• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN “NASIHAT-NASIHAT” KARYA A. A. NAVIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN SELATAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN “NASIHAT-NASIHAT” KARYA A. A. NAVIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN SELATAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen

“Nasihat-nasihat” Karya A.A.Navis Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penelitian ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga Skripsi ini tersusun. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pengarah yang telah memberikan saran dan masukan dalam penulisan Skripsi ini.

5. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat baik hingga Skripsi ini selesai. 6. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan masukan dan arahan bagi penulis di bidang akademik maupun dalam penyusunan Skripsi.

6. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd, Dosen Pengarah yang telah memberikan saran dan masukan dalam penulisan Skripsi ini.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

(2)

ii

Tata Usaha, serta Siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan yang telah membantu selama penelitian.

9. Ayahanda tercinta Abd Hakim Nasution dan Ibunda yang teristimewa Yusni Lubis atas segala kasih sayang serta limpahan perhatian dan doa yang begitu ikhlas untuk keselamatan dan keberhasilan penulis. Serta Kakanda Pebri Adelima Nasution, dan adik tercinta Asril Hakim Nasution serta Sofian Enda Mora Nasution yang selalu memberikan semangat beserta dukungan kepada penulis. Keponakan tercinta Nazril Arifin Nasution yang telah menghibur juga memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat yang tidak pernah lelah menemani, membantu, serta mendukung penulis terkhusus kepada abangda Roswanto, Rika Pebriyanti S.Pd, Dicky Syahputra, Veppy Marlina Siregar, Fatimah Nur Lubis, Novi Febriyani, Yuslia Hendrayani, Muhammad Sakban, Nanda Mulia Nasution. 12. Sahabat-sahabat yang memberikan dukungan doa, kedamaian hati, serta

semangat tanpa batas dan jarak Mintana Marito Siregar, Dika Juliyanti, Azizah Siregar, Maria Septi Aquanta, Putri Widya Ningsih, Syarah Karina Putri, Ahmad Tamimi Pohan, Nur Ainun, Wulandari, Mahdalena Lubis. 13. Teman-teman seperjuangan kelas Dik Reguler C 2012.

Sebagai karya tulis tidak mustahil terdapat kekurangan pada Skripsi ini, baik dari segi isi, organisasi, maupun kebahasaannya. Oleh karena itu, kritik dan saran perbaikan sangatlah diharapkan. Akhir kata, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juni 2016

(3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK

CERPEN “NASIHAT

-

NASIHAT” KARYA A. A. NAVIS SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN SELATAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DESI KHAIRANI

NIM 2123111010

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(4)

ABSTRAK

Desi Khairani, NIM 2123111010, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TAI (Team Assisted Individualization) terhadap Kemampuan

Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen “Nasihat-nasihat” Karya A.A.Navis Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016.Skripsi.Medan:FBS Unimed, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 111 siswa. Sampel diambil secara acak kelas yaitu kelas XI IPA 3 yang berjumlah 26 siswa.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Desain penelitiannya adalah one group pre-test post-test design.Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes esai.

Hasil penelitian ini menunjukkan tiga hal. Pertama, kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen “nasihat-nasihat” karya A.A.Navis sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization) pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 tergolong ke dalam kategori cukup. Kedua,

kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen “nasihat-nasihat” karya A.A.Navis setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization) pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 tergolong ke dalam kategori baik. Ketiga, ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen “nasihat-nasihat” karya A.A.Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Kata Kunci: Model TAI (Team Assisted Individualization), kemampuan

(5)

v

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 34 Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-Test

Post-Test Design ... 37 Tabel 3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Mengidentifikasi Unsur

Intrinsik Cerpen (alur, penokohan, dan latar) ... 38 Tabel 3.4 Kategori Skor dan Penilaian ... 39 Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen One Group Pretest posttest

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1

Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran

2015/2016 ... 40 Tabel 4.1 Data Hasil Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team

Assisted Individualization) ... 46 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team

Assisted Individualization) ... 49 Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Kemampuan Sebelum

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TAI (Team Assisted Individualization) ... 50 Tabel 4.4 Data Hasil Setelah Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team

Assisted Individualization ... 51 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Setelah Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team

Assisted Individualization) ... 53 Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Kemampuan Setelah

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

(6)

vi

Tabel 4.7 Uji Normalitas Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team

Assisted Individualization)... 56 Tabel 4.8 Uji Normalitas Setelah Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team

Assisted Individualization) ... 58 Tabel 4.9 Uji Hipotesis ... 61

(7)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 72

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 73

Lampiran 3 Pretest ... 79

Lampiran 4 Posttest ... 80

Lampiran 5 Naskah Cerpen ... 81

Lampiran 6 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 91

Lampiran 7 Tabel Z (Luas dibawah lengkungan normal standar dari O-Z) .. 92

Lampiran 8 Tabel F ... 95

Lampiran 9 Tabel Distribusi t ... 96

Lampiran 10 Hasil pretest dan posttest siswa ... 97

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sastra Indonesia merupakan bagian dari pembelajaran Bahasa Indonesia. Meski porsi pembelajaran sastra Indonesia sedikit, tetapi masih ditemukan materi puisi, cerpen, novel, roman dan drama. Pembelajaran sastra Indonesia dengan pembelajaran bahasa Indonesia mempunyai hubungan yang erat. Karena sastra pada hakikatnya merupakan kegiatan berbahasa dengan unsur estetika sebagai faktor utamanya, sehingga sastra bisa disebut dengan seni bahasa.

Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib di Sekolah Menengah Atas. Adapun kompetensi dasar yang harus dicapai siswa yaitu mampu mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen. Hal ini terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan Kompetensi Dasar no. 13.1, yaitu Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar pada cerpen dalam satu kumpulan cerpen dengan Standar Kompetensi no. 13 yaitu memahami pembacaan sastra (cerpen). Cerpen merupakan salah satu hasil karya sastra prosa yang diajarkan. Cerita pendek biasanya menceritakan kehidupan masyarakat. Bisa berupa kehidupan yang ditinjau dari segi sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain

(13)

2

Pada kenyataannya ada asumsi bahwa pengajaran sastra khususnya memahami unsur intrinsik cerpen belum pernah mengantarkan siswa kepada penghayatan yang sewajarnya terhadap sastra itu sendiri. Tidak dapat disangkal bahwa pemahaman tentang sastra khususnya unsur intrinsik cerpen di kalangan para siswa masih merupakan masalah yang cukup rumit. Dikatakan demikian, karena dalam kenyataannya pembelajaran sastra khususnya memahami unsur intrinsik cerpen belum dapat sepenuhnya dilakukan dengan baik di sekolah-sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan mengatakan bahwa nilai yang diperoleh siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan. Nilai KKM untuk mata pelajaran bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan 74 sedangkan nilai siswa dalam mengidentifiksai unsur intrisik cerpen adalah 69,50. Artinya, kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen siswa masih rendah.

Rendahnya kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen juga dibuktikan oleh beberapa penelitian sebelumnya, yakni penelitian yang dilakukan oleh Melisa Sitompul dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Kuantum terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Oleh Siswa Kelas X SMA GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran

2013/2014” yang menyimpulkan bahwa kemampuan mengidentifikasi unsur

(14)

3

adalah 63,2. Nilai tersebut tergolong masih rendah dalam pencapaian hasil belajar.

Penelitian serupa yang dilakukan Nasution yang berjudul, “Kemampuan

Menganalisis Cerpen dengan Pendekatan Semiotik oleh Siswa Kelas II SMA Negeri 1 Siabu Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun Pembelajaran 2003/2004.” Hasil penelitian tersebut menunjukkan nilai kemampuan peserta didik menganalisis cerpen mencapai nilai 65 dengan KKM 75.

Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Dumeira Sinabutar (2011:59) yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa menemukan unsur-unsur instrinsik dalam cerpen siswa masih kurang. Skor rata-rata yang diperoleh dalam menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen adalah 63,63. Penelitian serupa

dilakukan oleh Lesteria Banjarnahor dengan judul skripsinya “Efektivitas Metode

Resiprocal Teaching dalam meningkatkan kemampuan analisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas X SMA Swasta Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran

2009/2010.” Hasil penelitian beliau mengemukakan bahwa kemampuan rata-rata

siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen adalah 61,68. Nilai tersebut tergolong rendah dalam pencapaian hasil belajar.

Menurut Suparni (2001:47),“Peranan Pepustakaan Sekolah dalam

Meningkatkan Apresiasi Sastra Khususnya Apresiasi Cerpen” yaitu rendahnya

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen dapat disebabkan oleh lima faktor. Adapun lima faktor itu sebagai berikut.

(15)

4

dan menyenangi pembelajaran cerpen, akan tetapi pada kenyataan guru sastra semakin berkurang mencintai pelajaran cerpen.

b) Faktor siswa yakni siswa tidak memiliki minat, bakat, dan perhatian terhadap karya sastra (cerpen) sehingga pembelajaran cerpen tidak menyenangkan lagi.

c) Faktor media pendukung yakni faktor yang dapat membangkitkan gairah belajar siswa berupa modul, koran, majalah, radio, televisi, dan sebagainya masih sedikit ditemukan diperpustakaan.

d) Faktor orang tua yakni tidak adanya dukungan orang tua dalam kegiatan pembelajaran cerpen sehingga menyebabkan siswa terhambat untuk mengikutinya.

e) Faktor kepala sekolah yakni kepala sekolah seharusnya memberikan dukungan baik moral dan material kepada guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran cerpen, akan tetapi kenyataannya dukungan kepala sekolah tidak ada akibatnya pelaksanaannya tidak pernah tercapai.

Kemudian Essoputra (2007:117) menyatakan, “Kebanyakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA lebih menyukai dan memakai model pembelajaran yang bersifat ceramah, catat, dan tugas padahal teknologi

berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.” Dengan

demikian, betapa pentingnya suatu strategi pembelajaran atau model pembelajaran yang inovatif untuk diterapkan oleh seorang guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Untuk itu perlu ditemukan cara pembelajaran dengan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dan nantinya akan tumbuh pengembangan perasaan yaitu keterampilan menjiwai karakter dan substansi dari ungkapan orang lain yang sesungguhnya.

(16)

5

dimengerti. Ketiga, cerpen tersebut berisikan pesan-pesan yang bisa diteladani oleh siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Inilah yang membuat penulis tertarik untuk menjadikan cerpen ini menjadi objek kajian. Selain itu, dengan mengidentifikasi cerpen ini banyak pelajaran yang dapat diambil siswa untuk kehidupannya.

Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat berbagai macam jenis model pembelajaran yang bisa diaplikasikan. Salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Rohendi, dkk

dalam jurnal Vol. 3 No. 1/Juni 2010 yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe TAI untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi” menyatakan Model

(17)

6

Proses pembelajaran dengan menggunakan model ini menuntut siswa untuk bekerja bersama dan mengeksplorasi pengetahuan terkait informasi mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen. Model pembelajaran ini mampu membantu siswa yang lemah dalam mencari solusi atas masalah dalam pembelajaran dengan cara peer tutoring (tutor sebaya). Selain itu, penggunaan model pembelajaran ini mampu membuat siswa lebih aktif, mampu berinteraksi dengan anggota dalam lingkungan kelasnya dengan saling bekerjasama.

Berdasarkan gambaran pemikiran di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen “Nasihat

-nasihat” karya A.A Navis pada siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang dapat didentifikasi yaitu sebagai berikut.

1. Motivasi belajar sastra Indonesia siswa rendah.

2. Minat belajar siswa terhadap pelajaran sastra Indonesia masih kurang. 3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dan

terkesan monoton, karena cenderung menggunakan metode ceramah. 4. Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen

(18)

7

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka penulis membatasi masalah yang diteliti agar penelitian ini mencapai sasarannya. Masalah yang diteliti terbatas pada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen “Nasihat-nasihat” karya A.A Navis. Siswa hanya mengidentifikasi tiga unsur intrinsik saja, yaitu alur, tokoh/penokohan, dan latar. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah dinyatakan pada bagian pembatasan masalah, masalah yang harus dijawab dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI?

(19)

8

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. untuk mengetahui gambaran kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI,

2. untuk mengetahui gambaran kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI,

3. untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pembelajaran sastra. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut.

(20)

9

(21)

89

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diuraikan di bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Nilai rata-rata pemahaman isi teks eksplanasi (X1) oleh siswa kelas XI SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016berkategori baik, dengan nilai 76,05dan standar deviasi 8,49.

2. Nilai rata-rata pemahaman struktur teks eksplanasi (X2) oleh siswa kelas XI SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016berkategori baik, dengan nilai 77,03 dan standar deviasi 8,98.

3. Nilai rata-rata pemahaman ciri kebahasaan teks eksplanasi (X3) oleh siswa kelas XI SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 berkategori baik,dengan nilai 78,28 dan standar deviasi 10,18.

4. Nilai rata-rata kemampuan menulis teks eksplanasi (Y) oleh siswa kelas XI SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 berkategori baik dengan nilai 80,32 dan standar deviasi 7,36.

5. Hubungan antara pemahaman isi teks eksplanasi (X1) dengan kemampuan menulis teks eksplanasi (Y) memiliki hubungan yang signifikan yaitu rhitung > rtabel (0,322 > 0,225) pada taraf signifikan α = 0.05.

6. Hubungan antara pemahaman strukturteks eksplanasi (X2) dengan kemampuan menulis teks eksplanasi (Y) memiliki hubungan yang signifikan yaitu rhitung > rtabel (0,407 > 0,225) pada taraf signifikan α = 0.05.

(22)

90

7. Hubungan antara pemahaman ciri kebahasaan teks eksplanasi ( X3) dengan kemampuan menulis teks eksplanasi (Y) memiliki hubungan yang signifikan yaitu rhitung > rtabel(0,590> 0,225) pada taraf signifikan α = 0.05. 8. Hubungan antara pemahaman isi teks eksplanasi (X1), struktur (X2) dan ciri

kebahasaan teks eksplanasi (X3) dengan kemampuan menulis teks eksplanasi (Y) memiliki hubungan yang signifikan yaitu rhitung >rtabel (0,611 > 0,225) pada taraf signifikan α = 0.05.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

1. Diharapkan guru bidang studi bahasa Indonesia lebih menguasai materi teks eksplanasi.

2. Diharapkan pihak sekolah nenambah sarana dan prasarana khususnya diperpustakaan dan memberi latihan-latihan agar pemahaman siswa terhadap isi, struktur, ciri kebahasaan dan kemampuan menulis teks eksplanasi semakin baik.

3. Diharapkan siswa lebih berminat dalam mempelajari isi, struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi

(23)

91

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. ________. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.

Mendikbud. 2013. Model Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMA. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA.

_________. 2014. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Mendikbud.

Nurgiyantoro, Burhan. 1987. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta.

Purwanto, M.N. 1994.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Pendidikan. Bandung.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiarini, Indah Wukir dan Artini, MG Santi. 2014. Cakap Berbahasa Indonesia. Bandung: Yudhistira.

Soebandi. 2014. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Sriana, Winda. 2014. Skripsi: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada.

(24)

92

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Penddikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. 2010. Dasar-Dasar Penelitian. Jakarta : Akademia Permata. Suriamiharja, Agus dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suryabrata, Sumadi. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tarigan, Hendri Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Utami, Sri dkk. 2008, Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Virlianti, Y. 2002. Analisis Pemahaman Konsep Siswa dalam Memecahkan Masalah kontekstual pada Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Realistik. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UPI (tidak dipublikasikan).

Wahono, dkk. (2013). Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VII.Jakarta: Erlangga.

Waluyo, Budi. 2014. Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk Kelas VII SMP/MTS. Solo: Platinum.

Wiyanto, Asul. 2004. Keterampilan Menulis Paragraf.Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 4.7 Uji Normalitas Sebelum Menggunakan Model  Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team

Referensi

Dokumen terkait

 Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai modifikasi wadah tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman sayur berdasarkan pengamatan dari gambar berdasarkan

"Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. © Novian Nurcahyo 2014

Berdasarkan hasil penelitian, pada jarak tanam 100x50x45 cm (kontrol) dan pemberian pupuk ZA 10 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, diameter batang,

Jika mesin digenjot hingga 10000 rpm , katup dipaksa membuka dan menutup hingga lebih dari 80 kali/detik.

Dari hasil p enelitian y ang telah dilakukan dap at ditarik kesimp ulan: Pertama, bahwa melih at dari berbagai asp ek korp orasi dap at dijadikan subjek delik dalam

Sehubungan dengan pelelangan yang dilakukan oleh Pokja V Pengadaan Barang/Jasa Tahun Anggaran 2014 pada Kantor Layangan Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan :. APBD

Berdasarkan latar belakang diatas dengan beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti mensitesis variabel yang berpengaruh terhadap Return on Asset untuk