• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI KABUPATEN LABUHANBATU PROPINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI KABUPATEN LABUHANBATU PROPINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEMISKINAN DI KABUPATEN LABUHANBATU

PROPINSI SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Sains

Dalam Bidang Ilmu Ekonomi

Oleh :

DEDE HIDAYAT RITONGA

NIM. 814616 2002

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Penulis Panjatkan kepada Allah Swt atas Rahmat dan Karunia Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis ini ,dengan judul“Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kemiskinan Di Kabupaten Labuhanbatu Popinsi Sumatera Utara”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada ayahanda Akhiruddin Ritonga, Ibunda Hj Sriwati, Dan Adik Penulis Ade Yusuf Ritonga karena berkat doa merekalah penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini, serta dukungan keluarga lainnya dan sahabat-sahabat yang selalu bersedia di repotkan selama penulis berada di Medan saat menjalani pendidikan di Pasca Sarjana UNIMED

Peneliti dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan tesis ini dalam waktu yang telah ditetapkan dengan usaha, bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak . Oleh karena itu Penulis dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom,M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Prof.Dr.Bornok Sinaga,M.Pd, Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr.Fitrawaty,M.Si, Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran bagi penulis dalam penyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Prof.Indra Maipita,M.Si,Ph.D Pembimbing I Yang telah banyak membantu membimbing dan meberikan dorongan dalam penyelesaian tesis ini

5. Bapak Dr.Dede Ruslan,Msi, Pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran bagi penulis dalam penyelesaian tesis ini.

(6)

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

7. Bapak dan Ibu staf Administrasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

8. Rekan-rekan mahasiswa satua ngkatan, rekan seperjuangan, terutama teman-teman di kelas Eksekutif (B) Angkatan 2014 Prodi Ekonomiyang penulis tak dapat sebutkan satu persatu yang telah mendorong dan memberikan bantuan moril kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini. Terimakasih atas kebersamaan dan kekompakan selama ini.

9. Bapak Kepala Kantor Biro Pusat Statistik Sumatera Utara yang memberikan bantuan dalam bentuk data-data tentang keuangan dan perbankan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna, namun harapan penulis semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kesilapan penulis selama ini. Semoga Allah Swt memberikah RahmatNya kepada kita semua.

Medan, September 2016 Penulis,

DEDE HIDAYAT RITONGA

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ………... v

DAFTAR GAMBAR ………... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1. Latar Belakang ………... 1

1.2. Rumusan Masalah ………... 12

1.3. Tujuan Penelitian ………... 13

1.4. Manfaat Penelitian ………... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….... 14

2.1. Kerangka Teori ………... 14

2.1.1. Kemiskinan ……… 14

2.1.2. Teori dan Konsep Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Perkapita ……… 30

2.1.3. Teori dan Konsep Pengangguran ………... 34

2.1.4. Teori dan Konsep Pengeluaran Pemerintah ... 36

2.1.5. Teori dan Konsep Pembangunan Manusia (IPM) .. 40

2.1.6. Hubungan Variabel Yang Dianalisis Dengan Kemiskinan ………. 43

2.2. Penelitian Terdahulu ……… 46

2.3. Kerangka Penelitian ………. 50

2.4. Hipotesis ………... 51

BAB III METODE PENELITIAN ……… 52

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ………... 52

3.2. Jenis dan Sumber Data ……… 52

3.3. Pembentukan Model ……… 53

3.4. Definisi Operasional ……… 54

3.5. Analisis Uji Asumsi ……… 54

3.6. Uji Statistik ……….. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1. Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 60

4.1.1. Kemiskinan ... 60

4.1.2. Pendapatan Perkapita ... 62

4.1.3. Tingkat Pengangguran ... 63

4.1.4. Keuangan Pemerintah Daerah ... 65

4.1.5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ... 67

(8)

4.2. Hasil Estimasi Model Penelitian ... 69

4.2.1. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 71

4.2.2. Hasil Uji Statistik ... 74

4.3. Interprestasi Ekonomi ... 77

4.3.1. Pendapatan Perkapita ... 77

4.3.2. Tingkat Pengangguran ... 79

4.3.3. Pengeluaran Rutin ... 81

4.3.4. Pengeluaran Pembangunan ... 82

4.3.5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1. Kesimpulan ... 87

5.2. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN ……….. 93

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM ... 42

Tabel 1.2. Persentase Kemiskinan di Kabuapten/ Kota Propinsi Sumatera Utara Tahun 2013 …... 5

Tabel 1.3. Pendapatan Perkapita Kabuapten Labuhanbatu Tahun 2009 – 2013 ... 6

Tabel 4.1. Hasil Estimasi Model Kemiskinan (POV) ... Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas ... 70

Tabel 4.3. Hasil Uji LM ... 72

Tabel 4.4. Nilai Matriks Korelasi Varibel—Variabel Bebas ... 73

Tabel 4.5. Nilai VIF dari Korelasi Variabel-Variabel Bebas ... 74

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1. Persentase Kemiskinan di Indonesia, Propinsi Sumatera

Utara dan Kabupaten LabuhanbatuTahun 2009 – 2013 ... 3

Gambar 1.2. Persentase Kemiskinan di Kabuapten/ Kota Propinsi Sumatera Utara Tahun 2013 …... 5

Gambar 1.3. Pendapatan Perkapita Kabuapten Labuhanbatu Tahun 2009 – 2013 ... 6

Gambar 1.4. Tingkat Pengangguran Kabuapten Labuhanbatu Tahun 2009 – 2013 ……….. 8

Gambar 1.5. Pengeluaran Rutin dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2009-2013 ... 9

Gambar 1.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2009-2013 ... 11

Gambar 2.1. Perangkap Kemiskinan ……….. 19

Gambar 2.2. Lingkaran Kemiskinan ... 28

Gambar 2.3. Perangkap Malthus (Malthusian Trap) ……… 29

Gambar 2.4. Lingkaran Hub. Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja Dan Pengurangan Kemiskinan ……… 44

Gambar 4.1. Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Labuhanbatu Tahun 1999-2013 ... 60

Gambar 4.2. Perkembangan Pendapatan Perkapita Kabupaten Labuhanbatu Tahun 1999-2013 ... 62

Gambar 4.3. Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Labuhanbatu Tahun 1999-2013 ... 64

Gambar 4.4. Pengeluaran Rutin dan Pembangunan Pemerintah Kab. Labuhanbatu Tahun 199-2013 ... 65 Gambar 4.5. IPM Kabupaten Labuhanbatu Tahun 1999-2013 ...

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Penelitian ... 92

Lampiran 2. Hasil Estimasi Model Kemiskinan ... 93

Lampiran 3. HasilUji Normalitas ... 94

Lampiran 4. Hasil Uji Autokorelasi ... 95

Lampiran 5. Hasil Uji Autokorelasi ... 96

Lampiran 6. Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing Tesis ... 97

Lampiran 7. Surat Undangan Seminar Proposal Tesis ... 98

Lampiran 8. Surat Undangan Ujian Tesis ... 99

Lampiran 9. Riwayat Hidup ... 100

(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka variabel tingkat kemiskinan di Kabupaten LabuhanbatuPropinsi Sumatera Utara mampu dijelaskan oleh variabel-variabel pendapatan perkapita, tingkat pengangguran, pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan pemerintah serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mampu dijelaskan dengan model yang digunakan.

2. Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan variabel tingkat kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Variabel tingkat pengangguran dan variabel pengeluaran rutin pemerintah berpengaruh positif dan signifikan, sedangkanvariabelpendapatan perkapita dan variabel pengeluaran pembangunan pemerintah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara, sedangkan variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara.

3. Besarnya nilai koefiasien variabel-variabel yang menjelaskan variabel tingkat kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara, yang terbesar adalah variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diikuti

(13)

87

berturut-turut oleh variabel pendapatan perkapita, tingkat pengangguran, pengeluaran rutin pemerintah dan pengeluaran pembangunan pemerintah.

5.2. Saran

1. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu diharapkan mampu memiliki terobosan baru serta menemukan inovasi baru dalam mencari sumber-sumber keuangan

lain yang dimiliki yaitu denga nmemberikan kemudahan dan regulasi

kebijakan yang mampu memberikan akses dan fasilitas dalam rangka

meningkatkan perekonomian yang secara langsung akan berdampak pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya

pendapatan perkapita sehingga pada gilirannya akan menurunkan tingkat

kemiskinan.

2. Pengkajian terhadap perbelanjaan selayaknya dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dalam pengelolaan pengeluaran rutin pemerintah yang cukup tinggi, salah satu sektor yang memungkinkan untuk itu adalah pos belanja pegawai khususnya belanja gaji tenaga honorer. Tenaga honorer dalam keberadaannya membutuhkan rasionalisasi ulang, tenaga honorer yang dipandang hanya membebani anggaran dapat dilakukan pembinaan dan penataan ulang melalui suatu program tertentu untuk kemudian disalurkan kepada dunia usaha baik didalam maupun diluar kabupaten Labuhanbatu.

(14)

88

regulasi dan kebijakan yang mendorong penduduk untuk mampu dan mandiri dalam mengembangkan usaha. Keterampilan dan kemampuan yang dimiliki diharapkan akan mampu memasuki pasar tenaga kerja, tenaga kerja yang terserap dalam pasar tenaga kerja pada akhirnya akan mengurangi tingkat pengangguran.

4. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu selayaknya dalam pengelolaan keuangan khususnya dalam pos-pos pengeluaran baik pengeluaran pembangunan maupun pengeluaran rutin bersifat transparan, akuntabel, efisien dan efektif serta mampu menyeimbangkan antara pos-pos penerimaan dan pengeluaran sehingga akan terwujud pembangunan di semua sektor dan mampu mendongkrak perekonomian rakyat menjadi lebih baik.

5. Meningkatkan pergerakan sektor riil yang banyak menyerap tenaga kerja, seperti sektor perkebunan dan sektor lainnya yang mampu mendongkrak perekonomian daerah, pemerintah harus menjadi poros solusi dengan segala kewenangannya atas kendala yang dihadapi karena produksi dari sektor perkebunan dan sektor lainnya akan menambah penerimaan daerah dari bagi hasil royalti dan dengan sendirinya kontribusi dana bagi hasil atas belanja pemerintah dapat lebih ditingkatkan. Dengan terserapnya tenaga kerja yang maksimal akan meningkatkan pendapatan yang akan berdampak pada peningkatan lesejahteraan masyarakat yang pada gilirannya akan menurunkan penduduk miskin.

(15)

90

DAFTAR PUSTAKA

Amijaya, Tisna D, 2008, “Analisis Pengaruh Disparitas Pendapatan, Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan

di Indonesia”, Tesis, Jakarta

Arsyad, Lincolin, 2004, “Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta”, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, YKPN, Edisi Kedua.

Atmawikarta, S. 2007, “Pemberdayaan untuk Tekan Kemiskinan, makalah pada Musyawarah Rencana Pembangunan Propinsi Tahun 2007 dengan Proyek

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)”, Direktorat Kesehatan

Bappenas, Jakarta.

BPS Propinsi Sumatera Utara, 2009-2014, “Sumatera Utara Dalam Angka Tahun

2009-2013”, BPS berbagai edisi dan tahun, Medan.

BPS, 2009-2014, “Labuhanbatu Dalam Angka Tahun 2009-2014”, BPS Kabupaten Labuhanbatu berbagai edisi dan tahun, Labuhan Batu.

BPS, 2004.“Monitoring dan Kajian Terhadap Program Kemiskinan di

Indonesia”, Jakarta.

Balisacan, A. M, E. M. Pernia anda A. Asra, 2002, ”Revisiting Growth and

Poverty Reduction in Indonesia, : What Do Subnational Data Show”?,

Bulletin of Indonesia Economic Studies.

Chambers, Robert, 1983, ”Rural Development, Putting the Last First”, Longman: London

Esmara, Hendra, 1986, “Perencanaandan Pembangunan di Indonesia”, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Gujarati, Damodar, 2004, “Basic Econometries”, Fourth Edition, McGraw-Hill Companies, New York.

Kementrian Keuangan, 2014, “Laporan Tahunan”, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2000-2003, “Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan

Kebijakan”. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Kustiawan, 2006, “Faktor-faktor internal terhadap kemiskinan masyarakat

kelurahan Sidomulyo kecamatan Samarinda Ilir”, Thesis

Kumalasari, 2010, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-Rata lama sekolah, pengeluaran perkapita dan

jumlah penduduk terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah”, Jurnal

Lanjouw, P,M Pradhan, F Saadah, H Sayed, R Sparrow, 2001, “Poverty, Educationand Health in Indonesia : Who Benefits from Public

Spending”?World Bank Working Paper No 2739 Washington D C. :

(16)

91 Maipita. Indra, Mohd Dan Jantan, Nor Azam Abdul Razak, 2010, “Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Kinerja Ekonomi dan Angka Kemiskinan di

Indonesia”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.

Maipita, Indra, 2013, “Memahanmi dan Mengukur Kemiskinan”, Cetakan I, Penerbit Absolute Media, Yogyakarta.

Mankiw, N.G, D.Romer, dan D. Weil, 2002, “A Contributiion to The Empirics of

the Economic Growth”, Quarterly Journal of Economics.

Manurung, A. 2005. “Anallisis Data Kuantitatif”, Gramedia, Jakarta.

Mudakir, 2011, “Analisis pengaruh jumlah penduduk. PDRB, IPM, pengangguran

terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/ kota Jawa Tengah”, Thesis

Prastyo, Adit Agus, 2010, “AnalisisFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Kemiskinan”, http//eprints.undip.ac.id,

Prud’homme, Remmy, 1995, “On The Danger of Decentralization”, Washington DC; The World Bank Policy Research Working Paper.Ranis, Gustav and Stewart, Frances, 2005, “Economic Growth and Human Developmentin Latin America, CepalNo 78 The UN Economic Commission for Latin

America and the Caribbean (ECLAC)”. Diakses dari : http://www

eclacorg/publicaciones/xml/2/19952/lcg2187i- Ranis pdf 12/11/2007 4:57 PM

Ravallion, M and B. Bidani, (1998, 2001), “How Robuts is Poverty Profile”?,

World Bank Economic Review, Vol 8, pp 75-102.

Romer, D, 2001-2002, “Advanced Macroeconomics”, Second Edition, New York : McGraw-Hill Book Co.

Sukirno,Sadono, 1999, “Makroekonomi Modern”, Penerbit Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Samuelson, Paul A dan William D. Nordhaus, 1997, “Pengantar Teori Ekonomi”, Erlangga, Jakarta

Sayogyo, 1982.“Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan, Dalam

Mencari Bentuk Ekonomi Indonesia”, Gramedia, Jakarta.

Siregar, H, 2006, “Perbaikan Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi : Mendorong

Investasi dan Menciptakan Lapangan Pekerjaan”, Jurnal Ekonomi Politik

dan Keuangan, INDEF, Jakarta.

Sukmaraga, 2011, “Analisis pengaruh IPM, PDRB perkapita dan jumlah pengangguran terhadap jumla hpenduduk miskin di propinsi Jawa Tengah

padatahun 2008”, Thesis

Tanzi, V., 1995, ‘Fiscal Policy Responses to Exogenous Shocks in Developing Countries’, American EconomicReview, Vol. 76, No. 2

Tambunan, Tulus T.H, 2001, “Perekonomian Indonesia TeoridanTemuaEmpiris”, Jakarta: Ghalia Indonesia.

(17)

92 Wie, Thee Kian, 1981, “Pemerataan Kemiskinan, Ketimpangan” ,Jakarta : Sinar

Harapan.

Wing Wahyu Winarno, 2007 “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan E

Views” Cetakan Pertama, YKPN; Yogyakarta.

World Bank Institute, 2004, “Dasar-Dasar Analisis Kemiskinan” ,Edisi Terjemahan, Semarang

Yudhoyono. S, B dan Harniati, 2004, “Pengurangan Kemiskinan di Indonesia

:Mengapa Tidak Cukup Dengan Pertumbuhan Ekonomi” ?, Brighten

Gambar

Tabel 2.1.

Referensi

Dokumen terkait

Cognitive Behavioral Therapy in The Treatment of Anger: A Meta Analysis.. Cognitive Therapy

Hasil analisis data menunjukkan bahwa penambahan sekam padi dan daun pisang kering 15% (S 3 T 3 ) memberikan pengaruh nyata terhadap lama penyebaran miselium, jumlah badan

Kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencegah banjir adalah: (1) mematuhi ketentuan tentang Koefisien Bangunan Dasar (KBD) bangunan sehingga kemampuan peresapan air ke dalam

lingkungan istana Kesultanan Banten semenjak awal didirikannya kesultanan itu. Pendiri kerajaan Banten Maulana Hasanuddin, telah dibai’at untuk menganut dan mempraktekkan

Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2014.Effect of Cutting Stem Types

Iqbal Basri, Sitti Rafiah, Nikmatiah Latief, Harpiah Djayalangkara, John Irwan Lisal, Saharuddin, Asty Amalia.. Jumat, 28 Oktober

Pasir tidak menyimpan kelembaban sehingga membutuhkan penyiraman yang lebih.penggunaan tunggal tanpa campuran dengan media lain membuatnya sangat kasar sehingga

Kebijakan adalah suatu peristiwa yang ditimbulkan, baik untuk mendamaikan dari pihak-pihak yang konflik atau untuk menciptakan insentif terhadap tindakan bersama