• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBING-PROMPTING PADA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI 013868 KAB.BATUBARA T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBING-PROMPTING PADA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI 013868 KAB.BATUBARA T.A 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PROBING-PROMPTING

PADA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD

NEGERI 013868 KAB.BATUBARA

T.A 2015/2016

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH MASDALINA

1123111054

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii ABSTRAK

MASDALINA, 1123111054, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Probing-Prompting Pada Pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 013868 Kab.Batubara T.A 2015/2016. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 013868 Batubara .Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Apakah dengan menggunakan model probing-prompting dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada materi sifat dan perubahan wujud benda di kelas IV SD 013868 kab.batubara T.A 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 23 orang siswa yang berasal dari siswa kelas IV pada tahun ajaran 2015/2016, dimana kegiatan dilakukan saat pembelajaran IPA berlangsung. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan tes dan observasi..

Setelah pelaksanaan pre test diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 4 siswa ( 17,4%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 59,1. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran probing-prompting diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 13 orang siswa (56,5%) dengan nilai rata-rata 68,2. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran probing-prompting terdapat 21 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar klasikal (91,3%) dengan nilai rata-rata 85,9.

Pada hasil observasi yang dilakukan guru kelas terhadap peneliti pada siklus I terlihat kegiatan awal peneliti nilai yang diperoleh adalah hasil ini termasuk dalam kategori cukup. Sedangkan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer pada siklus I terhadap siswa, menunjukkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Probing-prompting masih rendah nilai observasi siswa diperoleh 40..

Namun pada siklus II terjadi perubahan yang baik terlihat nilai observasi yang diperoleh peneliti 91,67 hasil ini sudah termasuk dalam kategori baik sudah mampu mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.

Perubahan yang baik juga terlihat pada aktivitas belajar siswa yakni nilai yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 82,5 hasil ini sudah termasuk dalam kategori baik , pada siklus II siswa sudah serius dalam mengerjakan tugas kelompoknya, siswa mampu bekerjasama dengan baik bersama teman kelompoknya.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan

Karunia-Nya hingga memberikan hikmat kepada penulis hingga Penulis dapat

menyelesaikan Studi S1-nya tepat pada waktunya.Sholawat beriring Salamtak

lupa Penulis haturkan kepada Baginda Rasulullah SAW.Semoga kita tergolong

kepada ummat-ummatnya yang mencintainya dan kitapun dicintai olehnya.

Skripsi ini dipersembahkan penulis kepada kedua orang tua tercinta bapak

Baharuddin dan Ibu Ruslah yang telah memberikan banyak kasih sayang, do’a,

dan dukungan moril sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul” Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Probing-prompting Pada Pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 013868 Kab.Batubara T.A 2015/2016.

Selama dalam proses penyelesian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi

oleh penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari

berbagai pihak. Terutama dosen pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran

atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak

terhingga kepada :

1. BapakProf.Dr Syawal Gultom,M.Pd selaku Rektor Universitas NegeriMedan

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi,MS selaku wakil Dekan bidang Akademik, BapakDrs.

Aman Simaremare, MS selaku wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan,dan

Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku wakil Dekan bidang

Kemahasiswaan.

4. Ibu Dra. Sorta Simanjuntak, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan dan masukan dalam hal akademik.

5. Bapak Drs.Akden Simanihuruk, M.PdSekalu Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan,

petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

(7)

iv

7. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PGSD

8. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd Ibu Dra. Erlinda S, M.Pd, Bapak Demmu

Karo-Karo, M.Pd dan juga kepada Bapak Alm.Drs. Ramli Sitorus,M .Ed

Sekalu Dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan

kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

9. Ibu Hj. Dahlia, A.Ma,Selaku kepada sekolah SD Negeri 013868 Batubara

yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian.

10.Ibu Mahfuzoh, S.Pd.SD selaku guru kelas IV beserta seluruh guru SD Negeri

013868 Batubara yang telah banyak memberikan bantuan dan kerja sama

selama penulis melakukan penelitian disekolah tersebut

11.Kepada kedua kakak tersayang Lely Herawaty S,Kep, Kemala Hintan Hijjatul

FatmahS.E. Dan keempat adik tersayangNurannisa, Piramida, Siti Masita dan

M.Aidil Fikridan juga kepada kekasih tercinta Agung Laksamana SP, S.Kom,

yang telah banyak memberikan bantuan serta do’a dan dukungan kepadasaya

selama menjalani Studi di Universitas Negeri Medan.

12.Kepada uwak saya Bapak H.Anif, Ibu Masderita Lubis dan Ibu Erti Hasibuan

yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materil kepada Saya

menjalani Studi Saya di Universitas Negeri Medan.

13.Kepada sahabat seperjuangan(The Benjol)dengan personil saya sendiri dan

sahabat-sahabat saya yakni Melinda, Raudhoh, Srinovianti, Nia Bintang,

Nelisma, Dan Hijrah Apriliani.

14.kepada seluruh kawan-kawan seperjuangan pendidikan guru sekolah dasar B

Reguler 2012.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai

pihak,penulis mengucapkan banyak terimakasih.Semoga Tuhan YME

membalasnya.Akhir kata, Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat

dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, Mei 2016 Peneliti

(8)

v

2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10

2.1.4. Model Pembelajaran ... 11

2.1.5. Jenis-jenis Model Pembelajaran ... 11

2.1.6. Model Pembelajaran Probing-Prompting ... 12

2.1.7. Karakteristik Pembelajaran Probing-Prompting ... 13

2.1.8. Langkah - Langkah Model Pembelajaran Probing - prompting ... 14

2.1.9. Keunggulan Dan Kelemahan Model Probing-prompting . 15 2.1.10.Pengertian IPA ... 15

(9)

vi

2.1.12.Materi Pelajaran ... 17

2.2.Kerangka berfikir ... 26

2.3.Hipotesis ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian ... 29

3.2.Lokasi dan Waktu Peelitian... 29

3.3.Subjek dan Objek Penelitian ... 29

3.4.Desain Penelitian ... 29

3.5.Prosedur Penelitian ... 30

3.6.Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.7.Teknik Analisis Data ... 36

3.8.Jadwal Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 40

4.1.1. Pelaksanaan Tes Awal ... 40

4.1.2. Pelaksanaan Siklus I ... 43

4.1.3. Pelaksanaan Siklus II ... 56

4.1.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

4.1.5. Rekapitulasi Hasil Belajar ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 72

5.2. Saran ... 73

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perubahan wujud benda membeku dan mencair ... 23

Gambar 2. Perubahan wujud benda cair ke gas ... 24

Gambar 3. Perubahan kamper menjadi gas ... 25

Gambar 4. Skema Pelakanaan Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc.Taggart ... 30

Gambar 5. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Pre Tes ... 43

Gambar 6. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada siklus I ... 54

Gambar 7. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 66

Gambar 8. Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Dan Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal ... 68

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas... 39

Tabel 4.1 Nilai Pre Tes Siswa ... 41

Tabel 4.2 Persentase Hasil Pre Tes Siswa ... 42

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada SiklusI ... 48

Tabel 4.4 Hasil Observasi siswa dari Aspek Afektif dan Psikomotorik SiklusI... 50

Tabel 4.5 Tabel Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 52

Tabel 4.6 Persentase Nilai Siswa Siklus I ... 53

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada Siklus II ... 60

Tabel 4.8 Hasil Observasi siswa dari Aspek Afektif dan Psikomotorik Siklus II ... 62

Tabel 4.9 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 64

Tabel 4.10 Persentase Nilai Siswa Siklus II ... 65

Tabel 4.11 Daftar Nilai Siswa Tes Awal, Siklus I dan Siklus II ... 70

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan I

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan II

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 Pertemuan II

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 Pertemuan II

Lampira 5 : Soal Pre Test

Lampira 6 : Soal Post Test Siklus I

Lampiran 7 : Soal Post Test Siklus II

Lampiran 8 : Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Calon Guru Pada Siklus I

Lampiran 9 : Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I

Lampiran 10 : Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Calon Guru Pada Siklus II

Lampiran 11 : Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II

Lampiran 12 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Lampiran 13 : Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri 013868 Batubara

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan

sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan

dalam proses pendidikan dan perkembangan teknologi, karena IPA memiliki

upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam

semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan msih bersifat

rahasia. Selain tujuan pendidikan, mutu pendidikan juga harus diperhatikan.

Pendidikan merupakan suatu hal wajib untuk di kenal bahkan dirasakan

oleh setiap anak . Di dalam pendidikan itu sendiri terkandung suatu proses belajar

yang berguna untuk membelajarkan anak. Pendidikan yang utama berasal dari

dalam keluarga yang sering disebut pendidikan informal. Pendidikan sudah

menjadi suatu kebutuhan yang hendaknya semua anak mengalaminya. Tidak

dapat di ragukan lagi, bahwa sejak manusia lahir ke dunia telah ada di lakukan

usaha-usaha pendidikan manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya,

kendatipun dalam cara yang sangat sederhana. Meningkatkan mutu pendidikan

sudah menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan

terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar.

Di dalam keluarga itulah, anak mulai belajar mengenal orang lain selain

dirinya dalam cakupan yang kecil. Pendidikan dalam keluarga tersebut akan

(14)

2

Di sekolah anak akan menjalani proses belajar yang yang utuh dalam

waktu yang lama untuk mencapai jenjang pendidikan yang di harapkan. Kegiatan

belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan paling

pokok dalam dalam keseluruhan proses pendidikan dan tidak terlepas dari peran

guru sebagai tenaga pengajar, sehingga dalam lembaga pendidikan formal

kegiatan belajar mengajar saling terkait dengan pencapaian tujuan pendidikan

yang telah dirumuskan pada materi ajar dalam kegiatan pembelajaran, tanpa

terkecuali dalam mata pelajaran IPA. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar mengajar

yang di alami siswa dalam kelas yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa

itu sendiri .

Masalah rendahnya hasil belajar IPA juga terlihat pada saat peneliti sedang

melakukan praktek pengalaman lapangan ( PPL). Peneliti melakukan observasi di

kelas IV SD 101777 Saentis khusunya pada mata pelajaran IPA bahwa masih

banyaknya dari 35 orang siswa hanya terdapat 12 orang siswa yang sudah tuntas

mendapat nilai rata-rata 65 sedangkan 23 orang siswa masih belum tuntas karena

nilai yang dicapai masih dibawah rata-rata KKM yaitu dibawah nilai rata-rata 65.

Seharusnya belajar dikatakan tuntas apabila siswa secara keseluruhan mampu

mendapatkan nilai rata-rata 65. Berdasarkan observasi peneliti dilapangan, hasil

belajar siswa kelas IV SD 101777 Saentis, tergolong rendah.

Guru SD merupakan orang yang paling berperan dalam proses

pembelajaran dan menciptakan sumber daya manusia dan menciptakan sumber

daya manusia yang berkualitas dalam pendidikan. Untuk itu guru perlu

(15)

3

yang baik, materi yang akan diajarkan dan sumber belajar yang tersedia.

Kenyataannya dalam proses pembelajaran di SDN 013868 kabupaten Batubara

pada mata pelajaran IPA, berdasarkan pengamatan peneliti, guru belum

mempunyai rancangan pembelajaran yang baik. Hal ini dapat dilihat sewaktu guru

mengajar hanya menggunakan metode ceramah sehingga banyak siswa yang

merasa jenuh dan suasana belajar terkesan membosankan dan monoton.

Pembelajaran seperti ini cenderung satu arah yaitu hanya berpusat pada guru.

Di samping pada penggunaan metode dan model pembelajaran yang

monoton, guru hanya terpaku pada buku teks dan jarang menggunakan alat peraga

dan media dalam pembajaran IPA, banyak alat peraga yang tersedia di sekolah,

hanya saja guru kurang memaksimalkan penggunaan alat peraga tersebut, padahal

dengan penggunaan alat peraga merupakan strategi yang tepat untuk menarik

perhatian siswa dan dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran IPA.

Dalam belajar IPA, siswa diharapkan memiliki nilai yang baik. Nilai yang

baik adalah apabila hasil belajar siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang sudah di tetapkan oleh Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan oleh Dinas Pendidikan Nasional 2006. KKM merupakan kriteria yang

paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dalam belajar.

Namun kenyataan , hasil yang di capai siswa masih rendah. Hal ini di ketahui dari

wawancara yang di dapatkan di lapangan.

Rendahnya hasil belajar siswa menunjukkan bahwa siswa masih kurang

memahami materi-materi pelajaran IPA yang di berikan oleh guru. Hasil

pengamatan peneliti terhadap proses belajar mengajar di SD Negeri 013868

(16)

4

faktor penyebab kurangnya pemahaman siswa terhadap materi IPA antara lain : 1)

dalam mengajarkan materi IPA yang memerlukan percobaan, guru masih

cenderung menggunakan metode ceramah, 2) guru kurang melibatkan siswa untuk

aktif dalam pembelajaran, 3) selama proses pembelajaran berlangsung ,siswa

cenderung menjadi pendengar saja dan kurang berperan untuk mengalami sendiri

sehingga berpengaruh pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa.

Pada dasarnya proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada

keterampilan proses siswa dapat ikut terlibat dalam pembelajaran sehingga siswa

dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep, teori-teori dan memiliki sikap

ilmiah yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap pencapaian hasil belajar

siswa tetapi pada kenyataannya di lapanagan masih banyak sekolah di sekolah

dasar guru kurang melibatkan siswa ikut berperan aktif dalam proses

pembelajaran dan juga kurang membangun motivasi siswa untuk belajar hal ini

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar pada siswa.

Model pembelajaran probing-prompting merupakan suatu proses

pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang

menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berfikir yang mengaitkan

pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru, dengan

pengetahuan baru tidak diberitahukan. Dengan model pembelajaran ini, proses

tanya jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa

mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari proses

pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab. Maka

dengan model pembelajaran probing-prompting diharapkan dapat meningkatkan

(17)

5

Berdasarkan urain di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan suatu

penelitian yang berjudul : “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Probing-Prompting Pada Pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 013868 Kab.Batubara T.A 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di identifikasi beberapa

permasalahan tentang pelajaran IPA di SD, antara lain :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

2. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

3. Pembelajaran yang berfokus hanya pada guru

4. Minimnya penggunaan media pembelajaran pada pelajaran IPA

5. Minimnya pengetahuan guru dalam mengembangkan model pembelajaran

yang baik dan tepat pada pelajaran IPA

1.3. Batasan Masalah

Melihat banyaknya permasalahan yang teridentifikasi tentang

pembelajaran IPA di SD, maka peneliti membatasi masalah agar penelitian yang

dilakukan lebih terarah. Oleh sebab itu peneliti mencoba “Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Probing - Prompting Pada Pelajaran

IPA Pada Pokok Bahasan Sifat dan Perubahan Wujud Benda Di Kelas IV SD

Negeri 013868 Kab.Batubara T.A 2015/2016”.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang

masalah, maka rumusan permasalahan penelitian ini adalah “ Apakah dengan

(18)

6

pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 013868 Kab.batubara T.A

2015/2016 ?”.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui “Apakah dengan menggunakan model probing-prompting dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri

013868 Kab.Batubara T.A 2015/2016”.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan penelitian ini antara lain:

1. Bagi siswa

Dapat meningkatkan pemahaman sisw tentang pelajaran IPA dan terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran dengan mengalami sendiri,

membuktikan sendiri dan dapat menarik kesimpulan dari proses yang telah

dialaminya.

2. Bagi guru

Sebagai tambahan pengetahuan dan keterampilan mengajar yang lebih

bervariatif dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA.

3. Bagi pihak sekolah

Sebagai sumber informasi dan referensi kajian dalam pengambilan keputusan

menyangkut peningkatan profesionalisme guru dan pencapaian kualitas

pendidikan sekolah.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dan referensi untuk meneliti

(19)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah kita membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang

berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti

untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk

mengemukakan suatu saran, guna meningkatkan kualitas pendidikan terutama

pendidikan matematika di sekolah dasar. Adapun kesimpulan dan saran yang

dapat saya utarakan dalam penelitian ini adalah:

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran dengan penerapan model Probing-prompting dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi sifat dan

perubahan wujud benda di kelas IV SD Negeri 013868.

2. Model Probing-prompting dapat menanamkan sikap saling bekerja sama

pada siswa, saling memberikan saran dan saling membantu untuk

memahami materi pelajaran.

3. Setelah pelaksanaan pre test yang diperoleh dari 23 siswa kelas IV SD

Negeri 013868., hanya 4 siswa yang tuntas menyelesaikan tes awal,

dengan ketuntasan secara klasikal dapat dihitung dengan rumus

sedangkan 19 siswa yang tidak tuntas

belajar adalah dengan

4. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan model

(20)

2

ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu dari 23 siswa , 13 siswa yang

mencapai tingkat ketuntasan belajar = 56,5%,

sedangkan 10 siswa yang belum memenuhi ketuntasan belajar dengan

PKK = 43,5%.

5. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model

Probing-prompting dari 23 siswa di kelas IV SD Negeri 013868 diperoleh tingkat

ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu sebanyak 21 siswa telah

mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan = 91,3%

sesuai dari tujuan yang diharapkan. Sedangkan 2 siswa yang belum

memenuhi ketuntasan belajar adalah PKK = 8,7%.

6. Dengan demikian maka dapat dikatakan penerapan model pembelajaran

Probing-prompting dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok

bahasan sifat dan perubahan wujud benda.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini , peneliti menyarankan:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA hendaknya di

dalam setiap mempelajari IPA harus menerapkan model pembelajaran

yang bervariatif seperti model pembelajaran Probing-prompting agar

memudahkan siswa memahami setiap materi konsep pelajaran yang

diajarkan guru supaya materi pelajaran tersebut tahan lama diingat dan

siswa dapat merasakan dalam kehidupannya sehari-hari karena

(21)

3

karena penerapan model pembelajaran Probing-prompting ini dapat

melibatkan siswa secara langsung untuk aktif dalam belajar.

2. Kepada semua guru yang akan menerapkan model pembelajaran

Probing-prompting dalam pembelajaran IPA khususnya pokok bahasan sifat dan

perubahan wujud benda sebaiknya lebih mengutamakan pemahaman dan

aktivitas belajar siswa karena hal ini sangat berpengaruh kepada hasil

belajar siswa.

3. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode ceramah

dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan

strategi pembelajaran yang bervariasi yakni dengan menggunakan model

pembelajaran Probing-prompting, sehingga siswa termotivasi untuk

belajar.

4. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya

melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan model

pengajaran yang tepat dan sesuai dengan memperhatikan materi yang

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk guru SD, SLB,TK.Bandung: Yrama Widya.

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011.Psikologi Belajar.Jakarta : Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Kurniasih, Imas. 2014. Teknik dan Cara Mudah Membuat PTK. Jakarta : Kata Pena.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar .Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Shoimin, Aris . 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.

Slamento. 2013. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana,Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha mengkaji dan merefleksi suatu teknik

Metode ini dapat digunakan dengan baik pada citra yang memiliki perbedaan intensitas yang besar antara objek utama dan background. Pada operator ini akurasi meningkat

Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di

Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon Jombang. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada instalasi pengolahan air limbah PT. Kimia Farma Plant Watudakon Jombang

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perlakuan molase dan suhu penyimpanan terhadap viabilitas bakteri asam laktat serta menentukan perlakuan yang paling

Obyek penelitian adalah populasi dan jenis bakteri pada tempe dari kedelai yang dibungkus plastik dengan lama fermentasi 1-4 hari.. Parameter dalam penelitian ini adalah populasi

Sumber data diperoleh melalui narasumber, peristiwa, lokasi, dan dokumen yang berkaitan dengan sistem informasi kenaikan pangkat di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear ganda, uji keberartian regresi linear ganda (uji F) dan uji keberartian