• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 Dengan Gerakan Mahasiswa Tahun 1998 Dalam Meruntuhkan Rezim Penguasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perbandingan Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 Dengan Gerakan Mahasiswa Tahun 1998 Dalam Meruntuhkan Rezim Penguasa."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Andri Bastian
  • Pengajar:
    • Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA
    • Drs. Heri Kusmanto, MA
    • Drs. Tony P. Situmorang, MSi
    • Bapak Warjio, S.S, MA
    • Bapak Indra Kesuma Nst, SIP, MSi
  • Sekolah: Universitas Sumatera Utara
  • Mata Pelajaran: Ilmu Politik
  • Topik: Perbandingan Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 Dengan Gerakan Mahasiswa Tahun 1998 Dalam Meruntuhkan Rezim Penguasa
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2008
  • Kota: Medan

I. PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang pentingnya perbandingan antara gerakan mahasiswa tahun 1966 dan 1998 dalam konteks meruntuhkan rezim penguasa. Penulis menggarisbawahi bahwa mahasiswa memiliki peran sentral dalam sejarah Indonesia, dari era kebangkitan nasional hingga reformasi. Perbandingan ini bertujuan untuk memahami strategi yang digunakan oleh kedua gerakan mahasiswa tersebut, serta relevansinya dalam konteks pendidikan politik dan sosial. Dengan memahami sejarah ini, diharapkan mahasiswa saat ini dapat mengambil pelajaran berharga dalam berorganisasi dan berjuang untuk perubahan sosial.

1.1. Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini menyoroti peran mahasiswa dalam sejarah Indonesia, mulai dari perlawanan terhadap kolonialisme hingga penggulingan rezim otoriter. Penelitian ini diinisiasi oleh ketertarikan penulis terhadap bagaimana dua gerakan mahasiswa yang signifikan ini berhasil meruntuhkan kekuasaan. Penulis menekankan pentingnya strategi yang digunakan dalam kedua gerakan tersebut dan bagaimana hal ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa saat ini dalam menghadapi tantangan politik.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini berfokus pada pertanyaan utama: 'Bagaimana perbandingan strategi gerakan mahasiswa 1966 dengan strategi gerakan mahasiswa 1998 dalam meruntuhkan rezim penguasa?' Pertanyaan ini penting untuk menjelaskan dinamika yang terjadi dalam kedua gerakan dan memberikan wawasan tentang strategi yang efektif dalam konteks perubahan sosial.

1.3. Pembatasan Masalah

Penelitian ini membatasi ruang lingkupnya pada strategi yang digunakan oleh gerakan mahasiswa tahun 1966 dan 1998. Fokus utama adalah pada peristiwa-peristiwa kunci yang memicu kedua gerakan, serta tidak mencakup gerakan mahasiswa lainnya yang tidak bertujuan untuk menggulingkan rezim. Pembatasan ini bertujuan untuk menjaga agar analisis tetap terfokus dan mendalam.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan strategi yang digunakan oleh gerakan mahasiswa tahun 1966 dan 1998 dalam meruntuhkan rezim penguasa. Dengan memahami tujuan dan strategi ini, diharapkan dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa dan peneliti tentang pentingnya perencanaan dan mobilisasi dalam gerakan sosial.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini mencakup pengembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis penulis, serta memberikan kontribusi bagi akademisi dan mahasiswa sebagai referensi dalam ilmu politik. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pemerintah tentang kekuatan gerakan mahasiswa dalam meruntuhkan rezim yang tidak adil.

1.6. Kerangka Teori

Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup teori gerakan sosial baru dan teori mobilisasi sumber daya. Teori ini membantu dalam menganalisis bagaimana gerakan mahasiswa dapat terorganisir dan memobilisasi dukungan untuk mencapai tujuan mereka. Pemahaman tentang teori ini sangat penting dalam konteks pendidikan politik, karena memberikan alat bagi mahasiswa untuk memahami dinamika gerakan sosial.

II. DESKRIPSI GERAKAN MAHASISWA TAHUN 1966 DAN GERAKAN MAHASISWA TAHUN 1998

Bab ini memberikan gambaran menyeluruh tentang sejarah dan konteks dari kedua gerakan mahasiswa, termasuk faktor-faktor yang memicu timbulnya gerakan tersebut. Analisis ini penting untuk memahami bagaimana kondisi sosial, politik, dan ekonomi berkontribusi terhadap mobilisasi mahasiswa. Penelitian ini juga menyoroti bagaimana gerakan mahasiswa dapat berfungsi sebagai agen perubahan dalam masyarakat.

2.1. Gerakan Mahasiswa Tahun 1966

Gerakan mahasiswa tahun 1966 muncul sebagai reaksi terhadap ketidakpuasan terhadap pemerintahan Soekarno. Peristiwa G30S menjadi pemicu utama yang menyatukan mahasiswa dalam aksi untuk menggulingkan rezim. Melalui organisasi seperti KAMI, mahasiswa berhasil menyusun strategi yang efektif untuk menuntut perubahan, termasuk Tritura. Gerakan ini menunjukkan pentingnya solidaritas dan mobilisasi dalam mencapai tujuan bersama.

2.1.1. Meletusnya Peristiwa Gerakan 30 September

Peristiwa G30S pada tahun 1965 menjadi titik balik dalam sejarah politik Indonesia yang memicu gerakan mahasiswa. Penculikan dan pembunuhan para jenderal oleh PKI menciptakan ketegangan yang meluas, dan mahasiswa merespons dengan membentuk kesatuan aksi untuk menentang kekuatan yang dianggap bertanggung jawab. Ini menunjukkan bagaimana peristiwa tragis dapat memicu mobilisasi sosial yang besar.

2.1.2. Lahirnya Gerakan Mahasiswa Tahun 1966

Setelah G30S, mahasiswa bersatu dalam organisasi KAMI untuk mengkoordinasikan aksi dan tuntutan mereka. Dengan dukungan dari militer, mereka mengusulkan Tritura sebagai tuntutan utama. Hal ini menunjukkan bagaimana mahasiswa dapat berperan sebagai penggerak perubahan politik dengan membentuk aliansi strategis dan menyusun tuntutan yang jelas.

2.2. Gerakan Mahasiswa Tahun 1998

Gerakan mahasiswa tahun 1998 dipicu oleh krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Mahasiswa melihat kesempatan untuk mengekspresikan ketidakpuasan terhadap rezim Soeharto yang sudah lama berkuasa. Melalui mobilisasi besar-besaran dan aksi demonstrasi, mahasiswa berhasil menciptakan tekanan yang cukup untuk mendorong pengunduran diri Soeharto. Ini menunjukkan bahwa konteks ekonomi dapat menjadi faktor penting dalam mobilisasi sosial.

2.2.1. Krisis Ekonomi Tahun 1997

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 menjadi latar belakang penting bagi gerakan mahasiswa 1998. Penurunan nilai tukar rupiah dan meningkatnya harga barang menjadi pemicu kemarahan rakyat, yang kemudian dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengorganisir aksi protes. Ini menekankan pentingnya kondisi ekonomi dalam menciptakan momentum bagi gerakan sosial.

III. STRATEGI YANG DIGUNAKAN GERAKAN MAHASISWA TAHUN 1966 DAN GERAKAN MAHASISWA TAHUN 1998

Bab ini membahas strategi yang digunakan oleh kedua gerakan mahasiswa dalam mencapai tujuan mereka. Analisis strategi ini penting untuk memahami bagaimana mahasiswa dapat merumuskan pendekatan yang efektif dalam menghadapi rezim yang berkuasa. Dengan memahami strategi ini, mahasiswa saat ini dapat belajar bagaimana merencanakan dan melaksanakan aksi yang berdampak.

3.1. Strategi Yang Digunakan Gerakan Mahasiswa Tahun 1966

Gerakan mahasiswa tahun 1966 menggunakan strategi mobilisasi massal dan pembentukan aliansi dengan militer untuk mencapai tujuan mereka. Dengan mengorganisir aksi-aksi besar dan menyusun tuntutan yang jelas, mereka berhasil menarik perhatian publik dan menciptakan tekanan pada pemerintah. Ini menunjukkan pentingnya strategi komunikasi dan mobilisasi dalam gerakan sosial.

3.1.1. Model Organisasi Yang Digunakan

Model organisasi yang digunakan oleh gerakan mahasiswa tahun 1966 adalah KAMI, yang terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa. KAMI berfungsi sebagai platform untuk menyatukan berbagai suara mahasiswa dan mengkoordinasikan aksi. Ini menyoroti pentingnya struktur organisasi dalam menciptakan efektivitas gerakan sosial.

3.1.2. Sekutu Gerakan Mahasiswa Tahun 1966

Sekutu gerakan mahasiswa tahun 1966 termasuk militer dan organisasi politik lainnya. Dukungan dari militer memberikan legitimasi dan kekuatan tambahan bagi gerakan. Ini menunjukkan bahwa membangun aliansi strategis dapat memperkuat posisi gerakan dalam menghadapi rezim yang berkuasa.

3.2. Strategi Yang Digunakan Gerakan Mahasiswa Tahun 1998

Gerakan mahasiswa tahun 1998 menggunakan pendekatan yang lebih radikal, termasuk aksi demonstrasi besar-besaran dan pendudukan gedung-gedung pemerintah. Mereka memanfaatkan teknologi komunikasi untuk mengorganisir dan menyebarkan informasi. Ini menunjukkan bagaimana inovasi dalam strategi dapat meningkatkan efektivitas gerakan sosial.

3.2.1. Model Organisasi Yang Digunakan

Model organisasi yang digunakan oleh gerakan mahasiswa tahun 1998 lebih terdesentralisasi dan inklusif, melibatkan berbagai elemen masyarakat. Hal ini memungkinkan gerakan untuk menjangkau lebih banyak orang dan menciptakan dukungan yang lebih luas. Ini penting untuk menunjukkan bahwa keberagaman dalam organisasi dapat memperkuat gerakan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan rekomendasi untuk gerakan mahasiswa di masa depan. Dengan memahami pelajaran dari gerakan 1966 dan 1998, diharapkan mahasiswa dapat lebih efektif dalam merencanakan aksi dan mencapai tujuan mereka. Penulis juga menekankan pentingnya visi yang jelas dan pengorganisasian yang baik dalam gerakan sosial.

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam konteks dan strategi, kedua gerakan mahasiswa 1966 dan 1998 memiliki kesamaan dalam hal mobilisasi massa dan pembentukan aliansi. Keduanya berhasil meruntuhkan rezim penguasa dengan mengorganisir aksi-aksi yang efektif. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam masyarakat.

4.2. Saran

Saran untuk gerakan mahasiswa saat ini mencakup perlunya membangun visi yang jelas, memperkuat organisasi, dan meminimalisir ketergantungan pada sekutu eksternal. Dengan mengembangkan strategi yang baik dan menggunakan teknologi komunikasi, mahasiswa dapat meningkatkan efektivitas aksi mereka. Ini penting untuk memastikan bahwa gerakan mahasiswa tetap relevan dan mampu menghadapi tantangan zaman.

Referensi Dokumen

  • Titik silang Jalan Kekuasaan Tahun 1966, Mitos Dan Dilema : Mahasiswa Dalam Pross Perubahan Politik 1959-1970 ( Aly, Rum )
  • Kemal Idris : Bertarung Dalam Revolusi ( Anwar, Rosihan dkk )
  • Runtuhnya Rezim Dari Pada Soeharto : Rekaman Perjuangan Mahasiswa Indonesia 1998 ( Aritonang, Diro )
  • Cosmas Batubara, Sebuah Otobiografi Politik ( Batubara, Cosmas )
  • Teori Perbandingan Politik, Penelusuran ( Chillcote, R. )

Gambar

gambaran.

Referensi

Dokumen terkait

Kemunculan Gerakan Tarbiyah yang kemudian bermetamorfosis menjadi Partai Keadilan tahun 1998 dan menjadi Partai Keadilan Sejahtera tahun 2003 tidak dapat dipisahkan

Asimilasi Kebudayaan Tionghoa Dengan Budaya Jawa di Surakarta Tahun 1966-1998 dan Relevansi Bagi

Kebijakan Asimilasi Etnis Tionghoa Pada Masa Orde Baru Tahun 1966-1998 ; Silsilatil Faidho, 060210302114; 2011:114 halaman; Program Studi Pendidikan Sejarah; Jurusan Pendidikan

Kebijakan Asimilasi Etnis Tionghoa Pada Masa Orde Baru Tahun 1966-1998 ; Silsilatil Faidho, 060210302114; 2011:114 halaman; Program Studi Pendidikan Sejarah; Jurusan Pendidikan

Untuk melihat kebijakan pemerintah itu, maka terlebih dahulu akan dibahas secara singkat periodisasi gerakan mahasiswa yang terjadi pada tahun 1966, 1974, 1978, dan pasca 1978

transformasi masyarakat hutan yang berada di wilayah KPH Ngawi pada tahun

Pada bagian pembahasan akan disajikan tentang uraian hasil penelitian perbandingan pelaksanaan PPL tahun 2013 dengan PPP tahun 2014 mahasiswa FIK UNESA. Sesuai dengan rumusan

Arsip demonstrasi yang terjadi pada tahun 1998  Objek: Menggambarkan suasana demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa  Tempat: depan Kampus Universitas Trisakti, Jakarta 