• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER GENAP SMA SWASTA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER GENAP SMA SWASTA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.P 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

RIWAYAT HIDUP

(3)

Iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS(STAD) TERHADAP HASIL

BELAJARSISWA PADAMATERI POKOK LISTRIKDINAMIS DI KELAS X SEMESTER GENAP SMA SWASTA

NUSANTARA LUBUKPAKAM T.P 2015/2016

Laina Miska (4123321028) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P. 2015/2016. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari enam kelas paralel sebanyak 240 orang. Jenis penelitian adalah quasi

eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan secaracluster random sampling yaitu

kelas X6 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas X5 sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional dan masing-masing kelas berjumlah 38 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar berupa soal pilihan berganda sebanyak 20 soal yang telah dilakukan uji persyaratan tes untuk mengukur hasil belajar. Nilai rata-rata pretes kelas ekperimen 46,71 dan kelas kontrol 46,05. Data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t dua pihak nilai kedua kelas untuk pretes di peroleh thitung = 0,91 dan ttabel = 1,994 kerana thitung<ttabel maka dapat dinyatakan bahwa kemampuan awal siswa kedua kelas sampel sama. Kemudian diberi perlakuanyang berbeda. Setelah pembelajaran selesai, dilakukan postes hasil rata-rata kelas ekperimen 75,26 dan kelas kontrol 63,02. Pada pengujian normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa data postes berdistribusi normal dan variansnya homogen. Hasil uji t satu pihak nilai kedua kelas diperoleh thitung= 18,54 dan ttabel= 1,667. Karena thitung> ttabelmaka Ha diterima yang berarti ada perbedaan, hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P. 2015/2016.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga Skripsi dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TipeStudent

Teams Achievement Divisions(STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester Genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016” .

(5)

v

UNIMED. Terima kasih kepada teman-teman Pendidikan Fisika Ekstensi A 2012 yang telah menginspirasi penulis. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Skripsi yang telah berbagi ilmu. Terima kasih kepada teman-teman PPLT SMA Swasta Nusantara Lubukpakam. Terima kasih kepada seluruh kakak- kakak PRAMUKA Angkatan 2009 SMA Negeri 18 Medan Gugus Depan (10287-10288). Terima Kasih Kepada seluruh Ikatan Remaja-Remaji Mesjid Al Bayan Masa Bakti Tahun 2016-2017. Terima kasih untuk Lembaga Penelitian Universitas Negeri Medan Penulis menjadi salah satu pemenang Penelitian (Student Grant) dan penelitian saya mendapat pendanaan dari BOPTN/PNBP.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi. Kiranya isi skripsi bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2016 Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan I

Riwayat Hidup Ii

Abstrak Iii

Kata Pengantar Iv

Daftar Isi Vi

Daftar Gambar Ix

Daftar Tabel X

Daftar Lampiran Xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

1.7 Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Prinsip- Prinsip Belajar 8

2.1.3 Hasil Belajar 9

2.2. Model Pembelajaran 11

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran 11

2.2.2 Pembelajaran Konvensional 12

2.3. Model Pembelajaran Kooperatif 13

(7)

vii

2.3.2 Teori Belajar Yang Melandasi Model Pembelajarn

Koopertif 13

2.3.3 Sintaks Pembelajaran Kooperatif 14

2.3.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 15 2.3.3.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 19

2.3.3.3 Hasil-Hasil Penelitian 20

2.4 Materi Pembelajaran 21

2.4.1 Arus Listrik 21

2.4.2 Kuat Arus Listrik 21

2.4.3 Hukum Ohm Dan Tegangan Listrik 22

2.4.4 Hambatan Listrik Suatu Penghantar 23

2.4.5 Daya Dan Energi Listrik 23

2.4.6 Arus Bolak-Balik 25

2.4.7 Rangkaian Seri Dan Paralel 26

2.4.8 Hukum Kirchoff 28

2.4.9 Alat Ukur Listrik 28

2.5 Kerangka Konseptual 30

2.6 Hipotesis 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 32

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 32

3.3 Variabel Penelitian 32

3.3.1 Variabel Penelitian 32

3.4 Jenis Dan Desain Penelitian 33

3.5 Prosedur Penelitian 34

3.6 Istrumen Penelitan 37

3.6.1 Angket Siswa 37

3.6.2. Wawancara Guru 37

3.6.3 Tes Hasil Belajar Siswa 37

(8)

viii

3.7 Validitas Tes 39

3.8 Teknik Analisis Data 39

3.8.1 Analisis Data Hasil Belajar Kognitif 39

3.8.2. Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa 39

3.8.3 Uji Normalitas 40

3.8.4 Uji Homogenitas 41

3.8.5 Uji Wilcoxon 42

3.9 Hipotesis Penelitian (Uji T) 43

3.9.1 Uji Kesamaan Rata-Rata Pretes (Uji T Dua Pihak) 43 3.9.2 Uji Kesamaan Rata-Rata Postes (Uji T Satu Pihak) 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 46

4.1.1. Data Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 46 4.1.2. Perlakuan Dalam Pelaksanaan Penelitian 47

4.2. Pengujian Analisa Data 51

4.2.1. Uji Normalitas Data 51

4.2.2. Uji Homogenitas Data 52

4.2.3. Uji Hipotesis Data 53

4.2.3.1. Uji T Dua Pihak 53

4.2.3.2. Uji T Satu Pihak 53

4.3. Pembahasan 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 58

5.2. Saran 59

DAFTAR PUSTAKA 60

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Lembar Rangkuman Tim 18

Gambar 2.2 Muatan Listrik Q Melalui Penampang Penghantar A

Tiap Satuan Waktu 21

Gambar 2.3 Salah Satu Bentuk Resistor Dari Berbagai Bentuk

Yang Diproduksi Oleh Pabrik 22

Gambar 2.4 Osiloskop 25

Gambar 2.5 Bentuk Arus Ac Dan Dc 25

Gambar 2.6 Rangkaian Alat Listrik Di Rumah 26

Gambar 2.7 Hambatan Seri 26

Gambar 2.8 Hambatan Parallel 27

Gambar 2.9 Gambar Rangkaian Arus Kirchooff 28

Gambar 2.10 Alat Ukur Listrik 29

Gambar 2.11 Rangkaian Amperemeter 29

Gambar 2.12 Rangkaian Voltmeter 29

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 36

Gambar 4.1 Diagram Batang Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 47 Gambar 4.2 Hasil Lembar Kerja Siswa Setiap Pertemuan 49 Gambar 4.3 Diagram Batang Data Posstest Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol 50

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 15

Tabel 2.2 Menentukan Nilai Awal Pertemuan 17

Tabel 2.3 Tabel Poin Kemajuan 18

Tabel 2.4 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 19 Tabel 2.5 Hasil-Hasil Penelitian Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD 20

Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian (Two Group Pretes Postes Design) 33 Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi

Pokok Listrik Dinamis 38

Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Hasil Belajar 40

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 66

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa 1 78

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ii 80

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Ii 93

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Iii 97

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa Iii 109

Lampiran 7. Daftar Nama Kelompok Kelas Eksperimen 111

Lampiran 8. Hasil Lembar Kerja Siswa 112

Lampiran 9. Lembar Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 114 Lampiran 10. Tabel Observasi Psikomotorik Belajar Siswa Kelas

Eksperimen 126

Lampiran 11. Angket Pelaksanaan Pembelajaran Dan Minat Belajar

Siswa Terhadap Pelajaran Fisika 135

Lampiran 12. Lembar Observasi Guru (Wawancara) 137 Lampiran 13. Tabel Spesifikasi Materi Pokok Listrik Dinamis 140

Lampiran 14. Instrumen Tes Hasil Belajar 153

Lampiran 15. Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi 161 Lampiran 16. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen Dan Kontrol 163 Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Standrat Deviasi 164

Lampiran 18. Uji Normalitas Data 167

Lampiran 19. Uji Homogenitas Data 172

Lampiran 20. Uji Hipotesis 175

Lampiran 21. Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva 0 Ke Z 180 Lampiran 22. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 182 Lampiran 23. Daftar Nila Persentil Untuk Distribusi T 184

Lampiran 24. Surat 186

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma serta mewariskannya kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam proses pendidikan. Proses pendidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan dan cita-cita. Manusia memiliki cita-cita yang tinggi agar dapat meningkatkan mutu pendidikan sebagai sarana mencapai tujuan. Pendidikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa yang berfungsi sebagai filsafat pendidikan atau cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikan (Ihsan, 2011:3).

Tujuan nasional pendidikan adalah cita-cita negara terhadap warga negara setelah mengikuti pendidikan. Pembangunan bangsa dalam sektor pendidikan sangat dipengaruhi oleh arah yang diinginkan tujuan nasional. Ketercapaian tujuan-tujuan institusional dijabarkan untuk setiap mata pelajaran yang disebut tujuan kurikuler (Purwanto, 2011:36).

(13)

2

Ketercapaian pemahaman dalam mencari konsep pembelajaran fisika dapat diketahui dari salah satu hasil belajar siswa kelas X di SMA Swasta Nusantara Lubukpakam kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan peneliti ternyata, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tergolong lemah, terutama dalam menyangkut konsep persamaan fisika. Siswa merasa tidak percaya diri untuk menyelesaikan soal secara mandiri. Siswa mengiginkan pembelajaran yang dapat membantu mereka dalam menguasai pelajaran fisika dengan mudah dan menyenangkan. Bapak Arnold Parjuangan Manurung S.Si guru fisika di sekolah menyatakan, siswa lemah dalam menyelesaikan konsep persamaan fisika, beliau kembali membantu siswa dalam menyelesaikan soal perhitungan. Akibatnya, data hasil belajar fisika siswa yang dicapai masih rendah, 27 siswa dinyatakan tidak lulus dan hanya 14 siswa yang lulus dalam ujian semester, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah untuk kelas X adalah 75.

KKM mata pelajaran fisika disekolah tidak tercapai karena guru lebih dominan menggunakan pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal, dan pembelajaran sering kali dilaksanakan satu arah, sehingga siswa dalam pembelajaran fisika menjadi penerima pasif. Siswa lebih banyak menerima, mencatat dan menghapal pelajaran sehingga hasil belajar fisika yang diperoleh kurang maksimal. Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) yang telah dilakukan penulis di SMA salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi pembelajaran yang monoton yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Proses pembelajaran kooperatif menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Kegiatan pembelajaran dapat berhasil jika guru sebagai pengajar harus mampu merancang teknik pembelajaran yang sesuai dengan menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

(14)

3

siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakang (Trianto, 2011:58).

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) merupakan salah satu metode kooperatif yang paling

sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim (Slavin, 2005:l43). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1) siswa lebih aktif dan semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, 2) memberikan kesempatan bagi siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, sehingga dapat membantu mengembangkan tingkah laku koperatif dan hubungan yang lebih baik diantara siswa dan secara bersamaan membantu siswa dalam peningkatan hasil belajar, 3) siswa lebih terampil dalam memberikan pertanyaan dan saran pada setiap presentasi, 4) siswa senang karena diberikan nilai dengan berbagai cara sebagai hasil dari kegiatan belajar mengajar (Yunita, 2014:25).

(15)

4

Rendahnya hasil belajar siswa SMA Swasta Nusantara Lubukpakam perlu ditingkatkan sehingga penelitian model pembelajaran kooperatif tipe STAD penting dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TipeStudent Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester Genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016”.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi masalah penelitian adalah:

1. Siswa lemah dalam menyelesaikan konsep persamaan fisika. 2. Guru lebih dominan menggunakan pembelajaran konvensional. 3. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

4. KKM mata pelajaran fisika disekolah tidak tercapai I.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian yaitu:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X pada materi Pokok Listrik Dinamis semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016. 2. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa dibatasi, yaitu model

pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di kelas eksperiman dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol.

3. Hasil belajar siswa dibatasi pada materi Pokok Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016. I.4 Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang, maka pokok permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:

(16)

5

di kelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016.

2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis dikelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016.

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016. I.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilaksanakan adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada materi pokok Listrik Dinamis dikelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016. I.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:

1. Menambah pengetahuan penulis sebagai calon guru tentang model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang dapat digunakan dalam mengajar.

2. Sebagai bahan informasi kepada guru, untuk dapat menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

(17)

6

I.7 Defenisi Operasional

Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebuyaan. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma serta mewariskannya kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam proses pendidikan. Proses pendidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan dan cita-cita. Semakin tinggi cita-cita manusia semakin menuntut kepada peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana mencapai cita-cita. Pendidikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa yang berfungsi sebagai filsafat pendidikan atau cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikan (Ihsan, 2011:3).

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakang (Trianto, 2011:58).

Student Team Achievement Division(STAD) merupakan salah satu metode

(18)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka hasil penelitian pada materi listrik dinamis kelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016 maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi listrik dinamis di kelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata pretes siswa sebesar 46,71 dan setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata postes siswa sebesar 75,26 (sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal).

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran lagsung pada materi listrik dinamis di kelas X semester genap SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata pretes siswa sebesar 45,95 dan setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata postes siswa sebesar 63,02 (belum mencapai kriteria ketuntasan minimal). 3. Analisis uji hipotesis diperoleh thitung 18,54> ttabel1,667 (18,54> 1,667)

(19)

59

5.2 Saran

Peneliti memiliki beberapa saran dari hasil penelitian yang didapatkan, yaitu: 1. Bagi yang tertarik meneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memperhatikan efisiensi waktu terutama saat siswa mengerjakan lembar kerja siswa dan menyampaikan hasil diskusi.

2. Bagi yang tertarik meneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD agar dalam pembentukan kelompok terlebih dahulu menyampaikan bahwa syarat dari satu kelompok harus bersifat heterogen yaitu baik jenis kelamin, ras, etnik maupun kemampuannya (tinggi, sedang, rendah) sehingga siswa dapat menghargai kemampuan teman-temannya.

3. Bagi yang tertarik meneliti selanjutnya diharapkan lebih memperhatikan indikator-indikator penilaian yang akan digunakan.

(20)

60

60

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I., (2007),Learning To Teach, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Penerbit Bumi

Aksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Faqih, A., (2012), Pengkontruksian Konsep Fisika Melalui Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD), Jurnal Penelitian Fisika dan

Aplikasinya (JPFA)Vol 2 No 2, Desember 2012.

Giancoli, D. C., (2001)Fisika Edisi kelima Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta. Huda, M, S., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan

Gerak Dasar Guling Depan Dalam Senam Lantai, Jurnal Pendidikan

Olahraga dan KesehatanVol 1 No 1, 2013.

Ihsan, F., (2011),Dasar-dasar kependidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Kanginan, M., (2007),Fisika untuk SMA/MA kelas x, Penerbit Erlangga, Jakarta. Khairani, M.,(2013),Psikologi Belajar, Penerbit Aswaja Pressindo, Yogyakarta. Kusuma, D, S, I., (2014), Increasing Biology Study Result With Cooperative

Learning Model Type Student Teams Achievement Division (STAD) With Strengthening Grade VII In Junior High School 1 Medan, The 5th International Conference on Science Education and Teacher Professional

Development SEAMEO QITEPin Science 25-28 September 2014.

Mantara, B., Koyan, I, W., Natajaya N., (2013), Pengaruh Model Pebelajaran Koopretif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantuan Asesmen Kinerja Terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan Dikendalikan Oleh Sikap Pada Kewirausahaan Siswa Kelas X TGB SMKN 3 Singaraja. e-JournalVol.3, 2013.

Motlan., (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program

Studi Kependidikan FMIPA Universitas Negeri Medan, Penerbit

(21)

61

Panggabean, J. H., Butar-butar, N., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantu Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Alat-Alat Optik Kelas X SEM II SMA N 2 Lubuk Pakam T.P. 2013/2014,Jurnal InpafiVol.2, No.4, Nopember 2014.

Rusman, (2013). Aktifitas Belajar dan Pembelajaran Inovatif,Penerbit Remaja, Bandung.

Saanatun., Siregar, N., (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan menggunakan peta konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII Semestar 1 SMA Negeri 1 Air Putih T.P 2013/2014.

Jurnal inpafiVol.2, No.4, Nopember 2014.

Sagala, S., (2009)Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung .

Sardiman, A. M., (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT Raja Grafindo, Jakarta.

Setiogohadi., (2014) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas VII .2 SMP Negeri 24 Palembang, Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika

Vol.1, No.1, Mei 2014.

Sinaga, E.Y., Hakim, A., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Pemuaian di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Delitua, Jurnal inpafi vol.2, No.4, Nopember 2014.

Slavin, R. E., (2005).Cooperative Learning. Penerbit Nusa Media, Bandung. Sudarsa, I, M., Karyasa, I, W., Tika, I, N., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Lks Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi,e-JournalVol. 3, 2013.

Sudjana., (2009),Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Suprijono, A., (2010),Teori dan Aplikasi. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Tanjung, R., (2013),Evaluasi Hasil Belajar Fisika, Penerbit Percetakan Unimed,

(22)

62

Trianto., (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Prenada media group, Jakarta.

Purwanto., (2011).Evaluasi hasil Belajar, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta. Widodo, T., (2009), Fisika untuk SMA/MA kelas x, Penerbit Departemen

Pendidikan, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif
Tabel Observasi Psikomotorik Belajar Siswa Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Bagi para pengusaha kecil dan menengah yang memiliki keterbatasan dalam modal usaha untuk promosi dan menjual produk dapat memanfaatkan teknologi e-Commece ini, karena tidak

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

ke lapangan (Gudang Produsen/Distributor) terhadap ketersedian barang yang ditawarkan dengan Jadwal Pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian, jiika saudara tidak

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi dokumen penawaran paket pekerjaan Peningkatan Jalan Dengan Konstruksi HRS-Base dalam kawasan Perumahan RSS Oesapa dan

[r]

Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam sidang ujian tesis pada Program Studi Magister Manajemen Program Pasca

Hasil identifikasi matriks faktor strategi internal (IFAS) dengan jumlah skor 2,85 dan matriks faktor strategis eksternal (EFAS) dengan jumlah skor 2,70, dapat menjadi indikasi

Berdasarkan hasil penelitian penulis melalui angket yang telah dibagikan kepada mahasiswa fakultas hukum UMS tahun angkatan 2003 s/d 2006 selaku responden, sebanyak 100 angket,