• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN AL QURAN PADA BIDANG STUDI PAI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP

ISLAM AL IKHLAS CIPETE JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh :

Shirotun Nailly Tunjiyyah

NIM 207011000196

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

LEMBAR PERNYATAAN

B is mi Il u h irr o h maniw o h im

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nam N I M Jurusan Fakultas Judul Skripsi

Shirotun Nailly Tunjiyah 2070n 0001 96

Pendidikan Agama Islam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Alqur'an pada Bidang Study PAI Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan.

HflffiPry

6498AA8F4765871 73-Dosen Pembimbing: l.Drs.H.Ghufron ihsan M,A.

Dengan ini saya menyatakan :

l. Bahwa skripsi ini merupakan murni hasil karya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Srata Satu (S-1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sumber-sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan murni hasil karya saya atau merupakan plagiasi dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarla.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh ujian Munaqasah.

Jakarta,17 Januai2013 Penulis,

(3)

PEMBELAJARAN AL QUR'AN PADA BIDANG STUDI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERIIADAP HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VIII DI SMP ISLAM AL IKHLAS CIPETE

JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.D

Oleh:

Shirotun Nailly Tunj iyyah N I M . 2 0 7 0 1 1 0 0 0 1 9 6

Di bawah Bimbingan

- t 2

,Vful--a,t-Drs. H. Grufron lhsan. MA.

NrP. 19s30s09198103 1006

saDs

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul : "Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Alqur'an Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 09 April 20\3, dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S. Pd. I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 09 April 2013

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia

Bahrissalim. M. Ae

N I P : 1 9 6 8 0 3 0 7 1 9 9 8 0 3 I 0 0 2

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/ Program Studi)

Drs. Sapiudin Shidiq. M. Ag NIP: 19670328 200003 I 001

Penguji 1

Dr. Akhmad Sllodiq. M. A N I P : 1 9 7 1 0 7 0 9 1 9 9 8 0 3 1 0 0 1

Penguji 2

19580707 198703 I 00

Tanggal

3y'5 aae

/

hlr*'>

42.-.9.{:.br>

(5)

I

*l

UJI REF'ERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul "Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al qur'an Pada Bidang Studi PAI Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan" yang disusun oleh Shirotun Nailly Tunjiyyah NIM 207011000196 Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 17 Januari2013

Jakafta,l7 Januafi2}l3 Dosen Pembimbing skripsi

s

2

-1.

4^

(6)

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan menyebut asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Dengan segala kerendahan hati selaku hamba Allah, karya sederhana ini

penulis persembahkan untuk:

“Ayahanda H.Muhammad Rosyikhin Abdul Mutholib

dan Ibunda Hj. Mar’atus Sholikhah Ahmad Ali yang selalu ananda cintai’’ “Ayunda Hj.Istiqomah, Lailly Fauziyyah dan Lailly Nurhayati beserta Kakanda H.Sanawi,Mafrikhan Yusuf dan Syamsul Ma’arif yang selalu

memberikan kasih sayang dan motivasi”

“Malaikat-malaikat kecil ponakanku, Maurrrizqy Navisyahtul Ummammah, Ghaizgha Zahira Shoffya, Muhammad Fattih Al-Faruq,Faizzha Fathiyya

Az-Zammi, Muhammad Alfan Al-Faruq, Muhammad Alfin Al-Fauzzi, Almira Zhirlighyta Al-Ma’arif “

(7)

i

Shirotun Nailly Tunjiyyah, NIM: 207011000196, Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Alquran Pada Bidang Studi PAITerhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan,Jakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Januari 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efektifitas metode sorogan dalam pembelajaran PAI terhadap hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan pada bulan September-Januari 2013

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan motode (field research) untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik diantaranya teknik dokumentasi,wawancara,dan angket.library research untuk kajian teoritis dan deskriptif analisys korelational untuk analisa data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VIII SMP Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan yang berjumlah 150 siswa, Sampel diambil sebanyak 20% dari jumlah populasi yaitu 30 siswa secara purposif sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kelas yang akan dijadikan responden.

Setelah penulis mengadakan analisis terhadap angket, wawancara dengan kepala sekolah,guru bidang studi PAI, dan beberapa siswa-siswi SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan serta melihat langsung kondisi di lapangan maka efektifitas metode sorogan dalam pembelajaran Alqur’an pada bidang studi PAI terhadap hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan khususnya sudah cukup baik. Untuk metode belajar siswa terutama pada pembelajaran Alqur’an bidang studi PAI selama di sekolah juga dapat dikatakan sangat baik, hal itu bisa dilihat dari; absensi, nilai rata-rata untuk bidang studi PAI, antusias siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran Al quran.

Hasil penelitian ini dihitung melalui analisis data statistik menggunakan prosentase yang kemudian dilakukan perhitungan korelasional dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Dari hasil perhitungan melalui rumus korelasi product moment yang dilakukan diperoleh nilai r hitung sebesar 0,908 dan dengan df sebesar 28 diperoleh r tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 0,361. Ternyata rxy atau ro (0,908) lebih besar dari r tabel atau rt (0,361), maka hipotesa alternatif (Ha) diterima dan hipotesa nihil (Ho) ditolak. Berarti pada taraf signifikansi 5% itu terdapat korelasi positif antara variabel X (Metode sorogan) dengan variabel Y (Hasil belajar siswa).Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat efektifitas hubungan yang signifikan antara metode Sorogan dalam pembelajaran PAI terhadap hasil belajar siswa diterima atau disetujui.

(8)

ii

Bismillahirahmairrahim Alhamdulillahirobbil’alamin,

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang

dianugrahkan , penguasa alam semesta yang telah memberikan kepada hamba-Nya ciptaan, ketetapan,

kasih sayang, cinta, nikmat hidup bahkan cobaan, ujian dan maunah-Nya kepada penulis, sehingga

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan, serta dapat dibaca dan ditelaah oleh pembaca dan pemerhati

pendidikan Islam. Shalawat serta salam senantiasa penulis curahkan keharibaan Rasul Allah

Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan sampai pada umatnya sebagai pembawa

panji Islam dan penerang hati ummat Islam, yang telah membawa manusia ke jalan yang diridhoi Allah.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan laporan penelitian ini yang berjudul “EFEKTIFITAS METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN ALQUR’AN PADA BIDANG STUDI PAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP ISLAM

AL-IKHLAS CIPETE JAKARTA SELATAN ”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan

dan belum mencapai hasil yang sempurna. Ibarat pendaki gunung yang telah menginjakkan kakinya

dipuncak idaman, itulah kira-kira gambaran perasaan ketika berpuluh-puluh lembar skripsi telah selesai

tercetak. Alhamdulillah, sebagai ekspresi kelegaan dan syukur sedalam-dalamnya atas perasaan itu.

Bukan saja karena tugas berat telah selesai dilaksanakan, juga sebagai pertanda bahwa target formal

selesainya studi telah didepan mata. Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini hampir tidak mungkin

dapat terselesaikan tanpa pertolongan Allah yang dijelmakan melalui bala tentara-Nya.

Oleh karena itu, dengan tulus penulis sampaikan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada berbagai pihak seraya berdo’a semoga Allah selalu memberikan yang terbaik kepada mereka semua.

Perjalanan panjang penulis dalam usaha menyelesaikan penulisan laporan penelitian ini

diwarnai dengan segala keterbatasan penulis, tantangan dan penuh perjuangan proses demi

proses dan tahapan demi tahapan yang harus penulis hadapi, dalam penulisan ini tidak akan

(9)

iii

1. Allah SWT, Sang Motivator utama hidup penulis, yang sudah memberikan nafas sampai

detik ini juga dan memberi izin penulis mengecap banyak formula dalam perjalanan

hidup untuk menemukan banyak rasa dan warna dalam titian kehidupan sampai bisa

menempuh pendidikan sejauh ini dan dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. DR. H. Rif’at Syauqi Nawawi, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Jakarta beserta wakil dan staf-stafnya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Nurlena Rifa’i M.A, Ph.D. Pembantu Dekan bagian Akademik sekaligus dosen pembimbing

seminar proposal penulis.

4. Bahrissalim, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Islam dan ketua Program Studi yang telah

memberi Bimbingan dalam penyusunan laporan penelitian ini

5. Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam sekaligus pembimbing

akademik yang menyetujui proposal skripsi penulis.

6. Drs.H.Ghufron Ihsan,M.A Dosen Pembimbing dalam penyusunan laporan penelitian ini

atas kesabaran beliau yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan

arahan yang sangat berarti sehingga penulis bisa menyusun skripsi ini dan tidak henti-hentinya

memberikan motivasi dan semangat untuk bimbingan kepada penulis sehingga bisa

menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf-staf Jurusan FITK yang telah memberikan ilmu dan

bimbingan serta membantu selama penulis menempuh pendidikan di UIN syarif

Hidayatullah Jakarta.

8. Irfan Mufid, M.A, Dosen pembimbing KKN/PPKT yang senantiasa memberikan support yang

berharga dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepala SMP Islam Al Ikhlas ,Cipete Jakarta Selatan BapakDrs.H.Prasetyo, para staf-staf

dan guru yang telah memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian dan yang

telah membimbing selama PPKT.

10.Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SMP Islam Al ikhlas ibu Hj.Iche Yunianti

(10)

iv

11.Kedua orang tua tercinta, Bapak H.Moh.Rosyikhin Abdul Mutholib dan Ibunda Hj.Mar’atus Sholikhah Ahmad Ali yang tak henti-hentinya memberikan kasih sayangnya serta dorongan dan motivasi serta do’a yang tulus ikhlasnya bagi penulis dalam mengukir kehidupan yang bermakna dengan segala perhatian, bimbingan, dorongan dan cinta kasih

sayangnya dalam mendidik dan mengasuh penulis dari lahir sampai saat ini, sehingga

dapat menempuh jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dengan baik dan

memberikan motivasi baik moril maupun materil. Semoga segala jasa dan upaya yang telah

diberikan menjadi amal shaleh dan diterima di sisi Allah SWT. Amin yra.

12.Kakak-kakakku tercinta, Ayunda Hj.Istiqomah- Kanda H.Sanawi, Ayunda Lailly

Fauziyah S,E. –Kanda Mafrikhan S,E. Ayunda Lailly Nurhayati S,H.- Kanda Syamsul

Ma’arif, yang slalu memberikan motiwasi serta suportnya dalam setiap waktunya dengan

segala perhatian, bimbingan serta kasih sayangnya dalam menyelesaikan skripsi ini bagi

penulis.

13.Keluarga besar FITK Program Studi dan Jurusan PAI Non Reguler khususnya angkatan 2007

kelas A. Terima kasih banyak tema,.Sahabat-sahabat angakatan 2007 yang selalu

memberikan arahan, atas semangat kebersamaan, dan keceriaanya yang tak terlupakan

Semoga ukhuwah kita tetap terjaga dan dirahmati oleh Allah SWT.

14.Sahabat terdekat Dyni indriastuti,Riska Plara, Cepu Farid dan Agus Wargiman yang slalu

memotivasi dan slalu memberikan semangat untuk penulis yang selalu menghiasi

hari-hari penulis dengan kebersamaan, keceriaan dan kebahagiaan yang begitu besar. Semoga

ukhuwah kita tetap terjaga dan dirahmati oleh Allah SWT.

15. Teman –teman dekat sekelas Dyn, Usman Sutisna,Siswati,Novie, Sobariyah, Dyan, Egia

yang selalu menghiasi hari-hari penulis dengan kebersamaan, keceriaan dan kebahagiaan

yang begitu besar. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga dan dirahmati oleh Allah SWT.

16.Teman teman PPKT/PPL/KKN seperjuangan my best frend Dini Indria Astuti,Anggia

Istie Prasetyani, Noerdyana Uelfah, Ahmad Kurniawan,dan Hasbi Anggana yang telah

memberikan semangat, dukungan, serta menghiasi dengan kebersamaan, semoga

persaudaraan kita tetap terjaga dan dirahmati oleh Allah SWT.

(11)

v

19.Orang-orang terkasih yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu

memberikan semangat, arahan serta senyuman yang tulus yang telah membantu penulis

sehingga skripsi ini bisa selsesai.

20.“Angel Guardian dan My Prince Lovely My” yang menyalakan lilin semangat dan “strange power of spirit” dihati saya (Allahu Robb yang Maha Mengetahui).

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan.Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.Dengan

rendah hati penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang bersifat mendukung (kontruktif) demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis menyajikan laporan ini yang mudah-mudahan dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca. Semoga menjadi amal

kebaikan yang dibalas oleh ALLAH SWT dengan kebaikan berlipat ganda.Amin...yra.

WaAllahual-MuwafiqIlaAqwa ami al-Thariq

Jakarta,17 Januari 2013

Penulis

(12)

vi

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

LEMBAR PERSTUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 11

C. Pembatasan Masalah... 11

D. Perumusan Masalah ... 12

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Kegunaan Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN TEORI A. Pendidikan Agama Islam ... 14

1. Pengertian Pendidikaan Agama Islam ... 14

2. Dasar Pendidikan Agama Islam ... 18

3. Tujuan Agama Islam ... 19

4. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Agama Islam di SMP .... 20

B. Metode Pembelajaran Alquran ... 22

1. Pengertian dan Fungsi Metode Pembelajaran ... 22

2. Macam-Macam Metode Pembelajaran ... 26

(13)

vii

2. Hal-Hal yang Mempengaruhi Hasil Belajar...

D. Kerangka Berfikir ...

BAB III Metoldelogi Penelitian

A. Desain Penelitian ... 43

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 44

C. Variabel Penelitian ...

D. Populasi Dan Sampel ... 44

E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 45

F. Teknik Analisisa Data... 54

BAB IV Hasil Penelitian

A. Kondisi Obyektif Obyek Penelitian... 55

1. Sejarah Singkat SMP Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan 55

2. Visi, Misi , Tujuan SMP Islam Al Ikhlas

Cipete Jakarta Selatan ...

3. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan ,Kegiatan Ekstra Kulikuler

SMP Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan ...

4. Sarana Prasarana,Kegiatan EkstraKulikuler SMP Islam

Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

B. Pelaksanaan Pembelajaran Al qur’an Pada Bidang Studi PAI Di SMP Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan...

C. Deskripsi Data ...

(14)

viii

B. Saran ...

(15)

ix

Tabel 4.1 Data Guru dan karyawan SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

Tabel 4.2 Data siswa SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan tahun ajaran 2012/2013

Tabel 4.3 Data sarana dan prasarana SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

Tabel 4.4 Data Kegiatan ektrakurikuler SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

Tabel 4.5 Jawaban responden Guru menguasai materi yang diajarkan

Tabel 4.7 Jawaban responden Guru memberikan materi yang diajarkan sesuai dengan

topik/tema pembelajaran

Tabel 4.8 Jawaban responden Guru menyampaikan materi mencakup semua bahasan

Tabel 4.9 Jawaban responden Guru mengambil contoh dibuku paket

Tabel 4.10 Jawaban responden Guru memberikan contoh sesuai dengan tema / topik

dalam pembelajaran

Tabel 4.11 Jawaban responden Guru menyampaikan materi secara monoton

Tabel 4.12 Jawaban responden Guru sering berinteraksi dengan siswa

Tabel 4.13 Jawaban responden Guru mampu mencari sumber belajar yang diperlukan

Tabel 4.14 Jawaban responden Guru mempunyai kemampuan dalam mengelola kelas

dalam KBM

Tabel 4.15 Jawaban responden Guru memberi apresiasi terhadap tugas yang telah

diselesaikan oleh siswa

Tabel 4.16 Jawaban responden Guru memberi apresiasi terhadap tugas yang telah

diselesaikan oleh siswa

Tabel 4.17 Jawaban responden Guru memberikan informasi yang relevan yang berkaitan

dengan pokok bahasan materi yang diajarkan

Tabel 4.18 Jawaban responden Guru PAI memperhatikan kesulitan belajar siswa dalam

pembelajaran Alqur’an

Tabel 4.19 Jawaban responden Guru anda memberikan kesempatan untuk bertanya pada

materi yang belum anda pahami/mengerti

Tabel 4.20 Jawaban responden Guru anda mempunyai kepribadian yang

baik,jujur,bijaksana dan humoris

Tabel 4.21 Jawaban responden Dengan menggunakan metode sorogan saya mengerjakan

(16)

x

Tabel 4.23 Jawaban responden Saya memperhatikan saat guru menjelaskan materi

pelajaran,khususnya saat membacakan ayat Alqur’an

Tabel 4.24 Jawaban responden Saya lebih senang bila dalam pelajaran menghafal

Al-qur’an, digunakan metode sorogan/ setoran hafalan,dengan menggunakan metode sorogan saya senang belajar Alqur’an

Tabel 4.25 Jawaban responden Saya termasuk siswa yang tidak pernah bolos disekolah.

Tabel 4.26 Jawaban responden Saya menyetor hafalan sampai tuntas (sampai surat yang

ditugaskan pada hari tersebut)

Tabel 4.27 Jawaban responden Saya menyetor hafalan dengan sungguh-sungguh

Tabel 4.28 Jawaban responden Saya menghafalkan surat yang akan disetorkan terlebih

dahulu di rumah

Tabel 4.29 Jawaban responden Nilai hafalan surat yang saya setorkan kepada guru di atas

KKM

Tabel 4.30 Jawaban responden Saya berusaha mendapat nilai 100 setiap menyetorkan

hafalan

Tabel 4.31 Jawaban responden Saya berdiskusi dengan teman apabila menemukan

kesulitan dalam belajar PAI dalam pembelajaran Alqur’an

Tabel 4.32 Jawaban responden Saya menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru PAI

tepat pada waktunya

Tabel 4.33 Jawaban responden Dengan menggunakan metode sorogan/setoran hafalan

saya lebih serius dalam belajar Alquran

Tabel 4.34 Jawaban responden Dengan menggunakan metode sorogan, saya mengetahui

letak kesalahan dalam membaca Alquran

Tabel 4.35 Jawaban respondenBelajar dengan menggunakan metode sorogan saya lebih

konsentrasi untuk mendengarkan guru PAI dalam membacakan dan

menjelaskan bacaan Alquran

(17)

xi Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Angket

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Transkip Hasil Wawancara

Lampiran 4 Dokumentasi Gambar Sekolah dan kegitan pembelajaran Alqur’an,

kegiatan Wawancara dan Observasi di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete

Jakarta Selatan

Lampiran Data dan Daftar Nama Guru dan Staff Karyawan SMP Islam

Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2012-2013

Lampiran Data Jumlah Siswa-Siswi SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta

Selatan Tahun Ajaran 2012-2013

Lampiran Data Kegiatan EkstraKulikuler Siswa-siswi SMP Islam Al-Ikhlas

Cipete Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2012-2013

Lampiran Data Sarana dan Prasarana SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta

SelatanTahun Ajaran 2012-2013

Lampiran Data Program Tahunan Baca Tulis Al’Quran SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta SelatanTahun Ajaran 2012-2013

Lampiran Data Silabus PAI Dalam Pembelajaran AlquranSMP Islam

Al-Ikhlas Cipete Jakarta SelatanTahun Ajaran 2012-2013

Lampiran 5 Surat Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Surat Persetujuan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat Permohonan Bimbingan skripsi

Lampiran 8 Surat Permohonan Observasi

Lampiran 9 Surat Permohonan Wawancara

Lampiran 10 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 12 Perhitungan Distribusi Frekuensi

(18)

xii Lampiran 15Uji Referensi

Lampiran 16 Biodata Penulis

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa

pendidikan adalah “proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

1 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, (Jakarta : Eko Jaya), Cet 1, h.

(20)

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan latihan; proses, perbuatan, cara mendidik”.2

Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua yang bertugas

membantu dalam membimbing dan mengarahkan perkembangan serta

pendayagunaan potensi tertentu yang dimiliki siswa. Pendidikan pada

hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa transformasi

berupa nilai-nilai pengetahuan. Penerima proses adalah anak atau siswa yang

sedang tumbuh dan berkembang menuju arah pendewasaan kepribadian dan

penguasaan pengetahuan. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses

pengembangan potensi manusia, baik fisik maupun psikis. Dalam diri manusia

terdapat beberapa potensi (fitrah), potensi-potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan baik tanpa adanya proses pengembangan dan pendidikan.

Secara formal, pendidikan dilaksanakan di sekolah. Penyelenggaraan

pendidikan ini lebih dikenal dengan pengajaran atau pembelajaran karena di

dalamnya terjadi proses belajar mengajar yang melibatkan banyak faktor, baik

pengajar, materi, fasilitas maupun lingkungan. Dalam pengajaran tidak hanya

dilaksanakan begitu saja atau bersifat mekanis, akan tetapi mempunyai satu

tujuan yang hendak dicapai

Dalam proses belajar mengajar terdapat berbagai komponen yang

saling berkaitan. Komponen-komponen tersebut antara lain siswa, guru, tujuan

pembelajaran, situasi saat pembelajaran, bentuk pembelajaran, bahan

pembelajaran, alat-alat yang digunakan, cara menilai, alat penilaian, dan

metode pembelajaran. Komponen-komponen tersebut merupakan suatu

kesatuan. Tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya

sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaktif edukatif di

dalam kelas, yang lazim disebut proses belajar mengajar. Guru juga bertugas

sebagai administrator, evaluator, konselor, dan lain-lain sesuai dengan sepuluh

kompetensi (kemampuan) yang dimilikinya.3

2

Tim Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet ke-1. h. 204.

3

(21)

Pada setiap guru terletak tanggung jawab untuk membawa

siswa-siswanya pada taraf kematangan tertentu. Apabila seorang guru mendapat

kepercayaan dan kehormatan mengajar, kepadanya juga dipercayakan

kemampuan untuk mengambil suatu keputusan. Selain itu juga guru memiliki

beberapa tugas dalam proses belajar mengajar yaitu mendidik, mengajar,

membimbing, dan memotivasi siswa agar dapat seoptimal mungkin

mengembangkan kemampuan dirinya dalam menuju kearah kematangan dan

kedewasaan.

Proses belajar merupakan inti dari kegiatan di sekolah agar tujuan

pendidikan dan pengajaran berjalan dengan benar, maka perlu

pengadministrasian kegiatan belajar mengajar, yang lazim disebut administrasi

kurikulum. Bidang pengadministrasian ini sebenarnya merupakan pusat dari

semua kegiatan di sekolah. Menurut James B. Brow seperti yang dikutip oleh

Sardiman A.M, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain:

menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan

mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan

siswa.

Untuk mengetahui dicapai atau tidaknya tujuan tersebut, maka

diperlukan adanya satu usaha yaitu evaluasi. Sedangkan salah satu yang

menjadi sasaran evaluasi dalam pendidikan adalah tingkat pencapaian atau

prestasi belajar yang diraih oleh masing-masing siswa setelah mereka terlibat

dalam proses pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan. Hakikat

proses belajar mengajar bertitik tolak dari suatu konsep bahwa belajar

merupakan perubahan perbuatan melalui aktivitas, praktek dan pengalaman.

Dua faktor utama yang menentukan proses belajar adalah hereditas,

yaitu berupa bawaan sejak lahir seperti bakat, kecerdasan dan lain-lain.

Sedangkan aspek yang kedua yaitu lingkungan yang paling berpengaruh

adalah orang dewasa sebagai unsur manusia yang menciptakan lingkungan.

Faktor lain yang berpengaruh terhadap belajar adalah aspek jasmaniah berupa

(22)

Salah satu bidang studi yang diajarkan di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete

Jakarta Selatan adalah pendidikan agama Islam. Agama Islam adalah Agama

universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai aspek kehidupan,

baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu ajaran islam adalah mewajibkan

kepada umat manusia untuk melaksanakan pendidikan. Karena menurut ajaran

islam pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia mutlak yang harus

dipenuhi demi tercapainya kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di

akhirat.

Salah satu aspek yang diperhatikan Islam adalah pendidikan. Oleh

karena itu pendidikan adalah merupakan perubahan yang diinginkan dan di

usahakan oleh proses pendidikan atau usaha pendidik, baik pada tingkah laku

individual dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan

bermasyarakat serta alam sekitarnya.

Dalam pendidikan Islam, agama merupakan salah satu aspek yang

perlu ditanamkan dalam diri anak didik. Karena melalui pendidikan agama,

bukan hanya untuk mengembankan intelek anak didik saja, tetapi melalui

pendidikan agama kepribadian anak didikpun akan terbentuk secara

keseluruhan, mulai dari pengetahuan agama, latihan-latihan amaliah

sehari-hari, sikap keberagaman dan prilaku yang sesuai dengan ajaran agama, baik

yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia

lain serta manusia dengan dirinya sendiri.

Menurut Zakiah Daradjat, pendidikan agama Islam adalah di ajarkan

melalui ajaran-ajaran Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak

didik agar nantinya setelah ia selesai dari pendidikan ia dapat memahami,

menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Agama Islam itu sebagai suatu

pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan

di akhirat kelak”.4

Salah satu dari materi ajar yang terdapat pada mata pelajaran PAI

adalah pembelajaran Alqur’an, yang merupakan salah satu unsur pembelajaran

4

(23)

yang diajarkan kepada peserta didik agar dapat memahami Alqur’an sebagai

sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi pandanganya sebagai

petunjuk dan landasan dalam kehidupan sehari-harinya.

Sedangkan metode adalah “suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran, agar siswa dapat mengetahui,

memahami, mempergunakan dan menguasai bahan pelajaran”.5

Selain itu juga

dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi dua arah antara pengajar dan

peserta didik.

Dalam proses belajar akan berjalan dengan baik kalau metode yang

digunakan betul-betul tepat, karena antara pendidikan dengan metode saling

berkaitan. Kedua kegiatan ini saling mempengaruhi dan menentukan hasil

belajar. Disisni kemampuan guru dalam menyampaikan atau

mentransformasikan bidang studi dan materi ajar dengan baik, merupakan

syarat mutlak yang tidak dapat ditawar lagi karena hal ini dapat

mempengaruhi proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa.Untuk dapat

menyampaikan pelajaran dengan baik agar siswa lebih memahami pelajaran

dengan baik, seorang guru selain harus menguasai materi, dia juga dituntut

untuk dapat terampil dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang

tepat untuk situasi dan kondisi yang dihadapinya. Seorang guru sangat dituntut

untuk dapat memiliki pengertian secara umum mengenai sifat berbagai

metode, baik mengenai keistimewaan/kebaikan maupun mengenai

kelemahan-kelemahanya.

Pengembangan metode pembelajaran bagi siswa terus dilakukan. Selain

bertujuan agar siswa dapat lebih cepat menangkap dan mengingat mata pelajaran

yang diberikan oleh guru, metode pembelajaran juga terus dikembangakan agar

siswa lebih tertarik dengan mata pelajaran tersebut.

Hasil belajar masing-masing siswa itu berbeda-beda, ada yang baik

dan ada yang kurang baik, pada dasarnya semua itu dipengaruhi oleh 2 faktor

yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor yang

5

(24)

datang dari luar siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari dalam

diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. 6

Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi dan

metode agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenai pada

tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah

harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasa disebut metode

mengajar.7

Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran dan

pembelajaran, misalnya yaitu metode ceramah, metode demontrasi, medode

resitasi/pemberian tugas, metode eksperimen, metode tanya jawab, metode

proyek, metode diskusi, metode drill, metode sorogan dan sebagainya.

Dengan memilih metode yang tepat, seorang guru selain dapat menentukan

output ataupun hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga merupakan

landasan keberhasilan lembaga pendidikan, dan juga menjadi pengalaman

yang disenangi bagi anak didik.

Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

adalah sekolah yang bernafaskan Islam, dan merupakan sekolah yang dimana

siswanya dapat bereksplorasi untuk mengoptimalkan perkembangan setiap

potensi yang dimilikinya. Kurikulum di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta

Selatan menerapkan kurikulum KTSP. Program belajar disekolah

mengakomodasi setiap kebutuhan siswa, belajar sebagai dasar untuk

pengembangan tahap keterampilan berpikir siswa. Siswa berbagai bidang

mata pelajaran melalui integrated study, untuk mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan melalui berbagai variasi metode belajar. Melalui

proses pengalaman belajar, setiap siswa diarahkan belajar secara “long-term

Understanding” untuk mengoptimalkan potensi sebagai bekal persiapan di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif

dalam bidang studi PAI di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarata Selatan, guru

6

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar , (Bandung : Sinar Baru Al Gesindo, 1987), hlm: 39

7

(25)

mata pelajaran PAI memilih salah satu metode tersebut yaitu metode

sorogan/hafalan , Sorogan berasal dari bahasa Jawa sorog yang berarti menyodorkan, Secara istilah Win Usuluddin menerangkan bahwa metode ini

disebut sorogan karena santri/peserta didik menghadap kiai atau ustadz

pengajarnya seorang demi seorang dan menyodorkan kitab untuk dibaca dan

atau dikaji bersama dengan kiai atau ustadz tersebut. Departemen Agama

mendefinisikan metode sorogan merupakan kegiatan pembelajaran bagi para

santri yang lebih menitik beratkan pada pengembangan kemampuan

perseorangan /individual, di bawah bimbingan seorang ustadz atau kiai.8

Sementara itu, Mastuhu dan Zamakhsyari Dhofier menyebut sorogan

sebagai cara belajar secara individual antara santri dan kiai, yang kemudian

terjadi interaksi saling mengenal di antara keduanya. Secara spesifik Dhofier

menambahkan bahwa metode ini diberikan dalam pengajian kepada

santri-santri yang telah menguasai pembacaan Al Qur’an atau atau sebagai

pembelajaran dasar kepada santri-santri baru yang masih membutuhkan

bimbingan individual sebelum mengikuti pengajian kitab di pesantren.9 Karena itu dalam pembelajaran Alqur’an pada bidang studi PAI ini

menggunakan metode sorogan/hafalan agar dapat diterapkan atau dipraktekan,

seperti bagaimana cara mengahafal ayat-ayat suci Alqur’an, surat-surat pendek

dan lain-lain. Menurut Aminuddin Rasyad, dengan menggunakan metode

sorogan guru telah memfungsikan seluruh alat indera murid,10karena dalam proses belajar-mengajar dan juga pembelajaran yang efektif adalah bila guru

mampu memfungsikan seluruh panca indera murid.

Pada kenyataannya yang ditemui di tengah-tengah masyarakat

terutama masyarakat sekolah masih banyak ditemui rendahnya kemampuan

guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar

mengajar sehingga siswa merasa jenuh dan tidak semangat dalam menerima

dan memahami materi pembelajaran.Hal tersebut mengakibatkan apa yang

8

Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, ( Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2005) h,73

9

Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren..., h,73

10

(26)

menjadi tujuan dalam proses belajar mengajar tidak tercapai. Dengan kata lain

guru dalam memilih metode tidak berdasarkan karakteristik bahan ajar dan

kondisi serta kebutuhan anak didik. Jadi berdasarkan hal diatas, bahwa adanya

suatu kesinambungan dalam proses pembelajaran sehingga antara keduanya

saling berpengaruh, bahwa metode berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Sebagaimana penulis uraikan bahwa efektifitas penggunaan metode

merupakan ujung tombak dari keberhasilan pendidikan, terutama dalam hal

pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian dan paparan di atas menjadi latar belakang penulis

mencoba mengajukan skripsi untuk melakukan penelitian yang berjudul

“EFEKTIVITAS METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN ALQUR’AN PADA BIDANG STUDI PAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP ISLAM AL-IKHLAS CIPETE JAKARTA SELATAN”

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan setelah penulis melakukan

penelitian mengenai “Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaraan Alquran pada Bidang Studi Pendidikan agama IslamTerhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di SMP Islam Al – Ikhlas Cipete Jakarta Selatan”, maka terdapat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya ketertarikan siswa dalam pembelajaran dipengaruhi oleh jenis

metode pembelajaran yang kurang menggali kreativitas siswa.

2. Waktu belajar agama disekolah umum sangat minim, siswa tidak terlatih

untuk memberikan jawaban kepada pertanyaan yang ditanyakan guru.

3. Model pembelajaran yang membosankan siswa, sehingga siswa tidak

memiliki ketertarikan yang besar untuk belajar,anggapan siswa bahwa

materi pembelajaran Alquran pada bidang studi PAI itu sangat sulit.

4. Keadaan lingkungan SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan.

(27)

C.

Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga dan biaya, serta

untuk menjaga agar penelitian lebih fokus dan terarah dan tidak

menimbulkan keraguan dalam penafsiran serta mampu mencapai kepada

suatu hasil penelitian yang tepat dan valid, maka diperlukan adanya

pembatasan masalah. Dengan pertimbangan tersebut maka arah penelitian ini

dibatasi. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah membahas

tentang “Efektifitas Metode Sorogan dalam Pembelajaran Alqur’an pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan “ semester ganjill tahun ajaran 2012/2013.

Adapun istilah-istilah pokok yang dimaksud dari judul penelitian ini yang

perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

Efektifitas : yang dimaksud disini adalah tercapainya atau

terlaksananya suatu tujuan yang sudah direncanakan atau diinginkan

sebelumnya.

Metode Sorogan : yang dimaksud disini adalah salah satu metode

yang digunakan dalam proses belajar mengajar /pembelajaran Alqur’an pada

bidang studi PAI untuk siswa/siswi di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta

Selatan, yang akan dilihat dari segi pelaksanaan, hal-hal dan langkah-langkah

yang dipersiapkan dan evaluasi dalam menilai tingkat kemampuan siswa

dalam pembelajaran Alqur’an pada bidang studi PAI, serta dari segi

keistimewaan/kelebihan dan kekurangan dari penggunaan metode sorogan.

Hasil Belajar : yang dimaksud disini ialah tingkah laku yang dimiliki

individu sebagai akibat dari proses belajar yang dilaksanakan dari hasil

raport.

Pembelajaran Alquran : yang dimaksud disini adalah merupakan unsur

materi ajar yang diberikan pada peserta didik untuk memahami Alqur’an.

Pendidikan Agama Islam : yang dimaksud disini ialah salah satu

bidang studi pembelajaran wajib yang dilaksanakan di SMP Islam Al-Ikhlas

(28)

Siswa : yang dimaksud siswa disini ialah siswa SMP Islam Al-Ikhlas

Cipete Jakarta Selatan.

D. Perumusan Masalah

Perumusan penelitian ini adalah penulis memfokuskan pada

permasalahan “Bagaimana Efektifitas Penggunaan Metode Sorogan dalam Pembelajaran Alquran pada Bidang Studi PAI Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan” semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidak adanya

peningkatan “Efektifitas Penggunaan Metode Sorogan dalam Pembelajaran

Alqur’an pada Bidang Studi Alquran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan” semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis:

1. Sebagai alternatif untuk meningkatkan efektifitas metode sorogan

dalam pembelajaran Alquran pada bidang studi terhadap hasil belajar

siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP

Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan.

2. Sebagai pembanding bagi peneliti-peneliti lain yang ingin meneliti

pembelajaran pendidikan agama Islam dengan menggunakan metode

sorogan terhadap hasil belajar siswa.

2. Kegunaan Praktis:

1. Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

(29)

bagaimana efektifitas metode sorogan terhadap hasil belajar siswa di

SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan.

2. Menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi penulis sebagai calon

guru profesional, dan memberikan informasi tentang pentingnya

menggunakan metode yang sesuai dalam proses belajar

mengajar.Sebagai sumber informasi ilmiah yang dapat dijadikan dasar

untuk meningkatkan mutu siswa, khususnya di SMP Islam Al-Ikhlas

Cipete Jakarta Selatan dan sekolah lain dalam proses pembelajaran

Alqur’an pada bidang studi PAI.

3. Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan agar

lebih meningkatkan minat, prestasi, motivasi serta hasil belajar

khususnya pada pembelajaran Alqur’an bidang studi pendidikan

agama Islam.Agar siswa lebih mudah memahami materi ajar yang

disampaikan guru.

4. Bagi guru penelitian ini dapat dijadikan masukan agar lebih

memperhatikan minat belajar siswa serta diharapkan guru dapat

menerapkan metode yang sesuai dan mendapatkan hasil pembelajaran

di kelas secara maksimal,sehingga dapat memperbaiki dan

meningkatkan proses pembelajaran di kelas sehingga dapat

mengurangi permasalahan yang dihadapi oleh siswa.

5. Bagi sekolah hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang

baik pada sekolah itu sendiri maupun sekolah lain pada umumnya

dalam rangka perbaikan mutu pendidikan dan mengetahui sejauh mana

tingkat pelaksanaan minat siswa dalam melaksanakan pembelajaran

Alqur’an pada bidang studi PAI dengan mengetahui efektifitas metode sorogan terhadap hasil belajar siswa dan bagi pembaca dapat dijadikan

masukan dan informasi lebih lanjut dalam melakukan penelitian

(30)

12

BAB II

KAJIAN TEORI

A.

Pendidikan Agama Islam di SMP

1.

Pengertian pendidikan Agama Islam di SMP

Sebelum membahas lebih jauh mengenai pendidikan agama Islam,

penulis akan terlebih dahulu mengemukakan pengertian tentang pendidikan

pada umumnya dalam bahasa Arab, istilah pendidikan berarti tarbiyah dengan

pengertian yaitu “mengembangkan, mengasuh dan membesarkan”. Lebih

lanjut dijelaskan bahwa pendidikan adalah “proses pengembangan dan

pembentukkan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat di

sepanjang kehidupannya dan mencakup dalam segala bidang”.1

Kata “pendidikan” merupakan kata benda dan kata dasarnya adalah

“didik”, kemudian mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” Dalam Kamus

Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai suatu proses mengubah sikap

dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses

perbuatan serta cara mendidik.2

1

Yadi Kurniawan, Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Hingga Masa Depan, (Jakarta: Firdaus, 1992), cet ke-1. h. 2.

(31)

Pendidikan berasal dari kata ”didik” mendapatkan awalan ”me” sehingga menjadi ”mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan

dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.3 Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan menggunakan metode-metode

tertentu, sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam pengertian yang luas

dan representatif, pendidikan adalah” the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life’s experiences” artinya

seluruh proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia, yang

digambarkan pada hampir semua pengalaman hidupnya Pendidikan adalah

usaha sadar orang dewasa atau pendidik untuk membantu membimbing

pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah kedewasaan.4

Untuk lebih jauh memahami tentang definisi Pendidikan, maka

penulis akan mengangkat beberapa pendapat para ahli tentang Pendidikan,

yang dapat diuraikan sebagai berikut;

Menurut Ki. Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu “tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak”, adapun maksudnya pendidikan

yaitu”menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggotamasyrakat dapatlah mencapai

keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.5

Menurut Mochtar Buchori bahwa Pendidikan yaitu proses pemupukan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mewujudkan segenap potensi

yang ada dalam diri seseorang.6

3

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2010), cet ke- 15, h. 10

4 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta :Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet 2, h.10

5

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT, Grafindo Persada, 2003), cet ke-3. h. 4.

6

(32)

Ngalim purwanto menjelaskan bahwa pendidikan adalah “segala

usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin

perkembangan jasmani dan rohaninya kea rah kedewasaan”.7

Adapun pengertian lain dari pendidikan menurut Abdurrahman

al-Nahlawi salah seorang pengguna istilah tarbiyah, yang dikutip oleh Henry

Noer Aly dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Islam”, berprendapat bahwa

pendidikan berarti: memelihara fitrah anak, menunbuhkan seluruh bakat dan

kesiapannya, mengarahkan fitrah dan seluruh bakatnya agar menjadi lebih

baik dan sempurna, serta bertahap dalam prosesnya.8

Sedangkan dari segi istilah, pengertian pendidikan banyak diartikan

oleh ahli pendidikan, diantaranya menurut Ahmad D Marimba, pendidikan

diartikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik

terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya

kepribadian yang utama.9Pendidikan adalah “ sebagai suatu usaha orang dewasa untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta

kemampuan dasar anak didik, baik dalam bentuk pendidikan formal ataupun

non formal.10

Zuhairini mengemukakan bahwa pendidikan dalam arti luas adalah

“meliputi semua perbuatan atau semua usaha generasi tua unruk mengalihkan

(melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan serta

keterampilan kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka

agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmani maupun rohani.11 Dan pendidikan adalah usaha sadar dan bantuan yang diberikan oleh si pendidik

dalam membantu perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar dapat

bertanggung jawab dan dapat memenuhi fungsi hidupnya serta mengantarkan

7

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993), cet ke-6. h. 11.

8

Henry Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999), cet ke-2. h. 5.

9 Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Al-Ma’arif, 1980), cet 4, h.19-24

10 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1992), h.195

(33)

anak pada cita-cita ya g diharapkan sesuai dengan fungsinya sebagai manusia

dewasa.12

Menurut Mahmud Syaltut yang dikutip oleh Quraish Shihab

menyatakan: Agama adalah ketetapan-ketetapan IIahi yang diwahyukan

kepada Nabi-Nya untuk menjadi pedoman hidup manusia. Syaikh

Muhammad Abdul Badran berupaya menjelaskan arti agama dengan

merunjuk kepada Al-Qur’an, bahwa agama adalah hubungan antara makhluk

dengan Khaliknya. Hubungan ini diwujudkan dalam sikap batin dan tampak

dalam ibadah yang dilakukannya, serta tercermin pula dalam sikap

kesehariannya.13 Sedangkan Leuba mendifinisikan agama adalah ”peraturan Ilahi yang mendorong manusia berakal untuk mencapai kebahagiaan di dunia

dan di akhirat, oleh karena agama diturunkan oleh Tuhan kepada manusia

untuk kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat”.14

Selanjutnya menurut Sutrisno Muslimin, Pendidikan Agama Islam

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan

berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber

utamanya kitab Al-Qur’an dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, latihan dan penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntunan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan

antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa.15

Menurut Armai Arief. M.A. dalam bukunya pengantar Ilmu dan

Metodologi Pendidikan Islam, bahwa pendidikan agama Islam dapat diartikan

“sebagai studi tentang proses kependidikan yang bersifat progresif menuju

12

13

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994), cet, ke-6, h. 209-210.

14

M. Arifin, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar, (Jakarta: PT. Golden Teravon Press, 1998), cet. ke-1, h. 6

15

Sutrisno Muslimin, Pengembangan nilai-nilai Islam dalam Kurikulum Pendidikan

(34)

kearah kemampuan optimal anak didik yang berlangsung di atas landasan

nilai-nilai ajaran Islam”.16

Menurut Ahmad Tafsir, pendidikan agama Islam adalah usaha sadar

untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam ( knowing ), terampil melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam ( doing ), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari ( being ).

Menurut Zakiah Daradjat, pendidikan agama Islam adalah

“pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah ia selesai dari pendidikan ia

dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Agama Islam

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan

hidup di dunia dan di akhirat kelak”.17

Sedangkan menurut Ramayulis, pengertian dari pendidikan agama

Islam adalah upaya sadar dan terencana menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, mengenalkan

ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al qur’an dan Al-Hadits,

melalui kgiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan

pengalaman.18 Dalam bukunya Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Mansur menyatakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam berarti

membentuk kepribadian muslim yaitu suatu kepribadian dimana seluruh

aspeknya dijiwai oleh ajaran agama Islam yang bertujuan dalam rangka untuk

mencapai dunia dan akhirat dengan ridho Allah.19

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

agama Islam adalah pandangan hidup yang berlandaskan nilai-nilai ajaran

Islam dan dilakukan dengan kesadaran untuk mengembangkan potensi anak

menuju perkembangan yang maksimal dan menyiapkan anak didik untuk

16

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat: Pers, 2002), cet ke-1. h. 10.

17

Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), cet ke-3. h. 86.

18

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), cett ke-4. h. 21.

19

(35)

mengenal, memahami, menghayati, mengiman, bertaqwa, mengamalkan

ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al qur’an dan al-Hadits,

agar tidak menguasai ilmu pengetahuan agama saja akan tetapi seluruh aspek

kepribadiannya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Dapat disimpulkan

pula pendidikan agama Islam cirinya adalah perubahan sikap dan juga

tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran agama Islam. Untuk itu perlu

adanya usaha,kegiatan,cara,alat, dan lingkungan hidup yang menunjang

keberhasilannya. Dengan demikian secara umum dapat kita katakan bahwa

pendidikan agama Islam itu adalah pembentukan kepribadian muslim.20

2.

Dasar Pendidikan Agama Islam Di SMP

Pendidikan membutuhkan dasar atau landasan tempat berpijak, pada

posisi ini dia ibarat rumah atau pohon. Rumah membutuhkan adanya pondasi,

sementara pohon membutuhkan adanya akar. Keberadaan dasar sangat

berfungsi sebagai sumber kekuatan dan keteguhan. Segala sesuatu yang

dilakukan manusia memiliki dasar yang menjadi landasan dan akan

mengarahkan kepada tujuan yang akan dicapai. Demikian juga dengan

Pendidikan agama Islam. Adapun dasar pelaksanaan pendidikan agama Islam

dapat ditinjau dari segi religius, yuridis formil dan sosial psikologis.21 Dan akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Al qur’an

Menurut bahasa al qur’an berarti bacaan atau yang dibaca,

sedangkan menurut istilah al qur’an ialah bacaan kitab suci yang

diwahyukan kepada Nabi Muhammad sebagai rahmat dan petuntuk bagi

manusia dalam kehidupannya.22

20

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Agama Islam(.Jakarta: PT. Bumi Aksara dan Depag ) Cet.IX. h. 28

21

Yunus Namsa, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), h. 25

22 Hasbi ash-Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu al-Qur’an atau tafsir,

(36)

Dengan demikian al qur’an merupakan pedoman atau kitab suci yang

berisi petunjuk Allah bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia

dan akhirat. Nabi Muhammad sebagai pendidik pertama pada masa

pertumbuhan Islam telah menjadikan al qur’an sebagai dasar pendidikan

agama Islam disamping sunnah beliau sendiri. Kedudukan al qur’an

sebagai sumber pokok pendidikan dapat dipahani dari ayat al qur’an surat

an-Nahl ayat 64.

Didalam Al qur’an terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip-prinsip

berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu. Sebagai contoh

dapat dibaca kisah Lukman mengajari anaknya dalam surat Lukman ayat

12 S/d 19. Cerita itu menggariskan prinsip materi pendidikan yang terdiri

dari masalah iman, akhlak ibadat, sosial dan ilmu pengetahuan. Ayat lain

menceritakan tujuan hidup dan tentang nilai sesuatu kegiatan dan amal

saleh. Itu berarti bahwa kegiatan pendidikan harus mendukung tujuan

hidup tersebut. Oleh karena itu pendidikan agama Islam harus

menggunakan Al qur’an sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai teori tentang pendidikan Islam. Dengan kata lain, pendidikaan

Islam harus berlandaskan ayat-ayat Al qur’an yang penafsiranya dapat

dilakukan berdasarkan ijtihad disesuaikan dengan perubahan dan

pembaharuan.23

b. As-Sunnah

As-Sunnah menurut bahasa artiya : jalan yang djalani”. Dan menurut

muhaditsin, as-sunnah adalah segala yang dinukilkan dari Nabi

Muhammad SAW baik perkataan, perbuatan, maupun takrirnya atau

pengajaran, sifat kelakuan, perjalanan hidup, baik yang demikian itu

sebelum Nabi dibangkitkan menjadi Rasul maupun sesudahnya.24

23

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Agama Islam(.Jakarta: PT. Bumi Aksara dan Depag ) Cet.IX. h. 20

(37)

As Sunnah ialah pengakuan Rasul Allah SWT. Yang dimaksud

dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang

diketahui Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan

itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah Al qur’an.

Seperti Al qur’an, Sunnah juga berisi aqidah dan syariah. Sunnah berisi petunjuk (pedoman) untuk kemaslahatan hidup manusia dalam segala

aspeknya, untuk membina umat menjadi manusia seutuhnya atau muslim

yang bertakwa. Untuk itu Rasul Allah menjadi guru dan pendidik .Oleh

karena itu sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan kedua

bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim. Sunnah selalu membuka

kemungkinan penafsiran berkembang. Itulah sebabnya , mengapa ijtihad

perlu ditingkatkan dalam memahaminya termasuk sunnah yang berkaitan

dengan pendidikan.25

Dalam lapangan pendidikan, sebagaimana dikemukakan

Abdurahman an-Nahlawi, as-Sunnah mempunyai dua faidah : pertama,

menjelaskan sistem pendidikan agama Islam sebagaimana terdapat

didalam al qur’an dan menerangkan hal-hal rinci yang tidak terdapat

didalamnya, kedua, menggariskan metode-metode pendidikan yang dapat

dipraktekkan. Pribadi Rasul sendiri, kata Muhammad Quthb merupakan

contoh hidup serta bukti konkrit sistem dan hasil pendidikan agama Islam.

Sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Ahzab ayat : 21.

c. Ijtihad

Menurut istilah ijtihad ialah mencurahkan kesanggupan untuk

mendapatkan hukum syara’ dari suatu dalil syari’ah. Sedangkan ijtihad

menurut istilah fuqoha (ahli fiqh) adalah berfikir dengan menggunakan

seluruh ilmu yang dimilikinya untuk menetapkan atau menentukan hukum

syari’at Islam yang belum ada hukumnya, baik dalam al qur’an ataupun Sunnah.26 Ijtihad hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang telah

25

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Agama Islam,... h. 21

(38)

memenuhi persyaratan tertentu diantaranya menguasai nash al qur’an dan

hadits serta menguasai ilmu ushul fiqh. Karena itu ijtihad dipandang

sebagai salah satu sumber hukum Islam yang sangat dibutuhkan sepanjang

masa setelah Rasul Allah wafat. Sasaran ijtihad adalah segala sesuatu yang

diperlukan dalam kehidupan , yang senantiasa berkenmbang. Ijtihad

bidang pendidikan sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin

maju, mendesak, tidak saja dibidang sistem dalam artinya yang luas.

Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari Al qur„an dan

sunnah yang diolah oleh akal sehat dari para ahli pendidikan Islam. Ijtihad

tersebut haruslah dalam hal-hal yang berhubungan ketidaksesuaian atau

pertentangan , maka para mujtahid di bidang pendidikan harus berusaha

mencari jalan keluarnya dengan menggunakan ijtihad yang digariskan oleh

agama, dengan ketentuan bahwa ajaran agama yang prinsip tidak boleh

dilanggar atau ditinggalkan.

Ditinjau dari segi religius, Pendidikan agama Islam berlandaskan

pada sumber ajaran agama Islam yang tertera dalam ayat Al qur’an dan

Hadits Nabi. Dalam ajaran Islam pendidikan agama harus dilaksanakan

dan hal itu merupakan salah satu bentuk ibadah. Hal ini sebagaimana

dalam firman Allah QS. An-Nahl: 125.

Ayat Tersebut mengandung pengertian bahwa dalam ajaran Islam

terdapat perintah untuk melaksanakan pendidikan agama Islam, di mana

dengan pendidikan tersebut akan dapat mengantarkan seseorang kepada

agama Allah, yaitu agama Islam.

Selain itu Rasulullah juga bersabda :

اْ ِ ا َ

اٍ ْ ُ ْ َ ا

اِ ا

اِِن َرِصَُ ياْوَ اِِن َ ِ َهُ ياُ َ َ بَ َفاِةَرْطِفْ اىَلَعاُدَ ْ ُ ياَا

اَ

َكِرَشُياْو

اِِنا

ا(

ملس ا ور

Tidak ada seorangpun orang yang baru lahir melainkan dalam keadaan suci. Maka kedua orang tuanya yang menjadikan anak tersebut beragama

yahudi, nasrani atau majusi”.(H. R. Muslim)27

27

Al-Imam Nawawi, Shahih Muslim. Jilid IV. Terjemahan dari Shahih Muslim Oleh

(39)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa pendidikan agama sangatlah

penting untuk mengantarkan manusia pada fitrahnya. Yaitu percaya

kepada Allah SWT. Oleh karena itu pendidikan agama Islam seharusnya

diberikan sejak dini kepada anak. Karena akan menentukan apakah anak

itu tetap pada fitrahnya, yaitu beragama Islam ataukah sebaliknya.

Selanjutnya pelaksanaan pendidikan agama telah diatur dalam

undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pada Bab VI pasal 30 ayat 3 yang

menyatakan bahwa “pendidikan keagamaan diselenggarakan pada jenjang

pendidikan formal, non formal, dan informal.”28

Dari segi sosial psikologis pendidikan agama Islam berlandaskan

pada kebutuhan manusia akan adanya pegangan hidup, yaitu agama.

Dengan beragama seseorang akan merasa jiwanya tentram, sehingga ia

akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah untuk

mendapatkan ketentraman jiwa tersebut. Dalam hal ini pendidikan agama

Islam akan mengarahkan fitrah manusia ke arah yang benar sehingga

mereka akan selalu mengamalkan ajaran agama Islam.

Pada zaman sekarang ini, dari segi religius, yuridis formil dan

sosial psikologis kita tidak bisa terlepas dari sisi mana dan bagaimana

pandangan hidup seseorang dengan berpegang teguh pada Al qur’an dan

hadist ijtihad termasuk dalam bidang pendidikan agama Islam, ijtihad

dalam pendidikan agama Islam haru tetap bersumber dari al qur’an dan

sunnah yang diolah oleh akal sehat dari para ahli pendidikan agama Islam.

Contoh ijtihad dalam pendidikan Agama Islam antara lain penggunaan

teknologi modern dalam proses belajar mengajar dikelas, pembaharuan

kurikulum pendidikan agama Islam yang disesuaikan dengan

perkembangan ilmu dan teknologi.

3.

Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMP

Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha

atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan suatu usaha

28

(40)

dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan ,

tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikaan bukanlah suatu

benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu

keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek

kehidupannya.29 Mendidik adalah proses mentransfer pengetahuan yang dimiliki oleh pendidik kepada anak didik atau proses kegiatan mendidik

kearah tujuannya. Oleh karenaa itu, dengan adanya tujuan yang jelas,

materi pelajaran dan metode-metode yang digunakan, akan sesuatu dengan

cita-cita yang terkandung dalam tujuan pendidikan. Ada beberapa tujuan

pendidikan ialah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua

kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain.

Tujuan itu meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan

pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkat umur,

kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama.Cara atau

alat yang efektif dan efesien untuk mencapai tujuan pendidikan ialah

pengajaran. Tujuan pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan

tujuan pendidikan nasional negara dimana tempat pendidikan Islam itu

dilaksanakan dan harus dikaitkan pula dengan tujuan institusional

lembaga yang menyelenggarakan pendidikan itu. Tujuan umum itu

tidak dapat dicapai kecuali setelah melalui proses pengajaran ,

pengalaman, pembiasaan, penghayatan dan keyakinan akan

kebenarannya. Tahap- tahapan dalam mencapai tujuan itu pada

pendidikan formal ( sekolah, madrasah), dirumuskan dalam bentuk

tujuan kulikuler yang selanjutnya dikembangkan dalam tujuan

intruksional.30

29

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Agama Islam(.Jakarta: PT. Bumi Aksara dan Depag ) Cet.IX. h.29

30

(41)

2. Tujuan Akhir

Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup , maka tujuan

akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula.

Tujuan umum yang berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat

mengalami perubahan naik turun , bertambah dan berkurang dalam

perjalanan hidup seseorang. Perasaan, lingkungan dan pengalaman

dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku

selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan,

memelihara dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah di

capai. Orang yang sudah takwa dalam bentuk Insan Kamil, masih

memerlukan pendidikan dalam rangka pengembangan dan

penyempurnaan, sekurang-kurangnya pemeliharaan supaya tidak

luntur dan berkurang, meskipun pendidikan oleh diri sendri dan bukan

dalam pendidikan formal.Berserah diri kepada Allah sebagai muslim

yang merupakan ujung dari takwa sebagai akhir dari proses hidup jelas

berisi kegiatan pendidikan. Inilah akhir dari proses pendidikan itu yang

dapat dianggap sebagai tujuan akhirnya. Insan kamil yang mati dan

akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses

pendidikan Islam.31 3. Tujuan Sementara

Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak

didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam

suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk

tujuan intruksional yang dikembangkan menjadi tujuan intruksional

umum dan khusus ( TIU dan TIK ), dapat dianggap tujuan sementara

dengan sifat yang agak berbeda.

Pada tujuan sementara bentuk insan kamil dengan pola takwa

sudah kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana,

sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok sudah kelihatan pada pribadi anak

didik. Tujuan pendidikan Islam seolah-olah merupakan suatu lingkaran

31

(42)

kecil.Semakin tinggi tingkatan pendidikannya, lingkaran tersebut

semakin besar. Tetapi sejak dari tujuan pendidikan tingkat permulaan,

bentuk lingkaranya sudah harus kelihatan. Bentuk lingkaran inilah

yang menggambarkan Insan Kamil itu.Di sinilah barangkali

perbedaaan yang mendasar bentuk dan tujuan pendidikan Islam

dibandingkan dengan pendidikan lainnya.

Sejak tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar ,

gambaran Insan Kamil itu hendaknya sudah keliatan Dengan kata lain,

bentuk Insan Kamil dengan pola takwa itu harus keliatan dalam semua

tingkatan pendidikaan Islam. Karena itu setiap lembaga pendidikan

<

Gambar

Gambar diatas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran, s
Tabel 1
Tabel.
Tabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat Vo ₂ Max Atlet Tenis Meja Senior Putra Daerah Istimewa Yogyakarta adalah jelek dengan pertimbangan rerata dari Tingkat Vo ₂ Max Atlet Tenis Meja Senior Putra

Perlakuan ini juga menghasilkan bobot badan akhir hampir sama dengan perlakuan ransum tanpa bungkil biji jarak pagar (control) serta efisiensi penggunaan

Hal ini penting m~nglngatselama in,iberbagai program y~g dijalankan b.elumsignifikan inenjawab permasal~an yang ada,..

Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah) Dinas Pekerjaan Umum. APBD

Pada perkembangannya, social marketing saat ini telah menjadi teknologi manajemen perubahan sosial yang berkaitan dengan disain (rancangan), pelaksanaan kegiatan dan

2 Dalam penulisan ini penulis tidak akan fokus terhadap kasus hukum yang telah dipaparkan yaitu mengenai status pengungsi rohingnya akan tetapi kasus hukum

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikatotor kompetensi dalam suatu

Demikian kami sampaikan, atas perhatiaannya kami ucapkan terima kasih.. TUNGKAL