HUBUNGAN MINAT TULIS DAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN
MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA PERSIAPAN
STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
YULINDA AFRIANI
NIM 2122111023
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
i ABSTRAK
Yulinda Afriani, NIM 2122111023, Hubungan Minat Tulis dan Minat Baca dengan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara: (1) minat tulis dengan kemampuan menulis cerpen; (2) minat baca dengan kemampuan menulis cerpen; serta (3) minat tulis dan minat baca secara bersama-sama dengan kemampuan menulis cerpen.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat. Metode yang digunakan adalah metode survei melalui pendekatan studi korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat, sedangkan sampelnya berjumlah 40 orang berasal dari kelas X-1 SMA Swasta Persiapan Stabat. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan menulis cerpen, angket minat menulis dan minat membaca. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi (sederhana/ganda) dan korelasi (sederhana/ ganda).
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara minat menulis dengan kemampuan menulis cerpen, dengan perolehan melalui garis regresi linear sederhana ̂ . Hasil uji t menunjukkan thitung 3,79 yang lebih besar dari ttab sebesar 2,68 sehingga dinyatakan signifikan; (2) ada hubungan positif antara minat membaca dengan kemampuan menulis cerpen, dengan perolehan melalui garis regresi linear sederhana ̂ . Hasil uji t menunjukkan thitung 4,48 yang lebih besar dari ttab sebesar 2,68 sehingga dinyatakan signifikan; dan (3) ada hubungan positif antara minat menulis dan minat membaca secara bersama-sama dengan kemampuan menulis cerpen, dengan perolehan melalui garis regresi linear ganda ̂ . Hasil uji F menunjukkan F0 sebesar 377,4 yang lebih besar dari Ftabel sebesar 3,269 sehingga dinyatakan signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis menulis cerpen ditentukan oleh minat tulis dan minat baca. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis cerpen, disarankan kepada guru Bahasa Indoensia untuk memperhatikan kedua aspek tersebut.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Minat Tulis dan Minat baca
dengan Kemampuan Menulis Siswa Kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat Tahun
Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Proses penyusunan Skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekertaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
6. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Indonesia Sekaligus
Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Drs. M. Joharis Lubis, M.M., M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,
8. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., dan Hendra K Pulungan, S.Sos., M.I.Kom.,
Dosen Penguji Skripsi,
ii
10. Irwan Amri, S.P., Kepala Sekolah SMA Swasta Persiapan Stabat dan Dra.
Juli Arita Guru bidang Studi Bahasa Indonesia,
11. Teristimewa dan penuh rasa hormat penulis sampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ayahanda Tarso dan Ibunda Rubiati yang telah
banyak berkorban baik moril maupun materil, serta senantiasa memberikan
semangat dan do’a yang tiada habisnya.
12. Terkhusus untuk saudara penulis, Sri Subekti, Adi Rusmana, dan Zulfan
Hanafi yang senantiasa mendukung dalam bentuk moril maupun materil, serta
dukungan dan do’a,
13. Untuk sahabat-sahabat penulis, Juni Novita Sari, Windi Lovepita Sari,
terkhusus Dani Irawan S.Pd yang telah memberikan dukungan dan do’a yang
tiada habisnya.
14.Teman-teman seperjuangan kelas regular B yang tidak dapat dituliskan satu
persatu dan semua pihak yang membantu dan memberikan do’a dan semangat
kepada penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Medan, Mei 2016 Penulis
iv
BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A.Lokasi danWaktu Penelitian ... 41
B.Populasi dan Sampel ... 41
v
D.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 43
E.Instrumen Penelitian ... 43
F.Uji Coba Instrumen Penelitian ... 47
G.Teknik Analisis Data ... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 56
A.Hasil Penelitian ... 56
1. Minat Tulis Siswa Kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat ... 56
2. Minat Tulis Siswa Kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat ... 57
3. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat ... 59
4. Uji Persyaratan Analisis ... 60
5. Uji Hipotesis ... 63
a. Hubungan antara Minat Tulis dan Kemampuan Menulis Cerpen ... 63
b. Hubungan antara Minat Baca dan Kemampuan Menulis Cerpen ... 65
c. Hubungan antara Minat Tulis dan Minat Baca Secara Bersama-sama dengan Kemampuan Menulis Cerpen ... 66
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 71
A.Simpulan ... 71
B.Saran ... 72
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat ... 41
Tabel 3.2 Penskoran Data Angket ... 44
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Minat Menulis Siswa ... 45
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Minat Membaca Siswa ... 45
Tabel 3.5 Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Menulis Cerpen ... 46
Tabel 3.6 Analisis Varians untuk Menguji Keberartian dan Kelinieran Persamaan Regresi Sederhana ... 51
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Minat Tulis (X1) ... 56
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Minat Baca (X2) ... 58
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Cerpen (Y) ... 59
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data dengan Lilliefors ... 61
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Linieritas Data dengan Uji F ... 62
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Minat Tulis ... 76
Lampiran 2 Angket Minat Baca ... 78
Lampiran 3 Tes kemampuan Menulis Cerpen ... 80
Lampiran 4 Hasil Uji Coba Angket Minat Tulis ... 81
Lampiran 5 Hasil Uji Coba Angket Minat Baca ... 83
Lampiran 6 Perhitungan Validitas Uji Coba Angket Minat Tulis ... 85
Lampiran 7 Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Angket Minat Tulis ... 88
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Uji Coba Angket Minat Baca ... 90
Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Angket Minat Baca ... 93
Lampiran 10 Data Hasil Penelitian Ketiga Variabel ... 95
Lampiran 11 Perhitungan Distribusi Frekuensi Minat Tulis, Minat Baca, dan Kemampuan Menulis Cerpen ... 97
Lampiran 12 Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi Minat Tulis (X1), Minat Baca (X2) dan Kemampuan Menulis Cerpen ... 100
Lampiran 13 Uji Normalitas Minat Tulis, Minat Baca, dan Kemampuan Menulis Cerpen ... 102
Lampiran 14 Menentukan Model Regresi Sederhana ... 107
Lampiran 15 Pengujian Linieritas ... 113
Lampiran 16 Pengujian Homogenitas ... 119
Lampiran 17 Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana ... 124
ix
Lampiran 19 Perhitungan Indeks Determinasi ... 130
Lampiran 20 Hasil Kerja Minat Tulis Siswa ... 132
Lampiran 21 Hasil Kerja Minat Baca Siswa ... 136
Lampiran 22 Hasil Kerja Kemampuan Menulis Cerpen ... 140
Lampiran 23 Tabel Distribusi Nilai F ... 144
Lampiran 24 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 147
Lampiran 25 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal ... 148
Lampiran 26 Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t ... 149
Lampiran 27 Daftar Tabel Harga Kritik Chi Kuadrat ... 150
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi. Pada dasarnya tujuan
pelajaran bahasa adalah agar siswa memiliki keterampilan berbahasa.
Keterampilan berbahasa dikelompokkan ke dalam empat bagian yang tidak dapat
dipisahkan yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca dan keterampilan menulis (Tarigan, 2008:1). Keempat keterampilan
berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan yang memiliki keterkaitan antara satu
dengan lainnya. Keterampilan menyimak dan berbicara merupakan keterampilan
yang menggunakan bahasa lisan sementara keterampilan membaca dan menulis
merupakan keterampilan yang menggunakan bahasa tulis.
Menulis sebagai bentuk keterampilan berbahasa merupakan bentuk
pengekspresian jiwa apa yang ada dalam hati penulis yang dituangkan dalam
bentuk tulisan. Menulis dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi tidak
langsung antara penulis dengan pembaca, sehingga dengan membaca tulisan
tersebut pembaca dapat memahami apa yang ada dalam pikiran penulis.
Menulis merupakan keterampilan yang paling sulit diantara empat
keterampilan berbahasa yang lain. Burhan Nurgiyantoro (2012:422) mengatakan
bahwa dibanding ketiga kompetensi berbahasa yang lain, kompetensi menulis
secara umum boleh dikatakan lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa
2
Keterampilan menulis di sekolah diwujudkan melalui pembelajaran
Bahasa Indonesia. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik mampu
berkomunikasi secara efektif dan efesien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulisan. Keterampilan menulis tidak bisa tercipta begitu saja,
melainkan tumbuh dan berkembang akibat adanya proses yang berulang. Semakin
sering seseorang berlatih menulis, tentunya akan semakin terampil ia menulis, dan
kualitas tulisannya pun tentu akan lebih baik. Seperti yang dituliskan oleh
Nurhayati (2011:2) dalam jurnalnya
(http://purwoudiutomo.com/wp-
content/uploads/2011/09/Meningkatkan-Keterampilan-Menulis-Cerpen-dengan-Bermain-Imajinasi-dan-Mind-Map.pdf), bahwa :
“Seseorang yang tidak terbiasa menulis akan mengalami kesulitan ketika harus menuangkan gagasan dalam bentuk tertulis. Sebaliknya, seseorang yang sudah terbiasa menuangkan ide atau peristiwa yang dialaminya dalam bentuk tertulis, seperti biasa menulis buku harian, maka akan mudah baginya untuk menulis.”
Seorang pelajar atau siswa dikatakan mampu menulis dengan baik dan
benar apabila ia juga mampu mengungkapkan apa yang dimaksudkan dengan jelas
sehingga dapat dipahami orang dengan baik sesuai dengan apa yang ingin
disampaikannya.
Salah satu jenis keterampilan menulis sebagaimana yang diutarakan di atas
adalah menulis cerpen. Cerita pendek sebagai salah satu bentuk karya sastra
mengungkap berbagai bentuk realita dinamika kehidupan. Sebagai karya sastra
berbentuk prosa, cerita pendek bersifat rekaan fiktif yang isinya tentang penggalan
3
pendek. Cerita pendek harus mampu menggugah minat orang untuk membacanya,
memberi kearifan hidup, sehingga mampu menggerakkan pembaca untuk
menjalani hidup yang lebih baik. Dalam standar isi untuk SMA kelas X nomor
16.2 terdapat Kompetensi Dasar yang menuntut peserta didik untuk dapat
menuliskan sebuah karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam bentuk
cerpen (pelaku, peristiwa, latar). Berdasarkan standar kompetensi tersebut, maka
peserta didik diharapkan mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan
perasaan dalam bentuk tulisan sastra melalui menulis cerpen.
Seseorang dalam menguasai keterampilan menulis cerpen dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal
meliputi sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas menulis, sedangkan
faktor internal meliputi psikologi, teknis, intelektual dan minat.
Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada
objek tertentu. Minat bersifat pribadi (individual) artinya, setiap orang memiliki
minat yang bisa saja berbeda dengan minat orang lain. Minat berkaitan erat
dengan motivasi seseorang, sesuatu yang dipelajari, serta dapat berubah-ubah
tergantung dari kebutuhan, pengalaman, dan mode yang sedang trend, bukan
bawaan sejak lahir. Faktor yang mempengaruhi munculnya minat seseorang
tergantung dari kebutuhan fisik, sosial, emosi, dan pengalaman.
Seseorang akan meminati suatu objek kegiatan apabila kegiatan tersebut
sesuai dengan kebutuhannya. Begitu pula dengan minat menulis dan minat
membaca, seseorang akan berminat menulis dan membaca apabila hal tersebut
4
(1997:27), orang yang dalam dirinya telah memiliki minat yang tinggi terhadap
sesuatu hal, maka dirinya umumnya akan dengan senang dan suka rela
mengerjakan hal yang diminatinya tersebut, walaupun untuk itu dirinya harus
melakukan sebuah pengorbanan, baik secara materi maupun non-materi.
Minat menulis adalah aktivitas yang penuh kesadaran, kemauan, perhatian,
dan perasaan senang seseorang untuk melakukan kegiatan menulis. Menurut
Arivanto (2015:29), minat menulis adalah hasrat yang besar dengan kesadaran,
kemauan, perhatian, dan perasaan disertai dengan rasa cinta untuk melakukan
aktivitas menulis karena adanya dorongan dan tendensi yang ingin didapat dari
aktivitas menulis tersebut.
Minat membaca merupakan modal awal untuk mendapatkan pengetahuan.
Pengetahuan itu sangat dibutuhkan sebagai bahan dasar untuk menulis. Farida
Rahim (2008:28), minat membaca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha
seseorang untuk membaca. Lebih lanjut dijelaskan orang yang mempunyai minat
membaca yang kuat akan mewujudkan minat tersebut dengan usaha untuk
mendapatkan bahan bacaan dan menyediakan waktu untuk membacanya atas
kesadarannya sendiri.
Membaca dapat memperbanyak perbendaharaan kata bagi si pembaca.
Banyaknya kosa kata yang dikuasai akan mempengaruhi kelancaran dalam
menulis. Selain itu, membaca penting dilakukan untuk mengasah kemampuan
intelektual seseorang dengan mempelajari estetika suatu tulisan, mempelajari
5
orang lain, dan belajar bagaimana mengembangkan ide menjadi sesuatu yang
bernilai lebih.
Henry G. Tarigan (2008:3) menjelaskan bahwa dalam kegiatan menulis,
penulis haruslah memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Hal ini
berarti seorang penulis dituntut untuk memiliki intelektual yang cukup tinggi.
Penulis harus memahami struktur dan unsur kebahasaan, menguasai banyak
kosakata, memiliki kemampuan untuk menata dan mengorganisasikan ide secara
runtut dan logis, serta menyajikannya dalam ragam bahasa tulis sesuai kaidah
penulisan yang sedang berlaku.
Menulis dan membaca adalah kedua hal yang saling menunjang dan
melengkapi artinya, kebiasaan menulis tidak mungkin terlaksana tanpa diikuti
kebiasaan membaca, sebaliknya membaca tidak mungkin bermakna tanpa
kebiasaan menulis atau mengarang. Begitu juga dalam hal menulis cerpen,
menulis dan membaca memiliki keterkaitan dalam menunjukan kemampuan
menulis cerpen.
Minat menulis dan minat membaca memiliki hubungan yang positif dengan
keterampilan menulis cerpen artinya, semakin baik minat menulis dan minat
membaca seseorang maka semakin baik pula keterampilan menulis cerpennya dan
sebaliknya semakin rendah minat menulis dan minat membaca seseorang maka
semakin rendah pula keterampilannya dalam menulis cerpen.
Namun berdasarkan hasil observasi awal (14 Maret 2016) yang dilakukan
oleh peneliti di sekolah SMA Swasta Persiapan Stabat menunjukkan bahwa masih
6
dinding sekolah. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa
Indonesia sekaligus koordinator perpustakaan SMA Swasta Persiapan Stabat,
peneliti memperoleh informasi bahwa masih sangat terbatasnya siswa yang
tertarik untuk mengikuti berbagai lomba kegiatan menulis cerpen ketika ada
kegiatan sekolah. Dalam kegiatan pembelajaran motivasi atau minat siswa
terhadap kegiatan menulis cerpen masih kurang. Adanya anggapan kemampuan
menulis adalah bakat. Adanya kesan bahwa menulis itu kegiatan yang
membosankan. Nilai siswa dalam keterampilan menulis masih rendah yaitu 60%
siswa belum memenuhi KKM yaitu sebesar 75. Hanya terdapat sekitar 5% atau 20
siswa yang setiap harinya mengunjungi perpustakan. Namun berdasarkan data
peminjam buku perpustakaan, hanya terdapat sekitar 8-10 siswa peminjam buku.
Dari hasil penelitian terdahulu yang peneliti anggap relevan yaitu
diantaranya yang dilakukan oleh Yerni, dkk (2013) dalam jurnalnya
https://drive.google.com/file/d/0b-k3csukm3iytjjcvzjptdbbohm/view
menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara minat menulis dan
kemampuan menulis teks argumentatif. Selain itu juga yang dilakukan oleh
Maryuningsih (2014) yang berjudul “Hubungan Minat Membaca Dengan
Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Se-Gugus
Kecamatan Kraton Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 menunjukan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat membaca dengan
keterampilan menulis narasi siswa kelas IV di SD se-Gugus kecamatan Kraton
7
Untuk membuktikan apakah minat menulis dan minat membaca memiliki
hubungan dengan keterampilan menulis cerpen seperti yang telah dipaparkan di
atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul
“Hubungan Minat Tulis dan Minat Baca dengan Kemampuan Menulis Cerpen
Siswa Kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Minat tulis dan kemampuan siswa dalam menulis cerpen masih rendah;
2. Minat baca dan kemampuan siswa dalam menulis cerpen masih rendah;
3. Hubungan yang positif dan signifikan antara minat tulis dan minat baca
dengan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri Swasta
Persiapan Stabat.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah perlu diadakan agar penelitian terarah dan tuntas. Hal
ini dilakukan mempertimbangkan waktu, dana, tenaga dan alat-alat yang
diperlukan. Maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini dibatasi untuk
melihat Hubungan Minat Tulis dan Minat Baca dengan Kemampuan Menulis
8
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini secara rinci
adalah:
1. Apakah ada hubungan minat tulis siswa dengan kemampuan menulis
cerpen kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat?
2. Apakah ada hubungan minat baca siswa dengan kemampuan menulis
cerpen kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat?
3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat tulis dan
minat baca secara bersama-sama dengan kemampuan menulis cerpen
siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui menguji ada tidaknya:
1. Hubungan minat tulis siswa dengan kemampuan menulis cerpen kelas X
SMA Swasta Persiapan Stabat;
2. Hubungan minat baca siswa dengan kemampuan menulis cerpen kelas X
SMA Swasta Persiapan Stabat;
3. Hubungan minat tulis dan minat baca siswa secara bersama-sama dengan
kemampuan menulis cerpen kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian ini
9
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi tambahan
bagi praktisi yang akan mengadakan kajian tentang hubungan minat tulis
dan minat baca dengan kemampuan menulis cerpen.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan tentang hubungan minat tulis dan minat baca
dengan kemampuan menulis cerpen siswa kelas.
b. Bagi Siswa
Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen, minat tulis dan minat
baca. Dengan mengetahui hal tersebut, mereka dapat mengukur
seberapa baik kemampuan yang dimiliki, sehingga diharapkan mereka
mampu meningkatkan bila dirasa masih kurang.
c. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan yang bermaksud mengadakan penelitian pada
permasalahan yang sama atau berkaitan dengan permasalahan yang
71 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dikemukan
pada bab IV, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat tulis dan
kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas X SMA Swasta Persiapan
Stabat. Dengan demikian hipotesis yang pertama untuk penelitian ini telah
teruji kebenarannya. Ada hubungan yang positif yang signifikan ini
memiliki makna bahwa makin baik minat tulis yang dimiliki siswa, maka
makin baik pula kemampuan menulis cerpen dimiliki siswa (ry1 = 0,52 pada taraf nyata α = 0,05; n = 40 dengan thitung = 3,796 dan ttabel = 2,68)
2) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat baca dan
kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas X SMA Swasta Persiapan
Stabat. Dengan demikian hipotesis yang kedua untuk penelitian ini telah
teruji kebenarannya. Ada hubungan yang positif yang signifikan ini
memiliki makna bahwa makin baik minat baca yang dimiliki siswa, maka
makin baik pula kemampuan menulis cerpen dimiliki siswa (ry2 = 0,52 pada taraf nyata α = 0,05; n = 40 dengan thitung = 4,48 dan ttabel = 2,68)
3) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat tulis dan minat
baca secara bersama-sama dengan kemampuan menulis cerpen pada siswa
kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat. Dengan demikian hipotesis yang
ketiga untuk penelitian ini telah teruji kebenarannya. Ada hubungan yang
72
positif yang signifikan ini memiliki makna bahwa makin baik minat tulis
dan minat baca yang dimiliki siswa secara bersama-sama, maka makin
baik pula kemampuan menulis cerpen dimiliki siswa.
(ry12 = 0,98 pada taraf nyata α = 0,05; n = 40 dengan Fhitung = 377,4 dan Ftabel = 3,269)
Berdasarkan paparan diatas dapat dikatakan bahwa ketiga hipotesis
penelitian diterima, yaitu minat tulis dan minat baca secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama memiliki hubungan positif dengan kemampuan
menulis cerpen pada siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraiakan diatas,
berikut ini penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1) Saran untuk siswa
Hasil penelitian ini telah menyimpulkan bahwa minat tulis dan minat baca
memiliki hubungan positif dengan kemampuan menulis cerpen dan telah
teruji kebenarannya. Maka, siswa disarankan untuk :
(a) Meningkatkan minat menulis karena dengan minat menulis yang tinggi
semakin mudah melakukan kegiatan menulis, khususnya menulis
cerpen.
(b) Meningkatkan minat membaca karena dengan minat membaca yang
tinggi semakin mudah melakukan kegiatan menulis, khususnya
73
(c) Membiasakan diri berlatih menulis secara intensif dan selalu
mengembangkan ide kreatifitiasnya dalam bentuk tulisan.
(d) Menumbuhkan kesadaran yang tinggi bahwa aktivitas menulis
merupakan sebuah kebutuhan
2) Saran untuk guru
Agar guru senantiasa memotivasi, membimbing, dan mengarahkan minat
siswa untuk menulis dan membaca dengan memberikan kesempatan
menulis lebih banyak, memberikan penghargaan atau pujian kepada siswa
yang mau menulis, memberikan apresiasi seperti mengadakan perlombaan
menulis cerpen.
3) Saran untuk peneliti lain
Peneliti dapat memperdalam hasil penelitian ini dengan mengambil
populasi yang lebih besar, memperbesar wilayah penelitian, serta
mengembangkan variabel-variabel penelitian yang berkaitan dengan
74
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu., 2003. Psikologi Umum. Jakarta:Rineka Cipta.
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga
Aminudin. 2009. Pandai Memahami dan Menulis Cerita Pendek. Bandung: PT.Pribumi Mekar.
Amroidah, 2013. Pengaruh Minat Baca Terhadap Kemampuan Menulis Teks
Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Torgamba Tahun Pembelajaran 2012/2013, Medan: FBS Unimed.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arvianto, Faizal, 2015. Hubungan antara Kecerdasan emosional dan minat
menulis dengan kemampuan menulis argumentasi (Survei pada mahasiswa fakultas hokum universitas sebelas maret Surakarta.
Surakarta: Tesis FKIP UNS.
Atikah, Wan Nurul Nasution. 2015. Hubungan antara penguasaan diksi dan
minat menulis dengan kemampuan menulis teks eksposisi pada siswa kelas X MAN Surakarta Tahun Pembelajaran 2014/2015. Surakarta:
Tesis FKIP UNS.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.s
DePorter, Bobby. 2000. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Ermaini., 2015. Pengaruh Metode Experiential Learning dan Minat Menulis
Siswa Terhadap Kemampuan Menulis Eksposisi Tahun Ajaran 2014/2015.Surakarta: Tesis FKIP UNS.
Kosasih, H. E. 2008. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa
Indonesia.Bandung: Yrama Widya.
Mursini. 2011. Apresiasi dan Pembelajaran Sastra Anak. Medan: Citapustaka.
Musthafa, Fahim. 2005. Agar Anak Anda Gemar Membaca. Bandung : Hikmah.
Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University
75
Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rahman, Jamal D. 2008. Horison. Majalah Sastra. Edisi Maret 2008.
Sandjaja, Soejanto. 2010. Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Anak Ditinjau Dari Pendekatan Stres Lingkungan, (Online). (http://Jakarta.ac.id)
Selviani Br Barus, 2013. Efektivitas Metode Image Streaming terhadap
Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA Negeri I Delitua Tahun Pembelajaran 20011/2012. Medan: FBS Unimed.
Sinaga, Arlince C. A, 2010. Pengaruh Penerapan Metode Quantum Writing
terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2009/2010, Medan: FBS Unimed.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugihastuti. 2002. Pintar Menulis Sastra. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 2004. Apresiasi Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia
Suroto. 1990. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Tarigan, H.G 2005. Keterampilan Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbaasa. Bandung: Angkasa.
Zuliati., 2014. Keefektifan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dan Minat
Menulis Siswa Terhadap Kemampuan Menulis Wacana Beraksara Jawa Pada Siswa Kelas X SMA Negeri di Kabupaten Kudus. Surakarta: Tesis.
FKIP UNS.
RIWAYAT HIDUP
Yulinda Afriani, lahir di Marlintung, 15 April 1994. Ia
merupakan anak ke empat dari empat bersaudara. Anak
dari pasangan Tarso dan Rubiati ini telah menyelesaikan
pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2006 di SD Negeri
No 056008 Marlintung. Kemudian melanjutkan
pendidikan Sekolah Menengah Pertama tahun 2009 di
SMP Negeri 2 Secanggang. Lalu melanjutkan
pendidikan Sekolah Menengah Atas pada tahun 2012 di
SMA Swasta Persiapan Stabat. Kemudian ia diterima di
Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan Fakultas Bahasa dan Seni. Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia melalui jalur undangan (Bidikmisi) tahun 2012. Ia berhasil
menyelesaikan pendidikan S-1 (Strata Satu) pada tahun 2016, dengan judul
Skripsi “Hubungan Minat Tulis dan Minat Baca dengan Kemampuan Menulis