• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Kolonisasi dan Kelangsungan Hidup Cendawan Tranforman Aspergillus Sp, -Gfp sebagai Agen Pengendali Hayati Vektor Demam Berdarah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Kolonisasi dan Kelangsungan Hidup Cendawan Tranforman Aspergillus Sp, -Gfp sebagai Agen Pengendali Hayati Vektor Demam Berdarah"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES KOLONISASI DAN KELANGSUNGAN HIDUP CENDAWAN TRANFORMAN ASPERGILLUS SP, -GFP SEBAGAI AGEN PENGENDALI

HAYATI VEKTOR DEMAM BERDARAH

1)

Nampiah Sukarno,Utut Widyastuti Suharsono, Upik Kesumawati Hadi

1)

Staf Pusat Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi (PPSHB) LPPM IPB

Abstrak

Beberapa isolate cendawan Aspergillus sp. yang bersifat parasitik pada larva nyamuk

Aedes aegeypti sebagai vektor penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

telah berhasil diisolasi dan diuji efektivitasnya. Penelitian bertujuan mengetahui efikasi, proses kolonisasi dan kelangsungan hidup cendawan entomopatogen

Aspergillus sp,- GFP (transgenik). Penelitian dimulai tahap mempelajari efikasi,

proses kolonisasi cendawan pada larva instar III nyamuk Aedes aegypti, serta stabilitas gen GFP pada genom cendawan setelah mengkolonisasi larva. Uji efikasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kematian larva akibat inokulasi cendawan

Aspergillus sp. Inokulum cendawan yang digunakan ialah spora sebanyak 108 spora/1

media yang diinokulasikan pada 50 ekor larva pada media 11 air kran. Kematian larva mulai terjadi 24 jam setelah inokulasi. Kematian larva terus meningkat pesat sampai hari ke-4 setelah inokulasi (89%) dan terus berlanjut sampai pada hari ke-8, dengan kematian larva 94%. Proses kolonisasi cendawan pada larva terjadi dengan 2 cara. Pertama, dimulai dari penempelan spora pada kutikula larva kemudian spora berkecambah membentuk miselia yang melakukan penetrasi dan menghasilkan apresorium. Selanjutnya apresorium berkembang menjadi hifa yang mengkolinisasi tubuh larva. Kedua, dengan penelanan spora oleh larva dalam jumlah cukup banyak yang terakumulasi pada saluran pencernaan. Spora selanjutnya berkecambah membentuk miselia yang mengkolonisasi dan merusak jaringan pencernaan larva. Hasil analisis PCR menunjukkan bahwa gen GFP yang terintegrasi berukuran sebesar 643 bp dan bersifat stabil sebelum dan sesudah cendawan mengkolonisasi larva.

Referensi

Dokumen terkait

Ahmad Fathani : “khususnya bagi kami adoe-adoe yang baru masuk mungkin kami tidak bisa mengakrabkan diri dengan pengurus ee dan itu juga menjadi salah satu

Pada masa-masa perkembangan Islam di Aceh, kesenian rapa’i yang menggunakan alat musik jenis rebana yang beragam bentuk dan ukurannya digunakan para kaum sufi sebagai

Pengawasan bahan adalah suatu fungsi terkoordinasi pada setiap organisasi yang terus-menerus disempurnakan untuk meletakkan pertanggungjawaban atas pengelolaan bahan baku

Akhirnya penyusun berharap semoga Tugas Akhir dengan judul Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan semua Civitas

Dari hasil penelitian Salfariani & Saidah (2012) menyatakan bahwa kecemasan terhadap persalinan normal dapat mempengaruhi pemilihan persalinan SC tanpa indikasi medis

Tanpa kecerdasan emosi, orang tidak akan mampu menggunakan kemampuan kognitif mereka sesuai dengan potensi yang

Pada Gambar 2 terlihat bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan tembaga(II) yang digunakan, semakin banyak massa tembaga(II) yang dapat terekstraksi dalam tiap gram ditizon,

masalah yang berkaitan dengan hal yang dapat menghambat adalah pendidikan. yang terbatas, permaslahan dari orangtua dan ketika muncul ada masalah