalam tabel
berikut untuk setiap variabel dalam penelitian ini.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Ekspektasi Kinerja
Pertanyaan Pearson
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, menunjukkan semua butir
pertanyaan untuk variabel ekspektasi kinerja (X1) mempunya
signifikan < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel ekspektasi
kinerja (X1) adalah valid. Untuk itu, item-item tersebut dapat
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Ekspektasi Usaha
Pertanyaan Pearson
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, menunjukkan semua butir
pertanyaan untuk variabel ekspektasi usaha (X2) mempunya
signifikan < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel ekspektasi
usaha (X2) adalah valid. Untuk itu, item-item tersebut dapat
digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Konsekuensi Jangka Panjang
Pertanyaan Pearson
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, menunjukkan semua butir
pertanyaan untuk variabel konsekuensi jangka panjang (X3)
mempunya signifikan < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa
konsekuensi jangka panjang (X3) adalah valid. Untuk itu,
item-item tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas
Pertanyaan Pearson
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, menunjukkan semua butir
pertanyaan untuk variabel kompleksitas (X4) mempunya signifikan
< 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan
yang digunakan untuk mengukur variabel kompleksitas (X4)
adalah valid. Untuk itu, item-item tersebut dapat digunakan dalam
penelitian
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, menunjukkan semua butir
pertanyaan untuk variabel minat pemanfaatan sistem informasi(Y)
mempunya signifikan < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa
minat pemanfaatan sistem informasi (X2) adalah valid. Untuk itu,
item-item tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
b. Uji Realibilitas
Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan teknik
korelasi Cronbach’s Alpha adalah:
1. Jika Cronbach’s Alpha > 0,6, berarti contruct reliabel.
2. Jika Cronbach’s Alpha < 0,6, berarti tidak reliabel.
Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, maka didapat
hasil Cronbach’s Alpha yang akan disajikan secara lengkap dalam
tabel berikut untuk setiap variabel dalam penelitian ini.
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Ekspektasi Kinerja
Cronbach’s Alpha N of Item
.878 6
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh
pertanyaan Ekspektasi Kinerja dalam kuesioner dikatakan reliabel.
Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha > 0,6
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Ekspektasi Usaha
Cronbach’s Alpha N of Item
.820 6
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh
pertanyaan Ekspektasi Usaha dalam kuesioner dikatakan reliabel.