P
PE
EL
L
A
A
Y
Y
A
A
N
N
A
A
N
N
P
PE
ER
RP
P
U
U
S
S
TA
T
AK
KA
AA
AN
N
T
T
O
O
L
L
A
A
K
K
U
U
K
K
U
U
R
R
K
K
E
E
B
B
E
E
R
R
H
H
A
A
S
S
I
I
L
L
A
A
N
N
P
P
E
E
R
R
P
P
U
U
S
S
T
T
A
A
K
K
A
A
A
A
N
N
MAKALAH
Oleh :
MURNIATY, S.SOS.
NIP : 19690410200112 2 001
Pustakawan Pada Perpustakaan dan Sistem Informasi USU
DISAMPAIKAN PADA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA PUSTAKAWAN
PERPUSTAKAAN UMUM SINTONG BINGEI PEMATANG SIANTAR
Tanggal 21 – 25 Maret 2011
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillan Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat RahmatNya Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pelayanan Perpustakaan Tolak Ukur Keberhasilan Perpustakaan” ini dengan
baik. Makalah ini sebagai bahan presentasi Penulis pada Kegiatan Diklat
Pustakawan di lingkungan Perpustakaan Umum Sintong Bingei Pematang
Siantar.
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan pustakawan merupakan sebuah
upaya untuk meningkatkan kompetensi para pengelola perpustakaan, baik dari
segi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi kepribadian.
Mudah-mudahan materi yang telah saya tulis dan sampaikan kepada seluruh
peserta Diklat ini benar-benar dapat bermanfaat dalam meningkatkan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan bagi para peserta, untuk kemudian
dapat diaplikasikan di lingkungan kerjanya.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak. Tiada manusia yang sempurna.
Kesempurnaan hanya milik Allah. Mohon maaf kepada seluruh pembaca atas
kekurangan yang terdapat pada tulisan ini.
Wassalam Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ……… i
Daftar Isi ……….... ii
Pendahuluan ………... 1
Pengertian Pelayanan Perpustakaan ………. 2
Peran Pustakawan Dalam Kegiatan Pelayanan ………... 3
Waktu Pelayanan ………. 4
Jenis-jenis Pelayanan di Perpustakaan Umum ……… 6
Penutup ……….. 10
Pelayanan Perpustakaan
Tolak Ukur Keberhasilan Perpustakaan
Oleh : Murniaty, S.Sos.
Pendahuluan
Pelayanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama sebuah
perpustakaan termasuk perpustakaan umum yang dilakukan baik langsung
maupun tidak langsung dengan pengguna jasa perpustakaan. Layanan
perpustakaan umum diberikan kepada masyarakat umum dengan tidak
memandang perbedaan ras, usia, jenis kelamin, dan dasar pendidikan. Karena
itu cakupan koleksinya luas sekali. Ini dimaksudkan agar perpustakaan dapat
memberikan kepuasan kepada mereka yang berasal dari berbagai tingkatan
masyarakat. Juga tingkat kedalaman materi koleksi begitu luas dari yang
paling sederhana sampai yang paling sulit.
Fungsi perpustakaan umum adalah sebagai pusat informasi, pendidikan,
rekreasi dan penelitian. Fungsi pendidikan tak dapat ditinggalkan, sebab masih
ada sebagian masyarakat yang tidak dapat melanjutkan pelajaran formal di
bangku sekolah karena keterbatasan dana misalnya. Mereka dapat belajar di
perpustakaan umum sampai memiliki pengetahuan yang setaraf dengan mereka
yang terpelajar. Bahkan mungkin melebihi mereka karena kebiasaan belajar
mandiri membuka kesempatan untuk belajar seumur hidup.
Sering dikatakan bahwa warna wajah, penampilan, kinerja serta
keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan dapat dicerminkan melalui
kegiatan pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang baik adalah yang dapat
memberikan rasa senang, puas serta dapat memenuhi keinginan pemakai
perpustakaan (Sutarno, 2004: 112).
Perlu diingat bahwa kualitas pelayanan menjadi ukuran bermanfaat
umum yang baik tentu membuat kehadiran perpustakaan tersebut dapat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di sekitar perpustakaan.
Selain itu pelayanan perpustakaan juga merupakan tujuan akhir semua
kegiatan yang dilakukan oleh semua pengelola perpustakaan yang diarahkan
pada terciptanya suasana yang kondusif sehingga layanan perpustakaan dapat
dilaksanakan dengan semaksimal dan seefisien mungkin. Untuk dapat
mencapai semua itu maka perpustakaan perlu membuat sebuah sistem
pelayanan sebaik dan seefektif mungkin sehingga semua jenis layanan yang
diberikan kepada pengguna perpustakaan dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
Pada prinsipnya layanan perpustakaan adalah layanan jasa, oleh karena
itu yang penting untuk disadari oleh pustakawan/pengelola perpustakaan
adalah bagaimana menciptakan kepercayaan dan kepuasan dari pengguna,
serta kemampuan pustakawan dalam menemukan informasi secara cepat dan
tepat. Berkaitan dengan hal ini maka pustakawan yang bertugas di bagian
pelayanan perpustakaan khususnya untuk perpustakaan umum sudah
seharusnya dipersiapkan dengan sebaik-baiknya dengan memberikan
pengetahuan dan ketrampilan yang cukup guna meningkatkan kompetensinya.
Di samping itu juga harus ditanamkan kemauan dan sikap perilaku yang
simpati dalam memberikan pelayanan. Karena keberhasilan pelayanan
perpustakaan merupakan tolak ukur keberhasilan perpustakaan.
Pengertian Pelayanan Perpustakaan
Pelayanan perpustakaan dapat diartikan sebagai kegiatan pemberian
bantuan kepada pengguna perpustakaan untuk dapat memperoleh informasi
yang sesuai dengan kebutuhannya. Termasuk didalamnya pemberian bantuan
terhadap penggunaan seluruh sarana dan fasilitas yang tersedia di
perpustakaan.
Melalui kegiatan layanan di perpustakaan, pengguna dapat memperoleh
1. Informasi yang dibutuhkannya secara optimal dari berbagai media.
2. Manfaat berbagai alat bantu penelusuran yang tersedia.
Kegiatan pelayanan yang diberikan di sebuah perpustakaan paling tidak
harus memenuhi prinsip-prinsip dasar :
• Sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pengguna perpustakaan.
• Diberikan kepada pengguna atas dasar keseragaman, keadilan, dan
kemerataan.
• Dilaksanakan secara optimal dan dilandasi oleh peraturan yang jelas.
• Dilaksanakan secara cepat, tepat, dan mudah melalui cara yang teratur,
terarah, dan cermat.
• Menarik, menyenangkan dan menimbulkan rasa simpati.
• Mengundang rasa ingin kembali.
• Pustakawan yang komunikatif, ramah tamah, bersifat informatif,
membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifat menggurui.
• Mengembangkan hal-hal yang baru atau inovatif
• Mampu berkompetisi dengan layanan di bidang lain
• Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakai
Peran Pustakawan Dalam Kegiatan Pelayanan
Peran pustakawan dalam kegiatan pelayanan perpustakaan begitu
penting karena pustakawanlah ujung tombak dari keberhasilan kegiatan
pelayanan tersebut. Apalah artinya sarana dan fasilitas yang lengkap, koleksi
bahan pustaka yang memadai, apabila hal tersebut tidak ditunjang oleh
pustakawan yang mampu bekerja secara profesional.
Berkaitan dengan masalah pelayanan, perlu diperhatikan bahwa
pustakawan yang bertugas di bagian pelayanan hendaknya orang-orang yang
mempunyai sikap dan kepribadian yang baik, memiliki wawasan pengetahuan
yang luas, inovatif, berpenampilan menarik, mampu berkomunikasi dengan
baik, ramah, sopan, dan supel. Hendaknya pustakawan menghindari sikap
berinteraksi dengan pengguna, birokratis, dan berbelit-belit dalam
menyelesaikan suatu masalah.
Perlu disadari bahwa pada kegiatan pelayanan perpustakaan,
pustakawan lebih banyak berinteraksi dengan pengguna dibandingkan dengan
jenis pekerjaan yang lain di Perpustakaan. Maka dalam kegiatan pelayanan
tersebut pustakawan dituntut untuk lebih aktif dalam berinteraksi dan
berkomunikasi dengan penggunanya.
Kini terdapat kecendrungan perubahan sikap pustakawan. Dahulu
pustakawan lebih banyak bersikap menunggu pengunjung, dan membiarkan
pengunjung yang datang mencari sendiri informasi yang dibutuhkannya, dan
menghindari semaksimal mungkin berinteraksi dengan pustakawan. Sikap
mereka ini lebih mengarah ke sikap pustakawan yang pasif-reaktif (
passive-reactive). Kini pustakawan dituntut untuk bersikap lebih aktif mengejar
pengguna dan lebih responsif terhadap berbagai kebutuhan informasi
penggunanya. Ini artinya pustakawan dituntut untuk lebih aktif-responsif
(active-responsive). Pendekatan professional ini mengharuskan pustakawan
mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, berapa cepat dia
mampu menyediakan informasi, dalam bentuk apa informasi tersebut disajikan,
dan dari sumber mana saja informasi tersebut di dapatkan.
Tanpa disadari banyak pustakawan hanya berhubungan dengan
pengguna dengan sangat terbatas. Mereka hanya menjawab bila kebetulan
ditanya oleh pengguna dan jarang berinteraksi dengan pengguna. Sehingga hal
tersebut membuat pengguna kurang simpati dan enggan untuk datang kembali
ke perpustakaan.
Waktu Pelayanan
Berkaitan dengan waktu pelayanan maka seringkali waktu pelayanan
perpustakaan sangat tergantung kepada jam buka perpustakaan yang sudah
terjadwal secara rutin setiap hari, misalnya jam buka perpustakaan pada pukul
datang ke perpustakaan di luar jam buka pasti akan kecewa karena tidak dapat
dilayani lagi. Keadaan tersebut hendaknya dapat menjadi pertimbangan bagi
pihak pengelola perpustakaan/pustakawan bahwa sekarang pengguna
menginginkan pelayanan yang lebih lama lagi (full time) dan tidak tergantung
pada jam buka perpustakaan. Pengguna perpustakaan di masa sekarang
cenderung mempunyai keinginan jam buka perpustakaan tersebut 7 hari dalam
seminggu selama 24 jam perhari. Ini artinya perpustakaan tidak boleh tutup.
Pada layanan yang konvensional hal tersebut mungkin tidak dapat
dilakukan karena pengguna harus dilayani oleh pustakawan secara fisik,
artinya pelayanan yang diberikan sangat tergantung kepada kehadiran
pustakawan secara fisik. Tetapi pada layanan yang bersifat moderen maka
kehadiran pustakawan secara fisik tidak lagi diperlukan. Pelayanan
perpustakaan akan tetap dapat berjalan walaupun perpustakaannya sudah
tutup dan pustakawannya sudah pulang ke rumah.
Jadiy yang terpenting lagi, hal yang berkaitan dengan jam buka
perpustakaan ini adalah bagaimana perpustakaan mampu menyediakan sebuah
sarana/fasilitas yang dapat membuat seorang pengguna dapat
memanfaatkan/mengakses perpustakaan kapanpun dan dimanapun si
pengguna tersebut berada, tidak tergantung pada jam buka perpustakaan.
Misalnya saja dengan penyediaan sarana akses secara online terhadap
perpustakaan. Perpustakaan membuka website perpustakaan yang memuat
profil perpustakaan, koleksi perpustakaan, sarana dan fasilitas, serta cara-cara
yang memudahkan pengguna untuk dapat mengakses seluruh sumber daya
informasi yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Dengan layanan yang
bersifat online seperti ini pada saat pengguna sedang berada di rumah dia tetap
bisa melihat katalog perpustakaan sehingga si pengguna dapat memastikan
buku yang dicarinya tersedia atau tidak di perpustakaan. Kemudian pengguna
juga dapat memanfaatkan jurnal-jurnal elektronik/online yang dimiliki oleh
perpustakaan dan mengakses berbagai macam informasi yang disediakan oleh
perpustakaan. Sehingga semua sumber daya informasi yang dimiliki oleh
dan dimanapun dia berada. Perpustakaan juga perlu menyediakan fasilitas
WIFI sehingga memudahkan pengguna untuk melakukan akses informasi
secara online dan gratis ke semua sumber informasi dari berbagai negara.
Jenis-Jenis Pelayanan Di Perpustakaan Umum
Ada beberapa jenis kegiatan pelayanan perpustakaan yang dapat
diselenggarakan oleh perpustakaan. Hal ini biasanya tergantung pada jenis
perpustakaannya. Namun yang biasanya mempunyai layanan yang paling
banyak/bervariasi adalah perpustakaan umum, karena selain jenis koleksinya
yang sangat banyak dan variatif, pengguna perpustakaannya juga paling
banyak dan berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Jenis koleksi
perpustakaan umum meliputi seluruh disiplin ilmu, selain itu penggunanya
memiliki latar belakang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya, serta kepentingan
yang berbeda-beda.
Jenis layanan yang lazim dilakukan di Perpustakaan Umum yang masih
bersifat konvensional adalah layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan
koleksi deposit, layanan koleksi langka, layanan bimbingan pengguna, layanan
story telling, layanan perpustakaan keliling, dan jenis-jenis layanan lainnya
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kreatifitas dari pustakawannya.
Lebih luas lagi perpustakaan dapat menyediakan layanan yang lebih moderen
yaitu penyediaan Wifi, layanan internet, website perpustakaan, fotokopi,
stationary, dan penyediaan jurnal elektronik. Beberapa jenis layanan tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Layanan Sirkulasi :
Adalah layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka kepada
pengguna yang telah menjadi anggota perpustakaan. Di dalam layanan ini
pengguna yang telah menjadi anggota perpustakaan dapat meminjam bahan
pustaka ke luar ruang perpustakaan dalam jumlah dan waktu yang telah
Jadi layanan sirkulasi berkaitan dengan peredaran bahan pustaka di
luar perpustakaan. Pelayanan ini ditujukan agar pengguna perpustakaan dapat
meminjam dan membaca bahan pustaka lebih lebih leluasa sesuai kesempatan
yang ada. Kegiatan sirkulasi sering dianggap sebagai ujung tombak atau tolok
ukur keberhasilan perpustakaan, karena bagian ini rutinitas kegiatannya
berhubungan langsung dengan pemakai.
Ada dua sistem penyelenggaraan layanan sirkulasi, yaitu sistem terbuka
dan sistem tertutup.
a. Sistem Terbuka (Open Access)
Sistem ini memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan untuk
memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan dari ruangan
koleksi perpustakaan.
b. Sistem Tertutup (Close Access)
Sistem ini ditujukan untuk koleksi khusus yang keberadaannya perlu
memperoleh pengamanan. Pengguna perpustakaan tidak dapat mengambil
sendiri bahan pustaka dari ruangan koleksi. Pengambilan bahan pustaka
dilakukan oleh pustakawan/petugas perpustakaan.
Jenis pekerjaan di bagian Pelayanan Sirkulasi sebagai berikut :
1. Pendaftaran anggota
2. Peminjaman
3. Pengembalian
4. Perpanjangan
5. Penagihan
6. Pemungutan denda
7. Pemberian Sanksi
8. Statistik
9. Bebas Perpustakaan
2. Layanan Referensi
Layanan referensi adalah layanan yang diberikan kepada pengguna
perpustakaan dengan menggunakan koleksi referensi. Layanan referensi
diberikan dengan tujuan membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan
informasi secara cepat dari koleksi referensi. Kegiatan ini dilakukan dengan
cara menjawab langsung pertanyaan pengguna berdasarkan sumber/koleksi
referensi. Apabila pengguna datang ke perpustakaan petugas dapat
membimbing pengguna cara memakai koleksi referensi tersebut.
Jenis-jenis Koleksi Referensi antara lain: kamus, ensiklopedi, direktori, bibliografi,
katalog, indeks dan abstrak, buku sumber geografi, buku sumber biografi, buku tahunan (year
book) dan almanak, buku pegangan/pedoman (handbook), manual dan guidebooks, terbitan
pemerintah (UU, PP, dan lain sebagainya).
2. Layanan Bimbingan Pemakai
Layanan Pendidikan Pemakai merupakan kegiatan layanan dengan cara
memberikan bimbingan kepada pengguna tentang bagaimana cara
memanfaatkan seluruh sarana dan fasilitas perpustakaan dengan baik dan
benar. Tujuan dari layanan ini adalah optimalisasi pemanfaatan sarana,
fasilitas dan layanan yang tersedia. Adapun bentuk dan cara menyampaikan
layanan pendidikan pemakai, adalah dengan cara :
• Ceramah umum.
• Bimbingan kelompok
• Penerbitan dan penyebaran brosur, leaflet, atapun buku petunjuk.
• CD – interaktif
• Tour de Library
3. Layanan Membaca di Perpustakaan
4. Layanan Bercerita (Story Telling) :
Layanan bercerita (story telling) dilakukan oleh pustakawan dengan cara
bercerita berdasarkan kisah yang ada pada buku-buku cerita, dongeng-dongeng,
komik atau sejenisnya khusus kepada pengguna anak-anak pada hari-hari
tertentu.
Layanan story telling di perpustakaan biasanya digunakan untuk promosi
perpustakaan dan upaya peningkatan minat baca anak-anak. Pada
perpustakaan umum, baik tingkat kotamadya maupun tingkat provinsi,
biasanya memberikan layanan khusus bagi anak. Layanan anak ini diberi ruang
tersendiri yang terpisah dengan layanan remaja dan dewasa. Ruang layanan
anak dapat disulap menjadi dunia anak yang tidak jauh dari bermain. Dunia,
dimana semua anak memiliki peluang cukup besar untuk mengembangkan
kapasitas individual mereka dalam lingkungan yang mendukung. Dunia yang
mendorong perkembangan fisik, psikologis, spiritual, sosial, emosional, kognitif
dan budaya anak-anak. Dengan memberikan layanan story telling ini berarti
perpustakaan telah berupaya untuk menumbuhkan minat baca pada anak
sedini mungkin.
5. Layanan Audio Visual, Multimedia, Dan Internet
Layanan ini dilakukan dengan cara menyediakan ruang dan sarana
layanan audio visual berupa koleksi bentuk mikro, foto, video, televisi dan radio.
Pemutaran film, slide atau film strip dapat dilakukan pada jam-jam tertentu
dengan materi film cerita, film ilmu pengetahuan maupun film dokumenter.
Lebih luas lagi perpustakaan dapat menyediakan layanan multimedia untuk
memenuhi kebutuhan informasi pemakai, khususnya akses terhadap koleksi
digital (elektronik) seperti kaset dan CD/DVD yang ada di Perpustakaan untuk
mendengarkan musik ataupun meningkatkan kemampuan bahasa asing,
penelusuran informasi melalui internet, dan lain-lain. Layanan ini diharapkan
menjadi sarana rekreasi dan hiburan bagi pengunjung perpustakaan.
6. Layanan Terbitan Berkala
Yaitu layanan bahan hasil terbitan berkala seperti surat kabar, majalah
baik ilmiah ataupun populer, buletin, dan jurnal, yang selain bertujuan untuk
menambah pengetahuan juga sebagai sarana hiburan atau rekreasi.
7. Layanan Perpustakaan Keliling (Mobile Library)
Layanan perpustakaan keliling dilakukan dengan tujuan untuk
menjangkau daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki sarana dan fasilitas
taman bacaan ataupun perpustakaan. Layanan ini diberikan dengan dasar
pemikiran bahwa masih banyak masyarakat di daerah terutama daerah
terpencil yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan.
Penutup
Profesi sebagai seorang pustakawan harus aktif kreatif melakukan
pengembangan diri dalam rangka penyelenggaraan perpustakaan yang
berorientasi pada kepuasan pengguna. Pustakawan juga harus aktif-responsif
terhadap kebutuhan dan keinginan pengguna. Peran dan tanggungjawab
seorang pustakawan menjadi tolok ukur kepuasan pengguna. Peran pustakawan
dituntut untuk mendengarkan dan menerima ‘suara-suara’ pelanggan dengan
lapang dada demi kemajuan dan peningkatan pelayanan.
Agar pekerjaan di bagian pelayanan pengguna dapat dijalankan dengan
baik, maka pimpinan perpustakaan perlu membuat sebuah sistem yang baik,
yang menyangkut peran pustakawan sebagai pelaksana, waktu pelayanan yang
lebih lama, dan jangkauan pelayanan yang lebih luas. Khusus untuk bagian
pelayanan pengguna, pimpinan harus berhati-hati dalam menempatkan
pustakawan dengan melihat sikap dan pribadi si pustakawan tersebut. Sebab
pelayanan pengguna merupakan ujung tombak pelayanan perpustakaan. Baik
buruknya suatu perpustakaan akan dapat dilihat dari baik atau tidaknya sistem
pelayanan yang ada. Maka dalam pelaksanaannya kontrol atau evaluasi harus
terus dilaksanakan, baik evaluasi terhadap sistem pelayanannya maupun
balik dalam upaya peningkatan pelayanan perpustakaan yang cepat, tepat,
santun, dan memuaskan.
Pada prinsipnya layanan perpustakaan adalah layanan jasa, oleh karena
itu yang penting untuk disadari oleh pustakawan/pengelola perpustakaan
adalah bagaimana menciptakan kepercayaan dan kepuasan dari pengguna,
serta kemampuan pustakawan dalam menemukan informasi secara cepat dan
tepat. Berkaitan dengan hal ini maka pustakawan yang bertugas di bagian
pelayanan perpustakaan perlu dibina dan diarahkan agar dapat menempatkan
dirinya sebagai “pelayan informasi” yang baik dan menganggap pengguna
sebagai “raja”. Untuk itu pustakawan di bagian pelayanan perlu dilatih dan
dibina agar dapat meningkatkan keahlian dan keterampilannya dengan cara
memiliki pendidikan formal di bidang ilmu perpustakaan, ataupun mengikuti
pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar yang berkaitan dengan teknik atau
cara memberikan pelayanan yang baik kepada kepada pengguna. Selain itu
pustakawan juga perlu meningkatkan kecerdasan emosinya (emotional
intelligence), khususnya kemampuan dalam ber-emphaty dan ber-social skil
dengan penggunanya. Karena apabila seorang pustakawan dapat
berkomunikasi dengan penggunanya secara baik, memiliki keterampilan
mendengarkan keluhan penggunanya, mau menanggapi ketidak puasan
pengguna, tahu cara menghadapi pengguna yang tidak sopan atau melanggar
peraturan, maka sudah pasti pengguna akan merasa nyaman dalam
memanfaatkan segala sarana dan fasilitas yang ada di perpustakaan, meskipun
terkadang mereka tidak menemukan informasi yang dicarinya.
Daftar Pustaka
Istiana, Purwani. 2005. Mewujudkan Layanan Prima di Bagian Referensi.
Artikel dalam Media Informasi: Forum Komunikasi Perpustakaan. Vol.
XIV. No. 20. Thn. 2005. Perpustakaan Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Murniaty. 2009. Mewujudkan Pelayanan Prima Di Bagian Pelayanan Pengguna
Perpustakaan.
NS, Sutarno. 2004. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktek.
Sagung Seto, Jakarta.
Priyanto, Ida Fajar. 1999. Materi Workshop Sistem Pelayanan Perpustakaan
IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Perpustakaan IAIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta.
Rumani, Sri. 2000. Paradigma Baru Perpustakaan Yang Berorientasi Pada
Pelayanan. Artikel dalam Media Informasi: Forum Komunikasi
Perpustakaan. Vol. XIII. No. 4. Thn. 2000. UPT Perpustakaan Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sugiarto, Endar. 1999. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa. Jakarta: