• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF DAN MOTIVASI BELAJAR DEGAN PRESTSI BELAJAR KEARSIPAN SISWA KELAS X-AP SMK SWASTA HARAPAN STABAT T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF DAN MOTIVASI BELAJAR DEGAN PRESTSI BELAJAR KEARSIPAN SISWA KELAS X-AP SMK SWASTA HARAPAN STABAT T.P 2015/2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF DAN MOTIVASI BELAJAR DEGAN PRESTSI BELAJAR KEARSIPAN SISWA

KELAS X-AP SMK SWASTA HARAPAN STABAT T.P 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh IRMA RAMBE NIM: 7123341050

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv ABSTRAK

Irma Rambe, NIM : 7123341050. Hubungan Interaksi Edukatif dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Kearsipan Siswa Kelas X- AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P. 2015/2016. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara interaksi edukatif dan motivasi belajar dengan prestasi belajar kearsipan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara interaksi edukatif dan motivasi belajar dengan prestasi belajar kearsipan siswa SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta Harapan Stabat Jln. Letjend S. Parman No. 5 Stabat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-AP yang berjumlah 60 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 60 siswa dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, dokumentasi dan angket.

Berdasarkan hasil analisis korelasi antara variabel X1 dengan Y diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara interaksi edukatif dengan prestasi belajar kearsipan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016 dengan nilai ry1.2 > rtabel (0,450 >0,254). Hasil analisis korelasi antara variabel X2 dengan Y diperoleh ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar kearsipan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan T.P 2015/2016 dengan nilai ry2.2>rtabel (0,431>0,254). Dari hasil analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier diperoleh persamaan regresi ganda adalah Y = 10,405 + 0,627 X1 + 0,661 X2. Hasil ini menunjukkan bahwa jika interaksi edukatif (X1) dan motivasi belajar (X2) masing-masing ditingkatkan satu satuan maka akan diikuti oleh peningkatan prestasi belajar kearsipan (Y) sebesar 0,627 + 0,661 satuan pada konstanta sebesar 10,405. Nilai Fhitung sebesar 30,601 > Ftabel 3,16 membuktikan bahwa H1 diterima yang berarti bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi edukatif dan motivasi belajar dengan prestasi belajar kearsipan. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,518 menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas (interaksi edukatif dan motivasi belajar) dengan variabel terikat (prestasi belajar kearsipan) adalah sebesar 51,8%. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel interaksi edukatif (X1) terhadap prestasi belajar kearsipan adalah sebesar 37,22%, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel motivasi belajar (X2) terhadap prestasi belajar kearsipan adalah sebesar 34,74%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi edukatif dan motivasi belajar dengan prestasi belajar kearsipan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P. 2015/2016.

(6)

v

ABSTRACT

Irma Rambe, Reg No: 7123341050. Educational Interaction Relations and learning motivation With Student’s Filing Achievement class X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P. 2015/2016. Essay. Department of Economic Education Study Program Office Administration Education, Faculty of Economics, State University of Medan, 2016.

The problem in this study is whether there is a relationship between educational interaction and learning motivation with filing achievement. The purpose of this study was to determine the relationship between educational interaction and learning motivation and student’s filling achievement SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016. This research was conducted at SMK Swasta Harapan Stabat at Letjend. S. Parman No. 5 Stabat. The population in this study were all students of class X-AP which numbered 60 people. The research sample was 60 students with a total sampling technique. Data collection techniques consisting of observation, documentation and questionnaires.

Based on the analysis of correlation between the variables X1 with Y shows that there is a significant relationship between educational interaction with the student’s filling achievement class X-AP Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016 with a value ry1.2 > rtable (0.450> 0.254). The results of the analysis of the correlation between variables X2 with Y obtained no significant relationship between learning motivation and student’s filling achievement class X-AP Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016 with a value ry2.2 > rtable (0.431 > 0.254). From the results of data analysis using linear regression analysis multiple regression equation is Y = 10.405 + 0.627 X1 + 0.661 X2. These results indicate that if the educational interaction (X1) and learning motivation (X2) each increased the unit it will be followed by an increase learning achievement (Y) of 0.627 + 0.661 units of the constants of 10.405. Value Fcount 30.601 is greater than Ftable 3,16 prove that H1 is accepted, which means that there is a positive and significant correlation between educational interaction and learning motivation and filling achievement. The coefficient of determination (R2) of 0.518 indicates that the relationship of independent variables (educational interaction and motivation to learn) with the dependent variables (filling achievement) amounted to 51.8%. Effective contribution given by educational interaction variable (X1) to the filling achievement amounted to 37.22%, while the effective contribution given by the variable of learning motivation (X2) the filling achievement amounted to 34.74%.

It can be concluded that there is a significant relationship between educational interaction and learning motivation and student’s filing achievement class X-AP Swasta Harapan Stabat T.P. 2015/2016.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Hubungan Interaksi Edukatif Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Kearsipan Siswa Kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016”.

Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Saya menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. H. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Sri Mutmainnah, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi peneliti yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada saya sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

(8)

ii

9. Bapak/Ibu Dosen serta para pegawai Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan khususnya Prodi Administrasi Perkantoran.

10. Bapak H.M.T. Wahyu Amami K.Jd, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Harapan Stabat yang telah memberi waktu dan kesempatan kepada penulis ketika penelitian berlangsung.

11. Teristimewa kepada kedua orangtua saya Ayahanda Alm. H. Oloan Rambe dan Ibunda Hj. Masniah Pasaribu saya ucapkan banyak terima kasih atas semua pengorbanannya baik dari segi moril, materi, untaian doa dan kasih sayang yang tulus serta motivasi yang tak pernah henti kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada Abanganda saya Marhan terima kasih atas dukungannya selama penulisan skripsi ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selama ini terus memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat sepanjang masa Aulia, Budi, Dian, Janah, Liza, Mila, Mayni, Mayrah, Susan, Vita yang telah bersama berjuang dari semester awal sampai penulisan skripsi ini selesai.

13. Keluarga besar PPLT SMK NEGERI 1 Kisaran 2015 terkhusus Kak Meyda, Nova, Putri, Shinta, Taruli yang luar biasa telah memberi semangat kepada saya.

14. Teman-teman seperjuangan jurusan Pendidikan Ekonomi stambuk 2010 khususnya Prodi Administrasi Perkantoran Kelas A, B, Ekstensi serta seluruh teman-teman saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

(9)

iii

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT melimpahkan karunia-Nya kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian penelitian ini.

Medan, Juli 2016

Penulis

(10)

vi DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT . ... v

DAFTAR ISI . ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Interaksi Edukatif ... 8

2.1.1.1 Pengertian Interaksi Edukatif ... 8

2.1.1.2 Bentuk Interaksi Edukatif ... 10

2.1.1.3 Ciri-Ciri Interaksi Edukatif ... 13

2.1.1.4 Peranan Guru dan Kedudukan Siswa Dalam Interaksi Edukatif ... 16

2.1.1.5 Macam-Macam Metode Interaksi Edukatif ... 18

(11)

vii

2.1.2.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 19

2.1.2.2 Pentingnya Motivasi Belajar ... 21

2.1.2.3 Tujuan dan Fungsi Motivasi... 22

2.1.2.4 Jenis-Jenis Motivasi ... 23

2.1.2.5 Upaya-Upaya yang Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar ... 24

2.1.3 Prestasi Belajar ... 26

2.1.3.1 Pengertian Belajar ... 26

2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 27

2.1.3.3 Prestasi Belajar Kearsipan... 29

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 29

2.3 Kerangka Berpikir ... 30

2.4 Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.2 Populasi dan Sampel ... 33

3.2.1 Populasi ... 33

3.2.2 Sampel ... 33

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 34

3.3.1 Variabel Penelitian ... 34

3.3.2 Defenisi Operasional ... 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.4.1 Observasi ... 36

3.4.2 Dokumentasi ... 36

3.4.3 Angket ... 36

3.5 Uji Instrumen Penelitian ... 38

3.5.1 Uji Validitas Angket ... 39

3.5.2 Uji Reliabilitas Angket ... 39

3.6 Teknik Analisis Data ... 41

3.6.1 Menghitung Koefisien Korelasi ... 41

(12)

viii

3.6.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 42

3.6.4 Uji F ... 43

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Interaksi Edukatif ... 45

4.1.2 Motivasi Belajar ... 49

4.1.3 Prestasi Belajar Kearsipan ... 52

4.2 Uji Persyaratan Analisis ... 55

4.2.1 Uji Normalitas ... 55

4.3 Hasil Analisis Data ... 55

4.3.1 Korelasi Parsial Antara Variabel Interaksi Edukatif Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Kearsipan ... 56

4.3.1.1 Korelasi Parsial Antara Variabel Interaksi Edukatif Dengan Prestasi Belajar Kearsipan Bila Motivasi Belajar Terkontrol ... 56

4.3.1.2 Korelasi Parsial Variabel Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Kearsipan Bila Interaksi Edukatif Terkontrol ... 57

4.3.2 Hubungan Interaksi Edukatif dan Motivasi Belajar Secara Bersama-sama Dengan Prestasi Belajar Kearsipan ... 57

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian . ... 33

Tabel 3.2 Sampel Penelitian . ... 34

Tabel 3.3 Layout Angket ... 37

Tabel 4.1 Skala Nilai . ... 45

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Angket Interaksi Edukatif ... 46

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Belajar ... 49

Tabel 4.4 Daftar Nama dan Prestasi Belajar Kearsipan Siswa Kelas X-AP Semester Genap SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016 ... 52

Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Data Prestasi Belajar Kearsipan Siswa Kelas X-AP SMK SWASTA HARAPAN STABAT ... 54

Tabel 4.6 Ringkasan Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 55

Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Regresi Linier X1, X2 dengan Y . ... 56

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pola Interaksi Belajar Mengajar ... 11

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket

Lampiran 2. Validitas Uji Coba Angket Interaksi Edukatif

Lampiran 3. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Interaksi Edukatif Lampiran 4. Data Angket Interaksi Edukatif

Lampiran 5. Validitas Uji Coba Angket Motivasi Belajar

Lampiran 6. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Lampiran 7. Data Angket Motivasi Belajar

Lampiran 8. Daftar Nama dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X-AP Lampiran 9. Data Hasil Penelitian

Lampiran 10. Uji Normalitas

Lampiran 11. Analisis Regresi Sederhana

Lampiran 12. Perhitungan Korelasi Parsial Dan Uji Keberartian Koefisien Korelasi Parsial

Lampiran 13. Perhitungan Analisis Regresi Ganda

Lampiran 14. Uji Korelasi Ganda Dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda Lampiran 15. Sumbangan Relatif Dan Sumbangan Efektif

(16)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha mewujudkan dan mengarahkan manusia agar mampu berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Menurut Putri (Jurnal Komunitas Vol. 3 No.2 September 2011) menyatakan bahwa:

Pendidikan mempunyai peran untuk membangun masyarakat yang lebih dewasa (memecahkan konflik atau perbedaan pendapat dengan cara damai, mau belajar mengatur diri sendiri). Pendidikan sebagai sarana untuk membangun masyarakat dan bukan untuk saling menutup diri, saling mengasingkan diri, bukan saling untuk mencerca serta belajar untuk menemukan solusi bersama ditengah-tengah perbedaan.

Tujuan pendidikan adalah untuk mewujudkan dan mengarahkan siswa agar mampu berkembang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki maupun bakat dan potensi yang ada untuk pembentukan kepribadian yang utuh, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan mandiri sehingga siswa tersebut memiliki kepribadian yang dinamis.

Dalam dunia pendidikan, semua unsur yang mendukung pendidikan tersebut saling terkait untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan harus ada interaksi yang baik antara unsur-unsur pendukung tersebut baik guru maupun siswa. Dalam interaksi, guru dan siswa harus aktif. Tidak mungkin terjadi proses interaksi bila satu unsur yang aktif.

(17)

2

potensial melalui pendidikan. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam melaksanakan tugasnya, guru menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang dibarengi dengan contoh-contoh teladan dari sikap dan tingkah lakunya sehingga dengan demikian siswa dapat menghayati kemudian menjadikan teladan baginya. Jadi tugas guru bukan sekedar menumpahkan semua ilmu pengetahuan tetapi juga mendidik seseorang menjadi berpribadi baik dan utuh. Oleh karena itu, pribadi guru itu sendiri merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang akan ditransfer melalui interaksi yang dilakukan dengan siswa.

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif. Dalam pembelajaran tersebut, di samping harus menguasai materi pelajaran seorang guru juga harus mengetahui bagaimana cara materi pelajaran itu disampaikan dan bagaimana pula karakteristik murid yang menerima materi pelajaran tersebut. Interaksi yang terjadi pada proses belajar mengajar bernilai edukatif karena kegiatan mengajar yang dilakukan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Suryosubroto (2009:147) menyatakan “tercapainya tujuan proses mengajar dan belajar yang baik dalam kegiatan

(18)

3

Dari uraian di atas maka guru dalam belajar mengajar sangat dibutuhkan kecakapannya dalam berinteraksi dengan siswa untuk mengarahkan siswa di dalam belajar. Bentuk interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yang diharapkan adalah terciptanya suasana kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, akrab, penuh pengertian, dan mau memahami siswa sehingga siswa merasakan bahwa dirinya telah dididik dengan penuh cinta dan tanggung jawab. Interaksi guru dan siswa yang terjalin secara optimal tersebut akan mendorong siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas. Dengan demikian maka prestasi belajar siswa pun semakin meningkat.

Faktor berikutnya yang tidak kalah penting dalam proses belajar adalah motivasi. Motivasi mengawali terjadinya perubahan pada setiap individu manusia, motivasi belajar dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha siswa untuk menyediakan segala daya untuk belajar sehingga ia mau atau ingin melakukan proses pembelajaran. Seorang siswa yang menaruh minat terhadap materi pelajaran, biasanya perhatiannya akan lebih intensif akan kemudian timbul motivasi dalam dirinya untuk mempelajari materi tersebut. Sardiman (2008:86) menyatakan bahwa “intensitas motivasi seorang peserta didik akan sangat

menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya”.

(19)

4

karena itu menjadi tugas seorang guru untuk membina interaksi yang baik dengan siswanya agar siswa dapat mencapai prestasi yang baik pula.

Demikian halnya di SMK Swasta Harapan Stabat, melalui hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti data yang diperoleh dari sekolah tersebut bahwa guru dibidang studi kearsipan masih belum mengenal beberapa siswa, siswa tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan pelajaran, juga siswa yang jarang sekali mengutarakan pendapat dalam proses belajar mengajar, guru enggan memarahi siswa yang bandal atau tidak menuruti aturan yang dibuat oleh guru. Tentu saja hal tersebut akan menyebabkan interaksi yang kurang optimal antara guru dan siswa. Untuk nilai rata-rata pada mata pelajaran kearsipan kelas X-AP dari 60 siswa yang dilihat dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) masih banyak yang belum mencapai tingkat ketuntasan yaitu 75 sedangkan yang tuntas pada mata pelajaran kearsipan hanya sekitar 36,7% sedangkan yang tidak tuntas pada mata pelajaran kearsipan sekitar 63,3%. Lemahnya motivasi serta interaksi yang kurang optimal dalam belajar akan melemahkan siswa dalam mengikuti pelajaran. Dengan kata lain, interaksi edukatif dan motivasi ini akan berdampak pada prestasi belajar yang akan dicapai siswa.

(20)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Interaksi edukatif di SMK Swasta Harapan Stabat belum berjalan secara optimal karena guru dibidang studi kearsipan kurang dapat menciptakan suasana dan kondisi di dalam kelas yang mendukung terjalinnya interaksi tersebut.

2. Siswa di SMK Swasta Harapan Stabat kurang aktif dan termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran kearsipan di dalam kelas.

3. Prestasi belajar siswa di SMK Swasta Harapan Stabat belum maksimal hal ini ditunjukkan dengan masih banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 75.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka peneliti membatasi masalah yang akan dibahas. Maka yang akan diteliti oleh peneliti adalah :

1. Interaksi edukatif yang akan diteliti adalah proses interaksi guru dan siswa yang bersifat edukatif pada mata pelajaran kearsipan.

2. Motivasi belajar yang diteliti adalah motivasi belajar siswa terhadap pelajaran dan kegiatan pembelajaran kearsipan.

(21)

6

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara interaksi edukatif dan motivasi belajar dengan prestasi belajar kearsipan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan interaksi edukatif dengan prestasi belajar kearsipan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016.

2. Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar kearsipan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016.

3. Untuk mengetahui hubungan interaksi edukatif dan motivasi belajar dengan prestasi belajar kearsipan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

(22)

7

2. Sebagai referensi dan masukan bagi aktivitas akademik Fakultas Ekonomi UNIMED serta sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.

(23)

63 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Interaksi edukatif antara guru dan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016 diperoleh nilai rata-rata dari jawaban responden sebesar 2,89 dalam hal ini termasuk kategori baik.

2. Motivasi belajar siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016 diperoleh nilai rata-rata dari jawaban responden sebesar 3,03 dalam hal ini termasuk kategori baik.

3. Prestasi belajar kearsipan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016 diperoleh nilai rata-rata sebesar 75,08 dalam hal ini termasuk kategori cukup.

4. Terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi edukatif dengan prestasi belajar kearsipan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016 dengan nilai ry1.2 0,450. Besarnya koefisien korelasi parsial antara interaksi edukatif dengan prestasi belajar kearsipan adalah 0,450 yang mengandung pengertian bahwa hubungan variabel bebas (interaksi edukatif) dengan variabel terikat (prestasi belajar kearsipan) adalah sebesar 45%.

(24)

64

Stabat T.P 2015/2016 dengan nilai ry2.2 sebesar 0,431. Besarnya koefisien korelasi parsial antara motivasi belajar dengan prestasi belajar kearsipan adalah 0,431 yang mengandung pengertian bahwa hubungan variabel bebas (motivasi belajar) dengan variabel terikat (prestasi belajar kearsipan) sebesar 43,1%.

6. Terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi edukatif dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama dengan prestasi belajar kearsipan siswa kelas X-AP SMK Swasta Harapan Stabat T.P 2015/2016. dengan nilai R = 0,750 dan nilai Fhitung sebesar 30,601 serta Ftabel = 3,16 sehingga terlihat bahwa Fhitung> Ftabel (30,601 > 3,16). Hal ini berarti semakin baik interaksi edukatif dan motivasi belajar siswa maka berpengaruh terhadap tingginya prestasi belajar kearsipan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan sebagai berikut:

(25)

65

2. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa diharapkan guru sebagai pendidik memanamkan dan memberikan minat dan motivasi kepada siswa dalam meningkatkan prestasi belajar kearsipan.

3. Prestasi belajar kearsipan hendaknya dapat lebih ditingkatkan lagi dengan mengupayakan berbagai hal yang dapat mendorong siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat untuk mengikuti proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar kearsipan pun akan menjadi semakin meningkat.

4. Interaksi edukatif, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar kearsipan memiliki hubungan yang signifikan. Oleh karena itu hendaknya pihak sekolah meningkatkan fasilitas yang baik dalam meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga prestasi belajar yang dicapai oleh siswa semakin baik dan meningkat.

(26)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Revisi 14. Jakarta: Rineka Cipta Dimyati dan Mudjono,2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka cipta

Gitayana, dkk. 2015. Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo Vol. 05 No. 01 Januari 2015 Hal : 99 (Diakses 05 Maret 2016 pukul 13.00)

Hamdu,Ghullam. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12 No.1 April 2011 Hal : 92 ISSN 1412-565X (Diakses 26 February 2016 pukul 21.30)

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Handayani, Tutut. 2014. Interaksi Edukatif di Sekolah. Jurnal Al-Riwayah Vol.7 No.2 Agustus 2014 Hal : 99-100 (Diakses 03 Maret 2016 Pukul 14.20) Hariyati, 2015. Pengaruh Kreativitas Belajar dan Motivasi Belajar Dengan

Prestasi Belajar Siswa SMK Swasta Prayatna Medan T.P 2014/2015. FE. UNIMED

Manurung, Rianto. 2008. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi ISSN 3101-457Y. Vol. 1 No.3 Hal: 150

Mulyaningsih, Endang Indrati. 2014. Pengaruh Interaksi Sosial Keluarga, Motivasi Belajar, Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol.20 No.4 Desember 2014 Hal : 443 (Diakses 10 maret 2016 Pukul 09.30)

Narwoto. 2013. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar Teori Kejuruan Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi Vol.3 No.2 Juni 2013 Hal : 228 (Diakses 07 Maret 2016 Pukul 12.30)

(27)

67

Rasyid dan Mansyur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima Sagala, Syaiful. 2013. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan

dan Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sardiman, 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Silalahi, Henni Eka. 2012. Pengaruh Interaksi Guru dan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Swasta Karya Simantin Tahun Ajaran 2011/2012. FE. UNIMED

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian . ........................................................................
Gambar 2.1 Pola Interaksi Belajar Mengajar  .................................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan survey, perbedaan mudik saat pandemi yang berbeda adalah terdapat orang yang langsung pergi ke tempat tujuan tanpa berhenti diperjalanan sebanyak 61,5%,

faktor yang paling berpengaruh terhadap sebaran gedung SMU di Kecamatan Laweyan adalah topografi dan aksesibilitas, Kecamatan Serengan adalah topografi, Kecamatan Pasarkliwon

Menurut Setiadi (2010:20), tes merupakan “ alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur hasil belajar setelah satu program tertentu ”. Tes yang digunakan dalam penelitian

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Rata-rata hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa tanpa

(5) Kesesuaian produk yang dihasilkan dengan tujuan pengembangan serta beberapa kelebihan dan kekurangannya. Kesesuaian Produk yang Dihasilkan Dengan Tujuan

Nahdlatul Athfal Bahasa Indonesia LULUS... UMMI SHALIHAH

Terdapat keharusan seorang ahli anestesi untuk melakukan pencegahan terhadap risiko perioperatif dan pencegahan dari cedera sekunder pada penderita, dari mulai